47
Ahsan MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN

MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen

Citation preview

Page 1: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Ahsan

MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN

Page 2: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGERTIAN MUTU

1. Kesesuaikan dg kebutuhan pasar atau konsumen(Deming)

2. Kepuasan pelanggan sepenuhnya yaitu sesuai dg apa yg diharapkan konsumen atas suatu produk(Feigenbaun)

3. Pemenuhan thd kebutuhan /keperluan sesuai dg apa yg dipersyaratkan atau distandarkan (Crosby)

4. Produk yg berorientasi pada pelanggan (Martinich)

5. Kemampuan dari suatu produk atau pelayanan dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan pelanggan

Page 3: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGERTIAN MUTU DITERAPKAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

1. Caring yg merupakan fokus/inti dari keperawatan

2. Bersifat relatif untuk setiap klien,dan selalu berubah dari waktu kewaktu dg kepuasan yg harus dicapai sesuai dg standar profesional

3. Berupa kepuasan yg harus dicapai sesuai standar operasional

4. Berupa pengawasan diperlukan dlm lingkungan yg kompetitif

5. Merupakan tantangan yg harus diterima dan dipenuhi oleh keperawatan

Page 4: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Tiga area tg jw mutu

Pasien praktisi profit/pembiayaan

Asuhan kep. Penampilan/kinerja pembiayaan kep

Page 5: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Indikator klinik keperawatan

Indikator : pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi,BB

Indikator juga mempunyai arti variabel yg menunjukan satu kecenderungan sistem yg dpt dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green 1992)

Indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak pada pelayanan

Indikator klinik keperawatan: suatu variabel unt. Mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan keperawatan dan berdampak thd pelayananan kesehatan.

Page 6: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Karakteristik dari suatu indikator

1. Valid 2. Reliable 3. Sensitive 4. Specific 5. Relevan

Page 7: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Jenis indikator 1. Keselamatan pasien (patient safety)2. Keterbatasan perawatan diri3. Kepuasan asien 4. Kecemasan 5. Kenyamanan 6. Pengetahuan

Page 8: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Keselamatan pasien (pasien safety)

A. Angka kejadian DekubitusB. Angka kejadian kesalahan pada

pemberian obat oleh perawatC. Angka kejadian pasien jatuhD. Angka kejadian cedera akibat Restrain

Page 9: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Angka kejadian Dekubitus

Jumlah kejadian dekubitus X 100 %Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitus

a.Usia lanjutb.Ketidak mampuan bergerak pd bag tertentuc.Malnutrisi/Obesitasd.Berbaring lama penekanan lebih 2 jam di TTe.Penggnaan korsi rodaf. Mengalami kondisi kronis : DM,Penyakit

vaskulerg.Inkontinentia urie,alvi

Page 10: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Lokasi presure ulcer yg sering terjadiBelakang kepalaSikut Sacrum dan coccyxTumidTrochanter

Page 11: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

B.Angka kejadian pada pemberian obat

Angka KTD dalam pemberian obat :Jl.ps yg terkena KTD dlm pemberian obat X100% =Jumlah psn pada hari tersebut

Angka KNC dlm pemberian obat :Jl.psyg terkena KNC dlm pemberian obatX100% =Jml. Pasien pada hari tersebut

Page 12: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Kejadian salah pemberian obat

1. Salah pasien. Salah nama,tdk sesuai dg MR2. Salah waktu: a. Terlambat pemberian obat (30men stlh

jadual b. Terlalu cepat (30 men sblm.jadual) c. Obat stop tetap dilanjutkan3. Salah cara (rute) Oral, iv.im,sc,supp,drip

