84
PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM PANDANGAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: Fatima Wati NIM: 1112043200019 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1438 H/ 2017 M

PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

  • Upload
    others

  • View
    50

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM

PANDANGAN ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum (S.H)

Oleh:

Fatima Wati

NIM: 1112043200019

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1438 H/ 2017 M

Page 2: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang
Page 3: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang
Page 4: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang
Page 5: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

ABSTRAK

Fatima Wati. NIM 1112043200019. Pelaksanaan Perkawinan di Timor

Leste Dalam Pandangan Islam. Program Studi Perbandingan Mazhab Hukum

(PMH), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah, 1437 H/ 2017 M. xi + 76 halaman.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan prosedur

perkawinan adat yang terjadi di Timor Leste dalam pandangan Islam, serta tata

cara atau praktek yang digunakan masyarakat Timor Leste yang tidak jauh beda

dengan adat negara lainnya yaitu harus adanya sebuah perkenalan, tahap persiapan

menuju lamaran, serta upacara serah terima mas kawin dan akad nikah, serta

dikaitkan dengan pandangan Islam mengenai perkawinan dalam pemahaman

masyarakatTimor Leste.

Adapun penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif analisis

yang mana penulis menggunakan data primer yaitu Profil Propinsi Republik

Indonesia Timor Timur yang bertujuan bukan hanya sekedar memaparkan

karakteristik saja, melainkan juga menganalisis dan menjelaskan mengapa dan

bagaimana. Sementara itu buku, jurnal, laman internet serta surat kabar sebagai

data sekunder. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik

penelusuran dokumen (studi dokumenter).

Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur pelaksanaan perkawinan

yang ada di Timor Leste masih menuai kontroversi jika dilihat dari sudut

pandangan hukum Islam yaitu sudah terlakasana prosesi pelaksanaan perkawinan

dalam adat telah usai maka kedua pasangan boleh tinggal serumah dan bahkan

boleh memiliki anak tanpa harus ada ijab qabul atau perkawinan sah secara

agama. Setiap acara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan agama

Islam maka wajib untuk dihilangkan. Sejatinya kita sebagai seorang muslim

haruslah menggunakan tata cara yang dianjurkan oleh agama Islam. Islam telah

memberikan konsep yang jelas tentang tata cara pernikahan yang berlandaskan al-

Quran dan Sunnah Nabi SAW.

Kata kunci: Prosedur Perkawinan, Adat Timor Leste, Pandangan Hukum Islam.

Page 6: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya

yang tak terhingga, serta shalawat dan salam kepada Rasul-Nya, junjungan besar

Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi tauladan, juga atas keluarga dan para

sahabatnya yang telah membawa dakwa Islam dan menjulangnya sehingga

berkibar ke seluruh dunia.

Alhamdulillah, akhinya penulis mampu menyelesaikan dan merampungkan

penulisan skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan Perkawinan di Timor Leste

Dalam Pandangan Islam”. Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi persyaratan

guna memperoleh gelar sarjana pada program studi Perbandingan Hukum,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini

tidak akan selesai dengan mudah tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Adanya bimbingan serta kritikan kepada penulis sangat berarti agar bisa

menghasilkan penulisan yang lebih sempurna. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan rasa penghargaan dan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

vii

2. Bapak Dr. H. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si dan Ibu Hj. Siti Hanna, S. Ag,

LC., M.A selaku Ketua dan Skretaris Program Studi Perbandingan

Mazhab Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. BapakDr. Fuad Thohari, M. Ag. Selaku Dosen Pembimbing Akademik

5. Bapak Dr. Muhammad Taufiki, M. Ag dan Dr. Afidah Wahyuni, M. Ag

selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan berbagai pikiran dengan memberikan masukan serta

membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

6. Seluruh bapak dan ibu dosen Program Studi Perbandingan Mazhab

hukum dan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu

yang sangat bernilai kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di

Prodi Perbandingan Mazbah Hukum Fakultas Syariah dan Hukum.

7. Ayahanda tercinta Sebastio Abdullah Da Costa dan ibunda tersayang

Joana Siti Aminah, sebagai orangtua penulis yang selalu memberikan

dukungan kasih sayang dan tak henti-hentinya mendoakan penulis

dalam menempuh pendidikan. Dan untuk saudara-saudariku tercinta:

Hamza Karim, Nur Hasana Linda Dortea, Hamza WK, Erna Wati dan

seluruh keluarga di Caisido, Lesi Dahabolale terima kasih atas

dukungan dan doa kalian semua.Love you and Miss you all.

Page 8: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

viii

8. Departemen Agama Republik Indonesia, dan Bapak Agus Sholeh, Ibu

Euis beserta Staf Depag lainnya terima kasih atas bantuan Beasiswanya

yang sangat bermanfaat buat penulis selama kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9. The greatest thanks are dedicated to all my colleagues in International

Office UIN and ISA (Internacional Student Association); Pak Ramhat

Baihaqi, Pak Ariadi Rahman, Pak Furqon, Ibu Novita, Ka Indah, Ibu

santi, Ibu Atik dan Ichsan Fadillah. Terima kasih karena selalu ada saat

butuh.

10. Keluarga kecil penulis di Indonesia, Bapak Said Thaiyaib dan Keluarga,

Custodio Agiar, Sayed Safee Peters, serta teman-teman kost; Khadijah

Abd Munir, Sahara, Rifka, Niha, Mitha, Fatim. Thanks and love you all.

11. Teman-teman dari ISA (International Student Association); Zaheed

Hamidi (Malaysia) dkk, Fadli (Singgapur) dkk, Sarifah Aqila

dirampatan (Filipina) dkk, Sayed Ahmad (Tajikistan) dkk, Famara

Zawla (Gambia) dkk, Amama Ibrohem (Thailand) dkk, Hayem Thaha

(Yaman) dkk, Koutsar (Maroco) dkk, Ustad (Mesir), Iqra’ Palajwela

Yunus (Kanada), and all. Thank you guys for all the joy and

togetherness we shared.

12. Teman seperjuangan Perbandingan Mazhab Hukum 2012, khususnya;

Andi Permana, Miladyah, Mawwadah, Nayla, Hida,Yuni, Ulfa dan

lainnya tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan

semangat dan dukungannya untuk penulis thank you guys love all.

Page 9: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

ix

13. Kepada sahabat-sahabat terbaik; Sarifah da Costa Vidigal, Septian,

kawan-kawan KKN, Nur Latifah, Husnul, Zelia Ximenes, Yaser Arafat,

Anacleto Marques yang telah menjadi saksi perjuanganku. Terima kasih

telah banyak membuat cerita dalam hidup penulis.

14. Serta terima kasih kepada semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, namun tetap tidak mengurangi rasa terima kasih.

Semoga semua amal baik mereka dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.

Sungguh hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan mereka dengan

kebaikan yang berlipat ganda.

Terkahir, dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas

segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Kritik dan saran yang bersifat

membangun, sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang. Besar

harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Amin.

Jakarta, 30 Maret 2017

Fatima Wati

Page 10: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkawinan mempunyai arti dan kedudukan yang sangat penting dalam tata

kehidupan manusia. Sebab perkawinan, dapat dibentuk ikatan hubungan

pergaulan antara dua insan yang berlainan jenis, secara resmi dalam suatu ikatan

suami-istri menjadi suatu keluarga.1 Kehidupan berkeluarga terjadi lewat

perkawinan yang sah, baik menurut hukum agama maupun ketentuan perundang-

undangan yang berlaku. Dari sini akan tercipta kehidupan yang harmonis,

tentram, dan sejahtera lahir bathin yang didambakan oleh setiap insan yang

normal. Perkawinan merupakan cara untuk memelihara dan melestarikan

keturunan. Biasanya hukum perkawinan yang dipandang syah didasarkan pada,

hukum agama, hukum sipil, dan hukum adat. Untuk melaksanakan perkawinan

tersebut ada beberapa prosedur yang harus ditempuh, seperti tata cara perkawinan,

dan pembuatan akta nikah.2 Prosedur pelaksanaan perkawinan ini ada di tiap

negara, begitu juga dengan negara Timor Leste.

Timor Leste adalah negara yang baru, setelah pemisahannya dari negara

Republik Indonesia pada tahun 1999 melalui referendum yang ditentukan oleh

masyarakat Timor-Timur. Dan disahkan pada 20 Mai 2002. Republik Demokratik

Timor Leste merupakan sebuah Negara kecil yang berada dikawasan Asia

Tenggara, dengan luas wilayah sekitar 14.609.375 km2 dan jumlah penduduk

1Muhammad Nabil Kazhim, Buku Pintar Nikah: Strategi Jitu Menuju Pernikahan

Sukses,(solo: Samudera, 2007), h. 14. 2Sutarmo’s “Sejarah Perkawinan” http://sutarmo-univet.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-

perkawinan.html, di akses pada 03 november 2016. pukul 16:50 WIB.

Page 11: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

2

1.212.107 jiwa pada tahun 2014. Secara geografis, Timor Leste berada di

tenggah-tenggah kepulauan Indonesia dibagian timur, Timor Leste memang

sempat menjadi bagian Negara kesatuan Republik Indonesia tepatnya sebagai

Propinsi ke-27 dari Tahun 1976 sampai 2002, setelah sebelumnya dijajah oleh

Portugal atau bangsa Portugis selama kurang 450 tahun.3

Timor Leste resmi menjadi negara sendiri, tepatnya lepas dari Indonesia 20

mei 2002, setelah hasil dari jajak pendapat yang diselenggarakan PBB

(Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui UNAMET (United Nation Mission In East

Timor) atau Misi perserikatan bangsa- bangsa di Timor-Timur, menunjukan

mayoritas penduduk Timor Timur memilih untuk menolak otonomi khusus dan

berpisah dengan Indonesia (344.580 suara atau 78,5%) sementara (94.388 suara

atau 22,5% ) menerima otonomi khusus.4

Penduduk Timor Timur merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan

Papua. Mayoritas penduduk Timor Timur beragama Katolik (90%), di ikuti

Prostetan (5%), Islam (3%), dan sisanya Budha, Hindu, dan aliran kepercayaan

(2%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat dua

keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili dan Diosis Baucau yang meliputi empat

distrik bagian Timur Timor Letse.

Pengunaan bahasa di Timor Leste dipengaruhi oleh sejarah panjang yang

dialami oleh negara tersebut, setidaknya ada tiga bahasa yang lazim dan resmi

3Rosita Budi Suryaningsih,” Negara di Asia Tenggara ”,http://www.Negara di Asia

Tenggara.com/content/view/58/1/, di akses pada 13 November 2016, pukul 17:48 WIB 4Zacky Anwar Makarim dkk, Hari-hari Terakhir Timor-Timur, (Jakarta: PT Enka

Parahiyangan, 2003), cet. ke-2, h. 384.

Page 12: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

3

digunakan yaitu di antaranya: Tetum bahasa pribumi, bahasa Portugis, dan bahasa

Indonesia. Dengan kategori Etnic yang mendiami Timor-leste diantaranya: Etnic

Malay Polinesia, Chinese dan Arab.5

Di Timor Leste sendiri belum ada Undang-Undang yang menggatur tentang

perkawinan itu sendiri, tetapi Konstitusi RDTL Tahun 2002 pasal 39 ayat 1 hanya

mengesahkan atau melegalkan perkawinan itu, sehingga perkawinan di Timor

Leste masih bergantung pada adat istiadat perkawinan yang ada di suatu daerah,

dimana hampir semua lingkungan masyarakat menempatkan masalah perkawinan

sebagai urusan keluarga dan mayarakat mengikut adat masing- masing selain

memuat aturan-aturan dengan siapa seseorang boleh melakukan perkawinan.

Perkawinan bagi orang Timor merupakan tindakan yang mempersatukan

dua unsur yaitu; pertama, pengantin laki-laki dan perempuan bersatu menciptakan

makhluk manusia yang baru. Kedua, kelompok keturunan pengambil istri dan

pemberi istri bersatu menciptakan saling keuntungan dalam upacara.6 Menurut

doktrin hukum Islam klasik, perkawinan dianggap sah dan terjadi dengan adanya

ijab (menyerahkan) yang diucapkan oleh wali dari pihak calon istri dan adanya

qabul (menerima) yang diucapkan oleh pihak laki-laki dengan dihadiri saksi; dua

atau satu orang Muslim laki-laki dan dua orang Muslim perempuan, dan adanya

mahar. Unsur-unsur tersebut dinamakan dengan rukun pernikahan, dan setiap

rukun dari pernikahan terdapat syarat-syarat yang harus terpenuhui. Syarat bagi

rukun adanya ijab dan qabul adalah, diantaranya, bahwa ijab dan qabul harus

5Soemargono. K, Profil Propinsi Timor-Timur, (Jakarta: Pamrakarsa, 1992) cet. ke-1 h.

283. 6 Domingos Caires Bendito Bere Mau Gomes, Cu Pede Usa Sae Pede Laru, (Timor Leste:

PT CNIC/UNTL 2007) Cet. ke-1, h. 44. 45.

Page 13: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

4

dengan kalimat yang jelas, selaras, dan berkesinambungan. Wali yang

mengucapkan ijab juga harus memenuhui syarat, seperti persamaan agama. Begitu

juga halnya dengan saksi.7

Dalam Syari’at Islam Allah telah menetapkan aturan perkawinan yang

merupakan tuntunan agama yang wajib dilaksanakan oleh semua umat-Nya. Bagi

mereka yang melakukan perkawinan tidak berdasarkan ketentuan syari’at Islam,

maka perkawinan akan mendapat murka Allah SWT. Perkawinan menurut hukum

Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau Mitsaqon ghalizon

untuk menaati perintah Allah dan melaksanakan-Nya adalah ibadah.8

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surah Al-Dzariyat: 49

Artinya: “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat akan kebesaran Allah” (Q.S. Al-Dzariyat/ 51:49).

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa perkawinan itu merupakan

sunatullah yang berlaku baik bagi manusia maupun makhluk lainnya. Dengan

demikian Allah menciptakan mahkluk-Nya bukan tanpa tujuan, tetapi di dalamnya

terkandung rahasia yang amat dalam, supaya hidup hamba-hamba-Nya di dunia

ini menjadi tentram sebagaimana dalam Firman Allah Al-Rum: 21.

7Asep Saepudin Jahar, Hukum Keluarga, Pidana dan Bisnis, (Jakarta: PT Kencana

Pernadamedia Group 2013), cet ke-1, h. 25. 8Alici Komputer “Pelaksanaan Upacara Perkawinan dalam Perspektif Hukum Islam”

http://koleksi-skripsi.blogspot.co.id/2009/, di akses pada 02 November 2016, pukuk 17: 20 WIB.

Page 14: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

5

Artinnya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tentram kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang,

sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir. (Q.S. Al-Rum/ 30: 21).

Allah sengaja menumbuhkan rasa kasih dan sayang ke dalam hati masing-

masing pasangang, supaya diantara keduanya saling melengkapi satu dengan yang

lain. Agar terciptanya kehidupan yang tentram dalam membina suatu rumah

tangga yang sakina mawaddah warahmah.9

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menelaah lebih jauh mengenai

“PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM

PANDANGAN ISLAM”

B. Batasan Masalah dan Permusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah berisikan uraian tentang cakupan wilayah masalah

yang akan diteliti. Pembatasan masalah dimaksudkan agar masalah lebih

terfokuskan dan spesifik, serta untuk menghindari kemungkinan tumpuk tindih

dengan masalah lain.10

Maka dari itu, agar tidak menyimpang dari apa yang

diinginkan penulis dan peneliti tidak terlalu melebar dan terarah, maka penulis

membatasi dan menitikberatkan pada permasalahan yaitu, Pelaksanaan

perkawinan di Timor Leste dalam pandangan Islam.

