Upload
mythorvz
View
229
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pedoman Skripsi Fatepa A
Citation preview
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
BAGIAN BPEDOMAN PENULISAN
1. Struktur dan Sistematika
13
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
Sebagai suatu karya ilmiah yang utuh, yang pada akhirnya akan dibuat
berbentuk buku, maka struktur Skripsi mengikuti struktur penulisan buku ilmiah.
Secara umum struktur Skripsi dapat bagi dalam tiga bagian, yaitu bagian Awal,
Bagian Isi, dan Bagian Akhir.
I. Bagian Awal
Bagian awal Skripsi merupakan bagian yang memberikan gambaran secara
umum tentang keseluruhan isi Skripsi tersebut. Bagian ini terdiri atas:
A. Halaman Sampul Halaman ini merupakan halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu
karya ilmiah. Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan
tidak bermakna ganda kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut. Halaman ini
berisi judul skripsi, logo universitas, identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan.
Contoh penulisan Halaman Sampul dapat dilihat pada masing-masing pada
Lampiran 1 untuk Rencana Penelitian,dan Lampiran 4 untuk Skripsi.
B. Halaman JudulSecara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul hampir sama
dengan Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul dicantumkan informasi
tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat. Contoh
penulisan Halaman Judul dapat dilihat pada masing-masing pada Lampiran 2 untuk
Rencana Penelitian dan Lampiran 5 untuk Skripsi.
C. Halaman PengesahanHalaman Pengesahan adalah halaman yang berfungsi untuk menjamin
keabsahan Skripsi, atau pernyataan tentang penerimaannya, oleh institusi penulis.
Pada Halaman Pengesahan dicantumkan Judul Skripsi, Identitas Penulis,
Persetujuan oleh Dosen Pembimbing, dan Pengesahan oleh Program Studi dan
Dekan.
Di dalam halaman ini dicantumkan juga tanggal pengesahan skripsi, yaitu
tanggal dilakukannya pengesahan oleh Dekan. Contoh penulisan Halaman Judul
dapat dilihat pada masing-masing pada Lampiran 3 untuk Rencana Penelitian dan
Lampiran 6 untuk Skripsi.
14
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
D. Kata Pengantar & Ucapan Terima KasihKata pengantar memuat hal-hal yang ingin disampaikan oleh penulis secara
pribadi berkaitan dengan tulisan yang ia buat tersebut. Dalam Kata Pengantar penulis
dapat menyampaikan sekilas tentang isi atau aspek yang disampaikan dalam tulisan
yang bersangkutan.
Ucapan Terima Kasih dapat digabungkan dengan Kata Pengantar. Bagian ini
memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau
penghargaan tersebut juga menyebutkan jenis bantuan yang mereka berikan,
misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta
bantuan dalam menyelesaikan Skripsi yang bersangkutan. Contoh Kata Pengantar &
Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 7.
E. Daftar IsiBagian ini memuat daftar sistematis dari bagian-bagian penting dalam tulisan
yang akan memandu pembaca dalam mengarahkan membaca menngetahui posisi
topik-topik tertentu yang menarik perhatiannya untuk dibaca dalam tulisan tersebut.
Secara umum, bagian ini dapat memuat tiga aras (level) bagian, yaitu : Judul Bab,
Sub-sub Bab, dan Sub-sub-sub Bab diikuti dengan nomor halaman tempat bagian-
bagian tersebut berada. Untuk jalasnya, lihat format Daftar Isi seperti yang disajikan
pada Lampiran 9.
F. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar LampiranDaftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran merupakan panduan bagi
pembaca dalam menelusuri posisi masing-masing tabel, gambar atau lampiran
tertentu dalam naskah. Pada bagian ini dicantumkan judul lengkap tabel, gambar atau
lampiran, persis sama dengan yang tertulis pada caption masing-masing diikuti
dengan nomor halaman tempat tabel, gambar atau lampiran tersebut berada dalam
naskah. Penomoran abel, gambar dan lampiran harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan salah rujuk yang dapat membingungkan pembaca. Lihat
Contoh Format Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran pada Lampiran
10.
