328

Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

  • Upload
    buikiet

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan
Page 2: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Martin GasserCarmela SalzanoRoberto Di MeglioAlfredo Lazarte-Hoyle

PEMBANGUNAN EKONOMI LOKALDALAM SITUASI PASCA KRISISPPPPPanduan Operasionalanduan Operasionalanduan Operasionalanduan Operasionalanduan Operasional

Pembangunan Ekonomi LokalProgram In-Fokus tentang Respons Krisis dan Rekonstruksi

Kantor Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

Page 3: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

ii

Hak Cipta © Organisasi Perburuhan Internasional 2005

Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungioleh Protokol 2 Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagiansingkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksi ulang tanpa izin, selamaterdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksiatau penerjemahan dapat diajukan ke Publications Bureau (Rights and Permissions),International Labour Office, CH 1211 Geneva 22, Switzerland. International LabourOffice menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu.

Perpustakaan, insitusi-institusi dan para pengguna lain yang terdaftar di Inggrisdengan Copyright Licensing Agency, 90 Tottenham Court Road, London W1P 9HE(Fax: + 44 171 436 3986), di Amerika Serikat dengan Copyright Clearance Center,222 Rosewood Drive, Danvers, MA 01923 (Fax: +1 508 750 4470) atau di negara-negara lain dengan Organisasi-organisasi Hak Reproduksi yang terkait, dapatmembuat fotokopi sesuai dengan izin yang dikeluarkan bagi mereka untukkepentingan ini.

ILOKantor Perburuhan Internasional, 2005

“Pembangunan Ekonomi Lokal dalam Situasi Pasca Krisis; Panduan Operasional”Judul Bahasa Inggris: “Local Economic Development in Post-Crisis Situations;Operational Guide”ISBN 92-2-816429-8 (print)ISBN 92-2-816430-1 (web pdf)

Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yangsesuai dengan praktek-praktek Persatuan Bangsa-Bangsa, dan presentasi materiyang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisiInternational Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atauteritori atau otoritasnya, atau mengenai delimitasi batas-batas negara tersebut.

Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dankontribusi lain yang ditandatangani merupakan tanggung jawab pengarangseorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari International LabourOffice atas opini-opini yang terdapat didalamnya.

Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidakmerupakan dukungan dari International Labour Office, dan kegagalan untukmenyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukanmerupakan tanda ketidaksetujuan.

Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal diberbagai negara, atau langsung dari ILO Publications, International Labour Office,CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi baru akandikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas.

Versi Indonesia dicetak di Jakarta, Indonesia

Page 4: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

iii

Strategi pembangunan telah mengalami perbaikan yang hampir komplitdalam beberapa dekade terakhir. Fakta-fakta yang ada menunjukkan bahwakebijakan dan prosedur pembangunan tradisional dalam banyak hal tidakmampu menghasilkan pertumbuhan, dan karena itu ketika pertumbuhanekonomi telah dicapai —seringkali dengan mengorbankan persamaan hakdan penciptaan lapangan pekerjaan yang layak— kita perlu meninjauulang secara seksama bagaimana masalah pembangunan harus ditangani.Strategi pembangunan ekonomi lokal (PEL) telah menjadi kian matang dalambeberapa tahun terakhir di tengah-tengah kebutuhan untuk memberikanalternatif bagi strategi tradisional.

Penggunaan dan peningkatan nilai aset lokal, lembaga setempat, danpemberdayaan masyarakat lokal, yang dibawa oleh PEL ke dalam prosespembangunan, mulai membawa hasil di berbagai bagian dunia yangberbeda. Di banyak daerah —di mana strategi PEL diterapkan selamabeberapa tahun terakhir— telah terlihat tidak saja munculnya kemakmuranyang lebih besar, tapi juga mereka yang terlibat dalam kegiatanperekonomian menjadi semakin luas, dan kualitas ketenagakerjaan menjadilebih baik. Daerah yang telah melaksanakan PEL dalam banyak hal lebihmampu bertahan terhadap perubahan di dalam lingkungan ekonomi globaldibandingkan masa-masa sebelumnya.

Namun, strategi PEL sama sekali bukan tanpa masalah dan risiko.Kemungkinan keberhasilan pelaksanaan PEL meningkat jika lembaga-lembaga yang dibutuhkan sudah tersedia dan adanya dukunganinfrastruktur, perusahaan lokal, dan sumber daya manusia dalam kondisiyang relatif baik. Pada kenyataannya, contoh-contoh yang banyak disebutdalam strategi PEL – Third Italy di Italia, Baden-Wurttemberg di Jerman,Jutland di Denmark, atau Silicon Valley di Amerika Serikat – menikmatikondisi awal yang sangat bagus dan struktur kelembagaan kelas satu.Berkebalikan dengan itu, pembangunan kapasitas lokal yang melekatdengan strategi PEL membuktikan bahwa pelaksanaan PEL di wilayah-wilayah yang tidak memiliki kondisi seperti di daerah contoh tadi lebih sulitdan menghabiskan waktu lebih lama.

Lembaga lokal yang rapuh dan/atau korup, kurangnya jejaring masyarakat,dan lemahnya aset lokal, memberikan kontribusi terhadap hilangnyaketerwakilan dan tidak berdayanya masyarakat lokal, dan dengan demikiansangat mengurangi sifat partisipatif dalam konsep PEL dan membahayakandampak pembangunannya di masa depan. Dan tidak di manapun kondisiseperti ini lebih lazim terjadi dibandingkan situasi pasca krisis. Konflikbersenjata, pergolakan sosial atau politik yang besar, bencana alam, ataukondisi perekonomian dan keuangan yang cenderung menurun secara tiba-

KATA

PEN

GANT

AR

Page 5: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

iv

tiba, tidak saja memberikan dampak negatif yang mendalam terhadapaset fisik dan manusia di setiap wilayah, tapi juga sering mengoyak susunankelembagaan dan masyarakat, sehingga sangat membatasi dampakpotensial program pembangunan secara umum, dan PEL, secara khusus.

Namun demikian, tidak di manapun kebutuhan terhadap PEL jauh lebihbesar daripada dalam situasi pasca krisis. Setelah lepas dari sorotaninternasional dan setelah bantuan kemanusiaan berkurang, PEL menyediakandasar bagi suatu pembangunan kembali masyarakat secara bertahap danpembangunan berkelanjutan di daerah-daerah yang dalam kondisi normalbiasanya sangat bergantung pada bantuan internasional dan sangatmungkin akan kembali terkena krisis. Jalan tersebut tidaklah mudah ataucepat dilalui, tetapi itu kemungkinan merupakan satu-satunya solusi agardapat membangun fondasi masyarakat yang lebih kuat dan lebih makmur.

Dari sudut pandang ini, maka Panduan Operasional ILO tentang“Pembangunan Ekonomi Lokal Dalam Situasi Pasca Krisis” merupakan suatuinstrumen yang bisa diterima dengan baik di suatu daerah pembangunanyang membutuhkan dan selayaknya mendapat sedikit perhatian. Usahayang patut dipuji oleh Martin Gasser, Carmela Salzano, Alfredo Lazarte,Hoyle, dan Roberto di Meglio, yang berusaha menyediakan suatu panduanyang banyak dibutuhkan dalam pelaksanaan pendekatan pembangunandalam situasi pasca krisis yang holistik dan terkoordinasi, akan menjadisesuatu yang tak ternilai bagi semua yang terlibat dalam usaha untukmenciptakan pembangunan yang berkelanjutan di bagian-bagian duniayang memiliki sedikit harapan terhadap kemajuan dan kemakmuran.

Andres Rodriguez-PoseProfesor Geografi EkonomiLondon School of Economics

Page 6: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

v

Indonesia paling terkena imbas gempa bumi dan tsunami 26 Desember2004. Bencana alam tersebut mengakibatkan 600.000 orang kehilanganpekerjaan dan sumber mata-pencaharian mereka.

Karenanya, terdapat kebutuhan besar akan upaya rehabilitasi danpembangunan kembali untuk memastikan masyarakat di wilayah-wilayahyang terkena bencana mendapatkan kembali akses ke dunia kerjakesempatan memperoleh pendapatan lainnya.

Pendekatan ILO untuk Pembanguan Ekonomi Lokal (PEL) merupakanproses membangun landasan bagi pengintegrasian kembali kondisi sosialekonomi yang berkelanjutan di daerah yang terkena dampak akibatkrisis. Pendekatan ini mengombinasikan berbagai peralatan analisisyang telah dikembangkan ILO dengan tujuan memulihkan danmembangun kembali ekonomi di situasi krisis.

PEL mencakup upaya penggalangan para pemegang kepentingansetempat dan keterlibatan langsung mereka dalam perencanaan danpelaksanaan kegiatan-kegiatan pemulihan ekonomi dan infrastruktur yangproduktif. Masyarakat setempat memainkan peranan penting baik dalamhal proses pengambilan keputusan maupun penerapan kegiatan.

Panduan operasional ini, Pembangunan Ekonomi Lokal dalam SitusasiPasca Krisis, diterjemahkan dan diadaptasi dari versi bahasa Inggrisyang diterbitkan oleh Program ILO dalam Merespons Krisis di Jenewa.Publikasi ini mencerminkan pengalaman panjang ILO dalam menanganiberbagai situasi pasca krisis di berbagai negara.

ILO membantu Pemerintah Indonesia dan mitra-mitra pembangunannyadengan program pembangunan kembali di Aceh, yang terfokus padapenataan kembali mata pencaharian melalui penciptaan lapangan kerjadan pemberian perlindungan bagi kelompok-kelompok rentan. Kamiberharap panduan operasional ini dapat membantu dalam memberikanpemahaman dan panduan pelaksanaan program pasca krisis yanglebih baik.

Jakarta, 1 Juni 2005

Alan BoultonDirekturILO Jakarta

PRAK

ATA

Page 7: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

vi

Page 8: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

vii

Panduan Operasional ini merupakan hasil kerjasama yang erat antara keduaunit teknis ILO, yaitu COOP/PEL dan IFP Crisis in Jenewa, dan merupakangabungan dari kerjasama, komentar dan dukungan dari berbagai rekanILO dari IFP SEED dan Social Finance Unit maupun ahli-ahli lapangan kami.

Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Anne Posthuma,Baldwin Beenakkers, Carlien van Empel, Craig Churchill, Davor Ilijasic,Eugenia Date Bah, Federico Negro, Geert van Boekel, Giancarlo Canzanelli,Jurgen Schwettmann, Kees van der Ree, Maria Prieto, Merten Sievers, MikeShone, Roel Hakemulder, Terje Tessem dan Wilma van Esch.

Para penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan Andres RodriguezPose dan kepada Fransisco Alburquerque atas komentar dan bantuannyaterhadap versi bahasa Inggris dan Spanyol dari Panduan Operasional ini.

Sementara itu, terima kasih kepada Gita Lingga dan Tauvik Muhamad dariKantor ILO Jakarta yang telah membantu proses pengeditan Panduan inidalam versi bahasa Indonesia.

Akhirnya kami sangat menghargai usaha yang telah dilakukan oleh PusatPelatihan ILO di Turin untuk pencetakan dan penyebaran pedoman ini dikursus-kursus pelatihannya.

Aturan umum mengenai hak cipta berlaku.

UCAP

ANTE

RIM

A KA

SIH

Page 9: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

viii

Page 10: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan
Page 11: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

ix

Kawasan dan penduduk yang dipengaruhi krisis seperti konflik bersenjata,bencana alam, perubahan politik dan ekonomi, atau kondisi keuanganyang cenderung menurun, harus mengatasi berbagai tantangan sosial,ekonomi, dan kelembagaan yang akut dan rumit. Tindakan darurat sepertipenyediaan tempat perlindungan, perawatan medis, keamanan dan panganmerupakan beberapa tindakan yang sangat penting yang biasanyadilakukan oleh banyak organisasi lokal, nasional, dan internasional hanyadalam jangka pendek dan memerlukan upaya-upaya organisasional danlogistik yang sangat besar.

Namun, segera setelah tahap tanggap darurat atas krisis berlalu, ternyatamasyarakat lokal, perusahaan dan pemerintah harus memiliki strategi jangkamenengah dan jangka panjang guna memulihkan kondisi sosial ekonomidan pembangunan di wilayah mereka. Ada banyak bukti yang menunjukkanbahwa strategi yang diidentifikasi dan dilaksanakan melalui partisipasipenduduk yang terkena dampak krisis, dan bukan melalui para pelakudan sumber daya dari luar, kemungkinan besar akan lebih berhasil.

Keterlibatan semua unsur lokal yang terkait dalam proses rekonstruksi danpemulihan, setelah suatu krisis berlalu, dapat memberikan berbagaikeuntungan. Terutama, partisipasi semua pihak yang berkepentingan dapatmemberikan kontribusi dengan mengurangi ketegangan atau perselisihanyang ada sebelumnya, khususnya dalam kasus situasi pasca konflik.

Dialog yang terus menerus antara berbagai pihak yang berkepentingan,yang berasal dari sektor swasta dan publik, dapat membantumengidentifikasi kepentingan bersama dan dengan demikian memfasilitasipenggunaan sumberdaya yang terbatas secara lebih efisien. Dalamberbagai kejadian, menyalurkan investasi melalui perusahaan lokal danmeningkatkan penggunaan angkatan kerja lokal selama proses rekonstruksi,telah memberikan keuntungan sosial dan ekonomi yang luas dalam jangkamenengah dan jangka panjang.

Akhirnya, partisipasi berbagai unsur lokal yang berkepentinganmenciptakan kepemilikan dan kepemilikan menciptakan prosespembangunan wilayah yang terkena krisis yang berkelanjutan.

Panduan Operasional ini menyarankan digunakannya pendekatanPembangunan Ekonomi Lokal (PEL) sebagai proses yang secara spesifikcocok bagi Situasi Pasca Krisis. Berbeda dengan pendekatan pembangunantradisional, PEL menggunakan partisipasi, kemitraan publik–swasta, sertadialog di tingkat lokal, sebagai alat untuk menciptakan peluang kerja yangberkesinambungan. Pendekatan ini menyediakan proses dan tindakan untukmencapai konsensus dan kerjasama di tingkat lokal, regional dan nasional,

PEND

AHUL

UAN

Page 12: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

x

dengan memperhitungkan kebutuhan setempat yang khusus, tanpamengabaikan tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi danrestrukturisasi sosial ekonomi.

Goran HultinDirektur Eksekutif Sektor KetenagakerjaanOrganisasi Perburuhan Internasional

Page 13: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

1

DAFT

AR IS

I KATA PENGANTAR iii

PRAKATA v

UCAPAN TERIMA KASIH vii

PENDAHULUAN ix

DAFTAR ISI 1

BAGIAN I. ISI PANDUAN

1.2 PEL dan defisit pekerjaan yang layak 5

1.2.1 Respon krisis dalam perspektif jangka panjang 5

1.2.2 Pembangunan ekonomi lokal dan penciptaanlapangan kerja yang layak 6

1.3 Mengenai panduan ini 9

1.3.1 Apa perlunya panduan bagi pembangunanekonomi lokal di daerah yang terimbas krisis? 9

1.3.2 Siapa yang harus menggunakan panduan ini? 9

1.3.3 Bagaimana menggunakan panduan ini? 91.3.4 Kontribusi Anda bagi panduan 10

1.4 Simbol dan singkatan 11

1.4.1 Bagaimana cara membaca simbol 11

1.4.2 Singkatan 12

BAGIAN II. TEORI

2.1 Situasi pasca krisis: Masalah dan kebutuhan

2.1.1 Apa yang dimaksud “situasi pasca krisis”

2.1.2 Lingkungan SOSIAL2.1.3 Lingkungan POLITIK

2.2 Kebijakan pembangunan tradisional dan keterbatasannya

2.2.1 Keterbatasan SOSIAL

2.2.2 Keterbatasan EKONOMI2.2.3 Keterbatasan POLITIK

Page 14: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

2

2.3 Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis

2.3.1. Apa itu pembangunan ekonomi lokal (PEL)?2.3.2. Prinsip-prinsip pendekatan PEL

2.3.3 Dimensi SOSIAL dan POLITIK pembangunan

2.3.4. Dimensi EKONOMI dari pembangunan

2.3.5 Dimensi LOKAL pembangunan2.3.6 Seberapa “besar” lokal itu?

BAGIAN III. PROSES PEL 38

Tinjauan 38

3.1 Diagnosa teritorial dan pemetaan kelembagaan 423.1.1 Apa yang perlu dipertimbangkan? 42

3.1.2 Apa yang perlu dilakukan? 43

3.1.3 Siapa yang perlu melaksanakannya? 45

3.2 Proses menumbuhkan kepekaan 59

3.2.1 Apa yang perlu dipertimbangkan? 593.2.2 Apa yang perlu dilakukan? 60

3.3 Mempromosikan forum lokal/regional 67

3.3.1 Apa yang perlu dipertimbangkan? 67

3.3.2 Apa yang perlu dilakukan? 683.3.3 Siapa yang perlu melakukannya? 70

3.4 Menyusun strategi PEL 72

3.4.1 Apa yang perlu dipertimbangkan? 72

3.4.2 Apa yang perlu dilakukan? 733.4.3 Siapa yang harus melakukannya? 78

3.5 Mengkoordinasikan/menciptakan struktur pelaksana 82

3.5.1 Apa yang perlu dipertimbangkan? 82

3.5.2 Apa yang harus dilakukan? 85

BAGIAN IV. PEL DALAM AKSI

Suatu tinjauan

4.1 Usaha Pendukung

4.1.1 Apa yang harus dipertimbangkan?

4.2 Merangsang dan menarik investasi4.2.1 Apa yang harus dipertimbangkan?

4.2.2 Apa yang harus dilakukan?

4.2.3 Siapa yang harus melakukannya?

Page 15: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

3

4.3 Jaringan dan lobi

4.3.1 Apa yang harus dipertimbangkan?4.3.2 Apa yang harus dilakukan?

4.3.3 Siapa yang harus melakukan?

4.4 Penilaian Lingkungan Strategis 146

4.4.1 Apa yang perlu dipertimbangkan? 1464.4.2 Apa yang harus dilakukan? 147

4.4.3 Siapa yang harus melakukannya? 149

4.5 Perencanaan Strategis 159

4.5.1 Apa yang dipertimbangkan? 159

4.5.2 Apa yang harus dilakukan? 1604.5.3 Siapa yang akan melakukannya? 162

4.6 Pembiayaan PEL 167

4.6.1 Apa yang dipertimbangkan? 167

4.6.2 Apa yang harus dilakukan? 170

4.7 Perhatian terhadap kelompok-kelompok rentan 207

4.7.1 Apa yang dipertimbangkan? 207

4.7.2 Apa yang harus dilakukan? 210

4.7.3 Siapa yang akan melakukannya? 211

4. 8 Pelatihan untuk PEL 220

4.8.1 Apa yang dipertimbangkan? 220

4.8.2 Apa yang harus dilakukan? 222

BAGIAN V. REFERENSI 273

5.1 Daftar Istilah (Glossary) 273

5.2. Daftar Pustaka 277

Page 16: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

4

Page 17: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

5

Dewasa ini, di dunia seringkali terjadi krisis yang timbul akibat bencanaalam, konflik bersenjata, transisi politik dan ekonomi atau kondisi keuanganyang cenderung menurun. Sebagian besar krisis yang luas terjadi di negara-negara sedang berkembang, di mana beberapa negara lebih rentandibandingkan yang lain akibat kondisi geografis, iklim, lingkungan dansosial ekonomi, dan dampak krisis tersebut kadang-kadang makin kuatkarena kemiskinan dan keterbelakangan. Namun, karena adanyakomunikasi media di seluruh dunia dan sarana transportasi yang lebih cepat,saat ini masyarakat internasional lebih cepat memperoleh informasi tentangperistiwa-peristiwa tersebut dan dapat memberikan respons yang sesuai.

Apapun sebabnya, sebagian besar krisis cenderung menimbulkan dampakyang sama dalam menciptakan dislokasi sosial dan ekonomi secara besar-besaran, disertai korban sipil, pengungsi, dan orang-orang yang telantardi dalam negeri, serta runtuhnya lembaga-lembaga pemerintahan danmasyarakat sipil. Krisis tersebut menhancurkan mata pencaharian, memecahbelah masyarakat dan menghalangi akses masyarakat menuju pelayanandasar. Bantuan kemanusiaan memainkan peranan yang vital karenapenduduk yang terkena krisis untuk jangka waktu lama tidak mampumemberi makan diri mereka sendiri, dan pasokan serta distribusi barangkadang-kadang terhalang karena infrastruktur dan sarana transportasi rusakberat atau hancur.

Namun, pada tingkat yang lebih luas, saat ini ada pengakuan tentangperlunya tindakan yang ditujukan untuk memastikan transisi yang lancarantara bantuan dan rehabilitasi dan pembangunan jangka panjang. Initermasuk memberikan perhatian terhadap kebutuhan masyarakat,melibatkan mereka di dalam proses pembuatan keputusan kelembagaan,menciptakan hubungan di seluruh bidang-bidang kebijakan, dan koordinasiyang lebih baik antarberbagai organisasi pembangunan nasional,organisasi-organisasi internasional dan lembaga swadaya masyarakat(LSM), yang mempunyai peranan dalam situasi pasca krisis.

Respons tradisional komunitas pembangunan terhadap krisis biasanyaadalah dengan memberikan bantuan darurat dalam jangka waktu secepatmungkin. Karena perlunya bertindak cepat, maka biasanya merekamempekerjakan staf luar dan melaksanakan kegiatan yang dirancang tanpaanalisis yang layak terhadap masalah pembangunan teritorial, atau

1.2

1.2.1Respons Krisis

dalam PerspektifJangka Panjang

PEL dan Defisit Pekerjaanyang Layak

Page 18: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

6

kebutuhan khusus dan kompetensi kelompok-kelompok penerima bantuan.Pada akhirnya hal ini justru dapat merusak kemampuan masyarakat ituuntuk bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Bersama organisasi-organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang lain,Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) saat ini telah mengakui perlunyapendekatan yang lebih holistik dan terkoordinasi. Laporan terakhir DirekturJenderal ILO menyatakan bahwa organisasi tersebut mempunyai komitmen“untuk membangun dukungan dengan pendekatan yang seimbang danterpadu bagi pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalamperekonomian global”.1 Strategi yang telah dirancang dan diujimenawarkan alat untuk mengukur dampak secara cepat dalam paket-paketbantuan yang lebih komprehensif berdasarkan kebutuhan lokal. Hal inimemerlukan koordinasi internal yang lebih besar antara departemen-departemen ILO, dan dalam bidang di mana “sasaran ekonomi, sosial danlingkungan dapat tercapai bersama-sama”.

Strategi tersebut mengakui bahwa bantuan dan pembangunan tidak salingmengikuti: keduanya berjalan saling berdampingan. Pemulihan tidak hanyamerupakan pemberian kesejahteraan dasar dan pelayanan sertapembangunan kembali infrastruktur, tetapi juga merupakan suatu tugas yangmelibatkan dan mempunyai implikasi terhadap lingkungan politik,kelembagaan, dan ekonomi yang lebih luas. Hal itu juga melibatkan parapembuat keputusan sosial dan ekonomi, perencana kota dan ahli dalampemanfaatan lahan, reformasi tanah dan desentralisasi pemerintahan. Dalambanyak hal, kita perlu meningkatkan mekanisme yang lebih terbuka dalampengambilan keputusan, dengan memperkenalkan pertama kalinyametodologi partisipatif. Juga perlunya bantuan terhadap reformasi strukturpemerintahan.

World Employment Report, 2001 memperkirakan ada sekitar 160 juta orangyang menganggur di seluruh dunia, sebagian besar terkonsentrasi di negara-negara paling miskin.

Bencana alam, konflik bersenjata, transisi politik dan ekonomi, atau kondisikeuangan yang cenderung menurun paling keras menghantam bagian-bagian dunia di mana globalisasi justru tidak mampu meningkatkan kondisikehidupan maupun kemampuan kaum miskin untuk menghasilkanpendapatan yang memadai. Komunitas dan keluarga terlibat dalamsejumlah kegiatan untuk meningkatkan pendapatan mereka, tetapi hal itusangat jarang memberikan penghasilan tambahan atau kesempatanmenghemat untuk perbaikan kondisi kesehatan, pendidikan, pensiun, dansebagainya.

1.2.2Pembangunan

Ekonomi Lokal danPenciptaan

Lapangan Kerjayang Layak

1 ILO: Reducing the Decent Work Deficit, Laporan Direktur Jenderal, Konferensi PerburuhanInternasional, 89* Sesi, 2001.

Page 19: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

7

Setelah situasi menjadi stabil, kelompok penduduk yang terkena krisis akanmenghadapi sejumlah tantangan yang lebih mengkhawatirkan: penggantianinfrastruktur fisik dan produktif yang hancur, peningkatan investasi domestikdan asing, perbaikan permintaan pasar lokal, akses menuju lembagakeuangan yang kian menyusut, dan berbagai masalah yang berurat-berakaryang terkait dengan lemahnya kelembagaan, ketidakstabilan politik,kurangnya dialog sosial dan ketegangan yang terus menerus.

Pekerjaan dapat menjadi sesuatu yang benar-benar kuat bagikesinambungan sosial jika ia diciptakan sebagai hasil dari permintaantenaga kerja yang berasal dari perekonomian lokal, berusaha untukmencakup kelompok-kelompok yang paling rentan, mempunyai keuntunganyang nyata bagi pekerja, dan menghormati kebudayaan tradisional sertalingkungan di mana pekerjaan diciptakan. Pekerjaan yang layakmemungkinkan keluarga membuat keputusan tanpa dikekang olehpertimbangan keuangan semata-mata, dan dengan demikian mengurangiketegangan di dalam keluarga dan masyarakat. Penciptaan lapangan kerjajuga akan memainkan peranan penting dalam membendung hijrahnyaorang-orang muda berpendidikan dan berketerampilan dari daerah-daerahyang terkena krisis ke perkotaan atau lebih jauh lagi.

Sampai tahap ini, Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL) merupakan suatuprakarsa konkrit ILO yang dimulai di dalam masyarakat dan berusahamenciptakan jembatan yang berkelanjutan antara bantuan danpembangunan dengan cara-cara sebagai berikut:

PEL memberikan hak suara kepada semua aktor lokal, membantumempermudah dan lebih mempersempit apa yang disebutkan olehGlobal Report to the Conference on Freedom of Association 2001sebagai “jurang pemisah keterwakilan”. Sifat partisipatif dari PELmendorong dimasukkannya kelompok-kelompok yang rentan ke dalamproses pengambilan keputusan, khususnya perempuan, mantanpemberontak bersenjata, dan pengungsi dalam negeri, maupun parapekerja pertanian, para pekerja sektor publik, kelompok lingkungan,dan sebagainya;

PEL meningkatkan potensi pembangunan aset dan sumberdaya lokal, khususnya kegiatan di sektor informal. Dimensilokal pembangunan memungkinkan dilakukannya identifikasi kelompokpekerja informal dan menyediakan dukungan bagi organisasi yanglebih formal;

PEL membangun bentuk-bentuk kerjasama tradisionalsebagai suatu cara untuk menangani beberapa masalah yang dihadapioleh masyarakat yang terkena dampak krisis;

PEL memelihara lingkungan yang memungkinkan bagi pekerjaanyang layak, dalam kaitannya dengan hak dan jaminan sosialpekerja. Secara khusus, PEL mendorong pembentukan perusahaandan koperasi yang memberikan pelayanan sosial kepada masyarakatsetempat. Proses tersebut juga mendorong penciptaan lingkungan hukum

Page 20: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

8

yang menjamin hak pekerja bagi semua orang sambil meningkatkanakses ke sistem jaminan sosial; dan

PEL mempertahankan pembangunan ekonomi yang selaras dengankesinambungan lingkungan. Meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu lingkungan di kalangan pihak-pihak yang berkepentingan padapermulaan proses pemulihan, membuka jalan bagi integrasi merekadalam perancangan dan pelaksanaan suatu strategi PEL dari bawah–ke atas. PEL juga melibatkan kelompok-kelompok lingkungan dan LSMpada tahap-tahap awal proses pemulihan.

Page 21: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

9

1.31.3.1

Apa PerlunyaPanduan bagiPembangunan

Ekonomi Lokal diDaerah yang

Terimbas Krisis?

1.3.2Siapa yang Harus

MenggunakanPanduan ini?

1.3.3Bagaimana

MenggunakanPanduan ini?

Mengenai Panduan ini

Panduan Operasional ini adalah hasil dari usaha bersama para penelitidan ahli teknik yang mempunyai pengalaman lapangan yang luas dalampembangunan ekonomi lokal (PEL) di seluruh dunia. Pedoman ini didasarkanatas pengalaman praktis tentang bagaimana mengelola proses rehabilitasidan merangsang pemulihan ekonomi dalam situasi pasca krisis di banyaknegara yang berbeda, dan berusaha memasukkan pengalaman lintas-kultural dan sub-regional.

Tujuan utama panduan ini adalah untuk menggambarkan tentang:

Mengapa pembangunan ekonomi lokal lebih efektif dalam situasipasca krisis. Pertanyaan ini akan dibicarakan dalam Bagian II; dan

Bagaimana menerapkan PEL. Hal ini dikemukakan dalam BagianIII dan IV. Setiap bab di dalam bagian tersebut dimulai dengan sarantentang berbagai hal yang harus dipertimbangkan sebelummemperkenalkan metodologi langkah-demi-langkah yang praktis,diperkaya dengan perangkat alat yang mengandung contoh-contoh yangdapat membantu, kontak, daftar pertanyaan dan alat-alat lain untukmelaksanakan kegiatan sehari-hari di tingkat akar rumput.

Panduan Operasional telah disusun sebagai alat dan buku penuntun bagipara manajer program, staf, konsultan dan mitra pembangunan lokal yangbekerja dalam pemulihan sosial dan ekonomi serta tindakan pembangunandalam situasi pasca krisis.

Bagian-bagian teori dan praktik memberikan alat-alat yang dapat digunakansebagai bagian dari kegiatan kerja lapangan (yaitu paparan untukmenjelaskan teori kepada pihak-pihak lokal yang terkait, daftar periksa,contoh praktik terbaik, dan sebagainya).

Panduan ini dimaksudkan agar cukup fleksibel sehingga dapat disesuaikandengan keadaan setempat dan digunakan pada setiap tahap selama prosespemulihan pasca krisis dan untuk setiap jenis tindakan, secara terpisahatau secara bersama-sama. Para praktisi pembangunan dapatberkonsentrasi pada pembuatan strategi pembangunan ekonomi yangterpadu bagi seluruh daerah (Bagian III) dan/atau berkonsentrasi padabidang-bidang khusus seperti bantuan usaha, merangsang investasi,keuangan untuk pembangunan (Bagian IV). Untuk alasan ini, maka urutan

Page 22: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

10

langkah-langkah yang diusulkan di dalam Panduan Operasional ini telahdisusun secara luas sehingga praktisi individu dapat menyesuaikanmekanisme tersebut terhadap situasinya sendiri.

Sesuai dengan keadaan setempat, maka staf lapangan mungkin perlumenambahkan, mengeluarkan atau mengubah bagian-bagian manual dan/atau slide. Agar dapat memudahkan perubahan tersebut, maka kami telahmenyediakan alat-alat sebagai berikut:

Suatu map, yang secara terus menerus dapat digunakan agar dapatmenyesuaikan dengan panduan;

Suatu CD-ROM, yang akan memungkinkan perubahan teks dan slidesecara cepat dan mudah;

Alamat situs PEL ILO yang memuat semua perubahan PanduanOperasional ini. Kami berencana memperbaharui panduan PEL yangpertama secara periodik. Cara yang paling efisien untuk memperbaharuipanduan ini adalah melalui situs kami;

Suatu warta berkala (newsletter) PEL ILO untuk memberitahu Anda tentangperubahan, pembaharuan dan publikasi lain yang berkaitan dengantopik. Bilamana Anda ingin mendapatkan warta berkala kami, harapmenulis kepada alamat email berikut: [email protected], denganmencantumkan subyek “LED newsletter”.

Agar dapat memperbaharui panduan kami ini, kami membutuhkankerjasama dari orang-orang yang bekerja di lapangan. Oleh karenanya,saran mengenai perbaikan, perubahan, praktik yang baik atau komentarlain, sangat dihargai.

1.3.4Kontribusi Anda

bagi Panduan

Page 23: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 1

11

Penggunaan simbol bertujuan untuk memudahkan penggunaan panduanini. Simbol-simbol yang berbeda di dalam setiap bagian membedakan isidan sifatnya. Di dalam panduan versi digital, simbol-simbol melambangkansuatu hubungan dengan bagian-bagian yang relevan.

Simbol ini menandakan bagian teoritis panduan

Simbol ini menandakan bagian panduan yangberorientasi tindakan

Simbol ini menandakan adanya alat-alat (daftarperiksa, contoh, dan sebagainya)

Simbol ini menandakan adanya paparan (PowerPoint yang dianimasi atau statis) tentang suatu topikkhusus.

Simbol dan Singkatan1.41.4.1

Bagaimana CaraMembaca Simbol

Page 24: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

12

ACLEDA Association of Cambodian Local Economic DevelopmentAgencies

ADEM Agencia de Desenvolvimento Economico Local da Provinciade Manica

AMDAL Analisis Dampak Lingkungan

COTEF Tim Kerjasama Teknis Dalam Ketenagakerjaan dan Pelatihan

EURADA European Association of Development Agencies

ILO Organisasi Perburuhan Internasional (International LabourOrganization)

LPU Lembaga Pengembangan Usaha

PEL Pembangunan Ekonomi Lokal

LPEL Lembaga Pembangunan Ekonomi Lokal

UKM Usaha Kecil dan Menengah

LKN Layanan Ketenagakerjaan Nasional

LSM Lembaga Swadaya Masyarakat

OCHA Office of Coordination of Humanitarian Affairs

PRODERE Programma de Desarrollo para Regfugiados Desplazados yRepatriados en Centroamerica

PLS Penilaian Lingkungan Strategis

SWOT Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (Strengths,Weaknesses, Opportunities and Threats)

DT Diagnosa Teritorial

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

PPDU Pusat Promosi dan Dukungan Usaha

PPKB Pusat Pelatihan Konstuksi Bihac

UE Uni Eropa

UNDP United Nations Development Programme

UNOPS United Nations Office for Project Services

WB Bank Dunia

1.4.2Singkatan

Page 25: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan
Page 26: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

13

2.1

Krisis dapat terjadi dalam bentuk yang berbeda-beda. Hal ini meliputibencana alam yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya atau sebagaibagian dari sebuah rangkaian peristiwa, dan keadaan darurat yangkompleks. Yang dimaksud dengan “keadaan darurat yang kompleks”adalah krisis apapun yang memunyai penyebab yang majemuk danefek gabungan yang menyebabkan terjadinya kerusakan kewenanganyang besar akibat bencana atau konflik internal maupun eksternal, danyang memerlukan respons internasional yang melampaui mandat salahsatu satu lembaga yang ada di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa(PBB) atau sistem pemberian bantuan yang ada.

Krisis memiliki akar penyebab yang berbeda, namun karakteristik yangumum adalah bahwa krisis telah mengganggu kehidupan keseharianmasyarakat. Kelompok yang terkena dampak krisis —pengungsi,pekerja yang kehilangan pekerjaan atau eks pemberontak—menggunakan berbagai strategi untuk bertahan hidup untukmenjamin tersedianya makanan dan penghasilan. Selama masa krisisatau ketidakpastian yang berlarut-larut, keluarga-keluarga dan kelompok

TEORI

Bab ini akan menjelaskan secara singkat apa yang dimaksuddengan “situasi pasca krisis” sebelum selanjutnya menganalisismengapa pembangunan ekonomi di bidang ini terlalu banyak

menuntut. Setiap situasi pasca krisis memiliki karakteristik masing-masing yang sangat spesifik dan karenanya situasi ini akan

menghadapi kombinasi berbagai kesulitan selama proses pemulihan.Meskipun demikian,bab ini akan berusaha mengidentifikasi

karakteristik umum dari perspektif sosial, ekonomi, dan politik.

Situasi pasca krisis: Masalahdan Kebutuhan

2.1.1Apa yang dimaksud“situasi pasca krisis”

Situasi pasca krisis pada wilayah dimana sebelumnya mengalamiakibat yang parah akibat masalah yang berat seperti:

Konflik bersenjata (seperti perang saudara atau konflikkekerasan lainnya);

Bencana alam;

Kesulitan keuangan dan kemunduran ekonomi; dan

Pergerakan sosial dan transisi politik

Page 27: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

14

penduduk menyesuaikan diri dengan situasi yang baru dan mekanismebertahan cenderung menjadi ciri baru dari pola hidup sehari-hari.

Dalam situasi pasca krisis, sumber daya keuangan domestik daninternasional dikerahkan dengan sangat cepat untuk menanganikebutuhan yang segera. Proses rekonstruksi biasanya dimulai dengankajian kebutuhan secara cepat untuk menetapkan tindakan khususguna menyelamatkan dan mempertahankan nyawa dan memperkirakankebutuhan untuk reintegrasi, rehabilitasi dan pembangunan jangkapendek, menengah dan panjang. Suatu kajian cepat menilai kapasitaspenduduk dan lembaga daerah untuk menangani krisis dan hal inidilakukan sedini mungkin untuk meletakkan landasan bagi pelaksanaanpembangunan.

Di masa lampau, menu khas bantuan tanggap daruratmengutamakan penyediaan layanan dasar (seperti pangan, sandang,hunian, obat-obatan); mendorong kembali tercapainya stabilitas politik,ekonomi dan sosial untuk mencegah hilangnya lebih banyak nyawa.Setelah situasi stabil, pelaksanaan pemberian bantuan akan menargetkanperbaikan infrastruktur fisik, seperti sarana transportasi dan komunikasi,pembangunan kembali sekolah, rumah, puskesmas dan rumah-rumahibadah, dan rehabilitasi sistem penyediaan utilitas dasar seperti air,makanan dan obat-obatan.

Proses pemulihan ke arah yang lebih normal dalam berbagaitingkatannya bagi daerah itu akan sangat traumatis dan menyita waktu,khususnya bagi orang yang kembali ke masyarakatnya dan menemukanbahwa rumah dan sumber penghasilannya telah hancur. Namun dalambeberapa situasi, masyarakat tidak ingin kembali lagi ke situasi sebelumkrisis karena mungkin situasi itu pada awalnya justru yang telah memicuterjadinya krisis.

Bila terjadi krisis di suatuwilayah, masyarakatsecara keseluruhanbiasanya berpindah, baiksecara nasional maupuninternasional, tanpabanyak pilihan selainmencari keamanan danmakanan

Salah satu langkah awaldan mungkin palingmendasar adalahpemulihan rasa aman.Dalam banyak situasi, ini

TINGKAT KEMISKINAN YANG TINGGI:KASUS MOZAMBIK

Konteks sosial ekonomi Mozambik mempunyaikarakteristik kondisi kehidupan dan pekerjaanyang tidak aman dan tidak sehat. Khususnya diProvinsi Safala dan Manica, penduduk dipedesaan hidup di bawah ancaman penyakit(malaria, bilharzias), ranjau darat atau binatang.Di sepanjang sungai Zambesi di Safala utaradan Manica, kuda nil dan buaya merupakanbahaya tak tampak bagi orang desa dan nelayanyang tinggal di pinggir sungai. Selain itu, HIV/AIDS menyebar dengan laju yang menakutkan,dampaknya yang terbesar adalah pada merekayang aktif secara ekonomi.

Lihat Geert van Boekel, Local EconomicDevelopment Component, PDHI Mozambik –Final Report, ILO/UNOPS, Maputa, 2001

2.1.2Lingkungan SOSIAL

Page 28: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

15

berarti menyiapkan anggota masyarakat agar mampu kembali kekomunitasnya, membangun kembali rumahnya, mencari penghasilandan mendapat manfaat dari pelayanan dasar seperti akses pada airbersih dan jaringan jalan yang aman. Dalam hal konflik, budayamiliterisasi dan ketakutan masih sering tersisa dalam waktu yang lama,jauh setelah perjanjian damai ditandatangani.

Langkah berikutnya selama tahap tanggap darurat awal adalah menilaidan memenuhi kebutuhan kelompok-kelompok penduduk yang berbeda,khususnya yang paling rentan. Ini bisa menyangkut orang-orang yangtetap tinggal di komunitasnya atau ditempatkan di kamp pengungsi.Banyak di antaranya menderita kemiskinan yang berat dan tidakmemiliki akses pada aset dan layanan dasar, karena merekatinggal di pemukiman yang tidak direncanakan, dengan infrastrukturyang buruk. Kesulitan mendapatkan makanan yang cukup, perumahan,air bersih, infrastruktur dan sanitasi juga semakin parah di daerah-daerah yang dilanda bencana alam, krisis terkait konflik, krisis ekonomiatau sosial.

Setelah keadaan darurat mereda dan kebutuhan langsung telah dipenuhi,masyarakat masih berada dalam keadaan yang sangat rentan, danmungkin terdapat rasa saling tidak percaya antarkelompok sosial yangberbeda, terutama jika satu kelompok dilihat lebih diutamakan daripadayang lain. Jaring pengaman sosial yang resmi, yang berartitindakan negara untuk menyediakan layanan finansial dan sosial yangmendasar, biasanya kurang. Pusat pelayanan kesehatan tidak memilikiobat-obatan yang cukup atau harus beroperasi dengan layanan minimaluntuk waktu yang cukup lama. Sekolah terpaksa tutup. Kurangnyalapangan kerja atau peluang untuk mendapatkan penghasilan juga

dapat menambah ketegangan.

Dalam kondisi ini, keluargaatau masyarakat lokal bertindaksebagai pusat stabilitas danbantuan timbal balik yangpenting. Sayangnya, banyak krisisberkontribusi pada disintegrasihubungan penting di dalamjaringan keluarga, baik yangdekat maupun yang lebih luas.Hubungan keluarga yang terputusmencegah pemberian bantuantimbal balik dan menghalangiinteraksi sosial dan ekonomi yangmendasar.Jarak geografis dankurangnya informasi yangmemadai dari pemerintah pusattentang kebutuhan riil di tingkatakar rumput menghambat jalanmenuju kestabilan sosial.

