Upload
anna-andany-lestari
View
608
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Pembagian tahapan usia kehamilan menjadi 3 trimester, jelas dr. Judi Januadi Endjun,
Sp.OG, Sonologist, pada dasarnya bertujuan membantu mengelompokkan waktu
perkembangan. Sehingga mudah untuk mempelajari proses fisiologis pembentukan janin.
Trimester pertama, contohnya, merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan
pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Di kurun waktu inilah dimulai keajaiban
kuasa Sang Khalik: sebuah sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi organisme yang
secara anatomik memiliki wujud manusia.
MINGGU KE-1
Merupakan perkembangan awal sejak ovulasi sampai implantasi. Spermatozoa bergerak
dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke saluran telur akibat kontraksi
otot-otot rahim dan saluran telur. Dari sekitar 200-300 juta spermatozoa yang dipancarkan
ke saluran kelamin wanita, tinggal 300-500 yang mencapai tempat pembuahan, meski
nantinya hanya 1 yang dibutuhkan untuk pembuahan. Hanya sperma terbaik yang dapat
membuahi sel telur.
Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan) ini berada di ampulla tuba fallopii,
yakni bagian terluas pada saluran telur yang terletak dekat dengan rahim. Sintesa inti sel
telur dan inti sel sperma inilah yang memungkinkan kromosom-kromosom dari masing-
masing inti sel melebur, memadukan semua gen, ciri fisik, sifat, dan temperamen dari ayah-
ibu pada bayi mereka.
Selanjutnya, hasil pembuahan ini melanjutkan perjalanannya menuju isthmus tuba (bagian
saluran telur tersempit yang memanjang dan menciut antara pangkal saluran telur dan
bagian pojok rahim/kornu uteri), sebelum memasuki rongga rahim dalam bentuk embrio.
Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri. Mula-mula menjadi 2 sel,
selanjutnya membelah diri secara deret ukur tanpa henti dengan selang waktu antara 12
dan 15 jam. Sambil terus membelah, zigot yang terdiri dari 12-16 sel dan berbentuk mirip
buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii menuju rahim.
Dibantu hormon yang dihasilkan oleh rahim, morula memantapkan implantasinya pada
lapisan endometrium (desidua) di dalam dinding rahim.
Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi embrio. Sambil terus
membelah sesuai pola deret ukur, sel-sel embrio menyusun diri membentuk tiga lapisan sel.
Sel paling luar disebut ektoderm, yang tengah mesoderm, dan lapisan terdalam disebut
endoderm. Ketiga kelompok sel inilah yang membentuk seluruh tubuh embrio beserta organ
pelengkapnya.
MINGGU KE-2
Di minggu ini, embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm. Sementara hCG (human
Chorionic Gonadotropin yang sering disebut hormon kehamilan) baru dapat dideteksi dalam
darah ibu pada hari ke-10 atau 11 setelah pembuahan, meski sebelumnya sudah dapat
dideteksi lewat media kultur. Karena itulah, kendati sebetulnya sudah dalam keadaan hamil,
bila tes urin dilakukan sebelum hari ke-10 sejak terlambat haid, bisa saja hasilnya negatif.
Jadi, untuk memastikan kehamilan, pemeriksaan serupa harus diulang beberapa hari
kemudian.
MINGGU KE-3
Pada hari ke-15 sampai ke-17, embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm. Hanya dalam
hitungan hari, yakni pada hari ke-17 sampai ke-19, ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5
mm.
Di minggu ini, cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai terbentuk. Bahkan,
di hari-hari terakhir saat cikal-bakal jantung janin mulai terbentuk, ukuran embrio sudah
mencapai 1,5-2,5 mm. Pembentukan mata pun mulai terjadi, meski rongga mata baru akan
tampak jelas di minggu ke-6. Secara keseluruhan, pada minggu ini sudah terdapat materi
genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon bayi.
