24
Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram BAGIAN B PEDOMAN PENULISAN 1. Struktur dan Sistematika 13

Pedoman Skripsi Fatepa b

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pedoman Skripsi Fatepa A

Citation preview

Page 1: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

BAGIAN BPEDOMAN PENULISAN

1. Struktur dan Sistematika

13

Page 2: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

Sebagai suatu karya ilmiah yang utuh, yang pada akhirnya akan dibuat

berbentuk buku, maka struktur Skripsi mengikuti struktur penulisan buku ilmiah.

Secara umum struktur Skripsi dapat bagi dalam tiga bagian, yaitu bagian Awal,

Bagian Isi, dan Bagian Akhir.

I. Bagian Awal

Bagian awal Skripsi merupakan bagian yang memberikan gambaran secara

umum tentang keseluruhan isi Skripsi tersebut. Bagian ini terdiri atas:

A. Halaman Sampul Halaman ini merupakan halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu

karya ilmiah. Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan

tidak bermakna ganda kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut. Halaman ini

berisi judul skripsi, logo universitas, identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan.

Contoh penulisan Halaman Sampul dapat dilihat pada masing-masing pada

Lampiran 1 untuk Rencana Penelitian,dan Lampiran 4 untuk Skripsi.

B. Halaman JudulSecara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul hampir sama

dengan Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul dicantumkan informasi

tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat. Contoh

penulisan Halaman Judul dapat dilihat pada masing-masing pada Lampiran 2 untuk

Rencana Penelitian dan Lampiran 5 untuk Skripsi.

C. Halaman PengesahanHalaman Pengesahan adalah halaman yang berfungsi untuk menjamin

keabsahan Skripsi, atau pernyataan tentang penerimaannya, oleh institusi penulis.

Pada Halaman Pengesahan dicantumkan Judul Skripsi, Identitas Penulis,

Persetujuan oleh Dosen Pembimbing, dan Pengesahan oleh Program Studi dan

Dekan.

Di dalam halaman ini dicantumkan juga tanggal pengesahan skripsi, yaitu

tanggal dilakukannya pengesahan oleh Dekan. Contoh penulisan Halaman Judul

dapat dilihat pada masing-masing pada Lampiran 3 untuk Rencana Penelitian dan

Lampiran 6 untuk Skripsi.

14

Page 3: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

D. Kata Pengantar & Ucapan Terima KasihKata pengantar memuat hal-hal yang ingin disampaikan oleh penulis secara

pribadi berkaitan dengan tulisan yang ia buat tersebut. Dalam Kata Pengantar penulis

dapat menyampaikan sekilas tentang isi atau aspek yang disampaikan dalam tulisan

yang bersangkutan.

Ucapan Terima Kasih dapat digabungkan dengan Kata Pengantar. Bagian ini

memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau

penghargaan tersebut juga menyebutkan jenis bantuan yang mereka berikan,

misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta

bantuan dalam menyelesaikan Skripsi yang bersangkutan. Contoh Kata Pengantar &

Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 7.

E. Daftar IsiBagian ini memuat daftar sistematis dari bagian-bagian penting dalam tulisan

yang akan memandu pembaca dalam mengarahkan membaca menngetahui posisi

topik-topik tertentu yang menarik perhatiannya untuk dibaca dalam tulisan tersebut.

Secara umum, bagian ini dapat memuat tiga aras (level) bagian, yaitu : Judul Bab,

Sub-sub Bab, dan Sub-sub-sub Bab diikuti dengan nomor halaman tempat bagian-

bagian tersebut berada. Untuk jalasnya, lihat format Daftar Isi seperti yang disajikan

pada Lampiran 9.

F. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar LampiranDaftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran merupakan panduan bagi

pembaca dalam menelusuri posisi masing-masing tabel, gambar atau lampiran

tertentu dalam naskah. Pada bagian ini dicantumkan judul lengkap tabel, gambar atau

lampiran, persis sama dengan yang tertulis pada caption masing-masing diikuti

dengan nomor halaman tempat tabel, gambar atau lampiran tersebut berada dalam

naskah. Penomoran abel, gambar dan lampiran harus dibuat sedemikian rupa

sehingga tidak menimbulkan salah rujuk yang dapat membingungkan pembaca. Lihat

Contoh Format Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran pada Lampiran

10.

