119
PERAN YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF (WARUNG/RITEL WAKAF) UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN EKONOMI PASCA GEMPA LOMBOK DI LOMBOK BARAT oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2020

oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

PERAN YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM

PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF (WARUNG/RITEL WAKAF)

UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN EKONOMI PASCA GEMPA

LOMBOK DI LOMBOK BARAT

oleh

Rahayuning Tyas

NIM 160203024

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2020

Page 2: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

PERAN YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM

PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF (WARUNG/RITEL WAKAF)

UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN EKONOMI PASCA GEMPA

LOMBOK DI LOMBOK BARAT

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi

oleh

Rahayuning Tyas

NIM 160203024

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2020

Page 3: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

iii

Page 4: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

iv

Page 5: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

vi

Page 6: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

vii

MOTTO

“And praying will bring you the strength you need when you feel weak.

Because, you have Allah, you will be okay”.

-Rayaan dan Bagus Wahyutomo-

Page 7: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

viii

PERSEMBAHAN

“Skripsi ini kupersembahkan untuk Allah SWT, Ayahku

tercinta Agus Suyatim dan Ibuku tersayang Hanis Ariyana,

almamater tercinta UIN Mataram, dosen pembimbing,

dosen penguji, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Mataram, sahabat-sahabat yang tidak pernah

meninggalkan especially untuk Arnum Hardiyanti Anjani

yang menemani penelitian keliling Lombok Barat, Donat

Thegeng, Nurul Fateha, dan untuk semua orang yang

bertanya kapan sidang skripsi. This skripsweet is for you.

Terimakasih sudah hadir tanpa jeda dan memberikan

semangat untuk merampungkan penelitian di tengah

pandemi covid-19”

Page 8: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul, “Peran Yayasan Aksi

Cepat Tanggap (ACT) dalam Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf)

untuk Percepatan Perbaikan Ekonomi Pasca Gempa Lombok di Lombok Barat”

dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan

kepada Nabi Muhammad SAW semoga kelak kita mendapatkan syafa‟atnya di

yaumil akhir.

Penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orangtua

tercinta Ibu Hanis Ariyana dan Bapak Agus Suyatim yang senantiasa

melangkitkan doa agar anak tersayangnya segera menggunakan toga. Menjadi

support system pertama dalam menyemangati dan memotivasi agar tidak mudah

menyerah dan tetap semangat menjalani ujian kehidupan. Semoga Allah

senantiasa mengijabah doa keduanya, melimpahkan kesehatan dan kebahagiaan di

dunia dan akhirat.

Penghargaan dan terima kasih juga penulis berikan kepada Bapak Dr. Muh.

Saleh Ending, M.A selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. H. Hariono, M.SI selaku

pembimbing II atas bimbingannya selama penulisan skripsi ini. Serta ucapan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag selaku rektor Universitas Islam Negeri

Mataram, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menuntaskan

Strata Satu (S1) Program Studi Ekonomi Syariah hingga mencapai gelar

Sarjana Ekonomi (SE).

Page 9: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

x

2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram.

3. Bapak H. Bahrur Rosyid, MM selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram.

4. Bapak/Ibu Dosen pada Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam, UIN Mataram, yang telah dengan ikhlas membagikan

ilmunya dan men-support mahasiswa untuk terus tumbuh dan berkembang.

5. Teman-teman angkatan 2016 khususnya kelas A Ekonomi Syariah. Terima

kasih telah membersamai dalam setiap fase yang up and down. We did great

job. Alhamdulillah.

6. Sahabat-sahabat yang selalu memberi masukan, menyemangati, dan

mendoakan untuk setiap langkah yang terjejak. Terima kasih telah hadir

sebagai penyejuk jiwa di tengah hiruk pikuk drama skripsi.

Dengan kerendahan hati, penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT

senantiasa membalas kebaikan seluruh pihak yang telah mendukung dan

mendoakan demi lancarnya penelitian skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk kesempurnaanya dan semoga penelitian skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiinn.

Mataram, 17 Juli 2020

Penulis

Page 10: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ....................................... 8

E. Telaah Pustaka ............................................................................ 9

F. Kerangka Teori ........................................................................... 13

Page 11: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xii

G. Metode Penelitian ....................................................................... 35

H. Sistematika Pembahasan ............................................................. 42

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 44

A. Profil Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap ......................... 44

1. Gambaran Umum Global Wakaf ................................................ 44

2. Visi dan Misi Global Wakaf ....................................................... 45

3. Wujud atau Program Wakaf dari Global Wakaf ........................ 46

B. Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap ........................................................... 49

1. Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) di Global Wakaf Yayasan

Aksi Cepat Tanggap ................................................................... 49

2. Penentuan Mitra Usaha Warung/Ritel Wakaf (Mauquf „Alaih) oleh

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap ............................. 53

3. Pengelolaan Wakaf Produktif Menurut Nadzir (Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap) .................................................. 55

4. Indikator Keberhasilan dalam Pengelolaan Wakaf Produktif .... 58

5. Pendistribusian Hasil Wakaf Produktif ..................................... 61

C. Peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam Pengelolaan

Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) ......................................... 64

1. Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap Sebagai Inisiator

Pendirian Warung/Ritel Wakaf .................................................. 64

Page 12: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xiii

2. Manfaat dan Hasil Pengelolaan Wakaf Produktif bagi Mauquf „Alaih

Sebagai Mitra Usaha Warung/Ritel Wakaf Global Wakaf Yayasan

Aksi Cepat Tanggap ................................................................... 67

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 70

A. Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap ............................................................. 70

B. Peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam Pengelolaan

Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) ............................................. 83

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 90

A. Kesimpulan .......................................................................................... 90

B. Saran ..................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93

LAMPIRAN .................................................................................................... 97

Page 13: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33

Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro Perdana Retailindo Bulan

Januari – Mei 2020, 59.

Tabel 2.2 Jumlah Pendapatan Mauquf „Alaih dan Jumlah Karyawan

Warung/Ritel Wakaf di Wilayah Lombok Barat, 69.

Tabel 3.1 Perhitungan Laporan Keuangan PT. Hydro Perdana

Retailindo Bulan Januari – Mei 2020, 82.

Tabel 3.2 Indikator Kesejahteraan, 88.

Page 14: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Penentuan Mauquf „alaih, 54.

Gambar 2.2 Skema Distribusi & Ekosistem Ritel, 57.

Gambar 3.1 Mauquf „Alaih pada Konsep Wakaf Produktif, 71.

Gambar 3.2 Skema Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif

(Warung/Ritel Wakaf), 73.

Gambar 3.3 Grafik Perkembangan Warung/Ritel Wakaf Tahun 2020,

77.

Page 15: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Photo Dokumentasi Wawancara dan Gambar Warung/Ritel

Wakaf di Wilayah Lombok Barat.

Lampiran II Surat Balasan Izin Pengambilan Data untuk Skripsi

Lampiran III Kartu Konsultasi Skripsi

Page 16: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

xvii

PERAN YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF (WARUNG/RITEL WAKAF)

UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN EKONOMI PASCA GEMPA LOMBOK DI LOMBOK BARAT

Oleh:

Rahayuning Tyas

NIM 160203024

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) dan sejauh mana peran Global Wakaf Yayayan Aksi Cepat Tanggap dalam pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok di Lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai informan yaitu Ketua Yayasan Aksi Cepat Tanggap NTB, tim partnership dan operasional PT. Hydro Perdana Retailindo, dan mauquf „alaih. Selain itu peneliti juga mengumpulkan data penelitian dengan mendokumentasikan foto warung/ritel wakaf beserta laporan keuangan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) di Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap menggunakan konsep mudharabah dengan nisbah bagi hasil 30% untuk Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dan 70% untuk mauquf „alaih. Pengelolaan warung/ritel wakaf yang berada di wilayah Lombok Barat belum cukup produktif. Hal tersebut dibuktikan dengan ditutupnya enam dari sepuluh warung/ritel wakaf dan performa by store tiga dari empat warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat masih berada di bawah <10%. Peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam percepatan perbaikan ekonomi di wilayah Lombok Barat belum cukup memberikan kontribusi yang besar dalam hal percepatan perbaikan ekonomi daerah karena kuantitasnya masih kecil dan cakupan manfaat pendirian warung/ritel wakaf belum menyentuh seluruh masyarakat Lombok Barat. Berdasarkan hasil penelitian ini, warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat diharapkan mampu untuk meningkatkan peranannya dalam pengelolaan sehingga performa by store dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

Kata Kunci : Peran, Nadzir, Pegelolaan, Wakaf Produktif.

Page 17: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di tengah upaya dan perjuangan segenap elemen masyarakat dalam

pembenahan sektor perekonomian daerah yang saat ini masih dilanda krisis,

pemberdayaan potensi wakaf merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi

problem sosial tidak bisa diabaikan. Sebagai sebuah lembaga pemberdayaan

ekonomi di bawah kendali Departemen Agama, wakaf harus dikelola secara

profesional.1 Bagi masyarakat muslim, wakaf mempunyai nilai ajaran yang

sangat tinggi dan mulia dalam pengembangan keagamaan dan

kemasyarakatan, selain zakat, infaq dan sedekah.2

Terbitnya Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf

menghembuskan angin segar bagi kemajuan ekonomi umat. Undang-undang

ini diarahkan untuk memberdayakan wakaf sebagai salah satu instrumen

dalam membangun kehidupan sosial ekonomi umat. Kehadiran undang-

undang wakaf ini menjadi momentum pemberdayaan wakaf secara produktif,

sebab di dalamnya terkandung pemahaman yang komprehensif dan pola

manajemen pemberdayaan potensi wakaf secara modern.3

1Kementerian Agama Republik Indonesia, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia,

(Jakarta: Poyek Peningkatan Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004), hlm. 87.

2Kementerian Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan & Pengembangan Wakaf, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbngan Masyarakat Islam dan Penyelenggaran Haji, 2003), hlm. 45.

3Asmuni, Wakaf, (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2007), hlm. 3.

Page 18: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

2

Salah satu lembaga ekonomi Islam yang sangat berperan dalam

pemberdayaan ekonomi umat adalah wakaf. Dalam sejarah, wakaf telah

berperan dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.4

Ulama berpendapat perintah wakaf merupakan bagian dari perintah untuk

melakukan al-khayr (kebaikan)5. Dasarnya adalah firman Allah SWT :

...dan berbuatlah kebajkan agar kamu memperoleh kemenangan.6

Taqiy al-Din Abi Bakr Ibn Muhammad al-Husaini al-Dimasqi menafsirkan

bahwa perintah untuk melakukan al-khayr berarti perintah untuk melakukan

wakaf.7 Dalam hadis juga dikatakan bahwa wakaf disebut dengan sedekah

jariah. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah yang menyatakan

bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:

Dari Abu Huraitah ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya”. (HR. Muslim)8

Selama ini peruntukkan wakaf di Indonesia kurang mengarah kepada

pemberdayaan ekonomi umat karena harta wakaf selama ini

4Suhrawardi K. Lubis, Wakaf & Pemberdayaan Umat, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,

2010), hlm. 21. 5Jaih Mubarok, Wakaf Produktif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), hlm. 7. 6QS al-Hajj [22] : 77 7Taqiy al-Din Abi Bakr Ibn Muhammad al-Husaini al-Dimasqi, Kifâyat al-Akhyâr fî Hall

Gâyat al-Ikhtishâr, (Semarang: Toha Putra, t.th), juz 1, hlm. 319. 8Imam Al -Mundziri, Ringkasan Hadis Shahih Muslim, (Jakarta: Pustaka Amani 2000),

hlm. 549.

Page 19: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

3

pemanfaatannya cenderung masih bersifat konsumtif dan belum dikelola

secara produktif. Berdasarkan survey yang dilakukan Center for the Study of

Religion and Culture (CSRC) tentang harta wakaf yang dimanfaatkan secara

produktif, sejumlah wilayah di Indonesia ditunjukkan ada 23% dengan

rincian 19% yang berbentuk lahan sawah/kebun, sedangkan lahan yang

dimanafaatkan untuk pertokoan hanya 3% dan 1% berbentuk peternakan

ikan.9

Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang tergabung dalam Global

Wakaf hadir ditengah masyarakat untuk mengelola dan mengembangkan

wakaf secara professional. Global Wakaf pada awalnya merupakan produk

pengelolaan wakaf yang berada di dalam lembaga amil zakat Aksi Cepat

Tanggap (ACT). Seiring kesadaran masyarakat untuk berwakaf melalui

ACT, sejak tahun 2013 ACT mulai menggarap sektor perwakafan melalui

unit pengelola wakaf yang diberi nama Global Wakaf.10 Adapun wujud

wakaf yang dikelola Global Wakaf diantaranya wakaf pangan (wakaf sawah

dan wakaf sumur), wakaf pendidikan (wakaf sekolah), wakaf kesehatan, dan

wakaf ekonomi (wakaf ternak, ritel minimarket, surat berharga, dan

property).

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan pada Yayasan

Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan mewawancarai Bapak Lalu Muhammad

Alfian selaku Pimpinan Cabang Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB

9Tuti A Najib dan Ridwan al-Makassary, Wakaf Tuhan dan Agenda Kemanusiaan Studi

tentang Wakaf dalam Perspektif Keadilan Sosial di Indonesia, (Jakarta: Center for the Studi of Religion and Culture, 2006), hlm. 133.

10Bank Indonesia, Wakaf: Pengaturan dan Tata Kelola yang Efektif, (Jakarta: Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2016), hlm. 85.

Page 20: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

4

didapatkan hasil bahwa yayasan ACT memiliki 2 (dua) ideology dalam

penanganan gempa khususnya studi gempa Lombok. Pertama adalah

menyelamatkan kehidupan. Meliputi semua program emergency diantaranya

rescue korban gempa, logistic berupa dapur umum, dropping dan pemetaan

kebutuhan mendesak para penyintas, penyediaan tempat tinggal sementara

(shelter) berupa pembagian terpal, dan lain-lain. Kedua adalah membangun

kehidupan. Meliputi mengubah shelter menjadi lebih bagus dan layak huni

dengan manfaat masa konstruksi dapat ditinggali minimal lima tahun dan

yayasan ACT sendiri telah membangun ±3.000 shelter di seluruh wilayah

Lombok yang terdampak gempa. Selain pembangunan shelter layak huni,

yayasan ACT juga melakukan intervensi ekonomi untuk mengaktifkan

kembali ekonomi masyarakat. Salah satu intervensi di bidang ekonomi yang

dilakukan oleh yayasan ACT adalah wakaf produktif berupa pembuatan

warung dan ritel wakaf. Bukti nyata dari pemberdayaan wakaf produktif

yang dijalankan oleh ACT dibawah naungan Global Wakaf pasca gempa

Lombok yakni dengan telah dirampungkannya pembangunan warung dan

ritel wakaf sebanyak 47 yang tersebar di lima kabupaten/kota, yakni

Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram,

Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Hal ini

bertujuan sebagai sarana menggerakan ekonomi umat secara berjamaah,

mengembalikan kehidupan normal di bidang ekonomi, dan sekaligus

menjadi trauma healing bagi masyarakat sekitar.11

11Lalu Muhammad Alfian, Wawancara, Mataram, 03 Oktober 2019.

Page 21: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

5

Sistem pengelolaan wakaf produktif berupa pembuatan warung/ritel

wakaf yang dilakukan oleh yayasan ACT dipegang dan dikelola langsung

oleh institusi khusus yang bernama Global Wakaf. Global Wakaf menjadi

institusi pengelolaan wakaf yang bersifat professional dan amanah dibentuk

untuk memberdayakan wakaf secara produktif dan berkelanjutan. Untuk

intervensi di bidang ekonomi pasca gempa Lombok, Global Wakaf yang

berada dibawah naungan yayasan ACT telah menjadi pelopor pergerakan

ekonomi umat dengan didirikannya warung dan ritel wakaf. Pendirian

warung dan ritel wakaf ini menggunakan skema akad mudharabah. Yakni

seratus persen modal pendirian usaha berasal dari Global Wakaf dengan

nisbah bagi hasil 70% : 30%. 70% hasil pengelolaan untuk mauquf „alaih

sedangkan 30% untuk Global Wakaf.

Pelaksanaan pendirian usaha yang dilakukan oleh Global Wakaf bekerja

sama dengan pondok pesantren, masjid, dan kampus sehingga pemantauan

usaha dapat terkontrol secara sistematis. Pada prinsipnya setiap usaha yang

berjalan dengan persentasi hasil pengelolaan sebesar 70% yang masuk dari

usaha tersebut kepada manajemen pondok pesantren, masjid, maupun

kampus tentu akan membantu perbaikan ekonomi penerima wakaf dan

peruntukkannya disesuaikan pula oleh hasil kajian mauquh „alaih, baik

peruntukannya untuk perbaikan operasional, sarana dan prasarana, kegiatan

ibadah, maupun di putar kembali untuk memberikan modal usaha kepada

masyarakat, dan lain-lain.

Page 22: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

6

Berangkat dari potensi pengembangan wakaf produktif dan peran

Yayasan ACT di atas, maka penulis tertarik untuk mengkupas dan mengkaji

masalah wakaf produktif secara lebih jauh dan mendalam dalam bentuk

skripsi yang berjudul: Peran Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam

Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) untuk Percepatan

Perbaikan Ekonomi Pasca Gempa Lombok di Lombok Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) yang

dilakukan oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk

percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok di Lombok Barat?

