Upload
natasya-renata
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
1/11
KARYA TULIS
AKUNTANSI KEUANGAN PADA ORGANISASI NIRLABA
(KASUS PADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT)
Oleh
NATASYA RENATA
NIM : 52412034
Mata Kuliah Teori Akuntansi
UNIERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN
!AKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
201"
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
2/11
BAB I
PENDA#ULUAN
A$ LATAR BELAKANG MASALA#
Suatu organisasi nirlaba memperoleh sumber dayanya dari
penyumbang yang tidak mengharapkan imbalan, menghasilkan barang/jasa
tanpa bertujuan memupuk laba, dan tidak memiliki bagian kepemilikan
seperti halnya organisasi bisnis. Pada beberapa bentuk entitas nirlaba,
kebutuhan modalnya didanai dari hutang, dan kebutuhan operasinya didanai
dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada masyarakat. Hal lain yang
membedakan organisasi nirlaba dengan organisasi bisnis adalah pada bagian
laporan keuangannya, yaitu adanya pemisahan dana yang diterima oleh
entitas nirlaba. Aset neto harus disajikan terpisah baik yang terikat maupun
yang tidak terikat, maka harus ada pelaporan khusus dan terpisah. Salah satu
bentuk organisasi nirlaba di tengah masyarakat adalah Lembaga Sadaya
Masyarakat !LSM".
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk in#ormasi
akuntansi yang digunakan sebagai bentuk pertanggungjaaban manajemen
atas pengelolaan sumber daya. $agi organisasi nirlaba, laporan keuangan
dibutuhkan untuk memberikan in#ormasi akuntansi bagi para donatur,
yayasan, kreditur, anggota organisasi, dan pihak lainnya. %ntitas nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan, yaitu dalam kasus ini ialah para
donatur dan tidak ditunjukkan dalam bentuk kepemilikan saham, sehingga
pelaporan keuangan menjadi hal yang penting bagi entitas ini sebagai
bentuk pertanggungjaaban bagi para pihak yang telah menyediakan
sumber daya bagi organisasi guna membangun keper&ayaan.
LSM menyelenggarakan pembukuan terpadu berdasarkan peraturan
tata buku yang berlaku. Pembukuan keuangan LSM diperiksa oleh peninjau
organisasi dan pemberi dana. Sementara itu, keenangan penerimaan,
penyimpanan dan penggunaan dana, serta pembukuan keuangan LSM yang
diselenggarakan oleh pelaku organisasi LSM ditentukan oleh badan
penyandang dana berdasarkan status LSM yang dimaksud. 'en&ana
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
3/11
anggaran LSM, setelah disepakati oleh personel LSM, diusulkan kepada
lembaga donor untuk disetujui menjadi sebuah program atau proyek LSM.
B$ RUMUSAN MASALA#
(. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan)
*. Apa tujuan dari laporan keuangan)
+. Apa yang dimaksud dengan Lembaga Sadaya Masyarakat !LSM")
. $agaimana isi PSAK - tentamg standar akuntansi untuk entitas nirlaba
!LSM")
-. elaskan &ontoh studi kasus akuntansi pada LSM
BAB II
PEMBA#ASAN
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
4/11
A$ PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah &atatan in#ormasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi0
1$ 1era&a
2$ Laporan laba rugi komprehensi#
3$ Laporan perubahan ekuitas
4$ Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana5$ 2atatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
3nsur yang berkaitan se&ara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aset, keajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsure yang
berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya men&erminkan
berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur
nera&a.
B$ TU%UAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh
4katan Akuntan 4ndonesia !4A4", tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan in#ormasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berman#aat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini, memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. 1amun, laporan keuangan
tidak menyediakan semua in#ormasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam mengambil keputusan ekonomi, karena se&ara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diajibkan untuk menyedakan in#ormasi non5keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, atau pertanggungjaaban manajemen atas sumber daya yang
diper&ayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah
https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_(akuntansi)https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laporan_perubahan_ekuitas&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kashttps://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kashttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laporan_arus_dana&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laporan_perubahan_ekuitas&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kashttps://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kashttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laporan_arus_dana&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_(akuntansi)
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
5/11
dilakukan atau pertanggungjaaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi.. Keputusan ini men&akup,
misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual in6estasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti
manajemen.
