105
i PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI (Studi Eksperimen Sebagai Upaya Pengendalian Penyakit Pes) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat oleh Emy Rahmawati 6450408037 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN 2013

PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

i

PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP

TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN

PINJAL DI DESA SUKABUMI KECAMATAN CEPOGO

KABUPATEN BOYOLALI

(Studi Eksperimen Sebagai Upaya Pengendalian Penyakit Pes)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

oleh

Emy Rahmawati

6450408037

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

2013

Page 2: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah digunakan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian manapun yang belum atau

tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam daftar pustaka.

Semarang, Desember 2012

Peneliti

Page 3: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

iii

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Sidang Ujian Skripsi Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, skripsi atas

nama Emy Rahmawati, NIM : 6450408037, dengan judul “Partisipasi Ibu dalam

Pemasangan Live Trap Terhadap Jumlah Tangkapan Tikus dan Pinjal di Desa

Sukabumi Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali”.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 6 Februari 2013

Panitia Ujian

Ketua Panitia Sekretaris

Drs. H. Harry Pramono, M.Si Irwan Budiono, S.KM, M.Kes

NIP. 195910191985031001 NIP. 197512172005011003

Dewan Penguji, Tanggal Persetujuan

Ketua Penguji 1. Drs. Bambang W, M.Kes _____________

NIP. 196006101987031002

Anggota Penguji 2. Sofwan Indarjo, S.KM, M.Kes

(Pembimbing Utama) NIP. 197607192008121002

Anggota Penguji 3. Mardiana, S.KM., M.Si

(Pembimbing Pendamping) NIP. 198004202005012003

Page 4: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Cinta adalah motifasi dalam hidup

&

Perjuangan adalah kesuksessan dimasa depan

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk:

Ibu dan Ayahku tercinta

Kakak dan Adikku tercinta

Almamaterku, Jurusan Kesehatan

Masyarakat Universitas Negeri

Semarang

Page 5: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi yang berjudul

“Pemberdayaan Ibu Terhadap Angka Sukses Trapping di Desa Sukabumi Kecamatan

Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun 2012”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak

dapat selesai dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang atas ijin

penelitian.

2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang atas

persetujuan penelitian.

3. Bapak Sofwan Indarjo, S.KM., M.Kes dan Ibu Widya Harry C, S.KM., M.Kes.

selaku Dosen Pembimbing I atas ketulusan hati dan kesabarannya dalam

membimbing dan mengarahkan penulis.

4. Ibu Mardiana, S.KM., M.Si dan ibu drh. Diah Mahendrasari Sukendra. selaku

Dosen Pembimbing II atas ketulusan hati dan kesabarannya dalam membimbing

dan mengarahkan penulis.

5. Bapak Ngatno dan seluruh staf Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang yang sudah membantu dalam pembuatan surat izin penelitian..

6. Kepala Puskesmas Cepogo yang telah membantu dan memberikan ijin penelitian.

Page 6: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

vi

7. Ibu Dewi, Bapak Marno, dan Bapak Terto selaku Staf Pengendalian Penyakit

Menular Puskesmas Cepogo yang telah membantu dan memberikan saran dalam

penelitian.

8. Seluruh masyarakat Desa Sukabumi khususnya Dukuh Surjo dan Sidosari yang

sudah membantu peneliti.

9. Ibu Rindhowati, Ayah Rahmat, Kakakku Prihandono, Adikku Mita Rahmawati,

dan seluruh keluargaku tercinta yang telah memberi dukungan baik materi

maupun do’a hingga selesainya skripsi ini dengan baik.

10. Meri, Erwin, Yunita, Mita, Ma`rifatul, Rizki, Vera, dan seluruh teman-teman

IKM 08 yang telah membantu penelitian, memberi dukungan, diskusi, dan

perhatian kepada penulis.

11. Silva, dewi dan teman-teman Kos Cantik yang sudah membantu dan memberi

semangat kepada penulis.

12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk penelitian

selanjutnya di masa mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, 5 Desember 2012

Penulis

Emy Rahmawati

Page 7: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN .................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

ABSTRAK .......................................................................................................... xvi

ABSTRACT ....................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 5

1.6 Ruang Lingkup Penenlitian ............................................................. 6

1.6.1 Ruang Lingkup Tempat ................................................................... 6

1.6.2 Ruang Lingkup Waktu .................................................................... 7

1.6.3 Ruang Lingkup Materi .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8

Page 8: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

viii

2.1 Landasan Teori ................................................................................ 8

2.1.1 Pes ................................................................................................... 8

2.1.1.1 Definisi ............................................................................................ 8

2.1.1.2 Penularan ......................................................................................... 9

2.1.1.3 Gejala ............................................................................................ 11

2.1.1.4 Diagnosa ........................................................................................ 11

2.1.1.5 Pencegahan .................................................................................... 12

2.1.1.6 Program Pemberantasan ................................................................ 13

2.1.2 Tikus .............................................................................................. 13

2.1.2.1 Klasifikasi dan Jenis Tikus ............................................................ 13

2.1.2.2 Kebiasaan Hidup ........................................................................... 16

2.1.2.3 Tanda Keberadaan ......................................................................... 16

2.1.3 Pinjal ............................................................................................. 16

2.1.3.1 Klasifikasi Pinjal ........................................................................... 16

2.1.3.2 Morfologi Pinjal ............................................................................ 17

2.1.3.3 Siklus Hidup .................................................................................. 18

2.1.3.4 Pengamatan Pinjal ......................................................................... 19

2.1.4 Yersenia Pestis .............................................................................. 19

2.1.4.1 Morfologi ...................................................................................... 19

2.1.4.2 Identifikasi dan Isolasi .................................................................. 20

2.1.5 Kebersihan Rumah ........................................................................ 21

2.1.6 Suhu dan Kelembaban ................................................................... 21

2.1.7 Cahaya ........................................................................................... 21

Page 9: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

ix

2.1.8 Parasit ............................................................................................ 22

2.1.9 Predator ......................................................................................... 23

2.1.10 Partisipasi Masyarakat .................................................................. 23

2.1.10.1 Definisi ........................................................................................ 23

2.1.10.2 Nilai-nilai Partisipasi Masyarakat ................................................ 23

2.1.10.3 Faktor yang Menumbuhkan Partisipasi ........................................ 24

2.1.10.4 Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ....................................... 25

2.1.11 Prilaku ........................................................................................... 26

2.1.11 Kerangka Teori............................................................................... 28

BAB III METODE .............................................................................................. 29

3.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 29

3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 29

3.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 30

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ................................. 31

3.5 Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 31

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 32

3.6.1 Populasi ......................................................................................... 32

3.6.2 Sampel ........................................................................................... 33

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 34

3.7 Sumber Data Penelitian ................................................................. 35

3.7.1 Data Primer ................................................................................... 35

3.7.2 Data Sekunder ............................................................................... 36

3.8 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data .................... 36

Page 10: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

x

3.8.1 Instrumen Penelitian ...................................................................... 36

3.8.1.1 Tabel Laporan Penangkapan tikus ............................................. 36

3.8.1.2 Live Trapp .................................................................................. 36

3.8.2 Teknik Pengambilan Data ............................................................. 36

3.8.2.1 Metode Dokumentasi ................................................................. 36

3.8.2.2 Observasi .................................................................................... 37

3.9 Prosedur Penelitian ........................................................................ 37

3.9.1 Pra Penelitian ................................................................................ 38

3.9.2 Penelitian ....................................................................................... 37

3.9.2.1 Kelompok Eksperimen .................................................................. 37

3.9.2.2 Kelompok Pembanding ................................................................. 38

3.9.3 Paska Penelitian ............................................................................ 39

3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 39

3.10.1 Teknik Pengolahan Data ............................................................... 39

3.10.2 Analisis Data ................................................................................. 40

3.10.1 Analisis Data Univariat ................................................................. 40

3.10.2 Analisis Data Bivariat ................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 42

4.1 Gambaran Umum .......................................................................... 42

4.1.1 Gambaran Umum Masyarakat Penelitian ..................................... 42

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 42

4.2.1 Karakteristik Sampel Penelitian .................................................... 42

4.2.1.1 Umur Responden ........................................................................... 42

Page 11: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xi

4.2.1.2 Pendidikan Responden .................................................................. 43

4.2.1.3 Pekerjaan Responden .................................................................... 44

4.2.1.4 Keberadaan Ventilasi Rumah Responden ..................................... 45

4.2.1.5 Luas Ventilasi Rumah Responden ................................................ 45

4.2.1.6 Pencahayaan Rumah Responden ................................................... 46

4.2.1.7 Keberadaan Tempat Sampah Rumah Responden ......................... 46

4.2.1.8 Keberadaan Saluran Limbah Rumah Responden .......................... 47

4.2.1.9 Kondisi Lantai Rumah Responden ................................................ 47

4.2.2 Analisis Univariat .......................................................................... 48

4.2.2.1 Status Tikus Kelompok Eksperimen .............................................. 48

4.2.2.2 Status Tikus Kelompok Pembanding ............................................. 48

4.2.2.3 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Eksperimen ................ 49

4.2.2.4 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Pembanding ............... 49

4.2.3 Analisis Bivariat ............................................................................ 50

4.2.3.1 Uji Normalitas Data ...................................................................... 50

4.2.3.2 Perbedaan Jumlah Tikus ................................................................ 51

4.2.3.3 Perbedaan Jumlah Pinjal ................................................................ 52

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 55

5.1 Pembahasan ................................................................................... 55

5.1.1 Perbedaan Jumlah Tikus yang didapat ........................................... 55

5.1.2 Perbedaan Jumlah Pinjal yang didapat ........................................... 56

5.2 Hambatan dan Kelemahan Penelitian ........................................... 57

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 58

Page 12: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xii

6.1 Simpulan ....................................................................................... 58

6.2 Saran .............................................................................................. 58

6.2.1 Bagi Puskesmas Cepogo dan Dinas Kesehatan ............................. 58

6.2.2 Bagi Pihak Pemerintahan Kelurahan Sukabumi ........................... 59

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya .............................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

LAMPIRAN ......................................................................................................... 63

Page 13: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian-penelitian yang Relevan dengan Penilitian ini ................... 5

Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 31

Tabel 4.1 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden ........................................ 43

Tabel 4.3 Distribusi Status Pekerjaan Responden ............................................. 44

Tabel 4.4 Distribusi Keberadaan Ventilasi Rumah Responden ......................... 45

Tabel 4.5 Distribusi Luas Ventilasi Rumah Responden .................................... 45

Tabel 4.6 Distribusi Kondisi Pencahayaan Rumah Responden ......................... 46

Tabel 4.7 Distribusi Keberadaan Tempat Sampah Rumah Responden ............. 46

Tabel 4.8 Distribusi Keberadaan Saluran Limbah ............................................. 47

Tabel 4.9 Distribusi Kondisi Lantai Rumah Responden ................................... 47

Tabel 4.10 Status Tikus yang didapat kelompok eksperimen .............................. 48

Tabel 4.11 Status Tikus yang didapat kelompok pembanding ............................. 48

Tabel 4.12 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Eksperimen .................... 49

Tabel 4.13 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Pembanding .................... 49

Tabel 4.14 Uji Normalitas Data ........................................................................... 50

Tabel 4.15 Perbandingan Jumlah Tikus................................................................ 51

Tabel 4.16 Uji Statistik Perbandingan Jumlah Tikus ........................................... 51

Tabel 4.17 Perbandingan Jumlah Pinjal ............................................................... 52

Tabel 4.18 Uji Statistik Perbandingan Jumlah Pinjal............................................. 53

Page 14: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penderita Pes ....................................................................................... 9

Gambar 2.3 Tikus .................................................................................................. 14

Gambar 2.3 Bentuk Yersenia Pestis ...................................................................... 20

Gambar 2.4 Kerangka Teori .................................................................................. 28

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 29

Page 15: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing .............................................................. 64

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ................................................. 65

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa ........................ 66

Lampiran 4 Tabel Laporan Hasil Trapping ...................................................... 67

Lampiran 5 Kuesioner ...................................................................................... 68

Lampiran 6 Surat Permohonan sebagai Partisipasi Penelitian ......................... 70

Lampiran 7 Surat Permohohan menjadi Partisipasi Penelitian ......................... 71

Lampiran 8 Status Sosial Responden ............................................................... 72

Lampiran 9 Data Jumlah Tikus dan Pinjal ....................................................... 74

Lampiran 10 Tabel Hasil Pemeriksaan Kondisi Rumah Responden .................. 76

Lampiran 11 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ....................................... 80

Lampiran 12 Hasil Uji Statistik .......................................................................... 81

Lampiran 13 Dokumentasi Kegiatan .................................................................. 86

Page 16: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xvi

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang

Desember 2012

ABSTRAK

Emy Rahmawati

Partisipasi Ibu dalam Pemasangan Live Trap Terhadap Jumlah Tangkapan

Tikus dan Pinjal di Desa Sukabumi Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

Tahun 2012

VI + 63 halaman + 19 tabel + 5 gambar + 18 lampiran

Penyakit pes disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh

pinjal sebagai vector dan tikus sebagai reservoir. Pencegahan pes dilakukan melalui

survailens pada daerah fokus dengan menangkap tikus menggunakan live trap.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan partisipasi Ibu dalam

penangkapan tikus menggunakan live trap jumlah pinjal penyisiran tikus di Sukabumi

Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun 2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, menggunkan metode

survei rancangan posttest only control group. Populasi dalam penelitian ini warga

Sukabumi Cepogo Boyolali Tahun 2012. Sampel berjumlah 64 responden. Instrumen

yang digunakan adalah tabel hasil penangkapan tikus, pinjal dan live trap. Analisis

data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji Wilxocon dengan α =

0,05).

