8
Modul Audit Investigasi 7 S1 Akuntansi Universitas Pamulang PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi . Melalui pembelajaran ini, diharapkanmahasiswaakan mampu: 2.1 Memahami, menjelaskan dan membedakan jenis audit berdasarkan tujuannya dilakukan audit tersebut B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 2.1: Menjelaskan jenis-jenis Audit Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan pengertian audit dan siapa saja pelaku audit, apa ukuran mutu atau standar audit yang harus dipenuhi oleh auditor. Setelah Anda memahami perbedaan dasar auditing dan akuntansi maka selanjutnya akan dijelaskan tentang klasifikasi jenis audit dan perbedaan dari masing-masing klasifikasi tersebut. Secara ruang lingkup audit dibagi dua (2) yaitu audit umum dan audit khusus. Audit umum (general audit) meliputi audit atas laporan keuangan, audit operasional (manajemen audit), dan audit kepatuhan (compliance test). a. Audit manajemen berorientasi pada hubungan dengan Kinerja operasional pada masa yang akan datang. Audit manajemen menekankan pada pemeriksaan terhadap efisiensi, efektifitas dan ekonomis aktivitas organisasi. Laporan hasil audit manajemen meliputi kesimpulan dan rekomedasi. Pendistribusian laporan terbatas hanya untuk manajemen saja. Audit manajemen sering disebut juga sebagai audit kinerja pada sektor publik (organisasi nirlaba). Tujuan audit kinerja adalah meningkatkan tingkat akuntabilitas pemerintah dalam proses

P ERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT · 2017. 4. 5. · Modul Audit Inves tigasi 7 S1 Akuntansi Universitas Pamulang P ERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Modul Audit Investigasi

    7

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    PERTEMUAN 2:

    CAKUPAN AUDIT

    A. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit

    termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi . Melalui

    pembelajaran ini, diharapkanmahasiswaakan mampu:

    2.1 Memahami, menjelaskan dan membedakan jenis audit berdasarkan

    tujuannya dilakukan audit tersebut

    B. URAIAN MATERI

    Tujuan Pembelajaran 2.1:

    Menjelaskan jenis-jenis Audit

    Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan pengertian audit dan siapa saja

    pelaku audit, apa ukuran mutu atau standar audit yang harus dipenuhi oleh

    auditor. Setelah Anda memahami perbedaan dasar auditing dan akuntansi

    maka selanjutnya akan dijelaskan tentang klasifikasi jenis audit dan

    perbedaan dari masing-masing klasifikasi tersebut. Secara ruang lingkup audit

    dibagi dua (2) yaitu audit umum dan audit khusus.Audit umum (general

    audit) meliputi audit atas laporan keuangan, audit operasional (manajemen

    audit), dan audit kepatuhan (compliance test).

    a. Audit manajemen berorientasi pada hubungan dengan Kinerja

    operasional pada masa yang akan datang. Audit manajemen menekankan

    pada pemeriksaan terhadap efisiensi, efektifitas dan ekonomis aktivitas

    organisasi. Laporan hasil audit manajemen meliputi kesimpulan dan

    rekomedasi. Pendistribusian laporan terbatas hanya untuk manajemen

    saja.

    Audit manajemen sering disebut juga sebagai audit kinerja pada

    sektor publik (organisasi nirlaba). Tujuan audit kinerja adalah

    meningkatkan tingkat akuntabilitas pemerintah dalam proses

  • Modul Audit Investigasi

    8

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    pengambilan keputusan oleh pimpinan/ manajemen yang

    bertanggungjawab akan mendorong pengawasan kemudian tindakan

    koreksi. Audit kinerja mencakup audit tentang ekonomi, efisien dan

    efektivitas kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam organisasi

    tersebut.

