2
Hasil Pengamatan Larutan Suhu  Rata-rata Kecepatan Imbibisi  I II III Aquades Suhu kamar 0,48 0,018 -0,06 0,033 917.10 -  40° 0,08 0,079 0,065 0,075 208,3.10 -  60° 0,292 0,397 0,33 0,399 941,7.10 - Sukrosa 0,5 M Suhu kamar 0,001 0,041 0,004 0,015 417.10 -  40° 0,027 0,023 -0,013 0,025 694.10 -  60° 0,081 0,268 0,193 0,181 502.10 -  Sukrosa 1 M Suhu kamar 0,056 -0,028 0,003 0,029 806.10 -  40° 0,012 0,043 0,022 0,025 694.10 -  60° 0,136 0,084 0,043 0,087 241,7.10 -  Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan, pada suhu yang meningkat mulai dari suhu kamar, suhu 40° dan 60° serta konsentrasi larutan yang sama kecepatan imbibisi meningkat. Hal ini ditunjukkan pada larutan aquades percobaan I dan II, larutan sukrosa 0,5 M percobaan I dan II, serta larutan sukrosa 1 M percobaan III. Anomali terjadi pada larutan sukrosa 1 M percobaan I, karena selisih berat pada suhu 40° menurun dibanding suhu kamar, padahal seharusnya meningkat. Pada tabel pengamatan juga terdapat hasil percobaan yang bernilai minus, yaitu pada larutan aquades percobaan III, sukrosa 0,5 M percobaan III, dan sukrosa 1 M percobaan II. Hasil ini dianulir karena akan menyulitkan hasil penghitungan. Kemungkinan penyebab hal ini adalah kesalahan penghitungan berat awal dan berat akhir biji. Pada seluruh larutan dalam suhu yang sama dan konsentrasi yang meningkat mulai dari aquades, sukrosa 0,5 M dan sukrosa 1 M kecepatan imbibisi menurun. Hasil ini ditunjukkan pada  percobaan 1 suhu 40°, percobaan 2 suhu 60° dan percobaan 3 suhu 60°. Anomali terjadi pada  percobaan yang lain. Kemungkinan penyebabnya selain kesalahan dal am menghitung berat biji,  juga waktu perendaman yang kurang memadai.

Pembahasan Imbibisi

Embed Size (px)

Citation preview

Hasil PengamatanLarutan

SuhuRata-rataKecepatan Imbibisi

IIIIII

AquadesSuhu kamar0,480,018-0,060,033917.10-5

400,080,0790,0650,075208,3.10-5

600,2920,3970,330,399941,7.10-5

Sukrosa 0,5 MSuhu kamar0,0010,0410,0040,015417.10-5

400,0270,023-0,0130,025694.10-5

600,0810,2680,1930,181502.10-5

Sukrosa 1 MSuhu kamar0,056-0,0280,0030,029806.10-5

400,0120,0430,0220,025694.10-5

600,1360,0840,0430,087241,7.10-5

PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan, pada suhu yang meningkat mulai dari suhu kamar, suhu 40 dan 60 serta konsentrasi larutan yang sama kecepatan imbibisi meningkat. Hal ini ditunjukkan pada larutan aquades percobaan I dan II, larutan sukrosa 0,5 M percobaan I dan II, serta larutan sukrosa 1 M percobaan III. Anomali terjadi pada larutan sukrosa 1 M percobaan I, karena selisih berat pada suhu 40 menurun dibanding suhu kamar, padahal seharusnya meningkat. Pada tabel pengamatan juga terdapat hasil percobaan yang bernilai minus, yaitu pada larutan aquades percobaan III, sukrosa 0,5 M percobaan III, dan sukrosa 1 M percobaan II. Hasil ini dianulir karena akan menyulitkan hasil penghitungan. Kemungkinan penyebab hal ini adalah kesalahan penghitungan berat awal dan berat akhir biji. Pada seluruh larutan dalam suhu yang sama dan konsentrasi yang meningkat mulai dari aquades, sukrosa 0,5 M dan sukrosa 1 M kecepatan imbibisi menurun. Hasil ini ditunjukkan pada percobaan 1 suhu 40, percobaan 2 suhu 60 dan percobaan 3 suhu 60. Anomali terjadi pada percobaan yang lain. Kemungkinan penyebabnya selain kesalahan dalam menghitung berat biji, juga waktu perendaman yang kurang memadai.Pertanyaan dan Jawaban1. Berapakah potensial osmosis dari masing-masing larutan yang digunakan ?Jawab : 2. Pada larutan mana dan suhu berapa kecepatan imbibisi tertinggi dan terendah ? Jelaskan mengapa demikian?Jawab : Kecepatan imbibisi tertinggi terdapat pada larutan aquades dengan suhu 600C dan kecepatan imbibisi terendah terdapat pada larutan aquades dengan suhu 400C. Kecepatan imbibisi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu dan konsetrasi larutan. Namun ternyata faktor diatas tidak terlalu mempengaruhi kecepatan imbibisi, kecuali pada konsentrasi larutan yang semakin pekat maka kecepatan imbibisinya akan berkurang. 3. Bisakah anda mengaplikasikan percobaan diatas pada kehidupan sehari-hari ? Kira-kira kegiatan apa yang memerlukan pengetahuan ini ?Jawab : Dapat berpengaruh dalam hal penyediaan bahan pangan, misalnya tauge. Tauge merupakan bahan pangan yang dikecambahkan dari kacang hijau. Proses perkecambahan yang pertama yaitu imbibisi (menyerapnya air kedalam biji). Hal ini bertujuan agar biji lebih cepat berkecambah.

Kesimpulan Faktor yang mempengaruhi laju imbibisi di antaranya suhu dan konsentrasi larutan Suhu lingkungan pada saat terjadinya imbibisi berbanding lurus dengan laju imbibisi, semakin tinggi suhunya, semakin tinggi laju imbibisinya Sedangkan konsentrasi larutan pada saat terjadinya imbibisi berbanding terbalik dengan laju imbibisi, semakin tinggi konsentrasinya, semakin rendah laju imbibisinya.