30
KENDARI, HOTEL PLAZA INN 12 S/D 14 Juni 2013 Kebijakan Dalam Rangka Pengawasan Pelaksanaan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Dalam rangka WORKSHOP PENGAWASAN PELAKSANAAN AKSI MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM Oleh : KAHAR HARIS, SH, M.S Ka. BLH Prov. Sultra BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Paparan Perpres 71

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Paparan Perpres 71

Citation preview

Page 1: Paparan Perpres 71

KENDARI, HOTEL PLAZA INN 12 S/D 14 Juni 2013

Kebijakan Dalam Rangka Pengawasan Pelaksanaan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Dalam rangkaWORKSHOP PENGAWASAN PELAKSANAAN AKSI MITIGASI

DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Oleh :KAHAR HARIS, SH, M.S

Ka. BLH Prov. Sultra

BADAN LINGKUNGAN HIDUPPROVINSI SULAWESI TENGGARA

Page 2: Paparan Perpres 71

PENDAHULUANPerubahan Iklim Disebabkan : 1. Peningkatan akumulasi Gas Rumah Kaca di atmosfer;2. Aktivitas alam maupun aktivitas manusia dalam

menggerakan roda roda perekonomian; 3. Diantara gas rumah kaca yang paling banyak

dihasilkan oleh manusia adalah karbondioksida;4. Akumulasi GRK pada lapisan atmosfer;5. Terperangkapnya sinar ultraviolet yang dipancarkan

sinar matahari, yang seharusnya terpancar ke luar angkasa;

6. Akibatnya pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim.

Page 3: Paparan Perpres 71

Dampak Negatif Dari Perubahan Iklim dan Upaya Mitigasi dan Adaptasi

1. Dirasakan oleh segenap umat manusia, dan kehidupan lainnya;

2. Upaya manusia untuk merubah pola hidupnya;3. Komitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca;4. Kebijakan pengawasan aksi Mitigasi dan Adaptasi GRK

dilaksanakan oleh pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat misalnya dengan penghutanan dan perlindungan hutan adat.

Page 4: Paparan Perpres 71

Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH

Mengamanatkan Untuk Melakukan Pelestarian Fungsi Atmosfer :1. Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bagi 2. Upaya mitigasi perubahan iklim tersebut dapat berupa :

a. Kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga masyarakat adat serta kearifan lokal.

b. Target penurunan emisi sebesar 26% dari business as usual pada tahun 2020, dengan pembiayaan dari dalam negeri;

c. Upaya lokal masyarakat Indonesia untuk pencapaian target tersebut;

d. Inventarisasi, pengawasan pelaksanaan mitigasi dan adaptasi Gas Rumah Kaca dilaporkan secara periodik.

Page 5: Paparan Perpres 71

Kebijakan Pemerintah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca :

1. Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK (RAN GRK). Di dalam RAN GRK disebutkan beberapa upaya sektor di tingkat nasional dalam melakukan mitigasi perubahan iklim;

2. Rencana Aksi Daerah (RAD GRK) disusun dan diidentifikasi upaya-upaya yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca.

Page 6: Paparan Perpres 71

Tujuan Workshop Pengawasan Pelaksanaan Aksi Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim :1. Melakukan evaluasi sejauhmana pelaksanaan

identifikasi dalam rangka aksi mitigasi dan adaptasi inisiatif lokal mendukung pencapaian reduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 26% pada tahun 2020;

2. Untuk mengetahui sejauhmana kesiapan daerah dalam menghadapi Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam mendukung penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Nasional;

Page 7: Paparan Perpres 71

Lanjutan....3. Menyediakan informasi secara berkala

mengenai tingkat dan status Gas Rumah Kaca di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten/kota yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi;

4. Menyediakan informasi terkait dengan rekomendasi pelaksanaan kegiatan mitigasi lima tahun ke depan sesuai dengan kebutuhan perencanaan pembangunan dan estimasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca dari pelaksanaan kegiatan mitigasi dan adaptasi.

Page 8: Paparan Perpres 71

Manfaat dari Pengawasan pemerintah daerah dapat membuat perkiraan

tentang reduksi emisi Gas Rumah Kaca dari aksi mitigasi dan adaptasi inisiatif lokalnya.