G. RingkasanRingkaan merupakan uraian ringkas tapi menyeluruh terhadap isi Skripsi.
Oleh karena itu, bagian ini tidak diperlukan dalam Rencana Penelitian. Bagian ini
15
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan, sehingga
dapat memberikan informasi umum tentang isi keseluruhan Skripsi tersebut. Bagian
ini dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi tugas akhir,
sehingga memutuskan apakah informasi yang disajikan dalam Skripsi tersebut layak
dibaca lebih lanjut atau tidak. Contoh Ringkasan dapat dilihat pada Lampiran 7.
II. Bagian Isi
A. JudulJudul penelitian dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian untuk
membaca naskah tersebut, tetapi tidak berlebihan sehingga keluar dari esensi tulisan
yang hendak disampaikan. Judul hendaknya ringkas, tidak lebih dari 20 kata, tetapi
seyogyanya memberikan gambaran umum tentang aspek kajian yang akan
disampaikan dalam naskah yang bersangkutan. Judul penelitian ditulis pada bagian
kulit (cover) muka, Halaman Judul, dan Halaman Pengesahan dengan mengikuti
format yang sudah ditetapkan (Lampiran 1 s.d. 7).
B. RingkasanRingkasan merupakan bagian dari Skripsi yang memberikan gambaran
sekilas mengenai isi keseluruhan yang Skripsi tersebut. Ringkasan terdiri atas 1-2
halaman yang memuat uraian secara ringkas mengenai dasar pemikiran perlunya
dilakukan penelitian, tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam pengumpulan
data, kesimpulan hasil yang diperoleh.
C. Pendahuluan
Pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan gambaran singkat kepada
pembaca tentang kerangka pemikiran yang menjadi dasar pentingnya penelitian yang
akan dilakukan. Bagian ini memuat latar belakang memuat penjelasan mengenai
alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan rencana penelitian
ini dipandang menarik dan perlu diteliti ditinjau dari gatra teoritis dan faktual. Pada
bagian ini juga dirumuskan tujuan dan kegunaan penelitian. Dengan menyebutkan
secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dan kegunaan bagi ilmu pengetahuan dan
atau bagi pembangunan regional maupun nasional. Selanjutnya dapat dikemukakan
hipotesis, yang memuat pernyataan singkat tentang simpulan awal atas dasar
landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
16
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
D. Tinjauan PustakaTinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil yang telah
dicapai sehubungan dengan aspek kajian yang hendak dilaksanakan penelitian
terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam
bagian ini hendaknya diuraikan secara analitis dan sintetis hal-hal yang menjadi
permasalahan yang akan diteliti; apakah hal tersebut belum terjawab atau belum
terpecahkan, atau memerlukan verifikasi atau kajian lebih lanjut untuk menambah
keyakinan akan kebenaran suatu teori. Data dan informasi yang disajikan dalam
bagian ini diusahakan berupa informasi primer, yaitu yang berasal dari hasil-hasil
penelitian atau kajian secara langsung. Informasi dari sumber yang berantai harus
dihindari, karena dikuawatirkan dapat berakibat pada biasnya informasi yang diterima
oleh pembaca. Selain itu, data dan informasi yang disajikan dalam bagian ini
hendaknya berasal dari sumber yang jelas dan kompeten, dan diikuti dengan
informasi rujukan (referensi) bagi data dan informasi tersebut. Penyajiannya tidak
sekedar memuat kutipan-kutipan dari tulisan terdahulu, tetapi mampu memberikan
informasi yang terkait dengan pemecahan masalah penelitian. Penyajian dari sumber-
sumber yang tidak jelas dan kompeten dapat menyesatkan, baik bagi penulis maupun
bagi pembaca.
Jika merupakan bagian dari Skripsi, maka isi Tinjauan Pustaka dapat diperluas
dan diperdalam dengan keterangan-keterangan tambahan berdasarkan hasil yang
dicapai setelah penelitian dilaksanakan.
