Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

  • Upload
    dari

  • View
    325

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    1/30

    PEDOMAN PELAYANAN

    INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DALAM 1 & 2

    RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

    RS BAPTIS BATU

    JL RAYA TLEKUNG NO 1

    JUNREJO - BATU

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    2/30

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ............................................................................................. i

    Daftar Isi ..................................................................................................... ii

    BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1

    1.1.

    Latar Belakang ..................................................................................... 1

    1.2.Tujuan Pedoman................................................................................... 1

    1.3.Ruang Lingkup Pelayanan Rawat Inap Bedah Dalam 1 Dan 2 ........... 1

    1.4.Batasan Operasional ............................................................................. 2

    1.5.

    Landasan Hukum ................................................................................. 2

    BAB II. Standar Ketenagaan ....................................................................... 4

    2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ...................................................... 4

    2.2. Distribusi Ketenagaan .......................................................................... 4

    2.3. Pengaturan Jaga/Dinas ......................................................................... 5

    BAB III. Standar Fasilitas ........................................................................... 6

    3.1. Denah Ruang ........................................................................................ 6

    3.2. Standar Fasilitas ................................................................................... 6

    BAB IV. Tata Laksana Pelayanan .............................................................. 10

    4.1. Konsep Pelayanan Secara Umum ........................................................ 10

    4.2. Prosedur Pelayanan .............................................................................. 10

    4.3. Jenis Pelayanan .................................................................................... 11

    BAB V. Logistik ......................................................................................... 12

    BAB VI. Keselamatan Pasien ..................................................................... 15

    6.1. Definisi ................................................................................................. 15

    6.2. Tujuan .................................................................................................. 15

    6.3. Standar Pasien Safety ........................................................................... 15

    BAB VII. Keselamatan Kerja ..................................................................... 17

    7.1. Pengertian ............................................................................................. 17

    7.2. Tujuan .................................................................................................. 17

    7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan ................................................. 17

    BAB VIII. Pengendalian Mutu ................................................................... 19

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    3/30

    iii

    BAB IX. Penutup ........................................................................................ 27

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    4/30

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG.

    Instalasi Bedah Dalam I &II adalah satu bagian Rumah Sakit yang

    memberikan pelayanan terhadap pasien baik kasus bedah ,dalam ataupun isolasi,

    yang memerlukan observasi dan terapi oleh dokter ataupun para medis lainnya.

    Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan mempunyai fungsi

    rujukan yang harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan

    mutu dan keselamatan pasien .Untuk mendukung kelancaran pelayanan IRNA

    Bedah Dalam I & II diperlukan SDM yang handal dan professional serta paralatan

    yang lengkap dan teruji kelayakannya.

    1.2. TUJUAN PEDOMAN.

    2.

    Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan bedah dan dalam diIRNA I &

    II.

    3. Meningkatkan kualitas pelayaan dan keselamatan pasien diruang bedah

    dan dalam I &II.

    4. Menjadi acuan pengembangan pelayanan IRNA bedah dan dalam I &II

    1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN IRNA BEDAH DALAM I & II.

    Ruang lingkup pelayanan yang diberikan IRNA bedah dalam I & II adalah

    sbb :

    1. Diagnosa dan penatalaksanaan kasus bedah dalam dan kasus isolasi.

    2. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi

    yang ditimbulkan oleh penyakit.

    3. Memberi bantuan psikologis pada pasien yang memerlukan dukungan

    psikologi.

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    5/30

    2

    1.4. BATASAN OPERASIONAL.

    1. Memberi asuhan keperawatan kepada pasien dengan kasus penyakit dalam

    dan isolasi

    1.5. LANDASAN HUKUM.

    Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah sbb:

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang

    Rumah Sakit.

    2.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

    Kesehatan.

    3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

    4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

    971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat

    Struktural Kesehatan.

    5.

    Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.

    340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.

    6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

    HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan

    Praktik Perawat.

    7.

    Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor

    1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik

    Bidan.

    8.

    Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

    9.

    Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar

    Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

    10.Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

    1997.

    11.Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen

    Kesehatan Republik Indonesia 1999.

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    6/30

    3

    12.Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah

    Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

    13.Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

    14.Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana

    Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

    15.Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia 2005.

    16.

    Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia 2005.

    17.

    Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen

    Kesehatan Republik Indonesia 2005.

    18.Pedoman Penanggulangan KLB DBD Bagi Keperawatan di RS Dan

    Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.

    19.Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor

    047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    7/30

    4

    BAB II

    STANDAR KETENAGAAN

    2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.

    Kualifikasi ketenagaan yang harus ada pada pelayanan bedah-dalam di Rumah

    Sakit adalah:

    1. Tenaga Medis.

    Dokter-dokter spesialis yang diakui oleh departemen pendidikan dan

    kebudayaan dan Departemen kesehatan.Harus memiliki latar belakang

    pendidikan,pelatihan dan pengalaman dalam bidangnya.

    2. Tenaga keperawatan

    Pelayanan perawatan di ruang Bedah Dalam dilakukan oleh seorang

    perawat yang memiliki pendidikan,pelatihan mengenai perawatan pasien

    dengan kasus penyakit dalam maupun Bedah.

    3.

    Tenaga kesehatan lain

    Harus disediakan tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi,farmasi sesuai

    dengan kompetensinya.

    2.2.DISTRIBUSI KETENAGAAN.

    NAMA

    JABATAN

    PENDIDIKAN FUNGSIJUMLAH

    KEBUTUHAN

    Ka Instalasi D3

    Keperawatah

    1

    Penanggung

    jawab shift

    D3

    Keperawatan

    7

    PerawatPelaksana D3

    Keperawatan

    Melakukan

    tindakan

    keperawatan

    7

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    8/30

    5

    2.3. PENGATURAN JAGA / DINAS.

    Jam dinas

    1. Dinas Pagi : 07.00 14.00 WIB

    2.

    Dinas Siang : 14.00 21.00 WIB

    3. Dinas Malam : 21.00 07.00 WIB

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    9/30

    6

    BAB III

    STANDAR FASILITAS

    3.1. DENAH RUANG.

    Ada pada lampiran

    3.2. STANDAR FASILITAS

    1. STANDART PERALATAN KEPERAWATAN DIRUANG

    RAWAT INAP RS.BAPTIS BATU

    Alat keperawatan diruang rawat inap dengan kapasitas 30 pasien.

    NO NAMA BARANGRATIO

    PASIEN ALAT

    RS.BAPTIS

    BATU

    1. Tensi meter 2 / ruangan 2/ruangan

    2. Stetoskop 2 / ruangan 2/ruangan

    3. Timbangan berat badan/tinggi 1 / ruangan Tidak ada

    4. Tabung oksigen + flowmeter 2 / ruangan Lebih dari 2

    5. Suction 2 / ruangan 1/ruangan

    6. Vena Sectie set 2 / ruangan 1/ruangan

    7. Gunting verband 2 / ruangan Lebih dari 2

    8. Korentang dan tempat 2 / ruangan 1/ruangan

    9. Bak instrument besar 2 / ruangan Tidak ada

    10. Bak instrument sedang 2 / ruangan Tidak ada

    11. Bak instrument kecil 2 / ruangan Tidak ada

    12. Bengkok 2 / ruangan Lebih dari 1

    13. Pispot 1 : 1/2 Lebih dari2

    14. Urinal 1 : 1/2 1:1

    15 Set angkat jahitan 1 : 1/2 2/ruangan

    16 Set debridement 5/Ruangan 2/ruangan

    17 Termometer 5/Ruangan 1/ruangan

    18 Standar infuse 1 : 1 1 : 1

    19 Masker O2 2 / Ruangan 1:1

    20 Nasal kateter 2 / Ruangan 1:1

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    10/30

    7

    21 Reflek hamer 1 / Ruangan 1/ruangan

    22 Ambubag 1 / Ruangan 1/ruangan

    2.

    STANDAR LINEN BIDANG KEPERAWATAN DI RUANG

    RAWAT INAP RS.BAPTIS BATU.

    NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS

    1. Manset dewasa 1 : 1/4 1

    2. Gordyn 1 : 2 1 : 1

    3. Baju Pasien 1 : 5 1 : 3

    4. Sprei besar 1 : 5 1 : 35. Manset dewasa 1 : 1/4 1

    6. Selimut wool 1 : 1 1 : 1

    7. Selimut biasa 1 : 5 1 : 3

    8 Sprei kecil 1 : 6 8 1 : 3

    9. Sarung bantal 1 : 6 1 : 3

    10. Sarung kasur 1 : 1 1 : 1

    11. Sarung O2 1 : 1/3 1 : 1

    12. Handuk 1 : 3 1 x pakai

    13. Skoret 1 : 1/2 1 : 2

    14. Masker 1 : 1/2 1 :1

    15. Duk Lobang 1 : 1/3 1 : 3

    16. Masker 1 : 1/2 1 :1

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    11/30

    8

    3. STANDAR ALAT RUMAH TANGGA BIDANG

    KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS

    BATU.

    Dengan kapasitas 30 pasien.

    NO NAMA BARANG RATIORS.BAPTIS

    BATU

    1. Kursi roda 2 3 / ruangan 1 / ruangan

    2. Lemari obat Emergency 1 / ruangan 1 / ruangan

    3. Emergency Lamp 1 / ruangan 1 / ruangan

    4. Meja pasien 1 : 1 1 : 1

    5. Tempat tidur 1 : 1 1 : 1

    6. Tempat sampah pasien 1 : 1 1 : 1

    7. Tempat sampah besar tertutup 4 / ruangan 1 : 1

    8. Waskom mandi 8 12 / ruangan 1 : 1

    9. Dorongan O2 1 / ruangan 3/ rungan

    10. Lampu senter 1 2 / ruangan 1 / ruangan

    11. Baki 5 / ruangan 5 / ruangan

    12. Timbangan BB/TB 1 / ruangan Tidak ada

    13. Timbangan bayi 1 / ruangan 1 : 1

    4. STANDAR ALAT PENCATATAN DAN PELAPORAN DI

    RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS BATU.

    Dengan kapasitas 30 pasien.

    NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS

    1. Formulir pengkajian awal 1 : 1

    2. Formulir rencana 1 : 5

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    12/30

    9

    3. Formulir perkembangan 1 : 10

    4. Formulir observasi 1 : 10

    5. Formulir resume 1 : 1

    6. Formulir catatan 1 : 107. Formulir Medik lengkap 1 : 1

    8. Formulir Laboratorium 1 : 3

    9. Formulir Rontgen 1 : 2

    10. Formulir permintaan darah 1 : 1

    11. Formulir keterangan 5 lembar / bulan

    12. Resep 10 buku / bulan

    13. Formulir konsul 1 : 5

    14. Formulir permintaan 1 : 1

    15. Formulir permintaan obat 1 : 116. Buku Ekspidisi 10 / ruangan /

    17. Buku Register pasien 4 / ruangan/ tahun

    18. Buku Folio 4 / ruangan/ tahun

    19. White Board 1 / ruangan

    20. Perforator 1 / ruangan

    21. Staples 1 / ruangan

    22. Pensil 5 / ruangan

    23. Spidol White Board 6 / ruangan

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    13/30

    10

    BAB IV

    TATA LAKSANA PELAYANAN

    4.1. KONSEP PELAYANAN SECARA UMUM.

    - Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork) perawat dan dokter

    -

    Pelayanan dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan

    - Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan undang-undang

    - Semua tindakan terdokumentasikan dengan baik

    - Harus ada sistem monitor dan evaluasi

    4.2. PROSEDUR PELAYANAN

    Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi,standar pelayanan

    RS dan Standar Prosedur Operasional.

    Prosedur pelayanan bedah-dalam adalah:

    1.

    Melakukan identifikasi pasien.

    - Pasien baru.

    a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang

    sendiri.

    b. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam medik

    yang baru secara lengkap.

    - Pasien lama.

    a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang

    sendiri.

    b. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam medik

    yang lama secara lengkap.

    2. Tindakan pertama dilakukan setelah pemeriksaan oleh tenaga medis

    (dokter).Pemeriksaan dilakukan secara sistematis meliputi anamnese

    dan pemeriksaan fisik.

    3. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai

    kewenangan masing-masing.

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    14/30

    11

    4. Apabila akan dilakukan tindakan/operasi maka pasien dan keluarga

    diberikan informasi mengenai tindakan/operasi yang akan dilakukan

    (teknik,lokasi dll),setelah setuju maka informed consent di

    tandatangani.

