167
i PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN KHUSUS YANG TERKANDUNG PADA PEMBELAJARAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS B SEMESTER II UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh : Ricky David Setiawan NIM : 141224074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

i

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR

PERCAKAPAN KHUSUS YANG TERKANDUNG PADA

PEMBELAJARAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS B SEMESTER II

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh :

Ricky David Setiawan

NIM : 141224074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

iv

MOTTO

“Bekerja keras dan nikmatilah, sampai anda lupa bahwa anda sedang bekerja”

-Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

vii

ABSTRAK

Setiawan, Ricky. 2019. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur

Percakapan Khusus pada Pembelajaran Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas B Semester II

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI,

FKIP, USD.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk pelanggaran

prinsip kerja sama dan implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam

tuturan percakapan pada pembelajaran di kelas B semester II program studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori prinsip kerja

sama dan implikatur yang dikemukakan oleh H.P.Grice. Prinsip kerja sama dan

implikatur merupakan bagian dari ilmu pragmatik. Dalam penelitian ini, objek

penelitiannya adalah percakapan antara mahasiswa ke mahasiswa, dan mahasiswa

ke dosen di kelas B Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini, ditemukan delapan belas kasus pelanggaran maksim

dalam percakapan mahasiswa dan dosen pada pembelajaran di kelas B Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Pelanggaran maksim kuantitas ditemukan sebanyak lima kasus

pelanggaran. Pelanggaran maksim relevansi ditemukan sebanyak lima kasus

pelanggaran. Pelanggaran maksim kualitas ditemukan lima kasus pelanggaran.

Sedangkan maksim cara/pelaksanaan hanya ditemukan tiga kasus pelanggaran.

Dari setiap pelanggaran maksim yang ditemukan, selalu ada implikatur

percakapan khusus yang terkandung di dalamnya untuk mengimplikasikan

maksud yang sebenarnya pada setiap tuturan.

Kata Kunci: Prinsip Kerja Sama, Pelanggaran Maksim, Implikatur Percakapan

Khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

viii

ABSTRACT

Setiawan, Ricky. 2019. Cooperative Principles Violation and Functions of

Conversational Implicature in B Class Semester II Students of

Indonesian Literature Language Education Study Program of Sanata

Dharma University Yogyakarta. Undergraduate Thesis. Yogyakarta:

Indonesian Literature Language Education Study Program, Education and

Teacher Training Faculty, Sanata Dharma University.

This research aims to find out forms of cooperative principle violation and

functions of conversational implicature contained in conversational utterances on

learning in B Class Semester II Students of Indonesian Literature Language

Education Study Program of Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research uses cooperative principle violation and implicature theories

as stated by H. P. Grice. Cooperative principle violation and implicature are parts

of Pragmatics discipline. The student-to-student and student-to-lecturer

conversational utterances in Indonesian Literature Language Education Study

Program are the objects of this research.

In this study, eighteen cases of violation of maxims were found in the

conversations of students and lecturers on learning in class B of the Indonesian

Literature Education Study Program, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

Maximum quantity violations were found in five violations. Violations of

relevance maxim were found in five violations cases. Quality maxims violations

were found in five cases of violations. Whereas the method / implementation

maxims only found three violations. For each violation of the maxims found, there

are always implications of the specific conversations contained therein to imply

the true intentions of each utterance.

Keywords: Cooperative Principles Violations, Maximum Violations, Implications

of Special Conversations

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas

karunia dan kebaikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Fungsi Implikatur Percakapan Pada

Pembelajaran Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas B Semester II Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu serta memberikan motivasi dan doa kepada penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang dimaksud adalah:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd.,M.Hum. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

telah mendidik saya selama masa perkuliahan.

6. Th. Rusmiati selaku karyawan sekeretariat Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah dengan sabar melayani segala kepentingan saya dalam administrasi.

7. Mahasiswa angkatan 2014 terutama untuk teman-teman mahasiswa kelas

B yang sudah menemani saya pada masa perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

MOTTO ......................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4

1.5 Batasan Istilah .......................................................................... 5

1.6 sistematika penelitian ............................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .. .................................................................... 8

2.1 Penelitian Relevan…. ............................................................... 8

2.2 Pragmatik ................................................................................. 9

2.3 Prinsip Kerja Sama ................................................................... 10

2.2.1 Maksim Kuantitas ........................................................... 11

2.2.2 Maksim Kualitas ............................................................. 12

2.2.3 Maksim Relevansi ........................................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

xii

2.2.3 Maksim Cara/Pelaksanaan .............................................. 14

2.4 Implikatur ................................................................................. 15

2.4.1 Implikatur Percakapan .................................................... 16

2.4.2 Jenis-Jenis Implikatur...................................................... 19

2.5 Kerangka Berpikir .................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 23

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 24

3.2 Sumber Data dan Data ............................................................. 23

3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24

2.3.1 Observasi ......................................................................... 24

2.3.2 Menyimak ....................................................................... 25

2.3.3 Mencatat .......................................................................... 25

2.3.4 Rekam ............................................................................. 25

3.4. Instrumen Penelitian................................................................. 25

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................ 25

3.5.1 Identifikasi....................................................................... 26

3.5.2 Klasifikasi ....................................................................... 26

3.5.3 Interpretasi....................................................................... 26

3.5.4 Pelaporan ......................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 29

4.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama .............................................. 29

2.2.1 Pelanggara Maksim Kuantitas......................................... 29

2.2.2 Pelanggaran Maksim Kualitas........................................ 33

2.2.3 Pelanggaran Maksim Relevansi ...................................... 35

2.2.3 Pelanggaran Maksim Cara/Pelaksanaan ......................... 38

4.2 Implikatur Percakapan Khusus… ............................................ 40

4.3 Pembahasan Hasil Analisis ….. ............................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

xiii

4.3.1 Analisis Pelanggaran Prinsip Kerja Sama ....................... 45

4.3.2 Analisis Implikatur Percakapan Khusus ......................... 56

Bab V PENUTUP………………… ............................................................ 69

5.1 Simpulan Hasil Penelitian ……. .............................................. 69

3.5 Saran ..................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………. ................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia untuk

saling bertukar informasi baik verbal maupun non verbal. Manusia merupakan

makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan sesama manusia yang ada di

lingkungan sekitarnya. Alat komunikasi yang selalu digunakan manusia adalah

bahasa. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sangatlah beragam.

Menurut Wursanto (2001:31), komunikasi adalah proses kegiatan

pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu

pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam

usaha mendapatkan saling pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia

menyatakan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau

berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang

dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak. Berlo (dalam Erliana Hasan,

(2005:18) mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang penuh keberhasilan

jika dan hanya jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut

dimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan

oleh sumber. Berdasarkan pandangan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi adalah kegiatan penyampaian warta/berita/informasi yang

mengandung arti serta kegiatan antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat

agar pesan dapat diterima atau dipahami dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

2

Di dunia ini terdapat banyak bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi.

Masyarakat Indonesia contohnya yang menggunakan bahasa Indonesia dalam

berkomunikasi, dimana bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional atau bahasa

persatuan. Selain bahasa Indonesia, masih banyak ragam bahasa yang digunakan

di Indonesia, yaitu bahasa daerah. Seperti yang dikatakan oleh Dadang Sunendar,

dalam acara Lokakarya Pengelolaan Laman dan Media Sosial di Hotel Santika

Taman Mini Indonesia Indah Jakarta "Dari tahun 1991 sampai 2017 kami telah

memetakan dan memverifikasi bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Jumlahnya saat

ini 652 bahasa daerah, yang tentunya bisa berubah seiring waktu.” (dalam

Kemendikbud.go.id). Komunikasi biasanya terjadi antara dua orang atau lebih

yang saling bertukar informasi ataupun untuk mengutarakan ide dan perasaan

dalam bentuk tuturan atau ujaran. Agar terciptanya suatu komunikasi yang baik,

dibutuhkan adanya saling kerjasama antara penutur dan mitra tutur agar apa yang

disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Pematuhan prinsip kerja

sama dalam percakapan merupakan bentuk interaksi yang banyak dilakukan untuk

keefektifitasan dalam komunikasi. Dalam pematuhan prinsip kerja sama antara

penutur dan mitra tutur dibutuhkan adanya kerja sama dalam pertuturan yang

sifatnya kooperatif (Sulistyowati:126). Pelanggaran prinsip kerja sama saat

berkomunikasi sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Akibatnya,

pelanggaran prinsip kerja sama pada saat berkomunikasi seringkali menimbulkan

suatu perdebatan antara penutur dan mitra tutur, karena kurangnya pemahaman

satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

3

Pada penelitian ini, peneliti menjadikan mahasiswa semester II program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

sebagai objek penelitian. Dalam hal ini, dialog percakapan antara sesama

mahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen yang akan dikaji untuk

mengetahui seberapa banyak pelanggaran prinsip kerja sama dan implikatur

percakapan diperoleh dari percakapan yang terjadi pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung. Pemilihan kegiatan pembelajaran di dalam kelas

sebagai objek penelitian karena di kelas sering terjadi kegiatan presentasi yang

memancing percakapan seperti, tanya jawab antar mahasiswa dan dosen di kelas.

Perdebatan terjadi biasanya disebabkan oleh rasa tidak puas terhadap suatu

pendapat atau pun ketika sebuah pertanyaan dijawab dengan berbelit-belit, tidak

langsung ke inti pertanyaannya. Hal ini bukan tanpa maksud dan tujuan. Biasanya,

dalam komunikasi penutur maupun mitra tutur menggunakan implikasi agar

maksud dapat tersampaikan dengan baik. Berdasarkan latar belakang di atas,

maka judul dalam penelitian ini adalah “Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan

Implikatur Percakapan Khusus Yang Terkandung Pada Pembelajaran Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas B Semester II

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini merupakan rumusan

masalah dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

4

a. Pelanggaran prinsip kerja sama apa sajakah yang terjadi pada pembelajaran di

kelas B semester II program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta?

b. Apa implikatur percakapan khusus yang terkandung dalam percakapan pada

pembelajaran di kelas B semester II program studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menemukan bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kerja sama pada pembelajaran

di kelas B semester II program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Mendeskripsikan implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam

percakapan pada pembelajaran di kelas B semester II program studi Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap kajian ilmu

pragmatik khususnya pada bidang pembelajaran di kelas.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa kalangan seperti:

1. Pembaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

5

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada pembaca

mengenai pelanggaran prinsip kerja sama dan implikatur percakapan khusus pada

kegiatan pembelajaran mahasiswa di kelas.

2. Dosen

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dosen memberikan informasi mengenai

apa saja pelanggaran prinsip kerja sama yang biasa terjadi pada kegiatan

pembelajaran mahasiswa di kelas, serta implikatur percakapan khusus dalam

sebuah percakapan.

3. Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai prinsip kerja

sama dan implikatur percakapan khusus dalam sebuah percakapan untuk

mahasiswa. Serta dapat menjadi bahan referensi untuk mahasiswa lain yang ingin

melakukan penelitian pada bidang yang sama.

1.5 Batasan Istilah

Batasan istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Komunikasi

Menurut Wursanto (2001:31), komunikasi adalah proses kegiatan

pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu

pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam

usaha mendapatkan saling pengertian.

b. Pelanggaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

6

Menurut KBBI, pelanggaran adalah perbuatan (perkara) melanggar. Dalam

hal ini yang dilanggar adalah prinsip kerja sama dan implikatur percakapan dalam

kegiatan pembelajaran.

c. Prinsip Kerja sama

Menurut Leech (dalam Sulistyowati, 2013) prinsip kerja sama merupakan

subteori tentang penggunaan bahasa. Subteori tentang penggunaan bahasa itu

dimaksudkan sebagai upaya untuk membimbing para peserta percakapan agar

dapat melakukan percakapan secara kooperatif. Prinsip kerja sama mengatur apa

yang harus dilakukan oleh peserta percakapan (penutur dan petutur) agar

percakapan itu terdengar koheren penutur yang tak memberikan kontribusi

terhadap koherensi percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip kerja sama.

d. Implikatur Percakapan

Menurut Brown dan Yule (1996:31) istilah implikatur dipakai untuk

menerangkan apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh

penutur yang berbeda dengan apa yang sebenarnya yang dikatakan oleh penutur.

1.6 Sistematika Penelitian

Penelitian ini akan dijabarkan dalam lima bab yang diuraikam secara

sistematis. Bab I berisi tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah

dan sistematika penelitian. Bab II merupakan landasan teori yang terdiri dari

kajian teori dan kerangka berpikir. Bab III berisi tentang metodologi penelitian

yang terdiri dari jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

7

instrumen, dan teknik analisis data. Bab IV pembahasan yang menjabarkan hasil

penelitian. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

Rully Pratistya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, dengan judul penelitian “Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan

Implikatur Dalam Acara Debat TV ONE Serta Implikasinya Terhadap

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Penelitian ini mengkaji mengenai

pelanggaran-pelanggaran maksim yang terjadi pada suatu acara debat pada

salah stasiun tv swasta, serta mengimplikasikannya ke dalam pembelajaran

bahasa Indonesia di SMA.

Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Winda Sulistyowati

mahasiswa Universitas Airlangga, dengan judul penelitian “Pelanggaran

Prinsip Kerja Sama dan Implikatur Percakapan Dalam Film Petualangan

Sherina Karya Riri Riza”. Penelitian ini membahas mengenai bentuk-bentuk

pelanggaran maksim dalam prinsip kerja sama, serta menemukan implikatur

percakapan yang terkandung di dalam pelanggaran maksim-maksim tersebut.

Penelitian relevan ketiga dilakukan oleh Galih Wibisono dalam jurnal

cakrawala mandarin, dengan judul penelitian “Pelanggaran Maksim Prinsip

Kerja Sama Tokoh Utama Pada Film Liang Zhu Sampek Engthay”. Pada

penelitian ini Galih Wibisono mendeskripsikan pelanggaran-pelanggaran

maksim yang terdapat di dalam film “Liang Zhu”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

9

Ketiga penelitian di atas, selaras dengan penelitian yang akan dilakukan pada

penelitian ini. Hanya saja objek penelitiannya yang berbeda.

2.2 Pragmatik

Menurut Levinson (dalam Pranowo, 2009) pragmatik adalah studi

mengenai penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang dimaksud oleh

Levinson adalah penggunaan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alat

komunikasi. Jadi, kajian bahasa dari segi pragmatik berarti mengkaji bahasa

untuk berkomunikasi. Sedangkan menurut Kasheer (dalam Putrayasa, 2014)

pragmatik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana bahasa digunakan dan

bagaimana bahasa tersebut diintegrasikan ke dalam konteks. Parker (dalam

Rahardi, 2009) mendefinisikan pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa yang

mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Adapun yang dimaksud dengan

hal tersebut adalah bagaimana sesungguhnya satuan lingual tertentu dapat

digunakan dalam komunikasi yang sebenarnya.

Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli di atas, secara sederhana dapat

disimpulkan bahwa pragmatik adalah studi mengenai penggunaan bahasa

sebagai alat komunikasi dengan memperhatikan konteks. Dalam kajian

pragmatik selain tidak lepas dari konteks, tentu juga tidak lepas dari prinsip

kerja sama dan juga implikatur. Prinsip kerja sama diperlukan agar pesan

dapat sampai dengan baik pada peserta tutur pada saat berkomunikasi, oleh

karena itu prinsip-prinsip kerja sama yang dipelopori oleh Grice sangat

penting untuk diperhatikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

10

Selain prinsip kerja sama, Grice juga membahas mengenai implikatur

dalam kajian pragmatik, konsep mengenai implikatur ini digunakan oleh Grice

untuk memecahkan masalah tentang makna bahasa yang tidak dapat

diselesaikan dengan teori semantik biasa. Menurut Brown dan Yule ( dalam

Putrayasa, 2014: 63) implikatur dipakai untuk menerangkan apa yang

mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur yang berbeda

dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur. Pendapat itu bertumpu

pada suatu makna yang berbeda dengan makna tuturan secara harafiah.

Penelitian ini akan mengkaji mengenai pelanggaran prinsip kerja sama dan

implikatur pada kegiatan pembelajaran di kelas, oleh karena itu pembahasan

mengenai prinsip kerja sama dan implikatur akan dibahas secara lebih rinci

pada beberapa sub bab di bawah ini.

2.3 Prinsip Kerja Sama

Dalam percakapan terdapat prinsip kerja sama untuk menjalin suatu

percakapan yang gunanya agar dapat mencapai komunikasi yang baik. Prinsip

kerja sama atau prinsip kooperatif yang dicetuskan oleh Grice (1975) sebagai

dasar kesuksesan dalam berkomunikasi. Artinya, di dalam situasi formal

prinsip kooperatif adalah aturan-aturan dasar yang dijalankan ketika

mengucapkan dan menafsirkan ucapan (Black, 2011 dalam Putrayasa, 2014).

Adanya kerja sama ini membuat tuturan menjadi lebih bermakna dan

memiliki sebuah tujuan. Proses kerja sama dan kesamaan informasi yang

dimiliki oleh penutur maupun mitra tutur akan memudahkan proses informasi.

Adanya kerja sama yang baik antara penutur dan mitra tutur dalam sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

11

percakapan akan memudahkan pertukaran informasi dan memudahkan

penyampaian maksud yang ingin dicapai. Kesesuaian informasi yang didapat

dari kerja sama inilah yang membuat prinsip kerja sama ini menjadi sangat

penting.

Prinsip kerja sama yang paling umum itu adalah dalam menggunakan

tuturan-tuturan yang lugas, mudah dipahami dan langsung sehingga tuturan

segera dapat ditangkap maksudnya oleh lawan tutur dan waktunya tidak

terbuang percuma. Secara rinci, Grice (dalam Putrayasa, 2014: 102)

mengemukakan bahwa di dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama itu

setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan yakni: maksim

kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan.

Selanjutnya prinsip kerja sama akan dijabarkan pada penjelasan di bawah ini.

