134
ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA PADA PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh MUHAMMAD PRIMO ARIFKI 1 3 0 4 0 3 0 3 1 D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2018 Universitas Sumatera Utara

OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING

OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE

BIOMEKANIKA PADA PT. XYZ

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

MUHAMMAD PRIMO ARIFKI

1 3 0 4 0 3 0 3 1

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 8

Universitas Sumatera Utara

Page 2: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING

OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE

BIOMEKANIKA PADA PT. XYZ

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

MUHAMMAD PRIMO ARIFKI

1 3 0 4 0 3 0 3 1

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

(Ir. Dini Wahyuni, MT)

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 8

Universitas Sumatera Utara

Page 3: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas sarjana

ini dengan baik. Laporan tugas sarjana merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi penulis untuk dapat menyelesaikan program studi Reguler S-1.

Penulis melaksanakan Tugas Sarjana di PT. XYZ yang bergerak dalam

bidang produksi karet. Tugas Sarjana ini berjudul Analisis Manual Material

Handling Operator Stasiun Pressing Dengan Metode Biomekanika Pada PT.

XYZ.

Besar harapan penulis penyusunan laporan penelitian ini dapat menambah

pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penulisan laporan ini, karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih

terbatas. Oleh sebab itu, penulis menerima secara terbuka setiap kritik dan saran

yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan tulisan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan penelitian

ini dapat bermanfaat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS

AGUSTUS 2018

Universitas Sumatera Utara

Page 4: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada

Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik

Industri USU serta telah memberikan hikmat dan berkat-Nya kepada penulis

selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.

Penghormatan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua

orang tua penulis yaitu Ayahanda Masrizal dan Ibunda Tri Darma Yanti

Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun

administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

yang tak

henti-hentinya mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis baik moril

maupun materil. Tugas sarjana ini merupakan salah satu bentuk balas budi dan

ucapan terimakasih penulis kepada kedua orang tua tercinta.

1. Ibu Ir. Dini Wahyuni, M.T., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan

pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana

ini.

2. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST. MT. selaku Ketua Departemen Teknik

Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi

izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.

3. Bapak Buchari, ST., MT. selaku sekretaris Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

4. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang

menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.

5. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Kak Rahma, Kak Dina,

Bang Nurmansyah, Bang Edi dan Kak Ester yang telah membantu dalam

masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.

6. Bapak Izro, selaku pembimbing lapangan dan seluruh jajaran karyawan di PT.

XYZ atas bimbingan, masukkan dan arahan diberikan kepada penulis dalam

penyelesaian tugas sarjana ini.

7. Teman seperjuangan tugas sarjana Muhammad Alwi Hudaya ST, Hilman

Ismail dan Muhammad Munawir Lubis yang banyak membantu dan bekerja

sama selama kegiatan tugas sarjana ini.

8. Saudari kandung penulis Syazi Maya Sari S.ked dan pasangan penulis Bella

Tamara S.ked yang telah memberikan dukungan dan do’a kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis dikampus M. Raja Doly Hutabarat ST, Akbar Rizky

ST, Esa Pasaribu ST, Rechma Putri Renotanti ST, Munandar Basuki Rahmat

ST, Robbby Sugara ST yang telah memberikan dukungan dan motivasi

kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat penulis diluar kampus M. Rizqi Saleh S.ked, Kosmas S.kom,

Buge Multra SH, Rasyid Alamsyah SH, Indah Sri Wulan Amd yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

11. Teman-teman sepermainan penulis: Ahmad Husaini, Agas, Aji, Haritz, Ega,

Ulya, Azmi, Bayu, Imam, Memed, Nanda, Aldi, Rio, Roby Simbo, Wawan,

Wiwik yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

12. Teman-teman penulis di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU

khususnya stambuk 2013 (REPTIGS) yang telah memberikan dukungan

kepada penulis dalam penyelesaian laporan tugas sarjana.

13. Seluruh pihak yang telah memberi bantuan kepada penulis tidak dapat

disebutkan satu per satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS

AGUSTUS 2018

Universitas Sumatera Utara

Page 7: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

ABSTRAK Pekerjaan manual handling akan dapat menyebabkan stres pada kondisi fisik pekerja (seperti: pengerahan tenaga, sikap tubuh yang dipaksakan dan gerakan berulang) yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera, energi terbuang secara percuma dan waktu kerja tidak efisien. Bila rasio tuntutan kerja lebih besar dari kemampuan seseorang maka akan terjadi penurunan performance kerja yang bisa dimulai oleh adanya ketidaknyamanan, overstress, kecelakaan kerja, cidera, rasa sakit dan tidak produktif. Permasalahan yang dihadapi PT. XYZ adalah aktivitas manual material handling (MMH) di stasiun pressing yang dapat membahayakan bagi pekerja dikarenakan beban yang diangkat melebihi ambang batas dari konstanta pembebanan dan tindakan pengulangan dengan frekuensi angkat yang tinggi (rata-rata 112 kali pengangkatan per jam).

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pekerja, mengidentifikasi dampak beban kerja terhadap pekerja dan membuat usulan perbaikan aktivitas MMH (Manual Material Handling) berupa perancangan alat bantu. Data yang dibutuhkan diambil melalui pengamatan secara langsung terhadap pekerja stasiun pressing, meliputi data RWL (H, V, D, A, Frekuensi Kerja, dan Durasi Kerja), data MPL (sudut inklinasi, dan berat badan pekerja), dan data Antropometri (dimensi tubuh pekerja). Kemudian dilakukan perhitungan Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI), kemudian dilakukan perhitungan Action Limit (AL) dan Maximum Permissible Limit (MPL), dan dilakukan pemilihan Dimensi Antropometri disesuaikan dengan alat yang akan dirancang yaitu dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB). Data tersebut diuji kesegaraman, kecukupan, dan kenormalannya, kemudian dilakukan perhitungan persentil (dengan Persentil 50) untuk dimensi alat, kemudian dilakukan perancangan alat bantu Conveyor untuk mengurangi resiko manual material handling.

Hasil perbaikan menunjukan nilai LI origin menurun dari 7,09 menjadi 2,48 sedangkan LI destination menurun dari 5,33 menjadi 1,21. Penurunan nilai Lifting Index menandakan bahwa alat bantu tersebut dapat mengurangi resiko cidera tulang belakang (musculoskeletal disorder).

Kata Kunci: Biomekanika, Manual Material Handling (MMH), Cidera

Tulang Belakang (Musculoskeletal Disorder).

Universitas Sumatera Utara

Page 8: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................. ii

SERTIFIKAT EVALUASI .................................................. iii

KATA PENGANTAR. ......................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH. ............................................... v

ABSTRAK ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ......................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xix

I PENDAHULUAN ................................................................. I-1

1.1. Latar Belakang .............................................................. I-1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................... I-3

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................... I-4

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................ I-4

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi ....................................... I-4

1.6. Sistematika Penulisa Laporan ....................................... I-5

Universitas Sumatera Utara

Page 9: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. II-1

2.1. Sejarah Perusahaan ........................................................ II-1

2.2. Lokasi Perusahaan ......................................................... II-2

2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha ...................................... II-2

2.4. Daerah Pemasaran ......................................................... II-2

2.5. Struktur Organisasi ........................................................ II-3

2.6. Bahan yang Digunakan ................................................. II-5

2.6.1. Bahan Baku ......................................................... II-5

2.6.2. Bahan Penolong .................................................. II-6

2.6.3. Bahan Tambahan ................................................ II-6

2.7. Uraian Proses ................................................................ II-8

III TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... III-1

3.1. Biomekanika ................................................................. III-1

3.1.1. Pengertian Biomekanika ................................... III-1

3.1.2. Keterkaitan Biomekanika dan Ergonomi ......... III-2

3.2. Manual Material Handling ........................................... III-4

3.3. Musculoskeletal disorder (MSD) .................................. III-5

3.4. Standard Nordic Questionnaire (SNQ) ......................... III-5

3.5. Macam-macam Persamaan Pembebanan ...................... III-6

Universitas Sumatera Utara

Page 10: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.5.1 Recommended Weight Limit (RWL) ................. III-6

3.5.2 Lifting Index (LI) .............................................. III-11

3.5.3. Action Limit (AL) ............................................. III-12

3.5.4. Maximum Permissible Limit (MPL) ................. III-13

3.6. Antropometri….. .......................................................... III-18

3.6.1. Pengujian Data Antropometri ........................... III-23

3.6.2. Uji Kecukupan Data ......................................... III-24

3.6.3. Uji Normalitas .................................................. III-24

IV METODOLOGI PENELITIAN .......................................... IV-1

4.1. Tempat Penelitian .......................................................... IV-1

4.2. Objek Penelitian ............................................................ IV-1

4.3. Jenis Penelitian ............................................................. IV-1

4.4. Variabel Penelitian ........................................................ IV-2

4.5. Kerangka Konseptual .................................................... IV-2

4.6. Instrumen Penelitian ...................................................... IV-3

4.7. Metode Pengumpulan Data ........................................... IV-5

4.8. Metode Pengolahan Data .............................................. IV-6

4.9. Analisis Pemecahan Masalah ........................................ IV-7

4.10. Tahapan Penelitian ........................................................ IV-7

Universitas Sumatera Utara

Page 11: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............. V-1

5.1. Pengumpulan Data ........................................................ V-1

5.1.1. Data Diri Pekerja ............................................... V-1

5.1.2. Data Benda Kerja .............................................. V-2

5.1.3. Deskripsi dan Aktivitas Pekerja ....................... V-2

5.1.4. Data Antropometri Pekerja ............................... V-5

5.1.5. Data Recommended Weight Limit (RWL) ......... V-8

5.1.6. Data Maximum Permissible Limit (MPL) ......... V-9

5.1.7. Data Keluhan Pekerja ........................................ V-10

5.2. Pengolahan Data Aktual ............................................... V-15

5.2.1 . Penentuan Nilai RWL ....................................... V-15

5.2.2 . Penentuan Nilai LI ............................................ V-18

5.2.3. Penentuan Nilai MPL ....................................... V-19

5.2.4 . Pengolahan Data Antropometri ........................ V-32

5.2.5. Penetapan Data Antropometri dengan Prinsip

Rata-rata ............................................................ V-52

5.2.6. Perhitungan Kebutuhan Torsi Motor ................ V-55

5.3. Simulasi Pekerja Menggunakan Alat yang Dirancang

dengan Software CATIA V5 .......................................... V-57

5.3.1. Penentuan Nilai LI Usulan ................................ V-61

Universitas Sumatera Utara

Page 12: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... VI-1

6.1. Analisis Manual Material Handling (MMH) .............. VI-1

6.2. Mekanisme dan Dampak Perbaikan Kerja .................... VI-2

VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. VII-1

7.1. Kesimpulan ................................................................... VII-1

7.2. Saran .............................................................................. VII-1

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

Page 13: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Pengamatan Frekuensi Perpindahan Bale pada PT. XYZ ... I-3

2.1. Jenis Bahan Baku ....................................................................... II-5

2.2. Jenis Bahan Penolong ................................................................ II-6

2.3. Jenis Bahan Tambahan .............................................................. II-6

3.1. Faktor Pengali Frekuensi ........................................................... III-10

3.2. Faktor Pengali Pegangan ........................................................... III-11

5.1. Frekuensi Pengamatan Pemindahan Karet Bale pada Stasiun

Pressing ..................................................................................... V-1

5.2. Data Pengukuran Antropometri ................................................. V-6

5.3. Pengumpulan Data RWL ........................................................... V-8

5.4. Pengumpulan Data MPL ........................................................... V-9

5.5. Kuisioner SNQ Pekerja Sebelum Melakukan Pemindahan

Bale pada PT XYZ .................................................................... V-10

5.6. Kuisioner SNQ Pekerja Setelah Menyelesaikan Pemindahan

Bale pada PT XYZ .................................................................... V-13

5.7. Nilai Rata-8rata dan Standar Deviasi Tiap Dimensi Tubuh ...... V-33

5.8. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) ................................................ V-34

5.9. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi I ................................... V-38

Universitas Sumatera Utara

Page 14: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.10. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi II ................................. V-41

5.11. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi III ................................ V-44

5.12. Rekapan Data Setiap Dimensi ................................................... V-47

5.13. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov TSB ..................................... V-50

5.14. Dimensi TSB ............................................................................. V-53

5.15. Rekapitulasi Data Dimensi Antropometri ................................. V-54

5.16. Pengumpulan Data RWL ........................................................... V-58

Universitas Sumatera Utara

Page 15: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT. XYZ Kebun Tanah

Besih ..................................................................................... II-4

2.2. Block Diagram Pengolahan SIR 3 CV ................................. II-9

3.1. Standard Nordic Questionnaire (SNQ) ................................ III-6

3.2. Klasifikasi pada Tulang Belakang........................................ III-14

3.3. Perhitungan Segmen Telapak Tangan .................................. III-15

3.4. Perhitungan Segmen Lengan Bawah.................................... III-15

3.5. Perhitungan Segmen Lengan Atas ....................................... III-16

3.6. Perhitungan Segmen Punggung ........................................... III-16

3.7. Perhitungan Segmen Paha .................................................... III-17

3.8. Perhitungan Segmen Betis ................................................... III-17

3.9. Perhitungan Segmen Kaki .................................................... III-18

3.10. Antropometri Tubuh Manusia yang Diukur Dimensinya .... III-21

4.1. Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... IV-3

4.2. Timbangan Bale ................................................................... IV-4

4.3. Kamera Handphone ............................................................. IV-4

4.4. Meteran ................................................................................ IV-4

4.5. Goniometer ........................................................................... IV-5

4.6. Jangka Sorong ...................................................................... IV-5

4.7. Tahapan Penelitian ............................................................... IV-8

Universitas Sumatera Utara

Page 16: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.1. Benda Kerja yang Diangkat Pekerja .................................... V-2

5.2. Aktifitas Pekerja pada Stasiun Pressing .............................. V-3

5.3. Bagian Tubuh Pekerja Sebelum Keluhan Berdasarkan

Kuisioner SNQ ..................................................................... V-12

5.4. Bagian Tubuh Pekerja Sesudah Keluhan Berdasarkan

Kuisioner SNQ ..................................................................... V-14

5.5. Posisi Telapak Tangan Saat Memindahkan Bale Karet ....... V-19

5.6. Free Body Diagram Telapak Tangan Pemindahan Bale

Karet ..................................................................................... V-20

5.7. Posisi Lengan Bawah Saat Mengangkat Bale Karet ............ V-21

5.8. Free Body Diagram Lengan Bawah Pemindahan Bale

Karet ..................................................................................... V-21

5.9. Posisi Lengan Atas Saat Mengangkat Bale Karet ................ V-22

5.10. Free Body Diagram Lengan Atas Pemindahan Bale

Karet ..................................................................................... V-23

5.11. Posisi Punggung Saat Mengangkat Bale Karet .................... V-24

5.12. Free Body Diagram Punggung Pemindahan Bale Karet ..... V-24

5.13. Posisi Paha Saat Mengangkat Bale Karet ............................ V-26

5.14. Free Body Diagram Paha Pemindahan Bale Karet .............. V-27

5.15. Posisi Betis Saat Mengangkat Bale Karet ............................ V-28

Universitas Sumatera Utara

Page 17: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.16. Free Body Diagram Betis Pemindahan Bale Karet ............. V-28

5.17. Posisi Kaki Saat Mengangkat Bale Karet ............................ V-29

5.18. Free Body Diagram Kaki Pemindahan Bale Karet .............. VI-29

5.19. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB) ........... VI-37

5.20. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB)

Revisi I ................................................................................. VI-40

5.21. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB)

Revisi II ................................................................................ VI-43

5.22. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB)

Revisi III ............................................................................... VI-46

5.23. Ukuran Produk Sesuai Dengan Ukuran Antropometri ......... VI-55

5.24. Simulasi Pekerja Menggunakan Belt Conveyor ................... VI-57

6.1. Alat Rancangan (Belt Conveyor) ......................................... VI-2

6.2. Grafik Perbandingan Hasil RWL Aktual dan Usulan .......... VI-3

6.3. Grafik Perbandingan Hasil LI Aktual dan Usulan ............... VI-3

Universitas Sumatera Utara

Page 18: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Standard Nordic Questionnaire .......................................... L-1

2. Rekapitulasi Pengamatan Pemindahan Bale Pada Stasiun

Pressing ............................................................................... L-2

3. Surat Permohonan Tugas Sarjana ....................................... L-3

4. Surat Penjajakan .................................................................. L-4

5. Surat Balasan ....................................................................... L-5

6. Surat Keputusan Tugas Akhir ............................................. L-6

7. Lembar Asistensi ................................................................. L-7

Universitas Sumatera Utara

Page 19: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia industri sekarang ini dalam menangani perpindahan

material atau produk telah banyak menerapkan sistem mekanisasi dan otomasi,

namun demikian kegiatan penanganan material secara manual tetap ada. Hal ini

disebabkan karena lebih fleksibel dalam gerakan pemindahan barang diruang

kerja yang terbatas, lebih efektif dan lebih rendah biaya operasionalnya. Namun

dibalik keuntungan tersebut terdapat kerugian yang akan mengancam keselamatan

dan kesehatan pekerja. Disamping itu juga dapat menyebabkan penurunan

produktifitas perusahaan, baik melalui beban biaya pengobatan yang tinggi,

meningkatkan ketidakhadiran pekerja, maupun dengan terjadinya penurunan

dalam kualitas pelayanan [1].

