8
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 4.1 Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan instrumentasi dan pengendalian tekanan. Percobaan instrumentasi dilakukan dengan cara mengkalibrasi alat ukur berupa manometer U dan barometer, sedangkan untuk percobaan pengendalian dilakukan dengan menggunakan alat PCT 10 dan PCT 14. Pada percobaan instrument, udara bertekanan dialirkan dari compressor melalui selang yang dihubungkan dengan alat ukur yang nantinya akan mengukur tekanan yang masuk dari udara tersebut. Masing-masing alat ukur diukur sebanyak 10 kali. Dari hasil percobaan, kami memperoleh grafik perubahan tekanan berdasarkan perubahan bukaan sebanyak 10 kali untuk masing-masing alat ukur.

Pebahasantekanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tekanan

Citation preview

Page 1: Pebahasantekanan

BAB IV

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

4.1 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan instrumentasi dan pengendalian

tekanan. Percobaan instrumentasi dilakukan dengan cara mengkalibrasi alat ukur berupa

manometer U dan barometer, sedangkan untuk percobaan pengendalian dilakukan dengan

menggunakan alat PCT 10 dan PCT 14.

Pada percobaan instrument, udara bertekanan dialirkan dari compressor melalui

selang yang dihubungkan dengan alat ukur yang nantinya akan mengukur tekanan yang

masuk dari udara tersebut. Masing-masing alat ukur diukur sebanyak 10 kali.

Dari hasil percobaan, kami memperoleh grafik perubahan tekanan berdasarkan

perubahan bukaan sebanyak 10 kali untuk masing-masing alat ukur.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

20

40

60

80

100

120

Teka

nan

(mm

Hg)

Gambar 4.1 Grafik tekanan vs bukaan pada instrumen manometer U

Dari data yang kami peroleh, dapat dilihat pada gambar 4.1 bahwa perubahan

tekanan pada manometer U berbanding lurus terhadap perubahan bukaan. Semakin besar

bukaan, maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Hal ini hanya implementasi

dari pengontrolan tekanan, semakin besar bukaan maka tekanan yang mengalir pada selang

Page 2: Pebahasantekanan

akan semakin besar. Data yang kami peroleh juga terbentuk sangan linier, hal ini terjadi

karena setiap perubahan bukaan sesuai dengan perubahan tekanan, dan ini terjadi secara

konstan dan stabil.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

2

4

6

8

10

12

14

16

18

PsiBar

Teka

nan

Gambar 4.2 Grafik tekanan vs bukaan pada instrumen barometer

Sama halnya dengan manometer U, hal yang serupa juga terjadi pada data yang

kami peroleh untuk kalibrasi alat ukur barometer. Dapat dilihat pada gambar 4.2, tekanan

yang dihasilkan berbanding lurus terhadap bukaan. Hanya saja pada barometer terdapat

dua macam satuan yaitu psi dan bar. Walaupun nilai yang dihasilkan berbeda antara psi

dan bar, tetapi tekanan yang dihasilkan sama karena hanya satuan yang berbeda.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

2

4

6

8

10

12

14

16

PsiBar

Teka

nan

Gambar 4.3 Grafik tekanan vs bukaan pada instrumen barometer tambahan

Page 3: Pebahasantekanan

Data hasil perolehan dari percobaan kalibrasi instrument dikonversi ke satuan

kg/cm2, baik itu satuan mmHg maupun bar atau psi. Dari hasil konversi, dapat diketahui

bahwa tekanan hasil konversi dari mmHg ke kg/cm2 lebih kecil nilainya dari pada hasil

konversi dari bar ke kg/cm2 dan psi ke kg/cm2. Hal ini terjadi disebabkan oleh nilai

konversi mmHg ke kg/cm2 lebih kecil dibandingkan bar dan psi ketika dikonversikan ke

kg/cm2. Akan tetapi besarnya tekanan yang dihasilkan tetaplah sama hanya satuan yang

berbeda sehingga nilai tekanan dari maisng-masing satuan berbeda. Perbedaan ini juga

disebabkan karena mmHg dama satuan SI sedangkan bar dan psi dalam satuan British.

