Upload
dari
View
325
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
1/30
PEDOMAN PELAYANAN
INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DALAM 1 & 2
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013
RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
2/30
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.Tujuan Pedoman................................................................................... 1
1.3.Ruang Lingkup Pelayanan Rawat Inap Bedah Dalam 1 Dan 2 ........... 1
1.4.Batasan Operasional ............................................................................. 2
1.5.
Landasan Hukum ................................................................................. 2
BAB II. Standar Ketenagaan ....................................................................... 4
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ...................................................... 4
2.2. Distribusi Ketenagaan .......................................................................... 4
2.3. Pengaturan Jaga/Dinas ......................................................................... 5
BAB III. Standar Fasilitas ........................................................................... 6
3.1. Denah Ruang ........................................................................................ 6
3.2. Standar Fasilitas ................................................................................... 6
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan .............................................................. 10
4.1. Konsep Pelayanan Secara Umum ........................................................ 10
4.2. Prosedur Pelayanan .............................................................................. 10
4.3. Jenis Pelayanan .................................................................................... 11
BAB V. Logistik ......................................................................................... 12
BAB VI. Keselamatan Pasien ..................................................................... 15
6.1. Definisi ................................................................................................. 15
6.2. Tujuan .................................................................................................. 15
6.3. Standar Pasien Safety ........................................................................... 15
BAB VII. Keselamatan Kerja ..................................................................... 17
7.1. Pengertian ............................................................................................. 17
7.2. Tujuan .................................................................................................. 17
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan ................................................. 17
BAB VIII. Pengendalian Mutu ................................................................... 19
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
3/30
iii
BAB IX. Penutup ........................................................................................ 27
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
4/30
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Instalasi Bedah Dalam I &II adalah satu bagian Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan terhadap pasien baik kasus bedah ,dalam ataupun isolasi,
yang memerlukan observasi dan terapi oleh dokter ataupun para medis lainnya.
Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan mempunyai fungsi
rujukan yang harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien .Untuk mendukung kelancaran pelayanan IRNA
Bedah Dalam I & II diperlukan SDM yang handal dan professional serta paralatan
yang lengkap dan teruji kelayakannya.
1.2. TUJUAN PEDOMAN.
2.
Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan bedah dan dalam diIRNA I &
II.
3. Meningkatkan kualitas pelayaan dan keselamatan pasien diruang bedah
dan dalam I &II.
4. Menjadi acuan pengembangan pelayanan IRNA bedah dan dalam I &II
1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN IRNA BEDAH DALAM I & II.
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan IRNA bedah dalam I & II adalah
sbb :
1. Diagnosa dan penatalaksanaan kasus bedah dalam dan kasus isolasi.
2. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit.
3. Memberi bantuan psikologis pada pasien yang memerlukan dukungan
psikologi.
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
5/30
2
1.4. BATASAN OPERASIONAL.
1. Memberi asuhan keperawatan kepada pasien dengan kasus penyakit dalam
dan isolasi
1.5. LANDASAN HUKUM.
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah sbb:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
5.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7.
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
8.
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10.Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
11.Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
6/30
3
12.Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13.Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14.Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15.Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
16.
Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
17.
Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
18.Pedoman Penanggulangan KLB DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
19.Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor
047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
7/30
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.
Kualifikasi ketenagaan yang harus ada pada pelayanan bedah-dalam di Rumah
Sakit adalah:
1. Tenaga Medis.
Dokter-dokter spesialis yang diakui oleh departemen pendidikan dan
kebudayaan dan Departemen kesehatan.Harus memiliki latar belakang
pendidikan,pelatihan dan pengalaman dalam bidangnya.
2. Tenaga keperawatan
Pelayanan perawatan di ruang Bedah Dalam dilakukan oleh seorang
perawat yang memiliki pendidikan,pelatihan mengenai perawatan pasien
dengan kasus penyakit dalam maupun Bedah.
3.
Tenaga kesehatan lain
Harus disediakan tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi,farmasi sesuai
dengan kompetensinya.
2.2.DISTRIBUSI KETENAGAAN.