    Kriteria dalam penilaian audit kinerja meliputi :

    • Entitas telah memperoleh, melindungi dan menggunakan sumber

    dayanya secara hemat dan efisien

    • Penyebab timbulnya ketidakhematan dan efisien

    • Entitas tersebut telah memenuhi undang-undang yang berkaitan dengan

    kehematan dan efisien

    b. Audit atas laporan keuangan (finalcial audit) dilaksanakan untuk

    menntukan apakah seluruh informasi keuangan telah disajikan secara

    wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu Standar

    Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

    Audit laporan keuangan berorientasi pada masa lampau terbatas pada

    kewajaran laporan keuangan dan didistribusikan kepada banyak pemakai

    laporan keuangan seperti pemegang saham, bankir, pemerintah. Laporan

    hasil audit atas laporan keuangan menghasilkan kesimpulan,

    rekomendasi dan opini.

    Tujuan pemeriksaan laporan keuangan adalah suatu opini secara jujur

    tentang kewajaran posisi keuangan, hasil operasi dan aliran kas yang

    disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Opini audit

    merupakan pernyataan pendapat auditor atas kewajaran terhadap hasil

    pemeriksaan laporan keuangan. Beberapa pertimbangan kriteria penilaian

    auditor dalam menyatakan pendapatnya antara lain :

    Opini WTP memenuhi kriteria :

    Apakah informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria

    yang telah ditetapkan

    Apakah seluruh informasi sudah diungkapkan secara wajar

    Apakah pelaksanaan entitas telah mematuhi peraturan perundangan

  • Modul Audit Investigasi

    9

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    Apakah sistem pengendalian internal berjalan dengan baik dalam

    entitas tersebut

    Opini WDP kriteria meliputi :

    Bukti audit tidak lengkap

    Terdapat pembatasan lingkup audit

    SPI belum sepenuhnya berjalan dengan baik

    Terdapat perbedaan pendapat auditor dan auditee yang tidak dapat

    diselesaikan hingga waktu pemeriksaan berakhir

    Opini Disclaimer antara lain :

    SPI entitas buruk

    Auditor bekerja tidak independen

    Auditor tidak dapat meyakini bukti audit yang diperoleh

    Opini Adverse meliputi :

    Banyak akun yang tidak wajar

    Keempat kriteria WTP tidak terpenuhi

    Audit laporan keuangan merupakan Suatu pemeriksaan yang dilakukan

    secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan

    keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

    pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

    memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut

    Profesi audit merupakan profesi yang menuntut objektivitas tinggi.

    Sehingga, dalam pelaksanaan profesi harus direncanakan dengan seksama,

    mulai dari mempertimbangkan apakah auditor harus menerima atau menolak

    perikatan audit dari calon klien (auditee). Hal ini penting untuk

    dipertimbangkan berkaitan dengan kelancaran proses audit dan harapan akan

    hasil audit yang bermanfaat bagi calon klien tersebut.

    Tugas auditor dalam melaksanakan audit laporan keuangan adalah

    meyakinkan dan membuktikan bahwa :

    a. Semua aset, kewajiban dan modal yang tercantum dalam laporan keuangan

    betul-betul ada pada tanggal pelaporan

    b. Semua aset, kewajiban dan modal disajikan sesuai standar akuntansi yang

    berlaku umum

  • Modul Audit Investigasi

    10

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    c. Semua aset, kewajiban dan modal diklasifikasikan secara tepat

    d. Catatan atas laporan keuangan sudah memadai

    Tujuan pemeriksaan laporan keuangan adalah menyatakan suatu opini

    secara jujur tentang kewajaran posisi keuangan, hasil operasi dan aliran kas

    yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Opini audit

    merupakan pernyataan pendapat auditor atas kewajaran terhadap hasil

    pemeriksaan laporan keuangan.

