Upload
beatrix-flora-siregar
View
36
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pbl pbl
Citation preview
PBL B6
SUSUNAN DAN MEKANISME KERJA OTOT
Myasthenia Gravis Penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot
IDENTIFIKASI ISTILAH
Seorang anak perempuan berumur 13 tahun, mengeluh lemas sampai tidak kuat mengangkat barang, berulang setiap hari, terutama siang
RUMUSAN MASALAH
Lemas hingga tidak kuat
mengangkat barang
Struktur Otot Makroskopik
Mikroskopik
Mekanisme Kerja Otot
Aerob
Anaerob
Proses Glikolisis
KontraksiRelaksasi
ANALISIS MASALAH
Seorang anak perempuan berumur 13 tahun dengan keluhan lemas sampai tidak kuat mengangkat barang, di duga menderita kelemahan otot
HIPOTESIS
Ekstremitas SuperiorOtot-otot dari bagian belakang truncus Otot-otot dari bagian depan truncus Otot-otot bahuOtot-otot lengan atasOtot-otot lengan bawah :
- Otot-otot ventral- Otot-otot radial- Otot-otot dorsal
STRUKTUR MAKROSKOPIK OTOT
Ekstremitas InferiorOtot-otot pangkal pahaOtot-otot tungkai atas :
- Otot ventral- Otot medial- Otot dorsal
Otot-otot tungkai bawah :- Otot ventral/extensor- Otot dorsal/flexor- Otot lateral
AntagonisAntagonis adalah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah: 1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan) 2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati
badan) 3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas)
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup)
SIFAT KERJA OTOT
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.
Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serabut otot.
Di setiap ujung, saraf mensekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit.
Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membrane serabut otot untuk membuka banyak kanal “bergerbang asetilkolin” melalui molekul-molekul protein yang terapung pada membran
MEKANISME KERJA OTOT
ATP merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
ATP ---- ADP + P AktiN + Miosin -- ----------------------------------- Aktomiosin
ATPase
Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi t inggi yang terdapat dalam konsentrasi t inggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
kreatinFosfokreatin + ADP ----------------------- keratin + ATP Fosfokinase
MEKANISME BIOKIMIA DALAM KERJA OTOT
Zat kreatin fosfat Ikatan berenergi tinggi dari kreatin fosfat dipecahkan dan
dilepaskan energi yang mengakibatkan pengikatan ion fosfat baru pada ADP untuk membentuk kembali ATP. Akan tetapi, jumlah total kreatin fosfat juga sangat sedikit, hanya sekitar lima kali jumlah ATP.
Energi yang dikeluarkan dari bahan makanan Sebagian besar energi ini dilepaskan dalam perjalanan
oksidasi bahan makanan tersebut. Oksidasi ini mengeluarkan energi yang hampir seluruhnya berlangsung dalam mitokondria, yang menggunakan energi yang dikeluarkan untuk membentuk ATP baru.
SUMBER ENERGI DALAM KERJA OTOT
Reaksi anaerob (glikolisis) Glikolisis dapat memenuhi kebutuhan ATP untuk kontraksi
otot dalam waktu singkat jika persendian oksigen tidak mencukupi.
Reaksi aerob (memakai oksigen) Saat aktivitas berlangsung, asam piruvat yang terbentuk
melalui glikolisis anaerob mengalir ke mitokondria untuk masuk ke siklus asam sitrat (trikarboksilat) untuk oksidasi. Reaksi aerob berlangsung lambat tetapi efesien, menghasilkan energi sampai 36 mol ATP per mol glukosa.
Pembentukan asam laktat dalam glikolisis anaerob Asam laktat berdifusi ke luar dari otot dan dibawa ke hati
untuk disintesis ulang jadi glukosa.
Penimbunan asam laktat didalam proses kelelahan diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologis yang karenanya asam laktat menghalangi fungsi otot.
Kedua mekanisme tersebut tergantung kepada efek asam laktat pada pH intraseluler atau konsentrasi ion hidrogen (H+).7
PENUMPUKAN AS.LAKTAT
Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H+ meningkat, dan pH menurun. Di lain pihak, peningkatan konsentrasi ion H+ menghalangi proses rangkaian eksitasi oleh menurunnya sejumlah Ca²+
yang dikeluarkan dari retikulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas mengikat Ca²+ — troponin.
Peningkatan konsentrasi ion H+ juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam anaerobik glikolisis.
Dari pembahasan di atas, jika dikaitkan dengan kasus, perempuan umur 34 tahun tersebut hanya mengalami kelelahan otot. Hal itu dapat terjadi dikarenakan adanya kontraksi terus menerus mengakibatkan otot selalu berkontraksi dan kurangnya istirahat. Dan juga mungkin kurangnya oksigen pada perempuan tersebut sehingga peredaran darah di serabut otot tidak berjalan dengan lancar.
Selain itu, sebab sebab kelelahan otot yang bisa dialami oleh perempuan itu ialah terjadinya penimbunan asam laktat sehingga menghalangi serabut otot untuk berkontraksi sehingga perempuan itu harus lebih banyak beristirahat supaya tidak berlanjut yang lebih fatal.
KESIMPULAN
Terima Kasih