&$ PENGERTIAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
Lembaga Sadaya Masyarakat !LSM" adalah sebuah organisasi
yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang se&ara
sukarela memberika pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan
untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
7rganisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah birokrasi
ataupun negara. Maka se&ara garis besar, organisasi non pemerintah dapat
dilihat dengan &iri sebagai berikut0
(. 8alam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh
keuntungan !nirlaba".
*. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak
hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang dilakukan
koperasi ataupun organisasi pro#esi.
D$ ISI PSAK 45 TENTANG STANDAR AKUNTANSI UNTUK ENTITAS
NIRLABA (LSM)
8asar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini
pertanggungjaaban keuangan terhadap segala akti6itas pada semua
organisasi LSM, adalah PSAK 1o. - mengenai pelaporan keuangan
organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan
organisasi bisnis, di mana perbedaan utama yang mendasar adalah &ara
organisasi itu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai akti6itas operasionalnya. 7rganisasi itu memperoleh sumber daya
dari lembaga donor dan para penyumbang lainnya. adi dalam organisasi
nirlaba, transaksi yang jarang atau tidak akan pernah terjadi dalam
organisasi bisnis manapun akan mun&ul. 1amun, dalam praktik organisasi
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
6/11
nirlaba, berbagai bentukmya sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada
umumnya.
Pada beberapa bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada
kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari hutang
dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan pada
publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian arus kas masuk
menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan
organisasi tersebut.
Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba, dalam hal ini
LSM, memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yakni untuk menilai0
(. asa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut.
*. 2ara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjaabannya.
+. Aspek kinerja pengelola.
E$ STUDI KASUS AKUNTANSI PADA LSM
Kasus diambil dari Tabloid Kontan, (/9 Tanggal *- 8esember *:::
Good NGO Governance
Apa yang anda bayangkan ketika mendengar kata Non Governance
Organization !1;7" atau biasa disingkat LSM) Se&ara umum, anda pasti
membayangkan sekelompok orang yang radikal, non kompromi,
prolingkungan, antikemapanan, dan selalu meminta pertanggungjaaban
pemerintah dengan gagap gempita. Karena itu, oleh penguasa mereka kerap
dianggap sebagai batu sandungan.$agi yang berpandangan sinis, bayangan yang didapat mungkin
seperti ini0 2orong kepentingan asing, dana dari negara asing, tidak sopan,
dan tidak berkepribadian 4ndonesia. Mereka &enderung dianggap seperti
an&aman bagi pemerintah yang berkuasa. 4ni ajar, karena pada aalnya
keberadaan LSM relati# tidak dikenal masyarakat, ke&uali pada saat
booming LSM PS yang lalu < ketika LSM banyak yang menaarkan
dirinya menjadi kontraktor pelayanan umum ! public service contractor "
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
7/11
proyek pemerintah. LSM jenis ini biasa disebut LSM =pelat merah> atau
government 1;7.
$ayangan tersebut ada benarnya. Sebab selama ini sumber dan &ara
LSM mendapatkan sumber daya keuangan dan non5keuangan untuk
melakukan akti6itasnya sering tidak jelas. Apalagi, jika dipertanyakan &ara
LSM mengelola sumber dayanya. Karena itu, akuntabilitas publik LSM
selama ini masih luput dari pengamatan kita. 8alam dunia kenegaraan
! government " dan sasta !corporate", akuntabilitas publik bukan barang
baru. 8iskusi tentang ini pun sedang marak karena menjadi salah satu
persyaratan 4M?. Sayangnya, sampai saat ini diskusi tentang good
governance tidak pernah berkembang dan menyentuh dunia LSM.
LSM Ke'*+ Be,'e-.+ Y*/
Akuntabilitas dan transparasi pemerintah memang selalu
diteriakkan oleh kalangan LSM. Akan tetapi, untuk menerapkannya ke
dalam diri sendiri, rasanya masih tertinggal jauh. Tidak aneh jika sampai
sekarang masih banyak masyarakat yang mengesankan LSM sebagai agen
negara asing. Karena itu, untuk menghilangkan kesan tersebut, Good 1;7
Governance perlu diterapkan.