G. RingkasanRingkaan merupakan uraian ringkas tapi menyeluruh terhadap isi Skripsi.

Oleh karena itu, bagian ini tidak diperlukan dalam Rencana Penelitian. Bagian ini

15

Page 4: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan, sehingga

dapat memberikan informasi umum tentang isi keseluruhan Skripsi tersebut. Bagian

ini dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi tugas akhir,

sehingga memutuskan apakah informasi yang disajikan dalam Skripsi tersebut layak

dibaca lebih lanjut atau tidak. Contoh Ringkasan dapat dilihat pada Lampiran 7.

II. Bagian Isi

A. JudulJudul penelitian dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian untuk

membaca naskah tersebut, tetapi tidak berlebihan sehingga keluar dari esensi tulisan

yang hendak disampaikan. Judul hendaknya ringkas, tidak lebih dari 20 kata, tetapi

seyogyanya memberikan gambaran umum tentang aspek kajian yang akan

disampaikan dalam naskah yang bersangkutan. Judul penelitian ditulis pada bagian

kulit (cover) muka, Halaman Judul, dan Halaman Pengesahan dengan mengikuti

format yang sudah ditetapkan (Lampiran 1 s.d. 7).

B. RingkasanRingkasan merupakan bagian dari Skripsi yang memberikan gambaran

sekilas mengenai isi keseluruhan yang Skripsi tersebut. Ringkasan terdiri atas 1-2

halaman yang memuat uraian secara ringkas mengenai dasar pemikiran perlunya

dilakukan penelitian, tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam pengumpulan

data, kesimpulan hasil yang diperoleh.

C. Pendahuluan

Pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan gambaran singkat kepada

pembaca tentang kerangka pemikiran yang menjadi dasar pentingnya penelitian yang

akan dilakukan. Bagian ini memuat latar belakang memuat penjelasan mengenai

alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan rencana penelitian

ini dipandang menarik dan perlu diteliti ditinjau dari gatra teoritis dan faktual. Pada

bagian ini juga dirumuskan tujuan dan kegunaan penelitian. Dengan menyebutkan

secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dan kegunaan bagi ilmu pengetahuan dan

atau bagi pembangunan regional maupun nasional. Selanjutnya dapat dikemukakan

hipotesis, yang memuat pernyataan singkat tentang simpulan awal atas dasar

landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

16

Page 5: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

D. Tinjauan PustakaTinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil yang telah

dicapai sehubungan dengan aspek kajian yang hendak dilaksanakan penelitian

terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam

bagian ini hendaknya diuraikan secara analitis dan sintetis hal-hal yang menjadi

permasalahan yang akan diteliti; apakah hal tersebut belum terjawab atau belum

terpecahkan, atau memerlukan verifikasi atau kajian lebih lanjut untuk menambah

keyakinan akan kebenaran suatu teori. Data dan informasi yang disajikan dalam

bagian ini diusahakan berupa informasi primer, yaitu yang berasal dari hasil-hasil

penelitian atau kajian secara langsung. Informasi dari sumber yang berantai harus

dihindari, karena dikuawatirkan dapat berakibat pada biasnya informasi yang diterima

oleh pembaca. Selain itu, data dan informasi yang disajikan dalam bagian ini

hendaknya berasal dari sumber yang jelas dan kompeten, dan diikuti dengan

informasi rujukan (referensi) bagi data dan informasi tersebut. Penyajiannya tidak

sekedar memuat kutipan-kutipan dari tulisan terdahulu, tetapi mampu memberikan

informasi yang terkait dengan pemecahan masalah penelitian. Penyajian dari sumber-

sumber yang tidak jelas dan kompeten dapat menyesatkan, baik bagi penulis maupun

bagi pembaca.

Jika merupakan bagian dari Skripsi, maka isi Tinjauan Pustaka dapat diperluas

dan diperdalam dengan keterangan-keterangan tambahan berdasarkan hasil yang

dicapai setelah penelitian dilaksanakan.

