22
BAB II KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER III A. Kehamilan Dengan Hipertensi 1. Definisi Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg yang di sebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkann gangguan serius pada kehamilan. (Sumber : SANFORD, MD tahun 2006).  Nilai normal tekanan darah seseorang yang di sesuiakan dengan tingkat aktifitas dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga. Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper  dan tension. Hiper artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) y ang mengakibatkan angaka kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dari diastolik >90 mmHg. (Sumber : FK UI 2006). Hipertensi karena kehamilan yaitu: hipertensi yang terjadi karena atau pada saat kehamilan, dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri  biasannya terjadi pada usia kehamilan memassuki 20 mingggu ( Sumber : Kebidanan). Etiologi : keturunan atau genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah, emosional, wanita yang mengandung bayi kembar ketidak sesuaian RH, sakit ginjal, hiper atau hipotyroid, gangguan kelenjar adrenal. Gangguan kelenjar paratiroid. 2. Patofisiologi Menurut corwin (2001) : peningkatan kecepatan denyut jantung,

Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

Citation preview

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    BAB II

    KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER III

    A. Kehamilan Dengan Hipertensi1. Definisi

    Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih

    tinggi dari 140/90 mmHg yang di sebabkan karena kehamilan itu

    sendiri, memiliki potensi yang menyebabkann gangguan serius pada

    kehamilan. (Sumber : SANFORD, MD tahun 2006).Nilai normal tekanan darah seseorang yang di sesuiakan dengan

    tingkat aktifitas dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg.

    Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat

    tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

    Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiperdan tension. Hiper

    artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi

    atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang

    mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu

    yang lama) yang mengakibatkan angaka kesakitan dan angka

    kematian. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau

    hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dari

    diastolik >90 mmHg. (Sumber : FK UI 2006).

    Hipertensi karena kehamilan yaitu: hipertensi yang terjadi karena

    atau pada saat kehamilan, dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri

    biasannya terjadi pada usia kehamilan memassuki 20 mingggu (

    Sumber : Kebidanan).

    Etiologi : keturunan atau genetik, obesitas, stress, rokok, pola

    makan yang salah, emosional, wanita yang mengandung bayi kembar

    ketidak sesuaian RH, sakit ginjal, hiper atau hipotyroid, gangguan

    kelenjar adrenal. Gangguan kelenjar paratiroid.

    2. PatofisiologiMenurut corwin (2001) : peningkatan kecepatan denyut jantung,

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    peningkatan volume sekuncup atau curah jantun yang bermasalah

    lama, peningkatan tekanan perifer (TPR) yang berlangsung lama.

    3. Manifestasi KlinisGejala yang biasanya muncul pada ibu yang mengalami hiipertensi

    pada kehamilan harus di waspadai jika ibu mengeluh : nyeri kepala

    saat terjaga, kadang-kadang di sertai mual, muntah akibat peningkatan

    tekanna intrakranium, penglihatan kabur,ayunan langkah yang tidak

    mantap, nokturia, oedema, dependen dan pembengkakan.

    4. Klasifikasi HipertensiKehamilan yang menyebabkan hipertensi atau hipertensi yang timbul

    sebagai akibat kehamilan dan akan menghilang pada masa nifas

    seperti: hipetensi tanpa proteinuria atau oedema, preeklampsia dengan

    atau tanpa proteinuria dan oedema, yaitu preeklampsia ringan dan

    preeklampsia berat, eklampsia, hipertensi kronis, kehamilan yang

    memperburuk hipertensi, hipertensi sementara.

    5. Pencegahan Penyakit HipertensiPencegahaan kejadian hipertensi secara umum agar menghindari

    tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah kearah gaya hidup,

    tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/ pola makan seperti rendah

    garam, rendah kolestrol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi

    buah dan sayuran, tidak mengkonsumi alcohol dan rokok, perbanyak

    makan mentimu, belimbing, dan juga juice apel dan seledri setiap pagi

    yang mempunyai keluarga riwayat penyumbatan arteri dapat meminum

    juice yang di campur dengan susu nonfat yang mengandung omega 3

    tinggi.

    6. Pengobatan Penyakit HipertensiJika seseorang dicurigai hipetensi, maka dilakukan beberapa

    pemeriksaan yaitu wawancara (anamnesa) adakah dalam keluarga yang

    menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    labolatorium, pengobatan nonfarmakollogik, mengurangi berat badan

    bila terdapat kelebihan (indexs masa tubuh >27), membatasi alcohol

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    dan menghentikan rokok serta mengurangi makanan berkolestrol /

    lemak jenuh, menghentikan konsumsi kopi yang berlebih, berolahraga

    ringan (jalan-jalan, jogging pagi-pagi), mengurangi asupan nutrisi (400

    mmd Na/ 2,4 gram Na/64 NaCL/ hari). Mempertahankan asupan

    kalsium dan magnesium adekuat perbanyak unsur kalium (buah-

    buahan), tidak banyak pikiran, istirahat yang cukup.

    7. Pengobatan FarmasiDianjurkan minum obat yang tidak banyak efek samping tekanan

    sederhana, tidak berpengaruh metabolic negative dan minum obat yang

    berpungsi ganda, obat yang berfungsi ganda adalah obat yang dapat

    menormalisasikan tekanan darah pada pembuluh darah, jantung, ginjal,

    otak dan mata. Berikan obat hipertensi apabila tekanan darah ibu sudah

    turun atau sudah tidak 140/90 mmHg. Berikan obat fluminal sesudah

    makan 30 gram peroral 3x sehari dalam jangka waktu 8 jam dari

    pemberian sebelumnya (Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan

    Kesehatan Maternal Dan Neonatal).