Pekerjaan manual handling akan dapat menyebabkan stres pada kondisi

fisik pekerja (seperti: pengerahan tenaga, sikap tubuh yang dipaksakan dan

gerakan berulang) yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera, energi terbuang

secara percuma dan waktu kerja tidak efisien [2]. Bila rasio tuntutan kerja lebih

besar dari kemampuan seseorang maka akan terjadi penurunan performance kerja

yang bisa dimulai oleh adanya ketidaknyamanan, overstress, kecelakaan kerja,

cidera, rasa sakit dan tidak produktif [3]. Aktifitas pengangkatan secara

membungkuk yang disebabkan adanya pembebanan yang terlalu berat

menyebabkan cedera tulang belakang (musculoskeletal disorder) dan gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

otot lainnya. Selain itu aktifitas pemindahan barang juga perlu diperhatikan guna

meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja [4]. Pada dasarnya MSDs dapat

terjadi dengan dua cara : Kelelahan dan keletihan terus-menerus yang disebabkan

oleh periode waktu yang lama, yang dihubungkan dengan aktivitas yang terus-

menerus serta kerusakan tiba-tiba yang disebabkan oleh aktivitas yang sangat

kuat/berat [5]. Ketika resiko ini terjadi maka dapat berakibat cidera

musculoskeletal operator yang merupakan salah satu penyebab utamanya, cedera

pada umumnya melibatkan cedera bahu, pinggul dan tulang belakang bagian

bawah seperti disc, hernia, disc degeneration, retak tulang belakang dan keseleo

[6].

Salah satu otot yang mempunyai peranan sangat penting dalam tubuh

manusia adalah otot punggung atau lebih dikenal dengan istilah back muscular,

cedera tulang belakang/punggung adalah salah satu yang paling umum terjadi

(22% dari semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling banyak membutuhkan

biaya untuk pengobatannya. Salah satu penyebab dari cedera ini adalah overload

yang dipikul oleh tulang belakang (> 60%) dan 60% dari overload ini disebabkan

oleh pekerjaan mengangkat barang, 20% pekerjaan mendorong atau menarik

barang dan 20% akibat membawa barang. Pekerja yang mengangkat beban berat

akan mengalami kemungkinan cedera punggung 8 kali lipat dari pekerja yang

hanya mengangkat barang secara tidak terus menerus [7].

Batasan angkat yang dipakai adalah batasan angkat secara internasional.

Pria di bawah usia 16 tahun batas angkat maksimum adalah 18 kg. Pria usia

diantara 16 tahun dan 18 tahun, maksimum angkat adalah 23 kg [8]. NIOSH

Universitas Sumatera Utara

Page 21: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

(National Institute of Occupational Safety and Health) mengeluarkan statement

mengenai batas maksimum beban yang boleh diangkat oleh pekerja. Batas

pengangkatan tersebut dikenal dengan RWL (Recommended Weight Limit)

dengan konstanta pembebanan sebesar 23 kg [9].

PT. XYZ berdiri pada tahun 1930 yang merupakan perusahaan

manufaktur yang mengolah latex menjadi karet bale. Pabrik ini beralamat di Jalan

Tanah Besih Tebing Tinggi, Kec. Tebing Syahbandar, Kab. Serdang Bedagai

Sumatera Utara. Proses produksi karet bale tersebut meliputi pengadukan lateks,

pembekuan, pencacahan, pencucian, pemotongan, pemisahan air dengan crumb,

pengeringan, pengepakan (pemotongan bale, pressing, packing). Proses tersebut

tidak terlepas dari peran manusia. Sebagian besar pekerjaan diperusahaan ini

sudah menggunakan mesin, tetapi dibagian pengepakan distasiun pressing masih

menggunakan tenaga manusia.

Latex yang telah masak keluar dari mesin dryer menjadi karet bale,

selanjutnya karet bale ditimbang sampai mencukupi berat sesuai standar

perusahaan yaitu 35 kg, kemudian dibawa dan dimasukan ke mesin press.

Pekerjaan pemindahan bale dari timbangan ke mesin press dilakukan oleh 1 orang

pekerja secara manual tanpa bantuan alat material handling. Frekuensi

perpindahan bale rata-rata sebanyak 112 perjam atau total 854 kali dalam 7 jam

kerja. Frekuensi pengangkatan bale setiap jam dalam satu hari kerja terlihat pada

Tabel 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 1.1. Pengamatan Frekuensi Perpindahan Bale pada PT. XYZ

Hari Ke- Jam Kerja Waktu Istirahat (perdetik) Frekuensi Angkat

1

08.00-09.00 17 138 09.00-10.00 17 112 10.00-11.00 51 111 11.00-12.00 30 102 13.00-14.00 23 138 14.00-15.00 11 144 15.00-16.00 28 109 Total 854 Rata-rata 112

Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan analisis beban kerja

berdasarkan teori dan prinsip biomekanika dan melakukan perbaikan aktivitas

kerja pada stasiun pressing.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang dihadapi didapatkan

bahwa aktivitas manual material handling (MMH) distasiun pressing dapat

membahayakan bagi pekerja dikarenakan beban yang diangkat melebihi ambang

batas dari konstanta pembebanan dengan frekuensi angkat yang tinggi (rata-rata

112 kali pengangkatan perjam).

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis beban yang diterima

pekerja dan merancang solusi perbaikan. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan pekerja.

2. Mengidentifikasi dampak beban kerja terhadap pekerja.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

3. Usulan perbaikan aktivitas MMH (Manual Material Handling) pada stasiun

pressing dengan melakukan perancangan fasilitas.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan

meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah

sebelum memasuki dunia kerja.

2. Perusahaan dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan

dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada kegiatan manual material

handling.

3. Dapat mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan PT. XYZ dengan

Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian hanya dilakukan di stasiun pressing PT. XYZ saat melakukan

kegiatan pemindahan bale

2. Analisis menggunakan teori berdasarkan prinsip biomekanika

3. Merancang fasilitas menggunakan pendekatan antropometri

4. Penelitian tidak membahas biaya yang diperlukan untuk perbaikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pekerja yang diteliti bekerja dalam keadaan normal.

2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan

sesuai standar.

3. Kegiatan produksi berjalan dengan lancar sesuai dengan procedural

operasional.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam

beberapa bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta

sistematika penulisan laporan penelitian.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari

PT. XYZ , lokasi perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, daerah pemasaran,

struktur organisasi, bahan yang digunakan, uraian proses

Bab III Tinjauan Pustaka, berisi teori-teori yang mendukung pemecahan

permasalahan penelitian. Teori yang digunakan berhubungan dengan Klasifikasi

Biomekanika, Metode Recommended Weight Limit (RWL), Lifting Index (Li),

Action Limit (AL), Maximum Permissible Limit (MPL), dan Antropometri.

Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang

dilakukan dalam penelitian seperti penentuan tempat dan waktu penelitian, objek

Universitas Sumatera Utara

Page 25: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, instrumen

penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan analisis

pemecahan masalah,tahapan penelitian.

Bab V Pengumpulan Data dan Pengolahan Data, memuat data-data yang

dikumpulkan seperti data diri operator, data benda kerja, data deskripsi dan

aktivitas pekerja, data frekuensi perpindahan, data foto postur kerja pekerja dan

data antropometri. Kemudian diselesaikan dengan menghitung data RWL dan Li

aktual, menghitung perhitungan MPL, menghitung data antropometri dengan uji

keseragaman dan kecukupan data, menghitung uji normal dengan Kolmogorov-

Smirnov Test, kembali menghitung data RWL dan Li usulan dan merancang

usulan fasilitas berdasarkan prinsip antropometri.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, memaparkan analisis terhadap

kondisi aktual sebelum dilakukannya perbaikan, kondisi usulan apabila perbaikan

diterapkan, serta perbandingan antara kondisi aktual dan kondisi usulan.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari

hasil penelitian, serta memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan

dan pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. XYZ berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama X Medan

S.A. Pada tahun 1965, PT. XYZ dialihkan di bawah pengawasan pemerintah

Indonesia berdasarkan peraturan Presiden No. 6 Tahun 1965. Pada tahun 1968,

PT. XYZ menjadi perusahaan gabungan antara Plantation Nord Sumatra S.A.-

Belgia (pemilik saham XYZ) dengan pemerintah R.I dengan nama PT. XYZ

berdasarkan UU penanaman modal asing No. 01/1967 dengan perbandingan

kepemilikan 60% saham Plantation Nord Sumatra dan 40% saham pemerintah

R.I. Pada 13 Desember 2001, telah terjadi perubahan kepemilikan saham XYZ

menjadi 90% saham Plantation Nord Sumatra dan 10% saham pemerintah R.I.

dibawah kementerian BUMN.

Kapasitas produksi crumb rubber pada PT. XYZ Kebun Tanah Besih

terus mengalami perkembangan. Pada tahun 2014, kapasitas produksi crumb

rubber mencapai 720.000 ton / tahun. Pada tahun 2015, setelah pergantian

Tekniker 1, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam peningkatan

jumlah produksi yaitu dari 720.000 ton / tahun menjadi 900.000 ton / tahun.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

2.2. Lokasi Perusahaan

PT. XYZ berdasarkan akta pendiriannya beralamat di Jl. K.L. Yos

Sudarso No.106, Medan, merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak di

bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, serta produksi benih unggul kelapa

sawit.

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan PMA (Penanaman Modal

Asing) dengan status joint venture (patungan) yang beroperasi di Sumatera Utara

dan Nanggroe Aceh Darussalam.

2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. XYZ Kebun Tanah Besih adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pengolahan karet SIR 3CV dan SIR 10 dengan jenis produk latex grade dan lower

grade. Hasil produksi karet digunakan oleh perusahan-perusahaan luar negeri

yang bergerak di bidang manufaktur untuk memproduksi produk-produk yang

membutuhkan bahan baku karet.

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil produksi perusahaan seluruhnya diekspor ke luar negeri, yaitu Eropa

dan Amerika, khususnya Belgia dan Amerika Serikat. Pengiriman produk

dilakukan dengan menggunakan kapal laut.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

2.5. Struktur Organisasi

Secara umum, struktur organisasi di PT. XYZ Kebun Tanah Besih

memiliki struktur organisasi lini dan fungsional. Alasan dikatakan lini dan

fungsional karena wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala

bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para

pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi dapat dilihat

pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

PENGURUS KEBUN / ADM

TEKNIKER – I(KEPALA PABRIK)

TEKNIKER – II(ASISTEN PABRIK)

PENGOLAHAN/PACKING LABORATORIUM ADMINISTRASI

PABRIK MESIN INDUK / PLN BENGKEL UMUM TRANSPORT G U D A N G TUKANG KAYU / KARYAWAN SIPIL

ASISTEN KEBUN/LAPANGAN

Hubungan Lini

Keterangan

Hubungan Fungsional

Sumber: PT. XYZ Kebun Tanah Besih

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. XYZ Kebun Tanah Besih

Universitas Sumatera Utara

Page 30: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

2.6. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi pengolahan crumb

rubber meliputi bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan.

2.6.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses

produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan terbagi

menjadi 2 jenis, yaitu latex grade dan lower grade. Latex grade dan lower grade

merupakan karet yang dihasilkan dari perkebunan milik PT. XYZ Kebun Tanah

Besih. Bahan baku dapat di lihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jenis Bahan Baku

Bahan Baku Keterangan

Latex Grade

Lower Grade

Sumber: PT. XYZ Kebun Tanah Besih

Universitas Sumatera Utara

Page 31: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

2.6.2. Bahan Penolong

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk memperlancar

proses produksi, namun tidak terlihat di bagian akhir produk. Bahan penolong

dapat di lihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jenis Bahan Penolong

Nama Gambar Keterangan

Air

Digunakan sebagai pelarut dan

pencampur zat-zat kimia dengan karet

2.6.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan

berfungsi memberikan nilai tambah pada produk serta merupakan bagian dari

produk akhir. Bahan tambahan dapat di lihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jenis Bahan Tambahan

Nama Gambar Keterangan

Plastik Pembungkus

Digunakan sebagai pembungkus crumb rubber yang sudah

jadi

Universitas Sumatera Utara

Page 32: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 2.3. Jenis Bahan Tambahan (Lanjutan)

Nama Gambar Keterangan

Pallet

Digunakan untuk membatasi produk

yang akan dimasukkan ke dalam panel box

Panel box

Digunakan sebagai packaging produk

akhir

Hydroxylamine Ammonium

Sulphate (HAS)

Digunakan untuk memantapkan

Viskositas Mooney pada karet

Sodium Metabisulfite

(SMBS)

Digunakan sebagai bahan pengawet pada latex grade

HCOOH

Digunakan sebagai koagulan latex

Universitas Sumatera Utara

Page 33: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 2.3. Jenis Bahan Tambahan (Lanjutan)

Nama Bahan Tambahan Keterangan

Ammonia

Digunakan untuk latex tidak membeku

2.7. Uraian Proses

Uraian proses pembuatan crumb rubber di PT. XYZ Kebun Tanah Besih

untuk pengolahan SIR 3 CV ditunjukkan dalam block diagram pada Gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

PENGADUKAN LATEKS

PEMBEKUAN

PENCACAHAN

PENCUCIAN

PEMOTONGAN

PEMISAHAN AIR DARI CRUMB

PENGERINGAN

PENGEPAKAN

Pemotongan Bale Pressing Packing

AirHydroxylamine Ammonium Sulphate (HAS),

Sodium Metabisulfite (SMBS), HCOOH, Ammonia

Plastik Pembungkus, Pallet, Panel Box

Air Keluar

Gambar 2.2. Block Diagram Pengolahan SIR 3 CV

Universitas Sumatera Utara

Page 35: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Biomekanika

3.1.1. Pengertian Biomekanika

Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan

mekanika teknik untuk mendeskripsikan gerakan pada bagian tubuh (kinematik)

dan memahami efek gaya dan momen yang terjadi pada tubuh (kinetik).

Biomekanika juga merupakan keilmuan yang mengkombinasikan hukum-hukum

fisika dan komsep-konsep teknik dengan pengetahuan dari keilmuan biologi dan

perilaku manusia [9].

Aplikasi keilmuan biomekanika sangat luas. Pengetahuan tentang

kemampuan dan keterbatasan system otot rangka manusia dalam bergerak dan

bekerja dibutuhkan sebagai dasar pertimbangan dalam perancangan alat dan

tempat kerja. Pada bidang medis, biomekanika banyak berperan dalam pembuatan

tangan atau kaki buatan (prostesa) serta dalam rehabilitasi fungsi otot-rangka.

Dalam bidang olahraga, perancangan alat-alat olah raga (seperti tongkat golf) dan

evaluasi berbagai teknik gerak tubuh yang efektif (seperti tendangan atau

pukulan) juga didasarkan pada keilmuan biomekanika. Sayangnya di Indonesia,

peran ini masih belum terlihat. Dalam bidang transportasi, pertimbangan

biomekanika dibutuhkan dalam perancangan alat pelindung pengendara dan

penumpang serta dalam rekonstruksi dan simulasi tabrakan. Apa pun jenis produk

Universitas Sumatera Utara

Page 36: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

yang mensyaratkan kerja otot dan gerak tubuh dalam pengoperasiannya sebaiknya

memperhatikan aspek biomekanika manusia.

3.1.2. Keterkaitan Biomekanika dan Ergonomi

Keilmuan biomekanika kerja berkontribusi dalam perancangan dan

evaluasi sistem kerja. Sistem kerja yang dimaksud meliputi metode kerja

(terutama yang menuntut aktivitas fisik berat seperti penanganan material/benda

secara manual), perancangan alat kerja, perancangan stasiun kerja (baik duduk

atau berdiri), serta dalam seleksi dan training pekerja. Berbagai perangkat lunak

computer terkait biomekanika sudah tersebar untuk menyimulasikan dan

memprediksi kemampuan fisik manusia dalam bekerja. Semua aplikasi

biomekanika kerja ini memiliki tujuan utama, yaitu memperbaiki performansi

manusia dalam bekerja serta mengurangi risiko cedera pada sistem otot rangka.

Hingga kini, keilmuan biomekanika kerap menjadi salah satu ujung tombak

aplikasi ergonomi di industri, terutama di Indonesia. Hal ini didukung oleh

beberapa fakta berikut.

1. Efisiensi dan produktivitas kerja masih merupakan isu utama di industri.

Pengetahuan tentang kemampuan biomekanika pekerja dapat digunakan

sebagai masukan pentung untuk mendapatkan rancangan sistem kerja yang

optimal, terutama dalam hal kesesuaian antara kemampuan fisik dan

tuntutan kerja.

2. Pekerjaan di industri masih didominasi oleh kerja fisik otot yang berat dan

aktivitas kerja yang berulang-ulang. Bahkan sering pula dengan durasi

Universitas Sumatera Utara

Page 37: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

waktu yang lama. Tiga hal ini merupakan faktor risiko utama ergonomi

yang berpotensi menimbulkan gangguan pada sistem otot rangka.

3. Ongkos dan biaya yang ditimbulkan akibat gangguan pada sistem otot

rangka sangat mahal. Cacat yang terjadi dapat bersifat permanen, seperti

nyeri dan cedera pada punggung bawah (low-back pain and low back

injury). Biaya yang ditimbulkan meliputi:

a. Biaya pengobatan atau operasi medis,

b. Biaya akibat terhentinya kegiatan produksi,

c. Biaya akibat tidak masuk kerja,

d. Biaya kompetensi akibat tidak mampu bekerja lagi,

e. Biaya tidak langsung lain-lain, termasuk hilangnya kepercayaan

pekerja terhadap jaminan keselamatan kerja dari perusahaan.

Semua komponen biaya di atas akan merugikan pekerja, perusahaan, dan

daya saing industry nasional.

4. Terdapatnya variasi yang sangat besar dalam kemampuan fisik manusia.

Dalam suatu populasi, variasi kemampuan fisik dalam hal biomekanika

lebih besar dari sebatas variasi dimensi tubuh dalam antropometri. Dalam

antropometri, sangat jarang ditemukan variasi individu hingga dua kali lipat

dalam suatu kelompok antara satu individu dan individu lainnya. Sebagai

contoh tinggi badan mahasiswa dengan variasi dalam kisaran antara 150-

190 cm. bandingkan dengan variasi kemampuan untuk mengangkat beban

dari lantai. Perbandingan bobot beban yang mampu diangkat oleh orang

Universitas Sumatera Utara

Page 38: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

yang paling kuat dibandingkan dengan orang yang paling lemah dapat

berbeda dua kali hingga lima kali lipat.