Di kedua sisi tubuh embrio tumbuh suatu tonjolan kecil berupa sekelompok sel yang
merupakan cikal-bakal tangan. Selang beberapa hari kemudian, saat tunas tangan memipih,
pada kedua sisi tubuh sebelah bawah muncul tonjolan serupa yang merupakan cikal-bakal
kaki. Beberapa jenis obat antimual dan obat tidur, di antaranya thalidomide (semacam obat
penenang) yang dikonsumsi di awal-awal kehamilan,
terbukti menyebabkan kecacatan pada tangan dan kaki. Semisal berupa tonjolan daging
lantaran tak mencapai panjang dan bentuk anggota tubuh yang semestinya.
Demikian juga streptomisin dalam pengobatan TBC yang bisa menimbulkan gangguan pada
telinga. Atau kloramfenikol yang bisa membuat sumsum tulang janin rusak, hingga bayi
yang dilahirkan akan mengalami kelainan darah dan kelainan kulit yang dikenal sebagai
grey syndrome.
Jamu-jamuan dan dan obat-obat penyubur yang tak terkontrol, juga bisa berdampak buruk.
Yang mengandung DES (dietil bestrol), misal, ternyata berpeluang menimbulkan kelainan
pada alat kelamin bawah. Mulai tak terbentuknya lubang vagina sampai kemungkinan si
anak terkena kanker vagina kelak saat ia besar.
MINGGU KE-4
Dengan ukuran sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran
darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana.
Cikal-bakal otak sudah bisa dibedakan menjadi tiga bagian utama (prosensefalon,
mesensefalon, dan rombensefalon) yang kelak akan menjalankan fungsi masing-masing.
Malnutrisi pada ibu hamil akan merusak perkembangan otak janin.
Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal-bakal tulang belakang
sudah mengalami penebalan. Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat meski masih
berupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada minggu ini.
Fungsinya bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan
untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan sesuai
jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi
sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme janin.
MINGGU KE-5
Di minggu ini embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan telinga makin
sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan
cairan yang terdapat dalam selaput labirin telinga dalam. Demikian pula sistem pencernaan
makin sempurna dengan terjadi pembedaan yang kian nyata antara cikal-bakal usus besar
dan usus buntu. Bahkan cikal-bakal ginjal dan hati pun sudah terbentuk. Begitu juga struktur
muka secara keseluruhan mulai bisa “terbaca”.
MINGGU KE-6
Saat ini embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, pembuluh-pembuluh nadi di bagian
kepala kian jelas terbagi-bagi menurut tugas masing-masing. Di minggu ini rongga mulut
sudah tampak. Begitu juga struktur mata sudah terbentuk meski masih berjauhan letaknya.
Di tengah-tengah wajah muncul tonjolan hidung. Ruas-ruas tulang belakang sudah
terbentuk meski masih terlihat samar. Organ tubuh lain yang juga mulai berkembang di usia
kehamilan ini adalah pembungkus saraf, penciuman, kandung kemih, jari-jemari, bahkan
otot-otot punggung.
Kekurangan asam folat atau anemia akut bisa mengakibatkan janin mengalami fetal neural
tube defect (gangguan tabung saraf) dengan tak terbentuknya sebagian tulang belakang
janin sampai kepala dan otak janin.
MINGGU KE-7
Di minggu ini embrio diperkirakan berukuran sekitar 11-17 mm. Pembesaran kepala relatif
stabil, sementara tubuhnya yang menyerupai bentuk kubus mengalami pemanjangan meski
masih membungkuk seperti udang. Bagian ujung yang semula terlihat seperti ekor
kecebong menghilang akibat nekrosis atau kematian jaringan secara fisiologis. Ujung hidung
dan tonjolan telinga tampak jelas membentuk cikal-bakal
daun telinga yang sesungguhnya. Kendati kelopak mata masih terlihat samar.
