2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbaha "narkoba" istilah lain yang di!erkenalkan khususnya oleh De!arte en # $e!ublikIndonesia adalah Na!%a yang eru!akan singkatan darinarkotika !sikotro!ika dan %at adikti& . Narkotika menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika adalah %at atau obat yang berasal dari tana atau bukan tana an baik sintetis au!un se isintetis yang da!at en !enurunanatau !erubahan kesadaran hilangnyarasa engurangi sa !ai enghilangkan rasa nyeri dan da!at eni bulkan ketergantungan yang dibedaka ke dala golongan'golongan sebagai ana terla !ir dala Undang'Undang. Sedangkan Psikotropika menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang !sikotro!ika adalah %at atau obat baik ala iah au!un sintetis b narkotika yang berkhasiat !sikoakti& elalui !engaruh selekti& !ada susunan !usat yang enyebabkan !erubahan khas !ada akti(itas ental dan !erilaku. Indonesia kini bukan lagi sekadar te !at transit narkotika dan !sikotro dari an)anegara na un telah en*adi daerah sasaran bahkan sebagai !rodusen bebera!a *enis narkotika dan !sikotro!ika. Peredaran narkotik !sikotr adikti& +NAP,A- ini sulit diatasi karena ada keterlibatan dari oknu 'oknu ya kebal huku . Hal tersebut enyebabkan NAP,A en*adi asalah nasional bahkan lebih te!at dikatakan sebagai ben)ana nasional asalah !enyalahgunaan Narkotika Psikotro!ika dan ,at Adikti& lainnya +NAP,A- atau istilah yang !o!uler dikenal asyarakat sebagai Narkoba +narkoti dan obat berbahaya- eru!akan asalah yang sangat ko !leks yang e erlukan u!aya !enanggulangan se)ara ko !rehensi& dengan elibatkanker*a sa a

narkoba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat narkoba

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangNarkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Narkotika menurut Pasal 1 angka 1Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotikaadalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang. Sedangkan, Psikotropika menurutPasal 1 angka 1Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang psikotropikaadalahzat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.Indonesia kini bukan lagi sekadar tempat transit narkotika dan psikotropika dari mancanegara, namun telah menjadi daerah sasaran bahkan sebagai produsen dari beberapa jenis narkotika dan psikotropika. Peredaran narkotik psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) ini sulit diatasi karena ada keterlibatan dari oknum-oknum yang kebal hukum. Hal tersebut menyebabkan NAPZA menjadi masalah nasional, bahkan lebih tepat dikatakan sebagai bencana nasional Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda.Indonesia kini bukan lagi sekadar tempat transit narkotika dan psikotropika dari mancanegara, namun telah menjadi daerah sasaran bahkan sebagai produsen dari beberapa jenis narkotika dan psikotropika. Peredaran narkotik psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) ini sulit diatasi karena ada keterlibatan dari oknum-oknum yang kebal hukum. Hal tersebut menyebabkan NAPZA menjadi masalah nasional, bahkan lebih tepat dikatakan sebagai bencana nasional. Dua produk UU, yakni psikotropika (UU No 5/1997) dan narkotika (UU No 35/2009), yang memberikan sanksi yang berat seolah tidak mampu menjerakan oknum-oknum tersebut.2,3,4 Pada referat ini, akan dibahas mengenai narkoba dan aspek medikolegal narkoba.