24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Makalah Negara kita ini mengakui bahwa ideologi yang kita pakai adalah Pancasila sebaga ideologi terbuka. Sebagai mahasiswa seringnya kita menemukan pertentangan mengenai ideologi ini, dan mungkin juga kita tidak terlalu mengerti kenapa ideologi yang kita pakai adalah Pancasila dan kenapa harus bersifat terbuka. Banyak pertanyaan lain yang menjadkan kita harus kritis dan harus tanggap serta paham bagaimana itu Pancasila , bagaimana itu ideologi yang terbuka sehingga kita tidak merasa bahwa adalah salah bilamana kita menggunakan ideologi Pancasila dan juga sebagai bekal kita untuk menangkal pengaruh buruk dari ideologi-ideologi yang mencoba merusak bangsa ini yang pastinya akan menimbulkan perpecahan. Dan sudah sepatasnya kita sebagai mahasiswa memahami dan mengerti apa itu Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. B. Rumusan Masalah Adapun masalah yang ingin saya bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan ideologi 2. Apa itu Pancasila dan bagaimana terbentuknya Pancasila 3. Bagaimana itu Pancasila sebagai ideologi 4. Ruang lingkup Pancasila sebagai ideologi 1

Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Makalah

Negara kita ini mengakui bahwa ideologi yang kita pakai adalah Pancasila sebaga

ideologi terbuka. Sebagai mahasiswa seringnya kita menemukan pertentangan mengenai

ideologi ini, dan mungkin juga kita tidak terlalu mengerti kenapa ideologi yang kita pakai

adalah Pancasila dan kenapa harus bersifat terbuka. Banyak pertanyaan lain yang menjadkan

kita harus kritis dan harus tanggap serta paham bagaimana itu Pancasila , bagaimana itu

ideologi yang terbuka sehingga kita tidak merasa bahwa adalah salah bilamana kita

menggunakan ideologi Pancasila dan juga sebagai bekal kita untuk menangkal pengaruh

buruk dari ideologi-ideologi yang mencoba merusak bangsa ini yang pastinya akan

menimbulkan perpecahan. Dan sudah sepatasnya kita sebagai mahasiswa memahami dan

mengerti apa itu Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang ingin saya bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan ideologi

2. Apa itu Pancasila dan bagaimana terbentuknya Pancasila

3. Bagaimana itu Pancasila sebagai ideologi

4. Ruang lingkup Pancasila sebagai ideologi

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud dengan ideologi

2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila

3. Untuk mengetahui dan mengerti Pancasila sebagai ideologi bangsa kita

1

Page 2: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ideologi

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu

edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideologi

secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh

dan sistematis. Dalam arti luas, ideologi adalah pedoman normative yang dipakai oleh

seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.

Ada beberapa istilah ideologi menurut beberapa para ahli yaitu:

a. Destut De Traacy :

Istilah ideologi pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang

berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam

masyarakat Perancis.

b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :

2. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang

masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.

3. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik

atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

c. AL-Marsudi;

Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas

d. Puspowardoyo:

Bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara

keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan

bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman

yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta

apa yang dinilai baik dan tidak baik.

2

Page 3: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

e. Harol H. Titus:

Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning various

political and aconomic issues and social philosophies often applied to a systematic scheme of

ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-

cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering

dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh

kelompok atau lapisan masyarakat.

f. Descartes:

Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia

g. Machiavelli:

Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

h. Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan

mengatur rakyatnya.

i. Francis Bacon:

j. Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

k. Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam

masyarakat.

l. Napoleon:

Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.

