Upload
aunurrofik
View
47
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
materi
Citation preview
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 1/68
1
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN
NONA .M. Simanjuntak, S.Farm
NIM: 063202023
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 2/68
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 107 MEDAN
Disusun Oleh:
Nona .M. Simanjuntak, S.Farm
NIM: 063202023
Apotek Kimia Farma No. 255
Pembimbing,
Drs. Alan Zico, S.Si, Apt
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt
NIP. 131 283 716
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 3/68
3
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan anugerah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan.
Pelaksanaan Praktek Kerja Apotek ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si, Apt, selaku Manager Bisnis
Apotek PT. Kimia Farma Sumatera Utara, Bapak Drs. Alan Zico, S.Si,
Apt, selaku pembimbing dan Manager Apotek Pelayanan Farmasi,
seluruh staf dan pegawai Apotek Kimia Farma No. 255 Medan yang
telah banyak membantu penulis selama Praktek Kerja Profesi.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt, selaku Dekan Fakultas
Farmasi USU Medan.
3. Bapak Drs. Wiryanto, MS, Apt, selaku Koordinator Program
Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik dari pihak yang terkait sangat diharapkan. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi semua pihak.
Medan, Mei 2007
Penulis
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 4/68
4
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ……………....………………………..…………... ii
KATA PENGANTAR ……………………………………..…………………... iii
DAFTAR ISI ……………….………………………………….……………….. iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
BAB
I KIMIA FARMA ……………………………………………………….. 1
1.1 Sejarah Kimia Farma ……………………………………………….. 1
1.2 Bisnis Kimia Farma ……………………………………………….....2
1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan …………...……...5
II PELAYANAN INFORMASI OBAT ……………………….……… 7
2.1 Defenisi Pelayanan Informasi Obat..……………………………….. 7
2.2 Ruang Lingkup Pelayanan ..........…………………………………… 7
2.3 Sasaran Informasi Obat...................................……………………..... 8
2.4 Jenis Pelayanan Informasi Obat.....................……………………..... 8
2.5 Strategi Pencarian Informasi Obat.................................……………. .9
2.6 Metode Menjawab pertanyaan informasi............................................12
2.7 Penelusuran Pustaka dan Memformulasikan Jawaban….....................14
2.8 Manfaat Informasi................................................................................15
III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI ………………………..….... 20
IV PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 58
V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………...…..…. 60
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….... 60
5.2 Saran ………………………………………………………………... 60
Daftar Pustaka ………………………………………………………….….…. 61
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 5/68
5
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Data Latar Belakang dan Data Khusus Pasien yang Diperlukan
untuk Membantu Apoteker Menjawab Pertanyaan Dengan
Akurat............................................................................................... 10
Tabel 3.1 Spesialite Obat Resep 1.................................................................... 21
Tabel 3.2 Spesialite Obat Resep 2………….………………………………… 26
Tabel 3.3 Spesialite Obat Resep 3……………………………………............ 32
Tabel 3.4 Spesialite Obat Resep 4.................................................................... 37
Tabel 3.5 Spesialite Obat Resep 5.................................................................... 44
Tabel 3.6 Spesialite Obat Swamedikasi 1……………………………………. 48
Tabel 3.7 Spesialite Obat Swamedikasi 2………………………………...….. 49
Tabel 3.8 Spesialite Obat Swamedikasi 3……………………………………. 50
Tabel 3.9 Spesialite Obat Swamedikasi 4……………..……………………... 51
Tabel 3.10 Spesialite Obat Swamedikasi 5…………………………….……… 52
Table 3.11 Spesialite Obat Swamedikasi 6 …………………...………………. 53
Tabel 3.12 Spesialite Obat Swamedikasi 7.......................................................... 54
Tabel 3.13 Spesialite Obat Swamedikasi 8…………………...………………... 55
Tabel 3.14 Spesialite Obat Swamedikasi 9………………………….…………. 56
Tabel 3.15 Spesialite Obat Swamedikasi 10…………………………………... 57
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 6/68
6
BAB I
KIMIA FARMA
1.1
Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal
bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan.
Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda,
pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF
Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma
(Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan
publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan
nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi
sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan
peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
1.2
Bisnis Kimia Farma
1.2.1 Holding
PT Kimia Farma Tbk
Dibentuk : 16 Agustus 1971
Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan
Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment
penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu
kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No.19/2003 tentang BUMN.
PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan
yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu : industri, marketing, ritel,
laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama :
1. Profesionalisme
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 7/68
7
Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam
bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan
memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan untuk diterapkan secara profesional dalam
melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.
2. Integritas
Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas
merupakan nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan,
menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan
totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk
mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.
3. Kerja Sama
Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja
sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan
kemampuan tiap individu untuk saling melengkapi dalam membangun
tim yang tangguh untuk mencapai sukses.
A. Pabrik (Industri Farmasi)
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang
dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,
yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas
produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang
punggung dari segmen industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop
kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini
merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini
telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-
9001.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya,
rifampisin, obat asli indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit
produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga
memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 8/68
8
Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati
(bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan
sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang
mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan
garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet
besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak ”Yodiol” yang merupakan obat
pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas
produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan
cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk
memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan oleh
pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep,
sirop dan cairan obat luar/dalam.
B. Laboratorium Klinik
Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari
perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanaan kesehatan. Perubahan
paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran barudi masyarakat, dari
mengobati pengakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan
mengelola kesehatan. Oleh sebab itu Kimia Farma melakukan pengembanganusaha baru yang meliputi Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.
Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan
untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan
Mikrobiologi Industri.
Layanan yang diberikan, yaitu :
Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS)
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 9/68
9
Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD)
Medical Check Up
Pemeriksaan Mikrobiologi Industri
Pemeriksan Rujukan
C. Klinik
Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi
Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya
memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang
terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.
Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare
services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan
pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan
pendukung lainnya.
Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk
perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan
dan pengelolaan medical record untuk karyawan.
Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan kebutuhan
konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan
oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.
1.2.2 Anak Perusahaan
A. PT. Kimia Farma Trading and Distribution
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan
PT Kimia Farma Trading & Distribution, sebagai anak perusahaan dariPT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding & Distribution (KFTD)
sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang yang sama, yaitu
perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu pengalamannya bukan baru satu
tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sendiri. Hampir
sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF, perusahaan lebih menonjol dalam
bidang perdagangan, terlihat dari data tahun ketahun, komposisi penjualan kepada
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 10/68
10
institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan dari pada penjualan
reguler, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.
Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih banyak
menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu produk
Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak
perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah bertekad untuk
merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi
akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain. Oleh karena nya perusahaan
telah merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi
prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada
penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan
menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal.
Jalur Usaha :
1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal
Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari :
Consumer Health Product :
- OTC Chemical
- OTC Herbal
- Kosmetik
- Body Care
- Food Supplement
Ethical
Generik
Lisensi
Narkotika
Kontrasepsi
Bahan Baku
Alat Kesehatan
Consumer Goods
2. Jasa Perdagangan atau Trading
PT. Kimia Farma Trading & Distribution, memiliki 41 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 11/68
11
diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam
operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan
peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi
dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman
barang ke seluruh Indonesia.
B. PT Kimia Farma Apotek
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Farmasi
PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 320 Apotek yang tersebar
diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan
penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.
Apotek kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep
dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan
pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia
Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat
melayani informasi obat dengan baik.
Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari stategi perusahaan
dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang
memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh
Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
Tabel 1.1 Apotek kimia Farma yang ada di Indonesia :
No. Provinsi No. Provinsi1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung
2. Banten 17. Lampung
3. Bengkulu 18. Maluku
4. DIY 19. Maluku Utara
5. DKI 20. Nanggroe Aceh Darusalam
6. Gorontalo 21. NTB
7. Irian Jaya 22. NTT
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 12/68
12
8. Jambi 23. Riau
9. Jawa Barat 24. Sulawesi Selatan
10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah
11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara
12. Kalimantan Barat 27. Sulawesi Utara
13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat
14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan
15. Kalimantan Timur 30. Sumatera Utara
1.3 PT . Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan
1.3.1 Bisnis Manager
Visi dan Misi
Visi : Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global
Misi :
• Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan
farmasi, alat kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai
tambah untuk meenuhi kebutuhan masyarakat.
• Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya
untuk meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan
prinsip Good Corporate Governance.
• Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan
komitmen serta berperan aktif dalam pengembangan
perapotekan nasional.
1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma
Apotek Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar
diseluruh sumatera yaitu :
1. Kimia Farma 2 R.S. Inalum
2. Kimia Farma 14 R.S. Pirngadi
3. Kimia Farma 27 dan M3 Palang merah ( pusat)
4. Kimia Farma 28 Belawan
5. Kimia Farma 29 P. Siantar 1
6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 13/68
13
7. Kimia Farma 39 Sei Kambing
8. Kimia Farma 41 Kaban Jahe
9. Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat
10. Kimia Farma 84 Tanjung Balai
11. Kimia Farma 85 P. Siantar 2
12. Kimia Farma 90 Kisaran
13. Kimia Farma 106 Aksara
14. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C
15. Kimia Farma 160 Setia Budi
16. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3
17. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan
18. Kimia Farma Basri Medan
19. Kimia Farma R.S. Pelengkap Tebing Tinggi
20. Kimia Farma Namso Pematang Siantar
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 14/68
14
BAB II
Pelayanan Informasi Obat
2.1 Defenisi Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat didefenisikan sebagai pengumpulan, pengajian,
pengevaluasian, pengindeksan, pengorganisasian, penyimpanan, peringkasan,
pendistribusian, penyebaran serta penyampaian informasi tentang obat dalam
berbagai bentuk kepada pengguna obat.