    5. Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelumdilakukan tindakan

    pasien/keluarga diberikan informasi terlebih dahulu, Jika pasien

    dirawat bersama oleh beberapa spesialisasi maka harus ada dokter

    penanggung jawab pasien (DPJP).

    6.

    Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti

    pemeriksaan laboratorium,radiologi dan sebagainya.

    7.

    Pelayanan yang diberikan meliputi preventif,promotif,kuratif dan

    rehabilitatif.

    8. Pulang dan kunjungan kontrol :

    - Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter

    - Pada saat pulang pasien diberikan catatan mengenai diet,jadwal

    kontrol,obat pulang beserta aturan pakainya,edukasi perawatan

    luka bila perlu,syarat-syarat asuransi (bila ada).

    -

    Kunjungan kontrol di poliklinik tempat pemberi layanan (RS)

    sesuai dengan jadwal.

    4.3. JENIS PELAYANAN.

    1. Pelayanan bedah di rumah sakit mencakup:

    - Pemberian asuhan keperawatan pada pasien pre op

    - Pemberian asuhan keperawatan pada pasien post Op

    2.

    Pelayanan kasus penyakit dalam di rumah sakit meliputi : pengkajian,observasi, intervensi, evaluasi, melakukan kolaborasi untuk pemberian

    terapi.

    3. Pelayanan kasus isolasi yang meliputi : pengkajian, observasi, intervensi,

    evaluasi, melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi.

