PEMBAHASAN ria.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBAHASAN

PEMBAHASANBAB IV1.Apakah diagnosis G3P2A0H2 gravid 33-34 minggu, dypsnea ec NYHA IV, janin tunggal hidup intra uterin pada pasien ini sudah tepat?

Penegakan diagnosis usia kehamilan melalui:- anamnesis- pemeriksaan fisik- pemeriksaan penunjang. Usia kehamilan dapat ditentukan HPHT pasien ini adalah HPHT 24/07/2013, sehingga Taksiran Persalinannya 31/04/2014, sehingga dapat disimpulkan usia kehamilannya adalah 33-34 minggu. Pada pasien ini salah satu penyebab adanya suatu misdiagnosis karena pemeriksa tidak dapat melakukan pemeriksaan leopold dengan teliti dan seksama dikarenakan kondisi pasien yang kesulitan untuk berbaring terlentang, karena pasien merasa sesak nafas semakin memberat dan pada pasien ini diperlukan tindakan yang cepat untuk menangani kegawatdaruratan obstretri.Mengarah pada kegagalan ventrikel kiri yang tidak mampu memompa darah yang datang dari paru peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru cairan terdorong ke jaringan paru dispnea, batuk, mudah lelah, denyut jantung cepat (takikardi) dengan bunyi S3, kecemasan dan kegelisahan.

Pada pemeriksaan fisik ekstremitas didapatkan adanya non pitting edema pada kedua ekstremitas bawah pasien

Kegagalan jantung kanan dalam mengosongkan darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi venaPada pemeriksaan penunjang EKG didapatkan hasil sinus takikardi, right ward axis, gambaran LVH, hal ini menggambarkan suatu tanda adanya gagal jantung dan faktor pencetus lain misalnya gangguan irama jantung (takikarida ventrikular, takikardia supraventrikular dan sindroma preeksitasi) serta abnormalitas segmen ST dan gelombang T. Dapat disimpulkan diagnosis pada pasien inI kurang tepat2. Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?

Pada pasien ini berdasarkan pemeriksaan fisik memenuhi indikasi untuk diberikan obat diuretik untuk mengurangi overload cairan. Kombinasi antara diuretik dan diuretik hemat kalium ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan cairan dan garam agar dapat mempertahankan status euvolemia dan menjaga agar tidak terjadi gangguan elektrolit terutama kalium yang dapat menyebabkan aritmia.

Pemberian obat ini di CVCU juga disertai dengan pengawasan balance cairan.

Pemberian isoket yang merupakan vasodilator golongan isosorbit dinitrat bertujuan untuk mengurangi afterload. Pemberian vascon yang merupakan obat inotropik bertujuan untuk meningkatkan kualitas hemodinamik dan memperbaiki gejala klinis saat istirahat maupun beraktivitas.

Sesuai dengan NYHA fc III-IV penatalaksanaan pada pasien ini adalah terminasi kehamilan perabdominal dan sterilisasi. Dapat disimpulkan penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat.3.Apakah penyebab kardiomiopati pada pasien ini?etiologi yang potensial adalah infeksi virus (coxsackievirus, parvovirus B19, adenovirus dan herpesvirus), proses inflamasi, miokarditis, peristiwa autoimun akibat kehamilan, peningkatan apoptosis miokardium, efek hormonal, toksemia, abnormalitas respons hemodinamik terhadap kehamilan, predisposisi genetik dan pemotongan enzimatik protein prolaktin selama peristiwa stres oksidatif.

Tidak diketahui secara pasti penyebab kardiomiopati pada pasien ini. Pada pasien ini tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi, seperti tidak ada keluhan demam, batuk kronis, dan leukosit dalam batas normal. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan riwayat penyakit jantung tidak diketahui. Pada pasien ini tidak diketahui penyebab pasti terjadinya kardiomopati.Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui diagnosis pasti penyebab terjadinya kardiomiopati, seperti rontgen thorax, pemeriksaan kadar T3, T4, marker rheumatoid artritis seperti ARA (anti rheumatoid antigen), serta data riwayat penggunaan alkohol.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyebab pasti kardiomiopati pada pasien ini tidakdiketahui.SIMPULAN DAN SARANBAB VSimpulan1.Diagnosis kerja pada pasien ini kurang tepat .2.Penatalaksanaa pada pasien ini sudah tepat.3.Penyebab kardiomiopati pada pasien ini belum diketahui secara pasti.

Saran1.Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sebaiknya lebih dipertajam lagi bila pasien datang dengan keluhan utama sesak, mengingat banyaknya penyakit-penyakit lain yang bemanifestasi dengan sesak.2.Pemeriksaan obstetri sebaiknya dilakukan lebih teliti dan seksama agar tidak terjadi misdiagnosis.3.Sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan penyebab kardiomiopati pada pasien ini yang menunjang pemeriksaan fisik pasien.Terima kasih