2.3.1 Maksim Kuantitas

Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta pertuturan memberikan

kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan

bicaranya (Putrayasa, 2014:102). Hal tersebut selaras dengan yang

disampaikan oleh Rahardi (2005:53) di dalam maksim kuantitas, seorang

penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relatif memadai,

dan seinformatif mungkin. Informasi demikian itu tidak boleh melebihi

informasi yang sebenarnya dibutuhkan si mitra tutur. Adapun kaidah maksim

kuantitas adalah sebagai berikut:

1) Berikanlah informasi Anda sesuai kebutuhan dalam rangka tujuan

atau maksud pertuturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

12

2) Jangan memberikan informasi yang berlebihan melebihi

kebutuhan.

Contoh:

A: Dimana rumahmu?

B: Rumah saya dijalan Beringin Blok C Kavling.

Percakapan di atas merupakan contoh percakapan yang memenuhi

maksim kuantitas. Karena, informasi yang diberikan oleh si B tidak

melebihi informasi yang dibutuhkan oleh si A.

2.3.2 Maksim Kualitas

Dengan maksim kualitas, seorang peserta tutur diharapkan dapat

menyampaikan sesuatu yang nyata dan sesuai fakta sebenarnya di dalam

bertutur. Fakta itu harus didukung dan didasarkan pada bukti-bukti yang jelas

(dalam Rahardi, 2005:55). Selaras dengan pendapat Rahardi, Putrayasa

(2014:103) juga menjelaskan bahwa maksim ini mewajibkan setiap peserta

percakapan mengatakan hal yang sebenarnya. Kontribusi peserta percakapan

hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Adapun kaidah

maksim kualitas adalah:

1) Jangan mengatakan sesuatu yang tidak benar.

2) Jangan mengatakan sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara memadai.

Contoh kaidah maksim kualitas tersebut dapat dikutipkan dari ilustrasi Grice

(dalam Prutrayasa, 2014:103) sebagai berikut. “Saya mengharapkan kontribusi

anda sungguh-sungguh, bukan palsu. Kalau saya membutuhkan gula sebagai

bahan pembuat kue yang Anda minta saya membuatnya, saya tidak

mengharapkan Anda memberikan garam kepada saya; kalau saya memerlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

13

sendok, saya ingin sendok sungguhan buka sendok mainan yang terbuat dari

karet.”

Contoh:

A: Apa ibu kota Kalimantan Barat?

B: Pontianak

Contoh percakapan di atas memenuhi maksim kualitas. Karena, jawaban yang

diberikan oleh (B) atas pertanyaan dari (A) sesuai dengan fakta yang

sebenarnya, bahwa ibu kota Kalimantan adalah Pontianak.

2.3.3 Maksim Relevansi

Di dalam maksim relevansi, dinyatakan bahwa agar terjalin kerja sama

yang baik antara penutur dan mitra tutur, masing-masing hendaknya dapat

memberikan kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang

dipertuturkan itu (dalam Rahardi, 2005:57). Selaras dengan pendapat Grice,

1997 (dalam Putrayasa, 2014:104) yang mengatakan bahwa maksim relevansi

mengharuskan setiap peserta percakapan memberikan kontribusi yang relevan

dengan masalah pembicaraan.

Contoh:

Ibu : “Sebelum berangkat sekolah, jangan lupa sarapan dulu ya nak.”

Anak : “Iya bu, nanti aku sarapan.”

Contoh di atas dikatakan mematuhi maksim relevansi, karena jawaban sang

anak selaras dengan apa yang diperintahkan oleh sang ibu. Dengan jawaban

“Iya bu, nanti aku sarapan” yang berarti dia akan sarapan sebelum berangkat

ke sekolah, sesuai dengan apa yang diperintahkan ibu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

14

2.3.4 Maksim Cara/Pelksanaan

Maksim pelaksanaan ini mengharuskan peserta pertuturan bertutur

secara langsung, jelas, dan tidak kabur (Rahardi, 2005:57). Selaras dengan

pendapat Rahardi, Putrayasa juga menyampaikan bahwa maksim

cara/pelaksanaan mengharuskan setiap peserta percakapan berbicara secara

langsung, tidak kabur, tidak taksa, dan tidak berlebih-lebihan, serta runtut

(Putrayasa, 2014:105). Adapun kaidah dalam maksim cara/pelaksanaan

adalah:

1) Hindari ungkapan yang tidak jelas,

2) Hindari ungkapan yang membingungkan,

3) Hindari ungkapan berkepanjangan,

4) Ungkapkan sesuatu secara runtut.

Lebih lanjut, ilustrasi yang diberikan oleh Grice 1975 ( dalam Putrayasa,

2014:105).

adalah “Saya mengharapkan pasangan saya menjelaskan kontribusi apa yang

diberikannya dan melaksanakan tindakannya secara beralasan.

Contoh:

Ibu : “Ayo, cepat bukakan jendelanya!”

Anak: “Sebentar dulu bu, masih dingin.”

Cuplikan percakapan antara Ibu dan Anak di atas merupakan contoh

percakapan yang memenuhi maksim cara/pelaksanaan. Karena, perintah dari

(Ibu) yang berbunyi “Ayo, cepat bukakan jendelanya!” memiliki kejelasan

yang dapat dipahami oleh (Anak) yang berarti (Ibu) memerintahkan untuk

segera membuka jendela, bukan membuka yang lain selain jendela.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

15

2.4 Implikatur

Menurut Mey (dalam Nadar, 2009), implikatur „implicature‟ berasal dari

kerta to imply, sedangkan kata bendanya adalah implication. Kata kerja

tersebut berasal dari bahasa latin plicare yang berarti to fold “melipat”.

Dengan demikian, untuk mengetahui apa yang dilipat atau disimpan tersebut

haruslah dilakukan dengan cara membukanya. Dalam rangka memahami apa

yang dimaksudkan oleh seorang penutur, lawan tutur harus selalu melakukan

interpretasi pada tuturan-tuturannya.

Selain itu, Grice di dalam artikelnya yang berjudul “Logic and

Conversation” menyatakan bahwa sebuah tuturan dapat mengimplikasikan

proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan tersebut. Proposisi yang

diimplikasikan itu dapat disebut dengan implikatur percakapan (dalam

Rahardi, 2005:43).

Nababan (1987) menyatakan bahwa implikatur erat dengan konvensi

kebermaknaan yang terjadi di dalam proses komunikasi. Konsep itu kemudian

dipahami untuk menerangkan perbedaan antara hal “yang diucapkan” dan hal

“yang diimplikasikan”.

Lebih lajut, Brown dan Yule (1996) menyatakan bahwa istilah implikatur

dipakai untuk menerangkan apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau

dimaksudkan oleh penutur yang berbeda dengan apa yang sebenarnya yang

dikatakan oleh penutur (dalam Putrayasa, 2014:63).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

16

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan implikatur seperti

pendapat para ahli di atas, berikut merupakan contoh percakapan yang

mengandung implikatur di dalamnya.

A: “Bro laper nih.”

B: “Males keluar ah.”

Pada cuplikan percakapan di atas, respon yang diberikan oleh B, tentu

tidak relevan atau tidak sesuai dengan apa yang dituturkan oleh A. Namun bila

kita melihat dari konteks percakapannya, tuturan si B dalam merespon tuturan

dari si A tidak semata-mata ingin menyatakan bahwa si A males keluar, yang

tidak ada kaitannya dengan tuturan si B. Si penutur B bermaksud untuk

menyampaikan bahwa, si B sedang tidak ingin pergi keluar untuk menemani si

A membeli makanan. Dengan kata lain, tuturan si B mengimplikasikan bahwa

dirinya tidak ingin menemani si A untuk membeli makanan keluar.Jadi bila

melihat dari beberapa pendapat ahli dan contoh di atas, dapat disimpulkan

bahwa implikatur merupakan ilmu yang berfungsi untuk memahami apa yang

dimaksud atau disimpulkan oleh penutur, karena sebuah tuturan dapat

mengimplikasikan proposisi yang bukan merupakan bagian dari sebuah

tuturan.

2.4.1 Implikatur Percakapan

Implikatur percakapan memiliki ciri-ciri spesifik, yang membedakan

dengan fenomena pragmatik lainnya. Menurut Cruse (dalam Sumarsono,

2009) ada empat kriteria khusus yang merupakan ciri implikatur percakapan,

yaitu: bergantung konteks, dapat dibatalkan, tidak dapat dilepaskan, dan dapat

diperhitungkan (Putrayasa, 2014:64).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

17

1. Bergantung Konteks

IP sangat ditentukan/bergantung pada konteks.

Rere : Mau kemana, De?

Tude : mules nih

Rere : rapatnya sudah dimulai

Tude : duluan saja

(konteks dituturkan oleh Rere ketika mengajak Tude untuk segera mengikuti

rapat tetapi Tude belum dapat ikut karena perutnya sakit dan segera ke wc).

2. Dapat dibatalkan

Makna tuturan ber-IP dapat dibatalkan dengan kehadiran materi tambahan.

Proses pembatalan dan materi tambahan dapat diamati pada contoh tuturan (A)

berikut ini:

A: Risna, jadi tidak kamu menyetor laporan?

B: (1) Atasanku masih di Surabaya.

B: (2) Oh ya, sebagian laporan sudah kukirim lewat e-mail.

Seumpamanya A adalah teman Risna dan B adalah Risna maka jawaban B (1)

mengandung IP, bahwa Risna belum menyetor laporan kepada atasan

karena atasannya sedang tugas di luar kota, sedangkan pada B (2) menghapus

implikatur tersebut.

3. Tidak dapat dilepaskan

Pada kriteria yang ketiga ini dinyatakan bahwa substansi proposisi yang sama

pada konteks yang sama memunculkan IP yang sama. Dalam suatu bentuk

yang diekspresikan, IP diikat pada makna dan tidak pada bentuk. Contoh: (1)

Rani tidak mengendarai mobil, (2) Rani mencoba mengendarai mobil, (3) Rani

mengendarai mobil.

4. Dapat diperhitungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

18

IP dapat diperhitungkan dengan menggunakan prinsip-prinsip umum berbasis

pada makna konvensional dan informasi kontekstual (Cruse dalam

Sumarsono, 2009 dalam Putrayasa, 2014:65). Makna konvensional dapat

diabaikan oleh Pn (penutur), ketika memaknai tuturan dengan konteksnya,

tetapi ia dapat memaknainya. Misalnya, ada dua orang secara manasuka

setuju bahwa jika sewaktu-waktu salah satu di antara mengatakan X, mereka

akan memaknai Y. contohnya antara dua orang mahasiswa yang tidak dalam

satu kost bahwa manakala salah seorang mengatakan “Mas, ada teman

wanitanya”. Atau “Mas, ada tamu”. Sementara si Mas menyadari bahwa dia

tidak memakai baju. Respons atau tuturan khusus itu bersifat bebas.

Selain ciri-ciri implikatur percakapan di atas, Grice (dalam Wijana,1996) juga

mengemukakan bahwa ada 5 (lima) ciri dari implikatur percakapan, yakni:

1) Dalam keadaan tertentu, implikatur percakapan dibatalkan baik dengan cara

eksplisit ataupun dengan cara kontekstual (cancellable).

2) Ketidakterpisahan implikatur percakapan dengan cara menyatakan sesuatu.

Biasanya tidak ada cara lain yang lebih tepat untuk mengatakan sesuatu itu,

sehingga orang memakai tuturan bermuatan implikatur untuk

menyampaikannya (nondetachable).

3) Implikatur percakapan mempersyaratkan makna konvensional dari kalimat

yang dipakai, tetapi isi implikatur tidak masuk dalam makna konvensional

kalimat itu (nonconventional).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

19

4) Kebenaran isi implikatur tidak tergantung pada apa yang dikatakan, tetapi

dapat diperhitungkan dari bagaimana tindakan mengatakan apa yang dikatakan

(calcutable).

5) Implikatur percakapan tidak dapat diberi penjelasan spesifik yang pasti

sifatnya (inderteminate).

2.4.2 Jenis-Jenis Implikatur Percakapan

Implikatur percakapan terbagi lagi menjadi tiga, yaitu: (1) implikatur

percakapan umum, (2) implikatur percakapan berskala, (3) implikatur

percakapan khusus (Nadar, 2009 dalam Putrayasa, 2014:70-72). Berikut

dipaparkan secara singkat ketiga implikatur percakapan tersebut.

1. Implikatur Percakapan Umum

Implikatur percakkapan umum adalah implikatur yang kehadirannya di

dalam percakapan tidak memerlukan konteks khusus. Jika pengetahuan

khusus tidak persyaratkan untuk memperhitungkan makna tambahan yang

disampaikan, hal ini disebut implikatur percakapan umum (Nadar, 2009 dalam

Putrayasa 2014). Contoh di bawah ini memperlihatkan hal tersebut. Implikatur

(1) sebagai akibat adanya tuturan (2) merupakan implikatur percakapan

umum.

(1) Saya menemukan uang.

(2) (Uang itu bukan milik saya)

2. Implikatur Percakapan Berskala

Implikatur berskala ditandai dengan istilah-istilah untuk

mengungkapkan kuantitas dari skala nilai tertinggi ke nilai terendah (Yule,

1996 dalam Putrayasa). Misalnya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

20

(1) (Semua, sebagian besar, banyak, beberapa, sedikit)(selalu, sering, kadang-

kadang)

(2) Saya sedang belajar ilmu bahasa dan saya telah melengkapi beberapa mata

pelajaran yang persyaratkan.

Dengan memilih kata „beberapa‟ dalam kalimat tersebut, penutur menciptakan

suatu implikatur (tidak semua). Inilah salah satu implikatur tuturan berskala.

Dasar implikatur berskala ialah bahwa semua bentuk negative dari skala yang

lebih tinggi dilibatkan apabila bentuk apapun dalam skala itu dinyatakan.

Skala yang pertama (dalam contoh 1 di atas) mengandung „seluruh‟, „sebagian

besar‟, dan „banyak‟ berskala lebih tinggi dari „beberapa‟. Dengan adanya

batasan implikatur berskala, konsekuensinya adalah dalam mengatakan

„sebagian besar mata pelajaran yang dipersyaratkan „, penutur juga

menciptakan implikatur lain, misalnya: „tidak sebagian besar‟, „tidak banyak‟.

Apabila penutur melanjutkan untuk menjelaskan mata pelajaran linguistik itu

seperti dalam kalimat (3) berikut, maka kita akan mengetahui lebih banyak

implikatur berskala lagi.

(3) Dia kadang-kadang sangat menarik.

Dengan menggunakan „kadang-kadang‟ dalam kalimat (3) di atas, penutur

menyampaikan bentuk-bentuk negatif yang tatarannya lebih tinggi dalam skala

kekerapan melalui implikatur „tidak selalu‟, „tidak sering‟.

3. Implikatur Percakapan Khusus

Yule (1996: 74) menyatakan implikatur percakapan khusus terjadi

dalam konteks yang sangat khusus di mana mitra tutur mengasumsikan

informasi secara lokal. Oleh karena itu, implikatur percakapan khusus sangat

memerlukan konteks dan pengetahuan khusus untuk menyimpulkan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

21

diperlukan. Implikatur percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan

dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks (sosial) percakapan,

hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka. Hanya

dengan pengetahuan khusus itulah makna atau implikatur dapat diturunkan,

seperti pada contoh berikut.

Hayati : “Kemana payung ini harus saya kembalikan?”

Zainuddin : “Saya tinggal di rumah mande Jamila, encik.”

Pada contoh di atas mengimplikasikan bahwa Hayati tidak langsung

mengembalikan payung yang dipinjamkan oleh Zainuddin kepadanya Karena

hari sudah malam. Zainuddin memberikan kesempatan kepada Hayati untuk

memakai dan membawa payungnya pulang dan Zainuddin hanya memberitahu

tempat ia tinggal, supaya Hayati dapat mengembalikan payung yang ia pinjam.

Percakapan tersebut juga mengimplikasikan terjadinya keakraban antara

Hayati dan Zainuddin diawal perkenalan mereka. Alamat Zainuddin tinggal

secara tidak langsung merupakan konteks dan latar belakang pengetahuan

khusus yang diketahui oleh Zainuddin sebagai penutur dan Hayati sebagai

mitra tutur.

Dari ketiga implikatur percakapan di atas, penelitian kali ini hanya

menfokuskan kepada satu implikatur saja, yakni implikatur percakapan

khusus. Dimana, pada implikatur percakapan khusus untuk mengetahui

implikatur yang terkandung dalam sebuah tuturan, baik penutur maupun mitra

tutur harus mengetahui/memahami konteks (sosial) percakapan, hubungan

antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

22

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir memudahkan pembaca untuk memahami alur penelitian

ini. Berikut adalah bagan kerangka berpikir:

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

Maksim Kuantitas, Maksim

Kualitas, Maksim Relevansi,

Maksim Cara/Pelaksanaan

Implikatur Percakapan Khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Bogdan dan Guba

(dalam Pratistya, 2015) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah “prosedur

penelitian yang menghasilkan data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.” Kemudian, Fraenkel dan

Wallen (dalam Pratistya, 2015) menyatakan bahwa “penelitian yang mengkaji

kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau material disebut penelitian kualitatif,

dengan penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh dalam menggambarkan rincian

segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan atau situasi tertentu.”

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk pelanggaran prinsip

kerja sama serta implikatur percakpan khusus yang terkandung di dalam tuturan

percakapan, pada kegiatan pembelajaran di kelas B semester II Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

3.2 Sumber Data dan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Kelas B Semester II, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Data dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan hasil transkrip

data yang diambil dari percakapan yang terjadi di kelas antara mahasiswa ke

mahasiswa, dan mahasiswa ke dosen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

24

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi, menyimak, mencatat, dan rekam.

3.3.1 Observasi

Observasi merupakan kegiatan peninjauan langsung, dengan cara

mengamati data-data kebahasaan yang sering ditemukan dalam percakapan di

kelas. Sukmadinata (2011:220 dalam Deresta, 2018), mengatakan bahwa

observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Selanjutnya

peneliti melakukan perekaman data serta mencatat percakapan yang berpotensi

melanggar prinsip kerja sama.

3.3.2 Menyimak

Menyimak berarti suatu kegiatan mendengarkan dengan saksama untuk

memahami apa yang sedang didengar. Dalam KBBI dijelaskan bahwa menyimak

yaitu mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca

orang. Dalam penelitian ini, sumber data yang akan dipakai adalah hasil dari

percakapan antar mahasiswa mau pun dosen. Jadi, untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan fokus penelitian ini, peneliti harus menyimak secara saksama

percakapan yang terjadi antara mahasiswa ke mahasiswa mau pun antara

mahasiswa ke dosen pengampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

25

3.3.3 Mencatat

Selain menyimak, peneliti juga harus mencatat percakapan yang berpotensi

melanggar ke empat maksim dalam prinsip kerja sama, antara lain maksim

kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara.