9 Amir Taat Nasution, Perkawinan dalam Islam, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994), cet

ke-3, h. 1. 10

Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014. (Jakarta: Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM)2014), h. 21.

Page 15: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

6

2. Perumusan Masalah

Dari masalah pokok di atas maka penulis memberikan beberapa pertanyaan

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosesi pelaksanaan perkawinan dalam hukum adat Timor

Leste?

2. Bagaimana perspektif hukum Islam terhadap pelaksanaan perkawinan

yang ada di Timor Leste?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Mengetahui tentang prosesi pelaksanaan perkawinan dalam hukum adat

di Timor Leste.

2. Mengetahui tentang perspektif hukum Islam terhadap pelaksanaan

perkawinan di Timor Leste.

Adapun manfaat dari peneliti ini yaitu:

1. Sebagai dasar untuk mempelajari lebih jauh tentang pelaksanaan

perkawinan yang terjadi di Timor Leste dalam pandangan hukum Islam.

2. Menjadi suatu bahan refrensi pada perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Jakarta secara khusus dan pembaca pada umumnya serta

dapat dijadikan kajian bagi para pihak akademis dalam menambah

pengetuhuan.

Page 16: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

7

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai

mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11

Dalam penelitan

ini, pendekatan yang digunakan bersifat analisis deskriptif yang berfokus pada

penelitian nonhipotesis sehingga dalam langkah peneltiannya tidak perlu

merumuskan hipotesis.12

2. Jenis Data Penelitian

a. Data Primer adalah, data yang didapatkan langsung dari tempat

penelitian, tanpa perantara dari sumbernya yaitu hasil wawancara secara

langsung oleh peneliti kepada ahli dalam permasalahan yang dibahas

dalam penelitian ini.

b. data sekunder adalah, data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya, dan data tersebut didapat dari buku-buku, artikel, situs

internet dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

11

Lexy. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),

h. 4. 12

Suharismi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Bina

Askara, 1989), h. 194.

Page 17: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

8

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) teknik

pengumpulan datanya dengan menggunakan cara: observasi, wawancara dan

dokumentasi.

E. Tinjaun Pustaka

Sepanjang pengetahuan penulis topik penellitian yang sama dengan topik

yang penulis teliti baik dalam Perpustakaan Utama ataupun Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum, belum pernah diteliti oleh peneliti lainnya, namun ada

beberapa judul skripsi yang mendekati permasalahan bahasan penulis yaitu:

1. Prosesi Pernikahan Suku Adat Anatoni Dalam Perspektif Hukum Islam

(Studi Kasus pada Masyarakat Anatoni, Kec Amanuban Timur Propinsi

Nusa Tenggara Timur) oleh Abiyati Atnan Nitiono(1110044100085)

Jurusan Ahwal Al Syahksiyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi ini membahas tentang prosesi

pernikahan suku adat Anatoni pada masyarakat desa Billa sangat berbeda

atau bertentangan dengan ajaran agama Islam, masyarakat Anatoni dalam

melakukan setiap prosesi pernikahan selalu menggunakan syarat

pengubahan jalannya perkawinan, yaitu dengan cara tua none (minum

arak yang memabukan) kemudia di saat setelah di khitbah orang tua

perempuan memperboleh si calon suami tingggal bersama dengan satu

atap rumah, selayaknya sudah pasangan suami istri. Akan tetapi belum

melakukan akad nikah, dan ini sangat bertentangan dengan syariat agama

Islam.

Page 18: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

9

2. Prosesi ritual perkawinan adat Jawa dilihat dari sudut pandang Islam oleh

Anugrah Sejati (101044222178) Jurusan Ahwal Al Syahksiyah Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Skripsi ini membahas tentang proses peminangan adat Jawa itu

dinamakan dengan istilah ngebunebun esuk, anjejawah sonten. Lamaran

dapat dilakukan sendiri oleh orang tua laki-laki secara lisan namun

dianggap kurang tepat kemudian laki-laki tersebut menulis dan mengirim

surat lamaran kepada pihak perempuan yang dibawa oleh seorang

petugas yang dijadikan duta dan biasanya berasal dari kalangan sendiri

(paman). Beberapa hari kemudian surat berdasarkan hasil perundingan

dari keluarga si gadis yang dihadiri oleh nenek atau kakek si gadis maka

orang tua si gadis tersebutpun menulis surat jawaban . Berbeda dengan

yang dibahas oleh penulis, yaitu membahas lebih dalam mengenai

pelaksanaan perkawinan di Timor Leste dalam pandangan Islam.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulis ini, peneliti menguraikan beberapa hal

tentang Sistematika Penulisan yang terdiri dari Lima Bab, yaitu sebagai berikut.

BAB I: Pendahuluan, Bab ini berisi tentang, Latar Belakang, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Metodelogi Penelitian,

Tinjauan Pustaka, dan Sitematika Penulisan.

BAB II: Tinjauan Teoritis Tentang Perkawinan, Bab ini menjelaskan tentang;

Pengertian, Tujuan, dan Asas-asas Perkawinan. Syarat dan Rukun Nikah

dalam Perkawinan. Dan Hikmah dan Tujuan dalam Perkawinan.

Page 19: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

10

BAB III: Gambaran Umum Tentang Timor Leste, Bab ini menjelaskan tentang;

Sejarah Singkat Tentang Timor Leste. Letak Geografis. Kondisi Sosial

Ekonomi dan Budaya. Kondisi pendidikan dan keagamaan.

BAB IV: Perspektif Hukum Islam Terhadap Plaksanaan Perkawinan di Timor

Leste. Bab ini menjelaskan tentang; Prosesi Pelaksanaan Perkawinan

dalam Hukum Adat Timor Leste. Tinjaun dari Hukum Islam. Pandangan

Penulis Tentang Pelaksanaan Perkawinan di Timor Leste.

BAB V: Penutup, Bab ini merupakan Kesimpulan dan Saran-saran yang di dapati

dalam penelitian.

Page 20: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERKAWINAN

A. Pengertian Dan Dasar Hukum Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan

Perkawinan atau nikah menurut bahasa ialah berkumpul dan bercampur.

Menurut istilah syarak pula ialah ijab dan qabul („aqad) yang menghalalkan

persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang diucapkan oleh kata-kata yang

menunjukkan nikah, menurut peraturan yang ditentukan oleh Islam. Perkataan

zawaj digunakan di dalam al-Quran bermaksud pasangan dalam penggunaannya

perkataan ini bermaksud perkawinan Allah SWT menjadikan manusia itu

berpasang-pasangan, menghalalkan perkawinan dan mengharamkan zina.

Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita sebagai

suami isteri. Adapun nikah menurut syari‟at nikah juga berarti akad.1

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan

secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan

memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya,

maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang

berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Pengesahan secara

hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang

mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara pernikahan sendiri biasanya

1 K. Wantik Saleh, “Hukum Perkawinan Indonesia”, (Jakarta: PT. Saadiyah, 1976), cet ke-

4, h. 14.

Page 21: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

12

merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-

istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan

keluarga. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan

pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan

istri dalam ikatan perkawinan.

Secara etimologi pernikahan adalah bentukan kata benda dari kata dasar

nikah; kata itu berasal dari bahasa Arab yaitu kata nikah (bahasa Arab: النكاح)

yang berarti perjanjian perkawinan; berikutnya kata itu berasal dari kata lain

dalam bahasa Arab yaitu kata nikah (bahasa Arab: نكاح) yang berarti persetubuhan.

Nikah menurut bahasa mempunyai arti sebenarnya (haqiqat) dan arti kiasan

(majaaz). Arti yang sebenarnya daripada nikah adalah dham yang berarti

menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasan adalah wathaa yang

berarti setubuh atau aqad yang berarti mengadakan perjanjian pernikahan.2

Di kalangan para ulama berkembang tiga macam pendapat tentang arti lafaz

nikah.

1. Nikah menurut arti aslinya (arti hakiki) adalah setubuh dan menurut arti

majazi (metaforis) adalah akad yang dengan akad ini menjadi halal

hubungan kelamin antara pria dan wanita. Demikian menurut Ahli Ushul

golongan Hanafi.

2. Nikah menurut arti aslinya adalah akad yang dengan akad ini menjadi

halal hubungan kelamin antara pria dan wanita, sedangkan menurut arti

majazi ialah setubuh. Menurut golongan Ahli Ushul golongan Syafi‟iyah.

2 Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Kramat

Kwitang,1974), cet ke-1, h. 11.

Page 22: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

13

3. Nikah bersyarikat artinya akad dan setubuh, demikian menurut Abu al-

Qasim Az-Zajjad, Imam Yahya, Ibnu Hazm, dan sebagian Ahli Ushul

dari sahabat Abu Hanifah.3

Persoalan pernikahan adalah persoalan manusia yang banyak seginya,

mencakup seluruh segi kehidupan manusia, mudah menimbulkan emosi dan

perselisihan. Karena itu adanya kepastian hukum bahwa telah terjadinya suatu

perkawinan sangat diperlukan. Dalam hal ini telah terjadinya suatu aqad

(perjanjian) pernikahan mudah diketahui dan mudah diadakan alat buktinya,

sedang telah terjadinya suatu persetubuhan sulit dan sukar membuktikannya.

Demikian pula di dalam Al-Quran dan hadits Nabi, perkataan “nikah” pada

umumnya diartikan dengan “perjanjian perkataan” seperti dalam Firman Allah

SWT dalam Surah An-Nur: 32

Artinya: “Dan nikah (aqad)kanlah orang-orang yang tidak mempunyai jodoh

diantara kamu (yang merdeka) dan orang-orang yang layak (bernikah)

darihamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba sahayamu yang

perempuan” (Q.S. Al-Nur/ 24:32)

Allah SWT menyatakan bahwa nikah itu bukanlah suatu perjanjian yang

biasa saja, tetapi adalah suatu perjanjian yang kuat. Dalam Firman Allah SWT

An-Nisaa:21

3 Ibrahim Hosen, Fiqh Perbandingan Masalah Pernikahan, (Jakarta: Pustaka Firdaus,

2003), cet ke-1, h. 115.116.

Page 23: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

14

Artinya: “bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu

telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka

(isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat”. (Q.S. An-

Nisaa/ 4:21).

Dalam perkawinan menurut yang disyariatkan agama Islam mempunyai

beberapa segi diantaranya ialah

1. Segi Ibadah

Perkawinan menurut agama Islam mempunyai unsur-unsur ibadah.

Melaksanakan perkawinan berarti melaksanakan sebagian dari ibadah dan berarti

pula telah menyempurnakan sebagian dari agama.

Dalam pada itu Rasulullah SWT mencela dengan keras para sahabat yang

ingin menandingi ibadahnya dengan cara berpuasa setiap hari, bangun setiap

malam untuk beribadah, hidup menyendiri dan tidak akan kawin, karena

perbuatan yang demikian menyalahi sunnahnya. Dari Annas RA. bahwa beliau

berkata dalam sabdanya:

4 Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Annaisabury. “Shaih Muslim”, (Maktabah: Al-

Islamiyyah Al-Azhar, 2011), cet ke-1, Juz 3, no.1401, h. 300.

Page 24: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

15

sebagian shahabat Nabi SAW yang berkata, “Aku tidak akan kawin”. Sebagian

lagi berkata, “Aku akan shalat terus-menerus dan tidak akan tidur”. Dan

sebagian lagi berkata, “Aku akan berpuasa terus-menerus”. Kemudian hal itu

sampai kepada Nabi SAW, maka beliau bersabda, “Bagaimanakah keadaan kaum

itu, mereka mengatakan demikian dan demikian. Padahal aku berpuasa dan

berbuka, shalat dan tidur, dan akupun mengawini wanita. Maka barangsiapa

yang tidak menyukai sunnahku, bukanlah dari golonganku”. (HR. Muslim).

2. Segi Hukum

Perkawinan menurut yang disyariatkan agama Islam, merupakan suatu

perjanjian yang kuat. Sebagai perjanjian, perkawinan mempunyai beberapa sifat

yaitu:

a. Perkawinan tidak dapat dilangsungkan tanpa persetujuan dari pihak-

pihak yang berkepentingan dengan perkawinan itu.

b. Akibat perkawinan, masing-masing pihak yang berkepentingan dengan

perkawinan itu terikat oleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban ditentukan

persyaratan berpoligami bagi suami-suami yang hendak melakukan.

c. Ketentuan-ketentuan dalam persetujuan itu dapat dirobah sesuai dengan

persetujuan masing-masing pihak dan tidak melanggar batas yang

ditentukan oleh agama.

3. Segi Sosial

Hukum Islam memberikan kedudukan sosial yang tinggi kepada wanita

(isteri) setelah dilakukan perkawinan, ialah dengan adanya persyaratan bagi

seorang suami untuk kawin lagi dengan isterinya yang lain, tidak boleh sorang

suami mempunyai isteri lebih dari empat, adanya ketentuan hak dan kewajiban

suami dan isteri dalam rumah tangga dan sebagainya.

Page 25: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

16

Perkawinan bertujuan membentuk keluarga yang diliputi rasa saling cinta

mencintai dan rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga. Keluarga-

keluraga yang seperti inilah yang akan merupakan batu bata, semen, pasir, kapur,

dsb dari bangunan umat yang dicita-citakan oleh Agama Islam. Karena itu

Rasulullah SAW melarang kerahiban, hidup menyendiri dengan tidak kawin, yang

menyebabkan hilangnya keturunan, keluarga dan melenyapkan umat.

Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perkawinan ialah

perjanjian perikatan antara pihak seorang laki dengan pihak seorang perempuan

untuk melaksanakan kehidupan suami isteri, hidup berumah tangga, melanjutkan

keturunan sesuai dengan ketentuan agama.5

2. Dasar Hukum Perkawinan

Pernikahan adalah sunatullah bagi seluruh alam ini. Laki-laki dan

perempuan laksana siang dan malam, dua hal yang berbeda tetapi tidak dapat

dipisahkan. Dalam kehidupan rumah tangga, bagi manusia pernikahan membawa

implikasi dan tanggung jawab sosial besar. Rasulullah SAW memerintahkan agar

orang-orang yang telah mempunyai kesanggupan untuk kawin melaksanakannya,

karena kawin itu akan memelihara diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang

Allah. Dari Abdullah Ibnu Mas‟ud r.a. bahwa Rasulullah bersabda:

Artinya: Dari Abdullah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Hai sekalian

pemuda, barangsiapa yang telah sanggup diantara kamu melaksanakan

5 Kamal Muchtar , “Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan”, h. 12.16.

6 Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Annaisabury. “Shaih Muslim”, no. 1400, h. 300.

Page 26: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

17

kehidupan suami isteri, hendaklah ia kawin. Sesungguhnya kawin itu

menghalangi pandangan mata (kepada yang terlarang memandangnya) dan

memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak sanggup, wajib berpuasa.

Maka sesungguhnya puasa adalah perisai baginya”. (HR. Muslim).

Oleh karena itu pernikahan harus didasarkan oleh pondasi yang kuat dan

kokoh agar tidak mudah runtuh.7 Dasar hukum perkawinan banyak disebutkan

dalam Al-Quran diantaranya adalah firman Allah dalam Surah An-Nisaa: 3

Artinya: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak)

perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-

wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu

takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-

budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak

berbuat aniaya”. (Q.S. An-Nisaa: 3)

Sedangkan asal hukum nikah adalah mubah dan hukum tersebut dapat

berubah sesuai dengan keadaan seseorang yang melakukan pernikahan, hukum

tersebut bisa menjadi wajib, sunnah, haram, atau makhruh. Keempat hukum dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Sunnah

Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum nikah adalah sunnah bagi mereka

yang tidak khawatir dirinya terjerumus ke perbuatan zina, bagi seseorang

yang memungkinkan jika tidak menikah, maka nikah baginya hukumnya

sunnah. Meskipun demikian, menikah tetap dianjurkan dan mungkin lebih

utama daripada melakukan berbagai macam ibadah. Rasulullah SAW pun,

7 Muhammad Mutawaali Sya‟rawi, Fiqih Wanita, (Jakarta: Pena Pundi Askara, 2007), h. 97

Page 27: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

18

melalui hadits yang telah disebutkan di atas (dari Annas ibn Malik r. a),

menegaskan bahwasannya pernikahan merupakan sunnahnya.8

2. Wajib

Bagi orang yang sudah siap untuk melakukan melangsungkan pernikahan

dan dia khawatir manakala tidak menikah, dia akan terjebak pada

perzinahan, maka pernikahan baginya adalah wajib. Sebab, menjaga diri

dari sesuatu yang diharamkan (zina) adalah hukumnya wajib, sementara

untuk mencegah perbuatan tersebut hanya bisa dilakukan dengan jalan

menikah. Karena itu hukum menikah adalah wajib.

