48
PELAKSAN TERHADAP Melengkapi Seba Dalam Ilmu Huk NAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HU P PEKERJA WANITA DI PT DJARUM K PenulisanHukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk agian Persyaratan guna Memperoleh Dera kum Pada Fakultas Hukum Universitas Se Surakarta Oleh: HAMED PRAYANTAMA NIM. E0007021 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 1 UKUM KUDUS ajat Sarjana ebelas Maret perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP

Melengkapi Sebagian

Dalam Ilmu Hukum

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS

PenulisanHukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat

Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Surakarta

Oleh:

HAMED PRAYANTAMA

NIM. E0007021

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

1

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS

Derajat Sarjana

Sebelas Maret

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS

Oleh:

HAMED PRAYANTAMA

NIM. E0007021

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

(Skirpsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 28 Juni 2012

Pembimbing

PIUS TRIWAHYUDI, SH., MSi.

NIP. 195602121985031004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS

Telah diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Peng

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS

Oleh

HAMED PRAYANTAMA

NIM. E0007021

Telah diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada

3

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS

uji Penulisan Hukum

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

4

PERNYATAAN

Nama : HAMED PRAYANTAMA

NIM : E0007021

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul:

PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS adalah betul-betul karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi

tanda citasi dan ditunjukkan dalam pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti

pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari

penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, juni 2012

Yang membuat pernyataan

HAMED PRAYANTAMA

NIM. E0007021

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

5

ABSTRAK

HAMED PRAYANTAMA, 2012. PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum bagi pekerja wanita di PT Djarum kudus berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak-hak pekerja wanita diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama antara PT Djarum yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Rokok Kudus dengan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja rokok Tembakau, Makan dan Minuman - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana hak-hak pekerja wanita diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama dan bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di PT Djarum.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data meliputi data primer yang berupa hasil wawancara dengan pihak perusahaan PT Djarum dan pekerja wanita yang bersangkutan di PT Djarum. Data sekunder berupa Perjanjian Kerja Bersama antara Persatuan Perusahaan Rokok Kudus dengan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja rokok Tembakau, Makan dan Minuman - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia untuk mendukung data primer. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi kepustakaan. Analisa data kualitatif dengan model interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan bahwa Secara umum pengaturan hak-hak pekerja di PT Djarum telah tercantum dengan baik dan menyeluruh dalam Perjanjian Kerja Bersama. Namun secara khusus hak-hak pekerja wanita yang menyangkut biologis dan kodratnya seperti istirahat saat haid, kesempatan untuk menyusui pada waktu kerja, dan perlindungaan saat kerja pada malam hari belum tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama. Dalam pelaksanaan perlindungan hukumnya sebagian besar telah memenuhi apa yang dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Bersama.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Pekerja wanita, PT Djarum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

6

ABSTRACT

HAMED PRAYANTAMA, 2012. THE IMPLEMENTATION OF LAW

PROTECTION FOR THE FEMALE WORKERS IN PT. DJARUM KUDUS.

FACULTY OF LAW OF SEBELAS MARET UNIVERSITY.

This research is conducted to find out the implementation of law protection for the female workers in PT. Djarum Kudus based on Mutual Work Agreement. This research aims to find out the female worker’s rights governed in Mutual Work Agreement between PT. Djarum affiliating with Kudus Cigarette Company Association and the Leader of Tobacco, Food and Beverage Worker Union Federation Branch – Indonesian Worker Union. The problems of research are how the female worker’s rights are governed in Mutual Work Agreement and how implementation of law protection for the female workers is in PT. Djarum.

This research belonged to an empirical research that is descriptive in nature with qualitative approach. The data type included primary data constituting the result of interview with the PT. Djarum company and the corresponding female workers in PT. Djarum. The secondary data was the Mutual Work Agreement between PT. Djarum affiliating with Kudus Cigarette Company Association and the Leader of Tobacco, Food and Beverage Worker Union Federation Branch – Indonesian Worker Union to support the primary data. Techniques of collecting data used were interview and library study. The qualitative data was analyzed using an interactive model of analysis.

Based on the result of research and discussion, it could be concluded that generally, the workers’ rights in PT. Djarum had been included well and comprehensively in the Mutual Work Agreement. Particularly, however, the female worker’s rights concerning their biological characteristics and nature such as resting during menstruation, opportunity of breastfeeding during working time, and protection during working at night had not been included in the Mutual Work Agreement. In the implementation, the law protection had been largely met what included in Mutual Work Agreement.

Keywords: Law Protection, Female Worker, PT. Djarum

MOTTO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

7

“Yang terpenting usaha keras harus dilakukan. Hanya demikian

bisa maju. Masa depan harus selalu diusahakan. Upaya mengejar

kesuksean tak pernah luntur sedikitpun, meski target belum tercapai.

Jika konsisten, suatu saat akan tercapai juga”

(penulis)

“jangan pernah putus asa untuk mengejar kesuksesan.

Setiap hari terus berusaha sekuat tenaga untuk membawa kembali kejayaan”

(anonim)

“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di

bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)

bagi kaum yang berpikir”

(QS Al Jaatsiyah: 13)

“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu Dustakan?

Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta

kepada-Nya setiap waktu Dia dalam kesibukan”

(QS Al-Rahmaan: 28-29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

8

PERSEMBAHAN

Penulisan hukum ini aku persembahkan sebagai wujud syukur, cinta, dan terima kasih

kepada :

Almamaterku tercinta, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Keluarga ku, terutama ayah, ibu dan kakak ku tercinta, terima kasih atas curahan kasih

sayang, kesabaran, bimbingan serta doa yang selalu mengiringi langkahku

Teman-teman terbaikku terimakasih atas doa, pengorbanan dan semangat yang senantiasa

diberikan untukku

Bapak ibu dosen terimakasih atas ilmu yang telah di berikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji Syukur kepada Allah SWT, atas semua karunia yang

dilimpahkan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

”PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

PEKERJA WANITA DI PT DJARUM KUDUS” dengan baik dan lancar. Doa

serta rasa syukur semoga tercurah selalu kepada Allah SWT, keluarga, para

sahabat, dan seluruh umat-Nya.

Penulisan hukum ini disusun dan diajukan guna melengkapi syarat-syarat

guna memperoleh derajat sarjana dalam ilmu hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini kurang

dari sempurna, mengingat segala keterbatasan yang ada pada penulis, oleh karena

itu penulis akan menerima dengan senang hati segala kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik secara moral maupun materiil, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Endang Mintorowati, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademik

penulis.

3. Bapak Pius Triwahyudi, S.H., M.Si selaku Pembimbing penulisan

hukum (skripsi) yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga yang

dengan sabar memberikan saran dan bimbingan sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan di bidang akademik

selama penulis menempuh masa studi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

10

5. Segenap Bapak dan Ibu karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan di bidang akademik

selama penulis menempuh masa studi.

6. Bapak Bagus Tiba, S.H, selaku Staff Human Resource Development PT

Djarum yang memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian di PT Djarum dan telah memberikan informasi serta

membantu penulis memperoleh data yang diperlukan sehingga

penyusunan skripsi ini dapat selesai.

7. Segenap Bapak dan Ibu manajemen PT Djarum, terimakasih atas semua

informasi dan bantuannya.

8. Bapak Agus Sumarlan selaku Kepala Seksi Pengawas Tenaga Kerja

Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Kudus

9. Keluarga Penulis terutama ayah dan ibu serta kakak ku tercinta,

terimakasih doa dan kasih sayang kalian semua.

10. Teman-teman ku yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya,

terima kasih kawan.

Penulis berharap semoga skripsi dapat memberikan banyak manfaat dan

dapat berguna untuk melengkapi pengetahuan kita khususnya pengetahuan

hukum.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI............................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN............................................................ iv

ABSTRAK......................................................................................... ... v

ABSTRACT....................................................................................... ... vi

HALAMAN MOTTO......................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………. viii

KATA PENGANTAR………………………………………………… ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………... x

DAFTAR BAGAN…………………………………………………….. xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………….... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………..... 4

C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian………………………………………......... 6

E. Metode Penelitian…………………………………………...... 6

F. Sistematika Penulisan Hukum……………………………....... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori……………………………………………...... 13

1. Tinjauan Umum Mengenai Perjanjian....................................... 13

2. Tinjauan Umum Mengenai Perjanjian Kerja............................. 17

3. Tinjauan Umum Mengenai Peraturan Perusahaan.................... 20

4. Tinjauan Umum Mengenai Perjanjian Kerja Bersama............. 22

5. Tinjauan Umum Mengenai Perlindungan Hukum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

12

Terhadap Pekerja Wanita.......................................................... 23

B. Kerangka Pemikiran……………………………………............. 30

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................... 32

B. Pengaturan Hak-Hak Bagi Pekerja Wanita di PT Djarum

Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama........................................... 35

C. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak

Pekerja Wanita di PT Djarum........................................................ 46

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………….......... 54

B. Saran……………………………………………………............ 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR BAGAN

Gambar 1. Model Analisis Interaktif..................................................... 11

Gambar 2. Kerangka Pemikiran……………………………………... 31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor industri di Indonesia terus berkembang dan menjadi perhatian

dari pemerintah. Industri merupakan salah satu cara unggulan sebagai salah

satu upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia.

