27
LAPORAN PRAKTIKUM KEPANITERAAN ORTHODONSIA NO MODEL : 018732P22/03052013 Nama Pasien : Danik Lestari Nama Operator : Rahayu Prasetya Ning Tyas, S.KG Pembimbing : drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ortho MODUL MALOKLUSI

Laporan Ortho Tyas-danik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Ortho Tyas-danik

LAPORAN PRAKTIKUM KEPANITERAAN

ORTHODONSIA

NO MODEL : 018732P22/03052013

Nama Pasien : Danik Lestari

Nama Operator : Rahayu Prasetya Ning Tyas, S.KG

Pembimbing : drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ortho

MODUL MALOKLUSI

KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: Laporan Ortho Tyas-danik

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN

PRODI KEDOKTERAN GIGI

Operator : Rahayu Prasetya Ning Tyas, S.KG

NIPP : 20080340031

No. Model : 018732P22/03052013

Pembimbing : drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ortho

I. IDENTIFIKASI PASIEN

A. Data Pasien

Nama Pasien : Danik Lestari Suku : Jawa

Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 5 April 1991 Usia : 20 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Sidomulyo Rt 06/01 Karangkendal, Boyolali

Telepon : 085643339391

Pekerjaan : Swasta

Nama Ayah : Marsum Pandi Suku : Jawa Umur: 50 tahun

Nama Ibu : Suyamti Suku : Jawa Umur: 42 tahun

Pekerjaan orang tua : Swasta

Alamat orang tua : Sidomulyo Rt 06/01 Karangkendal, Boyolali

Telepon : 087863940185

B. Waktu Pendaftaran

Tanggal Pendaftaran : 18 April 2013

Tanggal Percetakan : 3 Mei 2013

Tanggal Insersi :

B. Data Medik Pasien

1. Golongan Darah : O

2. Penyakit Jantung : tidak ada

1

Page 3: Laporan Ortho Tyas-danik

3. Diabetes : tidak ada

4. Haemophilia : tidak ada

5. Hepatitis : tidak ada

6. Penyakit lainnya : tidak ada

7. Alergi terhadap obat : tidak ada

8. Alergi terhadap makanan : tidak ada

II. PEMERIKSAAN TERHADAP PASIEN

A. Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)

Keluhan Utama

Pasien mengeluhkan giginya yang kurang rapi terutama pada rahang bawah,

sehingga ingin dirapikan giginya.

Riwayat Perjalanan Penyakit

Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 bulan yang lalu dan pasien memiliki

keinginan untuk merawat gigi geliginya sejak 6 bulan yang lalu.

Riwayat Kesehatan Oral

Pasien belum pernah datang ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Pasien

memiliki kebiasaan menyikat gigi 2-3 kali sehari tiap kali mandi dan sebelum

tidur. Tidak pernah menggunakan obat kumur.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Geligi

Periode gigi decidui : Gigi decidui pasien tumbuh normal dan terdapat

karies pada gigi decidui terutama bagian posterior.

Periode gigi bercampur : Pergantian gigi decidui dan permanen terjadi

secara normal dan kebanyakan tanggal sendiri.

Periode gigi permanen : Gigi permanen pasien tumbuh agak tidak teratur.

Kebiasaan Jelek yang Berkaitan Dengan Keluhan Pasien

Jenis kebiasaan : -

Durasi : -

Frekuensi : -

2

Page 4: Laporan Ortho Tyas-danik

Intensitas : -

Keterangan : -

Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien

Ayah : Rahang besar, gigi besar, susunan gigi geligi berjejal

Ibu : Rahang sedang, gigi kecil, susunan gigi geligi rapi

Kakak (laki-laki): Rahang sedang, gigi besar, susunan gigi geligi berjejal

Pasien : Rahang sedang, gigi kecil, susunan gigi geligi rapi

Riwayat Kehidupan Pribadi/Sosial

Pasien adalah seorang pegawai swasta dengan kepribadian terbuka yang

kooperatif dan komunikatif.

Riwayat Kesehatan Umum

Pada 6 bulan terakhir pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit dan pasien tidak

menderita penyakit sistemik apapun.

B. Pemeriksaan Objektif

1. Umum

Jasmani dan Rohani : Baik

Vital sign

Tekanan darah : 110/70 mmHg (normal)

Nadi : 60 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : Afebris

Berat badan : 48 kg

Tinggi badan : 156 cm

2. Lokal

a. Pemeriksaan Ekstra oral

(Kepala/muka, mata, hidung, bibir, telinga, muskulus skeletal, sistem

pengunyahan, kelenjar ludah dan limfe).