Kesimpulan penelitian ini ada beda jumlah tikus yang tertangkap (p = 0,029),

dan tidak ada beda jumlah pinjal yang tertangkap (p = 0,617) melalui partisipasi ibu

dalam memasang live trap.

Saran yang diberikan untuk Dinas Kesehatan Kebupaten Boyolali dan

Puskesmas Cepogo yaitu bekerjasama dengan Ibu dalam memasang live trap dan

memberi penyuluhan tentang penyakit pes. Misalnya memberi penjelasan pencegahan

penyakit pes dan peletakan live trap melalui perkumpulan rutin warga. Untuk

kelurahan Sukabumi agar memberi motivasi Ibu agar terlepas dari daerah fokus pes.

Kata Kunci: Penyakit pes, Trappping, Angka Sukses Trapping.

Kepustakaan: 23 (1996-2012)

Page 17: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

xvii

Public Health Department

Sport Science Faculty

Semarang State University

December 2012

ABSTRACT

Emy Rahmawati

Mother Participation in the Installation of Live Trap to Catch Mice and the

Number of Flea in the Sukabumi Village Sub District Cepogo Boyolali

VI + 63 pages + 19 tables + 5 pictures + 18 attachments

Bubonic plague is caused by Yersinia pestis bacterial infection carried by

fleas as vectors and rodents as reservoirs. Prevention of plague through survailens on

an area of focus by using a live trap to catch mice. The purpose of the study was to

determine differences Mother's participation in the capture of mice using a live trap in

Sukabumi Cepogo Boyolali 2012.

This research is a quasi experimental study, use the survey method posttest

only control group design. The population in this study Cepogo Boyolali residents

Sukabumi 2012. The sample amounted to 64 respondents. The instrument used is a

table of the results of catching mice, fleas and live trap. Data analysis was performed

by univariate and bivariate (using Wilxocon test with α = 0.05).

The conclusion of this study was different from the number of mice caught (p

= 0.029), and no different from the number of fleas caught (p = 0.617) and Mother’s

participation..

The advice given to the Department of Health and the Health Center Cepogo

Boyolali regencies to work with the mother in putting up a live trap and providing

information about the bubonic plague. For example, to explain the plague prevention

and laying live trap through regular gatherings of citizens. For the village in order to

motivate Sukabumi mother that apart from the plague focus

Keywords: Bubonic plague, Trappping, Trapping success rate.

Bibliography: 23 (1996-2012)

Page 18: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit pes merupakan penyakit yang menular dan dapat mengakibatkan

kematian. Tikus merupakan reservoir dan pinjal merupakan vector penularnya,

sehingga penularan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan pinjal atau kontak

langsung dengan tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis (Jawetz dkk, 2005:409).

Pemerintah Indonesia dan dunia sepakat untuk memasukkan penyakit pes sebagai

penyakit karantina dan penyakit re-emergensi disease. Penyakit re-emergensi disease

yaitu penyakit yang sewaktu-waktu menular dan menimbulkan kejadian luar biasa.

Indikator Kejadian Luar Biasa (KLB) pes yaitu apabila terjadi peningkatan

empat kali lipat pemerikasaan spesimen secara serokonversi, Flea Indek (FI) umum

lebih besar atau sama dengan 2 dan Flea Indek (FI) khusus lebih besar atau sama

dengan 1, ditemukan bakteri Yersenia pestis dari pinjal, tikus, tanah, sarang tikus,

bahan organik lain, dan manusia hidup maupun mati. Untuk mengendalikan KLB pes

ini, maka perlu dilakukan survailens pada daerah epizootic pes (Sub Direktorat

Zoonosis, 2008:12).

Kegiatan survailens pes pada daerah epizootic pes bertujuan untuk

mengendalikan penyakit pes, yaitu untuk mempertahankan kasusnya agar selalu nol,

mencegah penularan dari daerah fokus ke daerah sekitar, memantau agar tidak terjadi

Page 19: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

2

relaps, dan mencegah masuknya pes dari luar negeri (Sub Direktorat Zoonosis,

2008:9).

Di Indonesia sendiri terdapat empat propinsi yang menjadi daerah

pengawasan pes, yaitu di Ciwidey Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Cangkringan

Kabupaten Sleman (Yogyakarta), di Kecamatan Tutur, Tosari, Puspo, dan Pasrepan

Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur), dan di Kabupaten Boyolali di Kecamatan Selo

dan Cepogo, (Jawa Tengah) (Sub Direktorat Zoonosis, 2008:1).

Kecamatan Cepogo adalah salah satu daerah pengamatan pes yang jumlah

tangkapan tikusnya masih sedikit. Jumlah tikus dan pinjal yang didapat pada tahun

2012 di Kecamatan Cepogo pada bulan maret sebanyak 17 tikus dengan 51 pinjal,

pada bulan april sebanyak 40 tikus dengan 79 pinjal, dan pada bulan juni tertangkap

20 tikus dengan 57 pinjal.

Sedikitnya jumlah tikus yang didapat dengan jumlah pinjal yang banyak

menjadikan kewaspadaan terulangnya Kejadian Luar Biasa (KLB), maka perlu

dilakukan pengendalian agar angka kejadian pes selalu nol dan tidak terjadi Kejadian

Luar Biasa (KLB) pes. Pencegahan KLB pes dilakukan dengan memasang live trap

setiap lima hari berturut-turut dalam satu bulan sesuai ketentuan pedoman

penanggulangan pes pada daerah fokus. Dalam survailens ini partisipasi warga sangat

dibutuhkan, dengan partisipasi ini masyarakat diharapkan mampu berperan aktif

dalam kegiatan survailens. Menurut Depkes (2006) Partisipasi adalah keadaan

dimana individu, keluarga, maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab

terhadap kesehatan diri, keluarga, maupun kesehatan lingkungan.

Page 20: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

3

Partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan bertanggung jawab terhadap

kesehatannya sendiri sudah berhasil dibuktikan Sitti chodijah dkk (2011). Dalam

penelitian sitti chodijah dkk (2011), melalui partisipasi masyarakat Angka Bebas

Jentik (ABJ) di dua Kelurahan di Kota Palu meningkat dari ABJ 68% menjadi 89%

dengan Countener Indek (CI) awal 20,81% menjadi 3,6%, House Indek (HI) awal

11% menjadi 32%, dan Bretau Indek (BI) awal 46 menjadi 1 di Kelurahan Palupi

dan di Kelurahan Siranindi ABJ awal 78% menjadi 85% dengan CI awal 19,64%

menjadi 8,4%, HI awal 22% menjadi 15% , dan BI awal 33 menjadi 21. Dari

penelitian tersebut membuktikan tanggung jawab kesehatan adalah tanggung jawab

bersama tidak hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tanpa adanya partisipasi

masyarakat derajat kesehatan masyarakat tidak dapat ditingkatkan.

Berdasarkan keberhasilan penelitian Sitti chodijah dkk, melalui partisipasi

masyarakat diharapkan juga dapat meningkatkan jumlah tikus yang tertangkap.

Dalam pemasangan alat trapping (live trap) Ibu merupakan anggota keluarga yang

dianggap mengerti kondisi rumah, karena ibu yang biasa membersihkan rumah,

sehingga mengetahui tanda keberadaan tikus (jejak tikus, kotoran tikus, jalan tikus,

bekas gigitan tikus, dan bau khas tikus) dan dapat meletakkan trap sesuai tempatnya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti ingin meneliti

“Partisipasi Ibu dalam Pemasangan Live Trapp Terhadap Jumlah Tangkapan Tikus

dan Pinjal Di Desa Sukabumi Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali”.

Page 21: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan masalah dalam penelitian

ini, yaitu:

1. Apakah ada perbedaan jumlah tikus yang tertangkap dalam live trapp antara

kelompok eksperimen dan pembanding di Desa Sukabumi?

2. Apakah ada perbedaan jumlah pinjal yang didapat dari tubuh tikus antara

kelompok eksperimen dan pembanding di Desa Sukabumi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah tikus yang tertangkap antara

kelompok eksperimen dan pembanding di Desa Sukabumi.

2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah pinjal yang didapat dari tubuh

tikus antara kelompok eksperimen dan pembanding di Desa Sukabumi.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian ini, yaitu:

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan dan memperdalam ilmu tentang Pencegahan Penyakit

Bersumber Binatang (P2B2) yaitu penyakit pes dan diharapkan dapat menjadi acuan

untuk penelitian lebih lanjut.

Page 22: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

5

1.4.2 Bagi Puskesmas Cepogo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali

Sebagai bahan pertimbangan dalam Pencegahan Penyakit Bersumber

Binatang (P2B2) yaitu penyakit pes dan sebagai acuan pengendalian dengan

melibatkan Ibu untuk berpartisipasi sehingga terbentuk masyarakat yang mandiri.

1.4.3 Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sebagai bahan referensi untuk penelitian mendatang tentang kesehatan

masyarakat khususnya pada bidang pencegahan penyakit pes dengan menggunakan

alat penangkap tikus live trap.

1.5 Keaslian Penelitian

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain dapat dilihat pada

tabel1.1

Tabel 1.1

No Judul/Peneliti Rancangan

Penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Studi Kepadatan

Tikus dan Pinjal

di Pelabuhan

Semarang/Soni

Purwanto

Penelitian

survei

analitik

dengan

pendekatan

cross

sectional

Variabel bebas:

kondisi

kepadatan tikus

dan pinjal.

Variabel

Terikat:

pemberantasan

dan

pengendalian

penyakit pes.

Indeks pinjal di daerah

perimet/gudang lebih

tinggi dibanding daerah

buffer secara umum

masih di atas 1 yaitu

1,02. Indikator sistem

kewaspadaan penularan

penyakit pes yaitu

indeks pinjal khusus

X.cheopis > 1 dan

infestasi pinjal > 30%

Page 23: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

6

2 Perbedaan

Keberhasilan

Penangkapan

Tikus Dengan

Single Live Trap

dan Snap

Trap/A.

Syarifatun

Pra

eksperimen

dengan

rancangan

post test only

desaign

Variabel bebas:

jenis perangkap

single live dan

snap trap

Variabel terikat:

keberhasilan

penangkapan.

Tikus yang tertangkap

dengan live trap sebesar

6,67% dan yang

tertangkap dengan snap

trap 0,42%, sedangkan

jenis tikus yang

tertangkap, yaitu Rattus

tanezumi 70,59% dan

Suncus murinus 29,41%.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dilakukan oleh Soni

Purwanto dan A. Syarifatun adalah:

1. Variabel bebas dalam penelitian terdahulu adalah kondisi kepadatan tikus,

pinjal, jenis perangkap single live, dan snap trap, sedangkan pada penelitian

sekarang variabel bebas adalah partisipasi ibu dalam pemasangan live trap.

2. Variabel terikat dalam penelitian terdahulu adalah pemberantasan penyakit

pes, pengendalian penyakit pes, dan keberhasilan penangkapan, sedangkan

penelitian sekarang variabel terikat adalah jumlah tangkapan tikus dan pinjal.

3. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu adalah

penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dan pra

eksperimen, sedangkan penelitian sekarang menggunakan desain eksperimen

semu (quasi experiment) dengan pendekatan postes only control group desain.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.1 Ruang Lingkup Tempat

Page 24: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

7

Penelitian dilakukan di Desa Sukabumi Kecamatan Cepogo Kabupaten

Boyolali.

1.6.2 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian dilakukan pada tanggal 8 – 14 November 2012.

1.6.3 Ruang Lingkup Materi

Materi penelitian menyangkut materi dalam bidang pencegahan dan

pembersantasan penyakit menular, khususnya penyakit pes.

.