Informasi obat mencakup, tetapi tidak terbatas pada pengetahuan seperti nama
kimia; struktur dan sifat-sifat; identifikasi; indikasi diagnostik atau indikasi terapi;
mekanisme kerja; waktu mulai kerja dan durasi kerja; dosis dan jadwal
pemberian; efek samping dan reaksi yang merugikan.
Tujuan:
1. Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional, berorientasi
kepada pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain.
2. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga
kesehatan, dan pihak lain.
3. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang
berhubungan dengan obat.
2.2 Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup kegiatan meliputi :
2.2.1 Pelayanan
- Menjawab pertanyaan.
- Menerbitkan buletin.- Membantu pasien dalam mendapatkan informasi obat.
- Menyiapkan materi untuk brosur/leaflet informasi obat.
2.2.2 Pendidikan
- Mengajar dan membimbing mahasiswa.
- Memberi pendidikan pada tenaga kesehatan dalam hal informasi obat.
- Mengkoordinasikan program pendidikan berkelanjutan di bidang
informasi obat.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 15/68
15
- Membuat/menyampaikan makalah dalam seminar/simposium.
2.2.3 Penelitian
- Melakukan penelitian evaluasi penggunaan obat.
- Melakukan penelitian obat baru.
- Melakukan penelitian lain yang berkaitan dengan penggunaan obat, baik
secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.
- Melakukan kegiatan program jaminan mutu.
2.3 Sasaran Informasi Obat
1. Pasien dan atau keluarga pasien.
2. Tenaga kesehatan: dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, asisten
apoteker, dan lain-lain.
3. Pihak lain: manajemen, tim/kepanitiaan klinik, dan lain-lain.
2.4 Jenis Pelayanan informasi Obat
1. Pelayanan Informasi Obat untuk menjawab pertanyaan
Penyediaan informasi obat berdasarkan permintaan, biasanya merupakan
salah satu pelayanan yang pertama dipertimbangkan. Pelayanan seperti ini
memungkinkan pasien dapat memperoleh informasi khusus yang
dibutuhkan tepat pada waktunya. Sumber informasi dapat dipusatkan
dalam suatu sentra informasi obat (SIO). Keahlian apoteker yang terlibat
dalam SIO dapat sepenuhnya lebih dikembangkan dan secara efisien
digunakan, apabila mereka secara rutin terlibat dalam pelyanan informasi
obat.
2. Pelayanan Informasi Obat dalam bentuk publikasi.Upaya mengkomunikasikan informasi tentang kebijakan penggunaan obat
dan perkembangan mutakhir dalam pengobatan dan mempengaruhi seleksi
obat adalah suatu komponen penting dari pelayanan informasi obat. Untuk
mencapai sasaran itu, buletin farmasi atau kartu informasi yang terfokus
pada suatu golongan obat, dapat dipublikasikan dan disebarkan kepada
profesional kesehatan. Berbagai hal yang berkaitan dengan isi dan format
perlu dipikirkan secara cermat, agar buletin dapat berhasil. Pokok isi
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 16/68
16
buletin adalah kegunaan dan kesehatan. Judul yang dimasukan dalam
buletin adalah:
• Artikel pengkajian obat
• Evaluasi penggunaan obat termasuk hasil dari pengkajian yang
dilakukan dan juga informasi dari pustaka
• Permintaan informasi obat yang diterima
• Laporan reaksi obat merugikan yang diringkas dari laporan rumah
sakit dan atau pustaka
Informasi tentang judul tersebut harus ditujukan kepada pembaca
merupakan hal praktis dan bukan kuliah.
3. Pelayanan Informasi Obat untuk Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi penggunaan obat (EPO) adalah suatu program jaminan mutu
penggunaan obat. Suatu program EPO memerlukan standar/ kriteria
penggunaan obat yang digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi
ketepatan penggunaan obat.
2.5 Strategi Pencarian Informasi Obat
2.5.1 Mengetahui pertanyaan yang sebenarnya
Menetapkan informasi obat sebenarnya yang dibutuhkan penanya
adalah langkah pertama dalam menjawab suatu pertanyaan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggolongkan jenis penanay, seperti dokter, apoteker,
perawat, dan sebagainya. Penggolongan pennya dapat dilakukan secara
otomatis, jika penanya memperkenalkan dirinya, tetapi kadang-kadang apoteker
harus menanyakan, terutama jika komunikasi melalui telepon. Dengan
mengetahui jenis penanya, akan membantu apoteker dalam menetapkan jenis
dan jumlah informasi yang perlu untuk menjawab pertanyaan.
Dengan bertanya kepada penanya untuk memperoleh informasi latar
belakang, akan membantu apteker memberi jawaban yang benar-benar ia
perlukan. Misalnya tentang dosis obat sebagai berikut:
Berapa Dosis Gentamisin?
Untuk itu apoteker perlu menanyakan informasi latar belakang, seperti: umur
dan jenis kelamin, rute pemberian, gangguan fungsi hati atau ginjal, dll.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 17/68
17
2.5.2 Mengumpulkan data khusus pasien
Apabila pertanyaan melibatkan seorang pasien, adalah penting untuk
memperoleh informasi latar belakang tentang pasien sebelum menjawab
pertanyaan. Luas informasi latar belakng yang perlu untuk menjawab suatu
pertanyaan berbeda-beda sesuai pertanyaan . Umur, berat badan, jenis kelamin
biasanya diperlukan. Kekhususan tentang kondisi medis pasien, seperti diagnosa
sekarang, fundsi ginjal dan hati, sering diperlukan. Dalam beberapa kasus
adalah perlu memperoleh sejarah obat pasien yang lengkap.
Pentingnya pengambilan sejarah oabt pasien telah benar-benar dimengerti
oleh dokter dan apoteker. Apoteker harus memiliki keterampilan dalam
pengambilan sejarah obat berdasarkan dua alasan dari sudut penyediaan
informasi obat, yaitu:
i. Untuk memberi apoteker pengertian yang lebih baik tentang permintaan
informasi sebenarnya dengan keadaan permintaan, agar apoteker dapat
mencari dan menyediakan jawaban
ii. Untuk memungkinkan apoteker menyajikan jawaban yang lebih berguna
dan sesuai untuk keadaan klinik tertentu.
Tabel 2.1
Data Latar Belakang dan Data Khusus Pasien yang Diperlukan untuk
Membantu Apoteker Menjawab Pertanyaan Dengan Akurat
Kategori pertanyaan Informasi Latar Belakang atau Informasi
Khusus Pasien
Reaksi Obat Merugikan (ROM) • Tanda dan gejala
• Uraian dari rekasi
• Anggota keluarga mengalami alergi/ROM
• Durasi terapi
• Alergi yang diketahui
• Status penyakit yang bersamaan
• Umur, berat badan,suhu dan jenis kelamin
• Kegawatan reaksi
Dosis • Diagnosis
• Rute
• Fungsi Ginjal
• Fungsi Hati
• Umur, jenis kelamin, berat badan
• Obat yang bersamaan
• Alergi yang diketahui
• Penyakit yang bersamaan
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 18/68
18
Pemberian/Konsumsi obat • Rute
• Obat yang bersamaan
• Jika intravena (iv)
Melalui perifer atau sentral
Cairan infus Obat IV lain
• Jika intramuskular (im)
Kemampuan tahan terhadap sakit
Kemampuan tempat penyuntikan
Tingkat platelet
• Jika oral
Absorbsi secara lokal
• Jika rektal
Kehadiran penyakit usus besar
DiareIdentifikasi Obat • Obat resep/obat bebas
• Sumber acuan, informasi/etiket
• Karakteristik fisik, penandaan
• Manufaktur obat
• Ejaan yang benar
• Kode yang dicetak
• Nama dagang versus nama generik
• Nama kimia
• Yang dipasarkan
• Obat investigasi
• Obat asing
• Indikasi
• Bentuk sediaan
Interaksi Obat-Obat • Pengobatan yang sekarang
• Gejala interaksi, jika terjadi
• Penambahan obat baru
• Dosis masing-masing, durasi terapi, dan
waktu pemberian
• Penghentian suatu obat yang menyebabkan
interaksi
• Umur, berat badan, jenis kelamin
• Status penyakit
Interaksi Obat-Makanan • Pengobatan yang sekarang
• Dosis
• Pemilihan waktu makan
• Masalah makanan tertentu (misal susu)
Interaksi Obat-Uji laboratorium • Pengobatan sekarang
• Uji laboratorium
• Metode uji tertentu yang digunakan
indikasi
• Status penyakit
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 19/68
19
• Terapi oabt terdahulu
• Terapi non obat terdahulu
• Lihat dosis yang tertera
Penyakit infeksi • Mikroorganisme
• Tempat infeksi
Kompatibilitas iv atau im • Obat-obatan, jadwal, rute
• Cairan infus
• Susunan iv, dua obat ditambahkan dalam
botol infus yang ditambahkan
Jumlah dan jenis masuk tersedia
Farmakokinetik • Pengobatan, dosis, jadwal
• Umur, berat badan, jenis kelamin
• Parameter farmakokinetik obat
Waktu paruh eliminasi
Volume distribusi Konsentrasi puncak serum
Waktu mencapai konsentrasi puncak
Model kompartemen
Area dibawah kurva (AUC)
teratogenis • Status medis
• Trimester
• Sejarah minum alkohol/merokok
• Dapatkan terapi tertunda sampai
melahirkan
Keracunan• Jumlah/banyaknya zat yang terlibat• Seberapa lama zat yang ditelan
• Rute pemaparan
• Apakah ada penyakit akut atau kronis
• Gejala yang ditujukan
• Pengobatan pasien
2.6 Metode Menjawab Pertanyaan Informasi
Proses komunikasi
Pada umumnya, ada dua jenis metode utama untuk menjawab pertanyaaninformasi, yaitu komunikasi lisan dan tertulis. Apoteker, perlu memutuskan kapan
suatu jenis dari metode itu digunakan untuk menjawab lebih tepat dari pada yang
lain. Interaksi antara apoteker dengan penanya merupakan proses komunikasi
primer, sekunder serta sirkulasi.