2. Sejauh mana peran Global Wakaf Yayayan Aksi Cepat Tanggap (ACT)

dalam pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) untuk percepatan

perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok di Lombok Barat?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf)

yang dilakukan oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

(ACT) untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok di

Lombok Barat.

b. Untuk mengetahui sejauh mana peran Global Wakaf Yayayan Aksi

Cepat Tanggap (ACT) dalam pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel

Page 23: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

7

wakaf) untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok di

Lombok Barat.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Memperoleh tambahan khazanah keilmuwan untuk penerapan teori

secara riil di masyarakat terutama di instansi yang mengelola wakaf

produktif.

2) Memberikan sumbangan pemikiran untuk peneliti selanjutnya terkait

dengan penelitian wakaf produktif sehingga referensi penelitiannya

dapat bertambah.

3) Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan

kontribusi pemikiran ilmiah bagi mahasiswa fakultas ekonomi dan

bisnis Islam jurusan ekonomi syariah UIN Mataram.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi masyarakat, untuk memberikan informasi tentang peran

lembaga wakaf dan pengelolaan wakaf produktif di masyarakat,

khususnya dalam percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa

Lombok.

2) Bagi peneliti, untuk meningkatkan awareness akan pentingnya

wakaf bagi pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan dan

mengetahui secara detail sejauh mana peran lembaga wakaf dalam

pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) untuk percepatan

perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok.

Page 24: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

8

3) Bagi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), untuk meningkatkan

pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif untuk

pemberdayaan umat kedepannya.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian yang berjudul, Peran Yayasan Aksi Cepat Tanggap

(ACT) dalam Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) untuk

Percepatan Perbaikan Ekonomi Pasca Gempa Lombok di Lombok Barat

ini, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti pada bagaimana

pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) dan sejauh mana peran

yang dimainkan ACT dalam hal perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT),

yang berlokasi di Jalan Sriwijaya No. 80J, Pagesangan Timur, Kecamatan

Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. 0370-7508386.

Email: [email protected].

Adapun alasan peneliti menjadikan ACT sebagai tempat penelitian

adalah :

a. Yayasan ACT telah dikenal masyarakat sejak tahun 2005 sebagai

organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan

terutama dalam aksi cepat tanggap penanggulangan bencana. Yayasan

ACT telah menjadi trendsetter di masyarakat dalam respon cepatnya

menanggulangi berbagai permasalahan. Mulai dari program pemulihan

Page 25: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

9

pasca bencana, pemberdayaan masyarakat, dan program pengembangan

ekonomi yang bersifat produktif melalui wakaf, zakat, dan kurban.

Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam terkait dengan

peran yayasan ACT dalam pengelolaan wakaf produktif yang

alokasinya untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok.

b. Peneliti menjadikan Yayasan ACT sebagai lokasi penelitian karena

belum pernah ada mahasiswa yang melakukan penelitian tentang wakaf

produktif (warung/ritel wakaf) pada yayasan ACT terutama bagi

mahasiswa jurusan ekonomi syariah fakultas ekonomi dan bisnis Islam

UIN Mataram.

E. Telaah Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah melakukan beberapa

penelurusan yang berkaitan dengan peran lembaga wakaf dan pengelolaan

wakaf produktif diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Rafida Dirgantari dengan judul,

“Implementasi Pengelolaan Wakaf Produktif Berupa Perkebunan Apel

Tahun 2018 Di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-Ikhsan) Pasuruan”12.

Focus penelitian di atas adalah terletak pada bagaimana implementasi

pengelolaan wakaf produktif pada perkebunan apel di Yayasan Al-Ikhlas

Andonosari (Ya-Ikhsan) Pasuruan. Hasil penelitian di atas dapat

disimpulkan bahwa perkebunan apel di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari

(Ya-Ikhsan) Pasuruan adalah wakaf produktif yang artinya tidak habis

12Rafida Dirgantari, “Implementasi Pengelolaan Wakaf Produktif Berupa Perkebunan Apel Tahun 2018 Di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-Ikhsan) Pasuruan”, (Skripsi, FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, 2019).

Page 26: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

10

dalam sekali pakai dan dapat terus diambil manfaatnya selama

perkebunan apel tersebut dirawat dan dikelola. Adapun pengelolaan

wakaf produktif di perkebunan apel Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-

Ikhsan) Pasuruan yaitu dengan melakukan akad kerjasama dengan petani

penggarap apel. Dimana Nadzir berperan sebagai penyedia lahan

perkebunan apel tahun 2018 sedangkan petani penggarap menyediakan

biaya untuk mengelola perkebunan apel dengan nisbah bagi hasil 70%

untuk petani penggarap dan 30% untuk Nadzir. Sedangkan untuk

pendistribusian hasil wakaf produktif disalurkan kepada dua pihak, yaitu

Masjid Al-Ikhlas Andonosari digunakan untuk biaya operasional masjid

dan lembaga pendidikan di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-Ikhsan)

diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa-siswi kurang mampu yang

bersekolah di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-Ikhsan).

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Rafida Dirgantari terletak pada bagaimana

pengelolaan wakaf produktif, sedangkan perbedaannya adalah peneliti

memfokuskan penelitian pada sejauh mana peran Yayasan ACT dalam

pengelolaan wakaf produktif (warung dan ritel wakaf) yang dialokasikan

untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok sedangkan

Rafida Dirgantari memfokuskan penelitian pada pengelolaan wakaf

produktif berupa perkebunan apel di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-

Ikhsan) Pasuruan.

Page 27: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

11

2. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Roni Zulmeisa dengan judul,

“Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif Rumah Sewa (Studi Kasus Pada

Masjid al-Furqan Gampong Beurawe Banda Aceh)”13.

Fokus penelitian di atas adalah bagaimana pengelolaan wakaf

produktif rumah sewa pada Masjid al-Furqan gampong Beurawe Banda

Aceh. Hasil atau simpulan penelitian di atas adalah manajemen

pengelolaan wakaf produktif yang di terapkan di Masjid al-Furqan

gampong Beurawe belum memiliki konsep manajemen akad perjanjian

yang jelas ketika seseorang ingin sewa rumah wakaf, pengelola wakaf

dalam hal ini Nadzir dipilih hanya pada dasar kepercayaan bukan pada

kemampuan manajemen pengelolaan wakaf produktif sehingga potensi

wakaf rumah sewa belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Adapun persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Roni Zulmeisa adalah sama-sama membahas

pengelolaan wakaf produktif. Sedangkan perbedaannya terletak pada

focus penelitian dan studi kasusnya, penelitian Roni Zulmeisa

memfokuskan penelitianyan pada pengelolaan wakaf produktif rumah

sewa sedangkan peneliti memfokuskan penelitian pada sejauh mana

peran Yayasan ACT dalam pengelolaan wakaf produktif (warung atau

ritel wakaf) yang dialokasikan untuk percepatan perbaikan ekonomi

pasca gempa Lombok.

13Rina Zulmeisa, “Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif Rumah Sewa (Studi Kasus Pada

Masjid al-Furqan Gampong Beurawe Banda Aceh”, (Skripsi, FSH UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, 2016).

Page 28: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

12

3. Dewi Angraeni mahasiswa pascasarjana UIN Alauddin Makassar pada

tahun 2016 dengan judul tesis, “Pengelolaan Wakaf Produktif Pada

Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar”14.

Focus penelitian di atas adalah bagaimana pengelolaan wakaf

produktif dan bagaimana strategi pengembangan wakaf produktif dalam

rangka menjaga eksistensi Yayasan UMI Makassar. Hasil penelitiannya

adalah pengelolaan wakaf produktif pada YWUMI berpedoman pada

manajemen Islam. Dalam mengelola asset wakaf YWUMI melaui tiga

pilar utama, yaitu pilar pendidikan, usaha, dan kesehatan. Namun yang

paling berperan dalam pengelolaan wakaf produktif adalah pilar

pendidikan. Dalam mengelola asset wakaf pilar pendidikan YWUMI

melakukan subsidi silang melalui iuran pendidikan yang dialokasikan

untuk membiayai saran pendidikan yang berkualitas dan pemberian

beasiswa. Sedangkan strategi pengembangan wakaf produktif YWUMI

diantaranya menjalankan program kemitraan dengan pihak ketiga dan

memperluas jaringan pemasaran, penambahan dan peremajaan peralatan

produksi yang sudah usang, melaksanakan pelatihan keNadziran,

mendirikan RS pendidikan fakultas kedokteran UMI dan lain-lain.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan Dewi Angraeni

adalah sama-sama membahas pengelolaan wakaf produktif. Sedangkan

perbedaannya terletak pada focus penelitian yang lain. Penelitian yang

peneliti lakukan focus penelitiannya terletak pada sejauh mana peran

14Dewi Angraeni, “Pengelolaan Wakaf Produktif Pada Yayasan Wakaf Universitas Muslim

Indonesia (UMI) Makassar”, (Tesis, FEBI UIN Alauddin Makassar, 2016).

Page 29: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

13

yayasan ACT dalam pengelolaan wakaf produktif (warung dan ritel

wakaf) yang dialokasikan untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca

gempa Lombok sedangkan Dewi Angraeni focus penelitiannya selain

pada pengelolaan juga membahas mengenai strategi pengembangan

wakaf produktif.

F. Kerangka Teori

1. Konsep Tentang Peran

a. Pengertian Peran

Peranan berasal dari kata “peran”. Peran memiliki makna yaitu

seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan

di masyarakat. Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus

dilaksanakan.15

Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan terhadap

sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran. Menurut

Biddle dan Thomas teori peran terbagi menjadi empat golongan yaitu

yang menyangkut: orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi

sosial; perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut; kedudukan

orang-orang dalam perilaku; dan kaitan antara orang dan perilaku.

b. Dimensi Peran

Adapun beberapa dimensi peran sebagai berikut, peran sebagai suatu

kebijakan artinya suatu kebijaksanaan yang tepat dan baik untuk

15Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), hlm. 845.

Page 30: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

14

dilaksanakan. Peran sebagai strategi artinya strategi untuk mendapatkan

dukungan dari masyarakat. Peran sebagai alat komunikasi, peran

didayagunakan sebagai instrumen atau alat untuk mendapatkan

masukan berupa informasi dalam proses pengambilan keputusan. Peran

sebagai alat penyelesaian sengketa, peran didayagunakan sebagai suatu

cara untuk mengurangi atau meredam konflik melalui usaha pencapaian

konsesus dari pendapat-pendapat yang ada. Peran sebagai terapi, peran

dilakukan sebagai upaya masalah-masalah psikologis masyarakat

seperti halnya perasaan ketidakberdayaan, tidak percaya diri dan

perasaan bahwa diri mereka bukan komponen penting dalam

masyarakat.

Menurut sosiolog yang bernama Glen Elder teori peran

menggambarkan interkasi sosial dalam terminology aktor-aktor yang

bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai

dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman

bersama yang menuntun untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-

hari. Menurut teori ini, seseorang yang mempunyai peran tertentu

misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua, wanita, dan lain

sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan

peran tersebut. Seseorang/organisasi yang mempunyai peran tertentu

Page 31: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

15

diharapkan agar seseorang/organisasi tadi berperilaku sesuai dengan

peran tersebut.16

2. Konsep Tentang Aksi Cepat Tanggap (ACT)

a. Pengertian ACT

Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi nirlaba professional

yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan

bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pasca

bencana.

Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di

Liwa, Lampung Barat dalam meresponse bencana gempa bumi. Secara

hukum Aksi Cepat Tanggap (ACT) diluncurkan pada tanggal 21 April

2005 sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Yayasan ACT telah menjadi trendsetter di masyarakat dalam respon

cepatnya menganggulangi berbagai permasalahan. Mulai dari program

pemulihan paska bencana, pemberdayaan masyarakat, dan program

pengembangan ekonomi yang bersifat produktif melalui wakaf, zakat,

infak, sedekah, dan kurban.

Berbagai program yang telah di rilis oleh Yayasan ACT

mendapatkan support dana dari donator publik yakni masyarakat yang

memliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan.

Selain itu, Corporate Social Responsibility (CSR) dan perusahaan

melalui program kemitraan juga turut andil sebagai donator publik.

16Anonim, “Pengertian Peran”, dalam https://elib.unikom.ac.id, diakses tanggal 13 Oktober

2019, pukul 21.37.

Page 32: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

16

Yayasan ACT yang telah dipercaya masyarakat dalam mengemban

tugas sosial dan kemanusiaan secara rutin melaporkan laporan

keuangannya yang telah di audit oleh kantor akuntan publik kepada

donator dan pemangku kepentingan lainnya melalui publikasi media

massa sehingga bersifat transparan.17

b. Kelembagaan ACT

Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah sebuah lembaga

kemanusian global yang berdedikasi untuk kemaslahatan umat sejak

tahun 2012 dengan jangkauan aktivitas yang mendunia. Pada skala

lokal, yayasan ACT telah melebarkan jejaringnya ke semua provinsi di

Indonesia baik dalam bentuk kantor cabang maupun relawan dalam

wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia). Yayasan ACT dalam

menjalankan programnya sudah menjangkau 30 provinsi dan 100

kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Pada skala global, representative person sampai menyiapkan kantor

cabang ACT di luar negeri adalah salah satu cara yang dilakukan untuk

mewujudkan tercapainya visi misi yayasan ACT sebagai sebuah

lembaga yang berdedikasi untuk kemaslahatan umat di seluruh dunia.

Jejaring yang meluas sampai skala global ini di latar belakangi oleh

tragedy dan isu kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti

kekeringan, kelaparan, penindasan terhadap kelompok minoritas,

konflik dan peperangan, dan termasuk bencana alam. Yayasan ACT

17Lalu Muhammad Alfian, Wawancara, Mataram, 03 Oktober 2019.

Page 33: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

17

dalam menjalankan aktivitas program yang berskala global sudah

menjangkau 22 Negara di kawasan Timur Tengah, Indocina, Asia

Tenggara, Eropa Timur, Asia Selatan, dan Afrika.18

c. Peran ACT

Yayasan ACT hadir dalam setiap aksi tanggap bencana, baik fase

darurat (emergency) maupun fase pemulihan (recovery) dengan

menggulirkan berbagai program. Program-program yang didedikasikan

antara lain program emergency rescue, program emergency relief,

program emergency medic dan program recovery fisik, recovery

ekonomi, dan recovery sosial. Aksi kemanusiaan yang dilakukan

berorientasi amal (charity) dengan memberdayakan sumber daya local

(local sources). Aksi kemanusiaan ACT didukung oleh jejaring aksi

kemanusiaan nasional maupun internasional. ACT memposisikan diri

secara non diskriminatif, netral objektif dengan mengutamakan

transparansi dan akuntabilitas publik.19

3. Konsep Tentang Wakaf Produktif

a. Pengertian Wakaf Produktif

Kata wakaf yang sudah menjadi bahasa Indonesia berasal dari kata

kerja bahasa Arab waqafa (fi‟il madhy), yaqifu (fi‟il mudhari‟), dan

waqfan (isim masdar) yang secara etimologi (lughah, bahasa) berarti

berhenti, menahan, dan berdiri. Dalam hal ini ternyata bahwa

Rasulullah saw. menggunakan kata al-habs (menahan), yaitu menahan

18Ibid. 19Ibid.

Page 34: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

18

suatu harta benda yang manfaatnya digunakan untuk kebajikan dan

dianjurkan agama.20 Sedangkan wakaf menurut Muhammad Ibn Isma‟il

as-San‟any adalah menahan harta yang mungkin diambil manfaatnya

tanpa menghabiskan atau merusak bendanya („ainnya) dan digunakan

untuk kebaikan.21 Sedangkan menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairi

mengartikan wakaf sebagai penahanan harta sehingga harta tersebut

tidak bisa diwarisi, atau dijual, atau dihibahkan, dan mendermakan

hasilnya kepada penerima wakaf.22

Secara bahasa produktif berarti bersifat atau mampu menghasilkan,

mendatangkan hasil, manfaat, dan menguntungkan.23 Sadono Sukirno

merumuskan bahwa produktif (kata sifat yang berasal dari kata product)

diartikan sebagai proses operasi untuk menghasilkan barang atau jasa

yang maksimum dengan modal yang minimum.24 Dalam kamus

ekonomi kata produktif adalah suatu yang bersifat menghasilkan baik

itu berupa barang atau jasa. Proses produksi berarti proses kegiatan

yang berupa pengubahan fisik, memindahkan, meminjamkan, dan

menyimpan.25

20Suhrawardi K. Lubis, Wakaf & Pemberdaaan Umat, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,

2010), hlm. 3-4. 21Farida Prihatini dkk, Hukum Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2005),

hlm. 108. 22Farid Wadjdy dan Mursyid, Wakaf & Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2007), hlm. 30. 23Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI,

2008), hlm. 1215. 24Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1997), hlm. 202. 25Budi Indra Agusci, “Urgensi Pengelolaan Wakaf Produktif dalam Pembangunan Ekonomi

dan Pemberdayaan Masyarakat”, Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat, Vol. 30, Nomor 1, 2019, hlm. 51.

Page 35: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

19

Definisi wakaf produktif secara terminology adalah transformasi dari

pengelolaan wakaf yang alami menjadi pengelolaan wakaf yang

professional untuk meningkatkan atau menambah manfaat wakaf. Pada

dasarnya, wakaf produktif adalah upaya untuk meningkatkan

(memaksimumkan) fungsi-fungsi wakaf agar dapat memenuhi kebuthan

para pihak yang berhak menerima manfaatnya.26 Menurut Qahaf wakaf

produktif adalah wakaf harta yang digunakan untuk kepentingan

produksi, baik di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, dan jasa

yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari

keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada

orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf.27

b. Sumber Hukum Wakaf Produktif

Dasar hukum wakaf produktif tidak secara tegas disebut di dalam

Al -Qur‟an. Namun dalam beberapa ayat dapat dijadikan sandaran

tentang disyariatkannya wakaf produktif, diantaranya adalah:

1) Firman Allah

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.28

26Jaih Mubarok, Wakaf Produktif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), hlm. 15-

17. 27Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: Khalifa, 2005), hlm. 61-62. 28QS al-Baqarah [2] : 261.