Page 25: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pes

2.1.1.1 Definisi

Penyakit pes adalalah penyakit zoonosis yang melibatkan rodent (tikus)

sebagai reservoir dan pinjal sebagai vektor. Agen penyebab utamanya adalah bakteri

Yersinia pestis (Pasteurella pestis) (T.Sembel Dantje, 2009:171). Penyakit pes

dicirikan oleh ledakan tikus dan banyaknya pinjal yang ditemukan pada rambut tikus.

Apabila terdapat tikus yang mati mendadak dan jumlah pinjal yang semakin banyak

dari tahun sebelumnya, maka perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap penularan

penyakit pes (Hannang S, 2005:11).

Pemerintah Indonesia maupun dunia sudah menetapkan penyakit pes menjadi

salah satu penyakit karatina dan tercatat dalam Internasional Health Regulation.

Penyakit ini juga termasuk dalam Public Health Emergency of International Concern

(PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan yang Meresahkan Dunia. Public Health

Emergency of International Concern (PHEIC) adalah KLB yang dapat merupakan

ancaman kesehatan bagi negara lain dan kemungkinan membutuhkan koordinasi

internasional dalam penanggulangannya (Sub Direktorat Zoonosis, 2008:1).

Page 26: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

9

Gambar: 2.1. Penderita Pes

2.1.1.2 Penularan

Secara garis besar penularan pes terjadi bila manusia memasuki daerah

enzootic di daerah sylvatic zone. Adanya tikus hutan yang masuk ke dalam

pemukiman menyebabkan pinjal yang ada pada tikus hutan menyerang tikus (rodent)

domestik atau manusia. Adanya kontak antara rodent dan pinjal dengan sumber pes

menimbulkan epizootik dan endemik pada manusia (Sub Direktorat Zoonosis,

2008:4).

Beberapa kemungkinan cara penularan penyakit pes, yaitu penularan secara

eksidental. Penularan pes secara eksidental dapat terjadi pada orang-orang yang

bekerja di hutan atau orang-orang yang sedang mengadakan camping di hutan. Orang

yang berada di hutan digigit oleh pinjal yang dibawa oleh tikus atau secara langsung

digigit oleh tikus hutan yang infektif penyakit pes.

Penularan penyakit pes yang kedua terjadi pada pekerja yang berhubungan

erat dengan tikus, misalnya para biolog yang sedang mengadakan penelitian di hutan.

Page 27: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

10

Biolog yang sedang meneliti tikus memiliki luka dan luka tersebut terkena darah atau

organ tikus yang mengandung penyakit pes.

Penularan penyakit pes tidak hanya terjadi pada orang-orang yang berada di

hutan atau orang yang berhubungan erat dengan tikus, penularan penyakit pes juga

dapat menular pada orang yang berada dirumah . Penularan penyakit pes pada orang

rumah ditularkan melalui pinjal. Pinjal menggigit tikus hutan yang mengandung

kuman pes, kemudian pinjal menggigit tikus rumah, tikus rumah digigit lagi oleh

pinjal lain dan kemudian pinjal tersebut menggigit manusia. Manusia yang infektif ini

bila memiliki kutu (Culex irritans) dapat menularkan ke manusia lain lagi melalui

kutunya. Penularan yang umum terjadi pada manusia yaitu pinjal menggigit tikus

yang mengandung kuman pes, kemudian pinjal menjadi infektif pes dan menggigit

manusia. Penularan penyakit pes tersebut dapat mengakibatkan penyakit pes tipe

bubo, masa inkubasi pes tipe bubo antara 2 sampai 6 hari. Pes tipe bubo dapat

berlanjut menjadi penyakit pes tipe paru-paru sekunder.

Penyakit pes dengan tipe paru-paru sekunder sangat mudah menularkan

penyakitnya kepada orang lain. Selain mudah menular tipe pes paru-paru memiliki

masa inkubasi lebih cepat yaitu 2 sampai 4 hari. Pes paru-paru sekunder atau yang

biasa disebut dengan pes pneumonik dapat menular melalui droplet, yaitu manusia

yang terkena pes paru-paru batuk dan mengeluarkan percikan droplet ke manusia lain

(Dewi Susanna, 2011:39).

Page 28: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

11

2.1.1.3 Gejala

Penyakit pes dapat terdiri pes bubo dan pes pneumonik. Penyakit pes bubo

memiliki gejala demam tinggi, tubuh menggigil, perasaan tidak enak, dan malas,

nyeri otot, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar lipat paha, ketiak, dan leher

(bubo sebesar buah duku bentuk oval dan lunak, serta nyeri), pembengkakan kelenjar

limpa, dan serangan tiba-tiba. Sedangkan gejala penyakit pes pneumonik adalah

batuk hebat, air liur berbuih, berdarah, susah bernafas, dan sesak nafas (I Nyoman

Kandun, 2000:498).

2.1.1.4 Diagnosis

Untuk mendiagnosa penyakit pes diperlukan beberapa diagnosis. Diagnosis

yang dilakukan diantaranya adalah diagnosis lapangan, diagnosis klinis, dan

diagnosis laboratorium. Diagnosis lapangan ditegakkan untuk mengetahui ada

tidaknya tikus yang mati tanpa sebab yang jelas (rat fall) di daerah fokus pes atau

bekas fokus pes. Diagnosis selanjutnya yang dilakukan adalah diagnosis klinis.

Diagnosis klinis yaitu adanya demam tanpa sebab-sebab yang jelas (FUO = Fever

Unknown Origin), timbul bubo atau mringkil atau sekelan (pembengkakan kelenjar)

sebesar buah duku diantara leher, ketiak, selangkangan, dan batuk darah mendadak

tanpa gejala yang jelas sebelumnya. Diagnosis terakhir yaitu diagnosis laboratorium.

Ada dua pemeriksaan laboratorium untuk surveilans penyakit pes. Pemeriksaan yang

pertama yaitu pemeriksaan serologi pada manusia, tikus, dan spesies pengerat lain.

Pemeriksaan yang kedua yaitu pemeriksaan bakteriologi yang dilakukan pada

manusia, tikus, dan pinjal. Pada manusia bagian yang diperiksa yaitu darah, bubo,

Page 29: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

12

dan sputum. Sedangkan pada organ tikus yang diperiksa yaitu limpa, paru, dan hati.

Pada pinjal, dilakukan kultur ke mencit untuk mengetahui apa benar pinjal infektif

pes (Kenneth L.Gage, 2010:137-138).

2.1.1.5 Pencegahan

Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan

kesehatan kepada masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya

kontak dengan tikus dan pinjal. Cara mencegah terjadinya kontak antara manusia

dengan tikus dan pinjal dapat dilakukan cara seperti berikut:

1. Penempatan kandang ternak di luar rumah.

2. Perbaikan konstruksi rumah dan gedung-gedung, sehingga mengurangi

kesempatan bagi tikus untuk bersarang (rat proof).

3. Membuka beberapa buah genting pada siang hari atau memasang genting kaca

sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah sebanyak-banyaknya.

4. Lantai semen.

5. Menyimpan bahan makanan dan makanan jadi di tempat yang tidak mungkin

dicapai atau mengundang tikus.

6. Melaporkan kepada petugas puskesmas bilamana menjumpai adanya tikus

mati tanpa sebab yang jelas (rat fall).

7. Tinggi tempat tidur lebih dari 20 cm dari tanah (Sub Direktorat Zoonosi,

2000:5).

Page 30: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

13

2.1.1.6 Program Pemberantasan

Salah satu program pemberantasan penyakit pes yang dapat dilakukan yaitu

surveilans terhadap tikus dan pinjal. Kegiatan surveilans terhadap tikus dan pinjal

meliputi :

1. Daerah fokus, merupakan daerah yang diamati sepanjang tahun yaitu satu

bulan sekali selama lima hari berturut-turut.

2. Daerah terancam, merupakan daerah yang diamati secara periodik, yaitu

empat kali dalam satu tahun dengan kurun waktu tiga bulan sekali selama

lima hari berturut-turut.

3. Daerah bekas fokus, merupakan daerah yang diamati selama satu tahun sekali

atau dua tahun sekali selama lima hari berturut-turut (Sub Direktorat

Zoonosis, 2008:8)

2.1.2 Tikus (Reservoir)

2.1.2.1 Klasifikasi dan Jenis Tikus

Tikus dan mencit termasuk famili Muridae dari kelompok mamalia (hewan

menyusui). Para ahli zoologi sepakat menggolongkan ke dalam ordo rodentia (hewan

pengerat) untuk lebih jelas tikus dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Dunia : Animalia

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Mammalia

Page 31: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

14

Subklas : Theria

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Sub famili : Murinae

Genus : Bandicota, Rattus dan Mus (Swastiko Priyambodo, 2003:5).

Menurut tempat hidupnya tikus dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tikus

rumah (Rattus diardi, Mus musculus, Suncus murinus), tikus ladang (Rattus exulans),

tikus kebun (Rattus timanicus), tikus sawah (Rattus argentiventer), dan tikus bukit

(Niviventer) (Sub Direktorat Zoonosis, 2008:31). Tikus-tikus ini merupakan jenis

tikus yang dapat membawa penyakit pes.

Gambar 2.2 Tikus

Rattus diardi memiliki ciri dengan panjang keseluruhan 220-370 mm, tinggi

50-116 mm, panjang telapak kaki belakang 33-38 mm, telinga 10-23 mm, dengan

warna tubuh cokelat tua kelabu. Sedangkan Mus musculus memiliki ciri panjang

Page 32: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

15

keseluruhan 175 mm, tinggi 80-120 mm, panjang telapak kaki belakang 312-16 mm,

telinga 8-12 mm dengan warna tubuh cokelat abu-abu. Suncus murinus atau yang

sering disebut cerurut memiliki ciri panjang keseluruhan 175-212 mm, tinggi 62-75,5

mm, panjang telapak kaki belakang 17-20 mm, telinga 10-13 mm (Sub Direktorat

Zoonosis, 2008:31).

Rattus exulans atau tikus rumah memiliki bentuk tubuh dengan panjang

keseluruhan 220-285 mm, tinggi 95-120 mm, panjang telapak kaki belakang 24-28

mm, telinga 19-20 mm. R. exulans memiliki warna tubuh sama dengan R. timanicus

yaitu warna tubuh bagian atas cokelat kelabu dan bagian bawah putih kelabu. Selain

warna tubuh kedua tikus ini juga memiliki tinggi sama, tetapi panjang keseluruhan

tubuhnya lebih panjang R. timanicus yaitu 300-400 mm (Sub Direktorat Zoonosis,

2008:31).

Berbeda dengan R. exulans dan R. timanicus, R. argentiventer memiliki tubuh

yang panjang rata-rata 270 mm dengan panjang ekor 85-105 mm, panjang telapak

kaki 42-47, dan panjang telinga 10-21 mm (Sub Direktorat Zoonosis, 2008:31).

Vektor pes yang lain yaitu tikus bukit (R. niviventer), tikus jenis ini memiliki

panjang keseluruhan 260-370 mm dan memiliki warna tubuh yang berbeda-beda, ada

yang kuning, cokelat, dan merah pada bagian atas, dan putih berbulu keras pada

bagian bawah. Panjang ekor 125-140 mm dengan warna ekor atas cokelat dan ekor

bawah putih. Panjang telapak kaki 26-20 mm dan panjang telinga 18-22 mm (Sub

Direktorat Zoonosis, 2008:31).

Page 33: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

16

2.1.2.2 Kebiasaan Hidup

Tikus merupakan hewan pengerat yang mempunyai indra penglihatan sangat

buruk tetapi tikus tetap bisa melakukan aktifitas dimalam hari dengan baik, karena

tikus mempunyai indra penciuman, indra peraba, dan indra pendengaran yang sangat

tajam. Pada malam hari tikus bergerak dipandu oleh bulu tubuh, rambut kumis yang

panjang, dan peka terhadap sentuhan. Tikus juga merupakan hewan yang menyukai

bau harum khususnya adalah bau makanan dari manusia (Swastiko Priyambodo,

2003:17).

Kebiasaan tikus yang lain adalah pada malam hari tikus tidak suka di tempat

yang ramai. Tikus lebih suka di tempat yang sepi dan banyak makanan manusia,

sehingga pada malam hari tikus selalu mencari makan di tempat sampah, lemari,

selokan, dan dapur. Umur hidup tikus dapat mencapai 1 tahun dan tikus cepat

berkembang biak pada saat musim penghujan, apabila terdapat banyak makanan, dan

tempat untuk berlindung (Swastiko Priyambodo, 2003:17). Selain itu tikus memiliki

kebiasaan melalui jalan yang sama dalam aktivitasnya dan akan melakukan gigitan

baik untuk makan maupun membuat jalan, misalnya membuat lubang pada dinding

(Hannang.S, 2005:55).

