Upload
riyan-saputra
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/14/2019 OE (Repaired).docx
1/24
PENDAHULUAN
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluranpendengaran bagian luar (CAE), daun telinga, atau keduanya. Penyakit ini
merupakan penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua kelompok umur.
Otitis eksterna ( OE ) biasanya merupakan infeksi bakteri akut kulit saluran
telinga (paling sering disebabkan Pseudomonas aeruginosa atau Staphylococcus
aureus, tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain, virus, atau infeksi jamur.1
Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang
dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh
liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap
pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna di fusa merupakan tipe infeksi
bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus
dan proteus, atau jamur.2
Otitis eksterna, juga dikenal sebagai telinga perenang atau swimmers ear,
adalah radang telinga luar baik akut maupun kronis. Kulit yang melapisi saluran
telinga luar menjadi merah dan bengkak karena infeksi oleh bakteri atau jamur
dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret
di liang telinga, dan kecenderungan untuk kambuh kembali. Pengobatan amat
sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan penderita terutama dalam menjaga
kebersihan liang telinga.3
Otitis Eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang
disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan virus. Faktor yang mempermudah radang
telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya normal atau
asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun.4
8/14/2019 OE (Repaired).docx
2/24
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
OE paling sering disebabkan oleh bakteri patogen. Varietas nya antara lainotitis eksterna oleh jamur (otomycosis). Dalam sebuah penelitian, 91% kasus OE
disebabkan oleh karena bakteri. Dan penelitian lainnya juga menemukan bahwa
sebanyak 40% kasus OE tidak memiliki mikroorganisme primer sebagai agen
penyebab. Bakteri penyebab yang paling umum adalah Pseudomonas spesies
(38% dari semua kasus), Staphylococcus spesies, dan anaerob dan organisme
gram negatif.1
Faktor Resiko penyakit otitis eksterna antara lain :
Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga dengan cotton buds,ujung jari atau alat lainnya
Kelembaban merupakan foktor yang penting untuk terjadinya otitiseksterna.
Sering berenang, air kolam renang menyebabkan maserasi kulit danmerupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri
Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarnarambut yang bisa membuat iritasi, yang memungkinkan bakteri dan
jamur untuk masuk
Kanal telinga sempit Infeksi telinga tengah Diabetes.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
3/24
EPIDEMIOLOGI
Selama periode penelitian November 2012 - Januari 2013 di Poliklinik
THT BLU Prof Dr. R. D. Kandou didapatkan 20 pasien otitis eksterna yang terdiri
dari kelompok usia 0-12 tahun enam orang (30%), 13-17 tahun dua orang (10%),
18- 59 tahun 10 orang (50%), 60 tahun dua orang (10%). Penelitian Kunarto di
Poliklinik THT BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (2009) mendapatkan
hasil yang hampir sama yaitu 318 pasien otitis eksterna dengan kelompok usia 18-
59 tahun sebanyak 208 orang (65,41%), terutama kelompok usia 31-40 tahun (68orang).6
Dari hasil dikemukakan oleh Palandeng di Poliklinik THT BLU RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado (2011) yang mendapatkan pasien perempuan lebih
banyak dibandingkan laki-laki, dengan hasil 255 perempuan (57,96%) dan 185
laki-laki (42,04%).5
8/14/2019 OE (Repaired).docx
4/24
PATOFISIOLOGI
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan
dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih
kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-
sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah
ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang
telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam
liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan
gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri
dan jamur.1,7
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya
lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini
menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi
inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya
infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.
Prosesinfeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa tidak
nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan/nanah
yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga
hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran. Infeksi pada
liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.4
Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh:
a. Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukanbantalan jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain
itu, edema dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa
sakit yang hebat.
b. Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengankulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun
telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar
8/14/2019 OE (Repaired).docx
5/24
sehingga mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis
eksterna.1,7,8
Serumen bersifat asam (pH 4-5) mcegah ptumbuhan bakteri&jamur jg mcegahkerusakan kulit
Biasanya trauma lokal mendahului Terkena air yang berlebihan mengurangi jumlah serumen yg akan membuat kanal
kering dan pruritus.