E. Metode PenelitianPada bagian ini diuraikan secara jelas dan rinci mengenai segala kegiatan
yang akan dilakukan dalam menjawab hipotesis yang sudah dicanangkan pada
bagian sebelumnya. Bagian ini hendaknya memberikan kesempatan bagi pembaca
untuk memberikan penilaian. Untuk Proposal Penelitian, bagian ini berfungsi sebagai
panduan utama bagi peneliti dalam melaksanakan semua kegiatan dalam
mengumpulkan data yang diperlukan. Untuk Skripsi, yang merupakan laporan dari
pelaksanaan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, bagian ini menjadi acuan bagi
pembaca dalam menelaah hasil yang disajikan dalam laporan tersebut dan menjadi
dasar apakah data yang disajikan dalam laporan mempunyai makna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan atau layak digunakan sebagai acuan bagi
pengembangan selanjutnya.
17
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
Karena fungsi yang sangat penting tersebut maka uraian-uraian kegiatan yang
akan dilakukan, metode-metode dan teknik yang hendak diterapkan, alat dan bahan
yang akan digunakan dalam pengumpulan data haruslah jelas dan rinci, tidak
menimbulkan salah penafsiran. Yang juga tidak kalah pentingnya untuk dikemukakan
dalam bagian Metode Penelitian adalah metode analisis terhadap data yang
dikumpulkan dari kegiatan penelitian. Untuk Proposal Penelitian, alat analisis tersebut
dapat bersifat tentantif, tetapi hendaknya relevan dengan rancangan yang sudah
digariskan. Jangan dilupakan, bahwa pencantuman informasi tentang waktu
pelaksanaan penelitian dapat memberikan gambaran mengenai relevansi hasil
penelitian yang dilaporkan dengan isu-isu yang berkembang pada saat ini.
F. Hasil dan PembahasanInilah bagian yang menjadi inti bagi sebuah Skripsi. Bagian ini menyajikan data
dan informasi yang telah dikumpulkan dari kegiatan penelitian. Hasil dapat terdiri atas
data kualitatif maupun data kuantitatif. Data yang disajikan hendaknya dapat
memberikan gambaran jelas tentang hasil penelitian. Data dan informasi dapat
disajikan dalam bentuk tabel, diagram, ilustrasi atau foto. Pemilihan cara penyajian
hendaknya disesuaikan dengan karakteristik data yang ada.
Data dan informasi yang disajikan sebagai tabel, diagram, ilustrasi, atau foto
seyogyanya sudah dapat “berbicara sendiri”, tetapi dapat juga dilengkapi dengan
uraian ringkas yang menambah kejelasan bagi pembaca tentang data dan informasi
tersebut. Uraian dapat difokuskan pada hal-hal yang memerlukan perhatian lebih
besar, dan tidak dibuat bertele-tele (wordy) atau tumpang tindih (redundant).
Pembahasan memuat interpretasi penulis tentang hasil penelitian yang
diperoleh dengan mengacu pada hasil uji hipotesis dan teori-teori yang pernah
kemukakan oleh pihak lain. Uraian-uraian yang disampaikan dalam pembahasan
hendaknya menggambarkan argumentasi ilmiah yang analitis tentang hasil yang
diperoleh dibandingkan dengan hasil-hasil yang telah dilaporkan oleh peneliti-peneliti
lain sebelumnya atau dukungan ilmiah berdasarkan teori-teori yang terkait dengan
topik yang dikaji dalam skripsi. Jadi, pembahasan tidak hanya memuat hal-hal yang
mendukung hasil penelitian yang sudah dilakukan, tetapi juga dapat mengemukakan
hal-hal yang tidak seiring dengan hasil yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya.
18
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
G. Kesimpulan dan SaranBagian ini memuat pernyataan singkat tetapi jelas mengenai hasil penelitian
dan pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan dapat dibuat dalam
bentuk daftar hasil temuan atau dalam bentuk uraian ringkas tentang hasil yang
diperoleh. Untuk membuka peluang verifikasi dan/atau pengembangan hasil yang
diperoleh dari penelitian yang bersangkutan, hendaknya dikemukakan saran kepada
pembaca atau kepada peneliti selanjutnya
H. Daftar PustakaBagian ini memuat semua daftar pustaka yang dijadikan acuan dalam
penyusunan Proposal Penelitian atau Skripsi. Daftar ini disusun sedemikian rupa
sehingga memudahkan pembaca dalam menelusuri kebenaran dan relevansi
informasi yang disampaikan dalam Proposal Penelitian atau Skripsi yang
bersangkutan. Format penulisan Daftar Pustaka hendaknya mengacu pada tata
aturan penulisan seperti yang disampaikan pada Lampiran 12 Buku Pedoman ini.