2. karakteristik ideologi

a. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kritis

Situasi kritis, dimana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang sebelumnya

dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai suatu yang sudah

3

Page 4: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

tidak dapat diterima lagi. Keadaan semacam ini biasanya akan mendorong munculnya suatu

ideologi.

b. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis

Ideologi pada dasarnya merupakan suatu ide atau gagasan yang ditawarkan ke tengah-

tengah arena perpolitikan, oleh karena itu harus disusun sistematis agar dapat diterima

masyarakat secara rasional. Sebagai ide untuk mengatur tertib hubungan masyarakat maka

biasanya menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak diujudkan.

c. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam

Dilihat dari dimensi horizontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,

mulai dari penjelasan-penjelasn yang parsial sifatnya sampai kepada gagasan-gagasan atau

pandangan-pandangan yang komprehensif.

d. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan

Dilihat dari dimensi vertical, ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan

panutan, mulai dari konsep yang kompleks dan sophisticated sampai dengan slogan-slogan

atau symbol-simbol sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai

dengan tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.

Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991:384), yaitu sebagai berikut:

1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo),

setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-hal

teknis

2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat sebagai

yang sesuai dan malah dianggap baik

3. Ideologi reformisi, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan

4. Ideologi revolusioner yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh system nilai

masyarakat.

4

Page 5: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

B. Sejarah terbentuknya Pancasila

Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asal mula yang

langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal mula tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Asal Mula Langsung

Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat yaitu: causa

materialis, causa formalis, causa efficient.

Adapun rincian asal mual langsung Pancasila menurut Notonegora adalah sebagai berikut :

a. Asal mula bahan (causa materialis)

Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena Pancasila di gali dari

nilai-nilai, adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan

sehari hari bangsa Indonesia.

b. Asal mula bentuk (causa formalis)

Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana bentuk Pancasila itu

di rumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. maka asal mula bentuk

Pancasila adalah ; Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh Hatta serta anggota BPUPKI

lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama hubungan bentuk,rumusan dan nama

Pancasila.

c. Asal mula karya (causa efficient)

Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara

menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal mula krya adalah PPKI sebagai pembentuk

Negara dan atas dasar pembentuk Negara tang mengesahkan Pncasila menjadi dasar Negara

yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang di lakuakan oleh BPUPKI , Panitia

Sembilan.

2. Asal mula tidak langsung

Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:

5

Page 6: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar

filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai persatuan, niali

kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari

bangsaIndonesia sebelum membentuk Negara.

b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum

membentuk Negara, yang berupa nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan serta nilai

religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan

sehari-hari bangsa Indonesia.

c. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila pada

hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai “Kausa

materialis” atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan uraian di atas ,dapat membeikan gambaran pada kita bahwa pancasila itu

pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang jauh sebelum

bangsa Indonesia membentuk Negara.

Adapun beberapa pengertian Pancasila yaitu:

a. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas

dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila

merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting

dan baik.

b. Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad

lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja

falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

c. Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat

disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan ideologi negara

yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,

lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

6

Page 7: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

d. Berdasarkan Terminologi

Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan (BPUPKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh

Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang

diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya, seorang ahli bahasa yang duduk di

samping Ir. Soekarno yaitu Muhammad Yamin.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

dan keesokan harinya (18 Agustus 1945) mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang

diberi nama Pancasila.

C. Pancasila sebagai ideologi Bangsa

Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung sifat reformis dan

revolusioner. Kita mengetahui berbagai istilah ideologi, seperti ideologi Negara, ideologi

bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan pengaturan

penyelenggaraan pemerintahan Negara. Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi

Negara dan ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa

Indonesia, ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan

UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan jiwa semangat perjuangan

bangsa untuk mewujudkan Negara merdeka, berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran.

BP-7 Pusat, 1993).

Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung motivasi, dasar dan

pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan

dengan perikemanusiaan dan perikeadilan). Alinea kedua mengandung cita-cita bangsa

Indonesia (Negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur). Alinea ketiga memuat

petunjuk atau tekad pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan atas berkat Rahmat Allah

Yang Maha Kuasa). Alinea keempat memuat tugas Negara/tujuan nasional, penyusunan

undang-undang dasar, bentuk susunan Negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar Negara

Pancasila.