E. Metode PenelitianPada bagian ini diuraikan secara jelas dan rinci mengenai segala kegiatan

yang akan dilakukan dalam menjawab hipotesis yang sudah dicanangkan pada

bagian sebelumnya. Bagian ini hendaknya memberikan kesempatan bagi pembaca

untuk memberikan penilaian. Untuk Proposal Penelitian, bagian ini berfungsi sebagai

panduan utama bagi peneliti dalam melaksanakan semua kegiatan dalam

mengumpulkan data yang diperlukan. Untuk Skripsi, yang merupakan laporan dari

pelaksanaan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, bagian ini menjadi acuan bagi

pembaca dalam menelaah hasil yang disajikan dalam laporan tersebut dan menjadi

dasar apakah data yang disajikan dalam laporan mempunyai makna bagi

pengembangan ilmu pengetahuan atau layak digunakan sebagai acuan bagi

pengembangan selanjutnya.

17

Page 6: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

Karena fungsi yang sangat penting tersebut maka uraian-uraian kegiatan yang

akan dilakukan, metode-metode dan teknik yang hendak diterapkan, alat dan bahan

yang akan digunakan dalam pengumpulan data haruslah jelas dan rinci, tidak

menimbulkan salah penafsiran. Yang juga tidak kalah pentingnya untuk dikemukakan

dalam bagian Metode Penelitian adalah metode analisis terhadap data yang

dikumpulkan dari kegiatan penelitian. Untuk Proposal Penelitian, alat analisis tersebut

dapat bersifat tentantif, tetapi hendaknya relevan dengan rancangan yang sudah

digariskan. Jangan dilupakan, bahwa pencantuman informasi tentang waktu

pelaksanaan penelitian dapat memberikan gambaran mengenai relevansi hasil

penelitian yang dilaporkan dengan isu-isu yang berkembang pada saat ini.

F. Hasil dan PembahasanInilah bagian yang menjadi inti bagi sebuah Skripsi. Bagian ini menyajikan data

dan informasi yang telah dikumpulkan dari kegiatan penelitian. Hasil dapat terdiri atas

data kualitatif maupun data kuantitatif. Data yang disajikan hendaknya dapat

memberikan gambaran jelas tentang hasil penelitian. Data dan informasi dapat

disajikan dalam bentuk tabel, diagram, ilustrasi atau foto. Pemilihan cara penyajian

hendaknya disesuaikan dengan karakteristik data yang ada.

Data dan informasi yang disajikan sebagai tabel, diagram, ilustrasi, atau foto

seyogyanya sudah dapat “berbicara sendiri”, tetapi dapat juga dilengkapi dengan

uraian ringkas yang menambah kejelasan bagi pembaca tentang data dan informasi

tersebut. Uraian dapat difokuskan pada hal-hal yang memerlukan perhatian lebih

besar, dan tidak dibuat bertele-tele (wordy) atau tumpang tindih (redundant).

Pembahasan memuat interpretasi penulis tentang hasil penelitian yang

diperoleh dengan mengacu pada hasil uji hipotesis dan teori-teori yang pernah

kemukakan oleh pihak lain. Uraian-uraian yang disampaikan dalam pembahasan

hendaknya menggambarkan argumentasi ilmiah yang analitis tentang hasil yang

diperoleh dibandingkan dengan hasil-hasil yang telah dilaporkan oleh peneliti-peneliti

lain sebelumnya atau dukungan ilmiah berdasarkan teori-teori yang terkait dengan

topik yang dikaji dalam skripsi. Jadi, pembahasan tidak hanya memuat hal-hal yang

mendukung hasil penelitian yang sudah dilakukan, tetapi juga dapat mengemukakan

hal-hal yang tidak seiring dengan hasil yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya.

18

Page 7: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

G. Kesimpulan dan SaranBagian ini memuat pernyataan singkat tetapi jelas mengenai hasil penelitian

dan pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan dapat dibuat dalam

bentuk daftar hasil temuan atau dalam bentuk uraian ringkas tentang hasil yang

diperoleh. Untuk membuka peluang verifikasi dan/atau pengembangan hasil yang

diperoleh dari penelitian yang bersangkutan, hendaknya dikemukakan saran kepada

pembaca atau kepada peneliti selanjutnya

H. Daftar PustakaBagian ini memuat semua daftar pustaka yang dijadikan acuan dalam

penyusunan Proposal Penelitian atau Skripsi. Daftar ini disusun sedemikian rupa

sehingga memudahkan pembaca dalam menelusuri kebenaran dan relevansi

informasi yang disampaikan dalam Proposal Penelitian atau Skripsi yang

bersangkutan. Format penulisan Daftar Pustaka hendaknya mengacu pada tata

aturan penulisan seperti yang disampaikan pada Lampiran 12 Buku Pedoman ini.

