36
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior MAKALAH PRINSIP PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA Disusun oleh: Millaty Fitrah 080100026 Pembimbing: dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked. DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/ Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Paper Efit Ph Full

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ph

Citation preview

Page 1: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

MAKALAH

PRINSIP PELAYANAN

KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun oleh:

Millaty Fitrah

080100026

Pembimbing:

dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU

KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ ILMU KEDOKTERAN

KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

MEDAN

2013

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 2: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya, makalah ini

dapat diselesaikan tepat waktu.

Ucapan terima kasih dan penghargaan saya ucapkan kepada dr. Isti

Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked. sebagai pembimbing di

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas Sumatera Utara.

Segala kritik dan saran yang membangun atas makalah ini dengan

senang hati akan saya terima. Memohon maaf atas segala kekurangan yang

diperbuat dan semoga penyusun dapat membuat makalah lain yang lebih

baik di kemudian hari.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca. Terima kasih.

Medan, Agustus 2013

Penyusun

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 3: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1

1.3. Tujuan....................................................................................................... 2

1.4. Manfaat..................................................................................................... 2

Bab 2 Tinjauan Pustaka...................................................................................... 3

2.1. Definisi ………………………………………………………………... 3

2.2. Tujuan…………………………………………………………………... 3

2.3. Prinsip Pelayanan Kedokteran keluarga…………………………........... 4

2.4. Standar Pelayanan Kedokteran keluarga…………………………. …... 7

2.5. Keterlibatan Dokter Keluarga dengan Keluarga………………………. 14

Bab 3 Kesimpulan................................................................................................18

Daftar Pustaka.....................................................................................................1

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Page 4: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut standar kompetensi dokter, ditetapkan bahwa terdapat tujuh area

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Tujuh area kompetensi tersebut

adalah area komunikasi efektif, keterampilan klinis, landasan ilmiah ilmu kedokteran,

pengelolaan masalah kesehatan, pengelolaan informasi, mawas diri dan

pengembangan diri, etika, moral, medikolegal, dan profesionalisme serta keselamatan

pasien. Di dalam area kompetensi pengelolaan masalah kesehatan, terdapat

komponen kompetensi yang harus dimiliki, salah satunya, seorang dokter harus

mampu mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang

utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat, dan juga seorang dokter harus mampu

mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien

dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan dokter keluarga.

Hal tersebut menggambarkan bahwa seorang dokter harus memiliki

kemampuan selain menangani pasien secara pribadi dalam hal medis, juga harus

memiliki kemampuan untuk menangani keluarga dan masyarakat sebagai bagian

besar darimana pasien tersebut berkomunitas. Sehingga mau tidak mau seorang

dokter harus juga berhubungan dan bekerja dengan keluarga pasien, selain dituntut

oleh kompetensinya, juga oleh karena pengaruh yang lebih baik dan lebih besar untuk

kebaikan pasien itu sendiri apabila suatu penyakit/ kondisi kesehatan ditatalaksana

secara komprehensif. Untuk itu, pendekatan dokter keluarga sangatlah diperlukan

oleh seorang dokter ketika bekerja dengan keluarga.

1.2. Rumusan Masalah

4

Page 5: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

Yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana prinsip pelayanan

kedokteran keluarga.

1.3. Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang pelayanan kedokteran

keluarga. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah memahami pengertian, tujuan,

prinsip dan standar pelayanan kedokteran keluarga, serta keterlibatan dokter keluarga

dengan keluarga

1.4. Manfaat

Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk memberi gambaran tentang pelayanan

kedokteran keluarga sehingga dapat meningkatkan penanganan medis seorang

pasien.

5

Page 6: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

BAB 2

ISI

2.1. Definisi Kedokteran Keluarga1

Dokter yang menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan dasar

paripurna dengan menggunakan pendekatan menyeluruh untuk memecahkan masalah

yang dihadapi oleh individu dalam keluarga dan oleh setiap anggota keluarga dalam

kelompok masyarakat yang memilihnya sebagai mitra utama pemeliharaan kesehatan

(Depkes RI, 1999).

Pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya

kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungjawab dokter terhadap

pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur, jenis kelamin, juga tidak oleh

organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. (The American Academy of Family

Physician)

2.2. Tujuan Pelayanan Kedokteran Keluarga2

Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Dapat

dibedakan atas dua macam:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelayanan dokter kaluarga adalah sama dengan tujuan

pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umunya, yakni

terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

2. Tujuan Khusus

a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih

efektif

Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainna, pelayanan dokter

keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani

suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan

6

Page 7: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya,

dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan lingkungannya

masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai factor yang seperti ini,

maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan secara

sempurna dank arena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan akan

dapat pula diharapkan lebih memuaskan.

b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih

efisien

Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter

keluarga juga lebih efisien. Ini disebabkan karena pelayanan dokter

keluarga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit, maka

berarti anggka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat

dipertahankan pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan

biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu

keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya

tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang

besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan yang

jumlahnya telah diketahui selalu bersifat terbatas.

2.3. Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga2

Menurut Sugito

1. Memberikan pelayanan yang komprehensif dengan pendekatan holistic

Pelayanan yang paripurna sebagai mitra, konsultan, atau penasihat di kala

sakit dan sehat.

Apakah kita mengetahui riwayat pasien sebelum kita membuat sebuah

keputusan?

Apakah kita sudah menjelaskan kepada pasien betapa pentingnya

tindak lanjut (follow-up) dalam perawatan penyakitnya?

7

Page 8: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

2. Menyelenggarakan pelayanan secara berkesinambungan dan terus menerus.

Mulai dari konsepsi (pembuahan/dalam rahim) sampai mati dan tentu saja

selama sakit sampai sembuh dan sehat kembali. Dilakukan dengan rekam

medis yang handal dan bekerjasama.

Lihat rekam medisnya, apakah tertulis daftar masalah (problem list)

dan daftar pengobatan (medication list) yang sedang dilakukan.

Lihat rekam medisnya apakah cukup informatif untuk dapat

digunakan.

Apakah ada petunjuk yang menunjukkan bahwa dokternya mengerti

arti keluhan pasien terhadap pasien tersebut? (patient centered care)

8

Page 9: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

3. Menyelenggarakan pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.

Kerjasama dengan para spesialis yang dikoordinasikan oleh dokter

keluarga sebagai kolaborasi saintifik yang handal untuk meningkatkan

kepercayaan pasien kepada pelayanan medis yang disediakan.

Apakah kita mendiskusikan pasien yang kita rujuk dengan

konsultan, baik melalui telephone ataupun secara melalui telephone

ataupun secara langsung?

Apakah kita pernah bersama-sama dengan pasien bertemu dengan

konsultan

Apakah kita mengajarkan staf atau perawat kita hal-hal yang dapat

dilakukannya untuk membantu kita dalam mengkoordinasikan

pelayanan kesehatan pasien?

Bila perawatan pasien melibatkan banyak dokter, siapa yang

menjelaskan kepada pasien mengenai diagnosa penyakitnya?

4. Menyelenggarakan pelayanan yang mengutamakan pencegahan.

Pencegahan di sini berarti luas, bisa berupa penyuluhan, vaksinasi, upaya

KB, pemeriksaan kehamilan, dan pemantauan tumbuh-kembang anak,

membuat diagnosis dini dan memberikan pengobatan yang cepat dan tepat,

membuat rujukan cepat dan sebagainya

Apakah faktor-faktor resiko pasien terhadap penyakit tertentu,

tertulis di dalam rekam medisnya?

Apakah faktor-faktor resiko tersebut didiskusikan dengan pasien?

Apakah ada kesepakatan dengan pasien untuk mengurangi faktor resiko?

5. Menyelenggarakan pelayanan personal sebagai bagian integral dari

keluarganya

Bahwa pasien adalah bagian dari keluarganya. Saling pengaruh (interaksi)

antara pasien dan keluarganya merupakan salah satu fokus perhatian

dokter keluarga.

9

Page 10: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

Apakah di dalam rekam medisnya tercantum genogram, family

circle, family Apgar, dan memuat informasi mengenai Siklus

Kehidupan Keluarga?

Family circle dan family Apgar biasanya digunakan untuk kasus-

kasus tertentu, tetapi genogram dan Siklus Kehidupan Keluarga

harus ada di dalam catatan setiap pasien.

Apakah support system dalam keluarga dicatat?

Apakah kita mengevaluasi pengaruh penyakit terhadap keluarga dan

pengaruh keluarga terhadap penyakit pasien

6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan.

