Upload
lytruc
View
217
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Curriculum Vitae
DR. Dr. Tb. Rachmat Sentika Sp.A.,MARS
Tempat, Tanggal Lahir:
Sukabumi, February 9th 1956
Golongan:
Pembina Utama gol IV E / PNS/ Kem.Kesehatan
NIP : 1956 0209 1982 12 1 00255555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555
Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ; Ketua Dewan
Jaminan Sosial Nasional (DJSN)
Pengalaman Pekerjaan: (Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985, PPDS 1986 – 1990, Dokter Aba di RSU
Tangerang 1990 – 1992, Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999, Deputi Perlindungan Anak KPP dan PA 2000 - 2006, KPAI
2006 - 2012, Staf Ahli Menteri Bidang MDG’s Kemenko Kesra
Pendidikan : Dokter Umum UNPAD 1982, Dokter Spesialis Anak UNPAD 1990, Magister Administrasi Rumah Sakit UI 1997,
Lemhanas KRA 32/1999, Doktor Kebijakan Perlindungan Anak, Unpad 2007.
Pengalaman Organisasi:
• Ketua Gugus Tugas Perlindungan Anak,Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP.IDAI 2008–2011/2012-2014)
• Ketua Bidang Kependudukan dan MCH, PB IDI 2009 – 2014,
• Ketua Bidang Advokasi PKBI 2008 – 2014
• Alamat Jl Mandar VII DC 7 No. 7, Sec 3A, Bintaro Jaya, Tangerang, Banten. tlp 0811831838, [email protected]
Motto: “DEDICATIO PRO HUMANITATE”
Gerakan Nasional Revolusi Mental:Menguatkan Keteladanan Penyelenggara Negara
dan Partisipasi Masyarakat Untuk Indonesia Sehat
OLEH :
DR dr. Tb Rahmat Sentika, Sp.A, MARS
Deputi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK
RAKORPOP KEMENKES JAKARTA, 01-12-2015
NAWACITA dan QUICK WINS
NAWACITA :1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
negara2. Membuat pemerintah tidak absen dengan mebangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas kuropsi, bermartabat
dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi domestik8. Melakukan revolusi karakter bangsa9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
QUICK WINS :1. Program “INDONESIA PINTAR” melalui wajib belajar 12 tahun bebas pungutan
2. Program kartu “INDONESIA SEHAT” melalui layanan kesehatan masyarakat3. Program “INDONESIA KERJA” dan “INDONESIA SEJAHTERA” melalui reformasi agraria 9 juta ha untuk rakyat tani dan
buruh tani, rumah susun bersubsidi dan jaminan sosial.
33
PRAKTEK REVOLUSI MENTAL
1. Membentuk Pokja
2. Menyusun Program Kegiatan
3. Menetapan Indikator Perubahan
MEMBANGUN 3 NILAI REVOLUSI MENTAL
INTEGRITAS ETOS KERJA GOTONG ROYONG
• Kepastian waktu & biaya layanan publik• Prosedur pelayanan public yang mudah• Biaya pelayanan public tidak memberatkan• Tidak menerima tip untuk memberikan layanan
public• Taat Hukum dan Aturan• Meningkatkan kapasitas produksi masyarakat
kecil• Membangun hidup bersih• dlsb
• Keterbukaan Informasi• Informasi jelas dan tuntas• Disiplin waktu• Disiplin melaksanakan tugas dan tanggung
jawab• Meningkatkan penggunaan produk dalam
negeri• Menghargai Prestasi Kerja• dlsb
• Meningkatkan toleransi• Membangun kebersamaan• Meningkatkan kerukunan warga• Mendahulukan kepentingan umum • Membangun Koperasi• dlsb
PROGRAM & KEGIATAN KL HARUS BERISIKAN 3 NILAI REVOLUSI MENTAL
33
TIGA MASALAH POKOK BANGSA
5
1. Merosotnya wibawa negara
2. Lemahnya sendi perekonomian bangsa
3. Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa
Kontruksi tentang : Mental , Jiwa, RohaniBangunlah Jiwanya, Bangunlah badannya Untuk Indonesia raya
Pengertian• ID, Ego, Superego (Psikologi)
• Pola pikir: Pola sikap : Pola Tindak (lemhanas)
• Ijmi (dorongan Kemalaikatan); Nafs (dorongan kebinatangan) dan QOLBU, pikiran,,, Motivasi untuk bertindak
• Setiap Hari Manusia harus memilih dan qolbu itu menentukan interaksi antara dorongan2 hati dengan pikiran
Revolusi Mental
Lihat,Dengar,Mencoba,Kebiasaan,Budaya
Qolbu
Pikiran
Ijmi/ID Nafs/ego
Tingkah laku
MENUJU INDONESIA YNG SEHAT DAN SEJAHTERA
SIKLUS KEHIDUPAN BERKUALITAS TERWUJUD APABILA 1000 HPK OPTIMAL
7 7
730 HPK270 hari dalam kandungan
730 HPK
Perkembangan Neurodevelopment/(otak dan Saraf)
42%
85%
82%
90%
Tiga Proses perkembangan otak setelah lahir
1. Pengkawatan /Miielinisasi2.Percabangan makin banyak dan luas3.Penyempurnaan motor end plate
13
2
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL UNTUK INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI & BERKEPRIBADIAN
11
manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api yang menyala-nyala
12
“Oleh karena itu menjadi sangat relevan mengedepankan revolusi karakter bangsa sebagai salah satu agenda prioritas
pembangunan nasional. Namun revolusi karakter bangsa tidak akan berjalan optimal, tanpa diawali dengan inisiatif
melakukan Revolusi Mental”
RPJM III 2015-2019, KABINET INDONESIA KERJA
Tantangan Saat ini:Tuntutan Daya Saing SDM
• RPJMN ke III, AEC dan MDGs jadi SDGs 230915
• Arah RPJMN ke III, SDGs dan AEC daya saing SDM berkualitas
• Berlakukan nya Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kes.2014
• Indonesia masih mengejar peningkatan jumlah dan pemerataan distribusi DOKTER BERKUALITAS PARADIGMA BARU KABINET INDONESIA KERJA…NAWACITA PERDESAAN MENJADI PRIORITAS
Kuantitas SDMDistribusi/
Pemerataan SDM Kualitas SDM
INDONESIA SAAT INI
ASEAN ECONOMY COMMUNITYINDONESIA SAAT INI
20152014
MDGs 2015 dan Post MDGsINDONESIA SAAT INI
Komitmen Global; MDGs bergeser menjadi SDGs 2030Sebuah Kemitraan Baru Global: Memberantas Kemiskinan dan Transformasi Ekonomi melalui Pembangunan Berkelanjutan
• Pada intinya adalah mengakhiri kemiskinan ekstrimmelalui pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
• Point kritis dalam upaya untuk mengentaskankemiskinan adalah perlunya sebuah kemitraan baruglobal. Sebuah kemitraan global menghendaki semuapemangku kepentingan, baik itu pemerintah, sektorswasta, masyarakat madani, akademisi dan organisasiinternasional untuk memiliki rasa kebersamaan tujuandan bertindak dalam kepentingan bersama
Peningkatan Komitmen Negara-negaraPasca 2015
8 GOALS MDGs 2015
54 target17 GOALS Post MDGs/SDGs
2030
169 target
Perbandingan Goals MDGs & Post MDGs AgendaMDGs 2000 - 2015
1. Menanggung Kemiskinan dan Kelaparan
2. Mencapai Pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4. Menurunkan Kematian Anak
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
6. Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria & Penyakit Menular Lainnya (TB)
7. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup
8. Mengembangkan Kemitraan Pembangunan Tingkat Global
SDGs 2015 - 2030
Mana yang lebih baik?
17
Mana yang lebih baik?
18
Mana yang lebih baik?
19
Mana yang lebih baik?