III. Bagian Akhir

A. LampiranLampiran digunakan untuk menempatkan data/informasi atau keterangan lain

yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada Bagian Utama

skripsi. Data atau informasi yang terlalu luas untuk disajikan dalam bagian Hasil dan

Pembahasan, dapat ditempatkan pada bagian ini. Selain memuat data yang

melengkapi hasil penelitian, bagian Lampiran dapat juga memuat data sekunder yang

diperoleh dari sumber-sumber pendukung (seperti BPS dan lembaga-lembaga

pemerintah yang lain).

19

Page 8: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

2. Format dan Tatatulis

20

Page 9: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

1. Ukuran Kertas dan Jenis Huruf

Naskah Proposal Penelitian dan Skripsi dipersiapkan dengan menggunakan

piranti lunak komputer Microsoft Word atau sejenisnya dan dicetak di atas kertas HVS

A4 80 g m-2 berwarna putih. Naskah diketik dengan huruf standar Times New Roman

font 12 atau Arial font 11. Seluruh bagian dalam naskah harus menggunakan jenis

huruf yang sama.

2. Batas Pengetikan (Margin) dan Jarak Baris

Batas-batas pengetikan dari tepi kertas adalah: 4 cm dari tepi kiri dan atas,

dan 3 cm dari tepi kanan dan bawah. Catatan kaki (jika ada) ditempatkan 1,5 cm dari

tepi bawah. Naskah diketik dengan jarak antar baris 1,5 spasi. Jarak antar baris

dalam judul, sub judul, sub bab, sub-sub bab, judul tabel, judul gambar, judul

lampiran, isi tabel, daftar pustaka, dan ringkasan adalah satu spasi. Jarak antara judul

bab dengan sub bab adalah 4 spasi, sedangkan antara sub bab dengan sub-sub bab

atau kalimat adalah 2 spasi.

3. Penulisan Angka dan Satuan

a. Bilangan yang diikuti oleh satuan ditulis dengan angka arab (misalnya: 5 cm,

15 g, 14 spora). Penulisan angka di awal kalimat, angka yang lebih kecil dari

10 dan/atau tidak diikuti oleh satuan, maka harus ditulis dengan huruf

(misalnya: ....Lima puluh gram bahan dicampurkan ke dalam larutan......”, lima

helai, dst.). Hindari pemenggalan bilangan dengan satuannya.

b. Gunakan Satuan Internasional (SI) untuk penulisan bilangan hasil pengukuran

dan perhitungan, yang dinyatakan dengan singkatan baku satuan tersebut

tanpa titik dibelakangnya, misal: 2 kg, 100 m2, 100 kkal, 5 jam, 30oC, dst.

c. Gunakan koma, bukan titik, untuk menyatakan tanda desimal, misal 25,52 cm.

d. Angka yang digunakan untuk menuliskan tanggal, nomor halaman,

persentase, dan waktu, harus ditulis seperti contoh: 17 Agustus 2007, halaman

45-52, 25%, pukul 10.30 Wita).

e. Angka yang merupakan bagian dari suatu seri atau rangkaian harus ditulis

dengan tanda pemisah koma, misal: 10, 20, 30, 40, 50, 60, dan 70 m.

f. Angka ribuan atau kelipatan ribuan ditulis dengan menggunakan titik sebagai

pembatas ribuan, misal seribu ditulis 1.000, seratus ribu ditulis 100.000, dst.

Angka yang sangat besar atau sangat kecil sehingga terlalu panjang jika ditulis

21

Page 10: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

dengan angka, dapat ditulis dengan sebutan yang setara, misal 1.600.000

ditulis 1,6 juta, demikian juga untuk 0,001 m ditulis menjadi 1 mm.

4. Penggunaan Huruf Kapital

Gunakan huruf kapital untuk:

Semua kata pada judul dan bab, kecuali untuk nama Latin.

Setiap huruf pertama kata pada sub bab dan sub-sub bab, kecuali kata

sandang, kata hubung, dan kata depan.

5. Penggunaan Huruf Cetak Miring (Italic)

Huruf miring digunakan untuk menulis kata bahasa asing atau yang bukan

Bahasa Indonesia, atau nama ilmiah takson pada aras species dan varietas (misal

Oryza sativa L.).