Tunas-tunas lengan sudah menyiku, sementara jari-jari tangan pun sudah mengarah
terpisah satu sama lain. Sedangkan pemisahan jemari kakinya samar terlihat, meski telapak
kakinya masih rata. Tunas tangan yang lebih cepat tumbuh ketimbang tunas kaki inilah
yang agaknya bisa menjawab pertanyaan mengapa bayi kelak lebih dulu belajar memegang
benda-benda di sekitarnya ketimbang belajar berjalan.
Sistem saraf pusat, pembuluh-pembuluh nadi, dan saluran usus makin berkembang. Di
minggu ini pula proses penulangan tubuh dimulai. Sedangkan batas-batas antara cikal-bakal
lengkung ruas tulang belakang dan ruas-ruas tulang iga baru tampak sebagai alur-alur
memanjang. Begitu juga persendian pada bahu, panggul, dan lutut mulai kelihatan.
MINGGU KE-8
Pada akhir masa embrional ini, ukuran embrio mencapai kisaran 27-31 mm. Kepalanya
membulat dan wajah polos kekanak-kanakan mulai tampak nyata dengan tertariknya bagian
antara dahi dan pangkal hidung ke arah dalam, hingga kian memperjelas cikal-bakal
kemancungan hidung si janin.
Langit-langit mulut mulai terbentuk, begitu juga kelopak mata serta daun telinga luar.
Secara keseluruhan makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 5 gram. Meski
masih lemah, permulaan dari rangka tubuh secara keseluruhan sudah rampung dan lengkap
terbentuk dalam minggu ini. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum
sempurna. Semisal otak yang mulai mengirim sinyal/perintah ke organ-organ tubuh atau
hati yang mulai memproduksi sel-sel darah. Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak
secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam sejam.
MINGGU KE-9
Bila jenis kelaminnya laki-laki, di usia ini sudah bisa jelas dipastikan. Sementara perempuan
masih sesekali meragukan. Aktivitas menelan janin, rata-rata sebanyak 25 kali dalam satu
jam. Tangan janin pun mulai bergerak bebas. Dalam arti, tak lagi tergantung pada gerakan
tubuh. Sebentuk kuku pada setiap jari tangan dan kakinya muncul di minggu ini. Panjangnya
menjadi sekitar 10 cm dengan berat 20 gram. Dalam minggu ini pula pembentukan kulit dan
fungsinya berkembang menuju penyempurnaan.
MINGGU KE-10
Pada beberapa janin, aktivitas menelan dan menggerakkan tangannya secara bebas baru
dimulai minggu ini. Jenis kelamin perempuan bisa diidentifikasikan secara jelas di minggu
ini. Sistem otot dan saraf sudah mencapai tingkat kematangan. Selain telah mampu pula
mengirim dan menerima pesan dari otak. Dengan mulai berfungsinya sistem saraf, janin
sudah mampu melakukan gerak refleks. Bahkan kaki sudah mampu melakukan gerakan
menendang, misal.
MINGGU KE-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya
mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh
dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
MINGGU KE-12
Struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian sempurna. Di
usia ini umumnya ibu bisa mendengar denyut jantung bayinya, dengan memakai alat
khusus yang disebut fetal dophtone.
Di minggu ini sistem rangka tubuh memiliki pusat pembentukan tulang/osifikasi pada
sebagian besar tulang. Sistem pencernaan mampu menghasilkan kontraksi untuk
mendorong makanan ke seluruh usus dan mampu menyerap glukosa secara aktif.
Bila diinginkan, di minggu ini pun bisa diagnosa penyakit keturunan semisal thalassemia dan
sindroma Down, yang bisa dilakukan lewat pemeriksaan Chorion Villus (CVS) guna
memastikan ada-tidak kerusakan pada kromosom. Caranya dengan mengambil sampel sel-
sel plasenta yang bisa dilakukan secara transabdominal melalui perut atau leher
rahim/transervikal.
Kelainan kromosom dapat terjadi karena ada kelainan kromosom pada orang tua. Atau
akibat pengaruh virus, bakteri, penyakit maupun zat berbahaya lain yang menyerang sel-sel
embrio.