Membersihkan saluran telinga dengan cotton budterlalu sering bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.
Penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang, kulit pada
saluran telinga menjadi basah sehingga mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur
Kandungan air pada permukaan luar kulit diduga memegang peranan yg nyatadidalam mudahnya terjadinya infeksi telinga luar
Stratum korneum menyerap kelembaban dari lingkungan
suhu yang tinggi ,kelembaban yang tinggi (berenang)
Peningkatan kelembaban dari keratin didalam serta disekitar unit-unit apopilo sebasea
menunjang pembengkakan & pyumbatan folikel
berkurangnya aliran serumen kepermukan kulit
Serumen bsifat asam (pH 4-5) mencegah pertumbuhan bakteri & jamur juga mencegah
kerusakan kulitkalau berkurang tidak ada yang mencegah
Gatal
Garuk/cedera
invasi organisme eksogen melalui permukaan superficial epidermis yang biasanya
resisten terhadap bakteri
8/14/2019 OE (Repaired).docx
6/24
MANIFESTASI KLINIS
Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia).Gejala dan tanda pasien otitis eksterna selengkapnya :26,33
1. Otalgia.2. Gatal-gatal (pruritus).3. Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap
awal otitis eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan
daun telinga.
4. Pendengaran berkurang atau hilang.5. Deskuamasi.6. Tinnitus.7. Dischargedanotore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga
(otore). Kadang-kadang pada otitis eksterna difus ditemukansekret/ cairan
berwarna putih atau kuning, atau nanah. Cairan tersebutberbau yang tidak
menyenangkan. Tidak bercampur dengan lendir (musin).
8. Demam.9. Nyeri tekan pada tragus17dan nyeri saat membuka mulut.10.Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna
sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah
dan nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.
Rasa sakit di dalam telinga (otalgia) bisa bervariasi dari yang hanya
berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti
terbakar hingga rasa sakit yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering
merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan gejala
mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan derajat peradangan yang
ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar
langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema
dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi
pula, kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan
8/14/2019 OE (Repaired).docx
7/24
tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga
akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan
mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.
Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap
awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan
nyeri tekan daun telinga.
Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan
pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan
penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda
permulaan peradangan suatu otitis eksterna akuta.
Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis
eksterna. Edema kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan
kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama sering menyumbat lumen
kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi,
rambut, serumen, debris, dan obat -obatan yang digunakan kedalam telinga bisa
menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
8/24
KLASIFIKASI
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi : 4
1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga
menyempit.
2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan
eksudat positif
3. Otitis Eksterna Komplikas : Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak
4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema
positif.
Otitis eksterna diklasifikasikan atas :33
1. Otitis eksterna akut : Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul) Otitis eksterna difus
2. Otitis eksterna kronik
1.Otitis eksterna akutOtitis eksterna sirkumskripta (furunkel/ bisul)
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi gram-positif biasanya
stafilokokus pada folikel rambut. Lesi primer biasanya berupa jerawat kecil yang
bisa membesar menjadi furunkel atau menggabungkan dengan beberapa lesi yang
sama untuk membentuk sebuah inas. Infeksi paling sering terjadi di persimpangan
dari concha dan kulit liang atau di 1/3 liang telinga luar.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
9/24
Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa rasa sakit (biasanya dari
ringan sampai berat, dapat sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila
mengunyah makanan). Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel menutup liang
telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat
atau abses pada 1/3 luar liang telinga.33
Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta: 33
Terapi bergantung pada keadaan furunkel. Drainase spontan dapat
dilakukan dengan penggunaan peredam panas, dilengkapi dengan antibiotik
topikal dan oral. Jika masih keluhan masih dirasakan setelah pengobatan, insisi
dan drainase bawah anestesi lokal.