Pada percobaan pengendalian, dilakukan berbagai setting proporsional yaitu dari

bukaan 10% sampai 100% dan dari 100% sampai 10% demgan dua cara pengamatan yaitu

melalui vessel dan tanpa melalui vessel. Pada percobaan ini juga dapat ditinjau berapa

besar tekanan yang dihasilkan pada system jika dilakukan beberapa gangguan seperti

membuka dan menutup valve secara bervariasi. Berikut beberapa grafik yang diperoleh

dan percobaan pengendalian:

a. Pengamatan Tekanan Melalui Vessel

10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000

2

4

6

8

10

12

14

Tekanan Melalui Vessel

P1P2P3P4

Teka

nan

(psi)

Gambar 4.4 Grafik pengendalian tekanan melalui vessel bukaan 10 % - 100%

Dari grafik 4.4, dapat dilihat bahwa semakin besar SV (set valve) yang dibuka

maka tekanan pada P3 dan P4 akan terus meningkat. Sedangkan pada pengaturan bukaan

100% - 10 %, dapat dilihat pada brafik 4.5, terjadi sedikit perbedaan pada P3 dan P4. Hal ini

terjadi akibat adanya gangguan proses yang terjadi walaupun sangat kecil pada P4

Page 4: Pebahasantekanan

sedangkan pada P3 aliran balik terlihat mengalami perbedaan yang jelas. Hal ini mungkin

disebabkan oleh kesalahan saat membuka dan menutup valve.

Sedangkan untuk P1 dan P2, tidak terjadi perubahan karena nilai yang dihasilkan

tetap. Hal ini terjadi karena tekanan pada P1 dan P2 tidak dipengaruhi oleh bukaan valve.

100 90 80 70 60 50 40 30 20 100

2

4

6

8

10

12

14

16

Tekanan Melalui Vessel

P1P2P3P4

Teka

nan

(psi)

Gambar 4.5 Grafik pengendalian tekanan melalui vessel bukaan 100% - 10%

b. Pengamatan Tekanan Tanpa Melalui Vessel

10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000

2

4

6

8

10

12

14

16

Tekanan Tanpa Melalui Vessel

P1P2P3P4

Teka

nan

(psi)

Gambar 4.6 Grafik pengendalian tekanan tanpa melalui vessel bukaan 10% - 100%

Page 5: Pebahasantekanan

Berbeda dengan grafik yang diperoleh pada percobaan sebelumnya, pada grafik 4.6

dapat dilihat P2 mengalami perubahan (tidak konstan). Hal ini membuktikan bahwa pada

percobaan tanpa melalui vessel bukaan 10% - 100% ada sedikit perbedaan pada P2, hal ini

bisa saja terjadi karena ada sedikit gangguan sehingga berpengaruh pada P2.

100 90 80 70 60 50 40 30 20 100

2

4

6

8

10

12

14

16

Tekanan Tanpa Melalui Vessel

P1P2P3P4

Teka

nan

(psi)

Gambar 4.7 Grafik pengendalian tekanan tanpa melalui vessel bukaan 100% - 10%

Pada kondisi yang sama yaitu tanpa melalui vessel akan tetapi bukaan yang

berbeda, grafik 4.7 menunjukkan keadaan yang sama dengan grafik-grafik sebelumnya,

yaitu P1 dan P2 tidak mengalami perubahan (konstan). Sedangkan P3 dan P4 menurun

sebagaimana mestinya meskipun tidak terlalu sesuai dengan bukaan 10% - 100%.

Tekanan yang diperoleh dari kedua percobaan, baik percobaan instrumentasi atau

pengendalian keduanya dikonversikan ke satuan kg/cm2.

4.2 Kesimpulan

Tekanan berbanding lurus terhadap perubahan bukaan, semakin besar bukaan maka

semakin besar tekanan.

Untuk percobaan instrumentasi, data yang dihasilkan stabil dikarenakan perubahan

bukaan dan tekanan konstan.

Pada percobaan pengendalian, tekanan berbanding lurus dengan SV, khususnya

pada P3, P4.

Page 6: Pebahasantekanan

Vessel berguna untuk mengendalikan tekanan yang akan keluar dari system

sehingga tekanan tekanan yang masuk dalam system ikut terkendali.

Semakin kecil proporsional yang dimasukkan maka nilai variable keluaran semakin

kecil, begitu pula sebaliknya.