6. Penataan Paragraf dan Pengisian Ruangan

Paragraf dimulai dengan indentasi (ketukan masuk) berjarak 1 cm dari batas

kiri, dan diatur rata pada batas kiri dan kanan (justified).

Ruangan yang terdapat pada baris pengetikan naskah harus terisi penuh dari

kiri ke kanan. Hindari terbentuknya celah (gap) yang terlalu besar antar kata yang

satu dengan kata yang lain dalam satu baris di dalam paragraf, dengan cara

menggunakan pemenggalan kata menurut aturan pemenggalan yang baku.

Penempatan suatu tabel, gambar, dan grafik pada suatu halaman hendaknya

sedekat mungkin dengan paragraf yang berkaitan dengannya, sehingga tidak me-

ninggalkan ruang kosong pada halaman tersebut.

7. Permulaan kalimat

Permulaan kalimat harus dimulai dengan narasi. Hindari penggunaan kata

sandang, kata sambung, singkatan atau satuan metrik, atau notasi yang umum

(seperti pH) pada awal kalimat. Jika tidak dapat dihindari, maka tulislah hal-hal

tersebut dengan cara mengejanya.

Contoh:

Lima belas gram gula ...............dst,Kalori digunakan untuk.........................dst.Kemasaman (pH) yang tercatat pada media starter berkisar ............dst.

22

Page 11: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

8. Bab, Sub Bab, Sub-sub Bab, dan Sub-sub-sub Bab

a. Judul Bab ditulis dengan huruf kapital ukuran 14 (Times New Roman) atau

13 (Arial) dan dicetak tebal (bold); diatur pada posisi tengah (center).

b. Sub Bab ditulis dengan font 12 bold (Times New Roman) atau font 11

(Arial) pada posisi tengah (center)

c. Sub-sub Bab diketik mulai dari batas kiri dengan font 12 (Times New

Roman) atau font 11 (Arial).

d. Judul Bab dan Sub Bab tidak diakhiri dengan titik

e. Penulisan Sub-sub-sub Bab mulai dari indentasi yang sama dengan

indentasi paragraf (1,5 cm dari batas kiri teks diikuti dengan titik dan diberi

garis bawah. Kalimat pertama yang menyusul Sub-sub-sub Bab diketik

langsung setelah titik dalam satu baris dengan Sub-sub-sub Bab tersebut.

f. Untuk mempermudah memahami runtutan antar Bab, Sub Bab, dan Sub-

sub Bab (Lampiran 9).

9. Penulisan Rincian Daftar (List)

Jika pada penulisan naskah terdapat rincian narasi yang harus disusun

berurutan dalam bentuk daftar ke bawah (list), maka gunakan nomor urut dengan

angka Arab dengan kurung atau huruf kecil sesuai dengan derajat rincian.

Penggunaan tanda penghubung (hypen, ’-’) atau tanda bintang (asterisk -*) atau

lambang-lambang lainnya tidak dibenarkan.

23

Page 12: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

10. Tata Cara Penulisan

10.1. Tabel Judul tabel ditempatkan di atas badan tabel, berjarak 3 spasi dari paragraf

atau obyek di atasnya dan 1,5 spasi dengan badan tabel.

Judul tabel ditulis 1 spasi dengan indentasi gantung (hanging indentation),

dimulai pada posisi batas kiri yang sama dengan badan tabel dan TIDAK

diakhiri dengan titik (lihat contoh pada Lampiran 10).

Format tabel mengikuti kebutuhan penyajian data

Data di dalam badan tabel ditulis 1 spasi.

Keterangan tabel ditempatkan 1 spasi di bawah tabel, rata kiri, ditulis 1 spasi

dengan ukuran font 10 (Times New Roman) atau font 9 (Arial).

Data yang berupa angka ditata rata kanan (aligned) sesuai dengan posisi

desimal di dalam kolom.

Gunakan desimal yang sama untuk semua angka di dalam tabel, terutama

pada kolom yang sama.

Data yang berupa bukan-angka ditata rata kiri, yang berupa tanggal

(termasuk hari, bulan atau tahun) ditata di tengah-tengah kolom.

Usahakan tabel disajikan secara utuh pada satu halaman. Untuk tabel yang

berukuran melebihi satu halaman, maka pindahkan tabel tersebut ke

halaman berikutnya, dan bagian halaman kosong tersebut dengan narasi

dari paragraf berikut yang paling dekat dengan tabel tersebut.