7

Page 8: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokok pikiran yang dijiwai Pancasila,

dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-

pokok pikiran yang terkandung dalamm Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah

Pancasila, yang kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang memuat ajaran,

doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini

kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7

Pusat, 1993). Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran

yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum

dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.

D. Pancasila Sebagai Ideologi terbuka

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat

terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,

antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan

ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila namun

mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang

lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual. Sebagai suatu ideologi

yang bersifat terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai berikut:

- Dimensi idealis

Yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan rasional

yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuanan, kemanusiaa,

persatuan, kerakyatan dan keadilan. Maka dimensi idealisme yang terkandung dalam ideologi

Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme, serta mampu menggugah motivasi yug

dicita-citakan (Kunto Wibisono, 1989).

- Dimensi normative

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem

normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki kedudukan

tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV. Berkedudukan sebagai ’staat

fundamental norm’ (pokok kaidah negara yang fundamental). Dalam pengertian ini ideologi

8

Page 9: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

Pancsiula agar mampu dijabarkan kedalam langkah operasional perlu memiliki norma yang

jelas.

Ø Dimensi realitas

Suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang

dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal serta

normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik

dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan Negara

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai

berikut :

a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang

berkembang secara cepat.

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan

cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.

d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi

dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan

nasional.

Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang

berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada

tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana

mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa

pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma -

norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai

atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau

diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok

dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan

nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat

yang sama dengan nilai dasarnya.

9

Page 10: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

Meski demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh

dilanggar, yaitu sebagai berikut :

a. Stabilitas nasional yang dinamis.

b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.

c. Mencegah berkembangnya paham liberal.

d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.

e. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.

Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima

budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga

terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap

pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan

lain Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi

Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap.

Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam menerima budaya asing dengan jalan menolak

nilai-nilai yang tertentangan dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta

keadilan serta menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar

pancasila tersebut.

E. Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Ketatanegaraan

Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, dasar negara, falsafah

bangsa Indonesia, identitas/keunikan dan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila ini menjadi

dasar dan sumber tata tertib hukum (ketatanegaraan) Republik Indonesia. Artinya, susunan

dan konsep hukum di Indonesia harus selalu berpedoman kepada Pancasila. Nilai-nilai

Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam Pembukaan UUD 1945 terutama alinea IV.

Pembukaan UUD 1945 menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan peraturan-

peraturan lainnya dalam struktur ketatanegaraan Indonesia.

Ketatanegaraan, sebagaimana disinggung pada pembahasan, tidak dapat dipisahkan

dari negara sebab terbentuknya negara mengandaikan adanya struktur ketatanegaraan yang

jelas. Untuk lebih memahami ketatanegaraan tersebut, pantas dikaji apa itu konstitusi dan

kaitannya dengan negara.

10

Page 11: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

Istilah konstitusi dari sudut sejarah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Dalam

masyarakat Yunani Kuno kata politea diartikan sebagai konstitusi, sedangkan nomoi adalah

undang-undang biasa. Dalam bahasa Latin, konstitusi disebut constitutio-onis F yang artinya

ketentuan, penetapan.

Negara dan konstitusi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak pernah dipisahkan satu

sama lain. Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan atau

UUD suatu negara. Dalam arti luas, konstitusi adalah sistem pemerintahan dari suatu negara

dan merupakan himpunan peraturan yang mendasari serta mengatur pemerintah dalam

menyelenggarakan tugas-tugasnya, yang terdiri dari campuran tata peraturan baik yang

bersifat hukum (legal) maupun yang bukan peraturan hukum (non-legal). Dalam arti sempit,

konstitusi adalah sekumpulan peraturan legal dalam lapangan ketatanegaraan suatu negara

yang dimuat dalam “suatu dokumen” atau “beberapa dokumen” yang terkait satu sama lain.