Topikal : Salep antibiotik seperti polymixin B, bacitrasin. Antiseptik sepertirivanol
Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukupberat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg qid, eritromisin 250 qid.
Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.
Analgetik : Parasetamol 500 mg qid (dewasa). Antalgin 500 mg qid (dewasa).Pada kasus-kasus berulang tidak lupa untuk mencari faktor sistemik yaitu
adanya penyakit diabetes melitus.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
10/24
Otitis Eksterna Difus
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat
infeksi bakteri. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri
penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Kulit
liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat
furunkel (bisul). Gejalanya berupa nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit,
kelenjar getah bening regional membesar, terdapat sekret yang bau dan tidak
berlendir seperti pada otitis media. 5
Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon yang
mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara
obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika
sistemik. 5
Menurut Senturia HB (1980) otitis ekterna dibagi menjadi 3 stadium :4
1. PreinflamasiTahap preinflammatory dimulai ketika stratum korneum menjadi
edematous karena hilangnya lapisan lipid pelindung canalis akustikus
eksternus, sehingga menyumbat unit apopilosebaceous. proses obstruksiterus berlanjut, rasa penuh dan gatal telinga dimulai. Terganggunya lapisan
epitel memungkinkan invasi bakteri yang baik berada di CAE atau benda
asing dari luar masuk ke dalam saluran, seperti kapas atau kuku kotor.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
11/24
2. Inflamasi akut (ringan/sedang/berat)Tahap inflamasi akut disertai dengan rasa sakit dan nyeri dari daun telinga.
Tahap ringan , kulit saluran pendengaran eksternal menunjukkan eritema
ringan dan edema minimal. Tampak adanya sekret yang terlihat pada CAE.
Rasa sakit dan gatal meningkat.
Tahap sedang, CAE menunjukkan lebih edema dan eksudat tebal lebih
banyak. Jika tidak diobati maka akan menjadi lebih berat, ditandai dengan
peningkatan rasa sakit dan kerusakan pada lumen CAE. Banyaknya
eksudat purulen dan edema pada kulit CAE memungkin mengaburkan
gambaran membran timpani. Pseudomonas aeruginosa atau lain basil
gram negatif hampir selalu dapat dikultur pada tahap ini .
Tahap berat, terjadi perluasan infeksi di luar CAE dengan melibatkan
kelenjar getah bening didaerah leher.
Gambar 2. Otitis eksterna akut
8/14/2019 OE (Repaired).docx
12/24
3. Inflamasi kronikPada tahap peradangan kronis, nyeri berkurang tapi gatal lebih terasa.
Kulit CAE menebal, dan mengelupas. Auricula dan concha sering
menunjukkan perubahan sekunder, seperti eczematization, lichenification,
dan ulserasi dangkal.4
Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di
daerah tersebut. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang-kadang ditemukan
juga kandida albikans atau jamur lain.5
Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi
sering pula tanpa keluhan. Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang
telinga. Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga
biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur
(sebagai salep) yang diberikan secara topikal.5
8/14/2019 OE (Repaired).docx
13/24
2. Otitis eksterna kronik / MalignanOtitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan
ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks
menyebabkan liang telinga menyempit.