Page 13: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Lanjutan

4. Salah dosis:a. dosis berlebih dari yg di R/drb. dosis kurang dari yg di R/dr

5. Salah obat: obat yg diberikan tdk sesuai dg. R/ dr

6. Salah dokumentasi:dokumentasi tidak sesuai dg yg dilaksanakan

Page 14: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

C. Angka kejadian pasien jatuh

Jumlah pasien jatuh X 100 %Jumlah pasien yg beresiko jatuh

Pasien beresiko jatuh: dikatagorikan pasien mempunyai satu atau lebih faktor beresiko

jatuh pada saat pengkajian :

Page 15: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Faktor resiko intrinsik

1. Karakteristik pasien dan fungsi fisik umum2. Diagnosis /perubahan fisik3. Medikasi dan interaksi obat4. Kondisi mental/gangguan alkohol

Page 16: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

B. Faktor extrinsik

Karakteristik lingkungan1. Tingkat pencahayaan2. Permukaan lantai3. Furnitur4. Ketinggian TT,kunci TT5. Call bell6. Penggunaan alat bantu7. Lama dirawat

Page 17: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

D. Angka kejadian cidera akibat restrain

Jumlah pasien akibat cidera restrain X 100%Jumlah total pasien yg dipasang restrain

Page 18: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Perhatian pada restrainSirkulasi ektrimitas adekuat tidakAda atau tidak gangguan ektrimitasKeluarga mengerti tentang perlunya restrainJangan posisikan supine posisionCek posisi restrainJangan dipasang pada extrimitas yg tidak bisa

bergerak

Page 19: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

II Angka keterbatasan perawatan diri

Angka tidak terpenuhinya kebutuhan mandi berpakaian,eliminasi,yg disebabkan oleh keterbatasan diri

Angka tdk terpenuhi kebutuhan diri( mandi, toilet pd tingkat ketergantungan ,partial. total:

Jml.ps.ygtdk terpenuhi keb.diri X 100%Jml ps. Dirawat dg tingkat keterg. Partial, total

Page 20: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

III. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga thd.pelayanan

keperawatan

Anka kepuasan =

Jml.ps. Yg menyatakan puas thp.yan kep X 100%Jml ps.yg dilakukan survey pada periode ttt.

Page 21: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

IV. Kenyamanan

a. Angka tata laksana nyeri :

Persentase ps. nyeri yg terdokumentasi dlm askep: Jm total ps. Nyeri yg terdokumentasi X100% Jmlh total ps.per periode waktu ttt

Persentase tata laksana ps. Nyeri: Jm total. tin per seb. Respon nyeri X100% Jml.tot ps. Terdokumentasinyeri skala ≥4 per periode ttt

Page 22: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

b. Angka kenyamanan pasien :

angka kenyamanan pasien :Jml. Ps. Dg. Nyeri terkontrol X100%Jml. Ps. Yg. Terdok.nyeri per periode ttt

Page 23: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

V Angka kejadian cemas

Angka kejadian cemas pada ruang rawat umum:

jumlah ps. Cemas X 100% Jumlah ps. Yg dirawat

Page 24: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

VI. Pengetahuan

A. Pengetahuan ttg.perawatan penyakitnya:jumlah ps. Yg kurang pengetahuan X100%

Jumlah ps. Yg dirawat pada periode ttt

B.Perencanaan pasien pulang (discharge planning)

Jml. Ps. Yg tdk. Dibuat dp.pd. Periode ttt X100% Jml. Ps. Yg dirawat pada periode ttt

Page 25: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Audit Keperawatan : 1. Kualitas - sebuah penilaian ttg apa yg

merupakan baik atau buruk. 2. Audit - pemeriksaan yg sistematis dan kritis

untuk memeriksa atau memverifikasi.3. Perawatan Audit – 4. itu adalah penilaian kualitas asuhan

keperawatan, 5. menggunakan rekor sbg bantuan dalam

mengevaluasi kualitas perawatan pasien. 4. Audit Medis - analisis, sistematis kritis thd

kualitas perawatan medis, termasuk prosedur untuk diagnosis dan pengobatan, penggunaan sumber daya, hasil yg dihasilkan dan kualitas hidup pasien. 

