Ohb Pdtdi Bandung 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ohb Pdtdi

Citation preview

  • OKULT HEPATITIS B PADADONOR DARAH INDONESIAYuyun SM Soedarmono

  • Ujian-PromosiHepatitis B masalah kesehatan dunia:2 milliar terpapar virus hepatitis B (VHB)360 juta pengidap kronis di dunia: risiko sirosis, kanker hatiIndonesia: endemis tingkat sedang-tinggi (prevalensi HBsAg 4-20.3%)Transfusi merupakan salah satu jalur penularanPencegahan dengan uji saring donor terhadap VHB:HBsAg = parameter utama, tidak total meniadakan risiko infeksi:Masa jendela pre-serokonversi Karier dengan kadar VHB atau HBsAg rendah Perbedaan/perubahan asam amino HBsAg Studi pendahuluan:DNA VHB (+) pada 8.1% donor HBsAg (-)LATAR BELAKANG

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiRUMUSAN MASALAHStrategi uji saring infeksi VHB:Indonesia: hanya terhadap HBsAg, memungkinkan kegagalan deteksi infeksi VHB pada darah donorPenggunaan parameter lain di beberapa negara:anti-HBc: sebagai petanda paparan terhadap VHBanti-HBs: sebagai petanda respon penyembuhanTeknologi molekuler: sebagai petanda adanya VHB

    Belum ada data nasional tentang besarnya masalah Okult Hepatitis B (OHB) pada donor darah di Indonesia darah tidak aman

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiTUJUAN PENELITIANUMUM:Mengidentifikasi adanya OHB pada donor darah di Indonesia.

    KHUSUS:Menentukan kegagalan deteksi VHB pada donorIdentifikasi karakteristik VHB pada darah HBsAg (-) Menentukan dasar molekuler kegagalan deteksi VHB

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiSUBYEK PENELITIANDonor Darah dari 104 UTD PMI di 30 PropinsiBAHAN PENELITIAN8.146 serum simpan (-800C) (Januari - September 2008)Telah diuji saring terhadap HBsAg di UTD PMITEMPAT PENELITIANLembaga Biologi Molekul Eijkman RANCANGAN PENELITIANPotong Lintang DeskriptifMETODOLOGI DAN SAMPEL PENELITIAN

    Ujian-Promosi

  • VIRUS HEPATITIS BHomolog untuk semua VHB:Sebagai target diagnostik (serologi)Sebagai unsur utama vaksin

    Mutasi:HBV Escape mutant & Okult Hepatitis B (OHB) ancaman kesehatan masyarakat dan keamanan darahTarget deteksi: determinan a HBsAg6

  • Ujian-PromosiS2-1S1-2S88S2-2250 pb228 pbNESTED PCR (Standar Taormina)Sensitivitas Nested PCR dibandingkan dg Cobas Taq Man: Tahap 1 : > 1,5x104 kopi/ml Tahap 2 : < 35kopi/ml Tahap 1: 35 siklus; Tahap 2: 25 siklus Taq Polymerase Platinum Primer S2-1 dan S1-2 ; S-88 dan S2-2 (Yamamoto,1994 )determinan aELISA: . Evolis Biorad untuk HBsAg, anti-HBc dan anti-HBs

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi1. Kegagalan deteksi infeksi VHB atas dasar pemeriksaan HBsAg pada donor darah di IndonesiaHasil Penelitian

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiHASIL PEMERIKSAAN ULANG HBsAg Kegagalan deteksiJumlah sampel HBsAg non reaktif dari UTDHasil tes ulang HBsAg dg ElisaNegatif (%)Positif (%)8.1467.913 (97,10)233 (2,90)2,9% kantong darah HBsAg (-) di UTD PMI masih infeksiusJika darah diolah menjadi komponen darah jumlah infeksius = 3 x lipat

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi*Hasil pemeriksaan ulang HBsAgHasil uji ulang darah HBsAg (-) di PMI dengan metoda dan reagensia yang sama*: HBsAg (+) pada 47,4% kesalahan prosedur di UTD PMI HBsAg (-) pada 52,6% tes Rapid kurang sensitif dibandingkan Elisa10