3. Makruh

Seseorang yang dianggap makruh untuk melakukan pernikahan adalah

seseorang yang belum pantas untuk menikah, belum mempunyai keinginan

melangsunkan pernikahan serta belum memiliki bekal yang mapan untuk

melangsungkan pernikahan.

4. Haram

Bagi orang yang mempunyai keinginan dan tidak mempunyai kemampuan

serta tanggung jawab untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam

rumah tangga sehingga apabila melangsungkan perkawinan bagi orang

tersebut adalah haram.9

5. Mubah

8Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan “Analisa Perbandingan Antar

Madzhab”, (Jakarta: Prima Heza Lestari, 2006), h. 9. 9 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2003), h. 18.21.

Page 28: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

19

Bagi orang mempunyai kemampuan untuk melakukan perkawinan juga

cukup mempunyai kemampuan untuk menahan diri sehingga tidak

memungkinkan dirinya tergelincir berbuat zina sekiranya tidak kawin.

Hukum perkawinan yang terakhir ini diperselisihkan oleh ulama Fiqih.

Menurut ulama mazhab Syafi‟i, perkawinan bagi lelaki itu adalah mubah.10

Ayat dan hadits di atas, cukup jelas bahwa nikah disyari‟atkan oleh agama,

sejalan dengan hikmah manusia diciptakan oleh Allah, yaitu untuk memakmurkan

dunia ini dengan jalan terpeliharanya perkembangan baik umat manusia.

Kemakmuran dunia ini bergangtung pada pengaturan perkawinan, karena dengan

perkawinan terjadilah keturunan yang berkembang biak dan teratur sempurna

berupa pengkeluargaan-pengkeluargaan yang sesamanya diikat oleh ikatan kasih

sayang. Dari ikatan ini diaturlah urusan-urusan penghidupan, karena pekerjaan

yang mesti dilakukan oleh bersama tidak akan mungkin dapat dilakukan oleh

seseorang secara sendirian.11

Karena itulah, pernikahan yang mempunyai nilai untuk mewujudkan

kehidupan rumah tangga yang sakina, mawaddah warohmah, perlu diatur denga

syarat dan rukun tertentu, agar tujuan disyariatkannya pernikahan tercapai.

B. Syarat dan Rukun dalam Perkawinan

Syarat dan rukun menentukan suatu perbuatan hukum, terutama yang

menyangkut sah atau tidaknya perbuatan tersebutdari segi hukum. Kedua kata

tersebut mengandung arti yang sama dalam hal bahwa keduanya merupakan

10

“Nikah”, dalam Abdul Azis Dahlan, dkk, ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Vol. 1 (Jakarta:

PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 1997), h. 1331. 11

Ibrahim Hosen, Fiqh Perbandingan Masalah Pernikahan, h. 130

Page 29: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

20

sesuatu yang harus diadakan. Dalam suatu pernikahan syarat dan rukun tidak

boleh tertinggal, pernikahan tidak sah bila keduanya tidak lengkap antara rukun

dan syaratnya.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai syarat dan rukun

pernikahan maka menurut hukum Islam adalah sebagai berikut:

Syarat-syarat pernikahan mengikuti rukun dan syarat-syaratnya yaitu:

a. Calon mempelai pria, syarat-syaratnya:

1. Beragama Islam

2. Laki-laki

3. Jelas orangnya

4. Tidak terdapat halangan pernikahan.

b. Calon mempelai wanita syarat-syaratnya:

1. Beragama, meskipun Yahudi atau Nasrani

2. Perempuan

3. Jelas orangnya

4. Dapat diminta persetujuannya

5. Tidak terdapat halangan pernikahan

c. Wali nikah syarat-syaratnya:

1. Laki-laki

2. Dewasa

3. Mempunyai hak perwalian

4. Tidak terdapat halangan perwalian

d. Saksi nikah syarat-syaratnya:

Page 30: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

21

1. Minimal dua orang atau lebih

2. Hadir dalam ijab qabul

3. Dapat mengerti maksud akad

4. Islam

5. Dewasa

e. Ijab dan qabul syarat-syaratnya:

1. Adanya peryataan mengawinkan dari wali

2. Adanya pernyataan penerimaan dari calon mempelai laki-laki

3. Memakai kata nikah atau terjemahan dari kata tajwiz

4. Antara ijab dan qabul menyambung

5. Antara ijab dan qabul jelas maksudnya

6. Orang yang terkait dengan ijab dan qabul tidak sedang dalam ihram atau

umrah

7. Majlis ijab dan qabul itu harus dihadiri minal empat orang. Yaitu: calong

mempelai laki-laki atau wakilnya, wali dari mempelai wanita atau wakilnya

dan orang saksi.

Di dalam memahami jumlah rukun nikah, ada perbedaan pendapat diantara

para ulama. Menurut jumhur ulama rukun nikah itu ada empat, yaitu:

a. Sighat (Ijab dan Qabul)

b. Calon istri

c. Calon suami

d. Wali

Page 31: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

22

Ini berbeda dengan Hanafiyah yang mengatakan bahwa rukun nikah itu

hanya ada dua yaitu ijab dan qabul, tidak sah ada yang lain.12

Namun Aljaziri mengatakan bahwa, sebernarnya menurut Malikiyah rukun

nikah itu ada lima yaitu:

a. Wali

b. Mahar (harus ada tetapi tidak disebutkan pada saat akad)

c. Istri (suami istri ini disyariatkan bebas dari halangan menikah seperti masih

ada masa iddah atau sedang ihram)

d. Sighat

Sedang menurut Syafi‟iah juga mengatakan rukun nikah ada lima namun

sedikit berbeda dengan Malikiyah, yaitu:

a. Suami

b. Istri

c. Wali

d. Dua saksi

e. Sighah

Rukun dan syarat-syarat pernikahan tersebut wajib dipenuhui, apabila tidak

terpenuhui maka pernikahan yang dilangsungkan tidak sah. Disebutkan dalam

kitab Al-Fiqh „Ala al Mazahib al-Arab‟ah “Nikah fasid yaitu nikah yang tidak

memenuhui syarat-syaratnya, sedang nikah batil yaitu nikah yang tidak

12

Ma‟ruf Amin, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, (Jakarta: Elsaas, 2008),

h.14.16

Page 32: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

23

memenuhui rukunnya. Hukum nikah fasid dan nikah batil adalah sama yaitu tidak

sah.13

C. Tujuan dan Hikmah dalam Perkawinan

a. Tujuan Perkawinan

Diantara tujuan dan hikmah perkawinan adalah agar tercipta suatu keluarga

atau rumah tangga yang harmonis, penuh kedamaian, saling terjalin rasa kasih

sayang antara suami-isterri. Untuk membangun rumah tangga ideal tersebut, harus

melalui ikatan perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan-ketentuan ajaran

ajaran Islam.14

Hanya dengan cara demikian, konsekuensi adanya hak dan

kewajiban serta rasa tanggungjawab antara pasangan suami-isteri dapat muncul

dalam membina dan membangun keluarga yang sejahtera dan bahagia,

sebagaimana dalam firman Allah SWT surah Ar-Rum: 21

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir”. (Q.S. Ar-Rum/ 30:21).

Dan melalui ikatan perkawinan tersebut diharapkan lahirnya generasi

penerus yang berkualitas dan dapat melangsungkan keturunan umat manusia

sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dalam surat An-Nahl: 71

13

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h.

71. 14

Hasanudin AF, “Perkawinan dalam Perspektif al-Quran: Nikah, Talaq, Cerai, Rujuk”,

(Jakarta: Nusantara Damai Press), h. 12.

Page 33: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

24

Artinya: “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan

menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan

memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman

kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah”. (Q.S. An-Nahl/16:71)

Secara rinci tujuan perkawinan yaitu sebagai berikut:

1. Menghalalkan hubungan kelamin untuk memenuhui tuntutan hajat tabiat

kemanusiaan.

2. Membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.

3. Memperoleh keturunan yang sah

4. Menumbuhkan kesungguhan berusaha mencari rezki penghidupan yang

halal, memperbesar rasa tanggungjawab.

5. Membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah (keluarga

yang tentram, penuh cinta kasih dan kasih sayang).

6. Ikatan perkawinan sebagai mitsaqan ghalizan sekaligus mentaati perintah

Allah SWT bertujuan untuk membentuk dan membina tercapainya ikatan

lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri dalam

kehidupan rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan syariat

hukum Islam.15

15

Mardani, Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam Modern, h. 11

Page 34: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

25

b. Hikmah Perkawinan

Sebagai ketetapan yang digariskan oleh syarah, nikah memiliki hikmah

mulia dibalik persyari‟atannya hal ini harus diketahui oleh setiap muslim agar

menentukan nilai-nilai ibadahnya di dalamnya. Islam tidak mensyariatkan nikah

sebagai solusi bagi pemuasaan kebutuhan biologis manusia. Tetapi ia memiliki

hikmah-hikmah harkat martabat manusia.16

Adapun hikmah dalam perkawinan

yaitu:

a. Untuk memperoleh keturuna. Ini merupakan inti dari tujuan pernikahan.

Dimana pernikahan merupakan proses kelangsungan hidup manusia.

Dalam Al-Quran juga menganjurkan agar manusia selalu berdoa agar

dianugerahi putra yang menjadi mutiara dari isterinya, sebagaimana

dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Furqon: 25

Artinya: “dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah

kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati

(Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Al-

Furqan/25: 74)

b. Untuk menjaga diri dari syahwat kepada yang haram. Tujuan utama

hidup adalah untuk beribadah, sebagaimana firman Allah SWT dalam

surah Al-Imran: 3

16

Nasrudin Thaha, Pedoman Perkawinan Umat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1960) , h.

11

Page 35: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

26

Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa

yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis

emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah

kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik

(surga)”.(Q.S. Al-Imran/ 3:14)

Dari keterangan ayat di atas, jelaslah bahwa manusia normal tidak dapat

melepaskan dirinya dari dorongan syahwat. Karena syahwat adalah ketentuan

Allah terhadap alam ini agar ia terus berkesinambungan. Demikian pernikahan

disyariatkan untuk penyaluran kebutuhan biologis manusia dengan tujuan

menciptakan ketenangan dalam kehidupan umat jika syahwat itu sudah tersalur

sesuai dengan petunjuk syariat, tentunya manusia dapat beribadah kepada Allah

SWT.

c. Untuk tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berumah

tangga, seseorang telah membagi sebagian beban tugas hidupnya kepada

pasangannya. Seorang laki-laki telah dibantu tugasnya menyiapkan

makanan dan lain-lain untuk kehidupannya oleh seorang isteri.

Demikianpula seorang wanita, kebutuhannya akan nafkah telah dibantu

oleh suami. Dengan berbagi tugas, keduannya telah menghemat sekian

Page 36: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

27

banyak waktu, maka bertmbahlah waktu yang akan digunakan untuk

beribadah.17

d. Menyelamatkan masyarakat dari kerusakan akhlak dengan pernikahan,

masyarakat dapat diselamatkan dari kerusakan pergaulan. Dengan

pernikahan ini, umat dapat diselamatkan, baik secara individual maupun

sosial dengan budi pekerti yang baik dan akhlak yang mulia. Inilah salah

satu dari fungsi risalah yang di bawah oleh Rasulullah SAW.

e. Untuk penyegaran jiwa. Sudah merupakan fitrah bagi manusia memiliki

tabiat, yaitu malas beribadah. Kemalasan ini muncul karena dorongan

hawa nafsu yang ada pada diri manusia. Nafsu mendorong hawa nafsu

yang disuakinya, yaitu syahwat dan benci ibadah, sedangkan manusia

dibebankan amanah untuk bertindak kepada Allah SWT. Nafsu manusia

harus sesekali diberikan kesempatan untuk mengecap yang disukainya,

setelah keinginannya terpenuhui tentu ia dapat kembali diajak untuk

beribadah. Demikianlah pernikahan dapat memberikan penyegaran jiwa

bagi manusia, sehingga tidak bosan untuk beribadah.

Inilah beberapa hikmah dari pernikahan yang perlu diperhatikan oleh

manusia yang ingin mendapat kebahgiaan didunia dan akhirat.

17

Syahrizal Abbas, Pemikiran Ulama Dayah Aceh, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007),

h. 165

Page 37: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

28

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG TIMOR LESTE

A. Sejarah Singkat Tentang Timor Leste

Perjalanan sejarah sebuah bangsa sesungguhnya tak lepas dari hukum

sebab-akibat yang bisa dipahami secara rasional.1 Timor Timur merupakan sebuah

wilayah bekas kolini Portugis yang dianeksasi oleh milter Indonesia menjadi

sebuah provinsi yang pernah menjadi bagian Indonesia antara 15 Juli 1976 sampai

19 Oktober 1999. Kala itu provinsi ini merupakan provinsi Indonesia yang ke-27.

Timor Timur dianeksasi dengan wilayah Negara Kesatuan Republi Indonesia

(NKRI) setelah dijajah selama tahun 450 tahun oleh Portugal. Setelah merdeka,

namanya berubah menjadi Negara Republik Demokratik de Timor Leste (juga

disebut Timor Lorosa’e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur. Negara

ini adalah sebuah negara kecil disebalah utara Australia dan bagian timur pulau

Timor Indonesia. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau kambing atau

Atauro, Jaco, dan Enclave Oecussi-Ambeno di Timor Barat yang dikelilingi oleh

provinsi Nusa Tenggara Timur.

Negara Timor Leste mempunyai sejarah yang panjang untuk dapat berdiri

sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat seperti sekarang karena Negara

Timor Leste pernah dijajah oleh 3 (tiga) negara yakni: Portugal selama 450 tahun,

Jepang selama 3 tahun dan Indonesia selama 24 tahun serta di bawah pimpinan

PBB melalui lembaga yang bernama United Nation Transitional Administration

1 Domingos Caires Bendito Bere Mau Gomes, Cu Pede Usa Sae Pede Laru, (Timor Leste:

PT. CNIC/UNTL 2007), cet. ke-1, h. 1.6.

Page 38: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

29

in East Timor / UNTAET selama kurang lebih 2 tahun (24 Oktober 1999 sampai

20 Mei 2002).

Portugal tercatat sebagai negara dengan durasi penjajahan terlama yakni

selama 450 tahun, yang di mulai pada awal kedatangannya sejak 1512. Meskipun

pada awalnya Portugis hanya melakukan perdagangan dengan Raja-raja lokal,

namun, kegiatan itu lama-kelamaan berubah menjadi aneksasi, ketika Portugis

berhasil dikalahkan oleh Belanda pada tahun 1605 dan menguasai wilayah

jajahannya yaitu Ambon (Maluku) dan pulau Solor (NTT) pada tahun 1613.

