Upload
agus-s-kacaribu
View
33
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMANANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
Permen PU No. 11/2013
Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
Balitbang Pekerjaan Umum
1
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
BAB I KETENTUAN UMUM
• Pasal 1:
(1) Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP adalah perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu.
2
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
• Pasal 1:(3) Harga Perkiraan Perencana yang selanjutnya disingkat HPP
adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh perencana yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan penawaran suatu pekerjaan tertentu.
(4) Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan disahkan oleh pejabat pembuat komitmen yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran. HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.
3
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
• Pasal 1 ayat 3:(11) Overhead adalah biaya yang diperhitungkan sebagai
biaya operasional dan pengeluaran biaya kantor pusat yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran, biaya manajemen, akuntansi, pelatihan dan auditing, perizinan, registrasi, biaya iklan, humas dan promosi dan lain sebagainya.
4
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
• Pasal 2:(1) Pedoman AHSP Bidang Pekerjaan Umum dimaksudkan sebagai acuan
dalam menghitung biaya pembangunan bagi pemerintah/regulator sebagai kelengkapan dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah terkait dengan pekerjaan konstruksi dan bangunan serta bagi kalangan penyedia jasa konstruksi (konsultan/kontraktor).
(2) Pedoman AHSP Bidang Pekerjaan Umum bertujuan untuk mewujudkan transparansi, efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah untuk kegiatan pembangunan bidang pekerjaan umum.
(3) PedomanAHSP Bidang Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) digunakan sebagai suatu dasar dalam menyusun perhitungan HPS atau owner's estimate (OE) dan HPP atau engineering's estimate (EE) untuk penanganan pekerjaan bidang pekerjaan umum.
5
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
BAB II ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM
• Pasal 5:
(1) Harga satuan pekerjaan terdiri atas: a) Biaya langsung
b) Biaya tidak langsung ..............> (Overhead and profit)
(2) Komponen biaya langsung terdiri atas: a) Tenaga kerja
b) Bahan
c) Alat
6
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
BAB II ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM
• Pasal 6:(1) AHSP merupakan bagian dari dokumen kontrak harga satuan dan harus
disertakan dengan rinciannya sebagai lampiran yang tidak terpisahkan serta sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran.
(2) Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia serta digunakan untuk menetapkan besaran nilai tertinggi penawaran yang sah.
(3) Kontrak harga satuan adalah kontrak pekerjaan yang nilai kontraknya didasarkan atas HSP yang pasti dan mengikat atas setiap jenis pekerjaan masing-masing.
(4) Nilai kontrak adalah jumlah perkalian HSP dengan volume masing-masing jenis pekerjaan yang sesuai dengan daftar kuantitas dan harga (Bill of quantity, BOQ) yang terdapat dalam dokumen penawaran. 7
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
BAB 3 KETENTUAN PERALIHAN
• Pasal 7 Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, tetap berlaku dan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan harus menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini.
8
Permen PU No.11/20134 Nov 2013
BAB 4 KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8 (1) Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perhitungan
Harga Satuan untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini.
(2) Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/SE/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/SE/M/2008 tentang Pemberlakuan Standar, Pedoman, Manual Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
9
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
• Bagian 1 : Pedoman AHSP secara Umum
• Bagian 2 : Pedoman AHSP Bidang Sumber Daya Air
• Bagian 3 : Pedoman AHSP Bidang Bina Marga
• Bagian 4 : Pedoman AHSP Bidang Cipta Karya
10
PEDOMANANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
(AHSP)
Bagian 1: Bidang Umum
11
Isi pedoman 1. Ruang lingkup2. Istilah dan definisi3. Acuan normatif4. Kegunaan dan struktur AHSP5. Ketentuan dan Persyaratan
5.1 Umum5.2 Harga Satuan Dasar (HSD)5.3 Harga satuan pekerjaan (HSP)5.4 Biaya umum & keuntungan5.5 Mobilisasi
6. AHSP Sumber Daya Air (AHSP SDA/ ABK/ SNI 2836)
7. AHSP Bina Marga (No.008/BM/2010)8. AHSP Cipta Karya (ABK / SNI 2836)
12
1. Ruang Lingkup
• Pedoman ini menetapkan langkah-langkah menghitung Harga Satuan Dasar (HSD): Tenaga kerja, Alat, dan Bahan.