    Sampel HBsAg (-) dari UTD PMIHasil pemeriksaan HBsAg ulangDengan EntebeDengan ElisaJenis ReagenJumlahPositifNegatifPositifNegatifTes RapidEntebe18963/13370/133189/1890SD1NDNTD1/10Accon4NDND1/40Axyom R1NDND1/10Diasorin1NDND1/10Excell20NDND20/10Tes ElisaHepanostica5NDND5/50Enzygnost1NDND1/10Murex8NDND8/80Axsym3NDND3/30Total23363/13370/133233/2330

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiKESIMPULANDengan hanya melakukan pemeriksaan HBsAg: 2,9% (233 dari 8.146) darah masih tidak aman dari infeksi VHB

    Secara umum penggunaan metoda Rapid dalam uji saring HBsAg di UTD kurang sensitif dibandingkan dengan metoda ELISA

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi2. Kegagalan deteksi infeksi VHB atas dasar pemeriksaan serologi lain pada donor darah di Indonesia

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiHASIL PEMERIKSAAN ULANG HBsAg Diteliti lebih lanjut dengan parameter serologi lain: anti-HBc anti-HBsJumlah sampel HBsAg non reaktif dari UTDHasil tes ulang HBsAg dg ElisaNegatif (%)Positif (%)8.1467.913 (97,10)233 (2,90)

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi**PROFIL SEROLOGI 7.913 SPESIMEN HBsAg (-)Pemeriksaan anti-HBc: meningkatkan keamanan darah, Konsekuensi: 33,7% darah anti-HBc (+) harus dibuang (belum tentu infeksius)Pemeriksaan Anti-HBc

    HBsAgAnti-HBsAnti-HBcInterpretasi% terdeteksi-++Infeksi lampau dan imun terhadap HB26.7% (2.113/7.913)--+Infeksi lampau, low level HBV carrier, Window period, isolated anti-HBc, mutasi7,0% (556/7.913)-+-Vaksinasi yang berhasil9,2% (729/7.913)---Tidak terinfeksi VHB57,0% (4.515/7.913)

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi**PROFIL SEROLOGI 7.913 SPESIMEN HBsAg (-) 26.7% Anti-HBs positif [titer: 10 - > 1000 IU/L] Apakah darah ini aman?Pemeriksaan Anti-HBs

    HBsAgAnti-HBsAnti-HBcInterpretasi% terdeteksi-++Infeksi lampau dan imun terhadap HB26.7% (2.113/7.913)--+Infeksi lampau, low level HBV carrier, Window period, isolated anti-HBc, mutasi7,0% (556/7.913)-+-Vaksinasi yang berhasil9,2% (729/7.913)---Tidak terinfeksi VHB57,0% (4.515/7.913)

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiKESIMPULAN33,7% darah HBsAg(-) berasal dari donor terpapar infeksi VHB

    Parameter anti-HBc dapat meningkatkan keamanan darah, namun 33,7% darah anti-HBc (+) harus dibuang

    26,7% darah anti-HBc (+) memiliki anti-HBs

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi3. Deteksi molekuler infeksi VHB pada donor darah di Indonesia

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi** Donor yang infeksius (Okult Hepatitis B ): = 30,18% dari darah HBsAg (-) dan anti-HBc (+) = 10% dari seluruh darah HBsAg (-)

    Deteksi DNA lebih efektif untuk meningkatkan keamanan darah

    HASIL PEMERIKSAAN DNA VHBOHB: individu dengan HBsAg (-), Antibodi (+)/(-) dan DNA VHB (+)

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi**Perlukah anti-HBs diperiksa untuk skrining donor darah? [Darah anti-HBc(+) dengan anti-HBs titer > 100 IU/L boleh diberikan*]* Di Amerika, Jerman, Jepang

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi*darah dengan anti-HBs > 100 IU/L DNA VHB (+) : 23,6%darah dengan anti-HBs < 100 IU/L DNA VHB (+) : 15.9% 41/174(23,6%)7/44(15,9%)Apakah anti-HBs >100 IU/L dianggap aman?