    B. Pre eklampsia1. Definisi

    Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,

    proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini

    umumnya terjadi dalam triwulan 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi

    sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa (prawirohardjo 2005)

    preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil

    bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari terias yaitu hipertensi,

    proteinuria dan edema yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai

    ibu hamil tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vascular/

    hipertensi sebelumnya (muchtar, 1998).

    2. Penyebab preeklampsiaSaat ini tidak bisa diketahui dengan pasti, walaupun penelitian yang

    dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju. Semuanya

    baru didasarkan teori yang dihubung-hubungkan dengan kejadian.

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Itulah sebab preeklampsia disebut juga disease of theory, gangguan

    kesehatan yang berasumsi pada teori. Adapan teori-teori tersebut

    antaralain:

    a. Peran prostasiklin dan tromboksanPada preeklampsia dan eklampsia didapatkan kerusakan pada

    endotel vascular, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin

    (PGI 2) yang pada kehamilan normal meningkat, aktivasi

    penggumpalan dan fibrinolisis, yang kemudian akan di ganti

    thrombin dan plasmin. Thrombin akan mengonsumsi antitrombin

    III, sehingga terjadi depositibrin. Aktivasi trombosit menyebabkan

    pelepasan tromboksan (TXA2) dan serotonin, sehingga terjadi

    vasosfasme dan kerusakan endotel.

    b. Peran factor imunologisPreeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak

    timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan

    bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies

    terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna

    pada kehamilan berikutnya. Fierlie FM (1992) mendapatkan

    beberapa data yang mendukung adanya sistem imun pada penderita

    PE E: beberapa wanita dengan PE E mempunyai komplek imun

    dalam serum, beberapa studi juga mendapatakan adanya aktivasi

    sistem komplemen pada PE E diikuti proteinuria. Stirat (1986)

    penyimpulkan meskipun ada beberapa pendapat menyebutkan

    bahwa sistem imun humoral dan aktivasi komplemen terjadi pada

    PE E, tetapi tidak ada bukti bahwa sistem imunologi bisa

    menyebabkan PE E.

    c. Faktor genetikBeberapa bukti yang menunjukkan peran faktor genetik pada

    kejadian PE E antara lain :

    1). Preeklampsia hanya terjadi pada manusia:

    2). Meningkatnya frekuensi PE-E pada anak-anak dari ibu yang

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    menderita PE-E;

    3). Kecenderungan meningkatnya frekuensi PE-E pada anak dan

    cucu ibu hamil dengan riwayat PE-E dan bukan pada ipar mereka;

    4). Peran renia-angiotensin-aldosteron sistem (RAAS). Yang jelas

    preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu

    hamil, disamping infeksi dan pendarahan. Oleh sebab itu, bila ibu

    hamil sudahketahuan beresiko, terutama sejak awal kehamilan,

    dokter kebidanan dan kandungan akan memantau lebih ketat

    kondisi kehamilan tersebut.

    Beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat

    menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor-faktor

    tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran

    daraah ke Rahim. Factor resiko terjadinya preeklampsia,

    preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan ya g pertama kali,

    kehamilan di usia remaja, dan kehamilan pada wanita di atas 40

    tahun. Faktor resiko yang lain adalah : riwaayat tekanan darah

    tinggi yang kronis sebelum kehamilan, riwayat mengalami

    preeklampsia sebelumnya, riwayat preeklampsia pada ibu / saudara

    perempuan, kegemukan , mengandung lebih dari satu bayi,,

    riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus/rematoid arthritis.

    KOMPLIKASI DAN PENYULI T KEHAM ILAN TRIMESTER 3

    1. Kehamilan Dengan Hipertensi

    a. Hipertensi esensial

    Hipertensi esensial adalah kondisi permanen meningkatnya tekanan darah dimana

    biasanya tidak ada penyebab yang nyata. Kadanng-kadang keadaan ini

    dihubungkan dengan penyakit ginjal, phaeochromocytoma atau penyempitan

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    aorta, dan keadaan ini lebih sering muncul pada saat kehamilan.

    Wanita hamil dikatakan mempunyai atau menderita hipertensi esensial jika

    tekanan darah pada awal kehamilannya mencapai 140/90 mmHg. Yang

    membedakannya dengan preeklamsia yaitu factor-faktor hipertensi esensial

    muncul pada awal kehamilan, jauh sebelum terjadi preeklamsia, serta tidak

    terdapat edema atau proteinuria.

    Selama trimester ke II kehamilan tekanan darah turun di bawah batas normal,

    selanjutnya meningkat lagi sampai ke nilai awal atau kadang-kadang lebih

    tinggi. Setelah UK 18 minggu lebih sulit hipertensi esensial dari pre eklamsia.

    Penatalaksanaan:

    Wanita dengan hipertensi esensial harus mendapat pengawasan yang ketat dan

    harus dikonsultasikan pada dokter untuk proses persalinannya. Selama tekanan

    darah ibu tidak meningkat sampai 150/90 mmHg berarti pertanda baik. Dia dapat

    hamil dan bersalin normal tetapi saat hamil dianjurkan untuk lebih banyak

    istirahat dan menghindari peningkatan berat badan terlalu banyak. Kesejahteraan

    janin dipantau ketat untuk mendeteksi adanya retardasi pertumbuhan. Kehamilan

    tidak dibolehkan melewati aterm karena kehamilan postterm meningkatkan risiko

    terjadinya insufisiensi plasenta janin. Jika perlu, dapat dilakukan induksi apabila

    tekanan darah meningkat atau terdapat tanda-tanda Intra Uterine Growth

    Retardation (IUGR).