Pertanyaannya adalah apa yang harus diterapkan dalam ;1;)
Sebelum membahas hal ini, terlebih dahulu dibahas tentang bentuk badan
hukum LSM. Selama ini, kebanyakan LSM di 4ndonesia sebenarnya
berbentuk yayasan, seperti @L$H4, $ina Sadaya, dan 8ian 8esa.
Memang, ada LSM sema&am 4katan Akuntan 4ndonesia dan Masyarakat
Transparansi 4ndonesia yang bukan yayasan, tetapi asosiasi keanggotaan.
1amun, LSM sema&am itu tidak banyak di negeri ini, sehingga pembahasan
mengenai governance LSM lebih banyak berkaitan dengan LSM yang
berbentuk yayasan. Pada umumnya, yayasan LSM didirikan dengan &ara
memisahkan kekayaan pihak5pihak yang ingin mendirikan yayasan !pendiri"
untuk dijadikan kekayaan aal yayasan. Pemisahan dilakukan sedemikian
rupa sehingga para pendiri tidak lagi memiliki kekuasaan yang nyata atas
kekayaan yang dipisahkan. Hal ini berbeda sekali dengan badan hukum PT,
di mana hubungan kepemilikan masih ada, yaitu dalam bentuk saham.
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
8/11
Karena didirikan oleh beberapa pendiri, yayasan biasanya
bergantung pada para pendirinya. Ketergantungan ini terutama dalam modal
aal kegiatan dan pengelolaan kegiatan sehari5hari. $iasanya, peran pendiri
yayasan ini diakomodasikan dalam dean pendiri atau dean etik. 8ean
pendiri inilah yang nantinya akan menentukan pengelola !manajemen atau
dean pengurus" sehari5hari yayasan tersebut.
Meskipun bentuknya sudah jelas5jelas disebut yayasan, LSM
sebenarnya mempunyai &iri yang agak berbeda dengan yayasan lainnya.
Terutama sekali bila dibandingkan dengan yayasan yang bergerak dalam
bidang keagamaan dan pendidikan. @ayasan LSM biasanya dibentuk karena
adanya sekelompok idealis yang mengajak beberapa tokoh masyarakat
untuk terlibat. $iasanya mereka yang dilibatkan itu ditempatkan sebagai
pendiri atau anggota dean etik. Sembari memantapkan organisasi, yayasan
LSM biasanya mengumpulkan uang dari pendirinya atau dari sumbangan
masyarakat. Kemudian, setelah mendapatkan &ukup reputasi dan jaringan,
baru mulai melirik sumber dana dari LSM asing, charitable foundation, atau
funding agency. Karena itu, jarang sekali LSM di 4ndonesia yang tumbuh
dari iuran anggotanya.
Sayangnya, setelah mendapatkan dana dari luar negeri, yayasan
LSM sering lupa untuk membentuk basis pendanaan dari masyarakat di
dalam negeri, seperti yang dimaksudkan dalam pendirian aal. 4tulah
sebabnya, banyak LSM yang tidak sadar pentingnya good governance di
kalangan mereka sendiri.
KeGood
NGOGovernance
8engan si#at lembaga yang seperti ini, memang agak sulit untuk
memperkenalkan ;1;. Apalagi belom ada buku teks khusus yang
memperkenalkan good governance untuk LSM. Anthony dan ;o6indarajan
< yang buku teksnya mengenai sistem pengendalian manajemen banyak
diba&a kaum akademisi < hanya menyisihkan beberapa halaman untuk
membahas good governance di organisasi nirlaba sema&am ini.
4ni berbeda sekali dengan pembahasan ;1;. %ntah berapa buku
dan riset yang sudah membahasnya. Pada intinya, ;1; menyangkut empat
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
9/11
komponen, yaitu keadilan ! fairness", transparansi, akuntabilitas, dan
tanggung jaab. $iasanya empat komponen itu dirin&i lagi menjadi
persyaratan mengenai susunan dan peran dean komisaris, dean direksi,
dan komite audit serta pengungkapan mengenai kompensasi komisaris dan
direksi, pelaporan keuangan ! financial statements", dan laporan tahunan
!annual report ". 1amun, untuk menerapkan empat komponen itu di LSM
rasanya sulit.
Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat diterapkan di LSM yang
organisasinya mirip dengan perusahaan. Pertama, mengenai susunan dan
peran dean pengurus. 8ean pengurus LSM harus dipilih dari orang yang
tepat. Kriterianya, mereka merupakan tokoh masyarakat, memiliki reputasi
bagus, dan mampu memberikan 6isi mengenai organisasi. $erdasarkan latar
belakang inilah mereka mampu mengontrol dan menjadi panutan organisasi.
Kebanyakan LSM, ke&uali LSM =pelat merah>, tidak ada masalah dengan
ini.
Kedua, mengenai pemilihan pengelola !dean pengurus" yayasan
LSM. Karena dean pendiri tidak bisa mengelola kegiatan se&ara penuh
!day-to-day", maka untuk menjalankan 6isi organisasi harus dipilih
pengelola !badan pelaksana". Mereka yang duduk di sini harus orang yang
tepat dan amanah. 3ntuk men&egah mereka berbuat &urang, mereka harus
diberi gaji yang memadai. 'asanya ini pun sudah diterapkan di kebanyakan
LSM.
Ketiga, pelaporan keuangan, kebanyakan LSM tidak mengenal
akuntansi, dalam arti double entry bookkepping . 8i kalangan LSM biasanya
hanya dikenal pembuatan anggaran, in6entarisasi aset, dan pen&atatan uang
keluar masuk. 4tulah sebabnya banyak yayasan LSM yang tidak tahu nilai
aset yang dimiliki, keajiban, sumbangan yang diterima, arus kas, serta
saldo dana ! fund balance" akhir tahun. Padahal sudah ada standar akuntansi
untuk laporan keuangan organisasi nirlaba. Karenanya, jika ditelaah lebih
jauh, banyak LSM yang keuangannya belum accountable. Hal ini yang
perlu menjadi perhatian LSM jika ingin menerapkan ;1;.
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
10/11
Keempat, pelaporan kegiatan. LSM harus membuat laporan
tahunan yang menggambarkan kegiatan yang telah dan akan dilakukan,
sumber pendanaannya, serta indi&ator keberhasilannya. 1ah, yang menjadi
masalah, dalam rangka penegakan ;12, kepada siapa laporan ini
seharusnya dikirim) 3mumnya LSM hanya menyampaikan laporannya ke
penyandang dana ! funding " dan pendiri. 1amun, karena LSM adalah bagian
dari dan milik masyarakat ! stakeholder ", laporan ini harus dapat juga
diakses oleh masyarakat. Kelima, sistem pengendalian manajemen. LSM
harus melakukan pengendalian keuangan, yang kebanyakan seperti
disrectionary expense center.
BAB III
KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah &atatan in#ormasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
in#ormasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang berman#aat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
8asar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggungjaaban
keuangan terhadap segala akti6itas pada semua organisasi LSM, adalah PSAK
1o. - mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi
nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis, di mana perbedaan utama yang
mendasar adalah &ara organisasi itu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai akti6itas operasionalnya. Pada beberapa bentuk
organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai
8/18/2019 Natasya Renata Akuntansi Organisasi Nirlaba
11/11
kebutuhan modalnya dari hutang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas
jasa yang diberikan pada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan
kepastian arus kas masuk menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna
laporan keuangan organisasi tersebut.
Sayangnya, setelah mendapatkan dana dari luar negeri, yayasan LSM
sering lupa untuk membentuk basis pendanaan dari masyarakat di dalam negeri,
seperti yang dimaksudkan dalam pendirian aal. 4tulah sebabnya, banyak LSM
yang tidak sadar pentingnya good governance di kalangan mereka sendiri.
DA!TAR PUSTAKA
$astian, 4ndra. *::. Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. akarta0 Penerbit
%rlangga
Sulistyaan, 8edhy. *::. Akuntansi 1irlaba Menggunakan Accurate. akarta0
PT. %leB Media Komputindo.
https0//id.ikipedia.org/iki/LaporanCkeuangan
https0//id.ikipedia.org/iki/LembagaCSadayaCMasyarakat
https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuanganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Swadaya_Masyarakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuanganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Swadaya_Masyarakat