10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flu burung (Avian Influenza, AI) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 (H=hemagglutinin; N=neuraminidase) yang pada umumnya menyerang unggas (burung dan ayam). Pada buku ini yang dibahas adalah flu burung yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 pada manusia. Pada tahun 1997 infeksi Flu burung telah menular dari unggas ke manusia dan sejak saat itu telah terjadi 3 kali outbreak infeksi virus influenza A subtipe H5N1. Flu burung pada manusia pertama kali ditemukan di Hongkong pada tahun 1997 yang menginfeksi 18 orang diantaranya 6 orang pasien meninggal dunia. Kemudian awal tahun 2003 ditemukan 2 orang pasien dengan 1 orang meninggal. Virus ini kemudian merebak di Asia sejak pertengahan Desember 2003-sampai sekarang. Berdasarkan hal tersebut di atas maka disimpulkan bahwa AI selain menyerang unggas dapat juga menyerang manusia. Di Indonesia,virus ini menyerang ternak ayam sejak Oktober 2003 sampai. Februari 2004 dan dilaporkan sebanyak 4,7 juta ayam mati namun belum menyerang manusia. Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI tanggal 26 November 2006 di Indonesia terdapat 74 kasus konfirmasi dan 56 orang diantaranya meninggal ( CFR 75,7%). Berdasarkan kajian pakar Virus H5N1 merupakan salah satu virus yang paling mungkin menyebabkan pandemi influenza yang

nursing safety.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: nursing safety.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Flu burung (Avian Influenza, AI) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus

influenza A subtipe H5N1 (H=hemagglutinin; N=neuraminidase) yang pada umumnya

menyerang unggas (burung dan ayam). Pada buku ini yang dibahas adalah flu burung

yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 pada manusia. Pada tahun 1997

infeksi Flu burung telah menular dari unggas ke manusia dan sejak saat itu telah terjadi 3

kali outbreak infeksi virus influenza A subtipe H5N1. Flu burung pada manusia pertama

kali ditemukan di Hongkong pada tahun 1997 yang menginfeksi 18 orang diantaranya 6

orang pasien meninggal dunia. Kemudian awal tahun 2003 ditemukan 2 orang pasien

dengan 1 orang meninggal. Virus ini kemudian merebak di Asia sejak pertengahan

Desember 2003-sampai sekarang. Berdasarkan hal tersebut di atas maka disimpulkan

bahwa AI selain menyerang unggas dapat juga menyerang manusia. Di Indonesia,virus

ini menyerang ternak ayam sejak Oktober 2003 sampai. Februari 2004 dan dilaporkan

sebanyak 4,7 juta ayam mati namun belum menyerang manusia. Berdasarkan data

Departemen Kesehatan RI tanggal 26 November 2006 di Indonesia terdapat 74 kasus

konfirmasi dan 56 orang diantaranya meninggal ( CFR 75,7%). Berdasarkan kajian pakar

Virus H5N1 merupakan salah satu virus yang paling mungkin menyebabkan pandemi

influenza yang diperkirakan dapat menimbulkan kematian puluhan sampai ratusan juta

manusia di dunia selama masa pandemi. Sampai saat ini Pedoman Penatalaksanaan Flu

Burung di Rumah Sakit 2 Indonesia telah masuk dalam fase 3 atau waspada pandemi

yaitu ada infeksi dari unggas ke manusia sedangkan penularan dari manusia ke manusia

tidak ada atau penularan yang sangat terbatas hanya pada kontak erat.

Departemen Kesehatan RI bersama profesi-profesi terkait (PDPI, PAPDI, , IDAI,

IDSAI, PDS PATKLIN, dan PAMKI serta PPNI) menyusun Pedoman Penatalaksanaan

Flu Burung di Rumah Sakit agar dapat dipakai sebagai acuan oleh petugas kesehatan

dalam memberikan pelayanan medis kepada pasien flu burung.

Page 2: nursing safety.doc

BAB II

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Flu burung berpotensi untuk berkembang menjadi pandemi, oleh karena itu

pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan hal yang sangat penting dalam

penanggulangan flu burung. Dalam buku ini akan diuraikan tentang universal precautions

secara umum, kemudian penerapannya pada transportasi pasien, perawatan di ruang

isolasi dan

ICU, hingga pemulasaraan jenazah.

A. Pengertian

Sesuai dengan rekomendasi WHO dan CDC tentang kewaspadaan isolasi untuk

pasien flu burung, kewaspadaan yang perlu dilakukan meliputi:

1. Kewaspadaan standar

Perhatikan kebersihan tangan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak

dengan pasien maupun alat-alat yang terkontaminasi sekret pernapasan

2. Kewaspadaan kontak

Gunakan sarung tangan dan gaun pelindung selama kontak dengan pasien Gunakan

peralatan terpisah untuk setiap pasien, seperti stetoskop, termometer, tensimeter, dan lain-

lain

3. Perlindungan mata

Gunakan kacamata pelindung atau pelindung muka, apabila berada pada jarak 1 (satu)

meter dari pasien.

4. Kewaspadaan airborne

Tempatkan pasien di ruang isolasi airborne, Gunakan masker N95 bila memasuki ruang

isolasi.