Upaya nyata pemerintah untuk mengangkat sektor perindustrian ini salah

satunya dengan membentuk program perlindungan hukum bagi tenaga kerja.

Kemajuan sektor industri tidak bisa lepas dari peran sumber daya

manusia yang baik untuk menghasilkan pelayanan dan produksi yang baik

pula. Sumber daya manusia yang baik ini juga dapat meningkatkan kinerja

suatu perusahaan sehingga tercipta suasana keprofesionalan yang dapat

menunjang keuntungan bagi perusahaan tersebut. Sumber daya manusia

tersebut atau yang selanjutnya disebut tenaga kerja selain memiliki kewajiban

dalam bekerja juga memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh suatu

perusahaan. Pemenuhan hak tenaga kerja ini demi menciptakan rasa aman dan

nyaman bagi para tenaga kerja.

Pada masa ini semakin ketatnya persaingan di bidang Industri

menuntut banyak perusahaan untuk bisa bertahan dan berkompetisi agar tetap

dapat bertahan dalam era globalisasi perdagangan. Salah satu hal yang sering

kali dilakukan oleh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan usaha

saat ini hanya dengan meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas

merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena apabila tenaga

kerja dalam perusahaan mempunyai kerja yang tinggi, maka perusahaan akan

memperoleh keuntungan dan hidup perusahaan akan terjamin. Untuk

meningkatkan produktivitas kerja perlu adanya tenaga kerja yang memiliki

keterampilan dan keahlian bekerja, karena apabila tenaga kerja tidak memiliki

keahlian dan keterampilan akan berakibat menurunnya produktivitas dan

merugikan perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

14

Melihat persaingan ini, banyak perusahaan sering melakukan

diskriminasi terhadap tenaga kerja, terutama terhadap tenaga kerja wanita.

Kaum wanita dianggap kurang layak untuk bekerja dengan daya tekan dan

tuntutan yang tinggi dari perusahaan karena permasalahan wanita dianggap

terlalu kompleks seperti permasalahan biologis yang ada pada wanita. Hal yang

demikian merupakan suatu hal yang bersifat diskriminasi pada sosok kaum

Hawa.

Bedasarkan Pasal 28 d ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang

menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan

dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, maka tidak

diperkenankan lagi adanya diskriminasi di berbagai bidang pekerjaan dan

penghidupan berdasarkan jenis kelamin. Hal ini sejalan dengan materi yang

diatur di dalam Undang-Undang RI No. 80 Tahun 1957 tentang Persetujuan

Konvensi Organisasi Internasional No. 100 mengenai Pengupahan yang Sama

Bagi Buruh Laki-Laki dan Wanita Untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya,

Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi

Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi dan Surat Edaran Menteri

Tenaga Kerja No. SE-04/MEN/1988 Tentang Pelaksanaan Larangan

Diskriminasi Pekerja Wanita.

Sehubungan dengan ketentuan di atas, saat ini telah banyak kaum

wanita yang bekerja di luar rumah. Mereka tidak lagi hanya menjadi ibu rumah

tangga, akan tetapi juga sudah menunjukkan perannya bahwa sebagai wanita,

mereka dapat menopang kebutuhan ekonomi rumah tangga tanpa

meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Adanya partisipasi

perempuan dalam proses pembangunan, dipengaruhi oleh sumber keluarga

yang kemudian dengan segala keterbatasan masuk ke pasar kerja untuk

memperoleh pekerjaan.

Kehadiran wanita modern di hadapan kita dengan segala

personifikasinya menggambarkan perubahan yang terjadi pada struktur

masayarakat dan ekonominya. Perubahan-perubahan ini memberikan pengaruh

yang besar terhadap pikiran, tindakan dan sikap kaum Hawa ini. Peranan pria

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

15

memang mengalami perubahan sepanjang sejarah, tetapi peranan wanita adalah

lebih menarik daripada peranan pria (Satjipto Rahardjo, 2010 : 44).

Sesungguhnya tidak begitu menyolok perkembangan serta perubahan

peranan yang dialami oleh kaum pria, berbeda halnya dengan wanita. Wanita

modern yang berdiri di era saat ini jauh sekali keadaannya dibandingkan

keadaannya dengan wanita pada 50 tahun sebelumnya dilihat dari segi peranan

dalam ekonominya.

Struktur biologis wanita tampaknya menempatkan dia pada pekerjaan-

pekerjaan yang mempunyai kaitan erat dengan struktur biologisnya. Siklus atau

perkembangan biologis ini mempunyai arti penting bagi wanita jauh melebihi

maknanya bagi kaum pria. Wanita akan mengalami masa kematangan fisik,

masa akhir kegadisan, kehamilan dan melahirkan, serta pada akhirnya

menopause. Masing-masing dialami pada waktunya secara intens dan

merupakan bagian dari perkembangan pribadinya (Satjipto Rahardjo, 2010 :

45).

Apabila struktur biologis tersebut dikaitkan dengan perubahan wanita

sebagai wanita pekerja maka, dalam melakukan pekerjaan sehari-hari mereka

tidaklah selancar yang dilakukan pria. Hal demikian dapat memberikan

perlakuan yang berbeda atau sikap yang diskriminatif terhadap pekerja wanita

sehingga pekerja wanita memerlukan suatu perlindungan hukum yang

mencakup semua aspek secara memadai agar fungsi biologis tersebut dapat

terjaga secara aman, sehat dan selamat dan terhindar dari perlakuan

diskriminasi di dalam pekerjaan yang akhirnya pekerja wanita akan

memperoleh perlakuan sebagai wanita seutuhnya dengan berbagai peran ganda.

Perlindungan hukum terhadap pekerja wanita merupakan bagian dari

perlindugan hukum terhadap pekerja di Indonesia. Pekerja wanita memiliki

beberapa kekhususan dalam hal perlindungan hukumnya yang mencakup

semua aspek yang antara lain meliputi perlindungan hak-hak dasar tenaga

wanita, perlindungan atas keamanan, kesusilaan, keselamatan dan kesehatan

kerja serta perlindungan jaminan sosial sebagaimana diatur dalam Pasal 9

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

16

mengenai Tenaga Kerja yang berbunyi bahwa “tiap tenaga kerja termasuk di di

dalamnya tenaga kerja wanita berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,

kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai

dengan martabat manusia dan moral agama”.

Salah satu program pengembangan sumber daya manusia berkenaan

dengan bidang ketenagakerjaan menyebutkan adanya kegiatan untuk

meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan ekonomi, termasuk

pengawasan dan perlindungan tenaga kerja perempuan. Agar Perlindungan

terhadap pekerja wanita tersebut memperoleh jaminan kepastian, maka apa

yang menjadi hak dan kewajibannya serta bagaimana cara penyelesaian bila di

kemudian hari terjadi perselisihan perburuhan di antara para pihak perlu diatur

secara tegas dalam perjanjian kerja bersama (PKB) yang dibuat oleh pengusaha

dengan tenaga kerja wanita yang bersangkutan.

Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk

mengetahui apakah perlindungan hukum tenaga kerja wanita telah sesuai

dengan yang diatur oleh undang-undang dengan melakukan penelitian yang

lebih mendalam dengan mengambil judul PELAKSANAAN MENGENAI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA WANITA DI PT.

DJARUM KUDUS.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan agar pembahasan lebih jelas

serta mendalam sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka diperlukan suatu

rumusan masalah. Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana pengaturan hak-hak pekerja wanita berdasarkan Perjanjian Kerja

Bersama di PT Djarum?

2. Bagaimana pelaksanaan hak-hak pekerja wanita di PT Djarum?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

17

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diperlukan terkait dengan perumusan masalah dan

judul dari penelitian itu sendiri sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi

yang biasa disebut dengan tujuan obyektif, sedangkan untuk memenuhi

kebutuhan perseorangan yaitu tujuan subyektif dari penelitian. Tujuan yang

hendak dicapai dari penulis adalah:

1. Tujuan Obyektif

Tujuan obyektif yaitu tujuan penulisan dilihat dari tujuan umum

yang mendasari penulis dalam melakukan penelitian. Tujuan obyektif dari

penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan hak-hak pekerja wanita

berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama di PT Djarum.

b. Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan hak-hak pekerja wanita di PT

Djarum.