    Kriteria dalam penilaian audit atas laporan keuangan meliputi :

    • Penyajian akun-akun dalam laporan keuangan sesuai dengan PSAK/SAP

    • Seluruh informasi keuangan sudah diungkapan secara memadai

    • Sistem Pengendalian Internal entitas sudah berjalan dengan baik

    • Kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang ditetapkan

    Selanjutnya akan dijelaskan ketiga kriteria yang menjadi pertimbangan

    auditor secara ringkas.

    a. Kesesuaian PSAK/ SAP

    Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

    ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Keempat

    laporan tersebut meyajikan akun-akun sesuai dalam pos laporan keuangan.

    Penilaian kesesuaian dilakukan dengan meyakini apakah keseluruhan

    angka-angka dalam akun tersebut telah sesuai dengan standar yang berlaku

    umum yaitu standar akuntansi keuangan dan standar akuntansi pemerintah,

    sehingga auditor dapat menyimpulkan sesuai dan tidak sesuai. Dalam hal

    ini tentunya dengan menganalisis sampai dengan bukti transaksi yang

    mendukung angka-angka.

    b. Penyajian informasi keuangan yang memadai

    Selain angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan

    prinsip akuntansi yang berlaku umum auditor harus mampu meyakini

    bahwa informasi keuangan diungkapkan dan dijelaskan secara memadai.

    Memadai disini mempunyai arti diungkapkan secara menyeluruh sesuai

    fakta dan informasi keuangan tidak ada yang ditutup-tutupi.

    c. Sistem Pengendalian Internal

  • Modul Audit Investigasi

    11

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    Merupakan proses yang dirancang oleh manajemen suatu entitas yang

    didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian

    keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan dan

    efektifitas, efisien, ekonomis kegiatan operasional organisasi.

    Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut

    ini:

    1) Pengendalian intern merupakan proses. Artinya suatu rangkaian tindak

    an yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai

    tambahan, dari infrastruktur entitas.

    2) Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Artinya

    bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun

    dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup

    dewan komisaris, manajemen, dan personal lain.

    3) Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan mema

    dai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris

    entitas.

    4) Pengendalian Intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling

    berkaitan ; pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

    Sistem pengendalian internal mencakup 5 (lima) komponen yang tidak

    terpisah, meliputi :

    a) Lingkungan pengendaian, merupakan dasar semua elemen

    pengendalian intern mencakup integritas, nilai etika dan komitmen

    b) Penaksiran risiko, membentuk suatu dasar untuk menentukan

    bagaimana risiko harus dikelola

    c) Pengendalian aktivitas, kebijakan/ prosedur yang menjamin arahan

    manajemen dilaksanakan

    d) Informasi dan komunikasi, bentuk pertukaran informasi untuk

    melaksanakan tugas tanggungjawab secara efektif

    e) Pemantauan/ monitoring memastikan kualitas kinerja dan

    pengendalian internal diterapkan sepanjang waktu

    Secara keseluruhan keterkaitan sistem pengendalian dengan audit dapat

    dijelaskan sebagai berikut :

  • Modul Audit Investigasi

    12

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    • Lemahnya pengendalian internal organisasi menimbulkan risiko yang

    besar

    • Besarnya dampak risiko terhadap efektifitas tujuan organisasi

    • seberapa besar laporan keuangan organisasi dapat

    dipertanggungjawabkan

    • Auditor dapat memperluas ruang lingkup pemeriksaan

    Auditor berkewajiban untuk memahami pengendalian intern yang

    ditujukan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan

    disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akutansi berterima umum di

    Indonesia dan untuk menentukan apakah audit mungkin dilaksanakan

    terjadi salah saji material.

    c. Audit kepatuhan dilaksanakan untuk menentukan apakah entitas

    telah melaksanakan kebijakan, prosedur dan peraturan perundangan

    yang berlaku. Pada umumnya entitas swasta ataupun nirlaba

    mempunyai suatu kebijakan, prosedur dan mengikuti peraturan

    perundangan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi

    entitas tersebut baik itu peraturan internal maupun eksternal (yang

    belaku umum).