Proses komunikasi secara primer adalah proses menyampaikan pikiran oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang sebagai
media atau saluran.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 20/68
20
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesa oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua, setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Proses komunikasi secara sirkular disebut juga komunikasi tatap muka.
Didalamnya terjadi umpan balik yang mengalir dari komunikan kekomunikator
sebagai respon atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang ia terima dari
komunikator.
Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Menjawab
Sebelum memutuskan memilih suatu metode menjawab yang paling tepat,
apoteker perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Keinginan penanya
Misalnya, penanya meminta jawaban ditelpon kembali dalam waktu 15
menit. Jadi, dalam hal ini keinginan penanya adalah metode menjawab
melalui telepon dan waktunya juga telah ditetapkan penanya dalam 15
menit.
2. Kerangka waktu yang tersedia untuk menjawab suatu pertanyaan
Misalnya, Permintaan seorang dokter suatu monografi dari obat pemblok
beta untuk gagal jatung kongestif dalam 5 hari. Dalam hal ini dokter
meminta jawaban tertulis dan waktunya dalam 5 hari.
3. Kerumitan atau kedalaman jawaban yang diperlukan, guna memenuhi
kebutuhan informasi penanya.
Misalnya, seorang dokter bertanya kepada apoteker tentang penggunaan
suatu obat tertentu yang dibatasi durasi penggunaannya. Dokter hendak
menuliskan obat itu setelah lewat durasi peggunaan yang ditetapkan, maka
ia meminta informasi dengan cepat dan meminta penjelasan ilmunyaalasan pembatasan penggunaannya. Dalam hal ini dokter meminta jawaban
dengan cepat, artinya agar dijawab melalui telepon. Disamping itu,
jawaban tertulis juga ia perlukan, sebab ia meminta penjelasan ilmiah
alasan pembatasan penggunaan obat tersebut.
4. Frekwensi permintaan informasi
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 21/68
21
Suatu pertanyaan informasi obat yang pernah diajukan jawabannya dapat
ditelusuri dalam berkas arsip. Arsip ini membantu apoteker menulis
komunikasi tertulis kepada penanya.
ALUR MENJAWAB PERTANYAAN DALAM
PELAYANAN INFORMASI OBAT
PENANYA
2.7 Penelusuran Pustaka dan Memformulasikan Jawaban
Begitu permintaan informasi diputuskan untuk dijawab, lalu
didokumentasikan serta ditetapkan skala prioritas, maka langkah selanjutnya
adalah:
1. Pengumuman Data dan Analisa
UMPAN
BALIK
INFORMASI
LATAR
BELAKANG
P I O
ISI FORMULIR
KLASIFIKASI
• PENANYA
• PERTANYAAN
KUMPUL DATA &
EVALUASI DATA
FORMULIR JAWABAN
KOMUNIKASI
DOKUMENTASI
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 22/68
22
Untuk menjawab suatu permintaan informasi yang sederhana dapat dilakukan
dengan menggunakan pustaka buku. Data tersebut harus dinterpretasi dan
dievaluasi, untuk itu memerlukan pengetahuan seperti farmakologi, pathofisiologi,
statistik dan lain-lain.
2. Formulasi Jawaban
Apoteker harus menyiapkan suatu rangkuman secara singkat, relevan dan
logis serta mencatat hal-hal penting yang akan disampaikan kepada penanya.
Petugas yang belum berpengalaman harus mendiskusikan terlebih dahulu
jawaban yang disiapkan.
Jawaban dapat diberikan secara :
a. Verbal
Dilakukan melalui telephon atau secara langsung kepada penanya. Cara ini
cocok untuk menyampaikan informasi yang bersifat sederhana. Dapat juga
dilakukan diskusi terlebih dahulu dengan penanya pada saat informasi
diberikan.
b. Tertulis
Cara ini sangat tepat untuk menberikan informasi yang bersifat kompleks,
sangat rinci dan disertai dengan dokumen yang diperlukan.
c. Tanggapan
Tanggapan yang diberikan mencakup pendahuluan, sumber pustaka,
rangkuman dari apa yang ditemukan termasuk dengan data pendukungnya
seperti tabel, grafik dan lain-lain.
d. Kesimpulan
Kesimpulan harus menjawab pertanyaan. Dapat dilengkapi dengan saran
dan rekomendasi.e. Referensi
Seluruh referensi yang digunakan harus sesuai dengan standar.
2.8 Manfaat Informasi
Seluruh jawaban yang diberikan oleh Pelayanan Informasi Obat harus
didokumentasikan sebagai informasi yang berguna bagi pertanyaan berikutnya
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 23/68
23
dan evaluasi terhadap kegiatan pelayanan informasi obat dan program jaminan
mutu.
1. Umpan Balik
Permintaan infomasi sebaiknya ditindak lanjuti baik secara langsung
maupun melalui mekanisme umpan balik. Hal ini dapat membatu dalam
menentukan hasil dan apakah informasi yang diberikan telah mengenai
sasaran. Informasi umpan balik penting sebagai ukuran jaminan mutu serta
dalam kaitan dengan tanggung jawab profesinal.
2. Keserasian Informasi
Informasi yang diberikan oleh industri farmasi termasuk data formulasi,
data efek samping atau data obat invetigasi yang diberikan untuk
kenyamanan pasien harus bersifat rahasia. Informasi obat seperti ini hanya
digunakan untuk kondisi yang memungkinkan untuk dipublikasikan atau
tidak. Apoteker informasi obat mempunyai tanggung jawab untuk
menyimpan sumber informasi rahasia kepada penanya. Informasi yang
berhubungan dengan pasien harus dirahasiakan. Ketika pasien diberikan
informasi khusus lainnya sebagai tambahan informasi yang diperlukan
oleh pasien seperti literatur, publikasi dan lain-lain. Identitas pasien harus
disimpan. Identitas pasien harus dirahasiakan dari pihak lain kecuali ada
persetujuan dari pasien.
PENELUSURAN INFORMASI DAN PUSTAKA
Pencarian dari umum dan ke khusus
Kita telah mengerti adanya bermacam-macam sumber informasi maka kita
perlu melakukan penelitian secara efesien dan terfokus melalui pendekatan yangsistematis untuk:
1. Menentukan kebutuhan informasi obat yang aktual
2. Mengumpulkan data pasien secara khusus dengan cara menanyakan hal-
hal yang relevan dengan cara yang baik. Prinsip yang sama dapat
digunakan untuk mencari literatur.
Tujuan pencarian tersebut adalah untuk mengarahkan pencarian agar lebih
akurat, komplit dan terpadu. Pencarian yang ideal harus dimulai dari sumber-
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 24/68
24
sumber yang umum untuk mendapatkan konteks yang cukup sebelum strategis
yang lebih khusus digunakan untuk mencari data yang lebih detail. Strategi
pencarian umum ke khusus berarti berpindah dari pustaka tersier ke pustaka
sekunder kemudian ke pustaka primer.
Keuntungan pencarian sistematis
Menghindarkan kita dari sumber informasi yang terlalu banyak dan
kehilangan arah dalam pencarian sehingga didapat informasi yang cepat, tepat dan
akurat. Apoteker yang belum mempunyai pengalaman praktis atau keahlian dalam
pencarian informasi secara benar, maka disarankan mebaca terlebih dahulu latar
belakang buku tersebut. Tahapan dalam pencarian informasi, pertama-tama harus
dipilih pustaka tersier yang sesuai dengan permasalahan, misalnya referensi
(informasi obat umum, kemudian pustaka sekunder misalnya buku (mengenai
obat, patofisiologi, onkologi, atau endokrinologi) baru dilanjutkan pada pustaka
primer misalnya artikel/abstrak.
Kelemahan pencarian sistematis
Waktu penelusuran cukup lama karena harus berpindah dari pustaka tersier
ke sekunder kemudian ke primer.
Dokumentasi
Setelah terjadi imteraksi antara penanya dan memberi jawaban, maka
kegiatan tersebut akan didokumentasiakan. Pendokumentasian sangat penting
karena dapat membantu menelusuri kembali data informasi yang dibutuhkan
dalam waktu yang relatif lebih singkat. Pendokumentasian tersebut juga
memperjelaskan beban kerja dari apoteker.
Manfaat dokumentasi adalah;
1. mengingatkan apoteker tentang informasi pendukung yang diperlukan dalammenjawab pertanyaan-pertanyaan dengan lengkap.