DISINTEGRASI KELUARGA DANJARINGAN MASYARAKAT:CONTOH KAMP PENGUNGSIPALESTINAKamp pengungsi mempunyai tingkatkemiskinan tertinggi secara keseluruhan.Pada tahun 1998, satu dari tiga rumahtangga di kamp pengungsi tergolongmiskin, dan ini 1,6 kali lebih besardibandingkan tingkat kemiskinan di kota(20 persen) dan desa ( 21 persen). Tetapikemiskinan yang lebih tinggi terdapat diGaza secara keseluruhan – Gazamempunyai laju kemiskinan yang lebihtinggi yang tak terkait dengan tempattinggal. Ini tercermin dalam kontribusijenis tempat tinggal yang berbeda bagikemiskinan nasional. Proporsi orangmiskin yang lebih besar terdapat di desa(43 persen) dan kota (33 persen)daripada di kamp pengungsi (25 persen).

Lihat UNDP, Par ticipatory Pover tyAssessment Report – Programme ofAssistance to the Palestinian People,Jenewa, 2001.

Page 29: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

16

Kelompok yang rentan mengalami kesulitan khusus untuk mengatasihambatan yang terkait dengan pemulihan, dan jika kebutuhan merekatetap tidak diperhatikan, kontribusi yang diharapkan dari mereka padapembangunan sosial ekonomi bisa berubah menjadi elemen destabilisasiyang pada gilirannya akan menciptakan masalah keamanan di masadatang. Di daerah yang terkena krisis, kelompok tersebut termasuk ekspejuang bersenjata, pengungsi dan orang yang kembali pulang,perempuan, orangtua, dan anak-anak muda, juga kelompok etnisminoritas, dan sebagainya.Pada kenyataannya, terdapatbukti bahwa tidaktersedianya pekerjaan yanglayak akan menyebabkanketegangan, isolasi sosial,dan efek sampingnya (sepertialkoholisme, apatisme sosial,kegiatan kriminal dan lainsebagainya) terus berlanjut.

Oleh karena itu, salah satutantangan terbesar adalahmemperbaiki struktur sosialagar dapat memenuhikebutuhan semua kelompokyang terkena dampak krisis,khususnya yang palingrentan. Pada akhirnya, hal ini akan tergantung pada kesadaranmasyarakat akan kebutuhan sosial, kultural, ekonomi dan psikologis,dan memanfaatkanketerampilan masyarakatdalam membuat desaintindakan jangka panjang danpenerapannya.

Ketidakstabilan politik,kepadatan institusi yangrendah dan agenda yangtumpang tindih di tingkatnasional dan daerah, dankurangnya partisipasimasyarakat akar rumputdalam proses pengambilankeputusan merupakanhambatan yang paling umumbagi perekonomian daerahdalam situasi pasca krisis.

KELOMPOK RENTAN: KASUSSOMALIABanyak anak muda, baik yang eks milisimaupun anak-anak putus sekolah akibatperang dan bergabung dengan kelompokmilisi, dianggap sebagai kelompok rentankhusus di berbagai daerah di Somalia.Pejuang-pejuang muda seringkali berasal daridaerah pedesaan, tetapi mereka tidak inginkembali ke kehidupan desa. Mereka bahkantidak memiliki keterampilan untuk itu. Merekatidak belajar ketrampilan lain apapun kecualimenggunakan senjata api. Banyak di antaramereka duduk-duduk menganggur dan seringkecanduan khat atau menjadi ancaman sosial.

Lihat Sub-Programme Promotion of an EnablingEnvironment and Economic Recovery inSomalia,UNDP/ILO Project Document,Jenewa, 1998.

2.1.3Lingkungan POLITIK

EFEK INSTABILITAS DANKETIDAKAMANAN POLITIK: KASUSSERBIA TENGGARASituasi keamanan di daerah ini – khususnyadi daerah proyek kota-kota Preseva,mengganggu jalannya kehidupan sehari-haridan mempengaruhi lebih lanjut ekonomi lokalyang sudah sangat lemah. Penghuni yangtinggal sangat dekat dengan perbatasanKosovo, meninggalkan lahannya karena takutranjau darat dan penembak gelap. Di desaOslare, beberapa orang Albania telahdipaksa tinggal di rumah dan polisi mengambilpersediaan mereka. Perempuan yang bekerjadi perusahaan di sekitar takut untuk pergi kerjadan anggota keluarga mereka yang laki-lakimengantar mereka untuk melindunginya.Kemungkinan terdapat insiden lain sehubungandengan ketegangan etnis di tempat kerja,namun hal ini tidak dapat dikonfirmasi selamakehadiran misi.

Lihat Carlien van Empel, Assessment of theEconomic and Employment Situation in theMunicipalities of Presevo, Medvedja danBujanovac (PMB), Mission Report, ILO,Jenewa, 2001.

Page 30: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

17

Dalam tempo yang pendeksetelah krisis, pemerintahsemakin sulit menegakkanhukum dan ketertiban. Dinegara-negara yang gagal,di mana sejak awal kerangkahukum dan peraturan sudahlemah, masalah yangdihadapi akan makin besar.Kemungkinan besar akanterjadi rasa saling tidakpercaya dalam mekanismepolitik akibat praktik-praktiksebelumnya.

Kebutuhan bagi kementriandan lembaga negara yangberbeda-beda kemungkinanakan menciptakan masalahpolitik lebih lanjut, terutamajika hanya sedikit lembagalokal yang dapatmengkoordinasikan bantuandan dapat menengahiberbagai kepentingan sektoral yang berbeda.

Konsensus adalah titik awal bagi pemulihan ekonomi lokal. Namun,kurangnya partisipasi akar rumput di sektor swasta dan masyarakatsipil terkait dalam pembuatan keputusan juga merugikan upayapemulihan, karena mereka tidak dapat menyuarakan kepentingan riilmasyarakat. Di negara sedang berkembang, hal ini sudah menjadigejala umum dalam pengambilan kebijakan, bahkan dalam kondisi“normal” sekalipun.

Akibatnya, pembangunan jangka panjang diperlambat oleh perbedaanantara kebijakan nasional dan prioritas lokal. Seringkali jarak geografisdan sifat pertukaran informasi bisa berarti bahwa kebijakan nasionalmenargetkan masalah tanpa mempertimbangkan secara seksamaprioritas lokal dan kemampuan kelompok dan pelaku lokal untukmelakukan intervensi.

Kedatangan banyak donatur internasional selama dan setelah krisiskemungkinan besar akan mengalihkan perhatian mereka dari situasiini, meski hanya untuk sementara. Berbagai lembaga dan LSM mengejartujuan dan sasaran sektoral yang berbeda. Hal ini akan menciptakanagenda yang tumpang tindih dan, dalam banyak hal, pemerintah pusathanya dapat menyediakan kerangka administratif, dan bukanmenjalankan fungsi koordinasi.

KURANGNYA INSTITUSI: CONTOHDARI LEMBAH PRESEVO DI SERBIATENGGARAHampir tidak adanya lembaga pendukungekonomi ( lembaga pembangunan, pusatdukungan bisnis, dan bank lokal untuk usahakecil menengah/UKM) adalah hambatanpenting bagi terciptanya usaha mikro danUKM di Lembah Presevo. Kamar Dagang danIndustri (Kadin) seharusnya membantu UKM,namun Kadin masih menganut manajemengaya lama yang top-down dan tidakmenjangkau kelompok wirausahawanpotensial di tingkat lokal. Para wirausahawanmenyatakan bahwa mereka menghadapimasalah untuk mendapatkan kredit yang tepatdan menyebutkan pula bahwa mereka kurangdibantu dalam perumusan rencana bisnis danperaturan pajak yang tidak menguntungkanmengenai impor bahan mentah dan peralatan.Di tingkat pemerintahan, terdapat DanaPembangunan di mana kota-kota dapatmenyerahkan rencana investasi bagi industridan perusahaan lokal.

Lihat Carlien van Empel, Assessment of theEconomic and Employment Situation in theMunicipalities of Presevo, Medvedja danBujanovac (PMB), Mission Report, ILO,Jenewa, 2001.

Page 31: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

18

Kerusakan infrastrukturproduktif dan jaringankomunikasi merupakandampak paling nyata darikrisis. Besaran kerusakan fisikbiasanya lebih dahsyat akibatbencana alam, tetapikerusakannya juga bisa besardi daerah pasca konflik. Faseawal pembangunan pascakonflik dapat juga terhambatoleh adanya ranjau darat.Pada saat di manamasyarakat perlu belajarhidup dan bekerja bersama,ranjau memiliki tiga dampak,yaitu menghancurkan hidup perorangan, menambah beban medis padakeluarga dan masyarakat, serta mencegah pengembangan lahan danpembangunan kembali infrastruktur.

Kerusakan infrastruktur fisik, seperti jaringan jalan dan rel kereta api,dapat memutus hubungan suatu daerah dari penduduk sekitarnya, danjuga dari pemasok dan pelanggan. Pelabuhan dan bandara dapatmenjadi satu-satunya akses ke pasar eksternal; namun, meski menderitakerusakan lebih kecil, mungkin tidak dapat dijangkau oleh sebagian

besar penduduk.

Jaringan komunikasi yangterputus, seperti telepon,televisi, pos, internet, suratkabar, dan sebagainya telahmengurangi kemungkinankontak pribadi dan komersialdan pertukaran informasi ditingkat nasional daninternasional. Hal inikhususnya merugikan daerahpasca krisis, di manaekonomi setempat perludiperkuat melalui peluangpasar yang baru

Krisis finansial dan sosialekonomi biasanya me-nyebabkan sejumlah besarpekerja industri danmanufaktur di-PHK (pe-mutusan hubungan kerja),

2.1.4LingkunganEKONOMI

KERUSAKAN INFRASTRUKTURMANUSIA DAN FISIK: CONTOH DARIKAMBOJA YANG TERKENA DAMPAKPERANGProyek PEL di Kamboja dilaksanakan padasaat terjadi perubahan politik yang besar,yang diawali dengan penandatangananPerjanjian Perdamaian Paris 1991. Hal inimengakhiri lebih dari 20 tahun perang danperang saudara, di mana banyak infrastrukturhancur. Pemerintah Khmer Merah beraliranMaois, dari 1975 hingga 1978 jugamenghilangkan nyawa 1,5 hingga 2 jutaorang, termasuk sebagian besar pendudukterpelajar negeri itu

Lihat Roel Hakemulder, Promoting localeconomic development in a war-affectedcountry: The ILO experience in Cambodia,ILO, Jenewa, 2000.

DAMPAK INFRASTRUKTUR PRODUKSIYANG LEMAH TERHADAP EKONOMILOKAL: CONTOH DARI REPUBLIKDEMOKRATIK KONGO (RDK)

Selama lebih dari 30 tahun, DRC telahmenderita transisi demokrasi yang sangat rumit,yang mengakibatkan ketegangan, kekerasan,dan perang dengan negara tetangga.Salahsatu konsekuensi ekonomi langsung dari konflikyang terjadi adalah kemerosotan prasaranatransportasi yang parah. Kondisi jalan yangburuk di Provinsi Bandundu sangatmempengaruhi perekonomian lokal. Masalahtransportasi menghambat kegiatan ekonomidan membuat penjualan produk pertanianhampir tidak mungkin. Sebagai akibatnya,warga kembali ke produksi rumah tangga saataliran uang dalam perekonomian lokalmengering. Dewasa ini, tingkat pengangguranyang tinggi dan kemiskinan endemikmerupakan ciri daerah pedesaan di Bandundu.Akibatnya lagi, penduduk di perkotaansemakin kurang memiliki akses pada sayurmayur dan makanan pokok lain dengan hargayang wajar, yang memperburuk kondisikesehatan dan kehidupan penduduk perkotaan

Lihat ILO, Rehabilitation d’infrastructures pardes groupements cooperatifs, ProjectDocument, Jenewa, May 2000

Page 32: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

19

sehingga pengangguran danpengangguran terselubungmeningkat. Efek knock-on disemua bidang ekonomimenyebabkan kesulitan besardan mempunyai dampakyang tidak proporsional padakelompok yang rentan.Investasi dalam aset produktifcenderung mengering, tidakada modal asing yang masukdan modal pribadidipindahkan ke luar negeri.

Dampak pada infrastrukturmanusia kurang terlihat,tetapi sama pentingnya.Pengrajin lokal dan pekerjameninggalkan daerah itu,dan membawa pergi teknikproduksi dan kontak-kontakpribadi. Bagi mereka yang tinggal, mungkin hanya tersisa peluangpekerjaan jangka pendek di sektor formal. Yang lain terlibat dalamkegiatan untuk memperoleh penghasilan pada tingkat subsisten (hanyauntuk memenuhi kebutuhan sendiri).

Hilangnya penghasilan mengurangi daya beli di pasar lokal, danberakibat sirkulasi mata uang dalam perekonomian semakin berkurang,sehingga meniadakan permintaan atas produk-produk.

Kesehatan pasar modal, khususnya ketersediaan dukungan finansialbagi wirausahawan adalah penting untuk menggerakkan

kembali pasar.

Namun, baik pemberipinjaman maupun peminjambiasanya kekuranganinformasi dan jaminan, situasiyang tidak terelakkan ini akanmenghambat kerjasamakonstruktif antara bank-bankdan para wiraswastawan.Tidak ada bank ataulembaga keuangan lain yangbersedia mengambil risikomenawarkan kredit jikapengusaha tidak dapatmemberi agunan ataumenjamin keamananinvestasinya.

KURANGNYA INFORMASI DANKOMUNIKASI: KASUS NEGARABAGIAN GUJARAT (INDIA) YANGTERKENA GEMPAGempa pada tanggal 26 Januari 2001mengakibatkan kerusakan luas di 21 distrikdi Negara Bagian Gujarat. Pemerintahmemeprkirakan 19.466 orang meninggal. Kira-kira penghuni 320.000 rumah dievakuasi dansejumlah besar rumah hancur. Di distrik yangmengalami dampak terparah, Kutch, Patan,Surendranagar dan Banaskantha, gempa telahmenghancurkan rumah warga, ternak,persediaan pangan, benih, pakan ternak danalat kerajinan dasar yang merenggut sumberpenghidupan mereka. Seluruh prasarana danutilitas seperti listrik, layanan telepon, jalan,jembatan, rel kereta api, pelabuhan, air bersih,sekolah, pusat kesehatan di 21 distrik, meliputi7.904 desa, rusak berat.

Lihat A Model Programme for Social andEconomic Reconstruction in 10 Villages of KutchDistrict in the State of Gujarat, ILO JointMissions in Response to the Earthquake inGujarat, March-May 2001.

KERUSAKAN INFRASTRUKTUR AKIBATBANJIR: KASUS VENEZUELAPada bulan Desember 1999, negara bagianVargas di Venezuela dilanda banjir besar.Perkiraan jumlah korban bencana alam iniadalah antara 20.000 dan 30.000 orang.Selanjutnya, sekitar 200.000 orang terkenadampak serius banjir, baik kehilangan rumahdan/atau pekerjaan (60 persen) dari penduduknasional); 6-7 meter lumpur menutupi sebagianbesar negara bagian itu, sehinggamenghancurkan antara lain daerah wisatautama dekat Caracas. Juga pelabuhan keduadan bandara internasional pertama terkenadampak parah

Lihat Programma de recuperacion de empleasy de reduccion de la vulnerabilidadsocioeconomica en Venezuela, yang disiapkansetelah kunjungan misi ILO sebagai responsterhadap banjir di Venezuela, Caracas, April2000.

Page 33: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

20

Akhirnya, hubungan yangterputus dalam jaringanbisnis, kurangnyakepercayaan antar mitrabisnis juga menjadi hambatanyang penting karena itusemua berkontribusi padarusaknya pengaturankelompok-kelompok industriatau koperasi.

Terutama di daerah pascakrisis, hubungan bisnis danjaringan koperasi sangatdiinginkan karena merekamampu memperkuat daya saing sektor yang kecil dan yang tidakdilengkapi dengan baik Namun, banyak pengaturan koperasi gagalsebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari krisis itu sendiri.

Dalam jangka pendek

Profil lingkungan sosial dan kebutuhan kelompok yang rentan;

Penyediaan kebutuhan darurat segera (makanan, air, tempat tinggal,sanitasi);Upaya untuk memacu perolehan penghasilan atau pertumbuhanusaha padat karya;

Tindakan mendeteksi ranjau; dan

Pengembangan strategi koordinasi.

Dalam jangka panjang

Pendidikan;

Layanan kesehatan;

Pengembangan pertanian;Pengembangan kelembagaan (mengembangkan kapasitaspembuatan kebijakan dan pengaturan, mengembangkan layanansektor publik yang efisien, mengembangkan kapasitas untukmenghasilkan pengetahuan, mengembangkan lembaga kredit);

Mendorong kemitraan publik/swasta;

Pengembangan sektor swasta;

Membangun kapasitas kelompok yang rentan;Revitalisasi industri (terhadap penciptaan pekerjaan)/rehabilitasiindustri; dan

Peningkatan kapasitas teknis pegawai negeri.

TIDAK ADANYA MEKANISMEKEUANGAN: KASUS MOZAMBIKKekurangan yang lengkap dari mekanismefinansial formal adalah salah satu masalahbesar pada proyek PEL di Mozambik. DiProvinsi Sofala, Manica dan Maputo tidakterdapat bank atau lembaga keuangan formaldi luar daerah perkotaan utama. BeberapaLSM internasional beroperasi di bidangkeuangan mikro, meskipun keberhasilan danjangkauan mereka mungkin sangat terbatassampai saat ini. Pemberi pinjaman peroranganaktif di provinsi; namun jasa mereka tidak dapatdiandalkan dan seringkali sangat mahal.

Lihat Geert van Boekel, Local EconomicDevelopment Component, PDHL Mozambik –Final Report, ILO/UNOPS, Maputo, 2001.

2.1.5RangkumanKebutuhan

Page 34: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

21

Bagian 4Perangkat Panduan 2.1 –

Situasi pasca krisis: Masalah dan kebutuhan

Perangkat 2.1.1 – Analisis masalah dan kebutuhan

KESULITANJika “Ya”, dimana danmengapa Kesulitan itutetap bertahan

Tingkat kemiskinan yang tinggi

Lingkungan hidup yang rawan

Sumber daya pendidikan/pelatihan yanglangka

Kurangnya sumber daya layanan kesehatan

Tidak ada jaring pengaman sosial

Terkikisnya jaringan keluarga dan sosial

Melemahnya hubungan keluarga danmasyarakat

Konflik dan ketidak percayaan antar kelompoksosial

Kurangnya interaksi sosial

Situasi ketenagakerjaan yang sulit

Pengangguran atau setengah pengangguran

Rendahnya upah

Keterasingan sosial

Kerusakan infrastruktur manusia

Perpindahan angkatan kerja

Terkikisnya jaringan bisnis akibat ketidakpercayaan

Hilangnya pengetahuan pribadi dan teknikproduksi

Kerusakan infrastruktur dan jaringan fisik

Fasilitas produksi (usaha, suplai energi, airbersih, mesin, dan sebagainya)

Infrastruktur dan jaringan transportasi (jalan,rel kereta api, pelabuhan, dan sebagainya)

Jaringan komunikasi (telepon, televisi, pos, suratkabar, dan sebagainya)

Tidak Ya

Page 35: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

22

KESULITANJika “Ya”, dimana danmengapa Kesulitan itutetap bertahan

Kerusakan pada jaringan usahayang ada

Kehilangan kontak dengan pemasok

Kehilangan kontak dengan pelanggan

Kehilangan kontak dengan perantarakeuangan

Kegagalan pengaturan koperasi

Kesulitan politik

Kurangnya partisipasi politik

Kurangnya mekanisme kebijakan ditingkat daerah

Kurangnya keyakinan pada politikdaerah

Kesulitan kelembagaan

Kepadatan kelembagaan yangrendah

Kurang kapasitas teknis manusia

Permusuhan antara aktor di sektorpublik

Kurangnya kerjasama dankoordinasi

Antara sektor publik dan swasta

Antara kebijakan nasional danprioritas lokal

Antara kebijakan ekonomi dan sosial

Antara keputusan politik danpendekatan teknis

Antara donatur internasional diwilayah itu

Tidak Ya

Page 36: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

23

Selama beberapa dasawarsa terakhir, negara-negara berkembang danmaju secara bertahap mengalami pergeseran konseptual dalampertumbuhan ekonomi dan strategi pembangunannya. Kebutuhan akanfleksibilitas ekonomi dalam pasar global telah memperkuat argumenbahwa kebijakan perencanaan terpusat yang bersifat dari atas ke bawah(atau meniru kebijakan pembangunan saja dalam konteks yang berbeda)tidak lagi sesuai untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi jangkapanjang. Negara berkembang, khususnya, selama ini harus melakukanrestrukturisasi dengan cepat ketika mereka hendak masuk ke dalampasar internasional. Restrukturisasi itu antara lain dilakukan denganmengeluarkan deregulasi atau privatisasi sektor-sektor utama,pemotongan belanja publik dan stabilisasi kebijakan fiskal dan nilaitukar mata uang.

Ciri umum di banyak negara adalah pemerintah menarik diri dariketerlibatan aktif dalam penyediaan layanan kesejahteraan dan barangpublik. Posisi entitas yang terdesentralisasi, seperti daerah ataudepartemen, semakin diperkuat ketika pemerintahan pada level itudianggap yang paling layak merespons kebutuhan lokal. Namun,berbeda dengan masa lalu, perekonomian daerah yang tampaknyaketinggalan tidak akan lagi dapat meminta dukungan dari pemerintah.Ini mendorong, bahkan memaksa daerah untuk lebih proaktif danmengalokasikan sumber daya secara lebih efisien.

Di negara-negara yang sedang keluar dari krisis, tujuan kebijakanpembangunan yang lebih luas menjadi nomor dua ketika berlangsungprogram bantuan, rekonstruksi dan rehabilitasi. Di sini kita akanmemeriksa beberapa kekurangan dari kebijakan yang ada danmenjelaskan mengapa mereka tidak sesuai dalam situasi pasca krisis.

2.2

Dalam bab ini kita menganalisis mengapa pendekatanpembangunan dan pengurangan kemiskinan yang konvensional

tidak mampu memberikan respons yang memadai ketika terjadi krisislokal. Suatu upaya dilakukan untuk menggambarkan kekurangan

dari pendekatan tradisional dan menempatkan mereka dalamkaitannya dengan hambatan sosial, ekonomi dan politik yang

dihadapi dalam situasi pasca krisis (bandingkan dengan bab 2.1.).

Kebijakan pembangunantradisional danketerbatasannya

Page 37: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

24

Kurangnya dampak sosial: Per definisi, kebijakanpembangunan ditujukan bagi kelompok masyarakat yang palingdirugikan. Namun, manfaat dari kebijakan top down yang tradisionaltelah gagal menjangkau bagian masyarakat yang palingterpinggirkan. Apa yang disebut efek “menetes ke bawah” – dimanamanfaat kegiatan ekonomi yang meningkat dari aktor ekonomi utamaakan “menetes” ke kelompok yang paling terpinggirkan – padakenyataannya tidak terjadi.

Perbedaan waktu: Wilayah yang mengalami krisis atau situasipasca krisis memerlukan respons cepat, terutama agar dapatmemenuhi kebutuhan yang paling urgen dari kelompok yang rentan.Kebijakan top down yang tradisional merupakan hasil dari programpembangunan yang dirancang dan dikelola pusat. Salah satuketidakefisienan utama dari program ini adalah kesenjangan yanglebar antara pembuatan konsep kebijakan dengan penerapannya,yang dalam masa krisis atau pasca krisis, problem sosial yang timbulbisa bertambah buruk.

Penciptaan lapangan kerja yang tidak berkesinambungan:Menciptakan lapangan kerja dengan uang atau dana publik yangdisumbangkan oleh mitra pembangunan internasional ternyata tidakmenghasilkan pekerjaan yang layak dengan manfaat yang nyata.Pekerjaan yang diciptakan karena permintaan riil di pasar tenagakerja lokal dan yang dinegosiasikan atas dasar kemitraan sosialkemungkinan lebih berkelanjutan.

Kurangnya perhatian terhadap kekhasan lokal: Pendekatanbersifat dari atas ke bawah nasional cenderung menerapkan solusiyang sama bagi bagian-bagian wilayah nasional yang berbeda-beda. Sebagian besar upaya untuk menstandarisasi kebijakanpembangunan ini gagal karena masing-masing wilayah memilikikebutuhan dan karakteristik sosial ekonomi, budaya dan politik yangberbeda.

Prioritas pada variabel makroekonomi (kebijakan fiskal,keuangan, intervensi dan sebagainya): Program jangka panjangyang dirancang untuk menstabilkan kerangka kerja untuk pemulihan,sering memiliki dampak yang lemah atau negatif di tingkat lokal,karena program tersebut cenderung menekankan tingkat pertumbuhanyang terpisah, tetapi tidak mencerminkan problem-problem yangdihadapi daerah miskin dan kesulitan mereka menambah kesempatankerja baru. Trend ekonomi sebelumnya, sektor yang tumbuh yangmenurun, pola demografi dan kebutuhan kelompok penduduk yangrentan tidak diperhitungkan. Hal ini berarti bahwa masalah yangdihadapi lingkungan sosial yang konkrit dapat lolos dari perhatianjika tidak ada “suara daerah” yang menyoroti kebutuhan dan

2.2.1Keterbatasan

SOSIAL

2.2.2Keterbatasan

EKONOMI

Page 38: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

25

aset daerah dan bertindak sebagai barometer kemajuan di wilayahyang mengalami krisis.

Prioritas pada infrastruktur fisik: Strategi pemulihan jangkamenengah cenderung berkonsentrasi pada infrastruktur fisik (yaitujalan raya nasional, zona pembangunan, lapangan terbang, dansebagainya) dan investasi pada sisi penawaran, tanpamemperhatikan kebutuhan yang sama pentingnya untuk menciptakaninfrastruktur lunak seperti layanan kelembagaan, layanan usahadan komersial yang mendukung perekonomian daerah. Hal initermasuk cabang yang terkait dari pemerintah daerah, kerangkahukum dan finansial, selain dukungan bisnis (seperti lembagapengembangan, taman industri, pemasok LPU, bank, akuntansi),tenaga kerja yang sehat dan terampil, dan teknologi.

Pendekatan yang menekankan sisi penawaran seperti itu dapatmenyebabkan kerugian lebih lanjut jika mereka mementingkan strukturkekuasaan yang tidak seimbang atau mengulangi praktik-praktikmasa lalu yang merugikan secara sosial dan lingkungan yangmungkin menjurus ke krisis saat ini. Negara berkembang menderitamasalah lingkungan yang istimewa, khususnya di daerah perkotaanberpenduduk padat, akibat tingkat polusi yang tidak bisadikendalikan, kekurangan infrastruktur yang baik untuk membuangsampah dan pengelolaan air dan lain-lain.

Kebijakan bersifat dari atas ke bawah terlalu kerasmenekankan pentingnya sektor-sektor tradisional dan perusahaanbesar. Terdapat bukti bahwa pembangunan berkelanjutan lebihmungkin terjadi melalui kewirausahaan lokal dan dukungan bagiusaha kecil dan menengah (UKM). Usaha kecil dan menengah bukanhanya merupakan agen utama perubahan pada ekonomi globalnamun juga mempunyai potensi tertinggi untuk menciptakanpekerjaan dalam situasi pasca krisis.

Kurangnya harmonisasi: Di dalam wilayah itu sendiri, instruksikebijakan bersifat dari atas ke bawah sering disusun tanpamempertimbangkan perlunya menyesuaikan kebijakan denganpertumbuhan usaha, pendidikan dan pelatihan, tata guna lahan,lingkungan, infrastruktur transportasi dan komunikasi. Peraturan bisnislokal atau sistem subsidi untuk investasi internal umumnya juga tetapberada dalam arus kebijakan terpisah.

Ketidaktahuan akan mekanisme penyelesaian konflik:Kebijakan top down tradisional tidak dapat memberikan kontribusinyadalam meredakan konflik politik. Menetapkan tujuan dan kegiatanpembangunan dari atas biasanya memperkuat struktur kekuasaanyang ada yang kemungkinan telah menyumbang pada krisissekarang. Dalam jangka panjang, ini dapat menimbulkan kontroversidan konflik politik yang baru.

2.2.3Keterbatasan

POLITIK

Page 39: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

26

Desentralisasi dan devolusi: Di banyak negara, sistemperencanaan sentralistik yang hirarkis mungkin telah dihilangkansecara bertahap, tetapi hubungan antara keputusan yang dibuatoleh kementrian yang berbeda pada tingkat pengambilan keputusanyang berbeda belum didefinisikan atau dikoordinasikan dengan jelas.Banyak negara tidak memiliki lembaga daerah yang sesuai yangmempunyai mandat dan legitimasi untuk mewakili kepentinganmasyarakat sipil dengan dasar yang luas. Begitu pula mereka jugatidak memiliki netralitas yang cukup untuk menciptakan jembatan diantara kepentingan yang berbeda dan membuka dialog antarapemerintah, dunia usaha, dan wakil masyarakat sipil.

Kurangnya kemampuan teknis: Staf pemerintah dalamlembaga politik-pemerintahan di tingkat kabupaten dan kota kurangmemiliki keahlian untuk mengkoordinasi dan mengawasi reformasisosial dan pasar, atau mendorong kewirausahaan dalam ekonomilokalnya. Akibatnya, mereka tidak dapat memberikan bimbinganyang mengandung informasi bagi pengusaha lokal atau menerimamanfaat dari sebagian besar pendanaan pembanguan yang tersediabagi program investasi.

Page 40: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

27

Bagian 4

KESULITAN Tidak YaKesalahan di

masa lalu

Perangkat Panduan 2.2 –Kebijakan pembangunan tradisional dan keterbatasannya

Perangkat 2.2.1 – Elemen-elemen untuk didiskusikan

Apa yang DapatKita Lakukan

Dengan Lebih Baik?

Tingkat kemiskinan yang tinggi

Kondisi hidup yang sulit

Kurangnya sumber dayapendidikan dan pelatihan

Tidak adanya atau kurangnyalayanan sosial

Terkikisnya jaringan keluargadan sosial

Hilangnya fungsi sosial yangdilakukan oleh keluarga

Konflik dan ketidak percayaanantara keluarga dan kelompoksosial

Kurangnya interaksi sosial

Situasi ketenagakerjaan yangsulit

Pengangguran atau pengangguranterselubung

Terciptanya upah yang rendah

Keterasingan sosial

Kerusakan infrastrukturmanusia

Hilangnya angkatan kerja

Hilangnya jaringan bisnis karenaketidakpercayaan

Hilangnya pengetahuan pribadidan teknik produksi

Kerusakan infrastruktur danjaringan fisik

Fasilitas produksi (usaha, suplaienergi, air bersih, mesin dansebagainya)

Page 41: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

28

KESULITAN

Apa yang DapatKita Lakukan

Dengan Lebih Baik?

Infrastruktur dan jaringan transport(jalan, rel, pelabuhan dansebagainya)

Jaringan komunikasi (telpon, TV,pos, surat kabar dan sebagainya)

Kerusakan pada jaringan usahayang ada

Hilangnya kontak dengan pemasok

Hilangnya kontak denganpelanggan

Hilangnya kontak dengan lembagaperantara finansial

Kegagalan pengaturan koperasi

Kesulitan politik

Kurangnya partisipasi politik

Kurangnya mekanisme kebijakan ditingkat daerah

Kurangnya kepercayaan padapolitik lokal

Kesulitan kelembagaan

Kurangnya institusi pada umumnya

Kurang dan tersebarnya sumberdaya keuangan dan manusia

Permusuhan antara aktor publik

Kurangnya kerjasama dankoordinasi

Antara sektor publik dan swasta

Antara kebijakan nasional danprioritas lokal

Antara kebijakan ekonomi dankebijakan sosial

Antara keputusan politik danpendekatan teknik

Antara donatur internasional diwilayah itu

Tidak YaKesalahan di

masa lalu

Page 42: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

29

Jadi, apa pilihan bagi anggota masyarakat, perusahaan, dan daerahyang tertinggal dan telah dihambat oleh krisis?

Kondisi pasca krisis menciptakan seperangkat keadaan khusus yangmerupakan ancaman maupun peluang yang signifikan untuk menanganiisu-isu seperti pengisolasian sosial dan konservasi lingkungan. Isu-isu iniharus diintegrasikan pada tahap yang paling awal dengan bantuankemanusiaan dan pembangunan. Masyarakat di daerah yangmengalami krisis dapat menjadi agen positif untuk perubahan dalamtransisi dari ketergantungan bantuan menuju kemandirian.

Oleh karena itu, efektivitas pemerintah untuk mencapai sasaranpembangunan jangka panjang di wilayah yang sedang keluar darikrisis akan tergantung untuk sebagian besar pada penguatan institusilokal, serta kerangka nasional dan lokal dengan cara mendorongpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan memberi suara bagipihak-pihak lokal yang berkepentingan, dengan demikian membangunkembali kepercayaan diri dan rasa saling percaya. Pilar dasar darisistem harus berupa transparansi, akuntabilitas dan aturan hukum.

2.3 Pembangunan ekonomi lokaldalam situasi pasca krisis

Tujuan bab ini adalah untuk menguji konsep pembangunan ekonomilokal (PEL) dan menyoroti kelebihan utamanya dibandingkan dengan

pendekatan tradisional. Pelajaran pokok yang dipelajari adalahbahwa pembangunan ekonomi lokal harus memadukan isu ekonomike dalam lingkungan politik, sosial dan ekonomi. Pada umumnya hal

in tepat untuk situasi pasca krisis, di mana kebutuhan untuk dialogsosial dan stabilitas politik merupakan sesuatu yang sangat penting.

2.3.1.Apa itu

pembangunanekonomi lokal (PEL)?

LED adalah proses pembangunan partisipatif yangmendorong pengaturan kemitraan antara pihakberkepentingan swasta dan publik yang utama dalamwilayah yang terdefinisi, yang memungkinkanrancangan dan implementasi strategi pembangunanbersama, dengan memanfaatkan sumber daya lokaldan keuntungan kompetitif dalam konteks global dengantujuan akhir menciptakan pekerjaan yang layak danmerangsang kegiatan ekonomi.

Page 43: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

30

Pendekatan PEL menyediakan kerangka kerja inisiatif dan tindakan yangmenyeluruh yang merespons kebutuhan untuk mengintegrasikan dimensiekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan pembangunan di tingkatdaerah. Konsekuensinya, PEL adalah proses yang akan menyediakansolusi yang berbeda menurut tempat, budaya, potensi ekonomi dansituasi politik, di samping faktor lingkungan sosial dan kelembagaan.

Definisi di atas menunjukkan pentingnya partisipasi, kemitraan, wilayahdan meningkatkan sumber daya lokal bagi penciptaan lapangan kerjadan daya saing. Meski kemampuan adaptasinya tidak memungkinkanuntuk mendefinisikan tindakan dan kebijakan seperti apakah proyek-proyek yang tipikal PEL, prinsip-prinsip yang tak dapat dipisahkan daripendekatan PEL diberikan di bawah ini.

Partisipasi dan dialog sosial: Keterlibatan pihak-pihak lokal yangterkait dalam proses pembangunan di wilayahnya sendiri merupakanprasyarat bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.Penggunaanmekanisme partisipatif mengurangi risiko konflik dan membangunkohesi sosial. Mengupayakan pihak-pihak yang berkepentinganbertemu di satu meja melalui forum lokal akan membantu terbentuknyakepercayaan, mendorong inovasi dan meningkatkan penciptaanjaringan dan kegiatan sosial. Desain dan implementasi strategi daribawah ke atas selanjutnya menjamin solusi yang paling sesuai untukkebutuhan lokal dan merupakan jaminan bagi berlanjutnya prosespembangunan.

Kemitraan publik/swasta: Investasi pelengkap yang ditargetkanseakurat mungkin akan mendatangkan tingkat pengembalian sosialekonomi yang tinggi. PEL adalah cara untuk mencapai mobilisasisumber daya lokal dengan mendorong pengalokasiannya yangefisien. Maka kemitraan antara swasta, publik, dan sektor nirlabamenjadi krusial dalam proses pembangunan berkelanjutan, yangmemungkinkan konvergensi dalam pemrograman investasi antaraaktor lokal yang berbeda. Kerjasama dan koordinasi kegiatanpembangunan mencegah pendekatan “masing-masing” yang tidakefektif dan mendukung legitimasi dan keberlanjutan prosespembangunan.

Wilayah: Kedekatan geografis dan budaya mendukungseperangkat kondisi yang ideal untuk pertumbuhan, inovasi danpembangunan. Pertama, pihak terkait dari wilayah yang samamempunyai pengetahuan yang lebih baik akan kebutuhan dansumber dayanya. Kedua, wilayah lebih memungkinkan adanyakepentingan yang sama dan kedekatan kultural. Ketiga, wilayahmemungkinkan terjadinya interaksi sosial, ekonomi dan politik yangsering antaraktor daerah, sehingga menghasilkan kohesi dankepercayaan sosial. Terakhir, wilayah adalah platform yang ideal

2.3.2.Prinsip-prinsip

pendekatan PEL

Page 44: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

31

bagi terciptanya suara daerah yang kuat atas nama semua pihakyang berkepentingan. Berbeda dengan pendekatan pembangunanmasyarakat yang tradisional, PEL memberikan cara dan struktur yangmewakili suara daerah bilamana menghadapi mitranya di tingkatnasional dan internasional.

Lebih jauh lagi, kerangka kerja terpadu PEL bergerak pada danmerespons dimensi ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan di tingkatdaerah, yang akan diuji lebih dekat lagi di bawah ini.

Berdasarkan pendekatan PEL, pembangunan berkelanjutan hanya dapatdicapai jika inisiatif pembangunan juga memperhitungkan faktor-faktorsosial dan politik, yaitu:

Membangun di atas lembaga sosial yang ada: penting untukmenghormati struktur sosial tradisional daerah, khususnya di daerahpedesaan di mana tokoh desa mungkin merupakan orang-orangyang mewakili kepentingan masyarakat dan akan menjadi titik awaluntuk membangun kesadaran dan dukungan bagi pendekatan daribawah ke atas. Kepekaan sosial juga berarti menyelidiki cara lainuntuk mengadaptasi program ekonomi yang menghormati praktikadat dan kepantasan budaya.

Mendorong partisipasi politik yang berbasis luas dalampengambilan keputusan: PEL berupaya memberikan suarakepada, dan menciptakan hubungan antara masyarakat, lembagadaerah dan otoritas puncak sehingga proses pemulihan jangkapanjang adalah cerminan kebutuhan riil. Pendekatan ini mengarahkanupaya khusus untuk mengidentifikasi kaum lemah dan memastikanbahwa mereka dapat berpartisipasi dengan efektif. Suatu perwakilanyang luas dari para pihak yang berkepentingan bertemu di satumeja melalui forum lokal, untuk mengidentifikasi dan menengahikepentingan-kepentingan yang berbeda.

Mendorong dialog sosial dan kerjasama: Keterlibatansebanyak mungkin pihak yang berkepentingan dalam pengambilankeputusan juga meningkatkan dialog dan kerjasama antarpegawai,pekerja dan pihak yang berkepentingan kelembagaan mengenaiisu-isu seputar kondisi kerja, upah dan hak-hak, dengan demikian

2.3.3Dimensi SOSIAL dan

POLITIKpembangunan

“Pendekatan LED memberi kerangka kerja inisiatif dantindakan yang komprehensif untuk menjawab kebutuhanuntuk mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial, politikdan kelembagaan dari pembangunan di tingkatdaerah”.

Page 45: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

32

menetapkan pola untuk model ekonomi berkelanjutan di atas manadapat dibangun pembangunan ekonomi lokal;

Membina proses kelembagaan: Setelah semua pihak yangberkepentingan memutuskan berpartisipasi dalam prosespembangunan, pelaku daerah mungkin akan memutuskan bersamauntuk melembagakan mekanisme partisipatif. Keuntungan dari forumdaerah yang dilembagakan terutama berasal dari legalitas danlegitimasinya. Setelah sebuah forum aktor daerah mendapat legitimasiinternal dan eksternal, fungsinya mungkin akan diperluas di luarkegiatan daerah. Seringkali, perluasan tanggung jawab demikiantermasuk jaringan dan lobi dengan aktor internasional dan nasionaluntuk meniadakan pendekatan masing-masing (go-it-alone) yang tidakefektif, dan memperoleh harmonisasi yang lebih dekat dengankebijakan pembangunan nasional;

Kemitraan publik/swasta: Investasi pelengkap yang ditargetkanseakurat mungkin mendatangkan tingkat pengembalian sosialekonomi yang tinggi. PEL adalah cara untuk mencapai mobilisasisumber daya lokal untuk investasi dalam membangun kembalidaerah. Kemitraan publik/privat juga mendorong alokasi sumberdaya yang lebih efisien. Kemitraan antara sektor privat, publik dannirlaba menjadi krusial bagi proses pembangunan berkelanjutan,yang memungkinkan konvergensi dalam pemrograman investasiantara aktor lokal yang berlainan.

Dimensi ekonomi pembangunan khususnya penting dalam pendekatanPEL, karena kegiatan dan interaksi ekonomi adalah daya penggerakyang mengembangkan:

Keterbukaan sosial: melalui organisasi swadaya, usaha koperasidan aktivitas untuk mendukung usaha mikro, banyak orang yangterpinggirkan dan kelompok rentan mungkin dapat mengatasi isolasimereka;

Pengentasan kemiskinan: Peningkatan omzet dan daya saingusaha lokal mendorong tingkat investasi publik dan swasta yanglebih tinggi dalam infrastruktur. Peningkatan daya beli penduduksetempat kemungkinan akan memperbaiki standar hidup keluargadan masyarakat luas melalui spillover ekonomi;

Stabilitas sosial dan politik yang lebih tinggi: Pasar barangdan jasa yang sudah pulih dalam situasi pasca krisis kemungkinanakan melibatkan – cepat atau lambat – aktor politik dan sosial danmengarah ke diskusi yang lebih luas di mana strategi dan aktordapat secara efektif menyumbang pada upaya pemulihan;

Inovasi: lebih dari sebelumnya, pertumbuhan ekonomi tergantungpada proses perubahan dan inovasi. Terdapat bukti bahwa mayoritasusaha melakukan inovasinya yang terpenting pada saat pendiriannya.

2.3.4.Dimensi EKONOMI

dari pembangunan

Page 46: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

33

Maka, membina kewirausahaan dan menciptakan perusahaanmemainkan peran yang penting dalam pendekatan PEL.

