4
PEMBAHASAN Pembuatan larutan A dengan dinetralkannya 25 ml H 2 SO 4 20 % dengan amonia 25 %, campuran tersebut berupa larutan jernih dan panas. Pengukuran pH dengan menggunakan kertas indikator universal, fungsinya agar dapat lebih mydah diketahui pH nya dengan hanya melihat perubahan warna pada kertas. Apabila pH larutan sudah netral atau 7, maka warna kertas akan berubah menjadi hijau muda. Hal ini dikarenakan reaksi antara kedua reaktan merupakan reaksi netralisasi asam-basa dengan hasil berupa pH netral. Penguapan larutan hingga jenuh sampai timbul hablur- hablur bertujuan untuk menguapkan NH 3 yang mungkin tidak bereaksi dengan H 2 SO 4 . Reaksi yang terjadi yaitu: H 2 SO 4(aq) + 2NH 3(aq) (NH 4 ) 2 SO 4(aq)

PEMBAHASAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembahasan praktikum anorganik

Citation preview

PEMBAHASAN

PEMBAHASANPembuatan larutan A dengan dinetralkannya 25 ml H2SO4 20 % dengan amonia 25 %, campuran tersebut berupa larutan jernih dan panas. Pengukuran pH dengan menggunakan kertas indikator universal, fungsinya agar dapat lebih mydah diketahui pH nya dengan hanya melihat perubahan warna pada kertas. Apabila pH larutan sudah netral atau 7, maka warna kertas akan berubah menjadi hijau muda. Hal ini dikarenakan reaksi antara kedua reaktan merupakan reaksi netralisasi asam-basa dengan hasil berupa pH netral. Penguapan larutan hingga jenuh sampai timbul hablur-hablur bertujuan untuk menguapkan NH3 yang mungkin tidak bereaksi dengan H2SO4. Reaksi yang terjadi yaitu:H2SO4(aq) + 2NH3(aq) (NH4)2SO4(aq)

LANJUTAN...Pembuatan larutan B dengan cara mereaksikan serbuk besi dengan H2SO4, kemudian dipanaskan tujuannya untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kehijauan. Serbuk besi yang sudah larut dan disaring dengan kertas saring dan corong, kemudian dipanaskan lagi untuk menghilangkan pengotor dan mengkristalkan larutan. Tujuan dari penyaringan adalah untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan dari pemanasan adalah sebagai katalis (mempercepat terjadinya reaksi) sehingga hampir semua besi dapat melarut. Larutan ini terus diuapkan dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Pemanasan ini menghasilkan gas H2. Adapun reaksi yang terjadi :Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g)

LANJUTAN...Pencampuran larutan A dengan B hingga terbentuk larutan berwarna jernih kehijauan ini berarti telah terbentuk garam mohr. Larutan ini kemudian didinginkan sehingga terbentuk kristal garam mohr berupa kristal monoklin yang berwarna hijau kebiruan karena adanya Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks, dengan reaksi sebagai berikut :FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O(s)

LANJUTAN...Garam mohr yang dihasilkan dalam percobaan kali ini adalah 8,5388 gram, sedangkan menurut hasil perhitungan teoritis seharusnya mencapai 12,2696 gram. Sehingga rendemen garam mohr yang diperoleh adalah 69,59%. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah serbuk besi yang belum larut 100 %, kurangnya waktu pemanasan, adanya kerak pada saat pemanasan, dan kesalahan praktikan yang kurang teliti. Jadi disini serbuk besi yang direaksikan dengan asam sulfat dan ammonia dapat membentuk bongkahan garam mohr dengan rendemen yang lumayan tinggi