2.1.2.3 Tanda Keberadaan

Tanda dan keberadaan adanya tikus dapat dilihat melalui jejak yang

ditinggalkan. Jejak yang ditinggalkan seperti dropping atau kotoran tikus. Kotoran

tikus mudah dikenal dari bentuk dan warna khasnya. Kotoran tikus yang masih baru

lebih terang dan mengkilap serta lebih lembut (agak lunak), semakin lama kotoran

Page 34: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

17

akan menjadi lebih keras. Selain itu tanda keberadaan tikus juga dapat dilihat dari

bekas gigitan tikus, karena tikus memiliki kebiasaan menggigit dan membuat lubang

(Hannang.S, 2005:55).

2.1.3 Pinjal

2.1.3.1 Klasifikasi Pinjal

Pinjal atau kutu termasuk dalam class Insecta dan family Pulicoidae. Untuk

lebih jelasnya, pinjal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom :Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Siphonaptera

Family : Pulicoidea

Genus : Xenopsylla

Species : Cheopis (Departemen Parasitologi FKUI 2008:249).

Jenis pinjal penyebab penyakit pes yaitu Xenopsylla cheopis, Pulex iritans,

Nleopsylla sondaica, dan Stivalius cognatus. Di antara beberapa jenis pinjal tersebut,

vektor utama penyakit pes yaitu Xenopsylla cheopis (Dantje T.Sembel 2009:174).

2.1.3.2 Morfologi Pinjal

Pinjal adalah jenis serangga yang mempunyai metamorfosis sempurna, bentuk

imago dan larvanya berbeda. Larva pinjal memiliki bentuk seperti larva lalat hanya

pada larva pinjal terdapat rambut-rambut yang digunakan untuk melenting.

Page 35: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

18

Sedangkan bentuk imago dorsal-lateral dan pembagian kepala, toraks, dan abdomen

sudah terlihat (Dewi Susanna, 2011:36).

Ukuran tubuh pinjal antara 1,5-4 mm, kira-kira lebih sedikit kecil dari biji

wijen dan berbentuk pipih di bagian samping (dorsal lateral) (Dantje T. Sembels,

2009:22). Kepala, dada, dan perut terpisah secara jelas dan terdapat tiga pasang kaki

pada dada dan satu pasang terakhir sangat besar, sehingga menjadikan mereka

mampu untuk melompat. Pinjal tidak memiliki sayap. Pinjal memiliki mata dan

antena, yang mendeteksi panas, getaran, karbon dioksida, bayangan, dan perubahan

arus udara, yang semuanya menunjukkan makan yang mungkin ada di dekatnya

(Departemen Parasitologi FKUI, 2008:245). Serangga ini berwarna coklat seperti biji

mahoni, ditemukan hampir di seluruh tubuh inang yang ditumbuhi rambut. Pinjal

dewasa parasitik, sedang pradewasanya hidup di sarang, tempat berlindung, atau

tempat-tempat yang sering dikunjungi tikus (Dantje T. Sembels, 2009:22).

2.1.3.3 Siklus Hidup

Telur pinjal dalam 2-12 hari akan berubah menjadi larva. Dalam 9-15 hari

larva akan berubah menjadi pupa. Perubahan pupa menjadi dewasa memerlukan

waktu selama 7 hari sampai 1 tahun tergantung kondisi lingkungannya.

Telur pinjal berwarna putih dan kecil-kecil (+ 0,5 mm, berbentuk oval dan

mengkilat), larva adalah vermiform yang setiap segmennya terdapat setae-setae

(rambut) dengan panjang + 4-10 mm dan larva memakan darah. Larva pinjal

mengalami 3 instar dan tanpa antena sedangkan pupa berbentuk eksarat (seperti larva

yang tidak memiliki selubung).

Page 36: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

19

2.1.3.4 Pengamatan Pinjal

Pinjal dapat diperoleh dari penyisiran tikus tangkapan yang diperoleh dari

trapping. Cara penyisiran tikus dilakukan searah pertumbuhan rambut dan ditampung

pada baskom berwarna putih berukuran 30x30 cm. Pinjal yang jatuh di dalam baskom

diambil dengan aspirator khusus pinjal dan ditampung dalam botol yang berisi NaCL

fisiologi, dalam satu botol maksimal menampung 25 ekor pinjal. Selanjutnya pinjal

diidentifikasi, dipisahkan menurut taksonnya dan diberi label.

(Kenneth L.Gage 2010:155).

2.1.4 Yersinia Pestis

2.1.4.1 Morfologi

Yersinia pestis adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang dengan

ukuran 1,5x0,5-0,7 mikron. Bakteri ini bersifat bipolar, non motil, dan non sporing

(Sub Direktorat Zoonosis, 2008:3). Pertumbuhan Yersinia pestis akan lebih cepat

pada media yang mengandung darah atau cairan jaringan dan paling cepat bila berada

pada suhu 30 C. Pada kultur agar darah dengan suhu 37 C, koloni-koloninya akan

semakin kecil dan dalam waktu 24 jam akan mati. Inokulum virulen yang diturunkan

dari jaringan yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis akan menghasilkan koloni

berwarna abu-abu dan kental, namun setelah dipindahkan ke laboratorium koloni

tersebut menjadi berubah dan kasar (Jawetz, Melnick, dan Adelberg`s, Melnick, dan

Adelberg`s, 2005:409).

Page 37: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

20

Gambar: 2.2. Bentuk Yersinia pestis

2.1.4.2 Identifikasi dan Isolasi Yersinia pestis

Untuk menentukan ada tidaknya bakteri Yersinia pestis pada vektor dan

reservoir perlu dilakukan identifikasi pada vektor dan reservoir. Identifikasi pada

reservoir dilakukan pada tikus yang masih hidup atau tikus yang ditemukan mati

tanpa sebab (rat fall), sedangkan pada vektor dilakukan pada pinjal yang ada pada

tikus.

Untuk mengidentifikasi ada tidaknya bakteri Yersinia pestis pada tikus yang

masih hidup diambil sampel darah dari jantung atau dari daerah sekitar mata,

sedangkan pada tikus yang sudah mati dapat diambil dari jantung apabila darah masih

ada, jika darah sudah habis bisa diambil dari sumsum tulang panjang seperti femur.

Untuk mengidentifikasi sampel bakteri Yerseni pestis dapat dilakukan dengan metode

tes immunofluorescence langsung, aglutinasi, tes enzyme-linked munosorbent, atau

dengan mengisolasi organisme dalam kultur murni. Dari semua metode ini, metode

paling efektif yaitu tes immunofluorescence langsung, tes ini dapat diketahui dalam

waktu 2 jam (Kenneth L.Gage, 2010:143).

Page 38: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

21

Berbeda dengan identifikasi Yersinia pestis pada tikus, identifikasi Yersinia

pestis pada pinjal memerlukan waktu yang lama. Identifikasi Yersinia pestis pada

pinjal dilakukan dengan menanam hasil gerusan pinjal pada hewan coba selama 25

hari. Apabila selama 25 hari tikus mati, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjut.

Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil darah pada tikus dan kemudian dideteksi

dengan teknik imunologi dan PCR (Kenneth L.Gage, 2010:156).

2.1.5 Kebersihan Rumah

Rumah merupakan tempat perlindungan terhadap penyakit menular

(satistaction against communicable disease) yang berarti rumah harus mempunyai

sanitasi yang optimal. Rumah sehat bukanlah rumah yang mewah, namun rumah

yang dapat memenuhi syarat-syarat kesehatan diantaranya adalah memenuhi sistem

kesehatan lingkungan lainnya, seperti halnya cukup air bersih, tersedia tempat

sampah yang layak, saluran limbah dapur, kamar mandi dan cucian yang sehat, dan

penerangan yang cukup. Ruangan dalam rumah yang gelap dan lembab dapat

menimbulkan banyak serangga, hewan pengerat, dan mikrobakteri lain yang

menimbulkan penyakit (Ircham Machtoedz, 2008:132-134).

2.1.6 Suhu dan Kelembaban

Perubahan periodik kondisi cuaca atau iklim biasanya diikuti fluktuasi suhu

dan kelembaban udara. Perkembangan setiap jenis pinjal mempunyai variasi yang

berbeda-beda. Udara yang kering mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan

Page 39: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

22

bagi kelangsungan hidup pinjal. Suhu dalam dan luar sarang memperlihatkan bahwa

suhu di dalam sarang cenderung berbalik dengan suhu luar (Mukono, 2000:155).

2.1.7 Cahaya

Beberapa jenis pinjal menghindari cahaya (fototaksis negatif). Pinjal jenis ini

biasanya tidak mempunyai mata, sebaliknya pinjal yang bersifat fototaksis positif

memiliki mata. Pada sarang tikus yang kedalamannya dangkal populasi tidak akan

ditemukan karena sinar matahari mampu menembus sampai dasar liang. Sedangkan

pada sarang tikus yang kedalamanya lebih dalam dan mempunyai jalan yang

berkelok, sinar matahari tidak dapat menembus sampai dasar liang, sehingga pada

sarang tikus banyak ditemukan pinjal (Mukono, 2000:156).

Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999, pencahayaan yang baik

adalah pencahayaan alam dan atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak

menyilaukan mata.

2.1.8 Parasit

Bakteri Yersinia pestis di dalam tubuh pinjal merupakan parasit pinjal yang

mempengaruhi umur pinjal. Pinjal yang mengandung bakteri pes pada suhu 10-15°C

hanya bertahan hidup selama 50 hari, sedangkan pada suhu 27°C bertahan hidup

selama 23 hari. Pada kondisi normal, bakteri pes akan berkembang cepat, kemudian

akan menyumbat alat mulut pinjal, sehingga pinjal tidak bisa menghisap darah dan

akhirnya mati (Dewi Susana, 2011:24).

Page 40: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

23

2.1.9 Predator

Predator pinjal alami merupakan faktor penting dalam menekan populasi

pinjal di sarang tikus. Beberapa predator seperti semut dan kumbang kecil telah

diketahui memakan pinjal pradewasa dan pinjal dewasa.

2.1.10 Partisispasi Masyarakat

2.1.10.1 Definisi

Partisipasi adalah bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara

aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun

dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan

(AP Hadi, 2009:6). Dilihat dari konteks pembangunan kesehatan, partisipasi adalah

keterlibatan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk menjalin kemitraan diantara

berbagai aktivitas program kesehatan, mulai dari pendidikan kesehatan, kemadirian

dalam kesehatan, sampai dengan mengontrol perilaku masyarakat dalam menanggapi

perkembangan jaman (Notoatmodjo, 2007: 124). Sedangkan menurut Depkes (2006)

Partisipasi adalah keadaan dimana individu, keluarga, maupun masyarakat umum ikut

serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga ataupun kesehatan

lingkungannya.

2.1.10.2 Nilai-nilai Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah suatu pendekatan atau jalan yang terbaik untuk

pemecahan masalah-masalah kesehatan dinegara-negara yang sedang berkembang,

karena hal-hal berikut (Notoatmodjo, 2007):

Page 41: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

24

1. Partisipasi masyarakat adalah cara paling murah. Dengan ikut berpartisipasi

masyarakat dalam program-program kesehatan, itu berarti diperoleh sumber

daya dan dana dengan mudah untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka

sendiri.

2. Bila partisipasi itu berhasil, bukan hanya salah satu bidang saja yang dapat

dipecahkan, tetapi dapat menghimpun dana dan daya.

3. Partisipasi masyarakat membuat semua orang bertanggung jawab untuk

kesehatannya sendiri.

4. Partisipasi masyarakat didalam pelayanan kesehatan adalah rangsangan dan

bimbingan dari atas, bukan sesuatu yang dipaksakan dari atas. Ini adalah suatu

pertumbuhan yang alamiah, bukan yang semu.

5. Partisipasi masyarakat akan menjamin suatu perkembangan yang langsung,

karena dasarnya adalah kebutuhan dan kesadaran masyarakat.

6. Melalui partisipasi, setiap anggota masyarakat dirangsang untuk belajar

berorganisasi, mengambil peran yang sesuai dengan kemampuan masing-

masing.

2.1.10.3 Faktor –Faktor yang Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat

Menurut Cary dalam Notoatmodjo (2005), mengatakan bahwa partisipasi

dapat tumbuh jika tiga kondisi berikut terpenuhi:

a. Merdeka untuk berpartisipasi, berarti ada kondisi yang memungkinkan

anggota masyarakat untuk berpartisipasi.

Page 42: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

25

b. Mampu untuk berpatisipasi, adanya kapasitas dan kompetensi anggota

masyarakat sehingga mampu untuk memerikan sumbangan saran yang

kontruksif untuk program.

c. Mau berpartisipasi, kemauan atau kesediaan anggota masyarakat untuk

berpatisipasi dalam program.

