23
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA Pada hakekatnya terdapat hubungan timbal balik yang bersifat dinamis antara pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa, dan pandangan hidup negara. Dalam proses perumusannya, pandangan hidup masyarakat dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup bangsa dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi nasional dan pandangan hidup negara sebagai ideologi negara. Tidak seluruh pandangan hidup masyarakat, khususnya dalam masyarakat yang majemuk, dapat diangkat sebagai pandangan hidup bangsa. Dengan demikian, ada proses seleksi secara sadar. Dalam proses penjabarannya dalam kondisi kehidupan modern dewasa ini, pandangan hidup negara diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup bangsa, dan pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat, serta pada sikap hidup pribadi. Rangkaian proses proyeksi pandangan hidup tersebut terutama dilakukan melalui jalur sistem hukum nasional. Dalam proses penjabaran dan tindak lanjut ini, pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban Pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara

Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DALAM

BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN

BERNEGARA

Pada hakekatnya terdapat hubungan timbal balik yang bersifat dinamis antara

pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa, dan pandangan hidup

negara. Dalam proses perumusannya, pandangan hidup masyarakat dituangkan

dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan

hidup bangsa dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup negara.

Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi nasional dan pandangan

hidup negara sebagai ideologi negara. Tidak seluruh pandangan hidup masyarakat,

khususnya dalam masyarakat yang majemuk, dapat diangkat sebagai pandangan

hidup bangsa. Dengan demikian, ada proses seleksi secara sadar.

Dalam proses penjabarannya dalam kondisi kehidupan modern dewasa ini,

pandangan hidup negara diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup bangsa,

dan pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup

masyarakat, serta pada sikap hidup pribadi. Rangkaian proses proyeksi pandangan

hidup tersebut terutama dilakukan melalui jalur sistem hukum nasional. Dalam

proses penjabaran dan tindak lanjut ini, pemerintah terikat oleh kewajiban

konstitusional, yaitu kewajiban Pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara

untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh

cita-cita moral rakyat yang luhur. (BP-7 Pusat, 1994 : 2-3).

Untuk membicarakan tentang kebenaran ideologi ‘Pancasila, akan saya

kemukakan pengertian ideologi antara lain sebagai berikut: Ilmu pengetahuan atau

ajaran tentang ide.Di dalam Kamus Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminto

disebutkan sebagai azas pendapat (keyakinan) yang dipakai (dicita-citakan) untuk

dasar pemerintahan negara dan sebagainya.

Berdasarkan pengertiandi atas, maka ideologi Pancasila berfungsi sekaligus

baik sebagai dasar maupun tujuan atau cita-cita bangsa.

Ideologi mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat, bahkan disebut

sebagai keseluruhan ide-ide yang berdasarkan struktur filsafat. Jika pengertian ini

Page 2: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

kita terapkan pada berbagai ideologi, maka ideologi komunis berdasarkan struktur

filsafat komunis atau Komunisme, ideologi liberal berdasar struktur filsafat liberal

atau Liberalisme, ideologi sosialis berdasarkan  struktur filsafat sosialis atau

Sosialisme atau demikian seterusnya. Dengan cara yang sama, maka ideologi

Pancasila berdasarkan struktur filsafat Pancasila (Sunoto, 1987:82).

Tujuan adalah segala sesuatu yang hendak dicapai, merupakan pendorong dan

pengarah. Dengan Pancasila menuju ke arah masyarakat adil dan makmur,

material spiritual berdasarkan Pancasila.

I. Dimensi : Relaita, Idealisme, dan Fleksibilitas dari Ideologi Pancasila

Kita dalam mengadakan negara itu harus dapat meletakkan negara itu atas

suatu meja yang statis yang dapat mempersatukan segenap elemen di dalam

bangsa itu, tetapi juga harus mempunyai tuntunan dinamis ke arah mana kita

gerakkan rakyat, bangsa dan negara ini.

Uraian tadi bertujuan agar  dimengerti bahwa bagi Republik Indonesia kita

memerlukan satu dasar yang bisa menjadi dasar statis dan yang bisa menjadi

Leidstar dinamis yang artinya adalah bintang pemimpin.