Page 36: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

20

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.29

Kata-kata tunfiqu dan yunfiqu pada kedua ayat ini mengandung

makna umum, yakni menafkahkan harta pada jalan kebaikan,

sedangkan wakaf adalah menafkahkan harta pada jalan kebaikan

sehingga ayat ini dijadikan sebagai dalil wakaf.

2) Hadis

Dari Abu Huraitah ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya”. (HR. Muslim)30

“Dari Ibnu Umar ra. Berkata, bahwa sahabat Umar ra. Memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah

29QS al-Imran [3] : 92. 30Imam Al -Mundziri, Ringkasan Hadis Shahih Muslim, (Jakarta: Pustaka Amani 2000),

hlm. 549.

Page 37: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

21

untuk memohon petunjuk. Umar berkata : Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah menjawab: Bila kamu suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu, dan kamu sedekahkan (hasilnya). Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijual, tidak juga dihibahkan dan juga tidak diwariskan. Berkata Ibnu Umar: Umar menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil, dan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah wakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara baik (sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta”.31 (HR. Muslim).

c. Rukun dan Syarat Wakaf

Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi rukun dan syaratnya.

Rukun wakaf ada empat, yaitu:

1) Wakif (orang yang mewakafkan harta);

2) Mauquh bih (barang atau harta yang diwakafkan);

3) Mauquf „alaih (pihak yang diberi wakaf/peruntukan wakaf);

4) Shighat (pernyataan atau ikrar wakif sebagai suatu kehendak untuk

mewakafkan sebagian harta bendanya).32

Adapun syarat sah wakaf diantaranya :

1) Waqif (orang yang berwakaf)

Orang yang berwakaf disyaratkan cakap hukum, yakni kemampuan

untuk melakukan tindakan tabarru‟ (melepaskan hak milik untuk

hal-hal yang bersifat nirlaba atau tidak mengharapkan imbalan

materiil). Seseorang untuk dapat dipandang cakap hukum tentu

31Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam, Syarah Hadits Hukum Bukhari Muslim,

(Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2009), hlm. 842. 32Kementerian Agama Republik Indonesia, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Direktorat

Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007), hlm. 21.

Page 38: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

22

harus memenuhi persyaratan, yakni: berakal, baligh, cerdas, atas

kemauan sendiri, waqif adalah merdeka dan pemilik harta wakaf.

2) Mauquf bih (benda yang diwakafkan)

Syarat-syarat benda wakaf setidaknya harus memenuhi persyaratan:

1) Mal Mutaqawwim (benda yang boleh dimanfaatkan menurut

syariat) tanpa membedakan benda bergerak dan tidak bergerak

dengan ketentuan benda tersebut merupakan benda yang tahan

dalam proses pemanfaatan (kekal). 2) Diketahui dengan jelas

batasan, jenis, dan tempatnya secara pasti. 3) Benda yang

diwakafkan dapat dimiliki dan dipindah-tangankan

kepemilikannya. 4) Merupakan benda milik yang sempurna dari

waqif.

3) Mauquf „alaih (sasaran atau tujuan wakaf)

Secara umum syarat-syarat mauquf „alaih adalah pihak yang diberi

wakaf adalah: 1) Pihak yang berorientasi pada kebaikan dan tidak

bertujuan untuk maksiat. 2) Sasaran tersebut diarahkan pada

aktivitas kebaikan yang kontinu. 3) Peruntukkan wakaf tidak

dikembalikan kepada waqif melainkan kepada pihak yang berhak

memiliki harta wakaf.

4) Shighat waqf (ikrar wakaf)

Ikrar wakaf merupakan pernyataan kehendak dari waqif untuk

mewakafkan harta benda miliknya. Syarat-syarat lafal wakaf

adalah: 1) Pernyataan wakaf bersifat ta‟bid (untuk selama-

Page 39: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

23

lamanya) atau muaqat (selama waktu tertentu). 2) Pernyataan

wakaf bersifat tanjiz (lafal wakaf itu jelas menunjukkan terjadinya

wakaf dan memunculkan akibat hukum wakaf). 3) Pernyataan

wakaf bersifat tegas (jâzim) ataupun ilzâm. 4) Pernyataan wakaf

tidak diiringi dengan syarat yang batal, yakni syarat yang

meniadakan makna wakaf atau bertentangan dengan tabiat wakaf.

5) Menyebutkan mauquf „alaih secara jelas dalam pernyataan

wakaf. 6) Pernyataan wakaf dinyatakan dengan lafzh shârih

(jelas).33

d. Pengelolaan Wakaf Produktif

1) Manajemen Wakaf Produktif

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya unutk mencapai sasaran (goals) secara

efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan

perencanaan, sedangkan efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan

secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.34. Empat fungsi

manajemen:

a) Perencanaan atau planning, yaitu proses yang menyangkut upaya

yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa

33Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015),

hlm. 22-33. 34Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam, (Bandung:

CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 27.

Page 40: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

24

yang akan datang dan penetuan strategi dan taktik yang tepat

untuk mewujudkan asset dan tujuan organisasi.

b) Pengorganisasian atau organizing, yaitu proses yang menyangkut

bagaiaman strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam

perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat

dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif,

dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa

bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan

organisasi.

c) Pengimplementasian atau directing, yaitu proses implementasi

program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi

serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan

produktivitas yang tinggi.

d) Pengendalian dan pengawasan atau controlling, yaitu proses yang

dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang

telah direncanakan, di organisasikan, dan di implementasikan bisa

berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai

perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.35

35Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015), hlm. 8-12.

Page 41: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

25

2) Aspek Pengelolaan Wakaf Produktif

a) Sistem Manajemen Pengelolaan

Dalam pengembangan paradigma baru wakaf, system

manajemen pengelolaan wakaf harus ditampilkan lebih

professional dan modern. Disebut professional dan modern bisa

dilihat pada aspek-aspek pengelolaan sebagai berikut :

Kelembagaan

Meliputi pembentukan suatu badan atau lembaga khusus

yang mengelola wakaf dan bersifat nasional yang diberi nama

Badan Wakaf Indonesia (BWI) ataupun lembaga-lembaga

nazhir yang sudah ada selama ini. Struktur organisasi yang

baik dan modern itu jika seluruh potensi kelembagaan berjalan

dengan kontrol yang baik. Seperti pengambilan keputusan

melalui musyawarah, standar operasional lembaga, standar

akuntansi usaha (pengelolaan profit), pertanggungjawaban

kepengurusan, dan pengawasan pelaksanaan kelembagaan.

Pengelolaan Operasional

Pengelolaan operasional adalah proses-proses pengambilan

keputusan berkenaan dengan fungsi operasi. Pengelolaan

operasional sangat penting dan menentukan berhasil tidaknya

manajemen pengelolaan secara umum. Adapun standar

operasional meliputi seluruh rangkaian program kerja (action

Page 42: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

26

plan) yang dapat menghasilkan sebuah produk (barang dan

jasa).

Kehumasan

Dalam mengelola benda-benda wakaf, maka peran

kehumasan (pemasaran) dianggap menempati posisi penting.

Adapun fungsi dari kehumasan antara lain :

a) Membuat image bahwa benda-benda wakaf yang dikelola

oleh nazhir professional betul-betul dapat dikembangkan

dan hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat banyak.

b) Meyakinkan kepada calon wakif yang masih ragu-ragu

apakah benda-benda yang ingin diwakafkan dapat dikelola

secara baik atau tidak dan meyakinkan bagi orang yang

tadinya tidak tertarik menunaikan ibadah wakaf menjadi

tertarik.

c) Mengenalkan aspek wakaf yang tidak hanya berorientasi

pada pahala oriented, tapi juga memberikan bukti bahwa

ajaran Islam sangat menonjolkan aspek kesejahteraan bagi

umat manusia lain, khususnya bagi kalangan yang kurang

mampu.

Sistem Keuangan

Penerapan system keuangan yang baik dalam sebuah

proses pengelolaan manajemen lembaga kenazhiran sangat

terkait dengan:

Page 43: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

27

a) Akuntansi. Fungsi dari akuntansi adalah sebagai salah satu

sumber informasi dalam pengambilan keputusan bisnis.

Berdasarkan tujuan dasar dan pola operasi sebuah entitas,

akuntansi dapat dipilah menjadi dua, yakni akuntansi

untuk organisasi yang bermotifkan mencari laba (profit

oriented organization) dan akuntansi untuk organisasi

nirlaba (non-profit oriented organization).

b) Auditing. Auditing adalah bahwa pihak pelaksana

melaporkan secara terbuka tugas atau amanah yang

diberikan kepadanya, dan pihak yang memberikan amanah

mendengarkan. Jadi ini merupakan manifestasi

pertanggungjawaban pihak tertentu yang diberi tanggung

jawab kepada pihak yang memberi amanah.

Dalam konteks lembaga wakaf, baik akuntansi maupun

auditing, keduanya merupakan alat yang dapat dipergunakan

untuk mencapai tujuan tertentu.36

3) Startegi Pengelolaan Wakaf

Salah satu upaya strategis yang dilakukan oleh pemerintah untuk

mengembangkan lembaga wakaf dan memberdayakan potensinya

diantaranya dengan berbagai model dan manajerial dalam perspektif

36Kementerian Agama Republik Indonesia, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia,

(Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2007), hlm. 105-114.

Page 44: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

28

usaha untuk memajukan umat. Adapun macam-macam model upaya

peningkatan kesejahteraan kehidupan ekonomi masyarakat yaitu: 37

a) Model wakaf produktif pembangunan gedung

Departemen agama selaku perakilan pemerintah telah

memiliki kewenangan untuk mendorong kegiatan umat Islam

dalam mengembangkan wakaf produktif, adapun kegiatan

percontohan dalam pengembangan wakaf secara produktif

antara lain:

Pertokoan

Bangunan dari gedung pertokoan tersebut akan

difungsikan secara produktif dengan cara

disewakan/dikontrakkan ke berbagai pihak yang

membutuhkan. Bangunan pertokoan yang dikelola secara

produktif dan professional akan menghasilkan keuntungan

yang kemudian dapat disalurkan untuk pemberdayaan

kehidupan misalnya dengan cara pemberian beasiswa

pendidikan maupun kredit mikro pada fakir miskin dan anak

yatim.

Gedung wakaf dan bisnis center

Dengan membangun gedung pusat bisnis (bussines

center) maka berbagai bidang usaha strategis bisa dilakukan,

seperti pembukaan showroom, warnet, photocopy, restoran,

37Mukhtar Lutfi, Pemberdayaan Wakaf Produktif, (Makassar: Alauddin University Press,

2012), hlm. 56-75.

Page 45: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

29

kantor pelayanan haji dan umrah, travel dan perjalanan

wisata, dan lain-lain. Tujuan didirikannya gedung pusat

bisnis ini adalah untuk memfasilitasi berbagai pengelolaan

harta wakaf secara professional dan bertanggung jawab.

Mini market

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menutupi

kekosongan adalah melalui wakaf produktif dengan membuat

mini market yang lebih bertujuan sosial, bukan hanya untuk

keuntungan ekonomi semata. Keberadaan mini market ini

diasumsikan sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan

yang kemudian bisa didistribusikan untuk kemaslahatan

umum. Dengan demikian, mendirikan mini market akan

memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

b) Model wakaf produktif pengembangan usaha

Indonesa sangat terkenal sebagai Negara yang memiliki dua

potensi sumber daya alam yang besar, yaitu sector darat

agrobisnis dan sektor kelautan. Adapun beberapa yang dapat

diberdayakan dalam model ini khususnya di sector agrobisnis

dan kelautan yaitu peternakan, perikanan, perkebunan, industry

rumahan, perbengkelan, dll.

4) Model Pembiayaan Islami untuk Proyek Wakaf Produktif

Menurut Monzer Kahf wakaf memiliki makna upaya

pengembangan asset yang melibatkan proses akumulasi modal dan

Page 46: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

30

harta kekayaan yang produktif melalui investasi saat ini untuk

kemaslahatan yang akan datang, sehingga pengelolaan wakaf

memiliki pengorbanan kesempatan konsumsi di masa sekarang untuk

tujuan menyediakan penghasilan dan pelayanan yang lebih baik bagi

generasi mendatang, karena tujuan proyek wakaf adalah

mengoptimalkan fungsi harta wakaf sebagai prasarana meningkatkan

kualitas kehidupan sumber daya insani.

Menurut Monzer Kahf, ada beberapa model pembiayaan yang

dapat dilaksanakan institusi wakaf, yaitu:

a) Pembiayaan Murabahah

Penerapan pembiayaan murabahah telah memposisikan

nazhir sebagai debitur kepada lembaga perbankan untuk harga

peralatan dan material yang dibeli, ditambah mark-up

pembiayaannya. Utang ini akan dibayar dari pendapatan hasil

pengembangan harta wakaf .

b) Pembiayaan Istisna‟

Model istisna‟ memungkinkan nazhir memesan

pengembangan harta wakaf yang diperlukan kepada lembaga

pembiayaan melalui suatu kontrak istisna‟. Lembaga

pembiayaan atau bank kemudian membuat kontrak dengan

kontraktor untuk memenuhi pesanan pengelola harta wakaf

atas nama lembaga pembiayaan. Model pembiayaan istisna

juga menimbulkan utang bagi pengelola wakaf dan dapat

Page 47: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

31

diselesaikan dari hasil pengembangan harta wakaf dan

penyedia pembiayaan tidak mempunyai hak untuk turut

campur dalam pengelolaan harta wakaf.

c) Pembiayaan Ijarah

Model pembiayaan ijarah merupakan penerapan sewa

menyewa di mana pengelola harta wakaf tetap memegang

kendali penuh atas manajemen proyek. Dalam pelaksanaannya

nazhir memberikan izin penyedia dana mendirikan sebuah

gedung di atas tanah wakaf untuk jangka waktu yang telah

ditentukan. Kemudian ia menyewakan gedung tersebut untuk

jangka waktu yang sama di mana pada periode tersebut

dimiliki oleh penyedia dana (financer). Nazhir akan

memberikan sewa secara periodik kepada financer. Jumlah

sewa telah diperkirakan akan menutup modal pokok dan

keuntungan yang telah dikehendaki oleh financer. Pada akhir

periode yang diizinkan, penyedia dana akan memperoleh

kembali modalnya dan keuntungan yang di kehendaki dan

setelah itu penyedia dana tidak dapat memasuki lagi harta

wakaf. Model ini akan berakhir dengan penyewa memiliki

bangunan. Izin yang diberikan mungkin juga permanen atau

sepanjang usia proyek, misalnya sepanjang usia ekonomi dari

proyek, nazhir menggunakan sebagian pendapatan jika ini

Page 48: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

32

sebuah wakaf investasi untuk membayar sewa kepada

penyedia dana.

d) Pembiayaan Mudharabah

Model mudharabah dapat digunakan oleh nazhir dengan

asumsi peranannya sebagai entrepreneur dan menerima dana

likuid dari lembaga pembiayaan untuk mendirikan bangunan

di atas tanah wakaf atau mengebor sebuah sumur minyak jika

tanah itu menghasilkan minyak. Manajemen akan tetap berada

di tangan nazhir secara ekslusif dan tingkat bagi hasil

ditetapkan sedemikian rupa sehingga menutup biaya usaha.38

4. Perbaikan Ekonomi Pasca Gempa Lombok

Untuk mencapai perbaikan ekonomi maka kesejahteraan ekonomi umat

yang sempat terpuruk harus mampu kembali bangkit dan untuk mengukur

keberhasilan suatu program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

oleh lembaga wakaf maka dibutuhkan indikator yang jelas untuk

mengukurnya.

Salah satu indikator kesejahteraan dalam ekonomi Islam adalah

tercapainya keadilan distributive, karena mampu menciptkan lapangan

pekerjaan yang baru dan dengan terciptanya lapangan kerja baru maka

pendapatan riil masyarakat akan meningkat.39 Salah satu indikator yang

digunakan untuk mengukur sudah sejauh mana kesejahteraan mauquf

38Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis dan

Praktis, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 329-332. 39Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2003), hlm. 136.

Page 49: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

33

„alaih sebagai penerima manfaat wakaf maka digunakan indikator jumlah

dan pemerataan pendapatan dengan membandingkan pendapatan sebelum

dan sesudah menerima manfaat wakaf.40

Tabel 1.1

Indikator Kesejahteraan41

Indikator Sangat

Sejahtera Sejahtera Kurang Sejahtera

Pendapatan

(Rp/Bulan)

800.000

keatas

400-750.000 300.000 ke bawah

Adapun salah satu program perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok

yang dilakukan oleh yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah pendirian

warung dan ritel wakaf yang berjumlah 47 unit dan tersebar di lima

kabupaten/kota di seluruh wilayah Lombok yang terdampak gempa bumi.

Antara lain Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat,

Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok

Timur.

a. Warung Wakaf

Program warung wakaf hadir untuk memberdayakan masyarakat

melalui pengelolaan usaha ritel berbasis wakaf. Lahirnya warung wakaf

tidak terlepas dari keadaan warga Lombok di masa pemulihan pasca

40Nur Azizah, “Pengelolaan Wakaf Produktif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Umat

(Studi di Desa Sinar Banten Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah)”, (Skripsi, FEBI IAIN Metro Lampung, Lampung, 2018), hlm. 27.

41Hemanita, Perekonomian Indonesia, (Yogyakarta: Idea Press, 2013), hlm. 110.

Page 50: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

34

bencana yang mana kondisi ekonomi masyarakat ikut terpuruk akibat

gempa di lima kabupaten/kota di Lombok.