2. Sumber informasi apabila ada sumber pertanyaan yang serupa.
3. Catatan yang mungkin akan diperlukan kembali oleh penanya.
4. Media pelatihan tenaga farmasi.
5. Basis data penelitian, analisis, evaluasi dan perencanaan layanan.
6. Bahan audit dalam melaksanakan Quallity Assurance dari pelayanan
iformasi obat.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 25/68
25
Dokumentasi memuat:
1. Tanggal dan waktu pertanyaan dimasukkan.
2. Tanggal dan waktu jawaban diberikan.
3. Metode penyampaian jawaban.
4. Pertanyaan yang diajukan.
5. Orang yang meminta jawaban.
6. Orang yang menjawab.
7. Kontak personal untuk tambahan informasi.
8. Lama penelusuran informasi.
9. Referensi/sumber informasi yang digunakan.
Berikut ini disajikan macam-macam informasi yang umumnya terdapat
dalam formulir pertanyaan tetang informasi obat ( Drug Information Enquiry
Form):
1. Nama penanya dan tanggal bertanya
2. Pesan diterima oleh
3. Status dan pekerjaan penanya
4. Urgensi; Waktu/Tanggal Jawaban diharapkan
5. Cara menhubungi (Pager, HP,Telp,Fax,Email, dan lain-lain)
6. Jenis kelamin dan dan usia pasien : …..Berat badan :….Tinggi badan :…
7. Semua terapi saat ini dan sebelumnya.
8. Fungsi ginjal/Hepar/Jantung (dari hasil tes) serta alergi (termasuk obat)
9. Trimester kehamilan
10. Pertanyaan yang diajukan dan informasi tambahan
Evaluasi Kegiatan
Sebagai tindak lanjut terhadap pelayanan informasi obat, harus dilakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan secara berkala. Operasi ini digunakan untuk
menilai/mengukur keberhasilan pelayanan informasi obat itu sendiri dengan cara
membandingkan tingkat keberhasilan sebelum dan sesudah dilakukan pelayanan
informasi obat.
Pemantauan dan dan evaluasi dilaksanakan dengan mengumpulkan data
lebih awal dan mendokumentasikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, serta
jawaban dan pelayanan yang kemudian dibuat laporan tahunan. Laporan ini
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 26/68
26
dievaluasikan dan berguna untuk memberikan masukan kepada pimpinan dalam
membuat kebijakan di waktu mendatang.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan tersebut harus ada indikator yang
digunakan. Indikator tersebut bersifat dapat diukur dan valid (tidak cacat).
Indikator keberhasilan pelayanan informasi obat mengarah pada pencapaian
penggunaan obat kepada rasional. Indikator dapat digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan penerapan pelayanan informasi obat antara lain:
1. Meningkatnya jumlah pertanyaan yang diajukan.
2. Menurunnya jumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab.
3. Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan.
4. Meninkatnya jumlah produk yang dihasilkan (leafflet dan tingkat kesulitan).
5. Menurunnya keluhan atas pelayanan.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 27/68
27
BAB III
PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI
Resep 1
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 28/68
28
Resep 1
R/ Amoxan syr 250 mg fl I
S3 dd cth I
R/ Mefinter 250 mg No VIII
S 3 dd tab I
Pro : Cindy
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat diperkirakan
pasien menderita infeksi pada gigi disertai nyeri.
2. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.1 Spesialite Obat Resep 1
sNo. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Amoxan syr
250mg®
(SanbeFarma)
Amobiotik ®(Bernofarm),
Kalmoxillin®(Kalbefarma),
Ospamox®(Sandoz)
Amoxicillin G Antibiotik
2. Mefinter ®
(Interbat)
Mefinal®(Sanbe farma),
Pondex®(Dexamedica),
Ponstan®(Pfizer)
Asam
mefenamat
G Menghilangkan
rasasakit, nyeri
seperti demam,sakit gigi
3. Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep diatas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk pengobatan infeksi pada gigi disertai nyeri.
4. Pelayanan Informasi
A. Amoxan®
1. Khasiat : infeksi saluran nafas, infeksi pada kulit dan jaringan
lunak.
2. Bentuk Obat : Tablet, kapsul, suspensi
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 29/68
29
4. Hal yang harus diinformasikan :
• Obat harus diminum sampai habis sesuai dengan petunjuk dokter,
dan diupayakan agar tidak lupa. Bila lupa satu hari, jangan
meminum dua kali pada hari berikutnya.
• Harus hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui
• Untuk penderita dengan kegagalan fungsi ginjal, harus disertai
dengan pemeriksaan terhadap fungsi hati dan ginjal.
• Pasien yang alergi terhadap Sefalosporin mengakibatkan terjadinya
alergi silang.
• Tidak digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi karena
kepekaa sendi (karena amoksisilin oral tidak dapat menembus
cairan serebrospinal)
5. Efek samping :
• Reaksi kepekaan seperti eritem, urtikaria, ruam kulit.
• Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
6. Kontra indikasi :
Hipersensitivitas terhadap antibiotik golongan beta-laktam seperti
penisilin, sefalosporin, dan bayi yang dilahirkan yang diketahui peka
terhadap penisilin.
7. Keterangan
Amoksisilin merupakan senyawa turunan penisilin semi sintetik yang
stabil dalam suasana asam dengan aktivitas antibakteri spektrum luas
yang bersifat bakterisid dimana aktivitas kerjanya mirip dengan
ampisilin, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positif dan
beberapa gram negatif yang patogen. Amoksisilin kurang efektif
terhadap spesies Shigella dan bakteri pengahasil beta-laktamase.
B. Mefinter®
1. Khasiat : Analgetik dan antipiretik.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 30/68
30
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Jangan digunakan pada wanita hamil dan menyusui.
• Jangan makan obat dalam keadaan perut kosong, makanlah obat
dengan bantuan segelas air atau bersama makanan.
• Jangan makan obat ini terus menerus selama lebih dari 10 hari
tanpa seizin dokter.
• Segera tanyakan ke dokter bila terjadi rasa mendengung pada
telinga, ruam kulit, sakit perut atau kotoran menjadi kehitam-
hitaman.
• Jangan berikan pada penderita penyakit bronkospasma, rhinitis
alergi, urtikaria atau pasien yang menggunakan obat non steroid
antiinflamasi karena mungkin menyebabkan cross sensitif.
5. Efek samping :
Mual, muntah, diare pada penggunaan jangka panjang terus menerus
dengan dosis 200 mg atau lebih sehari.
6. Kontra indikasi :
• Pasien yang sensitif terhadap asam mefenamat.
• Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasma, rhinitis
alergi dan urtikaria.
• Penderita dengan tukak lambung dan usus.
• Penderita dengan gangguan ginjal berat.
7. Keterangan :
Asam mefenamat berkhasiat sebagai analgetika san antipiretika yaitu
dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam
arakidonat menjadi PGG2 terganggu.
Pembahasan
Mekanisme nyeri sebagai berikut :
Kerusakan/perubahan pada jaringan disebabkan adanya noksi (gangguan kimia,
fisika, parasit/bakteri). Asam arachidonat (berasal dari makanan) secara normal
disimpan dalam sel dalam bentuk fosfolipida. Bila terjadi noksi (gangguan) asam
arachidonat akan dibebaskan dari sel penyimpanan lipid oleh enzim fosfolipase.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 31/68
31
Asam arachidonat ini akan mengalami metabolisme 2 alur yaitu: alur
siklooksigenasedan alur lipoksigenase. Alur siklooksigenase menghasilkan
prostaglandin, prostaksilklin dan trombiksan A2 dan alur lipoksigenase
menghasilkan leukotrien dan berbagai substansi lain. Prostaglandin menimbulkan
sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulasi mekanik dan kimiawi sehingga
mediator seperti bradikinin dan histamin merangsangnya dan menimbulkan nyeri
yang nyata.
Dalam hal ini nyeri dan radang yang disebabkan karena adanya gangguan dari
bakteri dapat dibunuh dengan adanya amoksisilin yang terkandung dalam amoxan
sedangkan mefinter digunakan untuk menghilangkan nyeri dan demam. Dari
kombinasi ini, bakteri akan keluar dalam bentuk nanah, radang serta nyeri juga
akan berkurang.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 32/68
32
Resep 2
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 33/68
33
Resep 2
R/ Erysanbe 200 mg No XX
S 3 dd tab I
R/ Codipront fl I
S 1 dd cth I
R/ Lapifed fl I
S 1 dd cth I
Pro: Felina
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat diperkirakan
pasien menderita batuk disertai flu.
2. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.2 Spesialite Obat Resep 2
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Erysanbe
200 mg®
(Sanbe
farma)
Erytrin(Interbat),
Eryprima(Zenith)
Eritromisin G Antibiotik
2. Codipront®
(Kimia
Farma)
_ Codein anhydrate
&
Phenyltoloxamine
O Antitusif &
antihistamin
3. Lapifed®
(Lapi)
Actifed (Glaxo
smith kline),
Trifed Interbat)
TripolidinHcl
Pseudoefedrin)
W Antialergi
&
antirhinitis
3. Rasionalitas Komposisi ResepKomposisi resep di atas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk infeksi saluran pernafasan yang diikuti
dengan batuk dan flu.
4. Pelayanan Informasi
A. Erysanbe®
1. Khasiat : Infeksi saluran nafas bagian atas, infeksi kulit dan
jaringan
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 34/68
34
2. Bentuk Obat : Tablet yang dapat dikunyah
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Obat sebaiknya dimakan dalam keadaan perut kosong atau 1 jam
sebelum atau sesudah makan.
• Bila minum obat ini hindari minum susu atau bahan pengikat asam.