III. Bagian Akhir
A. LampiranLampiran digunakan untuk menempatkan data/informasi atau keterangan lain
yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada Bagian Utama
skripsi. Data atau informasi yang terlalu luas untuk disajikan dalam bagian Hasil dan
Pembahasan, dapat ditempatkan pada bagian ini. Selain memuat data yang
melengkapi hasil penelitian, bagian Lampiran dapat juga memuat data sekunder yang
diperoleh dari sumber-sumber pendukung (seperti BPS dan lembaga-lembaga
pemerintah yang lain).
19
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
2. Format dan Tatatulis
20
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
1. Ukuran Kertas dan Jenis Huruf
Naskah Proposal Penelitian dan Skripsi dipersiapkan dengan menggunakan
piranti lunak komputer Microsoft Word atau sejenisnya dan dicetak di atas kertas HVS
A4 80 g m-2 berwarna putih. Naskah diketik dengan huruf standar Times New Roman
font 12 atau Arial font 11. Seluruh bagian dalam naskah harus menggunakan jenis
huruf yang sama.
2. Batas Pengetikan (Margin) dan Jarak Baris
Batas-batas pengetikan dari tepi kertas adalah: 4 cm dari tepi kiri dan atas,
dan 3 cm dari tepi kanan dan bawah. Catatan kaki (jika ada) ditempatkan 1,5 cm dari
tepi bawah. Naskah diketik dengan jarak antar baris 1,5 spasi. Jarak antar baris
dalam judul, sub judul, sub bab, sub-sub bab, judul tabel, judul gambar, judul
lampiran, isi tabel, daftar pustaka, dan ringkasan adalah satu spasi. Jarak antara judul
bab dengan sub bab adalah 4 spasi, sedangkan antara sub bab dengan sub-sub bab
atau kalimat adalah 2 spasi.
3. Penulisan Angka dan Satuan
a. Bilangan yang diikuti oleh satuan ditulis dengan angka arab (misalnya: 5 cm,
15 g, 14 spora). Penulisan angka di awal kalimat, angka yang lebih kecil dari
10 dan/atau tidak diikuti oleh satuan, maka harus ditulis dengan huruf
(misalnya: ....Lima puluh gram bahan dicampurkan ke dalam larutan......”, lima
helai, dst.). Hindari pemenggalan bilangan dengan satuannya.
b. Gunakan Satuan Internasional (SI) untuk penulisan bilangan hasil pengukuran
dan perhitungan, yang dinyatakan dengan singkatan baku satuan tersebut
tanpa titik dibelakangnya, misal: 2 kg, 100 m2, 100 kkal, 5 jam, 30oC, dst.
c. Gunakan koma, bukan titik, untuk menyatakan tanda desimal, misal 25,52 cm.
d. Angka yang digunakan untuk menuliskan tanggal, nomor halaman,
persentase, dan waktu, harus ditulis seperti contoh: 17 Agustus 2007, halaman
45-52, 25%, pukul 10.30 Wita).
e. Angka yang merupakan bagian dari suatu seri atau rangkaian harus ditulis
dengan tanda pemisah koma, misal: 10, 20, 30, 40, 50, 60, dan 70 m.
f. Angka ribuan atau kelipatan ribuan ditulis dengan menggunakan titik sebagai
pembatas ribuan, misal seribu ditulis 1.000, seratus ribu ditulis 100.000, dst.
Angka yang sangat besar atau sangat kecil sehingga terlalu panjang jika ditulis
21
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
dengan angka, dapat ditulis dengan sebutan yang setara, misal 1.600.000
ditulis 1,6 juta, demikian juga untuk 0,001 m ditulis menjadi 1 mm.
4. Penggunaan Huruf Kapital
Gunakan huruf kapital untuk:
Semua kata pada judul dan bab, kecuali untuk nama Latin.
Setiap huruf pertama kata pada sub bab dan sub-sub bab, kecuali kata
sandang, kata hubung, dan kata depan.
5. Penggunaan Huruf Cetak Miring (Italic)
Huruf miring digunakan untuk menulis kata bahasa asing atau yang bukan
Bahasa Indonesia, atau nama ilmiah takson pada aras species dan varietas (misal
Oryza sativa L.).