2. Tujuan Subyektif

Tujuan subyektif adalah tujuan penulisan dilihat dari tujuan pribadi

penulis yang mendasari penulis dalam melakukan penulisan. Tujuan

Subyektif penelitian ini adalah :

a. Untuk melengkapi persyaratan akademis guna mencapai derajat sarjana

(strata 1) ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis di bidang ilmu

hukum administrasi khususnya dalam hal perlindungan hukum bagi

pekerja wanita.

c. Untuk mengasah dan menerapkan ilmu dan teori-teori hukum yang telah

penulis dapat agar dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri serta

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan hukum di bidang

hukum ketenagakerjaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

18

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang berhasil adalah penelitian yang dapat memberi

manfaat, baik secara teoritis maupun praktis, yang meliputi:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yaitu manfaat dari penulisan hukum ini yang

berkaitan dengan pengembangan ilmu hukum. Manfaat teoritis dari

penulisan ini adalah:

a. Penulisan hukum ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada umumnya serta hukum

ketenagakerjaan pada khususnya.

b. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat memperkaya

referensi dan literatur dalam dunia kepustakaan yang terkait langsung

dengan judul penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yaitu manfaat dari penulisan hukum ini yang

berkaitan dengan pemecahan masalah. Manfaat praktis dari penulisan ini

adalah:

a. Menjadi wahana bagi penulisan untuk mengembangkan penalaran dan

pola pikir ilmiah sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh.

b. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat membantu memberi

masukan kepada semua pihak yang membutuhkan pengetahuan terkait

dengan permasalahan yang diteliti dan dapat dipakai sebagai sarana yang

efektif dan memadai dalam upaya mempelajari dan memahami ilmu

hukum khususnya Hukum Ketenagakerjaan.

E. Metode Penelitian

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan

pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk

mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan

menganalisisnya, kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

19

terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu

pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala

bersangkutan (Soerjono Soekanto, 2008:43).

Dalam mencari data mengenai suatu masalah diperlukan suatu metode

penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Metode

penelitian ang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian hukum sosiologis (socio-Legal Research) atau yang dikenal

dengan penelitian empiris. “Pada penelitian hukum sosiologis, hukum

dikonsepkan sebagai pranata sosial yang secara riil dikaitkan dengan

variabel-variabel sosial yang lain” (Amiruddin dan H. Zainal Asikin,

2008:133).

Dalam penelitian empiris yang diteliti pada awalnya adalah data

sekunder, untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data

primer di lapangan, atau terhadap masayarakat (Soerjono Soekanto,

2008:52).

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan hukum ini

adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data

yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya.

Hal ini dilakukan terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat

membantu di dalam memperkuat teori-teori lama, atau dalam kerangka

menyusun teori-teori baru (Soerjono Soekanto, 2008:10).

3. Pendekatan Penelitian

Pemaparan fakta-fakta empiris yang disampaikan bisa dilakukan

dengan pendekatan kualitaif ataupun pendekatan kuantitaif.

Pendekatan yang akan digunakan penulis adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara yang menghasilkan

data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis

atau lisan dan perilaku nyata (Soerjono Soekanto, 2008: 32).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

20

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian hukum ini akan dilaksanakan di PT. Djarum yang

berlokasi di Kota Kudus.

5. Jenis Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian hukum ini adalah

data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden,

yakni perilaku responden di lapangan maupun keterangan yang diberikan

(Soerjono Soekanto, 2008: 12).

Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dari pihak

perusahaan dan juga pekerja wanita sendiri.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung

data primer, diperoleh dari peraturan perundang-undangan, buku,

dokumen, artikel, internet, maupun sumber-sumber lain yang terkait

dengan penelitian ini.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah Perjanjian Kerja

Bersama antara Persatuan perusahaan Rokok Kudus dengan PC. TRMM

– SPSI.

6. Sumber Data

a. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari

lapangan. Penulis memperoleh data langsung dari lokasi penelitian, yaitu

PT. Djarum di Kota Kudus.

Sumber data primer penulisan hukum ini adalah hasil wawancara

dari pihak perusahaan dan juga pekerja wanita sendiri.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang mendukung sumber

data primer. Data tersebut diperoleh dari peraturan perundang-undangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

21

buku, dokumen, artikel, internet, maupun sumber-sumber lain yang

terkait dengan penelitian penulis.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah Perjanjian Kerja

Bersama antara Persatuan perusahaan Rokok Kudus dengan PC. TRMM

– SPSI.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi dokumen atau bahan pustaka

Tipe data apapun yang akan dikehendaki oleh penulis, maka studi

dokumen atau bahan pustaka yang akan selalu digunakan terlebih dahulu

(Soerjono Soekanto, 2008: 201). Penulis dapat mempergunakan

peraturan perundang-undangan, buku, dokumen, maupun laporan-laporan

dari peneliti terdahulu yang berisikan pnelitian-penelitian yang pernah

dilakukan, karena akan sangat berguna bagi penulis.

b. Pengamatan atau observasi

Penulis akan melihat kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam

lapangan penelitian, kemudian dari kenyataan-kenyataan yang ada maka

penulis melakukan pengamatan. Persepsi penulis ini akan menjadi

penafsiran, yang dinamakan sebagai fakta. Fakta merupakan hasil

penafsiran terhadap gejala yang diamati penulis. Penulis harus selalu

berpedoman pada kerangka teoritis dan kerangka konsepsionil yang

menjadi dasar penelitiannya (Soerjono Soekanto, 2008:220).

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan dimana seseorang dengan

tujuan tertentu melakukan percakapan atau tatap muka guna memperoleh

data baik secara lisan atau tulisan atas sejumlah tulisan atau data yang

diperlukan.

d. Teknik analisis data

Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan pengurutan

data dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan ditemukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

22

temadan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data (Lexy J. Maleong, 2002: 103).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis interaktif (interactive model of analysis), yaitu model

analisis dalam penelitian kualitatif yang terdiri dari tiga komponen

analisis yang dilakukan dengan cara interaksi, baik antar komponennya,

maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses yang berbentuk

siklus (H.B Sutopo, 2002: 96).

Analisis data tersebut yaitu:

1) Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan

abstraksi data dari fieldnote. Proses reduksi ini akan berlangsung terus

sepanjang pelaksanaan penelitian.

2) Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi

deskripsi dalam bentuk narasi kalimat juga dapat meliputi berbagai

jenis matriks, gambar, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga tabel

sebagai pendukung pendukung narasinya.

3) Penarikan Simpulan atau Verifikasi

Kesimpulan akhir merupakan hasil dari pemahaman atas arti

dari berbagai hal yang ditemukan peneliti dengan melakukan

pencatatan peraturan-peraturan, pola, pernyataan, konfigurasi yang

mungkin, arahan sebab akibat, dan proposisi yang mungkin. Konklusi-

konklusi dibiarkan tetap di situ yang pada awalnya kurang jelas,

kemudian meningkat secara eksplisit dan juga memiliki landasan yang

kuat.

Simpulan akhir perlu direvisi agar cukup mantap dan benar-

benar bisa dipertanggungjawabkan. Peneliti tetap bergerak di antara

ketiga komponen analisis dan pengumpulandata selama pengumpulan

data selesai, maka peneliti bergerak di antara ketiga komponen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

23

analisis tersebut hingga waktu yang tersisa sampai penelitian berakhir

siklus (H.B Sutopo, 2002: 91-96).

Adapun skema kerja analisis model interaktif sebagai berikut:

Gambar 1. Model Analisis Interaktif

F. Sistematika Penulisan Hukum

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keseluruhan isi,

penulisan hukum ini dibagi menjadi empat bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan mengenai kajian pustaka yang penulis

bagi menjadi dua, yaitu kerangka teori dan kerangka pemikiran.

Kerangka teori membahas mengenai tujuan umum tentang

perjanjian, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja

bersama, perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita.

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan

Kesimpulan/ verifikasi

Sajian Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

24

Sedangkan kerangka pemikiran akan disampaikan dalam bentuk

bagan.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah

diperoleh dilanjutkan dengan pembahasan yang dilakukan

terhadap hasil penelitian tentang perlindungan tenaga kerja wanita

di PT. Djarum.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengemukakan simpulan dari hasil

penelitian ini dan memberikan saran yang berangkat dari hasil

yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

25

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Kudus merupakan kabupaten terkecil yang terdapat di

Provinsi Jawa Tengah dan berada pada jalur Pantai Utara Jawa. Kabupaten ini

memiliki luas wilayah sekitar 42.156 km2 dan terbagi dalam 9 (sembilan)

kecamatan, 123 desa dan 9 kelurahan. Pusat pemerintahan kabupaten kudus

terletak di Jalan Simpang Tujuh No. 1 Kudus. Menurut Badan Pusat Statistik

Kabupaten Kudus, jumlah penduduk Kabupaten Kudus tahun 2010 sebesar ±

777.437 jiwa. Kabupaten Kudus berbatasan dengan Kabupaten Pati di sebelah

timur, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di sebelah selatan,

Kabupaten Jepara di sebelah barat dan utara.

Kabupaten Kudus memiliki 9 kecamatan yaitu:

a) Kecamatan Kaliwunngu;

b) Kecamatan Kota;

c) Kecamatan Undaan;

d) Kecamatan Jati;

e) Kecamatan Mejobo;

f) Kecamatan Jekulo;

g) Kecamatan Gebog;

h) Kecamatan Bae; dan

i) Kecamatan Dawe.

Bagi masyarakat sekitar Jawa Tengah, Kabupaten Kudus terkenal dengan

slogan “Kudus Kota Kretek”. Hal ini disebabkan karena Kudus memiliki

banyak perusahaan rokok, seperti PT. Djarum, PT. Nojorono, PR Sukun dll.