Ini lah yang menjadi pertimbangan daripada pemimpin-pemimpin kita dalam

tahun 1945, dan sebagainya dikatakan bahwa sesudah bicara, saat bicara, akhirnya

pada suatu hari ada yang mengusulkan Pancasila, dan Pancasila itu diterima

masuk dalam Djakarta Charter, masuk sidang pertama sesudah proklamasi. Jadi

kalau ingin mengerti Pancasila, lebih dahulu harus mengerti ini meja statis,

Leidstar dinamis. Kecuali itu kita sekarang lantas masuk kepada persoalan elemen

apa yang harus dimasukkan di dalam meja statis atau Leidstar dinamis ini. Jadi

jikalau mau mencari satu dasar yang statis yang dapat mengumpulkan semua dan

jika mencari suatu Leidstar dinamis yang dapat menjadi arah perjalanan kita harus

menggali sedalam-dalamnya di dalam jiwa masyarakat sendiri. Sudah jelas kalau

kita mencari satu dasar yang statis, maka dasar yang statis itu harus terdiri dari

elemen –elemen yang tidak ada dalam jiwa Indonesia tak mungkin dijadikan dasar

untuk duduk di atasnya.

Misalnya kalau kita ambil dari elemen-elemen dari alam pikiran Eropa atau

alam pikiran Afrika itu adalah elemen asing bagi kita yang tidak corcondantie

dengan jiwa kita sendiri, tak akan bisa menjadi dasar yang sehat, apalagi dasar

Page 3: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

yang mempersatukan. Demikian pula elemen-elemen untuk di jadikan Leidstar

dinamis harus elemen-elemen  yang betul-betul menghikmati jiwa kita. Kalau kita

beri Leidstar yang tidak appeal kepada kita, oleh karena pada hakekatnya tidak

berakar kepada jiwa kita sendiri maka tidak bisa menjadi Leidstar dinamis yang

menarik kepada kita. (Soekarno : 1989:30-40).

1. Dimensi realita ideologi Pancasila

Nilai-nilai dasar Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri yang

ditemukan dalam religi-religi bangsa Indonesia, dalam budaya-budaya bangsa

Indonesia, dan dlam adat-istiadat –adat-istiadat bangsa Indonesia yang oleh

penggalinya disebut”jiwa bangsa”. Dimensi realita ideologi Pancasila ini oleh

penggalinya disebut dasar yang statis atau meja statis di atas mana negara

diletakkan, sekaligus meja statis ini harus dapat mempersatukan segenap

elemen di dalam bangsa Indonesia. Nilai-nila dasar yang lima jumlahnya itu

bersifat tetap dalam arti rumusannya dan urut-urutan letak sila-sila udah tetap,

tidak dapat diubah, sebab Pancasila merupakan filsafat persatuan. Kalau

dirinya dapat berubah berarti tidak mungkin dapat menjadi filsafat persatuan.

2. Dimensi Idealis Ideologi Pancasila

Oleh penggalinya ditunjukkan dengan istilah Leidstar dinamis. Leidstar,

bintang pimpinan. Artinya harus mempunyai tuntunan dinamis kemana rakyat,

bangsa dan negara ini digerakkan. Menurut alenia kedua Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945” perjuangan kemerdekaan Indonesia.......mengantarkan

rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang

merdeka, bersatu, berdaukat, adil dan mekmur”. Kesanalah rakyat, bangsa

digerakkan untuk mencapai atau mewujudkan cita-cita atau tujuannya. Dan di

dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945 cita-cita dan tujuan bangsa

Indonesia disebutkan sebagai berikut :

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan  keadilan sosial.

Page 4: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Butir a,b dan c merupakan tujuan intern bangsa Indonesia

Tujuan itu yang ingin diwujudkan. Akan tetapi tidak cukup adanya

keinginan mewujudkan saja, melainkan harus dibarengi kemauan dan

kemampuan. Oleh karena perlu dipertanyakan apakah benar-benar subyek

pendukung suatu ideologi benar-benar mempunyai keinginan, kemauan dan

kemampuan yang cukup untuk merealisasinya? Dengan menghubungkan atau

mengaitkan antara dimensi realita dan dimensi idealis dari suatu ideologi, maka

kita melihat bahwa dimensi realita itu merupakan landasan atau dasar, dan

dimensi idealisme menggerakkan ke arah tujuan dalam membangun berbagai

bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jadi dimensi

realitas dan dimensi idealisme  ideologi Pancasila ternyata saling kait mengait

dalam arti saling mengisi dan saling melengkapi. Perlu diketahui bahwa dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu muncul realita baru