Pemungkinan Portugis pertama di pulau Timor bagian Timur dirintis sejak

tahun 1681, yakni bermula dari dibangunnya benteng di Lifau (Oecusee/ sebuah

distrik di Timor Leste) oleh Antonio Guerriro. Kemudian 1769 pusat kekuasaan

Portugis berpindah di Dili. Pada tahun 1942-1945 Timor Portugis sempat dikuasai

oleh Jepang selama 3 tahun. Pendudukan Jepang atas Timor Portugis tidak

bertahan lama karena Jepang kalah dalam Perang Dunia II melawan sekutu.

Wilayah itu kemudian diserahkan kembali kepada Portugis. Di tahun 1975 Timor

Portugis telah memproklamasikan kemerdekaannya melalui partai Fretilin, yang

mana sebelumnya Timor Portugis telah diberikan kebebasan oleh pemerintahan

pusat di Lisbon untuk menentukan nasibnya sendiri, karena di Portugal telah

terjadi sebuah Revolusi yang mengakibatkan tidak terurusnya wilayah itu.

Bersamaan dengan itu, juga lahir beberapa partai politik memiliki arah dan

pandangan politiknya berbeda dengan Fretilin. Apodeti yang sejak awalnya

menghendaki bergabung dengan negara tetangganya Indonesia, terus melakukan

berbagai lobi politiknya dengan pemerintahan Indonesia. Dilain pihak, Fretilin

Page 39: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

30

terus memaksakan kehendak dan tidak memberikan peluang bagi partai politik

lainnya seperti Apodeti, UDT, KOTA, dan Trabalhista untuk menentukan masa

depan Timor Portugis selain Independensi total. Akibatnya, terjadi sebuah koalisi

antara empat partai lainnya untuk melakukan kontra politik. Salah satu langkah

politik yang diambil oleh empat partai tersebut adalah Integrasi dengan Indonesia.

Langkah ini diambil mana kala Fretilin melakukan serangkaian aksi teror terhadap

pemimpin dan simpatisan dari empat partai lainnya. Dalam pelariannya di

wiliayah perbatasan (Batugede), empat partai tersebut menyusun sebuah deklarasi

tertanggal 30 November 1975 menyusul proklamasi kemerdekaan Timor Portugis

yang dilakukan dua hari sebelumnya (28 November 1975).

Deklarasi yang dipelopori oleh para pemimpin dari empat partai empat

partai, Apodeti, UDT, KOTA, dan Trabalhista tersebut, mendesak pemerintah

Indonesia untuk segera mengambil alih wilayah Timor Portugis sebagai dari

NKRI. Namun, Indenesia tidak segera mengidahkan pemerintah tersebut karena

khawatir di cap sebagai negara yang memiliki ambisi teritorial. Namun setelah

melalui berbagai pertimbangan, akhirnya petisi rakyat Timor Portugis yang di

wakili oleh empat partai tersebut disahkan dalam Undang-Undang nomor 7 tahun

1976 tertanggal 15 Juli 1976 yang menyatakan Timor Portugis resmi menjadi

propinsi NKRI yang ke-27, dan bernama Timor-Timur. Meskipun sebelumnya

pada tanggal 7 Desember 1975, Indonesia telah lebih dulu mendarat di wilayah

itu dengan alasan “pembebasan wilayah” dari aksi brutal Fretilin yang beraliran

Komunis.

Page 40: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

31

Selama 24 tahun bergabung dengan Indonesia, kebersamaan itu diusik oleh

sebuah opsi Otonomi Khusus/ Referendum yang ditawarkan oleh pemerintahan BJ

Habibie. Dalam sebuah jajak pendapat yang diselengarakan dan di awasi oleh

PBB, mayoritas masyarakat Timor Timur memilih pisah dari Indonesia. Akhirnya

pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Timur resmi menjadi sebuah negara dengan

nama Republik Demokratik Timor Leste (RDTL)/ Timor Leste setelah melewati

masa transisi selama tiga tahun. Selama 5 tahun pertama kemerdakaan, Timor

Leste masih menghadapi berbagai ketidakstabilan secara terus menerus dan

pencapaian pembangunan dapat dikatakan sangat rendah, terutama dengan

meningkatnya jumlah penduduk miskin dan berbagai ganguan keamanan akibat

konflik horizontal. Seiring berjalannya waktu, Timor Leste kini menunjukan

perkembangan yang sangat signifikan di berbagai bidang.2

B. Letak Geografis

Republik Demokratik Timor Leste merupakan sebuah negara kecil yang

berada dikawasan Asia Tenggara, secara geografis, Timor Leste berada di tengah-

tengah kepulauan Indonesia dibagian Timur. Timor Leste berlokasi di Asia

Tenggara, pulau Timor merupakan bagian dari wilayah Maritim Asia Tenggara,

dan merupakan kawasan paling Timur di Kepulauan Sunda Kecil. Letak geografis

Timor Leste adalah: Di sebelah utara terdapat Selat Ombai, Selat Wetar, dan Laut

Banda. Di sebelah selatan terdapat Laut Timor dan Australia. Di sebelah barat

terdapat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan bagian dari Indonesia.

2 Hedi Sasrawan, “Sejarah Timor Leste” diakses pada tanggal 22 November 2016, dari

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/03/timor-leste-artikel-lengkap.html.

Page 41: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

32

Di sebelah timur terdapat Taman Nasional Nino Konis Santana yang berupa hutan

tropis kering. Disana terdapat beberapa spesies tumbuhan dan hewan unik.

Kebanyakan wilayah Timor Leste berupa pegunungan dan gunung tertinggi di

Timor Leste adalah Gunung Tatamailau yang dikenal sebagai Gunung Ramelau

dengan ketinggian 2.963 meter. Timor Leste beriklim tropis dan umumnya panas

dan lembab. Terdapat dua musim yaitu musim panas dan musim hujan.

Ibukotanya, kota terbesar, dan pelabuhan utama adalah Dulu, dan kota terbesar

kedua adalah Baucau. Letak astronomis Timor Leste adalah antara 8o LS-10

o LS

dan 124o BT-128

o BT.

3

a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah

Luas Timor Leste kurang lebih 15.007 km². Wilayahnya berada di bagian

timur Pulau Timor. Berikut ini batas-batas geografis wilayah Timor Leste,

Sebelah utara : Laut Banda dan Selat Wetar

Sebelah selatan : Laut timor

Sebelah barat : Indonesia

Sebelah timur : Laut Arafuru

b. Bentang Lama

Wilayah negara Timor Leste terdiri atas dua wilayah yang terpisah.

Sebagian wilayahnya ada yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Alam

Timor Leste sebagian besar tidak subur, dan miskin sumber daya alam. Sumber

daya alam yang dimiliki hanyalah tambang minyak bumi di Selat Timor.

Tambang ini belum dieksploitasi karena menjadi sengketa dengan Australia.

3 Hedi Sasrawan, “Geografis Timor Leste” diakses pada tanggal 22 November 2016, dari

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/03/timor-leste-artikel-lengkap.html.

Page 42: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

33

Gunung tertinggi di Timor Leste adalah Gunung Ramelau. Negara Timor Leste

dulunya merupakan sebuah provinsi di wilayah negara Indonesia. Pada tahun

1999, sebagian besar rakyat Timor-Timur menghendaki berpisah dari negara

Indonesia.

c. Iklim

Sebagian besar wilayah negara ini mengalami iklim tropis dengan curah

hujan yang kecil. Akibatnya, di wilayah Timor Leste juga banyak dijumpai sabana

karena wilayahnya relatif kering.

d. Keadaan Penduduk

Pada tahun 2008, jumlah penduduk Timor Leste mencapai 1.108.777 jiwa,

dengan angka pertumbuhan cukup tinggi, yaitu 3,36%. Penduduk Timor Leste

terdiri atas suku-suku seperti Timor, Belu, Galo, Nombi, Sabu, Rote, dan Telun.

Agama utama adalah Katholik Roma. Bahasa resmi adalah bahasa Portugis,

sedangkan bahasa sehari-hari adalah Indonesia dan Spanyol.4

C. Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya

a. Kondisi Sosial Ekonomi

Sebagai negara baru, perekonomian negara Timor Leste bisa dibilang

relative rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Pasifik Barat Daya.

Timor Leste memiliki komoditas ekspor seperti kopi, marmer, minyak, dan kayu.

Pertumbuhan ekonomi Timor Leste berkisar 10% pada tahun 2011. Perekonomian

Timor Timur diklasifikasi sebagai ekonomi dengan pendapatan menengah ke

4 Nurul Hidayat “Mengenal Timor Leste dan Karakteristik” diakses pada tanggal 22

November 2016, dari http://nurulhedayat.blogspot.co.id/2013/08/mengenal-timor-leste-dan.html.

Page 43: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

34

bawah oleh Bank Dunia. 20% penduduk menganggur, dan 52,9% hidup dengan

kurang dari US $ 1,25 per hari. Sekitar setengah dari penduduk buta huruf.

Negara ini terus menderita akibat dampak setelah perjuangan kemerdekaan

selama puluhan tahun melawan Indonesia, yang mengakibatkan rusaknya

infrastruktur dan banyaknya ribuan pengungsi warga sipil. Walaupun telah

merdeka, Timor Leste masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang

dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama

melalui provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain amat tergantung secara politik

kepada mantan penjajah Portugal, Timor Leste mengadopsi mata uang Dolar

Amerika Serikat sebagai mata uang yang mengakibatkan daya beli rakyat jauh

menurun dibandingkan ketika masih menjadi provinsi Indonesia. Pada November

2007, terdapat sebelas kecamatan dimana kebutuhan makanan harus dipasok oleh

bantuan internasional. Belum ada hukum perlindungan hak cipta di Timor Leste.

Saat ini tiga bank asing memiliki cabang di Dili: ANZ National Bank,

Banco Nacional Ultramarino yang merupakan anak perusahaan dari bank terbesar

Portugal Caixa Geral de Depósitos, dan Bank Mandiri. Salah satu proyek jangka

panjang menjanjikan yang pernah ada adalah pengembangan dan exploitasi

minyak bumi dan gas alam bersama dengan Australia di sebelah tenggara perairan

Timor. Setelah revolusi Anyelir, pemerintahan kolonial Portugis memberikan

konsesi pada Oceanic Exploration Corporation untuk pengembangan dan

exploitasi tersebut. Namun, hal ini gagal terlaksana dikarenakan oleh Operasi

Page 44: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

35

Seroja pada tahun 1976. Kemudian setelahnya, sumber daya dibagi antara

Indonesia dan Australia dengan Perjanjian Celah Timor pada tahun 1989.5

b. Sosial Budaya

Dalam aspek pemerintahan dan sosial budaya, Timor Leste memiliki corak

yang hampir sama dengan Portugis. Bahasa nasional mereka adalah Tetum dan

bahasa Portugis. Sedangkan corak agama, mayoritas penduduk Timor Leste

memeluk agama Kristen. Masyarakat Timor Leste secara kultural terbagi menjadi

dua, yaitu masyarakat lorosae (Tetum timur) dan masyarakat loromonu (Tetum

barat). Seperti umumnya suku-suku bangsa di negara lain, kebudayaan Timor

Leste juga mempunyai ciri-ciri tersendiri yang merupakan identitas masyarakat

pendukungnya. Berbagai unsur budaya Timor Leste. Meskipun masyarakat Timor

Leste menerima banyak pembaharuan dari unsur-unsur kebudayaan luar, namun

secara keseluruhan mereka dapat mempertahankan sebagian nilai-nilai budaya

mereka.

1. Pakaian

Sejak dahulu kala masyarakat Timor Leste sudah mengenal pakaian yang

terbuat dari kulit kayu. Baru sesudah abad ke-18 mereka memulai membuat

pakaian dari kain tenunan (Tais). Ada dua jenis kain tenun yang dikenal

masyarakat, yaitu Tais Mane yaitu untuk pakaian kaum pria dan untuk kaum

wanita Tais Feto/Sabulu.

5 Hedi Sasrawan, “Ekonomi Timor Leste” diakses pada tanggal 22 November 2016, dari

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/03/timor-leste-artikel-lengkap.html

Page 45: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

36

Ada beberapa jenis kain tenun yang terkenal dari Timor Leste, antara lain

tais atsabe, tais ermera, tais oecusse, tais lospalos, dan tais suai. Namun saat ini

tetunan tais hanya dikenakan pada penyelenggaraan upacara-upacara adat atau

pesta-pesta. Sebagian pakaian sehari-hari, wanita Timor Leste mengenakan baju

kebaya (kabaya) dan kain sarung (lipa), sedangkan kaum pria mengenakan baju

hem (kamisola) yang dikombinasi dengan kain sarung (lipa).

2. Kesenian

Dalam kehidupan masyarakat Timor Leste berkembang berbagai unsur

kesenian, seperti seni rupa, seni musik, seni drama, seni sastra, dan seni tari. Dari

semua unsur kesenian yang ada, hanya yang disebutkan terakhir yang paling

menonjol. Tarian dibawakan pada hampir semua aktivitas hidup manusia untuk

menyatakan rasa syukur, gembira, bahkan dukacita.

Adapun jenis tari-tarian yang sring dibawakan antara lain:

a. Tebe-tebe atau tebedai; jenis tarian ini biasanya dibawakan pada upacara

adat, penerimaan tamu, atau kegiatan lainnya.

b. Kaisana roko-roko; tarian ini dibawakan oleh delapan wanita dengan

musik gong, dan digunakan alat bantu yang berupa sebilah pedang

panjang.

c. Isu dudu bau; tarian ini dibawakan setiap upacara adat menjelang akhir

musim kemarau setiap setahun sekali. Dan tarian ini mengandung unsur-

unsur bersaji untuk memanggil hujan.

d. Loro sa atau tari perang; jenis tarian ini sebenarnya tabu (suci) untuk

dibawakan, kecuali jika terjadi pelanggaran adat.

Page 46: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

37

e. Wira; merupakan tari pergaulan muda-mudi.

f. Bidu; juga merupakan tarian muda-mudi dengan gerakan dinamis tanpa

musik.

g. Suruboek; melukiskan suasana para nelayan ketika mencari ikan

bersama-sama.

3. Senjata

Parang (oby) merupakan senjata tradisional yang di Timor Leste. Alat ini

mempunyai banyak fungsi, seperti untuk berperang, sebagai benda upacara, serta

digunakan dalam berbagai kegiatan lainnya. Bila senjata ini agak bengkok, dan

biasanya dihiasi ornamen-ornamen dengan motif bulan, bintang, matahari, bunga,

atau daun.

4. Arsitektur

Rumah adat (uma lulik) di Timor Leste antara daerah yang satu dengan daerah

lain mempunyai corak arsitektur yang berbeda, sesuai dengan kondisi lingkungan

alam masing-masing daerah.

5. Upacara Adat

Meskipun masyarakat Timor Leste sudah memeluk agama Islam dan

Katolik, namun masih banyak upacara adat yang tetap dijalankan sampai saat ini.

Karena upacara-upacara tersebut merupakan warisan tradisi nenek moyang yang

berdasarkan pada kepercayaan asli mereka.

a. Upacara perkawinan yaitu pola perkawinan yang dianjurkan adalah yang

terjadi antara seorang pemuda dengan anak gadis dari adik wanita

ayahnya. Pemilihan jodoh erat kaitannya dengan jumlah mas kawin yang

Page 47: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

38

harus dibayarkan kepada keluarga si gadis. Perkawinan dengan yang

masih sekerabat berarti keluarga pihak laki-laki dikenakan membayar

mas kawin.

b. Upacara kehamilan, upacara ini dilangsungkan sejak masa kehamilan

hingga sesudah melahirkan.

c. Upacara kematian, jika ada seseorang yang meninggal yang bertangung

jawab secara adat adalah saudara laki-lakinya, terutama saudara laki-laki

tertua yang masih hidup. Sebelum semua sanak keluarga berkumpul,

jenazah disemayamkan dirumah duka. Serangkaian selamatan diadakan

oleh keluarga inti, berlangsung selama empat minggu, dan terdiri dari,

Aifunan moruk (bunga pahit), Aifunan midar (bunga kemanisan)6

D. Kondisi Pendidikan dan Keagamaan

1. Kondisi Pendidikan

Untuk Timor Leste, masalah pendidikan, sudah tertera secara jelas dalam

konstitusi RDTL pasal 59 ayat 3 bahwa “ Negara akan mengakui dan mengawasi

pendidikan swasta dan pendidikan bersama”.