    Merupakan pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi. Jika ditemukan

    tekanan darah 160/100 mmHg, harus dirawat dokter di rumah sakit. Obat-obat

    antihipertensi dan sedative boleh diberikan untuk mengontrol tekanan

    darah. Anamnesa juga diperlukan untuk mengeluarkan ibu dari pre

    eklamsia. Kandungan catecholamine atau vanilmandelic acid (VMA) biasanya

    diukur karena hipertensi yang berat mungkin disebabkan karena

    Pheochromacytoma atau tumor pada ginjal.

    Keadaan ibu mungkin berkembang menjadi Pre Eklamsia atau mengalami

    abrupsio plasenta (plasenta Pecah); kadang-kadang gagal ginjal merupakan

    komplikasi. Jika tekanan darah sangat tinggi, 200/120 mmHg atau lebih, mungkin

    terjadi perdarahan otak atau gagal jantung.

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Janin juga berisiko, karena kurangnya sirkulasi plasenta, yang dapat

    menyebabkan kejadian Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) dan hipoksia.

    Jika tekanan darah tidak dapat dikendalikan atau terdapat tanda-tanda IUGR atau

    hipoksia, dokter dapat menghindari risiko yang serius dengan mempercepat

    persalinan. Hal ini dapat dilakukan dengan menginduksi persalinan, atau jika

    keadaan berbahaya atau lebih akut, atau meningkat pada awal persalinan,

    persalinan dapat dilakukan dengan cara Sectio caesarea.

    b. Hipertensi Karena Kehamilan (PIH)

    Hipertensi yang ditimbulkan atau diperberat oleh kehamilan lebih mungkin terjadi

    pada wanita yang :

    Terpapar vili korialis untuk pertamakalinya

    Terpapar vili korialis yang terdapat jumlah yang banyak seperti pada kehamilan

    kembar atau mola hidatidosa

    Mempunyai riwayat penyakit vaskuler

    Mempunyai kecenderungan genetic untuk menderita hipertensi dalam kehamilan.

    Kemungkinan bahwa mekanisme imunologis di samping endokrin dan genetic

    turut terlibat dalam proses terjadinya pre-ekklamsia dan masih menjadi masalah

    yang mengundang perhatian. Resiko hipertensi karena kehamilan dipertinggi pada

    keadaan di mana pembentuka antibody penghambat terhadap tempat-tempat yang

    bersifat antigen pada plasenta terganggu.

    Preeklamsia mungkin lebih serimh terdapat pada wanita dai keluarga yang tidak

    mampu; namun bisa juga terjadi pada pada wanita denan ekonomi yang menengah

    ke atas. Bahkan pengamatan menyebutkan bahwa makanan yang kurang

    mengandung protein sebagai penyebab penurunan insiden eklamsia. Kehamilan

    juga menyebabkan wanita hamil kekurangnan nutrisi. Seharusnya preeklamsia

    ditemkan pada multipara dari pada nulipara, tetapi kenyataannya sama-sama dapat

    terjadi preeklamsia.

    c. Pre Eklamsia

    1) Pengertian

    Pre-Eklamsi Adalah Penyakit dengan tanda-tanda Hipertensi, Oedema, dan

    Proteinuria yang timbul karena kehamila. Penyakit ini biasanya timbul pada

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat timbul sebelumnya, misalnya pada Mola

    Hidatosa.

    Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda-tanda lain. Untuk

    menegakkan diagnosa Pre-Eklamsi kenaikan tekanan Sistolik harus 30 mmHg

    atau lebih. Kenaikan tekanan Diagnostik lebih dapat dipercaya apabila tekanan

    Diastolik meningkat 15 mmHg atau lebih atau menjadi 90 mmHg atau lebih.

    Pemeriksaan tekanan darah dilakukan minimal 2x dengan jarak waktu 6 jam pada

    keadaan istirahat.

    Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda lain. Kenaikan sistolik

    harus 30 mm Hg atau lebih diatas tekanan yang biasanya ditemukan, atau

    mencapai 140 mmHg atau lebih.

    Edema ialah Penimbunan cairan secara umum dan berlebih dalam jaringan tubuh

    dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,

    jari tangan, dan muka. Oedema Pretribal yang ringan sering terjadi pada

    kehamilan biasa, sehingga tidak berarti untuk penentuan Diagnosis Pre-

    Eklamsi. Kenaikan BB kg setiap minggu masih normal tetapi kalau kenaikan

    BB I kg atau lebih setiap minggu beberapa kali, hal ini perlu menimbulkan

    kewaspadaan terhadap timbulnya preeklamsia.

    Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam urin yang melebihi 0,3 g/lt dalam

    urin 24 jam atau pada pemeriksaan menunjukan 1 atau 2+ atau 1 gr/lt yang

    dikeluarkan dengan jarak waktu 6 jam. Proteinuria timbul lebih lambat daripada

    hipertensi dan kenaikan berat badan, karena itu harus dianggap yang cukup serius.

    2) Patofisiologi

    Pre-Eklamsi terjadi pada spasme pembuluh darah yang disertai dengan Retensi

    Garam dan air. Pada Biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola

    Glomerolus. Pada beberapa kasus, lumen arteriole sedemikian sempitnya

    sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola di

    dalam tubuh mengalami spasme maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha

    untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigen jaringan dapat dicukupi.

    Sedangkan kenaikan berat badan dan Edema yang disebabkan oleh penimbunan

    air yang berlebihan dalam ruangan intestinal belum diketahui sebabnya, mungkin

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh Spasme arteriola

    sehingga terjadi perubahan pada glomerolus.