Dalam praktiknya, pengelolaan warung wakaf melibatkan

kelompok masyarakat, seperti pengurus masjid, musala, dan pondok

pesantren. Global Wakaf berperan sebagai supervisor, mendampingi

masyarakat untuk menjaga kualitas pengelolaan yang ideal, mulai dari

penyediaan barang hingga system yang berbasis syariah. Sementara itu,

penyediaan dan pengelolaan outlet-outlet warung wakaf dilaksanakan

oleh PT Hydro Perdana Retailindo, korporasi wakaf yang bernaung di

bawah Global Wakaf Corporation.

Warung wakaf menerapkan system ritel yang terkomputerisasi ala

usaha ritel modern pada umumnya. Kelompok masyarakat yang

diberdayakan diamanahkan untuk mengelola warung wakaf. Warung

wakaf memberdayakan warga lokal dengan muamalah syariah.

Hasil pengelolaan warung wakaf dapat memberikan manfaat bagi

komunitas masyarakat yang mengelola. Selain itu, warga sekitar

warung wakaf turut mendapatkan maslahatnya melalui rangkaian

kegiatan sosial untuk pemenuhan kebutuhan pokok mereka. Dalam

jangka panjang, sebagian hasil pengelolaan warung wakaf bahkan bisa

untuk perguliran program-program pemberdayaan ekonomi berbasis

wakaf selanjutnya. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung warung

wakaf, yakni “Belanja kita, wakaf kita”.42

42Lalu Muhammad Alfian, Wawancara, Mataram, 03 Oktober 2019.

Page 51: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

35

b. Ritel Wakaf

Perbedaan antara warung wakaf dan ritel wakaf adalah ritel wakaf

memiliki ukuran yang lebih luas dibandingkan dengan warung wakaf.

Namun system pengelolaannya sama, yakni dengan menggunakan

system terkomputerisasi.

Adapun sebagaian hasil pengelolaannya diperuntukkan bagi

mauquh „alaih, sebagiannya lagi akan diperuntukkan bagi masyarakat

yang membutuhkan serta pengembangan ritel wakaf lain oleh Global

Wakaf.43

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan atau

penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi

(pengukuran). Secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang

kehidupan masyarakat, fungsional organisasi, aktivitas sosial dan lain-

lain.44

2. Kehadiran Peneliti

Sebelum melakukan penelitian di Yayasan ACT, peneliti terlebih

dahulu megajukan surat izin penelitian sehingga keberadaan peneliti dalam

hal ini diketahui kehadirannya oleh informan.

43Ibid. 44Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Equilibrium, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni

2009, hlm. 2.

Page 52: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

36

Dalam penelitian ini, peneliti merupakan alat pengumpul data utama.

Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena hanya manusia sebagai alat

yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya

manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di

lapangan. Pada penelitian kali ini peneliti bertindak sebagai pengamat

partisipan, yakni dimana peneliti ikut turut ambil bagian atau berada dalam

keadaan obyek yang diobservasi.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT),

yang berlokasi di Jalan Sriwijaya No. 80J, Pagesangan Timur, Kecamatan

Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. 0370-7508386.

Email: [email protected]. Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai

tempat penelitian adalah karena Yayasan ACT yang tergabung kedalam

Global Wakaf telah dikenal masyarakat sebagai pelopor pergerakan wakaf

produktif sejak tahun 2005 dan untuk wakaf sendiri ACT telah berdedikasi

untuk pengembangan daerah dan masyarakat dilihat dari beragam jenis

wakaf yang didistribusikannya. Diantaranya membangun warung dan ritel

wakaf di lima kabupaten/kota selama pasca gempa Lombok.

4. Sumber Data

Sumber data berasal dari data penelitian yang diperoleh dan

dikumpulkan oleh baik dari benda, objek atau orang yang dapat

memberikan data secara akurat dan relevan. Peneliti menggunakan dua

sumber data, diantaranya:

Page 53: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

37

a) Sumber Data Utama (Primer)

Sumber data primer adalah data yang dikumpulkam melalui pihak

pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak, dan lain-lain.45

Sumber data utama penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan

Kepala Cabang Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB Bapak

Lalu Muhammad Alfian, PT. Hydro Perdana Retailindo dan mauquf

„alaih sebagai penerima manfaat wakaf produktif.

b) Sumber Data Tambahan (Sekunder)

Sumber data sekunder adalah sumber data yang dikumpulkan dari

tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia

sebelum penelitian dilakukan, seperti dokumen, literature, dan buku-

buku.46 Peneliti menggunakan sumber data sekunder berupa buku-

buku yang berkaitan dengan tema penelitian yakni wakaf produktif,

jurnal ilmiah, skripsi terdahulu yang focus kajiannya sama dengan

peneliti, arsip dan dokumen sebuah institusi yang bersifat resmi

kelembagaan, dan lain-lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, di antaranya:

1) Observasi. Observasi adalah suatu proses yang dahului dengan

pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis,

objektif, dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam

45Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), hlm. 172. 46Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 289.

Page 54: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

38

situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan.47 Dalam metode

observasi ini peneliti akan melakukan observasi dengan mengamati

secara langsung bagaimana pengelolaan wakaf produktif yang

dilakukan oleh Global Wakaf Yayasan ACT dan sejauh mana peran

yayasan ACT dalam pengelolaan wakaf produktif untuk percepatan

perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok sehingga peneliti dapat

memahami data, fakta, dan informasi penelitian, mengerti proses yang

terjadi, termasuk mencatat atau mendokumentasikannya. Termasuk

didalamnya melihat langsung bagaimana bentuk dan kondisi

warung/ritel wakaf yang ada di wilayah Lombok Barat.

2) Wawancara. Wawancara adalah alat checking atau pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.48

Pada wawancara ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi

terstruktur yakni wawancara yang dalam pelakasanaannya lebih bebas

dan fleksibel, dan tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka dimana informan diminta pendapat dan ide-

idenya.49

Peneliti akan mewawancarai Kepala Cabang Yayasan Aksi Cepat

Tanggap (ACT) NTB Bapak Lalu Muhammad Alfian sehingga

menghasilkan wawancara yang akurat terkait dengan pengelolaan

wakaf produktif. Selain itu peneliti juga akan melakukan wawancara

47Vigih Hery Kristanto, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 62. 48Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Equilibrium, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni

2009, hlm. 6. 49Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 233.

Page 55: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

39

dengan PT. Hydro Perdana Retailindo dan mauquh „alaih sebagai

penerima manfaat wakaf produktif yang berlokasi di Lombok Barat.

Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan

sejauh mana peran yayasan ACT dalam pengalokasian hasil wakaf

produktif untuk percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok.

3) Dokumentasi. Dokumentasi atau dokumen adalah sejumlah besar

fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk

surat-surat, catatan harian, cenderamata, artefak, laporan, foto, dan

sebagainya.50 Dalam metode dokumentasi ini peneliti akan

mengumpulkan data berupa foto warung dan ritel wakaf yang telah

dibangun oleh yayasan ACT dan laporan keuangan PT. Hydro

Perdana Retailindo sebagai penguat hasil data penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis

deskriptif. Yakni teknik analisis data dimana setelah semua data diperoleh

mulai dari tahap pengumpulan data penelitian, penyusunan hasil

penelitian, mengolah data penelitian, dan kesimpulan akhir akan

diinterpretasikan atau digambarkan secara objektif (apa adanya) sehingga

semua masalah penelitian dapat terjawab dengan akurat. Adapun langkah-

langkah analasis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

50

Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Equlibrium, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni 2009, hlm. 7.

Page 56: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

40

a) Reduksi Data

Yakni memilih hal-hal yang pokok, merangkum, memfokuskan pada

hal-hal yang penting sesuai dengan kebutuhan dan tema penelitian. Hal

tersebut bertujuan agar data yang telah direduksi dapat memberikan

gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti dalam menyajikan

data, dan mencarinya bila diperlukan.51

b) Penyajian Data

Data yang telah direduksi kemudian dipaparkan. Tujuan dari penyajian

data adalah untuk meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan

mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.

c) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan adalah hasil penelitian yang menjawab seluruh rumusan

masalah berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan dapat dikatakan

kredibel apabila kesimpulan awal yang telah dikemukakan dapat

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data. 52

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data yang didapatkan, peneliti

menggunakan empat kriteria teknik keabsahan data penelitian yaitu:

a. Derajat Kepercayaan (Credibility). Derajat kepercayaan adalah

kesesuaian antara konsep peneliti dengan konsep responden. Untuk

memperoleh kredibilits data penelitian yang diperoleh dari lapangan,

51Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 247. 52B. Mathew Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang

Metode-metode Baru, (Jakarta: UIP, 1992), hlm. 18.

Page 57: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

41

maka peneliti menggunakan teknik triangulasi dan kecukupan

referensi. Triangulasi dilakukan untuk mengecek data yang didapatkan

dari berbagai sumber yaitu dengan mewawancarai lebih dari satu

pihak informan yang berasal dari elemen yang berbeda yakni Yayasan

ACT, PT. Hydro Perdana Retailindo, dan mauquf „alaih. Selain

dilakukan triangulasi dengan berbagai sumber informan, juga

dilakukan triangulasi dengan membandingkan data yang didapatkan

dari wawancara, dokumentasi, serta observasi yang dilakukan.

Kecukupan referensi sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan

data dilakukan dengan cara menghimpun sebanyak mungkin sumber

dukungan dalam penelitian, baik sumber manusianya (berupa

narasumber di lapangan) maupun sumber bahan rujukan yang relevan

berupa buku-buku kepustakaan, laporan penelitian, dan karya-karya

ilmiah lainnya

b. Keteralihan (transferability). Keteralihan dilakukan peneliti dengan

mencari dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks

yang sama. Keteralihan dalam penelitian ini dilakukan dengan

mencari dan mengumpulkan kejadian empiris dalam konteks yang

sama antara pihak pengurus Yayasan ACT, PT. Hydro Perdana

Retailindo, dan empat mauquf „alaih.

c. Kebergantungan (dependability). Kebergantungan adalah upaya

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pada tahap

Page 58: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

42

ini, penelitian didiskusikan dengan dosen pembimbing secara bertahap

mengenai hasil penelitian yang didapatkan di lapangan.

d. Kepastian (confirmability). Kepastian berhubungan dengan

objektivitas hasil penelitian. Dimana pada penelitian ini, setelah

seluruh rangkaian bimbingan penelitian bersama dosen pembimbing

telah berakhir, selanjutnya akan dilakukan pengujian penelitian

bersama dosen penguji.53

H. Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian,

telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan

sistematika pembahasan.

BAB II Paparan Data dan Temuan

Bab ini berisi tentang profil Global Wakaf Yayasan Aksi

Cepat Tanggap meliputi gambaran umum Global Wakaf,

visi misi Global Wakaf, dan wujud atau program wakaf dari

Global Wakaf. Pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel

wakaf) Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Peran

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam

pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf).

53Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005), hlm. 324.

Page 59: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

43

BAB III Pembahasan

Bab ini berisi analisis data terkait pengelolaan wakaf

produktif (warung/ritel wakaf) dan sejauh mana peran

Yayasan ACT dalam pengelolaan wakaf produktif untuk

percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok dari

data yang telah dipaparkan dan sekaligus menjawab semua

permasalahan dalam rumusan masalah.

BAB IV Penutup

Meliputi kesimpulan dan saran.

Page 60: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

44

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Profil Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

1. Gambaran Umum Global Wakaf

Global Wakaf adalah salah satu institusi yang didirikan oleh Yayasan

Aksi Cepat Tanggap yang berfokus pada pengelolaan aset wakaf untuk

mensejahterakan dan memberdayakan umat (mauquf „alaih). Global

Wakaf menyadari bahwa wakaf memenuhi semua kriteria untuk menjadi

solusi kompleksitas problematika kemanusiaan dan pascabencana. Global

Wakaf mengemas potensi wakaf dengan perspektif totalitas

penanggulangan dalam krisis kemanusiaan dan pascabencana.

Global Wakaf memandang potensi sumber daya wakaf dan sasaran

pendayagunaannya, setara. Pengelolaan wakaf dilakukan oleh instansi

secara professional dan amanah sehingga manfaat wakaf bersifat global

(berjangkau luas) demi membangun kesejahteraan umat yang

menerimanya melalui berbagai program yang bersifat produktif

(memberdayakan). Keyakinan ini melahirkan program-program

monumental dari Global Wakaf dengan azas komprehensif.

Global Wakaf secara hukum berdiri pada tanggal 11 Juli 2013 dengan

telah memperoleh SK BWI, SK Kemenkumham, SK Dinsos Tangsel, SK

Domisili Yayasan dan diperkuat dengan NPWP. Berikut adalah aspek

legal Global Wakaf dalam menjalankan operasionalnya.

Page 61: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

45

Akta Pendirian Yayasan

Hj. Ofiati Sobriyah, SH No.18 pada tanggal 11 Juli 2013

Akta Perubahan Yayasan

Widya Rini Suryandari, S.H. M.Kn No.208 pada tanggal10 Juli 2015.

SK BWI No. 3.3.00068

SK Kemenkumham No. SHU 1696.AH.01.04.Tahun 2014

SK Dinsos Tangsel No.460/2386-41/BANJAMSOS/X/2015

SK Domisili Yayasan No. 503/23/Kesos

NPWP 31.823.820.1-411.00054

2. Visi dan Misi Global Wakaf

Visi : Menjadi lembaga filantropi Islam internasional berbasis sistem

pengelolaan wakaf yang professional untuk mewujudkan

peradaban dunia yang lebih baik.

Misi :

1) Membangun sistem edukasi wakaf yang terkonsep dan terkelola

secara professional untuk menjamin masyarakat mengenal, menyadari,

dan terlibat sebagai subjek pemberdayaan wakaf.

2) Membangun model-model sistem implementasi program pengelolaan

wakaf yang terkonsep dan terkelola secara professional untuk

menjamin masyarakat terberdayakan.

54Global Wakaf, “Tentang Kami”, dalam https://www.globalwakaf.com/id/tentang_kami,

diakses tanggal 30April 2020, pukul 09.15.

Page 62: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

46

3) Membangun system tata kelola wakaf yang kreatif, inovatif, produktif,

dan transparan sehingga wakaf sukses menjadi gerakan massif

masyarakat dunia.55

3. Wujud atau Program Wakaf dari Global Wakaf

a. Wakaf Pangan

Krisis pangan adalah masalah kemanusiaan dan membangun

ketahanan pangan adalah solusi menghadapinya. Wakaf pangan

dalam Global Wakaf ada dua :

1) Wakaf pangan (lumbung pangan masyarakat) yaitu konsep

jaminan pangan masyarakat melalui pengelolaan wakaf dalam

bentuk lahan pertanian untuk menghasilkan pangan dengan

system multi-manfaat, sehingga dapat menghasilkan pangan

berkualitas, surplus yang lebih besar dan mampu menompang

kebutuhan pangan masyarakat.

2) Wakaf sumur produktif yaitu salah satu solusi kebutuhan air

bersih masyarakat, dengan mengadakan sumber air baru dengan

mencari titik potensi sumber mata air, lalu membangun

infrastrukturnya. Wakaf menghadirkan instalasi sumber air untuk

mengairi hamparan sawah para petani desa sehingga

meningkakan produktivitas hasil panen.

55Ibid.

Page 63: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

47

b. Wakaf Pendidikan

Wakaf pendidikan adalah wakaf yang berorientasi pada kemajuan

peradaban bangsa dengan meningkatkan sarana dan prasarana

pendidikan dan memastikan usia anak sekolah memiliki kesempatan

yang sama dan layak dalam mengakses pendidikan. Wujud wakaf

pendidikan diantaranya :

1) Membangun sekolah dan ruang kelas untuk belajar siswa

khususnya di pulau tepian negeri yang sulit dijangkau

2) Pemenuhan sarana pendidikan seperti buku pelajaran dan alat

pendukung belajar dikelas seperti bangku dan meja.

3) Wakaf pendidikan selain dipusatkan untuk peningkatan

pendidikan dalam bidang sarana dan prasarana juga disalurkan

untuk pembangunan musholla atau masjid sebagai pusat edukasi

agama dan pembangunan karakter.

c. Wakaf Kesehatan

Wakaf kesehatan adalah wakaf yang tujuan pengelolaannya untuk

memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan seperti obat-obatan dan

mobil ambulans.

d. Wakaf Ekonomi

Ada empat wujud wakaf ekonomi yang dilakukan oleh Global Wakaf

diantaranya :

Page 64: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

48

1) Wakaf Propeti

Wakaf properti adalah wakaf yang mengoptimalkan dana wakaf

melalui pembangunan portofolio properti yang produktif, dengan

memaksimalkan pengelolaannya dalam jangka panjang untuk

mendukung program pemberdayaan dan kesejahteraan umat

sehingga dapat memajukan pembangunan daerah. Contoh wakaf

properti adalah pembangunan gedung perkantoran bertingkat

maupun apartemen yakni Global Wakaf Tower dan Cordova

Edupark Apartemen yang manfaat pengelolaannya digunakan

untuk kepentingan umat.

2) Wakaf Ritel

Wakaf ritel adalah integrasi konsep “bisnis dan sedekah”. Dimana

dana wakaf yang dikeluarkan oleh wakif dipotimalkan melalui

pengelolaan berbasis bisnis. Tujuannya adalah agar tercipta

produktifitas yang berkelanjutan dan umat dapat merasakan

manfaatnya. Wakaf ritel di dukung oleh Distribution Center (DC)

dan jaringan ritel modern untuk memastikan kebutuhan konsumsi

masyarakat tetap tersedia dengan baik dan memudahkan umat

dalam bersedekah setiap melakukan transaksi pembelanjaan.