• Menghitung Harga Satuan Pekerjaan (HSP): – HSP = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung = 3 HSD + Biaya umum dan keuntungan (OHP)
• HPS atau HPP = (HSP x Vol.) + Ppn
• HSP mencakup biaya konstruksi untuk infrastruktur bidang ke-PU-an, baik dilaksanakan secara:– Manual (CK/SDA) menggunakan tabel indeks bahan dan upah, atau – Mekanis (BM/SDA) menggunakan analisis produktifitas.
13
2. Acuan normatif
• Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor Kep.174/MEN/1986. No. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/KPTS/M/2004, tanggal 17 Desember 2004, tentang Pelaksanaan Perhitungan Formula Sewa Peralatan, Sewa Bangunan dan Tanah dan Sewa Prasarana Bangunan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 09/PRT/M/2008, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
14
3. Istilah dan definisi• alat
– harga pokok alat– nilai sisa alat
• analisis harga satuan pekerjaan (AHSP)• analisis produktivitas • bahan
– bahan baku– bahan olahan– bahan jadi
• bangunan gedung dan perumahan• bendung
– bendungan– pelimpah– intake
• biaya– biaya langsung– biaya tidak langsung
• daftar kuantitas dan harga atau bill of quantity (BOQ)• harga satuan dasar (HSD)
– harga satuan dasar alat– harga satuan dasar bahan– harga satuan dasar tenaga kerja
• harga satuan pekerjaan (HSP)15
3. Istilah dan definisi• harga satuan pekerjaan (HSP)• jaringan irigasi• koefisien
– koefisien bahan
– koefisien tenaga kerja
– koefisien tenaga kerja atau kuantitas jam kerja
• mata pembayaran• metode kerja• overhead• pengaman pantai
– krib laut
– pemecah gelombang
– revetmen
– tanggul laut
– tembok laut• pengaman sungai
– krib
– tanggul
– pengendali muara sungai
– jeti• pengerukan• rawa• satuan pekerjaan• waktu siklus
16
4.g1 Struktur Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
19
Analisis HSP: (A)
(Mesin/Produktivitas dan/atau Manual)
-
Alat Bahan Tenaga kerja
A: BiayaLangsung
Analisis HSD
- Metode kerja, jarak ke lokasi, kondisi jln.
- Spesifikasi Umum/ Khusus, RKS, K3, Gambar, dsb
- Upah, transport. - Harga alat, bunga
bank, asuransi. - Harga bahan, jarak
ke lokasi, urutan kerja, dsb
B1: BiayaUmum
B2: Keuntungan
B = (B1 + B2) = Contoh
maksimum: 15% A
B: BiayaTidakLangsung
Harga Satuan Pekerjaan = (A+B)
5. Ketentuan dan Persyaratan
5.1 Umum
5.2 Harga satuan dasar (HSD)• HSD tenaga kerja• HSD dasar alat• HSD dasar bahan
5.3 Harga Satuan Pekerjaan
5.4 Rekapitulasi estimasi biaya (kegiatan pekerjaan)
20
5.3.4 Biaya Umum dan Keuntungan (Overhead)(Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Pasal 66, Ayat 8)
Biaya Tidak langsung
i. Biaya kantor pusat yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran
ii. Biaya upah pegawai kantor lapangan
iii. Biaya manajemen (bunga bank, jaminan bank, tender, dll)
iv. Biaya akuntansi
v. Biaya pelatihan dan auditing
vi. Biaya perizinan dan registrasi
vii. Biaya iklan, humas dan promosi
viii. Biaya penyusutan peralatan penunjang
ix. Biaya kantor, listrik, telepon dll
x. Biaya pengobatan pegawai kantor/lapangan
xi. Biaya travel, pertemuan/rapat
xii. Biaya asuransi di luar peralatan
xiii. Dan lain sebagainya
Dalam Lampiran Perpres No.70/2012, Overhead maksimum 15%
21
5.3.5 Mobilisasi dan demobilisasi
a) Ketentuan mobilisasi:– Penyewaan/pembelian sebidang lahan untuk base camp Penyedia. – Mobilisasi personil Penyedia, Ahli/petugas K3.– Pemasangan alat dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan. – Penyediaan/pemeliharaan base camp Penyedia, kantor lapangan, tempat
tinggal, bengkel, gudang, dsb.