Dokter keluarga mengingat bahwa pasien merupakan bagian dari

komunitasnya baik di lingkungan tempat tinggal maupun kerjanya

Apakah sebagai dokter kita tahu apa pekerjaan pasien kita, dan

tahu jenis pekerjaan atau tempatnya bekerja, yang pekerjaan atau

tempatnya bekerja, yang mungkin dapat memberikan informasi

tentang penyakitnya.

Apakah kita menggunakan sumber-sumber yang tersedia di

masyarakat, seperti support group untuk penderita seperti support

group untuk penderita Asthma, klub Osteoporosis, dan sebagainya.

Apakah kita tahu frekuensi kejadpenyakit yang sama di lingkungan

tempat tinggal pasien? Misalnya seperti tempat tinggal pasien?

Misalnya seperti pasien yang menderita Demam Berdarah, apakah

juga didapati orang lain yang terkena DHF di daerah tersebut.

7. Menjunnung tinggi etika, moral dan hukum

8. Menyelenggarakan pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

9. Menyelenggarakan pelayanan yang dapat diaudit dan

dipertanggungjawabkan

2.4. Standar Pelayanan Dokter Keluarga3

Menurut perhimpunan dokter keluarga Indonesia:

10

Page 11: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik

1.1. Standar pelayanan paripurna

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis

strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna

(comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus

(preventive & spesific protection), pemulihan kesehatan (curative),

pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah

sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta

sesuai dengan mediko legal etika kedokteran

1.1.1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang. Pelayanan

dokter keluarga merupakan praktik umum dengan

pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi standar

pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter

yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta

memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan surat

persetujuan tempat praktik

1.1.2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk

memperhatikan pemeliharaan kesehatan dan peningkatan

kesehatan pasien dan keluarganya.

1.1.3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk

menggunakan segala kesempatan dalam menerapkan

pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan

keluarganya.

1.1.4. Deteksi dini

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan

segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini

penyakit dan melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk

itu.

11

Page 12: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

1.1.5. Kuratif medik

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan

pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata

pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan

medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan/atau dirujuk

ke pusat pelayanan kesehatan dengan strata yang lebih tinggi

1.1.6. Rehabilitasi medik dan sosial

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk

menerapkan segala kesempatan rehabilitasi pada pasien

dan/atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan

atau kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.

1.1.7. Kemampuan sosial keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk

memperhatikan kondisi sosial pasien dan keluarganya

1.1.8. Etik medikolegal

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan

mediko legal dan etik kedokteran

1.2. Standar Pelayanan Medis

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis

yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis

1.2.1. Anamnesis

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan

pendekatan pasien (patient-centered approach) dalam rangka

memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan

pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh

keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis

1.2.2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjan

Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjang

diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga

melakukan pemeriksaan fisik secara holistik; dan bila perlu

12

Page 13: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan

efisien demi kepentingan pasien semata.

1.2.3. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis

kerja dan beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan

pendekatan diagnosis holistik

1.2.4. Prognosis

Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan

prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan,

serta tanda bukti terkini (evidence based).

1.2.5. Konseling

Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan

terbaik penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga

melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan

persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu

1.2.6. Konsultasi

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke

dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman.

Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter

keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan,demi

kepentingan pasien semata.

1.2.7. Rujukan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke

dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman.

Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter

keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas

kesehatan,demi kepentingan pasien semata

1.2.8. Tindak lanju t

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk

dapat dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di

klinik, maupun di tempat pasien

13

Page 14: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

1.2.9. Tindakan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan

medis yang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter

praktik di strata pertama, dan demi kepentingan pasien

1.2.10. Pengobatan rasional

Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya

dengan rasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang

sahih dan terkini, demi kepentingan pasien

1.2.11. Pembinaan Keluarga

Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil

lebih baik, bila adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarga

menawarkan pembinaan keluarga, termasuk konseling keluarga

1.3. Standar Pelayanan Menyeluruh

1.3.1. Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang

pasien sebagai manusia yang seutuhnya

1.3.2. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang

pasien sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan

bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi

oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien

1.3.3. Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di

sekitar kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan

pasien dan keluarganya.

1.4. Standar Pelayanan Terpadu

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain

merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses

penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan

14

Page 15: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari

formal maupun informal.