3) Wakaf Ternak

Wakaf ternak ditujukan untuk mengoptimalkan manfaat wakaf

secara berkelanjutan dalam menggerakan perekonomian

masyarakat melalui program Lumbung Ternak Masyarakat

Page 65: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

49

(LTM). Masyarakat melakukan pemeliharaan dan pembiakan

melalui breeding dan fattening.

4) Wakaf Perusahaan dan Surat Berharga

Wakaf surat berharga mengoptimalkan dana wakaf melalui

pengelolaan deviden/bagi hasil dari wakaf surat berharga (saham,

sukuk, dll). Asset-aset wakaf tersebut akan dioptimalkan

pengelolaannya secara amanah dan profesinal melalui Global

Wakaf Corporation. Selanjutnya bagi hasil dari jumlah surat

berharga yang diwakafkan, dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk

program kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat (mauquf

„alaih). 56

B. Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap

1. Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) di Global Wakaf Yayasan

Aksi Cepat Tanggap

Wakaf produktif adalah skema pengelolaan harta wakaf yang

dilakukan secara produktif oleh Nadzir profesional agar dapat

mendatangkan manfaat atau hasil bersih pengelolaan secara continue

(berkelanjutan) dan di peruntukkan bagi kemaslahatan umat. Manfaat dari

hasil pengelolaan wakaf produktif secara continue inilah yang akan

menjadi sumber dana abadi bagi kemaslahatan mauquf „alaih dengan

56Ibid.

Page 66: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

50

terpenuhinya berbagai pembiayaan kebutuhan masyarakat, baik di bidang

ekonomi maupun pendidikan.

Pada dasarnya, wakaf produktif adalah upaya untuk meningkatkan

(memaksimumkan) fungsi-fungsi wakaf agar dapat memenuhi kebutuhan

para pihak yang berhak menerima manfaatnya. Orang yang pertama kali

mewakafkan harta bendanya adalah sahabat Nabi yakni Umar bin Khattab

dengan mewakafkan sebidang tanahnya di Khaibar. Tanah yang dimiliki

oleh Umar bin Khattab dikelola dan manfaatnya didistribusikan untuk

kemaslahatan umat. Wakaf ini masuk dalam kategori wakaf produktif

karena wujud („ain) benda yang diwakafkan masih utuh dan hanya

manfaat dari pengelolaan tersebut yang diambil untuk digunakan sebesar-

besarnya kesejahateraan umat.

Wakaf yang dilakukan oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap adalah wakaf produktif yang seperti dilakukan oleh Umar bin

Khattab, perbedaannya adalah terletak pada objek yang diwakafkan. Jika

Umar bin Khattab mewakafkan sebidang tanahnya di Khaibar untuk

dikelola dan manfaatnya yang didistribusikan untuk kemaslahatan umat

maka Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap mewakafkan

pengelolaan warung/ritel wakaf kepada mauquf „alaih dimana manfaat

dari hasil pengelolaan dapat digunakan untuk sebesar-besarnya

kemaslahatan umat. Warung/ritel wakaf merupakan wakaf produktif

karna tidak habis sekali pakai, wujud wakafnya bersifat abadi dan

Page 67: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

51

manfaatnya dapat terus dirasakan selama warung/ritel wakaf beroperasi

dan dikelola dengan baik.

Warung/ritel wakaf di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat berdiri

sejak pertengahan tahun 2018 sebagai upaya penguatan dan perbaikan

ekonomi pasca gempa Lombok. Sejak awal pendirian warung/ritel wakaf

yang dibangun oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

berjumlah 47 unit yang tersebar di lima kabupaten/kota yakni Kabupaten

Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, Kabupaten

Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, warung/ritel wakaf

yang di dirikan oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap di

Kabupaten Lombok Barat pada awal pendirian berjumlah 10 unit yang

terletak di Masjid Quba‟ Guntur Macan, Ponpes Islahul Muslimin

Senteluk, Ponpes Al Halimy, Ponpes Darul Quran, Ponpes Darussalam

Bermi, Ponpes Modern Al-Muwahhidin Lelede, Ponpes Ishlah Al

Ummah, Ponpes Al Akhyar, Ponpes Al Aziziah, dan Ponpes Islahuddiny.

Dari ke-sepuluh warung/ritel wakaf yang dibangun oleh Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap yang mampu bertahan hingga sekarang

adalah berjumlah 4 unit yakni warung wakaf Ponpes Ishlahul Muslimin

Senteluk, warung wakaf Ponpes Ishlah Al Ummah, warung wakaf Ponpes

Al Akhyar, dan ritel wakaf Ponpes Al Aziziah. 57

57Observasi, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 68: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

52

Wakaf produktif berupa pendirian warung/ritel wakaf yang dilakukan

oleh Global Wakaf adalah salah satu terobosan baru dalam pengelolaan

wakaf produktif di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk

mengoptimalkan dana wakaf melalui pengelolaan bisnis sehingga lebih

produktif berkelanjutan dan memberi manfaat berlipat bagi umat. Warung

wakaf dibangun pada lahan seluas ±18m2 dan ragam produk yang dapat

terjual sebanyak 300 SKU sedangkan ritel wakaf dibangun pada lahan

seluas ±50m2 dan ragam produk yang dijual sebanyak 800 SKU.

Warung/ritel wakaf yang merupakan salah satu program wakaf

produktif dari Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap.

Pengelolannya dibantu oleh PT. Hydro Perdana Retailindo yang berperan

sebagai operator. Tugasnya adalah memanajemen pendistribusian barang

untuk warung/ritel wakaf, melakukan pembinaan kepada mauquf „alaih

bersama ACT, mengevaluasi hasil pengelolaan warung/ritel wakaf,

mengolah dan melaporkan hasil laporan keuangan kepada Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap di pusat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, warung/ritel

wakaf yang berjumlah empat unit di Lombok Barat ini walaupun

berukuran sedang namun sangat nyaman karena dilengkapi dengan

fasilitas air conditioner (AC), sistem ritel yang terkomputasi ala usaha

ritel modern dan menjual barang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 58

58

Observasi, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 69: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

53

2. Penentuan Mitra Usaha Warung/Ritel Wakaf (Mauquf ‘Alaih) oleh

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Kabupaten Lombok Barat adalah salah satu wilayah dengan kerusakan

terparah pasca gempa Lombok. Warung/ritel wakaf yang dibangun di

wilayah tersebut merupakan upaya dari Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat yang sempat

terpuruk akibat gempa Lombok tahun 2018 silam.

Mauquf „alaih dalam akad kerja sama ini adalah pemilik lokasi atau

perwakilan dari pemilik lokasi yang didirikan warung/ritel wakaf sekaligus

penerima manfaat dari hasil pengelolaan dana wakaf (warung/ritel wakaf).

Mauquf „alaih menyediakan lahan atau lokasi yang strategis untuk

dibangun warung/ritel wakaf dan bersedia mengelola warung/ritel wakaf

dengan baik sesuai dengan arahan PT. Hydro Perdana Retailindo yang

telah mendapat kuasa penuh dari Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap dalam pengelolaan warung/ritel wakaf.

Sebelum mendirikan warung/ritel wakaf disuatu tempat, hal pertama

yang dilakukan oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap adalah

menentukan mauquf „alaih. Penentuan mauquf „alaih atau penerima

manfaat wakaf produktif dari Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

didasarkan pada beberapa aspek penting, diantaranya:

Page 70: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

54

Gambar 2.1

Alur Penentuan Mauquf ‘alaih

Input artinya masukan yakni berupa pengajuan proposal pendirian

warung/ritel wakaf baik yang berasal dari mauquf „alaih secara langsung

maupun melalui jejaring Global Wakaf Yayasan ACT (Relawan) yang

mengajukan penentuan mauquf „alaih berdasarkan hasil survey di

lapangan.

Proses adalah proposal pendirian warung/ritel wakaf yang masuk ke

Kantor Cabang Global Wakaf Yayasan ACT NTB selanjutnya akan

disampaikan kepada perusahaan mitra yakni PT. Hydro Perdana Retailindo

untuk kemudian dilakukan uji kelayakan bisnis. PT. Hydro Perdana

Retailindo dalam prosesnya melakukan analisis studi kelayakan bisnis dan

penentuan lokasi pendirian warung/ritel wakaf berdasarkan azas potensi

dan manfaat. Hal ini dilakukan dengan melalukan survey lapangan,

menentukan kemampuan santri atau masyarakat dalam berbelanja, apa saja

faktor-faktor pendukung pendirian warung/ritel wakaf ditempat tersebut

baik berupa kantor, sekolah, atau tempat-tempat publik sehingga PT.

Hydro Perdana Retailindo mampu menentukan apakah warung/ritel wakaf

layak untuk dibangun di lokasi tersebut.

1. INPUT

2. PROSES

3. OUTPUT

Page 71: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

55

Output adalah tahapan akhir dari keseluruhan proses yang dijalankan.

Berupa laporan dari PT. Hydro Perdana Retailindo apakah lokasi yang

telah diajukan dalam proposal layak atau tidak untuk dibangun

warung/ritel wakaf. Jika layak, Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap Pusat akan meng-acc laporan terkait program pendirian

warung/ritel wakaf tersebut.

3. Pengelolaan Wakaf Produktif Menurut Nadzhir (Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap)

Bentuk kerja sama pendirian warung/ritel wakaf menggunakan skema

akad Mudarabah. Dimana wakif adalah investor outlet. Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap sebagai Nadzir (penerima dan pengelola

dana wakaf), PT. Hydro Perdana Retailindo sebagai operator outlet,

Mauquf „alaih sebagai penerima manfaat, dan Pabrik Shelter ACT/Vendor

lain sebagai produsen shelter warung. Seperti yang disampaikan oleh

Bapak Lalu Muhammad Alfian dalam wawancara59 :

Nadzir dan mauquf „alaih dalam pendirian warung/ritel wakaf ini menggunakan skema akad mudharabah atau bagi hasil. Hasil pengelolaan warung/ritel wakaf sebesar 70% adalah untuk mauquf „alaih (penerima manfaat warung/ritel wakaf) dan 30% untuk Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Adapun panduan operasional warung/ritel wakaf adalah sebagai

berikut60:

a. Penyedia model outlet : Global Wakaf selaku Nadzir.

b. Pemilik lahan : Komunitas (masjid, pesantren, sekolah dll).

59Lalu Muhammad Alfian, Wawancara, Mataram, 20 April 2020. 60Noevil Agustian, “Hydro Warung Wakaf”, dalam http://id.scribd.com/presentation,

diakses tangal 3 Mei 2020, pukul 10.19.

Page 72: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

56

c. Recruitment karyawan : PT. HPR selaku operator.

d. Pengelolaan karyawan + training : PT. HPR selaku operator.

e. Pengelolaan keuangan sales outlet : PT. HPR selaku operator

(melalui collection).

f. Penerima hasil usaha : Global Wakaf selaku Nadzir.

g. Mauquf „alaih (penerima manfaat hasil usaha) : komunitas

(masjid, pesantren, sekolah, dll).

h. Porsi hasil usaha (Nadzir dan mauquf „alaih) : 70% mauquf

„alaih; 30% Global Wakaf selaku Nadzir.

Alur pengelolaan warung/ritel wakaf di Global Wakaf Yayasan Aksi

Cepat Tanggap adalah sebagai berikut:

1) Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap menentukan mauquf

„alaih yang akan diberikan manfaat wakaf berdasarkan feasibility

study kasus.

2) Setelah mauquf „alaih sudah ditentukan, selanjutnya Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap akan menjelaskan konsep

warung/ritel wakaf kepada mauquf „alaih.

3) Pembuatan RAB dan timetable untuk perhitungan anggaran

pendirian warung/ritel wakaf dan jangka waktu pembangunan.

4) Sebelum warung/ritel wakaf resmi dibuka, terlebih dahulu dari PT.

Hydro Perdana Retailindo akan melakukan instalasi warung/ritel

wakaf, perlengkapan, dan barang dagang.

Page 73: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

57

5) PT. Hydro Perdana Retailindo selaku operator melakukan

pelatihan operasional kepada karyawan toko selama 2-3 hari.

6) Pembukaan warung/ritel wakaf disuatu tempat dengan

mendatangani MoU atau kontrak kerjasama antara Global Wakaf,

PT. Hydro Perdana Retailindo, dan mauquf „alaih.

Manajemen pendistribusian perlengkapan dan barang dagang kepada

warung/ritel wakaf dapat dilihat dalam skema berikut:

Gambar 2.2

Skema Distribusi & Ekosistem Ritel

1) Dalam pengadaan barang dagang, PT. Hydro Perdana Retailindo

bekerjama sama dan memesan barang dagang melalui supplier.

2) Barang yang telah dipesan melalui supplier kemudian di

kumpulkan di DC (Distribution Center) PT. Hydro Perdana

Retailindo.

3) Selanjutnya barang yang telah di-request oleh warung/ritel wakaf

melalui online sistem yang telah terkoneksi langsung dengan

Page 74: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

58

kantor PT. Hydro Perdana Retailindo di DC (Distribution Center)

akan didistribusikan H+1.

Dalam mendirikan warung/ritel wakaf, aset yang diwakafkan oleh

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap adalah pengelolaan

warung/ritel wakaf sedangkan wujud fisik bangunan dan barang dagang

adalah tetap menjadi milik wakif yang mengamanahkan hartanya kepada

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

Masa kerja sama antara Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

dengan mauquf „alaih dalam pendirian warung/ritel wakaf adalah lima

tahun. Berlaku sejak dibukanya secara resmi warung/ritel wakaf disuatu

tempat. Warung/ritel wakaf yang dikelola oleh mauquf „alaih dilaporkan

perkembangan usahnya setiap satu bulan sekali. Pendapatan yang

didapatkan oleh mauquf „alaih setiap bulannya adalah beragam, tergantung

dari banyaknya konsumen yang berbelanja setiap harinya.

Dalam mengelola warung/ritel wakaf, Global Wakaf Yayasan Aksi

Cepat Tanggap bekerja sama dengan mauquf „alaih untuk

memproduktifkan asset wakaf sehingga manfaatnya dapat terus digunakan

untuk sebesar-besarnya kemaslahatan umat.

4. Indikator Keberhasilan dalam Pengelolaan Warung/Ritel Wakaf

Salah satu indikator keberhasilan dalam pengelolaan warung/ritel

wakaf adalah dilihat dari total sales atau penjualan. Seperti yang

Page 75: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

59

disampaikan oleh Bapak Ruli selaku tim partnership dan operasional PT.

HPR dalam wawancara61:

Tingkat keberhasilan warung/ritel wakaf dilihat dari penjualan atau sales. Masing-masing warung wakaf ditargetkan pendapatannya dalam satu bulan adalah sepuluh juta. Sedangkan ritel wakaf enam puluh juta. Dengan maksud agar keseluruhan biaya operasional dapat diakomodasi dan pembagian hasil usaha dapat maksimal. Berikut adalah data total sales atau total penjualan warung/ritel wakaf

di wilayah Lombok Barat bulan Januari-Mei 2020.

Tabel 2.1 Laporan Keuangan62

PT. Hydro Perdana Retailindo Bulan Januari – Mei 2020

Berdasarkan hasil laporan keuangan tahun 2020 total sales

warung/ritel wakaf mengalami fluktuasi dan performanya cenderung

menurun. Total sales adalah total penjualan yang didapatkan oleh

warung/ritel wakaf selama satu bulan beroperasi. Total sales adalah

pendapatan warung/ritel wakaf sebelum dikurangi HPP (harga pokok

penjualan) dan biaya operasional. Sehingga saat pendapatan warung/ritel

61Ruli, Wawancara, Mataram, 30 April 2020. 62Dokumnetasi Laporan Keuangan PT. Hydro Perdana Retailindo, 17 Juni 2020 .

Page 76: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

60

wakaf rendah, keseluruhan biaya operasional tidak dapat di cover dan

cenderung mengalami kerugian.

Berdasarkan hasil observasi penelitian,63 warung wakaf setiap

bulannya memiliki target penjualan cabang sebesar Rp 10.000.000 dan

ritel wakaf sebesar Rp 60.000.000. Dari data yang telah dipaparkan dapat

dilihat bahwa warung wakaf yang berada di wilayah Lombok Barat belum

memenuhi target cabang karena total pendapatannya masih dibawah Rp

10.000.000. Untuk mengetahui nilai capaian store dalam keadaan baik atau

buruk, PT. Hydro Perdana Retailindo membuat zona warna terhadap

performa by store. Dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai

berikut :

Berikut adalah keterangan warna performa by store berdasarkan tingkat

pencapaian total sales :

Warna hijau adalah warna untuk pencapaian store ketika penjualan

mencapai ≥ 100%

Warna kuning adalah warna untuk pencapaian store ketika penjualan

mencapai ≥ 70% ≤ 99.99%

Warna merah adalah warna untuk pencapaian store ketika penjualan

mencapai ≥ 30% ≤ 69.99%

Warna ungu adalah warna untuk pencapaian store ketika penjualan

berada dibawah ≤ 29.99%

63Observasi, Lombok Barat, 22 April 2020

Page 77: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

61

Ketika warung/ritel wakaf mencapai target penjualan atau bahkan

lebih, maka performa store akan berada di zona hijau dengan tingkat

capaian ≥ 100%. Sedangkan warna kuning adalah warna dengan tingkat

capaian store di level II dengan tingkat pencapaian store berkisar antara

≥70% ≤ 99.99%. Warna merah adalah warna yang menandakan performa

store berada di tingkat yang mengkhawatirkan karena pendapatan

mengalami penurunan dan jauh dari target yang telah ditetapkan atau

dengan kata lain berada di level III yakni dengan tingkat pencapaian store

berkisar antara ≥ 30%≤ 69.99%. Level warna yang terakhir adalah warna

ungu dengan tingkat pencapaian store ≤ 29.99%.