b) Mobilisasi kantor lapangan & fasilitasnya untuk Direksi Pekerjaan
c) Mobilisasi fasilitas pengendalian mutu Penyediaan/pemeliharaan laboratorium uji mutu dan peralatannya, menjadi milik Penyedia pada waktu kegiatan selesai.
d) Kegiatan demobilisasiPembongkaran tempat kerja pada saat akhir kontrak, pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik pemerintah, pengembalian kondisi tempat kerja menjadi seperti semula.
e) Pembayaran mobilisasi bersifat lumpsum
22
4.g0 Struktur Analisis HSD Upah
23
HSD Tenaga Kerja
• Kualifikasi tenaga kerja (Pekerja s/d Mandor)
• Standar upah (SK Gub/WK/Bup)
• Standar orang hari, OH (8 jam/hari)
• Standar orang jam, OJ (eff. 7 jam/hr)
» .
• Koefisien tenaga kerja (lamanya mengerjakan per satu satuan-pengukuran) dan jumlah tenaga kerja (tergantung beban kerja)
24
Kualitas Tenaga Kerja (Upah)Kodefikasi
25
No Tenaga Kerja Kode
1 Pekerja L.012 Tukang
L.02
Tukang galiTukang batu/tembokTukang kayuTukang besi/besi betonTukang cat/peliturTukang pipa/operator pompaTukang penganyam bronjongTukang tebasTukang las
3 Kepala tukang L.034 Mandor L.045 Juru ukur L.056 Pembantu Juru Ukur L.067 Ahli alat berat (mekanik) L.078 Operator Alat Berat L.089 Pembantu operator L.09
10 Supir truk L.1011 Kenek truk L.1111 Penjaga malam L.1212 Juru gambar (drafter) L.1313 Design Engineer L.1414 Operator printer/ploter L.1515 Lainnya L.16
4.g3 Struktur Analisis HSD Alat
26
Harga: - Upah operator/
driver (U1) - Pembantu
operator/driver (U2)
HSD alat atau Harga sewa alat per jam S : (G + P), Rumus (14)
BIAYA OPERASI PER JAM: - Bahan bakar, H - Biaya pelumas, I, - Biaya bengkel, J, - Biaya perawatan/perbaikan,K
- Biaya operator, L, - Biaya pembantu operator, M, - BIAYA OPERASI, P,
Spesifikasi alat: - Tenaga mesin(Pw) - Kapasitas (Cp) - Jam kerja alat per
tahun (W) - Umur ekonomis(A)
Consumables: - Bahan bakar (Mb) - Pelumas (Mp) - Suku cadang
BIAYA PASTI PER JAM - Nilai sisa alat (C) - Faktor angsuran (D), - Biaya pengembalian modal (E), - Biaya asuransi (F), - BIAYA PASTI (G),
Investasi alat: - Suku bunga
(i) - Harga alat (B) - Asuransi (Ins)
Input perhitungan HSD alat:a. Jenis alatb. Tenaga mesin (Pw) dalam satuan HP.;c. Kapasitas alat (Cp);d. Umur ekonomi alat (A): e. Jam kerja alat per tahun (W): 1200 s/d 2000 jam f. Harga pokok alat (B), PP No.54/2010, Permen PU No.15/2004 *)g. Nilai sisa alat (C), nilai jual kembali: rata-rata 10%h. Tingkat suku bunga (i), faktor angsuran modal (D) dan biaya
pengembalian modal (E): Lihat rumus.i. Asuransi dan Pajak (F): Lihat rumus.j. Upah tenaga (U), Operator dan Pembantu, Rp/jam.k. Harga bahan bakar (H) dan pelumas (I).