Penjajahan Portugis tidak berusaha keras untuk mendidik penduduk Timor

Leste. Sampai akhirnya 450 tahun kolonisasinya, pendidikan hanya didirikan

untuk memenuhui pembutuhan penjabat administrasi.7 Kepedulian pemerintahan

Portugis akan pendidikan sangat rendah. Hal ini dilihat dari kesenjangan antara

sistem pendidikan yang diterapkan di Timor Leste sama seperti halnya pendidikan

6 Soemargono, “Profil Timor Timur”, (Jakarta: PT Intermesa 1992), cet 1, h 69.79.

7 Jose Soares, “Sistem Pendidikan di Timor Leste”, diakses pada tanggal 24 November

2016 dari http://haumaknee.blogspot.co.id/2012/12/sistem-pendidikan-di-timor-leste.html?=1.

Page 48: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

39

yang diterapkan di Portugis. Pendidikan dimulai dari sekolah Taman Kanak-kanak

(Pre Primaria) dan berakhir di perguruan tinggi.8 Akhibat dari sistem pendidikan

semacam itu maka masyarakat tidak maju dan penjajahan berlangsung lama

selama 450 tahun. Sebagai efek nyata dari sistem pendidikan semacam itu maka

tingkat buta huruf mencapai tingkat tinggi 97%.

Setelah Timor Leste beritegrasi dengan Indonesia, maka masalah

pendidikan ini mendapatkan perhatian yang serius bagi pemerintahan Provinsi

Timor Timur saat itu. Usaha pertama adalah membuka kembali pendidikan yang

ada yang sebelumnya telah tertutup beberapa akibat pergolakan politik. Dengan

didirikannya begitu banyak sekola-sekolah baru selama masa integrasi, maka

kesempatan untuk untuk mengenyam pendidikan bagi orang Timor Leste semakin

terbuka. Sementara itu program-program pengajaran di luar sekolahpun telah pula

membantu penduduk penduduk Timor Leste untuk tidak melek huruf dan angka

latin. Pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, diidentifikasikan oleh pemerintah

baru Timor Leste sebagai salah satu prioritas untuk pembangunan, tetapi ada

banyak masalah yang butuh diatasi. Sekarang ada 14 lembaga pendidikan tinggi di

Timor Leste, tetapi dari jumlah ini, hanya Universitas Nasional Timor Lorosae

adalah universitas umum, menerima 70 persen pembiayaan dari pemerintah Timor

Leste.

Oleh karena itu ada 13 lembaga yang menerima pembiayaan dari berbagai

organisasi internasional seperti Bank ANZ, USAID dan kelompok perusahaan

Cina di Hong Kong. Menurut penyelidikan pada tahun 2003, kebanyakan kondisi

8 Soemargono, “Profile Timor Timur”, h. 287.

Page 49: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

40

di lembaga swasta adalah mengawatirkan karena ada fasilitas minim dan material

terbatas. Institut ini kekurangan laboritori-laboritori, perpustakaan yang lengkap,

fasilitas-fasilitas kesenian dan olahraga, dan staf perguruan berkualitas Hamutuk.

Karena di bawah kekuasaan Indonesia sebagian besar guru berasal dari wilayah

lain daripada Timor Timur, waktu ada kekerasan pada tahun 1999, kebanyakan

profesor- profesor pulang ke Indonesia dan tidak kembali ke Timor Leste. Ini

meninggalkan kekurangan besar pengajar yang dilatih di negara baru Timor Leste.

Kira-kira 50 persen professor yang sekarang ada di Timor Leste, hanya

menyelesaikan Stratum Satu (S1) dan semua lain mempunyai diploma saja. Selain

itu, banyak professor mengajar di beberapa institusi (termasuk seorang yang

mempunyai lima tempat pekerjaan dalam satu waktu). Situasi ini bermaksud

pengajar tidak bisa memberi cukup perhatian kepada mahasiswanya, menyiapkan

pelajaran dan materi, mengoreksi tugas-tugas ataupun menghadiri kuliah. Juga,

pemerintah belum menentukan syarat kirikulum atau mengumumkan secara resmi

peraturan tentang bahasa dalam proses pendidikan. Sampai sekarang lembaga

pendidikan mengambil sistem pendidikan dari Indonesia, Portugis dan negara-

negara lain.9

2. Kondisi Keagamaan

Agama Katolik, Kristen Prostetan, Agama Islam, Hindu, Budha, dan

Kepercayaan Tradisional adalah agama-agama yang hidup di Timor Leste.

9 Jose soares, “Sistem Pendidikan di Timor Leste”, diakses pada 27 November 2016, dari

http://haumaknee.blogspot.co.id/2012/12/sistem-pendidikan-di-timor-leste.html.

Page 50: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

41

Kepercayaan terakhri ini dianggap sebagai kepercayaan asli orang Timor Leste.10

Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik, dan Gereja Katolik adalah

institusi keagamaan yang dominan. Ada juga sebagian kecil komunitas Protestan

dan muslik.

1. Katolikisme

Gereja Katolik Roma di Timor Leste adalah bagian dari Gereja Katolik

Roma seluruh dunia, dibawah kepemimpinan spiritual dari Paus dan kuria di

Roma. Ada lebih dari 900,000 penganut Katolik di Timor Leste, warisan dari

status bekas koloni Portugis. Sejak kemerdekaan dari Indonesia, Timor leste

menjadi salah satu dari dua negara yang dinominasi oleh agama Katolik di Asia

(setelah Filipina) - diperkirakan 96% dari populasi menganut Katolik Roma.

Negara ini dibagi menjadi tiga keuskupan; Dili, Maliana dan Baucau, yang

semuanya langsung tunduk kepada Tahta Suci. Nuncio Apostolik untuk Timor

Leste bersamaan dengan nuncio untuk Malaysia. Nuncio saat ini adalah Uskup

Agung Joseph Salvador Marino, dan nunciature atau kedutaan berlokasi di Kuala

Lumpur.

Pada awal abad ke-16, pedagang Portugal dan pedagang Belanda melakukan

kontak dengan Timor Leste. Misionaris mempertahankan kontak sporadis sampai

tahun 1642 ketika Portugal mengambil alih dan mempertahankan kontrol sampai

1974, dengan pendudukan singkat oleh Jepang selama Perang Dunia II.

Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Timor Timur pada Oktober 1989.

Paus Yohanes Paulus II telah berbicara menentang kekerasan di Timor Timur, dan

10

Soemargono, “Profile Timor Timur”, h. 280.

Page 51: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

42

menyerukan kedua pihak untuk menahan diri, memohon rakyat Timor Timur

untuk memberikan "cinta dan berdoa untuk musuh-musuh mereka." Uskup yang

telah pensiun, Carlos Ximenes Belo adalah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian

bersama dengan José Ramos-Horta pada tahun 1996 untuk upaya mereka untuk

membebaskan Timor Leste dari Indonesia. Gereja Katolik Roma masih sangat

terlibat dalam politik, dengan konfrontasi yang terjadi pada tahun 2005 dengan

pemerintah terhadap pendidikan agama di sekolah dan sebelumnya dari

pengadilan kejahatan perang untuk kekejaman terhadap Timor Leste oleh

Indonesia. Mereka juga telah mendukung Perdana Menteri baru dalam upayanya

untuk mendorong rekonsiliasi nasional. ada bulan Juni 2006 Catholic Relief

Services menerima bantuan dari Amerika Serikat untuk membantu korban pada

bulan-bulan kerusuhan di negara itu.11

2. Islam

Tak ada literatur ataupun sumber hidup yang pasti yang menyebutkan kapan

Islam masuk kenegara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia ini. Akan

tetapi, setidaknya ada lima pendapat ahli yang menyatakan proses masuknya

Islam ke Timor Leste, diantaranya:

1. Dikatakan bahwa Islam memasuki Timor Leste bersamaan dengan

masuknya Islam di Indonesia. Pendapat ini didukung oleh alur masuknya

Islam dari kerajaan Samudra Pasai hingga ke Timur Indonesia dan

kemudian ke Timor Leste.

11

Wikipida ensiklopedia bebas, “Agama di Timor Leste”, diakses pada 27 November 2016

dari https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Timor_Leste.

Page 52: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

43

2. Penduduk asli Timor Leste mengatakan bahwa Islam masuk lebih awal

dibandingkan dengan bangsa Eropa dan agama lain. Maksudnya adalah

Islam masuk sebagai agama pertama di Timor Leste dan dibawa oleh

pendatang yang kedatangannya jauh lebih awal daripada kedatangannya

bangsa Eropa ataupun penjajah Portugis.

3. Pendapat lain mengatakan Islam masuk ke timor leste bertepatan dengan

masuknya Islam di Indonesia yang dibawa para pedagang Hadramaut.

Namun, para pedagang dari Hadramaut saat itu belum menetap, mereka

mulai menetap di Dili sejak awal abad ke-17 M. Sejumlah sumber

memercayai bahwa pedagang dari Hadramaut yang pertama kali menetap

di Dili bernama Habib Umar Muhdhar.

4. Sebagian orang mengatakan bahwa Islam masuk di Timor Leste

bersamaan dengan datangnya para pedagang Eropa, seperti Portugal,

Spanyol, dan Belanda. Ketika melakukan pelayaran ke Indonesia dan

Asia Pasifik, para pedagang Arab senantiasa berhubungan dengan

pedagang-pedagang Eropa. Mereka berlayar ke Timor Leste melalui

pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.

5. Keturunan Arab di Timor Leste pernah mengatakan dari leluhur mereka

bahwa para pedangang Arab itu datang ditanah Timor Dili sejak awal

abad permulaan Islam jazirah Arab. Pada dasarnya umat Islam didaerah

Dili adalah bagian dari beberapa tokoh sejarah yang berkembang

persebaran islam didaerah tersebut. Menurut informasi-informasi

Page 53: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

44

masyarakat setempat dan juga kalangan keturunan Arab Hadramaut,

sebelum bangsa Portugis, Belanda Jepang, Australia, dan Cina.12

Tampak jelaslah bahwa terdapat dua komunitas umat Islam Timor-Leste,

yaitu kelompok pendatang dari Arab (Yaman dan Hadramaut) yang datang lebih

awal dari pendatang dari kepulauan Hindia Belanda (Indonesia). Walaupun agama

Islam lebih dulu masuk ke Timor melalui pedagang baik dari Arab maupun dari

Hindia Belanda (Indonesia), namun masyarakat setempat tidak secara langsung

menerimanya dikarenakan kepercayaan terhadap Animisme telah melekat pada

diri masyarakat setempat. Lalu mengapa masyarakat kemudian menerima agama

Katolik, sedangkan kepercayaan terhadap Animisme begitu kuat? Ada dua

kemungkinan yang mendorong masyarakat untuk meninggalkan kepercayaan

Animisme. Yang pertama, adanya unsur paksaan oleh pihak kolonial Portugis

terhadap rakyat sehingga mau menerima agama yang dibawakan oleh Misionaris

Katolik. Dan yang kedua adalah waktu. Mengingat penjajahan porugis terhadap

penduduk Timor selama 450 tahun, maka selama itu pula mereka berupaya untuk

membaptis penduduk setempat. sehingga pada akhir penjajahannya, dipastikan

masyarakat Timor portugis memeluk agama Katolik hampir 100%.

Agama Islam yang telah ada lebih dulu, mengalami terlambatan

pertumbuhan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor: yang pertama, tujuan

kedatangan orang Arab untuk berdagang. Persoalan Da’wah adalah tergantung

sempat dan tidaknya. Berhubung diawal kedatangannya, masih bersifat sementara

12

Ambarak A. Bazher, Islam Di Timor-Timur, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), cet ke-1,

h. 25.

Page 54: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

45

(tidak menetap). Yang kedua setelah mereka menetap di Dili ( ibu kota Timor-

Leste sekarang) portugis pun berpindah ibu kota dari Lifau (Oecusse) ke Dili.

Setelah pusat pemerintahan Portugis dipindahkaan ke Dili, Portugis memainkan

perannya yakni dengan membatasi segala bentuk kegiatan yang bukan bersumber

dari pemerintahan Portugis. Dari sinilah ruang gerak mereka (Pendatang Arab)

untuk berda’wah dibatasi sehingga Islam tidak berkembang pada waktu itu.

Islam baru berkembang di Timor-Leste sejak penyatuan rakyat Timor

portugis (kala itu) ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang

dipelopori oleh empat partai yakni, APODETI, UDT, KOTA, dan

TRABALHISTA melalui sebuah deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Balibo

pada tanggal 30 November 1975. Berdasarkan deklarasi tersebut, pemerintah

Indonesia mengesakan sebuah undang-undang yakni nomor 7 tahun 1976, tentang

penyatuan Timor-Timur kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.13

Dilain pihak, umat Islam yang semula tidak merasakan kebebasan dalam

menyiarkan ajaran Islam, mulai mendapatkan angin segar dari Integrasi yakni

meningkatnya pemeluk agama Islam, seperti yang dikutip dari bukunya

AMBARAK A. BAZHER yang berjudul Islam Di Timor-Timur, ia mengatakan “

pada periode awal kedatangannya, umat Islam di Dili berjumlah sekitar 250 jiwa.

Menjelang integrasi jumlahnya membengkak menjadi sekitar 1000 orang.

Keadaan jumlah penduduk muslim di Timor leste mengalami perkembangan

yang signifikan, dikatakan bahwa jumlah muslim pada tahun 1990-an mencapai

31579 jiwa. Dalam masa Integrasi dengan Indonesia, keberadaan umat Islam di

13

Khirul Jasmi, Eurico Guterese Melintas Badai Politik Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2002), cet ke-1, h.19.

Page 55: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

46

Timor Leste amat naik secara signifikan, dikarenakan banyak berdatangan dari

wilayah Indonesia.14

Tercatat berdasarkan statistik umat Islam di Timor Leste

yang dikeluarkan CONISTIL (Centro da Comunidade Islamica de Timor Leste).

Namun perbedaan terjadi disaat Timor Leste berpisah dengan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, jumlah Muslim mengalami penurunan yang amat drastis.

Namun demikian semangat keIslaman tetap tumbuh di Timor Leste,

walaupun sudah tidak bergabung kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia, Muslim Timor Leste tetap berusaha meraih hak-hak warga negara di

tengah kehidupan negara yang baru pada masa sebelum masa campur tangan

PBB. Melalui UNAMET Muslim Timor Leste telah mempersiapkan diri dengan

membentuk Lembaga Islam Timor Leste dengan nama Conistil.15

15 Firdaus Iman Agung, “Islam Timor Timur’’, diakses pada tanggal 13 Maret 2016, dari

http://darikitauntukindonesia.blogspot.com/2013/03/islam-timor-timur-islam-timor-leste.html.

Page 56: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

47

BAB IV

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN

PERKAWINAN DI TIMOR LESTE

A. Prosesi Pelaksanaan Perkawinan Menurut Adat Timor Leste

Perkawinan bagi orang Timor merupakan tindakan yang mempersatukan

tiga unsur pasangan yaitu:

1. Pengantin laki-laki dan perempuan bersatu menciptakan makhluk

manusia yang baru.

2. Kelompok keturunan pengambil isteri dan pemberi istri bersatu

menciptakan saling keuntungan dalam upacara.

3. Manusia dan roh nenek moyang bersatu untuk menjamin agar kedua

persatuan (poin satu dan dua) subur dan membantu nenek moyang

tinggal senang di dunia lain.