6. Penataan Paragraf dan Pengisian Ruangan
Paragraf dimulai dengan indentasi (ketukan masuk) berjarak 1 cm dari batas
kiri, dan diatur rata pada batas kiri dan kanan (justified).
Ruangan yang terdapat pada baris pengetikan naskah harus terisi penuh dari
kiri ke kanan. Hindari terbentuknya celah (gap) yang terlalu besar antar kata yang
satu dengan kata yang lain dalam satu baris di dalam paragraf, dengan cara
menggunakan pemenggalan kata menurut aturan pemenggalan yang baku.
Penempatan suatu tabel, gambar, dan grafik pada suatu halaman hendaknya
sedekat mungkin dengan paragraf yang berkaitan dengannya, sehingga tidak me-
ninggalkan ruang kosong pada halaman tersebut.
7. Permulaan kalimat
Permulaan kalimat harus dimulai dengan narasi. Hindari penggunaan kata
sandang, kata sambung, singkatan atau satuan metrik, atau notasi yang umum
(seperti pH) pada awal kalimat. Jika tidak dapat dihindari, maka tulislah hal-hal
tersebut dengan cara mengejanya.
Contoh:
Lima belas gram gula ...............dst,Kalori digunakan untuk.........................dst.Kemasaman (pH) yang tercatat pada media starter berkisar ............dst.
22
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
8. Bab, Sub Bab, Sub-sub Bab, dan Sub-sub-sub Bab
a. Judul Bab ditulis dengan huruf kapital ukuran 14 (Times New Roman) atau
13 (Arial) dan dicetak tebal (bold); diatur pada posisi tengah (center).
b. Sub Bab ditulis dengan font 12 bold (Times New Roman) atau font 11
(Arial) pada posisi tengah (center)
c. Sub-sub Bab diketik mulai dari batas kiri dengan font 12 (Times New
Roman) atau font 11 (Arial).
d. Judul Bab dan Sub Bab tidak diakhiri dengan titik
e. Penulisan Sub-sub-sub Bab mulai dari indentasi yang sama dengan
indentasi paragraf (1,5 cm dari batas kiri teks diikuti dengan titik dan diberi
garis bawah. Kalimat pertama yang menyusul Sub-sub-sub Bab diketik
langsung setelah titik dalam satu baris dengan Sub-sub-sub Bab tersebut.
f. Untuk mempermudah memahami runtutan antar Bab, Sub Bab, dan Sub-
sub Bab (Lampiran 9).
9. Penulisan Rincian Daftar (List)
Jika pada penulisan naskah terdapat rincian narasi yang harus disusun
berurutan dalam bentuk daftar ke bawah (list), maka gunakan nomor urut dengan
angka Arab dengan kurung atau huruf kecil sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan tanda penghubung (hypen, ’-’) atau tanda bintang (asterisk -*) atau
lambang-lambang lainnya tidak dibenarkan.
23
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
10. Tata Cara Penulisan
10.1. Tabel Judul tabel ditempatkan di atas badan tabel, berjarak 3 spasi dari paragraf
atau obyek di atasnya dan 1,5 spasi dengan badan tabel.
Judul tabel ditulis 1 spasi dengan indentasi gantung (hanging indentation),
dimulai pada posisi batas kiri yang sama dengan badan tabel dan TIDAK
diakhiri dengan titik (lihat contoh pada Lampiran 10).
Format tabel mengikuti kebutuhan penyajian data
Data di dalam badan tabel ditulis 1 spasi.
Keterangan tabel ditempatkan 1 spasi di bawah tabel, rata kiri, ditulis 1 spasi
dengan ukuran font 10 (Times New Roman) atau font 9 (Arial).
Data yang berupa angka ditata rata kanan (aligned) sesuai dengan posisi
desimal di dalam kolom.
Gunakan desimal yang sama untuk semua angka di dalam tabel, terutama
pada kolom yang sama.
Data yang berupa bukan-angka ditata rata kiri, yang berupa tanggal
(termasuk hari, bulan atau tahun) ditata di tengah-tengah kolom.