Jika tabel berukuran melebihi daya tampung satu halaman penuh,

pemenggalan dapat dilakukan pada baris yang tepat sedemikian rupa,

sehingga informasi yang hendak dikemukakan pada baris tersebut utuh

berada pada penggalan-penggalan tabel. Dalam hal ini, maka cantumkan

kembali nomor urut tabel diikuti dengan kata “lanjutan” tanpa judul.

{Contohnya: Tabel 10. lanjutan}.

Tabel dapat dibuat dengan arah membujur (potrait) atau memanjang

(landscape). Jika dibuat memanjang, maka judul tabel harus ditempatkan

pada batas kiri halaman.

24

Page 13: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

Tabel yang berisi data sekunder harus diikuti dengan keterangan sumber

data.

10.2. Gambar Gambar meliputi diagram, foto, bagan alir, illustrasi, dan peta.

Judul gambar ditempatkan 1,5 spasi di bawah badan gambar secara

simetris.

Judul gambar ditulis 1 spasi dan TIDAK diakhiri dengan titik (lihat contoh

pada Lampiran 11).

Keterangan gambar ditempatkan 1 spasi di bawah gambar, rata kiri, ditulis 1

spasi dengan ukuran font 10 (Times New Roman) atau font 9 (Arial).

Gambar dapat dibuat dengan arah membujur (potrait) atau memanjang

(landscape). Jika dibuat memanjang, maka judul gambar harus ditempatkan

pada batas kanan halaman.

Gambar hasil kutipan harus disertai keterangan sumber.

Setiap gambar yang menyiratkan adanya perbedaan ukuran antar obyek di

dalam gambar dan/atau dengan obyek lain dalam gambar yang berbeda

harus disertai dengan skala ukuran (bar scale) untuk mempermudah

pembaca memahami gambar tersebut.

11. Penomoran Halamana. Halaman pada Bagian Awal (mulai dari HALAMAN JUDUL sampai dengan

halaman sebelum bab PENDAHULUAN) diberi nomor dengan angka

Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya).

b. Halaman pada Bagian Isi dan Bagian Akhir (mulai dari PENDAHULUAN

sampai dengan halaman terakhir) diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3,

dan seterusnya).

c. Nomor halaman ditempatkan di bagian kanan atas naskah, berjarak 1,5 cm

dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan. Halaman yang memulai bab tidak

diberi nomor halaman.

12. Penomoran Tabel, Gambar, dan Lampiran

Tabel, gambar, dan lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab.

25

Page 14: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

13. Penomoran Obyek yang Berupa Persamaan

Persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia, dan yang sejenis

lainnya ditulis dengan memberi nomor angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan

di dekat batas tepi kanan. Contoh:

CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4...........................................................(1)

14. Kebahasaan

Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang baku dengan ejaan

yang disempurnakan (EYD), dengan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kaidah

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Penggunaan kata ganti orang pada isi

naskah tidak diperkenankan. Penggunaan kata yang mengacu pada diri penulis,

misalnya dalam Kata Pengantar), diganti dengan kata ’penulis’.

Istilah atau lambang harus digunakan secara ajeg (konsisten). Gunakan

istilah Indonesia yang baku atau istilah yang sudah dibakukan ke dalam Bahasa

Indonesia. Jika terpaksa harus memakai istilah asing atau daerah, maka istilah

tersebut harus diikuti dengan kesetaraannya dalam bahasa Indonesia atau dalam

bahasa asing yang umum diketahui dan ditulis dengan huruf miring (italic).

15. Penulisan kutipan (sitasi) dan sumber (nama penulis)

Kutipan berupa data atau pendapat orang lain yang diacu dalam tulisan harus

dituliskan dengan cara yang benar sehingga tidak terindikasikan sebagai plagiarisme,

yakni suatu tindakan yang sangat tercela dalam dunia ilmiah. Ada beberapa cara

penulisan kutipan yang dapat digunakan, tergantung pada jenis kutipannya.

Kutipan Langsung adalah kutipan atas teks asli secara lengkap kata dan kalimat

dari sumbernya. Untuk penulisannya:

a. Jika berupa kutipan langsung pendek yaitu panjang kutipan kurang dari 40 kata, maka

kutipan ditulis secara terintegrasi dalam paragraph dengan memberi tanda petik di

awal dan di akhir kutipan.

