5
Abstract Resorpsi gigi biasanya lanjutan dari adanya kerusakan atau iritasi ligamen periodontal dan atau pulpa gigi. Perjalanan resorspsi gigi melibatkan interaksi dari sel inflamasi, sel penyerap, dan struktur jaringan keras. Sel utama yang terlibat dalam proses resorpsi adalah multi nucleated giant cell. Resorpsi akar interna biasanya asimptomatik dan terlihat dalam pemeriksaan radiografi. Ada beberapa teknik dan material yang dapat digunakan perawatan resorpsi internal. Salah satunya adalah Mineral Trioxide Aggregate (MTA) yang memiliki sifat yang , memuaskan, antara lain : biokompatibilitas, penutupan marginal yang baik, kekuatan mekanik, dan membantu penyembuhan jaringan periradikular. Keyword : Resorpsi Internal, Mineral Trioxide Aggregate (MTA)

PEMBAHASAN jurding

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBAHASAN jurding

Abstract

Resorpsi gigi biasanya lanjutan dari adanya kerusakan atau iritasi ligamen periodontal dan atau pulpa gigi. Perjalanan resorspsi gigi melibatkan interaksi dari sel inflamasi, sel penyerap, dan struktur jaringan keras. Sel utama yang terlibat dalam proses resorpsi adalah multi nucleated giant cell. Resorpsi akar interna biasanya asimptomatik dan terlihat dalam pemeriksaan radiografi. Ada beberapa teknik dan material yang dapat digunakan perawatan resorpsi internal. Salah satunya adalah Mineral Trioxide Aggregate (MTA) yang memiliki sifat yang , memuaskan, antara lain : biokompatibilitas, penutupan marginal yang baik, kekuatan mekanik, dan membantu penyembuhan jaringan periradikular.

Keyword : Resorpsi Internal, Mineral Trioxide Aggregate (MTA)

Page 2: PEMBAHASAN jurding

PEMBAHASAN

Resorpsi internal dapat terjadi tanpa perforasi maupun dengan perforasi.

Perawatan resorspsi internal tanpa perforasi yaitu dengan perawatan endodontik,

sedangkan perawatan resorpsi internal dengan perforasi dapat dilakukan dengan

atau tanpa pembedahan. Material yang digunakan dalam perawatan endodontik

dapat mempengaruhi prognosis perawatan yang dilakukan. Terdapat beberapa

penelitian yang menggunakan Mineral Trioxide Aggregate (MTA) sebagai

material untuk perawatan resorpsi internal. Karena MTA merupakan material

yang dapat menginduksi osteogenesis, menghasilkan penutupan marginal yang

baik, dan dapat menstimulasi osteoblas.

Pasien dengan resorpsi internal biasanya datang dengan keluhan sakit pada

gigi yang terlibat tetapi pada beberapa pasien asimptomatik, terdapat pink-hued

area pada mahkota gigi, serta terdapat sinus tract pada pasien resorpsi internal

dengan perforasi. Pada pemeriksaan radiografi, terdapat area radiolusen berbentuk

oval pada daerah tengah saluran akar. Gigi yang terlibat, dapat vital ataupun non

vital.

Perawatan resorpsi internal tanpa perforasi dilakukan dengan perawatan

endodontik. Pada kunjungan pertama, dilakukan access cavity dan mengukur

panjang kerja dengan menggunakan apex locater serta diperkuat dengan

pemeriksaan radiografi. Selanjutnya dilakukan preparasi saluran akar yang dapat

dilakukan dengan teknik step back atau crown down. Kemudian saluran akar

diirigasi dengan menggunakan larutan saline, chlorhexidine 2%, atau sodium

hypoclorite 1%. Setelah itu dilakukan dressing dengan menggunakan kalsium

hidroksid dan dilakukan restorasi sementara. Setelah dua minggu, dressing

dibuang, lalu saluran akar diirigasi kembali. Kemudian aplikasikan MTA ke

saluran akar dan letakkan cotton pellet basah di atasnya. Kemudian dilakukan

restorasi sementara. Setelah 48 jam, tumpatan sementara dibuka dan kekerasan

MTA diperiksa. Setelah MTA cukup keras, dilakukan restorasi permanen dan

dievaluasi dengan pemeriksaan radiografi.

Page 3: PEMBAHASAN jurding

Resorpsi internal dengan perforasi biasanya terjadi karena perawatan

saluran akar yang salah. Pada kunjungan pertama perawatan saluran akar tanpa

pembedahan dilakukan pembuangan material pengisi saluran akar dari perawatan

sebelumnya dengan menggunakan eucalyptol dan K-files, saluran akar diirigasi

dengan sodium hypochlorite. Lalu dilakukan prosedur perawatan saluran akar

seperti biasa, yaitu mengkur panjang kerja, preparasi saluran akar, dan irigasi.

Kemudian, aplikasikan kalsium hidroksid dengan larutan saline, lalu ditutup

dengan restorasi sementara, dressing tersebut diganti setiap dua bulan sekali

dalam periode 8 bulan. Sebelum pengisian saluran akar, kalsium hidroksid

dibuang sesuai dengan panjang kerja dan saluran akar diirigasi dengan sodium

hypochlorite 2,5 % dan dikeringkan dengan paper point. Kemudian aplikasikan

MTA ke dalam area resorpsi, letakkan cotton pellet dan dilakukan restorasi

sementara. Setelah 24 jam, kekerasan MTA diperiksa dan dilakukan restorasi

permanen jika kekerasan MTA cukup baik. Perawatan dinyatakan berhasil jika

pasien tidak ada keluhan, sinus tract tidak terlihat, jaringan lunak terlihat normal,

dan tidak terdapat gambaran radiolusen pada pemeriksaan radiografi.

Pada kunjungan pertama perawatan saluran akar dengan pembedahan,

dilakukan pembukaan flap dengan perluasan insisi horizontal sepanjang garis

servikal gigi. Insisi dibuat pada daerah sulkus gingiva dan diperluas sepanjang 4

gigi pada bagian labial sampai daerah yang perforasi terlihat. Area operasi harus

dalam keadaan bersih dan kering. Setelah itu, material pengisi saluran akar dan

jaringan pulpa yang masih tersisa dibuang untuk menghasilkan penutupan yang

baik dan untuk menghilangkan infeksi. Perforasi labial diperluas sampai pinggir

lesi, lalu lesi diirigasi. Aplikasikan MTA pada saluran akar yang mengalami

resorpsi. Penjahitan flap dilakukan, lalu peletakkan cotton pellet di atas saluran

akar dan direstorasi sementara. Setelah satu minggu, restorasi sementara diganti

dengan restorasi permanen yang sebelumnya dilakukan pengisian saluran akar.

Page 4: PEMBAHASAN jurding

KESIMPULAN

MTA dapat digunakan untuk perawatan resorpsi internal karena MTA dapat

menginduksi osteogenesis, menghasilkan penutupan marginal yang baik, dan

dapat menstimulasi osteoblas.