yang mungkin sesuai dengan dimensi realita yang berisi nilai dasar atau

mungkin bertentangan dengan dimensi realita dan bergeraknya realita-realita

baru mungkin juga seirama dan juga mungkin menyimpang ke arah yang tidak

sejalan dengan dimensi idealisme, maka harus segera dibetulkan terutama

dengan mengkaji ulang nilai instrumennya dan nilai praksisnya nilai

instrumental adalah norma-norma yang merupakan penjelmaan dari nilai dasar,

sedangkan nilai praksis adalah norma-norma kelanjutan dari penjelmaan nilai

instrumental yang suda h bersifat operasional untuk dilaksanakan dalam

kenyataan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jadi pembetulan

nilai instrumental dan nilai praksis harus kontekstual. Dengan demikian realita-

realita baru yang selaras dan yang menyimpang, tetapi yang sudah dibetulkan

semuanya menjadi selaras atau sejalan dengan nilai instrumental dan nilai

praksis. Atau sebaliknya nilai-nilai instrumental dan nilai praksis sudah

menjadi sama sebangun dengan realita-realita baru.

3. Dimensi fleksibilitas dari Ideologi Pancasila

Ideologi Pancasila adalah ideologi  yang terbuka dan demokratis, sehingga

generasi penerus bangsa senantiasa dapat menggali dan mengembangkan

pemikiran-pemikiran baru dengan tetap menjadikan nilai dasar sebagai tolok

ukurnya. Dengan demikian ideologi Pancasila tidak kehilangan hakekatnya.

Page 5: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Inilah yang dimaksud dengan dimensi fleksibilitas dari ideologi Pancasila.

Dengan demikian ideologi Pancasila akan tetap dapat menjaman. Tidak lekang

oleh panas dan tidak akan lapuk dimakan jaman.

Dalam kaitannya dengan dimensi fleksibilitas ideologi Pancasila, UUD

1945 sudah lebih dulu menegaskannya. Ini ditunjukkan melalui penjelasan

yang tertera dalam angka IV, yang berbunyi : “ Undang-Undang Dasar bersifat

Supel.” Masih menurut angka IV : “ kita harus senantiasa ingat kepada dinamik

kehidupan masyarakat dan negara Indonesia. Masyarakat dan negara Indonesia

tumbuh dan zaman berubah, terutama pada zaman revolusi lahir batin sekarang

ini. Oleh karena itu kita harus hidup secara dinamis, harus melihat segala

gerak-gerik masyarakat dan negara Indonesia”. Dari penjelasan ini jelas

ditunjukkan bahwa dalam masyarakat dan negara Indonesia senantiasa timbul

dan tumbuh realita-realita baru.

II. Macam-macam fungsi  dan peran ideologi Pancasila

A. Pancasila sebagai Ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan

Ada dua hal yang perlu dipahami benar-benar dalam sub judul ini. Pancasila

sebagai ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan :

Pengertian ideologi dalam sub judul ini dan

Ruang lingkup kehidupan kenegaraan

Bangsa Indonesia sebagai suatu kelompok manusia, maka ia membentuk ide-

ide dasar dalam segala hal dalam aspek kehidupan manusia yang dicita-citakan.

Kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar tersebut secara ketatanegaraan

disebut ideologi. Dan ini berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan akan

direalisir dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

(Indonesia). Ideologi ini akan memberikan stabilitas arah sekaligus memberikan

dinamika gerak menuju yang dicita-citakan. Dan perkembangan tumbuhnya

ideologi bangsa Indonesia dimulai semenjak 18 Agustus 1945 adalah Pancasila.

Hal yang kedua menganalisa Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan

ketatanegaraan, maka hal ini berarti kita berhadapan dengan kehidupan

kenegaraan yang konkrit. Suatu negara dapat kita lihat dari suatu kesatuan yang

utuh dan juga dapat kita lihat dalam strukturnya. Dengan teori dua segi ini kita

harus mengetahui ruang lingkup ketatanegaraan dimana ideologi Pancasila di

Page 6: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

implementasikan. Jika kita melihat negara dari suatu kesatuanyan bulat dan utuh,

maka kita dapat menganalisa tentang arti negara, atau sifat hakekat negara,

pembenaran adanya negara, terjadinya negara dan tujuan bernegara. Apabila kita

menganalisa strukturnya meliputi:unsur-unsur negara, kekuasaan tertinggi dalam

negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, hubungan pusat dan daerah

(otonomi) atau sendi-sendi pemerintahan perwakilan, alat perlengkapan negara,

konstitusi, fungsi kenegaraan dan kerjasama antar negara.