    Ujian-Promosi

    Chart1

    17.5

    26.8

    36.8

    22.3

    Positif rendah(n =44)

    Positi sedang(n=46)

    Positif sangat tinggi(n=109)

    Positif tinggi(n=19)

    Titer Anti-HBs (IU/L)

    Prevalensi DNA VHB positif

    7(15,9%)

    11(23,9%)

    7(36,8%)

    23(21,1%)

    HBc Vs Usia

    Anti-HBs Positif

    TiterTotalDg Anti-HBcAge groups of the donors (yearsPrevalence of anti-HBc positive (%)

    Titer > 100064354684.916-2522.2

    26-3532.5

    Titer > 100121493376.936-4542.9

    46-5542.5

    Titer > 1098563464.4>5550.1

    Negatif507155611.0

    79132669

    HBc Vs Usia

    Prevalence of anti-HBc positive (%)

    Age group of the donors (years)

    Prevalence of anti-HBc (%)

    HBc Vs HBs

    Korelasi antara Anti-HBs positif dengan Anti-HBc Positif

    % Anti-HBc Reactive Specimen0 - 1010 - 99100 - 999> 1,000

    1164.476.984.9

    64.3654822335

    76.85337726522113147970.0

    643.1095406362842

    84.9144634526

    HBc Vs HBs

    Negative(n =5,071)

    Low positive(n =985)

    High positive(n=1214)

    Very high positive(n=643)

    Anti-HBs Level (IU/L)

    Percentage of Anti-HBc

    556

    634

    933

    546

    DNA Vs HBs

    Korelasi antara HBV DNA positive dengan Anti-HBc

    % HBV DNA Positive10 - 99100 - 499500- 999> 1,000

    17.526.836.822.3

    17.526.836.822.3

    DNA Vs HBs

    Positif rendah(n =40)

    Positi sedang(n=41)

    Positif sangat tinggi(n=103)

    Positif tinggi(n=19)

    Titer Anti-HBs (IU/L)

    Prevalensi DNA VHB positif

    7(17,5%)

    11(26,8%)

    7(36,8%)

    23(22,3%)

  • Ujian-PromosiKESIMPULANDNA VHB terdeteksi pada 30,18% darah anti-HBc (+), atau pada 10% darah HBsAg negatif

    DNA-VHB terdeteksi pada darah anti-HBs (+) dengan titer anti-HBs > 100 IU/L penambahan parameter anti-HBs dalam uji saring darah kurang bermanfaat

    Pemeriksaan DNA-VHB lebih akurat dalam menentukan adanya HBO

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi4. Dasar molekuler kegagalan deteksi infeksi VHB27

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi**Analisis molekuler:

    100 spesimen: VHB mutan 47 spesimen: VHB wt 6 spesimen: tak dapat dianalisis

    Posisi mutasiPola mutasiMakna mutasi

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi**1. POSISI MUTASI73 spesimen: mutasi pada determinan a 27 spesimen: mutasi di luar determinan a (di dalam atau luar MHR)

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiM133LC121L, T123AC121L, T123A, Q129RF134Y, T143S, A159G,V168AP120R, T123A, C124W,T140I, K141R2. POLA MUTASI: TUNGGAL DAN GABUNGAN30

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi3. Makna MutasiKegagalan anti-HBs mendeteksi VHBKegagalan anti-HBs menetralisasi VHBKegagalan HBIG menetralisasi VHB

    Berhubungan dengan permasalahan pada tes diagnostikBerhubungan dengan imunisasi aktif Berhubungan dengan imunisasi pasif

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiMUTASI YANG DITEMUKANMutasi baru (28)P120C/R C121F/L T123P/S C124W T125P P127A G130N F134S C137S K141R C147Y S154L F158S A159G W163R E164D A166V V168A S171P S174I/N/R/T L175I V177L *Ren,2006; Carman,1997; Carman,1997; Carman,1997b Hou,2001; Oon,1996; Wallace,1994; Coleman, 1999; Jongerius,1998; Ho,1998; Hsu,1999; Oon, 1991; Ngui, 1997; Roznovsky, 2000

