5
NEWS Berdasarkan data Bank Dunia, Indonesia menempati urutan ke-3 (tiga) sebagai negara dengan jumlah anak stunting tertinggi. “Stunting* menjadi problem yang begitu berat karena tidak lagi hanya merupakan masalah kesehatan saja, tetapi permasalahan multidimensi yang juga terkait akses air bersih, akses pangan, dan pola asuh. Inilah kenapa permasalahan stunting membutuhkan kerjasama kementerian, lembaga, industri, dan universitas agar bersama-sama menyinergikan pencegahan stunting,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, di sela-sela acara WNPG XI pada Selasa (3/7) di Bidakara Jakarta. Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir menjelaskan, permasalahan stunting juga terkait pada masalah kebersihan lingkungan dan polusi. “Banyaknya limbah yang dibuang di sungai Citarum khususnya sampah plastik sangat buruk untuk lingkungan karena ikan yang hidup di Citarum akan makan mikroplastik dan nantinya ikan tersebut akan dikonsumsi oleh anak-anak. Situasi inilah yang sangat rentan menyebabkan stunting pada anak-anak karena ikan yang dikonsumsi tidak layak gizinya,” ujarnya. Nasir menjelaskan, sesuai arah riset nasional 2018, penelitian terkait stunting diharapkan bisa mengawal kebijakan tentang pangan dan kesehatan. “Percepatan penurunan stunting dapat disinergikan dibawah Kemenkopmk dan DPR RI khususnya untuk mengawal RUU Sistem Inovasi Nasional (SINAS) agar arah riset bisa diintegrasikan,” ungkapnya (lyr, ed:dig) WNPG XI Bahas Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia * Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

NEWS 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan menyebabkan tidak semua masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NEWS 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan menyebabkan tidak semua masyarakat

NEWS

Berdasarkan data Bank Dunia, Indonesia menempati urutan ke-3 (tiga) sebagai

negara dengan jumlah anak stunting tertinggi. “Stunting* menjadi problem yang

begitu berat karena tidak lagi hanya merupakan masalah kesehatan saja, tetapi

permasalahan multidimensi yang juga terkait akses air bersih, akses pangan, dan pola

asuh. Inilah kenapa permasalahan stunting membutuhkan kerjasama kementerian,

lembaga, industri, dan universitas agar bersama-sama menyinergikan pencegahan

stunting,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri

Handoko, di sela-sela acara WNPG XI pada Selasa (3/7) di Bidakara Jakarta.

Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir

menjelaskan, permasalahan stunting juga terkait pada masalah kebersihan

lingkungan dan polusi. “Banyaknya limbah yang dibuang di sungai Citarum

khususnya sampah plastik sangat buruk untuk lingkungan karena ikan yang hidup di

Citarum akan makan mikroplastik dan nantinya ikan tersebut akan dikonsumsi oleh

anak-anak. Situasi inilah yang sangat rentan menyebabkan stunting pada anak-anak

karena ikan yang dikonsumsi tidak layak gizinya,” ujarnya.

Nasir menjelaskan, sesuai arah riset nasional 2018, penelitian terkait stunting

diharapkan bisa mengawal kebijakan tentang pangan dan kesehatan. “Percepatan

penurunan stunting dapat disinergikan dibawah Kemenkopmk dan DPR RI khususnya

untuk mengawal RUU Sistem Inovasi Nasional (SINAS) agar arah riset bisa

diintegrasikan,” ungkapnya (lyr, ed:dig)

WNPG XI Bahas PercepatanPenurunan Stunting di Indonesia

* Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan

gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Page 2: NEWS 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan menyebabkan tidak semua masyarakat

NEWS

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

RI (Kemenko PMK), Puan Maharani memaparkan, 30 persen bayi di

Indonesia mengalami stunting. Apabila angka stunting tinggi, daya

saing ekonomi global akan sulit. “Kasus malnutrisi Indonesia harus

segera diatasi. Dalam Millennium Development Goals (MDGs) kasus

malnutrisi ini yang masih belum bisa dicapai,” ungkapnya.