3.3.4 Rekam

Untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, peneliti menyadari bahwa

tidak cukup jika hanya mengandalkan kemampuan menyimak percakapan secara

langsung di kelas. Oleh karena itu, untuk membantu menemukan data yang benar-

benar valid, peneliti juga merekam percakapan yang terjadi di kelas untuk kembali

disimak pada saat di luar kelas.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyanto, 2015:147). Dalam

penelitian ini instrumen yang akan digunakan dalam membantu proses penelitian

adalah buku catatan untuk mencatat cuplikan percakapan yang dianggap

melanggar prinsip kerja sama percakapan dan alat rekam (Handphone) untuk

merekam percakapan yang terjadi di kelas, yang kemudian didengar kembali oleh

peneliti ketika di luar kelas dalam lanjutan mencari data pelanggaran prinsip kerja

sama dalam percakapan.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (1980: 268) adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar

(Moleong, 1989: 112). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

26

adalah mengolah hasil observasi dan hasil transkrip data percakapan. Berikut

beberapa tahap yang akan dilakukan dalam menganalisis data.

3.5.1 Identifikasi

Pada teknik identifikasi peneliti akan mengidentifikasi hasil tuturan yang

sudah dicatat, maupun di rekam pada saat pembelajaran di kelas apakah termasuk

ke dalam pelanggaran prinsip kerja sama atau tidak.

3.5.2 Klasifikasi

Dalam teknik klasifikasi, peneliti membuat kartu data tuturan. Fungsi dari

kartu data tuturan tersebut untuk menunjukan data tuturan apa saja yang sekiranya

melanggar prinsip kerja sama, serta implikatur apa yang terdapat pada tuturan

tersebut. Ada pun data tuturan yang dimaksud sebagai berikut:

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data:

Waktu tuturan:

Konteks:

Bentuk tuturan:

Pelanggaran maksim:

Indikator pelanggaran:

Implikatur:

3.5.3 Interpretasi

Dalam tahap ini, peneliti menafsirkan data yang telah diperoleh sebelumnya

berdasarkan data dari lapangan. Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah

menafsirkan data adalah pengecekan keabsahan data. Furchan (1982: 480-483

dalam Deresta, 2018) ada beberapa hal atau prinsip dalam menafsirkan atau

memaknai data sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

27

1. Peranan usulan dalam memudahkan interpretasi

Dasar yang kokoh untuk menafsirkan hasl penelitian hendaknya sudah

diletakkan disetiap tahap pengembngan usulan, bahkan sebelum penelitian yang

sesungguhnya dilakukan. Dengan selalu ingat akan terdiri dari apa saja data yagn

mereka peroleh serta apa yang meungkin dapat dipelajari dari data tersebut,

peneliti dapat mempersiapkan diri untuk menafsirkan data itu.

2. Perlunya terus mengikuti rencana awal

Sesudah usulan diterima dan penelitian dimulai, penyelidikan itu harus

dilaksanakan tepat seperti yang telah direncanakan. Kaidah ini memiliki implikasi

etik maupun praktis.

3. Penafsiran hasil yang sesuai harapan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini:

a. Jangan membuat interpretasi yang melebihi informasi. Kelihatannya hal

ini merupakan suatu larangan yang sudah jelas dengan sendirinya, namun

peneliti sering merasa begitu gembira karena hasil yang diperolehnya

sesuai dengan harapannya sehingga, menarik kesimpulan yang tidak

mempunyai dasar sah dalam data.

b. Jangan melupakan keterbatasan penyelidikan, hal ini dapat dilihat dari

keterbatasan sampel misalnya, keterbatasan alat ukur dan sebagainya.

4. Penafsiran hal yang negatif

Jika melakukan penyelidikan secara tersirat hal tersebut masih bersifat

dugaan bukan hal yang pasti. Oleh karena itu kita wajib menerima data yang kita

peroleh dan menafsirkannya tanpa menghiraukan data itu. jika hasil itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

28

bertentangan dengan dasar pemikiran teoretis maka, bagia hasil pembahasan

dalam laporan kita harus meliputi peninjauan kembali berdasarkan hal-hal yang

ditemukan dalam penyelidikan itu.

3.5.4 Pelaporan

Setelah hasil analisis data ditemukan atau diperoleh, tentunya peneliti harus

membuat laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian biasanya akan

digunakan sebagai keperluan akademis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

Pada bab ini akan dibahas mengenai pelanggaran prinsip kerja sama yang

diperoleh dari data yang telah didapatkan oleh peneliti pada saat melakukan

penelitian di kelas B semester II Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma. Ada pun data yang diperoleh berdasarkan penelitian

yang dilakukan pada tanggal 6 Mei 2019 di kelas B pada mata kuliah Fonologi,

kemudian pada tanggal 9 Mei 2019 di kelas B pada mata kuliah Kurikulum

Bahasa Indonesia, dan yang terakhir pada tanggal 13 Mei 2019 di kelas B pada

mata kuliah Fonologi.

Pada bab ini pula akan dijelaskan satu persatu pelanggaran prinsip kerja sama

yang terdapat pada percakapan. Pembahasan dilakukan dengan cara menganalisis

satu persatu dan berurutan mengenai pelanggaran maksim yang terjadi, mulai dari

pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas, pelanggaran

maksim relevansi, pelanggaran maksim cara/pelaksanaan.

4.1.1 Pelanggaran Maksim Kuantitas

Di dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan memberikan

informasi yang cukup atau informasi yang diberikan tidak melebihi dari apa yang

dibutuhkan oleh mitra tutur. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, maka seorang

penutur dianggap melanggar maksim kuantitas. Berdasarkan data yang diperoleh

oleh peneliti, terdapat beberapa pelanggaran maksim kuantitas yang terjadi pada

proses pembelajaran di kelas B semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

30

Universitas Sanata Dharma pada mata kuliah Fonologi dan Kurikulum Bahasa

Indonesia. Ada pun pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan, sebagai berikut:

a. Data 1

Konteks: Seorang mahasiswa bertanya kepada dosen apakah dalam membuat

contoh indikator, boleh mengambil contoh dari buku atau tidak.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: “Pak boleh ambil dari buku?”

Dosen: “Boleh. Asal jangan dari internet.”

b. Data 2

Konteks: Dosen meminta moderator untuk melanjutkan ke sesi tanya jawab

dalam proses perkuliahan, setelah kelompok presentasi selesai menjelaskan

materi.

Bentuk Tuturan:

Dosen: “Baik itu tadi adalah proses-proses perubahan fonem yang kita

bahas hari ini. Selanjutnya moderator bisa membuka termin kedua,

pembahasan dari kelompok pembahas.”

Moderator: “Baik teman-teman, selanjutnya kita masuk pada termin kedua.

Sebelumnya minta maaf atas ketidak tepatan waktu. mengingat pembahasan

oleh kelompok penyaji juga cukup banyak dan perlunya penjelasan dari pak

Danang. Langsung saja kita masuk ke termin yang kedua yaitu pembahasan

dari kelompok pembahas.”

c. Data 3

Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Baik saya ulangi. Asumta, di dalam kata “ PUTRI” ini terdiri atas

bunyi vokal dan konsonan. Coba tolong sebutkan bunyi vokal dari kata “

PUTRI”.

Mahasiswa:“U”

Dosen:“U saja? U dan? U dan I”

d. Data 4

Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa apakah penjelasan

dari salah satu mahasiswa yang mempresentasikan materi sudah jelas atau

tidak. Karena suara dari mahasiswa yang mempresentasikan materi kurang

keras, sehingga kurang terdengar dengan jelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mba Septa, jelaskah apa yang dijelaskan oleh mas Mario?”

Mahasiswa: “Kurang jelas pak. Suaranya kurang terdengar. Jadi gak tau dia

ngomong apa.”

e. Data 5

Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa yang menjadi moderator, masih

tersisa berapa pertanyaan yang belum dijawab oleh kelompok presentasi.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Sampai dimana pembahasan tadi?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

31

Moderator: “Pertanyaan ketiga pak.”

Dosen: “Masih ada berapa pertanyaan?”

Moderator: “Tiga pertanyaan lagi, dan waktu menjawab tersisa 5 menit.”

Kelima data di atas adalah cuplikan percakapan yang melanggar ketentuan pada

maksim kuantitas. Adapun penyebab pelanggaran terjadi akan dijelaskan di bawah

ini:

Cuplikan percakapan pada data 1 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, telah memberikan jawaban atau informasi melebihi dari yang dibutuhkan

oleh mahasiswa. Pelanggaran yang terjadi terlihat dari tuturan “Asal jangan dari

internet.” Tambahan informasi tersebut sebenarnya melebihi dari apa yang

dibutuhkan oleh mahasiswa atas pertanyaan “Pak boleh ambil di buku?”. Apa bila

dosen hanya menjawab “Boleh” tentu tidak akan ada pelanggaran maksim

kuantitas disana.

Cuplikan percakapan pada data 2 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, adanya informasi berlebih yang dituturkan oleh moderator dalam

menanggapi perintah dari dosen. Pada cuplikan percakapan di atas, dosen

meminta moderator untuk melanjutkan proses pembelajaran ke termin kedua,

yaitu pembahasan dari kelompok pembahas. Namun, sang moderator

menambahkan informasi seperti “Sebelumnya minta maaf atas ketidaktepatan

waktu, mengingat pembahasan oleh kelompok peyaji cukup banyak dan perlunya

penjelasan dari pak Danang.” Yang mengakibatkan adanya informasi yang

berlebihan, tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mitra tutur.

Cuplikan percakapan pada data 3 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, informasi yang diberikan tidak seinformatif dari apa yang dibutuhkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

32

mitra tutur. Jawaban dari si mahasiswa atas pertanyaan dosen yang menanyakan

di dalam kata “PUTRI” terdiri dari berapa bunyi vokal dan konsonan, kemudian

dosen memerintahkan mahasiswa tersebut untuk menyebutkan bunyi vokal dari

kata “PUTRI”. Kemudian, si mahasiswa hanya menjawab “U” saja sedangkan

dalam kata “PUTRI” terdapat dua bunyi vokal yaitu vokal “U” dan “I”.

Cuplikan percakapan pada data 4 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, mahasiswa memberikan informasi yang melebihi dari apa yang

dibutuhkan dosen. Dosen hanya menanyakan apakah mahasiswa tersebut merasa

jelas atas penjelasan dari Mario. Kemudian mahasiswa itu menjawab “Kurang

jelas pak. Suaranya kurang terdengar. Jadi gak tau dia ngomong apa.” Apabila

mahasiswa tersebut hanya menjawab “Kurang jelas pak.” Tentu tidak akan

melanggar prinsip dari maksim kuantitas. Karena, jawaban yang diberikan sesuai

dengan apa yang dibutuhkan oleh dosen.

Cuplikan percakapan pada data 5 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, moderator memberikan informasi yang berlebihan dalam menjawab

pertanyaan dari dosen. Dosen menanyakan masih ada berapa pertanyaan lagi yang

belum terjawab. Kemudian, moderator menjawab “Tiga pertanyaan lagi, dan

waktu menjawab tersisa 5 menit.” Apabila moderator hanya menjawab “Tiga

pertanyaan lagi.” Tentu tidak akan melanggar dari ketentuan dalam maksim

kuantitas, karena informasi yagn diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

33

4.1.2 Pelanggaran Maksim Kualitas

Di dalam maksim kualitas, seorang penutur harus menyampaikan sesuatu yang

benar, nyata dan sesuai fakta yang sebenarnya di dalam bertutur. Apabila seorang

penutur menyampaikan sesuatu yang salah dan menyimpang dari kebenaran yang

sebenarnya, maka seorang penutur tersebut dianggap melanggar ketentuan dari

maskim kualitas. Di bawah ini merupakan data cuplikan percakapan yang

melanggar ketentuan dari maksim kualitas:

a. Data 6

Konteks: Dosen mengomentari hasil tugas dari mahasiswa yang dituliskan di

papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kalau saya, ini tidak akan saya gabung jadi satu. Ini bisa dipisahkan,

jadi tidak hanya satu. Berarti indikatornya ada berapa?”

Mahasiswa: “tiga pak.”

Dosen: “hahhhh? Banyak.. tidak hanya 3.”

b. Data 7

Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang sedang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Asumta, menurut Asumta ada berapa silabel dalam kata

“PUTERA‟?”

Asumta: “Lima pak.”

Dosen: “Lima? Ada berapa?”

Asumta: “Eeee dua pak.”

Dosen: “Teman-teman ada berapa silabel dalam kata “PUTERA”?”

Mahasiswa: “Tiga pak.”

c. Data 8

Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa tentang ciri-ciri khusus dari

anaftiksis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Baik Asumta, tolong sebutkan ciri-ciri khusus dari anaftiksis?”

Asumta: “Aaaaa.. perubahan silabel pak.”

Dosen: “Salah. Saya ulangi, apa ciri khusus dari anaftiksis?”

Asumta: “Eeeee…..”

Dosen: “Teman-teman apa ciri khusus dari anftiksis?

Mahasiswa: “Perubahan vokal dan konsonan pak.”

Dosen: “Yaaa.. tolong diingat ya Asumta”

d. Data 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

34

Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mas Mario, palatalisasi terjadi dimana?”

Mario: “Di…. Belakang lidah pak.”

Dosen: “di belakang lidah? Di? Pala…tum. Yang terjadi apa? Yang terjadi

adalah pangkal lidah diangkat ke arah langit-langit atas.”

e. Data 10

Konteks: Dosen bertanya kepada semua mahasiswa mengenai materi di

kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Fisimilasi terjadi pada pada bentuk-bentuk kata , kata kerja.

Situasinya adalah kelas kata kerja. Terjadi pada kata-kata ben?”

Mahasiswa: “Benda”

Dosen: “Bennn…tukan.”

Kelima data di atas merupakan cuplikan percakapan yang melanggar ketentuan

maksim kualitas. Adapun penyebab terjadinya pelanggaran akan dijelaskan

sebagai berikut:

Cuplikan percakapan pada data 6 dianggap melanggar ketentun makasim

kualitas Karena, mahasiswa mengatakan sesuatu yang salah. Dosen bertanya

kepada mahasiswa ada berapakah pilihan indikator yang dapat digunakan.

Kemudian mahasiswa menjawab hanya ada tiga indikator. Namun yang

sebenarnya pilihan indikator tidak hanya tiga, melainkan ada banyak indikator

yang dapat digunakan. Jadi, dalam kasus ini mahasiswa melanggar ketentuan di

dalam maksim kualitas karena mengatakan sesuatu yang salah.

Cuplikan percakapan pada data 7 dianggap melanggar ketentuan maksim

kualitas karena, mahasiswa yang bernama Asumta, memberikan jawaban yang

salah atas pertanyaan dosen, yang menanyakan berapakah silabel yang terdapat

dalam kata “PUTERA”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

35

Cuplikan percakapan pada data 8 dianggap melanggar maksim kualitas karena,

Pelanggaran terjadi karena, mahasiswa yang bernama Asumta telah memberikan

informasi yang salah. Asumta mengatakan ciri-ciri dari anaftiksis adalah

perubahan silabel, sedangkan ciri-ciri dari anaftiksis yang benar adalah perubahan

vokal dan konsonan.

Cuplikan percakapan pada data 9 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

kualitas Karena, , mahasiswa yang bernama Mario telah memberikan jawaban

atau pernyataan yang salah atas pertanyaan dari dosen, mengenai di mana

terjadinya palatalisasi. Mario mengatakan palatalisasi terjadi di belakang lidah,

sedangkan jawaban yang benar adalah palatalisasi terjadi di palatum, yang

mengakibatkan pangkal lidah terangkat ke langit-langit atas.

Cuplikan percakapan pada data 10 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

kualitas karena, jawaban dari mahasiswa atas pertanyaan dosen tidak tepat atau

salah. Dapat dilihat dari cuplikan percakapan di atas, dosen bertanya mengenai

terjadinya proses fisimilasi terjadi pada kata-kata bentukan. Namun, mahasiswa

menjawab dengan jawaban kata benda. Tentu jawaban tersebut adalah jawaban

yang salah. Sehingga melanggar ketentuan pada maksim kualitas, yang

mengharuskan seorang penutur harus memberikan informasi yang benar, sesuai

dengan fakta.

4.1.3 Pelanggaran Maksim Relevansi

Di dalam maksim relevansi, penutur dan mitra hendaknya memberikan

kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan. Dengan kata

lain, untuk memenuhi ketentuan dalam maksim relevansi, kita harus memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

36

kontribusi yang sesuai dengan konteks pembicaraan pada saat melakukan kegiatan

tuturan dengan mitra tutur. Apabila kita memberikan respon diluar konteks

pembicaraan yang seharusnya terhadap mitra tutur kita, tentu gal demikian

dianggap melanggar ketentuan dalam maksim relevansi. Di bawah ini merupakan

cuplikan percakapan yang dianggap melanggar ketentuan dari maksim relevansi.

a. Data 11

Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu anggota kelompok mahasiswa

yang sedang mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Glotis itu alat untuk apa?”

Mahasiswa: “Glotis itu alat untuk, Aaaaa…maaf pak saya tadi habis dari

toilet?”

b. Data 12

Konteks: Dosen menyuruh mahasiswa untuk memotret catatan yang ada di

papan tulis, dari pada harus mencatat. Kemudian, ada salah satu mahasiswa

yang maju ke depan untuk mengisi daya baterai handphone pada colokan

listrik di samping papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Oh, saya kira mau moto. Ngecas yaa?”

Mahasiswa: “Di kos ga ada listrik pak hehehe.”

c. Data 13

Konteks: Dosen menanyakan seputar materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Adi, sebutkan macam-macam bentuk perubahan fonem.”

Adi: “maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk?”

d. Data 14

Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa selaku audience, apakah sudah

jelas apa yang disampaikan oleh salah satu anggota kelompok presentasi

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mba Hana, apakah sudah jelas yang dijelaskan oleh Mario?”