    Berhubungan dengan kegagalan diagnostik (9)*Berhubungan dengan kegagalan vaksinasi aktif (10)*Berhubungan dengan kegagalan vaksinasi pasif (7)* P120S/TT123AT126IG130R P135S T143S D144E G145RP120S T126A P127T Q129H/R M133L T140I T143MG145R C149RP120T T123NT126AQ129HG130RF134YG145R

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi*Posisi 28 mutasi baru:123T121124137147141G130125154P127F120134158159163-175PCCTCCKSFACRFLPSWPARSSRYLSG163164WERD166AV

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi28 mutasi baru dan makna34

    MaknaPerubahan konformasi determinan aPerubahan epitop utamaPerubahan hidrofilisitasPerubahan antigenisitasBelum diketahui Jumlah 523315 MutasiC121F/LC124WC137S/C147YP120C/RS154LT123PT125PT123SP127AK141R G130N, F134S, F158S, A159G W163R, E164D A166V, V168A, S171P, S174I/N/R/T L175I, V177L

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi35Wild type (adwz)Mutan P120CPERUBAHAN ANTIGENISITAS AKIBAT ADANYA MUTASIProgram Protean DNASTAR

    Ujian-Promosi

  • Ujian-Promosi**Analisis molekuler:

    100 spesimen: VHB mutan 47 spesimen: VHB wt 6 spesimen: tak dapat dianalisis

    Titer VHB rendah (DNA :

  • Ujian-PromosiMUTASI GEN S MEMPENGARUHI PRODUK GEN PGEN SGEN PMutasi: T143S dan D144E Stop codon Replikasi terganggusT143SsT126IsT123AsT140I Mutasi lain : rtN131S rtD134N rtY151F Silent MutationAnalisis mutasi di gen P melalui perbandingan dg sekuen gen P isolat wt genotipe B (M54923) dari GenBank

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiKESIMPULANDasar molekuler kegagalan deteksi VHB:

    Mutan HBsAg (68%)73% mutasi di determinan a HBsAgPola substitusi terbanyak: T143S (46%), T126I (26%), T140I (22%) dan T123A (14%)28 mutasi baru:mengubah konformasi determinan a, indeks antigenisitas dan hidrofilisitasMutasi gen S berdampak pada perubahan protein PTiter HBsAg rendah (32%)

    Ujian-Promosi

  • RESUMEDengan hanya melakukan pemeriksaan HBsAg, ternyata 33,7% darah HBsAg (-) berasal dari donor yang terpapar infeksi VHB [anti-HBc (+)]30,2% dari 33,7% darah dengan anti-HBc (+) terbukti berasal dari donor yang masih terinfeksi VHB [DNA VHB (+)] OHB pada donor darah adalah +10%

    *Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiSARANAspek Keilmuan Analisis eksperimental lebih lanjut terhadap mutan yang belum pernah dilaporkan

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiSARANAspek Kedokteran:Kajian dampak klinis pemberian darah dengan anti-HBc positif dan anti-HBs positif pada berbagai titerEvaluasi sensitivitas dan spesifisitas reagensia yang digunakan saat ini dengan panel serum HBsAg termasuk serum dengan mutanPenelitian dan pengembangan reagensia yang mampu mendeteksi berbagai mutan HBsAg

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiSARANAspek peningkatan keamanan darah:Peningkatan pengawasan kualitas pelaksanaan uji saring donor darahMasukan pada pemerintah:Daerah dengan prevalensi HBsAg rendah (< 2%): Penambahan anti-HBc Daerah dengan prevalensi HBsAg medium - tinggi (>2-7% dan >8%) Penambahan deteksi DNA VHB