Karena terdapat banyak perusahaan rokok maka perusahaan-perusahaan rokok

tersebut saling bekerja sama dengan membentuk Persatuan Perusahaan Rokok

Kudus (PPRK). Namun tidak semua perusahaan rokok di Kudus menjadi

bagian dari PPRK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

26

Jika di Kudus terdapat PPRK, maka untuk serikat pekerja dari setiap

perusahaan rokok juga tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Rokok

Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM) Cabang Kudus. FSP ini

bertindak selaku, untuk dan atas nama unit kerja atau pekerja di perusahaan

rokok.

Persatuan Perusahaan Rokok Kudus dalam memberikan pelayanan

keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan pekerjanya mendirikan Balai

Pengobatan Rokok Kudus (BPRK). Balai pengobatan ini merupakan fasilitas

yang berhak diperoleh bagi semua pekerja yang perusahaan dimana mereka

bekerja tergabung dalam PPRK.

PT Djarum adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi

rokok yang didirikan oleh Oei Wie Gwan sejak tahun 1951 dengan nama

awalnya adalah Djarum Gramophon. Saat ini PT Djarum terletak di jalan A.

Yani No. 28. Saat ini Djarum dipimpin oleh Budi Hartono dan Bambang

Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oei Wie Gwan.

Hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Kudus terdapat pabrik PT

Djarum, sehingga dapat dikatakan bahwa PT Djarum banyak menyerap tenaga

kerja baik dari masyarakat setempat maupun dari luar kota. Saat ini tercatat

bahwa PT Djarum memiliki jumlah pekerja ± 75.000 orang.

PT Djarum tergabung dalam Persatuan Perusahaan Rokok Kudus

(PPRK) dimana beberapa perusahaan rokok yang berdomisili di Kudus bekerja

sama dalam hal ketenagakerjaan dan peningkatan mutu hidup tenaga kerja.

Sedangkan untuk serikat pekerja, Serikat pekerja dari beberapa perusahaan

rokok juga tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau,

Makanan dan Minuman – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM).

PT Djarum dalam menerima pekerja pada awalnya melakukan masa

percobaan terlebih dahulu selama 3 (tiga) bulan pertama. Selama masa

percobaan tersebut pihak pekerja diperbolehkan untuk membatalkan atau

mengundurkan diri dari perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Bapak

Bagus Tiba selaku Staff Human resource development menjelaskan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

27

Terdapat 2 (dua) status hubungan kerja yang di PT Djarum, yaitu Paruh Kerja

Waktu Tertentu dan Paruh Kerja Waktu Tak Tertentu. Namun semua pekerja

sebagian besar merupakan Paruh Kerja Waktu Tak Tentu. Semua pekerja yang

bersifat waktu tertentu maupun waktu tak tertentu memiliki masa percobaan

selama 3(tiga) bulan awal. Bagi pekerja paruh waktu tertentu bisa berubah

sifatnya menjadi paruh kerja waktu tak tertentu apabila perusahaan

menginginkan mengangkat pekerja tersebut. Pihak PT Djarum juga tidak ada

karyawan yang berasal dari pihak ousourcing.

Sistem pengupahan yang berlaku di PT Djarum terdapat tiga sistem yaitu

bulanan, harian dan borong. Sistem bulanan dibayar pada tiap akhir bulan

berjalan, sistem bulanan ini berlaku bagi jajaran petinggi ataupun staff yang

bekerja di perusahaan. Semua perusahaan rokok dalam memberikan upah

memberlakukan sistem borong ini, karena pengusaha mematok berdasarkan

satuan hasil yang dikerjakan dalam satu bulan, sehingga pengupahan lebih

mudah dilaksanakan apabila menggunakan sistem borongan.

Rata-rata pendidikan pekerja wanita yang bekerja di PT Djarum adalah

lulusan sekolah menengah pertama. Namun ada beberapa pekerja wanita yang

juga lulusan sekolah dasar. Untuk usia yang diperbolehkan bekerja bagi wanita

adalah berusia 18 (delapanbelas) tahun.

Perlindungan yang didapat oleh para pekerja wanita berupa Istirahat

Melahirkan, keguguran, angkutan antar jemput dan perlindungan kerja pada

malam hari. Para pekerja wanita dalam bekerja diberi topi agar rambut tidak

terurai saat bekerja yang dapat menyebabkan rontoknya rambut dan mereka

diberi masker karena tidak semua wanita tahan dengan bau tembakau.

Kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan dalam pelaksanaan

dan kelancaran proses produksi. Fasilitas kesehatan yang didapat bagi pekerja

wanita adalah adanya pemeriksaan kandungan di polikilinik bagi mereka yang

hamil. Poliklinik ini terdapat di setiap kecamatan di Kabupaten Kudus, jadi

bagi mereka yang hamil tidak perlu jauh-jauh pergi mencari poliklinik ataupun

puskesmas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

28

B. Pembahasan

1. Pengaturan Hak-Hak Bagi Pekerja Wanita di PT Djarum Berdasarkan

Perjanjian Kerja Bersama

a. Perlindungan Pengupahan

Pengusaha memiliki kewajiban utama terhadap pekerjanya yaitu

membayar upah. Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan

dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja

kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja,

kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.

Pemerintah telah menetapkan peraturan mengenai upah minimun yang

besarnya berbeda-beda di setiap daerah. Upah minimum ini terdiri dari

Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kota/Kabupaten

(UMK). Kabupaten Kudus sendiri melalui Keputusan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 561 Tahun 2011 tentang Upah Minimum Pada 35

(Tigapuluh Lima) Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

menetapkan bahwa UMK Kabupaten Kudus sebesar Rp. 889.000,00.

Sistem pengupahan yang berlaku di PT Djarum terdapat tiga sistem

yaitu bulanan, harian dan borong. Sistem bulanan dibayar pada tiap akhir

bulan berjalan, sistem bulanan ini berlaku bagi jajaran petinggi ataupun staff

yang bekerja di perusahaan. Sistem harian adalah upah yang diberikan

kepada pekerja hanya untuk hasil kerja harian, apabila pekerja masuk kerja

(http://www.kamusbesar.com/59367/upah-harian). Sistem harian pada PT

Djarum diberikan dan dibayar pada tiap pekan dan dibayar tiap hari selasa.

Sistem borong dapat diartikan sebagai upah yang dibayarkan kepada pekerja

bukan atas dasar satuan waktu (hari, minggu, atau bulan) melainkan atas

dasar satuan barang (tugas) yang harus dikerjakan atau yang dihasilkan

(http://www.kamusbesar.com/59366/upah-borongan). Sistem upah borong

ini diberikan dan dibayarkan pada tiap hari setelah pekerja melakukan

perkerjaan sesuai dengan berapa hasil yang mereka kerjakan pada tiap hari

kerja (volume based payment). Semua tenaga kerja baik laki-laki maupun

wanita berhak atas sistem pengupahan harian dan borongan tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

29

Besarnya upah yang didapat oleh pekerja wanita di PT Djarum sebesar

Rp. 889.000,00 yang berupa upah pokok. Besarnya upah ini telah sesuai

dengan Pasal 88 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan dimana upah pekerja tidak boleh lebih rendah dari upah

minimum yang ditetapkan oleh kota/kabupaten dan Keputusan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 561 Tahun 2011 tentang Upah Minimum Pada 35

(Tigapuluh Lima) Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.

Upah pokok tersebut sudah termasuk tunjangan tetap bagi pekerja

yang telah bekerja selama satu tahun. Bagi pekerja yang sistem

pengupahannya dibayar berdasarkan harian, upah pokok mereka sudah

termasuk tunjangan tetap.

b. Perlindungan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat

Waktu kerja adalah waktu efektif dimana pekerja hanya melaksanakan

pekerjannya (Zaeni Asyhadie, 2007:89). Waktu kerja dan waktu istirahat

diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan Pasal 77, pasal 78 dan pasal 79. Terdapat dua waktu kerja

dalam Pasal 77, yang pertama yaitu 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40

(empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)

minggu, atau 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)

minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Waktu kerja yang

melebihi waktu kerja tersebut atau yang biasa disebut waktu lembur hanya

dapat dilakukan apabila ada persetujuan dengan pekerja yang bersangkutan

dan waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam

dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama, hari kerja adalah hari yang

ditetapkan oleh perusahaan sebagai hari kerja seabnyak 5 (lima) atau 6

(enam) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam dalam satu minggu.

Ketentuan waktu kerja bagi pekerja wanita di PT Djarum berupa 7

(tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6

(enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Terdapat variasi permulaan jam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

30

kerja bagi pekerja wanita yaitu dimulai pukul 06.00, pukul 07.00, dan pukul

08.00. Adanya variasi permulaan jam karena proses pengepakan barang

menunggu proses produksi selesai hingga memenuhi 1000 (seribu) batang

rokok setiap harinya.

Permulaan jam kerja ini menurut Bapak Fariz selaku bagian

Supervisor pada Pabrik Sigaret Kretek Tangan Megawon, dibedakan antara

bagian penggilingan atau pelintingan dan bagian packaging (pengepakan).