Ketiga kondisi ini harus hadir secara bersama-sama, apabila orang mau dan

mampu tetapi tidak merdeka untuk partisipasi, maka orang tidak akan berpatisipasi.

Menurut Ross dalam Notoatmodjo (2005), terdapat tiga prakondisi tumbuhnya

partisipasi, yaitu :

a. Mempunyai pengetahuan yang luas dan latar belakang yang memadai

sehingga dapat mengidentifikasi masalah, prioritas masalah dan melihat

permasalahan secara komprehensif.

b. Mempunyai kemampuan untuk belajar cepat tentang permasalahan, dan

belajar mengambil keputusan.

c. Kemampuan mengambil tindakan dan bertindak efektif.

Batasan diatas sebenarnya menuntut persyaratan bahwa orang-orang yang

akan berpartisipasi akan harus memenuhi persyaratan tertentu.

2.1.10.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Partisisipasi Masyarakat

Mikkelsen (2003) mengemukanan bahwa faktor-faktor yang memegaruhi

patisipasi masyarakat itu yaitu:

1. Faktor sosial yaitu dilihat adanya ketimpangan sosial masyarakat untuk

berpartisipasi

Page 43: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

26

2. Faktor budaya yaitu adanya kebiasaan atau adat istiadat yang bersifat tradisional

statis dan tertutup terhadap pembaharuan

3. Faktor politik yaitu apabila prosespembangunanyang dilaksanakan kurang

melibatkan masyarakat pada awal dan akhir proses pembangunan sehingga

terkendala untuk berpatisipasi dan pengambilan keputusan.

2.1.11 Perilaku

Perilaku merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang

berkaitan dengan sehat, sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-

sakit seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan (Soekidjo

Notoatmodjo, 2005:46). Menurut Bloom terdapat tiga ranah tingkatan yang

mempengaruhi perilaku, yaitu:

1. Pengetahuan, adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Secara

garis besar dibagi 6 tingkat pengetahuan, yaitu:

a. Tahu (know)

b. Memahami (comprehension)

c. Aplikasi (application)

d. Analisis (analysis)

e. Sintesis (synthesis)

f. Evaluasi (evaluation)

Page 44: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

27

2. Sikap, adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang

sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Menurut

Allport dalam (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:53) sikap dibagi menjadi 3

komponen pokok yang bersama-sama membetuk sikap yang utuh. Komponen

sikap tersebut yaitu kepercayaan atau keyakinan, kehidupan atau evaluasi

orang terhadap objek, dan kecendrungan untuk bertindak.

3. Tindakan atau praktik adalah kecenderungan untuk bertindak. Sikap tidak

akan terwujud dalam tindakan, apabila tidak ada faktor lain yang menunjang

seperti sarana, prasarana, dan fasilitas lannnya. Menurut tingkatannya, praktik

dan tindakan dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Praktik terpimpin (guided response), adalah seseorang atau subjek

dalam menjalankan sesuatu masih memerlukan tuntunan atau bantuan.

2. Praktik secara mekanisme (mechanism), adalah seseorang atau objek

yang melakukan tindakan secara spontan atau otomatis.

3. Adopsi (adoption), adalah praktik atau tindakan yang sudah berkembang

tidak hanya sebagai rutinitas saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi,

tindakan atau perilaku yang berkualitas (Soekidjo Notoatmodjo,

2005:55-56).

Page 45: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

28

Kerangka Konsep

Gambar : 2.4. Kerangka Teori

Sumber : Soekidjo Notoatmodjo (2005), Kenneth L.Gage (2010), Dirjen PM dan PL

(2008), dan Mukono (2000)

Faktor

Lingkungan

Kebersihan

Rumah

Faktor Biologi

Parasit

Predator

Faktor Fisik

Suhu

Kelembaban

Cahaya

Partisipasi

Pes

Yersinia pestis

Pinjal

Tikus

Pengetahuan

Sikap

Tindakan atau

Praktik

Page 46: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Variabel Perancu

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Partisipasi Ibu dalam pemasangan

live trap.

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah pinjal dan tikus.

Partisipasi Ibu dalam

pemasangan live trap

Kebersihan rumah

Pengetahuan

Jumlah tikus dan pinjal

Page 47: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

30

c. Variabel pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah kebersihan rumah dan

pengetahuan. Kebersihan rumah dikendalikan dengan mencocokkan kebersihan

rumah kelompok eksperimen dan pembanding. Aspek yang dilihat yaitu ventilasi,

keberadaan tempat sampah, cahaya, dan kondisi lantai sesuai kondisi yang

mempengaruhi keberadaan tikus. Sedangkan pengetahuan disamakan dengan

memberi penyuluhan pada ibu agar pengetahuan peletakan live trap sama dengan

petugas.

3.3 Hipotesis Penelitian

a. Ada perbedaan jumlah tikus yang tertangkap antara kelompok eksperimen dan

pembanding di Desa Sukabumi.

b. Ada perbedaan jumlah pinjal yang ada pada tubuh tikus antara kelompok

eksperimen dan pembanding di Desa Sukabumi.

Page 48: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

31

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1: Definisi Operasional

Variabel Definisi Kategori Cara

Pengukuran

Partisipasi ibu

dalam

pemasangan live

trap

Proses dimana ibu-

ibu berpartisipasi

dalam penangkap

tikus secara aktif

Nominal

1. Ibu melakukan

trapping

2. Ibu tidak

melakukan

trapping

(menggunakan

petugas

trapping)

Jumlah tikus

tertangkap

Total jumlah pinjal

yang tertangkap

dalam live trap

Rasio Menghitung

jumlah tikus

yang

tertangkap

dalam live

trapp

Jumlah pinjal

tertangkap

Jumlah pinjal hasil

penyisiran tikus

yang tertangkap

Rasio Menghitung

jumlah pinjal

yang hasil

penyisiran

tikus yang

tertangkap

3.5 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi

eksperiment). Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan posttest only control

group dan merupakan penelitian yang bersifat analitik.

Page 49: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

32

Rancangan eksperimen ini menggunakan rancangan sesudah intervensi

menggunakan kelompok pembanding eksternal. Dalam penelitian ini digunakan dua

kelompok, yaitu kelompok eksperimen (E) dan kelompok pembanding (C).

Kelompok kelompok eksperimen diberi penyuluhan (X) tentang penyakit pes dan

cara peletakkan live trapp yang sesuai dengan jalur tikus. Setelah itu dilakukan

posttest (02) untuk mengetahui hasil yang dicapai masing-masing kelompok. Adapun

bentuk rancangan sebagai berikut:

Perlakuan Postest

E

C

Keterangan:

E = kelompok yang mendapat intervensi

O2 = pengamatan hasil intervensi

X = intervensi

C = kelompok pembanding (Bhisma Murti, 2003:139-140).

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik

tertentu, berupa manusia, hewan coba, data laboratorium, dan lain-lain sesuai dengan

ranah dan tujuan penelitian (Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2008:78).

X O2

O2

Page 50: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

33

Menurut Sugiyono (2008:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga Kelurahan Sukabumi

Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu

sehingga dianggap dapat mewakili populasinya (Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan

Ismael, 2008:78).

Sampel penelitian ini terdiri dari sampel eksperimen dan pembanding. Dalam

menghitung besarnya sampel digunakan tingkat kepercayaan sebesar 0,05 dan derajat

kemaknaan sebesar 95%. Jumlah populasi desa Sukabumi sebesar 1034 KK. Dari

besar KK tersebut dapat dihitung jumlah sampelnya menggunakan formula sebagai

berikut:

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

= nilai standar normal = 0,05 (1,64)

P = perkiraan proporsi (0,5)

d = derajat ketepatan yang digunakan (90%)

Page 51: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

34

= tingkat kesalahan (10%)

(Stanley Lemeshow, 1997:27)

Berdasarkan rumus, maka besar sampel dengan populasi 1034 adalah

n =

n = = 63,19 dibulatkan 64

Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, maka jumlah sampel minimal

sebesar 64 KK, sehingga sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok (kelompok

eksperimen dan kelompok pembanding).

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yang digunakan adalah

teknik pencuplikan multistage sampling. Pada pencuplikan multistage sampling

peneliti mengambil sampel berdasarkan tingkat wilayah bertahap ( Soekidjo

Notoatmodjo, 2002:87-88).

Di Kelurahan Sukabumi kecamatan Cepogo terdapat 31 RT dari 9 RW.

Karena pencuplikan dilakukan dengan multistage sampling, maka dari 9 RW tersebut

dirandom untuk memilih salah satu RW dan dari RW yang terpilih dirandom lagi

untuk menentukan RT yang akan dijadikan sebagai sampel eksperimen dan

pembanding. Semua jumlah KK yang ada di RT yang terpilih sebagai sampel di

trapping. Dari jumlah sampel tersebut disamakan sampai mencapai sampel minimal

64 sampel dari kelompok eksperimen dan pembanding.

Page 52: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

35

Pengambilan sampel dikelompokkan dalam beberapa kriteria antara lain

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

1. Kelompol Eksperimen

a. Kriteria Inklusi

1. Bersedia memasang live trapp.

2. Berada di daerah fokus pes.

3. Seorang ibu yang mengurus rumah tidak menggunakan jasa pembantu.

4. Tidak sedang intervensi program penelitian lain.

b. Kriteria Ekslusi

1. Tidak bersedia menjadi subjek penelitian.

2. Kelompok Pembanding

a. Kriteria Inklusi

1. Berada di daerah fokus pes.

2. Tidak sedang intervensi program penelitian lain.

b. Kriteria Ekslusi

1. Tidak bersedia menjadi subjek penelitian

3.7 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.7.1 Data Primer

a. Data primer diperoleh dari hasil observasi secara langsung menggunakan

formulir untuk mengetahui identitas dan kondisi rumah responden.

b. Untuk mengetahui jumlah tikus dan pinjal dalam penelitian.

Page 53: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

36

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan hasil surveilans Dinas Kesehatan

Kabupaten Boyolali dan data jumlah penduduk Desa Sukabumi Kecamatan Cepogo.

3.8 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data

3.8.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada

variabel yang diteliti (Sugiyono, 2008: 92).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel laporan hasil

penangkapan tikus dan pinjai, dan live trap.

3.8.1.1 Tabel Laporan Penangkapan Tikus.

Tabel penangkapan tikus dan pinjal adalah tabel laporan hasil penangkapan

tikus dan pinjal (Sub Direktorat Zoonosis, 2008:41).

3.8.1.2 Live Trapp

Live trapp adalah alat berbentuk kotak dengan engsel pintu yang digunakan

untuk menangkap tikus dalam keadaan hidup agar dapat diteliti jaringan dan darahnya

(Kenneth L.Gage, 2011:145).

3.8.2 Teknik Pengambilan Data

3.8.2.1 Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan baik kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol. Dokumentasi dilakukan dengan dua cara

Page 54: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

37

yaitu dokumentasi manual dan digital. Dokumentasi manual dilakukan dengan

mencatat dan membukukan seluruh kegiatan penelitian. Dokumentasi digital

dilakukan dengan menggunakan alat digital camera .

3.8.2.2 Observasi

Pengamatan dilakukan melalui hasil tangkapan tikus yang dilakukan oleh ibu,

baik pada kelompok eksperimen dan petugas pada kelompok pembanding. Selain itu

pengamatan juga dilakukan peneliti untuk mengetahui apakah trap terpasang dengan

benar dan dicuci sebelum penangkapan.

3.9 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tahap pra penelitian, penelitian,

dan paska penelitian.

3.9.1 Pra Penelitian

Persiapan yang dilakukan adalah mempersiapkan materi penyuluhan,

mempersiapkan live trap, mengukur kebersihan rumah, dan mempersiapkan umpan

tikus.

3.9.2 Penelitian

3.9.2.1 Kelompok Eksperimen

Kelompok atau sampel eksperimen dalam penelitian ini adalah kelompok

yang diberi intervensi penyuluhan. Tahapan dalam kelompok eksperimen sebagai

berikut:

Page 55: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

38

1 Setiap rumah akan didatangi untuk melalukan penunjukan petugas pemasang

live trap. Dalam satu rumah terdapat satu orang ibu rumah tangga yang

bertugas sebagai pemasang live trapp.

2 Peneliti akan memberi materi penyuluhan, untuk menyamakan pengetahuan

pemasangan live trapp.

3 Setelah menerima intervensi, maka keesokan harinya live trap dipasang.

4 Live trapp dikumpulkan dan mencatat jumlah tikus yang didapat.

5 Petugas akan menyisir tikus yang sudah didapat dan menghitung jumlah pinjal

pada setiap tikus.

