9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan yang luas dan mempunyai kemampuan (skill), visi, karakter yang lebih maju dibandingkan masyarakat pada umumnya (Ilham, 2011). Dengan menyadari tanggung jawabnya tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan tetapi dari berbagai jenis kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota sebuah organisasi (Sarifudin, 2010). Organisasi merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan pola pikir dalam berorganisasi maupun dalam kehidupan sosial. Organisasi diminati oleh mahasiswa untuk menyalurkan bakat, minat, dan kemampuan mereka (Widayanto, 2011). Berbagai perguruan tinggi menyediakan sarana untuk membantu mahasiswa mengembangkan potensinya dalam mengembangkan diri. Salah satunya Universitas Sumatera Utara yang melakukan program yang merupakan sarana untuk mendukung peningkatan kualitas dan kreatifitas Universitas Sumatera Utara

organisasi 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

organisasi

Citation preview

Page 1: organisasi 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam

menentukan arah perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen

masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan

memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah

mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita.

Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan yang luas dan mempunyai

kemampuan (skill), visi, karakter yang lebih maju dibandingkan

masyarakat pada umumnya (Ilham, 2011).

Dengan menyadari tanggung jawabnya tersebut, mahasiswa

diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya

bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan tetapi dari berbagai jenis

kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota sebuah

organisasi (Sarifudin, 2010). Organisasi merupakan suatu wadah bagi

mahasiswa untuk dapat mengembangkan pola pikir dalam berorganisasi

maupun dalam kehidupan sosial. Organisasi diminati oleh mahasiswa

untuk menyalurkan bakat, minat, dan kemampuan mereka (Widayanto,

2011).

Berbagai perguruan tinggi menyediakan sarana untuk membantu

mahasiswa mengembangkan potensinya dalam mengembangkan diri.

Salah satunya Universitas Sumatera Utara yang melakukan program yang

merupakan sarana untuk mendukung peningkatan kualitas dan kreatifitas

Universitas Sumatera Utara

Page 2: organisasi 2

mahasiswa dibidang penalaran dan keilmuan, bakat, minat dan

kemampuan, kesejahteraan, kepedulian sosial dan kegiatan penunjang.

Program yang dibentuk Bidang Kemahasiswaan Universitas Sumatera

Utara dikenal dengan UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa (Ahmaini,

2010).

UKM yang terdapat di Universitas Sumatera Utara mencakup

bidang keorganisasian, seni, olahraga dan keagamaan. UKM yang berada

dibawah binaan BKK USU adalah Suara USU (Kegiatan Pers/Jurnalistik

Mahasiswa), Kompas (Korp Pecinta Alam), Pramuka, Menwa (Resimen

Mahasiswa), PEMA (Pemerintahan Mahasiswa), yang mana termasuk

dalam UKM bidang keorganisasian; Fotografi, Teater "O", Paduan Suara,

yang termasuk dalam UKM bidang seni; Fitnes, Tekwondo, Boxing Camp,

Tenis Lapangan, Futsal, Bulutangkis, Sepak Bola, Bola Volly, Bola

Basket, yang termasuk dalam UKM bidang olahraga; dan KMK, UKMI

AD DAKWAH yang termasuk dalam UKM bidang keagamaan. Pada

penelitian ini, peneliti fokus pada organisasi tingkat fakultas di Universitas

Sumatera Utara, yang disebut PEMA Fakultas. PEMA Fakultas

merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan yang memiliki kegiatan

organisasi yang padat sesuai dengan program kerjanya (Biro

Kemahasiswaan & Kealumnian Universitas Sumatera Utara).

Kegiatan yang diikuti mahasiswa melalui organisasi akan

memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkuliahannya (Sarifudin,

2010). Dengan kata lain,keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi akan

memberikan pengaruh terhadap prestasi akademiknya, dimana mahasiswa

Universitas Sumatera Utara

Page 3: organisasi 2

diharapkan memiliki prestasi akademik yang lebih baik ketika mereka

aktif dalam sebuah organisasi.