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    15/30

    12

    BAB V

    LOGISTIK

    NO PERSEDIAANBARANG

    JUMLAHBARANG

    OBAT

    1 Microsield Hand

    Scrub 2% 60

    2 Microsield Hand

    Rub 70

    PERCETAKAN

    1 Amplop logo besar 4

    2 Amplop RSBB kecil 6

    3 Kartu obat kuning 2500

    4 Kartu obat hijau 2200

    5 Kartu obat merah 1500

    6 Kartu obat putih 600

    7 Kembali berobat

    biru 500

    8 Kembali berobat

    merah muda 300

    9 kembali berobat

    putih 300

    10 Memo kosonganRSBB 6

    11 Pengambilan

    jenasah 3

    12 Pendaftaran jenasah 3

    13 Pensterilan alat ke

    KST 5

    14 Surat keterangan

    kematian 3

    15 Surat keterangan

    dokter 5

    16 Surat perintah kerja

    lembur 10

    17 Slip perbaikan

    bengkel 5

    RUMAH

    TANGGA

    1 Alkaline A3 40

    2 Clear refil 5

    3 Gelas kumur 1000

    4 Kresek hitam (B) 70

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    16/30

    13

    NOPERSEDIAAN

    BARANG

    JUMLAH

    BARANG

    5 Kresek kuning (B) 60

    6 Sabun batangan 5

    7 Sabun medicare 508 Sarung tangan

    orange 5

    9 Sunlight 400 ml 15

    10 Soklin 340gr 40

    11 Sedotan bengkok 20

    12 Tissue kotak no

    brand 20

    13 Waslap (Dosin) 160

    14 Sabun cair lifeboy 120

    15 Sabun cuci tanganlifeboy 12

    16 Pasta gigi pepsoden 120

    17 Sikat gigi 120

    18 Shampho lifeboy 60

    19 O2 besar 300

    20 02 kecil 12

    21 Win glove 200

    22 Masker earlop 50

    23 Tiang iv beroda 1

    ATK

    1 Buku ekspedisi 182 Buku folio 15

    3 Buku tulis isi 38 20

    4 Bolpoin standart

    hitam 50

    5 Bolpoin standart

    merah 50

    6 Isi staples (K) 10

    7 Kertas F.C 70 gr 10

    8 Kertas asturo biru

    muda 39 Kertas asturo coklat 3

    10 Kertas asturo hijau

    tua 5

    11 Kertas asturo orange 3

    12 Klip besar 15

    13 Klip kecil 15

    14 Lem povinal 20

    15 Spidol board marker

    hitam 8

    16 Spidol marker hitam 5

    17 Spidol kecil hitam 30

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    17/30

    14

    NOPERSEDIAAN

    BARANG

    JUMLAH

    BARANG

    18 Spidol kecil merah 30

    19 Reff Toner Laser

    Canon LBP 2900 520 Barcode 1

    21 Timbangan BB 1

    22 Baju PX 20

    23 Werelles 1

    24 Flexi 1

    PEMELIHARAAN

    UMUM

    1 Lampu PL 9 watt 5

    2 Neon 10 watt Philip 103 Neon 18 watt Philip 2

    4 Neon 40 watt Philip 5

    5 Lampu kulkas 1

    6 Pemeliharaan

    ruangan

    7 Pemasangan lampu

    tidur isolasi 7

    8 Renovasi ruang

    isolasi 7

    ALKES1 Pagar TT 5

    2 Perbaikan putaran

    TT 5

    3 Roda TT 5

    4 Kalibrasi

    Tensimeter 1

    5 Kalibrasi syring

    pump 1

    6 Tensi meter digital 2

    7 Stetuskope 48 Manometer 02 3

    9 Oksimeter finger 1

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    18/30

    15

    BAB VI

    KESELAMATAN PASIEN

    6.1.DEFINISI.

    Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu system dimana

    rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.

    6.2. TUJUAN.

    -

    Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

    -

    Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan

    masyarakat

    - Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di RS

    - Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi

    pengulangan kejadian tidak diharapkan

    6.3. STANDART PASIEN SAFETY.

    Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan bedah dan dalam

    adalah:

    1. Ketepatan Identitas. Target 100% label identitas tidak tepat apabila tidak

    terpasang, salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar

    (Tn/Ny/An), salah jenis kelamin, salah alamat.

    2.

    Terpasang gelang identitas pasien rawat inap. Target 100% pasien yang

    masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas pasien.

    3.

    Pelaksanaan SBAR. Target 100% konsul ke dokter via telpon

    menggunakan metode SBAR.

    4. Ketepatan penyampaian hasil pemeriksaan penunjang. Target 100% yang

    dimaksud tidak tepat apabila: salah ketik hasil,mengetik terbalik dengan

    hasil lain, hasil tidak terketik, salah identitas.

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    19/30

    16

    5. Ketepatan pemberian obat. Target 100% yang dimaksud tidak tepat

    apabila salah obat, salah dosis, salah jenis, kurang/kelebihan dosis, salah

    rute pemberian, salah identitas pada etiket, salah pasien

    6.

    Ketepatan tranfusi. Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah

    identitas pada permintaan salah tulis jenis produk darah,salah pasien

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    20/30

    17

    BAB VII

    KESELAMATAN KERJA

    7.1.PENGERTIAN.

    Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat

    kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah

    terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.

    7.2.TUJUAN.

    a.

    Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Baptis Batu.b.

    Mencegah dan mengurangi kecelakaan

    c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara

    dan proses kerjanya.

    d.

    Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

    bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

    7.3.TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN.

    a. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip

    pencegahan infeksi, yaitu :

    o Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat

    menularkan infeksi

    o Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu

    boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila

    terdapat kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah,

    muntah, sekret, dll

    o Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien,

    sesuai prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik,

    menjahit luka, memasang infus, dll

    o Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah

    menangani pasien

    b. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius

    c.

    Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    21/30

    18

    o Dekontaminasi dengan larutan klorin

    o Pencucian dengan sabun

    o Pengeringan

    d.

    Menggunakan baju kerja yang bersih

    e. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :

    o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).

    o Flu burung

    Kewaspadaan standar karyawan / petugas ICU dalam menghadapi

    penderita dengan dugaan flu burung adalah :

    Cuci tanganCuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan

    menggunakan sikat selama 5 menit, yaitu dengan menyikat

    selruh telapak tangan maupun punggung tangan.

    Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.

    Memakai masker N95 atau minimal masker badan

    Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila

    diperlukan)

    Menggunakan apron / gaun pelindung

    Menggunakan sarung tangan

    Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)

    Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    22/30

    19

    BAB VIII

    PENGENDALIAN MUTU

    1. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

    Judul Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

    Dimensi Mutu Akses

    Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga spesialis yang

    kompeten di rumah sakit sesuai dengan kelas rumah sakit

    Definisi

    Operasional

    Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat jalan

    spesialistis yang disediakan oleh rumah sakit sesuai denganklasifikasi rumah sakit.