3.2. Manual Material Handling

Manual Material Handling adalah proses membawa secara manual bahan

atau produk pada bidang industri. Setiap penanganan tugas menimbulkan tuntutan

unik pada pekerja. Akan tetapi, tempat kerja dapat membantu pekerja untuk

melaksanakan tugas ini secara aman dan mudah dengan menerapkan dan

menegakkan kebijakan dan prosedur yang tepat [10].

Material handling yang dilakukan manusia disebut sebagai Manual

Material Handling (MMH). Jika manusia harus bekerja dalam aktivitas Manual

Material Handling secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, maka harus

diperhatikan batasan kemampuan metabolisme dan sirkulasi dalam tubuh.

Pemindahan bahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan

menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri (industrial

accident) ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh

beban angkatan berlebih. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni

dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat

dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot, dan persendian akibat

gerakan yang berlebihan.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

3.3. Musculoskeletal disorder (MSD)

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal

yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat

sakit [3]. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu

yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,

ligament dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan

dengan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem

musculoskeletal. Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu :

1. Keluhan sementara (reversible) yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot

menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang

apabila pembebanan dihentikan.

2. Keluhan menetap (persistent) yaitu keluhan otot yang bersifat menetap,

walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot terus

belanjut.

3.4. Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

Standard Nordic Questionnaire (SNQ) merupakan untuk mengetahui

bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari Tidak

Sakit (TS), Agak Sakit (AS), Sakit (S) dan Sangat Sakit (SS), dapat di lihat pada

Gambar 3.1. [10]:

Universitas Sumatera Utara

Page 40: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Gambar 3.1. Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

3.5. Macam-macam Persamaan Pembebanan

3.5.1. Recommended Weight Limit (RWL)

Sebuah lembaga riset yang menangani aspek kesehatan dan keselamatan

kerja di Amerika Serikat, NIOSH (National Institute of Occupational Safety and

Health), pada tahun 1991 mengeluarkan sebuah panduan mengenai batas

maksimum beban yang boleh diangkat oleh pekerja untuk berbagai kondisi

pengangkatan [9]. Penetapan batas beban tersebut didasari oleh hasil-hasil

penelitian yang menggabungkan pendekatan biomekanika, fisiologi, dan

psikofisik. Batas pengangkatan tersebut dikenal dengan RWL (Recommended

Weight Limit).

Terdapat enam faktor yang menentukan besaran RWL, yakni empat factor

yang mempengaruhi sikap saat pengangkatan, satu factor berkaitan dengan

frekuensi pengangkatan, dan satu factor lagi berkaitan dengan kondisi pegangan

Universitas Sumatera Utara

Page 41: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

benda yang diangkat. Enam factor tersebut disebut sebagai factor pengali yang

menentukan RWL dengan rumusan persamaan berikut.

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM ………………………….. (1)

Keterangan:

RWL : Batas beban yang direkomendasikan LC :Konstanta pembebanan (load constant) = 23 kg HM :Faktor pengali horizontal (horizontal multiplier) VM : Faktor pengali vertical (vertical multiplier) DM : Faktor pengali perpindahan (distance multiplier) AM : Faktor pengali asimetrik (asymmetric multiplier) FM : Faktor pengali frekuensi (frequency multiplier) CM : Faktor pengali pegangan (coupling multiplier)

Perlu dicatat bahwa tiap-tiap factor pengali mempunyai nilai maksimum 1.

Artinya, jika semua pengali nilainya 1 maka RWL akan sama dengan LC, yakni

23 kg. inilah yang disebut sebagai kondisi optimal pengangkatan. Semakin kecil

besaran factor-faktor pengali, maka batas beban yang diangkat juga semakin kecil

untuk sikap tubuh, frekuensi pengangkatan dan kondisi beban yang diberikan.

Penilaian aman atau tidak aman suatu pengangkatan dilakukan dengan

membandingkan batas beban pengangkatan dengan bobot beban aktual yang

diangkat.

Rumusan RWL ini telah digunakan secara luas di industry sebagai acuan

dalam evaluasi aktivitas pengangkatan secara manual sebesar 23 kg. Untuk

mendapatkan batas beban pengangkatan, cukup dihitung enam faktor pengali yang

telah ditetapkan.

1. Faktor Pengali Hotizontal (HM)

Besaran HM ditentukan dengan rumus: HM = 25/H, dengan H adalah jarak

horizontal yang didefenisikan sebagai jarak antara titik tengah kedua mata

Universitas Sumatera Utara

Page 42: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

kaki bagian dalam sampai dengan titik yang diproyeksikan dari titik pusat

beban saat pengangkatan. Jika H < 25 cm maka diasumsikan H sama dengan

25 cm dan HM = 1. Jika H = 50 cm, maka HM = 0,5. Artinya, batas beban

yang diangkat saat HM = 50 cm adalah setengah dari batas beban saat H =

25 cm. Perlu dicatat bahwa H ditentukan oleh sikap tubuh saat

pengangkatan. Kondisi yang ideal adalah saat beban sedekat mungkin

dengan tubuh yang akan memberikan nilai H yang paling kecil dan HM = 1.

2. Faktor Pengali Vertikal (VM)

Besaran VM ditentukan dengan rumus: VM = 1-(0,003|V-75|), dengan V

didefenisikan sebagai jarak dari lantai terhadap posisi kedua tangan saat

pengangkatan, yang biasanya diasumsikan sebagai titik tengah benda yang

dibawa. Terjadinya perubahan VM terhadap V bersifat linier, walaupun

relatif tidak setajam perubahan HM terhadap H. V juga ditentukan oleh

sikap tubuh saat pengangkatan, dengan kondisi aktual adalah saat beban

setinggi pinggang (V = 75 cm sehingga VM = 1).

3. Faktor Pengali Jarak (DM)

Besaran DM ditentukan dengan rumus: DM = 0,82 + 4,5/D, dengan D

didefenisikan sebagai jarak perbedaan/perpindahan ketinggian secara

vertikal antara posisi awal dan akhir dari pengangkatan. Nilai D

diasumsikan antara 25 sampai dengan 175 cm. jika nilai D kurang dari 25

cm maka D dianggap 25 cm. Besaran D juga ditentukan oleh sikap tubuh

Universitas Sumatera Utara

Page 43: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

saat pengangkatan (kondisi awal dan akhir), dengan kondisi ideal adalah

jarak perpindahan vertikal kurang dari 25 cm.

4. Faktor Pengali Asimetri (AM)

Besaran AM ditentukan dengan rumus AM = 1- 0,0032 A (rad) di mana A

adalah sudut asimetrik yang merupakan sudut yang dibentuk antara

pertengahan bidang sagittal dan garis asimetrik. Bidang sagital adalah

bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian, kanan dan kiri, saat posisi

tubuh netral (tidak ada perputaran pada bahu dan kaki). Garis asimetrik

adalah garis horizontal yang menghubungkan titik tengah garis yang

menghubungkan kedua mata kaki bagian dalam dan proyeksi titik tengah

beban pada lantai pada tiap saat posisi pengangkatan. Kondisi optimal, di

mana AM = 1, diperoleh saat posisi tubuh berada dalam keadaan netral

(tidak berputar).

5. Faktor Pengali Frekuensi (FM)

Berbeda dengan faktor-faktor pengali yang telah dibahas terdahulu, FM

tidak dihitung secara rumus matematis, namun dapat ditentukan berdasarkan

tabel acuan. Dalam hal ini FM ditentukan oleh frekuensi rata-rata

pengangkatan permenit dan posisi beban saat diangkat dari lantai (C = jarak

vertikal). Untuk pengangkatan dengan frekuensi per menit < 0,2 maka

diambil nilai frekuensi per menit = 0,2. Berikut adalah tabel faktor pengali

frekuensi.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 3.1. Faktor Pengali Frekuensi

Frek. Lift/min

Work Duration ≤ 1 jam 1 – 2 jam 2 – 8 jam

V˂75 V≥75 V<75 V≥75 V<75 V≥75

0,2 0,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 >15

1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 0,84 0,80 0,75 0,70 0,60 0,52 0,45 0,41 0,37 0,00 0,00 0,00 0,00

1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 0,84 0,80 0,75 0,70 0,60 0,52 0,45 0,41 0,37 0,34 0,31 0,28 0,00

0,95 0,92 0,88 0,84 0,79 0,72 0,60 0,50 0,42 0,35 0,30 0,26 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,95 0,92 0,88 0,84 0,79 0,72 0,60 0,50 0,42 0,35 0,30 0,26 0,23 0,21 0,00 0,00 0,00 0,00

0,85 0,81 0,75 0,65 0,55 0,45 0,35 0,27 0,22 0,18 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,85 0,81 0,75 0,65 0,55 0,45 0,35 0,27 0,22 0,18 0,15 0,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Sumber: Ergonomi Suatu Pengantar

6. Faktor Pengali Pegangan (CM)

Sama halnya dengan FM, faktor pengali pegangan (CM) ditentukan dari

tabel. CM ditentukan oleh kondisi pegangan (handle) beban yang diangkat

dan juga nilai V. Kondisi yang baik diindikasikan oleh adanya handle yang

nyaman dipegang oleh tangan. Berikut adalah tabel faktor pengali pegangan.

Tabel 3.2. Faktor Pengali Pegangan Coupling Type V<75 cm V≥75 cm

Good Fair Poor

1,00 0,95 0,90

1,00 1,00 0,90

Sumber: Ergonomi Suatu Pengantar

Beberapa penelitian telah dilakukan di ITB untuk merivisi penggunaan

rumusan RWL sehingga cocok untuk pekerja Indonesia. Besaran konstanta

Universitas Sumatera Utara

Page 45: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

pengali menjadi 20 kg. Widyanti (1998) juga mengusulkan faktor pengali vertikal

(VM) menjadi =1-(0,003|V-69|) karena tinggi pinggang untuk rata-rata pekerja

Indonesia lebih pendek. Salmiah (2001) juga melakukan penelitian terhadap factor

pengali asimetrik (AM) dan mengusulkan menjadi:

AM = 1-(0,005A) untuk 0°≤ A ≤30°

AM = 1-(0,0031A) untuk 30°< A ≤60°

AM = 1-(0,0025A) untuk A>60°

3.5.2. Lifting Index (LI)

Pada umumnya, dalam setiap pengangkatan terdapat dua posisi tubuh

yakni posisi awal pengangkatan dan akhir pengangkatan [9]. Oleh karena itu,

RWL harus dihitung untuk kedua kondisi tersebut dan dinamakan sebagai

RWLawal dan RWLakhir. Dalam perhitungan keduanya, besaran faktor pengali DM

akan sama. Besaran factor pengali FM dan CM pada dua posisi tersebut bisa jadi

berbeda atau sama, bergantung nilai V.

NIOSH mengusulkan penilaian aman atau tidaknya suatu aktivitas

pengangkatan didasarkan atas Lifting Index (LI). LI dirumuskan sebagai

perbandingan antara batas beban yang direkomendasikan untuk diangkat terhadap

beban yang seharusnya diangkat. Batas beban yang direkomendasikan diangkat

dipilih dari nilai terkecil di antara RWLawal dan RWLakhir. Oleh karena itu,

rumusan LI adalah:

LI = Bobot beban Aktual / min (RWLawal , RWLakhir) ………………….….. (2)

Universitas Sumatera Utara

Page 46: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut.

- Jika LI ≤ 1, maka pekerjaan tersebut aman

- Jika 1 < LI ≤ 3, maka pekerjaan tersebut mungkin berisiko

- Jika LI > 3, maka pekerjaan tersebut berisiko

3.5.3. Action Limit (AL)

Batasan gaya angkat normal (the Action Limit) diberikan oleh NIOSH dan

berdasar gaya tekan sebesar 3500 Newton pada L5/S1 [11]. Kemampuan AL yang

dapat diangkat oleh operator dalam mengangkat beban tersebut adalah [12]:

AL = 40 ( ) ( ) (0,7 + ) (1 - ) ………………..…………………….. (3)

Keterangan:

AL: Action Limit (kg)

H: Jarak antara pusat beban ke lumbar spin (cm)

V: Jarak antara pusat beban ke lantai (cm)

D: Jarak perpindahan beban dari lokasi lama ke lokasi yang baru (cm)

F: Frekuensi pengangkatan (lift/menit)

3.5.4. Maximum Permissible Limit (MPL)

Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan (the maximum permissible

limit), yang direkomendasikan NIOSH (1981) adalah berdasarkan gaya tekan

sebesar 6500 N pada L5/S1 [11]. Dapat di lihat pada Gambar 3.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Gambar 3.2. Klasifikasi pada Tulang Belakang

Universitas Sumatera Utara

Page 48: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Di bawah ini merupakan perhitungan tiap segmen yang mempengaruhi

tulang belakang, dengan rumus berat badan (W), sebagai berikut[13]:

WH = 0,6% x Wbadan

WLA = 1,7% x Wbadan

WUA = 2,8% x Wbadan

WT = 50% x Wbadan

Berikut perhitungan gaya dan momen pada segmen tubuh [14]:

1. Telapak tangan

Gambar 3.3. Perhitungan Segmen Telapak Tangan

2. Lengan bawah

Gambar 3.4. Perhitungan Segmen Lengan Bawah

Universitas Sumatera Utara

Page 49: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

3. Lengan atas

Gambar 3.5. Perhitungan Segmen Lengan Atas

4. Punggung

Gambar 3.6. Perhitungan Segmen Punggung

a. Perhitungan Tekanan Perut (PA) dengan persamaan:

PA =

b. Perhitungan Gaya Perut (FA) dengan persamaan:

FA = PA x AA

c. Perhitungan gaya otot pada spinal erector dengan persamaan:

FM x E = ML5/S1 – FA x D

d. Perhitungan berat tubuh keseluruhan dengan persamaan:

Wtotal = Wo + 2WH + 2WLA + 2WUA + WT

Universitas Sumatera Utara

Page 50: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

e. Perhitungan nilai Gaya Kompresi pada Segmen L5/S1 dengan persamaan:

FC = |(Wtot x cos θ4) – FA + FM|

5. Paha

Gambar 3.7. Perhitungan Segmen Paha

6. Betis

Gambar 3.8. Perhitungan Segmen Betis

Universitas Sumatera Utara

Page 51: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

7. Kaki

Gambar 3.9. Perhitungan Segmen Kaki

a. Perhitungan gaya keseluruhan tubuh:

Wtotal = 2Wth + 2Wc + 2Wf

b. Perhitungan gaya kompresi pada bagian kaki (Fcf) dengan persamaan:

Fcf = FC L5/S1 + Wtot x cos θT

3.6. Antropometri

Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan

“metri” yang berarti ukuran [15]. Antropometri dapat diartikan sebagai studi yang

berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada umumnya

memiliki bentuk, ukuran, berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan lainnya.

Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara

lain dalam hal:

1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dan lain-lain).

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas, dan

sebagainya.

3. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer, dan

lain-lain.

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia antara lain:

1. Umur

Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar

dengan bertambahnya umur sejak awal kelahiran sampai dengan umur

sekitar 20 tahunan.

2. Jenis kelamin (Sex)

Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan

dengan ukuran tubuh wanita, kecuali untuk beberapa ukuran tubuh tertentu

seperti pinggul, dan sebagainya.

3. Suku/bangsa (Ethnic)

Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karekteristik

fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya.

4. Posisi tubuh (Posture)

Posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran karena

berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Pengukuran posisi tubuh dapat

dilakukan dengan dua cara pengukuran yaitu:

a. Pengukuran dimensi struktur tubuh (Structural Body Dimension).

Posisi tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak.

Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini dikenal dengan

“Static Anthropometry”. Ukuran diambil dengan persentil tertentu

seperti 5-th, 50-th dan 95-th.

b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (Functional Body Dimensions).

Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat

Universitas Sumatera Utara

Page 53: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

melakukan gerakan tertentu. Hal pokok yang ditekankan dalam

pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran

tubuh yang nantinya berkaitan erat dengan gerakan nyata yang

diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Cara

pengukuran semacam ini juga biasa disebut dengan “Dynamic

Anthropometry”.

5. Cacat tubuh

Data antropometri diperlukan untuk perancangan produk bagi orang cacat

seperti kursi roda, kaki/tangan palsu, dan lain-lain.

6. Tebal/tipisnya pakaian yang dipakai

Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variansi yang berbeda pula

dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Dengan demikian

dimensi tubuh orangpun akan berbeda dari satu tempat dengan tempat

yang lain.

7. Kehamilan (Pregnancy)

Kondisi ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh (khusus

bagi perempuan). Hal tersebut jelas membutuhkan perhatian khusus

terhadap produk yang dirancang bagi segmentasi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Dimensi tubuh yang diukur pada data antropometri dapat dilihat pada

Gambar 3.10. [15]:

Sumber: Sritomo Wignjoesobroto. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu

Gambar 3.10. Antropometri Tubuh Manusia yang Diukur Dimensinya

Adapun penjelasan nomor yang terdapat pada Gambar 3.30 adalah sebagai

berikut:

1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala)

2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak

3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak

4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)

5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak

(dalam gambar tidak ditunjukan)

Universitas Sumatera Utara

Page 55: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (dukur dari atas tempat duduk/pantat

sampai dengan kepala)

7. Tinggi mata dalam posisi duduk

8. Tinggi bahu dalam posisi duduk

9. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)

10. Tebal atau lebar paha

11. panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan ujung lutut

12. panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan bagian belakang dari

lutut/betis

13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk

14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan

paha

15. Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)

16. Lebar pinggul/pantat

17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukan pada

gambar)

18. Lebar perut

19. Panjang siku yang diukur dari siku smpai dengan ujung jari – jari dalam

posisi siku tegak lurus

20. Lebar kepala

21. Panjang tangan diukur dari pergelangan tangan sampai dengan ujung jari

22. Lebar telapak tangan

Universitas Sumatera Utara

Page 56: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri-

kanan (tidak ditunjukan dalam gambar)

24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai

sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal)

25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya

no 24 tetapi dalam posisi duduk (tidakditunjukan dalam gambar)

26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai

ujung jari tangan

3.6.1. Pengujian Data Antropometri

Data antropometri perlu melakukan uji keseragaman, kecukupan dan

normalitas agas dapat digunakan dalam perancangan adapun rumus-rumus yang

digunakan untuk mencari keseragaman data yaitu [16]:

1. Nilai rata-rata

Mean (Χ ) adalah nilai rata-rata yang dihitung dari sekelompok data tertentu.