NAMA
JABATAN
PENDIDIKAN FUNGSIJUMLAH
KEBUTUHAN
Ka Instalasi D3
Keperawatah
1
Penanggung
jawab shift
D3
Keperawatan
7
PerawatPelaksana D3
Keperawatan
Melakukan
tindakan
keperawatan
7
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
8/30
5
2.3. PENGATURAN JAGA / DINAS.
Jam dinas
1. Dinas Pagi : 07.00 14.00 WIB
2.
Dinas Siang : 14.00 21.00 WIB
3. Dinas Malam : 21.00 07.00 WIB
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
9/30
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1. DENAH RUANG.
Ada pada lampiran
3.2. STANDAR FASILITAS
1. STANDART PERALATAN KEPERAWATAN DIRUANG
RAWAT INAP RS.BAPTIS BATU
Alat keperawatan diruang rawat inap dengan kapasitas 30 pasien.
NO NAMA BARANGRATIO
PASIEN ALAT
RS.BAPTIS
BATU
1. Tensi meter 2 / ruangan 2/ruangan
2. Stetoskop 2 / ruangan 2/ruangan
3. Timbangan berat badan/tinggi 1 / ruangan Tidak ada
4. Tabung oksigen + flowmeter 2 / ruangan Lebih dari 2
5. Suction 2 / ruangan 1/ruangan
6. Vena Sectie set 2 / ruangan 1/ruangan
7. Gunting verband 2 / ruangan Lebih dari 2
8. Korentang dan tempat 2 / ruangan 1/ruangan
9. Bak instrument besar 2 / ruangan Tidak ada
10. Bak instrument sedang 2 / ruangan Tidak ada
11. Bak instrument kecil 2 / ruangan Tidak ada
12. Bengkok 2 / ruangan Lebih dari 1
13. Pispot 1 : 1/2 Lebih dari2
14. Urinal 1 : 1/2 1:1
15 Set angkat jahitan 1 : 1/2 2/ruangan
16 Set debridement 5/Ruangan 2/ruangan
17 Termometer 5/Ruangan 1/ruangan
18 Standar infuse 1 : 1 1 : 1
19 Masker O2 2 / Ruangan 1:1
20 Nasal kateter 2 / Ruangan 1:1
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
10/30
7
21 Reflek hamer 1 / Ruangan 1/ruangan
22 Ambubag 1 / Ruangan 1/ruangan
2.
STANDAR LINEN BIDANG KEPERAWATAN DI RUANG
RAWAT INAP RS.BAPTIS BATU.
NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS
1. Manset dewasa 1 : 1/4 1
2. Gordyn 1 : 2 1 : 1
3. Baju Pasien 1 : 5 1 : 3
4. Sprei besar 1 : 5 1 : 35. Manset dewasa 1 : 1/4 1
6. Selimut wool 1 : 1 1 : 1
7. Selimut biasa 1 : 5 1 : 3
8 Sprei kecil 1 : 6 8 1 : 3
9. Sarung bantal 1 : 6 1 : 3
10. Sarung kasur 1 : 1 1 : 1
11. Sarung O2 1 : 1/3 1 : 1
12. Handuk 1 : 3 1 x pakai
13. Skoret 1 : 1/2 1 : 2
14. Masker 1 : 1/2 1 :1
15. Duk Lobang 1 : 1/3 1 : 3
16. Masker 1 : 1/2 1 :1
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
11/30
8
3. STANDAR ALAT RUMAH TANGGA BIDANG
KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS
BATU.
Dengan kapasitas 30 pasien.
NO NAMA BARANG RATIORS.BAPTIS
BATU
1. Kursi roda 2 3 / ruangan 1 / ruangan
2. Lemari obat Emergency 1 / ruangan 1 / ruangan
3. Emergency Lamp 1 / ruangan 1 / ruangan
4. Meja pasien 1 : 1 1 : 1
5. Tempat tidur 1 : 1 1 : 1
6. Tempat sampah pasien 1 : 1 1 : 1
7. Tempat sampah besar tertutup 4 / ruangan 1 : 1
8. Waskom mandi 8 12 / ruangan 1 : 1
9. Dorongan O2 1 / ruangan 3/ rungan
10. Lampu senter 1 2 / ruangan 1 / ruangan
11. Baki 5 / ruangan 5 / ruangan
12. Timbangan BB/TB 1 / ruangan Tidak ada
13. Timbangan bayi 1 / ruangan 1 : 1
4. STANDAR ALAT PENCATATAN DAN PELAPORAN DI
RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS BATU.