Perkawinan dalam pengertian seperti itu menuntut agar pengaturan

perkawinan didasarkan pada asas keselarasan dan keseimbangan antara unsur

Ritual, Sexual dan ekonomi. Dari ketiga pasangan pelaku perkawinan sebagai

mana dikonsepsikan oleh nilai budaya orang-orang Timor Leste perkawinan yang

paling mengesangkan dan khas menurut adat tata kelakuan adalah perkawinan

Barlake atau Hafolin.1

Kawin adat sebetulnya adalah sebuah proses di mana kedua mempelai

berjanji untuk mengikat tali pernikahan sah secara adat dan telah direstui oleh

1 David Hiks, “Roh Orang Tetum di Timor Timur” , (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan,

1985), cet ke-1, h. 97.

Page 57: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

48

kedua belah pihak. Prosedur pelaksanaan perkawinan adat masyarakat Timor

Leste dilakukan dengan berbagai urutan sebagai berikut;2

a. Perkenalan (conese mentu)

Tahap pertama yang dapat menjadi awal suatu perkawinan adalah

perkenalan antara seorang pria dan seorang wanita. Perkenalan ini biasanya terjadi

baik di tempat umum seperti pasar mingguan di kota ataupun di tempat-tempat

khusus seperti upacara adat atau keagamaan.

Pemuda-pemudi Timor pada umumnya masih berpendidikan rendah,

malahan mereka pada umumnya masih buta aksara pemalu dan tertutup dalam

membicarakan hal-hal yang menyangkut perkawinan. Kehendak menjalin

hubungan ketingkat perkawinan biasanya dilakukan secara “simbolis” dengan

saling memberi dan menerima hadiah.

b. Tahap persiapan (preparasau)

Pada tahap ini, keluarga mempelai laki mengundang sanak saudara untuk

duduk bersama dan meyiapkan strategi apa yang harus dibicarakan ketika

berhadapan dengan pihak mempelai wanita. Strategi yang penulis maksud disini

adalah berapa biaya yang harus dipersiapkan oleh mempelai laki sebelum

dibayarkan ke pihak mempelai perempuan.

c. Peminangan (tama husu)

Setelah diadakan penjejakan dan dicapai kesimpulan perkawinan dapat

dilaksanakan, ayah si pemuda menyelenggarakan kunjugan resmi kepada orang

tua gadis. Pada kunjungan ini ia menyatakan keinginan anak laki-lakinya

2 Singh, Bilveer, “Timor-Timur Indonesia dan Dunia”, (Penerjemah: Tim Institut for policy

studies IPS ), (Jakarta: Institut for policy studies, 1998).

Page 58: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

49

memperistrikan anak gadis bapak tersebut. Menurut adat kebiasaan yang berlaku

penegasan keinginan ini harus dinyatakan dengan menyerahkan barang tertentu.

Jikan barang ini diterima maka gadis yang bersangkutan telah terlarang bagi laki-

laki lain. Pemberian ini menurut David Hicks merupakan referensi terhadap mas

kawin (belis), karena pemberian ini akan dihimpun menjadi satu dalam segala

macam pemberian sebagai mas kawin yang diberikan kepada mertua laki-laki.

d. Negoisasi

Tahap ini sukses tidaknya acara kawin adat biasanya tergantung kepintaran

sang jurubicara (petua adat) untuk bisa bernegoisasi dengan pihak mempelai

perempuan. Mulai dari pembahasan tata cara adat, bayar belis ke pihak

perempuan hingga menentukan tanggal pernikahan Gereja biasa di bahas di tahap

ini.

e. Pertunangan (troka prenda)

Setelah pernyataan keinginan dari pihak laki-laki dinyatakan tegas dan

diterima pula oleh perempuan dengan tegas maka si pemuda mengunjugi orang

tua si gadis paling tidak dua kali. Setiap kali datang ia menghantarkan ke laki-laki

senior dari kalangan garis keturunan gadis dengan seekor kerbau susuan dan

sedikit uang sebagai tanda hormat pada kunjungan yang pertama si pemuda

menyerahkan hadiah yang berfungsi sebagai “pengentuk pintu” untuk memasuki

rumah mertua.3 Pada kunjungan barikutnya pemuda menyerahkan sesuatu yang

berfungsi sebagai “tali milik” (tara korenti) yang berarti pertunangan antara si

3 Domingos Cairesi Bendito Bere Mau Gomes, Cu Pede Usa Sae Pede Laru,h. 44.

Page 59: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

50

gadis dan si pemuda telah terjadi. Upacara ini berfungsi pula sebagai tanda

perhubungan pertama antara garis keturunan mereka masing-masing.

f. Upacara serah terima mas kawin tahap pertama

Setelah upacara perkawinan dan penetapan jumlah serta waktu pembayaran

mas kawin ditentukan. Proses selanjutnya adalah upacara serah terima mas kawin

(belis), saat upacara serah terima ini tergantung dari kesanggupan pengantin laki-

laki menggumpulkan mas kawin. Upacara serah terima mas kawin ini dapat

dimulai walaupun yang terkumpul baru beberapa saja.

Pada tahap ini barang lain yang menjadi bagian mas kawin (belis) seperti;

kerbau, sapi, kambing dan beberapa kalung (mortel), tusuk konde (ulsukun), perak

(dinel), emas (osan mean), petaca (belak), diharapkan sudah diserahkan kapada

mertua. Pada hari pertemuan dari garis keturunan pengambilan istri mengawal

saudaranya ke rumah mertuanya. Dirumah mertuanya rombongan disambut oleh

keluarga patrilinear pengantin perempuan. Seorang keluarga patrilinear pengantin

laki-laki. Sesudah binatang-binatang itu diperiksa oleh tukang pariksa dan diserah

terimakan, mertua menyampaikan terima kasi kepada kelompok pengambil istri

pemimpin upacara ke luar dari rumah untuk mengantar sepupuh kedua belah

pihak memasuki rumah pada saat ini pemimpin upacara mengadakan

persembahan kepada roh nenek moyang.4

g. Upacara serah terima mas kawin tahap kedua

Tahap ini merupakan acara dari sekalian banyak upacara penyerahan mas

kawin yang tersisah pada acara sebelumnya dilakukan di sini. Dalam kenyataan

4 Wawancara via SMS dengan Sr. Muhammad Nuno Guterres (Tokoh Masyarakat), Dili

Timor Leste, 2 Desember 2016

Page 60: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

51

ada beberapa kelompok garis keturunan yang kaya menyerahkan mas kawin pada

saat serah terima mas kawin tahap pertama, namun penyerahan yang terlalu dini

semacam ini dilarang. Jika dari awal mas kawin sudah siap, maka serah terima

mas kawin pada tahap ini dilakukan beberapa hari setelah terima mas kawin yang

pertama dilaksanakan. Penyerahan ini disertai dengan upacara (kenduri)

pelembagaan integrasi kedua jenis kelamin, kedua jenis keturunan dari nenek

moyang dengan manusia.

h. Upacara perkawinan

Upacara perkawinan adat pada tahap ini ditandai oleh kegiatan; pertama

adalah, penyampaian mas kawin yang telah terkumpul. Penyampaian mas kawin

ini kepada ayah gadis, kedua “pergi untuk mencapai persetujuan”. Beberapa mas

kawin itu diberikan pada tahap ini, beberapa jumlah uang (osan) sebagai

“pembuka pintu rumah” (loke odamatan).

Dengan pemberian ini, berarti pengambilan istri mendapat hak memasuki

rahim rumah mertua, untuk membicarakan besarnya mas kawin (folin atau belis)

dan jangka waktu pembayaran. Upacara lain pada tahap ini adalah tindakan yang

mempersatukan, tidak hanya pengantin laki-laki dan pengantin perempuan dalam

satu ikatan, tapi jua sekaligus mempersatukan mereka dengan warga kelompok

pemberi isteri dan pengambil isteri serta persatuan manusia dengan arwah nenek

moyang. Sesudah upacara ini, pengantin perempuan bebas tinggal dirumah

suaminya, atau tinggal dirumah ayahnya. Pada saat itu perkawinan antara

keduanya telah tercipta. Upacara ini dihadiri oleh setiap laki-laki dari garis

Page 61: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

52

keturunan pengambil isteri, selain itu juga hadir orang-orang senior ditiap dukuh

dari garis keturunan.

Lambang persatuan dalam upacara ini adalah sirih dan pinang (bua ho

malus) yang saling ditukarkan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan.

Upacara doa suci dan penyatuan ini dipimpin oleh seorang pria yang dianggap

sebagai wakil dunia suci. Kegiatan selanjutnya adalah makan dan minum

bersama. Pada tahap ini pihak perempuan menghidangkan makanan dan

minuman, sementara pihak laki-laki tawar-menawar mengenai besarnya mas

kawin (folin atau belis) dan bagaimana cara pembayaran.

Setelah semua upacara perkawinan adat selesai kedua keluarga menyepakati

supaya melangsungkan upacara perkawinan agama. Pada tahap ini pihak keluarga

laki-laki mempersiapkan perlengkapan pakaian pengantin wanita dan sebaliknya

pihak keluarga wanita menyiapkan perlengkapan pria. Sebelumnya kedua

mempelai masih berada dirumah masing-masing walaupun mereka telah diizinkan

untuk saling berkunjung, tetapi pada saat upacara perkawinan agama akan

dilangsungkan masing-masing di rumahnya dan didampingi oleh keluarga

masing-masing.

Setelah semua upacara perkawinan adat selesai kedua keluarga menyepakati

supaya melansungkan upacara perkawinan ini. Pada tahap ini pihak keluarga laki-

laki mempersiapkan perlengkapan pakaian pengantin wanita dan sebaliknya pihak

keluarga wanita menyiapkan perlengkapan pakaian pria. Sebelumnya kedua

mempelai masih berada di rumah masing-masing walaupun telah diizinkan untuk

saling berkunjung, tetapi pada saat upacara perkawinan akan dilangsungkan

Page 62: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

53

masing-masing di rumahnya dan didampingi oleh keluarga masing-masing saat ke

altar pernikahan. Dan di atas altar pria telah menanti bersama keluarganya untuk

menyambut mempelai wanita dan keluarganya. Di sinilah kedua mempelai akan

diikat dalam satu perkawinan yang resmi dan sah dimata hukum agama. Di situlah

Tuhan telah mempersatukan hubungan cinta mereka dengan mengucapkan

sumpah setia mereka mencintai satu sama lain sampai mati. Setelah acara

perkawinan dilangsungkan dengan perjamuan makan bersama (han hemu

hamutuk) dan pesta dirumah mempalai wanita (dengan kata lain acara resepesi).

Setelah selang waktu satu sampai dua minggu barulah si wanita dibawa oleh

keluarga laki-laki untuk tinggal bersama pada tempat kediaman baru dan tidak

mengelompokan sekitar tempat kediaman kerabat si suami atau kerabat istri.5

i. Tujuan perkawinan bagi masyarakat Timor Leste

Tujuan perkawinan bagi orang Timor yaitu tidak sekedar mempertemukan

kedua anggota masyarakat yang berlainan jenis dan membentuk keluarga tapi di

dalamnya ada maksud yang luhur untuk melanjutkan generasi yang menyangkut

individu dan masyarakat. Dan tujuan ini menyadarkan bahwa perkawinan tidak

hanya menyangkut kepentingan individu tetapi juga kepentingan keluarga.

Dengan demikian proses perkawinan melibatkan seluruh keluarga.

Upacara perkawinan tidaklah sederhana untuk dilaksanakan karena harus

melalui proses atau tahap-tahap perkawinan yang melibatkan seluruh anggota

keluarga. Baik tahap perkenalan, pertunangan maupun perkawinan makna yang

penting untuk menjalin relasi antara pihak laki-laki dan perempuan yang

5 Domingos Cairesi Bendito Bere Mau Gomes, Cu Pede Usa Sae Pede, h. 44.46.

Page 63: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

54

merupakan pola hidup masyarakat turun-temurun supaya kehidupan berlangsung

aman, tentram dan lancar. Upacara perkawinan ini diatur secara adat karena

mempunyai nilai yang luhur. Nilai luhur berarti nilai itu dinyatakan sebagai

pedoman tertinggi bagi tingkah laku dalam kehidupan beramasyarakat.6

Hal ini memberi arti bahwa perkawinan mempunyai tujuan penting karena

ini tahap perkawinan perlu disiapkan dengan matang. Persiapan ini tidak semata-

mata oleh kedua individu yang bersangkutan tetapi juga oleh kedua pihak

keluarga. Dengan persiapan yang baik dan adanya ikatan-ikatan dengan tanda

pembayaran belis (maskawin), terkandung maksud bahwa perkawinan akan

berjalan dengan baik dan mengahasilkan hubungan yang kekal. Secara adat,

ikatan-ikatan ini tidak mudah untuk dibatalkan. Dengan demikian dipahami

bahwa adat perkawinan adalah segala adat kebiasaan yang dilazimkan dalam

suatu masyarakat untuk mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan

perkawinan.7

Adat dan upacara perkawinan yang berlaku merupakan suatu manifestasi

ikatan kekeluargaan dan kepercayaan yang berlaku dalam masyarakat. Adat

perkawinan sebagai ikatan kekeluargaan maksudnya terjalin relasi antara keluarga

perempuan dan laki-laki.dan sebagai ikatan kepercayaan berarti masyarakat

percaya bahwa dengan patuh dan setia terhadap adat maka mereka dapat hidup

aman dan tentram. Dengan demikan adat yang turun temurun dari nenek moyang

yang merupakan patokan atau peraturan-peraturan wajib untuk dilaksanakan.

6 E. K. M. Masinambow, Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, (Jakarta: 1997),

cet ke-1, h. 101. 7 Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Nusa Tenggara Timur, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Proyek Inventariasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Jakarta 1983, h. 3.

Page 64: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

55

Dengan upacara perkawinan secara adat terdapat aturan tertentu dalam

sistem kekeluargaan yang bersifat patrilineal artinya sesudah perkawinan maka

istri keluar atau marga istri diganti dengan marga suami. Dalam upacara

perkawinan nampak adanya nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi dan bukanlah

nilai-nilai individu yang ditonjolkan. Misalnya nilai gotong-royongnya yaitu

bagaimana menyiapkan belis (mas kawin) ditanggung oleh seluruh keluarga.

Yang dimaksud belis adalah mas kawin yang diserahkan oleh pihak laki-laki

kepada pihak pengantin perempuan.

Masyarakat Timor Leste menjadikan belis sebagai syarat dalam tradisi

perkawinan mereka. Keunikan dari belis ini adalah pembayarannya tidak

menggunakan uang atau emas, melainkan dengan hewan ternak seperti kerbau.

Belis ini wajib wajib dibayarkan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita

yang nantinya menjadi istrinya. Jumlah belis yang ditentukan oleh kesepakatan

dari keluarga kedua calon mempelai.8

B. Tinjauan Dari Hukum Islam

Salah satu peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan manusia dalam

berbagai suku adalah pernikahan, karena pernikahan merupakan suatu sistem

sosial yang tidak hanya menyangkut dua manusia yang berkepentingan saja tetapi

juga menyangkut orang tua, kerabat dan masyarakat.9

Andil masyarakat dalam suatu adat perkawinan adalah cukup kuat. Hal ini

dapat dilihat dari sistem kemasyarakatan dan agama, sebab dua hal tersebut

8 Wawancara via SMS dengan Sr. Ibrahim (Tokoh Agama Dewan Syuroh Pusat Islam

Timor Leste), 3 Desember 2016. 9 Suryowingjodipuro, Pengantar dan Asas-asas Hukum Adat, (Jakarta: Gunung Agung,

1982), cet ke-1, h. 122.