5. Pendistribusian Hasil Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf)

Warung/ritel wakaf adalah solusi bagi kebangkitan ekonomi.

Warung/ritel wakaf mengembangkan usaha ritel modern berbasis

sociopreneurship yang menjadi tempat belanja kebutuhan sehari-hari bagi

lebih dari 1.000 warga maupun santri. Sebagai investasi akhirat yang

menguntungkan, warung/ritel wakaf membantu memberdayakan umat dan

mengalirkan manfaat abadi melalui pembukaan lapangan kerja,

peningkatan kemampuan pengelolaan dan kapasitas usaha serta

penyediaan manfaat sosial langsung bagi masyarakat sekitar.

Bagi hasil dari pengelolaan warung/ritel wakaf adalah 30% untuk

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dan sebesar 70% adalah

untuk mauquf „alaih. Hasil pengelolaan sebesar 30% yang kembali ke

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap didistribusikan kembali

Page 78: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

62

untuk pembangunan warung/ritel wakaf maupun didistribusikan kepada

mauquf „alaih yang berhak menerima wakaf sesuai dengan hasil kajian

seluruh pengurus Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Seperti

yang disampaikan oleh Bapak Lalu Muhammad Alfian dalam

wawancara64:

Hasil pengelolaan sebesar 30% yang kembali ke Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap akan di distribusikan kembali untuk pembangunan warung/ritel wakaf di tempat yang lain dan/atau didistribusikan kepada mauquf „alaih yang berhak untuk menerima manfaat wakaf Sedangkan 70% hasil pengelolaan yang didapatkan mauquf „alaih

atau mitra warung/ritel wakaf digunakan untuk berbagai macam keperluan

pondok pesantren. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan

dengan mewawancarai mauquf „alaih yakni penerima manfaat warung/ritel

wakaf di Lombok Barat adalah sebagai berikut.

1) Bapak Baihaki Assubki selaku mitra warung wakaf Pondok Pesantren

Islahul Muslimin mengatakan bahwa65 :

Keuntungan yang didapatkan setiap bulan ±500 ribu rupiah dan uang hasil pengelolaan yang masuk kedalam rekening dipergunakan untuk keperluan madrasah/pondok. Seperti me-rehab sarana dan prasarana madrasah yang rusak yakni me-rehab pagar madrasah dan untuk pemenuhan kelengkapan madrasah. Manfaat dari hasil pengelolaan warung wakaf ini sangat membantu kami dari sisi keuangan dan bisa mengurangi pengangguran dengan di pekerjakannya dua orang karyawan untuk menjaga warung wakaf. Manfaat bagi masyarakat sendiri adalah adanya kemudahan dalam berbelanja yakni jaraknya tidak terlalu jauh dan kami juga menjual sembako dengan harga yang

64Lalu Muhammad Alfian, Wawancara, Mataram, 20 April 2020. 65

Baihaki Assubki, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 79: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

63

terjangkau. Sampai saat ini manfaat wakaf telah dirasakan oleh ±452 santri pondok pesantren Islahul Muslimin dan warga masyarakat sekitar.

2) Bapak H. Gufran Hamdan selaku mitra warung wakaf Pondok

Pesantren Al-Akhyar mengatakan bahwa66:

Pendapatan bersih dalam sebulan jika dirata-ratakan ± 1 juta rupiah, dan manfaat hasil pengelolaan seluruhnya kembali kepada yayasan. Keuntungan yang didapatkan sebesar 70% digunakan untuk skala prioritas program pondok pesantren seperti pemeliharaan bangunan dan kegiatan ekstrakulikuler santri seperti pramuka, marching band, pengajian kitab dan lain-lain. Selain manfaat bagi pondok pesantren, setelah didirikannya warung wakaf tentunya masyarakat tidak perlu pergi jauh lagi untuk berbelanja karena barang keperluan sehari-hari sudah disiapkan disini dan dari sisi makanan yang dijual juga lebih dijamin kebersihannya. Manfaat hasil kerja sama dalam pendirian warung wakaf ini sudah dirasakan oleh ±900 siswa dan juga masyarakat sekitar.

3) Bapak H. MS Udin selaku mitra warung wakaf Pondok Pesantren

Ishlah Al Ummah mengatakan bahwa67 :

Hasil bersih keuntungan pengelolan warung wakaf yang masuk ke rekening yayasan setiap bulannya jika dirata-ratakan ±700 ribu rupiah. Keuntungan yang didapatkan dari hasil pengelolaan digunakan untuk membiayai gaji satpam. Saat ini baru gaji satpam saja yang bisa ditanggulangi itupun masih kurang karena nilai jual mungkin yang masih rendah. Saya rasa manfaat yang didapatkan dari pengelolaan warung wakaf ini belum begitu dirasakan bagi pondok pesantren namun bagi masyarakat sekitar dengan hadirnya warung wakaf dapat memudahkan mereka untuk berbelanja.

66Gufran Hamdan, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020. 67MS Udin, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 80: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

64

4) Bapak H. Siddiq selaku mitra ritel wakaf Pondok Pesantren Al Aziziah

mengatakan bahwa68 :

Hasil keuntungan sebesar 70% adalah pondok yang mengatur terkait dengan pengalokasiannya. Selama ini masih diarahkan kepada perbaikan bangunan dan operasional pondok pesantren. Selain itu manfaat yang didapatkan selama bekerja sama dengan Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap adalah terpenuhinya keperluan santri. Masyarakat sekitar juga merasakan keberkahan setiap transaksi perbelanjaan, seperti slogannya, “Belanja kita wakaf kita” sehingga amal jariyahnya tetap mengalir sepanjang masa.

Hasil pengelolaan sebesar 70% yang masuk ke dalam rekening

pondok pesantren setiap bulan hasilnya beragam. Pembangunan

warung/ritel wakaf yang di pusatkan pada pondok pesantren tentunya juga

mempengaruhi pendapatan warung/ritel wakaf. Ketika santri libur,

pendapatan warung/ritel wakaf tentu saja akan menurun karena

berkurangnya jumlah pembeli, sedangkan saat penerimaan santri maka

pendapatannya akan meningkat karena bertambahnya jumlah pelanggan.

C. Peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam Pengelolaan

Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf)

1. Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap Sebagai Inisiator

Pendirian Warung/Ritel Wakaf

Harta wakaf adalah harta amanah yang terletak di tangan Nadzir.

Sebagai harta amanah, Nadzir hanya boleh melakukan hal-hal yang

mendatangkan kemaslahatan bagi harta wakaf. Keutuhan aset wakaf tidak

harus dipahami secara harfiah dalam bentuk tidak boleh mengubahnya

68Siddiq, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 81: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

65

sedikit pun, tetapi dalam konteks yang diajarkan Rasulullah SAW., yakni,

“menahan pokok dan mengalirkan hasil”. Dari pemahaman ini, Nadzir

bertugas mengembangkan dan menjaga keutuhan harta wakaf. Dengan

kata lain, aset wakaf haruslah aset berputar, produktif, hingga

menghasilkan surplus, dan terus dapat dialirkan surplusnya tanpa

mengurangi aset.69

Adapun ruang lingkup perjanjian kerjasama pengelolaan warung/ritel

wakaf antara Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dengan mitra

warung/ritel wakaf (mauquf „alaih) meliputi :

1) Studi kelayakan dan penentuan lokasi warung/ritel wakaf berdasarkan

potensi dan azas manfaat.

2) Pembangunan warung/ritel wakaf

3) Pengadaan barang dagang, perlengkapan, dan system ritel wakaf.

4) Pencarian, rekrutmen, pelatihan, dan pengelolaan karyawan

warung/ritel wakaf.

5) Pengelolaan dan penjagaan amanah asset warung/ritel wakaf.

6) Bagi hasil dari pengelolaan warung/ritel wakaf.

Warung/ritel wakaf sebagai outlet wakaf yang memenuhi kebutuhan

harian warga berskala kecil. Dana pendiriannya bersumber dari wakif

melalui Nadzir (Global Wakaf) dan hasil pengelolaan dana wakaf akan

dibagi kepada mauquf „alaih dan digunakan oleh Nadzir sebagian sebagai

pengembangan usaha. Warung/ritel wakaf hadir di public space, areal

69Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015),

hlm.169.

Page 82: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

66

shelter, pesantren, masjid, dan area yang membutuhkan. Kehadiran

warung/ritel wakaf ditengah masyarakat bertujuan untuk membangun

ekonomi masyarakat sekitar. Konsep warung/ritel wakaf sendiri adalah

mengusung tema ekonomi berbagi dan kemitraan.

Warung/ritel yang dibangun oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :

1) Memproduktifkan asset wakaf dengan harapan wakaf dapat menjadi

portofolio yang produktif dengan didirikannya warung/ritel wakaf.

2) Mengubah mindset masyarakat bahwa wakaf tidak hanya sebatas

benda tidak bergerak seperti tanah. Namun wakaf juga dapat

diproduktifkan untuk mendatangkan manfaat yang berkelanjutan

untuk kemaslahatan umat melalui pembangunan unit usaha.

3) Membangun dan menguasai jalur distribusi ekonomi umat Islam

melalui pendirian warung/ritel wakaf.

4) Setelah jalur distribusi terbentuk secara sistem, maka selanjutnya

dengan pendirian warung/ritel wakaf diharapkan dapat memberikan

rangsangan berupa input terhadap produksi.

5) Dengan didirikannya warung/ritel wakaf diharapkan ekonomi umat

Islam dapat tumbuh, bangkit, dan berkembang dan kesejahteraan umat

dapat tercapai.

Adapun strategi yang dilakukan oleh Global Wakaf Yayasan Aksi

Cepat Tanggap untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 83: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

67

1) Membangun perusahaan ritel yang professional yakni dengan

menggandeng PT. Hydro Perdana Retailindo selaku operator yang

memanajemen seluruh sistem warung/ritel wakaf.

2) Mensosialisasikan warung/ritel wakaf kepada masyarakat dengan

menggandeng influencer, tokoh-tokoh umat, dan media sehingga

pemahaman masyarakat terhadap wakaf produktif dapat terbentuk

dengan baik.

3) Membangun kepercayaan muwaqif bahwa dana yang dititipkan

kepada Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap telah dikelola

dengan baik dan professional.

2. Manfaat dari Hasil Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel

Wakaf) bagi Mauquf ‘Alaih Sebagai Mitra Usaha Warung/Ritel

Wakaf Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

Mauquf „alaih adalah pemilik lokasi atau perwakilan dari pemilik

lokasi yang akan didirikan warung/ritel wakaf, sekaligus penerima manfaat

(mauquf „alaih) dari hasil pengelolaan dana wakaf (warung/ritel wakaf).

Mauquf „alaih yang melakukan kerjasama kemitraan dengan Global

Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap mendatangani kontrak perjanjian

sebagai pedoman bagi para pihak untuk bekerjasama dalam kemitraan

pengelolaan warung/ritel wakaf. Kontrak akad kerjasama berlangsung

selama lima tahun dan berlaku sejak dibukanya warung/ritel wakaf disuatu

tempat. Mauquf „alaih sebagai mitra usaha menyediakan lahan atau lokasi

yang strategis untuk dibangun warung/ritel wakaf, serta bersedia untuk

Page 84: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

68

menjaga, merawat, dan menambah fasilitas warung/ritel wakaf jika

diperlukan.

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap yang memberikan hak

pengelolaan dan kewajiban merawat serta menjaga asset kepada mauquf

„alaih sejauh ini sudah memberikan banyak manfaat bagi kemaslahatan

umat khususnya bagi empat warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat.

Seperti yang disampaikan Bapak Baihaki Assubki dalam wawancara70 :

Manfaat yang didapatkan selama bekerjasama dengan Global Wakaf adalah sangat membantu kami dari sisi keuangan dan mengurangi pengangguran karena dipekerjakannya dua orang karyawan untuk menjaga warung wakaf. Selain itu lokasi toko yang strategis juga memudahkan masyarakat untuk berbelanja dengan harga yang terjangkau. Sejauh ini hasil kerjasama dengan Global Wakaf sudah membuahkan hasil karena sudah mendatangkan keuntungan.

Selain itu, manfaat kerjasama juga dirasakan oleh mitra warung wakaf

Pondok Pesantren Al-Akhyar. Seperti yang disampaikan oleh Bapak

Gufran Hamdan dalam wawancara:71

Manfaat dari hasil kerjasama sangat membantu pondok dalam pemenuhan skala prioritas seperti pemeliharaan dan kegiatan santri. Keuntungan dari hasil pengelolaan terkadang masih berbanding lurus dengan pembiayaan yang harus dikeluarkan. Namun terlepas dari itu semua, sejauh ini kerjasama sudah membuahkan hasil dan kelebihan dari akad kerjasama ini adalah transparansi dan keterbukaan untuk pengembangan warung wakaf kedepannya.

Mitra ritel wakaf Pondok Pesantren Al-Aziziah adalah salah satu mitra

usaha dengan performa terbaik dalam pengelolaan. Sejauh ini manfaat

yang dirasakan pondok pesantren selama mengadakan kerjasama sangat

besar terutama dalam pemenuhan kebutuhan santri. Selain itu, masyarakat

70Baihaki Assubki, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020. 71Gufran Hamdan, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 85: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

69

sekitar secara tidak langsung juga ter-edukasi oleh slogan ritel wakaf,

“Belanja kita, wakaf kita”. Sehingga keuntungan dari hasil pengelolaan

yang menjadi bagian pondok pesantren dapat menjadi amal jariyah ketika

digunakan untuk pemeliharaan bangunan pondok pesantren.

Berbeda halnya dengan Bapak H. MS Udin selaku mitra warung

wakaf Pondok Pesantren Ishlah Al-Ummah dalam wawancara mengatakan

bahwa72:

Manfaat yang didapatkan selama bekerjasama dengan Global Wakaf adalah kemudahan santri dan masyarakat dalam berbelanja. Hasil pengelolaan yang minim sejauh ini baru mampu untuk membayar gaji satpam dan belum membuahkan hasil yang signifikan untuk perkembangan pondok pesatren.

Mauquf „alaih di wilayah Lombok Barat yang mendapatkan manfaat

wakaf berjumlah empat penerima. Adapun indikator kesejahteraan mauquf

„alaih dilihat dari jumlah dan pemerataan pendapatan. Berikut adalah tabel

pendapatan dan jumlah karyawan yang direkrut untuk masing-masing

warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat.

Tabel 2.2

Jumlah Pendapatan Mauquf ‘Alaih dan Jumlah Karyawan

Warung/Ritel Wakaf di Wilayah Lombok Barat

NO Nama Warung/Ritel Wakaf Pendapatan Tenaga Kerja

1 Ponpes Islahul Muslimin ± 500.000 2 orang

2 Ponpes Al-Akhyar ± 1.000.000 2 orang

3 Ponpes Islah Al Ummah ± 700.000 2 orang

4 Ponpes Al-Aziziah ± 4.000.000 2 orang

72MS Udin, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020.

Page 86: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

70

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf) Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap

Wakaf produktif berupa pendirian warung/ritel wakaf yang dilakukan

oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap adalah salah satu terobosan

baru dalam pengelolaan wakaf produktif di Indonesia. Hal tersebut dilakukan

untuk mengoptimalkan dana wakaf melalui pengelolaan bisnis sehingga lebih

produktif berkelanjutan dan memberi manfaat berlipat bagi umat. Dalam

pengelolaannya Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap bekerjasama

dengan mauquf „alaih sebagai mitra warung/ritel wakaf dalam hal merawat

dan menjalankan operasional warung/ritel wakaf.

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia nomor 42 tahun 2006 bab

V pasal 45 ayat (2) tentang pengelolaan dan pengembangan menjelaskan

bahwa dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf untuk

memajukan kesejahteraan umum, Nadzir dapat bekerjasama dengan pihak

lain sesuai dengan prinsip syariah. Berdasarkan PP RI nomor 42 tahun 200673

ini Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap sebagai Nadzir organisasi

yang bergerak dalam pengelolaan wakaf secara profesional telah mengikuti

aturan pemerintah dalam pengelolannya, yakni mengadakan kerjasama demi

tercapainya pengembangan aset wakaf yang berkelanjutan.

73PP RI Nomor 42 Tahun 2006

Page 87: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

71

Model pembiayaan bagi pengembangan harta benda wakaf dalam bentuk

unit-unit usaha dilakukan melalui kerjasama bisnis, diantaranya berdasarkan

konsep ijarah, mudharabah, istibdal, dan muzara‟ah.74 Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam akad kerjsama bisnis dengan mauquf

„alaih menggunakan konsep mudrabah. Konsep Munzir Qahaf75 mengenai

pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dapat dilihat dalam

skema model berikut:

Gambar 3.1

Mauquf ‘Alaih pada Konsep Wakaf Produktif

Harta benda wakaf yang diinvestasikan harus memilliki karakteristik

baqa al‟ain atau kekal barangnya sehingga perlu diperhatikan ketentuan

74Nurodin Usman, “Varian Mauquf „Alaih „Am sebagai Alternatif dalam Pengembangan

Wakaf Produktif”, Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2017, hlm. 48.

75Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: Khalifa, 2005), hlm. 217.

Modal Wakaf

Tanmiyah al-waqf (Pengembangan Wakaf)

Manajemen Investasi melalui Kerjasama Bisnis

Wakaf Produktif

Mauquf „Alaih pada Wakaf Produktif

Page 88: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

72

investasi wakaf, yaitu memilih model investasi yang dibolehkan dan halal.