Menurut Sri Semantri, seorang ahli tata-negara, UUD atau konstitusi pada umumnya

memuat tiga hal pokok, yakni adanya jaminan terhadap hak-hak azasi manusia dan warga

negara, ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental dan

adanya pembagian/pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental. Maka, kalau

kita perhatikan Pembukaan UUD 1945 (terutama alinea IV), tujuan UUD 1945 adalah untuk

menentukan struktur ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan

prinsip negara berdasarkan atas hukum serta menentukan tujuan negara (lihat tujuan umum

dan khusus negara Indonesia di atas).

F. Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Politik

Relevansi Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan politik bangsa kita antara lain

terletak pada kualitas yang terkandung di dalam dirinya. Secara ringkas dan sederhana hal-hal

yang berkaitan dengan relevansi Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan politik bangsa.

Suatu ideology perlu mengandung tiga dimensi penting di dalam dirinya agar supaya ia dapat

memlihara relevansinya yang tinggi/kuat terhadap perkembangan aspirasi masyarakatnya dan

tuntutan perubahan zaman. Kehadiran ketiga dimensi yang saling berkaitan, saling mengisi

dan saling memperkuat itu akan menjadikannya suatu ideology yang kenyal dan tahan uji dari

masa ke masa. Ketiga dimensi itu adalah: (1) dimensi realita, (2) dimensi idealism, dan (3)

dimensi fleksibilitas (pengembangan).

Ditinjau dari segi dimensi realita,ideology itu mengandung makna bahwa nilai-nilai

dasar yang terkandung didalam dirinya bersumber dari nilai-nilai dasar yang riil hidup di

11

Page 12: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

dalam masyarakat, terutama pada waktu ideology itu lahir, sehingga meraka betul-betul

merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Dilihat

dari segi idealisme, suatu ideology perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam

berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui idealisme atau

cita-cita yang terkandung dalam ideology yang dihayati suatu masyarakat atau bangsa

mengetahui ke arah mana mereka ingin membangun kehidupan bersama mereka. Oleh karena

itu dalam suatu ideology yang tangguh biasanya terjalin perkaitan yang saling mengisi dan

saling memperkuat antara dimensi realita dan dimensi idealisme yang terkandung

didalamnya. Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan hanya mungkin dimiliki

secara wajar dan sehat oleh suatu ideology yang terbuka atau ideology yang demokratis,

karena ideology yang terbuka atau demokratis justru menemukan, meletakkan atau bahkan

mempertaruhkan relevansi atau kekuatannya pada keberhasilannya merangsang

masyarakatnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar

yang terkandung di dalamnya.

Ditinjau dari segi politik. Hakikat demokrasi adalah bahwa kedaulatan atau kekuasaan

berada ditangan rakyat. Dalam mewujudkan kedaulatan rakyat itu berbagai mesyarakat atau

bangsa memperlihatkan berbagai macam paham yang melandasinya, serta gaya, proses dan

prosedur dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini sejauh Negara dapat saja menyatakan dirinya

demokratis, seperti Negara-negara fasis dan komunis, tetapi sebenarnya tidaklah demokratis.

Mereka mengalami kebobrokan paham individualism yang melahirkan liberalisme,

kapitalisme, kolonialisme dan imperialism barat itu. Berbeda dengan Negara kita,

sebagaimana diketahui bagi bangsa kita dalam system politik demokrasi pancasila yang

sedang kita bangun ini hukum juga sangat esensi. Negara demokrasi kita juga adalah identik

dengan Negara hokum. Ada satu persamaan antara demokrasi Pancasila dengan demokrasi

liberal yaitu dalam kedua corak demokrasi ini terkandung hakikat yang sama pula, yaitu

bahwa kedaulatan atau kekuasaan berada di tangan rakyat. Tetapi diantara keduanya ada

perbedaan yang paling mendasar yaitu terletak pada paham yang melandasi pemikirannya.

