4
“MUSEUM PENDIDIKAN” Latar Belakang Sebuah museum merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan benda-benda kuno dan pantas mendapat perhatian umum. Benda- benda kuno sengaja disimpan dan dipamerkan ke khalayak publik, karena dari benda-benda kuno tersebut mengandung makna tentang sebuah perkembangan dari salah satu aspek kebudayaan. Benda-benda itu mengandung spirit tersendiri tentang adanya sebuah geliat kehidupan dari perjalanan atau perjuangan manusia. Misalnya perjuangan dalam memajukan bangsa, perjuangan mempertahankan kemerdekaan, perjuangan mempertahankan sebuah wilayah kedaulatan, atau perjalanan dari salah satu aspek kehidupan manusia dalam membangun kegemilangan yang monumental. Perjalanan dan perjuangan tersebut diabadikan melalui benda-benda, alat, dan hasil produknya yang disimpan di museum. Benda-benda itu diharapkan memiliki spirit bagi generasi manusia berikutnya, sehingga spirit sebuah

Museum Pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian museum dan pendidikan menurut para ahli.

Citation preview

Page 1: Museum Pendidikan

“MUSEUM PENDIDIKAN”

Latar Belakang

Sebuah museum merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan benda-

benda kuno dan pantas mendapat perhatian umum. Benda-benda kuno sengaja disimpan dan

dipamerkan ke khalayak publik, karena dari benda-benda kuno tersebut mengandung makna

tentang sebuah perkembangan dari salah satu aspek kebudayaan. Benda-benda itu mengandung

spirit tersendiri tentang adanya sebuah geliat kehidupan dari perjalanan atau perjuangan manusia.

Misalnya perjuangan dalam memajukan bangsa, perjuangan mempertahankan kemerdekaan,

perjuangan mempertahankan sebuah wilayah kedaulatan, atau perjalanan dari salah satu aspek

kehidupan manusia dalam membangun kegemilangan yang monumental. Perjalanan dan

perjuangan tersebut diabadikan melalui benda-benda, alat, dan hasil produknya yang disimpan di

museum. Benda-benda itu diharapkan memiliki spirit bagi generasi manusia berikutnya, sehingga

spirit sebuah museum sebagai sumber belajar untuk membangkitkan semangat berjuang manusia

ke arah kehidupan lebih baik. Keberadaan Museum Pendidikan Indonesia di Kalimantan Tengah

Khusus nya di Kota Palangka Raya ditafsirkan terkait dengan fungsi sebuah Pendidikan.

Fungsi sebagai sebuah lembaga yang mengembangkan keilmuan berimplikasi bagi

museum tersebut juga sebagai salah satu sumber atau sarana pengembangan keilmuan. Untuk

itu, Museum Pendidikan di Kota Palangka Raya perlu juga mengoptimalkan fungsinya untuk

mendukung pengembangan keilmuan. Spirit yang diabadikan melalui benda-benda yang

monumental di dalamnya perlu difungsikan juga sebagai sumber data dalam pengembangan

keilmuan. Pengembangan keilmuan atas dasar refleksi fenomena di masa lalu sebagai sumber

spirit tentang makna perkembangan yang mendukung perkembangan di masa yang akan datang.

Pemikiran ke arah tersebut diperlukan suatu upaya mengundang para peminat ilmu di bidang

sejarah atau sejarah pendidikan. Para peminat ilmu untuk saling berdiskusi, seminar, dan

menyusun sebuah karya tulis tentang pemikiran-pemikiran yang perlu dilanjutkan untuk kemajuan

di masa yang akan datang.

Page 2: Museum Pendidikan

Definisi MuseumKata 'museum' berasal dari bahasa Yunani kuno, 'museion', yang artinya "kuil untuk

melakukan pemujaan terhadap 9 Dewi Muse". Dalam mitologi klasik, Muse adalah dewa-dewa

literature (terutama puisi), musik, tarian, dan semua yang berkaitan dengan keindahan,

pengetahuan, dan ilmu pengetahuan; mereka semua bernyanyi dan menari di bawah pengawasan

Apollo yang dalam fungsi ini mempunyai nama kepanjangan Musagates (pimpinan para Muse).

Kesembilan dewi tersebut (Calliope, Clio, Erato, Euterpe, Thalia, Melpomene, Polyhimnia,

Terpsichore, dan Urama) merupakan putri-putri dari Dewa Zeus dan Mnemosyne-dewa tertinggi

dalam pantheon Yunani Kuno. Mereka dipuja dalam suatu acara ritual untuk melengkapi

pengabdian masyarakat pada Zeus (Encyclopedia Americana, 1970).

Menurut Boyer (1996), pada dunia kepurbakalaan, museum mempunyai dua pengertian: (1)

tempat para muses; serta (2) tempat ilmu pengetahuan dan menuntut ilmu-seperti pada museum

Alexandria yang didirikan abad ke-3 SM.

Dalam Collier's Enclopedia, vol. 16 (1963: 716) disebutkan, bahwa museum adalah suatu

institusi yang terbuka untuk umum dan pengelolaannya demi kepentingan umum untuk tujuan

konservasi, pemeliharaan, pendidikan, pengelompokkan, serta memamerkan objek yang

mempunyai nilai pendidikan dan budaya. Sedangkan Parker (1945) menerangkan, bahwa

museum dalam pengertian modern adalah suatu lembaga yang aktifitasnya mengabdikan diri

pada tugas interpretasi dunia manusia dan lingkungan.

Adapun Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan

Benda Cagar Budaya di Museum, mendefinisikan museum sebagai lembaga, tempat

penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil

budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan

pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Pendidikan Nasional Museum

didefinisikan sebagai gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda

yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu.

Menurut Dewan Internasional Museum ICOM (International Council of Museums) dalam

Sataarga disebutkan bahwa Museum adalah suatu badan atau lembaga permanen yang tidak

mencari keuntungan, yang bertugas menghimpun, merawat, meneliti, dan menyajikan untuk

kepentingan studi dan penikmatan setiap benda pembuktian alam, manusia, dan lingkungannya.

Definisi Pendidikan

Ki Hajar Dewantara mendifinisikan pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya

anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada

pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah

mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.