Page 26: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Definisi Audit : 

1. Menurut Elison "mengacu Perawatan audit untuk penilaian kualitas perawatan klinis". 

2. Menurut Goster Walfer a. Perawatan Audit adalah latihan untuk mengetahui apakah praktek keperawatan yg baik diikuti. b. Audit tersebut merupakan sarana yg perawat sendiri dapat menentukan standar dari sudut pandang mereka, menggambarkan praktik keperawatan aktual. 

Page 27: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

GILLIES (1994)

Adalah suatu proses analisa data yg menilai tentang proses keperawatan/hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan keperawatan akan bertanggung jawab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.

Page 28: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Sejarah Singkat Audit Keperawatan: 

Perawatan Audit adalah evaluasi yankep Sebelum 1955 sangat sedikit yg diketahui ttg konsep

tersebut. Diperkenalkan oleh keprihatinan industri dan tahun 1918 adalah awal audit medis. 

George Groword, diucapkan dokter istilah untuk pertama kalinya audit medis. Sepuluh tahun kemudian Thomas R Pondon MD mendirikan sebuah metode audit medis berdasarkan prosedur yg digunakan oleh akun keuangan.

Dia mengevaluasi perawatan medis dg meninjau catatan medis. Pertama laporan audit Keperawatan dari rumah sakit diterbitkan pada tahun 1955. Selama 15 tahun berikutnya, keperawatan audit dilaporkan dari studi atau merekam pada dekade terakhir.

Program ini terakhir dari rencana catatan keperawatan, perawat catatan, kondisi pasien, asuhan keperawatan. 

Page 29: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

TUJUAN AUDIT KEPERAWATAN

• Mengevaluasi keefektifan askep • Menetapkan kelengkapan dan keakuratan

pencatatan askep

Page 30: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

MANFAAT AUDIT KEPERAWATAN UNTUK TINGKAT MANAJEMEN

1. Administratora. Memberikan evaluasi program tertentub. Mendukung permintaan untuk akreditasic. Melandasi perencanaan program baru oleh perubahand. Memungkinkan identifikasi kekuatan dan kelemahane. Menentukan pengaruh pola ketenagaanf. Sbg data pengkajian efisiensi

2. Supervisora. Mengidentifikasi area askep yg diperlukanb. Memberikan landasan rencana diklatc. Mengidentifikasi kebutuhan pengawasan bagi perawat pelaksana.

3. Kepala Ruangan dan Perawat Pelaksanaa. Introspeksi dan evaluasi dirib. Identifikasi jenis askep c. Identifikasi kebutuhan tambahan pengetahuan

Page 31: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

LINGKUP AUDIT KEPER AWATAN

1. Audit StrukturBerfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakana. Fasilitasb. Peralatanc. Petugasd. Organisasi, prosedur dan pencatatan pelaporan

2.Audit ProsesMerupakan penilaian thd pelaksanaan askep apakah dilaksanakan sesuai standar.Proses audit menggunakan pendekatan retrospektif yaitu dg mengukur kualitas askep setelah pasien pulang atau setelah beberapa pasien dirawat (Swansbrug, 1990)

3.Audit HasilDapat dilakukan secara Concurrent atau Retrospective yg berdasarkan konsep HENDERSON sehingga askep yg diberikan akan menghasilkan- Kebutuhan pasien terpenuhi- Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya- Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan- Pasien memiliki motivasi

Page 32: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

PELAKSANAAN PROSES AUDIT HASIL:

• Identifikasi kesenjangan• Analisa penyebab• Tindakan perbaikan:

a. Menyusun rencanab. Implementasi• Kaji tindakan keberhasilan, tindakan kebaikan

Page 33: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Proses Audit Keperawatan