1. Arti Negara

Cara pandang bangsa Indonesia yang diutarakan prof. Soepomo adalah cara

pandang integralistik, negara di pandang sebagai satu kesatuan organis. Dr.

Muhammad Hatta tidak setuju cara pandang integralistik Jerman, karena dapat

menumbuhkan negara kekuasaan, sekalipun ada kemiripan dengan cara pandang

Indonesia tentang satunya macro dan mikrocosmos. Oleh karena itu Dr.

Muhammad Hatta mengusulkan dilengkapinya cara pandang integralistik

tersebut dengan kemerdekaan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat.

Dengan diterimanya usul Bung Hatta ini maka terbentuklah integralistik

Indonesia. Negara di dalam cara pandang Indonesia, tidak akan memiliki

kepentingan sendiri (kepentingan pemerintah) terlepas atau bahkan bertentangan

kepentingan orang seorang rakyatnya.di dalam cara pandang integralistik

Indonesia, maka di dalam negara semua pihak mempunyai fungsi masing-

masing dalam suatu kesatuan yang utuh.

2. Terjadinya Negara

Negara Republik Indonesia lahir pada jam 10.00 tanggal 17 Agustus 1945

dan tidak ada satupun warga negara Indonesia yang menyangkalnya. Menurut

alenia II pembukaan UUD 1945 terjadinya negara Indonesia melalui rangkaian

tahap-tahap yang berkesinambungan. Rincian tahap-tahap itu sebagai berikut:

a)      Perjuangan kemerdekaan Indonesia

b)      Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan

c)      Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur.

3. Tujuan Bernegara

Page 7: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Tujuan bernegara atau kehidupan nasional atau tujuan nasional pada

umumnya dalam negara yang berbentuk Republik adalah untuk mengurusi

kepentingan umum. Demikian pula negara Republik Indonesia dalam hal ini

kepentingan umum bangsa Indonesia secara ketatanegaraan adalah terwujudnya

masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila menurut alenia keempat

pembukaan UUD 1945 adalah:

a)     Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

(wilayah)

b)      Memajukan kesejahteraan umum

c)      Mencerdaskan kehidupan bangsa

d)    Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi,

kemerdekaan dan keadilan sosial.

Operasionalisasinya untuk mencapai tujuan negara menurut penjelasan UUD

1945, maka pertama-tama di ciptakan pokok-pokok pikiran dalam pembukaan

ini ke dalam pasal-pasal sebagai instruksi bagi penyelenggara negara untuk

menyelenggerakan kehidupan negara (ketertiban) dan menyelenggarakan

kesejahteraan sosial (kemakmuran).

4. Tata Negara

Kalau kita meninjau negara dilihat dari sudut pandang strukturnya, maka kita

temukan ada empat kelompok masalah yaitu :

Tata organisasi suatu negara

Tata jabata suatu negara

Tata hukum suatu negara

Tata nilai yang dicita-citakan di dalam kehidupan kenegaraan

Apabila suatu organisasi kita dalilkan sebagai suati kerjasama berdasarkan

pembagian kerja yang tetap. Maka suatu pekerjaan yang tetap di dalam

organisasi kita sebut fungsi yang diselenggarakan atau diemban oleh seseorang

(pelaku). Fungsi tersebut tetap sifatnya, sedang pelakunya dapat berganti-ganti.

Dengan cara pandang demikian, maka organisasi negara berbentuk organisasi

fungsional yang karena berubah-berubah pelakunya, sedang yang tetap

jabatannya, maka disebut organisasi jabatan, sehingga kita berhadapan dengan

tata jabatan.

Page 8: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Secara ketatanegaraan, maka tata organisasi merupakan hal yang fundamental

dari kehidupan ketatanegaraan.

1) Bentuk negara

Bangsa Indonesia memilih bentuk (organisasi) negara yang dinamakan

Republik, yang merupakan suatu pola yang mengutamakan pencapaian

kepentingan umum atau kesejahteraan yang ingin dicapai dalam hidup

berkelompok. Dilhat dari segi susunannya atau segi penggabungan bagian-

bagian negara maka bentuk organisasi negara dibedakan menjadi negara

kesatuan atau negara serikat (federal). Dan pilihan bangsa Indonesia di dalam

hal bentuk negaranya yaitu kesatuan dan Republik. Kemudian di dalam teori

kenegaraan berkembang pembedaan lain yaitu pembedaan demokrasi dan

diktator. Pola demokrasi yang di inginkan bangsa Indonesia membentuk tata

nilai tentang tatanan kenegaraan yang di inginkan bangsa Indonesia ini

dirumuskan di dalam UUD 1945. Ia merupakan demokrasi politik Indonesia

atau demokrasi Pancasila.