Dengan kapasitas 30 pasien.
NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS
1. Formulir pengkajian awal 1 : 1
2. Formulir rencana 1 : 5
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
12/30
9
3. Formulir perkembangan 1 : 10
4. Formulir observasi 1 : 10
5. Formulir resume 1 : 1
6. Formulir catatan 1 : 107. Formulir Medik lengkap 1 : 1
8. Formulir Laboratorium 1 : 3
9. Formulir Rontgen 1 : 2
10. Formulir permintaan darah 1 : 1
11. Formulir keterangan 5 lembar / bulan
12. Resep 10 buku / bulan
13. Formulir konsul 1 : 5
14. Formulir permintaan 1 : 1
15. Formulir permintaan obat 1 : 116. Buku Ekspidisi 10 / ruangan /
17. Buku Register pasien 4 / ruangan/ tahun
18. Buku Folio 4 / ruangan/ tahun
19. White Board 1 / ruangan
20. Perforator 1 / ruangan
21. Staples 1 / ruangan
22. Pensil 5 / ruangan
23. Spidol White Board 6 / ruangan
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
13/30
10
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
4.1. KONSEP PELAYANAN SECARA UMUM.
- Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork) perawat dan dokter
-
Pelayanan dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan
- Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan undang-undang
- Semua tindakan terdokumentasikan dengan baik
- Harus ada sistem monitor dan evaluasi
4.2. PROSEDUR PELAYANAN
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi,standar pelayanan
RS dan Standar Prosedur Operasional.
Prosedur pelayanan bedah-dalam adalah:
1.
Melakukan identifikasi pasien.
- Pasien baru.
a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang
sendiri.
b. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam medik
yang baru secara lengkap.
- Pasien lama.
a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang
sendiri.
b. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam medik
yang lama secara lengkap.
2. Tindakan pertama dilakukan setelah pemeriksaan oleh tenaga medis
(dokter).Pemeriksaan dilakukan secara sistematis meliputi anamnese
dan pemeriksaan fisik.
3. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai
kewenangan masing-masing.
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
14/30
11
4. Apabila akan dilakukan tindakan/operasi maka pasien dan keluarga
diberikan informasi mengenai tindakan/operasi yang akan dilakukan
(teknik,lokasi dll),setelah setuju maka informed consent di
tandatangani.
5. Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelumdilakukan tindakan
pasien/keluarga diberikan informasi terlebih dahulu, Jika pasien
dirawat bersama oleh beberapa spesialisasi maka harus ada dokter
penanggung jawab pasien (DPJP).
6.
Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium,radiologi dan sebagainya.
7.
Pelayanan yang diberikan meliputi preventif,promotif,kuratif dan
rehabilitatif.
8. Pulang dan kunjungan kontrol :
- Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter
- Pada saat pulang pasien diberikan catatan mengenai diet,jadwal
kontrol,obat pulang beserta aturan pakainya,edukasi perawatan
luka bila perlu,syarat-syarat asuransi (bila ada).
-
Kunjungan kontrol di poliklinik tempat pemberi layanan (RS)
sesuai dengan jadwal.
4.3. JENIS PELAYANAN.
1. Pelayanan bedah di rumah sakit mencakup:
- Pemberian asuhan keperawatan pada pasien pre op
- Pemberian asuhan keperawatan pada pasien post Op
2.
Pelayanan kasus penyakit dalam di rumah sakit meliputi : pengkajian,observasi, intervensi, evaluasi, melakukan kolaborasi untuk pemberian
terapi.
3. Pelayanan kasus isolasi yang meliputi : pengkajian, observasi, intervensi,
evaluasi, melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi.