Pentingnya dimensi lokal atau wilayah pada proses PEL adalah vital.sesungguhnya dimensi lokal mencerminkan:

Tingkat kepentingan bersama: Kedekatan geografis orang danaktor dalam wilayah yang sama menciptakan karakteristik bersamadan titik kepentingan bersama, antara lain bahasa, agama, tradisi,akses pada lembaga, infrastruktur dan sumber daya;

Tingkat pengaturan sendiri: Sebagai akibat dari sahamnya diwilayah itu, sangat mungkin aktor lokal juga memiliki ikatan yangkuat, dan kepedulian terhadap lingkungan sosial dan alam yanglangsung. Oleh karena itu, mereka lebih mungkin mendukungtindakan yang menyumbang bagi peningkatan kualitas lingkunganbisnis dan kondisi kehidupan secara keseluruhan. Kepentinganwilayahnya meningkatkan kemungkinan bahwa mereka bergabungdengan ‘perkumpulan’ calon penerima manfaat kebijakan PEL;

Tingkat pengetahuan: Aktor lokal mungkin mempunyaipengetahuan yang lebih mendalam dan lebih baik tentang aset,kendala, dan kebutuhan lokal akibat lokasi geografis mereka, jaringankontak dan interaksi sehari-hari. Pendekatan pembangunan ekonomilokal mencoba mendengar dan belajar dari masyarakat;

Intensitas dan frekuensi interaksi: Karena kedekatan geografismaka kemungkinan terjadi komunikasi sehari-hari atau lebih seringmengenai sejumlah isu sosial, ekonomi dan politik, yang menujupada pengembangan hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaandan kerjasama. Hal ini kemudian membentuk dasar bagi jaringanlokal.

Kemungkinan memanfaatkan struktur pembuatankebijakan nasional dan global: Setelah kepercayaan danjaringan tumbuh, akan jauh lebih mudah bagi aktor lokal untukmelobi dan menegosiasikan kepentingannya dengan mitra nasionaldan internasional.

Oleh karena PEL adalah pendekatan wilayah, inisiatif PEL apapun cepatatau lambat akan harus menghadapi pertanyaan: Seberapa besar “lokal”itu dalam hal inisiatif kita? Dengan kata lain, pihak-pihak yangberkepentingan di level lokal harus menentukan dimensi geografis wilayahdan besar penduduk yang akan diliput oleh inisiatif PEL.

2.3.5Dimensi LOKAL

pembangunan

2.3.6Seberapa “besar”

lokal itu?

Page 47: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

34

Upaya apapun untuk menetapkan aturan yang tetap mengenai dimensiwilayah atau penduduknya akan kontradiksi dengan kebutuhan akanfleksibilitas untuk menyesuaikan dengan keadaan yang berbeda danmenanggapi tujuan dari masing-masing inisiatif PEL yang spesifik. Namunada beberapa kriteria yang dapat memudahkan identifikasi wilayahtertentu.

negara

lobbying ditingkatnasional

kedekatanpada warga

pengetahuan lokal

skalaekonomi

kota

potensi ekonomi

koordinasi

Grafik di atas menggambarkan pertukaran mendasar antara koordinasidan potensi ekonomi yang harus diperhitungkan bila kita mendefinisikanwilayah. Semakin kecil wilayahnya, dan biasanya, jumlah penduduknyajuga kecil, semakin mudah mencapai koordinasi dan konsensus di antarapihak-pihak yang berkepentingan utama lokal saat merancang strategiPEL gabungan dan mengidentifikasi pengaturan penerapannya.

Namun, potensi ekonomi, politik dan kelembagaan dari suatu wilayahdan populasi kecil seringkali lebih rendah daripada wilayah yang lebihbesar dengan alasan sebagai berikut:

Wilayah kecil biasanya mempunyai kemungkinan lebih kecil untukmenciptakan skala ekonomisnya (economies of scale);

Kapasitas lembaga “lokal” untuk melobi di tingkat pemerintah pusatlebih lemah; dan

Mereka berada dalam posisi rugi bila bersaing di tingkatinternasional.

Page 48: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 2

35

Di sisi lain, jika suatu wilayah atau populasi terlalu besar, kedekatanantara lembaga dan warga akan berkurang, begitu pula pengetahuanlembaga mengenai kebutuhan dan masalah riil di tingkat akar rumputdan kemungkinan membangun konsensus dan koordinasi.

Selain dari pertukaran antara koordinasi dan potensi ekonomi, identifikasiwilayah harus juga memperhitungkan unsur berikut yang kemungkinanakan memudahkan pendekatan PEL dalam suatu wilayah khusus:

Kehadiran (dalam jumlah yang relatif kecil) dari lembaga publikyang mewakili daerah ekonomi fungsional itu;

Otonomi yang relatif luas ( dari segi jurisdiksi dan/atau keuangan)dari institusi yang mempromosikan pembangunan daerah dariwilayah itu (pemerintah daerah, LPEL, dan sebagainya);

Identitas kultural atau politik yang kuat di daerah itu;

Kemauan dan tradisi kerjasama antara aktor lokal;

Kehadiran perusahaan lokal yang telah lama berdiri, terutama jikamereka memiliki lahan dan tempat. Kepentingan mereka di wilayahitu lebih memungkinkan mereka untuk bergabung dengan‘perkumpulan’ calon penerima manfaat kebijakan PEL;

Aktor lokal yang memiliki akar kuat, seperti perusahaan danorganisasi yang telah lama berdiri, lebih mungkin bekerjasamakarena mereka sangat tergantung pada hubungan timbal balik sosialdan ekonomi yang membuat non-partisipasi relatif lebih mahal.

Page 49: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

36

Perangkat Panduan 2.3 –PEL dalam situasi pasca krisis

Perangkat 2.3.1 – Elemen untuk didiskusikan

WILAYAH

Kemana upaya harus ditargetkan?

Mengapa memilih daerah itu?

Wilayah ini membentuk daerah yang fungsional secara ekonomi

Kehadiran sektor ekonomi yang saling melengkapi

Kehadiran praktik perdagangan yang umum

Pembangunan tidak merata yang perlu dikoreksi

Sumber daya apa yang tersedia di daerah itu?

Assosiasi usaha

Asosiasi tani

Lembaga masyarakat

LSM dan organisasi masyarakat

Koperasi

Sumber daya alam

Mengapa pihak terkait sektor swasta berkepentingan dengan PEL?

Mengapa pihak terkait sektor publik berkepentingan dengan PEL?

Sejauh mana kepentingan ini saling melengkapi?

Apakah ada konflik antarkepentingan?

Bagaimana konflik ini diselesaikan?

Page 50: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan
Page 51: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

37

Pro

ses

PE

L

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irstr

uktu

rpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(m

ikro

)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inv

esta

si

Lain

-lain

Page 52: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

38

Walaupun cairnya proses PEL membuat serangkaian kebijakan dan tindakantegas sulit diterapkan, namun intervensi PEL yang khas dipelopori olehbeberapa langkah dasar tertentu, antara lain:

1. Diagnosa Teritorial dan Pemetaan Kelembagaan (DT & PK)Tujuan fase ini adalah memperoleh pengetahuan tentang perekonomianlokal dan sumber dayanya. Fase ini terdiri dari analisis pendahuluanterhadap data sosio-ekonomi dan politik wilayah tersebut yang diperolehmelalui statistik, survei dan metodologi penelitian tindakan. Pelaksanaanpemetaan kelembagaan difokuskan pada keberadaan, tujuan dankegiatan para pihak lokal yang berkepentingan serta dinamikanya.Akan ada beberapa kegiatan pembangunan ekonomi jangka pendekyang didanai para pendonor bilateral dan PBB, LSM dan yayasan –mobilisasi sosial (koperasi, organisasi berbasis komunitas), akses untukmemperoleh kredit, pengelolaan ternak, irigasi, pengelolaan pentinglainnya dan lain sebagainya. Di samping itu, ada juga kebutuhan akaninventaris dan penilaian atas fasilitas dan kapasitas yang ada,kebutuhan, kemajuan terbaru, serta pelajaran yang diperoleh yang akandijadikan basis untuk mengisi kesenjangan, menetapkan skala prioritasserta pengembangannya.

Relevansi dan manfaat DT & PK menjadi semakin jelas melalui beberapatahapan proses PEL, karena informasi yang dikumpulkan menyediakandasar-dasar untuk segera melakukan kegiatan yang berdampak cepat,maupun kegiatan-kegiatan yang memiliki dampak yang lebihberkelanjutan secara sosial dan lingkungan untuk jangka menengahmaupun jangka panjang. Namun pengumpulan data perlu dilakukansecara terus menerus, karena adanya perubahan keadaan danperubahan skala pembangunan serta aktor-aktor baru yang lebihberpengaruh di daerah tersebut.

PROSES PELTinjauan

“PEL mendorong kepemilikan lokal atas kegiatan-kegiatanpembangunan melalui proses partisipasi, pertukaraninformasi, koordinasi inisiatif dan investasi waktu dansumber daya oleh para pihak yang berkepentingan

lokal”.

Page 53: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

39

2. Proses menumbuhkan kepekaanTahap ini melibatkan upaya peningkatan kesadaran para pihak yangberkepentingan tentang seberapa besar tindakan mereka dapatmempengaruhi aktor lain, penyesuaian apa yang perlu dilakukan sertaseberapa dekat sinergi yang ada dapat membantu pencapaian sasaranpembangunan bersama. Diharapkan dialog yang diadakan antar parapihak yang berkepentingan yang utama tentang persoalan ekonomidan kebijakan umum yang besar dapat menghasilkan solusi ataspermasalahan dan peluang bersama. Upaya ini diharapkan dapatmenghasilkan kristalisasi visi bagi pemulihan perekonomian danpenetapan skala prioritas untuk investasi dan kelompok-kelompoksasaran. Harapan penting lainnya dari fase ini adalah bahwa parapihak yang berkepentingan lokal secara perlahan dapat memiliki prosespembangunan ini.

3. Menciptakan forum lokal/regionalMenciptakan forum lokal/regional adalah kelanjutan dari prosespengembangan konsensus. Minimnya forum dialog dimana pihakperseorangan dan kalangan bisnis dapat mengekspresikan kebutuhanmereka, dapat menimbulkan ketegangan besar dan terabaikannyamasalah-masalah sosial.

Forum yang mewadahi sejumlah tokoh berpengaruh yang memilikiberbagai keahlian dalam mengelola daerah akan mempermudah upayamengidentifikasi daerah-daerah rentan, berbagi pengetahuan danketerampilan di semua tingkatan, serta menyampaikan informasi dikalangan semua mitra yang terlibat dalam proses pembangunan.Dengan demikian forum ini diharapkan dapat mengatur prosespenyusunan rencana tindakan yang terkoordinisasi, yang mencakupupaya meningkatkan keahlian teknis dan manajerial di sektor publikmaupun swasta serta elemen-elemen penting yang diperlukan untukmelaksanakan upaya pemulihan yang berkelanjutan secara sosialmaupun lingkungan.

4. Menyusun strategi PELDalam fase ini, forum lokal membuat analisis yang difokuskan padaKekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) dari daerahtersebut. Analisis SWOT ini didasarkan pada hasil pelaksanaandiagnosa teritorial dan pemetaan kelembagaan, serta memperlihatkankeunggulan kompetitif dari daerah yang terkena dampak. Hasil analisisSWOT ini kemudian akan menghasilkan strategi PEL, sehingga mencakupvisi jangka panjang, tujuan serta rencana tindakan untuk jangkamenengah dan jangka panjang.

5. Struktur koordinasi/pelaksanaanPara pihak yang berkepentingan lokal, sesuai kompetensi, sumber dayadan kapasitas masing-masing, akan melaksanakan strategipembangunan dari bawah ke atas melalui rencana tindakan PEL. Forum

Page 54: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

40

ini akan mengkoordinasikan tindakan-tindakan mereka, serta merevisidan mengatur strategi sesuai kebutuhan pihak yang berkepentinganlokal/regional tersebut.

Namun sebelum melaksanakan strategi PEL, kita perlu memutuskan “siapayang akan melaksanakan tugas” serta memberi tanggung jawab untuksetiap kegiatan yang ditetapkan dalam strategi ini. Apabila belum adastruktur atau badan pelaksananya, maka strategi PEL dapat membentukforum atau badan pelaksana yang memikul tanggung jawabmelaksanakan tugas-tugas tertentu.

Bab-bab berikutnya dalam bagian ini akan menjelaskan proses PEL secaraterperinci mulai dari langkah 1 sampai 5. Bagian IV selanjutnya akanmenguraikan tentang hasil yang diperoleh proses PEL: tindakan PEL sertapelaksanaannya (langkah 6). Tindakan-tindakan ini mencakup beberapakebijakan PEL yang umum dan produk-produk yang digunakan dalamproyek PEL.

Page 55: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

41

1. D

iagn

osa

Teri

tori

al

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irstr

uktu

rpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(m

ikro

)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inv

esta

si

Lain

-lain

Page 56: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

42

Analisis sosio-ekonomi suatu daerah dan lembaga-lembaganya sangatdiperlukan untuk melaksanakan hampir semua kegiatan yang terkait denganproses PEL.

Tujuan diagnosa teritorial (DT) adalah menghimpun informasimengenai suatu daerah serta sumber daya yang terkandung di dalamnyaguna memahami keadaan setempat.

Hasil diagnosa ini perlu digunakan untuk:

Meningkatkan kepekaan pihak yang berkepentingan lokal denganmemberi mereka informasi yang memadai tentang daerah tersebut, aset-aset serta sumber dayanya agar dapat meningkatkan pemahamantentang keadaan setempat untuk mengembangkan usaha;Memberikan nasehat tentang bagaimana kebijakan yang adadisesuaikan dengan pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkunganyang berkelanjutan untuk jangka panjang;

Merumuskan usulan untuk mengambil tindakan-tindakan yangberdampak cepat serta menyusun strategi PEL jangka panjang; dan

Memantau dan menilai kinerja yang ada serta hasil akhir dariintervensi PEL.

Di samping diagnosa teritorial yang membantu meningkatkanpemahaman pihak yang berkepentingan utama tentang realitassetempat, kita juga perlu memperoleh gambaran ringkas tentangorganisasi dan lembaga yang mempengaruhi pembangunan ekonomidi daerah tersebut.

Pelaksanaan pemetaan kelembagaan (PK) memungkinkan paramitra pembangunan merespons dengan mudah permintaan-permintaanpara wirausahawan dan pihak-pihak lain akan informasi tentang inisiatifpembangunan yang sedang berjalan maupun yang sudah direncanakandi daerah tersebut. Informasi ini dapat digunakan untuk menciptakan sinergidi antara berbagai inisiatif dan selanjutnya sebagai sarana untuk membentukkonsensus di sekitar daerah-daerah yang diprioritaskan untuk intervensi.Informasi yang ada di dalam bank data dapat disajikan dalam paket yangdisusun sendiri. Sebagian informasi ini mungkin sudah tersedia, namuntidak teratur rapi. Apabila informasi dikemas dengan baik, maka informasiini tidak hanya bermanfaat bagi mitra pembangunan, namun juga bagiorganisasi pendukung perekonomian.

3.1 Diagnosa Teritorial danPemetaan Kelembagaan

3.1.1Apa yang Perlu

Dipertimbangkan?

Page 57: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

43

PK perlu diatur untuk dapat:

Menciptakan peta lengkap mengenai pihak yang berkepentingandi berbagai sektor sosial, ekonomi dan politik;Menetapkan profil para pihak yang berkepentingan yangberpengaruh ini dalam hal misi, tujuan, bidang tindakan, yurisdiksi,jangkauan geografis mereka, dan lain-lain;

Menilai kemampuan adaptasi dan fleksibilitas lembaga danorganisasi yang ada;

Menganalisis dinamika di kalangan pihak yang berkepentingan lokalyang paling penting untuk mengetahui di mana kurangnya kerjasamadan di mana kemungkinan besar ada sinergi; dan

Memfasilitasi koordinasi antara program-program, lembaga danorganisasi yang ada, serta mengidentifikasi layanan-layanan yang belumada.

Di samping implikasi praktis dari meningkatnya suplai informasi,pengumpulan informasi mengenai sumber daya alam, usaha, prasarana,lembaga dan hal-hal lain dapat meningkatkan transparansi para aktor danagenda mereka serta memainkan peran penting dalam fase awal prosesPEL.

Pihak yang berkepentingan lokal adalah aktor yang paling sesuai untukmengidentifikasi aset dan prioritas lokal.

Pada tahap awal proses pemulihan ini, kita perlu mendorong keterlibatanpara pelaku seluas mungkin. Pihak yang berkepentingan merupakantulang punggung daerah tersebut secara sosial, ekonomi dankelembagaan, dan memiliki pengetahuan yang baik mengenaikarakteristik utama, potensi, kemungkinan dan kebutuhan perekonomiandaerah tersebut. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan lokaladalah aktor yag paling sesuai untuk mengidentifikasi aset dan prioritaslokal.

Langkah 1: Diagnosa Teritorial

Langkah ini dilakukan dengan menggunakan mekanisme berikut ini:

Penilaian cepat tentang kebutuhan

Penilaian ini mencatat tentang masalah-masalah yang paling mendesakdan tindakan terkait yang perlu segera diambil. Walaupun kita baru diawal proses PEL, dan belum semua pihak yang berkepentingan sudah diajak

3.1.2Apa yang Perlu

Dilakukan?

Proses PEL

DiagnosaTeritorial1

ProsesMenumbuhkanKepekaan

2 Mempromosi-kan forum3 Menyusun

strategi PEL4Mengkoordinirstruktur pelak-sanaan

5 Tindakan6

Page 58: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

44

bicara, tapi penilaian cepat tentang kebutuhan ini sangat penting untukmenguraikan kebijakan jangka pendek dan perlu dibahas seluas mungkindengan para pihak yang berkepentingan lokal guna menjelaskanpembagian peran dan tanggung jawab. Dengan merangsang tindakan,kerjasama dan koordinasi bersama, tindakan-tindakan yang berdampakcepat akan membantu secara positif proses menumbuhkan kepekaan, yangberlangsung secara paralel.

Lihat PERANGKAT 3.1.1 daftar periksa penilaian cepat tentangkebutuhan guna menyusun tindakan berdampak cepat.

Pengumpulan data sosio-ekonomi

Langkah ini melibatkan pengumpulan data umum yang terkait dengan:

Lingkungan lembaga dan politik;

Kerangka kerja hukum dan perundang-undangan;

Inisiatif yang sedang berjalan dan telah direncanakan; danInformasi statistik yang penting.

Lihat PERANGKAT 3.1.2 untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentangjenis data yang dibutuhkan.

Pelaksanaan pemetaan kelembagaan

Hasil penting dari pelaksanaan ini adalah daftar (atau peta) mengenaipihak yang berkepentingan yang paling penting di daerah tersebut, masing-masing pertanyaan berikut perlu dijawab:

Sudah berapa lama pihak yang berkepentingan (organisasi,perusahaan, lembaga, dan lain-lain) berdiri?

Bagaimana struktur organisasinya?

Bagaimana mandatnya?

Apa kegiatannya di bidang pembangunan ekonomi?Siapa yang menjadi kelompok sasaran/penerima manfaatnya?

Dengan organisasi mana ia telah mengadakan kontak atau kerjasama?

Lihat PERANGKAT 3.1.3 untuk contoh kerangka acuan bagi pengumpulandata dan pemetaan kelembagaan di Slavonia Timur dan daerah Sivak.

Pengumpulan data perlu dilakukan secara cermat. Akurasi informasi yangdikumpulkan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena informasiini akan menentukan pilihan kebijakan PEL dalam strategi PEL (lihat Bab3.4, “Menyusun strategi PEL”).

Bila mungkin, data perlu dikumpulkan di tingkat kabupaten. Jika datakabupaten tidak tersedia, maka data dapat dikumpulkan di tingkat provinsi.Jika data statistik sekunder tidak tersedia, maka kita perlu mengumpulkandata tersebut melalui wawancara dan penyebaran kuesioner.

Perangkat3.1.1

Perangkat3.1.2

Perangkat3.1.3

Page 59: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

45

Langkah 2: Analisis data

Analisis data sangat diperlukan untuk mengidentifikasi kecenderungan,keterkaitan dan kemungkinan sinergi di dalam dan di antara sektor-sektordan area program. Bank data dapat segera digunakan untukmengidentifikasi pihak yang berkepentingan lokal yang paling penting yangperlu dijadikan target selama fase menumbuhkan kepekaan (sensitization).Di samping itu data tersebut akan digunakan untuk mulai merumuskanstrategi PEL (lihat Bab 3.4, “Menyusun strategi PEL”). Karena kondisi sosio-ekonomi dan kelembagaan terus berubah, maka bank data ini perludiperbaharui secara berkala.

Lihat PERANGKAT 3.2.1 untuk daftar kemungkinan kontribusi para pihakyang berkepentingan lokal untuk proses PEL.

Lihat PERANGKAT 3.1.4 untuk daftar sumber di mana dapat ditemukandata yang relevan tentang keberadaan atau fungsi lembaga lokal atauregional.

Adalah sangat penting bagi mereka yang mengumpulkan informasi danmembuat analisis data untuk mendengarkan semua yang dikatakanoleh mereka yang terlibat, serta belajar dari perspektif ini. Tidak semuakelompok, terutama kelompok yang paling rentan, memiliki pandanganyang sama tentang cara melaksanakan proses pemulihan, atau beradadalam posisi untuk mengartikulasi kepentingan mereka. Oleh karena itu,wawancara dan penelitian seluas mungkin perlu dilakukan secara seksama.

Lembaga multilateral dan penyandang dana yang utama serta LSM-LSMperlu memobilisasi kapasitas mereka serta menciptakan mekanisme yangefektif untuk melaksanakan penilaian ini. Penekanan perlu diberikan padaupaya yang memungkinkan para pakar lokal dan mereka yangberpengalaman dari dalam maupun luar negeri untuk berpartisipasi dalampenilaian ini serta mempelopori penyusunan strategi, penetapan skalaprioritas serta perencanaan program.

3.1.3Siapa yang Perlu

Melaksanakannya?

Perangkat3.2.1

Perangkat3.1.4

Page 60: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

46

Perangkat Panduan 3.1 –Diagnosa Teritorial dan Pemetaan Kelembagaan

Perangkat 3.1.1 – Penilaian Cepat tentang Kebutuhan: Daftar Periksa

KETERANGAN

3.1 – PENILAIAN SITUASI SECARA UMUM

Faktor penyebab krisisDaerah yang terkena dampak

Kelompok masyarakat yang terkena dampak

Isu jender/sosio-budaya

Persoalan strukturalSituasi ekonomi

Situasi HAM dan politik

Program dan sistem sosial

Kerangka kerja administratif dan hukumProgram bantuan internasional dan lokal

Mitra ILO yang potensial

3.2 – PENILAIAN KAPASITAS UNTUK KONSTITUEN, MITRA DAN LAIN-LAIN.

Kapasitas kelembagaan

Kapasitas konstituenLembaga dan organisasi masyarakat madani

3.3 – PENILAIAN SEKTORAL UNTUK MERENCANAKAN PROGRAM ILO

Pelatihan kejuruan

Program kerja publikPerlindungan jaminan sosial

Bursa tenaga kerja dan prospek kerja

Dialog sosial

Layanan konsultasi bisnisKeuangan mikro

Pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja

3.4 – KELOMPOK SASARAN KHUSUS

Sarana untuk menilai kapasitas dan kerentanan

Penyandang cacatKaum muda

Mantan pejuang, termasuk tentara anak-anak

Perempuan yang menjadi kepala rumah tangga

Pengangguran

Page 61: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

47

Bagian 3

PengungsiOrang-orang yang terusir di dalam negeri

Pengungsi yang kembali

Pekerja migran yang kembali

3.5 – KESENJANGAN EKONOMI

Penurunan pasarSumber bahan baku dan faktor produksiyang menurun

Tandan industri yang melemah

Sumber pendanaan yang berkurang

Peluang ekonomi yang muncul dari rekonstruksipasca krisis dan transisi ke sistem perekonomianyang berorientasi pasarInvestasi rekonstruksi

Sumber pendanaan baru

Restrukturisasi kegiatan industri yangkurang menguntungkan

Investasi asingPasar baru

Lain-lain

Sumber: Diadaptasi dari: Penilaian Cepat ILO tentang Kebutuhan dalam Situasi Krisis dan Pasca Krisis

Page 62: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

48

Laki-laki

Perangkat 3.1.2 – Diagnosa Teritorial dan Pemetaan Kelembagaan:Kebutuhan Informasi

DINAMIKA DAN DATA SOSIO-EKONOMI (idealnya dikumpulkandi tingkat kotamadya/kabupaten, bila tidak, di tingkat provinsi)

Data ekonomi makro yang relevan

Pendapatan rata-rata per kapita

Upah minimum

Kebutuhan dasar

Tingkat inflasi dan devaluasiProduk Kotor Daerah sektoral

Populasi

Total

Perkotaan

PedesaanKomposisi etnis

Tingkat melek huruf

Tingkat pendidikan

Pekerjaan dan wiraswasta

Penduduk yang aktif secara ekonomi

Pekerjaan sektoral (industri, pertanian, dan lain-lain)

Pengangguran

PekerjaWirausahawan

Sektor informal (perkiraan)

Prasarana

Bangunan

JalanRel kereta api

Bandara

Pelabuhan

Sumber daya alam dan lingkungan

AirTaman nasional

Situs budaya/sejarah

Iklim

Perempuan

Page 63: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

49

Bagian 3DINAMIKA DAN DATA SOSIO-EKONOMI (idealnya dikumpulkandi tingkat kotamadya/kabupaten, bila tidak, di tingkat provinsi)

Laut

Sungai

Fauna/FloraBahan baku dan sumber daya mineral

KERANGKA KERJA HUKUM DAN PERATURAN

Kerangka kerja hukum tentang desentralisasi yang terkait denganinsentif/pendanaan/mekanisme untuk investasi di sektor ekonomidan sosial

Undang-undang dan peraturan provinsi dan kabupaten

Kerangka kerja promosional khusus

Usaha kecil dan mikroPembangunan peternakan

Pembangunan pertanian

Pariwisata

Pembangunan sektor industri maupun sektor lainDaya tarik investasi/pemasaran tempat

Kategori-kategori lain yang relevan

Undang-undang perbankan

Undang-undang tentang pendirian, pendanaan dan administrasiasosiasi dan organisasi profesional

Entitas masyarakat sipil (madani)Asosiasi pengusaha

Koperasi

Asosiasi/organisasi lain yang relevan

Undang-undang pendaftaran

INFORMASI KELEMBAGAAN/POLITIK

Batas-batas administratif (disajikan dalam peta)

Lembaga lokal terdesentralisasi yang menangani pembangunan sosialdan ekonomi

Komposisi struktur kotamadya secara terperinci, termasuk sumber dayamanusia dan fisik

Komposisi struktur provinsi terdesentralisasi secara terperinci yangmendukung pemerintah daerah

LSM-LSM yang memiliki kegiatan yang sedang berlangsung dan

Laki-laki Perempuan

Page 64: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

50

yang sedang direncanakan yang menangani pembangunan sosialdan ekonomi

Organisasi sektor swasta

Kamar dagang dan industri

Asosiasi produsenKoperasi

Bank

Lembaga keuangan mikro

Sekolah, lembaga pelatihan dan universitasLembaga penelitian

LSM-LSM dan organisasi berbasis masyarakat/tingkat bawah

Pendidikan

Persoalan jender

PemudaLingkungan

Pembangunan ekonomi

Pembangunan masyarakatPengentasan kemiskinan

Perencanaan

Kelompok masyarakat yang rentan (dan lain-lain)

- Orang-orang yang terusir di dalam negeri- Orang yang dipulangkan- Pengungsi- Imigran- Masyarakat suku pedalaman- Kelompok-kelompok lain yang relevan

Asosiasi pengusaha dan wiraswastawan

Serikat pekerja

Organisasi pengelola layanan umum

Layanan pengembangan usaha2

- Akses pasar- Prasarana- Kebijakan/advokasi- Suplai input- Pelatihan dan bantuan teknis- Teknologi dan pengembangan produk

2 Untuk informasi lebih lanjut tentang kategori Layanan Pengembangan Usaha, lihat “SEEP Guide to Business Development Services andResources” situs: www.seepnetwork.org/bdsguide.html

Laki-lakiDINAMIKA DAN DATA SOSIO-EKONOMI (idealnya dikumpulkandi tingkat kotamadya/kabupaten, bila tidak, di tingkat provinsi)

Perempuan

Page 65: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

51

Bagian 3

Keuangan/keuangan mikro

- Pinjaman- Asuransi- Hal-hal terkait lainnya

Sistem irigasi

Kolam mekanisFasilitas penyimpanan

Hal-hal terkait lainnya

Organisasi dan perkumpulan keagamaan

INISIATIF PEMBANGUNAN YANG TERENCANA DAN BERKELANJUTAN

Program kerjasama internasional yang melibatkan kegiatan-kegiatandi sektor sosial dan ekonomi

Prasarana

Bantuan teknis

Kredit

PelatihanPeralatan dan perlengkapan

Layanan usaha

Hal-hal terkait lainnya

Rencana investasi nasional/regional/lokal yang mempengaruhikondisi sosial dan ekonomi

Inisiatif swasta yang terkait dengan sektor-sektor perekonomian utamayang strategis

Perkapalan

Aluminium

Pariwisata

ElektromekanisSektor-sektor terkait lainnya

Program investasi yang terdesentralisasi untuk prasarana sosialdan ekonomi

Penyaluran kredit khusus yang tersedia di pasar

DINAMIKA SOSIO-EKONOMI DI DAERAH

Kerjasama dan sinergi intra-perusahaan/kluster industri

Antar perusahaan di dalam/di luar daerah tersebut

Laki-lakiDINAMIKA DAN DATA SOSIO-EKONOMI (idealnya dikumpulkandi tingkat kotamadya/kabupaten, bila tidak, di tingkat provinsi)

Perempuan

Page 66: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

52

- Jumlah perusahaan- Jumlah pekerja

Kerjasama intra/infra-sektoral

- Kepentingan sektor- Pembangunan sektor

Segmen yang dinamis secara ekonomi

Segmen yang sedang tumbuh

Segmen yang sedang menurun

Bidang yang dinamis secara ekonomi

Bidang yang sedang berkembang

Bidang yang sedang menurun

Segmen yang sensitif secara sosial

Sifat masalah

Akar masalah

Bidang yang sensitif secara sosial

Sifat masalahAkar masalah

Kerjasama antar aktor swasta dan publik

Lembaga/perusahaan

Sifat kerjasama

Laki-lakiDINAMIKA DAN DATA SOSIO-EKONOMI (idealnya dikumpulkandi tingkat kotamadya/kabupaten, bila tidak, di tingkat provinsi)

Perempuan

Page 67: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

53

Bagian 3Perangkat 3.1.3 – Pengumpulan data dan pemetaan kelembagaan yang

mendasar dalam mempersiapkan pembentukan dua LembagaPengembangan Ekonomi Lokal di Slavonia Timur dan Provinsi Sisak

Kerangka acuan

Latar belakang dan tujuan

Dalam kerangka kerja Program Rehabilitasi danPembangunan Sosial untuk daerah yang dilandaperang di Kroasia, tiga Lembaga PembangunanEkonomi Lokal (LPEL) telah dibentuk di Sbenik-Knin,Slavonia Timur dan Provinsi Sisak.

Karena Slavonia Timur dan Provinsi Sisakmerupakan wilayah baru untuk program RSD,maka data (termasuk statistik) perlu dikumpulkandan diatur berdasarkan situasi sosio-ekonomi,kerangka kerja hukum dan kebijakan (sepertiundang-undang baru tentang investasi untukProvinsi Vukovar) dan peta batas administratif(yang menunjukkan daerah-daerah yang palingparah terkena dampak perang) telah dibuat. Disebagian besar wilayah, pengaturan informasiyang sudah ada merupakan sasaran yang perlusegera dilaksanakan.

Karena LPEL adalah asosiasi dimana organisasi/lembaga dari sektor publik dan swastaterwakilkan, maka langkah pertama yang perludilakukan selama fase pra-peluncuran adalahmelaksanakan pemetaan kelembagaan.

Langkah ini dimaksudkan untuk membuat datainventaris tentang organisasi teritorial, lembaga,program pelatihan, lembaga pendukungpertanian, asosiasi produsen, LSM dan lembaga-lembaga teritorial lain yang paling penting.

Berdasarkan informasi ini, pihak yangberkepentingan utama di bidang pembangunanekonomi lokal akan teridentifikasi, dan sektor-sektor pembangunan regional tertentu menjadisemakin jelas, demikian pula dengan cara untukmeningkatkan koordinasi antar organisasi/lembaga/program.

Laporan adalah salah satu dokumen di manakelompok kerja LPEL beroperasi untuk menentukan

pengelolaan teritorial, layanan utama dantanggung jawab lain LPEL.

Dua penelitian telah dilaksanakan, satu diSlavonia Timur (Provinsi Osijek dan ProvinsiVukovar) dan satu lagi di Provinsi Sisak. Di ProvinsiSisak, rencana pembangunan regional diuraikanoleh IMO dengan mengumpulkan data dasarsecara langsung berdasarkan rencana ini.

Cakupan geografis

Provinsi Osijek: Penelitian ini difokuskanpada Baranja, daerah yang paling parahterkena dampak perang di provinsi tersebut,dan difokuskan pada program/organisasi/lembaga yang meliputi seluruh provinsi,daerah yang terkena dampak perang atauditargetkan terutama pada kelompok-kelompok yang terkena dampak konflik.

Provinsi Vukovar: Penelitian difokuskanpada kota Vukovar dan beberapa kotamadyayang ditargetkan Komisi Eropa.

Provinsi Sisak: Penelitian difokuskan padaSisak, Petrinja dan kotamadya-kotamadyayang paling parah terkena dampak.

Tugas

Di bawah pengawasan ILO Jenewa, UNOPS danbekerjasama dengan IMO-Zagreb, konsultanmelaksanakan tugas-tugas berikut ini:

Mengumpulkan data dasar, melalui penelitianterhadap sumber yang ada (laporan tahunan,undang-undang, internet dan dokumentasilain), mengenai situasi sosio-ekonomi, hukumdan kerangka kerja kebijakan serta strukturadministratif sesuai Lampiran I;

Mengumpulkan informasi, melaluiwawancara/kuesioner, mengenai organisasi/lembaga/program sesuai Lampiran II;

Page 68: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

54

Mengatur dan menganalisis informasi sertamenyajikannya dengan cara yang “ramahpengguna” (peta, tabel, kajian, lampiran, danlain-lain)

Keluaran

Untuk setiap daerah, hasil penelitian disajikandalam sebuah laporan yang berisi bagian-bagianpenjelasan yang digambarkan dalam bentuktabel, peta dan statistik. Kuesioner lengkapdilampirkan pada laporan tersebut.

Laporan akhir dibuat dalam bahasa Inggris.

Durasi

Penelitian konsultansi diselesaikan dalam waktutiga minggu (termasuk penyerahan laporan).Konsultan juga dilibatkan dalam upaya untukmemperbaiki laporan setelah laporan diserahkan.

Tanggal

September 2000.

Pengaturan kelembagaan

ILO mengawasi penelitian tersebut dan memberipenjelasan ringkas kepada konsultan melaluitelepon.

IMO memberi nasehat kepada para calonkonsultan (University of Osijek, Local DemocracyAgency) serta memberi penjelasan ringkaskepada konsultan secara terperinci mengenaisumber informasi dan kontak yang ada. UNOPSmengontrak konsultan-konsultan tersebut danmenanggung biaya berdasarkan pengeluaran(termasuk biaya transportasi, komunikasi,pengeditan, dan lain-lain).

LAMPIRAN I

Pengumpulan data dasar

Persoalan berikut ini dibahas dalam laporantersebut. (Adalah penting untuk menggunakanangka/informasi yang terbaru serta mengacupada situasi sebelum perang)

Situasi sosio-ekonomi di daerah

Jumlah penduduk, pengungsi, penduduk yangkembali ke daerah asal, pengungsi di daerah-daerah target Uni Eropa dan di kota-kotabesar (bila mungkin diperlihatkan padasebuah peta atau dalam bentuk grafik);

Angka dan profil pekerjaan/pengangguran(tidak bekerja, penduduk aktif secaraperekonomian, pengangguran sektoral, sektorinformal);

Tingkat pendidikan;

Pendapatan rata-rata per kapita di tingkatprovinsi;

Produk kotor di tingkat provinsi;

Kegiatan perekonomian/sumber penghasilanyang utama (bekerja, wiraswasta, kegiatanuntuk mencari nafkah sendiri);

Industri utama (sektor, milik negara/diswastakan, prospek masa depan, rencanarekonstruksi/investasi atau harus ditutup);Usaha mikro dan UKM/kerajinan tangan(sektor, jumlah, jumlah pekerja, modal, kapanusaha tersebut dimulai);

Pasar utama/pusat perekonomian di daerah,kluster tersebut;

Potensi dan peluang pertumbuhan ekonomidi daerah tersebut (berdasarkan previsilembaga, rencana investasi dalam/luarnegeri, investasi publik/swasta, sektor-sektoryang berkembang, kebutuhan/pengadaanbarang dan jasa).

Page 69: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

55

Bagian 3Kerangka kerja hukum dankebijakan serta strukturadministratif

Peta yang memperlihatkan batas-bataspemerintahan (provinsi, kota, kabupaten);

Undang-undang, peraturan atau kebijakanpembangunan ekonomi di kawasan tersebutyang mendukung daerah-daerah yang palingparah terkena dampak perang, daerah lintasperbatasan atau daerah khusus lainnya(seperti undang-undang tentang investasiVukovar yang baru-baru ini diadopsi, zonaindustri, prasarana produktif/perekonomian).

LAMPIRAN II

Pemetaan kelembagaan: DaftarOrganisasi

Lembaga dan organisasi yang akan didekati danberopasi di sektor sosio-ekonomi, didaftarkansecara resmi dan meliputi:

Sektor publik

- Departemen-departemen yang ter-desentralisir di kementerian UKM

- Dinas provinsi untuk urusan ekonomi,pertanian dan buruh/sosial

- Dinas kota/kabupaten untuk urusanekonomi, pertanian dan buruh/sosial

- Kamar Dagang- Kantor pekerjaan- Layanan penyuluhan pertanian- Perwakilan regional dari National

Consultant Network (Jejaring KonsultanNasional)

- Akademi dan universitas

Sektor swasta (laba) atau sektor semi-swasta

- Asosiasi Pengrajin- Koperasi- Asosiasi produsen (sektoral, berbasis

produksi dan lain-lain)- Asosiasi petani- Pusat teknologi- Inkubator usaha

- Bank- Lembaga penelitian dan pelatihan

Sektor swasta (nirlaba)

- Pusat UKM- Organisasi pengusaha- Serikat pekerja/organisasi pekerja- Asosiasi penduduk yang kembali ke

daerah asal- Komite desa- Asosiasi perempuan- Asosiasi kaum minoritas- Organisasi gereja (misalnya CARITAS)- LSM internasional (seperti ASB, Local

Agency for Democracy)

Organisasi lain yang menyediakan layanankeuangan (kredit, dana bantuan) atau layanannon-keuangan bagi para pengusaha (untukmemulai usaha) atau untuk kegiatan ekonomi/pertanian/rekonstruksi.

LAMPIRAN II

Pemetaan kelembagaan: Kuesioner

Wawancara yang diadakan berdasarkankuesioner berikut ini dilaksanakan dalamlembaga/organisasi. Kuesioner yang lebihterperinci juga dibagikan, namun kuesioner inidigunakan berdasarkan batasan waktu.Pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan untuklembaga tertentu dibiarkan terbuka.

Page 70: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

56

PEMETAAN KELEMBAGAAN: KUESIONER

Nama organisasi

Informasi kontak

Nama dan jabatan penghubung

Alamat

Tel./faks/e-mail/website

Jenis lembaga/status hukum (publik, swasta/laba, semi-swasta, asosiasi/LSM, kelompokyang berkepentingan dan lain-lain)

Didirikan pada (tahun)

Tujuan/misi utama (Untuk apa organisasi inididirikan?)

Bidang kegiatan utama (pendidikan, pelatihan,layanan bantuan keuangan, layanan bantuannon-keuangan, informasi, alih teknologi,mobilisasi sumber daya, pencegahan/penyelesaiankonflik, kesejahteraan sosial, peningkatankesadaran/lobi dan lain-lain)

Kelompok sasaran/klien/anggota (Untuk siapa?)

Bidang intervensi secara geografis (Dimana?)

Kegiatan operasional yang utama (secara terus-menerus)

Anggaran total untuk kegiatan operasional(per tahun atau jika kurang dari setahun, per periodekegiatan)

Kegiatan-kegiatan yang direncanakan (sebutkanapakah untuk jangka pendek, menengah ataupanjang)

Jumlah dan sumber pendanaan untuk kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan

Page 71: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

57

Bagian 3Perangkat 3.1.4 – Di mana mencari informasi tentang diagnosa

teritorial

SUMBER-SUMBER INFORMASI DALAM NEGERI

Lembaga-lembaga pemerintah pusat

Otoritas lokal atau regional

Koordinator PBB untuk urusan Bantuan KemanusiaanStaf lokal UNHCR, UNDP, UNICEF, OCHA, WFP, WHO

Organisasi internasional yang lain

Kelompok dan organisasi masyarakat

Asosiasi pengusahaTim Koordinasi dan Penilaian Bencana PBB (Disaster Assessment and Coordination - UNDAC)

Lembaga-lembaga bilateral

LSM-LSM

Kedutaan besarUniversitas, lembaga penelitian

Serikat pekerja

Orang-orang yang terkena dampak, perwakilan kelompok-kelompok yang terkena dampak

Asosiasi produsenKamar Dagang

Media

Perpustakaan

Organisasi keagamaan

Sumber: diambil dari: Penilaian Cepat ILO tentang Kebutuhan dalam Situasi Krisis dan Pasca-Krisis 2. Proses

Page 72: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

58

2. P

rose

s M

enum

buhk

an K

epek

aan

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irstr

uktu

rpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(m

ikro

)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inv

esta

si

Lain

-lain

Page 73: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

59

Proses MenumbuhkanKepekaan

Segera setelah semua data kelembagaan dan sosio-ekonomi dikumpulkandan dianalisis (lihat Bab 3.1), maka fase peningkatan kesadaran danpengembangan konsensus mulai dijalankan.