D = 1)1(
)1(
A
A
i
ixi F =
W
BxIns
27
HSD Alat
W
DxCBE
)(
HSD AlatHarga pokok alat (pembeli)
i. Loko Gudang: termasuk biaya kirim
ii. Franco Gudang; tidak termasuk biaya kirim
iii. Free on Board: dgn LN, Penjual, harga termasuk biaya sampai pelabuhan DN.
iv. Cost, Freight, and Insurance: fob + asuransi
28
Proses perhitungan:1. Biaya Pasti (G)
2. Biaya Operasi (P)a. Biaya bahan bakar : H = (12,00 - 15,00)% x HP b. Biaya minyak pelumas : l = (2,5 - 3)% x HP c. Biaya bengkel : J = (6,25 - 8,75)% x B/W d. Biaya perawatan atau perbaikan : K = (12,5 - 17,5)% x B/W e. Upah operator / driver (L) dan
pembantu operator/driver (M) : 1 orang/jam x U1
Biaya operasi : P = H + I + J + K + L + M
HSD alat/jam: S = G + P
G = (E + F) = W
DxCB )( +
W
BxIns =
W
DxInsDxCB )()(
29
HSD Alat
T2 Peralatan (Mekanis)
30
No. Uraian
1 Aggregat (chip) spreader2 Alat grouting
3 Alat las (karbit)
4 Alat pemasang rivet
5 Alat tambahan batubara (direct)
6 Alat tambahan gas batubara
7 Asphalt tanker
8 Asphalt distributor
9 Asphalt finisher
10 Asphalt liquid mixer
11 Asphalt mixing plant
12 Asphalt sprayer
13 Bar bender/rebar bender, bar straightener
14 Bar cutter/rebar cutter
15 Blending equipment
16 Bor beton
17 Bore pile machine
18 Breaker
19 Bulldozer 100-150 HP
20 Cement tanker
21 Chain saw
22 Cold milling
52 Three wheel roller 6-- 8 t
53 Tire roller 8--10 t.
54 Track loader 75 --100 HP
55 Trailer 20 ton
56 Tronton
57 Truk mixer (agitator)
58 Vibrating rammer
59 Vibratory roller 5-- 8 t.
60 Water jet
61 Water pump 70--100 mm
62 Water tanker 3000-- 4500 l.
63 Wheel loader 1.0-- 1.6 m³
T3 Alat bantu (Manual)
31
No. Jenis Alat Bantu Kode
1 Ganco/Balincong T.012 Cangkul T.023 Sekop T.034 Sabit T.045 Sapu lidi T.056 Ekrak/Pengki T.067 Kereta Dorong T.078 Cetok/Sendok Tembok T.089 Ember/Timba T.09
10 Garu T.1011 Sikat ijuk T.1112 Hammer/Martil T.1213 Parang T.1314 Palu T.1415 Linggis T.1516 Kereta Dorong Besar T.1617 Alat Perata T.1718 Tempat Penggorengan Aspal T.1819 Kuas T.1920 Ampelas T.2021 Sikat Baja T.2122 Gunting Potong Baja T.2223 Kunci Pembengkok T.2324 Helmet T.2425 Rompi T.2526 Sepatu T.2627 Roskam T.27
T4 Faktor Efisiensi Alat (Mekanis)
32
Kondisi operasi
Pemeliharaan mesinBaik
sekaliBaik Sedang Buruk Buruk
sekaliBaik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45Buruk sekali 0,53 0,50 0,47 0,42 0,32Angka dalam warna kelabu adalah tidak disarankan. Faktor efisiensi ini adalah didasarkan atas kondisi operasi dan pemeliharaan secara umum.Faktor efisiensi untuk setiap jenis alat bisa berbeda. Lihat Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, Tabel 11, dan Tabel 12.
33
34
35
4.g3 Struktur Analisis HSD Bahan
- Harga satuan bahan baku di quarry (m3) (RpM01)
- Jarak dari Quarry ke base camp’ (L)
- Kondisi jalan, Kec. - Brt isi lepas, BiL
HSD alat/jam, RpE(n-1)n
Biaya alat/m3 (Rp1Rpn ), Ruums 14
Kapasitas alat (V) Faktor alat (Fa) Faktor efisiensi (Fe) Waktu siklus produksi (Ts)
Kap. Prod/jam (Q) m3, Rumus 13
HSD Bahan di base Camp:
nn RpRpRpM 101 36
HSD Bahan
HSD bahan dikelompokkan dalam 3 bagian:• Bahan baku, misal: batu, pasir, semen, baja tulangan,
dan lain-lain.• Bahan olahan*), misal: agregat kasar dan agregat halus,
campuran beton semen, campuran beraspal, dll.• Bahan jadi: misal tiang pancang beton pracetak, panel
pracetak,geosintetik dan lain-lain.