K e p a l a :

3

Page 5: Laporan Ortho Tyas-danik

Indeks Kepala:

Lebar kepalaPanjang kepala

×100=1618

×100=88 , 88mm

Bentuk kepala : Brakisefali

M u k a :

Indeks muka =

Tinggi mukaLebar byzigomatik

×100=11 ,311

×100=102 ,7mm

Bentuk Muka : Hiperleptoprosop

Profil Muka : Cembung

Garis Simon (Bidang Orbital) : Posisi rahang terhadap bidang

orbital/garis Simon

Maksila : Ka : 1/3 distal C Ki : 1/3 distal C

Mandibula : Ka : inter C dan P1 Ki : inter C dan P1

Kesimpulan : bidang orbital menunjukkan maksila dan mandibula

sebelah kanan dan kiri berada dalam posisi normal.

Sendi Temporomandibular (TMJ) : Normal

Tonus Otot Mastikasi : Normal

Tonus Otot Bibir : Normal

Bibir posisi istirahat : Normal

Rest position : 61 mm

Sentrik Oklusi : 60 mm

Free Way Space : 1 mm

FasialNeuromuskula

rK.Ludah K.Limfe Tl.Rahang TMJ

Deformitas TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Gangguan Fungsi TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Keterangan : Tidak Ada Kelainan

4

Page 6: Laporan Ortho Tyas-danik

b. Pemeriksaan Intraoral

PETA MUKOSA DAN JARINGAN LUNAK :(mukosa bibir, pipi, dasar mulut, lidah, gingival, palatum, orofaring)

Deskripsi Lesi/Kelainan yang Ditemukan:

(Berikan ciri-ciri dan letak lesi serta diferensiasi diagnosisnya)

Tidak ada kelainan.

5

Page 7: Laporan Ortho Tyas-danik

c. Odontogram

Malposisi gigi individual:

18: Partial erupted 28: Partial erupted

17: Normal 27: Normal

16: Normal 26: Normal

15 (55): Normal 25 (65): Distopalatorsiversi

14 (54): Palatoversi 24 (64): Normal

13(53): Normal 23 (63): Normal

12 (52): Normal 22 (62): Normal

11 (51): Mesiopalatorsiversi 21 (61): Normal

41 (81): Mesiolinguotorsiversi 31 (71): Normal

42 (82): Normal 32 (72): Mesiolinguotorsiversi

43 (83): Normal 33 (73): Normal

44 (84): Normal 34 (74): Normal

45 (85): Mesiobukotorsiversi 35 (75): Normal

46: Distolinguotorsiversi 36: Normal

47: Normal 37: Distolinguotorsiversi

6

Page 8: Laporan Ortho Tyas-danik

48: Partial erupted 38: Partial erupted

Palatum : Sedang

Torus Palatinus : Tidak ada

Torus Mandibula : Tidak ada

Supernumerary : Tidak ada

Diastema : Tidak ada

Gigi Anomali : Tidak ada

Gigi Tiruan : Tidak ada

Oral Hygiene : Baik

Relasi gigi- gigi pada oklusi sentrik :

ANTERIOR :

Overjet = 2,2 mm (diukur dari mesial gigi 11 terhadap mesial gigi 41)

Overbite= 3,5 mm (diukur dari gigi 11 terhadap gigi 41)

Palatal bite : Tidak ada

Deep bite : Tidak ada

Open bite : Tidak ada

Edge to edge bite : Tidak ada

Cross bite : Tidak ada

POSTERIOR :

Open bite : Tidak ada

Cross bite : Tidak ada

Scissor bite : Tidak ada

Cup to cup bite : Tidak ada

Relasi Molar pertama kanan : Klass I Angle

Relasi Molar pertama kiri : Klass I Angle

Relasi Caninus kanan : Klass I Angle

Relasi Caninus kiri : Klass I Angle

Garis tengah rahang bawah terhadap rahang atas : Segaris

Garis inter insisivi sentral terhadap midline wajah : Segaris

7

Page 9: Laporan Ortho Tyas-danik

3. Analisis Foto Muka

Tampak Depan Tampak Samping

Bentuk Muka: Lebar Profil Muka : Cembung

Tampak Depan dengan Senyum

8

Page 10: Laporan Ortho Tyas-danik

4. Analisis Intraoral

Bagian Anterior

Region Kanan Regio Kiri

5. Skema Gigi – Gigi dari Oklusal

Rahang Atas Rahang Bawah

9

Page 11: Laporan Ortho Tyas-danik

Rahang Atas Rahang Bawah

6. Analisis Model Studi

Bentuk Lengkung Gigi

Rahang Atas : parabola

Rahang Bawah : parabola

Lebar Mesiodistal Gigi – Gigi (mm)