Identifikasi aksi mitigasi dan adaptasi inisilatif lokal untuk mendukung penyusunan RAD dilakukan melalui tahapan:1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi4. Penyusunan laporan

Page 9: Paparan Perpres 71

Ruang Lingkup Inventarisasi dan Pengawasan Kegiatan Mitigasi :

Sektor pertanian dan peternakan; misalnya pengurangan penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia, pemanfaatan sisa biomassa, sistem pola tanam dan sistem irigasi, kegiatan pasca panen yang tidak menimbulkan emisi GRK, praktik pertanian terpadu, pemanfaatan limbah ternak untuk biogas dll.

Page 10: Paparan Perpres 71

Lanjutan...... Sektor energi; misalnya penggunaan tungku

hemat energi, kompor berbahan bakar biji bijian non pangan, lampu biogas, briket sampah, pemanfaatan energi baru terbarukan (mikrohidro dari arus sungai, angin, surya, biogas, gelombang) dan efisiensi energi lainnya (lampu kota hemat energi, pemadaman listrik untuk upacara adat, dll.)

Page 11: Paparan Perpres 71

Lanjutan...... Sektor limbah; misalnya melakukan

kegiatan pemilahan dan 3R (Reduce, Reuse, and Recycle), larangan membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik, kegiatan komposting, pemanfaatan gas metan dari sampah, larangan pembakaran sampah, pengelolaan limbah cair domestik, dll.

Page 12: Paparan Perpres 71

Lanjutan...... Sektor kehutanan dan perkebunan;

misalnya diversifikasi tanaman, wanatani/agroforestry, penghutanan kembali, penanaman mangrove, peraturan penebangan pohon, dll.

Sektor industri; misalnya pengelolaan limbah cair kolektif, penggunaan material lokal, pemilihan raw material yang baik dan berbasis produksi bersih, peran serta dunia usaha, dll.

Page 13: Paparan Perpres 71

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

1. Pemerintah daerah menyusun draf dokumen Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;

2. Dokumen ini akan menjadi pegangan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan aksi mitigasi dan adaptasi.

3. Evaluasi a. Pencapaian aksi mitigasi dan adaptasi inisiatif lokal

untuk mendukung penyusunan RAD dan b. Model percontohan aksi mitigasi dan adaptasi

perubahan iklim.c. Evaluasi dan Laporan

Page 14: Paparan Perpres 71

Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia

1. Pencemaran air2. Pencemaran udara di kota-kota besar3. Pencemaran limbah domestik dan sampah4. Kontaminasi dari bahan berbahaya dan

beracun (B3)5. Kerusakan ekosistem hutan hujan tropika 6. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Page 15: Paparan Perpres 71

7. Kerusakan ekosistem danau 8. Kerusakan ekosistem pesisir dan laut9. Kerusakan lingkungan akibat kegiatan

pertambangan 10. Pemanasan bumi dan perubahan iklim 11. Penipisan lapisan ozon 12. Bencana lingkungan: banjir dan longsor,

kekeringan, kebakaran hutan dan lahan

*Global Ministerial Environment Forum (GMEF) UNEP, Feb 2009

Lanjutan......

Page 16: Paparan Perpres 71

Koordinasi Kebijakan Pengendalian Perubahan Iklim

PERPRES 61/2011

Pasal 9 (3): (3) Hasil kaji ulang RAN-GRK dilaporkan oleh Menteri PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS kepada Menko Perekonomian dengan

tembusan kepada Menko Kesra.

Pasal 10 (1): Menteri/pimpinan lembaga melaporkan pelaksanaan kegiatan RAN-GRK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 kepada Menko Perekonomian dengan

tembusan kepada Menko Kesra, MenteriPPN/Kepala BAPPENAS dan Menteri LH secara berkala paling sedikit 1 (satu)

tahun sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

PERPRES 71/2011

Pasal 13 (2): Menteri LH melaporkan hasil penyelenggaraan inventarisasi GRK kepada Menko Kesra.

Page 17: Paparan Perpres 71

`

Keterkaitan Pelaksanaan Perpres No. 71/2011 dan Perpres No. 61/2011, saling melengkapi dalam hal perhitungan penurunan emisi GRK dari rencana aksi. 1. Hasil inventarisasi GRK berdasarkan Perpres

No, 71/2011 harus digunakan sebagai input untuk pembentukan baseline BAU.

2. Pencapaian RAD GRK akan diukur secara periodik dengan inventarisasi GRK berdasarkan Perpres No. 71/2011

Page 18: Paparan Perpres 71

Cancun Agrements (2010) menetapkan :

1. Negara berkembang (Non-Annex 1) menyelesaikan laporan National communication setiap 4 tahun, dan biennial update report (setiap 2 tahun).