Sebagian dari mereka yang terlibat mungkin tidak punya pengetahuanteknis tentang dinamika di antara faktor ekonomi, sosial, politik, lingkungandan demografis pada daerah mereka dan perlu diyakinkan tentangbagaimana mereka dapat bekerja dalam cara yang lebih sinergis denganmitra pembangunan yang lain.

Di samping itu, aktor lokal, termasuk pihak yang berkepentingankelembagaan, mungkin tidak biasa berpartisipasi dalam pengambilankeputusan atau memprakarsai usulan untuk kegiatan-kegiatan lain yangbertentangan dengan struktur politik nasional. Mereka mungkin tidak tahubagaimana cara merumuskan ide-ide mereka, atau tidak punya keahlianuntuk memulai proses pembangunan lokal.

Oleh karena itu, tujuan utama fase ini adalah untuk meningkatkan kesadarandan pemahaman masyarakat luas tentang persoalan yang mempengaruhipembangunan sosio-ekonomi di daerah, serta menumbuhkan rasa ikutmemiliki proses PEL.

Selama fase ini, pihak yang berkepentingan kelembagaan dan sektorswasta/masyarakat madani perlu memahami:

Manfaat mekanisme partisipasi dan aturan kemitraan untuk mencapaisasaran pembangunan bersama dan dialog sosial;Bahwa dialog dan komunikasi merupakan pilar utama dalam sistempendekatan PEL dan kunci untuk membangun kembali kepercayaanterhadap lembaga publik;

Banyak manfaat dari kewirausahaan, produktifitas dan inovasi untukmasyarakat setempat;

Pentingnya persoalan kelangsungan lingkungan dan sosial terhadapdaya tahan prospek pembangunan ekonomi (yaitu kelansungan politik,keuangan dan lingkungan hidup); dan

Perbedaan bila dibandingkan dengan sistem pendekatanpembangunan yang lain.

Lembaga dan aktor ekonomi terkemuka akan mudah terlihat melaluiperwakilan resmi mereka. Oleh karena itu, perhatian khusus perlu diberikanterhadap sektor informal, yakni semua kelompok yang menurut definisinya,kurang terwakilkan secara formal di bidang ekonomi dan politik. Kelompok-kelompok yang rentan khususnya harus dijadikan target, yakni orang-orang

3.2

3.2.1Apa yang perlu

dipertimbangkan?

Page 74: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

60

yang kehilangan hak pilihnya, masyarakat yang kembali ke daerahasal mereka, kelompok etnis minoritas, mantan pejuang.

Untuk melakukannya, proses PEL akan:

Meningkatkan kesadaran sektor informal akan pentingnya/kontribusinyaterhadap masyarakat ekonomi lokal;Memberi para aktor sektor informal suara yang adil dalam pengambilankeputusan tentang masa depan daerah mereka;

Memperbolehkan penyampaian masalah, kebutuhan dan pendapat;dan

Memfasilitasi transisi dari sektor informal menjadi sektor formal.

Sangat penting pula bagi pihak yang berkepentingan kelembagaandan politik lokal untuk tetap sepenuhnya memahami langkah-langkahlain yang diambil untuk mengawali proses PEL dan menghindari konsepsibahwa PEL adalah sisi eksternal dari struktur kekuasaan dan lingkunganpolitik/ekonomi yang ada. Adalah sangat penting untuk menerangkansecara jelas langkah-langkah apa yang perlu diambil dan apa alasannya.

Proses PEL

Langkah 1: Memutuskan siapa yang memimpin prosesmenumbuhkan kepekaan

Fase ini dimulai dengan mengidentifikasi mereka yang akan memimpinkonsultasi dengan para pihak yang berkepentingan lokal. Idealnya tim iniperlu mengkombinasikan para ahli teknis lokal dan eksternal. Jumlah anggotatim tergantung pada ruang lingkup pengoperasian, kebutuhan dan sumberdaya. Pada umumnya melibatkan sekelompok orang dianggap yang terbaikkarena:

Ia mendorong partisipasi dan menarik minat lebih banyak anggotamasyarakat dalam proses ini;Ia meningkatkan jumlah waktu dan enerji yang ingin diberikan peserta;

Ia juga meningkatkan visibilitas dan status proses PEL; dan

Ia memberi perspektif yang luas mengenai persoalan yang ada.

Suatu negara juga dapat memutuskan bahwa para anggota sebuah komitepengawas pembangunan yang ada perlu berpartisipasi dalam konsultasiuntuk memanfaatkan peluang untuk memberi masukan balik dankomunikasi.

3.2.2Apa yang perlu

dilakukan?

DiagnosaTeritorial1

ProsesMenumbuhkanKepekaan

2 Mempromosi-kan forum3 Menyusun

strategi PEL4Mengkoordinirstruktur pelak-sanaan

5 Tindakan6

Page 75: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

61

Langkah 2: Membuat presentasi awal mengenai informasiyang dikumpulkan selama pelaksanaan DT dan PK kepadapihak yang berkepentingan lokal yang telah diidentifikasi.

Konsultasi awal perlu diadakan dengan pemerintah daerah dan regionalyang kemudian diikuti dengan rapat-rapat dengan para pihak yangberkepentingan lokal lainnya. Pada saat rapat-rapat dilakukan dengan pihakyang berkepentingan, kepentingan mereka dapat distimulasikan denganmenyajikan dan menjelaskan hasil diagnosa teritorial dan pemetaankelembagaan, dan dengan memperkenalkan konsep-konsep dasar yangmenyusun sistem pendekatan PEL.

Menggunakan hasil-hasil diagnosa teritorial dan pemetaan kelembagaan(lihat PERANGKAT 3.1.1 dan PERANGKAT 3.1.2);Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pihak yangberkepentingan lokal dalam bentuk lokakarya, presentasi, kunjunganbelajar, dan lain-lain;

Mengadaptasikan setiap presentasi kepada para aktor yang terlibat;dan

Memberikan contoh-contoh praktis: presentasi harus menarik danmembangkitkan gairah. Adalah penting untuk memberi beberapa contohpraktis sewaktu menjelaskan konsep yang sulit. Sebagai contoh,pengalaman PEL yang berhasil, gunakan studi kasus yang terjadi diMozambik, Kroasia dan Amerika Tengah (lihat DAFTAR PUSTAKA).

Semua kegiatan ini membantu mendorong partisipasi dan komitmenpihak yang berkepentingan dalam proses PEL.

Untuk memastikan bahwa hasil diskusi dapat dikoordinasi menjadipanduan yang penting, disarankan agar diskusi-diskusi ini difokuskanpada beberapa topik utama yang mungkin mencakup hal-hal berikutini:

Hubungan antara kebijakan dengan kecenderungan masyarakat yaitupembangunan demografis, budaya dan ekonomi;

Penekanan masalah/persoalan sosial, lingkungan hidup, ekonomi danpolitik yang mempengaruhi daerah tersebut;

Tingkat penyelesaian masalah di masa lalu;Proses dan partisipasi – proses partisipasi dalam pengambilankeputusan: siapa yang berpartisipasi? Sistem pendekatan yang berhasil:apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan? Apa yangdapat diterima?;

Kapasitas dan kebutuhan lembaga;

Kerangka kerja hukum;

Memantau kemajuan;Peran mitra bantuan eksternal dan LSM – jenis bantuan danpendekatan apa yang telah/belum dikerjakan?; dan

Peran sektor swasta.

Perangkat3.1.1

Perangkat3.1.2

DaftarPustaka

Page 76: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

62

Langkah 3: Mulai mengidentifikasi daerah-daerah prioritasyang akan dilakukan intervensi dan aktor-aktor potensial yangdapat bertanggungjawab untuk memimpin proses PEL danmelaksanakan kegiatan-kegiatan PEL.

Lihat PERANGKAT 3.2.1 untuk memperoleh penjelasan yang lebihterperinci mengenai kontribusi potensial dari beberapa pihak yangberkepentingan lokal dalam proses PEL.

Tujuan rapat dan presentasi adalah BUKAN untuk mencari obat, tapi untukmembantu para aktor menganalisis situasi mereka saat ini serta mencarisolusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Oleh karena itu, adalahsangat penting untuk menganggap presentasi awal sebagai langkah awaluntuk meningkatkan minat dan menciptakan kemungkinan untuk diskusiberikutnya.

Anda perlu terus mencari peluang untuk meningkatkan kesadaranmasyarakat, mendidik serta melatih personil, menguji prosedur, danmelibatkan semua tingkatan manajemen, semua departemen dan semuamasyarakat yang terlibat dalam proses perencanaan tersebut.

Perangkat3.2.1

Page 77: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

63

Bagian 3

Selama fase menumbuhkan kepekaan, interaksiantar pihak yang berkepentingan lokal dapatdidorong melalui rapat, presentasi, acara, danlain-lain. Selama rapat, kontribusi potensial paraaktor terhadap proses pembangunan ekonomiakan dianalisis. Tidak ada daftar lembaga danorganisasi yang terperinci, atau peran yangdapat mereka mainkan. Namun, daftar berikutini mencakup beberapa organisasi lokal/regional yang umum serta menguraikan tentangbeberapa contoh mengenai bagaimana merekadapat dilibatkan dalam upaya pembangunanyang sama.

Asosiasi petani dan produsen lain:

Di beberapa negara yang sedang mengalamitransisi, organisasi petani dan produsen lainmemainkan peran yang penting dalamperekonomian lokal. Peran ini relatif seringditunjang oleh jaringan koperasi petani,peternakan, sekolah pertanian dan lembagapenelitian yang terorganisir rapi. Di samping itu,produk pertanian sering merupakan komoditasekspor terbesar dari perekonomian lokal sertamenawarkan potensi yang besar untukmengembangkan perekonomian. Pengetahuandan pengalaman yang dimiliki para petani dapatmenawarkan peluang yang besar untukmelakukan inovasi dan pertumbuhan sektor-sektorlain, seperti industri pangan (transformasi produkpertanian) dan sektor tersier (agro-turisme).

Serikat pekerja:

Serikat pekerja dapat menawarkan strukturorganisasi mereka serta memberi input yangpenting mengenai kebutuhan para pekerja.Strategi kerjasama di antara para perwakilan

Perangkat Panduan 3.2 –Proses Menumbuhkan Kepekaan

Perangkat 3.2.1 – Pihak yang Berkepentingan Lokal:Pelaku yang Mungkin dan Kontribusi yang Potensial

pengusaha dan badan-badan pemerintahandapat menghasilkan solusi yang inovatif misalnyadi bidang pelatihan, penciptaan lapangan kerja,koperasi, dan lain-lain. Secara khusus, hubunganmereka dengan badan-badan serikat pekerja ditingkat regional dan/atau nasional adalahsangat penting.

Asosiasi pengusaha danwiraswastawan:

Partisipasi aktif dari para pengusaha danwirausahawan dalam forum lokal adalah sangatpenting. Pendekatan kewirausahaan mereka,serta pengalaman dan pengetahuan mereka yangterkait dengan permasalahan dan peluang dalambursa kerja lokal, dapat memberi pentunjuk yangpenting tentang permasalahan yang utamaterhadap pembangunan di daerah tersebut, danbagaimana cara mengatasi masalah tersebut.

Pemerintah daerah:

Penduduk setempat memilih pemerintah daerah.Di negara-negara yang menganut sistemsentralistik, lembaga-lembaga ini mungkin tidakada sama sekali, atau kalaupun ada hanyamerupakan struktur-struktur desentralisasi daripemerintahan pusat (lihat di bawah). Dalam peranmereka sebagai kesatuan politik, merekabertanggungjawab atas tugas-tugas berikut ini:mengidentifikasi peluang pembangunan yangbaru; menetapkan skala prioritas pembangunanekonomi; mengelola sumber daya lokal;menyebarluaskan informasi; mengaktifkankoordinasi dan kerjasama di tingkat horizontalmaupun vertikal (lembaga di tingkat regionalmaupun nasional); melakukan lobi untukkepentingan daerah; mempromosikan inisiatif

Page 78: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

64

yang dimaksudkan untuk menarik investasimaupun sumber-sumber dana agar masuk kedaerah mereka; memantau proyek pembangunanyang utama serta proyek-proyek lain. Merekajuga mewakili ekspresi demokratis tentang pilihanpolitik yang terbuka untuk daerah tersebut. Olehkarena itu, partisipasi mereka dalam prosespembangunan ekonomi lokal sangatlah penting.

Bank lokal:

Lembaga keuangan lokal memainkan peranyang penting dalam proses pembangunanekonomi. Partisipasi mereka dalam forum lokaladalah sangat penting, karena pengetahuanmereka dapat mengungkap permasalahan danpandangan yang penting yang terkait denganpenyediaan dana bagi para pengusaha lokal.Selain itu, lembaga-lembaga keuangan dapatdilibatkan dalam skema kredit mikro di masamendatang bekerjasama dengan dana penjamin.

Organisasi masyarakat di tingkatbawah dan organisasipembangunan swasta:

Organisasi-organisasi ini sangat efektif karenakemampuan mereka menyuarakan kepentinganmasyarakat marjinal (perempuan, penduduk yangkembali ke daerah asal, kaum minoritas, dan lain-lain) sehingga memberikan kesempatan bagimereka untuk mengekspresikan pandanganmereka secara lebih efektif tentang kondisidimana pembangunan ekonomi dapatmempengaruhi kepentingan masyarakat umum.

Perwakilan yang terdesentralisasidari pemerintah pusat:

Sementara penduduk setempat memilihpemerintah daerah, perwakilan negara yangterdesentralisasi adalah suara dari pilihan lokaltentang politik nasional di daerah tersebut.Perhatian khusus perlu diberikan padaketerlibatan mereka dalam proses PEL, karena

mereka memiliki kemampuan yang efektif untukmemobilisir sumber daya. Di samping itu,perwakilan yang terdesentralisir dari pemerintahpusat dapat memainkan peran penting dalamproses lobi di tingkat pemerintah pusat danberfungsi sebagai aktor penghubung yangpenting di daerah tersebut.

Kamar dagang:

Penyediaan layanan perekonomian danpeningkatan lingkungan perekonomian lokalsecara umum merupakan tujuan utama dariKamar Dagang lokal. Kontribusi mereka terhadapstrategi pembangunan ekonomi lokal adalahsangat penting karena pada umumnya merekamemiliki wawasan yang luas tentangkecenderungan dan permasalahan utama dalamperekonomian lokal. Kontribusi lain adalahpenyediaan data statistik tentang perekonomianlokal (lihat diagnosa teritorial).

Sekolah, lembaga pelatihan danuniversitas:

Sebagian besar daerah dalam perekonomiantransisi dapat mengandalkan lembaga-lembagapendidikan (negeri dan/atau swasta). Partisipasiaktif dari lembaga-lembaga ini dalam kemitraanlokal adalah sangat dibutuhkan, karena sejauhini mereka mampu memainkan peran yangpenting dalam menyusun konsep danmelaksanakan pelatihan di tingkat lokal maupunregional serta program pendidikan, setelahdilakukan pengujian yang cermat danpembahasan tentang kebutuhan lokal akankeahlian dan kemampuan.

Perwakilan keagamaan:

Lembaga keagamaan memainkan peran sosialdan ekonomi yang penting di tengah-tengahmasyarakat lokal. Peran mereka bahkan semakinpenting bila tidak tersedia lembaga publik ataupemerintahan. Nilai partisipasi dari perwakilan

Page 79: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

65

Bagian 3keagamaan dalam forum lokal di masamendatang tergantung pada kontribusinya untukpengetahuan yang lebih baik tentang kebutuhansosial, terutama dalam hal golongan masyarakatlokal yang terabaikan secara sosial maupunekonomi. Lembaga keagamaan dapat mewakilikepentingan kelompok-kelompok ini, karenamereka sering kekurangan struktur organisasimereka sendiri.

Organisasi lingkungan hidup:

LSM dan organisasi-organisasi lokal lainnya yangmenangani persoalan lingkungan hidupmerupakan peserta dan aktor yang sangatpenting dalam forum lokal untuk pembangunanekonomi. Karena pembangunan ekonomibiasanya merangsang pembangunan fisik(pembangunan prasarana, penebangan hutan,pemakaian enerji, dan lain-lain), makapertimbangan awal tentang persoalan lingkunganhidup akan membantu mengurangi terjadinyasolusi jangka pendek yang tidak berkelanjutan.

Media:

Walaupun media biasanya memainkan peranyang relatif kecil dalam perekonomian lokal,namun partisipasi mereka dalam forum lokal (baiksecara aktif maupun hanya sebagai pengamat)membawa keuntungan penting dalammenyebarkan informasi yang terkait dengankegiatan pembangunan ekonomi lokal. Fungsi inisangat berguna dalam merangsang diskusi danpartisipasi di kalangan aktor lokal. Di sisi lain,media juga membantu transparansi keputusandan kegiatan yang dilakukan oleh forum di masamendatang untuk membangun perekonomianlokal, sehingga menjamin kelangsungannya.

Penting!

Daftar aktor-aktor di atas tidak mengikat atauterperinci. Oleh karena itu daftar ini perludikembangkan bila mungkin dan diperlukan.

Namun adalah penting bahwa mereka yangterlibat berasal dari sektor publik dan swasta, danada keseimbangan di antara kepentingan danpengaruh mereka dalam proses pembangunan.Keseimbangan ini mungkin dapat dipastikanmelalui banyaknya keterlibatan pihak yangberkepentingan di satu sisi, dan transparansiinteraksi mereka di sisi lain.

Page 80: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

66

3. M

empr

omos

ikan

foru

m lo

kal/r

egio

nal

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irstr

uktu

rpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(m

ikro

)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inv

esta

si

Lain

-lain

Page 81: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

67

Mempromosikan ForumLokal/Regional

Aktor-aktor yang melibatkan diri mereka pada tahap dini dalampembahasan tentang strategi pemulihan memiliki peluang untukmempengaruhi pengaturan lembaga pada periode pasca krisis. Namunketiadaan forum diskusi yang resmi di tingkat lokal di negara-negara yangsedang berkembang menjadi semakin nyata di daerah-daerah di manajalur komunikasi terputus akibat krisis.

Perwakilan sektor publik, masyarakat sipil dan komunitas bisnis lokal mungkinpunya beberapa peluang untuk bersama-sama membahas persoalan terkait,guna menyusun proyek dan/atau untuk mengidentifikasi strukturpelaksanaan yang tepat. Dalam banyak hal, mungkin tidak ada latarbelakang kerjasama sektor publik/swasta dan sektor swasta/masyarakatmadani tidak terbiasa mengusulkan tindakan kepada para pengambilkebijakan di tingkat lokal.

Informasi tidak dapat mengalir dengan mudah, dan mungkin ada konfliktersembunyi di antara berbagai aktor akibat kondisi yang sulit. Sebagaiakibatnya, sering ada persepsi yang sangat buruk tentang jenis tindakanbersama yang paling tepat. Kurangnya komunikasi dapat menembus jauhdalam praktik bisnis secara politis, sosial dan budaya.

Proses PEL berupaya menyediakan suara bagi semua aktor, terlepas daristatus perwakilan mereka dalam struktur kekuasaan yang ada, dan untukmenciptakan visi yang sama di antara agenda-agenda yang berbeda.Diperlukan suatu usaha yang terorganisasi dan terkoordinasi baik untukmemulihkan tingkat normalitas dan stabilitas daerah-daerah yang pernahmengalami krisis. Transformasi ini dimulai dengan cara di mana aktor lokaldapat menyuarakan kebutuhan mereka kepada hadirin yang lebih luas.Oleh karena itu, dua tujuan utama diadakannya forum lokal/regional adalahuntuk melanjutkan proses penetapan konsensus di tingkat lokal dan untukberfungsi sebagai arena dimana kepentingan bersama dapat diidentifikasidan perbedaan dapat ditengahi.

Melalui forum lokal/regional, akan muncul peluang untuk meningkatkanpemahaman tentang bagaimana intervensi yang berbeda dapat berdampaksecara positif atau negatif terhadap “korban” krisis dalam jangka panjang,dan kemampuan kelompok-kelompok yang rentan itu sendiri meresponspemenuhan kebutuhan mereka sebelum datangnya bantuan dari masyarakatinternasional.

Peran forum lokal/regional bagi semua kelompok yang berkepentingan,baik publik maupun swasta, adalah sebagai pusat informasi katalitis danberbagi sumber daya, sehingga pihak yang berkepentingan dapat:

3.3

3.3.1 Apa yang perlu

dipertimbangkan?

Page 82: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

68

Memberikan pandangan mereka tentang prioritas pembangunanekonomi di tingkat lokal;

Meningkatkan pemahaman tentang bidang-bidang tertentu darikebijakan publik atau masalah yang mempengaruhi daerah tersebut;Mengidentifikasi solusi yang dapat dilaksanakan dari persoalan-persoalan ini melalui perencanaan bersama dan usaha kerjasama;

Mengidentifikasi sumber daya lokal serta memobilisasi sumber dayatersebut secara lebih efektif;

Mengusulkan sinergi kepada pimpinan perusahaan, tenaga kerja,budaya, komunikasi, keuangan dan perdagangan dalam mendukungdaerah tersebut;

Merumuskan strategi pembangunan ekonomi lokal yang dapatmempersatukan semua elemen ekonomi, sosial, politik, perdagangan,pendidikan dan industri yang berbeda;Membentuk konsensus terhadap strategi PEL berkoordinasi dengankegiatan-kegiatan lembaga publik di tingkat pusat, regional dan lokal;dan

Mengkoordinasikan, memantau serta mengevaluasi pelaksanaan strategipembangunan ekonomi lokal;

Proses PEL

Langkah 1: Menilai apakah forum lokal/regional diinginkanoleh pihak yang berkepentingan

Buatlah suatu penilaian tentang sikap pihak yang berkepentingan lokalsecara umum apakah mekanisme tersebut benar-benar diinginkan atauterkait dengan tahap pemulihan tertentu pasca krisis.

Hal ini dapat dilaksanakan melalui:

Konsultasi dengan para pihak yang berkepentingan dari sektor swastadan kelembagaan mengenai tingkat administrasi yang diharapkan dapatdicakup oleh forum ini;

Konsultasi dengan mitra pembangunan nasional dan internasional.

Konsultasi perlu diarahkan untuk membawa pelajaran yang dipelajaridari proses-proses pembangunan yang ada, mengidentifikasi bidangpelaksanaan terbaik serta kesenjangan/batasan umum yang ada sertamendorong partisipasi.

3.3.2Apa yang perlu

dilakukan?

DiagnosaTeritorial1

ProsesMenumbuhkanKepekaan

2 Mempromosi-kan forum3 Menyusun

strategi PEL4Mengkoordinirstruktur pelak-sanaan

5 Tindakan6

Page 83: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

69

Langkah 2: Mengidentifikasi figur pemimpin yang mampumengedepankan proses pembentukan forum

Ini berarti mengidentifikasi figur “konsensus” atau kelompok inti yangterdiri dari para aktor lokal penting yang mampu memimpin konsultasidan menciptakan momentum untuk mengedepankan pembentukan forum.

Mutu kepemimpinan di tahap ini sangat penting karena keberhasilandalam membentuk forum lokal/regional tergantung pada kemampuanuntuk memimpin dan menghormati kelompok-kelompok yang berbeda,tidak semua dari mereka yang memiliki tingkat kekuasaan dankepentingan yang sama. Mereka yang dipilih harus merupakan orangyang adil, transparan, dan mampu berkomunikasi/bernegosiasi dalamtatanan tingkat tinggi.

Langkah 3: Mulai mengidentifikasi calon anggota forum

Mulai mengidentifikasi siapa saja yang dapat menjadi anggota forum yangaktif dan siapa yang punya kapasitas sebagai penasihat. Dalam banyakhal, satu atau dua orang akan melaksanakan banyak tugas. Paling tidak,Anda perlu memperoleh masukan dari semua bidang fungsional:

Pemerintah daerah (dinas tenaga kerja, tehnik dan pemeliharaan, urusankeselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup, petugas informasi publik,hubungan masyarakat, hukum, keuangan dan pembelanjaan);

Lembaga pembangunan internasional dan nasional;LSM, yayasan swasta, organisasi berbasis masyarakat;

Badan-badan perekonomian dan perdagangan lokal (Kamar dagang,asosiasi profesional);

Tokoh desa; dan

Perwakilan kelompok-kelompok yang rentan.

Langkah 4: Membuat proposal tentang daerah geografis yangakan diliput forum, dan mengidentifikasi prioritas di sektorekonomi dan sosial, serta aspek intervensi terkait lainnya.

Langkah 5: Membuat proposal anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan bantuan forum untukinvestasi awal yang akan dibuat dalam kerangka kerjatindakan yang memiliki dampak cepat.

Anggaran ini mencakup biaya operasional dan modal untuk proyek-proyekyang akan dipromosikan.

Page 84: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

70

Langkah 6: Mempromosikan forum-forum lokal tentangpersoalan-persoalan khusus

Kemungkinan besar akan muncul beberapa sub-kelompok aktor lokal,tergantung pada persoalannya. Sebagai contoh, forum dapat berkembangsecara khusus untuk persoalan yang terkait dengan layananpengembangan usaha, dan forum ini akan berperan sebagai badanperwakilan untuk proses lobi yang terkait dengan persoalan tersebutbersama para mitra pembangunan lokal. Sub-kelompok lain dapat lebihdifokuskan pada cara mendorong investasi atau meningkatkan jaringankerja. Beberapa aktor yang berbeda dapat menjadi anggota beberapasub-kelompok, tergantung dari sejauh apa kepentingan mereka terkenadampaknya. Namun dialog ini perlu terus berkelanjutan dan sejauhmungkin membantu menciptakan sinergi dan memfasilitasi prosespenetapan prioritas untuk strategi PEL.

Di saat yang sama, diskusi perlu terus berlangsung di antara parakonstituen yang lebih luas melalui forum lokal/regional, di mana merekaperlu bertemu secara periodik untuk membahas persoalan mana yangmenjadi lebih atau kurang relevan, memantau proses pembentukankonsensus dan untuk terus memeta strategi PEL.

Adalah penting untuk menjelaskan secara jelas langkah-langkah apayang perlu diambil dan apa alasannya, dan untuk tetap memberiinformasi terbaru kepada para otoritas daerah dan politik mengenaisetiap jenis inisiatif yang diambil para ahli PEL. Setiap aktor (formalmaupun informal) perlu dilibatkan dan perlu memahami nilai partisipasimereka sendiri dalam proses pembangunan. Hal ini sangat pentinguntuk memastikan bahwa pihak yang berkepentingan lokal inginmempertahankan kepemilikan mereka atas proses PEL.

Lihat PERANGKAT 3.2.1 untuk memperoleh penjelasan lebih lanjuttentang kontribusi potensial dari para pihak yang berkepentingan lokaldalam proses PEL.

Presentasi awal adalah hal yang mendasar dalam sistem pendekatan PELyang berhasil. Pada tahap ini pihak yang berkepentingan lokal mungkinmengajukan pertanyaan tentang konsep dan metoda dasar. Oleh karenaitu, presentasi perlu disampaikan oleh seorang ahli PEL yang memilikipengalaman luas di berbagai bidang pembangunan ekonomi lokal. Disamping itu, kemampuan untuk melibatkan dan memotivasi juga harusmerupakan kualitas penting bagi mereka yang menyampaikan presentasi.

3.3.3Siapa yang perlumelakukannya?

Perangkat3.2.1

Page 85: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

71

4. M

enyu

sun

Stra

tegi

PEL

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irstr

uktu

rpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(m

ikro

)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inv

esta

si

Lain

-lain

Page 86: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

72

Menyusun Strategi PEL

Strategi PEL merupakan salah satu hasil nyata yang paling penting dariproses pembentukan konsensus di kalangan pihak yang berkepentinganlokal. Dokumen strategi PEL memegang peran penting dalam prosespembangunan lokal, karena dokumen ini akan berfungsi sebagai dokumenreferensi utama dimana ia menjadi basis untuk melaksanakan intervensidan menjadi patokan untuk mengukur kemajuan yang dicapai.

Strategi PEL harus mencakup elemen-elemen berikut ini:

Tinjauan terhadap kondisi sosio-ekonomi lokal: Tinjauan iniharus merupakan sinopsis tentang hasil temuan dari diagnosis teritorialdan pemetaan kelembagaan serta konsultasi yang diadakan selamaini. Tinjauan ini akan mengungkapkan kekuatan, kelemahan, peluangdan ancaman (SWOT) terhadap perekonomian lokal. Tinjauan ini akanmenjadi justifikasi dan titik tolak untuk semua tindakan yang akandilakukan selanjutnya;

Pernyataan visi PEL oleh forum lokal: Visi PEL merupakangambaran yang ideal tentang perekonomian lokal. Pihak yangberkepentingan lokal perlu menganggap visi ini sebagai titik acuandari jalur pembangunan apa yang perlu dipilih untuk daerah tersebut.Visi ini dapat membantu mempertahankan hubungan yang ada di dalamproses pembangunan dan perlu dipertimbangkan setiap kali menyusundan melaksanakan kebijakan dan proyek pembangunan baru;

Tujuan PEL yang nyata: Forum perlu membentuk konsensus tentangserangkaian kegiatan PEL yang nyata untuk jangka menengah danpanjang guna mencapai visi PEL. Tujuan PEL berfungsi sebagai sasaranpembangunan dan biasanya terikat dengan tenggat waktu tertentu;Kebijakan, proyek dan produk PEL: Untuk mencapai tujuan diatas, forum mengusulkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dalam bagianketiga dari makalah strategi PEL. Kebijakan-kebijakan ini kemudian akandirealisasikan melalui proyek dan produk tertentu (lihat Bagian IV);

Struktur pelaksana PEL: Makalah strategi PEL perlu memperkirakanstruktur pelaksanaan mana yang bertanggungjawab atas setiapintervensi PEL yang disetujui. Penetapan tanggung jawab tertentumerupakan hal yang penting karena dua alasan yaitu pertama,penetapan ini menetapkan posisi yang jelas untuk setiap pihak yangberkepentingan lokal dalam strategi PEL secara keseluruhan, sehinggadapat membangkitkan rasa ikut memiliki; kedua, penetapan ini menjaminefektifitas kebijakan, karena setiap pihak yang berkepentingan akanmelaksanakan bagian-bagian dari kebijakan yang sangat sesuai denganpengetahuan dan kapasitas mereka; dan

Indikator pemantauan dan evaluasi: Perkembangan prosespembangunan dan kebijakannya akan sangat tergantung padakapasitas pihak yang berkepentingan lokal untuk belajar dari

3.43.4.1

Apa yang perludipertimbangkan?

Page 87: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

73

pengalaman mereka yang positif maupun negatif. Pemantauan danevaluasi diri merupakan sarana yang bermanfaat dalam prosespembelajaran ini. Indikator akan membantu menandai situasi awal dankegiatan yang sedang berlangsung guna meraih inovasi dan kemajuanmelalui proses belajar dari praktik (learning-by-doing), menghindariterulangnya kesalahan dan melakukan praktik-praktik terbaik yanglebih mudah diakses oleh setiap orang.

Dengan tidak adanya fase-fase di atas, strategi PEL hanya sekedarkonsep di atas kertas.

Proses PEL

Langkah 1: mengidentifikasi tantangan dan membuat prioritaskegiatan

Langkah ini perlu dimulai dengan sebuah analisis atas hasil-hasilpelaksanaan analisis teritorial dan pemetaan kelembagaan, diskusi yangdiadakan selama fase-fase berikutnya dan analisis SWOT (gunakanPERANGKAT 3.4.1) yang harus mencakup:

Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

Perlu diingat bahwa kekuatan dan kelemahan sebagian besar merupakankonsekuensi dari profil sosio-ekonomi daerah tersebut yang dianalisis selamadiagnosis teritorial. Akhirnya ini akan mengarah pada identifikasi masalahyang utama dalam pembangunan lokal/regional.

Mengidentifikasi peluang

Peluang sering muncul sebagai konsekuensi langsung maupun tak langsungdari masalah dan kelemahan. Oleh karena itu, identifikasi peluang akantergantung pada kreatifitas dan inovasi dalam situasi lokal. Hanya melaluidiskusi, pertukaran informasi dan pengetahuan tentang basis informal yangsering dilakukan yang dapat mendorong situasi tersebut. Forum akanmenjamin kondisi utama bagi situasi tersebut dan oleh karena itu perludianggap sebagai inti dari proses PEL.

Mengidentifikasi ancaman

Ancaman di masa mendatang terhadap perekonomian lokal perludiidentifikasi dengan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, politikdan sosial yang mungkin mempengaruhi berfungsinya perekonomian lokal(seperti ketidak stabilan politik, inovasi teknologi, inflasi, dan lain-lain).Proses ini tidak diragukan lagi merupakan proses yang paling sulit dalam

3.4.2Apa yang perlu

dilakukan?

DiagnosaTeritorial1

ProsesMenumbuhkanKepekaan

2 Mempromosi-kan forum3 Menyusun

strategi PEL4Mengkoordinirstruktur pelak-sanaan

5 Tindakan6

Perangkat3.4.1

Page 88: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

74

analisis SWOT, karena ia terkait dengan aspek-aspek yang tidak pastidan tidak dapat diperkirakan. Proses ini membutuhkan pengetahuanyang sangat luas mengenai kejadian-kejadian di masa yang lalu danmasa sekarang dalam perekonomian global, dan pengetahuan mengenaitingkat dimana perekonomian lokal melekat dalam kejadian-kejadianini.

Mengidentifikasi keunggulan kompetitif dari perekonomianlokal

Proses ini juga perlu dilaksanakan dalam rapat-rapat forum lokal dan perludidasari pada hasil temuan analisis SWOT. Sebenarnya, sasaransesungguhnya adalah memastikan kemungkinan kebijakan dan tindakanyang dapat meningkatkan kekuatan dan peluang perekonomian lokal, sertamencegah kelemahan dan ancaman lebih jauh yang mungkin menguasaiperekonomian lokal. Akibatnya, forum perlu membahas seberapa besarfaktor-faktor ini mempengaruhi keunggulan kompetitif dari daerah tersebut,dan bagaimana mengubah atau memperbaikinya sesuai dengan kebutuhanlokal.

Lihat PERANGKAT 2.1.1 untuk analisis tentang kesulitan dan peningkatanyang mungkin.

Langkah 2: Menulis rencana

Langkah 3: Menetapkan jadwal kerja dan tenggat waktuperencanaan

Membuat jadwal penyusunan strategi PEL. Jadwal-jadwal ini dapatdimodifikasi bila prioritas telah ditetapkan secara jelas. Tugaskan setiapanggota kelompok tersebut bagian yang perlu disusun. Tentukan formatyang paling tepat untuk setiap bagian. Sediakan waktu yang cukup untukmenyelesaikan tugas tersebut, tapi jangan terlalu lama agar tugas tersebuttidak berlarut-larut. Buatlah jadwal untuk konsep pertama, kajian, konsepkedua, konsep terakhir, pencetakan dan distribusi.

Lihat PERANGKAT 3.4.2 untuk uraian rencana kerja PEL.

Langkah 4: Menyusun anggaran awal

Untuk pos-pos seperti jasa penelitian, percetakan, seminar, konsultasi danpengeluaran lain yang mungkin diperlukan selama proses penyusunan.

Langkah 5: Menetapkan bidang intervensi yang utama

Berdasarkan hasil analisis SWOT, para anggota forum lokal ini perlu mulaimembangun visi untuk perekonomian lokal mereka. Di sini kita

Perangkat2.1.1

Perangkat3.4.2

Page 89: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

75

perlu sering mengadakan negosiasi dengan pihak pemerintah daerahterkait guna memastikan komitmen mereka, dan untuk mempromosikansuasana kerjasama dengan “mengesahkan“ langkah-langkah mana yangmampu dilaksanakan oleh pihak yang berkepentingan utama untukmenyusun strategi PEL.

Kelompok yang bertanggungjawab untuk menyusun strategi PEL perludibimbing oleh anggota-anggota forum lokal dan spesialis PEL dari luar.Perlu ditetapkan jalur otoritas yang jelas di antara anggota kelompokdengan ketua kelompok, walaupun hal ini sebaiknya tidak dilakukanterlalu kaku sehingga mencegah ide-ide mengalir bebas.

Analisis SWOT membantu menentukan target dan sasaran tertentu.Tentukan bagaimana Anda mengatasi bidang masalah tersebut danmencari sumber kekurangan yang telah diidentifikasi. Buatlah daftartugas yang akan dilaksanakan, serta oleh siapa dan kapan.

Kombinasi kebijakan tertentu perlu dirancang agar visi PEL dapattercapai. Semua kebijakan ini kemudian akan dilaksanakan melaluiserangkaian proyek yang memanfaatkan produk baru maupun produkyang sudah ada, baik yang terkait dengan pelatihan atau pendanaan,prasarana atau layanan pengembangan usaha. Pada tahap ini, kitaperlu mencapai konsensus mengenai anggaran untuk setiap kebijakan.

Intervensi dalam jangka pendek, menengah maupun panjang perludidasari pada upaya untuk mengoptimalkan peluang serta memperkuatbidang-bidang yang lemah. Intervensi perlu disetujui oleh beberapatingkatan abstraksi yang berbeda dan sesuai dengan visi PEL. Pertama-tama kita perlu melihat peluang dan masalah dari sudut pandang‘helikopter’ dan melakukan pertukaran di antara kegiatan-kegiatan sesuaidengan skala prioritas sektoral/kebijakan. Dengan demikian kita dapatmempersempit ruang lingkup intervensi dan mengusulkan langkah-langkah guna memecahkan permasalahan, setelah itu kita dapatmembedakan hirarki tujuan dan intervensi, yang bervariasi dari tingkatanumum untuk mencapai sasaran akhir (seperti mengurangi tingkatpengangguran) hingga tujuan-tujuan yang lebih khusus (sepertimembantu usaha kecil). Dalam hal ini, konstruksi diagram hirarki mungkinbersifat ilustratif.

Setiap kebijakan dalam strategi PEL perlu memiliki:

Serangkaian tujuan yang ditetapkan dengan baik secara kuantitatifmaupun kualitatif; dan

Serangkaian indikator yang sesuai.Ada beberapa kesulitan yang nyata sewaktu mencoba memperkirakan suatukemajuan. Indikator yang sederhana dapat dibuat tentang seberapa jauhsuatu tujuan benar-benar telah dicapai (contoh: berapa banyak perusahaanyang ingin kita dirikan selama 12 bulan berikutnya). Namun, jauh lebihsulit menghitung hasil akhir dari suatu kebijakan (contoh: bagaimanamengukur peningkatan dialog sosial dan penurunan konflik, dan lain-lain).

Page 90: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

76

Namun, diskusi tentang cara mengukur hasil kebijakan yang berbedadan cara memantau hasil tersebut akan memberi kontribusi yang pentingbagi proses pengambilan keputusan dan pembentukan konsensus.

Matriks dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman tentangstrategi PEL yang terstruktur, serta hubungan antar berbagai kebijakannya.Di samping itu, matriks akan memberikan gambaran yang cepat kepadapublik, yang perlu terus diberi informasi mengenai kemajuan yang dicapaioleh forum PEL.

Cara Menyusun Strategi PEL

AnalisisSWOT

Visi Tujuan 1 Kebijakan1.1

Proyek 1.1 RencanaKerja 1.1

Kebijakan1.2

Proyek 2.1 RencanaKerja 2.1

Tujuan 2 Kebijakan2.1

Langkah 6: Membahas skema strategi PEL dengan semuamitra dan aktor pembangunan yang relevan

Adakan rapat secara periodik dengan lembaga-lembaga pemerintahdaerah, mitra pembangunan dan organisasi masyarakat agar mereka tetapmendapatkan informasi terbaru tentang kemajuan yang dicapai dalammengembangkan strategi PEL. Walaupun persetujuan mereka secararesmi tidak diperlukan, namun kemungkinan besar mereka akan memilikiwawasan yang berharga dan informasi yang dapat ditawarkan.

Langkah 7: Meninjau dan merevisi

Bagikan konsep awal kepada para anggota forum lokal untuk dikaji kembali.Lakukan revisi yang dibutuhkan.

Untuk kajian yang kedua, mintalah para peserta membahas tanggung jawabmereka dan bagaimana mereka akan melaksanakan kegiatan. Berdasarkanhasil diskusi ini, identifikasi bidang-bidang yang dianggap membingungkandan tumpang tindih, dan lakukan modifikasi yang sesuai terhadap strategiPEL.

Langkah 8: Mencari persetujuan akhir

Adakan apel untuk para anggota forum lokal/regional dan mintalahpersetujuan mereka secara tertulis.

Page 91: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

77

Langkah 9: Mendistribusikan rencana akhir kepada:

Pejabat senior pemerintah daerah;Kementerian dan badan pengurus pusat yang relevan;

Pendonor dan LSM;

Kamar Dagang dan asosiasi profesional; dan

Tokoh-tokoh masyarakat

Langkah 10: Pelaksanaan

Pelaksanaan berarti lebih dari sekedar menjalankan suatu rencana.Pelaksanaan berarti melaksanakan rekomendasi yang dibuat selamapelaksanaan diagnosis teritorial dan pemetaan kelembagaan serta analisisSWOT, sehingga dapat mengintegrasikan rencana ke dalam pengoperasianharian dari lembaga lokal dan mitra pembangunan, melatih perusahaan,pekerja dan masyarakat yang berkepentingan serta mengevaluasi rencanatersebut.

Langkah 11: Pemantauan dan evaluasi

Adakan kajian resmi tentang strategi PEL minimal sekali setahun. Persoalan-persoalan yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah:

Bagaimana Anda dapat melibatkan semua mitra pembangunan/aktor/tingkatan pemerintahan dalam mengevaluasi dan memperbaharuistrategi?

Apakah bidang masalah dan kekurangan sumber daya yang telahberhasil diidentifikasi dalam pelaksanaan DT dan PK dapat diatasidengan baik?

Apakah strategi PEL mencerminkan pelajaran yang telah dipelajari?

Apakah anggota forum lokal memahami tanggung jawab merekamasing-masing? Apakah anggota-anggota tersebut sudah terlatih?Apakah rencana tersebut tetap mencerminkan pembangunan landskapsosial/ekonomi dari daerah tersebut? Apakah rencana tersebutmencerminkan aktor atau proses baru?

Apakah langkah-langkah yang sedang diambil untuk menggabungkansistem pendekatan pembangunan ekonomi lokal ke dalam proses-proseslain?