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH

Gigi Kanan Kiri Normal Ket Gigi Kanan Kiri Normal Ket

1 8,7 8,7 7,40 – 9,75 Normal 1 5,8 6 4,97 – 6,60 Normal

2 7,2 7,3 6,05 – 8,10 Normal 2 6,5 6 5,45 – 6,85 Normal

3 7,8 7,6 7,05 – 9,32 Normal 3 7,1 6,5 6,15 – 8,15 Normal

4 7,6 7,6 6,75 – 9,00 Normal 4 7,4 7,4 6,35 – 8,75 Normal

5 7,1 7 6,00 – 8,10 Normal 5 7,5 7,3 6,80 – 9,55 Normal

6 10,6 10,6 9,95 – 12,10 Normal 6 12,7 12,7 10,62 - 13,05 Normal

7 9 9 8,75 – 10,87 Normal 7 10 10,4 8,90 – 11,37 Normal

Kesimpulan :

Ukuran gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah normal

10

Page 12: Laporan Ortho Tyas-danik

7. Perhitungan - Perhitungan

Metode Pont

Jumlah Lebar Mesiodistal 2 1 1 2 : 31,9 mm

Jarak P1 – P1 pengukuran : 38,5 mm

Jarak P1 – P1 perhitungan :

ΣI80

×100=39 , 87mm

Diskrepansi : -1,37 mm

Jarak M1-M1 pengukuran : 50,5 mm

Jarak M1 - M1 perhitungan :

ΣI64

×100=49 , 84mm

Diskrepansi : +0.66 mm

Keterangan :

Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pada region P1-P1 kearah

lateral mengalami kontraksi ringan sebesar 1,37 mm.

Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pada region M1-M1

kearah lateral mengalami distraksi ringan sebesar 0,66 mm.

Metode Korkhaus

Tabel Korkhaus : 18,5 mm

Jarak I – (P1-P1) pengukuran : 17 mm Diskrepansi : -1,5 mm

Keterangan :

Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah anterior retraksi

ringan sebesar 1,5 mm.

Metode Howes

Jarak lebar mesiodistal M1-M1 : 97,8 mm

Jarak P1-P1 (tonjol) : 44 mm

Jarak inter fossa canina (FC) : 50 mm

Indeks P :

Jarak P1-P1 md M1-M1

×100 %→4497 , 8

×100 %=44 ,98 %

Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : 44,98%

11

Page 13: Laporan Ortho Tyas-danik

Indeks FC :

Jarak FC md M1-M1

×100%→5097 , 8

×100%=51 ,12%

Lengkung basal untuk menampung gigi : 51,12%

Keterangan :

Lengkung gigi dapat menampung gigi-gigi ke dalam lengkung ideal dan

stabil karena IP > 43 %

Lengkung basal dapat menampung gigi-gigi dalam lengkung ideal dan

stabil karena indeks FC > 44 %

Determinasi Lengkung Gigi

Hasil penapakan :

Jika gigi-gigi disusun dalam lengkung ideal, yaitu :

Rahang Atas: Lengkung anterior diprotraksi sebesar 1 mm (mengikuti

lengkung gigi 12 dan 21)

Lengkung posterior tetap

Maka, terdapat kelebihan ruang (lengkung sampai gigi 16 dan 26),

Kanan : +0,2 mm Kiri : 0 mm

Rahang Bawah : Lengkung anterior diprotraksi sebesar 1 mm (mengikuti

lengkung distal gigi 32 dan 41)

Lengkung posterior tetap.

Maka, terdapat cukup ruang (lengkung sampai gigi 36 dan 46),

Kanan : 0 mm Kiri : 0 mm

12

Page 14: Laporan Ortho Tyas-danik

Sehingga; Overjet awal = 2,2 mm, Overjet akhir = 2,2 mm

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK/LABORATORIUM

Telah dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu dengan rontgent foto jenis OPG. Tidak terdapat

kelainan pada jaringan periodontal dan tulang disemua region gigi.