37
HSD Bahan Olahan
Masukan data:• Jarak quarry (bila sumber bahan baku diambil dari quarry), km.• HSD upah• HSD alat.• Harga Bahan baku atau bahan dasar• Kapasitas alat (misalnya alat pemecah batu (stone crusher) dalam ton per
jam, dan wheel loader dalam m³ heaped (kapasitas bucket).• Faktor efisiensi alat• Faktor kehilangan bahan
38
Analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP)1. Umum (Informasi, Lokasi, Kontrak dll)
2. Pekerjaan secara Mekanis
• Asumsi
• Urutan pekerjaan (Metode kerja)
• Faktor yang mempengaruhi analisis produktivitas
o Alat (jenis, HP, kapasitas)
o Waktu siklus (Ts, menit) f(jarak, kondisi jalan, kecepatan dll)
o Faktor alat, efisiensi, dll
o Faktor kembang susut
o Faktor kehilangan
39
Analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
1. Koefisien bahan, alat dan tenaga kerja
o Koefisien bahan (komposisi bahan/satuan pengukuran),
o Koefisien alat (jam/satuan pengukuran)
o Koefisien tenaga kerja (jam/satuan pengukuran)
2. Pekerjaan secara Manual (lihat SDA dan Cipta Karya)
3. OH & Profit (Biaya tidak langsung) Maks 15%, Perpres 70/2012)
4. Mobilisasi
40
INFORMASI
41
FORMULIR STANDARUNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
Pekerjaan :...............................................................(satuan pekerjaan)
Nomor Uraian/ Kode Satuan Koefisien Haga Satuan (Rp) Jumlah Harga(Rp)
A. TENAGA
1.
2.
JUMLAH HARGA TENAGA
B. BAHAN
1.2.
JUMLAH HARGA BAHAN
C. PERALATAN
1.
2.
3.
.........
JUMLAH HARGA PERALATAN
D. Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C )E. Overhead & profit 15,0 % x D
F. Harga satuan pekerjaan ( D + E )
42
CONTOH PENGISIAN FORMULIR STANDARUNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN
Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A (LPA-A) (Per m³)
Nomor Uraian/ Kode Satuan Koefisien Haga Satuan (Rp)Jumlah Harga
(Rp)
A. TENAGA 1. Pekerja (L01) jam 0,0496 4.657,31 231,05
2. Mandor (L04) jam 0,0071 7.281,29 51,60
JUMLAH HARGA TENAGA 282,65
B. BAHAN
1. Aggregat A M26 M³ 1,2586 198.215,28 249.475,59
JUMLAH HARGA BAHAN 249.475,59
C. PERALATAN 1. Wheel Loader (E15) jam 0,0071 253.964,94 1.799,89
2. Dump Truck (E08) jam 0,5022 212.812,53 106.868,94
3. Motor Grader (E13) jam 0,0043 327.468,61 1.394,84
4. Tandem Roller (E17) jam 0,0134 379.339,78 5.078,18
5. Water tanker (E23) jam 0,0141 155.193,02 2.181,43
6. Alat Bantu Ls 1,0000 0,00 0,00
JUMLAH HARGA PERALATAN 117.323,28
D. Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 367.081,52
E. Overhead & profit 15,0 % x D 55.062,23
F. Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 422.143,75
43
CONTOH PENGISIAN FORMULIR STANDARUNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN
Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 3 m
(Pekerjaan Bidang Cipta Karya)
44
No Uraian Kode Satuan KoefisienHarga Satuan
(Rp)
JumlahHarga(Rp)
A TENAGA Pekerja L.01 OH 1,050 Mandor L.04 OH 0,067 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D F Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
CONTOH PENGISIAN FORMULIR STANDARUNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN
Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug (Pekerjaan Bidang Cipta Karya)
45
No Uraian Kode Satuan KoefisienHarga Satuan
(Rp)
JumlahHarga(Rp)