2) Bentuk pemerintahan

Bentuk pemerintahan ialah pola yang menentukan hubungan antara

lembaga-lembaga negara dalam menentukan gerak kenegaraan, sistem

pemerintahan negara yang dipilih bangsa Indonesia sebagai berikut:

a)      Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum

b)      Pemerintahan atas sistem konstitusi tidak bersifat absolute

c)      Kedaulatan du tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD

d)     Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan

menurut UUD

e)     Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang diangkat dan diberhentikan

oleh presiden

f)       Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR

g)     DPR mempunyai fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi

pengawasan

3) Unsur-unsur negara

Secara klasik unsur-unsur negara adalah pemerintah, bangsa dan wilayah.

Unsur wilayah negara dirumuskan dengan istilah” seluruh tumpah darah

Page 9: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Indonesia” cara pandang integralistik tentang rumusan pemerintah negara.

Oleh karena itu jika konsisten dengan cara pandang ini seharusnya kita

sebutkan adanya:

a)     Penyelenggara negara di bidang pembentukan peraturan perundangan

(legislatif)

b)      Penyelenggara negara di bidang penerapan hukum (eksekutif)

c)      Penyelenggara negara di bidang penegakan hukum (yudikatif)

d)     Penyelenggara negara di bidang kepenasehatan dan sebagainya

4)  Sendi pemerintahan

Sendi pemerintahan adalah suatu prinsip untuk dapat menjalankan

pemerintahan dengan baik dimana ada anggapan bahwa pemerintah dengan

baik adalah membagi negara di dalam beberapa wilayah. Untuk masalah ini

UUD 1945 setelah amandemen yang ke 2 dalam pasal 18 di atur sebagai

berikut:

a)     Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi,

dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap

provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang

diatur dengan UU.

b)     Pemerintahan daerah provinsi, daerah kebupaten dan kota mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan.

c)     Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota itu memiliki

dewan perwakilan rakyat daerah yang anggota-anggotanya dipilih

melalui pemilihan umum

d)    Gubernur, bupati dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah

daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.

5) Tata Jabatan

Masalah tata jabatan muncul karena adanya anggapan bahwa di dalam

organisasi negara yang tetap adalah jabatannya, sedang pelakunya dapat

berubah. Permasalahan tata jabatan dirinci dalam sub masalah yang kesemuanya

menganalisa negara dalam strukturnya. Sub masalah tersebut dirinci dalam :

a)      Masalah perwakilan (sistem dan kelembagaannya)

Page 10: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

b)      Masalah penggolongan-penggolongan penduduk

c)      Masalah alat perlengkapan negara

Ragam perwakilan rakyat menurut UUD 1945, setelah amandemen yang ke 4

yaitu MPR terdiri atas anggota DPR dan onggota DPRD yang dipilih melalui

pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan UU. Tugas MPR diatur dalam

pasal 3 UUD 1945 sebagai berikut:

a)     MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD

b)     MPR hanya dapat menggantikan Presidan dan Wakil Presiden dalam

masa jabatan menurut UUD

III. Pancasila sebagai ideologi partai politik

A. Pengertian Partai Politik

Menurut UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai

Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok

warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-

cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota,

masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Secara umum Parpol adalah suatu organisasi yang disusun secara rapi dan

stabil yang dibentuk oleh sekelompok orang secara sukarela dan mempunyai

kesamaan kehendak, cita-cita, dan persamaan ideologi tertentu dan berusaha

untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan melalui pemilihan umum untuk

mewujudkan alternatif kebijakan atau program-program yang telah mereka

susun.

B. Tujuan Partai Politik

Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna

melaksanakan mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai

dengan ideologi tertentu.

IV. Pancasila sebagai ideologi dasar pembangunan

A. Makna Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek

kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses

Page 11: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan

Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan

merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi

seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas

mewujudkan Tujuan Nasional.

Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek

politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana,

menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu

peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang

sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu,

sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia

secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan

penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.

B. Hakikat Pembangunan Nasional

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti

dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut :

1. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh

dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk

manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam

pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial

budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.

2. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh

wilayah tanah air.

3. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat

Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan

menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian

Indonesia pula.

4. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah.

Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah

berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan

Page 12: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah

saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu

kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

C. Tujuan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional

seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam

alinea II Pembukaan UUD 1945.