    3) Tanda Dan Gejala

    Tanda-tanda Pre-Eklamsi biasanya timbul dalam urutan pertambahan berat badan

    yang berlebihan, di ikuti oedema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada Pre-

    Eklamsi ringan tidak ditemukan gejala-gejala subyektif, pada Pre-Eklamsi

    ditemukan sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diploma, penglihatan kabur,

    nyeri di daerah epigastrum, mual dan muntah-muntah.

    Gejala-gejala ini sering di temukan pada Pre-Eklamsi yang meningkat dan

    merupakan petunjuk bahwa Eklamsi akan timbul.

    4) Perubahan Psikologi

    Normotensive pada wanita hamil dihubungkan dengan perubahan cardiovascular

    termasuk meningkatnya kerja jantung, volume darah dan cardiac output (Gant Et

    al 1973). Hal ini menyebabkan sel endothelia rusak sehingga perbandingan

    antara vasodilator : vasocontricsi. Perbandingan ini disebabkan karena untuk

    menopang hipertensi. Dengan adanya hipertensi bersama-sama dengan sel

    Endothelia rusak mempengaruhi melalui pembuluh, sehingga terjadi kebocoran

    plasma dan rusaknya pembuluh darah sehingga dihasilkan oedema kemudian

    menuju ke jaringan.

    Pengurangan cairan ke intravaskuler disebabkan hypoluemia dan hemokonsentrasi

    dan ini adalah reflek untuk meningkatnya haematrokit. Dalam kasus yang parah,

    paru-paru dapat menjadi macet dengan adanya cairan dan berkembang menjadi

    oedema pulmonary, oksigen rusak dan sehingga terjadi sianosis.

    Dengan vasokontriksi dan disruption ke vascular endothelium menjadi coagulasi

    aktif. Meningkatnya produksi trombositopenia dan responsible untuk

    Disseminated Intravaskular Cougelation (DIC). Di ginjal, vasospasme

    menghasilkan arteriolus menyebabkan pengurangan aliran darah menuju ke ginjal

    yang menjadikan hypoxia dan oedema.

    5) Klasifikasi Pre Eklamsia

    Klasifikasi pre eklamsia dibagi menjadi 2 golongan :

    a) Preeklamsia ringan

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Tekanan darah 140/90 mmHg atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih (diukur

    pada posisi berbaring terlentang) atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau

    lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2x pemeriksaan dengan jarak

    Proteinuria 0,3 gr/lt atau 1+ atau 2+

    Edema pada kaki, jari, muka dan berat badan naik >1 kg/mg

    b) Preeklamsia berat

    Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih

    Proteinuria, 5 gr/lt atau lebih

    Oliguria (jumlah urine < 500 cc per 2 jam

    Terdapat edema paru dan sianosis

    Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium

    6) Etiologi

    Penyebab preeklamsia secara pasti belum di ketahui, namun pre eklamsia sering

    terjadi pada

    a) Primigravida

    b) Tuanya kehamilan

    c) Kehamilan ganda

    d) Prinsip pencegahan preeklamsia

    e) Pencegahan/ANC yang baik: ukuran tekanan darah, timbangan berat badan,

    ukur kadar proteinuria tiap minggu

    f) Diagnosa dini/tepat: diet, kalau perlu pengakhiran kehamilan

    7) Penanganan

    a) Penanganan Pre-Eklamsi Ringan:

    (1) Rawat Jalan

    Banyak istirahat ( berbaring tidur miring)

    Diet: cukup protein, rendah kaebohidrat, lemak, dan garam

    Sedative ringan (jika tidak bisa istirahat ) tablet Febobarbital 3x30 mg peroral

    selama 2 hari

    Roboransia

    Kunjungan ulang tiap 1 mg

    (2) Jika dirawat di Puskesmas atau Rumah Sakit:

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Pada Kehamilan Preterm (kurang dari 37 minggu)

    Jika Tekanan Darah mencapai normotensif selama perawatan persalinan

    ditunggu sampai aterm

    Bila Tekanan Darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama

    perawatan maka kehamilannya dapat diakhiri pada kehamilan lebih dari 37

    minggu

    Pada Kehamilan Aterm (lebih dari 37 minggu)

    Persalinan ditunggu spontan atau dipertimbangkan untuk melakukan induksi

    persalinan pada taksiran tanggal persalinan.

    (3) Cara Persalinan

    Persalinan dapat dilakukan spontan bila perlu memperpendek kal II dengan

    bantuan bedah obstetri.

    b) Penanganan Pre-Eklamsi Berat di Rumah Sakit

    (1) Penanganan Aktif:

    Indikasi

    Indikasi perawatan aktif ialah bila di dapatkan satu atau lebih keadaan ini pada

    ibu:

    Kehamilan lebih dari 37 minggu

    Adanya tanda-tanda impending

    Kegagalan terapi pada perawatan konservatif

    Pada Janin :

    Adanya Tanda-tanda Fetaldistres

    Adanya Tanda-tanda IUFD

    d. Eklamsia

    1) Definisi

    Eklampsi merupakan serangan konvulsi yang biasa terjadi pada kehamilan, tetapi

    tidak selalu komplikasi dari pre eklampsi.