Page 65: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

56

menentukan corak adat istiadat suatu daerah. Namun demikian kita mesti ingat

agama tidak memberikan kewenangan begitu jauh untuk menentukan.10

Apabila

telah berlangsung suatu perkawinan dengan memenuhi rukun dan syaratnya maka

menurut para ahli fiqih suami wajib memberik nafkah kepada istri dan anaknya,

berdasarkan firman Allah SWT surat At-Thalaq: ayat 7:

Artinya: “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut

kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah

dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban

kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah

kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (At-Thalaq : 7/ 65:7)11

Adapun prosedur pelaksanaan perkawinan adat masyarakat Timor Leste

yang dilakukan jika ditinjau dari segi hukum Islam dapat dilihat perincinya

sebagai berikut:

a. Perkenalan (conese mentu)

Tahap pertama yang dapat menjadi awal suatu perkawinan adalah

perkenalan antara seorang pria dan seorang wanita. Perkenalan ini biasanya terjadi

baik ditempat umum seperti pasar mingguan dikota ataupun ditempat-tempat

khusus seperti upacara adat atau keagamaan.

Mengambil teladan dari Rasulullah shallallahu „alaihi wassalam dan para

sahabat, akan kita ketahui bahwa dalam proses pernikahan beliau dan para

sahabatnya jauh dari perkara-perkara mengandung dosa. Hal tersebut dikarenakan

proses menuju pernikahan melalui para wali pihak wanita atau perantara pihak

10

Suryowingjodipuro, Pengantar dan Asas-asas Hukum Adat, h. 134. 11

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, h. 416.

Page 66: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

57

ketiga yang terpercaya. Begitu pula, yang dilakukan seorang yang ingin mengenal

calon pasangannya. Hendaknya mereka melibatkan wali atau kerabat dari wanita

untuk ikut berperan. Bisa juga dengan meminta tolong orang lain yang amanah

sebagai pihak ketiga untuk memperantarai proses ta‟arufnya. Melalui perantara

mereka kita bisa mengenali calon pasangan yaitu dengan mengetahui asal,

keturunan, keluarga, akhlak, dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan.

Demikianlah tuntunan indah ajaran Islam. Melalui proses ta‟aruf yang syar‟i

terjagalah kehormatan wanita dan laki-laki, dan terjauhkannya mereka dari

perbuatan-perbuatan zina sebagaimana yang terjadi dalam jalinan haram bernama

pacaran.12

b. Tahap Persiapan (preparasau)

Pada tahap ini, keluarga mempelai laki-laki mengundang sanak saudara

untuk duduk bersama dan meyiapkan strategi apa yang harus dibicarakan ketika

berhadapan dengan pihak mempelai wanita. Strategi yang penulis maksud disini

adalah berapa biaya yang harus dipersiapkan oleh mempelai laki sebelum

dibayarkan ke pihak mempelai perempuan.

Dalam rangka pelaksanaan suatu akad perkwinan, hukum Islam mewajibkan

calon suami untuk memberikan MAHAR kepada calon isteri. Dasar hukum

diwajibkannya Mahar dalam perkawinan ialah dalam Firman Allah Surah An-nisa

ayat 4;

12

Anonim, “Tahapan Dalam Proses Pernikahan Yang Syar‟i”, diakses pada tanggal 22

Desember 2016 dari http://www.masuk-islam.com/tahapan-dalam-pernikahan-yang-syari-tanya-

jawab-lengkap-dan-penjelasannya.html.

Page 67: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

58

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan

perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu”. (Surah An-nisa: 4/ 4:4)

Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau

memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti: As

aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

Dalam KBBI mahar disebut MASKAWIN. Yang disebut Maskawin dalam

rangka suatu akad perkawinan ialah “Sesuatu yang diserahkan oleh calon suami

kepada calon istri dalam rangka akad perkawinan antara keduanya, sebagai

lambang kecintaan calon suami terhadap calon istri serta kesediaan calon istri

untuk menjadi isterinya”. Wujud daripada sesuatu yang dijadikan mahar itu dapat

berupa barang yang berharga dan bermanfaat. Mahar tidak boleh berupa sesuatu

yang dilarang oleh syara‟, seperti minuman keras, ganja, anjing, babi dan

sebagainya.

Tentang batas minimal besarnya Mahar, demikian pula batas maksimal

besarnya Mahar, hukum Islam tidak menetapkan batas tersebut, terserah

kepantasan menurut adat-istiadat setempat serta kondisi dan situasi masing-

masing yang akan melaksanakan akad perkawinan. Perlu diperhatikan hukum

Page 68: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

59

Islam tidak membenarkan adanya sikap mempermahal Mahar itu berupa sesuatu

yang tidak bernilai atau tidak ada artinya.13

c. Peminangan (tama husu)

Setelah diadakan penjejakan dan dicapai kesimpulan perkawinan dapat

dilaksanakan, ayah si pemuda menyelenggarakan kunjugan resmi kepada orang

tua gadis. Pada kunjungan ini ia menyatakan keinginan anak laki-lakinya

memperistrikan anak gadis bapak tersebut. Menurut adat kebiasaan yang berlaku

penegasan keinginan ini harus dinyatakan dengan menyerahkan barang tertentu.

Jikan barang ini diterima maka gadis yang bersangkutan telah terlarang bagi laki-

laki lain. Dalam Islam Peminangan disebut Khitbah (lamaran).

Khitbah adalah jalan pembuka menuju pernikahan. Boleh disebut khitbah

merupakan jenjang yang memisahkan antara pemberitahuan persetujuan seorang

gadis yang sedang dipinang oleh seorang pemudadan pernikahannya. Keduannya

sepakat untuk menikah. Tapi, ini hanya sekedar janji untuk menikah yang tidak

mengandung akad nikah.

Adapun batasan dalam khitbah yaitu:

a. Khitbah biasanya, peminangan seorang pria kepada wanita (tentunya

kepada wali wanita tersebut). Seorang wanita bisa meminta kepada pria

untuk dinikahi.

13

Zahri Hamid, Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan

di Indonesia”, (Jogja: Binacipta, 1999), cet ke-1, h. 42

Page 69: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

60

b. Khitbah bukan menghalalkan segalanya, khitbah (tunangan) bukanlah

sahnya nikah, akad nikah tanpa khitbah tetap sah, akan tetapi khitbah

suatu wasilah untuk menuju ke jenjang pernikahan yang diperbolehkan.

c. Jangan berlama dalam masa khitbah meski tidak ada nash khusus tentang

batas waktu masa khitbah, tapi dianjurkan menikah dan khitbah tidak

terlalu lama. Untuk menghindarkan fitnah dan berbagai potensi

terjadinya kerusakan. Sesudah khitbah (permohonan menikah) disetujui,

sebaliknya keluarga kedua pihak bermusyawarah mengenai kapan dan

bagaimana walimah dilangsungkan.

d. Haram meminang pinangan saudaranya.14

e. Pertunangan (troka prenda)

Setelah pernyataan keinginan dari pihak laki-laki dinyatakan tegas dan

diterima pula oleh perempuan dengan tegas maka si pemuda mengunjugi orang

tua si gadis paling tidak dua kali. Setiap kali datang ia menghantarkan kelaki-laki

senior dari kalangan garis keturunan gadis dengan seekor kerbau susuan dan

sedikit uang sebagai tanda hormat pada kunjungan yang pertama si pemuda

menyerahkan hadiah yang berfungsi sebagai “pengentuk pintu” untuk memasuki

rumah mertua. Pada kunjungan barikutnya pemuda menyerahkan sesuatu yang

berfungsi sebagai “tali milik” (tara korenti) yang berarti pertunangan antara si

14

Hendriyana, “Tahapan Menuju Pernikahan”, diakses pada tanggal 21 Desember 2016

dari http://hendriyana.abatasa.co.id/post/detail/45421/tahapan-menuju-pernikahan-taaruf-khitbah-

nikah-walimah.html.

Page 70: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

61

gadis dan si pemuda telah terjadi. Upacara ini berfungsi pula sebagai tanda

perhubungan pertama antara garis keturunan mereka masing-masing.15

Pertunangan adalah istilah yang digunakan dalam masyarakat yang berarti

bahwa seseorang telah terikat janji dengan orang lain dengan maksud untuk

menikah nantinya. Dalam Islam hubungan seperti ini tidak ada. Satu-satunya cara

agar laki-laki dan perempuan dapat mempunyai hubungan yang khusus baik

secara emosional maupun fisik adalah melalui pernikahan.

Definisi “pertunangan” dalam Islam adalah kesepakatan pribadi dengan

maksud untuk menikah antara laki-laki muslim yang sesuai atau pantas dengan

perempuan muslim melalui walinya, yaitu wali Amr.

Dalam Islam pertunangan bisa berlanjut pada pernikahan dan juga bisa tidak

tergantung pada keduannya. Allah SWT telah menciptakan manusia dengan

berbagai naluri yang membutuhkan pemenuhan, dan Allah juga memberikan kita

solusi untuk memenuhinya. Diantara naluri-naluri manusia, secara fitroh manusia

mencari pasangan hidup dan untuk itu kita memenuhui naluri tersebut melalui

jalan pernikahan saja. Setiap muslim harus ingat bahwa kita semua adalah hamba

Allah SWT dan bukan menjadi budak manusia atau budak nafsu.16

f. Upacara serah terima mas kawin tahap pertama dan kedua

Tahap pertama, Pada tahap ini barang lain yang menjadi bagian mas kawin

(belis) seperti; kerbau, sapi, kambing dan beberapa kalung (mortel), tusuk konde

(ulsukun), perak (dinel), emas (osan mean), petaca (belak), diharapkan sudah

diserahkan kapada mertua.

15

Domingos Cairesi Bendito Bere Mau Gomes, Cu Pede Usa Sae Pede Laru, h. 44 16

Arrahmah, “Pertunangan Dalam Islam”, pada tanggal 22 Desember 2016 dari

https://m.arrahmah.com/read/2007/09/25/1051-pertunangan-dalam-islam.html.

Page 71: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

62

Tahap kedua, Tahap ini merupakan acara dari sekalian banyak upacara

penyerahan mas kawin yang tersisah pada acara sebelumnya dilakukan disini.

Penyerahan ini disertai dengan upacara (kenduri) pelembagaan integrasi kedua

jenis kelamin, kedua jenis keturunan dari nenek moyang dengan manusia.17

Para ahli Islam sepakat bahwa Mahar atau Mas kawin adalah suatu hal yang

wajib adanya dalam suatu akad perkawinan dan merupakan syarat sahnya akad

perkawinan, karenanya tidak sah suatu akad perkawinan jika yang bersangkutan

bersepakat tidak adanya mahar dalam perkawinan itu.

Wujud daripada sesuatu yang dijadikan mahar itu dapat berupa barang

berharga, baik berupa bergerak sepertu perhiasaan dari emas atau perak, binatang

ternak seperti kerbau atau sapi, buku berharga seperti Kitab Suci Al-Quran,

maupun barang tetap seperti sebidang tanah pekarangan, rumah atau sawah.18

Oleh sebab itu, pemberian mahar juga harus dengan ikhlas dan tulus serta benar-

benar diniatkan untuk memuliakan seorang wanita sebagimana disebutkan dalam

Firman Allah SWT surah An-nisa ayat 25.

17

18

Zahri Hamid, Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan

di Indonesia”, h. 42

Page 72: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

63

Artinya: “Dan Barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup

perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh

mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah

mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain,

karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah maskawin

mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara

diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai

piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian

mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman

dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini

budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kemasyakatan menjaga

diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu.

dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Surah An-nisa: 25/ 4:25)

Perlu kita ketahui bahwa mahar hanyalah sebuah media, bukan sebuah

tujuan utama. Tujuan utama menikah dalam Islam bukanlah sarana atau mencari

mahar yang mahal ataupun sebesar. Mahar atau mas kawin juga bukan untuk

jadikan bahan pameran kepada khalayak. Mahar bertujuan untuk memuliahkan

wanita. Jadi jika anda mau menikah, sebaiknya tidak dipusingkan dengan urusan

mahar, menyusahkan diri dengan urusan mas kawin, karena tujuan utama menikah

dalam Islam bukanlah mahar.19

g. Upacara Perkawinan

Masyarakat awam masih menganggap bahwa upacara pernikahan

berdasarkan adat dan budaya daerah merupakan sebuah keharusan dan bernilai

sakral. Begitupun dengan upacara perkawinan yang ada di Timor Leste, yaitu:

19

Fanind, “Penjelasan Mahar Pernikahan Dalam Islam”, diakses pada tanggal 22

Desember 2016, dari http://www.fanid.com/penjelsan-mahar-pernikahan-dalam-islam.html.

Page 73: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

64

1. Sebelum melaksanakasan upacara perkawinan adat maka harus ada

penyampaian mas kawin yang telah terkumpul.

2. Pelaksanaan upacara serah terima mas kawin.

3. Istri mendapat hak memasuki rumah mertua.

4. Lambang persatuan upacara perkawinan ini adalah Sirih dan Pinang (Bua

ho Malus).

5. Setelah semua upacara adat terlaksana maka kedua keluarga menyepakati

melangsungkan upacara perkawinan agama.

Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tatacara pernikahan

berlandaskan al-Quran dan Sunnah yang shahis (sesuai dengan pemahaman para

Salafus Shahih). Seorang muslim yang akan menikahi seorang muslimah

hendaknya ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang

oleh orang lain. Islam melarang seorang muslim meminang wanita yang sedang

dipinang oleh orang lain.

Dan menurut sunnah sebelum aqad nikah diadakan „khutbah‟ terlebih

dahulu yang dinamakan “khutbatun Nikah atau Khutbatul Hajat”. Aqad nikah

dalam aqad nikah beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi yaitu:

1. Adanya Ijab Qabul.

2. Adanya Mahar.

3. Adanya Wali.

4. Adanya Saksi-saksi.

Seperti yang kita ketahui bersama, pernikahan adalah peritiwa agung bagi

setiap individu. Dalam kecamata agama Islam. Siapapun yang hendak menikah

Page 74: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

65

pasti menggunakan tatacara agama. Maka tidak salah jika peristiwa istimewa ini

dirayakan sedemikian rupa oleh para pelakunya.20

Resepsi pernikahan atau dalam

agama Islam dikenal dengan sebutan walimatul „ursy bukanlah sembarangan

acara. Resepsi pernikahan atau walimah merupakan tradisi yang telah diajarkan

Rasulullah SAW kepada umatnya.

Walimah adalah perayaan pesta yang diadakan dalam kesempatan

pernikahan. Dikarenakan pernikahan menurut Islam adalah sebuah kontrak yang

serius dan juga momen yang sangat membahagiakan dalam kehidupan seseorang

maka dianjurkan untuk mengadakan sebuah pesta perayaan pernikahan dan

membagi kebahagiaan itu dengan orang lain seperti dengan para kerabat, teman-

teman ataupun bagi mereka yang kurang mampu. Dan pesta perayaan pernikahan

itu juga sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah dia

berikan kepada kita.

Saat ini masih banyak diantara kita yang mengelar upacara adat pernikahan.

Sebelum atau sesudah akad digelar, tradisi pernikahan yang dikatakan sakral itu

juga diadakan. Dari mulai memohon agar rumah tangganya berjalan langgeng

hingga menganggap bahwa tidak sah jika pernikahan tidak menggunakan adat

daerah tersebut.

Sebetulnya, ajaran dan peraturan Islam harus lebih tinggi dari segalanya.

Setiap acara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam, maka

wajib untuk dihilangkan. Umumnya umat Islam dalam cara perkawinan selalu

meninggikan dan menyanjung adat istiadat setempat, sehingga sunnah-sunnah

20

Lutfi Hakim, “Perkawinan Menurut Hukum Adat”, diakses pada tanggal 23 Desember

2016 dari http://www.lutfihakim.com/2012/01/perkawinan-menurut-hukum-adat-dan.html?m=1.

