omsk tht

Embed Size (px)

DESCRIPTION

omsk

Citation preview

STUDI KASUS PASIEN

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

OLEH

Muhammad Guruh Susanto1102010180Pembimbing

dr. Zirmacatra. Sp. THTKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIMEI 2015A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. MRUmur : 17 tahunJenis Kelamin: Laki - lakiPendidikan: SMAAgama: IslamAlamat: Kp. Ciwidey RT 1 RW 3 Kec.Ciwidey Bandung

Tanggal Masuk: 22 Mei 2015B. ANAMNESIS1. KELUHAN UTAMA: Keluar cairan dari telinga kanan2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien seorang laki-laki berumur 17 tahun mengeluh keluar cairan melalui telinga kanan sejak lebih kurang 7 hari SMRS. Keluhan keluar cairan berwarna kuning dan berbau yang rasakan hilang timbul diakui pasien kurang lebih 4 bulan yang lalu. Keluhan disertai adanya pilek dan batuk, telinga terasa mampet, demam dan sakit kepala disangkal. Rasa nyeri di dalam dan sekitar telinga, pendengaran berkurang dirasakan pasien, pasien juga mengaku telinganya suka dikorek dengan tangan.

Untuk saat ini pasien mengaku pasien belum berobat manapun dan belum minum obat apapun untuk menghilangkan keluhan.3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat asma (-) Riwaya Alergi obat, makanan (-)C. PEMERIKSAAN FISIK

I. KEADAAN UMUM

Kesadaran: Compos mentis

Tensi : 110/80 mmHgNadi

: 86x/menit

Suhu

: 36.8C

Pernapasan: 20x/menitII. TELINGAKANANKIRI

Bentuk Daun TelingaNormal

Deformitas (-)Normal

Deformitas (-)

Kelainan Kongenital(-)(-)

Tumor(-)(-)

Nyeri tekan tragus(-)(-)

Nyeri penarikan daun telinga(-)(-)

Kelainan regio mastoid(-)(-)

Liang telingaCAE lapang, nanah (-), serumen (-), sekret (+), mukosa hiperemis (-), oedem (-)

CAE Lapang, nanah (-), serumen (-), sekret (-), mukosa hiperemis (-), oedem (-)

Membran timpaniPerforasi central

MT intak, hiperemis (-), edema (-), refleks cahaya (+)

TES PENALA

TESTKANANKIRI

RinnePositif (+)Positif (+)

WeberLateralisasi kearah yang sakit (kanan)

SwabachMemanjangSama dengan pemeriksa

Penala yang dipakai512 Hz512 Hz

Kesan :

Paien mengalam tuli konduktifIII. HIDUNG DAN SINUS PARANASAL

Bentuk

: Normal, tidak ada deformitas

Tanda peradangan: Hiperemis (-), Panas (-), Nyeri (-), Bengkak (-)

Vestibulum

: Hiperemis -/-, sekret +/+ Cavum nasi

: Lapang +/+, hiperemis -/-

Konka

: Udem/udem Daerah sinus frontalis: Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-)

Daerah sinus maksilaris: Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-)

IV. RHINOPHARYNX (RHINOSKOPI POSTERIOR) ---- Tidak dilakukan pemeriksaan

Koana

: -

Septum nasi

: -

Muara tuba eustachius

: -

Torus tubarius

: -

Konka inferior dan media: -

Dinding posterior

: -V. TENGGOROK

PHARYNX

Dinding pharynx: merah muda, hiperemis (+), granular (-)

Arkus pharynx: simetris, hiperemis (-), edema (-)

Tonsil

:

Ukuran T1/T1 tenang Hiperemis -/- Kripta melebar -/- Detritus -/- Perlengketan -/-

Uvula

: letak di tengah, hiperemis (-)

Gigi

: gigi geligi lengkap, caries (-)

Lain-lain

: radang ginggiva (-),post nasal drip (-)LARING (Laringoskopi) --- tidak dilakukan

Epiglotis

: -

Plika aryepiglotis: -

Arytenoid

: -

Ventrikular band: -

Pita suara asli: -

Rima glotis: -

Cincin trakea: -

Sinus piriformis: -D. RESUME

Dari anamnesis didapatkan seorang laki - laki berumur 17 tahun, datang dengan keluar cairan di telinga kanan sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Cairan berwarna kuning dan berbau yang dirasakan hilang timbul bersamaan dengan batuk dan pilek yang dideritanya. Mulai keluar cairan sebelumnya diakui pasien kurang lebih 4 bulan yang lalu, hilang timbul. Rasa nyeri di dalam dan sekitar telinga, pendengaran berkurang.Dari pemeriksaan otoskop telinga kanan ditemukan sekret (+) Membran timpani perforasi sentral. Pada hidung di temukan sekret (+). Pada tenggorokan dinding pharynx hiperemis (+).E. DIAGNOSIS BANDING Auris dextra Otitis Media Supuratif Kronik Benigna Auris dextra Otitis Media Supuratif Kronik MalignaF. DIAGNOSIS KERJA