1.4.1. Koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam

penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik

bersama antar dokter-pasienkeluarga, maupun bersama antar

dokter-pasien-dokter spesialis/rumah sakit.

1.4.2. Mitra dokter-pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan

antara dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis

1.4.3. Mitra lintas sektoral medik

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia

pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan

formal di sekitarnya

1.4.4. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

Pelayanan dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan

kebutuhan dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai

masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan

non formal disekitarnya

1.5. Standar Pelayanan Bersinambung

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan

bersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif

efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.

1.5.1. Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara

proaktif.

1.5.2. Rekam medik bersinambung

Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada

saat datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan

yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.

15

Page 16: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

1.5.3. Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat

jalan efektif efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu

dan sadar biaya.

1.5.4. Pendampingan

Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pelayanan

dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan

pendampingan pasien, demi kepentingan pasien

2. Standar perilaku dalam praktik

2.1. Standar perilaku terhadap pasien

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk

menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta

memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan

yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan

yang akan dilaksanakannya

2.1.1. Informasi memperoleh pelayanan

Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang

adekuat mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang

diinginkan.

2.1.2. Masa konsultasi

Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada

pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan

keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan

apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik,

serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam

melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya, sebisanya 10

menit untuk setiap pasien.

2.1.3. Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada

pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan,

16

Page 17: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi,

rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga

memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang

akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi.

2.1.4. Komunikasi efektif

Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan

rasa saling percaya

2.1.5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak

dan kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi

kerahasiaan pasien

2.2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik

2.2.1. Hubungan profesional dalam klinik

Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan

satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya

berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam

suasana kekeluargaan

2.2.2. Bekerja dalam tim

Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam

peningkatan derajat kesehatan pasien dan keluarga,

pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.

2.2.3. Pemimpin klinik

Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter

keluarga atau bila terdiri dari beberapa dokter keluarga

dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang

berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan

2.3. Standar perilaku dengan sejawat

Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai

pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam

17

Page 18: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara

profesional

2.3.1. Hubungan profesional antar profesi

Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan

mempunyai hubungan profesional dengan profesi medik

lainnya untuk kepentingan pasien.

2.3.2. Hubungan baik sesama dokter

Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik

yang diambil oleh dokter lain dan memperbaiki

penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa

merugikan nama dokter lain

2.3.3. Perkumpulan profesi

Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah

anggota perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi

anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada

kegiatan-kegiatan yang ada

2.4. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-

kegiatan ilmiah guna memelihara dan menambah ketrampilan

praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran

sepanjang hayatnya

2.4.1. Mengikuti kegiatan ilmiah

Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang

berpraktik untuk secara teratur dalam lima tahun praktiknya

mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti pelatihan,

seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran

berkelanjutan lainnya

2.4.2. Program jaga mutu

Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu

secara mandiri dan/atau bersama-sama dengan dokter

18

Page 19: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya

2.4.3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

Pelayaanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam

pendidikan dokter keluarga, dan berusaha untuk berpartisipasi

pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter

2.4.4. Penelitian dalam praktik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian

dan berusaha untuk menyelenggarakan penelitian yang sesuai

dengan etika penelitian kedokteran, demi kepentingan

kemajuan pengetahuan kedokteran

2.4.5. Penulisan ilmiah

Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga

berpartisipasi secara aktif dan/atau pasif pada jurnal

ilmiah kedokteran

2.5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang

kesehatan

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif

dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap

memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di

daerahnya.