Rumus mean (nilai rata-rata) dinyatakan sebagai berikut:

nX

nXXX nn ∑=+++

=Χ....21 …………………………………….….. (4)

Dimana: n = Jumlah sampel yang diteliti ΣXi = Jumlah semua nilai X ke-i 2. Nilai standar deviasi

Standar Deviasi (SD) adalah simpangan yang dibakukan dari data yang

dihitung. Rumus standar deviasi dinyatakan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 57: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

( )1

2

−=∑

N

XXs

i

…………………………………………...……….….. (5)

Dimana: S = Standard deviasi Xi = Data ke-i

N = Jumlah Data

3. Batas Kontrol

BKA/BKB = ± 1.96 s ……...………………………………………….….. (6)

Jika X min> BKB dan Xmaks< BKA maka Data Seragam Jika X min< BKB dan Xmaks> BKA maka Data Tidak Seragam

3.6.2. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil

pengukuran dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tertentu jumlahnya

telah memenuhi atau tidak. Untuk melakukan uji kecukupan data digunakan

persamaan berikut [16]:

2

'

×

=d

skN ……...……………………………………………………….….. (7)

Keterangan:

N’ = Jumlah pengamatan yang diperlukan

k = harga indeks confidence (tingkat kepercayaan)

s = standar deviasi

d = tingkat ketelitian

Jika N’ < N, maka data pengamatan cukup

Jika N’>N, maka data pengamatan kurang dan perlu tambahan data

Universitas Sumatera Utara

Page 58: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

3.6.3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data

terdistribusi secara normal atau tidak [17]. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan menggunakan tes Kolmogorov-Sminov dengan bantuan SPSS

(Statistical Package for Social Science) version 20.0 for windows dengan tingkat

signifikansi 0,05. Populasi data dikatakan terdistribusi secara normal apabila hasil

tes Kolmogorov-Sminov > 0,05.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yaitu PT. XYZ yang merupakan perusahaan

manufaktur yang mengolah latex menjadi karet bale. Pabrik ini beralamat di Jalan

Tanah Besih Tebing Tinggi, Kec. Tebing Syahbandar, Kab. Serdang Bedagai,

Provinsi Sumatera Utara.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pekerja, beban kerja, fasilitas kerja dan cara kerja

di stasiun pressing pada PT. XYZ .

4.3. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analisis kerja dan aktivitas yang merupakan

bagian dari penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menyelidiki

secara terperinci aktivitas dan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang agar

mendapat rekomendasi untuk berbagai keperluan [18].

Universitas Sumatera Utara

Page 60: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen

Variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel dependen.

Variabel yang termasuk dalam jenis ini yaitu:

a. Jarak horizontal (H) dan vertikal (V)

b. Berat Bale

c. Frekuensi angkat

d. Durasi kerja

e. Sudut tubuh pekerja

f. Berat badan pekerja

2. Variabel Dependen

Variabel terkait yang nilainya dipengaruhi variabel lain.

Variabel yang termasuk dalam jenis ini yaitu:

a. Recommended weight limit (RWL) dan Lifting index (LI)

b. MPL, FC, AL

4.5. Kerangka Konseptual

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan

kerangka konseptual yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih

sistematis. Pada kerangka konseptual ini terdapat hubungan antar variabel untuk

nilai Recommended Weight Limit & Lifting Index dapat diperoleh dari data Jarak

Horizontal (H), Jarak Vertikal (V), berat bale, frekuensi angkat dan durasi kerja.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Untuk nilai Maximum Permissible Limit (MPL), Force Compression (FC), dan

Action Limit (AL) diperoleh dari data Sudut tubuh pekerja dan berat badan

pekerja. Untuk resiko beban kerja dapat diketahui dengan melihat nilai dari RWL,

LI, FC, MPL, dan AL. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan antara lain:

1. Timbangan

Digunakan untuk mengukur berat beban kerja yang diterima pekerja.

Timbangan dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Gambar 4.2. Timbangan Bale

2. Kamera Handphone

Digunakan untuk mendokumentasikan posisi tubuh pekerja ketika

bekerja. Kamea Handphone dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Kamera Handphone

3. Meteran

Digunakan untuk mengukur jarak-jarak pekerja ketika bekerja.

Meteran yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Meteran

Universitas Sumatera Utara

Page 63: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

4. Goniometer

Digunakan untuk mengukur sudut tubuh pekerja ketika bekerja.

Goniometer dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Goniometer

5. Alat Ukur Antropometri

Digunakan untuk mengukur dimensi tubuh pekerja sebagai dasar

perancangan fasilitas dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Jangka Sorong

4.7. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Data RWL untuk Origin dan Destination diperoleh dengan melakukan

pengukuran terhadap pekerja pada saat aktivitas pengangkatan bale dan

peletakan bale.

2. Durasi kerja diperoleh dari informasi perusahaan dilihat dari jumlah shift

kerja.

3. Frekuensi perpindahan diperoleh dari pengamatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

4. Tinggi & berat badan diperoleh dari mengukur dan menimbang pekerja.

5. Foto elemen kegiatan diperoleh dengan cara mengambil gambar pada saat

pekerja melakukan aktifitasnya.

6. Data antropometri diperoleh dari pengukuran dimensi tubuh pekerja terkait

dan untuk dimensi yang diperlukan menggunakan dari database Laboratorium

Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, Teknik Industri, Universitas

Sumatera Utara.

4.8. Metode Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Data Aktual

a. Perhitungan RWL dan Li

Untuk melihat pekerjaan tersebut apakah dapat menimbulkan resiko cidera

tulang belakang terhadap pekerja atau tidak.

b. Perhitungan MPL, FC, AL

Untuk melihat besar gaya tekan terhadap L5/S1 pada pekerja

c. Perhitungan Data Antropometri

Untuk menentukan dimensi alat yang diusulkan

2. Pengolahan Data Usulan

a. Gambar Simulasi Pekerja Menggunakan Alat yang Dirancang dengan

Software CATIA V5 untuk mendapatkan data usulan yang akan dianalisis

Universitas Sumatera Utara

Page 65: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

b. Perhitungan RWL, Li usulan

Untuk melihat apakah usulan yang dilakukan dapat menurunkan timbulnya

resiko cidera tulang belakang terhadap pekerja atau tidak

4.9. Analisis Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang dilakukan pada penelitian ini dengan melakukan

perancangan fasilitas untuk aktivitas pengangkatan karet bale agar dapat

mengurangi resiko cedera tulang belakang (Musculoskeletal Disorders/ MSDs)

dan dianalisis perkiraan dampaknya terhadap pekerja dan aktifitas kerja.

4.10. Tahapan Penelitian

Keseluruhan tahapan penelitian digambarkan dalam bentuk block diagram

yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.

Universitas Sumatera Utara

Page 66: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

MULAI

Studi Pendahuluan1. Kondisi Perusahaan2. Informasi pendukung

Studi Literatur1. Teori Buku2. Referensi Jurnal Penelitian

Identifikasi Masalah AwalAdanya masalah keluhan rasa sakit yang terjadi padaoperator karena kegiatan manual material handling.

Pengumpulan Data

1. Data Primer 2. Data Sekunder- Data RWL (Horizon, Vertikal, jarak dan sudut - Data Umum Perusahaan perpindahan) untuk Origin dan Destination- Durasi kerja.- Frekuensi Angkat- Tinggi & Berat Badan- Foto Elemen Kegiatan- Data Antropometri

Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah dilakukan terhadap hasil pengolahan data.

Pengolahan Data

1. Secara Aktual- Perhitungan RWL dan Li Untuk melihat pekerjaan teersebut dapat menimbulkan resiko cidera tulang belakang terhadap pekerja.- Perhitungan MPL, FC, AL Untuk melihat gaya besar gaya tekan terhadap L5/S1 pada pekerja- Perhitungan data antropometri Untuk menentukan dimensi alat yang di usulkan

2. Secara Usulan- Gambar simulasi dengan Software CATIA V5 Untuk mendapatkan data usulan yang akan dianalisis- Perhitungan RWL, Li usulan

Gambar 4.7. Tahapan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 67: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung

terhadap pekerja stasiun pressing di PT XYZ dengan cara mengamati kegiatan

pekerjaan pemindahan bale secara langsung dan memperoleh informasi dari

wawancara dengan pekerja mengenai keluhan terhadap bagian tubuhnya akibat

melakukan aktifitas sertajuga dikumpulkan data pribadi dari pekerja bersangkutan.

5.1.1. Data Diri Pekerja

Data pekerja pemindahan bale pada PT XYZ adalah sebagai berikut:

Nama : Herbert Simbolon

Jenis Kelamin : Pria

Umur : 33 Tahun

Berat Badan : 69 kg

Masa Kerja : 8 Tahun

Universitas Sumatera Utara

Page 68: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

5.1.2. Data Benda Kerja

Benda kerja memiliki berat 35 kg. Dimensi bale adalah panjang x lebar x

tinggi = 70 cm x 35 cm x 20 cm, proses penimbangan dilakukan oleh operator

timbang. Benda kerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.1. Benda Kerja yang Diangkat Pekerja

5.1.3. Deskripsi dan Aktivitas Pekerja

Deskripsi pemindahan bale dari timbangan ke mesin press adalah:

1. Pekerja memegang bale diatas timbangan.

2. Pekerja mengangkat bale dari timbangan

3. Pekerja membawa dan mengarahkan bale ke mesin press yang berjarak 3,1

meter dari timbangan

4. Pekerja meletakkan bale di mesin press.

Universitas Sumatera Utara

Page 69: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Foto-foto aktifitas pekerja ketika pemindahan bale dapat di lihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2. Aktifitas Pekerja pada Stasiun Pressing

Pekerjaan pemindahan bale dari timbangan ke mesin press dilakukan

secara manual tanpa bantuan alat material handling dan dilakukan secara repatitif.

Untuk frekuensi angkat dapat dilihat pada Tabel 5.1.

a) Memegang b) Mengangkat c) Membawa

d) Meletakkan

Universitas Sumatera Utara

Page 70: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel. 5.1. Frekuensi Pengamatan Pemindahan Karet Bale pada Stasiun Pressing

Hari Ke- Jam Kerja Waktu Istirahat (perdetik) Frekuensi Angkat

1

08.00-09.00 17 138 09.00-10.00 17 112 10.00-11.00 51 111 11.00-12.00 30 102 13.00-14.00 23 138 14.00-15.00 11 144 15.00-16.00 28 109

2

08.00-09.00 24 124 09.00-10.00 40 112 10.00-11.00 35 112 11.00-12.00 43 128 13.00-14.00 56 105 14.00-15.00 39 105 15.00-16.00 16 133

3

08.00-09.00 32 105 09.00-10.00 14 138 10.00-11.00 25 109 11.00-12.00 17 106 13.00-14.00 51 132 14.00-15.00 37 102 15.00-16.00 60 108

4

08.00-09.00 30 138 09.00-10.00 51 111 10.00-11.00 25 143 11.00-12.00 17 103 13.00-14.00 53 127 14.00-15.00 34 102 15.00-16.00 35 109

Universitas Sumatera Utara

Page 71: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel. 5.1 Frekuensi Pengamatan Pemindahan Karet Bale pada Stasiun Pressing (Lanjutan)

Hari Ke- Jam Kerja Waktu Istirahat (perdetik) Frekuensi Angkat

5

08.00-09.00 40 108 09.00-10.00 31 116 10.00-11.00 21 109 11.00-12.00 20 124 13.00-14.00 37 138 14.00-15.00 51 132 15.00-16.00 14 120

6

08.00-09.00 33 109 09.00-10.00 43 143 10.00-11.00 59 108 11.00-12.00 17 133 13.00-14.00 56 108 14.00-15.00 30 119 15.00-16.00 22 144

7

08.00-09.00 26 138 09.00-10.00 29 123 10.00-11.00 37 97 11.00-12.00 40 89 13.00-14.00 39 91 14.00-15.00 26 137 15.00-16.00 33 109

Total 5801

5.1.4. Data Antropometri Pekerja

Antropometri pekerja terkait pekerjaan pemindahan bale hanyalah

dimensi antropometri TSB (Tinggi Siku Berdiri). Dimensi TSB digunakan

karena dimensi antropometri tersebut dapat menentukan tinggi dari rancangan

alat bantu material handling berupa conveyor yang disesuaikan dengan tinggi

siku pekerja.

Berikut merupakan Data Antropometri yang digunakan yang didapatkan

dari Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, Teknik Industri,

Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.2. Data Pengukuran Antropometri

No Nama TSB 1 Responden 1 96,00 2 Responden 2 94,30 3 Responden 3 100,00 4 Responden 4 97,40 5 Responden 5 93,00 6 Responden 6 99,20 7 Responden 7 98,10 8 Responden 8 93,20 9 Responden 9 94,10 10 Responden 10 89,60 11 Responden 11 104,00 12 Responden 12 93,00 13 Responden 13 90,80 14 Responden 14 95,30 15 Responden 15 92,20 16 Responden 16 93,70 17 Responden 17 92,20 18 Responden 18 104,60 19 Responden 19 92,30 20 Responden 20 93,00 21 Responden 21 100,00 22 Responden 22 99,90 23 Responden 23 95,00 24 Responden 24 97,60 25 Responden 25 103,20 26 Responden 26 92,80 27 Responden 27 90,10 28 Responden 28 102,30 29 Responden 29 90,20 30 Responden 30 92,40 31 Responden 31 98,00 32 Responden 32 87,30 33 Responden 33 93,50 34 Responden 34 101,50 35 Responden 35 96,00 36 Responden 36 90,00

Universitas Sumatera Utara

Page 73: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.2. Data Pengukuran Antropometri (Lanjutan)

No Nama TSB 37 Responden 37 92,80 38 Responden 38 93,70 39 Responden 39 97,20 40 Responden 40 101,90 41 Responden 41 97,50 42 Responden 42 100,40 43 Responden 43 93,00 44 Responden 44 90,30 45 Responden 45 103,50 46 Responden 46 94,30 47 Responden 47 85,90 48 Responden 48 94,20 49 Responden 49 88,70 50 Responden 50 90,30 51 Responden 51 96,80 52 Responden 52 94,40 53 Responden 53 94,70 54 Responden 54 86,50 55 Responden 55 87,90 56 Responden 56 86,60 57 Responden 57 93,50 58 Responden 58 93,50 59 Responden 59 98,90 60 Responden 60 87,00 61 Responden 61 92,00 62 Responden 62 88,10 63 Responden 63 100,10 64 Responden 64 89,70 65 Responden 65 86,80 66 Responden 66 97,30 67 Responden 67 99,00 68 Responden 68 98,20 69 Responden 69 98,40 70 Responden 70 86,00 71 Responden 71 104,70 72 Responden 72 90,00 73 Responden 73 95,40 74 Responden 74 95,00 75 Responden 75 88,00 76 Responden 76 92,00 77 Responden 77 95,00 78 Responden 78 96,50

Universitas Sumatera Utara

Page 74: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.2. Data Pengukuran Antropometri (Lanjutan)

No Nama TSB 79 Responden 79 95,40 80 Responden 80 100,90 81 Responden 81 96,20 82 Responden 82 91,00 83 Responden 83 102,50 84 Responden 84 103,90 85 Responden 85 100,20 86 Responden 86 93,30 87 Responden 87 95,80 88 Responden 88 90,20 89 Responden 89 82,70 90 Responden 90 106,10

5.1.5. Data Recommended Weight Limit (RWL)

Data pengukuran yang diperlukan untuk perhitungan RWL dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Pengumpulan Data RWL No. Data Nilai 1. Nama Herbert 2. Metode Pemindahan 3. Berat Objek

a. L Nyata b. L Max

35 23

4. Lokasi Tangan (H) a. Origin

70 b. Destination 40

5. Lokasi Tangan (V) a. Origin b. Destination

70 90

6. Perpindahan Vertikal (D)

20

7. Sudut Asimetris a. Origin b. Destination

0 90

8. Frekuensi Angkat/ menit 2 9. Durasi Kerja (jam) 8 10. Pegangan Objek Poor

Keterangan: 1. L = Load/beban (kg) 2. H = Horizontal (cm)

Universitas Sumatera Utara

Page 75: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

3. V = Vertikal (cm) 5.1.6. Data Maximum Permissible Limit (MPL) Data pengukuran untuk perhitungan MPL dapat dilihat Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Pengumpulan Data MPL No. Data Nilai 1. Nama Herbert 2. Metode Pemindahan 3. Sudut