Hana: “Kan kemarin saya menjelaskan ini juga pak.”

Dosen: “Sudah jelas atau tidak?”

Hana: “Kurang jelas pak.”

e. Data 15

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kemudian yang kedua. Yang kedua masalah retrofleksi. Dimana

terjadinya mas Dipta?”

Dipta: “Saya agak lupa, tapi akan dijelaskan oleh kak Regina.”

Dosen: “Baik.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

37

Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa yang mempresentasikan materi

di kelas.

Kelima data di atas merupakan cuplikan percakapan yang melanggar ketentuan

dari maksim relevansi. Penyebab pelanggarannya akan dijelaskan sebagai berikut:

Cuplikan percakapan pada data 11 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

relevansi karena, jawaban yang diberikan mahasiswa atas pertanyaan dari dosen

tidak relevan atau tidak sesuai dengan konteks pertanyaan. Pertanyaan dosen

yakni “Glotis itu alat untuk apa?”. Bila dilihat dari pertanyaannya, tentu dosen

mengharapkan mahasiswa tersebut untuk menjelaskan fungsi dari glotis itu apa.

Akan tetapi, jawaban dari mahasiswa yakni “Glotis itu alat untuk, aaa…maaf pak

saya tadi habis dari toilet.” Tentu jawaban yang diberikan oleh mahasiswa tidak

relevan dengan pertanyaan yang diberikan oleh dosen.

Cuplikan percakapan pada data 12 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

relevansi karena, karena jawaban mahasiswa yakni “di kos tidak ada listrik pak

hehehe” tidak sesuai atau tidak relevan dengan pertanyaan dari dosen yakni “Oh

saya kira mau moto. Ngecas yaa?”.

Cuplikan percakapan pada data 13 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

relevansi karena, jawaban mahasiswa atas pertanyaan dari dosen tidak relevan

atau tidak sesuai. Dosen mengharapkan mahasiswa tersebut menyebutkan macam-

macam bentuk perubahan fonem, akan tetapi mahasiswa justru menjawab dengan

jawaban yakni “maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk”.

Cuplikan percakapan pada data 14 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

relevansi karena, jawaban yang diberikan oleh Hana yakni “Kan kemarin saya

menjelaskan ini juga pak” tidak ada relevansinya dengan pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

38

diajukan oleh dosen yakni “Mba Hana, apakah sudah jelas yang dijelaskan oleh

Mario?

Cuplikan percakapan pada data 15 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

relevansi karena, jawaban Dipta atas pertanyaan dosen tidak relevan. Dosen

mengharapkan Dipta untuk menjawab pertanyaannya dengan menjelaskan

masalah retrofleksi. Akan tetapi, Dipta justru menjawab dengan tuturan “Saya

agak lupa, tapi akan dijelaskan oleh kak Regina”.

4.1.4 Pelanggaran Maksim Cara/Pelaksanaan

Di dalam maksim cara/pelaksanaan mengharuskan setiap peserta percakapan

menuturkan tuturannya secara langsung, tidak kabur, tidak taksa, dan tidak

berlebih-lebihan, serta runtut. Adapun kaidah dalam maksim cara/pelaksanaan

sebagai berikut:

1) Hindari ungkapan yang tidak jelas,

2) Hindari ungkapan yang membingungkan,

3) Hindari ungkapan berkepanjangan

4) Ungkapkan sesuatu secara runtut

Data di bawah ini merupakan cuplikan percakapan yang dianggap melanggar

ketentuan dari maksim cara/pelaksanaan.

a. Data 16

Konteks: Dosen sedang menjelaskan materi seputar proses zeroisasi dalam

kebahasaan.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Ada ciri lain yang perlu teman-teman ketahui, bahwa zeroisasi

adalah proses yang sangat dominan dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh

penutur seperti teman-teman semuanya. Kata-kata. Cirinya yaa.. kata-kata

yang biasanya dikatakan dalam percakapan sehari-hari itu pada umumnya

adalah bentuk-bentuk dari zeroisasi. Misalnya untuk menyatakan “SUDAH”

biasanya teman-teman lebih memilih menggunakan kata “UDAH”.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

39

Mahasiswa: “Su..su..”

Dosen: “Yaa.. itu yang special yaaa.”

b. Data 17

Konteks: Dosen sedang menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas

mengenai HOT (High Other Thingking).

Bentuk tuturan:

Dosen: “Nah yang ketiga, ketika KD indikator sudah HOT, pembelajaran

dirancang HOT, maka penilaiannya juga harus?”

Mahasiswa: “HOT”

Dosen: “Gitu. Maka penilaiannya juga harus?”

Mahasiswa: “HOT”

c. Data 18

Konteks: Dosen mengajak mahasiswa untuk berpikir mengenai pembuatan

soal yang memiliki kesukaran tingkat atas dan berkualitas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kalau menganalisis puisi bagaiman? Gampang atau tidak? Kalau

menemukan tokoh gampang ndak?”

Mahasiswa: “Gampang.”

Dosen: “Kalau menemukan latar bisa ndak?”

Mahasiswa: “Bisa.”

Dosen: “Nah kalau menemukan amanat gampang ndak?”

Mahasiswa X: “Tergantung pak.”

Ketiga data di atas merupakan cuplikan percakapan yang dianggap melanggar

ketentuan dari maksim cara/pelaksanaan. Di bawah ini akan dijelaskan mengapa

cuplikan percakapan di atas dianggap melanggar ketentuan dari maksim

cara/pelaksanaan:

Cuplikan percakapan pada data 16 dianggap melanggar maksim

cara/pelaksanaan karena, adanya satu tuturan yang tidak jelas dan mengandung

makna yang kabur. Kekaburan makna dari tuturan di atas dapat dilihat pada

tuturan dari mahasiswa yakni, tuturan “Su..su..”. tuturan tersebut, memiliki

kekaburan makna yang dapat menimbulkan banyak kemungkinan persepsi atau

penafsiran yang bermacam-macam, karena tidak jelas apa yang dimaksud dengan

tuturan “Su..su..” itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

40

Cuplikan percakapan pada data 17 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

cara/pelaksanan. Apabila kita lihat pada cuplikan percakapan pada data 2,

pengucapan kata “HOT” yang berulang kali dituturkan oleh mahasiswa dan dosen

mengandung kekaburan makna yang bisa ditafsirkan berbeda-beda oleh orang

yang tidak paham konteks pembicaraannya.

Cuplikan percakapan pada data 18 dianggap melanggar ketentuan dari maksim

cara/pelaksanaan karena, karena jawaban yang diberikan mahasiswa X yakni,

“Tergantung pak.” Mengandung ketaksaan atau ketidakjelasan, atas pertanyaan

dosen yang menanyakan apakah dalam menemukan amanat pada puisi gampang

atau tidak. Jawaban mahasiswa X kurang spesifik sehingga menimbulkan kurang

jelasnya maksud dari tuturan “Tergantung pak” pada jawaban yang ia berikan.

4.2 Implikatur Percakapan Khusus

Yule (1996: 74) menyatakan implikatur percakapan khusus terjadi dalam

konteks yang sangat khusus di mana mitra tutur mengasumsikan informasi secara

lokal. Oleh karena itu, implikatur percakapan khusus sangat memerlukan konteks

dan pengetahuan khusus untuk menyimpulkan apa yang diperlukan. Implikatur

percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan

mengetahui/merujuk konteks (sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta

kebersamaan pengetahuan mereka. Hanya dengan pengetahuan khusus itulah

makna atau implikatur dapat diturunkan.

Di bawah ini akan dipaparkan secara urut berdasarkan nomor data, mengenai

implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam percakapan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

41

dianggap melanggar ketentuan dari beberapa maksim. Antara lain, maksim

kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara/pelaksanan.

Sebanyak delapan belas data di atas adalah cuplikan percakapan yang

melanggar prinsip kerja sama dalam maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim

relevansi, dan maksim cara/pelaksanaan. Dibalik pelanggaran prinsip kerja sama

pada data cuplikan percakapan di atas, terdapat implikatur percakapan yang

terkandung di dalamnya. Di bawah ini akan dipaparkan implikatur percakapan

yang terkandung pada cuplikan percakapan di atas sesuai dengan nomor data.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung dalam pelanggaran maksim

pada data 1 yaitu, dosen ingin mengingatkan kepada semua mahasiswa bahwa,

boleh saja melihat dari buku, namun tidak diperkenankan melihat atau mengambil

contoh dari internet.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 2 yaitu, moderator ingin menjelaskan alasan dari ketidaktepatan waktu

dalam sesi presentasi oleh kelompok, karena materi yang cukup banyak, serta

perlunya penegasan dari dosen. Hal itu disampaikan agar semua mahasiswa di

kelas dapat memahami alasan dari ketidaktepatan waktu tersebut.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 3 yaitu, dosen menjelaskan kepada mahasiswa bahwa dalam kata

“PUTRI” tidak hanya terdapat satu bunyi vokal saja, melainkan terdapat dua

bunyi vokal, yaitu bunyi vokal “U” dan “I”.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 4 yaitu, mahasiswa yang bernama Septa ingin menyampaikan bahwa ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

42

merasa penjelasan dari Mario kurang bisa dipahami, karena suaranya yang terlalu

kecil sehingga tidak bisa didengar dengan baik.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 5 yaitu, moderator ingin menyampaikan bahwa tiga pertanyaan sisa

tidak mungkin bisa terjawab semua karena waktu yang tersisa hanya lima menit.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakpan

pada data 6 yaitu, dosen ingin menegaskan bahwa dalam memilih indikator

sebenarnya tidak hanya terbatas tiga saja, tetapi bisa lebih dari tiga.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 7 yaitu, tidak benar bahwa kata “PUTERA” memiliki lima silabel.

Dalam kata “PUTERA” hanya terdapat tiga silabel saja, yaitu PU, TE, dan RA.

Oleh karena itu dosen kembali menanyakan pertanyaan yang yang sama kepada

mahasiswa yang lain, secara tidak langsung bertujuan untuk menyindir Asumta

bahwa jawaban yang Asumta berikan ternyata salah.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 8 yaitu, dosen mengingatkan Asumta bahwa tidak benar bahwa ciri

khusus dari anaftiksis itu adalah perubahan silabel. Jawaban yang benar atas

pertanyaan dari dosen mengenai ciri khusus dari anaftiksis adalah perubahan

bunyi vokal dan konsonan.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 9 yaitu, dosen ingin menjelaskan proses palatalisasi terjadi di palatum

(Langit-langit mulut), bukan di belakang lidah seperti yang dikatakan oleh Mario.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

43

Proses terjadinya yaitu pangkal lidah diangkat kea rah langit-langit atas pada

rongga mulut.

Implikatur percakapan yang terkandung dalam cuplikan percakapan pada data

10 yaitu, dosen menegaskan tidak benar bahwa proses fisimilasi terjadi pada kata-

kata benda, melainkan pada kata bentukan, sesuai dengan apa yang ditekankan

oleh dosen.

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 11 yaitu, mahasiswa tersebut secara tidak langsung ingin menjelaskan

bahwa ketika materi tentang fungsi glotis yang ditanyakan oleh dosen itu

dijelaskan di kelas, mahasiswa tersebut kebetulan sedang tidak berada di kelas,

karena mahasiswa itu sedang pergi ke toilet. Oleh karena itu, mahasiswa tersebut

tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 12 yaitu, mahasiswa tersebut ingin menyampaikan bahwa alasaannya mengisi

daya handphone di kelas karena, di kos (tempat tinggal) nya tidak memiliki aliran

listrik. Namun tuturan tersebut juga dengan maksud ingin memberikan sedikit

candaan kepada dosen yang bertanya.

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 13 yaitu, mahasiswa ingin menjelaskan ke dosen bahwa dia tidak bisa

menyebutkan macam-macam bentuk perubahan fonem, karena pada saat materi

tersebut dijelaskan di pertemuan sebelumnya, mahasiswa tersebut tidak mengikuti

proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

44

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 14 yaitu, Hana bermaksud untuk menyampaikan kepada dosen bahwa

sebenarnya apa yang sedang dijelaskan Mario sudah pernah dijelaskan olehnya

pada pertemuan sebelumnya. Jadi apabila dosen bertanya apakah sudah jelas atau

tidak penjelasan dari Mario, tentu sudah jelas dan bisa dipahami olehnya, karena

sudah pernah dijelaskan olehnya pada pertemuan sebelumnya.

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 15 yaitu, Dipta ingin menjelaskan bahwa untuk materi retrofleksi bukan

bagian dirinya untuk menjelaskan, melainkan bagian dari temannya.

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 16 yaitu, maksud dari tuturan “Su..su” yang diungkapkan oleh salah satu

mahasiswa di atas merupakan bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat

bagian timur Indonesia dalam penyebutan kata “sudah”. Tuturan tersebut

diungkapkan mahasiswa itu sebagai respon terhadap penjelasan dari dosen yang

kebetulan memberikan contoh dengan kata “sudah”. Apabila kita tidak memahami

konteks pembicaraan, memang bisa saja terjadi penafsiran yang menjurus ke

makna yang jorok, atau tuturan yang tidak sopan.

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 17 yaitu, Jika orang yang tidak memahami arti kata “HOT” dalam konteks

percakapan di atas tentunya akan mengartikannya sebagai kata “PANAS” apabila

merujuk kepada kata “HOT” dalam bahasa inggris. Namun maksud sebenarnya

dari kata “HOT” di atas merupakan kepanjangan dari High Other Thingking

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

45

berhubungan dengan materi yang ada pada mata kuliah kurikulum bahasa

Indonesia.

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan pada

data 18 yaitu, maksud tuturan mahasiswa X adalah ia ingin menyampaikan bahwa

dalam menentukan amanat dari sebuah puisi sebenarnya gampang-gampang

susah. Tergantung dari seberapa rumit isi dan bahasa yang digunakan dalam puisi

tersebut.

4.3 Pembahasan Hasil Analisis

Pada subbab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian dari analisis

pelanggaran prinsip kerja sama, yakni pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran

maksim kualitas, pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim

cara/pelaksanaan. Selain itu peneliti juga akan mendeskripasikan implikatur

percakapan khusus yang terkandung di dalam pelanggaran beberapa maksim

tersebut.

4.3.1 Analisis Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

Suatu percakapan dianggap berhasil apabila memenuhi ketentuan dalam teori

prinsip kerja sama Grice yakni, maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim

relevansi, dan maksim cara/pelaksanaan. Apabila dalam suatu percakapan, baik

penutur ataupun mitra tutur tidak memenuhi ketentuan dari keempat maksim

tersebut maka dianggap melanggar ketentuan dari prinsip kerja sama Grice. Dari

hasil analisis percakapan yang terjadi pada saat pembelajaran di kelas B semester

II Program Studi Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma ditemukan

beberapa pelanggaran maksim, yakni pelanggaran maksim kuantias, pelanggaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

46

maksim kualitas, pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim

cara/pelaksanaan.

4.3.1.1 Maksim Kuantitas

Di dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan memberikan

informasi yang cukup atau informasi yang diberikan tidak melebihi dari apa yang

dibutuhkan mitra tutur. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, maka seorang

penutur dianggap melanggar maksim kuantitas. Berdasarkan data yang diperoleh

oleh peneliti, terdapat lima pelanggaran maksim kuantitas yang terjadi pada proses

pembelajaran di kelas B semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma pada mata kuliah Fonologi dan Kurikulum Bahasa

Indonesia. Ada pun pelanggaran maksim tersebut terjadi pada data percakapan

1,2, 3, 4, dan 5.

1) Konteks: Seorang mahasiswa bertanya kepada dosen apakah dalam

membuat contoh indikator, boleh mengambil contoh dari buku atau tidak.

Karena apabila boleh, mahasiswa tersebut akan mengambil contoh dari

internet saja.

Mahasiswa: “Pak boleh ambil dari buku?”

Dosen: “Boleh. Asal jangan dari internet.”

Cuplikan percakapan pada data (1) dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, telah memberikan jawaban atau informasi melebihi dari yang dibutuhkan

oleh mahasiswa. Pelanggaran yang terjadi terlihat dari tuturan “Asal jangan dari

internet.” Tambahan informasi tersebut sebenarnya melebihi dari apa yang

dibutuhkan oleh mahasiswa atas pertanyaan “Pak boleh ambil di buku?”. Apa bila

dosen hanya menjawab “Boleh” tentu tidak akan ada pelanggaran maksim

kuantitas disana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

47

2) Konteks: Dosen meminta moderator untuk melanjutkan ke sesi tanya

jawab dalam proses perkuliahan, setelah kelompok presentasi selesai

menjelaskan materi.

Bentuk Tuturan:

Dosen: “Baik itu tadi adalah proses-proses perubahan fonem yang kita

bahas hari ini. Selanjutnya moderator bisa membuka termin kedua,

pembahasan dari kelompok pembahas.”

Moderator: “Baik teman-teman, selanjutnya kita masuk pada termin

kedua. Sebelumnya minta maaf atas ketidak tepatan waktu. mengingat

pembahasan oleh kelompok penyaji juga cukup banyak dan perlunya

penjelasan dari pak Danang. Langsung saja kita masuk ke termin yang

kedua yaitu pembahasan dari kelompok pembahas.”

Cuplikan percakapan pada data 2 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, adanya informasi berlebih yang dituturkan oleh moderator dalam

menanggapi perintah dari dosen. Pada cuplikan percakapan di atas, dosen

meminta moderator untuk melanjutkan proses pembelajaran ke termin kedua,

yaitu pembahasan dari kelompok pembahas. Namun, sang moderator

menambahkan informasi seperti “Sebelumnya minta maaf atas ketidaktepatan

waktu, mengingat pembahasan oleh kelompok peyaji cukup banyak dan perlunya

penjelasan dari pak Danang.” Yang mengakibatkan adanya informasi yang

berlebihan, tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mitra tutur.

3) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Baik saya ulangi. Asumta, di dalam kata “ PUTRI” ini terdiri atas

bunyi vokal dan konsonan. Coba tolong sebutkan bunyi vokal dari kata “

PUTRI”.