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
15/30
12
BAB V
LOGISTIK
NO PERSEDIAANBARANG
JUMLAHBARANG
OBAT
1 Microsield Hand
Scrub 2% 60
2 Microsield Hand
Rub 70
PERCETAKAN
1 Amplop logo besar 4
2 Amplop RSBB kecil 6
3 Kartu obat kuning 2500
4 Kartu obat hijau 2200
5 Kartu obat merah 1500
6 Kartu obat putih 600
7 Kembali berobat
biru 500
8 Kembali berobat
merah muda 300
9 kembali berobat
putih 300
10 Memo kosonganRSBB 6
11 Pengambilan
jenasah 3
12 Pendaftaran jenasah 3
13 Pensterilan alat ke
KST 5
14 Surat keterangan
kematian 3
15 Surat keterangan
dokter 5
16 Surat perintah kerja
lembur 10
17 Slip perbaikan
bengkel 5
RUMAH
TANGGA
1 Alkaline A3 40
2 Clear refil 5
3 Gelas kumur 1000
4 Kresek hitam (B) 70
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
16/30
13
NOPERSEDIAAN
BARANG
JUMLAH
BARANG
5 Kresek kuning (B) 60
6 Sabun batangan 5
7 Sabun medicare 508 Sarung tangan
orange 5
9 Sunlight 400 ml 15
10 Soklin 340gr 40
11 Sedotan bengkok 20
12 Tissue kotak no
brand 20
13 Waslap (Dosin) 160
14 Sabun cair lifeboy 120
15 Sabun cuci tanganlifeboy 12
16 Pasta gigi pepsoden 120
17 Sikat gigi 120
18 Shampho lifeboy 60
19 O2 besar 300
20 02 kecil 12
21 Win glove 200
22 Masker earlop 50
23 Tiang iv beroda 1
ATK
1 Buku ekspedisi 182 Buku folio 15
3 Buku tulis isi 38 20
4 Bolpoin standart
hitam 50
5 Bolpoin standart
merah 50
6 Isi staples (K) 10
7 Kertas F.C 70 gr 10
8 Kertas asturo biru
muda 39 Kertas asturo coklat 3
10 Kertas asturo hijau
tua 5
11 Kertas asturo orange 3
12 Klip besar 15
13 Klip kecil 15
14 Lem povinal 20
15 Spidol board marker
hitam 8
16 Spidol marker hitam 5
17 Spidol kecil hitam 30
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
17/30
14
NOPERSEDIAAN
BARANG
JUMLAH
BARANG
18 Spidol kecil merah 30
19 Reff Toner Laser
Canon LBP 2900 520 Barcode 1
21 Timbangan BB 1
22 Baju PX 20
23 Werelles 1
24 Flexi 1
PEMELIHARAAN
UMUM
1 Lampu PL 9 watt 5
2 Neon 10 watt Philip 103 Neon 18 watt Philip 2
4 Neon 40 watt Philip 5
5 Lampu kulkas 1
6 Pemeliharaan
ruangan
7 Pemasangan lampu
tidur isolasi 7
8 Renovasi ruang
isolasi 7
ALKES1 Pagar TT 5
2 Perbaikan putaran
TT 5
3 Roda TT 5
4 Kalibrasi
Tensimeter 1
5 Kalibrasi syring
pump 1
6 Tensi meter digital 2
7 Stetuskope 48 Manometer 02 3
9 Oksimeter finger 1
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
18/30
15
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1.DEFINISI.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu system dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
6.2. TUJUAN.
-
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
-
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
- Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di RS
- Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
6.3. STANDART PASIEN SAFETY.
Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan bedah dan dalam
adalah:
1. Ketepatan Identitas. Target 100% label identitas tidak tepat apabila tidak
terpasang, salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar
(Tn/Ny/An), salah jenis kelamin, salah alamat.
2.
Terpasang gelang identitas pasien rawat inap. Target 100% pasien yang
masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas pasien.
3.
Pelaksanaan SBAR. Target 100% konsul ke dokter via telpon
menggunakan metode SBAR.
4. Ketepatan penyampaian hasil pemeriksaan penunjang. Target 100% yang
dimaksud tidak tepat apabila: salah ketik hasil,mengetik terbalik dengan
hasil lain, hasil tidak terketik, salah identitas.
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
19/30
16
5. Ketepatan pemberian obat. Target 100% yang dimaksud tidak tepat
apabila salah obat, salah dosis, salah jenis, kurang/kelebihan dosis, salah
rute pemberian, salah identitas pada etiket, salah pasien
6.