    Ujian-Promosi

  • Ujian-PromosiTERIMA KASIH

    *Ujian-Promosi

    Yang terhormat promotor Profesor dr. Sangkot Marzuki, AM, PhD, DSc, perkenankan saya membacakan ringkasan / inti dari disertasi saya sebagai berikut:Penelitian dengan judul keamanan darah transfusi terhadap virus hepatitis B khususnya menyorotikegagakan deteksi serologi dan dasar molekulnya*Sebagai latar belakang:hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia dimana sekitar 2 milliar telah terpapar dan 360 juta menjadi pengidap kronis dengan berbagai resiko seperti sirosis dan karsinoma hepatoseluler. Indonesia dg prevalensi 4-20% HBsAg (+) di populasi dikategorikan sbg daerah dg tk endemisitas sedang sp tinggiPencegahan penularan infeksi mll transfusi dilakukan dengan uji saring HBsAg yg masih menjadi parameter utama.Namun HBsAg dapat tidak terdeteksi pada masa jendela preserokonversi, karier dg titer HBsAg rendah dan adanya perubahan asam amino HBsAgStudi pendahuluan menunjukkan DNA VHB terdeteksi pada 8% donor yg HBsAg (_).Rumusan masalah adalah bahwa denganmelakukan uji saring HBsAg masih memungkinkan kegagalan deteksi infeksi VHB. Dan penggunaan parameter lain seperti anti-HBc, anti-HBs dan DNA telah digunakan di beberapa negara lain. Terakhir di indonesia belum ada data nasional ttg besarnya permasalahan dan karakteristik VHB

    Tujuan penelitian secara umum adalah mengevaluasi keamanan darah transfusi thd infeksi VHBDan secara khusus adalah menentukan kegagalan deteksi VHB, identifikasi karakteristik VHB pd darah HBsAg (-), menentukan dasar molekuler kegagalan deteksi dan kajianmetoda dan reagensiayg digunakan PMI saat iniSubyek penelitian adalah donor darah, dengan 8.146 spesimen dari 104 kota/kab di 30 prop, yang dikumpulkan pada januari-september 2008.Penelitian dilakukan di lembaga biologi eijkman dg rancangan penelitian potong lintang deskriptifVHB mrp virus DNA berselubung dg empat open reading frame yang tumpang tindih pada genomnyaHBsAg mrp antigen di selubungluar yang memiliki determinan homolog utk semua strain yakni det a, sbg target diagnostik maupun vaksinMutasi di det a dapat mengakibatkan escape mutant dan HBO yg mengancam kes mas dan keamanan darah *Setelah dilakukan uji elisa, maka untuk sebag spesimen dg anti-HBc (+) dilakukan deteksi DNA VHB dg metoda nested PCR dg panjang primer 250 dan 228 pb dengan target determinan aHasil penelitian kegagalan deteksi infeksi hanya atas dasar uji HBsAgDari total 8146 spesimen HBsAg negatif di UTD, pemeriksaan ulang dg Elisa menunjukan 2,9% adalah HBsAg positif berarti darah tersebut masih infeksiusUntuk menulusuri penyebab hasil negatif palsu di UTD dilakukan uji ulang dg metoda yg sama spt di UTD, diadapatkan 47,4% adalah HBsAg (+), mengindikasikan adanya kesalahan prosedur di UTD sedangkan 52% lainnya dg hasil uji ulang (-) menunjukkan reagensia rapid kurang sensitif dibandingkan ElisaKesimpulan dg hanya melakukan uji HBsAg, 2,9% darah masih infeksius dan metoda rapid terbukti kurang sensitif dibandingkan ElisaKegagalan deteksi infeksi VHb atas dasar uji serologi lain menunjukkan hasilDari seluruh spesimen HBsAg non reaktif yang diterima, 97% menunjukan hasil pemeriksaan ulang HBsAg negatif dan spesimen ini yang akan diteliti lebih lanjut, dengan menggunakan parameter anti-HBc dan anti-HBsBahwa 33,7% darah HBsAg (-) memiliki anti-HBc berarti darah berasal dari individu dg paparan VHB dg dmk parameter anti-HBc dapat meningkatkan keamanan darah dg dampak 33,7% darah harus dbuang yang belum tentu semuanya infeksiusSelanjutnya uji anti-HBs menunjukkan 26,7% darah mengandung anti-HBs, dan menjadi pertanyaan apakah darah ini aman ? Akan dibuktikan pada langkah selanjutnyaParameter anti-HBc dapat meningkatkan keamanan darah, namun 33,7% darah anti-HBc (+) harus dibuang