Permulaan jam kerja untuk bagian penggilingan atau pelintingan dimulai

pada pukul 06.00 dan pukul 07.00, sedangkan untuk bagian packaging jam

kerja dimulai pada pukul 08.00. Adanya pembedaan masuk jam kerja karena

proses packaging harus menunggu proses pelintingan setidaknya hingga

mencapai 1000 (seribu) batang.

Waktu istirahat diberikan kepada pekerja wanita yang telah bekerja

selama 4 (empat) jam terus menerus dan diperbolehkan istirahat selama 30

(tiga puluh) menit. Karena terdapat variasi permulaan jam kerja, maka

waktu istirahat dibagi-bagi dan tidak serempak waktunya hal ini demi

kelacaran proses produksi perusahaan. Untuk bagian penggilingan/

pelintingan wakti istirahat pukul 10.00 dan pukul 11.00, sedangkan untuk

bagian packaging waktu istirahat pada pukul 12.00. Pada waktu istirahat

ini, karyawan disediakan air minum di tempat kerja. Hal yang sama juga

terjadi pada jam pulang kerja bagi pekerja wanita yang tidak serempak.

Waktu pulang kerja dapat dimulai pada pukul 13.00 hingga pukul 14.00.

Kerja lembur diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 8. Kerja

lembur adalah pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja biasa yang

ditentukan oleh pengusaha dengan perintah kerja lembur. Namun apabila

terdapat alasan yang layak dari pekerja yang disak dapat melakukan kerja

lembur, maka pekerja harus melapor terlebih dahulu kepada pengusaha.

Bagi pekerja wanita yang karena pekerjaannya diharuskan bekerja sampai

pukul 22.00 atau lebih, pengusaha wajib menyediakan kendaraan untuk

mengantar pulang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

31

c. Perlindungan Cuti

Waktu cuti adalah waktu dimana pekerja diperbolehkan untuk tidak

masuk bekerja karena alasan-alasan tertentu yang diperbolehkan undang-

undang (Zaeni Asyihadie, 2007:90). Segala macam istirahat dan cuti diatur

dalam Perjajian Kerja Bersama Pasal 12 hingga Pasal 19.

a. Istirahat mingguan

Istirahat mingguan diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal

12. Karyawan berhak atas istirahat mingguan setelah bekerja selama 40

(empatpuluh) jam dalam seminggu. Hari istirahat pada umumnya adalah

hari minggu. Istirahat mingguan diberikan setiap satu minggu sekali

kepada pekerja wanita yang bekerja di PT Djarum Kudus.

b. IstirahatTahunan

Istirahat tahunan adalah istirahat yang diberikan selama 12

(duabelas) hari kepada karyawan setiap tahun yang dapat diambil

beberapa kali, paling sedikit 3 (tiga) hari (http://www.kamusbesar.com

/49548/cuti-tahunan). Istirahat tahunan diatur dalam Perjanjian Kerja

Bersama Pasal 13.

Istirahat tahunan diberikan kepada semua pekerja wanita di PT

Djarum dengan ketentuan bahwa pekerja tersebut telah bekerja selama

satu tahun terus menerus dan hak ini dapat diambil ditaun yang akan

datang. Selama menjalani istirahat tahunan, pekerja berhak atas upah

penuh termasuk tunjangan tetap yang diterima.

c. Istirahat Panjang

Istirahat Panjang adalah Istirahat yang diberikan kepada pekerja

yang telah bekerja setelah masa kerja enam tahun secara terus menerus

pada perusahaan yang sama. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

menyebutkan bahwa pekerja berhak mendapatkan hak istirahat panjang

pada perusahaan tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

32

Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama, PT Djarum tidak

melaksanakan Istirahat Panjang untuk semua pekerjanya, hal ini

dikarenakan karena PT Djarum tidak termasuk perusahaan yang

dimaksud oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51/Men/IV/2004

tentang Istirahat Panjang Pasal 2 yang berbunyi “Perusahaan yang wajib

melaksanakan istirahat panjang adalah perusahaan yang selama ini telah

melaksanakan istirahat panjang sebelum ditetapkannya Keputusan

Menteri ini.”

d. Cuti Keagamaan

Beribadah merupakan suatu hak perogatif manusia yang tidak bisa

diganggu gugat dimana mereka bebas melakukan ibadah keagamaan

sesuai agama mereka kapanpun dan dimanapun selama dia mampu dan

sanggup. Terutama bagi mereka yang beragama Islam, dimana seseorang

yang mampu diwajibkan bagi mereka untuk menunaikan ibadah haji

maupun umroh.

Cuti keagamaan diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 17.

Semua pekerja baik laki-laki maupun wanita yang bekerja di PT Djarum

diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah. Bagi pekerja yang

beragama Islam yang ingin menunaikan ibadah umroh atau haji diberi

dispensasi dari perusahaan untuk meninggalkan pekerjaan. Dispensasi ini

deberikan bagi pekerja yang untuk pertama kali menunaikan ibadah

umroh ataupun haji, jikapun menuanaikan ibadah umroh atau haji untuk

kedua kali dan seterusnya pihak yang bersangkutan bisa mengambil dari

cuti tahunan.

Permohonan untuk cuti keagamaan ini dapat diajukan tiga hari

sebelum keberangkatan. Cuti umroh ataupun haji ini diberlakukan

terhitung dari tiga hari sebelum keberangkatan sampai dengan 3 hari

setelah kedatangan pekerja. Pekerja yang menunaikan cuti keagamaan

untuk pertama kalinya tetap menerima upah penuh dari perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

33

e. Istirahat Sakit

Istirahat karena sakit diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal

16. Pekerja yang sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaannya,

maka pekerja yang bersangkutan harus menyampaikan Surat Keterangan

Dokter Perusahaan.

Pekerja yang sakit bisa memeriksakan diri ke poliklinik perusahaan

yang terdapat di setiap kecamatan ataupun di BKKRK dan rumah sakit

yang telah bekerja sama dengan perusahaan.

f. Izin Meninggalkan Pekerjaan

Izin meninggalkan pekerjaan diatur dalam Perjanjian Kerja

Bersama Pasal 18. Izin meniggalkan pekerjaan adalah izin bagi pekerja

untuk tidak bekerja selam jam kerja yang ditentukan, baik dengan upah

ataupun tanpa upah. Permohonan izin untuk meninggalkan pekerjaan

diajukan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum hari pelaksanaan dan /

atau pada hari kejadian.

Pekerja diberikan izin meninggalkan pekerjaan dengan mendapat

upah jika ada keperluan sebagai berikut:

1) Bekerja untuk panitia Pemilihan Umum;

2) Wajib militer;

3) Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan fungsinya sebagai

pengurus/anggota serikat pekerja;

4) Memenuhi panggilan yang berwajib;

5) Meninggalkan pekerjaan untuk kepentingan sebagai berikut:

a) Perkawinan pekerja selama 3 (tiga) hari;

b) Perkawinan anak pekerja selama 2 (dua) hari;

c) Isteri Pekerja melahirkan atau keguguran selam 2 (dua) hari;

d) Isteri/suami anak atau orang tua/ mertua, menantu pekerja

meniggal dunia selama 2 (dua) hari;

e) Pengkhitanan anak pekerja 2 (dua) hari;

f) Pembaptisan anak pekerja selama 2 (dua) hari;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

34

g) Anggota keluarga yang tinggal di rumah pekerja meninggal dunia

selama 1 (satu) hari.

d. Perlindungan dalam Masa Haid

Masa haid merupakan hal alamiah yang dialami oleh kaum wanita.

Tidak jarang wanita mengalami kesakitan yang berlebih akibat dari haid

yang timbul tersebut dan sedikit mengganggu aktifitas kesehariaannya.

Istirahat haid diatur dalam pasal 81 Pasal (1) Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi “Pekerja/buruh

perempuan yang dalam masa haid mersakan sakit dan memberitahukan

kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada

waktu haid.” Pasal tersebut memberikan suatu kekhususan bagi pekerja

wanita dimana cuti/istirahat haid dapat diambil pada hari pertama dan kedua

pada masa haid oleh pekerja wanita yang merasakan sakit karena haid

tersebut.

Istirahat haid tidak diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama, namun

dalam pelaksanaannya pekerja wanita yang merasakan sakit karena haidnya

dapat mengajukan izin istirahat. Jika ada pekerja wanita yang sakit saat haid

maka pekerja yang bersangkutan menggunakan izin tidak masuk kerja

karena sakit. Izin sakit yang digunakan pekerja ini tidak akan berakibat pada

dikuranginya jatah cuti tahunan pekerja.

e. Perlindungan Cuti Hamil dan Melahirkan

Hamil dan melahirkan sudah merupakan kodrat dari kaum wanita,

maka dari itu diperlukan suatu perlindungan dan jaminan agar calon ibu dan

calon bayi tetap sehat dan bayi dapat lahir dengan selamat. Cuti melahirkan

diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 15.