Page 75: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

66

Nabi shallallahu „alaihi wasallam yang benar dan shahih telah mereka matikan

dan padamkan. Sejatinya kita sebagai seorang muslim haruslah menggunakan

tatacara yang dianjurkan oleh agama Islam.21

C. Pandangan Penulis Tentang Pelaksanaan Perkawinan di Timor Leste

perkawinan dalam kehidupan manusia mempunyai arti dan kedudukan yang

sangat penting, sebab perkawinan dapat dibentuk dalam sebuah ikatan pergaulan

antara dua insan yang berlainan jenis secara resmi dalam ikatan suami istri

sehingga menjadi sebuah keluarga.

Begitupun pelaksanaan perkawinan yang ada di Timor Leste. Berdasarkan

hukum adat, dalam perkawinan adat Timor Leste prosedurnya tidak jauh bedah

dengan adat negara lainnya, yaitu adanya: sebuah perkenalan (conese mentu),

tahap persiapan (preparasau), peminangan (tama husu), negosiasi, pertunangan

(troka prenda), upacara serah terima mas kawin pertama dan kedua, upacara

perkawinan, tujuan perkawinan bagi masyarakat Timor Leste itu sendiri. Sehingga

pelaksanaan perkawinan di Timor Leste masih bergantung pada upacara adat

karena mempunyai nilai leluhur yang kuat (akan diberkati juga oleh para leluhur

yang sudah meninggal) sehingga perkawinan tersebut akan kekal dan akan hanya

berujung dengan kematian (artinya hanya maut yang akan bisa memisahkan).

Itulah beberapa prosedur pelaksanaan perkawinan yang ada di Timor Leste.

Dan dilihat dari pandangan Islam sendiri ada beberapa tahap dalam prosedur

perkawinan yaitu,

21

Wen‟s Photography, “Konsep Walimah Pesta Pernikahan Dalam Islam Untuk Pengantin

Muslim”, diakses pada tanggal 24 Desember 2016 dari

https://wensphotography.wordpress.com/2010/06/17/konsep-walimah-pesta-pernikahan-dalam-

islam-untuk-pengantin-muslim/.

Page 76: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

67

1. Ta‟aruf

2. Khitbah

3. Pernikahan (aqad)

4. Pemberian mahar

5. Walimah atau resepsi

Dilihat dari beberapa prosedur yang dianjurkan oleh Nabi SAW dalam

sunnahnya, maka hanya beberapa saja dari prosedur perkawinan yang ada di

Timor Leste yang mengikuti ajaran Beliau. Masyarakat Timor Leste sendiri masih

menjunjung tinggi upacara perkawinan adat sehingga perkawinan yang dianjurkan

oleh agama di nomorduakan dan dikesampingkan. Begitupun sebagaian umat

Islam yang ada di Timor Leste saat ini, masih mengikuti upacara perkawinan adat

karena dinilai mempunyai leluhur yang kuat (akan diberkati juga oleh para leluhur

yang sudah meninggal) sehingga perkawinan tersebut akan kekal dan akan hanya

berujung dengan kematian (artinya hanya maut yang akan bisa memisahkan kedua

pasangan tersebut).

Sebetulnya, ajaran dan peraturan Islam harus lebih tinggi dari segalanya.

Setiap acara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan dengan Islam, maka

wajib untuk dihilangkan. Umumnya umat Islam dalam cara perkawinan selalu

meninggikan dan menyanjung adat istiadat setempat, sehingga sunnah-sunnah

Nabi shallallahu „alaihi wasallam yang benar dan shahih telah mereka matikan

dan padamkan. Sejatinya kita sebagai seorang muslim haruslah menggunakan

tatacara yang dianjurkan oleh agama Islam.

Page 77: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan yang terdapat pada beberapa bab sebelumnya maka

penulis dapat menyimpulkan yaitu,

1. Prosedur pelaksanaan perkawinan dalam adat Timor Leste prosedurnya

tidak jauh beda dengan adat negara lainnya, yaitu adanya: sebuah

perkenalan (conese mentu), tahap persiapan (preparasau), peminangan

(tama husu), negosiasi, pertunangan (troka prenda), upacara serah terima

mas kawin pertama dan kedua, upacara perkawinan, tujuan perkawinan bagi

masyarakat Timor Leste itu sendiri. Upacara perkawinan adat di Timor

Leste tokoh adatlah yang bertindak sebagai wali nikah kepada pasangan

yang telah disepakati oleh kedua keluarga belah pihak dan menyatakan

perkawinan tersebut telah sah. Tujuan perkawinan bagi orang Timor yaitu

tidak sekedar mempertemukan kedua anggota masyarakat yang berlainan

jenis dan membentuk keluarga tapi di dalamnya ada maksud yang luhur

untuk melanjutkan generasi yang menyangkut individu dan masyarakat.

2. Dalam pandangan Islam, prosedur pelaksanaan perkawinan yang ada di

Timor Leste menuai kontroversi jika dilihat dari segi hukum Islam yaitu,

dari segi pelaksanaannya karena sebelum Ijab qabul kedua pasangan

tersebut boleh tinggal dalam satu atap selayaknya suami istri, bahkan boleh

memiliki anak bila sudah memenuhi syarat dari pelaksanaan perkawinan

adat. Sesungguhnya hal tersebut tidak dibenarkan dalam agama Islam dan

Page 78: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

69

haram hukumnya. Setiap acara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan

dengan Islam, maka wajib untuk dihilangkan. Umumnya umat Islam dalam

cara perkawinan selalu meninggikan dan menyanjung adat istiadat setempat,

sehingga sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang benar dan

shahih telah mereka matikan dan padamkan. Sejatinya kita sebagai seorang

muslim haruslah menggunakan tata cara yang dianjurkan oleh agama Islam.

Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tatacara pernikahan yang

berlandaskan al-Quran dan Sunnah yang shahis (sesuai dengan pemahaman

para Salafus Shahih). Sebetulnya, ajaran dan peraturan Islam harus lebih

tinggi dari segalanya.

B. Saran-saran

1. Bagi peneliti yang ingin meneliti tentang perkawinan adat yang ada di suatu

daerah maka haruslah memberi ide dan masukan kepada masyarakat yang

ada di daerah tersebut bahwa terlaksananya suatu perkawinan yang baik dan

benar itu haruslah mengikuti ajaran agama yaitu yang bersumber dari Al-

quran dan sunnah Nabi, dan Undang-Undang yang telah diatur dalam suatu

negara tersebut. Dalam suatu negara tersebut hendaklah membuat Undang-

Undang yang mengatur tentang perkawinan itu sendiri sehingga setiap

pelaksanaan perkawinan yang ada agar bisa terlaksana secara hukum yang

sah. Dan hukum adat hanyalah bagian yang diikutsertakan saja, karena

dilihat dari hukum yang ada sekarang ini, hukum adatlah yang dominan

sehingga perkawinan itu masih terbelakang. Bisa disebut jika hukum adat

tidak terlaksana dalam suatu perkawinan tersebut maka perkawinan itu

Page 79: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

70

belum sah, itu semua karena disebabkan oleh belum adanya Undang-

Undang yang menggatur tentang perkawinan tersebut.

2. Jika pelaksanaan perkawinan yang ada di suatu adat tersebut bertentangan

dengan norma agama maka sebaiknya masyarakat Timor Leste

meninggalkannya. Sebagai umat Islam Timor Leste yang taat dan patuh

kepada Agama, haruslah menggunakan tatacara yang dianjurkan oleh agama

Islam. Begitupun umat Islam yang ada di Timor Leste sebaiknya tinggalkan

perkawinan adat yang melanggar aturan agama Islam yang ada.

Page 80: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

72

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Al-Quran al-Karim

Abbas, Syahrizal. Pemikiran Ulama Dayah Aceh. Jakarta: Prenada Media Group,

2007.

AF, Hasanudin. Perkawinan dalam Perspektif al-Quran: Nikah, Talaq, Cerai,

Rujuk. Jakarta: Nusantara Damai Press.

Al-annaisabury al-Hajjaj bin Muslim al-Husain Abi. Shahih Muslim. Maktabah:

Al-Islamiyyah Al-Azhar, 2011.

Amin, Ma’ruf. Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga. Jakarta: Elsaas,

2008.

Arikonto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Bina Askara, 1989.

Bazher, Ambarak A. Islam Di Timor-Timur. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

Bendito, Domingos Caires Bere Mau Gomes. Cu Pede Usa Sae Pede Laru, Timor

Leste: PT CNIC/UNTL 2007.

Ghazaly, Abdul Rahman. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana, 2003.

Hamid, Zahri. Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang

Perkawinan di Indonesia. Jogja: Binacipta 1999.

Hosen, Ibrahim. Fiqh Perbandingan Masalah Pernikahan. Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2003.

Hiks, David. Roh Orang Tetum di Timor Timur. Jakarta; Pustaka Sinar Harapan,

1985.

Jahar, Asep Saepudin. Hukum Keluarga, Pidana dan Bisnis. Jakarta: PT Kencana

Pernadamedia Group 2013.

Jasmi, Khirul. Eurico Guterese Melintas Badai Politik Indonesia. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan,2002.

Kazhim, Muhammad Nabil. Buku Pintar Nikah: Strategi Jitu Menuju Pernikahan

Sukses. solo: Samudera, 2007.

Page 81: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

73

Kharlie, Ahmad Tholabi. Hukum Keluarga Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika,

2013.

Masinambow, E. K. M. Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia. Jakarta:

1997.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002.

Muchtar, Kamal. Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta: Kramat

Kwitang,1974.

Mutawaali, Muhammad Sya’rawi. Fiqih Wanita. Jakarta: Pena Pundi Askara,

2007.

Nasution, Amir Taat. Perkawinan dalam Islam. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1994.

Nasution, Khoiruddin. Status Wanita di Asia Tenggara, Studi Terhadap

Perundang-Undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan

Malaysia. Jakarta: INIS, 2002.

Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Jakarta: Pusat Peningkatan dan

Jaminan Mutu PPJM,2014.

Ramulyo, Idris. Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan

Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1995.

Saleh, K. Wantik. Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta: Saadiyah, 1976.

Soemargono. Profil Timor Timur. Jakarta: PT Intermesa, 1992.

Subekti. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya Paramita,

2009.

Sudirman, Abbas Ahmad. Pengantar Pernikahan: Analisa Perbandingan Antar

Madzhab. Jakarta: Prima Heza Lestari, 2006.

Sulaeman, M. Munandar. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. PT. Eesco,

Bandung. 1995.

Thaha, Nasrudin. Pedoman Perkawinan Umat Islam. Jakarta: Bulan Bintang,

1960.

Page 82: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

74

Wingjodipuro, Suryo. Pengantar dan Asas-asas Hukum Adat. Jakarta: Gunung

Agung, 1982.

Jurnal:

Al-Asqalani, Ibnu Hajar dan Ditahqiq oleh Islam Ad-din As-Shababuthy.

“Bulughul Maraam Min Jam’i Adillatil Ahkam”. Cairo: Darul Hadits Kitab

An-Nikah. Hadits ke- 909, hal. 216.

“Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Nusa Tenggara Timur”. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventariasi dan Dokumentasi

Kebudayaan Daerah. Jakarta 1983, hal. 3.

Bilveer,Singh. Timor-Timur Indonesia dan Dunia. Penerjemah : Tim Institut for

policy studies IPS. Jakarta : Institut for policy studies, 1998.

“Nikah”. dalam Abdul Azis Dahlan, dkk, ed. “Ensiklopedi Hukum Islam”. Vol. 1

Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 1997, hal. 1331.

Skripsi:

Abiyati, Atnan Nitiono. “Prosesi Pernikahan Suku Adat Anatoni Dalam Perspektif

Hukum Islam (Studi Kasus pada Masyarakat Anatoni, Kec Amanuban

Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur) Tahun 2014. Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anugrah, Sejati. Prosesi ritual perkawinan adat Jawa dilihat dari sudut pandang

Islam. Tahun 2010. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Wawancara:

Wawancara via SMS dengan Sr. Muhammad Nuno Guterres. Dili Timor Leste, 2

Desember 2016

Wawancara via SMS dengan Sr. Ibrahim. 3 Desember 2016.

Situs Internet:

Anonim. “Tahapan Dalam Proses Pernikahan Yang Syar’i”. diakses pada

tanggal 22 Desember 2o16 dari http://www.masuk-islam.com/tahapan-

dalam-pernikahan-yang-syari-tanya-jawab-lengkap-dan-penjelasannya.html.

Arrahmah. “Pertunangan Dalam Islam”. pada tanggal 22 Desember 2016 dari

https://m.arrahmah.com/read/2007/09/25/1051-pertunangan-dalam-

islam.html.

Page 83: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

75

Fanind. “Penjelasan Mahar Pernikahan Dalam Islam”. diakses pada tanggal 22

Desember 2016, dari http://www.fanid.com/penjelsan-mahar-pernikahan-

dalam-islam.html.

Firdaus, Iman Agung. “Islam Timor Timur’’. diakses pada tanggal 13 Maret 2016,

dari http://darikitauntukindonesia.blogspot.com/2013/03/islam-timor-timur-

islam-timor-leste.html.

Hedi, Sasrawan. “Sejarah Timor Leste”. diakses pada tanggal 22 November 2016,

dari http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/03/timor-leste-artikel-

lengkap.html.

Hendriyana. “Tahapan Menuju Pernikahan”. diakses pada tanggal 21 Desember

2016 dari http://hendriyana.abatasa.co.id/post/detail/45421/tahapan-menuju-

pernikahan-taaruf-khitbah-nikah-walimah.html.

Jose, Soares. “Sistem Pendidikan di Timor Leste”. diakses pada tanggal 24

November 2016 dari http://haumaknee.blogspot.co.id/2012/12/sistem-

pendidikan-di-timor-leste.html.

Komputer, Alici. “Pelaksanaan Upacara Perkawinan dalam Perspektif Hukum

Islam”. diakses pada tanggal 02 November 2016 dari http://koleksi-

skripsi.blogspot.co.id/2009/.

Lutfi, Hakim. “Perkawinan Menurut Hukum Adat”. diakses pada tanggal 23

Desember 2016 dari http://www.lutfihakim.com/2012/01/perkawinan-

menurut-hukum-adat-dan.html.

Nurul, Hidayat. “Mengenal Timor Leste dan Karakteristik”. diakses pada tanggal

22 November 2016 dari

http://nurulhedayat.blogspot.co.id/2013/08/mengenal-timor-leste-dan.html

Scar's, Blog. “Pengertian, Dasar Hukum, dan Hikmah Perkawinan”. diakses pada

11 November 2016 dari http://scarmakalah.blogspot.co.id/2012/03/html.

Sutarmo’s. “Sejarah Perkawinan”. diakses pada 03 november 2016 dari

http://sutarmo-univet.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-perkawinan.html.

Suryaningsih, Rosita Budi.” Negara di Asia Tenggara ”. diakses pada tanggal 13

November 2016 dari http://www.Negara di Asia

Tenggara.com/content/view/58/1/.

Tunardi, Wibowo. “Tata Cara Melangsungkan Perkawinan”. diakses pada 15

Oktober 2016 dari www.jurnal.com/tata-cara-melangsungkan-

perkawianan/.

Wikipida, ensiklopedia bebas. “Agama di Timor Leste”. diakses pada 27

November 2016 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Timor_Leste.

Page 84: PELAKSANAAN PERKAWINAN DI TIMOR LESTE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · negara, begitu juga dengan negara Timor Leste. Timor Leste adalah negara yang

76

Wen’s, Photography. “Konsep Walimah Pesta Pernikahan Dalam Islam Untuk

Pengantin Muslim”. diakses pada tanggal 24 Desember 2016 dari

https://wensphotography.wordpress.com/2010/06/17/konsep-walimah-pesta-

pernikahan-dalam-islam-untuk-pengantin-muslim/.