6 Peneliti membandingkan jumlah tikus dan pinjal intervensi.

3.9.2.2 Kelompok Pembanding

Sampel pembanding dalam penelitian ini adalah kelompok yang tidak

diberikan penyuluhan. Tahapan penelitian dalam kelompok pembanding sebagai

berikut :

1. Petugas pemasang trap rutin akan memasang live trap disore hari.

2. Live trap diambil di pagi harinya dan dihitung jumlah tikus dan pinjal yang

ada pada tubuh tikus.

3. Petugas akan menyisir tikus untuk mengetahui jumlah pinjal yang tertangkap.

4. Peneliti membandingkan jumlah tikus dan pinjal yang tertangkap dalam

penenlitian.

Page 56: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

39

3.9.3 Paska Penelitian

Setelah proses penelitian selesai, kemudian dilakukan analisis data untuk

mendapatkan hasil dari proses pengambilan data yang telah dilakukan.

3.10 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

3.10.1 Teknik Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2006: 235), teknik pengolahan data terdiri dari:

a. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan ini antara lain:

1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2) Mengecek kelengkapan data.

3) Mengecek isian data.

b. Tabulasi

Kegiatan dalam tabulasi ini antara lain:

1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberikan skor.

2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak perlu diberikan skor.

3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik

analisis yang akan digunakan.

4) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika

akan menggunakan komputer.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Data yang sudah terkumpul pada tahap persiapan dan tabulasi selanjutnya

dilakukan pengolahan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus-

Page 57: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

40

rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitaian atau desain

yang diambil di mana dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi

eksperiment melalui pendekatan rancangan postes only control group.

3.10.2 Analisis Data

Setelah semua data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data

tersebut.

3.10.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari

hasil penelitian (Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 188). Analisis univariat bermanfaat

untuk melihat apakah data sudah layak untuk dilakukan analisis, melihat gambaran

data yang dikumpulkan dan apakah data sudah optimal untuk dianalisis lebih lanjut.

Semua variabel dianalisis untuk mendeskripsikan tiap-tiap variabel yang disajikan

dalam bentuk distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini analisis data univariat

digunakan untuk mengetahui prosentase tikus, pinjal yang tertangkap, dan analisis

rumah sehat.

3.10.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah yang dilakukan pada dua variabel yang dianggap

berhubungan atau berkorelasi (Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 188). Dalam penelitian

ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan jumlah tikus dan jumlah

pinjal yang tertangkap sesudah perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok

pembanding. Analisis uji yang digunakan yaitu uji t berpasangan, karena dilakukan 2

kali pengukuran dan 2 kategori dengan mencocokan antara sampel eksperimen dan

Page 58: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

41

pembanding, jika data tidak terdistribusi normal digunakan uji alternatifnya yaitu uji

Wilxocon .

Page 59: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM

4.1.1 Gambaran Umum Masyarakat Penelitian

Desa Sukabumi merupakan satu desa dari 15 desa yang ada di Kecamatan

Cepogo. Wilayah ini terdiri dari 1034 KK dari 31 RT yang tersebar dalam 9 RW.

Dari 9 RW yang ada di Desa Sukabumi, dipilih untuk mendapat giliran dilakukannya

pemasangan live trap.

Pemasangan live trapp di Kecamatan Cepogo dilakukan setiap satu bulan

sekali pada daerah-daerah yang dianggap populasi tikusnya meningkat dan kepadatan

pinjalnya tinggi. Pemasangan live trap atau yang sering dikenal dengan istilah

trapping dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan populasi tikus dan pinjal agar

tidak terjadinya relaps dan penularan penyakit pes ke manusia (human).

4.2 HASIL PENELITIAN

4.2.1 Karakteristik Sampel Penelitian

4.2.1.1 Umur Responden

Distribusi responden berdasarkan umur pada sampel penelitian dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Page 60: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

43

Tabel 4.1 Distribusi Umur Responden

No Umur Responden Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 20-30 12 37,2 10 31,2 22

2 31-40 10 31,2 13 40,6 23

3 41-50 8 25,0 4 12,5 12

4 50-60 2 6,2 5 15,6 7

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden pada kelompok

eksperimen terbanyak terdapat pada kelompok umur 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 12

responden (37,2%) dan paling sedikit terdapat pada kelompok umur 50-60 tahun

sebanyak 2 responden (6,2%). Pada kelompok pembanding, responden terbanyak

terdapat pada kelompok umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 13 responden (40,6%) dan

paling sedikit terdapat pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 4 responden

(12,5%).

4.2.1.2 Pendidikan Responden

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan pada sampel penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 SD 30 93,8 30 93,8 60

2 SMP 2 6,2 1 3,1 3

3 SMA 0 0 1 3,1 1

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Page 61: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

44

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui pendidikan responden terbanyak pada

kelompok eksperimen terdapat pada tingkat SD yaitu sebanyak 30 responden (93,8%)

dan paling sedikit terdapat pada tingkat SMP yaitu sebanyak 2 responden (6,2%).

Pada kelompok pembanding pendidikan terbanyak juga terdapat pada tingkat SD

sebanyak 30 responden (93,8%) dan paling sedikit terdapat pada tingkat SMP dan

SMA yaitu masing-masing sebanyak 1 responden (3,1%).

4.2.1.3 Pekerjaan Responden

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan pada sampel penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Status Pekerjaan Responden

No Pekerjaan

Responden

Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 Ibu Rumah Tangga 4 12,5 5 15,6 9

2 Petani 27 84,4 26 81,2 53

3 Swasta 1 3,1 1 3,1 2

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui distribusi status pekerjaan terbanyak

terdapat pada status pekerjaan sebagai petani yaitu sebanyak 27 responden (84,4%)

dan status pekerjaan paling sedikit terdapat pada status pekerjaan sebagai swasta yaitu

sebanyak 1 responden (3,1%). Pada kelompok pembanding, responden terbanyak

juga pada status pekerjaan sebagai petani yaitu sebanyak 26 responden (81,2%) dan

status paling sedikit juga terdapat pada pedagang yaitu sebanyak 1 responden (3,1%).

Page 62: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

45

4.2.1.4 Keberadaan Ventilasi Rumah Responden

Distribusi kondisi rumah berdasarkan keberadaan ventilasi pada sampel

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Keberadaan Ventilasi Rumah Responden

No Ventilasi Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 Ada 30 93,8 28 87,5 58

2 Tidak ada 2 6,2 4 12,5 6

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang

rumahnya memiliki ventilasi baik pada kelompok eksperimen maupun pembanding,

yaitu masing-masing sebanyak 30 rumah memiliki ventilasi (93,8%) pada kelompok

eksperimen dan 28 rumah memiliki ventilasi (87,5%) pada kelompok pembanding.

4.2.1.5 Luas Ventilasi Rumah Responden

Distribusi kondisi rumah berdasarkan tingkat luas ventilasi rumah pada

sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Luas Ventilasi Rumah Responden

No Luas Ventilasi Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 >10% 28 87,5 27 84,5 55

2 <10% 4 12,5 5 15,6 9

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui luas ventilasi rumah responden lebih

banyak yang sudah memenuhi syarat rumah sehat yaitu luas ventilasi rumah lebih

dari 10% dari luas ruangan baik pada kelompok eksperimen maupun pembanding,

Page 63: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

46

yaitu masing-masing sebanyak 28 rumah (87,5%) pada kelompok eksperimen dan

sebanyak 27 rumah (84,5%) pada kelompok pembanding.

4.2.1.6 Pencahayaan Rumah Responden

Distribusi kondisi rumah berdasarkan pencahayaan rumah pada sampel

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Kondisi Pencahayaan Rumah Responden

No Pencahayaan Eksperimen Pembanding Jumlah

n % N %

1 <60 lux 32 100,0 32 100,0 64

2 >60 lux 0 0,0 0 0,0 0

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui semua rumah memiliki kondisi

pencahayaan kurang dari 60 lux baik pada kelompok eksperimen dan kelompok

pembanding yaitu sebesar 32 rumah (100%).

4.2.1.7 Keberadaan Tempat Sampah Rumah Responden

Distribusi kondisi rumah berdasarkan keberadaan tempat sampah rumah

responden pada sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Keberadaan Tempat Sampah Rumah Responden

No Keberadaan

Tempat Sampah

Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 Ada 5 15,6 5 15,6 10

2 Tidak ada 27 84,4 27 84,4 54

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Page 64: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

47

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui lebih banyak rumah yang belum

memiliki tempat sampah baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok

pembanding masing-masing sama, yaitu sebanyak 27 rumah (84,4%).

4.2.1.8 Keberadaan Saluran Limbah Rumah Responden

Distribusi kondisi rumah berdasarkan ada tidaknya saluran limbah pada

sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Distribusi Keberadaan Saluran Limbah

No Keberadaan

Saluran Limbah

Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 Ada 4 15,6 4 12,5 8

2 Tidak ada 28 84,4 28 87,5 56

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui lebih banyak responden yang tidak

memiliki saluran limbah baik pada kelompok eksperimen dan kelompok pembanding,

yaitu sebanyak 28 rumah (84,4%).

4.2.1.9 Kondisi Lantai Rumah Responden

Distribusi kondisi rumah berdasarkan kondisi lantai rumah pada sampel

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Distribusi Kondisi Lantai Rumah Responden

No Kondisi Lantai Eksperimen Pembanding Jumlah

n % n %

1 Kramik 5 15,6 5 15,6 10

2 Semen 5 15,6 5 15,6 10

3 Tanah 22 68,8 22 68,8 44

Jumlah 32 100,0 32 100,0 64

Page 65: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

48

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui lantai rumah responden kebanyakan

masih beralaskan tanah baik kelompok eksperimen dan kelompok pembanding

masing-masing sama, yaitu 22 rumah (68,8%) dan paling sedikit lantai rumah

responden beralaskan keramik dan semen baik pada kelompok eksperimen dan

pembanding sama masing-masing yaitu 5 rumah (15,6%).

4.2.2 Analisis Univariat

4.2.2.1 Status Tikus yang didapat di Rumah Responden Kelompok

Eksperimen

Jumlah tikus yang didapat di rumah responden kelompok eksperimen dapat

dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Jumlah Tikus yang didapat di Rumah Responden Kelompok

Eksperimen

No Status Tikus yang didapat n %

1 Mendapat tikus 17 53,1

2 Tidak mendapat tikus 15 46,9

Jumlah 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui jumlah tikus yang masuk dalam live

trap lebih banyak yaitu sebanyak 17 tikus (53,1%) dan yang tidak mendapat tikus

sebanyak 15 tikus (46,9%).

Page 66: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

49

4.2.2.2 Status Tikus yang didapat di Rumah Responden Kelompok

Pembanding

Status tikus yang didapat di Rumah Responden kelompok pembanding dapat

dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Status Tikus yang didapat di Rumah Responden Kelompok

Pembanding

No JumlahTikus Tertangkap N %

1 Mendapat tikus 9 28,13

2 Tidak mendapat tikus 23 71,87

Jumlah 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui lebih banyak rumah yang tidak

mendapatkan tikus yaitu sebanyak 23 rumah tidak mendapat tikus (71,87%) dan 9

rumah mendapat tikus (28,13%).

4.2.2.3 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Eksperimen

Status keberadaan pinjal pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel

4.12.

Tabel 4.12 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Eksperimen

No Status Keberadaan Pinjal n %

1 Tidak ada pinjal 22 68,8

2 Ada pinjal 10 31,2

Jumlah 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui status keberadaan pinjal pada

kelompok eksperimen 22 responden (68,8%) tidak ada pinjal dan 10 responden

(31,2%) ada pinjal.

Page 67: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

50

4.2.2.4 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Pembanding

Status keberadaan pinjal pada kelompok Pembanding dapat dilihat pada tabel

4.13.

Tabel 4.13 Status Keberadaan Pinjal pada Kelompok Pembanding

No Status Keberadaan Pinjal n %

1 Tidak ada pinjal 24 75,0

2 Ada pinjal 8 25,0

Jumlah 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui status keberadaan pinjal pada

kelompok pembanding, yaitu 24 responden (75%) tidak ada pinjal dan 8 responden

(25%) ada pinjal.

4.2.3 Analisis Bivariat

4.2.3.1 Uji Normalitas Data Jumlah Tikus

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data

yang diperoleh peneliti saat penelitian. Normal tidaknya data ini juga digunakan

untuk menentukan uji statistik yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.

UJi normalitas data dapat menggunakan uji sphapiro-wilk. Uji normalitas data dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14.

Page 68: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

51

Tabel 4.14 Uji Normalitas Data

Kelompok Hasil Nilai

Probabilitas

Tikus Eksperimen dan

Pembanding

Ada tikus 0,000

Tidak ada tikus 0,001

Pinjal Eksperimen dan

Pembanding

Ada pinjal 0,000

Tidak ada pinjal 0,000

Pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa uji normalitas data pada kelompok

eksperimen dan pembanding yang mendapat tikus sebesar p=0,000 (<α 0,05),

sehingga data tidak terdistribusi secara normal. Nilai pada kelompok eksperimen dan

pembanding yang tidak mendapat tikus sebesar p=0,001 (<α 0,05), sehingga data

pada kelompok eksperimen dan pembanding yang tidak mendapat tikus juga tidak

terdistribusi secara normal.