Menurut Ibu Sri Mukti, selaku ketua Poliklinik Pabrik Djarum

Kecamatan Megawon 2, Pekerja wanita yang hamil dapat memeriksakan

kehamilannya di poliklinik perusahaan yang letaknya terdapat di setiap

kecamatan, Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus (BKKRK),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

35

Puskesmas serta rumah sakit terdekat dengan sistem rujukan dari poliklinik

perusahaan. Istirahat hamil dan melahirkan bagi pekerja wanita di PT

Djarum diberikan berdasarkan surat keterangan dokter kandungan atau

bidan yang dalam hal ini memiliki kewenangan yaitu poliklinik perusahaan,

BKKRK atau rumah sakit yang telah bekerja sama dengan perusahaan.

Perusahaan memberikan fasilitas kehamilan yang berupa jaminan

pembayaran biaya kehamilan apabila calon ibu melahirkan dengan proses

penyulit seperti lahir dengan proses cesar.

Permohonan istrihat melahirkan dapat diajukan 1,5 bulan sebelum

calon ibu melahirkan. Lama istirahat yang diberikan untuk istirahat hamil

dan melahirkan yaitu 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah

melahirkan. Lama istirahat tersebut wajib dan tidak bisa dikurangi atau

dilebihkan. Selama ini, pekerja wanita yang mengambil cuti melahirkan

tidak ada yang sampai melebihi jangka waktu cuti yang diberikan.

Selama cuti melahirkan, karyawan tetap menerima upah penuh

sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 15 yang berbunyi

“Pekerja wanita mempunyai hak cuti dengan upah penuh selama1,5 (satu

setengah) bulan sebelum melahirkan menurut dokter dan 1,5 (satu setengah)

bulan setelah melahirkan atau gugur kandungan sesuai surat keterangan

dokter.

f. Perlindungan Cuti Keguguran untuk Pekerja Wanita

Wanita hamil tidak jarang berisiko keguguran apabila mereka tidak

pandai menjaga kesehatan diri sendiri dan kesehatan si calon bayi. Bagi

wanita yang bekerja di suatu instansi ataupun perusahaan swasta diberikan

hak untuk istirahat dan diberikan waktu untuk mengembalikan ketenangan

batin dam kesehatan apabila mereka keguguran.

Pekerja wanita yang mengalami keguguran kandungan diatur dalam

Perjanjian Kerja Bersama Pasal 15 yang memperbolehkan mereka istirahat

1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter

kandungan atau bidan. Pekerja wanita PT. Djarum yang mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

36

kegugran kandungan berhak mengajukan cuti istirahatnya kepada dokter

kandungan atau bidan yang dalam hal ini juga yang berperan dalam

menentukan lama istirahnya dengan ketentuan paling lama 1,5 (satu

setengah) bulan namun pada kenyataannya pekerja wanita bisa masuk

sebelum waktu tersebut habis dan apabila kesehatan pekerja wanita telah

pulih.

g. Perlindungan untuk Pekerja Wanita yang Menyusui Anak pada Waktu

Kerja

Bagi pekerja wanita setelah melahirkan pada umumnya akan

menyusui, dalam hal ini seperti yang tercantum pada pasal 83 UU No. 13

Tahun 2003. Dalam penjelasan UU No. 13 Tahun 2003 tentang pasal ini,

yang dimaksud dengan kesempatan sepatutnya adalah lamanya waktu yang

diberikan kepada pekerja perempuan untuk menyusui bayinya dengan

memperhatikan tersedianya tempat yang sesuai kondisi dan kemampuan

perusahaan, yang diatur dalam perturan perusahaan atau perjanjian kerja

bersama.

Izin menyusui tidak diatur dan dimasukkan dalam Perjanjian Kerja

Bersama (PKB). Oleh sebab itu seharusnya ada peraturan yang mengatur

mengenai hal tentang izin menyusui dalam PKB karena ini merupakan salah

satu hak dari pekerja wanita yang diatur dalam undang-undang. Seharusnya

dalam PKB diberikan diberikan suatu kebijakan lain sebagai pengganti dari

hak untuk menyusui jika perusahaan belum bisa memenuhi fasilitas

menyusui di perusahaan.

h. Perlindungan Kerja pada Malam Hari

Pekerja wanita yang bekerja pada malam hari diatur dalam dalam

Pasal 76 ayat (1) sampai dengan ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 yang

mengatur mengenai mempekerjakan wanita antara pukul 23.00 – 07.00.

pengusaha yang mempekerjakan wanita antara waktu tersebut wajib

memberikan makanan dan minuman bergizi dan menjaga kesusilaan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

37

keamanannnya selama ditempat kerja, selain itu pengusah wajib

menyediakan antar jemput bagi wanita yang berangkat dan pulang bekerja.

Kerja malam hari pada PT Djarum hanya diberlakukan bagi pekerja

yang bekerja pada pabrik Sigaret Kretek Mesin dan tidak diberlakukan pada

pabrik Sigaret Kretek Tangan. Pada Sigaret Kretek Mesin ini dibutuhkan

pekerja baik laki-laki maupun wanita untuk mengawasi jalannya mesin

produksi rokok sepanjang hari. Maka dari itu diadakan 2 (dua) shift jam

kerja, yaitu jam kerja pagi hari dan jam kerja malam hari. Bagi pekerja

wanita yang bekerja pada malam hari disediakan fasilitas berupa antar

jemput selama jam kerja malam, diberi minuman dan makanan 1400 kalori

dan dijamin kesehatan dan keselamatannya selama pada jam kerja malam

hari.

i. Perlindungan dari Kekerasan Atas Gender

Saat ini, banyak kaum wanita yang beralih profesi dari ibu rumah

tangga menjadi wanita karir maupun pekerja bayaran. Hal ini menimbulkan

dampak yang besar bagi keamanan terhadap diri dari seorang wanita yang

bekerja di luar rumah. Seperti yang diutarakan dalam seminar tentang

pekerja wanita dari International Labour Organisation berkiut ini :

The key importance of paid work to women is that it brings them financial independence, takes them out of the family home and challenges the traditional division of labour between men and women. The transfer of male–female relations into the public space is very important because it means that discrimination is much more difficult to hide, and it is also a key factor in combating poverty and promoting development.

Perlindungan terhadap wanita yang bekerja di luar rumah diatur dalam

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat (1) yang berbunyi bahwa

setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja;

b. Moral dan kesusilaan; dan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan mertabat manusia seta nilai-

nilai agama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

38

Secara preventif pekerja wanita tetap dilindungi oleh Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana yaitu dalam bab XIV tentang kejahatan terhadap

kesusilaan antara lain pasal 281 sampai pasal 296. Jika terdapat perbuatan

kekerasan terhadap pekerja perempuan ini pihak perusahaan dapat

melakukan tindakan secara administrasi berupa peringatan kepada pihak

yang melakukan kejahatan atau juga dapat melakukan PHK dengan didasari

pada pasal 158 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Dalam pasal

tersebut disebutkan bahwa pengusaha dapat memutus hubungan kerja

terhadap pekerja dengan alasan pekerja telah melakukan kesalahan berat

antara lain seperti melakukan perbuatan asusila, menyerang, menganiaya,

mengancam, atau mengintimidsai teman sekerja atau pengusaha di

lingkungan kerja.

j. Perlindungan Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja

Kesejahteraan sosial diartikan suatu sistem atau institusi perawatan

sosial yang terdiri dari kebijakan, program dan pelayanan sosial yang

bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan

manusia, terutama kelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung

(Edi Suharto, 2006:3).

Kesejahteraan pekerja diatur dalam PKB Pasal 30 hingga Pasal 32.

Pasal 30 menjelaskan tentang jaminan sosial tenaga kerja, Pasal 31

menjelaskan tentang Koperasi Pekerja, dan Pasal 32 menjelaskan tentang

Fasilitas Peribadatan.

Pasal 30 mengatur bahwa pengusaha mengikutsertakan semua pekerja

dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Menurut Bapak

Bagus Tiba, Program jaminan sosial yang diberikan di PT. Djarum berupa

jaminan pemeliharaan, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan

kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Menurut beliau juga bahwa

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ditujukan bagi semua pekerja, bagi suami/

istri pekerja yang sah dan untuk 3 orang anak. Pemberian jaminan kepada

karyawan, suami/istri karyawan yang sah dan 3 orang anak merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

39

aturan langsung dari Jamsostek, jadi tidak ada penawaran yang dikurangi

atau dilebihkan.

Apabila ada anggota keluarga pekerja yang sakit, mereka dapat

berobat di BKKRK. Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus ini

menyediakan tempat untuk karyawan yang tergabung dalam PPRK dan

keluarganya yang ingin memeriksakan kesehatannya. Apabila pekerja

beserta keluarganya berobat di luar PPRK maka hak untuk mendapatkan

jaminan kesehatan berada di luar tanggungan perusahaan.

Pihak perusahaan menyediakan fasilitas kesejahteraan lain bagi

pekerja yang diatur dalam Pasal 31 yaitu fasilitas koperasi karyawan. Dalam

usaha meningkatkan kesejahteraan pekerja, pengusaha menyetujui dan

membantu didirikannya Koperasi Karyawan di lingkungan perusahaan

sepanjang pelaksanaannya tidak mengganggu aktifitas perusahaan.

Pasal 32 menjelaskan bahwa untuk kepentingan peribadatan,

Pengusaha mengupayakan fasilitas peribadatan bagi pekerja guna

melaksanakan kegiatan keagamaannya. Saat ini pihak PT. Djarum di setiap

pabriknya telah menyediakan fasilitas musholla bagi pekerja mereka yang

beragama islam.