2.5.1. Menjadi anggota perkumpulan sosial

Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja

dalam pelayanan dokter keluarga, menjadi anggota

perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulan

2.5.2. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar

tempat praktiknya, pelayanan dokter keluarga bersedia

berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut

2.5.3. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi

kesehatan di sekitarnya, pelayanan dokter keluarga

19

Page 20: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya

dalam bidang kesehatan

2.6. Keterlibatan Dokter Keluarga dengan Keluarga

Seorang dokter harus memberikan perhatian terhadap penyakit ataupun

terapi pasien dan sebaliknya. Pertemuan dengan pasien dan keluarganya sangat

penting dalam mengetahui hal ini. Pengaruh keluarga terhadap kesehatan seorang

menurut McWhinney antara lain dalam bentuk penyakit keturunan, perkembangan

bayi dan anak, penyebaran penyakit, pola penyakit dan kematian, dan proses

penyembuhan penyakit. Sedangkan pengaruh penyakit/ kesehatan seseorang

terhadap keluarganya tergantung pada bentuk, fungsi dan siklus kehidupan

keluarga itu sendiri.4

Setiap dokter keluarga harus memutuskan seberapa jauh keterlibatannya

dengan keluarga. Ada lima tingkatan keterlibatan dokter dengan keluarga seperti

dideskripsikan lewat tabel di bawah ini. 3

Tabel 2.1. Tingkat Keterlibatan Dokter dengan Keluarga

Tingkat Keterangan Pandangan/Pemikiran

Dokter

Perilaku Dokter

1 Perhatian

minimal

terhadap

keluarga

Berkomunikasi dengan

keluarga hanya berguna

karena alasan praktis

medis dan hukum.

Bertemu dengan

keluarga dan hanya

berdiskusi tentang

penyakit pasien saja

secara medis.

2 Informasi dan

nasihat medis

Keluarga berguna dan berperan dalam hal diagnosis dan terapi, sehingga diperlukan keterbukaan untuk mengikutsertakan keluarga.

Bertemu dengan

keluarga untuk

membicarakan diagnosa

dan terapi pasien;

Mengidentifikasi

disfungsi keluarga dari

20

Page 21: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

luar saja; merujuk.

3 Perhatian dan

Dukungan

Dokter memiliki perhatian

dan hubungan yang

berdampak pada pasien

dan keluarganya, hal

tersebut berpengaruh

terhadap diagnosis dan

terapi.

Bertemu dengan

keluarga untuk memberi

perhatian terhadap

pengaruh penyakit/

terapi pasien terhadap

keluarga.

4 Penilaian dan

Intervensi

Sistem keluarga, dinamika

dan perkembangan

keluarga pasti menjadi hal

yang penting dalam

diagnosis dan terapi.

Bertemu dengan

keluarga dan membantu

mereka mengubah peran

dan interaksi ke arah

yang lebih efektif dalam

menghadapi stres,

penyakit, terapi pasien.

5 Terapi

keluarga

Dinamika keluarga dan

kesehatan pasien akan

berhubungan erat,

perubahan pola keduanya

dapat dilakukan.

Bertemu dengan

keluarga secara rutin

untuk mengubah

dinamika dan aturan

yang berhubungan

dengan perkembangan

penyakit/ terapi.

Seorang dokter yang bukan atau sedang mengikuti pelatihan dokter

keluarga biasanya bekerja pada tingkat 1 atau 2, sedangkan dokter keluarga

minimal harus berada di tingkat 4 dalam memberikan pelayanan terhadap

keluarga, dimana tingkat 4 ini disebut primary care counseling.

Pada tingkat 4 diharapkan dokter keluarga telah mengetahui dan

membantu keluarga pasien dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan

pengaruh penyakit/terapi pasien terhadap keluarganya itu sendiri, sehingga stres

21

Page 22: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

tersebut pada keluarga berkurang dan nantinya akan berujung pada perbaikan

kondisi pasien yang lebih mudah dicapai.

22

Page 23: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

23

Page 24: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

24

Page 25: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

BAB 3

KESIMPULAN

Dengan menggunakan pendekatan dokter keluarga, dalam praktik

sehari-hari dokter keluarga harus:

1. Selalu mengingat bahwa pasien adalah mahluk biopsikososial dan

bukan sekumpulan organ

2. Tetap berkiprah di ranah layanan primer sesuai dengan kewenangannya,

karena itu harus bekerjasama secara mutualistis dengan semua pihak

termasuk dokter penyelenggara layanan sekunder, pasien, dan

keluarganya.

3. Sadar bahwa tugasnya memerlukan ilmu yang luas dan dalam serta

keterampilan prosedur klinis layanan primer yang prima, dengan tetap

menjunjung tinggi etika, moral, hukum, dan profesionalisme. Adalah

keniscayaan bahwa SPDK secara perlahan tetapipasti akan membangun

semangat kesejawatan dan profesionalisme yang akan sangat

menguntungkan semua pihak

25

Page 26: Paper Efit Ph Full

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

26