    26,7% darah anti-HBc (+) memiliki anti-HBs

    *Langkah ketiga dari penelitian adalah deteksi molekulerYang dilakukan pada 507 spesimen dengan anti-HBc baik dengan atau tanpa anti-HBs, dengan hasil 30,18% mengandung DNA VHB, maka artinya 10% dari darah HBsAg (-) adalah masih infeksius.Dari darah dengan hasil pemeriksaan DNA VHB (+) ternyata sebagian meiliki anti-HBs baik dengan titer rendah maupun tinggi sebagaimana tampak pada slide selanjutnyaYakni 23% pd darah dg anti-HBs tinggi dan 15,9% pada darah dengan anti-HBs dibawah 100 IU/LMaka dapat disimpulkan bahwa 10% darah HBsAg negatif terbukti tidak aman karena masih mengandung DNA VHBDan dengan terdeteksinya DNA VHB pada darah dg anti_HBs titer tinggi maka parameter anti-HBs kurang bermanfaat dalam meningkatkan keamanan darahPenelitian ini juga mencari dasar molekuler kegagalan deteksi infeksi VHB pada darah donor dilakukanDengan melakukan analisis molekuler terhadap 153 spesimen dengan DNA VHB (+) dengan jalan membandingkan sekuen nukleotida VHB spesimen dg sekuen nukleotida isolat VHB wild type dari gen bank dengan hasil didapatkan 100 spesimen mengandung VHB Mutan, 47 spesimen dengan VHB wt. terhadap 100 spesimen mutan dilakukan analisa posisi mutan,pola mutasi dan makna mutasiBerdasarkan posisi mutasi, 73 dari 100 spesimen memiliki mutasi di kedua lengkung determinan a dan 27 lainnya di dalam dan luar MHR HBsAgPola mutasi terjadi baik tunggal maupun gabungan.Makna mutasi dapat dibedakan atas 3, yakni yang berhubungan dg permasalahan pd tes diagnostik, imunisasi aktif atau imunisai pasifDitemukan 47 pola mutasi dimana 28 pola merupakan mutasi baru*Posisi ke 28 mutasi baru kebanyakan terletak di lengkung pertama dan kedua determinan a Dari analisis makna mutasi baru, 5 pola mutasi diketahui berhubungan dengan perubahan konformasi deternminan a, yang lainnya berhubungan dengan perubahan epitop, hidrofilisitas dan antigenisitas. Dan 15 pola lainnya belum diketahuiDua contohj perubahan antigensitas: Mutasi asam amino 120 berakibat turunnya antigenisitas (sambil menunjuk)*47 spesimen yang tidak mengalami mutasi lolos dari deteksi karena titer VHB rendah*Lebih lanjut diketahui bahwa sebagian dari mutasi gen S berpengaruh pada gen P berupa stop kodon shg mengganggu replikasi VHB dan mutasi di domain reverse transcriptase gen P yang dapat mengganggu proses transkripsi DNA.Saran dari penelitian adalah untuk aspek keilmuan diperlukan analisis eksperimental lebih lanjut terhadap mutan yang belum pernah dilaporkanUntuk aspek kedokteran diperlukan:Kajian dampak klinis pemberian darah dengan anti-HBc positif dan anti-HBs positif pada berbagai titerEvaluasi sensitivitas dan spesifisitas reagensia yang digunakan saat ini dengan panel serum HBsAg termasuk serum dengan mutanPenelitian dan pengembangan reagensia yang mampu mendeteksi berbagai mutan HBsAg

    Dan untuk aspek peningkatan keamanan darah diperlukan:Peningkatan pengawasan kualitas pelaksanaan uji saring donor darahMasukan pada pemerintah:Daerah dengan prevalensi HBsAg rendah (< 2%): Penambahan anti-HBc Daerah dengan prevalensi HBsAg medium - tinggi (>2-7% dan >8%) Penambahan deteksi DNA VHB

    Demikian paparan ini, terimakasih