PT Djarum sebagai perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja

tidak mengabaikan begitu saja tentang kesejahteraan sosial tenaga kerjanya.

2. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Pekerja Wanita di

PT Djarum

Sudah menjadi kodrat bahwa setiap manusia yang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya harus bekerja dan bekerja merupakan hak setiap warga

negara Indonesia dan telah ditetapkan di dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-

Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Tiap-Tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan Pasal 3

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang berbunyi “Pembangunan

ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui

koordinasi fungsional lintas sektoran pusat dan daerah.”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

40

Selain itu, seperti yang dikutip dari Yana van der Meulen Rodgers dalam

Protecting Women and Promoting in the Labor Market: Theory and Evidence

(Yana van der Meulen Rodgers, 1999:10) menjelaskan bahwa:

In an effort to improve women’s relative earnings and labor market status, most countries have adopted policies that promote equal treatment in the workplace. The two most common types of such policies are equalpay and equal-opportunity measures. These measures do not target women for protection or special treatment, but they do have the explicit goal of improving women’s labor market outcomes by eliminating wage and employment discrimination against women.

Dewasa ini telah banyak wanita yang bekerja di luar rumah, sebagain

dari mereka banyak terserap di sektor industri. Dalam hal ini, mereka bekerja

pada orang lain yaitu pengusaha yang secara psikologis dan ekonomis

kedudukannya lebih kuat. Untuk menghindari tindakan sewenang-wenang dari

pengusaha karena ketidakseimbangan kedudukan masing-masing pihak

tersebut, maka pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas

keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan

daerah.

Hukum mempunyai tujuan pokok yang hendak dicapai yaitu

menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan

keseimbangan, dengan tercapainya ketertiban di dalam masyarakat diharapkan

kepentingan manusia akan terlindungi (Sudikno Mertokusumo, 1999 : 71).

Perlindungan hukum terhadap pekerja wanita diberikan agar mereka

memperoleh hidup yang layak sebagai manusia dan memperoleh perlakuan

yang sesuai dengan kodrat, harkat, dan martabatnya. Secara umum

perlindungan hukum ada 2 (dua) macam, yaitu perlindungan hukum yang

bersifat preventif dan perlindungan yang bersifat represif.

Bila dikaji, sebenarnya tenaga kerja wanita yang bekerja dalam hubungan

kerja telah cukup memperoleh perlindungan hukum baik yang bersifat

preventif maupun yang bersifat represif. Adapun perlindungan hukum yang

bersifat preventif yang telah diberikan kepada tenaga kerja wanita dapat

diketahui dari telah banyak dikeluarkannya peraturan perundanga-undangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

41

ketenagakerjaan yang banyak jumlahnya, kemudian oleh pemerintah diringkas

dan disusun sedemikian rupa sehingga terberntuklah pedoman pembuatan

kesepakatan kerja bersama atau yang dikenal dengan perjanjian kerja bersama

untuk dijadikan pedoman bagi para pihak yang terlibat dalam proses produksi

barang dan jasa dalam menetapkan isi perjanjian kerja yang akan diberlakukan

di perusahaan.

Pihak PT Djarum yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Rokok

Kudus dalam pembuatan perjanjian kerja bersama tidak bekerja sendiri,

namun PT Djarum bekerja sama dengan perusahaan rokok Kudus lainnya yang

tergabung dalam Persatuaan Perusahaan Rokok Kudus, sehingga terdapat

kesamaan dalam kesepakatan dan isi perjanjian kerja bersama antara Persatuan

Perusahaan Rokok Kudus dengan gabungan dari serikat pekerja Persatuan

Perusahaan Rokok Kudus tersebut. Dalam menyusun perjanjian kerja bersama,

Persatuaan Perusahaan Rokok Kudus menerapkan standar bahwa perjanjian

kerja bersama harus disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 13

tahun 2003.

Menurut Bapak Bagus Tiba, PT Djarum tidak mengenal istilah

outsourcing dalam mempekerjakan semua pekerjanya. Semua pekerja bersifat

pekerja tetap atau yang biasa dengan disebut paruh kerja waktu tak tertentu.

Walaupun terdapat pekerja yang bersifat paruh kerja waktu tertentu namun

apabila perusahaan menghendaki, status kerja mereka dapat menjadi pekerja

tetap. Semua pekerja paruh kerja waktu tak tertentu memiliki masa percobaan

selama tiga bulan pertama pada saat awal kerjanya.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis kepada beberapa

pekerja wanita, diantaranya Ibu Sunarti, Sri Wahyuni, Masroh, Sri Yatun,

Kusmiatun, Susi Irawati, Sriyanti, Sri Purwati, dan Bu Jumiati mendapatkan

upah sebesar Rp. 889.000,- dimana upah tersebut sesuai standar upah minimum

Kabupaten Kudus. Pemberian upah kepada pekerja di PT Djarum tidak

dipotong atau tetap diterima penuh apabila terdapat pekerja yang mengambil

cuti sesuai dengan cuti yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Semua pekerja baik pekerja yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

42

bersifat waktu tertentu , waktu tak tertentu dan pekerja yang dalam masa

percobaan tiga bulan tetap mendapatkan hak upah yang sesuai UMR.

Dalam pelaksanaan waktu kerja, pekerja wanita tidak selalu bekerja

penuh 7 (tujuh) jam dalam 1 (satu) hari, hal ini tergantung pada seberapa

banyak perusahaan menetapkan produksi dan permintaan dari konsumen atau

kantor marketing. Sehingga tidak jarang pekerja wanita menyelesaikan

pekerjaannya dalam kurun waktu 4 (empat) atau 5 (lima) jam kerja. Apabila

pekerjaan telah selesai kurang dari 7 (tujuh) jam kerja, pekerja wanita

diperbolehkan pulang saat itu juga. Di sini memang terdapat sedikit perbedaan

yang diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan namun hal ini tidak

dipermasalahkan oleh pihak perusahaan dan para pekerja karena lama tidaknya

pekerjaan juga tergantung dari banyaknya permintaan yang ditetapkan

perusahaan.

Waktu kerja lembur di PT Djarum jarang terjadi karena proses

pengerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang terampil, profesional dan pekerja

wanita tidak bekerja secara individu namun secara berkelompok. Apabila

terdapat jam lembur, pekerja tetap mendapatkan hak untuk mendapat upah

lebih. Untuk penghitungan upah lembur dibayar sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut:

1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja biasa:

a. Untuk 1 jam lembur pertama dibayar 1 ½ )satu setengah) kali upah

sejam;

b. Untuk jam lembur kedua dan seterusnya dibayar 2 (dua) kali upah sejam.

2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari

libur resmi, upahnya dibayar sesuai dengan ketentuan perundangan-

undangan yang berlaku;

3. Upah sejam bagi karyawan adalah 1/173 kali upah sebulan.

Pekerja yang telah bekerja selama 4(empat) jam berturut-turut berhak

mendapatkan waktu istirahat. Berdasarkan wawancara dengan pekerja-pekerja

tersebut di atas, selama waktu istirahat kerja para pekerja hanya mendapatkan

fasilitas air minum di tempat kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

43

Pelaksanaan istirahat mingguan tidak pernah ada yang merasa keberatan

karena memang waktu kerja di PT Djarum adalah 7 (tujuh) jam perhari dalam

satu minggu. Dalam menjalankan istirahat tahunan terdapat ketentuan dimana

istirahat ini tidak dapat diganti dengan uang dan juga tidak dapat

diakumulasikan pada tahun berikutnya. Dapat dikatakan istirahat tahunan akan

hangus apabila pekerja tidak mengambil hingga batas waktunya.

PT Djarum tidak melaksanakan Istirahat Panjang bagi pekerjanya, namun

hal ini tidak dipermasalahkan oleh para pekerja karena memang disebutkan

bahwa perusahaan yang melaksanakan Istirahat Panjang adalah perusahaan

tertentu saja yaitu perusahaan yang sebelum Keputusan Menteri Tenaga Kerja

Nomor 51/Men/IV/2004 tentang Istirahat Panjang telah melaksanakan Istirahat

Panjang.

Adapun hak-hak pekerja wanita yang belum memperoleh perlindungan

hukum sebagaimana yang diatur oleh undang-undang adalah tidak adanya

ruang untuk menyusui bagi pekerja wanita yang masih dalam masa menyusui

anaknya. Hal ini juga tidak diatur secara rinci dalam Perjanjian Kerja Bersama.

Namun sesuai penjelasa isi Pasal 83 No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan

bahwa tersedianya tempat menyusui di perusahaan bersifat opsional, dimana

ruangan ini tersedia dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan

perusahaan. Kondisi yang terjadi di lapangan menggambarkan bahwa pekerja

wanita tidak bekerja penuh selama tujuh jam dalam sehari, hal ini dikarenakan

sistem kerja yang bersifat borong yang menyebabkan pekerja wanita cepat

menyelesaikan pekerjaannya.