III. PENEGAKAN DIAGNOSIS

A. DIAGNOSIS SEMENTARA

Kasus maloklusi menyangkut estetik, malrelasi, maloklusi dan malposisi gigi

individual. Solusi,

Rahang atas : penggunaan auxiliary spring untuk mengoreksi malposisi gigi

individual.

Rahang bawah : penggunaan auxiliary spring untuk mengoreksi malposisi gigi

individual.

B. DIAGNOSIS FINAL

Maloklusi Angle kelas I disertai malposisi gigi-gigi individual :

14 : Palatoversi

11 : Mesiopalatorsiversi

25 : Distopalatorsiversi

32 : Mesiolinguotorsiversi

37 : Distolinguotorsiversi

41 : Mesiolinguotorsiversi

45 : Mesiobukotorsiversi

46 : Distolinguotorsiversi

Overjet : 2,2 mm Overbite : 3,5 mm

IV. ETIOLOGI MALOKLUSI

Malposisi gigi – gigi individual

Rahang atas

14 : Palatoversi : tidak mencukupinya ruang yang tersedia untuk erupsi,

membuat gigi mencari ruang untuk tumbuh.

11 : Mesiopalatorsiversi : kemungkinan terjadi karena pertumbuhan rahang pasien

kearah anterior kurang sehingga gigi kekurangan ruang

untuk tumbuh.

25 : Distopalatorsiversi : tidak mencukupinya ruang yang tersedia untuk erupsi,

membuat gigi mencari ruang untuk tumbuh.

13

Page 15: Laporan Ortho Tyas-danik

Rahang bawah

32: Mesiolinguotorsiversi: kemungkinan terjadi karena kurangnya ruang untuk

pertumbuhan gigi sehingga gigi tumbuh miring.

37: Distolinguotorsiversi: kemungkinan terjadi karena kurangnya ruang untuk

pertumbuhan gigi sehingga gigi tumbuh miring.

41: Mesiolinguotorsiversi: kemungkinan terjadi karena kurangnya ruang untuk

pertumbuhan gigi sehingga gigi tumbuh miring.

45: Mesiobukotorsiversi : kemungkinan karena premature loss sehingga tidak ada

pentunjuk jalan gigi permanen sehingga gigi tumbuh

miring.

46: Distolinguotorsiversi : tidak mencukupinya ruang yang tersedia untuk erupsi,

membuat gigi mencari ruang untuk tumbuh.

V. PROSEDUR PERAWATAN

A. RENCANA PERAWATAN

1. Pencarian ruang

2. Koreksi malposisi gigi individual

3. Penyesuaian oklusi.

4. Pemakaian retainer.

B. JALANNYA PERAWATAN

1. Pencarian Ruang

Berdasarkan determinasi lengkung rahang atas dilakukan protraksi sebesar 1 mm

maka sebelah kanan kelebihan ruang sebesar 0,2 mm dan sebelah kiri cukup

ruang. Sedangkan untuk rahang atas dilakukan protraksi sebesar 1 mm maka

sebelah kanan dan kiri cukup ruang.

2. Koreksi malposisi gigi-gigi individual

Rahang Atas

Alat

1. Labial Arch dengan U loop pada gigi 14 dan 24 dengan stainless wire Ф

0,7mm.

14

Page 16: Laporan Ortho Tyas-danik

2. Adam Klamer pada gigi 16 dan 26 dengan stainless wire Ф 0,8 mm.

3. Simple spring pada gigi 11 dengan stainless wire Ф 0,6 mm.

Jalannya Perawatan

Labial arch Ф 0,7 mm tidak diaktifkan dan digunakan untuk menuntun gigi

dalam bentuk lengkung yang sesuai.

Adam klamer Ф 0,8 mm digunakan sebagai retensi plat aktif.

Pengaktifan simple spring pada gigi 11 sisi mesial kearah labial.

Rahang Bawah

Alat

1. Labial Arch dengan U loop pada gigi 33 dan 44 dengan stainless wire Ф

0,7mm.

2. Adam Klamer pada gigi 37 dan 46 dengan stainless wire Ф 0,8 mm.

3. Simple spring pada gigi 32 dan 41 dengan stainless wire Ф 0,6 mm.

Jalannya Perawatan

Labial arch Ф 0,7 mm tidak diaktifkan dan digunakan untuk menuntun gigi

dalam bentuk lengkung yang sesuai.

Adam klamer Ф 0,8 mm digunakan sebagai retensi plat aktif.

Pengaktifan simple spring pada sisi mesial gigi 32 dan 41 kearah labial.