Di samping kajian tahunan, strategi PEL dapat dimodifikasi secara periodik:Setelah setiap pelatihan/intervensi kebijakan utama dilaksanakan;

Bila ada perubahan personil atau tanggung jawab mereka; dan

Bila ada perubahan kebijakan atau prosedur.

Harap diingat untuk memberikan penjelasan kepada semua pihak yangberkepentingan tentang perubahan terhadap strategi PEL.

Page 92: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

78

Setelah dicapai konsensus tentang perlunya merumuskan strategi PEL,ini harus menjadi tugas utama dalam proses pemulihan. Di lingkunganyang memiliki banyak lembaga, departemen atau lembagapemerintahan mungkin akan mengambil tanggung jawab, sementaraforum lokal/regional tersebut akan berfungsi sebagai penasehat/koordinator. Dalam kasus lain, ia mungkin merupakan tanggung jawabdari forum itu sendiri untuk mulai memetakan strategi ini bekerjasamadengan semua pihak yang berkepentingan terkait. Dalam hal ini, kitamungkin perlu melembagakan forum tersebut karena bidang tindakannyayang luas mungkin membutuhkan personalitas hukum (lihat Bab 3.5).

3.4.3Siapa yang harus

melakukannya?

Page 93: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

79

Bagian 3

ELEMEN-ELEMEN ANALISIS SWOT S W O T

Teknik produksi yang sudah dilokalisasi

Tradisi lokal

Bahan baku

Pemasok lokal yang kompetitif

Pengetahuan khusus

Ketersediaan sumber daya alam lokal

Keterampilan khusus yang dimiliki tenaga kerja lokal

Kondisi budaya

Ciri khas regional

Identitas regional

Iklim

Letak geografis

Prasarana

Sistem pendidikan

Keberadaan lokasi pasar yang eksklusif

Hubungan antara perusahaan lokal dan asing

Hubungan antara sektor yang berbeda (yaitupertanian, kerajinan tangan, pariwisata, dan lain-lain)

Sistem politik

Insentif dan bantuan investasi nasional

Insentif dan bantuan investasi regional/lokal

Administrasi

Organisasi dan lembaga regional/lokal

Pertanyaan-pertanyaan khusus untuk setiaptindakan (lihat perangkat khusus di Bagian IV)

Perangkat Panduan 3.4 –Menyusun Strategi PEL

Perangkat 3.4.1 – Elemen-elemen Analisis SWOT

Page 94: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

80

Perangkat 3.4.2 – Uraian Rencana Kerja

TUJUAN PIHAK KONTRIBUSIYANG PIHAK KERANGKA WAKTU (BULAN)

TERLIBAT YANG TERLIBATJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Tujuan 1

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

Kegiatan 4

Kegiatan 5

Tujuan 2

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

Kegiatan 4

Kegiatan 5

Tujuan 3

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

Kegiatan 4

Kegiatan 5

Page 95: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

81

5. M

engk

oord

inas

ikan

/M

embu

at S

truk

tur

Pela

ksan

a

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irstr

uktu

rpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(m

ikro

)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inv

esta

si

Lain

-lain

Page 96: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

82

Mengkoordinasikan/Menciptakan StrukturPelaksana

Daerah-daerah yang terkena dampak krisis tidak kekurangan aktor lokalyang memiliki motivasi. Namun apa yang sering mereka alami adalahtidak adanya mekanisme kelembagaan untuk mengkoordinasikan upayapemulihan dalam kerangka kerja yang berhubungan. Pihak yangberkepentingan lokal dan struktur nasional/internasional sering mengacupada perilaku individual karena mereka mengikuti kepentingan sektoralyang berbeda.

Rapat forum yang diadakan secara teratur dapat membantu memperlancardiskusi tentang upaya untuk memperluas strategi PEL serta mendorongtransparansi di antara mitra pembangunan yang berbeda.

Pada saat tertentu, mungkin dapat diputuskan bahwa kita perlumelembagakan forum tersebut, dan pengalaman PEL di masa lalu telahmenunjukkan bahwa hal ini mungkin dapat menjadi jawaban terhadapkelemahan kondisi kelembagaan lokal. Di negara-negara dimana keputusantelah diambil untuk menciptakan struktur, yang sering disebut LembagaPembangunan Ekonomi Lokal (LPEL). Pembentukan LPEL sering didukungoleh keuntungan-keuntungan berikut ini:

LPEL mungkin memikul tanggung jawab untuk mengkoordinasikanbeberapa bagian dari strategi pembangunan dan bantuan;

Pelembagaan forum akan menghasilkan lembaga yang legal yangmemungkinkannya mengadakan kontrak dengan entitas-entitas lain,mengadakan subkontrak untuk kegiatan-kegiatan pembangunan sertamemanfaatkan struktur internal yang telah ditetapkan (dewan pengurus,majelis, dan lain-lain);

LPEL dapat mengambil alih sebagian pelaksanaan strategi PEL di daerah-daerah yang tidak memilliki struktur pelaksana yang sudah adasebelumnya; danLembaga yang legal dan keanggotaan yang luas memberi mandatbagi LPEL untuk melakukan lobi di tingkat lokal, nasional daninternasional.

Namun perlu diingat bahwa tujuan utama proses PEL adalah untukmenggunakan, mempromosikan dan memperkuat struktur pelaksana lokalyang ada, dan bekerja dengan dan melalui struktur-struktur ini. Sebagaicontoh, mungkin sudah ada komite koordinasi kebijakan yang bertempatdi bawah pemerintah daerah, yang dapat didekati guna mengawasipelaksanaan kegiatan tertentu. Komite ini juga dapat dilobi untuk

3.5

3.5.1Apa yang perlu

dipertimbangkan?

Page 97: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

83

memperluas keanggotaannya hingga menjangkau para aktor yang lebihluas.

Demikian pula, ketika strategi PEL memperkirakan adanya layananpengembangan usaha, pemasaran teritorial atau bahkan layanankeuangan, maka lembaga-lembaga lokal yang paling layak dan palingmemenuhi syarat harus bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan ini.Lembaga-lembaga ini dapat berupa Kamar Dagang, universitas lokal, LSMmaupun lembaga penelitian atau pelatihan lainnya. Kendati demikian, tetapdipertanyakan apakah struktur internal dari forum lokal atau LPEL adalahlembaga yang paling cocok untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yangterkait dengan keputusan berbasis pasar.

Dalam beberapa kasus, tidak ada pilihan lain kecuali melembagakanforum lokal atau memfasilitasi pembentukan struktur-struktur lain gunamencapai target PEL. Ini tergantung dari ketersediaan sumber dana(lihat Bab 4.6). Di bidang intervensi PEL, jika forum menganggap masalahkeuangan sebagai salah satu tujuan utama dari kebijakan tersebut dantidak ada lembaga keuangan lain yang siap atau mampu melaksanakankebijakan PEL di tingkat lokal, maka pendirian lembaga keuangan mikroyang dikombinasikan dengan dana jaminan mungkin merupakan pilihanyang cocok. Contoh lainnya adalah pendirian lembaga pelatihan bilatidak ada fasilitas pendidikan kejuruan, universitas atau lembaga lainyang memadai di daerah tersebut.

Di El Salvador, LPEL telah mengalihkan pengoperasian keuangan merekake lembaga-lembaga keuangan lokal yang menjadi anggota mereka, yangbiasanya menangani arus keuangan lainnya juga. Di Nikaragua, lembagaNeuva Segovia telah membentuk sebuah perusahaan untuk mengelola jalan-jalan negara yang menyediakan layanan bagi semua sistem tata kotanyadan sektor swasta. Di Mozambik, sebuah organisasi pemasaran provinsikini tengah dibentuk. Dalam kasus-kasus ini, lembaga tersebut menanganimasalah perencanaan dan promosi, dan dalam fase permulaan, memegangsaham mayoritas dalam perusahaan baru tersebut di samping parapemegang saham publik dan swasta lainnya. Di saat perusahaanberkembang, lembaga ini mampu menutup investasinya dan sertamengurangi jumlah sahamnya. Daerah tersebut kemudian mengembangkanstruktur layanan khusus yang lebih kaya dan memenuhi syarat, sehinggalembaga ini mampu mempertahankan perannya untuk mengadakankoordinasi dan penyesuaian.

Berbeda dari aktor-aktor pembangunan yang lain, LPEL merupakanstruktur pelaksana yang tidak memiliki karakter khusus, namun cenderungbekerja untuk mencapai target-target pembangunan yang umum danterpadu. Secara umum, LPEL melaksanakan kegiatan-kegiatan berikutini:

Membangun konsensus;

Mencegah konflik;

Mengambil keputusan yang terkait dengan penyusunan strategi PEL;

Page 98: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

84

Menetapkan tugas-tugas pelaksanaan untuk beberapa strukturpelaksana;

Mengkoordinasikan lembaga-lembaga pelaksana;Melakukan lobi di tingkat lokal, nasional dan internasional; dan

Membuat jaringan kerja.

Pada akhirnya, tidak ada peraturan yang ketat dan cepat. Jika pihakyang berkepentingan lokal memutuskan untuk membentuk LPEL, makauntuk sementara waktu, otoritas manajemen perlu diwakilkan dalam“komite pengawas” (yang mewakili para pihak yang berkepentingan,termasuk pemerintah pusat dan lembaga-lembaga keuangan), danasimpanan independen atau lembaga-lembaga swasta.

Bahkan mungkin pihak yang berkepentingan lokal memutuskan untuktidak (belum) melembagakan forum karena beberapa aktor lokal terlaluberkuasa atau, ada sebagian aktor kurang terwakili atau absen, telahmelakukan tindakan “melegitimasi” suatu keadaan yang tidak seimbang.Maka tidak perlu melembagakan sebuah forum sama sekali. Jika semualembaga yang perlu untuk melaksanakan strategi PEL telah ada di daerahtersebut, maka forum dapat berperan sebagai fasilitator. Ini berartimengajak pihak yang berkepentingan lokal bersama-sama membentukjaringan kerja antara lembaga yang berbeda dan mengkoordinasikankegiatan pembangunan ekonomi di kawasan tersebut. Dalam kasuslain, pihak yang berkepentingan lokal, pendonor serta politikus lokaldan nasional mungkin setuju dan menyediakan dukungan bagipembentukan LPEL, namun kemajuan dalam pelembagaan sebuahstruktur membutuhkan waktu yang panjang dan dalam tingkatan yangtinggi dipengaruhi oleh kondisi di masing-masing negara.

Yang terakhir, pembentukan LPEL, pusat pengembangan usaha, inkubator,dan lain sebagainya sebenarnya sering disalahgunakan sebagai indikasiyang jelas dari komitmen pendonor terhadap pembangunan ekonomi.Namun, jika “target” tersebut dibentuk hanya demi kepentingan merekasendiri, maka mereka segera akan mengalami kekurangan kesinambungandan diperkirakan akan gagal. Prinsip dari bawah ke atas PEL (yangmemperkirakan suatu analisis kebutuhan riil bagi pelayanan dan lembagatertentu di kalangan pihak yang berkepentingan lokal) menjamin manfaatdan kesinambungan lembaga pelaksana yang sebenarnya.

Proses PEL

DiagnosaTeritorial1

ProsesMenumbuhkanKepekaan

2 Mempromosi-kan forum3 Menyusun

strategi PEL4Mengkoordinirstruktur pelak-sanaan

5 Tindakan6

Page 99: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

85

Langkah 1: Memutuskan masa depan forum

Para anggota forum lokal perlu memutuskan apakah daerah yang terkenadampak krisis telah memiliki struktur pelaksana yang memadai untukmelaksanakan secara efektif kegiatan-kegiatan PEL yang telah ditentukandalam strategi PEL.

Jika lingkungan kelembagaan relatif kaya, maka forum perlu tetapmerupakan struktur informal. Peranannya yang utama akan terus memberikanbantuan dalam pembentukan konsensus dan pengkoordinasian kegiatanPEL.

Lihat PERANGKAT 3.5.1 untuk kajian fungsi dan layanan forum lokal.

Jika keputusan telah diambil untuk membentuk LPEL atau strukturpelaksana lain, maka forum perlu memutuskan tindakan apa yangdibutuhkan untuk dilaksanakan. Sekali lagi, hal ini akan tergantungpada keadaan setempat dan analisis yang teliti terhadap struktur yangada.

Langkah 2: Analisis prioritas daerah

Proses pembentukan sistem yang berkesinambungan bagi koordinasi, perludimulai dengan pengujian yang terperinci pada prioritas dan permasalahanyang mempengaruhi lokalitas, mencakup bidang sosial, ekonomi,pendidikan, industri, teknik, perdagangan dan hukum. Proses ini perlu diikutioleh sebuah penilaian dan pemetaan seluruh sumber daya lokal, nasionaldan internasional.

Pertanyaan-pertanyaan yang perlu diajukan antara lain adalah:

Apa saja hambatan dan kesenjangan yang paling mendesak?

Siapa saja mitra dan lembaga yang utama?

Apa jenis struktur pelaksana yang diperlukan?Mana saja lembaga setara yang telah ada di daerah tersebut?

Mengapa mereka tidak mampu untuk melaksanakan kebijakan yangtelah ditetapkan dalam strategi PEL?

Tugas-tugas apa saja yang dapat dikerjakan dengan baik oleh lembagabaru?

Apa saja kebijakan, proyek dan produk yang akan dikerjakannya?Bagaimana sebuah lembaga baru didanai/dapatkah lembaga tersebutbertahan sendiri?

Langkah 3: Melembagakan forum

Pada umumnya bentuk pelembagaan forum dinamakan “LembagaPembangunan Ekonomi Lokal (LPEL)”. Meskipun LPEL bukan merupakan satu-satunya bentuk pelembagaan sebuah forum, bukti menunjukkan bahwamereka merupakan sebuah platform yang sangat sesuai untuk aktor lokal

3.5.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat3.5.1

Page 100: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

86

dan merupakan suatu alat yang sangat hebat untuk pelaksanaankegiatan di tingkat lokal.

Lihat PERANGKAT 3.5.2 untuk kajian umum tentang upayapembentukan forum lokal/regional dan pelembagaannya.

Jika pihak yang berkepentingan lokal memutuskan untuk melembagakanforum, maka langkah ini perlu diambil dengan hati-hati karena lembagainilah yang berperan dalam pembentukan dasar yang solid bagi prosesPEL. Forum yang telah dilembagakan mencerminkan realitas sosio-ekonomidaerah dan mayoritas pihak yang berkepentingan lokal mendukungnya.

Fase pra-peluncuran

Konsultasi dan rapat: Untuk mengamankan dukungan dari semua pihakyang berkepentingan pada organisasi dan fungsi LembagaPembangunan ekonomi Lokal, hak dan kewajiban.

Investigasi dan penelitian: Untuk meneliti mekanisme keuangan dankredit serta menetapkan pendanaan kemungkinan untuk LPEL, maupunmengatur dukungan prasarana (mencari tempat dan bangunan,mendapatkan peralatan kantor yang dibutuhkan dan dukungankesekretariatan).

Mengidentifikasi keanggotaan: Karena hubungan integral di manastruktur koordinasi lokal terkait dengan pembangunan kebijakan, makaakan ada perdebatan mengenai siapa yang diikutkan dan sifathubungan mereka dengan Negara.

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan mencakup:

Haruskah struktur koordinasi berada di bawah struktur pemerintahandan bersifat semi-otonomi, atau haruskah ia menjadi organisasi non-pemerintah independen yang berorientasi pada keuntungan atau yangnirlaba?

Jika struktur koordinasi ini berada di bawah pemerintahan, makakementerian mana yang harus bertanggungjawab atas struktur ini –Departemen Pendidikan? Industri? Informasi? Perdagangan dan Industri?

Jika struktur yang dipilih adalah struktur yang independen, makaharuskah mekanisme koordinasi nasional benar-benar bersifat inklusif(terbuka) atau memiliki keanggotaan yang lebih terbatas?

Mengidentifikasi komite pendukung: Komisi khusus bekerja untuk tugas-tugas khusus sampai LPEL beroperasi.

Lihat PERANGKAT 3.5.3 tentang petunjuk bagi Komisi LPEL.

Menetapkan bagan organisasi LPEL (untuk menentukan badan-badanpengambilan keputusan LPEL yang berbeda, fungsi dan kewajiban mereka).Selanjutnya diperlukan untuk menetapkan tingkat pengambilan keputusan,administrasi serta para ahli yang lain, maupun partisipasi dan koordinasimereka secara efektif.

Perangkat3.5.3

Perangkat3.5.2

Page 101: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

87

Lihat PERANGKAT 3.5.4 tentang suatu contoh struktur organisasi LPEL:Kasus Provinsi Manica, Mozambik.

Menyusun kerangka kerja hukum (Peraturan Daerah, PeraturanPembangunan Perkotaan dan Pedesaan, dan lain-lain). Suatu penelitianyang mendetail diperlukan untuk mencari “aturan main”, untuk memfasilitasipartisipasi lembaga pemerintah daerah, regional dan pusat, dan lain-laindalam LPEL. (hal itu akan sangat membantu dalam mencari data yang telahdikumpulkan sebelumnya (Bagian III).

Memprakarsai prosedur untuk mendapatkan legalitas hukum: untukmenghindari formalitas birokratis yang dapat menahan proses pembentukanLPEL, sebaiknya memulainya sedini mungkin.

Memilih badan pengurus transisional: Dari komite-komite pendukung(untuk menempatkan landasan hukum bagi pendirian LPEL dan antaralain membahas dan mengadaptasikan anggaran dasar dan peraturan).

Mempersiapkan anggaran dasar dan peraturan pengoperasian: Konseppendahuluan, yang dianalisis dan didiskusikan oleh badan pengurusprovinsi, dewan dan selanjutnya oleh badan pengurus resmi.

Menyelenggarakan Sidang Umum anggota LPEL: Sidang Umum merupakanotoritas LPEL tertinggi. Dalam fase ini, fungsi utamanya adalah merevisidan membahas anggaran dasar dan peraturan serta pengembangankonstitusi.

Fase permulaan dan struktur internal

Segera setelah LPEL didirikan, organisasi internal perlu segera dibentuksesuai bentuk finalnya, termasuk aspek-aspek logistik. Pada waktu yangsama, LPEL perlu mengidentifikasi proyek awalnya. Dalam fase ini, LPELperlu melaksanakan kegiatan berikut ini:

Menyetujui anggaran dasar dan peraturan internal bersama Dewan;

Menegosiasi, menyetujui dan menandatangani kontrak bantuankeuangan dan teknis antara Dewan Pengurus LPEL dan proyek,menetapkan kewajiban bersama (mutual obligations) ketika LPEL mulaiberoperasi;

Memperkuat LPEL melalui lokakarya pelatihan dan seminar (Bagian IV);

Memilih dan mengadakan kontrak dengan sebuah tim teknis LPEL yangakan meninjau dan memberi koherensi pada kebijakan dan kegiatannya,dengan maksud untuk mencapai tujuannya; danMelatih tim teknis LPEL dan spesialis lain dari lembaga dan organisasipublik dan swasta pada Dewan;

Lihat PERANGKAT 4.8.1 untuk informasi yang lebih terperincimengenai keterampilan yang dibutuhkan tim teknis.

Menyusun dan menyetujui rencana operasional untuk beberapa bulanpertama, maupun rencana operasional tahunan;

Mengadakan mekanisme untuk memilih ide proyek, berdasarkan pada

Perangkat3.5.4

Perangkat4.8.1

Page 102: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

88

sebuah sistem partisipasi yang menggunakan kriteria dan prioritasyang telah ditetapkan oleh Dewan; dan

Menetapkan dan menandatangani perjanjian kolaborasi denganlembaga publik dan swasta (seperti dengan lembaga keuangandan/atau dana penjamin).

Fase konsolidasi

Proses evaluasi mandiri (memungkinkan peninjauan terhadap pilihan,kriteria dan prioritas strategis, dan sekaligus melakukan verifikasiterhadap efisiensi struktur dan mekanisme operasionalnya);

Penyusunan dan persetujuan rencana utama (mampu mengarahkantindakan dan upaya kelembagaan dengan tujuan untuk mencapaivisi strategis dan menjamin kesinambungan proses);

Promosi dan pengelolaan inisiatif yang terkait dengan otoritas nasionaldan/atau sumber-sumber kerjasama internasional;

Penetapan persetujuan dengan beragam sumber dana, untukmemobilisasi sumber kredit untuk mendukung investasi yang produktif(lihat Bagian IV);Diversifikasi terhadap portofolio promosi investasi dengan proyek-proyekyang menjalankan beberapa besar keuntungan, dan memungkinkanproyek-proyek tersebut memahami manfaat LPEL secara langsung (BagianIV); dan

Diversifikasi terhadap sumber-sumber dana, untuk menjaminkemandirian mereka dan kesinambungan perekonomian (Bagian IV).

Lihat PERANGKAT 3.5.5 dan PERANGKAT 3.5.6 untuk contoh-contohbagaimana mendirikan LPEL.

Kebalikan dengan forum lokal, LPEL memiliki struktur hukum sendiri danoleh karena itu akan mampu mengikat kontrak, dan memberi hak dankewajiban sesuai hukum. Ciri-ciri ini memperluas bidang tindakan LPEL.Namun, elemen dan prinsip utama kegiatan ini sangat serupa denganforum.

Langkah 4: Menjalankan forum

Fase ini melibatkan pelaksanaan kegiatan forum yang utama atau badanyang telah dilembagakan (seperti LPEL). Pelaksanaan termasuk inter alia;mendukung inisiatif untuk meningkatkan kerangka kerja hukum dankebijakan, lobi untuk pencantuman prioritas lokal ke dalam kebijakanregional dan nasional, pengangkatan partisipasi kelompok-kelompok diluar anggota dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan PELdan dalam kegiatan ekonomi. Lebih khusus lagi, kegiatan forum akandiarahkan pada:

Memobilisasi semua aktor, termasuk aktor politik di sekitar strategi PEL;

Upaya campur tangan dalam kondisi pembangunan umum (rancangan

Perangkat3.5.5

Perangkat3.5.6

Page 103: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 3

89

skema pembangunan regional, bantuan pada kelompok-kelompoklokal, dan lain-lain);

Meningkatkan dan menciptakan jaringan kerja sumber daya lokal;Mendukung inisiatif untuk meningkatkan kerangka kerja hukum(mengurangi kerumitan prosedur administratif bagi wirausahawan yangsedang memulai usaha);

Upaya lobi di tingkat nasional dan/atau internasional bagi investasikhusus;

Upaya lobi untuk pencantuman prioritas lokal ke dalam kebijakanregional atau nasional;

Peningkatan mekanisme keuangan lokal;Penetapan kemitraan antara lembaga pelatihan dan pengajaran denganperusahaan-perusahaan;

Peningkatan partisipasi kelompok-kelompok di luar anggota dalamproses pengambilan keputusan dan perencanaan PEL dan dalamkegiatan ekonomi.

Memastikan perluasan penelitian yang terkait dengan sektor.

Memberikan masukan pada otoritas lokal dan regional;Memastikan keseimbangan antara pembangunan ekonomi denganlingkungan;

Peningkatan kerjasama bantuan regional dengan lembagapembangunan dan keuangan nasional dan internasional, maupundengan badan-badan spesialisasi jaringan yang lain; dan

Mendukung dan melaksanakan survei dan observasi ekonomi dan sosial(penyimpanan statistik, survei ranting-ranting, penelitian prospektif, danlain-lain)

Page 104: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

90

Tujuan utama sebuah forum adalah membantupembangunan ekonomi di daerah operasinya,mencarikan modal dari sumber daya internal,dan berkonsentrasi pada pemberian dukungankepada kelompok-kelompok yang paling sulitmendapatkan akses pada jaringan ekonomidan keuangan secara regular.

Tujuan ini terdiri dari beberapa sasaran dandiikuti oleh penyediaan layanan-layanan baikpada sektor swasta maupun publik.

Tujuan-tujuan spesifik adalah:

Membantu integrasi dan koordinasilembaga-lembaga dan asosiasi lokal dalamberbagi visi pembangungan perekonomianlokal;

Mengangkat bisnis berskala kecil danmenengah; danMerencanakan dan mengarahkanorganisasi-organisasi publik dan swastamenjadi sistem pelayanan yang bisamendukung pembangunan ekonomi lokal.

Untuk mengidentifikasi jalur produksi yangmemanfaatkan potensi asli daerah, pertama-tama seluruh forum memprakarsai negosiasiantara lembaga lokal, sektor swasta danmasyarakat madani dan membantu badan-badan perencanaan. Produk dari kegiatan iniadalah perencanaan pembangunan lokaljangka pendek dan menengah, yang terdiridari komponen-komponen pembangunan lokal:kegiatan-kegiatan pengusaha, prasarana,sistem keuangan serta struktur pembangunandan penelitian, kegiatan pelatihan. Mereka jugamencakup proyek-proyek khusus yangmendatangkan dan mengaktifkan komponen-komponen ini.

Perhatian khusus perlu dicurahkan untukmengidentifikasi kelompok sosial yang palingrentan dan sangat miskin, dan untukmengidentifikasi perangkap kemiskinan tertentu

Perangkat Panduan 3.5 –Membentuk/Mengkoordinasikan Struktur Pelaksana

Perangkat 3.5.1 – Fungsi dan Layanan Forum Lokal

di daerah. Untuk membantu keterbukaandaerah-daerah yang paling dirugikan dansegmen-segmen masyarakat dalam prosespembangunan ekonomi, forum memikirkanrencana ekonomi khusus yang dimaksudkanuntuk menciptakan suatu budaya usaha dandiharapkan dapat memproduksi hasil-hasildalam jangka menengah hingga masa-masasesudahnya.

Mereka juga memperkenalkan programpelatihan khusus bagi dunia usaha, yangdisesuaikan dengan kondisi khusus para pesertapelatihan, dan memberikan bantuan teknis,pendampingan dan pemberian tutoring bagipengusaha baru dan potensial.

Sesuai dengan rencana, mereka membantuperusahaan berskala kecil dan menengah,khususnya mereka yang kekurangan keterampilandan modal yang mereka miliki. Penyebaran bisnisini merupakan sumber pekerjaan yang palingaman dimana pekerjaan dari pemerintah maupunpabrik-pabrik industri utama sudah bukanmerupakan alternatif; dan mereka merupakanelemen dalam eksploitasi tingkat bawah yangpaling dinamis dari potensi lokal.

Di samping layanan bisnis, forum jugamemberikan jasa bagi pemerintahan lokal,menjadikan mereka sendiri sebagai pelaksanaproyek dan program di mana di sana terdapatkekurangan sumber serta kemampuan teknis danoperasional. Mereka juga menawarkan bantuanuntuk menyusun dan merancang rencanapembangunan lokal dan mengorganisasikansumber-sumber untuk mewujudkannya.

Jika mereka melaksanakan pekerjaan tersebutdengan baik, mereka dapat dengan cepat bisamemposisikan diri mereka sebagai pos pemantaubagi perekonomian lokal, sebuah sensorkebutuhan dan peluang, sebuah hubungan yangpenting antara kebutuhan pembangunan yangmuncul dari agen-agen perekonomian dan

Page 105: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

91

Bagian 3kemungkinan respons dari lembagapemerintahan.

Fungsi dan layanan

Untuk mencapai tujuan ini, forum menguraikanserangkaian fungsi dalam tiga bidangstrategis: meningkatkan kondisi sosio-ekonomidi sekitarnya, kegiatan ekonomi, dandukungan kepada dunia usaha.

Fungsi-fungsi ini tidak selalu dijalankan secaralangsung oleh struktur operasional yang dimilikiforum. Jika kondisi-kondisi yang ada sudahcukup memadai, di mana badan publik danswasta sudah memiliki kapabilitas teknis dansumber daya, cakupan pekerjaan yang luasdapat dijalankan oleh organisasi yanganggota-anggotanya diikat dalam kontrak. Halini dapat menghindari terjadinya kelebihanbeban pada staf teknik mereka yangjumlahnya kecil dengan mentransformasimereka sendiri ke tingkat di atasnya, yaknikoordinasi dan supervisi.

Meningkatkan kondisi lingkungansosial ekonomi

Forum tidak mengklaim dirinya akanmengelola seluruh aspek perekonomian,karena itu mereka tidak mengaitkan dirimereka dengan semua faktor yangmempengaruhi pembangunan. Merekamemiliki peran khusus untuk dimainkan.Sebagai forum utama untuk berdiskusi dikalangan aktor lokal, mereka dapatmemfasilitasi koordinasi proyek dan membantulingkungan kelembagaan dan sosio-ekonomiyang kondusif untuk pembangunan.

Salah satu kontrisbusi yang paling penting yangdapat dilakukan oleh forum adalahmengkoordinasikan kegiatan badan-badankerjasama internasional yang beroperasi diwilayah mereka.

Biasanya, badan-badan tersebut engganbekerjasama jika terdapat perbedaan baikdalam perencanaan dan pelaksanaan prosedurmaupun dalam pendekatan nyata dan yang

masih dibayangkan, karena mereka hanya maumemberikan yang dianggap perlu dari sudutpandang nasional.

Sebagai struktur lokal yang independen, merekadapat masuk ke dalam perjanjian secaraterpisah dengan masing-masing organisasiyang tunduk pada prosedur dan tujuan khususpada masing-masing program. Fungsimerasionalisasi upaya pembangunaninternasional di suatu daerah serta upaya untukmeningkatkan keampuhan dan dampak darisetiap proyek adalah tidak terhingga nilainya.

Perencanaan juga memiliki kepentingan utama,tidak hanya untuk meningkatkan pembangunanlokal, namun juga secara tidak langsung untukmemperkuat struktur teritorial forum itu sendiri.Dengan menyediakan desain proyek dan jasaperantara seperti yang dituntut pada investorpotensial, mereka dapat meningkatkan kondisikerja dan perekonomian mereka sendiri. Forumdi Amerika Tengah, sebagai contohnya,memainkan peran penting dalam merancangrencana rekonstruksi perekonomian lokal setelahterjadi bencana Badai Mitch, sementara forum-forum di Bulgaria menawarkan jasaperencanaan untuk program-program TACISdan PHARE Uni Eropa.

Pembangunan ekonomi

Pada kawasan di mana forum beroperasi,sebagian dari “klien” potensial mereka yangterdiri dari kalangan strata sosial yang kurangdiuntungkan menghadapi hambatan yang tidakdapat mereka atasi ketika mereka memulai usahasendiri, meskipun dalam bentuk yang sederhana.Hal ini merupakan jenis kegiatan yang jauh diluar jangkauan pengalaman dan kemungkinanyang ada. Jadi, di samping melayani perusahaankecil yang sudah ada, tugas yang mendasaradalah justru untuk mendapatkan permintaan atasjasa layanannya, menambah jumlahwirausahawan potensial, dan mempromosikanbudaya perusahaan.

Jika dirumuskan dengan baik, ini berarti suatukegiatan yang kompleks, tantangan,

Page 106: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

92

kesempatan yang terstruktur yang diangkatmenjadi strategi menyeluruh tentang kegiatanperekonomian lokal yang bergairah. Pelayananini menyangkut dua hal: informasi dan stimuluspraktis bagi kegiatan perekonomian. Kedua-duanya di waktu yang sama menjadi prasyaratsekaligus dukungan yang diperlukan bagipengembangan kewirausahaan lokal. Layananinformasi melibatkan upaya pengumpulan,pengolahan dan penyebaran data yangberguna untuk laki-laki dan perempuan yangberpikir untuk memulai suatu kegiatan ekonomiatau mengembangkan bisnis yang sudah ada.Dasar informasi mencakup pasar, teknik danteknologi, sumber daya dan potensi daerah,hukum dan peraturan, serta konsumsi. Kegiatanyang bersifat informasional ini melampauipenerapannya pada semua kegiatannya, danmenghasilkan keuntungan/manfaat bagidaerah secara keseluruhan. Kurangnyainformasi sesungguhnya merupakan salah satupermasalahan utama yang dihadapi kalanganyang terbelakang; bahkan, di daerahpinggiran, fakta sederhana seperti jumlahpenduduk bisa jadi tidak diketahui.

Dalam isti lah praktis, fungsi informasimencakup:

Pembentukan kantor kontak awal;

Pembentukan pusat referensi bibliografi dikantor pusat;

Pembentukan bank data mengenai pasar,karakteristik sosio-ekonomi daerah tersebut,sumber daya lokal;

Mencari koneksi dengan bank datainternasional;Seminar;

Melaksanakan atau mensponsori penelitiandan survei tertentu; dan

Mencari koneksi dengan dengan pusatpenelitian dan universitas.

Seperangkat pendukung fungsi yang kedua terdiridari beberapa inisiatif yang merangsanglingkungan perekonomian secara keseluruhan,khususnya diarahkan pada wirausahawan yangpotensial. Lemahnya budaya inisiatif individualmerupakan keterbatasan yang paling berat dalam

pembangunan. Budaya usaha berartikecenderungan dan bakat, seperti kemampuanuntuk mengambil prakarsa, kehendak untukmengambil risiko, berpikir jauh ke depan, danmengambil keputusan.

Kemampuan ini tidak dapat ditransfer begitu sajakarena kemampuan seperti itu tidak dapatdisederhanakan menjadi serangkaian teknik yangdisampaikan dalam sebuah pelatihan khusus.Kegiatan ekonomi dirancang untuk menciptakanpeluang sehingga bakat-baka tersebut munculdan mengakar. Kegiatan ini ada sebelumpeningkatan usaha, khususnya pada saatpopulasi yang menjadi target, secara tradisionaldiarahkan pada kegiatan mencari nafkah untukkebutuhan mereka sendiri. Jenis-jenis kegiatanyang dapat menjadi stimulus yang lebih luas inimencakup:

Seminar yang melibatkan sekolah, pusatpelatihan kejuruan, universitas dan asosiasiswasta untuk membangun kesadaran akanpersoalan kewirausahaan;Penelitian partisipasi untuk melokalisasipeluang investasi;

Lokakarya simulasi bisnis;

Rapat tematik; danBimbingan untuk kegiatan pelatihan.

Pusat dari program ini adalah kemampuannyauntuk menyesuaikan kegiatan pelatihan sebagaisuatu fungsi dari strategi pembangunan ekonomisecara keseluruhan untuk kawasan tersebut.Semua negara memiliki pusat-pusat pelatihankejuruan, meskipun di daerah yang kurangberuntung sekalipun, mempersiapkan pemuda-pemuda untuk dapat menjalankan usaha yangpaling umum. Namun sering kali kandungankursus pelatihan tersebut diputuskan tanpamempertimbangkan potensi pembangunandaerah tertentu.

LPEL merupakan suatu kekuatan untuk mengubahkembali orientasi kegiatan pelatihan ini tidakhanya dalam sudut pandang kondisi pasartenaga kerja yang ada saat ini, tapi juga di atassemua itu adalah pembangunan masa depan, dimana kegiatan-kegiatannya terus berlangsung.

Page 107: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

93

Bagian 3LPEL juga dapat menolong melengkapi kaummuda untuk mendapatkan pekerjaan yangmenguntungkan, dan sungguh-sungguhmenggairahkan daerah perekonomian denganaktor-aktor yang kreatif dan dinamis.

Hal yang sama-sama penting adalah perananlembaga dalam mengarahkan sebagian kegiatanpelatihan yang dilaksanakan oleh programkerjasama internasional atau nasional. Di sinipula inisiatif bisa disebarluaskan, tujuannyauntuk meningkatkan kegiatan perekonomianyang ada dan membina perilakukewirausahaan yang baru di kalanganprodusen lokal. Lembaga dapat secara efektifmenyempurnakan inisiatif ini dengan caramengarahkannya di sepanjang jalur strategispada pembangunan lokal dan, di atas semuaitu, dengan cara yang memungkinkan paraprodusen yang tertarik untuk mendapatkankredit sehingga mereka dapat menerapkan apayang telah mereka pelajari ke dalam praktikdan memulai atau mengembangkan usaha.Sekali lagi, lembaga ini mengkombinasikansolusi praktis dengan penyebarluasan budayabaru dalam pembangunan ekonomi lokal.

Dukungan dunia usaha

Sejauh perhitungan kita jelas, peningkatan dandukungan dunia usaha lokal merupakan “usahautama” dari LPEL. Jangkauan pelayanan yangterpadu biasanya ditawarkan oleh LPEL terdiri daribeberapa hal berikut ini:

Formulasi rencana usaha;

Pelatihan sumber daya manusia;Bantuan teknis dalam mempersiapkanrencana usaha dan selama masa permulaandan konsolidasi; dan

Bantuan keuangan melalui peminjaman, ikutmembangun usaha, menyediakanpenjaminan, alokasi sumber dana danmembantu memperoleh akses untukmendapatkan kredit dari pihak luar.

Itu semua merupakan cara-cara klasik yangdigunakan oleh program bantuan usaha. Mereka

menawarkan suatu cakupan bantuan penuhbagi setiap usaha tunggal, dimulai denganproyek permulaan. Seringkali mereka menyertaipengusaha potensial dari permulaan, dalamproses pengidentifikasian produk orisinil atau idelayanan. Salah satu cara yang berkaitan denganini adalah membangun usaha berdasarkanpengalaman atau keterampilan yang sudahdimiliki para kandidat sebelumnya; alternatifnyaadalah meneliti jalur-jalur produksi yangstrategis bagi pembangunan lokal untuk peluangbaru dan menganjurkan pada kandidat untukmengambilnya.

Setelah ide usaha ditemukan, keberlangsunganusaha tersebut perlu dinilai, rencana usahadisusun dan perlu diuji apakah sudah sesuaidengan tuntutan pasar, manajemen teknologi, dankinerja untung-ruginya. Proses penelitian inimenentukan apakah ide tersebut dapatditerapkan secara efektif.

Jika dapat, pengusaha akan membutuhkanpendanaan. Bank perlu menyediakannya, danforum bertindak sebagai perantara bank,memberikan pinjaman dengan dana kreditmiliknya yang akan dimasukkan dalam depositosebagai dana penjaminan.

Namun, persetujuan forum bukan semata-matamenjadi subyek kriteria teknis dan keuangan.Forum bukanlah bank; forum adalah promotorpembangunan dengan perspektif anti-kemiskinan.Maka, di samping mematuhi standarkeberlangsungan keuangan, pemilihan proyekjuga menekankan pada faktor-faktor lain sepertidampak ketenagakerjaan, keterlibatan orang-orang yang tidak beruntung, dampak sekunderperekonomian dan dampak lingkungan.

Setelah bisnis dibangun, atau perluasaninvestasi diberlakukan, forum menawarkanbantuan teknis pada fase awal. Permasalahanyang paling umum adalah ketidakmampuanmemenuhi target penjualan dan pasar,perubahan peraturan pajak dan tarif,pengelolaan sumber daya, jatuhnya harga, danpenurunan pasokan.

Pengoperasian bisnis yang sedang berjalan

Page 108: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

94

terkadang membutuhkan bantuan teknis secaramasif; forum perlu memiliki sumber daya manusiayang memadai. Ketika sumber daya forum tidakmemadai, maka forum dapat mengambil stafyang telah disediakan oleh pihak yangberkepentingan-nya, menetapkan biaya yangjumlahnya kecil bagi perusahaan yang dibantu,atau memberikan layanan secara umum bagiusaha-usaha yang memiliki permasalahan yangsama.

Salah satu perangkat untuk membantu usaha-usaha dalam fase permulaan adalah “inkubatorusaha”. Ini adalah sebuah organisasi denganbeberapa fasilitas fisik, layanan dan bantuanteknis yang menjadi induk semang bagi bisnisyang baru dibentuk. Sangat umum dalam duniaindustri, inkubator melaksanakan fungsi yangsangat bermanfaat dalam membantu dunia usaha

mengatasi seluruh hambatan awal danmengurangi biaya awalnya. Namun, di negara-negara yang sedang berkembang, merekaternyata mengalami kesulitan untuk mendirikaninkubator: biaya yang dikeluarkan lebih tinggidaripada keuntungan yang mereka peroleh,pengusaha yang belum berpengalaman tidakmungkin mampu mengadakan layanan ini, danpemerintah kekurangan dana untuk mendukungtujuan tersebut. Oleh karena itu, tanpamenghalangi pendekatan inkubator usaha, LPELbisa mengatur pemberian bantuan teknis kepadasebanyak perusahaan, mungkin dibantu kantorpusat, bisa juga memanfaatkan tenaga yangada pada mereka sendiri, dan denganperhatian khusus pada masalah-masalah yangpaling sulit.

Page 109: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

95

Bagian 3Perangkat 3.5.2 – Mempromosikan dan Melembagakan

Forum Lokal/Regional

Tahappeningkatankesadaran

Persetujuan politik atas proses oleh otoritasregional dan lokal, yang memiliki proses danmemimpinnyaForum regional ditetapkan dan dipilih

Dibentuk komite pendukung bagi konstitusiDewan Pembangunan Lokal (DPL)Komite pendukung bagi konstitusi LPEL yangtelah dibentuk, menggabungkan komisiekonomi dari beberapa DPL

Menguraikan LPEL yang telah dipersiapkandan disetujui oleh aktor-aktor lokal.Mengambil keputusan pasti mengenaipendiriannya.

Dua fase pertama padadasarnya masih merupakantanggung jawab proyek

Tahappromosi

Tahappembentukan

Tahappembuatanstruktur danpermulaan

Dalam semua langkah,tanggung jawab bagipengawasan dan tingkatpelaksanaan kegiatan masihtetap dipikul oleh proyek yangmendukung ide.

Dalam fase eksekusi, tanggungjawab perlu disandarkan pada(peningkatan) bantuan darikomite pendukung, yang akanmenyertai keseluruhan prosespembentukan sebuah LPEL.

Dalam tahap ini, bantuan dariproyek masih tetapdipertimbangkan, karenabantuan ini akan membuatsebagian besar porsi dari apayang telah dianjurkan (secarakeuangan maupun teknis) tetapberjalan. Namun ini semuadikonsolidasikan melalui dialogyang konstan antara aktor lokaldan komite pendukung.

TAHAP INDIKATOR TANGGUNG JAWAB

LPEL secara resmi dibentuk, denganlembaga-lembaga normatif, dewanpenasehat, badan pengurus dan para ahlispesialis.Anggaran dasar dan peraturan internaldisetujui.Kontrak dengan proyek pendukung untukpengaturannya dalam mosi yangditandatangani dan dalam pelaksanaan.