Mahasiswa:“U”

Dosen:“U saja? U dan? U dan I”

Cuplikan percakapan pada data 3 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, informasi yang diberikan tidak seinformatif dari apa yang dibutuhkan oleh

mitra tutur. Jawaban dari si mahasiswa atas pertanyaan dosen yang menanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

48

di dalam kata “PUTRI” terdiri dari berapa bunyi vokal dan konsonan, kemudian

dosen memerintahkan mahasiswa tersebut untuk menyebutkan bunyi vokal dari

kata “PUTRI”. Kemudian, si mahasiswa hanya menjawab “U” saja sedangkan

dalam kata “PUTRI” terdapat dua bunyi vokal yaitu vokal “U” dan “I”.

4) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa apakah penjelasan

dari salah satu mahasiswa yang mempresentasikan materi sudah jelas atau

tidak. Karena suara dari mahasiswa yang mempresentasikan materi kurang

keras, sehingga kurang terdengar dengan jelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mba Septa, jelaskah apa yang dijelaskan oleh mas Mario?”

Mahasiswa: “Kurang jelas pak. Suaranya kurang terdengar. Jadi gak tau

dia ngomong apa.”

Cuplikan percakapan pada data 4 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, mahasiswa memberikan informasi yang melebihi dari apa yang

dibutuhkan dosen. Dosen hanya menanyakan apakah mahasiswa tersebut merasa

jelas atas penjelasan dari Mario. Kemudian mahasiswa itu menjawab “Kurang

jelas pak. Suaranya kurang terdengar. Jadi gak tau dia ngomong apa.” Apabila

mahasiswa tersebut hanya menjawab “Kurang jelas pak.” Tentu tidak akan

melanggar prinsip dari maksim kuantitas. Karena, jawaban yang diberikan sesuai

dengan apa yang dibutuhkan oleh dosen.

5) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa yang menjadi moderator,

masih tersisa berapa pertanyaan yang belum dijawab oleh kelompok

presentasi.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Sampai dimana pembahasan tadi?”

Moderator: “Pertanyaan ketiga pak.”

Dosen: “Masih ada berapa pertanyaan?”

Moderator: “Tiga pertanyaan lagi, dan waktu menjawab tersisa 5 menit.”

Cuplikan percakapan pada data 5 dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena, moderator memberikan informasi yang berlebihan dalam menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

49

pertanyaan dari dosen. Dosen menanyakan masih ada berapa pertanyaan lagi yang

belum terjawab. Kemudian, moderator menjawab “Tiga pertanyaan lagi, dan

waktu menjawab tersisa 5 menit.” Apabila moderator hanya menjawab “Tiga

pertanyaan lagi.” Tentu tidak akan melanggar dari ketentuan dalam maksim

kuantitas, karena informasi yagn diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

mitra tutur.

4.3.1.2 Maksim Kualitas

Di dalam maksim kualitas, seorang penutur harus menyampaikan sesuatu

yang benar, nyata dan sesuai fakta yang sebenarnya di dalam bertutur. Apabila

seorang penutur menyampaikan sesuatu yang salah dan menyimpang dari

kebenaran yang sebenarnya, maka seorang penutur tersebut dianggap melanggar

ketentuan dari maskim kualitas. Berdasarkan dari data yang diperoleh oleh

peneliti pada percakapan pembelajaran di kelas B semester II Prodi Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terdapat lima

pelanggaran maksim kualitas. Yakni, terjadi pada data 6, 7, 8, 9, dan 10.

6) Konteks: Dosen mengomentari hasil tugas dari mahasiswa yang dituliskan

di papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kalau saya, ini tidak akan saya gabung jadi satu. Ini bisa

dipisahkan, jadi tidak hanya satu. Berarti indikatornya ada berapa?”

Mahasiswa: “tiga pak.”

Dosen: “hahhhh? Banyak.. tidak hanya 3.”

Cuplikan percakapan pada data 6 dianggap melanggar ketentun makasim

kualitas Karena, mahasiswa mengatakan sesuatu yang salah. Dosen bertanya

kepada mahasiswa ada berapakah pilihan indikator yang dapat digunakan.

Kemudian mahasiswa menjawab hanya ada tiga indikator. Namun yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

50

sebenarnya pilihan indikator tidak hanya tiga, melainkan ada banyak indikator

yang dapat digunakan. Jadi, dalam kasus ini mahasiswa melanggar ketentuan di

dalam maksim kualitas karena mengatakan sesuatu yang salah.

7) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang sedang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Asumta, menurut Asumta ada berapa silabel dalam kata

“PUTERA‟?”

Asumta: “Lima pak.”

Dosen: “Lima? Ada berapa?”

Asumta: “Eeee dua pak.”

Dosen: “Teman-teman ada berapa silabel dalam kata “PUTERA”?”

Mahasiswa: “Tiga pak.”

Cuplikan percakapan pada data 7 dianggap melanggar ketentuan maksim

kualitas karena, mahasiswa yang bernama Asumta, memberikan jawaban yang

salah atas pertanyaan dosen, yang menanyakan berapakah silabel yang terdapat

dalam kata “PUTERA”.

8) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa tentang ciri-ciri khusus dari

anaftiksis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Baik Asumta, tolong sebutkan ciri-ciri khusus dari anaftiksis?”

Asumta: “Aaaaa.. perubahan silabel pak.”

Dosen: “Salah. Saya ulangi, apa ciri khusus dari anaftiksis?”

Asumta: “Eeeee…..”

Dosen: “Teman-teman apa ciri khusus dari anftiksis?

Mahasiswa: “Perubahan vokal dan konsonan pak.”

Dosen: “Yaaa.. tolong diingat ya Asumta”

Cuplikan percakapan pada data 8 dianggap melanggar maksim kualitas

karena, Pelanggaran terjadi karena, mahasiswa yang bernama Asumta telah

memberikan informasi yang salah. Asumta mengatakan ciri-ciri dari anaftiksis

adalah perubahan silabel, sedangkan ciri-ciri dari anaftiksis yang benar adalah

perubahan vokal dan konsonan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

51

9) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mas Mario, palatalisasi terjadi dimana?”

Mario: “Di…. Belakang lidah pak.”

Dosen: “di belakang lidah? Di? Pala…tum. Yang terjadi apa? Yang terjadi

adalah pangkal lidah diangkat ke arah langit-langit atas.”

Cuplikan percakapan pada data 9 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim kualitas Karena, , mahasiswa yang bernama Mario telah memberikan

jawaban atau pernyataan yang salah atas pertanyaan dari dosen, mengenai di mana

terjadinya palatalisasi. Mario mengatakan palatalisasi terjadi di belakang lidah,

sedangkan jawaban yang benar adalah palatalisasi terjadi di palatum, yang

mengakibatkan pangkal lidah terangkat ke langit-langit atas.

10) Konteks: Dosen bertanya kepada semua mahasiswa mengenai materi di

kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Fisimilasi terjadi pada pada bentuk-bentuk kata , kata kerja.

Situasinya adalah kelas kata kerja. Terjadi pada kata-kata ben?”

Mahasiswa: “Benda”

Dosen: “Bennn…tukan.”

Cuplikan percakapan pada data 10 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim kualitas karena, jawaban dari mahasiswa atas pertanyaan dosen tidak

tepat atau salah. Dapat dilihat dari cuplikan percakapan di atas, dosen bertanya

mengenai terjadinya proses fisimilasi terjadi pada kata-kata bentukan. Namun,

mahasiswa menjawab dengan jawaban kata benda. Tentu jawaban tersebut adalah

jawaban yang salah. Sehingga melanggar ketentuan pada maksim kualitas, yang

mengharuskan seorang penutur harus memberikan informasi yang benar, sesuai

dengan fakta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

52

4.3.1.3 Maksim Relevansi

Di dalam maksim relevansi, penutur dan mitra hendaknya memberikan

kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan. Dengan kata

lain, untuk memenuhi ketentuan dalam maksim relevansi, kita harus memberikan

kontribusi yang sesuai dengan konteks pembicaraan pada saat melakukan kegiatan

tuturan dengan mitra tutur. Apabila kita memberikan respon diluar konteks

pembicaraan yang seharusnya terhadap mitra tutur kita, hal demikian dianggap

melanggar ketentuan dalam maksim relevansi. Berdasarkan dari data penelitian

yang dilakukan pada percakapan pembelajaran di kelas B semester II Prodi

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, ditemukan

lima pelanggaran. Yakni, pada data 11, 12, 13, 14, dan 15.

11) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu anggota kelompok mahasiswa

yang sedang mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Glotis itu alat untuk apa?”

Mahasiswa: “Glotis itu alat untuk, Aaaaa…maaf pak saya tadi habis dari

toilet?”

Cuplikan percakapan pada data 11 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim relevansi karena, jawaban yang diberikan mahasiswa atas pertanyaan dari

dosen tidak relevan atau tidak sesuai dengan konteks pertanyaan. Pertanyaan

dosen yakni “Glotis itu alat untuk apa?”. Bila dilihat dari pertanyaannya, tentu

dosen mengharapkan mahasiswa tersebut untuk menjelaskan fungsi dari glotis itu

apa. Akan tetapi, jawaban dari mahasiswa yakni “Glotis itu alat untuk, aaa…maaf

pak saya tadi habis dari toilet.” Tentu jawaban yang diberikan oleh mahasiswa

tidak relevan dengan pertanyaan yang diberikan oleh dosen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

53

12) Konteks: Dosen menyuruh mahasiswa untuk memotret catatan yang ada

di papan tulis, dari pada harus mencatat. Kemudian, ada salah satu

mahasiswa yang maju ke depan untuk mengisi daya baterai handphone

pada colokan listrik di samping papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Oh, saya kira mau moto. Ngecas yaa?”

Mahasiswa: “Di kos ga ada listrik pak hehehe.”

Cuplikan percakapan pada data 12 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim relevansi karena, karena jawaban mahasiswa yakni “di kos tidak ada

listrik pak hehehe” tidak sesuai atau tidak relevan dengan pertanyaan dari dosen

yakni “Oh saya kira mau moto. Ngecas yaa?”

13) Konteks: Dosen menanyakan seputar materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Adi, sebutkan macam-macam bentuk perubahan fonem.”

Adi: “maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk?”

Cuplikan percakapan pada data 13 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim relevansi karena, jawaban mahasiswa atas pertanyaan dari dosen tidak

relevan atau tidak sesuai. Dosen mengharapkan mahasiswa tersebut menyebutkan

macam-macam bentuk perubahan fonem, akan tetapi mahasiswa justru menjawab

dengan jawaban yakni “maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk”.

14) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa selaku audience, apakah

sudah jelas apa yang disampaikan oleh salah satu anggota kelompok

presentasi.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mba Hana, apakah sudah jelas yang dijelaskan oleh Mario?”

Hana: “Kan kemarin saya menjelaskan ini juga pak.”

Dosen: “Sudah jelas atau tidak?”

Hana: “Kurang jelas pak.”

Cuplikan percakapan pada data 14 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim relevansi karena, jawaban yang diberikan oleh Hana yakni “Kan kemarin

saya menjelaskan ini juga pak” tidak ada relevansinya dengan pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

54

diajukan oleh dosen yakni “Mba Hana, apakah sudah jelas yang dijelaskan oleh

Mario?

15) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa yang mempresentasikan

materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kemudian yang kedua. Yang kedua masalah retrofleksi. Dimana

terjadinya mas Dipta?”

Dipta: “Saya agak lupa, tapi akan dijelaskan oleh kak Regina.”

Dosen: “Baik.”

Cuplikan percakapan pada data 15 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim relevansi karena, jawaban Dipta atas pertanyaan dosen tidak relevan.

Dosen mengharapkan Dipta untuk menjawab pertanyaannya dengan menjelaskan

masalah retrofleksi. Akan tetapi, Dipta justru menjawab dengan tuturan “Saya

agak lupa, tapi akan dijelaskan oleh kak Regina”.

4.3.1.4 Maksim Cara/Pelaksanaan

Di dalam maksim cara/pelaksanaan mengharuskan setiap peserta

percakapan menuturkan tuturannya secara langsung, tidak kabur, tidak taksa, dan

tidak berlebih-lebihan, serta runtut. Adapun kaidah dalam maksim

cara/pelaksanaan sebagai berikut:

1) Hindari ungkapan yang tidak jelas,

2) Hindari ungkapan yang membingungkan,

3) Hindari ungkapan berkepanjangan

4) Ungkapkan sesuatu secara runtut

Berdasarkan data hasil penelitian, terdapat tiga pelanggaran maksim

cara/pelaksanaan pada percakapan pembelajaran di kelas B semester II Prodi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

55

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Yakni, data

16, 17, dan 18.

16) Konteks: Dosen sedang menjelaskan materi seputar proses zeroisasi

dalam kebahasaan.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Ada ciri lain yang perlu teman-teman ketahui, bahwa zeroisasi

adalah proses yang sangat dominan dalam penggunaan bahasa Indonesia

oleh penutur seperti teman-teman semuanya. Kata-kata. Cirinya yaa.. kata-

kata yang biasanya dikatakan dalam percakapan sehari-hari itu pada

umumnya adalah bentuk-bentuk dari zeroisasi. Misalnya untuk

menyatakan “SUDAH” biasanya teman-teman lebih memilih

menggunakan kata “UDAH”.”

Mahasiswa: “Su..su..”

Dosen: “Yaa.. itu yang special yaaa.”

Cuplikan percakapan pada data 16 dianggap melanggar maksim

cara/pelaksanaan karena, adanya satu tuturan yang tidak jelas dan mengandung

makna yang kabur. Kekaburan makna dari tuturan di atas dapat dilihat pada

tuturan dari mahasiswa yakni, tuturan “Su..su..”. tuturan tersebut, memiliki

kekaburan makna yang dapat menimbulkan banyak kemungkinan persepsi atau

penafsiran yang bermacam-macam, karena tidak jelas apa yang dimaksud dengan

tuturan “Su..su..” itu.

17) Konteks: Dosen sedang menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas

mengenai HOT (High Other Thingking).

Bentuk tuturan:

Dosen: “Nah yang ketiga, ketika KD indikator sudah HOT, pembelajaran

dirancang HOT, maka penilaiannya juga harus?”

Mahasiswa: “HOT”

Dosen: “Gitu. Maka penilaiannya juga harus?”

Mahasiswa: “HOT”

Cuplikan percakapan pada data 17 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim cara/pelaksanan. Apabila kita lihat pada cuplikan percakapan pada data 2,

pengucapan kata “HOT” yang berulang kali dituturkan oleh mahasiswa dan dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

56

mengandung kekaburan makna yang bisa ditafsirkan berbeda-beda oleh orang

yang tidak paham konteks pembicaraannya.

18) Konteks: Dosen mengajak mahasiswa untuk berpikir mengenai

pembuatan soal yang memiliki kesukaran tingkat atas dan berkualitas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kalau menganalisis puisi bagaiman? Gampang atau tidak? Kalau

menemukan tokoh gampang ndak?”

Mahasiswa: “Gampang.”

Dosen: “Kalau menemukan latar bisa ndak?”

Mahasiswa: “Bisa.”

Dosen: “Nah kalau menemukan amanat gampang ndak?”

Mahasiswa X: “Tergantung pak.”

Cuplikan percakapan pada data 18 dianggap melanggar ketentuan dari

maksim cara/pelaksanaan karena, karena jawaban yang diberikan mahasiswa X

yakni, “Tergantung pak.” Mengandung ketaksaan atau ketidakjelasan, atas

pertanyaan dosen yang menanyakan apakah dalam menemukan amanat pada puisi

gampang atau tidak. Jawaban mahasiswa X kurang spesifik sehingga

menimbulkan kurang jelasnya maksud dari tuturan “Tergantung pak” pada

jawaban yang ia berikan.

4.3.2 Analisis Implikatur Percakapan Khusus

Yule (1996: 74) menyatakan implikatur percakapan khusus terjadi dalam

konteks yang sangat khusus di mana mitra tutur mengasumsikan informasi secara

lokal. Oleh karena itu, implikatur percakapan khusus sangat memerlukan konteks

dan pengetahuan khusus untuk menyimpulkan apa yang diperlukan. Implikatur

percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan

mengetahui/merujuk konteks (sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta

kebersamaan pengetahuan mereka. Hanya dengan pengetahuan khusus itulah

makna atau implikatur dapat diturunkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

57

Pada penelitian ini ditemukan beberapa implikatur percakapan khusus yang

terkandung dalam data pelanggaran prinsip kerja sama. Yakni, percakapan yang

terjadi di kelas B Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

1) Konteks: Seorang mahasiswa bertanya kepada dosen apakah dalam

membuat contoh indikator, boleh mengambil contoh dari buku atau tidak.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: “Pak boleh ambil dari buku?”

Dosen: “Boleh. Asal jangan dari internet.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung pada data (1) yaitu, dosen

ingin mengingatkan kepada semua mahasiswa bahwa, boleh saja melihat dari

buku, namun tidak diperkenankan melihat atau mengambil contoh dari internet.

Apabila melihat jawaban dari dosen, tentu informasi yang diberikan melebihi dari

informasi yang dibutuhkan mahasiswa. Namun agar maksud dan himbauan dosen

tersebut dapat dimengerti oleh mahasiswa, maka timbullah pernyataan yakni

“Boleh. Asal jangan dari internet.” Pada akhirnya, mahasiswa tidak mengambil

contoh dari internet, karena mahasiswa memahami maksud dan konnteks

pernyataan dari dosen tersebut. Hal ini sejalan dengan teori implikatur percakapan

khusus yakni, implikatur percakapan khusus sangat memerlukan konteks dan

pengetahuan khusus untuk menyimpulkan apa yang diperlukan. Implikatur

percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan

mengetahui/merujuk konteks (sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta

kebersamaan pengetahuan mereka.

2) Konteks: Dosen meminta moderator untuk melanjutkan ke sesi tanya

jawab dalam proses perkuliahan, setelah kelompok presentasi selesai

menjelaskan materi.

Bentuk Tuturan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

58

Dosen: “Baik itu tadi adalah proses-proses perubahan fonem yang kita

bahas hari ini. Selanjutnya moderator bisa membuka termin kedua,

pembahasan dari kelompok pembahas.”