Usahakan tabel disajikan secara utuh pada satu halaman. Untuk tabel yang
berukuran melebihi satu halaman, maka pindahkan tabel tersebut ke
halaman berikutnya, dan bagian halaman kosong tersebut dengan narasi
dari paragraf berikut yang paling dekat dengan tabel tersebut.
Jika tabel berukuran melebihi daya tampung satu halaman penuh,
pemenggalan dapat dilakukan pada baris yang tepat sedemikian rupa,
sehingga informasi yang hendak dikemukakan pada baris tersebut utuh
berada pada penggalan-penggalan tabel. Dalam hal ini, maka cantumkan
kembali nomor urut tabel diikuti dengan kata “lanjutan” tanpa judul.
{Contohnya: Tabel 10. lanjutan}.
Tabel dapat dibuat dengan arah membujur (potrait) atau memanjang
(landscape). Jika dibuat memanjang, maka judul tabel harus ditempatkan
pada batas kiri halaman.
24
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
Tabel yang berisi data sekunder harus diikuti dengan keterangan sumber
data.
10.2. Gambar Gambar meliputi diagram, foto, bagan alir, illustrasi, dan peta.
Judul gambar ditempatkan 1,5 spasi di bawah badan gambar secara
simetris.
Judul gambar ditulis 1 spasi dan TIDAK diakhiri dengan titik (lihat contoh
pada Lampiran 11).
Keterangan gambar ditempatkan 1 spasi di bawah gambar, rata kiri, ditulis 1
spasi dengan ukuran font 10 (Times New Roman) atau font 9 (Arial).
Gambar dapat dibuat dengan arah membujur (potrait) atau memanjang
(landscape). Jika dibuat memanjang, maka judul gambar harus ditempatkan
pada batas kanan halaman.
Gambar hasil kutipan harus disertai keterangan sumber.
Setiap gambar yang menyiratkan adanya perbedaan ukuran antar obyek di
dalam gambar dan/atau dengan obyek lain dalam gambar yang berbeda
harus disertai dengan skala ukuran (bar scale) untuk mempermudah
pembaca memahami gambar tersebut.
11. Penomoran Halamana. Halaman pada Bagian Awal (mulai dari HALAMAN JUDUL sampai dengan
halaman sebelum bab PENDAHULUAN) diberi nomor dengan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya).
b. Halaman pada Bagian Isi dan Bagian Akhir (mulai dari PENDAHULUAN
sampai dengan halaman terakhir) diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3,
dan seterusnya).
c. Nomor halaman ditempatkan di bagian kanan atas naskah, berjarak 1,5 cm
dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan. Halaman yang memulai bab tidak
diberi nomor halaman.
12. Penomoran Tabel, Gambar, dan Lampiran
Tabel, gambar, dan lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab.
25
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
13. Penomoran Obyek yang Berupa Persamaan
Persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia, dan yang sejenis
lainnya ditulis dengan memberi nomor angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan
di dekat batas tepi kanan. Contoh:
CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4...........................................................(1)
14. Kebahasaan
Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang baku dengan ejaan
yang disempurnakan (EYD), dengan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Penggunaan kata ganti orang pada isi
naskah tidak diperkenankan. Penggunaan kata yang mengacu pada diri penulis,
misalnya dalam Kata Pengantar), diganti dengan kata ’penulis’.
Istilah atau lambang harus digunakan secara ajeg (konsisten). Gunakan
istilah Indonesia yang baku atau istilah yang sudah dibakukan ke dalam Bahasa
Indonesia. Jika terpaksa harus memakai istilah asing atau daerah, maka istilah
tersebut harus diikuti dengan kesetaraannya dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang umum diketahui dan ditulis dengan huruf miring (italic).
15. Penulisan kutipan (sitasi) dan sumber (nama penulis)
Kutipan berupa data atau pendapat orang lain yang diacu dalam tulisan harus
dituliskan dengan cara yang benar sehingga tidak terindikasikan sebagai plagiarisme,
yakni suatu tindakan yang sangat tercela dalam dunia ilmiah. Ada beberapa cara
penulisan kutipan yang dapat digunakan, tergantung pada jenis kutipannya.
Kutipan Langsung adalah kutipan atas teks asli secara lengkap kata dan kalimat
dari sumbernya. Untuk penulisannya:
a. Jika berupa kutipan langsung pendek yaitu panjang kutipan kurang dari 40 kata, maka
kutipan ditulis secara terintegrasi dalam paragraph dengan memberi tanda petik di
awal dan di akhir kutipan.