Inklinasi a. ϴ1 b. ϴ2 c. ϴ3 d. ϴ4 e. ϴH f. ϴT g. ϴ5 h. ϴ6 i. ϴ7

5 20 85 60 95 91 90,5 35

21,2

4. PKT 15 5. PLB 31 6. PLA 27 7. PP 64 8. PH 56 9. PB 52 10. PK 23 11. BB 69

Keterangan : 1. ϴ1 = Sudut Inklinasi pergelangan tangan

2. ϴ2 = Sudut Inklinasi lengan bawah

3. ϴ3 = Sudut Inklinasi lengan atas

4. ϴ4 = Sudut Inklinasi punggung

5. ϴH = Sudut Inklinasi perut bagian atas

6. ϴT = Sudut Inklinasi perut bagian bawah

7. ϴ5 = Sudut Inklinasi paha

8. ϴ6 = Sudut Inklinasi betis

9. ϴ7 = Sudut Inklinasi kaki

10. PKT = Panjang kepalan tangan

11. PLB = Panjang lengan bawah

12. PLA = Panjang lengan atas

Universitas Sumatera Utara

Page 76: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

13. PP = Panjang Punggung

14. PH = Panjang Paha

15. PB = Panjang Betis

16. PK = Panjang Kaki

17. BB = Berat Badan

5.1.7. Data Keluhan Pekerja

Berikut merupakan data hasil rekapitulasi kuesioner SNQ dari pekerja

sebelum melakukan pekerjaan pemindahan bale, seperti terlihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Kuisioner SNQ Pekerja Sebelum Melakukan Pemindahan Bale pada PT XYZ

No Jenis Keluhan Tingkat Keluhan

Tidak Sakit

Agak Sakit Sakit Sangat

Sakit 0 Sakit kaku di leher bagian atas √ 1 Sakit kaku di bagian leher bagian bawah √ 2 Sakit di bahu kiri √ 3 Sakit di bahu kanan √ 4 Sakit lengan atas kiri √ 5 Sakit di punggung √ 6 Sakit lengan atas kanan √ 7 Sakit pada pinggang √ 8 Sakit pada bawah pinggang √ 9 Sakit pada pantat √ 10 Sakit pada siku kiri √ 11 Sakit pada siku kanan √ 12 Sakit pada lengan bawah kiri √ 13 Sakit pada lengan bawah kanan √

Universitas Sumatera Utara

Page 77: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.5. Kuisioner SNQ Pekerja Sebelum Melakukan Pemindahan Bale pada PT XYZ (Lanjutan)

14 Sakit pada pergelangan tangan kiri √ 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan √ 16 Sakit pada tangan kiri √ 17 Sakit pada tangan kanan √ 18 Sakit pada paha kiri √ 19 Sakit pada paha kanan √ 20 Sakit pada lutut kiri √ 21 Sakit pada lutut kanan √ 22 Sakit pada betis kiri √ 23 Sakit pada betis kanan √ 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri √ 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan √ 26 Sakit pada kaki kiri √ 27 Sakit pada kaki kanan √

Sumber: Pengumpulan Data

Gambaran mengenai area tubuh pekerja yang mengalami keluhan dapat

dilihat pada Gambar 5.3. dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 78: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.3. Bagian Tubuh Pekerja Sebelum Keluhan Berdasarkan Kuisioner SNQ

Keterangan : Tidak Sakit : Hijau Agak Sakit : Biru Sakit : Kuning Sangat Sakit : Merah

Berikut merupakan data hasil rekapitulasi kuesioner SNQ dari pekerja

setelah melakukan pekerjaan pemindahan bale, seperti terlihat pada Tabel 5.6.

√ √ √

√ √

√ √

√ √

Universitas Sumatera Utara

Page 79: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.6. Kuisioner SNQ Pekerja Setelah Menyelesaikan Pemindahan Bale pada PT XYZ

No Jenis Keluhan Tingkat Keluhan

Tidak Sakit

Agak Sakit Sakit Sangat

Sakit 0 Sakit kaku di leher bagian atas √ 1 Sakit kaku di bagian leher bagian bawah √ 2 Sakit di bahu kiri √ 3 Sakit di bahu kanan √ 4 Sakit lengan atas kiri √ 5 Sakit di punggung √ 6 Sakit lengan atas kanan √ 7 Sakit pada pinggang √ 8 Sakit pada bawah pinggang √ 9 Sakit pada pantat √

10 Sakit pada siku kiri √ 11 Sakit pada siku kanan √ 12 Sakit pada lengan bawah kiri √ 13 Sakit pada lengan bawah kanan √ 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri √ 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan √ 16 Sakit pada tangan kiri √ 17 Sakit pada tangan kanan √ 18 Sakit pada paha kiri √ 19 Sakit pada paha kanan √ 20 Sakit pada lutut kiri √ 21 Sakit pada lutut kanan √ 22 Sakit pada betis kiri √ 23 Sakit pada betis kanan √ 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri √ 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan √ 26 Sakit pada kaki kiri √ 27 Sakit pada kaki kanan √

Sumber: Pengumpulan Data

Gambaran mengenai area tubuh pekerja yang mengalami keluhan dapat

dilihat pada Gambar 5.4. dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 80: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.4. Bagian Tubuh Pekerja Sesudah Keluhan Berdasarkan Kuisioner SNQ

Keterangan : Tidak Sakit : Hijau Agak Sakit : Biru Sakit : Kuning Sangat Sakit : Merah Berdasarkan hasil dari kuisioner SNQ, maka dapat ditarik kesimpulan dari

kuisioner SNQ bahwa pekerjaan pemindahan bale menimbulkan keluhan yang

cukup tinggi.

√ √

√ √

√ √

√ √

Universitas Sumatera Utara

Page 81: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

5.2. Pengolahan Data Aktual

5.2.1. Penentuan Nilai RWL

Rumus yang digunakan dalam menghitung nilai RWL adalah sebagai

berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

Dimana : RWL = Batas beban yang direkomendasikan LC = Lifting Constant = 23 kg HM = Horizontal Multiplier = 25/H VM = Vertical Multiplier = 1 - (0,003|V - 75|) DM = Distance Multiplier = 0,82 + 4,5/D AM = Asymetric Multiplier

= AM = 1 - (0,005Ao) untuk 0° ≤ A ≤ 30° AM = 1 - (0,0031Ao) untuk 30° < A ≤ 60° AM = 1 - (0,0025Ao) untuk A > 60°

FM = Frequency Multiplier (dari tabel) CM = Coupling Multiplier (dari tabel)

Dilakukan perhitungan RWL dari data yang ada pada metode

pemindahan bale. Langkah-langkah dalam perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Data Origin

a. Untuk pemindahan bale karet

- LC (Lifting Constant) = 23

- HM (Horizontal Multiplier) = 25/H

= 25/70

= 0.36

- VM (Vertical Multiplier) = 1 – (0.003|V – 75|)

= 1 – (0.003|70 – 75|)

Universitas Sumatera Utara

Page 82: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

= 1 – (0.003(5))

= 1 – 0,015

= 0.98

- DM (Distance Multiplier) = 0.82 + 4.5/D

= 0.82 + 4.5/20

= 1.04

- AM (Asymetric Multiplier) = 1 – (0.005 (A))

= 1 – (0.005 (0))

= 1

- FM (Frequency Multiplier)

Berdasarkan tabel faktor pengali kopling dan tabel pengali frekuensi

akan diperoleh nilai FM. Diketahui frekuensi angkat/menit sebanyak

1.9, durasi kerja selama 8 jam dan V < 75 maka diperoleh FM sebesar

0.65.

- CM (Coupling Multiplier)

Berdasarkan pegangan objek poor dan V < 75 diperoleh CM sebesar

0.9.

Dari data-data diatas maka dihitunglah nilai RWL sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

= 23 × 0.36 × 0.98 × 1.04 × 1 × 0.65 × 0.90

= 4.94 kg

Berdasarkan nilai RWL yang diperoleh maka diketahui bahwa batasan

beban yang diangkat pekerja yang aman tanpa menimbulkan cedera walaupun

Universitas Sumatera Utara

Page 83: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

dilakukan secara berulang adalah 4.94 kg dan beban yang diangkat yaitu 35 kg

sudah jauh melebihi nilai yang diperoleh.

2. Data Destination

a. Untuk rangkaian pemindahan bale karet

- LC (Lifting Constant) = 23

- HM (Horizontal Multiplier) = 25/H

= 25/40

= 0.63

- VM (Vertical Multiplier) = 1 – (0.003|V – 75|)

= 1 – (0.003|90 – 75|)

= 1 – (0.003(15))

= 1 – 0.045

= 0.96

- DM (Distance Multiplier) = 0.82 + 4.5/D

= 0.82 + 4.5/20

= 1.04

- AM (Asymetric Multiplier) = 1 – (0.0025 (A))

= 1 – (0.0025 (90))

= 1 – 0.225

= 0.775

Universitas Sumatera Utara

Page 84: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

- FM (Frequency Multiplier)

Berdasarkan tabel faktor pengali kopling dan tabel pengali frekuensi

akan diperoleh nilai FM. Diketahui frekuensi angkat/menit sebanyak

1.9, durasi kerja selama 8 jam dan V ≥ 75 maka diperoleh FM sebesar

0.65.

- CM (Coupling Multiplier)

Berdasarkan pegangan objek poor dan V ≥ 75 diperoleh CM sebesar

0.9.

Dari data-data diatas maka dihitunglah nilai RWL sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

= 23 × 0.63 × 0.96 × 1.04 × 0.775 × 0.65 × 0.90

= 6.56 kg

Berdasarkan nilai RWL yang diperoleh maka diketahui bahwa batasan

beban yang diangkat pekerja yang aman tanpa menimbulkan cedera walaupun

dilakukan secara berulang adalah 6.56 kg dan beban yang diangkat yaitu 35 kg

sudah jauh melebihi nilai yang diperoleh.

5.2.2. Penentuan Nilai LI

Rumus yang digunakan dalam menghitung nilai LI adalah sebagai

berikut:

LI = =

Universitas Sumatera Utara

Page 85: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Dimana: LI = Lifting Index L = Beban RWL = Batas beban yang direkomendasikan Rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut. - Jika LI ≤ 1, maka pekerjaan tersebut aman - Jika 1 < LI ≤ 3, maka pekerjaan tersebut mungkin berisiko - Jika LI > 3, maka pekerjaan tersebut berisiko

Maka Lifting Index dihitung sebagai berikut:

a. LI origin pemindahan bale karet = = 4.9435 = 7.09

b. LI destination pemindahan bale karet = = 6.5635 = 5.33

Karena nilai LI yang diperoleh lebih besar dari 3, maka disimpulkan

bahwa kegiatan pemindahan bale karet beresiko terhadap pekerja.

5.2.3. Penentuan Nilai MPL

Berikut adalah perhitungan Maximum Permissible Limit untuk

pemindahan bale karet.

1. Perhitungan Gaya dan Momen pada segmen tubuh

a. Telapak Tangan

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.5. Posisi Telapak Tangan Saat Memindahkan Bale Karet

Universitas Sumatera Utara

Page 86: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.6. Free Body Diagram Telapak Tangan Pemindahan Bale Karet

WH = 0.6% x Wbadan ; Wbadan= 69 x 10 = 690 N

WH = 0.6% x 690 N

WH = 4.14 N

Fyw = (Wo / 2) + WH ; Wo = 35 x 10 = 350 N

Fyw = 175 N + 4.14 N

Fyw = 179.14 N

Mw = (Wo / 2+ WH) x SL1 x cos θ1

Mw = 179.14 N x 15 cm x cos 5°

Mw = 179.14 N x 0.15 m x 0.9961

Mw = 26.76 Nm

Universitas Sumatera Utara

Page 87: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

b. Lengan Bawah

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.7. Posisi Lengan Bawah Saat Mengangkat Bale Karet

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.8. Free Body Diagram Lengan Bawah Pemindahan Bale Karet

WLA = 1,7% x Wbadan

WLA = 1,7% x 690 N

WLA = 11.73 N

Fye = Fyw + WLA

Fye = 179.14 + 11.73 N

Fye = 190.87 N

Me = Mw + (WLA x λ2 x SL2 x cos θ2) + (Fyw x SL2 x cos θ2)

Universitas Sumatera Utara

Page 88: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Me = 26.76 Nm + ( 11.73 N x 43% x 31 cm x cos 20°) + ( 179.14 N x 31 cm x

cos 20°)

Me = 26.76 Nm + ( 11.73 N x 43% x 0.31 m x 0.94) + ( 179.14 N x 0.31 m x

0.94)

Me = 80.43 Nm

c. Lengan Atas

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.9. Posisi Lengan Atas Saat Mengangkat Bale Karet

Universitas Sumatera Utara

Page 89: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.10. Free Body Diagram Lengan Atas Pemindahan Bale Karet

WUA = 2.8% x Wbadan

WUA = 2.8% x 690 N

WUA = 19.32 N

Fys = Fye + WUA

Fys = 190.87 N + 19.32 N

Fys = 210.19 N

Ms = Me + (WUA x λ3 x SL3 x cos θ3) + (Fye x SL3 x cos θ3)

Ms = 80.43 Nm + (19.32 N x 43.6% x 27 cm x cos 85°) + (190.87 N x 27 cm x

cos 85°)

Ms =80.43 Nm + (19.32 N x 43.6% x 0.27 m x (0.09)) + (190.87 N x 0.27 m x

(0.09))

Ms = 85.27 Nm

Universitas Sumatera Utara

Page 90: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

d. Punggung

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.11. Posisi Punggung Saat Mengangkat Bale Karet

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.12. Free Body Diagram Punggung Pemindahan Bale Karet

WT = (50% x Wbadan)

WT = 50% x 690 N

WT = 345 N

Fyt = 2Fys + WT

Fyt = 2 (210.19 N) + 345 N

Fyt = 765.38 N

Universitas Sumatera Utara

Page 91: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Mt = 2Ms + (WT x λ4 x SL4 x cos θ4) + (2Fys x SL4 x cos θ4)

Mt = 2(85.27 Nm) + (345 N x 67% x 64 cm x cos 60°) + ( 2 (210.19 N) x 64

cm x cos 60°) 47.6611

Mt =2(85.27 Nm) + (325 N x 67% x 0.64 m x 0.342) + ( 2 (210.19 N) x 0.64 m

x 0.342)

Mt = 310.21 Nm

ML5/S1 = Mt = 310.21 Nm

2. Perhitungan Tekanan Perut (PA) dengan persamaan:

PA =

=

=

= 0.9759 N/cm2

3. Perhitungan Gaya Perut (FA) dengan persamaan:

FA = PA x AA

= 0.9759 N/cm2 x 465 cm2

= 453.79 N

4. Perhitungan gaya otot pada spinal erector dengan persamaan:

FM x E = ML5/S1 – FA x D

FM x 5 cm = 310.21 Nm – 453.79 N x 11 cm

Universitas Sumatera Utara

Page 92: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

FM x 0.05 m = 310.21 Nm – 453.79 N x 0.11 m

FM x 0.05 m = 310.21 Nm – 49.91 Nm

FM x 0.05 m = 260.30 Nm

FM = 5206 N

5. Perhitungan berat tubuh bagian atas dengan persamaan:

Wbagian atas = Wo + 2WH + 2WLA + 2WUA + WT

= 350 N + 2(4.14 N) + 2(11.73 N) + 2(19.32 N) + (345 N)

= 765.38 N

6. Perhitungan nilai Gaya Kompresi pada Segmen L5/S1 (FcL5/S1) dengan

persamaan:

FC L5/S1 = |(Wtot x cos θ4) – FA + FM|

= |(765.38 N x cos 60°) – 453.79 N + 5206 N|

= 5134.90 N

e. Paha

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.13. Posisi Paha Saat Mengangkat Bale Karet

Universitas Sumatera Utara

Page 93: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.14. Free Body Diagram Paha Pemindahan Bale Karet

Wth = 10% x Wbadan

= 10% x 690

= 69 N

FyTh = Fyt + Wth

= 765.38 N + 69 N

= 834.38 N

MTh = 1/2Mt + (WT x λ5 x SL5 x cos θ5) + (1/2Fyt x SL5 x cos θ5)

= ½ (310.21 N) + (345 N x 56,7% x 56 cm x cos 90.5) + (1/2 (765.38 N x

56 cm x cos 90.5)

= ½ (310.21 N) + (345 N x 56,7% x 0.56 m x (-0,0087)) + (1/2 (765.38 N

x 0.56 cm x (-0,0087))

Universitas Sumatera Utara

Page 94: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

= 155.10 N + (-0.95) + (-1.86)

= 152.29 N

f. Betis

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.15. Posisi Betis Saat Mengangkat Bale Karet

Universitas Sumatera Utara

Page 95: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.16. Free Body Diagram Betis Pemindahan Bale Karet

Wc = 4,3% x Wbadan

= 4,3% x 690 N

= 29.67 N

Fyc = FyTh + Wc

= 834.38 N + 29.67 N

= 864.05 N

Mc = MTh + (Wc x λ6 x SL6 x cos θ6) + (FyTh x SL6 x cos θ6)

= 152.29 N + (29.67 N x 56.7% x 52 cm x cos 35) + (834.38 N x 52 cm x

cos 35)

= 152.29 N + (29.67 N x 56.7% x 0.52 m x(0,8195)) + (834.38 N x 0.52 m

x (0,8191)

= 152.29 N + 7.16 N + 355.38 N

= 514.83 N

Universitas Sumatera Utara

Page 96: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

g. Kaki

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.17. Posisi Kaki Saat Mengangkat Bale Karet

Sumber:Pengolahan Data

Gambar 5.18. Free Body Diagram Kaki Pemindahan Bale Karet

Wf = 1,4% x Wbadan

= 1,4% x 690 N

= 9.66 N

Fyf = Fyc + Wf

= 864.05 N + 9.66 N

= 873.71 N

Mf = Mc + (Wf x λ7 x SL7) + (Fyf x SL7)

= 514.83 N + (9.66 N + 57.1% x 23 cm) + (873.71 x 23 cm)

Universitas Sumatera Utara

Page 97: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

= 514.83 N + (9.66 N + 57.1% x 0.23 m) + (873.71 x 0.23 m)

= 514.83 N + 1.27 + 200.95

= 717.05 N

1. Perhitungan Berat keseluruhan tubuh bagian bawah yang terjadi (Wtot):

Wbagian bawah = 2Wth + 2Wc + 2Wf

= 2(69) + 2(29.67) + 2(9.66)

= 138 + 59.34 + 19.32

= 216.66 N

2. Perhitungan Gaya kompresi pada bagian bawah (Fcf) dengan persamaan:

Fcf = FC L5/S1 + Wtot x cos θT

= 5134.90 + 216.66 x cos 91

= 5134.90 + (-3.77)

= 5131.13 N

Perhitungan FcL5/S1 digunakan karena aktifitas pemindahan bale

berpengaruh kepada gaya angkat normal dan gaya tekan maksimum sehingga

berpengaruh pada gaya kompresi bagian punggung atau FcL5/S1. Setelah

mendapatkan nilai FcL5/S1, kemudian dilakukan perhitungan nilai AL (Action

Limit) yang merupakan batas gaya angkat normal dengan rumus sebagai berikut :

AL = 40 ( ) ( ) (0,7 + ) (1 - ) sehingga: AL = 40 ( ) ( ) (0,7 + ) (1 - ) = 365,8856 N

Universitas Sumatera Utara

Page 98: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Perhitungan nilai MPL (Maximum Permissible Limit) merupakan batas

besarnya gaya tekan maksimum pada segmen L5/S1 dengan rumus sebagai

berikut :

MPL = 3 x AL = 3 x 365,8856 N = 1097,6568 N

Dari hasil perhitungan AL, selanjutnya dibandingkan nilai AL dan MPL

dengan nilai FcL5/S1 (5134.90) yang telah diperoleh dari perhitungan sebelumnya

untuk menentukan katergori tindakan sebagai berikut :

a. FcL5/S1 (5134.90) < AL(365,8) dikategorikan aman.

b. AL (365,8) < FC L5/S1 (5134.90) < MPL (1097) dikategorikan perlu hati-hati.

c. FC L5/S1 (5134.90) > MPL (1097) dikategorikan berbahaya.