• Obat disimpan ditempat sejuk dan kering.
• Tanyakan pada dokter bila timbul ruam kulit dan diare.
5. Efek samping
• Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare
• Kadang-kadang terjadi gangguan pendengaran jika dalam dosis
besar atau pada gangguan fungsi ginjal.
• Rekasi hipersensitif termasuk ruam kulit.
6. Kontra indikasi :
Hipersensitif terhadap eritromisin
7. keterangan :
Eritromisin termasuk golongan makrolida, bekerja dengan menghambat
sintesa protein bakteri, bersifat bakteriostatik atau bakterisid, tergantung
dari jenis bakteri dan kadarnya dalam darah. Eritromisin efektif terhadap
kuman gram positif dan gram negatif.
B. Codipront®
1. Khasiat : Untuk pengobatan simptomatik batuk kering (non
produktif) yang disertai dengan keadaan alergi.
2. Bentuk Obat : Syrup
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 sendok teh
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Jika batuk masih tetap berlangsung lebih dari 1 minggu atau
kemudian disertai demam, resah atau sakit kepala, konsultasikan ke
dokter.
• Penderita dengan depresi sistim saraf pusat berat, depresi
pernafasan, alkoholisme akut atau penyakit pulmonal akut harus
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 35/68
35
sangat hati-hati menggunakan obat ini. Konsultasikan ke dokter
jika terjadi keraguan.
• Penderita dengan epilepsi, gangguan fungsi ginjal dan hati,
demam, hipotiroidism, penyakit Addison, colitis ulserosa,
hipertrofi prostat, penderita yang baru menjalani bedah saluran
pencernaan atau saluran kemih harus berhati-hati menggunakan
obat ini.
• Dapat menyebabkan atau memperburuk konstipasi.
• Pada dosis tinggi dapat terjadi hipotensi bagi penderita
hipovolemia.
• Dapat menyebabkan kantuk, jangan berkendaraan atau bekerja
dengan menggunakan alat-alat berat setelah memakai obat ini.
5. Efek samping :
• Mual, muntah, gangguan koordinasi visiomotorik dan kapasitas
visual
• Prurutis, kemerahan pada kulit
• Gangguan tidur, mulut kering.
6. Kontra indikasi :
• Hipersensitif terhadap salah satu obat ini, gangguan pernafasan,
serangan asm aakut
• Hamil, laktasi
• Anak < 2 tahun
• Batuk berdahak
7. Keterangan :
Codipront mengandung codein anhydrat dan phenyltoloxamine yang
bekerja dengan menekan langsung pada pusat batuk dimedulla.
C.Lapifed®
1. Khasiat : Meringankan gejala gangguan saluran pernafasan
atas, misalnya rhinitis (pilek), baik karena alergi
ataupun gangguan vasomotor.
2. Bentuk Obat : Syrup
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 36/68
36
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 sendok teh
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin.
• Hati-hati penggunaan pada penderita disfungsi ginjal atau hati.
• Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
• Hentikan penggunaan obat ini bila terjadi sukar tidur, jantung
berdebar-debar atau pusing.
• Selama minum obat ini jangan minum alkohol, obat penenang dan
obat lain yang menyebabkan rasa kantuk.
5. Efek samping :
• Gangguan saluran pencernaan.
• Mulut terkadang terasa kering.
• Gangguan koordinasi, tremor, penglihatan kabur, letih
• Timbul rasa kantuk dan pusing
6. Kontra indikasi :
• Penderita yang hipersensitif terhadap Pseudoefedrin atau Tripolidin
atau simpatomimetik amin lainnya.
• Penderita hipertensi dan yang mengalami pembesaran prostat.
• Penderita yang diobati dengan penghambat MAO.
• Penderita yang sedang mendapat seranga asma, penderita
glaukoma, hipertiroid, penyakit jantung dan diabetes.
7. Keterangan
Lapifed mengandung tripolidin HCL yang merupakan suatu antihistamin
dan digunakan untuk menghilangkan gejala alergi. Pseudoefedrin yang
merupakan suatu simpatomimetik amin, dan mempunyai cara kerja
sepeti efedrin HCL, digunakan sebagai bronkodilator dan vasokonstriksi
perifer.
Pembahasan
Batuk adalah suatu pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari
saluran nafas. Batuk juga membantu melindungi paru dari aspirasi yaitu masuknya
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 37/68
37
benda asing dari saluran cerna atau saluran nafas bagian atas. Batuk pada keadaan
sakit disebabkan adanya kelainan terutama pada saluran nafas yaitu bronkitis,
pnmeumonia dan sebagainya. Batuk tidak berdahak (batuk kering) terjadi apabila
tidak ada sekresi saluran nafas, iritasi pada tenggorokan sehingga timbul rasa
sakit.
Erysabe mengandung Eritromisin untuk pengobatan infeksi pada saluran
pernafasan. Codipront dengan komposisi codein anhydrat dan phenyltoloxamine
berkhasiat sebagai penekan refleks batuk. Lapifed dengan komposisi tripolidin
dan pseudoefedrin untuk meringankan gejala gangguan pernafasan atas seperti
pilek karena alergi.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 38/68
38
Resep 3
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 39/68
39
Resep 3
R/ Flagil syr fls I
S3 dd cth 1
R/ Damaben syr fls I
S 3 dd cth 1
R/ larutan pedyalit fls I
Pro: Ardy (9 bulan)
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat diperkirakan
pasien menderita diare disertaai mual dan muntah.
2. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.3 Spesialite Obat Resep 3
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Flagil syr ®
(Aventis)
Corsagyl®(Corsa),
Biatron ®(Pharos) Metronidazole G Amubiasis
usus
infeksi
anaerob
2. Damaben syr ®
(Sanbe)
Clopramel®(Novel),
Ethiferan®(Ethica),
Gavistal®(Meprofarm)
Metoclopramid
HCl
G Mual
muntah,
refluks
oesofagus
3. Pedialyt®
(Abbott)
Renalyt®(Fahreniheit)
Oralit® (Kimia farma)
Na, K, Cl,
citrat, dextrose
B Pengganti
cairan
tubuh
yang
hilang
karenamuntah
berlebihan,
gangguan
ileum
3. Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep diatas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu diare disertai mual dan muntah.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 40/68
40
4. Pelayanan Informasi
A. Flagyl®
1. Khasiat : Amubiasis usus dan hati, infeksi anaerob.
2. Bentuk Obat : sirup
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Bila diberikan lebih dari 10 hari perlu dilakukan tes hematologi.
• Hati-hati pada pasien dengan penyakit SSP aktif kecuali abses otak
dan ensefalopati hepatik.
• Hamil dan laktasi.
5. Efek samping :
• Rasa tidak enak pada mulut.
• Lidah berbulu halus.
• Gangguan saluran pencernaan.
• Pusing, sakit kepala
6. Kontra indikasi :
• Hipersensitivitas terhadap metronidazole atau nitromidazole
lainnya.
• Kehamilan pada trimester pertama.
• Kelainan-kelainan dari darah.
7. Keterangan :
Metronidazole mempunyai khasiat yang mematikan terhadap amuba,
Trichomonas vaginalis, Giardia lamblia dan kuman-kuman anaerob.
Karena bekerja secara sistemik maka egfektif mengobati infeksi
amobiasis intestinal atau external.
B. Damaben®
1. Khasiat : Mual dan muntah.
2. Bentuk Obat : Sirup
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 41/68
41
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Pada penderita dengan gangguan ginjal, disarankan pengurangan
dosis karena dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal.
• Selama menggunakan obat ini jangan mengemudikan kenderaan
bermotor atau menjalankan mesin.
• Hati-hati bila diberikan pada ibu menyusui, karena metoklopramid
diekskresikan melalui air susu ibu.
• Metoklopramid sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan
trimester pertama.
5. Efek samping :
• Dapat menimbulkan rasa kantuk
• Gejala ekstrapiramidal seperti gejala parkinson
6. Kontra indikasi :
• Penderita hipersensitif terhadap metoklopramid
• Metoklopramid tidak boleh digunakan pada penderita epilepsi atau
penderita yang memakai obat yang serupa karena dapat
menyebabkan gangguan ekstrapiramidal.
• Adanya perdarahan obstruksi atau perforasi pada saluran cerna.
7. Keterangan :
Metoklopramid digunakan pada gangguan fungsi alat-alat pencernaan.
Meningkatkan motilitas lambung, merelaksasi sfingter pilorus dan
bulbus duodenum dan meningkatkan peristlatik duodenum dan jejunum
sehingga mempercepat pengosongan lambung.
C. Pedialyt®
1. Khasiat : Dehidrasi ringan, sebagai pengganti cairan tubuh
yang hilang.
2. Bentuk Obat : Larutan
3. Cara Pemakaian : Diminum sebagai pengganti air
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Cairan harus dihabiskan dalam waktu kurang dari 24 jam.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 42/68
42
• Kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar harus diobati dengan
secara parenteral.
• Larutan diberikan sedikit demi sedikit dan sering sampai habis.
• Jika penderita muntah hentikan penggunaan
5. Efek samping : -
6. Kontra indikasi :
• Muntah berlebihan.
• Gangguan ileum.
7. Keterangan :
Pedialyt adalah minuman bebas kuman pemelihara keseimbangan
cairan tubuh dan meineral.
Pembahasan
Flagil mengandung metronidazol merupakan senyawa nitro-imidazol yang
memiliki spektrum luas antiprotozoa dan antibakterial yang luas. Berkhasiat kuat
terhadap semua bentuk entamoeba dan juga terhadap protozoa patogen anaerob.