A TENAGA Pekerja L.01 OH 0,300
Mandor L.04 OH 0,010
JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Pasir urug 1,200 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D F Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
CONTOH PENGISIAN FORMULIR STANDARUNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN
Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 3PP
(Pekerjaan Bidang Cipta Karya)
46
No Uraian Kode Satuan KoefisienHarga Satuan
(Rp)
JumlahHarga(Rp)
A TENAGA Pekerja L.01 OH 1,500
Tukang Batu L.02 OH 0,750
Kepala Tukang L.03 OH 0,075
Mandor L.04 OH 0,075
JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Batu belah m3 1,200
Semen Portlan Kg 202,000
Pasir Pasang m3 0,485
JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D F Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
T.A1. Faktor konversi bahan untuk volume tanah/bahan berbutir
47
Jenis TanahKondisi Tanah
Semula
Kondisi tanah yang akan dikerjakan
Asli Lepas Padat
PasirA 1,00 1,11 0,95B 0,90 1,00 0,86C 1,05 1,17 1,00
Tanah LiatBerpasir
A 1,00 1,25 0,90B 0,80 1,00 0,72C 1,10 1,39 1,00
Tanah LiatA 1,00 1,25 0,90B 0,70 1,00 0,63C 1,11 1,59 1,00
Tanah campur Kerikil
A 1,00 1,18 1,08B 0,85 1,00 0,91C 0,93 1,09 1,00
KerikilA 1,00 1,13 1,03B 0,88 1,00 0,91C 0,97 1,10 1,00
Kerikil KasarA 1,00 1,42 1,29B 0,70 1,00 0,91C 0,77 1,10 1,00
Pecahan cadasatau batuanlunak
A 1,00 1,65 1,22B 0,61 1,00 0,74C 0,82 1,35 1,00
Pecahan granitatau batuankeras
A 1,00 1,70 1,31B 0,59 1,00 0,77C 0,76 1,30 1,00
Pecahan batuA 1,00 1,75 1,40B 0,57 1,00 0,80C 0,71 1,24 1,00
Bahan hasilpeledakan
A 1,00 1,80 1,30B 0,56 1,00 0,72C 0,77 1,38 1,00
A adalah AsliB adalah LepasC adalah Padat
Tabel A.2.a. Berat isi dan penyerapan agregat kasar dan halus
48
No. Nama Bahan
Berat Isi Padat (BiP)(T/m³)
Berat Isi Lepas (BiL)(T/m³) Penyerapan
(%)Min Maks Min Maks
1
Agregat kasar
1,360 1,450 1,236 1,283 1,94 - 2,02
1,320 1,380 1,200 1,221 2,50 - 2,65
2Agregat halus
1,380 1,540 1,255 1,363 1,65 - 1,93
Koefisien seperti berat isi atau berat jenis dan koefisien lainnya yang tidak tercantum dalam tabel ini dapat digunakan berdasarkan hasil uji laboratorium.
Tabel A.2.b Berat isi agregat
49
No. Nama BahanBerat Isi Padat (BiP)
(T/m³)Berat Isi Lepas (BiL)
(T/m³)Min Maks Min Maks
1 Water.Bound Macadam (5/7), Agregat Kls-C 1,740 1,920 1,582 1,6992 Batu belah (gunung/kali) 1,200 1,600 0,914 0,9603 Batu Kali 1,200 1,700 0,960 0,9714 Abu batu hasil pemecah batu 1,400 1,900 1,261 1,6245 Chip ( lolos ¾ ‘ tertahan No.4 ) 1,220 1,300 1,109 1,1506 Chip ( lolos No. 4 tertahan No.8 ) 1,430 1,500 1,300 1,3277 Gravel / Sirtu dipecah dgn pemecah batu 1,620 1,950 1,373 1,4738 Agregat Halus, hasil pemecah batu 1,380 1,540 1,254 1,3639 Agregat Kasar, hasil pemecah batu/ Split/Screen 1,320 1,450 1,200 1,283
10 Agregat Kls A, Kls S 1,740 1,850 1,303 1,58211 Agregat Kls B, 1,760 1,880 1,324 1,60012 Sirtu 1,620 2,050 1,444 1,47313 Split, screen hasil pemecah batu 1,400 1,750 1,232 1,27315 Pasir Pasang, Kasar 1,380 1,540 1,243 1,31616 Pasir Urug 1,300 1,600 1,040 1,15117 Agregat ringan 1,300 1,500 0,600 0,750
Koefisien seperti berat isi atau berat jenis dan koefisien lainnya yang tidak tercantum dalam tabel ini dapat digunakan berdasarkan hasil uji laboratorium.