Puan menjelaskan, saat ini pemerintah sudah melakukan program

pencegahan stunting di 1.800 kabupaten kota. “Meskipun sudah ada

12 kementerian dan lembaga yang menjalankan program penurunan

stunting, namun belum bisa terintegrasi programnya karena belum

ada data desa yang tepat. Agar program tidak tumpang tindih harus

ada data desa yang jelas mana yang telah dijadikan sasaran target

programnya,” ungkapnya.

Puan berharap, WNPG XI mampu membangun kesadaran publik

secara luas agar memahami pentingnya pencegahan stunting pada

anak sejak 1.000 hari pertamanya. Hasil WNPG ini diharapkan menjadi

rumusan program dan kebijakan yang efektif dari masalah stunting.

(lyr, ed: dig)

Penurunan Stunting untukDaya Saing Bangsa yang Lebih Baik

Page 3: NEWS 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan menyebabkan tidak semua masyarakat

NEWS

Pemahaman yang berbeda tentang stunting di masyarakat menjadi salah satu

permasalahan. “Banyak yang belum paham apa itu stunting. Stunting itu artinya kerdil

dan bukan hal yang baru sehingga kita harus mengoreksi diri,” Wakil Kepala

Presiden, Jusuf Kalla saat memberi arahan di Widya Karya Pangan dan Gizi (WNPG) XI

pada Selasa (3/7) di Jakarta.

Kalla menjelaskan, dulu kita ada kebiasaan yang saat ini mulai ditinggalkan seperti

slogan 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian

susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan

menyebabkan tidak semua masyarakat di wilayah Indonesia memiliki

pemahaman yang baik tentang makanan bergizi,” jelasnya.

Kalla menambahkan, stunting bukanlah masalah saat ini saja tetapi masalah yang

akan kita rasakan di masa depan. “Kalau sejak di kandungan anak tidak dapat gizi

baik dan ASI eksklusif bisa dipastikan bahwa anak ini berpotensi stunting. Anak

yang stunting pasti memiliki produktivitas yang rendah dan tentunya

berdampak pada aspek ekonomi. Bahkan sebanyak 9 juta anak bayi cenderung

kerdil. Kita harus mengampanyekan pentingnya ASI eksklusif,” terangnya.

Selain itu, Kalla juga mengingatkan bahwa salah satu langkah memperbaiki gizi

anak Indonesia yakni melakukan kampanye yang disesuaikan dengan budaya

makanan dan budaya gizi di masing-masing wilayah Indonesia (lyr)

Wakil Presiden RIBahas Stunting di WNPG XI

Page 4: NEWS 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan menyebabkan tidak semua masyarakat

NEWS

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional

(PPN) atau Badan Perencanaan dan Pembangunan

Nasional (Bappenas) , Bambang Soemantr i

Brodjonegoro mengatakan, masalah stunting adalah

masalah nasional yang cukup serius karena bisa

mengganggu pembangunan. “Istilahnya 1 dari 3 anak

Indonesia yang berusia di bawah 2 tahun banyak yang

terkena stunting,” ungkapnya.

Bambang menjelaskan, Indonesia saat ini tengah

memiliki bonus demografi. Situasi ini apabila bisa

dimanfaatkan oleh kita tentu akan berdampak positif

untuk pembangunan ekonomi. Namun, bila sepertiga

dari anak Indonesia stunting maka bonus demografi tidak

bermanfaat untuk pembangunan nasional. Kita harus

sepakat bahwa persoalan stunting menjadi prioritas,”

ungkapnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan studi yang dilakukan kerugian

ekonomi Indonesia akibat stunting mencapai 2-3 persen PDB

atau 400 triliun rupiah kerugian ekonomi pertahunnya.

“Kalau kita mau menginvestasikan pada program penurunan

angka stunting maka return of investment dari program ini

tingkat pengembaliannya 48 kali lipat lebih menguntungkan,”

tutupnya (lyr)

WNPG XI Angkat Pentingnya Investasipada Program Penurunan Stunting

Page 5: NEWS 4 sehat 5 sempurna, makan bubur kacang hijau di sekolah dan pemberian susu gratis di sekolah. “Kebiasaan dahulu sudah mulai banyak dilupakan dan menyebabkan tidak semua masyarakat

Galeri Foto