Musafir

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penjelasan musafir

Citation preview

  • Musafir itu adalah isim fail dari kata dasar yang berkentuk kata kerja : safar. Safar adalah melakukan perjalanan, sedangkan musafir adalah orang yang menjadi pelaku atau orang yang melakukan safar. Dalam hukum Islam, musafir adalah orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dalam jarak tertentu dan berniat tinggal di tempat yang dituju dalam waktu tertentu

    Rukhsah adalah semacam dispensasi atau keringanan yang Allah berikan dalam beberapa bentuk ibadah karena alasan tertentu, di antaranya karena alasan safar. Bahkan Allah Taala senang jika rukhsah yang Dia sediakan digunakan oleh hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda :

    Sesungguhnya Allah senang jika keringanan-keringanan-Nya (rukhsahNya) digunakan sebagaimana senangnya Dia jika ajaran-ajaran- Nya yang lengkap digunakan. 1)

    Batasan safar dalam syariat Untuk menentukan kapan berlaku rukhsah dalam safar, penting bagi kita untuk mengetahui apa batasan safar dalam tinjauan syariat.

    Jarak Yang Dianggap SafarJumhur ulama berpendapat bahwa jarak yang dianggap safar dalam pandangan syari adalah perjalanan sehari semalam, atau 4 burd (barid), atau 16 farsakh, atau sekitar 48 mil, atau sekitar 76,8 km. 1) Berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa mereka berdua melakukan qashar shalat dan buka puasa pada jarak empat burd; yaitu enam belas farsakh. Dasar ketentuan minimal empat burud ini ada banyak, di antaranya adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini :

    Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Wahai penduduk Mekkah, janganlah kalian mengqashar shalat bila kurang dari 4 burud, dari Mekkah ke Usfan". (HR. Ad-Daruquthuny)

  • Jarak minimal diperbolehkannya mengwashar shalat adalah 1 faarsakh = 5541 meter/5,541 km. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Yahya bin Yazid.

    "Aku bertanya kepada Anas bin Malik mengenai mengqashar shalat. Ia menjawab, "Rasulullah SAW. Mengerjakan shalat dua raka'at kalau sudah berjalan sejauh tiga mil atau satu farsakh". (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Baihaqi).

    Lama Menetap Yang Dianggap Safar Seseorang yang dalam safarnya tinggal di sebuah tempat, apakah berlaku baginya hukum safar ? Jika dia tidak dapat memastikan berapa lama masa tinggalnya di tempat tesebut, maka berlaku baginya hukum safar, walaupun berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Adapun jika dia dapat memastikan masa tinggalnya di sebuah tempat dalam safarnya, maka pendapat yang lebih kuat dan lebih hati-hati adalah tidak lebih dari empat hari. Maksudnya, jika seseorang menetap di suatu tempat dalam safarnya selama empat hari atau kurang, maka selama itu berlaku baginya hukum safar, dia boleh qashar shalat. Namun jika lebih dari itu, tidak berlaku lagi hukum safar baginya, dia harus shalat dengan lengkap. Dalil dari ketetapan ini adalah perbuatan Rasulullah SAW ketika beliau menetap di Mekah dalam Haji Wada, selama empat hari. Maka selama itu belia melakukan shalat dengan cara qashar.

    Kapan rukhsah dalam safar mulai dapat dilakukan? Meskipun safar dalam penilaian syari baru dianggap jika perjalanan yang ditempuh berjarak minimal 76,8 km, namun itu bukan berarti kita harus sampai pada jarak tersebut untuk dapat mengambil rukhsah yang terdapat dalam safar. Kita sudah boleh mengambil rukhsah tersebut jika kita telah keluar dari negeri (kota) atau wilayah pemukiman di kota tempat kita menetap, walaupun belum sampai jarak minimal dalam safar yang mendapatkan rukhsah, selama safar yang akan kita tuju diperkirakan

  • melampaui jarak tersebut.