    Dalam sebuah konduksi studi nasional di UK pada tahun 1992, 38% dsari kasus

    eklampsi tidak disertai dengan hipertensi dan protein urin (Douglas dan Redman

    1994). Ini terjadi di UK sekitar 2000 kelahiran dan beresiko tinggi untuk ibu dan

    janin. Douglas dan Redman (1994) menemukan bahwa satu dari 50 wanita dengan

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    eklampsi meninggal dan satu dari 14 bayi mereka juga meninggal. Di dunia luas,

    50.000 wanita meninggal setelah menderita konvulsi eklampsi (Duley 1994) dan

    berbagai pusat penelitian sekarang ini sedang berlangsung untuk mengetahui obat

    yang cocok untuk mencegah dan mengatasi konvulsi..

    Konvulsi dapat terjadi sebelum, selama, dan sesudah persalinan. Jika ANC dan

    Inc mempunyai standar yang tinggi, konvulsi postpartum akan lebih sering

    terhindar. Ini terjadi lebih dari 48-72 jam setelahnya. Monitor tekanan darah dan

    urin untuk proteinuria harus dilakukan dan dilanjutkan selama periode

    postpartum.

    2) Etiologi

    Dalam eklampsi berat terdapat hipoksia serebral yang disebabkan karena spasme

    kuat dan oedem. Hipoksia serebral menunjukkan kenaikan dysrhytmia serebral

    dan ini mungkin terjadi karena konvulsi. Beberapa pasien ada yang mempunyai

    dasar dysrhytmia serebral dan oleh karena itu konvulsi terjadi mengikuti bentuk

    yang lebih kuat dari pre eklampsi.

    Ada satu tanda eklampsi, bernama konvulsi eklampsi. Empat fasenya antara lain:

    a) Tahap premonitory. Pada tahap ini dapat terjadi kesalahan jika observasi pada

    ibu tidak tetap. Mata dibuka, ketika wajah dan otot tangannya sementara kejang

    b) Tahap Tonic. Hampir seluruh otot-otot wanita segera menjadi serangan

    spasme. Genggamannya mengepal dan tangan dan lengannya kaku. Dia

    menyatukan gigi dan bisa saja dia menggigit lidahnya. Kemudian otot

    respirasinya dalam spasme, dia berhenti bernafas dan warnanyaberubah sianosis.

    Spasme ini berlangsung sekitar 30 detik

    c) Tahap klonik. Spasme berhenti, pergerakkan otot menjadi tersendat-sendat dan

    serangan menjadi meningkat. Seluruh tubuhnyabergerak-gerak dari satu sisi ke

    sisi yang lain, sementara terbiasa, sering saliva blood-strained terlihatb pada

    bibirnya

    d) Tahap Comatose. Wanita dapat tidak sadar dan mungkin nafasnya berbunyi.

    Sianosis memudar, tapi wajahnya tetap bengkak. Kadang-kadang sadar dalam

    beberapa menit atau koma untuk beberapa jam

    3) Bahaya-Bahaya Eklampsi

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    a) Bagi ibu

    Perbedaan konvulsi dan kelelahan, jika frekuensi berulang hati gagal berkembang.

    Jika kenaikan hipertensi banyak, pada ibu dapat terjadi cerebral hemorrhage.

    Pasien dengan oedem dan oliguria perkembangan paru-paru dapat bengkak atau

    gagal ginjal. Inhalasi darah atau mucus dapat menunjukkan asfiksia atau

    pneumonia. Dapat terjadi kegagalan hepar. Dari komplikasi-komplikasi ini dapat

    terjadi kefatalan. Angka kematian ibu dari eklampsi di UK pada tahun 1991-1993

    adalah 11. Dalam lebih dari setengah terdapat kematian ibu dan hanya satu atau

    dua yang selamat.

    b) Bagi janin

    Dalam eklampsi antenatal janin dapat terpengaruh dengan ketidakutuhan

    plasenta. Ini menunjukkan retardasi pertumbuhan intrauterine dan

    hipoksia. Selama sehat ketika ibu berhenti bernafas supply oksigen ke janin

    terganggu, selanjutnya berkurang. Angka kematian perinatal sebanyak

    15%. Konvulsi intrapartum sangat berbahaya untuk janin karena kenaikan

    hipoksia intra uterin yang disebabkan karena kontraksi uterus.

    c) Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin:

    (1) Solusio plasenta

    (2) Hipofibrinogen

    (3) Hemolisis

    (4) Perdarahan otak

    (5) Kelainan mata

    (6) Edema paru-paru

    (7) Nekrosis hati

    (8) Kelainan ginjal

    (9) Prematuritas

    (10) Komplikasi lain (lidah tergigit, trauma, dan fraktur karena jatuh dan DIC

    4) Gejala Dan Tanda

    Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya pre-eklamsi dengan

    gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    epigastrium, dan hiperefleksia. Bila keadaan ini tidak segera diobati, akan timbul

    kejangan, konvulsi eklamsi dibagi 4 tingkat yaitu :

    a) Tingkat awal atau aura

    Keadaan ini berlangsung kira-kira 30 menit. Mata penderita terbuka tanpa

    melihat, kelopak mata bergetar demikian pula tangannya dan kepala diputar ke

    kanan dan ke kiri.

    b) Tingkat kejangan tonik

    Berlangsung lebih 30 menit, dalam tingkat ini seluruh otot menjadi kaku,

    wajahnya kelihatan kaku, tangan menggenggam dan kaki membengkok ke dalam,

    pernafasan berhent, muka menjadi sianotik, lidah dapat tergigit.

    c) Tingkat kejangan klonik

    Berlangsung 1-2 menit, spasmus tonik menghilang, semua otot berkontraksi dan

    berulang-ulang dalam tempo yang cepat, mulut membuka dan menutup dan lidah

    dapat tergigit lagi, bola mata menonjol, dari mulut keluar ludah yang berbusa aka

    menunjukan kongesti dan sianosis. Penderita menjadi tak sadar, kejadian kronik

    ini a demikian hebatnya, sehingga penderita dapat terjatuh dari tempat tidurnya.