20
Pelayanan Puskesmas Yang Baik
21
Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes
Meningkatnya Kesehatanmasyarakat
Meningkatnya Akses & Mutu Fasyankes
Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
Meningkatnya Kom-petensi & Kinerja Aparatur Kemenkes
Meningkatnya tata kelolakepemerintahan yang baik dan bersih
Meningkatnya Sistem Informasi Kes. Terintegrasi
Meningkatnya Pengendalian Penyakit
Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimtek & Monev
Meningkatnya
Sinergitas Antar K/L Pusat &
Daerah
Meningkatnya
Efektivitas Litbangkes
Program Prioritas Renstra Kemenkes
2015 - 2019
PenurunanAKI dan AKB
PengendalianATM
Penurunanstunting
PengendalianPTM
Pengendalian PTM menjadi salah satu program prioritas Kemenkes
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)
23
Cedera7%
Penyakit Tidak
Menular
37%
Penyakit
Menular
56%
Cedera8%
Penyakit Tidak
Menular
49%
Penyakit Menular
43%
Cedera9%
Penyakit Tidak
Menular
58%
Penyakit Menular
33%
1990 2000 2010 2015
Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat
kesakitan dan kematian prematur
Cedera
13%
Penyakit Tidak
Menular
57%
Penyakit Menular
30%
Penyebab Utama Beban Penyakit, 1990-2015
Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat dan menjadi beban utama penyakitsejak tahun 2000
Perubahan Beban Penyakit
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015
1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA
8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi
13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran
16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA 2010-2035
1971
1980
2010Usia PRODUKTIF
ADALAH
KELOMPOK
RENTAN
2
produktif
TANTANGAN
Ketahanan Pangan dan Energi
Penyediaan lapangan kerja.
Pergeseran pola penyakit dan komposisi penduduk
Pelestarian Lingkungan
MASUK PADA ERA DIGITALDAN TEKNOLOGI
BERTAMBAH
•Mencapai 305 juta di 2035
•Proporsi remaja besar
•Proporsi lanjut usia naik
Empat Pelaku Utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
PenyelenggaraNegara
Dunia Usaha
MasyarakatDunia
Pendidikan
• Konsorsium GNRM• Keteladanan
Penyelenggara Negara• Partisipasi Masyarakat
Bappenas: Koord Perencanaan; Menko: Koord Pelaksanaan
MELAKSANAKAN REVOLUSI MENTAL
Peningkatan kepatuhan & penegakan hukum dan reformasi lembaga peradilan
Perkuatan kelembagaan
politik & reformasi birokrasi
pemerintahan
Peningkatan kemandirian
ekonomi & daya saing bangsa
Pembangunan pendidikan yang berkualitas dan
kebudayaan yang memacu daya cipta & inovasi
Pemanfaatan Modal Sosial dan
Modal Budaya
Pengembangan kepribadian & peneguhan jati
diri bangsa
Peningkatan peran lembaga sosial, agama,
keluarga, media publik
Peran Strategis Penyelenggara Negara: Inisiatif dan Menghadirkan Keteladanan
Kemenindag, Kemenindustri, Kemen Pariwisata, Kemen KP, Kemenpar, KPPU, KemRistek & Dikti, Kementan,
Kemen ESDM, Kemen PP & PA, BPOM, BKPM, Kemenkes
Kemdikbud, KemRistek & Dikti, Kemenag;Kemen KP, Kemenkes, Kemenhub
Kemenkum & HAM, TNI-POLRI, Kejaksaan RI, KPK, MK, Komnas HAM,Ombudsman RI, Kemenhub, Kemen PP & PA,
Kemensos, Kemen Desa, Trans, PDT, Kemen PP & PA
Kemedikbud, Kemenag, Kemendagri,Kemenko Polhukam, Kemenpora, Kemen LH & Hutan, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kemenkes, Kemen PU & PR, KPK, Perpusnas
Kemendagri, Kemenag, Kemensos,Kemenkominfo, Kemenpora,
Kemenkes, Kemen PP & PA
BKKBN, Kemenko PMK
Kemendagri,Kemen PAN & RB, KPU, Kemenkes, Kemenko Polhukam, Bawaslu, LAN, BPKP, Ombudsman RI, Kemen Desa, Trans, PDT, Kemen PP & PA, Kemenkominfo, Kemenlu
27
Kedaulatan Politik
Kemandirian Ekonomi
Kepribadian dalam Kebudayaan
Kerangka Pikir Revolusi Mental
MODAL DASAR RM
Posisi geografis: strategis sebagai
negara maritim
Geo-ekonomi dan geo-politik:
strategis menjadi kekuatan ekonomi-
politik tangguh di kawasan
Jumlah Penduduk yang besar (254
juta jiwa)
Kekayaan Sumber Daya Alam
SYARAT RM
Manusia Unggul denganpendidikan yang baik, memiliki
keahlian dan keterampilan, menguasai teknologi, pekerja
keras, mempunyai etos kemajuan.