Kalau demokrasi liberal bersumber pada paham individualism, sedangkan demokrasi

pancasila lahir dari paham integralistik itu berasal dari pengalaman sejarah dan

perkembangan pemikiran bangsa kita yang kemudian disimpulkan menjadi landasan

pemikiran Pancasila dan UUD 1945 oleh para perumusnya.

12

Page 13: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

G. Pancasila sebagai Ideologi dalam Pergaulan Indonesia dengan Dunia International

Pembahasan Pancasila sebagai ideology dalam pergaulan Indonesia dengan internasional

tidak mempersoalkan karakteristik Pancasila sebagai ideology dan akan memngemukakan

persoalan-persoalan pokok apa yang harus diperhatikan apabila kita mau membawa Pancasila

ke dalam pergaulan Indonesia dengan dunia internasional.

1. Maksud daripada penampilan Pancasila dalam pergaulan dengan bangsa lain

Pokok masalah ini mengandung dua persoalan yang tersangkut dengan dua kemungkina

cara kita menampilkan Pancasila dalam pergaulan dengan bangsa lain yaitu:

a. Menampilkan Pancasila diluar negeri sebagi filsafat hidup, bermasyarakat dan

bernegara bangsa Indonesia untuk meyakinkan bangsa lain atau lebih jauh lagi

membuat mereka menerima Pancasila sebagai pedoman hidup mereka.

b. Menjelaskan Pancasila sebagai falsafah hidup, filsafat bermasyarakat dan bernegara

berbangsa Indonesia tanpa ada maksud tersebut diatas.

2. Cara menjelaskan Pancasila

Dalam kita menjelaskan Pancasila kepada masyarakat luar negeri, diperlukan secara

mutlak dua hal: (1) kita sendiri harus yakin akan kebenaran Pancasila; dan (2) kita harus

dapat mengetahui apa yang menjadi permasalahan bagi pihak yang kita ajak berdialog dalam

menerima penjelasan kita memang Pancasila itu.

3. Kaitan usaha demikian dengan azas-azas atau prinsip pergaulan antara bangsa yang

merdeka dan beradab

Sebagai anggota PBB kita terikat pada piagam PBB yang mengandung prinsip-prinsip

pergaulan antara bangsa yang menjunjung tinggi kedaulatan, integritas territorial,

kemerdekaan setiap bangsa atas dasar sama derajat dengan tidak memperhatikan besar

kecilnya Negara. PBB juga menganut azas universality, non-interference dan larangan

menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan. Prinsip-prinsip dalam Piagam PBB ini

sama dengan prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung dan 5 prinsip hidup berdampingan secara

damai yang mulai dikembangkan oleh India di ppertengahan tahun 40-an dengan istilah

Panchaseel. Panchaseel India tidak sama dengan Pancasila Indonesia.

4. Pengaruh dan dampakproyeksi Pancasila ke luar terhadap bangsa-bangsa lain

Dalam usaha menjelaskan Pancasila itu dalam pergaulan Indonesia dengan dunia

internasional, mau tidak mau mempunyai pengaruh atau dampak bagi kita sendiri. Dampak

dan pengaruh bagi kita sendiri daripada usaha kita memproyeksikan Pancasila ke luar dalam

pergaulan kita dengan bangsa-bangsa lain, itu bermanfaat bagi kita sendiri. Didalam

13

Page 14: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

pertukaran pikiran dengan bangsa lain itu, kita banyak juga belajar dan mengkaji kembali

cara kita memikirkan dan berfikir tentang Pancasila.