Contoh kutipan langsung pendek:
Menteri Pertanian Anton Apriantono menyatakan : “Peningkatan produksi padi
dalam beberapa tahun terakhir ini salah satunya dipacu oleh penerapan teknologi
pasca panen (Anonim, 2008).
b. Jika berupa kutipan langsung panjang yakni panjang kutipan lebih dari 40 kata atau
lebih dari empat baris, maka ditulis dalam paragraf tersendiri, menjorok ke dalam 1,5
26
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
cm dari margin kiri, tanpa tanda kutip dan tetap dengan 1,5 spasi (seperti teks
umumnya).
Contoh kutipan langsung panjang:
"Itu tidak termasuk biaya bangunan seluas 300 meter persegi dan luas pabrik
yang luasnya 500 meter persegi. Analisis keekonomian ini sebagian diambil waktu
produksi : 8 jam per shif, 3 shif per hari, 6 hari per minggu, 65 minggu per tahiun, dengan
rendemen sale pisang diasumsikan 30 persen. Jadi bahan baku pisang yang dibutuhkan
dalam memproduksi sale adalah 560 ton per tahun”
Kutipan tidak langsung, yaitu Penulis hanya mengutip substansi informasi yang
dikandung teks aslinya dengan menyampaikan data atau pendapat orang lain yang
dikutipnya tidak dengan kata dan kalimat yang digunakan oleh Penulis aslinya, tetapi
dengan kata dan kalimat Penulis sendiri tanpa menyebabkan perubahan kandungan
makna dari kutipan dari sumber aslinya, atau dikenal dengan istilah parafrase
(paraphrase). Kutipan jenis ini dituliskan secara terintegrasi dalam paragraph tanpa
menggunakan tanda kutip.
Contoh:
Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa kripik nangka yang baik harus memenuhi syarat-syarat SNI, seperti kadar air, kadar kotoran, warna, bau, logam berat, dan kadar protein, sehingga untuk menjaga kerusakan kripik nangka sebelum dikonsumsi perlu disimpan pada bahan kemasan yang kedap uang air (Fenemma et al., 2010).
Penulisan nama penulis yang dijadikan rujukan dalam sebuah naskah harus dilakukan secara ajeg dan mengikuti cara penulisan yang umum berlaku dalam kalangan ilmiah. Naskah-naskah ilmiah pada umumnya menggunakan nama keluarga (family name) dari setiap penulis untuk merujuk kepada suatu naskah yang digunakan dalam sitasi. Dalam kalangan etnis tertentu, termasuk sebagian besar etnis-stnis di Indonesia, penggunaan nama keluarga bukanlah hal yang umum dilakukan. Dalam hal ini yang dianggap sebagai nama keluarga adalah nama kedua (surname).
Penulis tertentu mencoba menghindari kesalahfahaman pembaca terhadap
identitas mereka, terutama jika hal tersebut menyangkut nama keluarga (atau nama
kedua) yang sama dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua nama
tersebut (misal: Sulastin-Sutrisno) dalam sumber aslinya. Dalam hal ini nama penulis
dapat dianggap sebagai satu nama dan dalam penulisan rujukan ditulis semuanya
(dengan tanda hubung).
27
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
Berikut ini adalah contoh-contoh cara penulisan yang umum berlaku pada
naskah-naskah ilmiah untuk menyatakan suatu sitasi atau penunjukan sumber
pustaka di dalam naskah.
a. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka keduanya harus disebutkan dengan
membatasi nama penulis pertama dan penulis kedua dengan lambang ‘&’
(appressand), Contohnya: ‘Phillips & Andrew (2007) menemukan ................’