Karena nilai FCL5/S1 > MPL yaitu 5134,90 N > 1097,66 N, maka pekerjaan

mengangkat bale karet dikategorikan berbahaya.

5.2.4. Pengolahan Data Antropometri

Data antropometri yang diperoleh dari pengukuran pada saat praktikum

kemudian diolah dengan menghitung rata-rata dan standar deviasi untuk tiap

dimensi tubuh yang diperlukan dalam perancangan produk. Berikut cara

melakukan perhitungan misalnya pada dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB).

1. Nilai rata-rata

nX

nXXX nn ∑=+++

=Χ....21

Universitas Sumatera Utara

Page 99: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Dimana:

n = Banyaknya pengamatan

ΣXn = Jumlah pengamatan ke-n

X = X rata-rata

77,4990

10,106...1003,9496=

++++=Χ

2. Nilai standar deviasi

Untuk menentukan nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus:

( )1

2

−=∑

n

XXs

i

06,5190

)94,77 10,106(...)94,77 - 3,49()77,4996( 222

=−

−+++−=s

Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan

nilai minimum untuk dimensi yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.7. Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Tiap Dimensi Tubuh

Data Nilai Dimensi TSB X 94.77 S 5.06 N 90

Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 100: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

3. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan apabila dalam satu pengukuran terdapat satu

atau lebih data tidak seragam sehingga data tersebut tidak dapat digunakan dan

dilakukan revisi. Revisi dilakukan dengan membuang data yang di luar batas

kontrol, kemudian melakukan perhitungan kembali. Revisi ini dilakukan hingga

diperoleh keseragaman terhadap data yang ingin digunakan. Namun pada

pengolahan ini hanya dilakukan revisi sebanyak dua kali dan revisi ketiga data

seragam.

Untuk menguji keseragaman data Tinggi Siku Berdiri (TSB) digunakan

peta kontrol dengan persamaan berikut:

sXBKA 96.1+=

sXBKB 96.1−=

Jika X min> BKB dan Xmaks< BKA maka Data Seragam

Jika X min< BKB dan Xmaks> BKA maka Data Tidak Seragam

Berikut merupakan perhitungan batas kontrol untuk uji keseragaman data

pada dimensi tubuh Tinggi Siku Berdiri (TSB) adalah:

77,94=X

S = 5,06

69,041)06,5)(96.1(77,9496.1 =+=+= sXBKA

85,48)5.06)(96.1(77.9496.1 =−=−= sXBKB

Universitas Sumatera Utara

Page 101: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.8. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 1 Responden 1 96,00 104,69 84,85 In Control 2 Responden 2 94,30 104,69 84,85 In Control 3 Responden 3 100,00 104,69 84,85 In Control 4 Responden 4 97,40 104,69 84,85 In Control 5 Responden 5 93,00 104,69 84,85 In Control 6 Responden 6 99,20 104,69 84,85 In Control 7 Responden 7 98,10 104,69 84,85 In Control 8 Responden 8 93,20 104,69 84,85 In Control 9 Responden 9 94,10 104,69 84,85 In Control 10 Responden 10 89,60 104,69 84,85 In Control 11 Responden 11 104,00 104,69 84,85 In Control 12 Responden 12 93,00 104,69 84,85 In Control 13 Responden 13 90,80 104,69 84,85 In Control 14 Responden 14 95,30 104,69 84,85 In Control 15 Responden 15 92,20 104,69 84,85 In Control 16 Responden 16 93,70 104,69 84,85 In Control 17 Responden 17 92,20 104,69 84,85 In Control 18 Responden 18 104,60 104,69 84,85 In Control 19 Responden 19 92,30 104,69 84,85 In Control 20 Responden 20 93,00 104,69 84,85 In Control 21 Responden 21 100,00 104,69 84,85 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 102: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.8. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 22 Responden 22 99,90 104,69 84,85 In Control 23 Responden 23 95,00 104,69 84,85 In Control 24 Responden 24 97,60 104,69 84,85 In Control 25 Responden 25 103,20 104,69 84,85 In Control 26 Responden 26 92,80 104,69 84,85 In Control 27 Responden 27 90,10 104,69 84,85 In Control 28 Responden 28 102,30 104,69 84,85 In Control 29 Responden 29 90,20 104,69 84,85 In Control 30 Responden 30 92,40 104,69 84,85 In Control 31 Responden 31 98,00 104,69 84,85 In Control 32 Responden 32 87,30 104,69 84,85 In Control 33 Responden 33 93,50 104,69 84,85 In Control 34 Responden 34 101,50 104,69 84,85 In Control 35 Responden 35 96,00 104,69 84,85 In Control 36 Responden 36 90,00 104,69 84,85 In Control 37 Responden 37 92,80 104,69 84,85 In Control 38 Responden 38 93,70 104,69 84,85 In Control 39 40

Responden 39 97,20 104,69 84,85 In Control Responden 40 101,90 104,69 84,85 In Control

41 Responden 41 97,50 104,69 84,85 In Control 42 Responden 42 100,40 104,69 84,85 In Control 43 Responden 43 93,00 104,69 84,85 In Control 44 Responden 44 90,30 104,69 84,85 In Control 45 Responden 45 103,50 104,69 84,85 In Control 46 Responden 46 94,30 104,69 84,85 In Control 47 Responden 47 85,90 104,69 84,85 In Control 48 Responden 48 94,20 104,69 84,85 In Control 49 Responden 49 88,70 104,69 84,85 In Control 50 Responden 50 90,30 104,69 84,85 In Control 51 Responden 51 96,80 104,69 84,85 In Control 52 Responden 52 94,40 104,69 84,85 In Control 53 Responden 53 94,70 104,69 84,85 In Control 54 Responden 54 86,50 104,69 84,85 In Control 55 Responden 55 87,90 104,69 84,85 In Control 56 Responden 56 86,60 104,69 84,85 In Control 57 Responden 57 93,50 104,69 84,85 In Control 58 Responden 58 93,50 104,69 84,85 In Control 59 Responden 59 98,90 104,69 84,85 In Control 60 Responden 60 87,00 104,69 84,85 In Control 61 Responden 61 92,00 104,69 84,85 In Control 62 Responden 62 88,10 104,69 84,85 In Control 63 Responden 63 100,10 104,69 84,85 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 103: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.8. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 64 Responden 64 89,70 104,69 84,85 In Control 65 Responden 65 86,80 104,69 84,85 In Control 66 Responden 66 97,30 104,69 84,85 In Control 67 Responden 67 99,00 104,69 84,85 In Control 68 Responden 68 98,20 104,69 84,85 In Control 69 Responden 69 98,40 104,69 84,85 In Control 70 Responden 70 86,00 104,69 84,85 In Control 71 Responden 71 104,70 104,69 84,85 Out of Control 72 Responden 72 90,00 104,69 84,85 In Control 73 Responden 73 95,40 104,69 84,85 In Control 74 Responden 74 95,00 104,69 84,85 In Control 75 Responden 75 88,00 104,69 84,85 In Control 76 Responden 76 92,00 104,69 84,85 In Control 77 Responden 77 95,00 104,69 84,85 In Control 78 Responden 78 96,50 104,69 84,85 In Control 79 Responden 79 95,40 104,69 84,85 In Control 80 Responden 80 100,90 104,69 84,85 In Control 81 Responden 81 96,20 104,69 84,85 In Control 82 Responden 82 91,00 104,69 84,85 In Control 83 Responden 83 102,50 104,69 84,85 In Control 84 Responden 84 103,90 104,69 84,85 In Control 85 Responden 85 100,20 104,69 84,85 In Control 86 Responden 86 93,30 104,69 84,85 In Control 87 Responden 87 95,80 104,69 84,85 In Control 88 Responden 88 90,20 104,69 84,85 In Control 89 Responden 89 82,70 104,69 84,85 Out of Control 90 Responden 90 106,10 104,69 84,85 Out of Control

Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 104: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Grafik uji keseragaman data dapat dilihat pada Gambar 5.19.

Sumber : Pengolahan Data

Gambar 5.19. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB)

Pada data Tinggi Siku Berdiri (TSB) terdapat 3 data out of control

sehingga perlu dilakukan revisi dengan menghapus data yang out of control.

Data revisi I untuk data Tinggi Siku Berdiri (TSB) adalah sebagai berikut:

X = 94,67 BKA = 103,91 N=87

S = 4,71 BKB = 85,43

Universitas Sumatera Utara

Page 105: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.9. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi I

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 1 Responden 1 96,00 103,91 85,43 In Control 2 Responden 2 94,30 103,91 85,43 In Control 3 Responden 3 100,00 103,91 85,43 In Control 4 Responden 4 97,40 103,91 85,43 In Control 5 Responden 5 93,00 103,91 85,43 In Control 6 Responden 6 99,20 103,91 85,43 In Control 7 Responden 7 98,10 103,91 85,43 In Control 8 Responden 8 93,20 103,91 85,43 In Control 9 Responden 9 94,10 103,91 85,43 In Control 10 Responden 10 89,60 103,91 85,43 In Control 11 Responden 11 104,00 103,91 85,43 Out of Control 12 Responden 12 93,00 103,91 85,43 In Control 13 Responden 13 90,80 103,91 85,43 In Control 14 Responden 14 95,30 103,91 85,43 In Control 15 Responden 15 92,20 103,91 85,43 In Control 16 Responden 16 93,70 103,91 85,43 In Control 17 Responden 17 92,20 103,91 85,43 In Control 18 Responden 18 104,60 103,91 85,43 Out of Control 19 Responden 19 92,30 103,91 85,43 In Control 20 Responden 20 93,00 103,91 85,43 In Control 21 Responden 21 100,00 103,91 85,43 In Control 22 Responden 22 99,90 103,91 85,43 In Control 23 Responden 23 95,00 103,91 85,43 In Control 24 Responden 24 97,60 103,91 85,43 In Control 25 Responden 25 103,20 103,91 85,43 In Control 26 Responden 26 92,80 103,91 85,43 In Control 27 Responden 27 90,10 103,91 85,43 In Control 28 Responden 28 102,30 103,91 85,43 In Control 29 Responden 29 90,20 103,91 85,43 In Control 30 Responden 30 92,40 103,91 85,43 In Control 31 Responden 31 98,00 103,91 85,43 In Control 32 Responden 32 87,30 103,91 85,43 In Control 33 Responden 33 93,50 103,91 85,43 In Control 34 Responden 34 101,50 103,91 85,43 In Control 35 Responden 35 96,00 103,91 85,43 In Control 36 Responden 36 90,00 103,91 85,43 In Control 37 Responden 37 92,80 103,91 85,43 In Control 38 Responden 38 93,70 103,91 85,43 In Control 39 Responden 39 97,20 103,91 85,43 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 106: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.9. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi I (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 40 Responden 40 101,90 103,91 85,43 In Control 41 Responden 41 97,50 103,91 85,43 In Control 42 Responden 42 100,40 103,91 85,43 In Control 43 Responden 43 93,00 103,91 85,43 In Control 44 Responden 44 90,30 103,91 85,43 In Control 45 Responden 45 103,50 103,91 85,43 In Control 46 Responden 46 94,30 103,91 85,43 In Control 47 Responden 47 85,90 103,91 85,43 In Control 48 Responden 48 94,20 103,91 85,43 In Control 49 Responden 49 88,70 103,91 85,43 In Control 50 Responden 50 90,30 103,91 85,43 In Control 51 Responden 51 96,80 103,91 85,43 In Control 52 Responden 52 94,40 103,91 85,43 In Control 53 Responden 53 94,70 103,91 85,43 In Control 54 Responden 54 86,50 103,91 85,43 In Control 55 Responden 55 87,90 103,91 85,43 In Control 56 Responden 56 86,60 103,91 85,43 In Control 57 Responden 57 93,50 103,91 85,43 In Control 58 Responden 58 93,50 103,91 85,43 In Control 59 Responden 59 98,90 103,91 85,43 In Control 60 Responden 60 87,00 103,91 85,43 In Control 61 Responden 61 92,00 103,91 85,43 In Control 62 Responden 62 88,10 103,91 85,43 In Control 63 Responden 63 100,10 103,91 85,43 In Control 64 Responden 64 89,70 103,91 85,43 In Control 65 Responden 65 86,80 103,91 85,43 In Control 66 Responden 66 97,30 103,91 85,43 In Control 67 Responden 67 99,00 103,91 85,43 In Control 68 Responden 68 98,20 103,91 85,43 In Control 69 Responden 69 98,40 103,91 85,43 In Control 70 Responden 70 86,00 103,91 85,43 In Control 71 Responden 72 90,00 103,91 85,43 In Control 72 Responden 73 95,40 103,91 85,43 In Control 73 Responden 74 95,00 103,91 85,43 In Control 74 Responden 75 88,00 103,91 85,43 In Control 75 Responden 76 92,00 103,91 85,43 In Control 76 Responden 77 95,00 103,91 85,43 In Control 77 Responden 78 96,50 103,91 85,43 In Control 78 Responden 79 95,40 103,91 85,43 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 107: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.9. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi I (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 79 Responden 80 100,90 103,91 85,43 In Control 80 Responden 81 96,20 103,91 85,43 In Control 81 Responden 82 91,00 103,91 85,43 In Control 82 Responden 83 102,50 103,91 85,43 In Control 83 Responden 84 103,90 103,91 85,43 In Control 84 Responden 85 100,20 103,91 85,43 In Control 85 Responden 86 93,30 103,91 85,43 In Control 86 Responden 87 95,80 103,91 85,43 In Control 87 Responden 88 90,20 103,91 85,43 In Control

Sumber : Pengolahan Data

Grafik uji keseragaman data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi I dapat

dilihat pada Gambar 5.20.