Pada kelompok eksperimen dan pembanding yang mendapat pinjal dapat

diketahui sebesar p=0,000 (<α 0,05), sehingga data tidak terdistribusi secara normal.

Nilai pada kelompok eksperimen dan pembanding yang tidak mendapat pinjal sebesar

p=0,000 (<α 0,05), sehingga kelompok eksperimen dan pembanding juga tidak

terdistribusi secara normal.

Dari hasil analisis normalitas semua data tidak terdistribusi normal, maka

digumakan uji alternatif dari uji t-berpasangam yaitu uji Wilxocon.

4.2.3.2 Perbedaan Jumlah Tikus antara Kelompok Eksperimen dan

Pembanding

Hasil perhitungan normalitas jumlah tikus untuk kelompok eksperimen dan

pembanding tidak terdistribusi secara normal sehingga digunakan uji alternative

Page 69: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

52

Wilxocon. Hasil perbandingan jumlah tikus antara kelompok eksperimen dan

pembanding dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Perbedaan Jumlah Tikus antara Kelompok Eksperimen dan

Pembanding

No Jumlah Tikus Frekuensi Persentase %

1 Pembanding < eksperimen 13 40,6

2 Pembanding > eksperimen 4 12,5

3 Pembanding = eksperimen 15 46,9

Jumlah 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui jumlah tikus kelompok eksperimen

lebih besar dari pada kelompok pembanding sebesar 13 responden (40,6%). Jumlah

tikus kelompok eksperimen lebih kecil dari kelompok pembanding sebesar 4

responden (12,5%) dan responden yang jumlah tikusnya sama antara kelompok

eksperimen dan kelompok pembanding sebesar 15 responden (46,9%).

Uji statistik perbandingan jumlah tikus antara kelompok eksperimen dan

pembanding dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Uji Statistik Perbandingan antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Pembanding

No Variabel Mean Median

Standar

Deviasi n p value

1 Eksperimen 0,5 1,0 0,5 32 0,03

2 Pembanding 0,3 0,0 0,4 32

Berdasarkan pada tabel 4.16 dapat diketahui nila mean (rata-rata) kelompok

eksperimen lebih besar dari kelompok pembanding sebesar (0,5>0,3). Berdasarkan uji

statistic Wilxocon diketahui hasil p value sebesar 0,03 lebih kecil dari pada nilai α

Page 70: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

53

(0,05). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat pebedaan

jumlah tikus antara kelompok eksperimen dan pembanding. Maka melalui partisipasi

ibu dalam pemasang live trap dapat meningkatkan jumlah tikus yang tertangkap.

4.2.3.3 Perbedaan Jumlah Pinjal yang didapat antara Kelompok Eksperimen

dan Pembanding.

Hasil perhitungan uji normalitas data jumlah pinjal pada kelompok

eksperimen dan pembanding tidak terdistribusi secara normal, maka digunakan uji

alternatif yaitu uji Wilxocon. Hasil perhitungan jumlah pinjal antara kelompok

eksperimen dan pembanding dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Perbedaan Jumlah Pinjal yang didapat antara Kelompok

Eksperimen dan Pembanding

No Jumlah Pinjal Frekuensi Persentase %

1 Pembanding < eksperimen 9 28,1

2 Pembanding > eksperimen 7 21,9

3 Pembanding = eksperimen 16 50,0

Jumlah 32 100,0

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui jumlah pinjal kelompok eksperimen

lebih besar dari pada pembanding sebanyak 9 responden (28,1%). Jumlah pinjal

eksperimen lebih kecil dari pebanding sebanyak 7 responden (21,9%) dan jumlah

eksperimen sama dengan pembanding sebanyak 16 responden (50,0%).

Page 71: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

54

Tabel 4.18 Uji Statistik Perbedaan Jumlah Pinjal antara Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Pembanding

No Variabel Mean Median

Standar

Deviasi n p value

1 Eksperimen 1,00 0,0 1,8 32 0,617

2 Pembanding 0,75 0,0 1,5 32

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui nilai mean (rata-rata) kelompok

eksperimen lebih besar dari kelompok pembanding sebesar (1,0>0,75). Berdasarkan

uji statistic dengan uji Wilxocon nilai p value sebesar 0,617 lebih besar dari α (0,05).

Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada perbedaan

jumlah pinjal yang ada pada tubuh tikus antara kelompok eksperimen dan kelompok

pembanding. Maka melalui partisipasi ibu dalam pemasangan live trap belum bisa

meningkatkan jumlah pinjal yang tertangkap pada tubuh tikus.

Page 72: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

55

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Perbedaan Jumlah Tikus yang didapat antara Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Pembanding

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan jumlah

tikus yang tertangkap antara kelompok eksperimen dan pembanding. Hal tersebut

didasarkan pada nilai p value = 0,029 lebih kecil dari α 0,05, sehingga dapat diartikan

terdapat perbedaan jumlah tikus yang tertangkap dalam live trap antara kelompok

eksperimen dan pembanding. Hasil tersebut menunjukan melalui partisipasi ibu

efektif untuk meningkatkan jumlah tikus yang tertangkap dalam live trap.

Adanya partisipasi ibu menjadikan ibu tahu bagaimana cara memasang live

traop yang sesuai pada jalur tikus, sehingga ibu mengetahui bagaimana cara menjaga

keluarganya dari bahaya penyakit akibat tikus. Dengan meningkatnya pengetahuan

ibu menjadikan mereka berlomba-lomba menangkap tikus agar rumahnya bersih dari

tikus. Hal ini sesuai dengan pernyataan Green dan Kreuter (2005), determinan

perilaku atau tindakan seseorang dipengaruhi oleh faktor predisposisi (pengetahuan

individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial dan unsur-unsur lain yang ada

dalam individu), faktor pendukung (tersedianya sarana kesehatan dan kemudahan

untuk mencapainya) dan faktor pendorong (pengaruh keluarga, teman, panutan,

pelaksana kesehatan dan pembuat keputusan).

Page 73: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

56

Peningkatan jumlah tikus melalui partisipasi ibu juga sesuai dengan pedoman

Sub Direktorat Zoonosis (2008), bahwa target populasi yang efektif untuk melakukan

pencegahan penyakit pes antara lain: anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP, dan

SMA, bapak atau ibu guru, dan ibu rumah tangga.

5.1.2 Perbedaan Jumlah Pinjal yang didapat antara Kelompok Eksperimen

dan Pembanding.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan jumlah

pinjal yang didapat pada tubuh tikus antara kelomok eksperimen dan pembanding.

Hal tersebut didasarkan pada nilai p value = 0,617 lebih besar dari nilai α 0,05,

sehingga dapat diartikan tidak ada perbedaan jumlah pinjal yang didapat pada tubuh

tikus antara kelompok ekserimen dan pembanding. Hasil tersebut menunjukan bahwa

partisipasi ibu dalam memasang live trap kurang efektif untuk meningkan jumlah

pinjal.

Pertisipasi ibu dalam penelitian ini belum bisa meningkatkan jumlah pinjal

yang tertangkap. Keadaan ini dimungkinkan karena dua hal, yaitu karena proses

penyisiran tikus harus menunggu petugas laboratorium, kemudian baru dibawa ke

laboratorium puskesmas untuk dilakukan penyisiran. Faktor yang kedua

dimungkinkan pinjal berpindah ke vektor lain saat didalam live trap, karena pinjal

mendeteksi adanya cahaya. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Mukono (2000)

bahwa pinjal menghindari cahaya (fototaksis negatif).

Page 74: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

57

5.2 Hambatan Dan Kelemahan Penelitian

Penelitian tentang partisipasi Ibu dalam pemasangan live trap di Desa

Sukabumi Kecamatan Cepogo 2012 memiliki beberapa hambatan dan kelemahan.

Hambatan dan kelemahan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Banyaknya penduduk yang bermatapencarian sebagai petani, sehingga waktu

untuk bertemu sangat sulit dan pengambilan tikus hasil tangkapan harus di

identifikasi keesokan harinya.

2. Tikus hasil tangkapan tidak bisa disisir langsung ditempat karena perlu

menggunakan alat-alat laboratorium.

3. Pemberian intervensi partisipasi ibu hanya dilakukan dalam sekali pemasangan

live trap, bukan diulang selama satu tahun karena terbatasnya waktu dan

kemampuan peneliti.

Page 75: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

58

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN

a. Ada perbedaan bermakna peningkatan jumlah tikus yang tertangkap anatra

kelompok eksperimen dan pembanding (p = 0,029), sehingga partisipasi ibu

dalam pemasangan live trap dapat meningkatkan jumlah tikus yang

tertangkap.

b. Tidak ada perbedaan bermakna peningkatan jumlah pinjal yang tertangkap

antara kelompok eksperimen dan pembanding (p = 0,617), sehingga

partisipasi ibu dalam memasang live trap tidak dapat meningkatkan jumlah

pinjal yang tertangkap pada tubuh tikus.

6.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka saran-

saran yang dapat diberikan adalah:

6.2.1 Bagi Puskesmas Cepogo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali

Diharapkan bekerjasama dengan Ibu dalam peletakan live trap untuk

pencegahan penyakit pes dan melakukan penyuluhan ke Ibu agar mereka lebih tahu

tentang pencegahan penyakit pes.

Page 76: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

59

6.2.2 Bagi Pihak Pemerintah Kelurahan Sukabumi

Mengupayakan dan mengkoordinasi Ibu untuk bersama-sama melakukan

pencegahan penyakit pes melalui pemasangan live trap dan memberi motivasi Ibu

agar terlepas dari daerah fokus pes.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema serupa diharapkan

melakukan penelitian agak lama dengan memasang live trap bulanan agar diperoleh

perubahan perilaku akibat adanya suatu intervensi.

Page 77: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

60

DAFTAR PUSTAKA

AP Hadi, 2009, Konsep Pemberdayaan Partisipasi dan Kelembagaan dalam

Pembangunan,http://suniscome.50webs.com/2009/konsep_pemberdayaan_partis

ipasi_kelembagaan-1-1.PDF, diaskes 8 Februari 2013.

Antananarivo, 2008, Interregional meeting on prevention and control of plague

Madagaskar: WHO.

Bhisma Murti, 2003, Prinsip Dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

_______, 1996, Prinsip Dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Dahlan M.Sopiyudin, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba

medika.

Departemen Kesehatan, 2000, Pedoman Pengendalian Tikus Khusus Rumah Sakit,

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan, 2008, Pedoman Pengendalian Tikus Khusus Rumah Sakit,

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, 2009, Laporan Kasus Pencegahan Penyakit

Bersumber Dari Binatang, Boyolali: DKK

________________________________, 2010, Laporan Kasus Pencegahan Penyakit

Bersumber Dari Binatang, Boyolali: DKK

________________________________, 2012, Laporan Kasus Pencegahan Penyakit

Bersumber Dari Binatang, Boyolali: DKK

Dr Kenneth L. Gage, 2011, Plague Surveillance, WHO.

Dr Euis Sunarti, Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Masyarakat,

Euissunarti.staff.ipb.ac.id. PDF, diaskes 8 Februari 2013.

Ircham Machfoedz, 2008, Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai Penyakit,

Yogyakarta: Fitramaya.

Page 78: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

61

Ircham Machfoedz dan Eko Suryani, 2008, Pendidikan Kesehatan Bagian dari

Promosi Kesehatan, Yogyakarta: Fitramaya.

Jawetz, Melnick, dan Adelberg`s 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta: Salemba

Medika.

Temple Jennifer L, 2004, The Musk Shrew (Suncus murinus): A Model Species for

Studies of Nutritional Regulation of Reproduction, Volume 45, No 1, hlm 25-34.

M. Sopiyudin Dahlan, 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta:

Salemba Medika.

Sitti Chodijah dkk, 2011. Peningkatan Peranserta Masyarakat Dalam Pelaksanaan

Pemberantasan Sarang Nyamuk Dbd (Psn-Dbd) Di Dua Kelurahan Di Kota

Palu, Sulawesi Tengah, (Online), Vol. 21, No 4, 2011,

(http://ejournal.litbang.depkes.go.id), diakses 20 Februari 2012.

Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Gramedia.

, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar,

Jakarta: PT

___________________, 2006. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT

Rineka Cipta.