Entamoeba dapat menimbulkan infksi yang dapat memperbanyak diri di dalam
usus halus dan hidup di mukosa. Infeksi ini ditandai dengan mual, diare, sakit
perut dna kembung.
Damaben mengandung metoklopramid HCL digunakna pada gangguan fungsi
alat-alat pencernaan. Metoklopramid juga memiliki daya antiemetik.
Metoklopramid merangsang motilitas saluran pencernaan bagian atas tanpa
merangsang sekresi lambung, empedu dan pankreas.
Pedialyt adalah pengganti cairan tubuh dan mineral yang terbuang cepat
khususnya selama diare.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 43/68
43
Resep 4
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 44/68
44
Resep 4
R/ Adona AC tab No X
S 3 dd tab I
R/ Rimstar 4 FDC No XXX
S 1 dd tab 3 (selang 2 hari 1 tablet)
R/ Amaryl 2 No X
S 1 dd tab 1 ½
R/ Glucophage 500 No X
S 2 tab 1 pc
Pro: James simangunsong
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dapat diperkirakan
pasien menderita tuberkulosis paru dan diabetes.
2. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.4 Spesialite Obat Resep 4
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. AdonaAC®
(Tanabe)
Adrome® (Landson) Karbazokrom
Na sulfonate
G Kecenderungan
terjadi
perdarahan
karena
penurunan
resistensi
kapiler
2. Rimstar ®
(Sandoz)
Rifampicin
INH
Pirazinmaid
Etambutol
G Penanganan
TBC
3. Amaryl ®
(Aventis)
Amadiab®(Lapi),
Glemexal®(Sandoz)
Glimepiride G DM tipe 2
4. Glicophage
(Merck)
Nevox(Kalbe),
Glukotika(Ikaparmindo)
Metformin
HCL
G Pengobatan
awal untuk
DM dengan
BB lebih atau
normal
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 45/68
45
3. Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep diatas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk pengobatan Tuberkulosis paru dan diabetes
melitus.
4. Pelayanan Informasi
A. Adona AC®
1. Khasiat : Kecenderungan terjadi perdarahan karena
penurunan resistensi perifer.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Pasien yang diketahui sensitif terhadap golongan obat ini.
• Kadang-kadang terjadi kehilangan selera makan dan rasa yang
tidak enak diperut bila pemakaian secara oral.
5. Efek samping :
rasa yang tidak enak diperut.
6. Kontra indikasi :
• Penderita yang hipersensitif terhadap karbazokrom Natrium
Sulfonat.
7. Keterangan :
Adona AC mengandung karbazokrom Na sulfonat bekerja dengan
menghambat peningkatan permabilitas kapiler yang dapat
menghentikan perdarahan tetapi tidak mempunyai efek bersifat
mengkoagulasi darah.
B.Rimstar®
1. Khasiat : Penanganan tuberkulosis dan infeksi mikrobakteri
tertentu
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 3 tablet
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 46/68
46
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Diharuskan minum OAT secara teratur sesuai jadwal terutama
pada fase awal pengobatan.
• Harus dilakukan tes fungsi hati dan ginjal secara berkala
(khususnya pada pengobatan yang diperpanjang)
• Timbulnya neuritis perifer dapat dicegah dengan piridoksin.
• Disarankan untuk memeriksa kemampuan penglihatan sebelum
pengobatan dimulai dan untuk memamantau kemampuan
penglihatan selama pengobatan. Jika gangguan timbul, pengobatan
harus dihentikan.
5. Efek samping :
• Syaraf pusat dan tepi (lelah, mengantuk, sakit kepala, pusing,
ataksia, kebingungan, lemah otot).
• Pada kulit dan anggota badan (gatal-gatal, ruam kulit, kemerahan)
• Perubahan hematologi (lekopenia, eosinofilia, trombositopenia,
dan purpura trombositopenik).
• Pada ginjal (peningkatan serum asam urat, hemolisis, hematuria,
nefritis usus, gagal ginjal)
6. Kontra indikasi :
Penderita gangguan fungsi hati, ginjal, epilepsi, pemderita neuritis
optik
7. Ketrangan :
Rifampisin, INH, pirazinamid dan etambutol merupakan obat-obat yang
digunakan untuk pengobatan dan pencegahan tuberkulosis paru.
C. Amaryl®
1. Khasiat : DM tipe 2, dimana kadar gula darah tidak dapat
dikontrol hanya dengan diet olah raga dan
penurunan berat badan
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 1/2 tablet
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 47/68
47
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Semua golongan obat sulfonilurea dapat menyebabkan
hipoglikemia berat.
• Pasien dengan gangguan fungsi ginjal lebih sensitif terhadap efek
penurunan glukosa
• Amaryl tidak dianjurkan pada ibu hamil.
• Pada ibu menyusui penggunaan amaryl sebaiknya tidak
dilanjutkan.
5. Efek samping :
• Gangguan pada saluran cerna seperti muntah, nyeri lambung dan
diare.
• Reaksi alergi seperti pruritis, eritem, urtikaria reaksi ini bersifat
sementara dan akan hilang meskipun penggunaan glimepirid
dilanjutkan
• Gangguan metabolisme berupa hiponatremia.
• Perubahan pada akomodasi dan kaburnya penglihatan
6. Kontra indikasi :
• Penderita yang hipersensitive terhadap obat ini.
• Pasien ketoasidosis diabetik dengan atau tanpa koma.
7. Ketrangan :
Glimepiride bekerja terutama menurunkan kadar glukosa darah dengan
perangsangan sekresi insulin dari sel β pankreas yang masih
berfungsi.
C. Glukophage®
1. Khasiat : Pengobatan awal untuk NIDDM dengan berat badan
lebih atau normal
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Penggunaan harus hati-hati pada pasien dengan fungsi ginjal yang
kurang sempurna.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 48/68
48
• Penggunaan glukophage tidak dianjurkan pada wanita hamil dan
selama menyusui.
5. Efek samping :
Asidosis laktat dengan gejala mual, muntah, sakit perut, diare
6. Kontra indikasi :
• Koma diabetes dan ketoasidosis.
• Gangguan fungsi ginjal.
• Penyakit hati kronis, kegagalan jantung, miokard infark,
alkoholisme
7. Ketrangan :
Glukophage menurunkan kadar gula darah hanya sampai nilai normal.
Obat ini tidak mempengaruhi kadar gula darah orang yang sehat,
sedangkan pada penderita diabetes glukophage menghasilkan suatu pola
kadar gula darah yang serupa dengan orang yang sehat. Tidak terjadi
fluktuasi tajam kadar gula darah yang sangat tidak diharapakan.
Pembahasan
Diabetes melitus adalah suatu hiperglikemia (meningkatnya kadar gula) karena
defisiensi insulin. Hiperglikemia terjadi karena glukosa dalam darah tidak masuk
kedalam sel dengan demikian metabolisme dalam sel tidak terlaksana.
Amaryl mengandung glimepiride merupakan golongan sulfonilurea yang bekerja
merangsang sekresi insulin dari β pankreas yang masih berfungsi, pengobatan
dengan glimepiride dapat memperbaiki respon insulin postprandia/respon C
peptida dan mengontrol glikemia tanpa peningkatan kadar insulin saat puasa.
Glukophage mengandung metpormin merupakan golongan biguanide yang
bekerja tidak tergantung pada fungsi pankreas. Metformin menurunkan produksi
glukosa hepatik, menurunkan produksi glukosasensitivitas insulin. Metformin
tidak menyebabkan hipoglikemia seperti pada golongan sulfonilurea.
Kombinasi glimepiride dengan metformin dapat memberikan efek sinergis yang
mana kedua obat bekerja memperbaiki toleransi glukosa dengan cara kerja yang
berbeda.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 49/68
49
Rimstar mengandung kombinasi dari rifampisin, INH, pirazinamid, dan etambutol
adalah suatu zat antituberkulosis spesifik. Rifampisin dan INH keduanya
bertindak sebagai bakterisid, sedangkan etambutol berperan sebagai zat
bakteriostatik terhadap mycobacterium tuberculosis. Sedangakn pirazinamid
mekanisme kerjanya yang pasti masih belum diketahui secara pasti karena bekerja
tergantung pada PH dan kadarnya dalam darah.
Tanda dan gejala TB paru pada umumnya penderita mengalami batuk darah ataua
pernah batuk darah. Adona yang mengandung carbazochrom Na sulfonat
berkhasiat sebagai hemostatik yaitu menghentikan perdarahan yang disebabkan
oleh batuk TB paru.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 50/68
50
Resep 5
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 51/68
51
Resep 5
R/ polycilane tab No VI
S 2 dd 1 tab (dihisap)
R/ Strocain tab No VI
S 2 dd 1 tab
R/ Ranitidin tab No VI
S 2 dd 1 tab
Pro: Astuti
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, pasien diperkirakan menderita
hiperasiditas (kelebihan) asam lambung.