Ketepatan tranfusi. Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah
identitas pada permintaan salah tulis jenis produk darah,salah pasien
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
20/30
17
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1.PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
7.2.TUJUAN.
a.
Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Baptis Batu.b.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
d.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
7.3.TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN.
a. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip
pencegahan infeksi, yaitu :
o Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat
menularkan infeksi
o Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila
terdapat kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah,
muntah, sekret, dll
o Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien,
sesuai prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik,
menjahit luka, memasang infus, dll
o Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menangani pasien
b. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius
c.
Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
21/30
18
o Dekontaminasi dengan larutan klorin
o Pencucian dengan sabun
o Pengeringan
d.
Menggunakan baju kerja yang bersih
e. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
o Flu burung
Kewaspadaan standar karyawan / petugas ICU dalam menghadapi
penderita dengan dugaan flu burung adalah :
Cuci tanganCuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sikat selama 5 menit, yaitu dengan menyikat
selruh telapak tangan maupun punggung tangan.
Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.
Memakai masker N95 atau minimal masker badan
Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)
Menggunakan apron / gaun pelindung
Menggunakan sarung tangan
Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
22/30
19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
1. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
Judul Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga spesialis yang
kompeten di rumah sakit sesuai dengan kelas rumah sakit
Definisi
Operasional
Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat jalan
spesialistis yang disediakan oleh rumah sakit sesuai denganklasifikasi rumah sakit.
Frekuensi
Pengumpulan
Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap yang tersedia di rumah sakit
Denominator Tidak ada
Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis
Standar Sesuai dengan kelas rumah sakit (Permenkes No 340/2010)
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap
2. Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap
Judul Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten
Definisi
Operasional
Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat
yang kompeten (minimal D3)
Frekuensi
Pengumpulan
Data
6 bulan
Periode Analisa 6 bulan
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
23/30
20
Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan di ruang
rawat inap yang sesuai dengan ketentuan
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat
inap
Sumber data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap
3. Tempat Tidur Dengan Pengaman.
Judul Tempat tidur dengan pengaman
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur
Definisi
Operasional
Pengaman adalah peralatan yang dipasang pada tempat tidur pasien
agar tidak jatuh dari tempat tidur
Frekuensi
Pengumpulan
Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah tempat tidur rawat inap yang mempunyai pengaman
Denominator Jumlah seluruh tempat tidur rawat inap yang ada di rumah sakit
Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis
Standar .100 %
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap
4. Kamar Mandi Dengan Pengaman.
Judul Kamar Mandi Dengan Pengaman
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh di dalam kamar mandi
Definisi
Operasional
Pengaman adalah pegangan tangan yang dipasang di kamar mandi
untuk membantu pasien agar tidak jatuh di dalam kamar mandi
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
24/30
21
Frekuensi
Pengumpulan
Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang mempunyai
pengaman
Denominator Jumlah seluruh kamar mandi yang ada di ruang rawat inap yang ada
di rumah sakit
Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis
Standar 100 %
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap
5. Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap.
Judul Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
Definisi
Operasional
Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhanpasien
Frekuensi
Pengumpulan
Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai
penanggung jawab
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber data Rekam medik
\Standar 100 %
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
25/30
22
6. Jam Visite Dokter Spesialis.
Judul Jam Visite Dokter Spesialis
Dimensi Mutu akses, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tegambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu
pemberian pelayanan
Definisi
Operasional
Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari
kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang
menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai
dengan 14.00
Frekuensi
Pengumpulan
Data
tiap bulan
Periode Analisa tiap tiga bulan
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00
yang disurvei
Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvei
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung jawabpengumpul data
Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu
7. Kejadian Infeksi Pasca Operasi.
Judul Kejadian Infeksi Pasca Operasi
Dimensi mutu Keselamatan, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi
yang bersih sesuai standar
Definisi
operasional
infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial pada
semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di
Rumah Sakit dan ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan
(color), pengerasan (tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam
waktu lebih dari 3 x 24 jam
Frekuensi
pengumpulan data
tiap bulan
Periode analisis tiap bulan
Numerator jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
26/30
23
Denominator jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber data rekam medis
