New Therapies for Diabetic Kidney Disease

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhfjkgkdg

Citation preview

New Therapies for Diabetic Kidney Disease

Didorong oleh karena pandemic global terhadap angka obesitas, penyakit ginjal diabetic merupakan tantangan baru dalam pelayanan kesehatan. Penyakit ginjal diabetic adalah penyebab tersering dari penyakit ginjal kronik, mengacu pada kematian dini dan penyakit ginjal tahap akhir di negara maju dan negara berkembang. Resiko kematian dari berbagai penyebab tipe 1 atau 2 diabetes diasosiasikan dengan sering adanya penyakit ginjal. Ketiadaan penyakit ginjal diabetic, maka resiko kematian pasien dengan diabetes sama dengan populasi pada umumnya.

Tatalaksana penyakit ginjal diabetic focus kepada terapi terhadap hiperglikemia dan hipertensi dengan menghambat system renin angiotensin. Angka kejadian penyakit ginjal tahap akhir yang biasa terdapat pada pasien diabetes telah terkontrol selama decade lalu, dimana dianggap sebagai keberhasilan terapi yang menjanjikan. Akan tetapi,jumlah keseluruhan penderita dengan penyakit ginjal diabetic meningkat secara parallel dengan angka kejadian diabetes tipe 2.

Uji klinis menunjukkan control terhadap factor resiko yang umum tidak menunjukkan kemajuan yang bermakna. Tatalaksana glikemik dengan menurunkan hemoglobin yang terglikasi pada pasien lanjut usia dengan diabetes tipe 2 (hemoglobin terglikasi 60 tahun, tergantung pada studi), menghasilkan sedikit penurunan pada resiko onset albuminuria atau progresifitas, namun dihubungkan dengan episode hipoglikemi berat yang terjadi dua sampai empat kali sejalan dengan tatalaksana glikemik konvensional. Sebagai tambahan, target tersebut tidak menurunkan angka resiko kematian, penyakit kardiovaskular atau penyakit ginjal tahap akhir. Strategi dual blockade(angiotensin converting enzyme inhibitor dan angiotensin reseptor blocker atau salah satu dari pilihan tersebut ditambah renin inhibitor) dapat menurunkan resikoalbuminuria akan tetapi di sisi lain meningkatkan resiko kejadian yang tidak diinginkan tanpa menurunkan resiko terhadap penyakit ginjal tahap akhir. Maka dari itu, agen terapi terbaru sangatlah dibutuhkan segera.

Bukti percobaan terbaru mengindikasi bahwa stress oksidatif dan inflamasi adalah mediator penting terhadap penyakit ginjal diabetic. Bardoxolone methyl adalah molekuk kecil yang mengaktifkan nuclear 1 factor (erythroid derived 2)- like 2 factor (Nrf2), factor transkripsi yang meregulasi gen antioksidan. Di tahun 2011, hasil terhadap fase 2 yaitu 52 minggu percobaan terapi Bardoxolone methyl yaitu fungsi renal pada pasien penyakit ginjal kronik atau pasien dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa bardoxolne methyl meningkatkan angka estimasi filtrasi glomerulus pada sampel percobaan dengan penyakit ginjal diabetic sedang berat. Akan tetapi, bardoxolone methyl meningkatkan angka kejadian albuminuria,kehilangan berat badan yang tidak diinginkan dan kejadian tidak diinginkan lebih daripada percobaan dengan placebo.