2. Spesialite Obat pada Resep
Tabel 3.5 Spesialite Obat Resep 5
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Polysilane®
(Pharos)
gestamag®(mestikafarma),
Magtral®
(Otto)
Dimethicon
Al(OH)3 Mg (OH)2
G Gastritis
Kembung
2. Strocain®
(Indofarma) Polimygel G Antimual
muntah,
kembung
karena
ulkus
lambung
3 Ranitidin®
(Sanbe) Ranitidin® (Hexpharm) Ranitidin G Menekan
sekresi
asam
lambung
3. Rasionalitas Koposisi Resep
Komposisi resep diatas rasional karena semua obat yang diberikan telah
sesuai dengan indikasinya, yaitu untuk pengobatan hiperasiditas (kelebihan) asam
lambung.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 52/68
52
4. Pelayanan Informasi
A. Polysilane®
1. Khasiat : Mengurangi gejala yang berhubungan dengan
kelebiha asam lambung, gastritis, tukak lambung,
usus dua belas jari dengan gejala mual, nyeri
lambung, kembung.
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet (dihisap)
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Hati-hati pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat, karena
dapt menimbulkan hipermagnesia
• Tidak boleh diberikan terus-menerus lebih dari 2 minggu, kecuali
atas petunjuk dokter.
• Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti
simetidin atau tetrasiklin, harap diberikan dengan selang waktu 1-2
jam.
• Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan
pemakaian lama, karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam
darah.
5. Efek samping :
Sembelit, diare, mual dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila
pemakaian dihentikan.
6. kontra indikasi :
Penderita gagal ginjal
7. Keterangan :
Polysilane yang mengandung kombinasi Dimethicon, Al(OH)3,
Mg(OH)2 berguna untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi
gelembung gas penyebab terjadinya kembung
B. strocain®
1. Khasiat : Mual, hiperaciditas, nyeri abdomen, kembung
karena ulkus lambung atau duodenum dan gastritis
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 53/68
53
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Obat digunakan dalam jarak waktu 1-1,5 jam dengan pemakaian
antasida.
• Hentikan segera bila terjadi diare
5. Efek samping :
Konstipasi, diare, mual, muntah
6. Kontra indikasi :
Hipo dan hipertiroidisme, dialisis
7. Ketrangan :
Strocain mengandung Polimygel merupakan antasida yang bekerja
dengan cara menetralisir asam lambung yang berlebih dan melindungi
mukosa lambung.
B.Ranitidin®
1. Khasiat : Tukak lambung dan usus dua belas jari
2. Bentuk Obat : Tablet
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
4. Hal yang harus diinformasikan:
• Dosis harus dikurangi untuk penderita dengan gangguan fungsi
ginjal.
• Hati-hati diberikan pada penderita gangguan fungsi hati.
• Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui dengan
pasti.
5. Efek samping :
Diare, pusing, dan timbul ruam kulit, konstipasi, penurunan jumlah sel
darah putuh dan platelet.
6. Kontra indikasi ;
Penderita gangguan fungsi ginjal, wanita hamil dan menyususi.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 54/68
54
7. Ketrangan :
Ranitidin bekerja menghambat sekresi asam lambung.
Pembahasan
Pada resep pasien diberikan polysilane yang mengandung kombinasi Al(OH)3,
Mg(OH)2, sebagai antasida yang menetralkan asam lambung dan menginaktifkan
pepsin sehingga mengurangi rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung
dan pepsin. MG(OH)3 dengan efek laksatif akan mengurangi konstipasi dari
Al(OH)2. Dimetikon menghilangkan gelembung–gelembung gas dalam saluran
cerna sehingga mengurangi rasa kembung.
Strocain yang mengandung polymigel yang digunakan untuk mengurangi
kelebihan asam lambung pada keadaan maag yang timbul karena adanya produksi
asam lambung yang berlebih.
Ranitidin bekerja menghambat kerja dari histamin pada reseptor-H2 secara
kompetitif, serta menekan sekresi asam lambung.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 55/68
55
Swamedikasi 1
Seorang ibu datang ke apotek mencari obat deman untuk anaknya yang
berusia 5 tahun. Ibu tersebut ingin diberikan obat dalam bentuk sirup dan efek
menurunkan demamnya cepat. Maka obat yang dianjurkan adalah Proris® syrup.
1. Spesialite Obat
Tabel 3.6 Spesialite Obat Swamedikasi 1
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Prorissyrup®
(Pharos)
Panadol®(Sterling),
Tempra®(Bristol) Ibuprofen G Menurunkan
demam pada anak
dan menghilangkan
rasa sakit.
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Menurunkan demam dan menghilangkan rasa nyeri
ringan sampai berat seperti sakit gigi, pusing
b. Bentuk Sediaan : Syrup
c. Cara Pemakaian : 3-4 kali sehari 1 sendok teh
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Tidak boleh diberkan pada anak-anak di bawah usia 1 tahun.
• Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
• Selama minum obat ini tidak boleh minum asetosal atau obat lain
yang mengandung ibuprofen, juga obat antikoagulan
• Bila setelah 5 hari demam tidak turun, segera hubungi dokter atua
unit pelayanan kesehatan.
• Tidak dianjurkan untuk ibu hamil trimester pertama.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 56/68
56
Swamedikasi 2
Seorang pasien wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan badanya
mudah merasa lelah, lemas, sering oyong. Wanita tersebut ingin diberikan vitamin
penambah darah. Maka obat yang dianjurkan adalah Durol®
1. Spesialite Obat
Tabel 3.7 Spesialite Obat Swamedikasi 2
No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
1. Durol®
(Alpharma)
Tonikum bayer ®(Bayer),
sangobion® (Merck) Vit B1, B2, B5,
B12,nikotinamid,
asampantotenat,
asam folat, Na
gliserofosfat,Mangan sulfat,
Fe(III)amonium
sitrat, Etanol
B Antianemia
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Penderita kurang darah (anemia), karena
kekurangan zat besi dan vitamin B komplex.
b. Bentuk Obat : Sirup
c. Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 sendok makan.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Simpan obat ditempat kering dan sejuk terlindung dari cahaya.
• Obat jangan disimpan di lemari es karena akan mempengaruhi
komposisi obat.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 57/68
57
Swamedikasi 3
Seorang bapak datang ke apotek mencari multivitamin yang dapat
menambah nafsu makan untuk anaknya yang berusia 6 tahun. Karena tidak mau
makan sehingga tubuhnya kurus dan kelihatan lemah. Maka obat yang dianjurkan
adalah Curvit®.
1. Spesialite Obat
Tabel 3.8 Spesialite Obat Swamedikasi 3
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Curvit®(Soho) Curcuma plus®
(Soho)
Vitamin B1, B2, B6,
B12, beta karoten,
dekspantenol,
kurkuminoid,
kalsium glukonat
B Menambah
nafsu makan
dan stamina
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Menambah nafsu makan dan stamina
b. Bentuk Obat : Sirup
c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 sendok teh.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Simpan obat ditempat kering dan sejuk terlindung dari cahaya.
• Obat jangan disimpan di lemari es karena akan mempengaruhi
komposisi obat.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 58/68
58
Swamedikasi 4
Seorang pelajar SMU datang ke apotek mencari obat pilek karena alergi
terhadap debu. Maka obat yang diajurkan adalah Trifed® syrup
1. Spesialite Obat
Tabel 3.9 Spesialite Obat Swamedikasi 4
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Trifed®(Interbat) Lapifed® (Lapi),
Actifed®(glaxos
mith kline)
Tripolidin HCl
Pseudoefedrin
G Meringankan
gejala flu
karena alergi
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : meringankan gejala flu karena alergi pada saluran
pernafasan atas, seperti hidung tersumbat, bersin-
bersin, gatal pada hidung.
b. Bentuk Sediaan : Sirup.
c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 2 sendok teh.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai ikendaraan
bermotor atau menjalankan mesin
• Penderita disfungsi ginjal atau hati harus berhati-hati menggunakan
obat ini.
• Jangan melampaui dosis yang dinjurkan.
• Hentikan penggunaan obat bila terjadi sukar tidur, jantung
berdebar-debar atau pusing.
• Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 2 tahun.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 59/68
59
Swamedikasi 5
Seorang Anak laki-laki berumur 12 tahun datang ke apotek mencari obat
dengan keluhan susah buang air besar, maka dapat disimpulkan pasien menderita
konstipasi (sembelit). Berdasarkan keluhan pasien maka obat yang dianjurkan
adalah Dulcolactol®
1. Spesialite Obat
Tabel 3.10 Spesialite Obat kasus Swamedikasi 5
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Dulcolactol®
(Boehringer
ingelheim)
Ducolax®(Boehringeringelheim),
Laxadin®(Galenium), Lactulax®
(Ikapharmindo)
Laktulosa W Konstipasi
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Pengobatan konstipasi.
b. Bentuk Sediaan : Sirup
c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Tidak boleh diberikan pada wanita hamil dan menyusui.
• Hati-hati pemberian pada penderita diabetes.
• Bila terjadi diare segera hubungi dokter
• Pada pasien usia lanjut dan pasien yang lemahyang menggunakan
dulcolactol selama lebih dari 6 bulan, harus dikontrol kadar serum
elektrolitnya.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 60/68
60
Swamedikasi 6
Seorang ibu datang ke apotek mencari obat untuk anaknya yang masih
balita, karena sering menggunakan pampers sehingga kulitnya iritasi dan lecet.
Berdasarkan keluhan pasien maka obat yang dianjurkan adalah Bepanthen®.