5. Dengan adanya pengaruh timbal balik antara Pancasila dengan pemikiran-pemikiran

yang ada di luar masyarkat dan bangsa kita, dan konsekwensi bahwa proyeksi Pancasila ke

luar demikian ada manfaatnya bagi kita sendiri, adalah perkembangan Pancasila yang tidak

terisolir dari apa yang hidup di dunia luar yang luas demikian adalah bahwa Pancasila sebagai

falsafah hidup, bermasyarakat dan bernegara dengan pertukaran timbal balik demikian

bertambah kuat. Pancasila bertambah kuat juga ke luar karena pengertian yang kemudian

tertanam di dunia internasional tentang Pancasila sebagai filsafat hidup, bermasyarakat dan

bernegara itu mau tidak mau menjadikannya sebagi suatu filsafat yang diakui masyarakat

internasional.

H. Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan

Mengisi kemerdekaan berarti membangun bangsa dan membangun bangsa berarti

memerangi kemiskinan yang menjadi beban penderitaan rakyat sejak lama. Namun

pembenahan ekonomi membutuhkan stabilitas politik sebagi persyaratannya. Ini berarti

bahwa keamanan harus segera dipulihkan, untuk memberikan peluang bagi pembenahan

ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang cepat. Pancasila mampu memberikan orientasi

dalam pembangunan, wawasan ke depan dengan konsep-konsep yang secara substansial

dieksplisitkan dari nilai-nilai dasar dari lima sila. Secara mendasar, Pancasila dikaitkan

dengan kodrat manusia dan martabat manusia.

Pancasila memiliki dimensi manusia sebagai ciri khasnya. Orientasi inipun lebih

lanjut dituangkan ke dalam persepsi tentang pembangunan dengan menyatakan bahwa

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia

demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur, material spiritual berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945. Demikian juga orientasi pada kodrat manusia tersebut memberikan

juga implikasi yang sangat penting dalam mempersepsikan Pancasila sebagai sumber hukum

positif. Pembedaan atau lebih tepat acuan hukum kodrat yang mendasari hukum positif

memberikan arahan yang sangat penting dalam mengembangkan sistem hukum nasional.

Dengan adanya kesadaran, dapat menumbuhkembangkan berbagai refleksi yang berupa nilai-

nilai intrinsik yang dapat membentuk suatu legitimasi pembangunan yang baik khususnya

pada bidang perekonomian. Keberhasilan pada bidang perekonomian dapat memberikan

keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri. Dengan adanya kebijaksanaan yang lebih

mantap dapat menghasilkan tindakan yang jelas untuk menentukan langkah berikutnya.

14

Page 15: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pancasila sebagai ideologi adalah lahir semenjak bangsa Indonesia ada, dan pada

kenyataannya ideologi ini adalah yang mampu menjaga kesatuan bangsa kita yang

mempunyai beragam suku dan budaya. Ideologi Pancasila merupakan filter bagi kita untuk

memandang ideologi-ideologi lain apakah itu sesuai atau tidak dengan kehidupan bangsa kita,

dan Ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan peluang kita mengikuti setiap

perkembangan jaman.

B. Saran

Sebagai warga Negara yang baik sudah sewajarnya kita mengetahui apa ideologi kita

sebagai bangsa Indonesia oleh karena itu kita harus benar-benar yakin dan percaya kepada

Pancasila sebagai ideologi karena Pancasila tidak membawa bangsa kita kedalam kehancuran

namun masih mampu bertahan mengahadi kemajuan jaman.

15

Page 16: Tugas 2-Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara

DAFTAR PUSTAKA

- Budiyanto; Pendidikan Kewarganegaraan; Erlangga

- Anonim. 2012. Pancasila sebagai Ideologi. Tersedia :

http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/makalah-pancasila-sebagai-

ideologi_3719.html. (20 Oktober 2012)

- Anonim. 2010. PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN

BANGSA INDONESIA. Tersedia :

http://benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/pancasila-dalam-konteks-

ketatanegaraan-bangsa-indonesia/. (20 Oktober 2012)

- Murdiyono, Yayan. Makalah Pendidikan Pancasila. Tersedia :

http://yayanmurdiyono.blogspot.com/2009/07/makalah-pendidikan-pancasila.html.

(20 Oktober 2012)

16