NILAI-NILAI ESENSIAL RM
Integritas-Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, BertanggungjawabEtos Kerja-Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya saingGotong Royong-Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal, Berorientasi pada Kemaslahatan, Kewargaan.
MAKNA REVOLUSI MENTAL
• Mengubah cara pandang, pikiran, sikap, perilaku untuk berorientasi padakemajuan dan kemodernan,
• Gerakan kolektif yang melibatkanseluruh komponen bangsa denganmemperkuat peran institusipemerintahan dan pranata sosial-budaya di masyarakat.
• Internalisasi nilai-nilai esensial padaindividu, keluarga, insititusi sosial, masyarakat dan lembaga negara.
RASIONAL
Mentalitas menentukan kemajuansuatu bangsaRevolusi Mental bermula di alam
pikiran, menuntun dalam meraihcita-cita dan mencapai tujuanbernegara.Revolusi Mental membangkitkan
kesadaran untuk berprestasi tinggi, produktif menuju bangsa maju danmodern.
PILAR REVOLUSI MENTAL
Kedaulatan Politik
KemandirianEkonomi
Kepribadian dalamKebudayaan
HASIL AKHIR
Bangsa Indonesia yang maju,
modern, makmur, sejahtera &
bermartabat
28
Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
REVOLUSI MENTAL: DIMULAI DARI PERUBAHAN POLA PIKIR
Revolusi Mental ditandai oleh perubahan pola pikir dan perilaku yang berkebalikan: Negatif Positif
Malas Kerja Keras
Melanggar Hukum Taat Hukum
Tak Disiplin Disiplin Tinggi
Bohong Jujur
Korupsi Antikorupsi
Konflik Harmoni, Konsensus
Prasangka Saling Percaya
Tidak punya tanggung jawab Bertanggung jawab
Terkungkung Masa Silam Berorientasi Masa Depan, dst.
VISI DAN MISI PRESIDEN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas
Hidup Manusia Indonesia
DTPK
NO
RM
AP
EM
BA
NG
UN
AN
KA
BIN
ET
KE
RJA3
DIM
EN
SI
PE
MB
AN
GU
NA
N:
PE
MB
AN
GU
NA
NM
AN
US
IA
, S
EK
TO
R U
NG
GU
LA
N,
PE
ME
RA
TA
AN
DA
N
KE
WIL
AY
AH
AN
PARADIGMASEHAT
PENGUATAN YANKESJKN
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
JKN
Program :
Paradigma
Sehat
Program : ••
Benefit Sistem
pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
Kendali Mutu &
Kendali Biaya
Sasaran: PBI & non PBI
Pengarusutamaankesehat
an dalam pembangunan
Promotif - Preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan
Pemberdayaan masyarakat
INDIKATOR :• KECAMATAN SEHAT DG
RUMAH SEHAT DI DESA
•
•
INDIKATOR : TOTAL HEALTH COVERAGE
PenguatanYankes
•PROGRAM :Peningkatan Aksesterutama pd FKTP
Optimalisasi SistemRujukan
Peningkatan Mutu
•
•
Penerapan pendekatan Continuum of Care
Intervensi berbasisrisiko kesehatan
(health risk)
13INDIKATOR : 1 PUSKESMAS TERAKREDITASI
1 RSUD TERAKREDITASI
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PENGUATAN
DINKES KAB/KOTA, PROVINSI
DUKUNGAN
LINTAS SEKTORPENINGKATAN
MUTUPENINGKATAN
AKSES
REGIONALISASI
RUJUKAN
1. Sistem Rujukan Regional dan Provinsi
2. Sistem Rujukan Nasional
1. Sosialisasi
2. Advokasi
3. Capacity Building
1. Dukungan Regulasi
2. Infrastruktur listrik, air,
3. Dukungan transportasi, komunikasi
4. Dukungan pendanaan
20
1.Penyediaan NSPK/SOP
2.Peningkatan kemampuan nakes
3.Program Dokter Layanan Primer
4.Program Akreditasi FKTP
1.Pemenuhan tenaga
2.Peningkatan sarana pelayanan primer
3.Pemenuhan prasarana pendukung
4.Inovasi pelayanan di terpencil &sangat terpencil
Skema Gerakan Indonesia Sehat
• PENDIDIKAN PHBS MELALUI AKTIFITAS PROMOTIF DAN PREVENTIF DARI NAKES DAN KOMUNITAS KADER
• GIZI 1.000 HPK• PELATIHAN ANTE NATAL DAN POST NATAL• PELAYANAN IMUNISASI DASAR• PELAYANAN KB• PELAYANAN PALIATIF DI RUMAH (HOME CARE)• GALANG DONOR DARAH SUKARELA
• PENGIRIMAN TIM NUSANTARA SEHAT (TEAM BASED)• IMPLEMENTASI TASK SHIFTING
(PENGALIHAN TUGAS/WEWENANG KEPADA NAKES LAIN/KADER TERSTANDARISASI DAN SESUAI PERATURAN
PERUNDANGAN)