2. Biennial update report (BUR) berisi : Pemutahiran inventori GRK nasional, termasuk laporan inventori nasional, aksi mitigasi, dan kebutuhan serta dukungan yang diterima

PERPRES 71/2011 PERLU MENGANTISIPASI KETETAPAN CANCUN AGREEMENT

18

Page 19: Paparan Perpres 71

BEBERAPA PASAL-PASAL PERPRES 71/2011 YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Pasal 2 ayat 1. : Perlunya memiliki baseline data emisi, serapan, dan stock carbon untuk nasional, propinsi dan kota

2. Pasal 3 : Perlunya ditetapkan boundaries : Physical, organizational dan operational, serta cara pelaksanaannya

3. Pasal 5 : Pemilihan metodologi yang digunakan Pengendalian kualitas data guna menjamin

ketetapan dan kelengkapan data.

Page 20: Paparan Perpres 71

4. Pasal 15 : Kriteria pelaku usaha Sanksi kepada Bupati/Gubernur yang

gagal/tidak melapor (apa sanksinya)

5. Jangan terjadi Double Counting emisi GRK6. Pelaporan data capaian RAN GRK (Perpres

61/2011) maupun inventarisasi GRK (Perpres 71/2011) agar dilaporkan dalam satu format data yang komprehensif.

Page 21: Paparan Perpres 71

Berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktifitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan

PERUBAHAN IKLIM

21

UU 31/2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; Pasal 1 (Ketentuan Umum)

Page 22: Paparan Perpres 71
Page 23: Paparan Perpres 71

26 % vs 41 %

2020

?

1 oC vs 4 oC

Page 24: Paparan Perpres 71

Dampak Perubahan Iklim

1°C 2°C 5°C

4°C3°C

Meningkatnya muka air laut mengancam kota besar

Menurunnya hasil panen di banyak daerah, khususnya di negara berkembang

Pangan

Air

Ekosistem

Resiko dari perubahan besar

Perubahan temperatur global (relatif terhadap kondisi sebelum industri)0°C

Jatuhnya hasil panen di banyak negara maju

Meningkatnya kepunahan jumlah spesies

Meningkatnya resiko dampak yang berbahaya dan mendadak, perubahan skala besar pada sistem iklim

Penurunan ketersediaan air di banyak daerah, termasuk Mediterania & Afrika bagian Selatan

Pegunungan es kecil mulai menghilang - persediaan air menipis di beberapa daerah

Kerusakan terumbu karang

Kondisi Cuaca yang Ekstrim

Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan, banjir, dan gelombang panas

Kemungkinan peningkatan panen di beberapa daerah yang tinggi

Page 25: Paparan Perpres 71

Target Penurunan Emisi GRK per Bidang

Page 26: Paparan Perpres 71

KOMITMEN INDONESIA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di G20 di Pittsburg (September 2009) dan di COP-15 Copenhagen (Desember 2009):

Indonesia akan menurunkan emisi GRK sebesar 26% dari BAU pada tahun 2020 dengan usaha sendiri, dan dapat meningkat menjadi 41% dengan dukungan internasional.

Page 27: Paparan Perpres 71

Tahun 2020:Bila target RAN GRK 26% tidak tercapai, dunia pun

gagal mengurangi laju emisi GRK, maka bersiap

lah...

Page 28: Paparan Perpres 71

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Terlaksananya komitmen Kebijakan Pengendalian Perubahan Iklim di tingkat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Sosialisasi Kebijakan Pengendalian Perubahan Iklim di tingkat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mencapai Pengurangan/penurunan emisi GRK nasional sebesar 4 % / thn (menuju target 26% pada 2020)

Pembentukan Pusat Perubahan Iklim Nasional

RAD GRK sebagai Implementasi Perpres 61/2011

Modul Gerakan Nasional Sadar Perubahan Iklim

Pilot Project Gerakan Nasional Sadar Perubahan Iklim

Telaksananya kebijakan adaptasi dan pengurangan dampak perubahan iklim

Kebijakan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim untuk diintegrasikan ke dalam RPJMN 2014-2019

Peta dampak perubahan iklim

Rencana Kerja Asdep Urusan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Page 29: Paparan Perpres 71

PENTINGNYA PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GRK

• Kewajiban/amanat Peraturan Perundangan kepada Bupati/Walikota/Gubernur untuk melakukan inventarisasi GRK,

• Memastikan posisi Indonesia dalam “pertarungan global” para pemangku kepentingan, antara “pelaku” versus “korban” dalam era perubahan iklim.

Page 30: Paparan Perpres 71

SEKIAN DAN TERIMA KASIH