Pengobatan memerlukan operasi rekonstruksi telinga.5
Otitis eksterna malignan adalah infeksi difus di liang telinga luar dan
struktur lain disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit
diabetes mellitus. Pada penderita diabetes mellitus PH serumennya lebih tinggi
dibandingkan PH serumen non diabetes. Kondisi ini menyebabkan penderita
diabetes lebih mudah mengalami otitis eksterna. Akibat adanya faktor
immunocompromize dan mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut menjadi otitis
eksterna malignan.5
Pada otitis eksterna malignan peradangan meluas secara progresif kelapisan
subkutis, tulang rawan dan tulang disekitarnya. Sehingga dapat timbul kondroitis,
osteitis, dan osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal.5
Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang telinga yang dengan
cepat diikuti oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan pembengkakan
liang telinga. Rasa nyeri tersebut semakin meningkat menghebat, liang telinga
tertutup oleh tumbuhnya jaringan granulasi yang tumbuh secara cepat. Saraf fasial
dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis dan paralisis fasial.4 Penebalan
endotel yang mengiringi diabetes melitus berat bersama-sama dengan kadar gula
darah yan tinggi yang diakibatkan oleh infeksi yang sedang aktif menimbulkan
kesulitan pengobatan yang adekuat.8
Gambar 3. Otitis eksterna kronik
8/14/2019 OE (Repaired).docx
14/24
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
Adanya inflamasi yang terlihat pada liang telinga luar dan jaringan lunakperiaurikuler
Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya kekakuan pada jaringan lunakpada ramus mandibula dan mastoid
Jaringan granulasi terdapat pada dasar hubungan tulang dan tulang rawan.Jaringan ini patognomonik pada otitis eksterna maligna. Pemeriksaan
otoskopi juga dapat melihat keterlibatan tulang.
Nervus kranialis (V-XII) harus diperiksa Membran timpani biasanya intak Demam tidak umum terjadi.9
Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Laboratoriuma.
Jumlah leukosit- Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi- Adanya pergeseran ke kiri
b. Laju endap darah- Laju endap darah meningkat bervariasi dengan rata-rata 87 mm/jam- Laju endap darah dapat digunakan untuk mendukung diagnosis klinik
dari otitis eksternal akut atau keganasan pada telinga yang tidak
menyebabkan peningkatan tes ini.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
15/24
c. Kimia darah- Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah
untuk menentukan intoleransi glukosa basal.
- Pasien tanpa riwayat diabetes perlu diperiksa toleransi glukosanyad. Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga
- Kultur dari drainase telinga perlu dilakukan sebelum pemberianantibiotik
- Organisme penyebab utama otitis eksterna maligna adalah P.Aeruginosa (95 %). Organisme ini anaerobik, gram negatif. Spesies
pseudomonas mempunyai lapisan mukoid untuk fagositosis.
Eksotoksin (yaitu eksotoksin A, kolagenase, elastase) dapat
menyebabkan nekrosis jaringan, dan beberapa strain menghasilkan
neurotoksin yang menyebabkan neuropati cranial.8
2) Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan ini penting untuk menentukan adanya osteomielitis, perluasan
penyakit, dan respon terapi, antara lain : CT scan dan MRI keduanya berguna
untuk memeriksa perluasan inflamasi terhadap anatomi jaringan lunak,
pembentukan abses, komplikasi intracranial.8
Staging
Stage I : Otitis eksterna nekrotikan (otalgi yang menetap, terbatas pada liang
telinga luar, tidak ada kelumpuhan n. fasialis)
Stage II : Osteomielitis pada basis tengkorak yang terbatas (kelumpuhan nevus
fasialis pada foramen jugualar bagian lateral)
Stage III : Osteomielitis pada basis tengkorak yang ekstensif (Ekstensi sampai
foramen jugular dan lebih medial bawah dari kepala).8
Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan kultur dan resistensi.
Sementara menunggu hasil kultur obat yang diberikan dapat berupa golongan
fluo-requinolone (ciprofloxacin) dosis tinggi, mengingat penyebab tersering
adalah kuman pseudomonas. Pada keadaan yang lebih berat dapat diberikan
antibiotik parenteral kombinasi dengan antibiotik golongan aminoglikosida yang
diberikan selama 6-8 minggu.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
16/24
Selain obat-obatan, lakukan tindakan pembersihan luka (debridment)
secara radikal. Pembersihan luka yang kurang bersih dapat menyebabkan
penjalaran penyakit yang semakin luas.5
Herpes simplex otikus
Primer virus herpes simpleks terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh
yang kurang, terutama bayi dan anak-anak. Dapat bermanifestasi sebagai
gingivostomatitis, keratokonjungtivitis, atau meningoencephalitis. Agen penyebab
adalah virus DNA. Tampak vesikel pada kulit daun telinga dan telinga eksternal.