Tim teknis bekerja

Diatur jaringan kerja koordinasi denganlembaga lain dan/atau organisasi operatif.Mekanisme bantuan pengoperasian mulaiterlihat efeknya.Populasi yang telah diidentifikasi sebagaibagian dan ketua LPEL.Perencanaan pengoperasian yang telahdisetujui dan mulai terlihat efeknya.

Dalam tahap ini, proyek tetapmemegang peranan dalamkoordinasi, secara bertahapmengalihkan tanggung jawabpada badan pengurus DewanLPEL.

Page 110: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

96

Perangkat 3.5.3 – Instruksi untuk Komisi LPEL: Kasus Kroasia

Tiga komisi berikutnya telah ditetapkan di Kroasia:

- Komisi I (Aspek hukum dan organisasional)- Komisi II (Aspek teritorial)

- Komisi III (Layanan yang diberikan oleh LPEL)

Tabel dibawah ini menunjukkan rekomendasi operasional yang telah dipersiapkan dengan tujuan pendirianLPEL yang pertama di negara tersebut).

FASE INDIKATOR TANGGUNG JAWAB

LPEL diakui sebagai juru bicara yang validdan perwakilan dari lembaga-lembagapublik dan swasta yang berbeda di tingkatlokal, nasional dan internasional.Pengoperasiannya dengan didanai sendiri

Telah dikonfirmasi kapasitasnya untukmemobilisasi sumber daya dan investasi.Tindakannya diarahkan oleh master plan.

Basis sosialnya dikonsolidasi melaluipartisipasi aktif dari organisasi produsen danbasis pembangunannya melalui kegiatannya.

Tahapkonsolidasi

Semua tanggung jawabdipikul oleh LPEL dan aktorlokal,

KOMISI

REKOMENDASIOPERASIONAL

KOMISI I

ASPEK HUKUMDANORGANISASIONAL)

Pendiri LPEL:Status pendiri(legal dan/ataufisik)Keanggotaan(publik, swasta,internasional)

Uraian umumbadan-badan(komite konsultasi,dewan direksi,direktur, dewan,departemen teknis)

Peraturan danperundang-undangan

KOMISI II

ASPEK TERITORIAL

Cakupan teritorial,pertimbangan kriteriaekonomi,homogenitas sosio-budaya, demografi,batas administratifdan daerah yangterkena dampakperangPenyebaran danketersediaan sumberdaya manusia,keuangan dan teknisuntuk mencari sinergidan meningkatkanketerkaitan denganprogram-program

KOMISI III

LAYANAN YANGDISEDIAKAN LPEL

Jenis kegiatan yangdiberikan, sepertimengangkat diskusimengenai prioritaspembangunanekonomi, mobilisasisumber daya,penyebaraninformasi bisnis,orientasi pelayanan,mengangkatkapasitas jaringankerja, pemasaran didaerah,pembangunankapasitas, promosikewirausahaan,

Page 111: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

97

Bagian 3KOMISI KOMISI I

ASPEK HUKUM DANORGANISASIONAL)

KOMISI II

ASPEK TERITORIAL

KOMISI III

LAYANAN YANGDISEDIAKAN LPEL

(termasuk prosespengambilankeputusan,voting)

Kontribusi awal(danainternasional,pihak yangberkepentingandan kontribusilainnya)

yang sudahada.

PenyelesaianLPEL secara fisik(termasukkantor pusat,cabang-cabang, focalpoint) sesuaidengankeberadaanaktor, fasilitaskomunikasi,jaringan kerjadanketersediaanlayanan, biayaminimal

layananpenyelesaianbersama)

Sifat dasarpendanaan

Peran dankontribusipenyedia layananyangada (jaringankerja antara parapihak yangberkepentingan)Perlengkapan dansumber daya(sebagai contoh:perangkat lunak,bahan promosi,perjalanan ke luarnegeri)

Page 112: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

98

Perangkat 3.5.4 – Struktur organisasi LPEL: Kasus Provinsi Manica, Mozambik

Berikut ini adalah cara pembentukan LPELsecara internal, proses pengambilan keputusan,hubungannya dengan lembaga dan otoritas lokalyang lain di tingkat yang sama (hubunganhorisontal), insentif atau sanksi yang mengikatanggota organisasi, dan komposisikeanggotaannya semua dapat diharapkanmemiliki pengaruh pada kinerja tugas-tugasorganisasional, seperti perencanaan dan

pengaturan sasaran, mobilisasi sumber daya,dan lain-lain. Oleh karena itu sangat sulit untukditampilkan di sini sebuah model standartentang struktur organisasi LPEL. Namungambar yang ditampilkan berikut ini sebagaisuatu contoh struktur organisasi dalam kasusMozambik.

Sidang Umum

Dewan Pengelola

Direktur

DepartemenTeknis

Dewan Penasehat

Dewan Konsultatif

Administrasi

TINGKATPENGAMBILANKEPUTUSAN

TINGKATTEKNIS

Page 113: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

99

Bagian 3

Pada bulan Maret 1999, PDHL (ProgramPembangunan Manusia pada tingkat lokal)memulai proses pembentukan LembagaPembangunan ekonomi Lokal (LPEL) di tigaprovinsi yakni Sofala, Manica dan Maputo. PDHLmemikul tanggung jawab untuk menyediakandukungan finansial dan bantuan teknis, palingtidak selama tiga tahun pertama pengoperasian.Petugas PDHL diminta bekerja bersama denganstaf LPEL dalam penerapan rencana kerja.

Tiga LPEL secara resmi dibentuk, termasuk ADELSofala (Agencia de Desenvolvimento EconomicoLocal) pada Oktober 2000, dan ADEM Manica(Agencia de Desenvolvimento Economico deManica) pada November 2000. LPEL ketigadibuka di Provinsi Maputo pada tanggal 20 Juni2001.

Dalam bagian ini, dibahas implikasi praktispendirian Lembaga Pembangunan ekonomiLokal di Provinsi Manica.

Proses pembentukan dan promosi LPEL dibagike dalam lima fase:

a) Tahap persiapan;

b) Tahap promosional;

c) Prosedur rancangan dan yuridis;d) Tahap permulaan; dan

e) Tahap konsolidasi.

Masing-masing dari lima tahap tersebut dapatdibagi lagi ke dalam langkah-langkah yangberbeda.

Walaupun langkah-langkah berikut ini terlihatsangat kronologis dan terstruktur, namun promosiLPEL merupakan proses yang panjang dan selaludisertai dengan kegiatan pembangunankapasitas, termasuk peningkatan mekanismekeuangan, rancangan proyek kongkret, dannegosiasi putaran pertama dengan aktor lokal,regional dan nasional, dan lain-lain.

Perangkat 3.5.5 – Cara mempromosikan LPEL:Kasus Provinsi Manica, Mozambik

a) Tahap persiapan

Sebagai bagian dari kampanye pembentukankonsensus sebagaimana disebutkan di atas(lihat Bab 2.2), kunjungan lapangan untukbertemu dengan staf LPEL yang ada di negara-negara lain terbukti sangat berhasil. ILOmengadakan kunjungan belajar padaSeptember 1999 ke El Salvador, Portugal danItalia, dimana 21 perwakilan dari sektor publikmaupun swasta turut berpartisipasi didalamnya. Hampir semua anggota KomitePendukung LPEL dari Provinsi Manica turutberpatisipasi, memberi kesempatan bagimereka untuk mendapatkan wawasanmengenai inisiatif PEL dari luar negeri, dansecara khusus mendapat pemahaman yanglebih baik mengenai kekuatan dan kelemahanLPEL.

Anggota LPEL di Manica antara lain:

1. Metalurgica de Chimoio Perusahaan Swasta

2. Fundo de Fomento de Lembaga KeuanganPequena Industria

3. Uniao Provincial de AsosiasiCamponeses de Manica

4. Associacao de Agricultores Asosiaside Manica

5. Focama – Forum das AsosiasiONG’s Nacionais

6. OMM – Organizacao LSMde Mulher Mocambicana

7. Sport Clube Asosiasi

8. PAC – Programmea Asosiaside Actividades Culturais

9. Conselho Municipal Kotamadyade Chimoio

10. Conselho Municipal Kotamadyade Manica

b) Tahap promosional

Ketika mereka kembali dari kunjungan belajar,anggota komite pendukung saling bertukar ide,

Page 114: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

100

kesan dan pengalaman. Empat kelompok kerjakemudian dibentuk dan diberi tugasmenginvestigasi, diskusi dan menghidupkanpengajuan proposal untuk pendirian LPEL,memusatkan perhatian pada area yangmenjadi mandatnya, konteks kelembagaan,dimensi daerah dan struktur hukumnya.

Diskusi empat kelompok kerja yang dihasilkandalam formulasi profil LPEL memuat bagian-bagian berikut ini: pendahuluan; sifat dasarorganisasi; tujuan umum dan khusus; kegiatan;struktur organisasi; peserta; strategi intervensi danberkelanjutan3.

Hasil utama diringkas berikut ini:

Mandat: Kriteria yang diusulkan pertama kaliuntuk pendirian LPEL diringkas sebagai berikut:(i) proses harus sederhana dan cepat; (ii) LPELharus nirlaba; (iii) LPEL harus terbuka bagisemua organisasi yang memiliki legalitas yangsesuai dan beroperasi dalam bidangpembangunan ekonomi; (iv) jikamemungkinkan, pemerintah sebaiknyaberpartisipasi; dan (v) struktur organisasinyaharus sederhana.

Terkait dengan keterwakilan, suatuperpaduan antara anggota sektor swasta danpublik sangat penting untuk memastikan bahwaLPEL akan memiliki legitimasi dalam berperansebagai sarana dialog sosial dan koordinasidalam perekonomian lokal. Juga disetujuibahwa lembaga pendanaan tidak harusberpartisipasi secara langsung, namun harusmemiliki peranan sebagai penasehat, mungkinsebagai bagian dari Dewan Konsultatif.

Beberapa persoalan muncul selamadiadakannya rapat yang terkait dengankurangnya perwakilan dari pendudukpedesaan (sebagai bagian dari masyarakatmadani), maupun perwakilan sektor swasta.Hal yang perlu dicermati bahwa di ProvinsiChimoio, maupun di Provinsi Manica, adabanyak organisasi yang berbeda yang mewakili

kelompok penduduk yang beragam, namunhampir semua organisasi ini memiliki strukturorganisasi yang kurang sesuai dan lemahsecara kelembagaan4:

Provinsi Manica juga kekurangan asosiasipengusaha swasta yang aktif dan representatif,meskipun asosiasi formal telah ada. Prioritaskemudian diberikan untuk memperkuat aspek ini.

Tanda tanya berikutnya mencakup keanggotaanperusahaan swasta dalam sebuah lembaganirlaba. Diputuskan bahwa pengusaha lokalhanya dapat diwakilkan melalui badanprofesional untuk mencegah konsentrasikekuasaan yang berlebihan dalam pengambilankeputusan pada satu perusahaan tunggal.

Sepanjang bidang intervensi yang terkait,disepakati bahwa LPEL dapat memainkan peranpenting sebagai koordinator di antara aktor-aktordan program mereka yang berbeda, membawabersama beberapa jenis layanan yang berbedayang terkait dengan promosi dan pembentukanasosiasi dan perusahaan kecil dan menengah,ser ta mempromosikan daerah danmengidentifikasi peluang-peluang investasi.

Komite pendukung LPEL menetapkan kelompoksasaran LPEL sebagai aktor perekonomian diProvinsi Manica, memberi perhatian khusus padakelompok yang kurang beruntung atau kelompokyang terpinggirkan seperti perempuan yangmenjadi kepala rumah tangga, pengungsi yangdipulangkan, pejuang yang didemobilisasi, danlain-lain. Dinyatakan dengan jelas pula bahwaLPEL seharusnya tidak memusatkan perhatianpada kaum termiskin dari yang miskin, karenaproses pembangunan ekonomi di Provinsi Manicatidak tergantung pada mereka!

Dimensi daerah: Dengan adanya pengusiranpenduduk dalam area yang luas dalam ProvinsiManica, disepakati bahwa kantor pusat LPEL perluber tempat di ibu kota provinsi untukmemanfaatkan keterkaitan kelembagaan dan

3 Lihat Lampiran

4 Hal ini mungkin dikarenakan sebagian besar organisasi lokal tidak tumbuh secara spontan sebagai hasil dari dinamika pasar internal. Namunmerupakan hasil intervensi dari luar (gereja atau LSM). Lebih dikuatirkan lagi, hanya tiga dari sepuluh distrik yang secara lokal telahmelakukan pemilihan pemerintahan.

Page 115: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

101

Bagian 3prasarana maupun ketersediaan sumber dayamanusia, ekonomi dan keuangan. Namun tidakdikesampingkan kemungkinan dibukanya kantorcabang distrik.

Setelah profil proyek dikembangkan pada bulanDesember 1999, beragam seminar danlokakarya telah diselenggarakan untukmempromosikan konsep LPEL ke anggota yanglebih luas dan menarik lebih banyak anggota.

c) Prosedur rancangan dan yuridis

Memperkuat LPEL

Sebagaimana diusulkan oleh Komite PendukungLPEL, seorang ahli hukum dikontrak untukmenganalisis struktur hukum LPEL yang tepat danmenguraikan konstitusinya berdasarkan padadokumen profil. Beberapa rapat diselenggarakanantara komite dan ahli hukum tersebut untukmembahas dan mengklarifikasi aspek-aspek yangberbeda. Salah satu persoalan yang dianalisisdan didiskusikan secara terperinci adalah jenisorganisasi yang memenuhi syarat untuk menjadianggota. Disepakati bahwa Pemerintah yangdiwakili oleh departemen provinsial teknis yangberbeda dapat berpartisipasi dalam DewanKonsultatif. Lembaga pendanaan maupun LSMinternasional pada akhirnya dapat juga memilikisebuah peran dalam komite ini.

Persoalan lain yang sering terangkat adalahseberapa lama keanggotaan akan berakhir untuklembaga-lembaga yang berbeda.

Disepakati bahwa struktur hukum yang palingsesuai untuk LPEL dapat berupa asosiasi. LPELkemudian memiliki personalitas dan kerangkakerja hukumnya sendiri, dan otonomi

administratif. Untuk mendaftar sebuah asosiasi,sedikitnya memiliki sepuluh anggota pendiri.

Sidang Umum merupakan badan hukum LPELyang paling penting. Badan ini menetapkanstrategi, kebijakan dan prioritas organisasi.Pelaksanaan harian merupakan tanggung jawabDewan Pengelola (dipilih melalui Sidang Umumyang pertama) dan manager LPEL.

Komite Pengendalian Keuangan memantauprosedur keuangan dan memeriksapertanggungjawaban LPEL.

Dewan Konsultatif dilibatkan dalam keputusanstrategis yang berbeda, namun tidak memilikisuara secara langsung dalam Dewan Pengelola.Dewan Konsultatif terdiri dari wakil-wakil darilembaga publik dan internasional yang terkait.

Tim teknis melaksanakan keputusan yang telahdiambil pada tingkat Sidang Umum dan DewanPengelola.

Persyaratan dan prosedur legalisasi

Proses mencari dan mengumpulkan semuadokumen yang dibutuhkan untuk proses registrasitidaklah semudah yang diharapkan, karena adabeberapa hal yang membingungkan anggotapendiri. Persyaratan registrasi juga berbedaantara satu provinsi dengan provinsi yang lain:dimana di Sofala hanya ada sedikit persyaratan,sedangkan di sisi lain Manica memilikipersyaratan administratif yang dapatmenyebabkan penundaan5.

Pada saat itu, Komite Pendukung mulai berpikirmengenai nama yang sesuai untuk Lembaga.Setelah berkonsultasi dengan anggota lain yangpotensial, mereka akhirnya mereka sepakatdengan nama:

5 Dokumentasi berikut ini perlu dilengkapi oleh anggota pendiri:- Salinan kartu pengenal yang sah;- Surat tidak terlibat tindakan kriminal;- Minuta rapat yang diselenggarakan oleh masing-masing organisasi anggota pendiri yang menunjukkan siapa yang akan mewakili

organisasi mereka di dalam LPEL; jika organisasi anggota ini merupakan perusahaan swasta, maka perusahaan ini perlumenyerahkan surat yang menunjukkan bahwa perwakilannya bekerja untuk perusahaan tersebut; dan

- Bukti mengenai keberadaan perusahaan (register umum) atau salinan anggaran dasarnya apabila berupa asosiasi;

Dari LPEL atau perwakilannya:

- Sertifikat yang menunjukkan bahwa nama yang diusulkan belum tercantum;- Surat permohonan untuk legalisasi LPEL yang ditandatangani oleh seorang perwakilan;- Anggaran rumah tangga yang ditandatangani oleh salah seorang perwakilan LPEL. Anggaran rumah tangga disalin dengan

menggunakan tangan sebanyak dua salinan setelah mendapatkan pengesahan dari Gubernur provinsi.

Page 116: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

102

Agencia de Desenvolvimento EconomicoLocal da Provincia de Manica – ADEM(Lembaga Pembangunan ekonomi Lokal ProvinsiManica).

Setelah menyelesaikan proses registrasi, KomitePendukung LPEL kemudian kehilangan raisond’etre. Peranan PDHL juga mulai berubah dari“promotor” dan “aktor” aktif menjadi berperansebagai penasehat dan pemantau.

LPEL perlu menjadi sebuah badan yangindependen sesegera mungkin, dengan strukturhukum yang terpisah. Kemudian yang pentingadalah aktor lokal memikul tanggung jawabdalam proses pembentukan LPEL sejak dari awal.Untuk memastikan bahwa komunitas lokal tidakakan menganggap LPEL sebagai suatu lembagayang ditentukan dari luar, namun akanmenganggapnya sebagai milik masyarakat itusendiri, LPEL dibentuk berdasarkan pada prosespromosi dan persiapan yang partisipatif,melibatkan panitia ad hoc dari perwakilanlembaga publik, LSM, otoritas lokal, produsenkecil dan organisasi pengusaha dan perwakilandari masyarakat.

Kenyataan bahwa LPEL merupakan entitas legalyang independen telah terbukti secara khusussangat penting dalam upaya mengurangi tingkatkonflikdi daerah-daerah di mana pertikaiankepentingan biasa terjadi antara kelompok-kelompok sosial yang kemudian diperburukdengan perseteruan bersenjata, pengusiran ataurepatriasi penduduk secara paksa. LPEL jugaterlihat berhasil dan bermanfaat di lingkunganyang mengalami masa transisi ekonomi danpolitik yang cukup berat, di mana implosimantan penguasa dan pembentukan persatuanbaru memperumit proses regenerasi organisasisosial dan pembentukan jaringan kerja sosialdan ekonomi yang baru. Di sini tercipta peluangbaru untuk berdialog melalui berkumpulnyapara aktor dari sisi yang berbeda untukmenyelesaikan permasalahan bersama yangnyata, dan melalui upaya mendorong pencariansolusi dalam kepentingan semua pihak.

LPEL dirancang sebagai organisasikeanggotaan, yang terbentuk dari perwakilan-

perwakilan dari sektor publik (lembaga-lembagapemerintah pusat yang terdesentralisasi danpemerintah daerah) maupun dari sektor swasta(kelompok-kelompok terorganisir dalammasyarakat madani, seperti asosiasi petani,koperasi, pengusaha, organisasi pekerja danorganisasi non-pemerintahan yang lain, sertapengusaha perorangan). Lembaga PEL, sepertiLPEL, merupakan yang pertama menempatkansebuah forum untuk dialog sosial dan negosiasidimana sektor publik dan swasta memilikikepentingannya masing-masing. Sektor publikmemanfaatkan LPEL sebagai suatu sarana untukmendekatkan diri dengan masyarakat, untukmempopulerkan kepentingan dan opini. Sektorini juga memanfaatkan dari upayamendelegasikan pelaksanaan keputusan politispada lembaga khusus secara teknis. Di sisi lain,keterlibatan aktif sektor publik memberikanlegitimasi politis bagi inisiatif-inisiatif PEL danLPEL, dan memberikannya hubungankelembagaan dan politik yang diperlukan.

Sektor swasta dapat menggunakan LPELsebagai alat untuk mengembangkan sektor itusendiri secara langsung, tanpa ada perantara.Melalui keterlibatan sektor swasta maka akanterjamin respons yang lebih memadai terhadapkebutuhan nyata masyarakat setempat. Jugaterjamin pengurusan administrasi yang lebihpraktis. LPEL merupakan sebuah sarana yangmembawa bersama ide-ide, kebutuhan danpeluang yang sangat beragam ke dalam suatuupaya bersama untuk merencanakan,menetapkan prioritas dan melaksanakantindakan intervensi yang akan menguntungkanpembangunan ekonomi daerah. Perpaduanpartisipasi publik/swasta serta statusadministratif-otonomi-swasta telah terbukti menjadifaktor keberhasilan dalam beragam lingkunganyang berbeda. Apabila sektor publik dan swastamenyatukan sumber daya dan berbagi risiko,maka proyek-proyek dengan perpaduanekonomi dan sosial akan kembali membawakeuntungan lebih cepat dan memilikikesempatan yang lebih baik untuk berhasil.

Page 117: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

103

Bagian 3d) Tahap permulaan

Pada fase ini, LPEL menghadapi tiga persoalandasar:

- Lokasi geografis;- Sumber daya manusia; dan

- Konstitusi resmi

Lokasi

Anggota Komite Pendukung LPEL mulai mencariruang kantor yang memadai pada awal tahun2000. Salah satu kriteria pemilihan yang utamadi sini adalah lokasi geografis. LPEL perluberlokasi di daerah yang dikenal baik danberada di tengah-tengah dimana ada fasilitasyang memadai dan memungkinkan untukdikembangkan di masa mendatang. Daftarkriteria disusun, termasuk seluruh peralatan kantordan mebel yang diperlukan. PDHL setujumendanai semua biaya instalasi.

Rekrutmen staf

ADEM mengontrak seorang direktur, seorangasisten kantor dan staf teknis yang dibutuhkan.Lowongan pekerjaan dipublikasikan dalam suratkabar lokal dan kemudian para pemohondiwawancarai dan dipilih oleh beberapaanggota Komite Pendukung LPEL dan PDHL.Keseimbangan ditemukan antara penawarangaji yang cukup besar untuk menarik minatorang-orang yang baik, memenuhi syarat dantermotivasi, dimana mereka dipersiapkan untukbekerja dalam keadaan yang sulit, danbersamaan itu mereka perlu bekerja dalamketerbatasan sumber daya keuangan untukmenjamin kelangsungannya.

Konstitusi

Pada 13 November 2000, LPEL (ADEM) secararesmi diluncurkan berdasarkan “Undang-UndangAsosiasi” Mozambik oleh kepala Kantor Notaris.Anggaran Dasar dengan tulisan tanganditandantangani oleh seluruh anggota pendiri

yang berjumlah sepuluh orang. GubernurProvinsi Manica menekankan akan pentingnyaLPEL selama tindakan intervensi. Empat anggotaKomite Pendukung LPEL yang terlibat dari awalmenjadi anggota pendiri.

Seminggu setelah berlakunya konstitusi legal LPEL,diselenggarakan sebuah seminar untuk memberiinformasi kepada anggota dan staf mengenaiperlunya menyusun rencana strategis danlangkah-langkah apa yang perlu diambil.Anggota menyepakati tujuan LPEL dan daerahintervensinya selama rapat ini.

Sidang Umum yang pertama diselenggarakanpada permulaan Desember 2000 untuk memilihanggota Badan Pengurus. Setelah KomitePendukung LPEL telah menguraikan proposalkandidat untuk menempati posisi yang berbeda,pemilihan berjalan dengan lancar. Dalam rapatyang sama, tujuh anggota ADEM yang baruditampilkan dalam Sidang Umum, termasukperusahaan swasta dan asosiasi.

Setelah jumlah minimum staf teknis telah diangkat,proses pengembangan rencana operasionaldimulai. Dijelaskan bahwa PDHL tertarik dalammengontrak ADEM untuk melaksanakan beragamkegiatan atas kepentingannya; namun ADEMperlu memberlakukan rencana operasionalterlebih dahulu.

Rencana ini terfokus pada prioritas dankegiatan untuk tahun pertama pengoperasian,bersama dengan anggaran awal dan kerangkawaktu.

Topik-topik berikut ini kemudian muncul:

- Pernyataan misi (Mengapa mendirikanLPEL?);

- Tujuan (Apa yang kita inginkan untukdicapai?);

- Sarana LPEL (Mengapa kita bermaksudmelakukannya?, misalnya mengkondisikanLPEL dalam layanan advisory, pelatihan daninformasi yang telah tersedia di Provinsi);

- Organisasi LPEL (Siapa akan melakukanapa?);

- Rencana operasional dan kerangka waktu

Page 118: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

104

(Dimana dan kapan akan dikerjakan?); dan

- Anggaran (Berapa banyak biaya yangdikeluarkan?).

Dalam rencana operasional disepakati bahwa,pada tahun pertama keberadaannya, ADEMakan berkonsentrasi pada bidang-bidangberikutnya:

- Memperkuat ADEM sebagai suatu lembaga(sumber daya manusia, logistik dankeuangan);

- Membangun komunikasi dan strategipenyebaran informasi;

- Mengumpulkan, menganalisis, sistematisasidan menyebarkan informasi yang terkaitmengenai Provinsi dan aktor lokalnya,mengidentifikasi dan mengusulkan peluanginvestasi;

- Membuat formulasi operasional danmekanisme pelaksanaan; dan

- mengidentifikasi, memilih, melaksanakan,mendanai, memantau dan mengevaluasiproyek-proyek pembangunan ekonomi diProvinsi Manica.

Berdasarkan rencana operasional ini, UNOPSmenandatangani sebuah kontrak dengan ADEMuntuk melaksanakan kegiatan sampai Pebruari2001. Disepakati bahwa UNOPS mentransferdana ke ADEM setiap tiga bulan, berdasarkankajian kegiatan selama masing-masing periodeuntuk membentuk suatu sistem akuntansi danpelaporan yang sederhana.

e) Fase konsolidasi

ADEM Manica sekarang memasuki fase yangdisebut fase konsolidasi. Kegiatan nyatapertama yang sedang dilaksanakan, sementaraupaya-upaya yang sedang dibuat untukmemperkuat struktur internal organisasisehingga prosedur administratif terusberlangsung secara adil dan transparan. ADEMjuga bekerja sama dengan staf PDHL untukmenganalisis cara-cara bagaimana ADEMdapat memperoleh kredibilitas politik di tingkatnasional.

Organisasi internal

Jika ADEM menjadi penyedia layananpendukung yang utama bagi komunitas bisnis,dan menjadi mitra yang handal bagi lembaga-lembaga pelaksanaan seperti GTZ danDANIDA, maka prioritas sekarang adalahmengkonsolidasikan sebuah sistem informasimanajemen (Management Information System -MIS) yang berfungsi dengan baik, sistemmanajemen personil dan sistem keuangan/administrasi.

Dewan Direksi ADEM bertemu seminggu sekaliuntuk membahas beragam persoalan dari harike hari. Karena kontak dengan lembaga mitrasangat penting bagi keberhasilan Lembaga, makaselama fase permulaan, staf PDHL selalu diberiinformasi harian mengenai beragam persoalanyang terkait dengan pendirian dan konsolidasiADEM. Kontak secara teratur juga akanmengaktifkan suatu sistem peringatan dini,memungkinkan PDHL mendeteksi kemungkinanpermasalahan dan halangan dari awal.

Pada saat ini, undang-undang dan peraturaninternal ADEM masih sedang dikembangkan.Namun sistem administratif internal sudahdiberlakukan dan dipantau oleh akuntan paruh-waktu.

Peluncuran seminar

Sebuah seminar diselenggarakan pada 14 Juni2001 selama ADEM diperkenalkan padamasyarakat umum. Ini merupakan peluang yangbaik bagi LPEL untuk mempromosikan peranannyadan mengkonsolidasikan organisasi internalnya,karena anggota-anggotanya semua bersatudalam kegiatan publik yang nyata.

Page 119: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

105

Bagian 3

Dalam dokumen ini, pokok-pokok berikut akandianalisis:

- Organisasi dan struktur komponen;

- Metodologi PEL;- Strategi pelaksanaan;

- Rencana kerja sementara; dan

- Mekanisme kelangsungan untukpembangunan ekonomi.

Organisasi dan struktur komponen

Komponen Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL)akan dikoordinasikan oleh kantor pusat PDHL diMaputo. Ahli ILO/PEL akan berbasis di Maputodan akan bertanggungjawab terhadapkeseluruhan pembangunan inisiatif PEL dinegara ini. Ia juga akan memberikan tindakanlanjutan yang lebih dekat dengan inisiatif PELyang nyata untuk dikembangkan di ProvinsiMaputo. Dua ahli PEL internasional akanberbasis di lapangan, satu di Sofala (ahlirekanan ILO) dan satu di Manica (UNV).Mereka akan mendapat dukungan darikonsultan PEL di tingkat lokal, satu di setiapprovinsi, yang sebagaimana mestinya akandipersiapkan dan dilatih di permulaan proyek.Tugas harian di lapangan akan dilakukandalam kolaborasi yang erat dengan staf proyekPDHL lokal.

Dengan mempertimbangkan metodologi proyekPDHL, seseorang tidak dapat dengan mudahmengisolasi kegiatan satu komponen darikomponen yang lain pada proyek. Upayamenghubungkan dengan komponen lain padaproyek merupakan kepentingan yang mendasarbagi keseluruhan hasil proyek, karenapendidikan, kesehatan, pekerjaan, kegaitanproduktif, kepedulian lingkungan, perencanaandaerah serta manajemen dan hak asasi manusiasemuanya merupakan faktor-faktor yang salingterkait dalam proses pembanguan lokal. Makaproyek mempromosikan suatu pendekatan

sistem komprehensif untuk menganalisis potensilokal dan pembatasan, bagi suatu definisisasaran pembangunan sosial dan ekonomi yangrealistis. Di samping itu, proyek akan mencarisolusi berbasis konsensus untuk mencapaikeseimbangan antara komponen sektoral yangberagam dengan kegiatan. Yang terakhir, proyekakan mempromosikan pertukaran informasi yangefisien antara bermacam-macam aktor sektoraldengan tingkatan yang beragam pula. Ini berartidalam praktiknya akan ada kerjasama yangsangat erat dengan kegiatan-kegiatan dalamkomponen yang lain.

Komponen PEL, dimana di dalamnya sendirimerupakan suatu pendekatan integratif, jugaakan memberikan dukungan pada kegiatan yangdilaksanakan di tingkat komunitas, distrik,provinsi dan nasional dalam upaya mendukungproses desentralisasi. Hal ini akan mengarahpada mekanisme pembangunan-kapasitas lokalyang telah ditingkatkan melalui pembentukanjaringan kerja komite pembangunan. Padagilirannya jaringan kerja ini dapat menciptakanpeluang yang nyata untuk berinteraksi danmasukan balik informasi antara tingkatmenengah dengan tingkat nasional.

Metodologi PEL

Program akan beroperasi berdasarkanmetodologi pembangunan ekonomi lokal yangditerapkan dan diujikan pada proyek PDHLyang berbeda, seperti PRODERE di AmerikaTengah. Metodologi ini menekankan padapendekatan dari bawah ke atas dan mudahuntuk ditiru pengalamannya. Metodologi inididasari pada perjanjian dan konsensusbersama di kalangan aktor lokal yang terkaitdengan arah dan kondisi pembangunanekonomi lokal, dan bersandar pada tingkatyang besar pada sumber daya manusia yangtersedia secara lokal.

Perangkat 3.5.6 – Contoh Komponen Pembangunan Ekonomi Lokal diPDHL Mozambik

Page 120: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

106

Untuk mencapai tujuan program denganberhasil, metodologi perlu didasarkan pada:

- Pembentukan konsensus;- Pendekatan dari bawah ke atas;

- Pembangunan kapasitas manusia dankelembagaan;

- Pencarian efek dan dampak sinerji;

- Globalisasi pada tingkat lokal; dan- Upaya meningkatkan kesadaran publik.

Pembentukan konsensus perlu dilakukan melaluisuatu partisipasi yang aktif dari para aktor sosioekonomi dan politik yang terkait di tingkat lokal.Hal ini berarti bahwa sebuah proses perludiciptakan dimana menyatukan dan menciptakanhubungan kolaboratif di antara aktor lokal disepanjang perbedaan politik dan budaya,upaya menjamin pertukaran ide dan opini yangkonstruktif diarahkan pada upaya merancangkebijakan bagi pembangunan area proyek yangberkelangsungan.

Pendekatan dari bawah ke atas memobilisasisepenuhnya potensi sumber daya manusia lokal,membuat mereka terlibat sebagian danbertanggungjawab terhadap prosespembangunan ekonomi lokal. Dengan demikiankegiatan yang diprakarsai akan lebih mungkinterus bertahan, karena kegiatan ini disusunsebagai proses yang berasal dari dalam(endogenous) dan bukan dorongan dari pihakeksternal (exogenous).

Elemen dari pembangunan kapasitas manusiadan kelembagaan – upaya peningkatankapasitas lokal – sangat mendasar untukmenjamin kelangsungan kegiatan yang telahdiprakarsai dan menjadi urusan proyek yangkonstan.

Efek dan dampak sinergi: untuk menciptakankepercayaan dan tanggung jawab bersama diantara aktor lokal untuk tujuan program jangkapanjang, merupakan kepentingan yang sangatekstrim untuk meyakinkan bahwa hasil-hasil(dampak) yang nampak, nyata telah dicapaidalam jangka pendek. Pengaturan contoh yangbaik akan berperan dalam upaya menaikkantingkat motivasi dan kesadaran penduduk yang

menjadi target. Namun, contoh-contoh ini perlumemiliki karakteristik tersebut karena dapatdengan mudah diulang-ulang. Di sisi lain, upayapenyempurnaan merupakan urusan yangberkelanjutan, sehingga kegiatan serupa lainnyadi dalam dan di luar area proyek tidak ditiru.

Globalisasi tingkat lokal mengacu padapenggabungan pengalaman lokal ke dalamkerangka kerja perundang-undangan danperaturan yang lebih luas pada tingkat nasional.Metodologi yang digunakan diarahkan padaupaya mencegah terciptanya tindakan teknisyang terisolasi sehingga tidak dapat diulang ataudisatukan dalam kebijakan pembangunanstrategis secara keseluruhan.

Upaya meningkatkan kesadaran publik akanmengurangi hingga pada penciptaan budayakewirausahaan yang lebih sesuai dan atmosfiryang berisiko rendah. Ini merupakan salah satuaspek yang paling sulit karena mengacu secaralangsung pada mentalitas manusia (di semuatingkatan).

Struktur pelaksana

Komponen PEL perlu menjadi subyek padaperencanaan yang disengaja. Pembangunanlokal tidak boleh dilakukan secara insidental ataukebetulan.

Proses evolusi secara spontan dan alamimemang penting, namun lebih penting bilakegiatan pemain lokal dan eksternal difokuskanpada upaya menganalisis keadaan (potensi,kebutuhan, peluang, dan lain-lain), pada upayamengembangkan sebuah strategi dan programoperasional serta melakukan upaya untukmelaksanakan mereka.

Namun, komponen PEL perlu dikembangkansesuai dengan pedoman yang telah dijadikanlandasan dalam Rencana Pembangunan Distrikdan Provinsi di Mozambik. Rencana-rencana inimenetapkan arah pembangunan strategis padadaerah lokal untuk jangka panjang, proyekpraktis yang perlu dilaksanakan, bantuankeuangan, materi dan teknis yang dibutuhkan

Page 121: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

107

Bagian 3untuk mencapai tujuan dan partisipasi entitasindividual dalam pelaksanaan mereka.

Rencana kerja

(Mei – Juni/Agustus – Oktober)

Rencana kerja yang disajikan di bawah initerbagi ke dalam dua periode yang berbeda.Mei/Juni dan Agustus/Oktober 1998. Inikarena ada dua momen intervensi ILO yangberbeda. pada periode Mei/Juni misi ILO telah

mengembangkan komponen PEL untuk proyekPDHL, dalam upaya memprakarsai beberapakegiatan. Dari akhir Juli ke depan, kehadiran ahlidari ILO/PEL di lapangan lebih permanen.

Dengan pembangunan saat ini, misi ILO berharapuntuk memiliki personil ‘dalam kantor’ di lapangandi bulan September, karena kerangka acuan danrencana kerja telah dalam proses. Personilinternasional akan tergantung pada dinamikaperorangan dari beragam organisasiinternasional yang terlibat (UNV dan ILO).

KEGIATAN BULAN

Personil PEL

Menguraikan Kerangka Acuan untuk personil lokal maupun ahli rekanan Mdan UNV

Memulai prosedur yang membutuhkan ahli rekanan JN

Memulai prosedur untuk UNV M-JN

Memilih personil (konsultan PEL nasional) AMempersiapkan kontrak untuk personil lokal A

Menempatkan secara fisik dan memulai kegiatan dari konsultan PEL nasional S

Promosi inisiatif PEL

Mengadakan seminar promosional A

Mengangkat kelompok kerja perwakilan dari lembaga lokal yang terkaitdengan kegiatan perekonomian, maupun pemimpin formal dan informal lokal S

Strategi PEL

Mengembangkan pedoman strategi PEL M-JN

Membahas strategi dan metodologi PEL dengan para ahli setempat A

Organisasi masyarakat setempat

Mengidentifikasi kegiatan produktif di sekitar area di mana inisiatiforganisasional dapat dibangun A

Mengidentifikasi inisiatif organisasional yang memliki dampak segera A

Penelitian dan analisis

Pemetaan kelembagaan

Mengidentifikasi proyek kerjasama teknis serupa yang beroperasi

Page 122: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

108

Bantuan ILO untuk komponen PEL

Bantuan ILO dan kerjasama dalam proyek PDHLtidak hanya akan berupa keahlian teknispermanen di lapangan; melalui beberapa NotaKesepakatan kelompok PEL, ILO juga menjaminpenggabungan beberapa ahli ILO tambahanyang dapat masuk dan memperkuat proyek padabasis ad hoc. Perjanjian bersama telah adadengan Unit Keuangan Mikro dan kelompokMemulai dan Meningkatkan Usaha Sendiri,dimana keduanya berada dalam DepartemenENTREPRISE ILO. Terpisah dari kontak ini, ILOjuga memiliki keahlian teknik dalampengembangan UKM yang tersedia di daerah.Melalui kantornya di Harare (Tim Multi-disipliner)dan kantor ILO di Pretoria, ahli regional dapatdipanggil bila diperlukan. Ahli ILO/PEL akanmenetapkan kontak dengan kantor regionalyang berbeda segera setelah ia sampai dikantor.

Apa itu Lembaga Pembangunan EkonomiLokal (LPEL)?

Cakupan lokal dan geografis

LPEL berbeda-beda dalam cakupangeografisnya dari satu atau lebih kotamadyahingga ke tingkatan sebuah departemen.

Mereka juga beragam dalam komposisimereka. Meskipun ‘lokal’ dalam konteks PDHLberarti ‘provinsi’, namun unit geopolitik bukansatu-satunya kriteria bagi definisi daerah darisebuah LPEL. Kriteria lainnya adalahhomogenitas, koherensi sosio-ekonomi,kapasitas peningkatan penghasilan(meningkatkan peluang untuk kelangsungankeuangan) dan kemungkinan bagi partisipasikomunitas yang efektif.

‘Lokal’ sama sekali tidak mengindikasikanbahwa LPEL akan membatasi kegiatan merekapada tingkat lokal. Sering kali mereka harusmelibatkan lembaga di tingkat nasional untukmemecahkan permasalahan, mendapatkanmodal atau keahlian, dan lain sebagainya.Singkatnya, bahwa pembangunan tidak dapatdicapai tanpa melihat jauh melewati garisbatas lokal!.

Tujuan LPEL

LPEL berusaha mencapai sebuah konsensus diantara anggota mengenai strategi pembangunanekonomi lokal yang paling sesuai untukmengangkat peluang, keterbatasan, dan potensiperekonomian dari suatu daerah. LPEL jugamemberikan bantuan teknis dan keuanganpada anggota mereka dan lainnya untukmembantu memulai, mengaktifkan kembali dan

di tingkat nasional, di Provinsi Sofala, Manica dan Maputo serta di tingkat distrik M-A

Menetapkan kontak dengan lembaga dan proyek yang paling terkait M-A

Menganalisis kemungkinan untuk kegiatan kerjasama dengan proyek-proyek ini A

Mekanisme keuangan

Menganalisis informasi mengenai peluang pendanaan untuk kelompoksasaran pada proyek

Lingkungan ekonomi

Menganalisis konteks perekonomian di area proyek JN-A

KEGIATAN BULAN

Page 123: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

109

Bagian 3memperkuat perusahaan, khususnyaperusahaan yang memiliki potensi untukpenciptaan lapangan kerja dan ramahlingkungan. Semenjak LPEL memfasilitasi prosespengambilan keputusan berdasarkan padapermasalahan yang diidentifikasi olehpenduduk daerah itu sendiri, maka merekamenjadi alat yang penting bagi pembangunanekonomi di daerah tersebut. Mereka membantumengoptimalisasi, terkadang bahkanmengurangi ketergantungan pada kerjasamateknis dari eksternal, yang sering campur tangandi daerah tersebut dalam cara yang tidakterkoordinasi dan serampangan.

Meskipun LPEL memfokuskan kegiatan merekaterutama pada pembangunan ekonomi di areaproyek, namun juga diakui secara luas bahwaLPEL juga turut memprakarsai konsiliasi, demokrasidan partisipasi, atau setidaknya turutmendorong, melalui proses umum LPEL dalampembentukan konsensus. Seringkali LPEL turutmengatur, sebagai contoh, dalam kerangkakerja PRODERE yang beroperasi di kawasanterbelakang secara geografis yang dicirikandengan adanya kekosongan secarakelembagaan. Oleh karena itu merekamerupakan salah satu dari sekian banyak, ataumungkin satu-satunya lembaga aktif di dalamkawasan tersebut dan, bila dibandingkandengan Gereja atau pemerintahan lokal,mereka secara definitif lebih ‘netral’, dan tidakmenimbulkan konflik. Di sisi lain, seringkaliditemui aktor lokal yang aktif di LPEL juga ikutmemainkan peranan penting dalam urusanperawatan kesehatan, pendidikan atau inisiatifpembangunan masyarakat umum. Oleh karenaitu LPEL sering menjumpai diri mereka sendiriterlibat dan berfungsi sebagai katalisator untukbeberapa kegiatan dan acara-acara lain dengankarakter yang lebih sosial. Namun fokus utamaLPEL adalah pada pembangunan ekonomi.Secara umum mereka terlibat dalam:

- Mendukung penciptaan lingkungan usahayang kompetitif;

- Meningkatkan kualifikasi teknis sumber dayamanusia di daerah tersebut;

- Memperbaiki prasarana;

- Membangun lembaga-lembaga yang efektif;

- Mengadakan lobi agar muncul sikappemerintahan yang mendukung di daerahtersebut; dan

- Memperbaiki kondisi kesehatan danlingkungan.