Contoh kutipan langsung pendek:

Menteri Pertanian Anton Apriantono menyatakan : “Peningkatan produksi padi

dalam beberapa tahun terakhir ini salah satunya dipacu oleh penerapan teknologi

pasca panen (Anonim, 2008).

b. Jika berupa kutipan langsung panjang yakni panjang kutipan lebih dari 40 kata atau

lebih dari empat baris, maka ditulis dalam paragraf tersendiri, menjorok ke dalam 1,5

26

Page 15: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

cm dari margin kiri, tanpa tanda kutip dan tetap dengan 1,5 spasi (seperti teks

umumnya).

Contoh kutipan langsung panjang:

"Itu tidak termasuk biaya bangunan seluas 300 meter persegi dan luas pabrik

yang luasnya 500 meter persegi. Analisis keekonomian ini sebagian diambil waktu

produksi : 8 jam per shif, 3 shif per hari, 6 hari per minggu, 65 minggu per tahiun, dengan

rendemen sale pisang diasumsikan 30 persen. Jadi bahan baku pisang yang dibutuhkan

dalam memproduksi sale adalah 560 ton per tahun”

Kutipan tidak langsung, yaitu Penulis hanya mengutip substansi informasi yang

dikandung teks aslinya dengan menyampaikan data atau pendapat orang lain yang

dikutipnya tidak dengan kata dan kalimat yang digunakan oleh Penulis aslinya, tetapi

dengan kata dan kalimat Penulis sendiri tanpa menyebabkan perubahan kandungan

makna dari kutipan dari sumber aslinya, atau dikenal dengan istilah parafrase

(paraphrase). Kutipan jenis ini dituliskan secara terintegrasi dalam paragraph tanpa

menggunakan tanda kutip.

Contoh:

Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa kripik nangka yang baik harus memenuhi syarat-syarat SNI, seperti kadar air, kadar kotoran, warna, bau, logam berat, dan kadar protein, sehingga untuk menjaga kerusakan kripik nangka sebelum dikonsumsi perlu disimpan pada bahan kemasan yang kedap uang air (Fenemma et al., 2010).

Penulisan nama penulis yang dijadikan rujukan dalam sebuah naskah harus dilakukan secara ajeg dan mengikuti cara penulisan yang umum berlaku dalam kalangan ilmiah. Naskah-naskah ilmiah pada umumnya menggunakan nama keluarga (family name) dari setiap penulis untuk merujuk kepada suatu naskah yang digunakan dalam sitasi. Dalam kalangan etnis tertentu, termasuk sebagian besar etnis-stnis di Indonesia, penggunaan nama keluarga bukanlah hal yang umum dilakukan. Dalam hal ini yang dianggap sebagai nama keluarga adalah nama kedua (surname).

Penulis tertentu mencoba menghindari kesalahfahaman pembaca terhadap

identitas mereka, terutama jika hal tersebut menyangkut nama keluarga (atau nama

kedua) yang sama dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua nama

tersebut (misal: Sulastin-Sutrisno) dalam sumber aslinya. Dalam hal ini nama penulis

dapat dianggap sebagai satu nama dan dalam penulisan rujukan ditulis semuanya

(dengan tanda hubung).

27

Page 16: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

Berikut ini adalah contoh-contoh cara penulisan yang umum berlaku pada

naskah-naskah ilmiah untuk menyatakan suatu sitasi atau penunjukan sumber

pustaka di dalam naskah.

a. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka keduanya harus disebutkan dengan

membatasi nama penulis pertama dan penulis kedua dengan lambang ‘&’

(appressand), Contohnya: ‘Phillips & Andrew (2007) menemukan ................’