Moderator: “Baik teman-teman, selanjutnya kita masuk pada termin

kedua. Sebelumnya minta maaf atas ketidak tepatan waktu. mengingat

pembahasan oleh kelompok penyaji juga cukup banyak dan perlunya

penjelasan dari pak Danang. Langsung saja kita masuk ke termin yang

kedua yaitu pembahasan dari kelompok pembahas.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 2 yaitu, moderator ingin menjelaskan alasan dari

ketidaktepatan waktu dalam sesi presentasi oleh kelompok, karena materi yang

cukup banyak, serta perlunya penegasan dari dosen. Hal itu disampaikan agar

semua mahasiswa di kelas dapat memahami alasan dari ketidaktepatan waktu

tersebut. Meskipun jawaban dari moderator tidak sesuai dari perintah dosen, untuk

melanjutkan kegiatan perkuliahan pada termin kedua, namun semua mahasiswa

dan dosen dapat memahami maksud dari pernyataan moderator yakni, “Baik

teman-teman, selanjutnya kita masuk pada termin kedua. Sebelumnya minta maaf

atas ketidak tepatan waktu. mengingat pembahasan oleh kelompok penyaji juga

cukup banyak dan perlunya penjelasan dari pak Danang. Langsung saja kita

masuk ke termin yang kedua yaitu pembahasan dari kelompok pembahas.” Karena

adanya pengetahuan yang sama pada semua mahasiswa dan dosen mengenai

konteks percakapan tersebut. Hal ini sejalan dengan teori implikatur percakapan

khusus yakni, implikatur percakapan khusus sangat memerlukan konteks dan

pengetahuan khusus untuk menyimpulkan apa yang diperlukan. Implikatur

percakapan khusus merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan

mengetahui/merujuk konteks (sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta

kebersamaan pengetahuan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

59

3) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas, namun mahasiswa tersebut tidak bisa

menjawab pertanyaan dengan benar.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Baik saya ulangi. Asumta, di dalam kata “ PUTRI” ini terdiri

atas bunyi vokal dan konsonan. Coba tolong sebutkan bunyi vokal dari

kata “ PUTRI”.

Mahasiswa:“U”

Dosen:“U saja? U dan? U dan I”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 3 yaitu, dosen menjelaskan kepada mahasiswa bahwa dalam

kata “PUTRI” tidak hanya terdapat satu bunyi vokal saja, melainkan terdapat dua

bunyi vokal, yaitu bunyi vokal “U” dan “I”. Adanya tambahan pertanyaan dari

dosen dapat diterima oleh mahasiswa tersebut, karena mahasiswa tersebut

memahami konteks pernyataan dari dosen yang bermaksud untuk menjelaskan

kembali kepada mahasiswa tersebut yang masih saja tidak memahami materi. Hal

ini tentu saja sejalan dengan teori implikatur percakapan khusus yakni, implikatur

percakapan khusus sangat memerlukan konteks dan pengetahuan khusus untuk

menyimpulkan apa yang diperlukan. Implikatur percakapan khusus merupakan

makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks

(sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan

mereka.

4) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa apakah

penjelasan dari salah satu mahasiswa yang mempresentasikan materi

sudah jelas atau tidak. Karena suara dari mahasiswa yang

mempresentasikan materi kurang keras, sehingga kurang terdengar

dengan jelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mba Septa, jelaskah apa yang dijelaskan oleh mas Mario?”

Mahasiswa: “Kurang jelas pak. Suaranya kurang terdengar. Jadi gak tau

dia ngomong apa.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

60

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 4 yaitu, mahasiswa yang bernama Septa ingin

menyampaikan bahwa ia merasa penjelasan dari Mario kurang bisa dipahami,

karena suaranya yang terlalu kecil sehingga tidak bisa didengar dengan baik. Oleh

karena itu, dia memberikan informasi yang sebenarnya melebihi dari apa yang

dibutuhkan oleh dosen, berdasarkan pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa

yang bernama Septa. Dosen kemudian dapat memahami maksud dari mahasiswa

tersebut, karena dosen memahami konteks dari pernyataan itu. hal ini selaras

dengan teori implikatur percakapan khusus yakni, implikatur percakapan khusus

sangat memerlukan konteks dan pengetahuan khusus untuk menyimpulkan apa

yang diperlukan. Implikatur percakapan khusus merupakan makna yang

diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks (sosial)

percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan pengetahuan mereka.

5) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa yang menjadi moderator,

masih tersisa berapa pertanyaan yang belum dijawab oleh kelompok

presentasi.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Sampai dimana pembahasan tadi?”

Moderator: “Pertanyaan ketiga pak.”

Dosen: “Masih ada berapa pertanyaan?”

Moderator: “Tiga pertanyaan lagi, dan waktu menjawab tersisa 5

menit.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 5 yaitu, moderator ingin menyampaikan bahwa tiga

pertanyaan sisa tidak mungkin bisa terjawab semua karena waktu yang tersisa

hanya lima menit. Meski informasi yang diberikan moderator melebihi dari apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

61

yang sebenarnya dibutuhkan, namun dosen dapat memahami maksud dari

moderator.

6) Konteks: Dosen mengomentari hasil tugas dari mahasiswa yang

dituliskan di papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kalau saya, ini tidak akan saya gabung jadi satu. Ini bisa

dipisahkan, jadi tidak hanya satu. Berarti indikatornya ada berapa?”

Mahasiswa: “tiga pak.”

Dosen: “hahhhh? Banyak.. tidak hanya 3.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 6 yaitu, dosen ingin menegaskan bahwa dalam memilih

indikator sebenarnya tidak hanya terbatas tiga saja, tetapi bisa lebih dari tiga.

Tambahan informasi tersebut untuk memacu mahasiswa agar dapat mecari lagi

indikator yang sebenarnya tidak hanya terbatas tiga saja

7) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang sedang

mempresentasikan materi di kelas, namun mahasiswa tersebut tidak bisa

menjawab dengan benar.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Asumta, menurut Asumta ada berapa silabel dalam kata

“PUTERA‟?”

Asumta: “Lima pak.”

Dosen: “Lima? Ada berapa?”

Asumta: “Eeee dua pak.”

Dosen: “Teman-teman ada berapa silabel dalam kata “PUTERA”?”

Mahasiswa: “Tiga pak.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 7 yaitu, tidak benar bahwa kata “PUTERA” memiliki lima

silabel. Dalam kata “PUTERA” hanya terdapat tiga silabel saja, yaitu PU, TE,

dan RA. Oleh karena itu dosen kembali menanyakan pertanyaan yang yang sama

kepada mahasiswa yang lain, secara tidak langsung bertujuan untuk menyindir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

62

Asumta bahwa jawaban yang Asumta berikan ternyata salah. Sehingga pada

akhirnya Asumta dapat mengetahui jawaban yang sebenarnya.

8) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa tentang ciri-ciri khusus dari

anaftiksis, namun mahasiswa tersebut tidak bisa menjawab. Akhirnya

dosen bertanya kepada mahasiswa yang lain.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Baik Asumta, tolong sebutkan ciri-ciri khusus dari anaftiksis?”

Asumta: “Aaaaa.. perubahan silabel pak.”

Dosen: “Salah. Saya ulangi, apa ciri khusus dari anaftiksis?”

Asumta: “Eeeee…..”

Dosen: “Teman-teman apa ciri khusus dari anftiksis?

Mahasiswa: “Perubahan vokal dan konsonan pak.”

Dosen: “Yaaa.. tolong diingat ya Asumta”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 8 yaitu, dosen mengingatkan Asumta bahwa tidak benar

bahwa ciri khusus dari anaftiksis itu adalah perubahan silabel. Jawaban yang

benar atas pertanyaan dari dosen mengenai ciri khusus dari anaftiksis adalah

perubahan bunyi vokal dan konsonan. Dosen juga menginginkan agar Asumta

bisa mengerti akan ciri-ciri khusus dari anaftiksis.

9) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas, namun mahasiswa tersebut gtidak

dapat menjawab dengan benar.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mas Mario, palatalisasi terjadi dimana?”

Mario: “Di…. Belakang lidah pak.”

Dosen: “di belakang lidah? Di? Pala…tum. Yang terjadi apa? Yang

terjadi adalah pangkal lidah diangkat ke arah langit-langit atas.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 9 yaitu, dosen ingin menjelaskan proses palatalisasi terjadi

di palatum (Langit-langit mulut), bukan di belakang lidah seperti yang dikatakan

oleh Mario. Proses terjadinya yaitu pangkal lidah diangkat kea rah langit-langit

atas pada rongga mulut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

63

10) Konteks: Dosen bertanya kepada semua mahasiswa mengenai materi di

kelas, namun jawaban dari mahasiswa salah.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Fisimilasi terjadi pada pada bentuk-bentuk kata , kata kerja.

Situasinya adalah kelas kata kerja. Terjadi pada kata-kata ben?”

Mahasiswa: “Benda”

Dosen: “Bennn…tukan.”

Implikatur percakapan khsuus yang terkandung dalam cuplikan

percakapan pada data 10 yaitu, dosen menegaskan tidak benar bahwa proses

fisimilasi terjadi pada kata-kata benda, melainkan pada kata bentukan, sesuai

dengan apa yang ditekankan oleh dosen. Untuk memperbaiki jawaban yang salah

dari mahasiswa, akhirnya dosen menjawab sendiri atas pertanyaannya mengenai

terjadinya fisimilasi.

11) Konteks: Dosen bertanya kepada salah satu anggota kelompok

mahasiswa yang sedang mempresentasikan materi di kelas. mahasiswa

tidak dapat menjawab karena baru saja datang dari toilet.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Glotis itu alat untuk apa?”

Mahasiswa: “Glotis itu alat untuk, Aaaaa…maaf pak saya tadi habis dari

toilet?”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 11 yaitu, mahasiswa tersebut secara tidak langsung ingin

menjelaskan bahwa ketika materi tentang fungsi glotis yang ditanyakan oleh

dosen itu dijelaskan di kelas, mahasiswa tersebut kebetulan sedang tidak berada di

kelas, karena mahasiswa itu sedang pergi ke toilet. Oleh karena itu, mahasiswa

tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Walau pun jawaban dari

mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan pertanyaan dari dosen, namun karena

dosen memahami maksud dan konteks pembicaraannya maka dosen pun dapat

memaklumi. Hal ini sejalan dengan teori implikatur percakpan khsus yakni,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

64

implikatur percakapan khusus sangat memerlukan konteks dan pengetahuan

khusus untuk menyimpulkan apa yang diperlukan. Implikatur percakapan khusus

merupakan makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk

konteks (sosial) percakapan, hubungan antar pembicara serta kebersamaan

pengetahuan mereka.

12) Konteks: Dosen menyuruh mahasiswa untuk memotret catatan yang ada

di papan tulis, dari pada harus mencatat. Kemudian, ada salah satu

mahasiswa yang maju ke depan untuk mengisi daya baterai handphone

pada colokan listrik di samping papan tulis. Dosen pun mengira bahwa

mahasiswa tersebut ingin memotret catatan yang ada di papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Oh, saya kira mau moto. Ngecas yaa?”

Mahasiswa: “Di kos ga ada listrik pak hehehe.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 12 yaitu, mahasiswa tersebut ingin menyampaikan bahwa

alasaannya mengisi daya handphone di kelas karena, di kos (tempat tinggal) nya

tidak memiliki aliran listrik. Namun tuturan tersebut juga dengan maksud ingin

memberikan sedikit candaan kepada dosen yang bertanya. Apabila melihat dari

jawaban mahasiswa di atas, tentu jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan

pertanyaan dosen. Namun karena dosen memahami konteks pembicaraannya,

dosen pun dapat memaklumi bahwa sang anak sedang bercanda.

13) Konteks: Dosen menanyakan seputar materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya, namun Adi tidak bisa menjawab.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Adi, sebutkan macam-macam bentuk perubahan fonem.”

Adi: “maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk?”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 13 yaitu, mahasiswa ingin menjelaskan ke dosen bahwa dia

tidak bisa menyebutkan macam-macam bentuk perubahan fonem, karena pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

65

saat materi tersebut dijelaskan di pertemuan sebelumnya, mahasiswa tersebut

tidak mengikuti proses pembelajaran. Karena dosen memahami konteks

pembicaraannya, dosen dapat memaklumi mengapa Adi memberikan jawaban

yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikannya.

14) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa selaku audience, apakah

sudah jelas apa yang disampaikan oleh salah satu anggota kelompok

presentasi.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Mba Hana, apakah sudah jelas yang dijelaskan oleh Mario?”

Hana: “Kan kemarin saya menjelaskan ini juga pak.”

Dosen: “Sudah jelas atau tidak?”

Hana: “Kurang jelas pak.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 14 yaitu, Hana bermaksud untuk menyampaikan kepada

dosen bahwa sebenarnya apa yang sedang dijelaskan Mario sudah pernah

dijelaskan olehnya pada pertemuan sebelumnya. Jadi apabila dosen bertanya

apakah sudah jelas atau tidak penjelasan dari Mario, tentu sudah jelas dan bisa

dipahami olehnya, karena sudah pernah dijelaskan olehnya pada pertemuan

sebelumnya.

15) Konteks: Dosen bertanya kepada mahasiswa yang mempresentasikan

materi di kelas, namun mahasiswa tersebut lupa, kemudian melemparkan

pertanyaan kepada teman kelompoknya.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kemudian yang kedua. Yang kedua masalah retrofleksi. Dimana

terjadinya mas Dipta?”

Dipta: “Saya agak lupa, tapi akan dijelaskan oleh kak Regina.”

Dosen: “Baik.”

Implikatur percakapan yang terkandung di dalam cuplikan percakapan

pada data 15 yaitu, Dipta ingin menjelaskan bahwa untuk materi retrofleksi bukan

bagian dirinya untuk menjelaskan, melainkan bagian dari temannya. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

66

itu dia tidak bisa menjawab. Kemudian dosen juga dapat memahami karena dosen

paham akan maksud dari Dipta.

16) Konteks: Dosen sedang menjelaskan materi seputar proses zeroisasi

dalam kebahasaan.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Ada ciri lain yang perlu teman-teman ketahui, bahwa zeroisasi

adalah proses yang sangat dominan dalam penggunaan bahasa Indonesia

oleh penutur seperti teman-teman semuanya. Kata-kata. Cirinya yaa.. kata-

kata yang biasanya dikatakan dalam percakapan sehari-hari itu pada

umumnya adalah bentuk-bentuk dari zeroisasi. Misalnya untuk

menyatakan “SUDAH” biasanya teman-teman lebih memilih

menggunakan kata “UDAH”.”

Mahasiswa: “Su..su..”

Dosen: “Yaa.. itu yang special yaaa.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 16 yaitu, maksud dari tuturan “Su..su” yang diungkapkan

oleh salah satu mahasiswa di atas merupakan bahasa yang sering digunakan oleh

masyarakat bagian timur Indonesia dalam penyebutan kata “sudah”. Tuturan

tersebut diungkapkan mahasiswa itu sebagai respon terhadap penjelasan dari

dosen yang kebetulan memberikan contoh dengan kata “sudah”. Apabila kita tidak

memahami konteks pembicaraan, memang bisa saja terjadi penafsiran yang

menjurus ke makna yang jorok, atau tuturan yang tidak sopan. Namun dosen tidak

merasa bahwa apa yang dikatakan oleh mahasiswa merupakan kata yang menjurus

kepada kata yang tidak sopan, karena dosen memahami konteks pembicaraan.

Yang mana, mereka sedang mengucapkan kata sudah dalam bahasa daerah

Indonesia bagian timur.

17) Konteks: Dosen sedang menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas

mengenai HOT (High Other Thingking).

Bentuk tuturan:

Dosen: “Nah yang ketiga, ketika KD indikator sudah HOT, pembelajaran

dirancang HOT, maka penilaiannya juga harus?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

67

Mahasiswa: “HOT”

Dosen: “Gitu. Maka penilaiannya juga harus?”

Mahasiswa: “HOT”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 17 yaitu, Jika orang yang tidak memahami arti kata “HOT”

dalam konteks percakapan di atas tentunya akan mengartikannya sebagai kata

“PANAS” apabila merujuk kepada kata “HOT” dalam bahasa inggris. Namun

maksud sebenarnya dari kata “HOT” di atas merupakan kepanjangan dari High

Other Thingking berhubungan dengan materi yang ada pada mata kuliah

kurikulum bahasa Indonesia. Namun karena dosen dan mahasiswa sudah sama-

sama mengetahui maksud dari kata “HOT” itu, maka tidak ada satu pun dari

mereka yang salah mengartikan maksud dari kata tersebut.

18) Konteks: Dosen mengajak mahasiswa untuk berpikir mengenai

pembuatan soal yang memiliki kesukaran tingkat atas dan berkualitas.

Bentuk tuturan:

Dosen: “Kalau menganalisis puisi bagaiman? Gampang atau tidak?

Kalau menemukan tokoh gampang ndak?”

Mahasiswa: “Gampang.”

Dosen: “Kalau menemukan latar bisa ndak?”

Mahasiswa: “Bisa.”

Dosen: “Nah kalau menemukan amanat gampang ndak?”

Mahasiswa X: “Tergantung pak.”

Implikatur percakapan khusus yang terkandung di dalam cuplikan

percakapan pada data 18 yaitu, maksud tuturan mahasiswa X adalah ia ingin

menyampaikan bahwa dalam menentukan amanat dari sebuah puisi sebenarnya

gampang-gampang susah. Tergantung dari seberapa rumit isi dan bahasa yang

digunakan dalam puisi tersebut. Dosen tidak mempermasalahkan jawaban yang

sebenarnya tidak sesuai dengan pertanyaan darinya, karena dia paham akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

68

maksud dari mahasiswa X tersebut jika untuk menemukan amanat bisa gampang,

bisa tidak. Tergantung dari kerumitan isi cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

69

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, simpulan dari penelitian ini adalah

sebagai beriktu.

1) Pada penelitian ini ditemukan beberapa pelanggaran prinsip kerja sama

pada maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim

cara/pelaksanaan. Pada maksim kuantitas ditemukan lima pelanggaran

maksim yakni pada data 1, data 2, data 3, data 4, dan data 5. Pada maksim

kualitas ditemukan lima pelanggaran maksim yakni pada data 6, data 7,

data 8, data 9, dan data 10. Pada maksim relevansi juga ditemukan lima

pelanggaran maksim yakni pada data 11, data 12, data 13, data 14, dan

data 15. Pada maksim cara/pelaksanaan hanya ditemukan tiga pelanggaran

maksim yakni pada data 16, data 17, dan data 18.