Kontrak bisnis yang ketat dan didahului dengan studi kelayakan usaha yang

wajar sebagaimana proyek bisnis pada umumnya, melakukan diversifikasi

usaha dengan maksud meminimalisir risiko kerugian dan didukung dengan

jaminan, memilih bentuk usaha yang relative aman, memilih jenis usaha yang

sesuai dengan harta wakaf dan tidak bertentangan dengan kepentingan pihak-

pihak yang berhak menerima manfaat wakaf, memantau secara rutin

perkembangan usaha dan menyusun laporan secara berkala untuk menjamin

transparansi, dan memprioritaskan invesatsi terdekat yang menyentuh

kepentingan masyarakat.76 Dari semua karakteristik investasi wakaf produktif

ini, Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap telah memenuhi seluruh

kriteria dan mengikuti petunjuk dalam pengembangan asset wakaf. Mulai dari

studi kelayakan bisnis, penandataganan MoU, pemantauan secara berkala

perkembangan usaha, dan menyusun laporan keuangan setiap bulannya.

Wakaf produktif berupa warung/ritel wakaf pada praktiknya

menggunakan sistem pengelolaan akad mudharabah atau bagi hasil. Dimana

persentasi keuntungan sebesar 30% untuk Nadzir dan sebesar 70% adalah

untuk mauquf „alaih. Nadzir tidak mengelola secara langsung warung/ritel

wakaf akan tetapi bekerja sama dengan mauquf „alaih. Hal tersebut bertujuan

untuk membantu memberdayakan umat dan mengalirkan manfaat abadi

melalui pembukaan lapangan kerja, peningkatan kemampuan pengelolaan dan

kapasitas usaha, serta penyediaan manfaat sosial langsung bagi masyarakat

76M. Quraish Shihab, Berbisnis dengan Allah: Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses Dunia-

Akhirat, (Tangerang: Penerbit Lentera Hati, 2008), hlm. 144.

Page 89: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

73

sekitar. Selain itu, didirikannya warung/ritel wakaf juga bertujuan untuk

percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok sehingga mampu

menormalkan kegiatan ekonomi yang sempat terpuruk.

Berikut adalah skema pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf)

di Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap Nusa Tenggara Barat.

Gambar 3.2

Skema Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf)

Dari skema pengelolaan wakaf produktif pada gambar 3.2, penyaluran

hasil wakaf produktif (warung/ritel wakaf) sebesar 30% kembali ke Global

Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dan akan digunakan untuk

mengembangkan program warung/ritel wakaf selanjutnya. Sedangkan bagi

Page 90: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

74

hasil sebesar 70% akan diberikan kepada mauquf „alaih yang peruntukkannya

untuk kepentingan pondok pesantren.

Sistem pengelolaan wakaf produktif yang dijalankan oleh Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap sejauh ini sudah baik. Dimana mauquf „alaih

yang menerima manfaat wakaf telah lulus studi kelayakan bisnis sehingga

kerugian pengelolaan dapat diminimalisir. Selain itu perancangan anggaran

dan timetable pembangunan warung/ritel wakaf sudah dihitung secara

sempurna, keseluruhan manajemen warung/ritel wakaf sudah di handle

langsung oleh PT. Hydro Perdana Retailindo melalui sistem ritel modern

yang telah di setting dan terkoneksi langsung ke DC (Distribution Center) PT.

Hydro Perdana Retailindo. Bahkan untuk laporan keuangan yang dilaporkan

setiap satu bulan sekali, mauquf „alaih hanya menunggu informasi melalui

pesan whatsapp dari PT. Hydro Perdana Retailindo terkait dengan

keuntungan yang didapatkan selama satu bulan pengelolaan. Laporan

keuangan warung/ritel wakaf dibuat oleh PT. Hydro Perdana Retailindo di

dasarkan pada hasil keseluruhan transaksi jual-beli yang masuk melalui

sistem setiap harinya. Karyawan yang bertugas untuk menjaga toko dan

mengoperasikan transaksi jual-beli juga diberikan training selama 2-3 hari

oleh PT. Hydro Perdana Retailindo sehingga warung/ritel wakaf dapat

berjalan dengan baik.

Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa mauquf „alaih selaku

penerima manfaat pengelolaan warung/ritel wakaf sangat dimudahkan dengan

sistem yang telah ada karena hanya diwajibkan untuk menjaga, merawat, dan

Page 91: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

75

mengelola warung/ritel wakaf. Sedangkan untuk ketersediaan barang dagang

dan keperluan operasional lainnya sudah di handle langsung oleh PT. Hydro

Perdana Retailindo.

Realisasi wakaf produktif berupa warung/ritel wakaf yang didirikan oleh

Global Wakaf Yayasan Aksi Tanggap untuk percepatan perbaikan ekonomi

pasca gempa Lombok tahun 2018 silam walaupun secara sistem sudah baik

namun implementasi dilapangan belum cukup produktif. Hal tersebut

didasarkan pada data hasil penelitian bahwa dari 10 (sepuluh) warung/ritel

wakaf yang didirikan di wilayah Lombok Barat, hanya tersisa 4 (empat)

warung/ritel wakaf yang masih beroperasi. Alasan di tutupnya enam

warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat antara lain:

1) Mitra warung/ritel wakaf mengundurkan diri dengan alasan tidak

sanggup mengelola.

2) Ditemukannya kasus bahwa karyawan warung/ritel wakaf ada yang tidak

amanah seperti mengambil barang dari warung/ritel wakaf dan lupa

untuk membayar pada sistem yang telah terprogram (hutang-piutang).

3) Harga jual yang terlalu mahal sehingga daya beli masyarakat melemah

dan tidak mampu bersaing dengan kompetitornya.

4) Hasil evaluasi warung/ritel wakaf selama tiga bulan. Apabila tidak ada

kemajuan dalam pengelolaan yakni lebih besar pengeluaran daripada

pemasukan maka warung/ritel wakaf akan ditutup.

5) Penyelewengan dalam kontrak kerjasama yang diberlakukan perihal tidak

diperbolehkannya membangun warung ataupun koperasi pada pondok

Page 92: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

76

pesantren selain warung/ritel wakaf agar pengelolaan dapat terfokus dan

biaya akomodasi dapat terakomodir secara lebih baik.

Selain beberapa alasan yang telah dipaparkan, data hasil penelitian di

lapangan juga membuktikan bahwa masih kurangnya koordinasi antara anak

toko dengan PT. Hydro Perdana Retailindo perihal pergantian karyawan yang

bekerja. Terjadinya miss komunikasi menyebabkan SDM yang baru direkrut

tidak mendapatkan training atau pelatihan langsung secara maksimal dari PT.

Hydro Perdana Retailindo sehingga dalam banyak kasus SDM yang baru

direkrut kurang memahami operasional warung/ritel wakaf. Selain itu, banyak

dari mauquf „alaih yang menerima manfaat pendirian warung/ritel wakaf

menganggap bahwa warung/ritel wakaf yang dibangun status kepemilikannya

adalah menjadi milik pondok pesantren. Sedangkan dalam akad kerjasama

dijelaskan bahwa seluruh aset (barang dagang, perlengkapan, sistem yang ada

sebagai satu kesatuan paket dari warung/ritel wakaf) adalah tetap menjadi hak

milik Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap, sementara hak

pengelolaan dan kewajiban merawat serta menjaga aset adalah hak mauquf

„alaih, serta kuasa pengelolaan diberikan sepenuhnya kepada PT. Hydro

Perdana Retailindo.

Untuk mengukur keberhasilan Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap dalam pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) dapat

dilihat dari total sales atau total penjualan selama satu bulan. Indikator

keberhasilan warung/ritel wakaf yang ditunjukkan dengan pendapatan yang

Page 93: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

77

cenderung meningkat setiap bulannya menandakan bahwa warung/ritel

berkembang kearah yang lebih baik begitupun sebaliknya.

Seperti yang disampaiakan oleh Bapak Ruli selaku tim partnership dan

operasional PT. HPR dalam wawancara77:

Masing-masing warung wakaf ditargetkan pendapatannya sepuluh juta per bulan dengan maksud sepuluh juta ini agar bisa mengakomodasi seluruh biaya operasional, gaji karyawan, dan pembagian keuntungan sebesar 30% : 70%. Kalau sepuluh juta bisa terpenuhi mitra akan mendapatkan LHU (Laporan Hasil Usaha) dimana akan di transfer ke rekening mitra setiap bulannya. Kalau dibawah target artinya masih belum bisa menutupi keseluruhan biaya operasional. Sehingga jika warung wakaf tidak mencapai target, dari pihak kami (PT. Hydro Perdana Retailindo) akan memberikan subsidi untuk membayar gaji karyawan dan seluruh biaya operasional. Dana taksis yang telah disiapkan itulah yang digunakan untuk menutupi seluruh beban yang tidak bisa di cover oleh pendapatan warung wakaf setiap bulannya. Alasan ini juga lah mengapa banyak warung/ritel wakaf yang di tutup untuk mengurangi biaya operasional.

Berdasarkan data laporan keuangan total sales warung/ritel wakaf bulan

Januari 2020 – bulan Mei 2020 didapatkan grafik perkembangan sebagai

berikut :

Gambar 3.3

Grafik Perkembangan Warung/Ritel Wakaf Tahun 2020

77Ruli, Wawancara, Mataram, 30 April 2020.

0

50000000

100000000

150000000

200000000

Al-Aziziah

Al-Akhyar

Islah Al-Ummah

Islahul Muslimin

Page 94: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

78

Adapun perhitungan performa by store per bulan dari masing-masing

warung/ritel wakaf adalah sebagai berikut:

Warung wakaf Islahul Muslimin

Performa store bulan Januari :

Performa store bulan Februari :

Performa store bulan Maret :

Performa store bulan April :

Performa store bulan Mei :

Warung wakaf Islah Al-Ummah

Performa store bulan Januari :

Performa store bulan Februari :

Performa store bulan Maret :

Performa store bulan April :

Performa store bulan Mei :

Warung wakaf Al-Akhyar

Performa store bulan Januari :

Performa store bulan Februari :

Page 95: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

79

Performa store bulan Maret :

Performa store bulan April :

Performa store bulan Mei :

Ritel wakaf Al -Aziziah

Performa store bulan Januari :

Performa store bulan Februari:

Performa store bulan Maret :

Performa store bulan April :

Performa store bulan Mei :

Berdasarkan hasil grafik dan perhitungan data yang telah dilakukan, dapat

dijelaskan bahwa pendapatan warung wakaf Islahul Muslimin mengalami

fluktuasi setiap bulannya. Pada bulan Januari 2020 warung wakaf pondok

pesantren Islahul Muslimin memiliki total sales sebesar Rp 8.435.100

sedangkan dua bulan setelahnya yaitu bulan Februari dan Maret 2020

pendapatan mengalami penurunan diangka Rp 6.050.100 dan Rp 4.701.700.

Pada bulan April 2020 pendapatan warung wakaf Islahul Muslimin

mengalami kenaikan sebesar Rp 6.419.150 dan di bulan Mei 2020 pendapatan

warung wakaf pondok pesantren Islahul Muslimin kembali mengalami

penurunan menjadi Rp 3.221.100. Dari perkembangan warung wakaf pondok

Page 96: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

80

pesantren Islahul Muslimin ini, performa store sempat berada di zona merah

empat kali yakni pada bulan Februari, Maret, April dan Mei dengan tingkat

persentase performa store sebesar 60,501%; 47,017%; 64,1915%; dan

32,221%. Dikatakan zona merah karena level capaian store berada dalam

rentang nilai ≥ 30% ≤ 69.99%. Sedangkan pada bulan Januari performa store

berada di zona kuning dengan persentase capaian store 84,351%.

Total sales warung wakaf Islah Al-Ummah dari bulan Januari 2020 sampai

bulan Mei 2020 terus mengalami penurunan setiap bulannya dengan total

sales bulan januari sebesar Rp 5.567.900, bulan Februari sebesar Rp

4.382.200, bulan Maret sebesar Rp 3.212.400, bulan April sebesar Rp

1.282.800 dan bulan Mei sebesar Rp 1.083.500. Penurunan total sales setiap

bulan menyebabkan performa warung wakaf Islah Al-Ummah berada di zona

merah selama tiga bulan berturut-turut mulai dari bulan Januari sampai bulan

Maret 2020 dengan tingkat capaian store sebesar 55,679%; 43,822%; dan

32,124%. Sedangkan pada bulan April dan Mei 2020 performa store warung

wakaf Islah Al-Ummah semakin menurun sehingga turun level menjadi zona

ungu dengan tingkat capaian store sebesar 12,828% dan 10,836%.

Warung wakaf Al-Akhyar tiga bulan pertama di tahun 2020 yaitu pada

bulan Januari, Februari dan Maret 2020 cenderung mengalami penurunan.

Dengan total sales yang menunjukkan angka sebesar Rp 8.301.400 pada

bulan Januari, Rp 7.265.500 bulan Februari, dan Rp 6.492.250 bulan Maret

2020. Setelah tiga bulan berturur-turut warung wakaf Al-Akhyar mengalami

penurunan, di bulan April 2020 warung wakaf Al-Akhyar mengalami

Page 97: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

81

peningkatan penjualan sebesar Rp 7.405.100. Namun pada bulan selanjutnya

tepatnya di bulan Mei 2020 pendapatan warung wakaf Al-Akhyar kembali

mengalami penurunan ke angka Rp 4.524.000. Berdasarkan hasil perhitungan

Performa by store warung wakaf Al-Akhyar pada bulan Januari, Februari dan

April 2020 berada pada zona kuning dengan tingkat capaian store sebesar

83,014%; 72,655%, dan 74,051%. Sedangkan pada bulan Maret dan Mei

2020 performa store berada di zona merah dengan tingkat pencapaian sebesar

64,9225% dan 45,24%.

Ritel wakaf Al-Aziziah adalah ritel wakaf dengan perkembangan usaha

yang paling sehat walaupun dua bulan terakhir mengalami penururnan

penjualan yang cukup signifikan. Bulan Januari sampai bulan Maret 2020

total sales ritel wakaf berada di zona hijau dengan performa store mencapai

≥100% adapun total penjualannya berturut-turut sebesar Rp 132.590.700; Rp

106.500.750; dan Rp 74.513.950. Bulan April dan Mei 2020 performa store

ritel wakaf Al-Azizizah mengalami penurunan signifikan yang dibuktikan

dengan hasil persentase performa store sebesar 22,159% di bulan April dan

13,313% pada bulan Mei. Tingkat capaian store yang rendah dan berada di

level ≤ 29.99% menunjukkan bahwa performa ritel wakaf Al-Aziziah berada

pada zona ungu.

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan untuk dapat mengambil

kesimpulan terkait sudah sejauh mana performa atau tingkat keberhasilan

warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat dalam pengelolaannya maka

perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut dengan menghitung tingkat

Page 98: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

82

persentase performa by store untuk masing-masing warung/ritel wakaf

dengan rumus perhitungan sebagai berikut : Tabel 3.1

Perhitungan Laporan Keuangan78 PT. Hydro Perdana Retailindo

Bulan Januari – Mei 2020

Performa by store warung wakaf Islahul Muslimin :

Performa by store warung wakaf Islah Al-Ummah :

Performa by store warung wakaf Al-Akhyar

78Dokumentasi Laporan Keuangan PT. Hydro Perdana Retailindo, 17 Juni 2020 .

Page 99: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

83

Performa by store ritel wakaf Al-Aziziah

Dari perhitungan data yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa

warung/ritel wakaf yang berada di wilayah Lombok Barat belum cukup

produktif. Hal tersebut dibuktikan dengan tiga dari empat warung/ritel wakaf

di wilayah Lombok Barat memiliki performa by store di bawah 10%. Artinya

adalah warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat masih perlu dilakukan

perbaikan dalam hal pengelolaan dan peningkatan performa kearah yang lebih

baik. Persentase dibawah 10% menunjukkan bahwa warung/ritel wakaf

berada di level yang mengkhawatirkan dengan tingkat capaian store berada

dibawah ≤ 29.99% atau dengan kata lain berada di zona ungu. Selain itu,

ditutupnya enam warung/ritel wakaf di wilayah Lombok Barat juga

membuktikan bahwa pengelolaan warung/ritel wakaf belum cukup produktif

dan belum mampu memberikan kontribusi yang besar dalam hal percepatan

perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok.

B. Peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam Pengelolaan

Wakaf Produktif (Warung/Ritel Wakaf)

Nadzir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk

dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.79 Nadzir

memegang peranan penting dalam pengelolaan harta wakaf, karena

berkembang atau tidaknya harta wakaf adalah tergantung pada Nadzir

79Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

Page 100: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

84

wakaf.80 Aset wakaf di era kontemporer pengelolaan dan pengembangannya

dituntut untuk mengikuti pola paradigma produktif, yang artinya

profesionalitas manajemen dan keadilan sosial, responsibility, berasaskan

keabadian manfaat, dan memenuhi aspek reformis dalam pemahaman wakaf,

profesional dalam pengelolaan, manajemen Nadzir, dan sistem rekrutmen

wakif sehingga diharapkan wakaf dikelola dengan pendekatan bisnis, yakni

suatu usaha yang berorientasi pada keuntungan yang akan disedekahkan

kepada para penerima.81

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dengan akta pendirian usaha

SH No.18 pada tanggal 11 Juli 2013 memiliki misi membangun sistem

edukasi wakaf yang terkonsep dan terkelola secara professional untuk

menjamin masyarakat mengenal, menyadari, dan terlibat sebagai subjek

pemberdayaan wakaf. Membangun model-model sistem implementasi

program pengelolaan wakaf yang terkonsep dan terkelola secara professional

untuk menjamin masyarakat terberdayakan. Membangun system tata kelola

wakaf yang kreatif, inovatif, produktif, dan transparan sehingga wakaf sukses

menjadi gerakan massif masyarakat dunia. Dari ketiga misi yang diemban

oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap ini, di wilayah Lombok

telah terimplementasi salah satu program pengelolaan wakaf produktif yang

terkonsep dan dikelola secara professional untuk memberdayakan umat yakni

melalui usaha ritel berupa pendirian warung/ritel wakaf.

80Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: Khalifa, 2005), hlm. 89. 81Nawawi, “Implementasi Wakaf Produktif di Indonesia Pasca Berlakunya UU No. 41

Tahun 2004 Tentang Wakaf”, Al-Tahrir, Vol. 13, No. 2, November 2013, hlm. 396.

Page 101: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

85

Sejak launchingnya wakaf produktif berupa pendirian warung/ritel wakaf

di Lombok khususnya di wilayah Lombok Barat pasca gempa tahun 2018

silam, warung/ritel wakaf menjadi gerakan baru pemberdayaan masyarakat

melalui usaha ritel yang berbasis sociopreneurship. Dimana usaha ritel ini

sangat mengedapankan nilai-nilai sosial selain dari beneficial itu sendiri.

Warung/ritel wakaf yang dibangun sejak tahun 2018 silam di wilayah

Lombok Barat adalah salah satu gebrakan dari Global Wakaf Yayasan Aksi

Cepat Tanggap untuk memulihkan kembali kondisi ekonomi yang sempat

terpuruk pasca gempa. Konsep wakaf yang mengedepankan kerja sama dan

bagi hasil diharapkan mampu memberikan rangsangan kepada masyarakat

terkait dengan pemberdayaan ekonomi.

Tugas Nadzir dalam pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf)

ini masuk dalam kategori wakaf mutlaq. Dalam akad mutlaq, Nadzir

berkewajiban memelihara, mengelola, dan mengembangkan harta wakaf

dengan sungguh-sungguh agar dapat menghasilkan keuntungan dengan

beragam invesasi kemudian membagikannya kepada pihak-pihak yang berhak

mendapatakannya.82

Tugas Nadzir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf

dalam koridor hukum positif Indonesia diantaranya:

a) Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf

b) Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.

82Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatubu, (Beirut: Dar al-Fikr, 1997),

hlm.7688.

Page 102: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

86

c) Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan

tujuan, fungsi dan peruntukannya.

d) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada BWI.83

Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap selaku Nadzir organisasi

telah menjalankan seluruh tugas yang telah dipaparkan. Dimana dalam

praktiknya, Global Wakaf Yayasan Aksi Tanggap yang berperan sebagai

supervisor, mendampingi masyarakat untuk menjaga kualitas pengelolaan

yang ideal. Sementara untuk penyediaan dan pengelolaan dilaksanakan oleh

PT. Hydro Perdana Retailindo.

Pemanfaatan harta benda wakaf dalam Bab VIII pasal 22 Undang-undang

nomor 41 tahun 200484 tentang peruntukkan harta benda wakaf oleh Global

Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap sudah terimplementasi dengan baik.

Dimana dalam rangka mencapa tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf

yang dikelola oleh Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

peruntukkannya dialokasikan pada kemajuan dan peningkatan ekonomi umat

melalui pendirian usaha yaitu warung/ritel wakaf.

Peran Nadzir sangat strategis sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi

organisasi wakaf, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengawasan serta sebagai pelaksana operasional organisasi wakaf.85 Sehingga

berkembang atau terpuruknya eksistensi wakaf bergantung kepada peran

Nadzir wakaf yang mengelola. Nadzir sebagai orang yang diberikan amanah

83M. Attamimy, dkk, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Wakaf, (Jakarta:

Kementrian Agama RI, 2013), hlm. 45. 84Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf 85Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015), hlm.

102-103.

Page 103: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

87

dalam mengelola asset wakaf seringkali tertuduh atas kemandekan harta

benda wakaf.86 Namun Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dapat

menepis citra buruk tersebut dengan mengelola wakaf secara amanah dan

professional.

Sejauh ini manfaat yang dirasakan oleh mauquf „alaih selama

bekerjasama dengan Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam

pengelolaan sudah cukup baik. Empat dari sepuluh warung/ritel wakaf di

wilayah Lombok Barat sudah merasakan manfaat kerjasama walaupun masih

belum maksimal. Berikut adalah manfaat yang dirasakan mauquf „alaih

selama bekerjasama dalam pengelolaan warung/ritel wakaf diantaranya:

a) Terbukanya lapangan pekerjaan baru dengan dipekerjakannya dua orang

karyawan bagi masing-masing unit anak toko.

b) Tersosialisasinya wakaf produktif secara tidak langsung kepada

masyarakat melalui pembangunan warung/ritel wakaf dengan slogan,

“Belanja kita wakaf kita”. Keunikan slogan yang digaungkan menarik

minat masyarakat untuk bertanya sekalihus berbelanja.

c) Kemudahan santri dan masyarakat dalam berbelanja karena warung/ritel

wakaf juga menjual kebutuhan pokok yang menjadi kebutuhan primer.

d) Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan atau training cara

mengoperasikan sistem ritel kepada karyawan toko untuk menambah

wawasan dan operasioanl toko dapat berjalan lancar.

86Muhammad Muflih Hidayat, “Peran Nazhir Wakaf Al-Azhar dalam Pengelolaan dan

Pengebangan Wakaf Produktif”, (Skripsi, FDK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015), hlm. 47.

Page 104: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

88

e) Keuntungan hasil pengelolaan sebesar 70% yang peruntukannya di

gunakan untuk pemeliharaan dan operasional pondok pesantren

dinyatakan langsung oleh para mitra usaha bahwa sangat membantu dari

sisi keuangan.

f) Evaluasi dan mengawasi kinerja manajemen anak toko secara

keseluruhan agar berjalan dengan baik.

Untuk mengukur sudah sejauh mana tingkat kesejahteraan mauquf „alaih

dalam percepatan perbaikan ekonomi berdasarkan indikator kesejahteraan

dari sisi pendapatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Indikator Kesejahteraan

Warung/Ritel Wakaf Pendapatan Sangat

Sejahtera Sejahtera

Kurang

Sejahtera

Ponpes Islahul Muslimin ± 500.000

Ponpes Al-Akhyar ± 1.000.000

Ponpes Islah Al-Ummah ± 700.000

Ponpes Al-Aziziah ± 4.000.000

Keterangan Pendapatan:

Sangat sejahtera : Rp 800. 000 keatas

Sejahtera : Rp 400.000 – Rp 750.000

Kurang sejahtera : Rp 300.000 kebawah

Dari paparan data pada tabel 3.2, jika dilihat dari indikator kesejahteran

berdasarkan pendapatan, mauquf „alaih di wilayah Lombok Barat sudah bisa

Page 105: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

89

dikatakan sejahtera. Pendapatan mauquf „alaih sebelum melakukan kerjasama

dengan Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap berasal dari iuran yang

harus dikeluarkan santri setiap bulannya. Tentu saja pendapatan tambahan

untuk operasional pondok yang didapatkan dari hasil pengelolaan

warung/ritel wakaf sangat membantu untuk pemenuhan kebutuhan santri,

biaya operasional, dan perbaikan sarana prasarana. Selain itu,

dipekerjakannya delapan orang karyawan untuk empat warung/ritel wakaf di

wilayah Lombok Barat juga turut mendukung perbaikan ekonomi wilayah

karena mengurangi pengangguran. Namun secara keseluruhan, kontibusi dari

peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat untuk percepatan perbaikan

ekonomi di wilayah Lombok Barat dengan didirikannya empat warung/ritel

wakaf belum cukup memberikan kontribusi yang besar dalm hal percepatan

perbaikan ekonomi daerah karena kuantitasnya masih kecil dan cakupan

manfaat pendirian warung/ritel wakaf belum menyentuh seluruh masyarakat

Lombok Barat.

Page 106: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

90

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan wakaf produktif (warung/ritel wakaf) di Global Wakaf

Yayasan Aksi Cepat Tanggap menggunakan konsep mudharabah dengan

nisbah bagi hasil pengelolaan 30% untuk Global Wakaf Yayasan Aksi

Cepat Tanggap dan 70% adalah untuk mauquf „alaih. Warung/ritel wakaf

yang berada di wilayah Lombok Barat belum cukup produktif. Hal

tersebut dibuktikan dengan tiga dari empat warung/ritel wakaf di wilayah

Lombok Barat memiliki performa by store di bawah 10% atau berada di

zona ungu. Selain itu, ditutupnya enam warung/ritel wakaf di wilayah

Lombok Barat juga membuktikan bahwa pengelolaan warung/ritel wakaf

belum cukup produktif dan belum mampu memberikan kontribusi yang

besar dalam hal percepatan perbaikan ekonomi pasca gempa Lombok.

2. Peran Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap dalam pengelolaan

wakaf produktif di wilayah Lombok Barat secara manfaat sudah dirasakan

cukup besar diantaranya; telah membuka lapangan pekerjaan,

tersosialisasinya wakaf produktif, peningkatan kapasitas SDM, manfaat

pengelolaan bagi mauquf „alaih, dan kemudahan bagi masyarakat dalam

berbelanja. Namun, kontribusi dari peran Global Wakaf Yayasan Aksi

Page 107: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

91

Cepat Tanggap untuk percepatan perbaikan ekonomi di wilayah Lombok

Barat dengan didirikannya empat warung/ritel wakaf belum cukup

memberikan kontribusi yang besar dalam hal percepatan perbaikan

ekonomi daerah karena kuantitasnya masih kecil dan cakupan manfaat

pendirian warung/ritel wakaf belum menyentuh seluruh masyarakat

Lombok Barat.

C. Saran

1. Saran untuk Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat Tanggap

a) Sebaiknya kantor cabang Global Wakaf Yayasan Aksi Cepat

Tanggap juga memiliki salinan laporan keuangan warung/ritel

wakaf dari PT. Hydro Perdana Retailindo sehingga dapat terus

memantau perkembangan usaha kearah yang lebih baik.

b) Sebaiknya warung/ritel wakaf yang baru berdiri tahun 2018 lebih

banyak melakukan promosi dengan menyebarkan pamflet ataupun

melakukan promo harga kebutuhan pokok untuk menarik lebih

banyak pelanggan agar mampu bersaing dengan kompetitiornya.

Sehingga pendapatan penjualan warung/ritel wakaf dapat

meningkat dan performa by store dapat berkembang kearah yang

lebih baik.

c) Memperluas jaringan kemitraan khususnya di wilayah Lombok

Barat untuk pendirian warung/ritel wakaf sehingga unit toko yang

sudah tutup dapat segera di konsiliasi.

Page 108: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

92

2. Saran untuk Mauquf „Alaih

a) Warung/ritel wakaf yang dibangun oleh Global Wakaf Yayasan

Aksi Cepat Tanggap dengan menggandeng PT. Hydro Perdana

Retailindo dalam pengelolaan warung/ritel wakaf sebaiknya selalu

dirawat dan dijaga dengan baik sehingga operasional toko dapat

terus berjalan dan mendatangkan banyak manfaat bagi

kemaslahatan umat.

b) Usaha ritel yang berbasis wakaf di wilayah Lombok Barat masih

baru keberadannya, sehingga mauquf „alaih selaku mitra usaha

warung/ritel wakaf diharapkan dalam setiap kesempatan juga turut

mempromosikan dan mensosialisasikan wakaf produktif beserta

keunggulannya kepada masyarakat maupun orangtua santri dengan

harapan dapat menarik banyak konsumen untuk berbelanja di

warung/ritel wakaf.

3. Saran untuk Peneliti yang Akan Datang

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan terutama data laporan keuangan dan teori wakaf

produktif yang menggunakan konsep mudharabah. Sehingga

diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan

kekurangan tersebut dan dapat memperluas bahasan penelitian.

Page 109: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

93

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam, Syarah Hadits Hukum Bukhari Muslim, Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2009.

Anonim, “Pengertian Peran”, dalam https://elib.unikom.ac.id, diakses tanggal 13

Oktober 2019, pukul 21.37. Asmuni, Wakaf, Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2007. Mathew Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber

Tentang Metode-metode Baru, Jakarta: UIP, 1992.

Baihaki Assubki, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020.

Bank Indonesia, Wakaf: Pengaturan dan Tata Kelola yang Efektif, Jakarta: Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2016.

Budi Indra Agusci, “Urgensi Pengelolaan Wakaf Produktif dalam Pembangunan

Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat”, Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat, Vol. 30, Nomor 1, 2019.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2002. Dewi Angraeni, “Pengelolaan Wakaf Produktif Pada Yayasan Wakaf Universitas

Muslim Indonesia (UMI) Makassar”, Tesis, FEBI UIN Alauddin Makassar, 2016.

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015. Farid Wadjdy dan Mursyid, Wakaf & Kesejahteraan Umat, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007. Farida Prihatini dkk, Hukum Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: Papas Sinar Sinanti,

2005. Global Wakaf, “Tentang Kami”, dalam

https://www.globalwakaf.com/id/tentang_kami, diakses tanggal 30April 2020, pukul 09.15.

Gufran Hamdan, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020. Hemanita, Perekonomian Indonesia, Yogyakarta: Idea Press, 2013.

Page 110: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

94

Imam Al-Mundziri, Ringkasan Hadis Shahih Muslim, Jakarta: Pustaka Amani, 2002.

Jaih Mubarok, Wakaf Produktif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. Kementerian Agama Republik Indonesia, Fiqih Wakaf, Jakarta: Direktorat

Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia,

Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2007.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan &

Pengembangan Wakaf, Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbngan Masyarakat Islam dan Penyelenggaran Haji, 2003.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di

Indonesia, Jakarta: Poyek Peningkatan Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Tanya Jawab Wakaf Uang, Jakarta:

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2011.

Lalu Muhammad Alfian, Wawancara, Mataram, 03 Oktober 2019 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005. M. Attamimy, dkk, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Wakaf,

Jakarta: Kementrian Agama RI, 2013. M. Quraish Shihab, Berbisnis dengan Allah: Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses

Dunia-Akhirat, Tangerang: Penerbit Lentera Hati, 2008. MS Udin, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020. Muhammad Muflih Hidayat, “Peran Nazhir Wakaf Al-Azhar dalam Pengelolaan

dan Pengebangan Wakaf Produktif”, Skripsi, FDK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.

Mukhtar Lutfi, Pemberdayaan Wakaf Produktif, Makassar: Alauddin University Press, 2012.

Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, Jakarta: Khalifa, 2005

Page 111: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

95

Nawawi, “Implemntasi Wakaf Produktif di Indonesia Pasca Berlakunya UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf”, Al-Tahrir, Vol. 13, No. 2, November 2013.

Noevil Agustian, “Hydro Warung Wakaf”, dalam

http://id.scribd.com/presentation, diakses tangal 3 Mei 2020, pukul 10.19. Nur Azizah, “Pengelolaan Wakaf Produktif untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Umat (Studi di Desa Sinar Banten Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah)”, Skripsi, FEBI IAIN Metro Lampung, Lampung, 2018.

Nurodin Usman, “Varian Mauquf „Alaih „Am sebagai Alternatif dalam

Pengembangan Wakaf Produktif”, Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2017.

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis

dan Praktis, Jakarta: Prenada Media Group, 2010. PP RI Nomor 42 Tahun 2006.

Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Equilibrium, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni 2009.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas

RI, 2008. QS al-Baqarah [2] : 261. QS al-Hajj [22] : 77 QS al-Imran [3] : 92. Rafida Dirgantari, “Implementasi Pengelolaan Wakaf Produktif Berupa

Perkebunan Apel Tahun 2018 di Yayasan Al-Ikhlas Andonosari (Ya-Ikhsan) Pasuruan”, Skripsi, FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, 2019.

Rina Zulmeisa, “Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif Rumah Sewa (Studi

Kasus Pada Masjid al-Furqan Gampong Beurawe Banda Aceh)”, Skripsi, FSH UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, 2016.

Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015 Ruli, Wawancara, Mataram, 30 April 2020.

Page 112: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

96

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997.

Siddiq, Wawancara, Lombok Barat, 22 April 2020. Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2011. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2013. Suhrawardi K. Lubis, Wakaf & Pemberdayaan Umat, Jakarta: Sinar Grafika

Offset, 2010. Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2003. Taqiy al-Din Abi Bakr Ibn Muhammad al-Husaini al-Dimasqi, Kifâyat al-Akhyâr

fî Hall Gâyat al-Ikhtishâr, Semarang: Toha Putra, t.th, juz 1. Tuti A Najib dan Ridwan al-Makassary, Wakaf Tuhan dan Agenda Kemanusiaan

Studi tentang Wakaf dalam Perspektif Keadilan Sosial di Indonesia, Jakarta: Center for the Studi of Religion and Culture, 2006.

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama, 2012. Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam,

Bandung: CV Pustaka Setia, 2010. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Vigih Hery Kristanto, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Deepublish, 2018. Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatubu, Beirut: Dar al-Fikr, 1997.

Page 113: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

97

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 114: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

98

Page 115: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

99

Page 116: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

100

5. Wawancara dengan Bapak Gufran Hamdan, Mitra Warung Wakaf Pondok Pesantren Al-Akhyar

6. Ritel Wakaf Al-Aziziah

Page 117: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

101

7. Warung Wakaf Islahul Muslimin

8. Warung Wakaf Al-Akhyar

Page 118: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

102

9. Warung Wakaf Islah Al-Ummah

Page 119: oleh Rahayuning Tyas NIM 160203024etheses.uinmataram.ac.id/149/1/Rahayuning Tyas 160203024.pdfDAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Kesejahteraan, 33 Tabel 2.1 Laporan Keuangan PT. Hydro

103

Lampiran II