B. Ruang perawatan isolasi

Untuk mencegah penyebaran virus flu burung di rumah sakit, semua pasien flu burung

mulai dari kasus suspek hingga kasus terkonfirmasi harus dirawat di ruang isolasi dengan

menerapkan isolasi ketat (strict barrier).

Ruang Perawatan isolasi terdiri dari :

• Ruang ganti umum

Page 3: nursing safety.doc

• Ruang bersih dalam

• Stasi perawat

• Ruang rawat pasien

• Ruang dekontaminasi

• Kamar mandi petugas

Prinsip kewaspadaan airborne harus diterapkan di setiap ruang perawatan isolasi yaitu:

• Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negatif

dibanding tekanan di koridor.

• Pergantian sirkulasi udara 6-12 kali perjam

• Udara harus dibuang keluar, atau diresirkulasi dengan menggunakan filter HEPA (High-

Efficiency Particulate Air) Setiap pasien harus dirawat di ruang rawat tersendiri. Pada

saat petugas atau orang lain berada di ruang rawat, pasien harus memakai masker bedah

(surgical mask) atau masker N95 (bila mungkin). Ganti masker setiap 4-6 jam dan buang

di tempat sampah infeksius. Pasien tidak boleh membuang ludah atau dahak di lantai -

gunakan penampung dahak/ludah tertutup sekali pakai (disposable). Setiap ruang isolasi

harus dilengkapi dengan peralatan seperti yang tercantum dalam lampiran 8.

C. Standar Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD)

1. Mengenakan pakaian pelindung

a. Persiapan sarana

Baju operasi yang bersih, rapi (tidak robek) dan sesuai ukuran badan.

Sepatu bot karet yang bersih, rapih (tidak robek) dan sesuai ukuran kaki.

Sepasang sarung tangan DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) atau steril ukuran

pergelangan dan sepasang sarung bersih ukuran lengan yang sesuai dengan

ukuran tangan.

Sebuah gaun luar dan apron DTT dan penutup kepala yang bersih.

Masker N95 dan kaca mata pelindung

Lemari berkunci tempat menyimpan pakaian dan barang – barang pribadi.

b. Langkah awal saat masuk ke ruang perawatan isolasi, masuk kedalam ruang

bersih luar. Lakukan hal sebagai berikut:

Lepaskan cincin, jam atau gelang

Lepaskan pakaian luar

Page 4: nursing safety.doc

Kenakan baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian pelindung.

Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan dan barang–barang pribadi

lainnya di dalam lemari berkunci yang telah disediakan.

c. Mencuci tangan

Lakukan cuci tangan pada tempat yang telah disediakan.

Buka kran dan pertahankan aliran air lurus dari mulut kran

Bungkukkan badan sedikit untuk menjauhi tubuh dari percikan air.

Basahi kedua belah tangan seluruhnya sehingga batas siku.

Ambil sabun dan balik-balikan secukupnya dalam genggaman kedua belah

tangan (hindari aliran air).

Kembalikan sabun ketempatnya dengan berhati-hati

Buat busa secukupnya dari sabun yang melekat ditangan yang basah.

Gosok dengan keras seluruh permukaan tangan dan jari-jari kedua tangan

sekurang-kurangnya 10-15 detik, ratakan ke seluruh tangan dengan

memperhatikan bagian di bawah kuku dan di antara jari-jari.

Membilas kedua belah tangan di bawah air mengalir.

Mengeringkan tangan dengan kertas lap atau kain yang telah disediakan dan

gunakan lap untuk mematikan kran (Awas, bagian tersentuh kran pada kain /

kertas lap tidak

boleh tersentuh tangan yang sudah bersih) atau keringkan tangan di bawah

pengering udara (gunakan siku untuk menyalakan atau mematikan tombol).

Buang kertas lap atau kain terpakai ke tempat yang telah disediakan.

Page 5: nursing safety.doc

LANGKAH-LANGKAH MENCUCI TANGAN

KETERANGAN

A. Gosokkan kedua telapak tangan

B. Gosok punggung dan sela sela jari tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya

C. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari tangan

D. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci

E. Gosok ibu jari kanan berputar dalam genggaman tangan kiri dan lakukan sebaliknya

F. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kiri di telapak tangan kanan dan

sebaliknya

G. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan

Page 6: nursing safety.doc

sebaliknya.

d. Sebelum petugas masuk kedalam ruang perawatan pasien, petugas harus memakai

APD lengkap di ruang bersih dalam (anteroom). Langkah-langkah penggunaan

APD

Kenakan sepasang sarung tangan sebatas pergelangan tangan.

Kenakan gaun luar / Jas operasi

Kenakan apron plastik (bila memakai jas operasi)

Kenakan sepasang sarung tangan sebatas lengan.

Kenakan Masker N 95.

Kenakan penutup kepala.

Kenakan kaca mata pelindung.

Kenakan kedua belah sepatu bot karet.

Peralatan tetap dipakai selama di ruang perawatan.

Siapkan peralatan cadangan di ruang bersih dalam seperti:

Sarung tangan

Apron plastik

Masker

Fasilitas cuci tangan

Fasilitas menggantung jas operasi

Masuk langsung ke Ruang rawat kasus suspek / probabel /

Konfirmasi.

e. Masuk langsung ke Ruang rawat kasus suspek / probabel /konfirmasi.

Page 7: nursing safety.doc

CONTOH DAN CARA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Page 8: nursing safety.doc