    Akhirnya kejangan terhenti dan penderita menarik nafas secara mendengkur.

    d) Tingkat koma

    Lamanya koma tidak selalu sama. Secara perlahan-lahan penderita menjadi sadar

    lagi, akan tetapi dapat terjadi pula bahwa sebelum itu timbul serangan baru yang

    berulang, sehingga ia tetap dalam koma.

    5) Penatalaksanaan Eklamsi

    Jika pre eklampsi diketahui lebih awal dan ditangani lebih cepat, eklampsi akan

    lebih sulit terjadi. Sangat jarang dimulai dan proses cepat terjadi eklampsi diantara

    pemeriksaan antenatal yang biasa dan sering. Jika wanita berada di luar rumah

    sakit saat terjadi konvulsi, paramedis harus segera dipanggil untuk memberikan

    pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit.

    a) Penatalaksanaan selama konvulsi antara lain:

    (1) Memelihara kebersihan jalan nafas

    (2) Melindungi wanita dari luka-luka

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Ibu harus miring ke satu sisi dan pergerakkan konvulsinya dapat ditekan dari

    semua ini harus dilakukan sepelan mungkin dan tidak tergesa-gesa. Mulut

    dibersihkan dari mucus dan darah dengan suction. Oksigen diberikan untuk

    kepentingan keduanya ibu dan janin. Untuk pertolongan awal bantuan medis harus

    dipanggil.

    b) Penatalaksanaan Selanjutnya

    Prinsip-prinsip pelaksanaan:

    (1) Mengontrol konvulsi

    Ini sangat penting untuk mengontrol konvulsi, terlebih lagi konvulsi pada wanita

    memiliki resiko tinggi untuk hidupnya dan janinnya. Obat diberikan dengan

    segera untuk mengurangi rangsangan sistem saraf. Obat yang dipilih untuk

    pengobatan eklampsi adalah Magnesium Sulfat (Neilsen 1995;Lucas 1995)

    Magnesium Sulfat

    Antikonvulsi yang efektif dan bereaksi cepat. Penemuan Collaborative Eclampsi

    Trial, dipublikasikan pada tahun 1995, terbukti Magnesium Sulfat lebih efektif

    mengurangi dan mencegah konvulsi eklampsi dibandingkan dengan diazepam dab

    phenytoin (Eclampsia Collaborative Trial Group, 1995). Wanita yang menerima

    Magnesium Sulfat memiliki resiko 52% lebih rendah dari konvulsi dibandingkan

    diberi diazepam, dan 67% resiko lebih rendah dibandingkan dengan phenytoin.

    Magnesium Sulfat direkomendasikan untuk pengobatan untuk eklampsi.WHO

    sekarang merekomendasikan penggunaan Magnesium Sulfat untuk pengobatan

    eklampsi dan memasukkannya ke dalam Daftar Obat Esensial (WHO, 1995).

    Injeksi intravena 4-5 gr dalam 20% pemberian, diikuti dengan infus 1-2 gr/jam.

    Injeksi intravena diazepam 10-40 mg diikuti dengan infus 20-80 mg dalam 500 ml

    dari 5% dextrose dengan rata-rata 30 tetes/menit.

    Obat lain yang digunakan seperti morfin, tribromoethanol (Avertin), paraldehyde

    dan lytic cocktail (kombinasi dari pethidine, promethozin dan chlorpromazine

    dalam infus intravena dextrose 5%) sekarang tidak direkomendasikan phenytoine

    digunakan untuk mengobati epilepsy dan saat ini ada pembaharuan pada

    penatalaksanaan pre eklampsi. Walaupuntidak efektif dalam mengontrol eklampsi

    (The eclampsia Collaborative Trial Group, 1995) dan dianggap sebagai

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    prophylactic dari pada metode pengobatan (Howard 1993).

    (2) Mengontrol tekanan darah

    Tekanan darah dikontrol oleh sedatif dan menggunakan obat anti hipertensi

    seperti hydralazine, hydrochloride (apresoline) 20 mg dengan injeksi intravena

    diikuti oleh 20-40 mg sebagai injeksi intravena, laju teratur menurut aliran darah.

    Pengobatan diuretic diindikasikan ketika urin yang keluar kurang dari 20 ml/jam.

    Antibiotik mungkin untuk mencegah infeksi paru-paru.

    Tes biokimia untuk mengetahui fungsi ginjal, trombositopenia, enzim dalam hati

    dapat dimonitor dengan memberi informasi tentang:

    6) Penanganan

    a) Rujukan

    (1) Kriteria rujukan

    Eklamsi harus ditangani di Rumah Sakit, jika semua kasus eklamsi harus segera di

    rujuk.

    (2) Proses rujukan

    Jelaskan bahaya / komplikasi eklamsi kepada kelurga pasien.

    Rujuk pasien ke RS di sertai perawat yang mengantar dan surat rujukan

    Sebelum merujuk dapat diberikan pengobatan awal sesuai dengan diagnosis kasus,

    baik untuk mengatasi kejang ataupun untuk memberi obat anti hipertensi.

    Bari O2

    Pasang infus dengan cairan dekstrose 5% dengan kecepatan 20 tetes / menit.

    Pasang kateter urine yang dipertahankan dan kantong urine.

    Pasang goedel atau sudip yang dilapisi kain kasa untuk melindungi gigi tergigit

    lidah.