Penelitian yang dilakukan Susanto (2011) terhadap mahasiswa

Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, membuktikan bahwa prestasi

akademik mahasiswa yang aktif dalam organisasi cenderung lebih tinggi

dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi. Smith dan

Griffin (dalam Montelongo, 2002) mengemukakan bahwa partisipasi

mahasiswa dalam organisasi kampus dapat meningkatkan pencapaian

akademik mahasiswa tersebut. Sejalan dengan pendapat Cooper, dkk,

dimana mahasiswa yang berpartisipasi dalam organisasi kemahasiswaan

memiliki kesempatan untuk meningkatkan akademiknya (dalam

Montelongo, 2002). Peneliti juga melakukan survey yang dilakukan pada

tanggal 20 Juni 2013, dimana survey dilakukan pada 93 orang mahasiswa

USU yang aktif dalam organisasi, dimana mahasiswa yang aktif dalam

organisasi cenderung memiliki indeks prestasi yang baik, dimana hasil

survey menunjukkan IPK ≥3,5 sekitar 3,22%; IPK 3,0-3,49 sekitar

43,01%; IPK 2,75-2,99 sekitar 48,39% dan IPK ≤ 2,75 sekitar 5,38%.

Mei dan Liyana (2010) mengemukakan dalam hasil penelitiannya

terhadap mahasiswa Fakultas Sains Universitas Sains Malaysia, bahwa

salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa

adalahself-regulated learning. Selain itu, Bell dan Akroyd (dalam

Ellianawati&Wahyuni, 2009) menambahkan bahwa self-regulated

learning merupakan bagian dari teori pembelajaran kognitif yang

menyatakan bahwa perilaku, motivasi, dan aspek lingkungan belajar akan

mempengaruhi prestasi seorang pelajar. Bahkan beberapa ahli berpendapat

Universitas Sumatera Utara

Page 4: organisasi 2

bahwa self-regulated learning memberikan pengaruh positif terhadap

kesuksesan prestasi akademik mahasiswa. Munculnya pola pikir,

keinginan untuk belajar, serta melakukan tindakan belajar tersebut pada

mahasiswa, hal tersebut sudah dapat dikatakan self-regulated learning.

Menurut Pintrich & Schunk (1996) self-regulated learning adalah proses

dimana anak secara aktif mampu menggunakan kemampuan kognitif dan

tingkah laku yang akan berpengaruh kepada perubahan.

Zimmerman (dalam Woolfolk, 2004) mendefinisikan self-

regulated learning sebagai proses dimana seorang peserta didik

mengaktifkan dan mendorong kognisi, perilaku dan perasaannya yang

secara sistematis berorientasi pada suatu tujuan belajar. Self-regulated

learning bukan merupakan kemampuan mental atau keterampilan

akademik seperti kecakapan membaca, tetapi suatu proses pengarahan diri

yang melibatkan transformasi dari kemampuan mental menuju

keterampilan akademik individu (dalam Wolters, 1998). Zimmerman juga

menambahkan bahwa individu yang memiliki self-regulated learning

merupakan individu yang aktif secara metakognisi, motivasi, dan perilaku

didalam proses belajarnya. Self-regulated learner adalah individu yang

mampu menentukan tujuan dan menggunakan strategi yang tepat untuk

mencapai tujuan belajar. Dikatakan juga bahwa self-regulated learning

memiliki implikasi bagi pembelajaran dan presetasi seorang peserta didik.

Self-regulated learning merupakan salah satu faktor penting bagi

mahasiswa dalam mencapai prestasi akademiknya. Individu yang belajar

akan mendapatkan prestasi akademik yang baik, bila ia menyadari,

bertanggungjawab dan mengetahui cara belajar yang efektif atau

Universitas Sumatera Utara

Page 5: organisasi 2

memilikistrategi regulasi diri dalam belajar (self-regulated learning) yang

baik (dalam Fasikhah & Fatimah, 2013).