Tabel A.2.d Berat isi campuran
50
No. Nama BahanBerat Isi Padat
(T/m³)Kadar Aspal (%)
Min Maks Min Maks1 AC Base 2,300 2,320 5,0 5,902 ACBC 2,300 2,340 5,30 6,303 ACWC 2,270 2,350 5,40 6,604 SMA 2,240 2,310 5,50 6,405 HRS-Base 2,170 2,290 5,36 6,596 HRS-WC 2,170 2,290 5,96 6,527 Lasbutag dan Latasbusir 2,140 2,340 5,30 6,208 Latasir A 2,160 2,250 6,60 7,309 Latasir B 2,160 2,220 6,10 6,84
10 Campuran dingin (OGEM, DGEM) 2,150 2,220 5,60 6,3011 Lapen (bahan Agregat saja) 2,150 2,220 12 WBMA/DBMA 1,740 1,920 13 LPMA 2,120 2,330 5,30 6,3014 CTB, CTSB, Soil Semen, RCC 2,140 2,310 15 Cement Treated Recycled Base (CTRB) 2,065 2,112 16 Cold Mix Recycled Foam Bitumen (CMRFB) 2,081 2,153 4,95 5,30
Koefisien seperti berat isi atau berat jenis dan koefisien lainnya yang tidak tercantum dalam tabel ini dapat digunakan berdasarkan hasil uji laboratorium.
T A.2.e Berat isi semen, aspal, kapur curah dan lateks
51
No. Nama BahanBerat isi padat
(T/m³) Berat Jenis
Min Maks1 Semen 1,040 1,230 3,140 – 3,1502 Kapur 1,073 1,075 2,600 – 2,6503 Abu terbang (Fly ash) 1,370 1,750 2,200 – 2,8004 Additive aspal 0,960 1,030 0,860 – 1,0205 Superplasticizeruntuk beton semen 1,180 – 1,200
Koefisien seperti berat isi atau berat jenis dan koefisien lainnya yang tidak tercantum dalam tabel ini dapat digunakan berdasarkan hasil uji laboratorium.
T A2g - Berat isi campuran beton semen
52
No. Nama Bahan Minimum(T/m³)
Maksimum(T/m³) KETERANGAN
1 Beton semen > K125 dst 2,240 2,420
2 Beton Karet 2,240 2,380 s/d 9% berat
3 Beton serat (fiber) 2,240 2,389 s/d 0,4% berat
4 Beton ringan 1,440 1,840 www.NRMCA.org
5 Lean concrete< K125 2,200 2,360
6 Mortar busa 0,600 0,800 Koefisien seperti berat isi atau berat jenis dan koefisien lainnya yang tidak tercantum dalam tabel ini dapat digunakan berdasarkan hasil uji laboratorium.
Tabel A.2.g Berat isi komponen beton semen dan campuran beton semen
53
No Mutu Beton (t/m³)
Semen (t/m³)
Pasir (t/m³)
Agregat kasar (t/m³)
1 Beton Mutu Tinggi fc' 50 MPa atau K-600
2,3 - 2,4 1,25 - 1,506
1,60 - 1,70 1,60 - 1,70
2 Beton Mutu Tinggi fc' 45 MPa atau K-500
3 Beton Mutu Tinggi fc' 40 MPa atau K-450
4 Beton Mutu Sedang fc' 35 MPa atau K-400
5 Beton Mutu Sedang fc' 30 MPa atau K-350
6 Beton Mutu Sedang fc' 25 MPa atau K-300 1,40 - 1,60 1,40 - 1,60
7 Beton Mutu Sedang fc' 20 MPa atau K-250
1,30 - 1,60 1,30 - 1,608 Beton Mutu Rendah fc' 15 MPa atau K-175
9 Beton Siklop fc' 15 MPa atau K-175
10 Beton Mutu Rendah fc' 10 MPa atau K-125
Koefisien seperti berat isi atau berat jenis dan koefisien lainnya yang tidak tercantum dalam tabel ini dapat digunakan berdasarkan hasil uji laboratorium.
