Abstract
Resorpsi gigi biasanya lanjutan dari adanya kerusakan atau iritasi ligamen periodontal dan atau pulpa gigi. Perjalanan resorspsi gigi melibatkan interaksi dari sel inflamasi, sel penyerap, dan struktur jaringan keras. Sel utama yang terlibat dalam proses resorpsi adalah multi nucleated giant cell. Resorpsi akar interna biasanya asimptomatik dan terlihat dalam pemeriksaan radiografi. Ada beberapa teknik dan material yang dapat digunakan perawatan resorpsi internal. Salah satunya adalah Mineral Trioxide Aggregate (MTA) yang memiliki sifat yang , memuaskan, antara lain : biokompatibilitas, penutupan marginal yang baik, kekuatan mekanik, dan membantu penyembuhan jaringan periradikular.
Keyword : Resorpsi Internal, Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
PEMBAHASAN
Resorpsi internal dapat terjadi tanpa perforasi maupun dengan perforasi.
Perawatan resorspsi internal tanpa perforasi yaitu dengan perawatan endodontik,
sedangkan perawatan resorpsi internal dengan perforasi dapat dilakukan dengan
atau tanpa pembedahan. Material yang digunakan dalam perawatan endodontik
dapat mempengaruhi prognosis perawatan yang dilakukan. Terdapat beberapa
penelitian yang menggunakan Mineral Trioxide Aggregate (MTA) sebagai
material untuk perawatan resorpsi internal. Karena MTA merupakan material
yang dapat menginduksi osteogenesis, menghasilkan penutupan marginal yang
baik, dan dapat menstimulasi osteoblas.
Pasien dengan resorpsi internal biasanya datang dengan keluhan sakit pada
gigi yang terlibat tetapi pada beberapa pasien asimptomatik, terdapat pink-hued
area pada mahkota gigi, serta terdapat sinus tract pada pasien resorpsi internal
dengan perforasi. Pada pemeriksaan radiografi, terdapat area radiolusen berbentuk
oval pada daerah tengah saluran akar. Gigi yang terlibat, dapat vital ataupun non
vital.
Perawatan resorpsi internal tanpa perforasi dilakukan dengan perawatan
endodontik. Pada kunjungan pertama, dilakukan access cavity dan mengukur
panjang kerja dengan menggunakan apex locater serta diperkuat dengan
pemeriksaan radiografi. Selanjutnya dilakukan preparasi saluran akar yang dapat
dilakukan dengan teknik step back atau crown down. Kemudian saluran akar
diirigasi dengan menggunakan larutan saline, chlorhexidine 2%, atau sodium
hypoclorite 1%. Setelah itu dilakukan dressing dengan menggunakan kalsium
hidroksid dan dilakukan restorasi sementara. Setelah dua minggu, dressing
dibuang, lalu saluran akar diirigasi kembali. Kemudian aplikasikan MTA ke
saluran akar dan letakkan cotton pellet basah di atasnya. Kemudian dilakukan
restorasi sementara. Setelah 48 jam, tumpatan sementara dibuka dan kekerasan
MTA diperiksa. Setelah MTA cukup keras, dilakukan restorasi permanen dan
dievaluasi dengan pemeriksaan radiografi.
Resorpsi internal dengan perforasi biasanya terjadi karena perawatan
saluran akar yang salah. Pada kunjungan pertama perawatan saluran akar tanpa
pembedahan dilakukan pembuangan material pengisi saluran akar dari perawatan
sebelumnya dengan menggunakan eucalyptol dan K-files, saluran akar diirigasi
dengan sodium hypochlorite. Lalu dilakukan prosedur perawatan saluran akar
seperti biasa, yaitu mengkur panjang kerja, preparasi saluran akar, dan irigasi.
Kemudian, aplikasikan kalsium hidroksid dengan larutan saline, lalu ditutup
dengan restorasi sementara, dressing tersebut diganti setiap dua bulan sekali
dalam periode 8 bulan. Sebelum pengisian saluran akar, kalsium hidroksid
dibuang sesuai dengan panjang kerja dan saluran akar diirigasi dengan sodium
hypochlorite 2,5 % dan dikeringkan dengan paper point. Kemudian aplikasikan
MTA ke dalam area resorpsi, letakkan cotton pellet dan dilakukan restorasi
sementara. Setelah 24 jam, kekerasan MTA diperiksa dan dilakukan restorasi
permanen jika kekerasan MTA cukup baik. Perawatan dinyatakan berhasil jika
pasien tidak ada keluhan, sinus tract tidak terlihat, jaringan lunak terlihat normal,
dan tidak terdapat gambaran radiolusen pada pemeriksaan radiografi.
Pada kunjungan pertama perawatan saluran akar dengan pembedahan,
dilakukan pembukaan flap dengan perluasan insisi horizontal sepanjang garis
servikal gigi. Insisi dibuat pada daerah sulkus gingiva dan diperluas sepanjang 4
gigi pada bagian labial sampai daerah yang perforasi terlihat. Area operasi harus
dalam keadaan bersih dan kering. Setelah itu, material pengisi saluran akar dan
jaringan pulpa yang masih tersisa dibuang untuk menghasilkan penutupan yang
baik dan untuk menghilangkan infeksi. Perforasi labial diperluas sampai pinggir
lesi, lalu lesi diirigasi. Aplikasikan MTA pada saluran akar yang mengalami
resorpsi. Penjahitan flap dilakukan, lalu peletakkan cotton pellet di atas saluran
akar dan direstorasi sementara. Setelah satu minggu, restorasi sementara diganti
dengan restorasi permanen yang sebelumnya dilakukan pengisian saluran akar.
KESIMPULAN
MTA dapat digunakan untuk perawatan resorpsi internal karena MTA dapat
menginduksi osteogenesis, menghasilkan penutupan marginal yang baik, dan
dapat menstimulasi osteoblas.
Recommended