Mengenai hal ini PT Djarum memang belum menyediakan tempat untuk

menyusui di lingkungan kerja pabrik, hal ini disebabkan karena:

1. Tingkat efektifitas pekerjaan di lingkungan perusahaan;

2. Para pekerja di pabrik juga tidak bekerja penuh 7 (tujuh) jam/sehari karena

sistem pekerjaan yang bersifat borong, jadi jika pekerjaaan sudah selesai

baru mereka bisa pulang;

3. Domisili pekerja wanita yang tidak jauh dari pabrik dan terletak dalam

satu kecamatan dengan pabrik;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

44

4. Jika memang ada keperluan untuk hal tersebut maka yang bersangkutan

bisa ijin kepada kepala bagian untuk pulang.

Meskipun kesempatan untuk menyusui anak pada saat jam kerja belum

diatur dalam PKB, namun hal ini tidak menjadi masalah yang besar bagi

pekerja wanita karena mereka tidak bekerja penuh dalam sehari dan mereka

bisa ijin untuk pulang apabila ada kepentingan.

Hal yang tidak ada di dalam Perjanjian Kerja adalah tidak diaturnya

mengenai cuti haid. Tidak diaturnya cuti haid ini menimbulkan dua dugaan,

yaitu:

a. Istirahat haid tidak diakui dalam pelaksanaannya, atau

b. Istirahat haid tetap diakui dalam pelaksanaannya meskipun Perjanjian

Kerja Bersama tidak mengatur.

Menurut Ibu Sri Mukti, PT Djarum mengakui adanya istirahat haid

namun dalam pengertian bahwa istirahat haid diambil karena sakit yang

berlebih yang ditimbulkan karena adanya haid, bukan karena haidnya. Menurut

Beliau juga, perusahaan memberikan waktu isirahat pada hari pertama dan

kedua waktu haid bagi pekerja wanitanya yang merasakan sakit akibat dari

haid tersebut namun, pekerja yang bersangkutan dalam mengajukan istirahat

ini harus dilengkapi dengan surat izin dokter dari poliklinik perusahaan yang

letaknya terdapat di pabrik. Apabila ada keluhan dari pekerja wanita, mereka

dapat mengajukan istirahat dan lama istirahat tersebut ditentukan oleh dokter

poliklinik perusahaan. Namun, pekerja wanita di PT Djarum jarang untuk

mengambil istirahat haid ini.

Berdasarkan wawancara dari Pekerja tersebut di atas bahwa pemenuhan

hak pekerja wanita selama cuti hamil cukup baik. Mereka yang mengambil cuti

hamil diberi uang cuti sebelum melahirkan dan istirahat cuti melahirkan

diberikan 3 (tiga) bulan, sedangkan untuk gugur kandungan diberi 1 ½ (satu

setengah) bulan. Menurut Ibu Sri Wahyuni, salah satu pekerja wanitai, PT

Djarum memberikan fasilitas pemeriksaan kehamilan bagi mereka yang ingin

memeriksakan kandungannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

45

Mengenai transportasi, makanan tambahan dan keamanan bagi pekerja

wanita yang dipekerjakan pada malamhari sudah disediakan oleh PT Djarum.

Meskipun terdapat transportasi antar jemput bagi pekerja wanita yang bekerja

pada malam hari, namun dari pihak pekerja wanita sendiri lebih memilih untuk

diantar dan dijemput oleh suami atau keluarga mereka. Untuk makanan

tambahan pihak perusahaan telah mencukupi dengan makanan dan minuman

yang bergizi yang memenuhi 1400 kalori.

Menurut Ibu Sri Mukti, untuk program Jamsostek pihak perusahaan telah

mengikutsertakan seluruh pekerja wanitanya ke dalam program jaminan sosial

yang meliputi jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan

kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Program jaminan sosial tenaga kerja

ini tidak melakukan diskriminasi terhadap pekerja wanita yang telah menikah

ataupun tidak. Selain itu, pihak perusahaan juga telah memiliki poliklinik

perusahaan di setiap kecamatan dan sistem rujukan ke puskesmas/rumah sakit

yang telah bekerja sama dengan perusahaan untuk pemeliharaan kesehatan

pekerja wanitanya yang telah diikutkan ke dalam program jaminan

pemeliharaan kesehatan sebagaimana telah ditetapkan di dalam perjanjian kerja

bersama yang pada intinya menetapkan bahwa perusahaan akan

mengikutsertakan seluruh pekerja wanitanya ke dalam program jamininan

sosial tenaga kerja sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Lebih dari itu, pelayanan program Jaminan Kesehatan yang disediakan

bagi pekerja wanita juga meliputi keluarganya yang terdiri dari seorang suami

yang sah dan 3 (tiga) orang anak. Hal ini mengacu pada Penjelasan Pasal 20

ayat (2) Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional yang berbunyi “anggota keluarga adalah istri/suami yang sah, anak

kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah dan anak angkat yang sah

sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.”

Terkait dengan usia pensiun bagi pekerja, hal ini belum terdapat dalam

Perjanjian Kerja Bersama. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

46

1992 Pasal 14 bahwa pekerja yang telah mencapai usia 55 Tahun, pengusaha

dapat melakukan PHK.

Untuk perlindugan terhadap kekerasan dan gender, menurut Bapak Agus

Sumarlan selaku Kepala Seksi Pengawas Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus, hingga saat ini baik pihak Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat maupun PT Djarum tidak

pernah mendapat laporan tentang adanya pengaduan kekerasan terhadap gender

seperti pelecehan seksual atau pemerkosaan terhadap pekerja wanita baik yang

dilakukan oleh pihak perusahaan ataupun sesama pekerja. Hal ini diperkuat

dengan jawaban dari pekerja-pekerja wanita di atas yang mengatakan bahwa

selama ini tidak ada perlakuan diskriminasi terhadap hak pekerja wanita

dengan pekerja laki-laki.

Tidak adanya laporan pengaduan kekerasan gender karena selama ini

Perjanjian Kerja Bersama benar-benar diterapkan secara sungguh-sungguh

berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan karena pihak

yang terkait dengan PKB merupakan gabungan dari beberapa perusahaan

rokok Kudus serta beberapa serikat pekerja, sehingga pelaksanaan PKB bisa

berjalan dengan lancar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

47

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai

Pelaksanaan Mengenai Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Wanita di PT

Djarum Kudus , maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Secara umum pengaturan hak-hak pekerja di PT Djarum telah tercantum

dengan baik dan menyeluruh dalam Perjanjian Kerja Bersama. Hak untuk

mendapatkan upah telah sesuai berdasarkan Upah Mimimum Regional

Kabupaten Kudus yaitu sebesar Rp. 889.000,-. Waktu kerja di PT Djarum

untuk Pekerja Wanita adalah 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)

jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Semua

pekerja berhak mendapat istirahat mingguan, cuti tahunan, kesempatan

melakukan ibadah haji/umroh, istirahat sakit, dan izin meninggalkan pekerjaan.

Bagi pekerja wanita yang hamil mendapat hak cuti hamil dan melahirkan

selama 1 ½ (satu setengah) bulan sebelum dan 1 ½ (satu setengah) bulan

setelah melahirkan. Namun secara khusus hak-hak pekerja wanita yang

menyangkut biologis dan kodratnya seperti istirahat saat haid, kesempatan

untuk menyusui pada waktu kerja, dan perlindungaan saat kerja pada malam

hari belum tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama.

2. Untuk pelaksanaan perlindungannya sebagian besar telah memenuhi apa yang

dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Meskipun terdapat pengaturan-

pengaturan yang belum tercantum seperti istirahat haid, kesempatan menyusui

pada jam kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama namun hal itu tidak berarti

pihak perusahaan mengabaikan dan tidak mengakui hak-hak pekerja wanita.

Bahkan lebih dari itu, dalam pelaksanaannya pihak perusahaan memberikan

kesempatan izin meninggalkan pekerjaan kepada pekerja wanita apabila

mempunyai kepentingan yang mendesak. Selain itu, hingga saat ini belum ada

laporan yang masuk ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PELAKSANAAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM …... · 2 persetujuan pembimbing penulisan hukum (skripsi) pelaksanaan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di pt djarum …

48

Kabupaten Kudus mengenai adanya pelanggaran-pelanggaran atas kekerasan

gender dan diskriminasi.

B. Saran

Sebagai pelengkap dalam penulisan hukum ini maka penulis akan

menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang berupa saran. Adapun saran-saran

tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Pihak serikat pekerja hendaknya lebih aktif dalam memberikan informasi

mengenai hak-hak pekerja wanita yang terdapat dalam Undang-Undanga No.

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selain itu juga harus

mensosialisasikan isi dari Perjanjian Kerja Bersama kepada pekerja wanita.

2. Pengurus serikat pekerja hendaknya lebih berupaya untuk menguasai lagi

permasalahan-permasalahan perlindungan hukum terhadap pekerja wanita,

sehingga hal-hal yang belum tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama dapat

tertuang.

3. Pihak Pengusaha dan Pengurus serikat Pekerja hendaknya dalam membuat

Perjanjian Kerja Bersama memberikan aturan yang lebih jelas mengenai hak-

hak pekerja wanita.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user