Penelitian-penelitian sebelumnya tentang self-regulated learning

menunjukkan bahwa self-regulated learning memiliki hubungan dengan

prestasi akademik. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman

(1990) menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang sangat

signifikan antara self-regulated learning dengan prestasi akademik. Valle,

dkk (2008) juga menambahkan bahwa terdapat hubungan positif secara

signifikan antara self-regulated learning dengan prestasi akademik,

dimana tingkat self-regulated learning yang tinggi mengarah pada prestasi

akademik yang tinggi dan begitu juga sebaliknya. Penelitian oleh Turan

dan Damirel (2010) juga menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-

regulated learning terhadap pencapaian akademik, dimana jika peserta

didik mengembangkan keterampilan self-regulated learning maka akan

meningkatkan efisiensi belajar dan self-efficacy peserta didik yang akan

mengarah kepada peningkatan pencapaian akademik. Fakta empiris juga

menunjukkan bahwa sekalipun kemampuan siswa tinggi tetapi ia tidak

dapat mencapai prestasi akademik yang optimal karena kegagalannya

dalam melakukan self-regulated learning (Purwanto, dalam Latipah,

2010).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, disimpulkan bahwa salah

satu hal yangterpenting dalam pencapaian prestasi akademik adalah

bagaimana seorang mahasiswa dapat menerapkan strategi self-regulated

learning. Sehubungan dengan hal tersebut, dapat dikatakan secara

langsung maupun tidak langsung self-regulated learning berpengaruh

Universitas Sumatera Utara

Page 6: organisasi 2

terhadap pencapaian prestasi akademik seseorang. Hal ini sesuai dengan

penjelasan Zimmerman (dalam Fasikhah & Fatimah, 2013) bahwa self-

regulated learning merupakan suatu faktor yang penting dalam pencapaian

prestasi akademik. Sehingga, individu yang belajar akan mendapatkan

prestasi akademik yang baik, bila ia menyadari, bertanggungjawab dan

mengetahui cara belajar yang efektif atau memilikistrategi self-regulated

learning yang baik.

Pada mahasiswa yang aktif berorganisasi, self-regulated learning

sangat dibutuhkan dalam membuat manajemen waktu yang baik untuk

mengatur aktivitas perkuliahan dan aktivitas di organisasi. Sehingga

keaktifan mahasiswa dalam organisasi tidak menjadi penghalang untuk

mencapai prestasi akademik yang baik (Sentosa, 2008). Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfiana (2013) bahwa mahasiswa

yang aktif berorganisasi memiliki tingkat self-regulated learning yang

tinggi.

Berdasarkah hal tersebut, dapat dilihat bahwa self-regulated

learningternyata mempengaruhi prestasi akademik pada mahasiswa.

Bergerak dari teori dan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui seberapa pengaruh self-regulated learning terhadap prestasi

akademik mahasiswa yang aktif berorganisasi di Universitas Sumatera

Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: organisasi 2

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah seberapaself-

regulated learning terhadap prestasi akademik mahasiswa yang aktif

berorganisasi di Universitas Sumatera Utara?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan data secara langsung

sesuaidengan permasalahan di atas yaitu mengetahui seberapa besar

pengaruh self-regulated learning terhadap prestasi akademik mahasiswa

yang aktif berorganisasi di Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi di

bidang psikologi, khususnya psikologi pendidikan, terutama mengenai

self-regulated learning pada individu, khususya individu sebagai

mahasiswa dan kaitannya dengan prestasi akademik.

Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya

sumber kepustakaan di bidang psikologi pendidikan sehingga hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai penunjang untuk bahan penelitian

lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan

kepada individu khususnya mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang

Universitas Sumatera Utara

Page 8: organisasi 2

aktif berorganisasi agar memiliki pengetahuan dalam menerapkan strategi

self-regulated learning guna meningkatkan prestasi akademiknya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Berisi uraian singkat mengenai latarbelakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam

pembahasan permasalahan. Teori yang terdapat dalam bab ini adalah teori

mengenai self-regulated learning, teori prestasi akademik, pengertian

mahasiswa, organisasi mahasiswa, serta pengaruh self-regulated learning

terhadap prestasi akademik. Dalam bab ini juga dimuat mengenai hipotesa

penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang identifikasi variabel penelitian,

definisi operasional, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, metode

pengambilan data, uji validitas, uji daya beda dan reliabilitas alat ukur,

tahap pelaksanaan penelitian, metode analisa data serta hasil uji coba alat

ukur penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: organisasi 2

Bab IV: Analisa Data dan Interpretasi

Bab ini menguraikan gambaran subjek penelitian, hasil penelitian,

dan deskripsi data penelitian.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

Bab ini menguraikan kesimpulan penelitian, diskusi dan saran

praktis sesuai hasil dan masalah penelitian.

Universitas Sumatera Utara