Penggunaan tanda ‘&’ ini dimaksudkan untuk menghindari ketidak-ajegan
(inconsistency) dalam menulis rujukan bagi naskah yang ditulis oleh dua penulis
asing atau dua penulis dalam negeri.
b. Jika penulis lebih dari dua, maka cukup disebutkan penulis pertama sedangkan
penulis lainnya disingkat dengan kata ‘et al.’ (huruf dicetak miring diakhiri titik
pada kata ‘al’ - berasal dari kata bahasa Latin et (berarti dan) dan alle (berarti
kawan-kawan). Ini adalah istilah yang sangat umum diketahui dalam kalangan
ilmiah untuk menunjukkan penulis yang lebih dari dua dan sebagai alternatif untuk
kata “dkk”.
c. Jika dalam setiap kejadian ditemukan nama penulis yang diikuti oleh singkatan,
seperti Mawardi A.I., maka dalam hal ini dianggap bahwa singkatan itu menjadi
satu kata dengan yang ada di depannya, sehingga penulisannya dalam sitasi
menjadi: Mawardi A.I. (2007) menyebutkan ..............
d. Pengacuan dari suatu tulisan tanpa nama penulis, di dalam sitasi ditulis dengan
nama institusi yang menerbitkannya atau dapat juga dengan menuliskan Anonim,
misal: BPS (2006)............. atau Anonim (2006) ................
e. Pengacuan dari suatu tulisan dengan lembaga sebagai penulisnya, maka di dalam
sitasi ditulis dengan nama lembaga tersebut, misal: BPS (2006) ............
f. Kalau sitasi berasal dari lebih satu sumber, misalnya:
a). Menurut Shukla & Mirina (2001), Davis & Hapgood (2005), dan Heywood
(2006), penambahan konsentrasi gula dan asam amino menyebabkan
bertambahnya kenampakan warna coklat pada pembuatan roti tawar .............
b). .................terjadi peningkatan pertumbuhan mikroba pada starter perlu
penambahan senyawa-senyawa: gula, asam amino, mineral (Shukla & Mirina,
2001; Davis & Hapgood, 2005; Heywood, 2006).
c). Jika sitasi berasal dari pengarang yang sama dan menulis pada tahun yang
sama, maka pengacuan ditulis dengan membubuhkan huruf ‘a’ untuk yang
28
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram
pertama, huruf ‘b’ untuk yang kedua, dan seterusnya pada tahun terbitnya,
misal: Suwanto (2000a, 2000b, dan 2000c) menyatakan ..................................
d). Jika sitasi berasal dari pengarang yang sama tetapi menulis pada tahun yang
berbeda, pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbitnya, misal: Suwanto
(1998, 2000, dan 2007) menyatakan .................................................................
g. Pengutipan dari sumber kedua harus dengan menyebutkan nama penulis yang
bukunya dibaca, misalnya: Hasil yang sama ditunjukkan pada tahun 1997 oleh
Hilderbrandt (dalam Steeves, 2005). Penggunaan rujukan melalui sumber kedua
menunjukkan kurangnya usaha penulis dalam memperoleh rujukan dari sumber
primer. Usahakan membaca sumber informasi aslinya.
h. Dalam keadaan sangat khusus, komunikasi pribadi dengan seorang pakar
kadangkala perlu diacu dalam tulisan. Sebaiknya pakar yang diacu merupakan
orang yang kepakarannya dikenal oleh masyarakat ilmiah. Bila ini dilakukan,
nama pakar diikuti oleh inisialnya, tanpa menggunakan gelar akademik, dilajutkan
dengan waktu yang dipisahkan dengan tanda koma, dan terakhir ditulis tipe
informasi yang diacu; semuanya dituliskan dalam tanda kurung.
Misal: ......................... (Nasoetion, A.H. 8 Maret 1998, komunikasi pribadi).
16. Catatan kaki dan Istilah Barua. Penggunaan catatan kaki (footnote) harus dibatasi dan hanya digunakan
sebagai penunjuk sumber kutipan dalam naskah yang berasal dari surat kabar,
brosur, dan sejenisnya. Kutipan tersebut ditandai dengan superscript angka
Arab.
Antara catatan kaki dan naskah dibatasi oleh garis melintang, yang
berjarak minimal dua spasi di bawah naskah dan satu spasi di atas catatan
kaki. Catatan kaki di ketik satu spasi. Bila terdapat lebih dari satu catatan kaki,
maka jarak antara catatan kaki tersebut dua spasi.
Pada catatan kaki harus dituliskan nama surat kabar atau brosur dan
sejenisnya, halaman, kolom, dan tanggal terbit.
b. Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan
padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali
menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di belakang.
29