Tabel A.3.a Faktor kehilangan bahan berbentuk curah dan kemasan pada pekerjaan jalan beraspal
54
Bentuk BahanPerkiraan Jumlah bahan yang
digunakan< 100 m³ ≥ 100 m³
Curah (%) 5,3 - 8,0 3,2 - 6,8Kemasan (%) 2,2 - 4,0 0,9 - 3,3CATATAN :
Sebagai ilustrasi, bila persediaan bahan yang ditimbun sebanyak 100 m³ atau sekitar 20 truk akan mengalami kehilangan mencapai 6,3% x 100 m³ = 6,3 m³ atau sekitar satu truk.Bila jumlah bahan kurang dari 100 kemasan ambil Fh maksimum 4 % dan bila lebih besar dari pada 100 kemasan diambil Fh maksimum 3,3 %. Jadi bila bahan yang ditimbun sebanyak 200 kemasan akan mengalami kehilangan atau rusak mencapai sekitar 7 atau 8 kemasan.
Tabel A.3.b Faktor kehilangan bahan berbentuk curah dan kemasan pada pekerjaan berbasis semen atau beton semen
55
Bentuk bahan Faktor kehilangan %
Semen 1,00 - 2,00Pasir 5,00 – 10,0Agregat kasar 5,00 – 10,0Superplasticizer 1,00 - 2,00
T A4 - Komposisi campuran beton semen dan bahan tambah terhadap berat
56
No Mutu Semen PasirAgregat Kasar
Koefisien variasi
Superplasticizer
1Beton Mutu Tinggi fc' 50 MPa atau K-600
1,0 1,5 2,3 3%
0,15% -- 0,3% Berat Semen
1,0 1,4 2,1 6%
2Beton Mutu Tinggi fc' 45 MPa atau K-500
1,0 1,6 2,3 3%1,0 1,5 2,3 6%
3Beton Mutu Tinggi fc' 40 MPa atau K-450
1,0 1,7 2,6 3%1,0 1,5 2,3 6%
4Beton Mutu Sedang fc' 35 MPa atau K-400
1,0 1,7 2,6 3%1,0 1,6 2,4 6%
5Beton Mutu Sedang fc' 30 MPa atau K-350
1,0 1,9 2,8 3%1,0 1,7 2,6 6%
6Beton Mutu Sedang fc' 25 MPa atau K-300
1,0 1,9 2,8 3%1,0 1,8 2,7 6%
7Beton Mutu Sedang fc' 20 MPa atau K-250
1,0 2,1 3,1 3%1,0 1,9 2,9 6%
8Beton Mutu Rendah fc' 15 MPa atau K-175
1,0 2,3 3,4 3%
1,0 2,1 3,2 6%
9Beton Siklop fc' 15 MPa atau K-175
1,0 2,3 3,4 3% Tidak diperlukan1,0 2,1 3,2 6%
10Beton Mutu Rendah fc' 10 MPa atau K-125
1,0 2,5 3,8 3% 1,0 2,3 3,5 6%
TABEL A.5 - Berat isi komponen beton semen dan campuran beton semen
57
No Mutu Beton (t/m³)
Semen (t/m³)
Pasir (t/m³)
Agregat kasar (t/m³)
1 Beton Mutu Tinggi fc' 50 MPa atau K-600
2,3 - 2,4 1,25 - 1,506
1,60 - 1,70 1,60 - 1,70
2 Beton Mutu Tinggi fc' 45 MPa atau K-500
3 Beton Mutu Tinggi fc' 40 MPa atau K-450
4 Beton Mutu Sedang fc' 35 MPa atau K-400
5 Beton Mutu Sedang fc' 30 MPa atau K-350
6 Beton Mutu Sedang fc' 25 MPa atau K-300 1,40 - 1,60 1,40 - 1,60
7 Beton Mutu Sedang fc' 20 MPa atau K-250
1,30 - 1,60 1,30 - 1,608 Beton Mutu Rendah fc' 15 MPa atau K-175
9 Beton Siklop fc' 15 MPa atau K-175
10 Beton Mutu Rendah fc' 10 MPa atau K-125
TABEL A.6.a - Berat besi beton batang polos dan batang ulir per meter panjang
58
TABEL A.6.b - Berat besi beton wire mesh
59
TERIMA KASIH
60