1. BANGUN SISTEM ON-LINE DG DUKUNGAN ICT
2. DUKUNGAN DANA BOK3. PEMENUHAN DAN REVIEW HARGA OBAT4. BANGUN KEMITRAAN DENGAN PMI
1. Perbaikan sistem rujukan melalui implementasi UU 44 th 2009.
2. Perluasan PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT) perempuan korban kekerasan di RS klas A dan B
TDK MAMPU..?RUJUK
SEMBUH • SEMBUH
• PERLU PEMULIHAN
RUMAH SEHAT
Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
1. Merupakan gerakan nasional, mengacu pada integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan kepribadian bangsa. Program Pemerintah bagian dari gerakan nasional yang melibatkan inisiatif masyarakat.
2. Pemerintah bertekad untuk menjamin kesungguhan dan keberlanjutan gerakan revolusi mental.
3. Bersifat lintas-sektoral, meliputi seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
4. Bersifat partisipatif, merupakan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan akademisi.
Delapan Prinsip Gerakan Nasional Revolusi Mental
5. Diawali dengan dengan program pemicu (value attack) untuk mengubah perilaku masyarakat secara kongkrit dan cepat
6. Program dirancang secara ramah pengguna, populer dan bagian dari gaya hidup
7. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial dan moralitas publik, bukan terbatas pada moralitas privat
8. Dapat diukur dampaknya.
Tiga Isu Strategis Bangsa
1. Krisis integritas dan pandemik korupsi. Akibatnya kejujuran dan integritas menjadi barang mahal dalam kehidupan para penyelenggara negara dan masyarakat. Kepercayaan antar penyelenggaran Negara rendah, aturan dibuat untuk tidak untuk ditaati, perilaku tak amanah pada berbagai lapis kepemimpinan.
2. Lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas. Indonesia makin tertinggal dari negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk meraih tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai produk barang dan jasa, padahal sumberdaya alam dan manusia melimpah. Akibat etos kerja, produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah.
3. Krisis identitas yang melunturkan kepribadian gotongroyong. Individu yang baik terbatas di ruang privat, namun tidak termanifes dalam praktek kewargaan dan semangat kebangsaan. Padahal, Republik didirikan dengan semangat kegotong-royongan. Kewargaan sebagai modal sosial berbangsa.
Visi Gerakan Revolusi Mental
“Terwujudnya penyelenggara negara dan masyarakat Indonesia yang
berintegritas dan beretoskerja dengan semangat gotong royong”
Sasaran dan Strategi Gerakan RM
Tahun 2019: Kondisi Kolektif Bangsa:
1. Revoluasi Mental sebagai bagian dari gaya hidup, bagian dari
jatidiri.2. # Role Model & Change Makers
pada berbagai K/L, dunia usaha & masyarakat.
3. # Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan RM
4. Indeks Persepsi Korupsi berkurang 30%. (*)
5. Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan publik (*)
2015: Sosialisasi
2016: Sosialisasi & Penegakan Aturan
2017:
Penegakan Aturan & Pembiasaan
2018: Pembiasaan & Pelembagaan
5 Strategi Gerakan Revolusi Mental:1. Menguatkan rasa memiliki para Penyelenggara Negara &
Masyarakat terhadap gerakan RM2. Menguatkan partisipasi publik melalui Konsorsium Gerakan
Nasional RM yang efektif dan berkelanjutan.3. Menguatkan pedoman/aturan dan penegakkan hukum mengacu
3 nilai RM yang didukung sistem, tata kelola pemerintahan dan meritokrasi untuk pelayanan publik yang prima.