2) Pada setiap pelanggaran maksim selalu ditemukan implikatur percakapan

khusus, yang bertujuan untuk menerangkan apa yang mungkin diartikan,

disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur yang berbeda dengan apa yang

sebenarnya yang dikatakan oleh penutur, dengan mengetahui konteks serta

pengetahuan khusus untuk memahami maksud tuturan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyadari bahwa hasil yang

didapatkan belum sempurna, dan tentunya masih banyak hal lain yang bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

70

ditambahkan. Oleh karena peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut.

1) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dalam bidang

pragmatik, mungkin bisa menggunakan penelitian ini sebagai referensi.

2) Bagi peneliti lain yang ini melakukan penelelitian yang serupa, mungkin

bisa mencari objek penelitian yang belum banyak dilakukan oleh peneliti

manapun, contohnya menganalisis pelanggaran prinsip kerja sama pada

percakapan di pusat keramaian seperti di pasar tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

71

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Gilian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana (edisi terjemahan oleh I.

Soetikno). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Derseta, Melisa. 2018. Pengembangan Budaya Baca Level Akademik Dengan

Strategi Metakognisi Pada Mahasiswa Semester V Pendidikan Bahasa

Satra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Hasan, Erliana. 2005. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT. Rafika Aditama.

KBBI,Online. “Catat”. Dalam https://kbbi.web.id/catat/html/, diakses 04/04/2019.

KBBI,Online.“Komunikasi”.DalamHttps//:kbbi.kemdikbud.go.id/entri/komunikas

i, diakses 04.04.2019.

KBBI, Online. “Simak”. Dalam https://kbbi.id/simak/html, diakses 04.04.2019.

Kemendikbud.go.id.”Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia”.

Tersedia: https://www.kemendikbud.go.id/main/blog/2018/07, diakses

04.04.2019.

Nababan, P.w.j. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nadir, F.X. 2009. Pragmatik dan Penenlitian Pragmatik. Yogyakakrta: Graha

Ilmu

Nugraheni, Yunita. 2010. Analisis Implikatur Pada Naskah Film Harry Potter

And The Goblet Of Fier. Journal. Semarang: Universitas

Muhammadiyah.

Pranowo. 2009. Kesantunan Bahasa Tokoh Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit

USD.

Pratistya, Rully. 2015. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur Dalam

Acara Debat TV ONE Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesai.

Jakarta:Erlangga.

Rahardi, Kunjana. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

73

LAMPIRAN

DATA TUTURAN PENELITIAN

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 1

Waktu tuturan: 06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada salah satu anggota kelompok mahasiswa

yang sedang mempresentasikan materi di kelas yang baru saja

datang dari toilet.

Bentuk tuturan:

Dosen: Glotis itu alat untuk apa?

Mahasiswa: Glotis itu alat untuk, Aaaaa…maaf pak saya tadi

habis dari toilet?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang dituturkan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan

oleh mitra tutur.

Implikatur:

Tidak bisa menjelaskan pertanyaan dari dosen karena pada saat

materi tersebut dijelaskan, mahasiswa tersebut sedang pergi ke

toilet.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 2

Waktu tuturan: 06 Mei 2019

Konteks:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

74

Dosen bertanya kepada beberapa mahasiswa seputar materi yang

sudah dibahas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Adi, apa ciri proses glotaliasasi?

Adi: Sebentar pak, Aaaaaaa….

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan.

Implikatur:

Adi meminta kesempatan untuk memikirkan jawaban dari

pertanyaan dosen mengenai ciri glotalisasi.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 3

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen menyuruh mahasiswa untuk memotret catatan yang ada di

papan tulis, dari pada harus mencatat. Kemudian, ada salah satu

mahasiswa yang maju ke depan untuk mengisi daya baterai

handphone pada colokan listrik di samping papan tulis.

Bentuk tuturan:

Dosen: Oh, saya kira mau moto. Ngecas yaa…

Mahasiswa: Di kos ga ada listrik pak hehehe.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

75

lawan tutur tanyakan.

Implikatur:

Menjawab pertanyaan dosen dengan sedikit candaan bahwa,

alasannya mengisi daya telepon genggamnya di kelas karena di

kossannya tidak memiliki aliran listrik.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 4

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mehasiswa, apakah sudah menyelesaikan

tugas mencari indikator.

Bentuk tuturan:

Dosen: Apakah anda sudah menyelesaikan?

Mahasiswa: Pak, boleh 3 kan?

Dosen: Boleh, asal tidak boleh hanya satu.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi dan maksim kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan lawan

tutur, serta terdapat jawaban yang melebihi informasi yang

dibutuhkan.

Implikatur:

Mahasiswa bertanya untuk memastikan apakah indikatornya boleh

lebih dari tiga, kemudian dosen menjawab dan menegaskan bahwa

indikator tidak boleh hanya satu saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

76

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 5

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen memerintahkan mahasiswa untuk menuliskan hasil dari

tugas yang diberikan dosen ke depan.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Pak saya boleh ijin ke toilet?

Dosen: Ya silahkan. Saya kira mau menuliskan ke depan.

Mahasiswa: Hehee, enggak pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan melebihi dari yang dibutuhkan lawan

tutur.

Implikatur:

Dosen mengira bahwa mahasiswa yang maju ke depan hendak

menuliskan jawaban ke papan tulis, namun ternyata mahasiswa

tersebut mau ijin ke toilet.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 6

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Seorang mahasiswa bertanya kepada dosen apakah dalam

membuat contoh indikator, boleh mengambil contoh dari buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

77

atau tidak.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Pak boleh ambil dari buku?

Dosen: Boleh. Asal jangan dari internet.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Informasi yang diberikan melebihi dari apa yang dibutuhkan.

Implikatur:

Dosen ingin menegaskan bahwa tidak masalah apabila harus

melihat dari buku, tetapi tidak diperbolehkan melihat atau

mengambil contoh dari internet.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 7

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen memperbaiki kesalahan hasil dari tugas mahasiswa yang

sedang menuliskan jawaban di papan tulis.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Tidak boleh sama pak?

Dosen: Ya boleh saja. Tapi masak sudah mengoperasikan kok

mengoperasikan lagi.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Informasi yang diberikan melebihi dari yang dibutuhkan

Implikatur:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

78

Dosen ingin menyampaikan bahwa dalam membuat indikator

banyak sekali pilihan indikator yang bisa digunakan. Jadi lebih

baik cari lagi indikator yang lain daripada harus mengulang

indikator yang sama.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 8

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen mengomentari hasil tugas dari mahasiswa yang dituliskan

di papan tuis.

Bentuk tuturan:

Dosen: Kalau saya, ini tidak akan saya gabung jadi satu. Ini bisa

dipisahkan, jadi tidak hanya satu. Berarti indikatornya ada berapa?

Mahasiswa: tiga pak.

Dosen: hahhhh? Banyak.. tidak hanya 3.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak benar.

Implikatur:

Jawaban yang dikatan oleh mahasiswa tidak benar, jika indikator

hanya ada tiga.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 9

Waktu tuturan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

79

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen mengajak mahasiswa untuk berpikir mengenai pembuatan

soal yang memiliki tingkat kesukaran tingkat atas dan berkualitas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Kalau menganalisis puisi bagaiman? Gampang atau tidak?

Kalau menemukan tokoh gampang ndak?

Mahasiswa: Gampang.

Dosen: Kalau menemukan latar bisa ndak?

Mahasiswa: Bisa.

Dosen: Nah kalau menemukan amanat gampang ndak?

Mahasiswa: Tergantung pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim cara.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan mengandung makna yang samara tau

kurang jelas.

Implikatur:

Dalam menemukan amanat pada puisi, tergantung dari tingkat

kerumitan isi puisi itu sendiri.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 10

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen ingin mengirimkan file panduan penilaian kepada

mahasiswa.

Bentuk tuturan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

80

Dosen: Kalau yang file panduan penilaian belum saya bagikan

ya?

Mahasiswa: Belum pak.

Dosen: Nanti saya kirimkan ke alamat email siapa?

Mahasiswa: Ayoo siapa?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan yang

diberikan.

Implikatur:

Ingin menanyakan kepada mahasiswa yang lain, ke alamat email

manakah dosen harus mengirim file pandua penilaian.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 11

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen menanyakan seputar materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya.

Bentuk tuturan:

Dosen: Adi, sebutkan macam-macam bentuk perubahan

fonem.

Mahasiswa: maaf pak minggu yang lalu saya tidak masuk?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak relevan dengan apa yang ditanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

81

mitra tutur.

Implikatur:

Mahasiswa tersebut ingin menjelaskan bahwa dia tidak bisa

menjawab pertanyaan dari dosen karena pada pertemuan

sebelumnya ia tidak mengikuti proses pembelajaran.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 12

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Mahasiswa yang sedang mempresentasikan materi ingin

mengakhiri penjelasannya, namun ada satu pokok pembahasan

yang belum dijelaskan.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa 1: Baik, saya rasa cukup penjelasan dari saya,

selanjutnya akan dijelaskan oleh teman saya.

Mahasiswa 2: Eh yang kalau belum.

Mahasiswa 1: Oh iya.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan yang

disampaikan oleh lawan tutur.

Implikatur:

Ingin memberitahukan bahwa ada satu contoh yang belum

dijelaskan oleh presentator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

82

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 13

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen menyuruh mahasiswa untuk mencari apakah kata-kata di

depan ada di kamus besar bahasa Indonesia. Seperti kata

“TELADAN”.

Bentuk tuturan:

Dosen: Coba dicari di kamus besar, apakah kata-kata di depan ada

di kamus besar?

Mahasiswa: Ada pak. Tapi kalau yang teladan, bahasa bakunya

“teladan” buka “tauladan”.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

menyatakan informasi melebihi dari yang dibutuhkan lawan tutur.

Implikatur:

Ingin menjelaskan bahwa dalam kamus besar bahasa Indonesia,

kata “TELADAN” adalah kata yang baku. Sedangkan kata

“TAULADAN” tidak baku dan tidak terdapat di kamus besar

bahasa Indonesia.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 14

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

83

Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang sedang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Asumta, menurut Asumta ada berapa silabel dalam

kata “PUTERA’?

Asumta: Lima pak.

Dosen: Lima? Ada berapa?

Asumta: Eeee dua pak.

Dosen: Teman-teman ada berapa silabel dalam kata “PUTERA”?

Mahasiswa: Dua pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak benar.

Implikatur:

Dalam kata “PUTERA” terdapat dua silabel, bukan lima.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 15

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen kembali menanyakan kepada mahasiswa yang sedang

mempresentasikan materi, seputar materi yang dibahas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Apa ciri-cirinya?

Asumta: Perubahan bunyi

Dosen: Teman-teman apa ciri anaftiksis?

Mahasiswa: Perubahan bunyi vokal dan konsonan pak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

84

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Memberikan informasi yang kurang jelas.

Implikatur:

Ciri-ciri dari anftiksis bukan hanya perubahan bunyi, tetapi ciri-

cirinya adalah perubahan bunyi vokal dan konsonan.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 16

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa tentang ciri-ciri khusus dari

anaftiksis.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik Asumta, tolong sebutkan ciri-ciri khusus dari

anaftiksis?

Asumta: Aaaaa.. perubahan silabel pak.

Dosen: Salah. Saya ulangi, apa ciri khusus dari anaftiksis?

Asumta: Eeeee…..

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuta yang salah

Implikatur:

Tidak benar bahwa ciri khusus dari anftiksis adalah perubahan

silabel. Yang benar adalah, ciri khusus dari silabel yaitu,

perubahan vokal dan konsonan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

85

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 17

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa selaku audience, apakah sudah

jelas apa yang disampaikan oleh salah satu anggota presentator.

Bentuk tuturan:

Dosen: Mba Hana, apakah sudah jelas yang dijelaskan oleh

Mario?

Hana: Kan kemarin saya menjelaskan ini juga pak.

Dosen: Sudah jelas atau tidak?

Hana: Kurang jelas pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi.

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan

yang diajukan oleh lawan tutur.

Implikatur:

Hana ingin menjelaskan kepada dosen, bahwa apa yang sudah

dijelaskan oleh Mario, sudah pernah dijelaskan oleh Hana pada

pertemuan sebelumnya.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 18

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

86

Dosen menanggapi penampilan kelompok presentasi yang kurang

menguasai materi.

Bentuk tuturan:

Dosen: Sebenarnya pembahasan ini sudah pernah dijelaskan oleh

kelompok sebelumnya ya. Seharusnya teman-teman sudah bisa

dengan lancer dalam menjelaskan kembali. Inilah gambaran hasil

dari perkuliahan kita selama berapa bulan?

Mahasiswa 1: Tiga bulan pak.

Mahasiswa 2: Lima bulan pak.

Dosen: Iya sekitar lima bulanan yaa.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas.

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak benar.

Implikatur:

Perkuliahan sudah berlangsung selama lima bulan, bukan tuga

bulan.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 19

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen menegur dua orang mahasiswa yang heboh sendiri dan asik

menonton video di handphone, ketika dosen sedang menjelaskan

di depan.

Bentuk tuturan:

Dosen: Itu Anisa di belakang heboh sendiri. Lagi ngapain?

Anisa: Iya pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

87

Dosen: Apa yang kalian tonton?

Anisa: Video pak.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan

oleh dosen.

Implikatur:

Merasa bingung ketika tiba-tiba ditanya oleh dosen.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 20

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Moderator mempersilahkan kelompok lima untuk memberikan

pertanyaan kepada kelompok presentasi.

Bentuk tuturan:

Moderator: Selanjutnya silahkan kelompok lima untuk

memberikan pertanyaan.

Mahasiswa kelompok 5: Sebenarnya pertanyaan kelompok kami

hampir sama dengan kelompok empat. Pertanyaannya

berhubungan dengan diftong.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas dan maksim relevansi.

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan

lawan tutur, serta informasi yang diberikan melebihi dari yang

dibutuhkan lawan tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

88

Implikatur:

Kelompok lima ingin menjelaskan bahwa pertanyaan yang mereka

ajukan tidak jauh berbeda dengan pertanyaan dari kelompok

sebelumnya, yaitu masih seputar diftong.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data:21

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Moderator memberikan kesempatan pada kelompok delapan untuk

memberikanpertanhyaam kepada kelompok presentasi.

Bentuk tuturan:

Moderator: Selanjutnya kelompok delapan silahkan memberikan

pertanyaan kepada kelompok presentasi.

Mahasiswa kelompok 8: Saya mewakili kelompok delapan.

Pertanyaannya adalah…..

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Informasi yang diberikan melebihi dari yang dibutuhkan.

Implikatur:

Ingin menyampaikan bahwa mahasiswa tersebut mewakili

kelompoknya dalam memberikan pertanyaan.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

89

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Kelompok sembilan mengajukan poetanyaan kepada kelompok

presentasi.

Bentuk tuturan:

Kelompok 9: Anafiksis dibagi menjadi tiga. Tolong berikan

contohnya masing-masing.

Kelompok presentasi: Maaf bisa diulang pertanyaannya?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan

atau yang dibutuhkan oleh lawan tutur

Implikatur:

Kelompok presentasi meminta pengulangan dari kelompok

penanya, karena pertanyaan yang diberikan kurang jelas.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 23

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen menyuruh salah satu mahasiswa untuk membuat pertanyaan

seputar materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

Bentuk tuturan:

Dosen: selanjutnya untuk suster. Suster, dapatkah suster

mengajukan pertanyaan berkaitan dengan flasifikasi vokal dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

90

bahasa Indonesia yang sekitar tiga pekan yang lalu kita bahas.

Suster: Apa saja flasisfikasi vokal dalam bahasa Indonesia?

Dosen: Pertanyaan dari suster, apakah flasifikasi vokal dalam

bahasa Indonesia? Baik, pertanyaan dari suster cukup baik, akan

dijawab oleh suster sendiri. Sebutkan flasikasi vokal dalam bahasa

Indonesia.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas dan maksim relevansi.

Indikator pelanggaran:

Memberikan informasi yang melebihi dari kebutuhan penanya

(mitra tutur), serta jawaban yang diberikan tidak relevan dengan

pertanyaan yang diajukan oleh penanya (mitra tutur).

Implikatur:

Memperjelas pertanyaan dari suster mengenai flasifikasi vokal

dalam bahasa Indonesia, yang kemudian harus dijawab oleh suster

sendiri.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 24

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa yang mempresentasikan materi

di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Kemudian yang kedua. Yang kedua masalah retrofleksi.

Dimana terjadinya mas Dipta?

Dipta: Saya agak lupa, tapi akan dijelaskan oleh kak Regina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

91

Dosen: Baik.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi.

Indikator pelanggaran:

Memberikan jawaban yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan

dari mitra tutur.

Implikatur:

Memberitahukan bahwa dia tidak mengetahui jawaban atas

pertanyaan dari dosen, namun masalah tersebut juga bukan bagian

dirinya untuk menjelaskan, tetapi bagian dari teman kelompoknya

yang lain.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 25

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Mas Mario, palatalisasi terjadi dimana?

Mario: Di…. Belakang lidah pak.

Dosen: di belakang lidah? Di? Pala…tum. Yang terjadi apa? Yang

terjadi adalah pangkal lidah diangkat kea rah langit-langit atas.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Memberikan jawaban yang tidak benar.

Implikatur:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

92

Tidak benar bahwa proses palatalisasi terjadi di belakang lidah.

Jawaban yang diberikan tidak benar. Jawaban yang benar atas

pertanyaan mengenai proses palatalisasi adalah terjadi di palatum.

Kemudian yang terjadi adalah pangkal lidah diangkat kearah

langit-langit atas.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 26

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen menjelaskan materi, sambil bertanya kepada semua

mahasiswa di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Glotis itu semacam peee? Pengatup yang akan membuka

dan menutup sesuai dengan kerja?

Mahasiswa 1: Tenggorokan (Kelompok yang menjawab

tenggorokan)

Mahasiswa 2: Kerongkongan (Kelompok yang menjawab

kerongkongan)

Dosen: Kerongkongan

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang tidak benar.