___________________. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Soni Purwanto, 2005, Studi Kepadatan Tikus dan Pinjal di Pelabuhan Semarang,

Skripsi: UNDIP

Staf Pengajar Departemen Parasitologi FKUI, 2008, Parasitologi Kedokteran,

Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Stantley Lameshow dkk, 1997, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan,

Yogjakarta: UGM Press.

Sub Direktorat Zoonosis, 2000, Pedoman Penanggulangan Pes Di Indonesia, Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

____________________, 2008, Pedoman Penanggulangan Pes Di Indonesia,

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Sudigdo Sastroasmoro, 2008, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta:

CV Sagung Seto.

Sugiyono. 2009, Statistik Nonparametrik, Bandung: CV Alfabeta.

Page 79: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

62

Susanna Dewi, 2011, Entomologi Kesehatan Buku I, Jakarta: UI-Press.

____________,2011, Entomologi Kesehatan Buku 2, Jakarta: UI-Press.

S.Hannang, 2005, Pengendalian Rodent Suatu Tindakan Karantina, Jurnal Kesehatan

Lingkungan Volume 2.

Swastiko Priyambodo, 2003, Pengendalian Hama Tikus Terpadu, Jakarta: Penebar

Swadaya.

Page 80: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

63

LAMPIRAN

Page 81: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

64

Page 82: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

65

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

Page 83: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

66

Lampiran 3: Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Boyolali

Page 84: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

67

Lampiran 4 : Tabel Laporan Hasil Trapping

Laporan Hasil Trapping

Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian

No Nama Jumlah Trap Jumlah Tikus

Tertangkap

Jumlah Pinjal

Tertangkap

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

Page 85: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

68

KUESIONER

PENGARUH PEMBERDAYAAN IBU TERHADAP ANGKA SUKSES

TRAPPING DI DESA SUKABUMI KECAMATAN CEPOGO

KABUPATEN BOYOLALI

Isilah identitas responden dan beri tanda chek list ( ) sesuai dengan keadaan rumah yang

sebenarnya.

I. Identitas Responden

Nama :

No Responden :

Umur :

Pendidikan :

II. Status Sosial

Pekerjaan

a. Tidak bekerja

b. PNS

c. Buruh

d. Swasta

e. Petani

f. Lain-lain…………….

III. Sanitasi Fisik Rumah

Page 86: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

69

Kriteria Ya Tidak

1. Keberadaan ventilasi

2. Luas ventilasi > 10%

3. Luas ventilasi < 10%

4. Pencahayaan

a. < 60 lux

b. 60 lux

c. 120 lux

d. >120 lux

5. Keberadaan tempat pembuangan sampah

6. Keberadaan saluran limbah

7. Plafon/langit-langit rumah

8. Bahan lantai rumah

a. Keramik/ubin

b. Semen

c. Tanah

Page 87: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

70

Lampiran 6 : Surat Permohonan Sebagai Partisipan Penelitian

PERMOHONAN SEBAGAI PARTISIAPAN PENELITIAN

Kepada

Yth : Responden Penelitian

Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Emy Rahmawati

NIM : 6450408037

Status : Mahasiswa Program Sarjana (S1) Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang.

Bermaksud mengadakan penelitian tentang “Pemberdayaan Ibu Terhadap

Angka Sukses Trapping di Desa Sukabumi Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

Tahun 2012”. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Saudara

sebagai responden dengan berpartisipasi mengikuti program yang telah direncanakan.

Untuk itu, saya mengharap kesediaan Saudara secara sukarela untuk menjadi

partisipan dalam penelitian saya.

Atas bantuan dan kesediaan Saudara menjadi responden saya ucapkan terima

kasih.

Peneliti

Emy Rahmawati

Page 88: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

71

Lampiran 7 : Surat Persetujuan Menjadi Partisipan Penenlitian

PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawa ini:

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya secara sukarela bersedia menjadi

partisipan dalam penelitian ini. Saya akan berpartisipasi dalam penelitian ini dari

awal penelitan hingga penelitian ini selesai.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh

kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.

Semarang, November 2012

Partisipan

(…………………………..)

Page 89: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

72

Lampiran 8 : Tabel Status Sosial Responden

Tabel Status Sosial Responden Kelompok Eksperimen

Kode

Responden

Usia Pendidikan Pekerjaan

E1 50 SD Petani

E2 45 SD Ibu rumah tangga

E3 30 SD Petani

E4 40 SD Petani

E5 50 SD Petani

E6 50 SD Petani

E7 29 SD Petani

E8 40 SD Petani

E9 50 SD Petani

E10 45 SD Petani

E11 35 SD Ibu rumah tangga

E12 30 SMP Ibu rumah tangga

E13 30 SD Petani

E14 27 SD Pedagang

E15 38 SD Ibu rumah tangga

E16 35 SD Petani

E17 39 SD Petani

E18 48 SD Petani

E19 60 SD Petani

E20 60 SD Petani

E21 30 SD Petani

E22 30 SD Petani

E23 25 SD Petani

E24 22 SMP Petani

E25 30 SD Petani

E26 35 SD Petani

E27 30 SD Petani

E28 35 SD Petani

E29 35 SD Petani

E30 30 SD Petani

E31 38 SD Petani

E32 45 SD Petani

Page 90: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

73

Tabel Status Sosial Responden Kelompok Pembanding

Kode

Responden

Usia Pendidikan Pekerjaan

P1 45 SD Petani

P2 40 SMA Petani

P3 40 SD Petani

P4 33 SD Petani

P5 25 SD Petani

P6 30 SD Petani

P7 30 SD Ibu rumah tangga

P8 50 SD Petani

P9 29 SD Ibu rumah tangga

P10 60 SD Ibu rumah tangga

P11 30 SMP Petani

P12 50 SD Petani

P13 60 SD Petani

P14 35 SD Ibu rumah tangga

P15 35 SD Petani

P16 30 SD Petani

P17 60 SD Pedagang

P18 35 SD Petani

P19 35 SD Petani

P20 60 SD Petani

P21 60 SD Petani

P22 30 SD Petani

P23 40 SD Petani

P24 35 SD Petani

P25 45 SD Petani

P26 38 SD Petani

P27 30 SD Ibu rumah tangga

P28 30 SD Petani

P29 35 SD Petani

P30 40 SD Petani

P31 30 SD Petani

P32 35 SD Petani

Page 91: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

74

DATA JUMLAH PINJAL DAN TIKUS KELOMPOK EKSPERIMEN

Nama Tikus yang didapat Pinjal yang didapat

sumi 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0

Sarjiem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Anis 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

Parsih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulami 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Tuminah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Yami 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0

Singat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siruh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Suminah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hartini 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rebi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Taslimah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Nunik 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0

Ngatinem 0 1 0 0 0 0 7 0 0 0

Tarmi 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0

Situr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Minem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tukirah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siyam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gito 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Murtini 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0

Siti 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0

Warni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Warti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Riani 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0

Sartini 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Wijiem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rubinah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Darmi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 8 9 0 0 0 6 26 0 0 0

Page 92: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

75

DATA JUMLAH TIKUS DAN PINJAL KELOMPOK PEMBANDING

Nama Tikus yang didapat Pinjal yang didapat

Warsiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sunar 0 1 0 0 0 0 6 0 0 0

Rohani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Panut 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0

Sutinah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sukati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karsini 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

isti 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0

Bosipan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ngatini 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Singat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Wagiyah 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0

Rami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Semi 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0

Parsih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Parti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Partinah 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0

Mini 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jitun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tumini 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Suminem 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0

Parni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pareng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karso 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yamini 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Slamet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tarti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sarmi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Daliman 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0

Rubinem 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

salam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Winarto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 5 4 0 0 0 11 13 0 0 0

Page 93: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

76

Lampiran 11 : Hasil Pemeriksaan Kondisi Rumah Responden

Tabel Hasil Pemeriksaan Kondisi Rumah Responden Kelompok Eksperimen

Kode

Responden

Ventilasi Luas

Ventilasi

Pencahayaan Sampah Saluran

Limbah

plafon Kondisi

Lantai

E1 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E2 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Semen

E3 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E4 Ada <10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E5 Tidak ada <10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Kramik

E6 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E7 Ada >10% <60 lux Ada Tidak ada Ada Semen

E8 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E9 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E10 Tidak ada <10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E11 Ada >10% <60 lux Tidak ada Ada Ada Kramik

E12 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Ada Kramik

E13 Ada >10% <60 lux Ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E14 Ada >10% <60 lux Tidak ada Ada Ada Kramik

Page 94: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

77

E15 Ada >10% <60 lux Ada Tidak ada Ada Semen

E16 Ada >10% <60 lux Ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E17 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E18 Ada <10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Ada Tanah

E19 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E20 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E21 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E22 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E23 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E24 Ada >10% <60 lux Ada Ada Tidak ada Semen

E25 Ada >10% <60 lux Tidak ada Ada Tidak ada Tanah

E26 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Kramik

E27 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Semen

E28 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E29 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E30 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E31 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

E32 Ada >10% <60 lux Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tanah

Page 95: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

78

Tabel Hasil Pemeriksaan Kondisi Rumah Responden Kelompok Pembanding

Kode

Responden

Ventilasi Luas

Ventilasi

Pencahayaan Sampah Saluran

Limbah

plafon Kondisi

Lantai

P1 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P2 Ada >10% <60 Lux Ada Ada Tidak Ada Tanah

P3 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P4 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Kramik

P5 Ada >10% <60 Lux Ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P6 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P7 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Kramik

P8 Tidak ada <10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Kramik

P9 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Semen

P10 Ada <10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P11 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Ada Tanah

P12 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P13 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P14 Tidak ada <10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P15 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

Page 96: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

79

P16 Tidak ada <10% <60 Lux Ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P17 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Ada Kramik

P18 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P19 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Semen

P20 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Ada Tanah

P21 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Ada Semen

P22 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P23 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Ada Tidak Ada Tanah

P24 Tidak ada <10% <60 Lux Ada Ada Tidak Ada Semen

P25 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P26 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Semen

P27 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P28 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P29 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Tanah

P30 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Kramik

P31 Ada >10% <60 Lux Ada Ada Tidak Ada Tanah

P32 Ada >10% <60 Lux Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada Kramik

Page 97: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

80

Lampiran 12 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Page 98: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

81

Lampiran 13 : Hasil Uji Statistik

HASIL UJI STATISTIK PERBANDINGAN JUMLAH

TIKUS KELOMPOK EKSPERIMEN DAN PEMBANDING

1. UJI NORMALITAS

Tests of Normality

tikus

pembanding

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tikus eksperimen tidak ada tikus .358 24 .000 .637 24 .000

ada tikus .325 8 .013 .665 8 .001

a. Lilliefors Significance Correction

2. UJI WILXOCON

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

tikus pembanding - tikus

eksperimen

Negative Ranks 13a 9.00 117.00

Positive Ranks 4b 9.00 36.00

Ties 15c

Total 32

a. tikus pembanding < tikus eksperimen

b. tikus pembanding > tikus eksperimen

c. tikus pembanding = tikus eksperimen

Page 99: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

82

Test Statisticsb

tikus

pembanding -

tikus eksperimen

Z -2.183a

Asymp. Sig. (2-tailed) .029

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 100: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

83

HASIL UJI STATISTIK PERBANDINGAN JUMLAH

PINJAL KELOMPOK EKSPERIMEN DAN PEMBANDING

1. UJI NORMALITAS

Tests of Normality

pinjal

pembanding

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pinjal eksperimen tidak ada pinjal .401 24 .000 .616 24 .000

ada pinjal .513 8 .000 .418 8 .000

a. Lilliefors Significance Correction

2. UJI WILXOCON

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

pinjal pembanding - pinjal

eksperimen

Negative Ranks 9a 8.50 76.50

Positive Ranks 7b 8.50 59.50

Ties 16c

Total 32

a. pinjal pembanding < pinjal eksperimen

b. pinjal pembanding > pinjal eksperimen

c. pinjal pembanding = pinjal eksperimen

Page 101: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

84

Test Statisticsb

pinjal

pembanding -

pinjal

eksperimen

Z -.500a

Asymp. Sig. (2-tailed) .617

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 102: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

85

Lampiran 14 Dokumentasi Kegiatan

FOTO KEGIATAN

Peneliti melakukan wawancara dengan responden

Peneliti melakukan pengukuran kondisi pencahayaan rumah responden

Page 103: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

86

Contoh tempat pembuangan sampah responden

Contoh saluran limbah responden

Page 104: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

87

Penyuluhan penyakit pes dan penjelasan peletakan live trap

Contoh peletakan live trap yang dilakukan ibu

Page 105: PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP … · 2013. 11. 1. · i . PARTISIPASI IBU DALAM PEMASANGAN LIVE TRAPP TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN TIKUS DAN PINJAL DI DESA SUKABUMI

88

Contoh tikus hasil penangkapan

Contoh Penyisiran pinjal tikus