4. Penyesuaian Oklusi

Pengaturan malposisi dan malrelasi gigi akan mengubah keseimbangan oklusi

yang ada, sehingga dapat menyebabkan traumatik oklusi, oleh karena itu di

perlukan:

Pengecekan kontak oklusal dengan kertas artikulasi.

Dilakukan grinding pada daerah traumatik (daerah yang sangat biru) atau

daerah BULL / Bukal Upper Lingual Lower dan MUDL / Mesial Upper

Distal Lower. Kemudian di cek apakah warna biru menjadi seimbang di

semua tonjol, jika masih terdapat daerah yang sangat biru dilakukan grinding

pada daerah traumatik tersebut, sehingga warna biru menjadi seimbang di

semua tonjol.

15

Page 17: Laporan Ortho Tyas-danik

5. Pemakaian Retainer

Untuk mempertahankan posisi gigi-gigi setelah di rawat ortodontik, di gunakan

Hawley retainer yang terdiri dari:

Plat dasar dengan verkeilung pada semua gigi.

Klamer adam menggunakan stainless wire 0,7 mm.

Labial arch mengggunakan stainless wire 0, 8 mm dipasang dalam

keadaan pasif.

Pemakaian retainer bertujuan untuk mempertahankan gigi-gigi dan lengkung gigi

yang telah di koreksi dan menunggu terjadinya pembentukkan tulang baru

melalui proses aposisi di sekitar gigi, sehingga gigi menjadi kokoh kembali dan

perawatan tidak relaps.

Instruksi yang di berikan pada pemakaian retainer adalah:

1. Retainer dipakai siang dan malam (waktu tidur di pakai, hanya di lepas

pada saat sikat gigi) selama tiga bulan pertama kontrol tiap bulan sekali

untuk mengetahui derajat mobilitas atau kegoyahan gigi yang telah di

koreksi.

2. Jika selama tiga bulan pertama masih terdapat kegoyahan gigi, maka

pemakaian dengan cara yang sama di perpanjang tiga bulan lagi. Jika

mobilitas gigi hilang, untuk tiga bula kedua retainer tidak perlu di pakai

kalau keluar rumah dan di pakai lagi jika di dalam rumah. Di cek apakah

setiap pemakaian kembali alat terasa sesak atau tidak. Kontrol dilakukan

tiap sebulan sekali.

3. Jika setiap tiga bulan kedua alat masih terasa sesak jika di pakai kembali,

maka pemakaian di teruskan lagi selama tiga bulan dengan kontrol tiap

bulan sekali. Jika alat sudah tidak sesak saat pemakaian kembali, untuk

bulan ketiganya alat di pakai pada malam hari dan selalu di cek oleh

pasien apakah selam pemakain kembali terasa sesak atau tidak. Kontrol

dilakukan tiap sebulan sekali.

4. Jika bulan ketiga alat sudah tidak sesak pada pemakaian kembali, maka

retainer di hentikan. Jika masih dicurigai ada kemungkinan relaps,

16

Page 18: Laporan Ortho Tyas-danik

sebaiknya retainer tetap di pakai pada malam hari selama tiga bulan lagi

dengan kontrol tiap sebulan sekali.

VI. GAMBAR DESAIN ALAT

RAHANG ATAS

Alat

Keterangan :

1. Labial arch

2. Adam klamer

3. Plat akrilik

4. Simple spring

RAHANG BAWAH

Alat

Keterangan :

1. Labial arch

2. Adam klamer

3. Plat akrilik

4. Simple spring

RETAINER RAHANG ATAS

Keterangan :

1. Labial Arch 0,7 mm

2. U loop 0,7 mm

3. Adam Klamer 0,7 mm

4. Plat akrilik

17

Page 19: Laporan Ortho Tyas-danik

RETAINER RAHANG BAWAH

Keterangan :

1. Labial Arch 0,7 mm

2. U loop 0,7 mm

3. Adam Klamer 0,7 mm

4. Plat akrilik

VII. PROGNOSIS

Hasil perawatan diharapkan baik mengingat motivasi pasien yang besar untuk dirawat

giginya, kesehatan gigi dan jaringan pendukung yang masih baik, usia pasien masih muda dan

keadaan sosial serta ekonomi pasien yang bagus.

Yogyakarta, Juni 2013

Mengetahui,

Operator Pembimbing

Rahayu PNT, S.Kg drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ortho

18

Page 20: Laporan Ortho Tyas-danik

015228P20/04012013

015228P20/04012013

015228P20/04012013

015228P20/04012013

015228P20/04012013

19