Gambar 5.20. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi I

Pada peta control di atas, terdapat 2 data yang berada di luar kendali,

sehingga perlu dilakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menghapus data yang

out of control

Universitas Sumatera Utara

Page 108: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Data revisi II untuk data Tinggi Siku Berdiri (TSB) adalah sebagai berikut:

X = 94,44 BKA = 103,32 N = 85

S = 4,53 BKB = 85,57

Tabel 5.10. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi II

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 1 Responden 1 96,00 103,32 85,57 In Control 2 Responden 2 94,30 103,32 85,57 In Control 3 Responden 3 100,00 103,32 85,57 In Control 4 Responden 4 97,40 103,32 85,57 In Control 5 Responden 5 93,00 103,32 85,57 In Control 6 Responden 6 99,20 103,32 85,57 In Control 7 Responden 7 98,10 103,32 85,57 In Control 8 Responden 8 93,20 103,32 85,57 In Control 9 Responden 9 94,10 103,32 85,57 In Control 10 Responden 10 89,60 103,32 85,57 In Control 11 Responden 12 93,00 103,32 85,57 In Control 12 Responden 13 90,80 103,32 85,57 In Control 13 Responden 14 95,30 103,32 85,57 In Control 14 Responden 15 92,20 103,32 85,57 In Control 15 Responden 16 93,70 103,32 85,57 In Control 16 Responden 17 92,20 103,32 85,57 In Control 17 Responden 19 92,30 103,32 85,57 In Control 18 Responden 20 93,00 103,32 85,57 In Control 19 Responden 21 100,00 103,32 85,57 In Control 20 Responden 22 99,90 103,32 85,57 In Control 21 Responden 23 95,00 103,32 85,57 In Control 22 Responden 24 97,60 103,32 85,57 In Control 23 Responden 25 103,20 103,32 85,57 In Control 24 Responden 26 92,80 103,32 85,57 In Control 25 Responden 27 90,10 103,32 85,57 In Control 26 Responden 28 102,30 103,32 85,57 In Control 27 Responden 29 90,20 103,32 85,57 In Control 28 Responden 30 92,40 103,32 85,57 In Control 29 Responden 31 98,00 103,32 85,57 In Control 30 Responden 32 87,30 103,32 85,57 In Control 31 Responden 33 93,50 103,32 85,57 In Control 32 Responden 34 101,50 103,32 85,57 In Control 33 Responden 35 96,00 103,32 85,57 In Control 34 Responden 36 90,00 103,32 85,57 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 109: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.10. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi II (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 35 Responden 37 92,80 103,32 85,57 In Control 36 Responden 38 93,70 103,32 85,57 In Control 37 Responden 39 97,20 103,32 85,57 In Control 38 Responden 40 101,90 103,32 85,57 In Control 39 Responden 41 97,50 103,32 85,57 In Control 40 Responden 42 100,40 103,32 85,57 In Control 41 Responden 43 93,00 103,32 85,57 In Control 42 Responden 44 90,30 103,32 85,57 In Control 43 Responden 45 103,50 103,32 85,57 Out of Control 44 Responden 46 94,30 103,32 85,57 In Control 45 Responden 47 85,90 103,32 85,57 In Control 46 Responden 48 94,20 103,32 85,57 In Control 47 Responden 49 88,70 103,32 85,57 In Control 48 Responden 50 90,30 103,32 85,57 In Control 49 Responden 51 96,80 103,32 85,57 In Control 50 Responden 52 94,40 103,32 85,57 In Control 51 Responden 53 94,70 103,32 85,57 In Control 52 Responden 54 86,50 103,32 85,57 In Control 53 Responden 55 87,90 103,32 85,57 In Control 54 Responden 56 86,60 103,32 85,57 In Control 55 Responden 57 93,50 103,32 85,57 In Control 56 Responden 58 93,50 103,32 85,57 In Control 57 Responden 59 98,90 103,32 85,57 In Control 58 Responden 60 87,00 103,32 85,57 In Control 59 Responden 61 92,00 103,32 85,57 In Control 60 Responden 62 88,10 103,32 85,57 In Control 61 Responden 63 100,10 103,32 85,57 In Control 62 Responden 64 89,70 103,32 85,57 In Control 63 Responden 65 86,80 103,32 85,57 In Control 64 Responden 66 97,30 103,32 85,57 In Control 65 Responden 67 99,00 103,32 85,57 In Control 66 Responden 68 98,20 103,32 85,57 In Control 67 Responden 69 98,40 103,32 85,57 In Control 68 Responden 70 86,00 103,32 85,57 In Control 69 Responden 72 90,00 103,32 85,57 In Control 70 Responden 73 95,40 103,32 85,57 In Control 71 Responden 74 95,00 103,32 85,57 In Control 72 Responden 75 88,00 103,32 85,57 In Control 73 Responden 76 92,00 103,32 85,57 In Control 74 Responden 77 95,00 103,32 85,57 In Control 75 Responden 78 96,50 103,32 85,57 In Control 76 Responden 79 95,40 103,32 85,57 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 110: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.10. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi II (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 77 Responden 80 100,90 103,32 85,57 In Control 78 Responden 81 96,20 103,32 85,57 In Control 79 Responden 82 91,00 103,32 85,57 In Control 80 Responden 83 102,50 103,32 85,57 In Control 81 Responden 84 103,90 103,32 85,57 Out of Control 82 Responden 85 100,20 103,32 85,57 In Control 83 Responden 86 93,30 103,32 85,57 In Control 84 Responden 87 95,80 103,32 85,57 In Control 85 Responden 88 90,20 103,32 85,57 In Control

Sumber : Pengolahan Data

Grafik uji keseragaman data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi II dapat

dilihat pada Gambar 5.21.

Gambar 5.21. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi II

Pada peta control di atas, terdapat 2 data yang berada di luar kendali,

sehingga perlu dilakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menghapus data yang

out of control

Universitas Sumatera Utara

Page 111: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Data revisi III untuk data Tinggi Siku Berdiri (TSB) adalah sebagai

berikut:

X = 94,22 BKA = 103,52 N = 83

S = 4,37 BKB = 85,65

Tabel 5.11. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi III

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 1 Responden 1 96,00 103,52 85,65 In Control 2 Responden 2 94,30 103,52 85,65 In Control 3 Responden 3 100,00 103,52 85,65 In Control 4 Responden 4 97,40 103,52 85,65 In Control 5 Responden 5 93,00 103,52 85,65 In Control 6 Responden 6 99,20 103,52 85,65 In Control 7 Responden 7 98,10 103,52 85,65 In Control 8 Responden 8 93,20 103,52 85,65 In Control 9 Responden 9 94,10 103,52 85,65 In Control 10 Responden 10 89,60 103,52 85,65 In Control 11 Responden 12 93,00 103,52 85,65 In Control 12 Responden 13 90,80 103,52 85,65 In Control 13 Responden 14 95,30 103,52 85,65 In Control 14 Responden 15 92,20 103,52 85,65 In Control 15 Responden 16 93,70 103,52 85,65 In Control 16 Responden 17 92,20 103,52 85,65 In Control 17 Responden 19 92,30 103,52 85,65 In Control 18 Responden 20 93,00 103,52 85,65 In Control 19 Responden 21 100,00 103,52 85,65 In Control 20 Responden 22 99,90 103,52 85,65 In Control 21 Responden 23 95,00 103,52 85,65 In Control 22 Responden 24 97,60 103,52 85,65 In Control 23 Responden 25 103,20 103,52 85,65 In Control 24 Responden 26 92,80 103,52 85,65 In Control 25 Responden 27 90,10 103,52 85,65 In Control 26 Responden 28 102,30 103,52 85,65 In Control 27 Responden 29 90,20 103,52 85,65 In Control 28 Responden 30 92,40 103,52 85,65 In Control 29 Responden 31 98,00 103,52 85,65 In Control 30 Responden 32 87,30 103,52 85,65 In Control 31 Responden 33 93,50 103,52 85,65 In Control 32 Responden 34 101,50 103,52 85,65 In Control 33 Responden 35 96,00 103,52 85,65 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 112: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.11. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi III (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 34 Responden 36 90,00 103,52 85,65 In Control 35 Responden 37 92,80 103,52 85,65 In Control 36 Responden 38 93,70 103,52 85,65 In Control 37 Responden 39 97,20 103,52 85,65 In Control 38 Responden 40 101,90 103,52 85,65 In Control 39 Responden 41 97,50 103,52 85,65 In Control 40 Responden 42 100,40 103,52 85,65 In Control 41 Responden 43 93,00 103,52 85,65 In Control 42 Responden 44 90,30 103,52 85,65 In Control 43 Responden 46 94,30 103,52 85,65 In Control 44 Responden 47 85,90 103,52 85,65 In Control 45 Responden 48 94,20 103,52 85,65 In Control 46 Responden 49 88,70 103,52 85,65 In Control 47 Responden 50 90,30 103,52 85,65 In Control 48 Responden 51 96,80 103,52 85,65 In Control 49 Responden 52 94,40 103,52 85,65 In Control 50 Responden 53 94,70 103,52 85,65 In Control 51 Responden 54 86,50 103,52 85,65 In Control 52 Responden 55 87,90 103,52 85,65 In Control 53 Responden 56 86,60 103,52 85,65 In Control 54 Responden 57 93,50 103,52 85,65 In Control 55 Responden 58 93,50 103,52 85,65 In Control 56 Responden 59 98,90 103,52 85,65 In Control 57 Responden 60 87,00 103,52 85,65 In Control 58 Responden 61 92,00 103,52 85,65 In Control 59 Responden 62 88,10 103,52 85,65 In Control 60 Responden 63 100,10 103,52 85,65 In Control 61 Responden 64 89,70 103,52 85,65 In Control 62 Responden 65 86,80 103,52 85,65 In Control 63 Responden 66 97,30 103,52 85,65 In Control 64 Responden 67 99,00 103,52 85,65 In Control 65 Responden 68 98,20 103,52 85,65 In Control 66 Responden 69 98,40 103,52 85,65 In Control 67 Responden 70 86,00 103,52 85,65 In Control 68 Responden 72 90,00 103,52 85,65 In Control 69 Responden 73 95,40 103,52 85,65 In Control 70 Responden 74 95,00 103,52 85,65 In Control 71 Responden 75 88,00 103,52 85,65 In Control 72 Responden 76 92,00 103,52 85,65 In Control 73 Responden 77 95,00 103,52 85,65 In Control 74 Responden 78 96,50 103,52 85,65 In Control 75 Responden 79 95,40 103,52 85,65 In Control

Universitas Sumatera Utara

Page 113: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.11. Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi III (Lanjutan)

No Nama TSB BKA BKB Keterangan 76 Responden 80 100,90 103,52 85,65 In Control 77 Responden 81 96,20 103,52 85,65 In Control 78 Responden 82 91,00 103,52 85,65 In Control 79 Responden 83 102,50 103,52 85,65 In Control 80 Responden 85 100,20 103,52 85,65 In Control 81 Responden 86 93,30 103,52 85,65 In Control 82 Responden 87 95,80 103,52 85,65 In Control 83 Responden 88 90,20 103,52 85,65 In Control

Sumber : Pengolahan Data

Grafik uji keseragaman data Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi III dapat

dilihat pada Gambar 5.22.

Gambar 5.22. Grafik Uji Keseragaman Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi III

Berdasarkan peta control di atas, terlihat bahwa tidak terdapat data yang

berada di luar batas kendali sehingga data dapat dikatakan seragam.

Universitas Sumatera Utara

Page 114: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.12. Rekapan Data Setiap Dimensi

Data Nilai Dimensi TSB Jumlah

Data 83

BKA 103.52 BKB 85.65

S 4.37 X 94.22

Sumber : Pengolahan Data

4. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran apakah

sudah representatif, untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah

mewakili populasi. Untuk melakukan uji kecukupan data digunakan persamaan

berikut:

Keterangan:

N’ = Jumlah data yang seharusnya dilakukan (dari hasil perhitungan)

k = statistic of interest,

Jika N <100 : untuk 40 < N < 100 = 2

untuk 20 < N < 40 = 2,05

untuk 10 < N < 20 = 2,16

untuk N < 10 = 2,78

Jika N >100 : Persentil 5 dan 95 = 4,14

Persentil 10 dan 90 = 3,35

Persentil 50 = 2,46

Universitas Sumatera Utara

Page 115: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

d = Tingkat ketelitian (pada penelitian ini digunakan tingkat ketelitian 5%)

N = Jumlah data yang digunakan

Jika N’ < N, maka data pengamatan cukup.

Jika N’>N, maka data pengamatan kurang dan perlu tambahan data.

Berikut ini akan ditunjukkan perhitungan kecukupan data dimensi TSB.

N = 83

s = 4,37

Maka:

04,3055505,0

37,42'2 2

=

×=

×

=d

skN

Kesimpulan:

N’ = 30555,04 N = 83, N’ > N , data yang dikumpulkan tidak cukup karena

keterbatasan waktu pengukuran ,maka data diasumsikan data cukup.

5. Uji Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test

Uji normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk uji Goodness

of fit atau kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang

diharapkan yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi

populasi dari mana sampel diambil.

Produk yang akan dirancang adalah Conveyor. Dalam hal ini terdapat 1

dimensi tubuh manusia yang berhubungan dengan perancangan produk, maka

Universitas Sumatera Utara

Page 116: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

dilakukan uji normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test terhadap dimensi Tinggi

Siku Berdiri (TSB)

Berikut merupakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk dimensi TSB :

1. Data dari hasil pengamatan mengenai dimensi TSB diurutkan mulai dari nilai

pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. Setelah itu, data baru

diberi nomor 1 – 83.

2. Dari data pengamatan yang telah diurutkan dan diberi nomor, selanjutnya

hitung nilai Fa(X)-nya, yaitu dengan rumus:

datatotaldatanomor

Fa(X) =

Misalnya, data nomor 1 untuk TSB datanya 83, maka :

0,0120 =831)( =XFa

Dihitung nilai Z.

Diketahui : X = 94,22 ; X = 85,90 ; dan s = 4,37 , maka:

9032.137.4

22.9490.85−=

−=

−=

sXXZ

3. Dari nilai Z yang didapat. cari nilai Fe(X) dengan menggunakan rumus

Microsoft Excel seperti berikut.

=NORMSDIST (-1.9032), Dari nilai Z = -1.9032, maka nilai Fe(X) = 0.0285

4. Hitung selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

Fa(X) = 0.0120; Fe(X) = 0.0285

Universitas Sumatera Utara

Page 117: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Maka :

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0.0120 – 0.0285| = -0.0165

5. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan

nilai Dα yang didapatkan dari tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov

sampel tunggal)

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 : Data tersebut Berdistribusi Normal

H1 : Data Tersebut Berdistribusi Tidak Normal

Jika D ≤ Dα, maka H0 diterima

Jika D > Dα, maka H0 ditolak

Data hasil pengujian normal Kolmogorov Smirnov untuk dimensi TSB

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.13. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov TSB

No X data Fa(X) Z Fe(X) |D| D 1 85,90 0,0120 -1,9032 0,0285 0,0165 -0,0165 2 86,00 0,0241 -1,8803 0,0300 0,0059 -0,0059 3 86,50 0,0361 -1,7659 0,0387 0,0026 -0,0026 4 86,60 0,0482 -1,7431 0,0407 0,0075 0,0075 5 86,80 0,0602 -1,6973 0,0448 0,0154 0,0154 6 87,00 0,0723 -1,6516 0,0493 0,0230 0,0230 7 87,30 0,0843 -1,5829 0,0567 0,0276 0,0276 8 87,90 0,0964 -1,4457 0,0741 0,0223 0,0223 9 88,00 0,1084 -1,4228 0,0774 0,0310 0,0310 10 88,10 0,1205 -1,3999 0,0808 0,0397 0,0397 11 88,70 0,1325 -1,2627 0,1034 0,0292 0,0292 12 89,60 0,1446 -1,0568 0,1453 0,0007 -0,0007 13 89,70 0,1566 -1,0339 0,1506 0,0060 0,0060 14 90,00 0,1687 -0,9652 0,1672 0,0015 0,0015 15 90,00 0,1807 -0,9652 0,1672 0,0135 0,0135 16 90,10 0,1928 -0,9424 0,1730 0,0198 0,0198

Universitas Sumatera Utara

Page 118: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.13. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov TSB (Lanjutan)

No X data Fa(X) Z Fe(X) |D| D 17 90,20 0,2048 -0,9195 0,1789 0,0259 0,0259 18 90,20 0,2169 -0,9195 0,1789 0,0379 0,0379 19 90,30 0,2289 -0,8966 0,1850 0,0440 0,0440 20 90,30 0,2410 -0,8966 0,1850 0,0560 0,0560 21 90,80 0,2530 -0,7822 0,2170 0,0360 0,0360 22 91,00 0,2651 -0,7365 0,2307 0,0343 0,0343 23 92,00 0,2771 -0,5077 0,3058 0,0287 -0,0287 24 92,00 0,2892 -0,5077 0,3058 0,0167 -0,0167 25 92,20 0,3012 -0,4620 0,3221 0,0209 -0,0209 26 92,20 0,3133 -0,4620 0,3221 0,0088 -0,0088 27 92,30 0,3253 -0,4391 0,3303 0,0050 -0,0050 28 92,40 0,3373 -0,4162 0,3386 0,0013 -0,0013 29 92,80 0,3494 -0,3247 0,3727 0,0233 -0,0233 30 92,80 0,3614 -0,3247 0,3727 0,0113 -0,0113 31 93,00 0,3735 -0,2789 0,3901 0,0167 -0,0167 32 93,00 0,3855 -0,2789 0,3901 0,0046 -0,0046 33 93,00 0,3976 -0,2789 0,3901 0,0074 0,0074 34 93,00 0,4096 -0,2789 0,3901 0,0195 0,0195 35 93,20 0,4217 -0,2332 0,4078 0,0139 0,0139 36 93,30 0,4337 -0,2103 0,4167 0,0170 0,0170 37 93,50 0,4458 -0,1645 0,4346 0,0111 0,0111 38 93,50 0,4578 -0,1645 0,4346 0,0232 0,0232 39 93,50 0,4699 -0,1645 0,4346 0,0352 0,0352 40 93,70 0,4819 -0,1188 0,4527 0,0292 0,0292 41 93,70 0,4940 -0,1188 0,4527 0,0413 0,0413 42 94,10 0,5060 -0,0273 0,4891 0,0169 0,0169 43 94,20 0,5181 -0,0044 0,4982 0,0198 0,0198 44 94,30 0,5301 0,0185 0,5074 0,0228 0,0228 45 94,30 0,5422 0,0185 0,5074 0,0348 0,0348 46 94,40 0,5542 0,0413 0,5165 0,0377 0,0377 47 94,70 0,5663 0,1100 0,5438 0,0225 0,0225 48 95,00 0,5783 0,1786 0,5709 0,0074 0,0074 49 95,00 0,5904 0,1786 0,5709 0,0195 0,0195 50 95,00 0,6024 0,1786 0,5709 0,0315 0,0315 51 95,30 0,6145 0,2472 0,5976 0,0168 0,0168 52 95,40 0,6265 0,2701 0,6065 0,0200 0,0200 53 95,40 0,6386 0,2701 0,6065 0,0321 0,0321 54 95,80 0,6506 0,3616 0,6412 0,0094 0,0094 55 96,00 0,6627 0,4074 0,6581 0,0045 0,0045 56 96,00 0,6747 0,4074 0,6581 0,0166 0,0166 57 96,20 0,6867 0,4531 0,6748 0,0120 0,0120 58 96,50 0,6988 0,5218 0,6991 0,0003 -0,0003

Universitas Sumatera Utara

Page 119: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Tabel 5.13. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov TSB (Lanjutan)

No X data Fa(X) Z Fe(X) |D| D 59 96,80 0,7108 0,5904 0,7225 0,0117 -0,0117 60 97,20 0,7229 0,6819 0,7524 0,0295 -0,0295 61 97,30 0,7349 0,7048 0,7595 0,0246 -0,0246 62 97,40 0,7470 0,7277 0,7666 0,0196 -0,0196 63 97,50 0,7590 0,7505 0,7735 0,0145 -0,0145 64 97,60 0,7711 0,7734 0,7804 0,0093 -0,0093 65 98,00 0,7831 0,8649 0,8065 0,0233 -0,0233 66 98,10 0,7952 0,8878 0,8127 0,0175 -0,0175 67 98,20 0,8072 0,9107 0,8188 0,0115 -0,0115 68 98,40 0,8193 0,9564 0,8306 0,0113 -0,0113 69 98,90 0,8313 1,0708 0,8579 0,0265 -0,0265 70 99,00 0,8434 1,0937 0,8630 0,0196 -0,0196 71 99,20 0,8554 1,1394 0,8727 0,0173 -0,0173 72 99,90 0,8675 1,2996 0,9031 0,0357 -0,0357 73 100,00 0,8795 1,3225 0,9070 0,0275 -0,0275 74 100,00 0,8916 1,3225 0,9070 0,0154 -0,0154 75 100,10 0,9036 1,3453 0,9107 0,0071 -0,0071 76 100,20 0,9157 1,3682 0,9144 0,0013 0,0013 77 100,40 0,9277 1,4140 0,9213 0,0064 0,0064 78 100,90 0,9398 1,5284 0,9368 0,0030 0,0030 79 101,50 0,9518 1,6656 0,9521 0,0003 -0,0003 80 101,90 0,9639 1,7571 0,9606 0,0033 0,0033 81 102,30 0,9759 1,8486 0,9677 0,0082 0,0082 82 102,50 0,9880 1,8944 0,9709 0,0170 0,0170 83 103,20 1,0000 2,0545 0,9800 0,0200 0,0200

DMaks 0.0560 Sumber : Pengolahan Data

Dmaks untuk dimensi TSB adalah 0.0560, dan Dα di tabel untuk n = 83

dan α = 0,05 adalah 0.1480, maka: D ≤ Dα (0.0560 ≤ 0.1480), menunjukkan H0

diterima, berarti data berdistribusi normal.