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    1 bulan

    Periode Analisa 3 bulan

    Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap yang tersedia di rumah sakit

    Denominator Tidak ada

    Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

    Standar Sesuai dengan kelas rumah sakit (Permenkes No 340/2010)

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap

    2. Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap

    Judul Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap

    Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

    Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten

    Definisi

    Operasional

    Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat

    yang kompeten (minimal D3)

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    6 bulan

    Periode Analisa 6 bulan

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    23/30

    20

    Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan di ruang

    rawat inap yang sesuai dengan ketentuan

    Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat

    inap

    Sumber data Kepegawaian

    Standar 100 %

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap

    3. Tempat Tidur Dengan Pengaman.

    Judul Tempat tidur dengan pengaman

    Dimensi Mutu Keselamatan

    Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur

    Definisi

    Operasional

    Pengaman adalah peralatan yang dipasang pada tempat tidur pasien

    agar tidak jatuh dari tempat tidur

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    1 bulan

    Periode Analisa 3 bulan

    Numerator Jumlah tempat tidur rawat inap yang mempunyai pengaman

    Denominator Jumlah seluruh tempat tidur rawat inap yang ada di rumah sakit

    Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

    Standar .100 %

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap

    4. Kamar Mandi Dengan Pengaman.

    Judul Kamar Mandi Dengan Pengaman

    Dimensi Mutu Keselamatan

    Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh di dalam kamar mandi

    Definisi

    Operasional

    Pengaman adalah pegangan tangan yang dipasang di kamar mandi

    untuk membantu pasien agar tidak jatuh di dalam kamar mandi

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    24/30

    21

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    1 bulan

    Periode Analisa 3 bulan

    Numerator Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang mempunyai

    pengaman

    Denominator Jumlah seluruh kamar mandi yang ada di ruang rawat inap yang ada

    di rumah sakit

    Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

    Standar 100 %

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap

    5. Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap.

    Judul Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap

    Dimensi Mutu Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan

    Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk

    menjamin kesinambungan pelayanan

    Definisi

    Operasional

    Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang

    mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhanpasien

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    1 bulan

    Periode Analisa 3 bulan

    Numerator Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai

    penanggung jawab

    Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

    Sumber data Rekam medik

    \Standar 100 %

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    25/30

    22

    6. Jam Visite Dokter Spesialis.

    Judul Jam Visite Dokter Spesialis

    Dimensi Mutu akses, kesinambungan pelayanan

    Tujuan Tegambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu

    pemberian pelayanan

    Definisi

    Operasional

    Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari

    kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang

    menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai

    dengan 14.00

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    tiap bulan

    Periode Analisa tiap tiga bulan

    Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00

    yang disurvei

    Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvei

    Sumber data Survei

    Standar 100 %

    Penanggung jawabpengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu

    7. Kejadian Infeksi Pasca Operasi.

    Judul Kejadian Infeksi Pasca Operasi

    Dimensi mutu Keselamatan, kenyamanan

    Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi

    yang bersih sesuai standar

    Definisi

    operasional

    infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial pada

    semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di

    Rumah Sakit dan ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan

    (color), pengerasan (tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam

    waktu lebih dari 3 x 24 jam

    Frekuensi

    pengumpulan data

    tiap bulan

    Periode analisis tiap bulan

    Numerator jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu

    bulan

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    26/30

    23

    Denominator jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan

    Sumber data rekam medis

    Standar 1,5 %

    Penanggung

    jawab

    ketua komide medik/komite mutu/tim mutu

    8. Angka Kejadian Infeksi Nosokomial.

    Judul Angka Kejadian Infeksi Nosokomial

    Dimensi Mutu Keselamatan pasien

    Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumahsakit

    Definisi

    Operasional

    Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien yang

    diperoleh selama dirawat di rumahsakit yang meliputi dekubitus,

    phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    tiap bulan

    Periode Analisa tiap tiga bulan

    Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalamsatu bulan

    Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan

    Sumber data Survei, laporan infeksi nosokomial

    Standar 9 %

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu

    9.

    Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat

    Kecacatan/Kematian.

