6
8.2 Perencanaan/ Nursing Care Plan No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1 Ketidakefekt ifan pola napas b.d sempitnya lapang respirasi dan penekanan pada thorak Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapka pasien mampu memperbaiki atau mempertahank an pola pernapasan 1. Berikan posisi semi fowler 2. Ajarkan teknik napas dalam dan atau pernapasan bibir atau pernapasan dafragmati abdomen 3. Observasi TTV (RR atau frekuensi permenit) 1. Posisi semi fowler dapat memaksimalkan ekspansi paru, menurunkan kerja pernapasan serta menurunkan resiko aspirasi 2. Membantu meningkatkan difusi gas dan ekspansi jalan napas kecil, kontrol terhadap pernapasan dan keefektifan jalan

Nursing Care Plan

Embed Size (px)

Citation preview

8.2 Perencanaan/ Nursing Care PlanNoDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

1Ketidakefektifan pola napas b.d sempitnya lapang respirasi dan penekanan pada thorakTujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapka pasien mampu memperbaiki atau mempertahankan pola pernapasan normalKriteri Hasil:1. Pasien menunjukkan frekuensi pernapasan yang efektif. 2. Pasien bebas dari dispnea, sianosis, atau tanda-tanda lain distress pernapasan

1. Berikan posisi semi fowler2. Ajarkan teknik napas dalam dan atau pernapasan bibir atau pernapasan dafragmati abdomen3. Observasi TTV (RR atau frekuensi permenit)

1. Posisi semi fowler dapat memaksimalkan ekspansi paru, menurunkan kerja pernapasan serta menurunkan resiko aspirasi2. Membantu meningkatkan difusi gas dan ekspansi jalan napas kecil, kontrol terhadap pernapasan dan keefektifan jalan napas3. Mengetahui keadekuatan frekuensi pernapasan dan keefektifan jalan napas

2Ketidakefektifan perfusi jaringan kardiopulmonal masalah pertukaran gas pada tingkat jaringan yang ditandai oleh tampak sianosis dan TTV pasien yang tidak normal

Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien dapat mempertahankan perfusi jaringanKriteria Hasil:1. TTV pasien menjadi normal2. Tidak ada sianosis pada pasien1. Observasi warna kulit dan temperature 2. Evaluasi ekstremitas adanya kualitas nadi3. Kolaborasi hasil diagnostic atau laboraturium4. Kolaborasi pemberian terapi sesuai indikasi1. Penurunan perfusi kulit dapat diakibatkan oleh penurunan curah jantung2. Dapat mengetahui indicator kualitas nadi3. Dapat dijadikan indikator perfusi dan fungsi organ4. Meminimalkan terjadinya kerusakan organ yang lebih parah

3Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan keletihan

Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan dapat tercapai keseimbangan suplai oksigen dapat terjaga dan pasien dapat beraktivitas normalKriteria Hasil:1. Pasien dapat melakukan aktivitas yang biasa dilakukannya2. Pasien dapat menunjukkan penghematan energi

1. Evaluasi respons pasien terhadap aktivitas2. Ajarkan pasien bagaimana menghadapi aktivitas , menghindari kelelahan dan berikan periode istirahat tanpa gangguan diantara aktivitas3. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet makanan pasien1. Memberikan kemampuan/ kebutuhan pasien dan memfasilitasi dalam pemilihan intervensi2. Istirahat memungkinkan tubuh memperbaiki energy yang digunakan selama aktivitas3. Dengan ahli gizi perawat dapat menentukan jenis makanan yang harus dikonsumsi pasien untuk memaksimalkan pembentukan energy dalam tubuh pasien