5.2.5. Penetapan Data Antropometri dengan Prinsip Rata-rata

Penetapan data antropometri dengan prinsip rata-rata diperlukan untuk

merancang produk conveyor, yaitu untuk dimensi TSB. Prinsip perancangan

Universitas Sumatera Utara

Page 120: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

dengan dimensi tubuh rata-rata digunakan untuk pemakai produk yang mayoritas

memiliki dimensi tubuh rata-rata (persentil 50).

1. Persentil TSB

Data dimensi TSB yang telah melalui uji keseragaman, uji kecukupan dan uji

kenormalan data disajikan dalam Tabel 5.14 berikut ini.

Tabel 5.14. Dimensi TSB

No. Data (x) No. Data (x) No. Data (x) No. Data (x) 1 85,90 23 92,00 45 94,30 67 98,20 2 86,00 24 92,00 46 94,40 68 98,40 3 86,50 25 92,20 47 94,70 69 98,90 4 86,60 26 92,20 48 95,00 70 99,00 5 86,80 27 92,30 49 95,00 71 99,20 6 87,00 28 92,40 50 95,00 72 99,90 7 87,30 29 92,80 51 95,30 73 100,00 8 87,90 30 92,80 52 95,40 74 100,00 9 88,00 31 93,00 53 95,40 75 100,10 10 88,10 32 93,00 54 95,80 76 100,20 11 88,70 33 93,00 55 96,00 77 100,40 12 89,60 34 93,00 56 96,00 78 100,90 13 89,70 35 93,20 57 96,20 79 101,50 14 90,00 36 93,30 58 96,50 80 101,90 15 90,00 37 93,50 59 96,80 81 102,30 16 90,10 38 93,50 60 97,20 82 102,50 17 90,20 39 93,50 61 97,30 83 103,20 18 90,20 40 93,70 62 97,40 19 90,30 41 93,70 63 97,50 20 90,30 42 94,10 64 97,60 21 90,80 43 94,20 65 98,00 22 91,00 44 94,30 66 98,10

Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 121: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Perhitungan persentil TSB yaitu:

ksxP +=50

)37,4(022,94 += = 94,22 cm

Jadi dimensi TSB yang digunakan adalah 94,22 cm = 94 cm

Tabel 5.15. Rekapitulasi Data Dimensi Antropometri

Dimensi Persentil Ukuran (cm) TSB P50 94

Sumber : Pengolahan Data

Setelah mendapatkan hasil TSB maka perlu dilakukan perbaikan pada

pekerja yang mana pada aktivitas aktual pekerja melakukan pemindahan bale

dengan berat 35 kg secara manual, beban tersebut terlalu berat untuk diangkat

oleh pekerja, kegiatan tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka

waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan

terjadinya cidera terhadap bagian L5/S1 dari tulang belakang pekerja.

Dikarenakan permasalahan tersebut dirancang alat bantu untuk melakukan

pemindahan bale tanpa harus mengangkat beban tersebut secara manual, alat

bantu yang dirancang berupa conveyor otomatis.

Conveyor akan bergerak secara otomatis untuk memindahkan bale dari

tempat penimbangan menuju ke mesin press, dan pekerja hanya tinggal

mengangkat bale dari atas conveyor untuk dimasukkan ke mesin press tanpa perlu

melakukan pemindahan. Ukuran produk sesuai dengan data antropometri dapat

dilihat pada Gambar 5.23.

Universitas Sumatera Utara

Page 122: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Sumber : Solidworks 2014

Gambar 5.23. Ukuran Produk Sesuai Dengan Ukuran Antropometri

5.2.6. Perhitungan Kebutuhan Torsi Motor

Penghitungan karakteristik beban digunakan untuk mengetahui berapa

kebutuhan torsi motor yang mampu memenuhi kebutuhan beban pada motor

penggerak sesuai kondisi di lapangan. Untuk mengetahui berapa daya motor yang

dibutuhkan dalam penelitian maka harus terlebih dahulu mengetahui berapa beban

yang ditanggung motor tersebut. Kapasitas (Q) conveyor dapat dihitung sebagai

berikut:

Maka didapat:

Kapasitas (Q) = frekuensi angkat/ menit x berat bale karet

= 2 x 35 kg

= 70 kg/ menit

Untuk kapasitas/ jam sebesar:

Universitas Sumatera Utara

Page 123: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

= 70 kg/ menit x 60 menit

= 4200 kg/ jam (1 ton = 907,185 kg)

= 4,62 ton/ jam = 5 ton/ jam

1. Kecepatan Belt Conveyor ( v )

v = =

v = = 0,7387 m/menit (1 meter = 3,2808 ft)

= 2,4237 ft/menit

2. Berat Material (Wm)

Wm = = =

Wm = 112,81 kg/m

3. Berat Belt (Wb)

Lebar conveyor (B) = 60 cm

Wb = 1,2 x = 1,2 x = 1,2 x 0,6 = 0,72 kg/m

Setelah mengetahui Wm dan Wb selanjutnya untuk mengetahui gaya tarik

efektif (Fe) dari conveyor. diketahui tinggi conveyor (H) = 94 cm = 0,94 m dan

panjang conveyor (L) = 320 cm = 3,2 m.

Maka didapat:

Fe = Wm x H + 0,04 (2 x Wb + Wm) x L

= 112,81 x 0,94 + 0,04 (2 x 0,72 + 112,81) x 3,2

= 106,04 + 20,79 = 133,83 lbs

Universitas Sumatera Utara

Page 124: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Maka perhitungan daya motor yang dibutuhkan berdasarkan parameter

karakteristik beban sesuai dengan persamaan yaitu:

P = = = 0,01 Hp (1 HP = 745,7 Watt)

= 7,45 Watt

Kapasitas Maksimum Conveyor (Qmaks)

Qmaks = = = 4,5714 = 4 Bale Karet

5.3. Simulasi Pekerja Menggunakan Alat yang Dirancang dengan Software

CATIA V5

Alat yang dirancang berupa belt conveyor, dapat dilihat pada Gambar 5.24.

sebagai berikut.

Gambar 5.24. Simulasi Pekerja Menggunakan Belt Conveyor

Universitas Sumatera Utara

Page 125: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Data usulan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Tabel 5.16. Pengumpulan Data RWL No. Data Nilai 1. Nama Herbert 2. Metode Pemindahan 3. Berat Objek

c. L Nyata d. L Max

35 23

4. Lokasi Tangan (H) b. Origin c. Destination

40 15

5. Lokasi Tangan (V) c. Origin d. Destination

85 90

6. Perpindahan Vertikal (D) 5 7. Sudut Asimetris

c. Origin d. Destination

0 90

8. Frekuensi Angkat/ menit 2 9. Durasi Kerja (jam) 8 10. Pegangan Objek Poor

Dilakukan perhitungan RWL dari pemindahan bale usulan. Langkah-

langkah dalam perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Data Origin Usulan

a. Untuk pemindahan bale karet

- LC (Lifting Constant) = 23

- HM (Horizontal Multiplier) = 25/H

= 25/40

= 0.63

- VM (Vertical Multiplier) = 1 – (0.003|V – 75|)

= 1 – (0.003|85 – 75|)

= 1 – (0.003(10))

Universitas Sumatera Utara

Page 126: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

= 1 – 0,03

= 0.97

- DM (Distance Multiplier) = 0.82 + 4.5/D

= 0.82 + 4.5/5

= 1.72

- AM (Asymetric Multiplier) = 1 – (0.005 (A))

= 1 – (0.005 (0))

= 1

- FM (Frequency Multiplier)

Berdasarkan tabel faktor pengali kopling dan tabel pengali frekuensi

akan diperoleh nilai FM. Diketahui frekuensi angkat/menit sebanyak

1.9, durasi kerja selama 8 jam dan V > 75 maka diperoleh FM sebesar

0.65.

- CM (Coupling Multiplier)

Berdasarkan pegangan objek poor dan V > 75 diperoleh CM sebesar

0.9.

Dari data-data diatas maka dihitunglah nilai RWL sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

= 23 × 0.63 × 0.97 × 1.72 × 1 × 0.65 × 0.90

= 14.14 kg

Berdasarkan nilai RWL yang diperoleh maka diketahui bahwa batasan

beban yang diangkat pekerja yang aman tanpa menimbulkan cedera walaupun

Universitas Sumatera Utara

Page 127: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

dilakukan secara berulang adalah 14.14 kg dan beban yang diangkat yaitu 35 kg

sudah jauh melebihi nilai yang diperoleh.

2. Data Destination Usulan

b. Untuk rangkaian pemindahan bale karet

- LC (Lifting Constant) = 23

- HM (Horizontal Multiplier) = 25/H

= 25/15

= 1.67

- VM (Vertical Multiplier) = 1 – (0.003|V – 75|)

= 1 – (0.003|90 – 75|)

= 1 – (0.003(15))

= 1 – 0.045

= 0.96

- DM (Distance Multiplier) = 0.82 + 4.5/D

= 0.82 + 4.5/5

= 1.72

- AM (Asymetric Multiplier) = 1 – (0.0025 (A))

= 1 – (0.0025 (90))

= 1 – 0.225

= 0.775

- FM (Frequency Multiplier)

Berdasarkan tabel faktor pengali kopling dan tabel pengali frekuensi

akan diperoleh nilai FM. Diketahui frekuensi angkat/menit sebanyak

Universitas Sumatera Utara

Page 128: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

1.9, durasi kerja selama 8 jam dan V ≥ 75 maka diperoleh FM sebesar

0.65.

- CM (Coupling Multiplier)

Berdasarkan pegangan objek poor dan V ≥ 75 diperoleh CM sebesar

0.9.

Dari data-data diatas maka dihitunglah nilai RWL sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

= 23 × 1.67 × 0.96 × 1.72 × 0.775 × 0.65 × 0.90

= 28.75 kg

Berdasarkan nilai RWL yang diperoleh maka diketahui bahwa batasan

beban yang diangkat pekerja yang aman tanpa menimbulkan cedera walaupun

dilakukan secara berulang adalah 28.75 kg dan beban yang diangkat yaitu 35 kg

sudah jauh melebihi nilai yang diperoleh.

5.3.1. Penentuan Nilai LI Usulan

Rumus yang digunakan dalam menghitung nilai LI adalah sebagai

berikut:

LI = =

Dimana: LI = Lifting Index L = Beban RWL = Batas beban yang direkomendasikan Rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut. - Jika LI ≤ 1, maka pekerjaan tersebut aman - Jika 1 < LI ≤ 3, maka pekerjaan tersebut mungkin berisiko - Jika LI > 3, maka pekerjaan tersebut berisiko

Universitas Sumatera Utara

Page 129: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Maka Lifting Index dihitung sebagai berikut:

c. LI origin pemindahan bale karet = = 14.14

35 = 2.48

d. LI destination pemindahan bale karet = = 28.75

35 = 1.21

Nilai LI yang diperoleh 1 < LI ≤ 3, yaitu 2,48 untuk origin dan 1,21 untuk

destination. Penurunan nilai Lifting Index menandakan bahwa alat bantu tersebut

dapat mengurangi resiko cidera tulang belakang (musculoskeletal disorder), nilai

LI setelah perbaikan masih dalam batas toleransi.

Universitas Sumatera Utara

Page 130: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Manual Material Handling (MMH)

Pengolahan data manual material handling (MMH) dilakukan dengan

menghitung nilai recommended weight limit (RWL) dan nilai lifting index (LI)

dari posisi awal operator (origin) dan posisi akhir operator (destination),

menghitung Maximum Permissible Limit (MPL) dan Action Limit (AL) untuk

mengetahui gaya kompresi L5/S1 yang diterima oleh pekerja dan menghitung

antropometri untuk menentukan dimensi alat yang diusulkan.

Pekerjaan pemindahan bale dari timbangan ke mesin press dilakukan oleh

1 orang pekerja dengan cara memegang, mengangkat, membawa dan meletakkan

secara manual tanpa bantuan alat material handling dan frekuensi perpindahan

bale rata-rata sebanyak 112 kali perjam atau total sebesar 854 kali dalam 7 jam

kerja, kemudian didapatkan data keluhan pekerja sebelum melakukan aktifitas

kerja yaitu adanya keluhan pada bagian punggung yang terasa sakit dan setelah

melakukan aktifitas kerja keluhan punggung yang sakit menjadi sangat sakit dan

ditambah adanya keluhan bagian pinggang sehingga dapat menimbulkan

musculoskeletal disorder dan perlu dilakukan tindakan perbaikan terhadap

pekerjaan tersebut.

Perbaikan yang diusulkan yaitu menggunakan conveyor sebagai alat

material handling, sehingga kegiatan manual material handling dapat

diminimalisir. Bila diterapkan perpindahan bale menggunakan conveyor maka

Universitas Sumatera Utara

Page 131: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

pekerja hanya bertugas memasukkan bale ke mesin press dan aktifitas ini hanya

mengakibatkan resiko kerja yang rendah.

6.2. Mekanisme dan Dampak Perbaikan Kerja

Usulan perbaikan untuk aktivitas perpindahan bale adalah menggunakan

alat material handling berupa belt conveyor. Conveyor akan bergerak secara

otomatis untuk memindahkan bale dari tempat penimbangan menuju ke mesin

press. Pekerja stasiun penimbangan meletakkan bale yang telah ditimbang ke

conveyor kemudian bale berpindah secara otomatis menuju stasiun pressing.

Pekerja di mesin press hanya bertugas memasukkan bale ke mesin press tanpa

perlu melakukan pemindahan. Aktifitas pemindahan bale dirancang dan

disimulasikan dengan software CATIA V5 dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar

6.1.

Gambar 6.1. Alat Rancangan (Belt Conveyor)

Universitas Sumatera Utara

Page 132: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Pada usulan perbaikan ini terjadi perubahan posisi perpindahan bale,

sehingga hasil perhitungan nilai RWL dan LI berubah dari nilai aktual seperti

yang tertera pada Gambar 6.2 dan Gambar 6.3.

Gambar 6.2. Grafik Perbandingan Hasil RWL Aktual dan Usulan

Gambar 6.3. Grafik Perbandingan Hasil LI Aktual dan Usulan

Penurunan nilai Lifting Index menandakan bahwa alat bantu tersebut dapat

mengurangi resiko cidera tulang belakang (musculoskeletal disorder), nilai LI

setelah perbaikan masih dalam batas toleransi.

Universitas Sumatera Utara

Page 133: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

Bagi perusahaan, apabila hendak menerapkan usulan perbaikan untuk

material handling berupa belt conveyor, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan

mengenai bahan belt conveyor, energi yang diperlukan, biaya pengadaan maupun

operasionalnya dengan tujuan untuk mendapatkan hasil perbaikan kegiatan

material handling yang lebih baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 134: OPERATOR STASIUN PRESSING DENGAN METODE BIOMEKANIKA …

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas manual material handling pada kondisi aktual memiliki nilai LI

origin sebesar 7.09 dan LI destination sebesar 5.33 dan dapat berisiko

menyebabkan cedera operator sehingga perlu dilakukan usualan perbaikan.

2. Perbaikan aktivitas manual material handling (MMH) diusulkan

menggunakan alat bantu material handling berupa Belt Conveyor untuk

memindahkan bale dan disimulasikan dengan software CATIA V5 sehingga

didapatkan nilai LI (Lifting Index) origin dan destination usulan sebesar

2.48 dan 1.21. sehingga resiko kegiatan pemindahan bale berkurang.

7.2. Saran

Saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan jika ingin mengimplementasikan rancangan perbaikan

sebaiknya mengkaji lebih lanjut seperti yang telah direkomendasikan pada

bagian pembahasan.

2. Bila implementasi perbaikan belum bisa segera diwujudkan maka bagi

karyawan PT. XYZ agar lebih mengetahui teknik pemindahan beban yang

benar untuk meminimalkan resiko kecelakaan kerja.

Universitas Sumatera Utara