Auris Dextra Otitis Media Supuratif Kronik Benigna G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kultur sekret telinga

Foto rontgen mastoid

H. PENATALAKSANAAN

Irigasi liang telinga menggunakan H2O2 3% Amoxicillin 3 x 500 mg Kloramfenikol 3 x 3 gtt Methilprendisolon 4 mg 3x I. ANJURAN Jangan sampai air masuk ke dalam telinga saat mandi atau berenang Jika pasien flu atau batuk segera dibawa kedokter Pasien dilarang mengorek ngorek telinga sendiri Kontrol teraturJ. PROGNOSIS

Ad Vitam

: ad bonamAd sanationam: dubia ad malamAd Fungsionam: dubia ad malamPEMBAHASAN1. Apakah apada pasien ini sudah benar? Dari hasil anamnesa didapatkan: seorang laki - laki berumur 17 tahun, datang dengan keluar cairan di telinga kanan sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Cairan berwarna kuning dan berbau yang dirasakan hilang timbul bersamaan dengan batuk dan pilek yang dideritanya. Rasa nyeri di dalam dan sekitar telinga , pendengaran berkurang dirasakan. Riwayat keluar cairan sebelumnya diakui pasien kurang lebih 4 bulan yang lalu sehingga kemungkinan pasien mengalami OMA dahulu denganpengobatan yang tidak adekuat menjadi OMSK Dari pemeriksaan fisik telinga kanan ditemukan sekret, membran timpani perforasi central. Perforasi central menandakan OMSK tipe mukosa sehingga disebut benign Pada hidung di temukan sekret (+). Pada tenggorokan dinding pharynx hiperemis (+).

Berdasarkan data pasien diatas dapat mengarahkan diagnosis yaitu Otitis media supuratif kronik AD aktif tipe aman (benign). Diagnosis kronis dapat dilihat dari hasil anamnesis dimana orang tua pasien mengaku bahwa pasien pernah menderita keluhan serupa pada telinga kanan lebih kurang 4 bulan yang lalu sehingga untuk diagnosis banding otitis media akut dapat disingkirkan.

Dikatakan aktif karena terlihat adanya otore dari telinga kanan dan tampak adanya perforsai sentral pada membran timpani dengan ukuran sedang.

Pasien didiagnosis dengan OMSK tipe aman karena perforasinya letaknya sentral, hal ini berdasarkan teori mengatakan bahwa pada OMSK tipe aman terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang, perforasi letaknya di sentral.

2. Apakah terapi yang di berikan sudah tepat? Untuk terapi medikamentosa pada pasien ini dapat diberikan obat cuci telinga (H2O2 3%) pada telinga yang otore aktif. Dan dapat diberikan antibiotik spektrum luas sebelum ada hasil kultur. idealnya adalah memberikan antibiotik yang sesuai dengan penyebabnya, oleh kerena itu diperlukan pemeriksaan kultur dan uji resistensi antibiotika dari sekret telinga. Diberikan metil prednisolon untuk memperbaiki fungsi tubaKESIMPULAN

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan peradangan atau infeksi kronis yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, ditandai dengan perforasi membran timpani, sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis menderita OMSK. Berdasarkan anamnesa, pasien mengeluhkan keluarnya cairan dari telinga kanan yang kumat-kumatan, dimana sekret awalnya berwarna putih, encer dan tidak berbau, kemudian menjadi agak kental, kekuningan, dan berbau. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dan nyeri pada telinga kanan. Pasien juga mengeluhkan pendengaran pada telinga kanan menurun.

Prinsip pengobatan pasien OMSK benigna tenang adalah tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan pendengaran.

DAFTAR PUSTAKA1. Soepardie EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta: FK UI. 2008.2. Djaafar ZA. Kelainan telinga tengah. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. Jakarta: FKUI, 2001. h. 49-623. Adams G, Boies L, Higler P. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta: EGC.1997.4. Lee K.J, Essential otolaryngology: head and neck surgery. Stamford: Appleton & Lange. 1995.