• Tentukan aspek yg akan dievaluasi dan pendekatan yg akan digunakan

• Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan

• Tentukan standar dan kriteria• Susun instrumen evaluasi• Tentukan jumlah sampel dan lamanya waktu

penilaian• Kumpulkan data dan susun data serta

penilaiannya• Analisa data• Buat kesimpulan tingkat mutu aspek yg dinilai• Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah

perbaikan

Page 34: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Tujuan Audit Keperawatan:

1. Perawatan perawatan mengevaluasi diberikan,

2. Mencapai kualitas pantas dan layak asuhan keperawatan, 

3. Stimulan untuk catatan yg lebih baik,4. Berfokus pada perawatan yg diberikan dan

bukan pada penyedia perawatan,5. Memberikan kontribusi untuk penelitian. 

Page 35: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Metode Audit Keperawatan:  Ada dua metode: 

a. Pandangan retrospektif - ini mengacu pada penilaian yg mendalam kualitas setelah pasien telah habis, memiliki pasien grafik untuk sumber data. Audit retrospektif adalah metode untuk mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dg memeriksa askep seperti yg tercermin dalam catatan perawatan pasien untuk pasien habis.

Dalam hal ini jenis audit perilaku khusus yg dijelaskan maka mereka diubah menjadi pertanyaan dan pemeriksa mencari jawaban dalam catatan.

Misalnya pemeriksa terlihat melalui catatan pasien dan bertanya: a. Adalah proses pemecahan masalah yg digunakan dalam perencanaan asuhan keperawatan? b. Apakah data pasien dikumpulkan secara sistematis? c. Apakah deskripsi pra-rumah sakit pasien rutinitas disertakan? d. Hasil tes laboratorium yg digunakan dalam perencanaan perawatan? e. Apakah perawat melakukan penilaian fisik? Bagaimana informasi yg digunakan? f. Apakah diagnosis keperawatan menyatakan? g. Apakah perintah menulis perawat keperawatan? Dan seterusnya. 

Page 36: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

b. Tinjauan bersamaan (Perspectif)

- ini mengacu pada evaluasi yg dilakukan atas nama pasien yg masih menjalani perawatan.

- Ini meliputi penilaian pasien di samping tempat tidur dalam kaitannya dg pra-ditentukan kriteria,

- mewawancarai staf yg bertanggung jawab untuk perawatan ini dan meninjau catatan pasien dan rencana perawatan. 

Page 37: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Metode untuk Mengembangkan Kriteria: 

1. Tentukan populasi pasien. 2. Mengidentifikasi kerangka waktu untuk mengukur hasil perawatan, 3. Mengidentifikasi masalah keperawatan yg biasa berulang disajikan oleh populasi pasien yg ditetapkan, 4. Kriteria hasil pasien Negara, 5. Negara dapat diterima tingkat pencapaian tujuan, 6. Tentukan sumber informasi. 7. Desain dan jenis alat a. Jaminan kualitas harus menjadi prioritas, b. Mereka yg bertanggung jawab harus menerapkan program tidak hanya alat, c. Sebuah koordinator harus mengembangkan dan mengevaluasi kegiatan jaminan kualitas, d. Peran dan tanggung jawab harus disampaikan, e. Perawat harus diinformasikan ttg proses dan hasil program, f. Data harus dapat diandalkan, g. Orientasi memadai pengumpulan data adalah penting, h. Kualitas data harus disetahunkan dan digunakan oleh personil keperawatan di semua tingkat. 

Page 38: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Audit Siklus: Tetapkan Standar 

Menerapkan perubahan mengamati praktek 

Bandingkan dengan standar 

Page 39: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Komite Audit: 

Sebelum melaksanakan audit, komite audit harus dibentuk, terdiri dari minimal lima anggota yg tertarik dalam penjaminan mutu, secara klinis kompeten dan mampu bekerja sama dalam kelompok.

Disarankan bahwa setiap anggota harus meninjau tidak lebih dari 10 pasien setiap bulan dan bahwa auditor harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan audit dalam waktu sekitar 15 menit.