1. Spesialite Obat
Table 3.11 Spesialite Obat Swamedikasi 6
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Bepanthen®
(bayer)
Lactacyd liquid®
(Aventis)
Dekspanthenol G Pengobatan kulit
yang mengalami
lecet
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Pengobatan tambahan untuk kulit yang mengalami
ruam popok, lecet, luka ringan pada kulit, iritasi
b. Bentuk Sediaan : salep
c. Cara Pemakaian : kulit yang mengalami ruam popok oleskan salep 2
kali sehari pada bagian kulit yang telah dibersihkan.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Obat ini tidak bersifat toksik
• Simpan obat ditempat yang kering dan sejuk pada suhu 25oC.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 61/68
61
Swamedikasi 7
Seorang gadis remaja datang ke apotek dengan keluhan perutnya kembung
dan ada riwayat sakit maag. Berdasarkan keluhan pasien maka obat yang
dianjurkan adalah Acitral®.
1. Spesialite Obat
Tabel 3.12 Spesialite Obat Swamedikasi 7
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Acitral®
(Interbat)
agasida®(Kimia farma),
agtral (otto)
Al(OH)3
Mg(OH)2
Simetikon
G Antasida,
antiflatulen
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Antasida/antiflatulen pada tukak lambung dan usus
dua belas jari, kelebihan asam lambung, dan
bermanfaat untuk mengurangi rasa kembung
b. Bentuk Sediaan : Sirup
c. Cara Pemakaian : 1-2 kali 1 sendok teh diberikan diantara waktu
makan dan pada hari sebelum tidur.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Penderita gangguan fungsi ginjal harus berhati-hati minum obat
ini.
• Tidak dianjurkan untuk digunakan terus-menerus (lebih dari 2
minggu) kecuali atas petunjuk dokter karena dapat menimbulkan
ketergantunga fungsi lambung.
• Bila diperlukan penggunaan bersama-sama simetidin atau
tetrasiklin harap diberikan denagn jarak waktu 1-2 jam
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 62/68
62
Swamedikasi 8
Seorang wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan sakit gigi yang
amat sakit maka obat yang dianjurkan adalah Pondex®.
1. Spesialite Obat
Tabel 3.13 Spesialite Obat Swamedikasi 8
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Pondex®
(Dexamedika)
Ponstan®(Pfizer),
Cataflam®(Novartis)
Asam mefenamat G Sakit gigi
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Pengobatan sakit gigi, nyeri akibat trauma, sakit
kepala.
b. Bentuk Sediaan : Tablet.
c. Cara Pemakain : Bila sakit sehari 1-2 tablet.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Pasien dengan kerusakan hati dan asma yang sensitif terhadap
AINS hati-hati menggunakan obat ini
• Bila sakit sudah sembuh sebaiknya obat tidak digunakan lagi.
• Sebaiknya diminum sesudah makan
• Jangan digunakan lebih dari 7 hari atau melebihi dosis yang
dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter
• Hati-hati jika digunakan pada wanita hamil dan menyusui
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 63/68
63
Swamedikasi 9
Seorang pelajar SMP ke apotek dengan keluhan batuk berdahak sehingga
mengganggu aktivita s belajar. Berdasarkan keluhan maka obat yang dianjurkan
adalah Mucos®.
1. Spesialite Obat
Tabel 3.14 Spesialite Obat Swamedikasi 9
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Mucos®
(Meprofarm)
Mucopectl®(Boehriner
ingelheim),Mucosolvan®
(Kalbe farma),Bisolvon®
(Boehringer ingelheim)
Ambroxol
HCl
G Batuk berdahak
2. Pelayanan informasi
a. Khasiat : Penyakit saluran pernafasan akut dan kronis yang
disertai sekresi bronkial yang abnormal seperti
eksaserbasi.
b. Bentuk Sediaan : Sirup.
c. Cara Pemakaian : 2-3 kali sehari 1 sendok teh.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Pemberian mukos pada kehamilan trimester pertama tidak
dianjurkan
• Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui
• Obat disimpan ditempat kering dan sejuk.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 64/68
64
Swamedikasi 10
Seorang ibu datang ke apotik mencari obat kumur untuk rasa sakit pada
mulut karena baru cabut gigi. Berdasarkan keluhan maka yang diberikan adalah
Tantum verde®.
1. Spesialite Obat
Tabel 3.15 Spesialite Obat Swamedikasi 10
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
Tantum
verde®(Soho)
Betadin® (Mahakam
beta farma)
Benzydamin HCl
Aethanolum
B Meringankan
rasa sakit
dimulut
2. Pelayanan Informasi
a. Khasiat : Untuk meringankan rasa sakit dimulut dan
tenggorokan seperti tonsilitas, sakit tenggorokan,
post-ekstraksi gigi dan kelainan peridonial.
b. Bentuk Sediaan : Larutan
c. Cara Pemakaian : Tanpa diencerkan. 1 sendok makan di kumur kumur
selama 1 menit lalu dibuang. Sehari 2-3 kali.
d. Hal yang harus diinformasikan:
• Tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 12 tahun
• Obat jangan ditelan.
• Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati
dan ginjal yang berat.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 65/68
65
BAB IV
PEMBAHASAN
Apotek Kimia Farma No. 255 terletak di Jalan Sisingamangaraja No. 374
A Medan. Lokasi apotek Kimia Farma No. 255 termasuk strategis karena terletak
di tepi jalan raya yang ramai, dilalui banyak sarana transportasi, dekat dengan
pusat perbelanjaan, mempunyai tempat parkir yang cukup luas dan aman. Selain
itu, terdapat daerah pemukiman penduduk yang cukup padat dengan tingkat
pendapatan sebagian besar masyarakat kelas menengah dan kelas bawah, serta
sebagian kecil masyarakat kelas atas.
Di apotek Kimia Farma No. 255 terdapat tempat praktek dokter. Dalam
radius kurang dari 1 km terdapat rumah sakit, klinik, praktek dokter spesialis,
praktek dokter umum dan apotek swasta. Berdasarkan letak yang strategis itu,
dapat memberikan keuntungan bagi apotek baik dari jumlah resep yang masuk
maupun dari penjualan obat bebas.
Pelayanan informasi obat didefenisikan sebagai kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif,
terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan.
Pelayanan informasi obat meliputi penyediaan, pengolahan, penyajian, dan
pengawasan mutu data/informasi obat meliputi tujuan, cara penyediaan,
pengolahan, dan pengawasan mutu/data informasi obat.
Pelayanan informasi obat di Apotek Kimia Farma 255 telah berjalan,
namun masih perlu ditingkatkan. Untuk peningkatan pelayanan informasi obat
sebaiknya pelayanan informasi diberikan oleh apoteker dan tidak hanya mencakup
aturan pakai dan indikasi obat melainkan dilakukan pelayanan informasi yanglebih lengkap meliputi interaksi obat, reaksi obat merugikan dan efek samping
obat.
Apoteker sebagai penanggung jawab apotek, hendaknya selalu berada di
tempat. Sehingga ketika ada pasien yang ingin bertanya tentang obat yang akan
dibelinya, bisa langsung pada yang berkompeten. Tugas apoteker adalah menjadi
penyaring terakhir atas pelayanan kesehatan dalam bentuk pemberian obat kepada
pasien. Apoteker juga diharapkan menjadi sumber informasi bagi masyarakat
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 66/68
66
yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai obat yang dikonsumsi dan efek yang
ditimbulkannya. apoteker adalah orang yang paling tepat untuk menjawab
berbagai pertanyaan mengenai obat-obatan. Karena itu, sebelum menebus obat di
apotek, tanyakan seputar obat yang akan Anda konsumsi kepada apoteker. Kalau
perlu, minta informasi tertulis tentang obat tersebut. (No Farmacis No service)
Pelayanan informasi obat bagi professional pelayanan kesehatan dapat
membuat peranan apoteker dalam perawatan kesehatan lebih bermanfaat dalam
banyak hal, yaitu:
1. Pengetahuan apoteker tentang obat akan menjadi benar-benar lebih
terpakai
2. Apoteker menjadi seorang anggota yang lebih aktif dalam tim pelayanan
kesehatan
3. Peranan itu dapat membuka pintu kefungsi klinik yang lain
4. Sasaran yang paling penting dan dapat dicapai adalah peningkatan dari
terapi rasional menuju kepenyempurnaan perawatan pasien.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 67/68
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Lokasi Apotek Kimia Farma No. 255 termasuk strategis karena terletak di
tepi jalan raya, dilalui banyak sarana transportasi, dekat dengan pusat
perbelanjaan, rumah sakit, klinik dan praktek dokter
2. Pelayanan informasi obat di Apotek Kimia Farma No 255 telah berjalan
tetapi belum optimal
3. Pelayanan Informasi Obat adalah suatu hal yang penting yang harus
dilaksanakan di tiap apotek.
5.2 Saran
1. Pelayanan informasi obat perlu ditingkatkan meliputi efek samping, reaksi
obat merugikan, dan interaksi obat serta perlu dilakukan pendataan
medical record pasien untuk menunjang pelayanan.
2. Pelayanan informasi obat perlu didukung oleh keberadaan apoteker di
tempat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dari petugas apotek
yang berkaitan dengan pengetahuan obat.
3. Pelayanan informasi obat perlu didukung oleh fasilitas pelayanan meliputi
ruangan konsultasi, komputer yang berisi data-data informasi obat, papan
informasi obat, leaflet/brosur dan buletin informasi obat di apotek.
Nona Maria : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007USU e-Repository © 2008
7/17/2019 obat
http://slidepdf.com/reader/full/obat563db871550346aa9a93be08 68/68
68
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2004). ”Pedoman Pelayanan Informasi Obat di Rumah Sakit ”.
Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes
RI. Jakarta.
Siregar, Charles J.P. (2005). ”Farmasi Klinik: Teori dan Penerapan”. EGC
Jakarta