Struktur organisasi LPEL

LPEL dirancang sebagai organisasi keanggotaanyang dibentuk dari perwakilan sektor publik(pemerintahan lokal dan lembaga-lembagapemerintah pusat yang terdesentralisasi), danmasyarakat madani yang terorganisasi (asosiasipetani, koperasi, pengusaha sektor swasta,organisasi pekerja dan organisasi non-pemerintahlainnya).

Meskipun program kerjasama teknis sepertiPDHL dapat mempromosikan konstitusi LPEL,namun mereka perlu menjadi badanindependen dengan struktur hukum yang benar.Maka penting bagi aktor lokal untuk memikultanggung jawab dalam proses pendirian LPELsejak dari awal. Untuk menjamin bahwamasyarakat setempat menganggap LPELsebagai suatu lembaga milik mereka, makaLPEL sebaiknya hanya dapat didirikan setelahmenjalani proses promosi dan persiapanpartisipatif yang intensif, melibatkan komite adhoc dari perwakilan lembaga publik, LSM,otoritas lokal, organisasi pengusaha kecil danorganisasi kemasyarakatan.

Idealnya, komposisi Dewan LPEL perlumencerminkan keragaman organisasi danlembaga-lembaga yang aktif di daerah tersebut,termasuk otoritas lokal, lembaga pemerintah pusatyang terdesentralisasi serta masyarakat madaniyang terorganisasi. Pengalaman di seluruh duniamenunjukkan bahwa ada perbedaan antara LPELyang terkait dengan definisi organisasimasyarakat madani yang memenuhi syarat,karena pada kenyataannya LPEL hanyamenangani masalah pembanguan perekonomian.Para anggota LPEL memilih seorang perwakilandewan direksi dari kalangan mereka sendiri;dewan, yang pada gilirannya nanti, akanmengelola satu tim staf profesional yang kecil.

Page 124: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan
Page 125: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

111

PE

L da

lam

Aks

i

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irst

rukt

urpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(mik

ro)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inve

stasi

Lain

-lain

Page 126: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

112

PEL DALAMAKSITinjauan

Ilustrasi di atas memperagakan suatu proses PEL yang khas sebagaisuatu urutan langkah (dari bawah ke atas) dan di dalam urutan waktu(dari kiri ke kanan). Grafik tersebut mencerminkan langkah-langkah yangsama, sebagaimana digambarkan di dalam Bagian III, tetapimemasukkan dua sendi dasar yang harus dipertimbangkan saatmembicarakan proses PEL.

Intervensi jangka pendek versus kebijakan jangkapanjang: Untuk alasan-alasan politik dan motivasi yang nyata, maka

Melaksanakan kebijakan PEL

Proyek/Produk PEL

Koordinasi/pembuatan struktur pelaksana

Koordinasi/pembuatan struktur pelaksana

Kebijakan jangkapendek

PemekaanDam

pak

cepa

t

Daya

taha

n

6

5

4

3

2

1

Tahap

Waktu

Kebijakan jangkapanjang

Strategi daribawah ke atas

Mempromosikansuatu forum lokal

Page 127: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

113

proyek-proyek PEL di daerah pasca krisis tidak dapat hanyamemusatkan pada kebutuhan jangka panjang dari suatu wilayah,seperti kekurangan air minum, infrastruktur perumahan yang hancur,jaringan jalan yang rusak, tidak tersedianya kredit, dan sebagainya.Proses menganalisis wilayah, menumbuhkan kepekaan,mempromosikan forum lokal dan merancang strategi PEL, menjaminkesinambungan, tetapi semua itu bisa membutuhkan waktu yanglama. Strategi PEL harus juga membuat kelonggaran bagi responscepat terhadap kebutuhan segera, sambil mendorong dialog sosial,partisipasi dan kerjasama. Langkah-langkah berdampak cepatkemungkinan malah bermanfaat bagi proses menumbuhkankepekaan, karena merancang dan melaksanakan langkah kolektifseperti pembuatan keputusan bersama, koordinasi dan pembagiantanggung jawab. Langkah-langkah berdampak cepat harusdiperbaiki dan disesuaikan selama perancangan strategi PEL jangkapanjang.

Proses PEL versus kebijakan/produk PEL: Kotak-kotak biru didalam grafik merupakan langkah-langkah dasar proses PEL. Kotak-kotak jingga adalah kebijakan dan produk PEL yang merupakanhasil dari proses.

Sebagaimana dijelaskan dalam Bagian III, tujuan utama selamapelaksanaan kebijakan dan produk PEL haruslah menggunakan,mempromosikan, dan memperkuat struktur-struktur pelaksana lokal yangada. Misalnya, lembaga, kamar dagang atau universitas setempat,harus selalu melakukan kegiatan pelatihan. Hal ini juga berlaku bagipemberian layanan bisnis oleh lembaga pengembangan usaha yangada, dan pemberian layanan keuangan oleh bank lokal atau lembagakeuangan lokal lain. Struktur pelaksana lain bisa termasuk pusat bisnisdan inovasi, inkubator usaha, badan pembangunan regional, badanpembangunan ekonomi lokal, dan sebagainya. Namun, jika tidak adastruktur pelaksana lokal yang sesuai, maka struktur-struktur alternatif harusdirancang.

Selain struktur pelaksana, strategi PEL juga membuat perkiraan perumusankebijakan PEL dan pembuatan alat dan proyek PEL (lihat tabel). Materistrategi akan berbeda untuk setiap wilayah spesifik, tergantung padahasil analisis teritorial dan diskusi di antara pihak yang yangberkepentingan di tingkat lokal. Kebijakan, alat dan proyek yang palingumum digunakan, dan struktur-struktur pelaksananya yang sesuai,termasuk yang berikut:

Page 128: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

114

Kebijakan/proyek PEL

Keuangan

Jasa LayananPengembanganUsaha

Pelatihan

Investasi danperencanaaninfrastruktur

Menarik investasi

Jaringan

Koordinasigeografis sumberdaya lokal

Koordinasifungsionalsumber dayalokal

Perangkat PEL

Program kreditDana penjaminanDana bergulirPerusahaan patunganKredit khusus untuk kaummuda dan perempuan

Penelitian pasarMendirikan usahaBank dataInkubator usahaKonsultasiPromosi eksporDukungan kelompok

Kursus manajemenKunjungan belajarKursus pembelajaran jarakjauhKursus khusus untukperempuan, mantanpejuang, pengungsi, dsb.

Rencana pembangunanlokalRencana lingkungan

Pemasaran daerah

Lobi dengan pemerintahpusat, organisasiinternasional, LSM, investorinternasional, BadanPembangunan EkonomiLokal dan jaringan PEL, dsb.

Orientasi dan re-orientasidari investasi padawilayah, strategipengelompokan

Penyerahan fungsipembangunan kepadapihak terkait yang palingsesuai

Struktur pelaksanaanyang ada

Bank lokalLembaga keuangan-mikroPerantara keuanganBank pembangunanLain-lain

Kamar DagangPemerintah daerahPenyedia layanan swastaUniversitasLembaga penelitianInkubator usahaLain-lain

Lembaga penelitianSekolah swasta/umumUniversitasKamar DagangPemberi pelayanan usahaLain-lain

Pemerintah daerahLSMLembaga penelitianLain-lain

Pemerintah daerahBadan pemasaran swastaKamar DagangLain-lain

Pemerintah daerahKamar DagangBadan pembangunanlokal/ regionalLain-lain

Pemerintah daerahKamar DagangBadan pembangunanlokal/ regionalLain-lain

Pemerintah daerahKamar DagangBadan pembangunanlokal/ regionalLain-lain

Aksi-aksi PEL (kebijakan dan produk) akan dijelaskan secara lebih seksama di dalam bagian ini

Stra

tegi PEL

Ren

cana A

ksi P

EL

Page 129: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

115

Usaha Pendukung

Untuk menstabilkan perekonomian dan memulai pertumbuhan dalamsituasi pasca krisis, diperlukan intervensi untuk memperbaiki stabilitasdan keamanan politik, maupun fungsi-fungsi ekonomi dan keuanganyang kritis. Pada tingkat nasional, fokusnya hampir selalu denganmemperkuat fungsi-fungsi dasar pemerintahan, kerangka peraturan danhukum, maupun intervensi yang ditargetkan untuk memperbaiki ikliminvestasi yang sehat. Namun, dalam bab ini kita akan memusatkanperhatian pada cara-cara praktis untuk memberikan dukungan padatingkat lokal agar masyarakat dapat cepat tanggap terhadap perlunyamenghasilkan pendapatan dan penghasilan.

Kontribusi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terhadap prosespemulihan

Kini makin diakui bahwa UKM merupakan suatu faktor utama dalampembangunan ekonomi lokal dan regional, dengan suatu perananstrategis dalam menghidupkan kembali pasar lokal —di manaperusahaan-perusahaan besar milik negara atau industri-industri yangbersifat monopolistik telah menjadikan pasar-pasar tadi mengecil bahkansebagian tutup. Dalam situasi pasca krisis, di mana masyarakat mungkintelah menghadapi kesulitan dalam merangsang kegiatan ekonomi barusebelum krisis dimulai, maka UKM kini dapat merupakan kunci menujuprospek pemulihan ekonomi jangka panjang.

Usaha kecil dan menengah, yang melekat di dalam ekonomi lokal,merupakan pelaku yang dinamis, karena dengan mudah dan cepatmenyesuaikan diri dengan sinyal-sinyal pasar yang baru dan mempunyaispotensi pertumbuhan yang sangat besar. Perusahaan lokal biasanyasangat terintegrasi ke dalam jaringan pasokan dan distribusi lokal,dengan banyak hubungan ke depan dan ke belakang di dalam wilayahmereka (bandingkan dengan Bab 4.2)

Namun, selama lima tahun pertama keberadaannya, UKM menghadapikesulitan yang luar biasa. Malah di negara-negara industri, banyakUKM yang memiliki masalah untuk tetap bertahan hidup. “Angkakematian” mereka selama tahun-tahun pertama kegiatan bisnis rata-rata 70 persen. Hal ini sering tergantung pada suatu gagasan terencanayang dianggap “sakit” atau tergesa-gesa, atau pada kredit macet dansuku bunga yang tinggi. Tetapi hal tersebut bisa juga bergantung padamasalah yang sangat biasa, yang oleh pengusaha kecil sendiri tidakdapat diselesaikan. Kekurangan infrastruktur dasar, ketidakpastian,meningkatnya persaingan, perubahan pemasok atau pasar secara tiba-tiba dan kekurangan keuangan secara terus menerus, hanyalahbeberapa dari kesulitan utama yang dihadapi perusahaan kecil.

4.14.1.1

Apa yang harusdipertimbangkan?

Page 130: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

116

Para pengusaha memerlukan bantuan sepanjang siklus gagasan usaha,mulai dari konsepsi awal sampai pada pembuatan produk dan perluasanpasar. Dalam keadaan normal, layanan pengembangan usaha (LPU)biasanya diminta oleh perusahaan-perusahaan untuk menemukan caramengatasi kesulitan di dalam lingkungan ekonomi dan produktif. LPUadalah pelayanan non-keuangan yang ditujukan untuk memperbaikikinerja usaha kecil, menengah dan mikro (misalnya pelatihan bisnis,konseling, layanan pemberian nasehat, konsultasi, penilaian pasar,promosi hubungan bisnis, bantuan dalam pembangunan dan alihteknologi). Ada bukti bahwa bantuan yang dirancang sesuai kebutuhanperusahaan adalah yang paling efektif, tetapi yang paling mendasaradalah bahwa bantuan tersebut harus sejalan dengan strategi regionalbersama dan tidak mengurangi usaha yang lebih luas untukmempromosikan praktik bisnis yang lebih sosial dan ramah lingkungan.

Dalam situasi pasca krisis, jenis-jenis LPU yang dibutuhkan adalah sama,tetapi harus juga dilihat dari dimensi yang lebih luas mengenai dampakrekonstruksi dan rehabilitasi terhadap pembangunan lokal. Dalam masapemulihan cepat, pemerintah lokal dan masyarakat memerlukan agarproduk-produk dan pelayanan tertentu tersedia untuk membangunkembali jalan, rumah, sekolah, rumah ibadah, dan sebagainya, danuntuk memberikan pangan, sandang dan kebutuhan lainnya. Dalambanyak hal, respons awal sangat melimpah untuk memasok kebutuhan-kebutuhan tersebut melalui kontrak dengan perusahaan nasional atauinternasional yang lebih besar. Namun, dimulainya kembali kegiatanekonomi lokal dapat memberikan dorongan yang besar melalui intervensiuntuk mendukung dimasukkannya bisnis lokal ke dalam tender bagikontrak-kontrak pekerjaan umum.

Pada skala yang lebih kecil, banyak keluarga dan individu mulai terlibatdalam kegiatan ekonomi yang memberikan respons terhadap kebutuhansegera setiap hari dan dirancang untuk memaksimalkan peluang untukmenghasilkan pemasukan mereka sendiri. Para pengusaha mikro tersebutdapat juga memperoleh manfaat dari paket-paket bantuan bisnis.

Namun, begitu stabilitas politik dan ekonomi telah tercapai, suatu caraharus ditemukan untuk menstabilkan perekonomian lokal melalui layananbantuan yang lebih dilembagakan. Kegiatan tersebut dapat bersifatformal yang diberikan melalui otoritas pemerintah daerah dandepartemen, atau melalui badan pendanaan, LSM, dan yayasan swasta.

Apapun cara atau mekanismenya, tujuan kegiatan pemberian bantuanusaha dalam situasi pasca krisis haruslah untuk memperkuat sektor UKMlokal, yang pada gilirannya, dapat memicu proses penciptaan lapangankerja dan, bila dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat mempunyaimanfaat sosial dan lingkungan yang lebih luas bagi masyarakat. Lagipula,investasi domestik skala besar, dan pada saatnya investasi asing, akanlebih mungkin kembali ke daerah-daerah yang terkena krisis, yang telahmemperlihatkan kemampuan untuk menstabilkan dan mendukung rantaipasokan dan permintaan lokal yang sedang berkembang.

Page 131: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

117

Jenis layanan pengembangan usaha apa yang dibutuhkan?

Beberapa dari alat pendukung bisnis utama termasuk yang berikut :

Pemberian informasi

Sebagian besar manajerUKM terlalu sibuk denganmasalah bisnis setiap hariuntuk berinvestasi dalampenelitian pasar dan latihanpengumpulan informasitentang teknologi ataupemasok baru. Kurangnyainformasi juga merupakansalah satu masalah palingumum dari para manajerperusahaan kecil dalamsituasi pasca krisis.Kemungkinan besarpengusaha tidak tahubagaimana mulai mencarijenis informasi tertentu, atautidak mampu menggunakanatau menangani informasiyang tersedia dalam jumlahbesar. Jaringan usaha daninformasi yang runtuhmemerlukan waktu dantenaga untuk dibangunkembali, dan mereka untukmengurangi dampak krisis.

Sebagai konsekuensinya, layanan informasi yang meliputi pengumpulan,pemrosesan dan penyebaran data ke perusahaan baru dan ke bisnis yangsudah stabil merupakan suatu elemen kritis dari pelayanan yang ditawarkankepada pemberi layanan pengembangan usaha. Informasi dapat mencakuppasar, teknologi, sumber dan aset daerah, undang-undang dan peraturan,maupun kecenderungan dan tingkah laku pelanggan.

Nasehat praktis tentang kegiatan pemulihan segera

Kebanyakan perusahaan, kecil dan besar, secara terus menerus mencaripeluang untuk menghemat uang. Kadang-kadang hanya denganmemberikan informasi tentang peluang menghemat biaya, maka hal tersebutkemungkinan bisa menjadi suatu katalisator untuk perubahan. Suatu caraefektif untuk membantu UKM dan pengusaha potensial adalah denganmemberikan nasehat tentang bagaimana mengatur manusia dan sumberdaya produktif secara lebih efektif, menciptakan bentuk-betuk usaha yang

PEMBERIAN INFORMASI KEPADAPENGUSAHA: KASUS MOZAMBIKPenyusunan suatu bank data Informasi Usahadi ADEM adalah suatu kegiatan pendukunglanjutan dalam rangka prakarsa PEL.Pengumpulan dan pemberian informasi tentangberbagai pasar, produsen dan pembeli akanmenjadi salah satu pelayanan pokok yangdiberikan ADEM dan ini juga akanmemfasilitasi pembuatan kontrak antaraprodusen dan pelanggan. Saat ini, jenis datayang paling sering diminta termasuk:- Alamat rinci dari perusahaan, lembaga

usaha, atau kantor pemerintahan;- Informasi tentang produk, pemasok atau

pasar potensial;- Sumber pendanaan (jenis kredit, program

bantuan, dokumen atau prosedur bank);- Peristiwa dagang (pekan raya, ekshibisi atau

pertukaran komoditas);- Informasi tentang tarif bea cukai, konsesi,

pembebasan atau kuota;-Informasi terbaru tentang peraturan hukumdan perpajakan;

- Proyek-proyek PEL yang disalurkan.

Di masa datang, ADEM harus melihatkemungkinan untuk mendirikan suatu bankdata tentang peluang investasi dan pelatihan(setempat dan di wilayah), jenis kredit khususdan bantuan teknis khusus.

Van Boekel, Geert and Van LogtestijnMarjon, Menerapkan pendekatan PELterpadu: kasus Mozambik, studi kasus PEL,ILO, Jenewa, 2002.

Page 132: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

118

mandiri, misalnya melalui koperasi pertanian dan manufaktur yangmenciptakan sistem pasokan, kredit, dan pemasaran bersama. Bentuk-bentuk kerjasama tradisional dapat didukung selama masa-masa awalpemulihan, seperti sistem pembagian kerja (misalnya saat panen),pengaturan irigasi/ pembagian air, simpanan berputar dan kelompokpinjaman, dan sebagainya. Bantuan dapat juga diberikan untukmembantu masyarakat bisnis lokal untuk membentuk infrastruktur yangpraktis dan berkelanjutan, yang memungkinkan mereka meningkatkanhubungan ke pasar dan memperluas peluang bisnis mereka.

Di suatu daerah yang terkena krisis, bisa ada kemungkinan konkrituntuk:

saling berbagi akses ke lokasi dan utilitas;

membuat atau memperbaiki tempat penyimpanan bersama ataufasilitas pemrosesan untuk pemakaian atau produk;

saling berbagi peralatan pemuatan;

memperbaiki pengaturan ruang produksi fisik;

saling berbagi biaya pengangkutan ke pasar-pasar yang lebih luas;

memperoleh akses ke pelayanan pemasaran dan membuat strategipromosi;

memperoleh akses ke teknologi baru; dan

meningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis para pengusahatentang strategi pertumbuhan bisnis.

Bidang yang lain adalah mengenai akses ke teknologi berbiaya-rendah.Suatu proses pembangunan berkelanjutan tidak akan terjadi kecualiwilayah yang terkena krisis mampu berpartisipasi dalam kemajuan yangdimungkinkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi, yang telah menjadikarakteristik ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Teknologiyang sesuai harus digunakan dan dibagi, tidak hanya untukmeningkatkan pertumbuhan, tetapi juga untuk pengelolaan lingkungandan pengentasan kemiskinan. Dalam hal bencana lingkungan, tindakan-tindakan perusahaan mungkin telah memberikan kontribusi terhadapsituasi saat ini. Oleh karenanya, adalah penting bahwa teknologi yangdapat menciptakan kerusakan lebih lanjut terhadap daerah sekitar tidakdigunakan (lihat Bab 4.4).

Mendapatkan informasi tentang apakah dukungan terhadap salah satukemungkinan di atas tersedia baik melalui anggaran pemerintah ataulembaga pendanaan akan membutuhkan waktu untuk dibelanjakan padariset dan diskusi dengan departemen perusahaan dan Kamar Daganglokal. Namun, melalui forum lokal atau LPEL, hal ini juga memberikansuatu peluang untuk membawa para pelaku lokal berdiskusi tentangbagaimana perusahaan yang terkait dengan kegiatan yang sama ataukegiatan yang saling melengkapi bisa mengurangi biaya mereka melaluihubungan yang lebih dekat. Bilamana perusahaan lokal secara sukarelabisa saling bekerjasama satu sama lain, maka hal ini pada gilirannya

Page 133: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

119

meningkatkan persediaan modal sosial, karena meningkatkan salingpercaya dan tindakan timbal balik. (lihat Bab 4.3)

Kenyataannya, peranan hubungan bisnis dalam memperbaiki kinerjaperusahaan dan menciptakan keuntungan regional yang kompetitif, saatini telah diakui. Mekanisme untuk menfasilitasi kerjasama antarperusahaan saat ini telah diterima sebagai suatu alat yang vital dalambanyak perekonomian yang berhasil.

Mempermudah akses ke kredit

Pentingnya memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan barudan UKM tidak perlu terlalu ditekankan. Kesulitan dalam memperolehkredit dapat mencegah usaha kecil menengah melakukan investasipenting dalam memperbaiki metode produksi dan memperluas pasar,atau dalam mengajukan penawaran untuk terlibat dalam kontrak-kontrakinfrastruktur lokal.

Bahkan di negara-negara berkembang, usaha patungan baru dan UKMsering menghadapi hambatan yang besar dalam memperoleh kreditbagi proyek mereka. Di daerah-daerah krisis, di mana pasar keuangantradisional bisa sepenuhnya tutup (kalaupun tidak untuk sementara),masalah ini meningkat. Masalah utama termasuk informasi (transparansi)yang tidak cukup tentang intervensi keuangan untuk membantu selamaproses pemulihan, kurang banyaknya lembaga dan produk-produkkeuangan yang tidak cukup yang ditawarkan oleh lembaga-lembagakredit dan lembaga-lembaga mikro-keuangan.

Dalam keadaan ini peranan dari LPU adalah memastikan bahwa semuapengusaha, usahawan dan pengusaha mikro yang tertarik mengetahuiapa yang tersedia di pasar keuangan lokal (baik formal atau informal),dan untuk bertindak sebagai suatu perantara bagi layanan-layanantersebut (lihat Bab 4.6).

Menuju rangsangan munculnya budaya kewirausahaans

Ini kemungkinan merupakan tugas yang paling sulit karena menyangkutsikap terhadap risiko, keterampilan berorganisasi, kreativitas, prakarsadan pelatihan, dan sebagainya. Kemampuan tersebut tidak dapat langsungditularkan, dan dalam banyak hal sikap atau semangat kewirausahaanditularkan dari satu generasi ke generasi yang lain di dalam perusahaankeluarga yang sama atau dari bos ke pegawai. Elemen-elemen tersebutjuga tergantung pada suatu lingkup yang sangat luas dari faktor-faktorkelembagaan, sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Namun demikian, beberapa alat yang lengkap untuk merangsang kegiatankewirausahaan masih dapat disusun dengan bekerja di lingkungan sosialekonomi dan kelembagaan yang lebih luas, agar dapat membuatnya lebih

Page 134: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

120

kondusif bagi kegiatan produktif (lihat juga Bab 4.8), dan khususpelatihan manajemen serta informasi yang lebih baik bagi perusahaanbaru dapat memfasilitasi langkah-langkah pertama dalam menciptakansuatu kegiatan usaha.

Kegiatan tersebut cenderung untuk memusatkan pada peningkatan:

Kapasitas untuk mengambil prakarsa;

Bakat kreativitas;

Kesediaan mengambil risiko;

Bakat untuk bertahan dalam ketidakpastian; dan

Kemampuan membuat keputusan.

Peranan LPEL

Menghidupkan kembali atau meremajakan kembali suatu lingkungansosial ekonomi dan kelembagaan lokal, mencakup seluruh susunanlangkah-langkah yang dapat merangsang partisipasi, interaksi dankerjasama antar pelaku dan lembaga lokal. Langkah-langkah tersebuttermasuk tidak hanya bantuan kepada UKM yang ada dan usahapatungan baru, sebagaimana dijelaskan dalam Bab ini, tetapi dapatjuga mencakup kegiatan yang membantu pelatihan, akses ke keuangan,investasi infrastruktur, penarikan modal asing langsung dan sebagainya,sebagaimana akan dijelaskan di dalam bab-bab berikut.

Di negara-negara yang telah mengalami krisis, LPEL dapat secara potensialmemainkan peranan penting dalam memicu hubungan antar perusahaandi antara perusahaan lokal, mengidentifikasi sumber bantuan bisnis ditingkat nasional dan internasional, melakukan lobi untuk kepentingan bisnislokal dalam diskusi dengan berbagai mitra pembangunan, dan membangunhubungan ke pasar yang lebih luas melalui penyelenggaraan pekan raya,pertunjukan dan seminar, atau kunjungan belajar bagi para pengusahake wilayah-wilayah di mana kelompok-kelompok telah dibentuk, dansebagainya.

Langkah 1: Suatu penilaian pasar dan kebutuhan (sisipermintaan)

Lakukanlah suatu analisis mendalam terhadap perusahaan-perusahaanmikro, kecil, menengah, dan besar maupun terhadap berbagai sektorbisnis. Diagnosanya harus membedakan kebutuhan wirausahawan laki-laki dan perempuan agar dapat memenuhi prasyarat khusus merekasebagaimana mestinya.

Lihat PERANGKAT 4.1.1 bagi penilaian pasar dan kebutuhan.

4.1.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.1.1

Page 135: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

121

Langkah 2 : Analisis terhadap pelayanan informasi danlembaga (sisi (pasokan).

Lihat PERANGKAT 4.1.2 untuk analisis terhadap pelayanan danpemberi pelayanan.

Lihat PERANGKAT 4.1.3 untuk analisis SWOT gabungan dan penilaiankebutuhan.

Langkah 3: Menumbuhkan Kepekaan

Pada tahap ini hasil dari penilaian pasar dan kebutuhan serta analisisSWOT harus diberikan kepada pihak lokal yang terkait.

Diskusi harus bisa meningkatkan pengetahuan tentang isu-isu yang palingpenting yang dihadapi masyarakat bisnis lokal dan wirausahawan mikro,yaitu permintaan terhadap layanan, identifikasi sumber potensial untukmemenuhi permintaan tersebut, dan hubungan antara keterlibatan sektorswasta lokal dalam strategi pemulihan dan prospek pembangunanjangka panjang.

Langkah 4: Mempromosikan suatu forum

Karena UKM lokal sering tidak memiliki pengaruh politik dalam prosedurperencanaan lokal, maupun tahap yang menentukan dari mana merekabisa memahami sistem persaingan di mana mereka beroperasi, makaforum lokal dapat bertindak sebagai suatu sarana penghubung denganpara mitra kelembagaan dan pembangunan. Melalui forum ini, parapembuat keputusan dibuat lebih mengetahui tentang kapasitas lokaldan kebutuhan untuk menyesuaikan rencana infrastruktur dan proyekdengan isu-isu dan kepentingan masyarakat bisnis lokal. Kenyataannya,masyarakat bisnis dapat melakukan lobi bagi kepentingannya ke paramitra nasional dan internasional.

Partisipasi yang luas di dalam forum lokal adalah penting bagipenyesuaian terus menerus dari strategi PEL karena prioritas berubahdan para pelaku yang baru muncul atau para pelaku yang sudah adamenjadi lebih kuat. Forum juga akan menyoroti hambatan yang terusmenerus sehubungan dengan pemberian informasi, pelayanan bisnisdan prakarsa kewirausahaan, maupun merangsang diskusi tentangbidang-bidang baru untuk kerjasama.

Langkah 5: Merancang strategi PEL

Tergantung pada hasil dari analisis SWOT, maka rencana aksi akanmencakup cara-cara untuk meningkatkan akses ke:

Perangkat4.1.2

Perangkat4.13

Page 136: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

122

Jenis informasi yang paling relevan (yaitu peluang pasar, peluangkeuangan, pelatihan dan teknologi);

Pemberian layanan; dan

Merangsang tumbuhnya kewirausahaan

Merangsang suatu budaya kewirausahaan kemungkinan merupakantugas yang paling sulit karena menyangkut sikap terhadap risiko,keterampilan berorganisasi, kreativitas, prakarsa, dan sebagainya.Elemen-elemen tersebut bergantung pada suatu lingkup yang luas darifaktor-faktor kelembagaan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Sebagaiakibatnya, kewirausahaan secara tidak langsung dipengaruhi olehlingkungan sosial ekonomi umum di daerah tersebut (lihat semua langkahPEL).

Namun demikian, beberapa alat langsung yang dapat mempengaruhikewirausahaan adalah yang berkaitan dengan peningkatan informasidan pendidikan.

Lihat PERANGKAT 3.4.2 untuk bagan rencana kerja.

Lihat PERANGKAT 4.1.4 untuk elemen-elemen rencana kerja tentangLPU.

Bilamana mungkin pemberian layanan yang perlu kepada bisnis lokalharus dikoordinasi oleh forum lokal dan diberikan oleh perusahaankonsultasi, Kamar Dagang dan pusat pelatihan di tingkat lokal.

Bilamana pemberi layanan yang dibutuhkan tidak ada atau bekerjasecara tidak efektif, maka perlu untuk mengisi jurang kelembagaan.Satu cara untuk melakukan hal ini adalah melembagakan forum lokal.

4.1.3Siapa yang harus

melakukannya?

Perangkat3.4.2

Perangkat4.1.4

Page 137: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

123

Bagian 4Perangkat Panduan 4.1 –

Bisnis Pendukung

Perangkat 4.1.1 – Penilaian Pasar dan Kebutuhan (Sisi Permintaan)

PENILAIAN PASAR DANKEBUTUHAN UMUM(PERMINTAAN)

Jumlah perusahaan

Jumlah dan persentaseperusahaan yangmenggunakan LPU

Jumlah dan persentaseperusahaan yangmenggunakanlayanan gratis

Jumlah dan persentaseperusahaan yangmembayar layanan

Jenis LPU yang digunakan

Jenis LPU yang tidakdigunakan

Tingkat kepuasanwirausahawan

Bagaimana perusahaanmenginginkan layananyang lebih baik?

Perusahaan yang menurun

Sektor yang tumbuh

Perusahaan yang menikmatihubungan bisnis ataumerupakan bagian darisuatu jaringan kelompok

Daya saing perusahaan

Peluang bisnis di dalamdan di luar wilayah

Mikro Kecil Menengah Besar Sektor Daerah Laki-laki Perempuan Mengapa?

Page 138: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

124

Perangkat 4.1.2 – Analisis terhadap LPU dan pemberi LPU (sisi pasokan)

Lembaga Pemberianinformasi

BantuanPraktis

DayaAkses

Layanan

SifatLayanan

BiayaLayanan

MutuLayanan

Elemenyangharus

diperbaiki

JENIS LAYANAN YANGDIBERIKAN (PASOKAN)

Informasi umum tentangpemberi dan penerimalayanan yang ada

- Akses ke pasar- Pekan raya perdagangan

lokal dan nasional- Informasi pasar- Penelitian pasar- Perjalanan dan pertemuan

pemasaran- Periklanan- Lain-lain

Infrastruktur

- Transportasi dan pengiriman- Telekomunikasi- Akses internet- Layanan kesekretariatan- Pemberian ruangan- Lain-lain

Kebijakan/advokasi

- Pelatihan kebijakan/advokasi- Studi kebijakan- Sponsor peristiwa- Lain-lain

Pemberian masukan

- Pemasok dan kemungkinankerjasama antar perusahaan

- Menghubungkan perusahaandengan pemasok potensial

- Lain-lain

Pelatihan dan bantuanteknis

- Isi kursus, kebutuhan akses,dan sebagainya

- Teknologi informasi, internet,e-mail

- Pajak- Insentif dan hibah- Biaya transportasi- Tarif dagang- Manajemen- Rencana bisnis- Akuntansi dan pembukuan

Page 139: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

125

Bagian 4JENIS LAYANAN YANGDIBERIKAN (PASOKAN)

Lembaga Pemberianinformasi

BantuanPraktis

DayaAkses

Layanan

SifatLayanan

BiayaLayanan

MutuLayanan

Elemenyangharus

diperbaiki

- Nasehat dan prosedurkeuangan

- Lain-lain

Teknologi danpengembangan produk

- Teknologi baru rancanganproduk, dan sebagainya.

- Identifikasi dan penilaian darigagasan bisnis baru

- Kontrak dan sewa peralatan- Lain-lain

Mekanisme keuanganalternatif

- Factoring (penjualan tagihan)- Ekuitas- Fasilitas kredit pemasok- Lain-lain

Page 140: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

126

Perangkat 4.1.3 – Elemen Analisis SWOT tentang LPU

ELEMEN ANALISIS SWOT (LPU)

Sistem LPU yang ada

- Produk yang ada ditawarkan oleh lembaga LPU

- Lingkup produk yang ditawarkan oleh sektor informal

- Jumlah perusahaan yang menggunakan produk LPU

- Sifat perusahaan yang menggunakan produk LPU

- Kapasitas manajemen dari pemberi LPU

- Kapasitas manajemen dari pelanggan LPU yang potensial

- Tingkat saling berbagi komunikasi dan pengetahuan antarapemberi LPU dengan pihak lokal terkait (masyarakat bisnis,lembaga keuangan, pemerintah daerah, LSM, organisasijender, universitas, dan sebagainya)

- Tingkat integrasi LPU dengan layanan keuangan

- Tingkat persaingan di sektor LPU

- Tingkat akses ke LPU

- Lain-lain

Pertanyaan umum (LPU)

Apa yang merupakan kesulitan utama yang dihadapi UKM lokal?

Apa yang merupakan kebutuhan mereka yang mendesak?

Sektor mana yang menurun di dalam ekonomi lokal dan mengapa?

Sektor mana yang berkembang di dalam ekonomi lokal dan mengapa?

Sektor, produk dan teknologi, angkatan kerja atau sumber lain mana yang memperoleh manfaatpersaingan?

Bagaimana manfaat persaingan tersebut bisa diciptakan/ditingkatkan?

Bagaimana strategi ini dimasukkan ke dalam suatu kerangka dari strategi PEL umum yangmempertimbangkan isu mendasar lain?

S W O T

Page 141: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

127

Bagian 4Perangkat 4.1.4 – Elemen rencana kerja tentang LPU

ELEMEN RENCANA KERJA (LPU)

Kegiatan peningkatan pemberian informasi

- Pembentukan suatu pusat referensi bibliografis di kantor pusat forum (atau LPEL)

- Pembuatan bank data tentang pasar, sifat sosial ekonomi daerah, sumber lokaldan lain-lain

- Hubungan dengan bank data internasional

- Seminar

- Elaborasi atau mensponsori studi dan survei khusus

- Hubungan dengan pusat penelitian dan universitas

- Pendirian kantor kontak awal

- Lain-lain

Kegiatan bagi proses produktif

- Membantu pengusaha membuat gagasan dan rencana bisnis mereka yang bagus.Ini berarti memberikan informasi tentang peluang bisnis dan menawarkan bantuanteknis khusus.

- Membantu bisnis selama mulai berdiri dan perluasan awal melalui pemberianbantuan perbaikan dalam pengaturan produksi, menyempurnakan teknologi danadministrasi, mengelola pasar dan pemasaran.

- Membantu pengusaha untuk akses ke bantuan keuangan berdasarkan syarat-syarat yang layak.

- Memfasilitasi pelatihan teknik dan bisnis melalui akses ke sumber yang tersediadi tingkat lokal dan nasional dan menyalurkan sumber pelatihan dari programkerjasama internasional.

- Membantu pembentukan atau penguatan organisasi profesional.

- Nasehat tentang strategi perluasan pasar dan pembentukan tempat pasar melaluijaringan LPEL dan lembaga terkait lainnya.

- Bantuan teknologi kepada perusahaan lokal (melalui informasi pembentukanpusat inovasi bisnis, hubungan dengan universitas, lembaga penelitian, dansebagainya)

- Memahami kerangka hukum dan sistem peraturan, dan sebagainya.

- Peningkatan kesadaran kewirausahaan (yaitu pengambilan risiko).

- Pelatihan khusus dan kursus kejuruan yang berkaitan dengan manajemen,pemasaran, pembuatan gagasan bisnis, dan sebagainya.

- Bantuan dan pelatihan yang berkaitan dengan penelitian dan pembangunan.

- Perjalanan dan kunjungan studi ke bisnis yang sudah berhasil di berbagai sektor,tetapi yang berada di lokasi lain, untuk merangsang gagasan, kerja jaringan,hubungan, dan sebagainya.

Page 142: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

128

ELEMEN RENCANA KERJA (LPU)

Kegiatan yang memperbaiki manajemen produktif

- Membantu prakarsa untuk kepentingan pembangunan infrastruktur yangproduktif (pasar, komunikasi, jalan, dan sebagainya)

- Merancang proyek untuk meningkatkan efisiensi dan pemberian layananbantuan ekonomi (pelatihan, memperkuat sistem informasi, nasehat bisnis,dan sebagainya)

- Membantu pembentukan atau penguatan organisasi kewirausahaan

- Membantu penelitian, pembangunan, dan alih teknologi

- Memobilisasi sumber keuangan bagi proyek

- Lain-lain

Kegiatan yang membantu pengusaha yang memulai suatu usaha

- Melakukan studi penelitian tentang investasi regional dan peluang bisnis

- Membuat data base tentang pasar, teknologi, dan sistem keuangan

- Membuat penilaian kebutuhan

- Memberikan layanan nasehat tentang rencana bisnis, pemasaran, kelayakanproyek, dan sebagainya

- Memberikan nasehat keuangan

- Lain-lain

Page 143: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

129

Merangsang dan menarikinvestasi

“Meletakkan wilayah di atas peta” merupakan langkah penting untukmenarik investasi swasta dan publik di tingkat nasional dan internasional,dan merangsang pasar yang lebih luas bagi produk dan layanan lokal.Meningkatkan penglihatan tentang apa yang harus ditawarkan suatuwilayah dalam arti penduduk, gaya hidup dan peluang bisnis, semakinerat terkait dengan daya saing dari wilayah-wilayah serta perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.

Sudah tentu, dalam situasi pasca krisis, dimana ada ketidakstabilanpolitik dan sosial, serta terputusnya jalur-jalur dunia usaha, maka kesulitandalam merangsang dan menarik investasi dan peluang bisnis baru telahmeningkat 10 kali lipat dan pembuatan keputusan ekonomi biasanyamenyusut sampai pada pertanyaan seputar isu-isu rekonstruksi, seperti:

Perusahaan kontraktor lokal atau internasional?

Masukan lokal atau internasional untuk bahan-bahan?

Produk berbasis tenaga kerja atau teknologi tinggi?

Gaji, tenaga kerja gratis, atau makanan untuk pelatihan?

Dalam beberapa hal, kurangnya sumber daya lokal, modal, teknologiatau pengetahuan yang layak, dapat menjadi hambatan utama untukmenghidupkan kembali pasar lokal. Masalah utama yang lain adalahbagaimana menahan investasi, karena perusahaan besar tidak mungkinmenahan uang mereka bilamana situasi tidak stabil, atau mereka tidakmendapatkan jaminan atas investasi mereka.

Dalam banyak hal, perusahaan besar hanya akan tertarik olehkemungkinan adanya kontrak pembangunan kembali infrastruktur besaratau proyek pemeliharaan serta pemasokan bahan dasar atau jasalayanan. Kapasitas perusahaan internasional untuk melakukan pekerjaantersebut dengan cepat dan efisien, memungkinkan masyarakatberhubungan kembali dengan dunia luar dan memperoleh kembali sedikittingkat normalitas. Namun, keterlibatan perusahaan besar dapat jugamenghasilkan efek samping kepada perekonomian lokal dalam artikemunduran hubungan dengan para pemasok lokal, alih teknologi dankeahlian manajerial, serta lapangan kerja sementara bagi staf lokal.

Namun, dalam jangka panjang, diperlukan lapangan kerja serta kegiatanmenghasilkan pemasukan yang berkesinambungan, dan para pihak lokalyang berkepentingan dihadapkan kepada beberapa pertanyaan kritisseperti bagaimana merancang intervensi yang mempunyai pengaruhlangsung dalam arti menghasilkan investasi dan menciptakan peluang kerja,

4.2

4.2.1Apa yang harus

dipertimbangkan?

Page 144: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

130

sementara pada saat yang sama menargetkan investasi yang berkelanjutandan tujuan pembangunan dalam jangka lebih panjang.

Instrumen PEL dapat digunakan untuk mengemudikan arah antarapeningkatan aset dan sumber daya lokal dalam arti keterlibatan didalam proses rehabilitasi, dan penciptaan peluang bagi pertumbuhanyang besar dalam jangka panjang, khususnya dengan menarik investasiyang lebih besar dan dalam jangka yang lebih panjang ke dalamwilayah tersebut melalui promosi daerah, investasi asing langsung ataustrategi promosi pariwisata.

Merangsang pertumbuhan bisnis lokal

Di wilayah dimana kebutuhan dasar (seperti perumahan dan pasokanair) masih perlu dipenuhi bagi kelompok populasi tertentu dan dimanahanya ada sedikit peluang kerja skala besar, maka identifikasi kebutuhanyang tidak terpenuhi tersebut serta transformasinya ke dalam permintaanaktual, kemungkinan merupakan suatu sumber yang baru bagipertumbuhan UKM dan lapangan kerja.

Proyek-proyek infrastruktur dan pemeliharaan berbasis tenaga kerjamemanfaatkan secara optimal kontraktor lokal, layanan dan tenagakerja untuk menciptakan pekerjaan. Keterampilan yang diperoleh selamatahap konstruksi tetap berada di dalam komunitas lokal, dan bisa dibuattersedia bagi dan diterapkan pada pekerjaan pemeliharaan di laintempat. Manfaatnya dirasakan secara luas karena pendapatan yangdihasilkan melalui peluang kerja ditanamkan ke dalam konsumsi barangdi dalam ekonomi lokal.