Implikatur:

Jawaban yang tepat dari proses terjadinya glotis yaitu sesuai

dengan kerja kerongkongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

93

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 27

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada beberapa mahasiswa di kelas mengenai

materi yang sedang dibahas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Tetapi dalam realisasinya, kita menemukan bahwa adanya

perubahan ketika vokal itu mendapatkan ham?

Mahasiswa: Hambatan….

Dosen: Dengan demikian, cirinya apa mas Adi?

Adi: Iya pak.

Dosen: Cirinya? Glotalisasi?

Adi: Aaaaaa……

Dosen: Mas Dimas?

Dimas: Terdapat hambatan dalam vokal.

Dosen: Oke. Cirinya adalah cenderung terjadi hambatan pada

silabel-silabel yang terdiri atas tali-tali vokal.

Pelanggaran maksim:

Peknggaran maksim relevansi dan kualitas

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan, serta

menyatakan sesuatu yang salah.

Implikatur:

Kurang mendengar pertanyaan dengan jelas, sehingga berharap

agar dosen mengulangi pertanyaan yang diajukan. Kemudian tidak

tepat jika ciri dari glotalisasi hanya terdapat hambatan dalam

vokal. Yang tepat adalah cenderung terjadi hambatan pada silabel-

silabel yang terdiri atas tali-tali vokal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

94

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 28

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Seorang mahasiswa bertanya kepada saya selaku peneliti yang

baru terlihat pada kegiatan pembelajaran di kelas.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa: Kok baru liat mas?

Peneliti: Aku lagi penelitian.

Mahasiswa: Oooo…angkatan berapa mas?

Peneliti: 14

Mahasiswa: Ooo.. aku angkatan 15 mas. Cuma shoper ke bawah.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi dan kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan,

serta adanya tuturan yang melebihi dari yang dibutuhkan oleh

lawan tutur.

Implikatur:

Peneliti ingin menyampaikan bahwa Ia sedang melakukan

penelitian untuk keperluan skripsi, sehingga baru terlihat pada

pertemuan saat itu. kemudian mahasiswa peserta mata kuliah

tersebut ingin menjelaskan bahwa dia bukan angkatan 2018, tetapi

angkatan 2015 yang mengambil mata kyuliah di semsester bawah,

atau semester dua.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

95

No. Data: 29

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada semua mhasiswa mengenai materi yang

sedang dibahas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik, kata stasiun terdiri dari berapa silabel?

Mahasiswa 1: 2

Mahasiswa 2: 3

Dosen: Antara lain?

Mahasiswa: Staaaa.. siiiii.. yunnn.

Pelanggaran maksim:

Pelanggran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan jawaban yang salah

Implikatur:

tidak benar bahwa kata stasiun terdiri dari 2 silabel. Yang benar

adalah kata stasiun terdiri dari 3 silabel, yaitu sta, si dan yun.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 30

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa mengenai materi yang dibahas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Dengan demikian, ciri dari asimilasi adalah?

Mahasiswa: Memiliki…..dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

96

Dosen: Terjadi pada?

Mahasiswa: Proses silabel.

Dosen: Silabel saja? Terjadi pada silabel yang memiliki bunyi

konsonan.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas.

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang kuran jelas atau kurang informatif.

Implikatur:

Jawaban dari mahasiswa kurang informatif apabila hanya

menjawab proses silabel saja. Jawaban yang tepat atas pertanyaan

dosen adalah “Terjadi pada silabel yang memiliki bunyi

konsonan.”

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 31

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada semua mahasiswa mengenai materi di

kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Fisimilasi terjadi pada pada bentuk-bentuk kata , kata

kerja. Situasinya adalah kelas kata kerja. Terjadi pada kata-kata

ben?

Mahasiswa: Benda

Dosen: Bennn…tukan.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

97

Indikator pelanggaran:

menyatakan sesuatru yang salah.

Implikatur:

Kelas kata kerja dalam proses fisimilasi terjadi pada kata-kata

bentukan, bukan terjadi pada kata-kata benda.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 32

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen sedang menjelaskan materi seputar proses zeroisasi dalam

kebahasaan.

Bentuk tuturan:

Dosen: Ada ciri lain yang perlu teman-teman ketahui, bahwa

zeroisasi adalah proses yang sangat dominan dalam penggunaan

bahasa Indonesia oleh penutur seperti teman-teman semuanya.

Kata-kata. Cirinya yaa.. kata-kata yang biasanya dikatakan dalam

percakapan sehari-hari itu pada umumnya adalah bentuk-bentuk

dari zeroisasi. Misalnya untuk menyatakan “SUDAH” biasanya

teman-teman lebih memilih menggunakan kata “UDAH”.

Mahasiswa: Su..su..

Dosen: Yaa.. itu yang special yaaa.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim cara

Indikator pelanggaran:

Menyatakan suatu kata yang bermakna rancu atau ambigu

Implikatur:

Maksud dari kata “Suu..Suu” di atas bukan untuk menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

98

bagian tubuh dari perempuan atau ingin menyatakan kata “Asu”

yang dalam bahasa Indonesia adalah “Anjing”. Namun, kata “

Su..Su..” di atas adalah kata yang biasa digunakan oleh

masyarakat bagian timur Indonesia untuk mengatakan kata “

SUDAH”.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 33

Waktu tuturan:

06 Mei 2019

Konteks:

Dosen meminta moderator untuk melanjutkan ke sesi tanya jawab

dalam proses perkuliahan, setelah kelompok presentasi selesai

menjelaskan materi.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik itu tadi adalah proses-proses perubahan fonem yang

kita bahas hari ini. Selanjutnya moderator bisa membuka termin

kedua, pembahasan dari kelompok pembahas.

Moderator: Baik teman-teman, selanjutnya kita masuk pada

termin kedua. Sebelumnya minta maaf atas ketidak tepatan waktu.

mengingat pembahasan oleh kelompok penyaji juga cukup banyak

dan perlunya penjelasan dari pak Danang. Langsung saja kita

masuk ke termin yang kedua yaitu pembahasan dari kelompok

pembahas.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang melebihi dari apa yang dibutuhkan oleh

mitra tutur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

99

Implikatur:

Moderator ingin meminta pengertian dari teman-teman mahasiswa

atas keterlambatan waktu pada kegiatan pembelajaran di kelas.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 34

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen sedang menjelaskan materi kepada mahasiswa di kelas

mengenai HOT (High Other Thingking).

Bentuk tuturan:

Dosen: Nah yang ketiga, ketika KD indikator sudah HOT,

pembelajaran dirancang HOT, maka penilaiannya juga harus?

Mahasiswa: HOT

Dosen: Gitu. Maka penilaiannya juga harus?

Mahasiswa: HOT

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim cara

Indikator pelanggaran:

Mengatakan satu kata yang memiliki makna yang masih kabur

atau kurang jelas.

Implikatur:

Kata HOT pada percakapan di atas sebenarnya adalah

kepanjangan dari High Other Thingking, bukan daiartikan sebagai

kata “PANAS” apabila diartikan dari bahasa inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

100

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 35

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen menjelaskan materi, kemudian memberikan contoh

pertanyaan kepada mahasiswa mengenai soal yang termasuk ke

dalam soal C1 pada mata kuliah kurikulum bahasa Indonesia.

Bentuk tuturan:

Dosen: Kalau mengingat itu berarti C1. Soalnya misalnya begini.

Berikut ini siapakah yang menjadi penulis layar terkembang?

A. Armin Pare

B. STA

C. Chairil Anwar

D. Hamka

Jawabannya apa?

Mahasiswa: Hamka

Dosen: Layar terkembang loo..

Mahasiswa: STA

Dosen: Iyaaa.. STA

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang salah

Implikatur:

Tidak benar bahwa penulis dari Layar Terkembang itu adalah

Hamka, melainkan STA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

101

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 36

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Dosen menyuruh salah satu mahasiswa untuk membaca hasil

rangkuman yang merupakan tugas pada pertemuan sebelumnya.

Bentuk tuturan:

Dosen: Ya kamu bacakan yang belum. Nanti saya tambahkan.

Sudah merangkum belum?

Mahasiswa: Sudah pak. Saya bacakan pak?

Dosen: Ya dibacakan. Membaca saja kok susah. Apa lagi kan

tidak dibaca, disuruh bicara.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Mengatakan sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh lawan bicara.

Implikatur:

Menyinggung mahasiswa yang takut kalau disuruh membacakan

hasil kerjanya.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 37

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Seoarang mahasiswa bertanya kepada teman sebangkunya

mengenai materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

102

Bentuk tuturan:

Mahasiswa 1: Ayass.. Ayass…Aayasssss.. ini kan kita disuruh ini

too. Ini masuknya kemana?

Mahasiswa 2: Tunggu tungguu.. gimana?

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pertanyaan yang

diberikan oleh lawan bicara.

Implikatur:

Mahasiswa2 yang ditanya oleh teman sebangkunya sedang ada

kegiatan yang lain, sehingga tidak bisa langsung menjawab

pertnayaan dari temannya. Kemudian, mahasiswa2 tersebut

meminta temannya untuk mengulang pertanyaan, karena

pertanyaannya kurang bisa ditangkap dengan baik olehnya.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 38

Waktu tuturan:

09 Mei 2019

Konteks:

Seorang mahasiswa mencoba menjelaskan dari pertanyaan teman

sebangkunya.

Bentuk tuturan:

Mahasiswa 1: Nah ini LOT apa HOT?

Mahasiswa 2: LOT

Mahasiswa 1: Yaaa.. trus bikin indikator.

Mahasiswa 2: Indikatornya yang mana?

Mahasiswa 1: Indikatornya yang ini. Kayak C3. C3 tadi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

103

Mengidentifikasi. Perintahnya apa? Perintahnya, menenyukan

misalnya yaaa.. menentukan apa? Gitu looo..

Mahasiswa 2: Ooooo..

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Memberikan informasi yang melebihi dari yang dibutuhkan mitra

tutur.

Implikatur:

Mahasiswa1 berusaha menjelaskan kepada Mahasiswa2 agar

Mahasiswa2 bisa memahami dengan jelas materi yang sedang

dibahas pada mata kuliah tersebut.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 39

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa yang sedang mepresentasikan

materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Silahkan sebutkan cirinya. Diftongisasi cirinya adalah

yang pertama?

Mahasiswa: Untuk diftongisasi, cirinya adalah yamg tadinya

hanya satu huruf, satu vokal saja itu menjadi dua. Seperti itu

teman-teman.

Dosen: Satu huruf atau satu bunyi?

Mahasiswa: Satu bunyi. Menjadi dua bunyi yaitu A dan U,

bacanya AU.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

104

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas dan maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Mengatakan sesuatu yang salah dan memberikan informasi

melebihi yang dibutuhkan oleh mitra tutur.

Implikatur:

Ciri dari diftongisasi adalah perubahan bunyi yang awalnya satu

bunyi menjadi dua bunyi, bukan satu huruf menjadi hurup seperti

yang dijelaskan oleh mahasiswa yang sedang mempresentasikan

materi di kelas. kemudian, mahasiswa meberikan informasi

melebihi dari yang dibutuhkan mitrab tutur dengan maksud untuk

memperjelas maksud dari jawaban yang diberikan.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 40

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa yang mempresentasikan materi

di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Mas Farhan dan teman-teman, contoh yang ketiga tentang

“TELADAN” ya. Menjadi TAU? TAULADAN. Dari mana anda

dapat bunyi “O” dari sini?

Mahasiswa: Bunyi “O” itu didapat dari “AU” yang “O” ini

didapat dari vokal “A” dan “U”. Oiya ini adalah contoh yang salah

ya teman-teman. Salah ketik. Mohon maaf. Soalnya di buku juga

tidak ada.

Pelanggaran maksim:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

105

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Menyampaikan sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh mitra tutur

Implikatur:

Salah satu mahasiswa yang sedang mempresentasikan materi ingin

menyampaikan bahwa ada salah satu contoh yang keliru akibat

dari kesalahan dari pengetikan, agar tidak diikuti oleh mahasiswa

lainnya yang menjadi audience.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 41

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa seputar materi yang dibahas di

kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Yang ditambahkan itu bunyi atau silabel?

Mahasiswa: Silabel

Dosen: Yang ditambahkan bunyi atau silabel?

Mahasiswa: Silabel

Dosen: Yang ditambahkan adalah bu? Bunyi yaaa..

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang salah.

Implikatur:

Tidak benar bahwa yang ditambahkan atas pertanyaan dosen

tersebut adalah silabel, tetapi yang ditambahkan adalah bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

106

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 42

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik Asumta, selanjutnya ya. Di dalam kata “PUTRI”

terdiri dari berapa silabel Asumta?

Mahasiswa: Dua

Dosen: Dua, yaitu?

Mahasiswa: U dan T

Dosen: U dan T? Salah.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang salah

Implikatur:

Tidak benar bahwa dalam kata “PUTRI” terdapat silabel “U” dan

“T”.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 43

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada asalah satu mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

107

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik saya ulangi. Asumta, di dalam kata “ PUTRI” ini

terdiri atas bunyi vokal dan konsonan. Coba tolong sebutkan bunyi

vokal dari kata “ PUTRI”.

Mahasiswa: U

Dosen: U saja? U dan? U dan I

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Informasi yagn diberikan tidak seinformatif yang dibutuhkan mitra

tutur.

Implikatur:

Bunyi vokal dalam kata “PUTRI” tidak hanya “U” saja melainkan

ada vokal “U” dan “I”.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 44

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

dosen bertanya kepada asalah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik selanjutnya bunyi konsonannya antara lain?

Mahasiswa: T dan U. Ehhh

Dosen: Kalau tidak bisa menyebutkan ngulang satu semester lagi

ya Asumta.

Pelanggaran maksim:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

108

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Tanggapan yang diberikan tidak sesuai dengan topik pembahasan.

Implikatur:

Dosen ingin memperingati mahasiswa yang tidak bisa menguasai

materi untuk mengulang mata kuliah yang sama pada semester

berikutnya.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 45

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa yang

mempresentasikan materi di kelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik Asumta, tolong sebutkan dan diulang apa ciri khusus

dari proses anaftiksis? Cirinya adalah?

Mahasiswa: Cirinya adalah penambahan bunyi vokal dan

konsonan.

Dosen: Baik terima kasih. Selanjutnya kontraksi. Saya ingatkan

ya. Kalau ada yang masih rancu, apa itu konsonan, apan itu vokal,

apa itu silabel, apa itu flaster, apa itu diftong, maka kemungkinan

itu nanti akan tinggal kelas. silahkan mengulang lagi untuk mata

kuliah fonologi.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi

Indikator pelanggaran:

Memberikan informasi melebihi dari yang dibutuhkan oleh mitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

109

tutur, serta tidak relevan dengan topik pembicaraan.

Implikatur:

Dosen ingin memperingati mahasiswa yang tidak bisa menguasai

materi pada mata kuliah fonologi untuk mengulang pada semester

berikutnya.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 46

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada salah satu mahasiswa apakah penjelasan

dari salah satu mahasiswa yang mempresentasikan materi sudah

jelas atau tidak. Karena suara dari mahasiswa yang

mempresentasikan materi kurang keras, sehingga kurang terdengar

dengan jelas.

Bentuk tuturan:

Dosen: Mba Septa, jelaskah apa yang dijelaskan oleh mas Mario?

Mahasiswa: Kurang jelas pak. Suaranya kurang terdengar. Jadi

gak tau dia ngomong apa.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Informasi yang diberikan melebihi dari yang dibutuhkan mitra

tutur

Implikatur:

Mahasiswa tersebut ingin menegaskan bahwa ketidakjelasan

penjelasan dari mahasiswa yang mempresentasikan materi

dikarenakan suaranya yang kurang terdengar dengan jalas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

110

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 47

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa yang mempresentasikan materi

di kelas.fonologi.

Bentuk tuturan:

Dosen: Baik mas Mario ciri apa yang bisa kita ketahui dari proses

perubahan ini?

Mahasiswa: Yang pertama menghilangkan silabel.

Dosen: Menjadi bentuk yagn lebih?

Mahasiswa: Sempurna

Dosen: Sempurna atau singkat?

Mahasiswa: Yang lebih singkat.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran kualitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu yang salah.

Implikatur:

Tidak benar bahwa menghilangkan silabel menjadikan bentuk

lebih sempurna, melainkan lebih singkat.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 48

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

111

Mahasiswa yang menjadi moderator pada kegiatan pembelajaran

di kelas membacakan kembali pertanyaan yang diberikan oleh

salah satu kelompok pembahas kepada kelompok presentasi.

Bentuk tuturan:

Moderator: Lalu yang terakhir itu apakah perubahan bunyi itu

dapat menghilangkan bunyi aslinya atau bunyi aslinya itu dapat

transformasi menjadi bunyi baru. Kepada kelompok penyaji

dipersilahkan untuk menjawab.

Kelompok penyaji: Baik, kami akan menjawab pertnyaan dari

kelompok pembahas.

Moderator: Diharapakan kepada audience untuk menjaga

kekondusifan diskusi kita saaat ini.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim relevansi

Indikator pelanggaran:

Mengatakan sesuatu yang diluar konteks pembicaraan.

Implikatur:

Moderator ingin memperingati mahasiswa yang menjadi audience

untuk tidak berbicara sendiri ketika kelompok presentasi ingin

menjelaskan.

DATA TUTURAN

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

No. Data: 49

Waktu tuturan:

13 Mei 2019

Konteks:

Dosen bertanya kepada mahasiswa yang menjadi moderator

berapa sisa pertanyaan yang belum dijawab oleh kelompok

presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

112

Bentuk tuturan:

Dosen: Sampai dimana pembahasan tadi?

Moderator: Pertanyaan ketiga pak.

Dosen: Masih ada berapa pertanyaan?

Moderator: Tiga pertanyaan lagi, dan waktu menjawab tersisa 5

menit.

Pelanggaran maksim:

Pelanggaran maksim kuantitas

Indikator pelanggaran:

Menyatakan sesuatu melebihi dari yagn dibutuhkan mitra tutur.

Implikatur:

Moderator ingin mengingatkan bahwa waktu presentasi tersisa

lima menit lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR … · 2020. 1. 15. · i pelanggaran prinsip kerja sama dan. implikatur percakapan. khusus yang terkandung pada pembelajaran mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI