Upload
geechance
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ohn
Citation preview
1. Pengertian Perawat Okupasi Adalah aplikasi kemampuan, filosofi keperawatan dan
kesehatan masyarakat dalam hubungannya antara masyarakat dengan pekerjaan, yang
bertujuan untuk pencegahan penyakit dan kecelakaan serta promosi kesehatan yang
optimal, produktivitas dan adaptasi lingkungan (Brown dan Page, Community Health
Care and The Nursing Process)
Page mengidentifikasikan 5 cabang perawatan kesehatan yang esensial :
1. Preventif
2. Edukatif
3. Konstruktif (Promotif)
4. Kuratif
5. Rehabilitatif
Adalah aplikasi filosofi keperawatan untuk melindungi kesehatan para pekerja di
seluruh organisasi. Prinsip-prinsip tersebut dibatasi oleh prevensi, pengenalan dan
penatalaksanaan terhadap suatu penyakit serta kecelakaan yang membutuhkan
kemampuan dan pengetahuan khusus dalam ruang lingkup pendidikan kesehatan dan
konseling, kesehatan lingkungan dan hubungan antar manusia (AAOHN, 1988)
2. Ruang Lingkup Keperawatan Kerja
• Riwayat kesehatan
Terutama para pekerja dan keluarga pekerja
• Pengkajian atau screening
• Individu (pekerja) dan keluarga
• Pengetahuan hidup sehat dan pola perawatan diri
• Pemeriksaan fisik
• Situasi pemicu kecemasan atau stress
• Pengkajian tempat kerja
• Surveillance atau monitoring
Membantu perawat untuk menentukan masalah-masalah kesehatan.
Contoh : tekanan darah, stress, warna, kemampuan komunikasi, warna konjungtiva,
berat badan.
• Primary health care
• Perawatan berfokus pada pendidikan dan konseling kesehatan sehingga
meningkatkan kesadaran kerja terhadap perawatan diri. Perawat dapat mengajarkan
para tenaga kesehatan kemampuan pemeriksaan sederhana seperti mengukur suhu,
menghitung nadi atau mengecek tekanan darah.
• Perawat okupasi dapat mengatur mekanisme pertolongan darurat dengan segera pada
tempat kerja. Perawat juga dapat menulis artikel-artikel pada surat kabar perusahaan
atau sejenisnya terhadap masalah-masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
• Konseling
• Bisa dilakukan kontak langsung dengan laporan yang tepat
• Gunakan tehnik-tehnik konseling yang efektif, prinsip yang paling penting untuk
percaya diri.
• Faktor yang berhubungan dengan konseling yang harus dikerjakan antara perawat
dan manajemen adalah sejauh mana informasi yang meyakinkan dapat ditangani.
• Promosi kesehatan atau health education
• Pengajaran tidak harus formal dan direncanakan, ia bias dalam bentuk informal.
• Pilih topik-topik yang mudah dikenali dan banyak berkaitan serta mudah direspon,
seperti pola makan yang kurang baik, kebiasaan mengecek tekanan darah, penggunaan
obat-obatan
• Buat kelompok pengajaran untuk melancarkan proses diskusi dan pemahaman
• Gunakan media yang menarik dan mudah dipahami seperti leaflet, lembar balik.
• Administration
Administrasi erat kaitanya dengan kebijakan perusahaan. Perawat okupasi berperan
untuk mengarahkan kebijakan-kebijakan perusahaan yang memberi jaminan dan
perlindungan kesehatan tenaga kerja, seperti asuransi kesehatan, penyediaan alat-alat
perlindungan (misal : masker)
• Management
• Perawat okupasi perlu membatasi wilayah kerjanya antara dunia bisnis di tempat ia
bekerja dengan peranya sebagai tenaga kesehatan di perusahaan
• Perawat diharapkan dapat bekerja sama dengan para tenaga kerja dan
mengembangkan program promosi dan pemeliharaan kesehatan diwilayah perusahaan
• Quality Assurance
• Perawat okupasi merancang standar tertentu yang sesuai dengan pelayanan
keperawatan
• Merupakan proses menetapkan standar pelayanan keperawatan, mengevaluasi
pelayanan yang diberikan berdasarkan standar, serta pelaksanaan tindakan untuk
memperbaiki pelayanan yang tidak sesuai dengan standar.
• QA memperhatikan tanggung gugat dari pembeli pelayanan dan merupakan satu-
satunya alat untuk meningkatkan hasil atau produktivitas klien yang optimum.
• Peneliti (Researcher)
Salah satu peran perawat yang berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
• Kolaborasi komunitas
Perawat okupasi bekerjasama dengan tenaga medis, ahli kesehatan industri, staff
keamanan pegawai, bagian menejemen, perwakilan dari tenaga kerja yang
representative dan tenaga kesehatan professional lainya yang dibutuhkan untuk tujuan
konsultasi
3. Permasalahan Kesehatan Kerja Di Sektor Formal dan Sektor Informal
Angka kematian pada populasi pekerja memiliki angka yang sama apa yang terjadi pada
populasi umum seperti penyakit jantung, kanker, stroke, dan kecelakaan yang menjadi
penyebab kematian. Infeksi pernafasan berperan utama penyebab kesakitan dan
gangguan dalam bekerja atau penurunan efisiensi kerja. Masalah lain yang terjadi pada
kelompok ini termasuk penggunaan alcohol atau obat-obatan terlarang, penyakit
menular, nutrisi buruk dan kurang istirahat serta pengontrolan berat badan yang
memicu stress , kelemahan atau menurunnya ketahanan akibat penyakit.
Masalah kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan dapat timbul akibat penggunaan
bahan toksik atau bahan yang mengiritasi ataupun terpapar panas, dingin, cahaya atau
suara yang sangat tinggi.
Stress dapat muncul akibat pekerjaan yang sangat kompetitif atau sangat monoton,
atau pekerjaan yang tidak mengizinkan pekerjanya untuk mengambil keputusannya
sendiri. Proses kerja yang membuat pekerja merasa seperti mesin dan kurangnya
hubungan interpersonal antar pekerja merupakan dampak negative pada moral pekerja
dan kesehatan.
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA NO.1 TAHUN 1970
BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar meluasnya suhu, kelembapan,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angina, cuaca, sinar radiasi, suara, getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaanya menjadi bertambah tinggi
2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat
(1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik, dan tehnologi serta
pendapatan-pendapatan baru dikemudian hari.
Pasal 4
1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimapanan bahan, barang, produk
teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan.
2) Syarat-syarat tersebut membuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu
kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup
bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat
perlindungan, pengujian dan pengesahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produk guna
menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang
melakukanya dan keselamatan umum.
Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)
dan (2), dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi
syarat-sya
PO ST E D BY AL PH AT I NO AT 0 2 . 4 3 .0 0
T I D A K A D A K O M E N T A R :
http://alphatino.blogspot.co.id/2009/06/occupational-health-nursing.html