    Keempat ekstrimitas di ikat tidak terlalu ketat agar pasien tidak terjatuh.

    b) Penanganan eklamsi di RS

    (1) Penanganan medisinal

    Obat anti kejang MgSo4

    (2) Loading dose

    4 g MgSO4 40% dalam larutan 10 cc intravena selama 4 menit

    disusul 8 g IM MgSO4 40 % dalam laritan 25 nn diberikan pada bokong kiri dan

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    kanan masing-masing 4 gram.

    (3) Maintenance dose

    Tiap 6 jam diberikan lagi 4 gram IM MgSO4

    (4) Dosis tambahan

    Bila timbul kenjeng-kejang lagi maka dapat diberikan MgSO4 2 gram IV selama 2

    menit.

    Sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir

    Dosis tambahan 2 gram hanya diberikan sekali saja. Bila setelah diberi dosis

    tambahan masih tetap kejang maka berikan amobarita 3-5 m/kg BB IV pelan-

    pelan.

    3. PATOFISIOLOGI

    Vasokonstriksi merupakan dasar pathogenesis PE-E. Vasokonstriksi

    menimbulkan peningkatan total perifer resisten dan menimbulkan hipertensi.

    Adanya vasokonstriksi juga akan menimbulkan hipoksia pada endotel setempat,

    sehingga terjadi kerusakan endotel, kebocoran arteriole disertai perdarahan mikro

    pada tempat endotel . selain itu Hubel (1989) mengatakan bahwa adanya

    vasokonstriksi arteri spiralis akan menyebabkan terjadinya penurunan perfusi

    uteroplasenter yang selanjutnya akan menimbulkan maladaptasi plasenta.

    Hipoksia /anoksia jaringan merupakan sumber reaksi hiperoksidase lemak,

    sedanfkan proses hiperoksidasi itu sendiri memerlukan peningkatan konsumsi

    oksigen, sehingga dengan demikian akan mengganggu metabolism di dalam sel

    peroksidase lemak adalah hasil proses oksidase lemak tak jenuh yang

    menghasilkan hiperoksidase lemak jenuh. Peroksidase lemak merupakan radikal

    bebas. Apabila keseimbangan antara peroksidase terganggu, dimana peroksidase

    dan oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang di sebut stess

    oksidatif.

    Pada FE-E serum anti oksidan kadarnya menurun dan plasenta menjadi sumber

    terjadinya peroksidase lemak. Sedangkan pada wanita hamil normal, serumnya

    mengandung transferrin, iontembaga dan sulfhidril yang berperan sebagai

    antioksidan yang cukup kuat. Peroksidase lemak beredar dalam aliran darah

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    melalui ikatan sel yang di lewati termasuk sel-sel endotel yang akan

    mengakibatkan rusaknya sel-sel endotel tersebut. Rusaknya sel-sel endotel

    tersebut akan mengakibatkan antara lain: adhesi dan agregasi trombosit, gangguan

    permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma, terlepasnya enzim lisosom,

    tromboksan dan serotonin sebagai akibat rusaknya trombosit, produksi

    prostasiklin terhenti, terganggunya keseimbangan prostasiklin dan tromboksan,

    terjadi hipoksia plasenta akibat konsumsi oksigen oleh peroksidase lemak.

    4.jenis-jenis Preeklampsia

    a) Preeklampsia Ringan

    Preeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proterinuria dan

    atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kelahiran.

    Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit

    trofoblas. Penyebab preeclampsia ringan belum diketahui secara jelas. Penyakit

    ini di anggap sebagai maladaptation syndromeakibat vasospasme general

    dengan segala akibatnya.

    Gejala klinis preeclampsia ringan meliputi: (1) kenaikan tekanan darah sistol 30

    mmHg atau lebih, diastole 15mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil

    pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140mmHg sampai kurang 160

    mmHg, diastole 90 mmHg sampai kurang 110 mmHg , (2) Proteinuria: secara

    kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2 (+2), (3)

    Edema pada pretibial, dinding abdomen, lumbosacral, wajah atau tangan.

    Pemeriksaan dan diagnosis untuk menujang keyakinan bidan atas kemungkinan

    ibu mengalami preeklamsia ringan jika di tandai dengan: kehamilan lebih 20

    minggu, kenaikan tekanan darah 140/ 90 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2

    kali selang 6 jam dalam keadaan istirahat ( untuk pemeriksaan pertama di lakukan

    2 kali setelah istirahat 10 menit). Edema tekan pada tungkai ( pretibial), dinding

    perut, lumbosacral, wajah atau tangan, proteinuria lebih 0, 3 gr/ liter/24 jam,

    kualitatif +2.

    Penanganan Preeklampsia ringan dapat di lakukan dengan dua cara tergantung

    gejala yang timbul yakni:

    (1). Penatalaksanaan rawat jalan pasien preeclampsia ringan, dengan cara:

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    ibu dianjurkan banyak istirahat (berbaring tidur/miring), diet: cukup protein,

    rendah karbohidrat, lemak dan garam, pemberian sedative ringan: tablet

    phenobarbital 3x 30 mg atau diazepam 3x2 mg peroral selama 7 hari (atas

    instruksi dokter), roborantia, kunjungan ulang setiap 1 minggu, pemeriksaan

    laboratorium : hemoglobin, hemotokrit, trombosit, urin lengkap, asam urat darah,

    fungsi hati, fungsi ginjal.