Standar 1,5 %
Penanggung
jawab
ketua komide medik/komite mutu/tim mutu
8. Angka Kejadian Infeksi Nosokomial.
Judul Angka Kejadian Infeksi Nosokomial
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumahsakit
Definisi
Operasional
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien yang
diperoleh selama dirawat di rumahsakit yang meliputi dekubitus,
phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi
Frekuensi
Pengumpulan
Data
tiap bulan
Periode Analisa tiap tiga bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalamsatu bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber data Survei, laporan infeksi nosokomial
Standar 9 %
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu
9.
Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat
Kecacatan/Kematian.
Judul Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat
Kecacatan/Kematian
Dimensi mutu keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
Definisi
operasional
Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama di rawat
baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang
berakibat kecacatan atau kematian
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
27/30
24
Frekuensi
pengumpulan
data
tiap bulan
Periode analisis tiap bulan
Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasienyang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber data rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggung
jawab
Kepala instalasi rawat inap
10.Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi
DOTS.
Judul Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan
Strategi DOTS
Dimensi Mutu Akses, efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkulosis
dengan strategi DOTS
Definisi
Operasional
Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah
pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan
tuberculosis nasional. Penegakaan diagnosis dan follow up
pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis tuberculosis, pengeobatan harus menggunakan paduanobat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan
tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang
diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan
tuberculosis nasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Tiap tiga bulan
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di
rumah sakit dalam waktu tiga bulan
Sumber data Register rawat inap, register TB 03 UPK
Standar 100 %
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala Instalasi rawat inap
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
28/30
25
11.Pencatatan Dan Pelaporan Tb Di Rumah Sakit.
Judul Pencatatan Dan Pelaporan TB Di Rumah Sakit
Dimensi Mutu Kesinambungan layanan, keselamatan
Tujuan Ketertiban pencatatan dan pelaporan tuberkulosis dalam mendukung
epidemiologi tuberkulosis
Definisi
Operasional
Tidak ada
Frekuensi
Pengumpulan
Data
1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah Pencatatan dan pelaporan tuberculosis yang lengkap dan
tepat waktu
Denominator 12
Sumber data Rekam medis pasien
Standar 60%
Penanggung jawab
pengumpul data
Kepala instalasi rawat inap
12.Kejadian Pulang Paksa.
Judul Kejadian Pulang Paksa
Dimensi mutu efektivitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan
rumahsakit
Definisi
operasional
pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga
pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Frekuensi
pengumpulan
data
1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Denominator jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
Sumber data rekam medis
Standar 5 %
Penanggung
jawab
Ketua komite mutu/tim mutu
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
29/30
26
13.Kematian Pasien > 48 Jam.
Judul Kematian Pasien > 48 Jam
Dimensi mutu keselamatan dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yangaman dan efektif
Definisi
operasional
Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah
periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit
Frekuensi
pengumpulan
data
1 bulan
Periode analisis 1 bulan
Numerator jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
bulan
Denominator jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulanSumber data rekam medis
Standar 0,24 %
Penanggung
jawab
Ketua komite mutu/tim mutu
14.Kepuasan Pelanggan Rawat Inap.
Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Inap
Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan
rawat inap
Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rawat inap
Frekuensi
pengumpulan data
1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data Survei
Standar 90 %Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2
30/30
BAB IX
PENUTUP
Pada dasarnya pelayanan di rawat inap bedah-dalam I &II merupakan
bagian pelayanan di rumah sakit .pelayanan bedah-dalam tidak saja membutuhkan
ketrampilan tenis medis ataupun asuhan keperawatan saja,tetapi unsur
pengelolaan/manajemen pelayanan juga sangat mempengaruhi keberhasilan
pelayanan ini.Dimana masing-masing pihak terkait dapat memahami perannya
yang selanjutnya akan melakukan pelayanan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Telah disusun suatu Pedoman Pelayanan di Instalasi Rawat Inap bedah-
dalam I & II sebagai acuan untuk melaksanakan dan mengelola pelayanan
kesehatan bedah-dalam di ruang lingkup Rumah Sakit Baptis Batu.