    Audit kepatuhan pada umumnya mendukung audit yang lainnya,

    hanya saja pelaksanaan audit kepatuhan lebih bersifat penilaian

    kesesuaian objek audit dengan peraturan secara umum. Laporan hasil

    audit kepatuhan menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi. Hasil

    laparan audit kepathan disampaikan kepada manajemen.

    d. Audit Khusus atau disebut juga audit investigasi dilaksanakan untuk

    mengungkap kecurangan secara detail dan jelas. Audit khusus dapat

    disebut juga sebagai audit tujuan tertentu, audit investigasi dan

    forensik.Tidak seperti audit sebelumnya, audit khusus hanya dapat

    dilakukan berdasarkan tiga (3) sumber informasi yaitu pengembangan

    dari hasil temuan audit sebelumnya, pengaduan dari masyarakat dan

    permintaan komisaris atau anggota dewan.

    Temuan audit sebelumnya

  • Modul Audit Investigasi

    13

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    Audit khusus atau investigasi dapat dilakukan karena adanya

    pengembangan dari hasil audit sebelumnya, baik itu audit laporan

    keuangan, audit kepatuhan ataupun audit manajemen. Audit

    investigasi dilakukan sebagai akibat adanya indikasi kecurangan

    dalam temuan audit sebelumnya yang nilai kerugiannya melebihi

    batas materialitas bagi organisasi auditee sehingga memerlukan

    pembuktian lebih lanjut secara lengkap dan jelas sampai dengan

    penetapan status pelaku kecurangan secara pengadilan.

    Pengaduan masyarakat

    Pada umumnya tidak semua pengaduan masyarakat dapat

    dilaljutkan ke dalam audit investigasi. Sama seperti pengembangan

    temuan sebelumnya juga tidak semua temuan berindikasi

    kecurangan dapat dilanjutkan audit investigasi. Pengaduan

    masyarakat yang bisa dipertanggungjawabkan secara bukti yang

    diperoleh, nilai kerugian yang material, dan saksi pelapor yang

    jelasidentitas serta kewenangannnya bisa menjadi pertimbangan

    dilakukannya audit investigasi. Misal pengaduan masyarakat

    melalui LSM, wadah organisasi masyarakat.

    Permintaan komisaris atau anggota dewan

    Sumber informasi berikutnya dari permintaan komisaris ataupun

    anggota dewan. Komisaris selaku pemilik perusahaan mempunyai

    kewenangan untuk mengusut suatu temuan yang berindikasi

    kecurangan dengan meminta auditor untuk mengungkap

    kecurangan tersebut secara jelas. Begitu pula anggota dewan dalam

    hal ini DPR mempunyai kewenangan selaku penyetuju anggaran

    dari organisasi sektor publik untuk meminta BPK mengungkap

    secara jelas indikasi kecurangan yang besar nilai kerugiannya

    material dan harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Salah

    satu penegak hukum seperti KPK juga dapat meminta BPK untuk

    melakukan audit investigasi sebelum disampaikan kepada penegak

    hukum.

  • Modul Audit Investigasi

    14

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    Laporan hasil audit khusus atau investigasi hanya berupa kesimpulan

    saja. Laporan hasil audit ini disampaikan kepada penegak hukum

    seperti KPK, POLRI ataupun kejaksaan untuk proses penetapan status

    pelaku kecurangan yang selanjutnya akan dilakukan pembuktian lebih

    lanjut di pengadilan.

    C. SOAL LATIHAN/TUGAS

    1. Menurut saudara apa saja cakupan atau klasifikasi audit

    2. Jelaskan perbedaan audit laporan keuangan dan audit manajemen

    3. Mengapa SPI merupakan salah satu kriteria penilaian untuk auditor dalam

    memberikan opini audit ?

    4. Sebutkan macam opini audit dan uraikan secara lengkap kriteria

    pemberian masing-masing opini.

    5. Apakah audit khusus/ investigasi dapat langsung dilakukan seperti jenis

    audit lainnya, berikan alasan saudara.