Penggunaan tanda ‘&’ ini dimaksudkan untuk menghindari ketidak-ajegan

(inconsistency) dalam menulis rujukan bagi naskah yang ditulis oleh dua penulis

asing atau dua penulis dalam negeri.

b. Jika penulis lebih dari dua, maka cukup disebutkan penulis pertama sedangkan

penulis lainnya disingkat dengan kata ‘et al.’ (huruf dicetak miring diakhiri titik

pada kata ‘al’ - berasal dari kata bahasa Latin et (berarti dan) dan alle (berarti

kawan-kawan). Ini adalah istilah yang sangat umum diketahui dalam kalangan

ilmiah untuk menunjukkan penulis yang lebih dari dua dan sebagai alternatif untuk

kata “dkk”.

c. Jika dalam setiap kejadian ditemukan nama penulis yang diikuti oleh singkatan,

seperti Mawardi A.I., maka dalam hal ini dianggap bahwa singkatan itu menjadi

satu kata dengan yang ada di depannya, sehingga penulisannya dalam sitasi

menjadi: Mawardi A.I. (2007) menyebutkan ..............

d. Pengacuan dari suatu tulisan tanpa nama penulis, di dalam sitasi ditulis dengan

nama institusi yang menerbitkannya atau dapat juga dengan menuliskan Anonim,

misal: BPS (2006)............. atau Anonim (2006) ................

e. Pengacuan dari suatu tulisan dengan lembaga sebagai penulisnya, maka di dalam

sitasi ditulis dengan nama lembaga tersebut, misal: BPS (2006) ............

f. Kalau sitasi berasal dari lebih satu sumber, misalnya:

a). Menurut Shukla & Mirina (2001), Davis & Hapgood (2005), dan Heywood

(2006), penambahan konsentrasi gula dan asam amino menyebabkan

bertambahnya kenampakan warna coklat pada pembuatan roti tawar .............

b). .................terjadi peningkatan pertumbuhan mikroba pada starter perlu

penambahan senyawa-senyawa: gula, asam amino, mineral (Shukla & Mirina,

2001; Davis & Hapgood, 2005; Heywood, 2006).

c). Jika sitasi berasal dari pengarang yang sama dan menulis pada tahun yang

sama, maka pengacuan ditulis dengan membubuhkan huruf ‘a’ untuk yang

28

Page 17: Pedoman Skripsi Fatepa b

Pedoman Skripsi Bagian B Fakultas Taknologi Pangan dan Agroindustri Unram

pertama, huruf ‘b’ untuk yang kedua, dan seterusnya pada tahun terbitnya,

misal: Suwanto (2000a, 2000b, dan 2000c) menyatakan ..................................

d). Jika sitasi berasal dari pengarang yang sama tetapi menulis pada tahun yang

berbeda, pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbitnya, misal: Suwanto

(1998, 2000, dan 2007) menyatakan .................................................................

g. Pengutipan dari sumber kedua harus dengan menyebutkan nama penulis yang

bukunya dibaca, misalnya: Hasil yang sama ditunjukkan pada tahun 1997 oleh

Hilderbrandt (dalam Steeves, 2005). Penggunaan rujukan melalui sumber kedua

menunjukkan kurangnya usaha penulis dalam memperoleh rujukan dari sumber

primer. Usahakan membaca sumber informasi aslinya.

h. Dalam keadaan sangat khusus, komunikasi pribadi dengan seorang pakar

kadangkala perlu diacu dalam tulisan. Sebaiknya pakar yang diacu merupakan

orang yang kepakarannya dikenal oleh masyarakat ilmiah. Bila ini dilakukan,

nama pakar diikuti oleh inisialnya, tanpa menggunakan gelar akademik, dilajutkan

dengan waktu yang dipisahkan dengan tanda koma, dan terakhir ditulis tipe

informasi yang diacu; semuanya dituliskan dalam tanda kurung.

Misal: ......................... (Nasoetion, A.H. 8 Maret 1998, komunikasi pribadi).

16. Catatan kaki dan Istilah Barua. Penggunaan catatan kaki (footnote) harus dibatasi dan hanya digunakan

sebagai penunjuk sumber kutipan dalam naskah yang berasal dari surat kabar,

brosur, dan sejenisnya. Kutipan tersebut ditandai dengan superscript angka

Arab.

Antara catatan kaki dan naskah dibatasi oleh garis melintang, yang

berjarak minimal dua spasi di bawah naskah dan satu spasi di atas catatan

kaki. Catatan kaki di ketik satu spasi. Bila terdapat lebih dari satu catatan kaki,

maka jarak antara catatan kaki tersebut dua spasi.

Pada catatan kaki harus dituliskan nama surat kabar atau brosur dan

sejenisnya, halaman, kolom, dan tanggal terbit.

b. Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat

digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan

padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali

menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di belakang.

29