    (2). Penatalaksanaan rawat tinggal pasien preeclampsia ringan

    berdasarkan kriteria: setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menujnukan

    adanya perbaikan dari gejala-gejala preeclampsia, kenaikan berat badan ibu 1 kg

    atau lebih perminggu selama 2 kali berturut-turut (2minggu), timbul salah satu

    atau lebih gejala atau tanda-tanda preeclampsia berat.

    Bila setelah 1 minggu perawatan diatas tidak ada perbaikan maka preeclampsia

    ringan dianggap sebagai preeclampsia berat. Jika dalam perawatan dirumah sakit

    suda ada perbaikan setelah 1 minggu dan kehamilan masih preterm maka

    penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan. Perawatan lalu

    disesuaikan dengan perawatan rawat jalan.

    Perawatan obstetric pasien preeclampsia ringan:

    1. Kehamilan preterm (kurang 37 minggu) bila desakan darah mencapainormotensive selama perawatan, persalinan di tunggu sampai aterm,

    bila desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensive selama

    perawatan maka kehamilannya dapat diakhiri pada umur kehamilan 37

    minggu atau lebih.

    2. Kehamilan aterm (37 minggu atau lebih). Persalinan ditunggu sampaiterjadi onset persalinan atau dipertimbangkan untuk melakukan

    persalinan pada taksiran tanggal persalinan.

    3. Cara persalinan: persalinan dapat dilakukan secara spontan bila perlumemperpendek kala 11.

    B) preeclampsia Berat

    Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai timbulnya

    hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/ atau edema pada

    kehamilan 20 minggu atau lebih.

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Gejala dan tanda preeclampsia berat: tekanan darah sistolik>160 mmHg, tekanan

    darah diastolic> 110 mmHg, peningkatan kadar enzim hati atau /dan icterus,

    trombosit < 100.000/mm3, Oliguria 3gr /liter,

    nyeri epigastrium, skotoma dan gangguan visus lain atau nyeri frontal yang berat,

    perdarahan retina, odem pulmonum.

    Penyulit lain juga bisa terjadi, yaitu kerusakan organ-organ tubuh seperti gagal

    jantung, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan pembekuan darah, sindroma

    HELLP, bahakan dapat terjadi kematian pada janin, ibu, atau keduanya bila pre-

    eklampsia tidak segera diatasi dengan baik dan benar.

    Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala preeclampsia berat

    selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi:

    1. Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medical,

    2. Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambahpengobatan medisinal.

    (1). Perawatan Aktif, sedapat mungkin sebelum perawatan aktif pada

    setiap penderita dilakukan pemeriksaan fetal assessment yakni

    pemeriksaan Nonstress test (NST) Ultrasonograft (USG) , dengan indikasi

    (salah satu atau lebih)

    Yakni:

    (a) Ibu: Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, adanya tanda-tandaatau gejala impending eklampsia , kegagalan terapi konservatif yaitu

    setelah 6 jam pengobatan meditasi terjai kenaikan desakan darah atau

    setelah 24 jam perawatan edicinal, ada gejala-gejala status (tidak da

    perbaikan).

    (b)Janin :Hasil fetal assessment jelek (NST &USG). Adanya tanda intrauterin Growt Retardation (IUGR).

    (c)Hasil laboratorium : Adanya HELP Syndrome(hemolysis danpeningkatan fungsi hepar, trombositopenia).

    (2) Pengobatan medisinal pasien preeclampsia berat ( dilakukan dirumah

    sakit dan atas instruksi dokter) yaitu:

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III

    Segera masuk rumah sakit, tirah baring miring kesatu sisi. Tanda vital

    diperiksa setiap 30 menit, refleks fatella setiap jam, infus dextrose 5 %

    dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL ( 60-125cc/ jam )500cc,

    berikan Antasida, diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan

    garam, pemberian obat anti kejang :MgSO4 diuretikum tidak diberikan

    kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung kongestif atau

    edema anasaraka. Diberikan furosemide injeksi 40 mg/ IM.

    (3) Antihipertensi diberikan bila: tekanan darah sistolis lebih 180 mmHg,

    diastolis lebih 110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg, sasaran pengobatan

    adalah tekanan diastolis kurang 105 mmHg ( bukan kurang 90 mmHg )

    karena akan menurunkan perfusi plasenta, dosis antihipertensi sama

    dengan dosis antihiprtensi pada umumnya.

    (4) Bila dibutuhkan penurunan tekanan darah secepatnya, dapat diberikan

    obat-obat antihiprtensi parenteral ( tetesan kontinyu), catapres injeksi.

    Dosis yang biasa dipakai 5 ampul dalam 500cc cairan infus atau press

    disesuaikan dengan tekanan darah.

    (5) Bila tidak tersedia anti hipertensi parenteral dapat diberikan tablet anti

    hipertensi secara sublingual diulang 1 jam, maksimal 4-5 kali. Bersama

    dengan awal pemberian sublingual maka obat yang sama mulai diberikan

    secara oral ( Syakib bakri, 1997).

    (6) Pengobobatan jantung jika ada indikasinya yakni ada tanda-tanda

    menjurus payah jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan cedilanid D.

    (7) Lain-lain :konsul bagian penyakit dalam/ jantung, maka obat-obat

    antipiretik diberikan bila suhu rectal lebih 38,5 c dapat dibantu dengan

    pemberian kompres dingin atau alcohol atau xylomidion 2cc IM, antibiotik

    diberikan atas indikasi. Diberikan ampicillin 1 gr/ 6 jam /1v /hari, anti

    nyrri bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus. Dapat

    diberikan petidin HCL 50-75 mg sekali saja, selambat-lambatnya 2 jam

    sebelum janin lahir.

  • 5/26/2018 Makalah Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan Trimester III