Terapi otitis eksterna herpes adalah menjaga daya tahan tubuh, dan pengobatan
sesuai gejala, yang terdiri dari analgesik dan antibiotik topikal atau sistemik untuk
infeksi sekunder. Terapi medis yang paling efektif adalah pada fase prodromal
infeksi.4
Terapi infeksi primer adalah 400 mg acyclovir tiga kali sehari selama 7
sampai 10 hari. Dosis profilaksis untuk pasien yang sering kambuh adalah 400 mg
dua kali sehari. Agen Alternatif termasuk valacyclovir 2 g dua kali sehari selama
satu hari, atau famsiklovir 500 mg tiga kali sehari selama 7 hari. 4
Herpes zoster otikus
Herpes zoster oticus (HZ oticus) adalah infeksi virus pada telinga bagian dalam,
tengah, dan eksternal. HZ oticus bermanifestasi sebagai otalgia parah dan erupsi
vesikular kulit yang terkait, biasanya dari kanal eksternal dan aurikula. Bila
dikaitkan dengan kelumpuhan wajah, penyakit ini disebut sindrom Ramsay Hunt.
Reaktivasi virus varicella-zoster (VZV) sepanjang distribusi saraf sensorik
innervating telinga ganglion geniculate merupakan lokasi paling sering terjadinyaherpes zoster (HZ) oticus.1
Gejala terkait, seperti kehilangan pendengaran dan vertigo, yang
diperkirakan terjadi sebagai akibat dari penularan virus melalui kedekatan
langsung saraf kranial (CN) VIII CN VII cerebellopontine angle atau melalui vasa
vasorum yang perjalanan dari CN VII lainnya sekitar saraf kranial. Gejala klinis
lainnya : 1
8/14/2019 OE (Repaired).docx
17/24
Terasa sakit, lecet dan terbakar di sekitar telinga, wajah, di mulut, dan /atau di lidah.
Vertigo , mual, muntah Gangguan pendengaran , hyperacusis , tinnitus Sakit mata , lakrimasiOnset nyeri bisa mendahului ruam oleh beberapa jam atau hari . Juga , pada
pasien dengan sindrom Ramsay Hunt, vesikel dapat muncul sebelum, selama ,
atau setelah facial palsy ( zoster sine herpete ) . Biasanya terdapat riwayat penyaki
cacar air ( varicella ) sewaktu kecil . Sebagian kecil pasien ( < 10 % ) memberikan
riwayat herpes zoster infeksi virus sebelumnya.1
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya vesikel , biasanya CAE, concha, dan
aurikula .Ruam juga dapat muncul pada kulit postaurikular , dinding nasal lateral,
langit-langit lunak , dan anterolateral lidah .1
.
Terapi menggunakan gabungan dari antiviral dan kortikosteroid. Pasien yang
diobati dengan asiklovir ditambah prednison memiliki hasil yang lebih baik
dibandingkan mereka yang diobati dengan baik prednison atau asiklovir saja.1
8/14/2019 OE (Repaired).docx
18/24
8/14/2019 OE (Repaired).docx
19/24
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG Biakan dari sekret Gula darah sewaktu
8/14/2019 OE (Repaired).docx
20/24
PENATALAKSANAAN
Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit,pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal
untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus.
Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternaldengan irigasi atau dengan menggunakan kuret plastik lembut atau kapas
di bawah visualisasi langsung. Pembersihan kanal meningkatkan
efektivitas dari obat topikal.
Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pHdan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid
(untuk mengurangi peradangan), agen antibiotik, dan / atau agen
antijamur.
Infeksi ringan: otitis eksterna ringan biasanya merespon denganpenggunaan agen acidifying dan kortikosteroid. Sebagai alternatif,
campuran perbandingan (2:1) antara alkohol isopropil 70% dan asam
asetat dapat digunakan.
Infeksi sedang: Pertimbangkan penambahan antibiotik dan antijamurke agen acidifyingdan kortikosteroid.
Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi,diabetes, adenopati, atau pada individu-individu dengan ekstensi
infeksi di luar saluran telinga.
Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapatdimasukkan ke dalam kanal, dan obat ototopic dapat diterapkan secara
langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi dosis yang
dianjurkan dokter). Setelah kasa digunakan, harus dicabut kembali 24-
72 jam setelah insersi.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
21/24
8/14/2019 OE (Repaired).docx
22/24
KOMPLIKASI
PerikondritisRadang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma
atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan
kartilago telinga luar. Umumnya trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan
yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga. Adakalanya perikondritis
terjadi setelah suatu memar tanpa adanya hematoma. Dalam stage awal infeksi,
pinna dapat menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh pembengkakan yang
general dan membentuk abses subperikondrial dengan pus terkumpul di antara
perikondrium dan tulang rawan dibawahnya
SelulitisPeradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari infeksi
umum, biasanya dengan bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Hal ini dapat
terjadi sebagai akibat dari trauma kulit atau infeksi bakteri sekunder dari luka
terbuka, seperti luka tekanan, atau mungkin terkait dengan trauma kulit. Hal ini
paling sering terjadi pada ekstremitas, terutama kaki bagian bawah.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
23/24
PROGNOSIS
Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktorpencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika
kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti diabetes
yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor
pencetus dengan baik.
8/14/2019 OE (Repaired).docx
24/24
DAFTAR PUSTAKA
1.
Otitis Externa, Author: Ariel A Waitzman, MD, FRCS (C) ; Chief Editor:Arlen D Meyers, MD, MBA. Updated: Jan 22, 2013,
http://emedicine.medscape.com/article/994550-overview. ( diakses tanggal
30 Oktober 2013 )
2. Carr, MM. Otitis Eksternahttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htm.
3. Liston SL. Embriologi, Anatomi dan Fisiologi Telinga. Dalam : Boies, BukuAjar Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, ed 6. Alih Bahasa Dr. Caroline
Wijaya, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta., 1994: 27 - 33.
4. Bailey, Byron J.; Johnson, Jonas T.; Newlands, Shawn D.: Head and NeckSurgery Otolaryngology. Vol 1, 4th edition, Philadephia ; J.B. Lippicont
Company, 2006: 1542 - 55.
5. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar IlmuKesehatan Tel inga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Keenam.
Cetakan Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2010
6. Palandeng RW. Otitis eksterna di Poliklinik THT-KL RSU Prof. Dr. R. D.Kandou Manado periode januari 2011- Desember 2011 [skripsi]. Manado:
Universitas Sam Ratulangi; 2012.
7. Kunarto. Otitis Eksterna di Poliklinik THT BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado periode Januari 2007- Desember 2010. Manado: Universitas
Sam Ratulangi. 2011.
8. Surbakti R : Uji Coba Banding Klinik Pemakaian Larutan Burrowi Saring(Aluminium Acetate Solution) dan Tetes Telinga Campuran Antibiotika
(Framycetine, Gramicidin) dan Steroid Pada Otitis Eksterna Akut, Tesis,
FK.USU/ RS. H. Adam Malik Medan, 1996: 1 - 73.
9. Hammond. V :Disease of the External Far, Otology, Dalam : Scott Brown'sOtolaryngology, 5h ed, London, Butterworth ; 1987: 165 - 9.
http://emedicine.medscape.com/article/994550-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/994550-overviewhttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htmhttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htmhttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/994550-overview