V. Ideologi pancasila ditengah-tengah ideologi bangsa lain

Ditengah perkembangan dunia yang semakin mutakhir, terdapat beberapa

hal yang cukup kontradiksi mengenai pandangan kehidupan bangsa terhadap

pribadi bangsa masing-masing yang terkadang menimbulkan perselisihan antara

negara satu dengan negara yang lain, karena belum tentu paham negara mereka

sama. Di dunia terdapat banyak ideologi yang berkembang. Namun yang dibahas

pada makalah ini hanya lima ideologi saja, yakni ideologi Liberalisme,

Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme,Fasisme, dan akan dibandingkan dengan

dengan Ideologi Pancasila yang sejak dahulu hingga sekarang dijadikan sebagai

pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.

Sebelum membahas mengenai ideologi besar di dunia, perlu kita ketahui

bahwa ideologi berasal dari kata Yunani yaitu “Ideos” yang artinya pikiran,

gagasan, ide. Dan” logos” yang berarti ilmu. Menurut Puspowardoyo (1992)

menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan

dan nilai yaang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau

masyarakat untuk memahami lingkungan dan bumi seisinya, serta menentukan

sikap dasar untuk mengolahnya. Pancasila ebagai ideologi bangsa dinilai sebagai

hasil yang berasal dari pemikiran bangsa Indonesia dan nilai tersebut digali dari

adat istiadat dan kebudayaan bangsa.

Page 13: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

Jadi pengertian ideologi secara umum adalah kumpulan suatu gagasan ,

ide,pikiran yang bersifat sistematis dan mengarah pada pengaturan tingkah laku

dalam berbagai aspek kehidupan.

Aspek/

IdeologiPancasila Liberalisme Sosialisme Komunisme

Politik

Hukum

-    Demokrasi

Pancasila

-    Hukum untuk

menjunjung tinggi

keadilan dan

keberadaan individu

dan masyarakat

-    Demokrasi

liberal

-    Hukum untuk

melindungi

individu

-    Dalam politik

mementingkan

individu

-    Demokrasi

untuk kolektifitas

-    Diutamakan

kebersamaan

-    Masyarakat

sama dengan

negara

-    Demokrasi

rakyat

-    Berkuasa

mutlak satu

partai politik

-    Hukum untuk

melanggengkan

komunis

Ekonomi -    Peran negara ada

untuk tidak terjadi

yang merugikan

rakyat

-    Peran negara

kecil

-    Swasta

mendominasi

-    Kapitalisme

-    Monopolisme

-    Persaingan

bebas

-    Peran negara ada

untuk pemerataan

-    Keadilan

distributif yang

diutamakan

-    Peran negara

dominan

-    Demi

kolektivitas

berarti demi

negara

-    Monopoli

negara

Agama -    Bebas memilih salah

satu agama

-    Agama harus

menjiwai dalam

kehidupan

bermasyarakat

berbangsa dan

bernegara

-    Agama

urusan pribadi

-    Bebas

beragama :

 Bebas

memilih agama

 Bebas tidak

beragama

-    Agama harus

mendorong

berkembangnya

kebersamaan

-    Agama candu

masyarakat

-    Agama harus

dijauhkan dari

masyarakat

-    Atheis

Pandangan -    Individu diakui -    Individu -    Masyarakat  lebi -    Individu tidak

Page 14: Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat

terhadap

individu

dan

masyarakat

keberadaannya

-    masyrakat diakui

keberadaannya

-    Hubungan individu

dan masyarakat

dilandasi 3 S

(selaras,serasi,seimba

ng

-    Masyarakat ada

karena individu

-    Individu akan punya

arti apabila hidup

ditengahtengah

masyarakat

lebih penting

daripada

msyarakat

-    Masyarakat

diabdian bagi

individu

h penting dari

pada individu

penting

-    Masyarakat

tidak penting

-    Kolektifitas

yng dibentuk

negara lebih

penting

Ciri khas -    Keselarasan,

keseimbangan, dan

keserasian dalam

setiap aspek

kehidupan

-    Penghargaan

atas HAM

-    Demokrasi

-    Negara

hukum

-    Menolak

dogmatis

-    Reaksi

terhadap

absolutisme

-    Kebersamaan

-    Akomodasi

-    Jalan tengah

-    Atheisme

-    Dogmatis

-    Otoriter

-    Ingkar HAM

-    Reaksi

terhadap

liberalisme dan

kapitalisme