4. Menggiatkan praktik keteladanan semua level kepemimpinan pada Penyelenggara Negara & Masyarakat.
5. Mengelola pengetahuan dan pengalaman masyarakat melalui Portal RM dan medium lainnya yang efektif.
Tahun 2015:Kondisi Kolektif Bangsa :
1. Krisis Integritas2. Etos kerja rendah,
budaya instan3. Krisis identitas kepribadian,
Gotong royong luntur
Misi Gerakan Nasional Revolusi Mental
1. Memperkuat nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak para penyelenggara negara dan masyarakat
2. Menegakkan aturan-aturan yang mengacu pada nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong terhadap penyelenggara negara
3. Mempraktikkan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat.
4. Melembagakan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong secara sistemik dan terstruktur pada penyelenggara negara dan masyarakat.
5. Memperluas keterlibatan penyelenggara negara dan masyarakat dalam membangun budaya integritas, etos kerja, dan gotong royong.
Inisiatif Strategis: 5 Strategi Gerakan Revolusi Mental
1. Memperkuat rasa memiliki semua Penyelenggara Negara dan masyarakat terhadap gerakan Revolusi Mental pada lingkungan masing-masing.
2. Menguatkan partisipasi publik melalui Konsorsium Gerakan Nasional Revolusi Mental yang efektif dan berkelanjutan.
3. Menguatkan pedoman/aturan dan penegakkan hukum mengacu pada nilai integritas, etos kerja dan gotong royong yang didukung sistem, tata kelola pemerintahan dan meritokrasi untuk pelayanan publik yang prima.
4. Mempraktikkan keteladanan pada semua level kepemimpinan pada Kementerian dan Lembaga (K/L), dunia usaha, dan masyarakat, dimulai dari keluarga, lingkungan sosial, organisasi/perusahaan, organisasi masyarakat, dan organisasi Pemerintahan untuk menggairahkan partisipasi publik pada sasaran pemicu gerakan (value attack) gerakan.
5. Mengelola pengetahuan dan pengalaman masyarakat melalui Portal Revolusi Mental dan medium masyarakat lainnya yang efektif.
Sasaran Gerakan Revolusi Mental
I. Penyelenggara Negara
• Eksekutif
• Yudikatif
• Legislatif
II. Masyarakat
• Keluarga
• Masyarakat Pendidikan
• Masyarakat Dunia Usaha
• Masyarakat Media
• Kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Penegakan hukum tegas berprinsip keadilan
Hukum berpihak dan tunduk pada kebenaran, serta dijalankan dengan prinsip equality before the law
Lembaga peradilan dan aparat penegak hukum berintegritas (antikorupsi)
Moralitas menjadi sandaran tertinggi dalam proses penegakan hukum
Praktik politik berlandaskan civic virtues
Penyelenggaraan negara berorientasi pada kepentingan publik dan untuk mewujudkan common goals
Politik pemerintahan tidak berbasisi transaksi ekonomi-politik yang berbuah korupsi
Tata kelola pemerintahan bersih (anti-korupsi)
Birokrasi pemerintahan efisien
Institusi kebudayaan menjadi kekuatan penggerak untuk mengembangkan daya cipta kebudayaan dan membangun peradaban unggul
Pemanfaatan cultural capital dalam wujud sistem pengetahuan, sistem nilai dan norma sosial, sistem hukum, local wisdom, pranata sosial-budaya-ekonomi untuk mendorong meraih kemajuan
Pendidikan untuk mewujudkan insan cerdas, berkarakter
Pendidikan untuk pengembangan literacy dan scientific knowledge
Budaya sekolah
Guru sebagai role model
Pendidikan karakter
Pendidikan kewargaan
Pendidikan bahasa Indonesia
Jalan Pendidikan
Jalan Kebudayaan
Jalan Hukum
Jalan Politik
Sinergi Lintas-Jalan dalam Menggerakkan Revolusi Mental
Contoh Triple Helix pada MDG’s 1,4 & 5
TRIPLE HELIXPARTNERSHIP
SASARAN PEMBANGUNAN
• Revitalisasi POSYANDU• Bantuan Inkubator• Pelatihan tenaga kesehatan• Rujukan• Bantuan Biaya RS• Seminar , Pengkajian
• Kematian IBU• Kematian Bayi• Desa Siaga• Forum Kader• Bantuan Alat Medis• Banuan Transportasi
Terima Kasih
HP ; 0811831838, [email protected]