Jika ada kurang dari 50 pembuangan per bulan, maka semua catatan dapat diaudit, jika ada sejumlah besar catatan yg akan diaudit, maka auditor dapat memilih 10 persen dari discharge. 

Page 40: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Audit sebagai Alat Pengendalian Kualitas: 

Audit adalah pemeriksaan sistematis dan resmi proses, catatan atau account untuk mengevaluasi kinerja.

Audit dalam organisasi perawatan kesehatan menyediakan manajer dengan cara menerapkan proses kontrol untuk menentukan kualitas layanan yg diberikan.

Perawatan audit adalah proses menganalisis data tentang proses keperawatan hasil pasien untuk mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan.

Page 41: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Audit yg paling sering digunakan dalam pengendalian kualitas meliputi hasil, proses dan struktur audit. 

1. Audit Hasil: Hasil adalah hasil akhir perawatan, perubahan dalam

status kesehatan pasien dan dapat dikaitkan dg pemberian pelayanan perawatan kesehatan.

Hasil audit menentukan apa hasil jika ada terjadi sebagai hasil dari intervensi keperawatan spesifik untuk klien.

Audit ini mengasumsikan hasilnya akurat dan menunjukkan kualitas perawatan yg diberikan.

Contoh hasil tradisional digunakan untuk mengukur kualitas perawatan rumah sakit termasuk mortalitas, morbiditas, dan lama tinggal di rumah sakit. 

Page 42: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

2. Proses audit:audit proses digunakan untuk mengukur

proses perawatan atau bagaimana perawatan dilakukan.

Proses audit adalah tugas berorientasi dan fokus pada apakah atau tidak standar praktik sedang digenapi.

Audit ini diasumsikan bahwa ada hubungan antara kualitas perawat dan kualitas perawatan yg diberikan. 

Page 43: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

3. Struktur Audit:Audit Struktur memantau struktur atau

pengaturan perawatan pasien di mana terjadi, seperti keuangan, pelayanan keperawatan, rekam medis dan lingkungan.

Audit ini mengasumsikan bahwa ada hubungan antara perawatan kualitas dan struktur yg sesuai.

Audit ini di atas dapat terjadi secara retrospektif, secara bersamaan dan prospektif. 

Untuk kontrol mutu yg efektif, manajer perawat telah memainkan peran berikut dan fungsi. 

Page 44: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Keuntungan dari Audit Keperawatan: 

1. Dapat digunakan sbg metode pengukuran dalam semua bidang keperawatan. 2. Tujuh fungsi yg mudah dipahami, 3. Sistem penilaian cukup sederhana, 4. Hasil mudah dipahami, 5. Menilai pekerjaan semua pihak yg terlibat dalam perawatan rekaman, 6. Dapat menjadi alat yg berguna sbg bagian dari program jaminan kualitas di daerah di mana catatan akurat dari perawatan disimpan. 

Page 45: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Kekurangan Audit Keperawatan: 

1. menilai hasil dari proses keperawatan, sehingga tidak begitu berguna di daerah di mana proses keperawatan belum dilaksanakan, 2. banyak komponen tumpang tindih membuat analisis sulit, 3. sangat memakan waktu, 4. membutuhkan tim auditor yg terlatih, 5. berurusan dg sejumlah besar informasi, 6. Hanya mengevaluasi pencatatan. Ini hanya berfungsi untuk meningkatkan dokumentasi, bukan asuhan keperawatan. 

Page 46: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Kesimpulan: Kekhawatiran profesi A untuk kualitas

pelayanan merupakan jantung dari tanggung jawabnya kepada publik.

Audit membantu untuk memastikan bahwa kualitas perawatan yg diinginkan dan layak dicapai. Konsep ini sering disebut sbg jaminan kualitas.

Page 47: MUTU PELAYANAN MANAJEMEN KEPERAWATAN