    Judul Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat

    Kecacatan/Kematian

    Dimensi mutu keselamatan pasien

    Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien

    Definisi

    operasional

    Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama di rawat

    baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang

    berakibat kecacatan atau kematian

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    27/30

    24

    Frekuensi

    pengumpulan

    data

    tiap bulan

    Periode analisis tiap bulan

    Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasienyang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian

    Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut

    Sumber data rekam medis, laporan keselamatan pasien

    Standar 100 %

    Penanggung

    jawab

    Kepala instalasi rawat inap

    10.Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi

    DOTS.

    Judul Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan

    Strategi DOTS

    Dimensi Mutu Akses, efisiensi

    Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkulosis

    dengan strategi DOTS

    Definisi

    Operasional

    Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah

    pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan

    tuberculosis nasional. Penegakaan diagnosis dan follow up

    pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan

    mikroskopis tuberculosis, pengeobatan harus menggunakan paduanobat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan

    tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang

    diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan

    tuberculosis nasional

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    Tiap tiga bulan

    Periode Analisa Tiap tiga bulan

    Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan

    strategi DOTS

    Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di

    rumah sakit dalam waktu tiga bulan

    Sumber data Register rawat inap, register TB 03 UPK

    Standar 100 %

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala Instalasi rawat inap

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    28/30

    25

    11.Pencatatan Dan Pelaporan Tb Di Rumah Sakit.

    Judul Pencatatan Dan Pelaporan TB Di Rumah Sakit

    Dimensi Mutu Kesinambungan layanan, keselamatan

    Tujuan Ketertiban pencatatan dan pelaporan tuberkulosis dalam mendukung

    epidemiologi tuberkulosis

    Definisi

    Operasional

    Tidak ada

    Frekuensi

    Pengumpulan

    Data

    1 bulan

    Periode Analisa 3 bulan

    Numerator Jumlah Pencatatan dan pelaporan tuberculosis yang lengkap dan

    tepat waktu

    Denominator 12

    Sumber data Rekam medis pasien

    Standar 60%

    Penanggung jawab

    pengumpul data

    Kepala instalasi rawat inap

    12.Kejadian Pulang Paksa.

    Judul Kejadian Pulang Paksa

    Dimensi mutu efektivitas, kesinambungan pelayanan

    Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan

    rumahsakit

    Definisi

    operasional

    pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga

    pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter

    Frekuensi

    pengumpulan

    data

    1 bulan

    Periode analisis 3 bulan

    Numerator jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan

    Denominator jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan

    Sumber data rekam medis

    Standar 5 %

    Penanggung

    jawab

    Ketua komite mutu/tim mutu

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    29/30

    26

    13.Kematian Pasien > 48 Jam.

    Judul Kematian Pasien > 48 Jam

    Dimensi mutu keselamatan dan efektivitas

    Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yangaman dan efektif

    Definisi

    operasional

    Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah

    periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit

    Frekuensi

    pengumpulan

    data

    1 bulan

    Periode analisis 1 bulan

    Numerator jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu

    bulan

    Denominator jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulanSumber data rekam medis

    Standar 0,24 %

    Penanggung

    jawab

    Ketua komite mutu/tim mutu

    14.Kepuasan Pelanggan Rawat Inap.

    Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Inap

    Dimensi mutu Kenyamanan

    Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan

    rawat inap

    Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan

    terhadap pelayanan rawat inap

    Frekuensi

    pengumpulan data

    1 bulan

    Periode analisis 3 bulan

    Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang

    disurvei (dalam prosen)

    Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

    Sumber data Survei

    Standar 90 %Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu

  • 7/26/2019 Pedoman Pelayanan IRNA Bedah Dalam 1 & 2

    30/30

    BAB IX

    PENUTUP

    Pada dasarnya pelayanan di rawat inap bedah-dalam I &II merupakan

    bagian pelayanan di rumah sakit .pelayanan bedah-dalam tidak saja membutuhkan

    ketrampilan tenis medis ataupun asuhan keperawatan saja,tetapi unsur

    pengelolaan/manajemen pelayanan juga sangat mempengaruhi keberhasilan

    pelayanan ini.Dimana masing-masing pihak terkait dapat memahami perannya

    yang selanjutnya akan melakukan pelayanan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

    Telah disusun suatu Pedoman Pelayanan di Instalasi Rawat Inap bedah-

    dalam I & II sebagai acuan untuk melaksanakan dan mengelola pelayanan

    kesehatan bedah-dalam di ruang lingkup Rumah Sakit Baptis Batu.