Selanjutnya tantangan tambahan adalah memastikan bahwa proyekinfrastruktur juga memperoleh manfaat dari ekonomi informal – penjajakeliling, pedagang asongan, pedagang kios pasar loak, tukang yangtidak terdaftar dan pemberi pelayanan yang mengais mata pencahariansetiap hari.

Mempromosikan wilayah

Kota dan daerah yang digambarkan sebagai lingkungan yang menarikdan ramah – bisnis, kemungkinan dapat lebih menarik masuk danmerangsang investasi.

Suatu program pemasaran teritorial yang baik mengidentifikasi sumber-sumber yang tersedia dan menggambarkan peluang-peluang yang dapatditawarkan daerah tersebut kepada para investor potensial, terutamayang terkait dengan sumber daya alam dan kegiatan ekonomi. Itu jugamenghasilkan keuntungan yang mengalir dari kehadiran strategi PEL itusendiri, dengan komponen perencanaan partisipatif, bantuan logistikdan teknis, pelayanan kepada perusahaan lokal dan penekanan padahubungan dalam program investasi.

Page 145: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

131

Otoritas regional akan memiliki jumlah dana yang bervariasi yang dapatmereka gunakan untuk membuat strategi promosi. Sayangnya, kekuatanekonomi regional/lokal biasanya merupakan faktor penentu utama untukmenggunakan sumber yang tersedia, yang berarti bahwa wilayah yanglebih kuat mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk maju kedepan. Namun, dalam suatu situasi pasca krisis, perekonomian suatudaerah bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi daripemerintah pusat, dan ada ruang bagi perbaikan yang signifikan,tergantung pada tingkat interaksi/kemitraan dengan masyarakat bisnis.

Misalnya, bilamana suatu wilayah terkenal karena pengalaman ataukeunggulannya dalam pemasokan suatu produk tertentu, maka layakuntuk mempertemukan sekelompok produsen dengan pihak kelembagaanlokal yang terkait untuk membicarakan kemungkinan memperluas strategipromosi gabungan. Para produsen tersebut dapat menciptakan suatumerek regional dan bertindak sebagai duta untuk wilayah tersebut.

Merangsang investasi

Perusahaan lokal, nasional, dan internasional kemungkinan tidak akanmenanamkan investasi mereka di suatu daerah bilamana mereka merasabahwa kinerja perusahaan mereka akan terganggu, situasi belum stabilatau investasi mereka kemungkinan tidak dilindungi. Tetapi di daerah lokal,adalah penting bagi strategi PEL, sebagai “pengharmonisasipembangunan”, untuk tidakmendorong investor luar yanghanya tertarik pada bahanmentah atau tenaga kerja yangmurah, atau mereka yanghanya tertarik pada eksploitasiyang tidak terbatas terhadapdaerah yang belum dibuka,maupun mereka yang tidakakan menghasilkan nilaitambah bagi ekonomi lokalatau merusak lingkungan alam.

Cara yang sangat berhasiluntuk menarik perusahaanasing yang kemungkinanakan menciptakan nilaitambah bagi wilayahtersebut, adalah denganmembuat target yang spesifik,yakni sektor-sektor yangsedang bertumbuh.Kenyataannya, perusahaanasing yang “memburu” hibahinvestasi dan pembebasan

LPEL SEBAGAI SUATU “TEMPATLAYANAN SATU ATAP” BAGIPENARIKAN INVESTASI ASING:KASUS SLAVONIA BARAT, KROASIADi daerah pedesaan dan yang hancur karenaperang di Kroasia jarang tersedia lembagayang berperan untuk menarik investasi darinegara-negara asing atau bagian-bagian laindari negara tersebut. LPEL dari Slavonia Baratpada saat ini bertindak sebagai suatu “tempatlayanan satu atap” bagi informasi tentangpeluang investasi di wilayah tersebut. Iamemberikan informasi tentang pasar tenagakerja, keterampilan, infrastruktur, kemungkinanhubungan antara bisnis lokal dengan parainvestor asing atau nasional yang potensial.Karena banyak investor tertarik untuk lebihmengetahui tentang Slavonia Barat, maka LPELmengambil inisiatif untuk merancang suatu“pedoman investasi regional”, melaluikerjasama dengan Kementerian UKM danyayasan Soros. …penarikan adalah… yangmemper-timbangkan untuk mendirikan suatupabrik di wilayah tersebut atau yang mencarimitra dagang, secara teratur melakukanpendekatan dengan LPEL.

Davor Ilijasic, Direktur Eksekutif dari LPEL diSlavonia Barat.

Page 146: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

132

pajak kemungkinan lebih bebas bergerak daripada perusahaan yangdatang ke wilayah tersebut karena adanya manfaat lokal yang kualitatif.

Di samping investasi asing langsung penarikan sumber eksternal kedalam suatu wilayah dapat mencakup:

Bantuan politik, keuangan atau teknik dari pemerintah pusat; dan

Bantuan politik, keuangan atau teknik dari organisasi internasional,negara donor, LSM, dan sebagainya.

Promosi pariwisata

Begitu situasi telah stabil, maka menarik wisatawan ke daerah tersebutmerupakan suatu cara yang lain untuk “menyuntik” modal asing kedalam ekonomi lokal. Secara khusus hal ini adalah benar di daerah-daerah dimana konsumsi lokalnya rendah, sehingga mencegahpertumbuhan perusahaan lokal. Industri pariwisata dapat merangsangtidak hanya industri layanan itu sendiri, tetapi juga secara tidak langsungsektor-sektor lain seperti sektor pertukangan, industri makanan, pertanian,dan sebaginya.

Langkah 1: Diagnosa

Langkah pertama (periksa apakah hal ini telah dilakukan dengan satuatau lain bentuk) adalah bekerja dengan masyarakat miskin lokal untukmengidentifikasi potensi persaingan dari wilayah tersebut (misalnyainfrastruktur, kelompok pertumbuhan dan koridor). Hal ini dapat dilakukanbaik melalui suatu penilaian pasar dan kebutuhan, suatu analisis SWOT,atau studi kelayakan terhadap sumber daya utama daerah tersebut.

Hasil penelitian harus mampu mengungkapkan kekuatan regional sepertilokasi strategis, peluang bisnis yang tersedia, produk dan pasar setempat,kualitas hidup, tingkat ketrampilan dan pendidikan dari angkatan kerja,universitas, lembaga pendidikan dan pelatihan, akses ke para pembuatkebijakan pemerintah, investor dan pasar modal, tradisi dan kebudayaanmodal, sumber daya alam, dan penarikan pariwisata.

Di samping analisis umum (Bagian III), suatu diagnosa teritorial harusmemusatkan pada penarikan dan perangsangan investasi.

Lihat PERANGKAT 4.2.1 untuk penilaian pasar dan kebutuhan yangberkaitan dengan penarikan investasi.

Lihat PERANGKAT 4.2.2 untuk mendapatkan gagasan dari unsur-unsur yang digunakan di dalam suatu analisis SWOT yang berkaitandengan penarikan investasi.

4.2.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.2.1

Perangkat4.2.2

Page 147: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

133

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Berdasarkan hasil dari langkah 1, maka kegiatan menumbuhkankepekaan terutama akan menyangkut peningkatan kesadaran danpemberian nasehat kepada otoritas dan badan-badan lokal tentangstrategi yang paling sesuai untuk merangsang dan menarik investasi.Hal ini dapat mencakup:

Analisis dan komunikasi peluang dan keterbatasan kebijakan yangada;

Nasehat terhadap peningkatan strategi promosi regional yang sesuaidengan sasaran dan prioritas pembangunan yang baru;

Advokasi langsung atas nama UKM untuk memastikan bahwakepedulian masyarakat bisnis lokal tercermin di dalam prosespembuatan keputusan;

Pemberian pelatihan (sambil bekerja) kepada orang-orang penting(pembuat keputusan dan staf teknis) dalam perancangan strategipromosi maupun di bidang-bidang tematis yang diprioritaskan;

Membantu memperkuat hubungan antara prakarsa sektor swastadan program pembangunan publik;

Memberikan bantuan dalam pelembagaan instrumen koordinasi(diskusi meja bundar, dan sebagainya); dan

Mempertemukan para pihak yang bekepentingan dari berbagaiwilayah untuk melicinkan jalan bagi pembuatan kelembagaan formal.

Di sisi lain, kemungkinan ada saat-saat dimana perlu untuk hanya bekerjadengan para pelaku sektor swasta tentang peningkatan akses pasarmelalui promosi regional. Ini dapat berbentuk:

Menciptakan hubungan pasar melalui pekan raya perdagangan,eksibisi dan forum produk, perjalanan dan pertemuan pemasaran;

Bantuan untuk membuat merek regional dan strategi pemasaransekitar produk pertanian, kerajinan tangan, pariwisata, lokasi, dansebagainya untuk perdagangan domestik dan ekspor;

Bantuan kepada kelompok produsen lokal dalam membuat kerangkapemasaran bersama yang memusatkan pada sektor-sektor promosiinvestasi, promosi ekspor dan perdagangan, promosi pariwisata,peristiwa utama dan industri perfilman; dan

Memfasilitasi kontak antara perusahaan-perusahaan di dalam zonapemrosesan ekspor dan perusahaan usaha kecil menengah lokal.

Page 148: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

134

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Keterlibatan pihak swasta dalam dialog dengan badan-badanpemerintah, menghasilkan suatu kepercayaan yang lebih luas dan kuatterhadap potensi pembangunan wilayah. Manfaat strategi akan terlihatoleh para politikus dan mereka akan mengakui dan menyadari peranankhusus mereka di dalam proses.

Dapat dianggap perlu untuk melakukan pertemuan terus menerus tentangbagaimana secara berkesinambungan memperbaiki dan meningkatkanstrategi promosi teritorial. Peranan dari forum lokal adalah memeliharavisi yang lebih besar bagi masa depan ekonomi wilayah dan untukmendorong pemerintah, badan-badan dan sektor swasta bekerjabersama lebih erat dalam merealisasikan visi tersebut. Hal ini tergantungpada partisipasi dan konsultasi selama perencanaan dan pelaksanaansemua kegiatan. Sebagaimana setiap jenis intervensi PEL, maka tingkatkeberhasilannya pada akhirnya akan tergantung pada permintaan,kelayakan instrumen bagi lingkungan lokal serta tingkat kepemilikanpihak lokal lain.

Langkah 4: Merancang strategi PEL

Dilengkapi dengan informasi yang dikumpulkan selama langkah 1,maka ada kemungkinan untuk merancang suatu paket pelayanan yangdengan sangat baik disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Lihat PERANGKAT 4.2.3 di dalam latihan ini untuk elemen-elemenrencana kerja yang berkaitan dengan penarikan investasi.

Ada banyak cara yang berbeda untuk merangsang investasi danmenyampaikan pesan-pesan penting tentang wilayah tersebut danproduk-produk regional kepada para pemerhati yang lebih luas.Beberapa di antaranya termasuk:

Kampanye pemasaran teritorial;

Investasi asing langsung;

Pertunjukan perdagangan, pekan raya, pameran; dan

Study tour.

Berbagai kombinasi media dan alat digunakan, tergantung pada skaladan jangkauan strategi. Namun, ini bisa cukup mahal dan metodenyaharus proporsional dengan sasaran dan anggaran. Untuk radio, iklankoran dan internet biasanya harus mengeluarkan biaya, dan bisa diluar jangkauan perusahaan yang lebih kecil dan anggaran regional. Disini, peluang pemasaran kolektif dapat tersedia melalui lembagaperantara, dan hal ini akan memerlukan konsultasi dengan lembaga-lembaga di dalam wilayah tersebut. Juga terdapat kemungkinan untukmembentuk koperasi di antara para produsen untuk tujuan ini. Kadang-kadang, peristiwa khusus dan promosi seperti pekan raya perdagangan,

Perangkat4.2.3

Page 149: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

135

pertunjukan, ekshibisi dan misi, maupun lokakarya dan seminar ekspor,dapat juga disubsidi sepenuhnya atau sebagian oleh pemerintah daerah.

Pelaku yang paling sesuai untuk pemasaran teritorial adalah forum lokalatau badannya yang dilembagakan (yaitu LPEL). Forum tersebutmenyuarakan kepentingan pihak lokal yang terkait dan oleh karenanyabisa memutuskan apakah peluang investasi memberikan kontribusi padarencana pembangunan yang dibuat dengan bantuan badan tersebut,atau sesuai dengan strategi pembangunan ekonomi lokal (yaitu kebutuhanterhadap pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi, kesinambungansosial dan lingkungan, dan sebagainya).

Untuk daerah lokal adalah penting bagi badan tersebut, sebagai“pembuat harmonis pembangunan”, untuk menolak para investor luaryang hanya tertarik pada bahan mentah atau tenaga kerja murah,atau mereka yang hanya tertarik pada eksploitasi yang tidak terbatasterhadap wilayah yang belum dibuka, maupun mereka yang tidak akanmenghasilkan nilai tambah bagi ekonomi lokal dan akan merusaklingkungan alam.

4.2.3Siapa yang harus

melakukannya?

Page 150: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

136

Perangkat Panduan 4.2 –Merangsang dan Menarik Investasi

Perangkat 4.2.1 – Penilaian pasar dan kebutuhan berkaitan denganpenarikan investasi

ANALISIS TERHADAP SITUASI SAAT INI BERKAITAN DENGAN INVESTASIASING

Investasi langsung melalui perusahaan

- Perusahaan asing mana yang mempunyai keterkaitan dengan ekonomi regional?

- Apakah beberapa sektor lebih menarik bagi investasi asing dan mengapa?(angkatan kerja murah, keterampilan angkatan kerja, infrastruktur, hibah, insentif,pemotongan pajak)

- Berapa banyak pekerjaan yang bergantung pada investasi asing?

- Siapa yang menjadi penerima utama dan siapa yang paling sedikit memperolehmanfaat?

- Apakah ada kemunduran hubungan antara perusahaan asing dan UKM lokal?

- Melalui perantara/hubungan yang mana mereka melakukan investasi di wilayahtersebut?

- Pemerintah daerah

- Kamar Dagang lokal, asosiasi industri

- Lembaga atau organisasi nasional

Investasi langsung melalui pariwisata

- Apakah kepentingan pariwisata bagi ekonomi regional? Uraikan hubungandengan barang dan pelayanan lokal.

- Uraikan jenis pariwisata (pariwisata kota, pariwisata massal, pariwisata-agro,pariwisata petualangan, dan sebagainya)

- Tempat asal para turis? (negara asal, umur, dan sebagainya)

- Apa persoalan yang dihadapi industri pariwisata lokal? (sosial, lingkungan,dan sebagainya)

Page 151: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

137

Bagian 4

S W O T

Perangkat 4.2.2 – Elemen analisis SWOT yang berkaitan denganpenarikan investasi

ELEMEN ANALISIS SWOT YANG BERKAITAN DENGANPENARIKAN INVESTASI

Apakah yang merupakan masalah utama yang berkaitandengan kehadiran perusahaan dan turis asing?

Apa yang merupakan keuntungan dari kebijakan investasiasing saat ini?

Kebutuhan apa yang dicakup oleh perusahaan yang tertarik?

Bagaimana kehadiran para investor/turis dapatmeningkatkan lingkungan sosial ekonomi di dalam wilayahtersebut?

Faktor lokal apa yang selanjutnya paling mungkin menarikinvestasi/turis?

Bagaimana kita dapat mencapai sumber pemasukan barumelalui pariwisata atau perusahaan asing?

Perangkat 4.2.3 – Elemen rencana kerja yang berkaitan denganpenarikan investasi

ELEMEN RENCANA KERJA YANG BERKAITAN DENGANPENARIKAN INVESTASI

Pertemuan lokal dengan investor potensial

Brosur

Kunjungan belajar ke luar negeri

Publisitas melalui suatu situs lokal

Pedoman investasi

Pekan raya pariwisata dan perdagangan, misi perdagangan

Kampanye pemasaran yang disesuaikan untuk pelanggan tertentu(sektor khusus)

Lain-lain

Page 152: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

138

Jaringan dan lobi

Daerah-daerah pasca krisis secara khusus menderita karena jaringansosial, ekonomi dan politik yang rusak. Karena jaringan-jaringan tersebutvital untuk berfungsinya ekonomi lokal, salah satu tugas utama LPELadalah menjali jaringan strategis. Adalah penting untuk menyebutkanbahwa setiap kegiatan jaringan di dalam dan di luar wilayah harusberkaitan dengan strategi ekonomi lokal dan diikuti sasaranpembangunan yang disepakati.

Di bawah kita melihat beberapa cara dengan mana jaringanmemberikan kontribusi kepada proses pemulihan jangka panjang.

Jaringan untuk modal sosial dan daya saing

Akademi tertentu telah menggarisbawahi bahwa sebenarnya semuatingkah laku ekonomi melekat di dalam jaringan hubungan sosial. Ketikahubungan tersebut mempunyai keberlanjutan melewati masa yangpanjang, maka hubungan tersebut menjurus kepada kepercayaan dantimbal balik dalam tindakan. Inilah yang kita maksud dengan modalsosial. Dalam situasi pasca krisis, jaringan dapat membuat transaksiekonomi lebih efisien dengan memfasilitasi pertukaran informasi berhargamengenai produk dan pasar, mengurangi biaya kontrak dan menciptakansuatu lingkungan dalam mana ada suatu tingkat pengaturan-diri sendiriyang lebih besar. Oleh karenanya, memberikan kesempatan untukmemperkuat modal sosial melalui jaringan dapat memainkan suatuperanan yang kritis dalam menstabilisasi situasi dan merangsangkegiatan pasar.

Mengingat bahwa isolasi, kurangnya informasi dan kurangnya kontakdengan kecenderungan dan teknologi baru merupakan faktor-faktor yangmemberikan kontribusi kepada kemiskinan, maka potensi untuk membuathubungan yang lebih luas adalah sangat penting bagi suatu keberhasilanekonomi lokal agar secara cepat bisa pulih dari krisis. Perusahaan lokaldapat menerima manfaat dari informasi tentang kemitraan potensialdengan kontraktor luar negeri berskala besar, yang akan mampu untukmembagi keahlian dan teknologi mereka selama jangka waktu kontrak.

Pengaturan kerjasama yang tersusun, seperti jaringan kelompok,memberikan suatu forum untuk menyelesaikan isu-isu praktis sepertipelatihan, infrastruktur dan pengadaan, dan untuk menciptakankemitraan publik/swasta yang efektif. Melalui jaringan dengan berbagaibadan pembangunan, maka kelompok perusahaan lokal dapat jugamemperoleh manfaat aliran informasi yang diciptakan tentang prosedurtender (yang sering dirancang untuk perusahaan besar), kriteria seleksi,

4.34.3.1

Apa yang harusdipertimbangkan?

Page 153: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

139

biaya keuangan proyek yang sesungguhnya, risiko tersembunyi danhal-hal lain.

Jaringan untuk membangun konsensus dan mobilisasisumber daya sekitar sasaran pembangunan

Dalam situasi pasca krisis, banyak badan pembangunan nasional daninternasional, organisasi dan LSM datang ke tempat tersebut untukmelakukan berbagai jenis kegiatan, baik untuk jaminan makanan,penyediaan obat-obatan, membangun tempat bernaung, membangunkembali pasokan air dan pelayanan dasar. Mereka bisa mempunyaikepentingan yang bertentangan dan kepentingan sendiri, dan berbagaiprioritas dalam jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Padasaat yang sama otoritas nasional sering kelihatan tidak mengetahuidampak yang dimiliki berbagai pelaku, baik langsung atau tidaklangsung, tentang dibentuknya suatu lingkungan yang memungkinkanbagi pembangunan ekonomi.

Kurangnya strategi dan pertukaran informasi, dan jurang dalampengertian teknis di antara para pembuat kebijakan, badan donor,mitra masyarakat sipil dan masyarakat bisnis lokal, menjurus padapenggunaan sumber daya secara tidak efisien, dan menghambatperumusan strategi pembangunan ekonomi lokal yang dapat melayanikebutuhan wilayah secara lebih baik. Organisasi masyarakat sipil, LSMdan sektor swasta lokal memiliki suatu simpanan pengetahuan yangluas tentang jenis intervensi apa yang paling bisa berhasil untuk kelompokusia yang mana dan dengan susunan yang bagaimana, tetapi merekasering tidak diikutsertakan di dalam proses pembuatan keputusan.

Penggunaan sumber daya secara lebih efektif diperlukan di antaraberbagai pelaku pemerintah, non-pemerintah, badan pendanaan,masyarakat sipil dan sektor komersial, yang kegiatannya mempunyaisuatu dampak yang langsung atau tidak langsung terhadap pencapaiansasaran pembangunan di tingkat lokal. Hal ini membantu menghindariagenda-agenda yang tumpang tindih dan pendekatan ke intervensiyang “berjalan sendiri-sendiri”. Komunikasi dan proses menumbuhkankepekaan tentang kebutuhan terhadap suatu pendekatan yangmenyeluruh terhadap bantuan, dapat mengarah pada strategi bersamayang lebih efektif untuk transisi dari bantuan ke pembangunan.Sehubungan dengan mobilisasi sumber daya keuangan, mendapatdukungan para mitra pembangunan kelembagaan dan internasionaladalah penting pada saat melakukan lobi ke para pelaku perusahaandan sektor swasta berskala besar dan menarik investasi (lihatBab 4.2).

Oleh karenanya, jaringan adalah faktor kritis bagi pembentukan kerangkauntuk dialog dan pertukaran keahlian. Di negara-negara di mana prosesPEL telah diperkenalkan, peranan forum lokal/regional atau LPEL adalahuntuk memulai “menghubungkan titik-titik”. Disebabkan oleh statushukumnya, LPEL mampu melakukan negosiasi dengan para mitrakelembagaan dan pembangunan dalam menciptakan hubungan yang

Page 154: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

140

kuat di tingkat lokal dan memperkuat kontak dengan badan-badanyang sama di wilayah dan negara lain. LPEL tidak hanya memainkanperanan utama yang berkaitan dengan perantara keuangan dan/ataudana di wilayah tersebut, tetapi juga merupakan pelaku utama dalammenarik dan mengelola dana yang datang dari sumber luar sepertiLSM, organisasi internasional dan donor lain.

Langkah 1: Diagnosa

Forum lokal/LPEL harus mengidentifikasi bidang-bidang prioritas di manakerja jaringan dapat memfasilitasi pelaksanaan dari strategi PEL.

Forum lokal/LPEL kemudian harus menggunakan peta kelembagaanuntuk mengidentifikasi hubungan dan jaringan yang ada di tingkatlokal, nasional atau internasional. Secara khusus harus diberikanperhatian kepada jaringan yang kuat sebelum krisis dan yang bisamenjadi poros bagi strategi pemulihan paska-krisis.

Ini bisa mencakup:

Jaringan di sektor swasta;

Jaringan dengan mitra bisnis di berbagai wilayah atau negara,sektor, dan sebagainya;

Jaringan dengan investor asing;

Jaringan di sektor publik/non-keuntungan (non-profit);

Jaringan antar lembaga, asosiasi, LSM lokal di daerah yang terkenakrisis;

Jaringan dengan lembaga, kementerian, yayasan nasional, dansebagainya;

Jaringan dengan donor, pemerintah, yayasan internasional, dansebagainya.

Lihat PERANGKAT 4.3.1 untuk penilaian pasar dan kebutuhanberkaitan dengan jaringan dan lobi.

Lihat PERANGKAT 4.3.2 untuk elemen-elemen analisis SWOT berkaitandengan jaringan dan lobi.

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Hasil dari latihan diagnosa teritorial dan proses pemekaan kelembagaanharus digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan merangsang diskusitentang bagaimana berbagai pihak yang terkait dapat mencapaisasaran pembangunan mereka melalui kegiatan jaringan di bidangyang mana dan pada tingkat apa dari pembuatan keputusan.

4.3.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.3.1

Perangkat4.3.2

Page 155: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

141

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Jaringan adalah suatu isu yang menyentuh semua pihak lokal yangterkait. Setiap orang akan mendapatkan manfaat dari suatu strategijaringan di semua tingkat. Forum lokal akan membantu untuk menemukanjaringan yang ada dan secara otomatis akan memelihara penguatandan pembentukan jaringan yang baru.

Langkah 4: Memfasilitasi strategi PEL

Langkah pertama adalah analisis data yang dikumpulkan sebelumnyadalam langkah 1. Forum lokal akan melaksanakan latihan ini agardapat menemukan bagaimana berbagai kegiatan jaringan dapatmemfasilitasi strategi umum PEL.

Tergantung pada hasil dari penilaian pasar dan kebutuhan serta analisisSWOT, maka proses jaringan strategis dapat mencakup kegiatan berikut:

Membangun dan membangun kembali interaksi dan hubunganantara para pihak lokal terkait yang paling penting. Fungsi jaringanini dicapai melalui pembentukan suatu forum lokal (lihat Bagian III).Hasil langsung dari fungsi ini adalah dialog sosial yang akanmemelihara interaksi sosial dan pembangunan konsensus, mengurangikonflik sosial dan politik, dan mengarah kepada kemitraan publik/swasta yang lebih luas;

Melakukan lobi ke kementerian nasional yang berurusan dengankepentingan sosial, ekonomi, dan politik dari wilayah tersebut (yaitutenaga kerja, ekonomi, urusan luar negeri, pendidikan, kesehatan,dan sebagainya) agar dapat memperoleh bantuan dan dana bagirekonstruksi wilayah tersebut;

Melakukan lobi ke organisasi internasional, LSM dan donor lain agardapat memperoleh dana tambahan bagi program bantuan nasional.Forum akan bertindak sebagai “suara” yang resmi dan unik bagikepentingan sosial ekonomi dari para pihak lokal yang terkait;

Melakukan lobi untuk bantuan teknis di tingkat nasional daninternasional;

Bertindak sebagai titik kontak utama bagi para donor potensial,investor swasta dan mitra komersial lainnya;

Mewakili wilayah tersebut di konferensi, diskusi, pekan rayaperdagangan, dan sebagainya;

Berpartisipasi di dalam jaringan LPEL internasional atau regionalyang ada, seperti ILS-LEDA6, EURADA7 atau DELNET8.

6 International Liaison Service for Local Economic Development Agencies (www.ilsleda.com).

7 European Association for Development Agencies (www.eurada.org).

8 DELNET adalah suatu Program Pusat Pelatihan Internasional dari ILO, Turin, untuk membantupembangunan lokal (www.itcilo.it/delnet).

Page 156: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

142

Lihat PERANGKAT 3.4.2 di dalam “Merancang suatu strategi PEL”untuk bagan rencana kerja.

Lihat PERANGKAT 4.3.3 untuk elemen rencana kerja berkaitan denganjaringan dan lobi.

Para wakil di forum lokal atau LPEL di wilayah-wilayah di mana tidakada lembaga perwakilan akan diharapkan untuk memimpin dalamjaringan dan lobi.

LPEL harus menarik semua kontak dan alat yang ada untuk melaksanakanfungsinya.

Lihat PERANGKAT 4.3.4 untuk mengakses jaringan LPEL yang ada,seperti ILS-LEDA, EURADA dan DELNET.

Suatu instrumen tambahan yang tersedia bagi jaringan LPEL adalahEuropean Association of Development Agencies (EURADA). Asosiasi inimemainkan peranan yang penting dalam menciptakan hubungandengan program-program EU, pertukaran pengalaman dan peluangpasar antara badan-badan pembangunan regional di Eropa Barat,Tengah dan Timur, jaringan trans-atlantic dan kerjasama utara-selatan.

ILS-LEDA telah membuat program kembar untuk mendanai studi kelayakanbagi proyek-proyek yang disepakati oleh kedua mitra dan yang harusmerupakan fondasi bagi suatu hubungan yang terus menerus. Manfaatdari program kembar sangat banyak. Pertama, ada perencanaan danpelaksanaan dari prakarsa praktis yang akan dilaksanakan bersamaoleh kedua pihak. Kedua, badan-badan di negara-negara industri dapatmembantu menjamin pendanaan baru untuk membangun proyek,mengembangkannya dan meningkatkan pengaruhnya. Pertukaran inidapat memungkinkan terbentuknya usaha patungan yang dapatmemenuhi syarat bagi pendanaan berlimpah yang dialokasikan untuktujuan khusus ini oleh negara-negara industri. Ketiga, kedua badan,yang biasanya beroperasi di wilayah-wilayah yang agak berbeda, dapattumbuh bersama dalam proses pertukaran horizontal, dan belajar darimasing-masing pengalaman dan kapasitas.

4.3.3Siapa yang harus

melakukan?

Perangkat3.4.2

Perangkat4.3.3

Perangkat3.4.3

Page 157: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

143

Bagian 4Perangkat Panduan 4.3 – Jaringan dan lobi

Perangkat 4.3.1 – Penilaian pasar dan kebutuhan yang berkaitan denganjaringan dan lobi

ANALISIS TERHADAP SITUASI SAAT INI

Mengidentifikasi pelaku dan lembaga utama di dalam jaringan lokal/regional

Mengidentifikasi lembaga dan organisasi yang memberikan bantuan keuangankepada wilayah tersebut (kementerian dan badan pemerintah, organisasiinternasional, LSM, dan sebagainya)

Mengidentifikasi pasokan dari kontribusi keuangan swasta: sumber investasiasing langsung apa yang diinvestasikan di wilayah tersebut oleh para pelakuswasta nasional dan internasional?

Apa yang merupakan latar belakang hukum dan peraturan bagi penerimaandan pengelolaan sumber-sumber luar oleh lembaga dan organisasi lokal?

Mengidentifikasi lembaga dan organisasi yang memberikan bantuan komersialkepada wilayah tersebut (LSM, organisasi internasional, dana, dan sebagainya)Di sektor/daerah mana terdapat paling banyak jaringan?

Sektor mana yang sangat kurang dilayani oleh jaringan?

Analisis jaringan politik

Analisis jaringan kelembagaan

Jaringan informal

Pengaruh apa yang dimilikinya terhadap ekonomi lokal?

Lain-lain

Page 158: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

144

Perangkat 4.3.2 – Elemen analisis SWOT yang berkaitan dengan jaringandan lobi

S W O T

Jaringan (politik, komersial, kelembagaan, dansebagainya) di tingkat lokal

Jaringan di tingkat nasionalJaringan di tingkatinternasional

Penggunaan jaringan agar dapat menambah sumber-sumber keuangan

Penggunaan jaringan agar dapat menekankan kehadiranpolitik

Penggunaan jaringan agar dapat memelihara inovasiteknologi

Penggunaan jaringan agar dapat memelihara pelatihandan pertukaran pengetahuan

Penggunaan jaringan agar dapat memelihara pemasaranteritorial

Lain-lain

ELEMEN ANALISIS SWOT (JARINGAN DAN LOBI)

Page 159: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

145

Bagian 4Perangkat 4.3.3 – Elemen rencana kerja yang berkaitan dengan jaringan

dan lobi

ELEMEN RENCANA KERJA YANG BERKAITAN DENGAN JARINGAN DANLOBI

Membangun dan membangun kembali interaksi dan hubungan antara parapihak lokal terkait yang paling penting

Membuat hubungan dengan kementerian nasional (yaitu tenaga kerja,ekonomi, urusan luar negeri, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya) denganmelibatkan mereka dalam perancangan dari strategi PEL

Membuat hubungan dengan organisasi internasional dan LSM agar dapatmenciptakan sinergi dan kemitraan bagi proyek

Melakukan lobi untuk bantuan teknis di tingkat nasional dan internasional.

Bertindak sebagai titik kontak utama di wilayah tersebut bagi para donorpotensial, investor swasta dan mitra komersial lainnya

Mewakili wilayah tersebut pada konferensi, diskusi, pekan raya perdagangan,dan sebagainya

Berpartisipasi di dalam jaringan LPEL internasional atau regional, seperti ILS-LEDA, EURADA atau DELNET

Menganalisis bagaimana bisa mendapatkan akses yang lebih baik ke sumber-sumber keuangan/sumbangan luar

Lain-lain

Perangkat 4.3.4 – Referensi internet bagi jaringan PEL/LPEL

LEMBAGA REFERENSI INTERNET

PEL Programme – International Labour www.ilo.org/employment/ledOrganization

DELNET www.itcilo.it/delnet

ILS-ADEL www.ils-leda.com

EURADA www.eurada.org

Page 160: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

111

PE

L da

lam

Aks

i

Dia

gnos

aTe

ritor

ial

1Pr

oses

Men

umbu

hkan

Kepe

kaan

2M

empr

omos

i-ka

n fo

rum

3M

enyu

sun

strat

egi P

EL4

Men

gkoo

rdin

irst

rukt

urpe

laks

anaa

n5

Tind

akan

6

Laya

nan

Usa

ha

Keua

ngan

(mik

ro)

Lingk

unga

n

Pela

tihan

Pere

ncan

aan

Kelo

mpo

k re

ntan

Men

arik

Inve

stasi

Lain

-lain

Page 161: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

112

PEL DALAMAKSITinjauan

Ilustrasi di atas memperagakan suatu proses PEL yang khas sebagaisuatu urutan langkah (dari bawah ke atas) dan di dalam urutan waktu(dari kiri ke kanan). Grafik tersebut mencerminkan langkah-langkah yangsama, sebagaimana digambarkan di dalam Bagian III, tetapimemasukkan dua sendi dasar yang harus dipertimbangkan saatmembicarakan proses PEL.

Intervensi jangka pendek versus kebijakan jangkapanjang: Untuk alasan-alasan politik dan motivasi yang nyata, maka

Melaksanakan kebijakan PEL

Proyek/Produk PEL

Koordinasi/pembuatan struktur pelaksana

Koordinasi/pembuatan struktur pelaksana

Kebijakan jangkapendek

PemekaanDam

pak

cepa

t

Daya

taha

n

6

5

4

3

2

1

Tahap

Waktu

Kebijakan jangkapanjang

Strategi daribawah ke atas

Mempromosikansuatu forum lokal

Page 162: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

113

proyek-proyek PEL di daerah pasca krisis tidak dapat hanyamemusatkan pada kebutuhan jangka panjang dari suatu wilayah,seperti kekurangan air minum, infrastruktur perumahan yang hancur,jaringan jalan yang rusak, tidak tersedianya kredit, dan sebagainya.Proses menganalisis wilayah, menumbuhkan kepekaan,mempromosikan forum lokal dan merancang strategi PEL, menjaminkesinambungan, tetapi semua itu bisa membutuhkan waktu yanglama. Strategi PEL harus juga membuat kelonggaran bagi responscepat terhadap kebutuhan segera, sambil mendorong dialog sosial,partisipasi dan kerjasama. Langkah-langkah berdampak cepatkemungkinan malah bermanfaat bagi proses menumbuhkankepekaan, karena merancang dan melaksanakan langkah kolektifseperti pembuatan keputusan bersama, koordinasi dan pembagiantanggung jawab. Langkah-langkah berdampak cepat harusdiperbaiki dan disesuaikan selama perancangan strategi PEL jangkapanjang.

Proses PEL versus kebijakan/produk PEL: Kotak-kotak biru didalam grafik merupakan langkah-langkah dasar proses PEL. Kotak-kotak jingga adalah kebijakan dan produk PEL yang merupakanhasil dari proses.

Sebagaimana dijelaskan dalam Bagian III, tujuan utama selamapelaksanaan kebijakan dan produk PEL haruslah menggunakan,mempromosikan, dan memperkuat struktur-struktur pelaksana lokal yangada. Misalnya, lembaga, kamar dagang atau universitas setempat,harus selalu melakukan kegiatan pelatihan. Hal ini juga berlaku bagipemberian layanan bisnis oleh lembaga pengembangan usaha yangada, dan pemberian layanan keuangan oleh bank lokal atau lembagakeuangan lokal lain. Struktur pelaksana lain bisa termasuk pusat bisnisdan inovasi, inkubator usaha, badan pembangunan regional, badanpembangunan ekonomi lokal, dan sebagainya. Namun, jika tidak adastruktur pelaksana lokal yang sesuai, maka struktur-struktur alternatif harusdirancang.

Selain struktur pelaksana, strategi PEL juga membuat perkiraan perumusankebijakan PEL dan pembuatan alat dan proyek PEL (lihat tabel). Materistrategi akan berbeda untuk setiap wilayah spesifik, tergantung padahasil analisis teritorial dan diskusi di antara pihak yang yangberkepentingan di tingkat lokal. Kebijakan, alat dan proyek yang palingumum digunakan, dan struktur-struktur pelaksananya yang sesuai,termasuk yang berikut:

Page 163: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

114

Kebijakan/proyek PEL

Keuangan

Jasa LayananPengembanganUsaha

Pelatihan

Investasi danperencanaaninfrastruktur

Menarik investasi

Jaringan

Koordinasigeografis sumberdaya lokal

Koordinasifungsionalsumber dayalokal

Perangkat PEL

Program kreditDana penjaminanDana bergulirPerusahaan patunganKredit khusus untuk kaummuda dan perempuan

Penelitian pasarMendirikan usahaBank dataInkubator usahaKonsultasiPromosi eksporDukungan kelompok

Kursus manajemenKunjungan belajarKursus pembelajaran jarakjauhKursus khusus untukperempuan, mantanpejuang, pengungsi, dsb.

Rencana pembangunanlokalRencana lingkungan

Pemasaran daerah

Lobi dengan pemerintahpusat, organisasiinternasional, LSM, investorinternasional, BadanPembangunan EkonomiLokal dan jaringan PEL, dsb.

Orientasi dan re-orientasidari investasi padawilayah, strategipengelompokan

Penyerahan fungsipembangunan kepadapihak terkait yang palingsesuai

Struktur pelaksanaanyang ada

Bank lokalLembaga keuangan-mikroPerantara keuanganBank pembangunanLain-lain

Kamar DagangPemerintah daerahPenyedia layanan swastaUniversitasLembaga penelitianInkubator usahaLain-lain

Lembaga penelitianSekolah swasta/umumUniversitasKamar DagangPemberi pelayanan usahaLain-lain

Pemerintah daerahLSMLembaga penelitianLain-lain

Pemerintah daerahBadan pemasaran swastaKamar DagangLain-lain

Pemerintah daerahKamar DagangBadan pembangunanlokal/ regionalLain-lain

Pemerintah daerahKamar DagangBadan pembangunanlokal/ regionalLain-lain

Pemerintah daerahKamar DagangBadan pembangunanlokal/ regionalLain-lain

Aksi-aksi PEL (kebijakan dan produk) akan dijelaskan secara lebih seksama di dalam bagian ini

Stra

tegi PEL

Ren

cana A

ksi P

EL

Page 164: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

115

Usaha Pendukung

Untuk menstabilkan perekonomian dan memulai pertumbuhan dalamsituasi pasca krisis, diperlukan intervensi untuk memperbaiki stabilitasdan keamanan politik, maupun fungsi-fungsi ekonomi dan keuanganyang kritis. Pada tingkat nasional, fokusnya hampir selalu denganmemperkuat fungsi-fungsi dasar pemerintahan, kerangka peraturan danhukum, maupun intervensi yang ditargetkan untuk memperbaiki ikliminvestasi yang sehat. Namun, dalam bab ini kita akan memusatkanperhatian pada cara-cara praktis untuk memberikan dukungan padatingkat lokal agar masyarakat dapat cepat tanggap terhadap perlunyamenghasilkan pendapatan dan penghasilan.

Kontribusi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terhadap prosespemulihan

Kini makin diakui bahwa UKM merupakan suatu faktor utama dalampembangunan ekonomi lokal dan regional, dengan suatu perananstrategis dalam menghidupkan kembali pasar lokal —di manaperusahaan-perusahaan besar milik negara atau industri-industri yangbersifat monopolistik telah menjadikan pasar-pasar tadi mengecil bahkansebagian tutup. Dalam situasi pasca krisis, di mana masyarakat mungkintelah menghadapi kesulitan dalam merangsang kegiatan ekonomi barusebelum krisis dimulai, maka UKM kini dapat merupakan kunci menujuprospek pemulihan ekonomi jangka panjang.

Usaha kecil dan menengah, yang melekat di dalam ekonomi lokal,merupakan pelaku yang dinamis, karena dengan mudah dan cepatmenyesuaikan diri dengan sinyal-sinyal pasar yang baru dan mempunyaispotensi pertumbuhan yang sangat besar. Perusahaan lokal biasanyasangat terintegrasi ke dalam jaringan pasokan dan distribusi lokal,dengan banyak hubungan ke depan dan ke belakang di dalam wilayahmereka (bandingkan dengan Bab 4.2)

Namun, selama lima tahun pertama keberadaannya, UKM menghadapikesulitan yang luar biasa. Malah di negara-negara industri, banyakUKM yang memiliki masalah untuk tetap bertahan hidup. “Angkakematian” mereka selama tahun-tahun pertama kegiatan bisnis rata-rata 70 persen. Hal ini sering tergantung pada suatu gagasan terencanayang dianggap “sakit” atau tergesa-gesa, atau pada kredit macet dansuku bunga yang tinggi. Tetapi hal tersebut bisa juga bergantung padamasalah yang sangat biasa, yang oleh pengusaha kecil sendiri tidakdapat diselesaikan. Kekurangan infrastruktur dasar, ketidakpastian,meningkatnya persaingan, perubahan pemasok atau pasar secara tiba-tiba dan kekurangan keuangan secara terus menerus, hanyalahbeberapa dari kesulitan utama yang dihadapi perusahaan kecil.

4.14.1.1

Apa yang harusdipertimbangkan?

Page 165: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

116

Para pengusaha memerlukan bantuan sepanjang siklus gagasan usaha,mulai dari konsepsi awal sampai pada pembuatan produk dan perluasanpasar. Dalam keadaan normal, layanan pengembangan usaha (LPU)biasanya diminta oleh perusahaan-perusahaan untuk menemukan caramengatasi kesulitan di dalam lingkungan ekonomi dan produktif. LPUadalah pelayanan non-keuangan yang ditujukan untuk memperbaikikinerja usaha kecil, menengah dan mikro (misalnya pelatihan bisnis,konseling, layanan pemberian nasehat, konsultasi, penilaian pasar,promosi hubungan bisnis, bantuan dalam pembangunan dan alihteknologi). Ada bukti bahwa bantuan yang dirancang sesuai kebutuhanperusahaan adalah yang paling efektif, tetapi yang paling mendasaradalah bahwa bantuan tersebut harus sejalan dengan strategi regionalbersama dan tidak mengurangi usaha yang lebih luas untukmempromosikan praktik bisnis yang lebih sosial dan ramah lingkungan.

Dalam situasi pasca krisis, jenis-jenis LPU yang dibutuhkan adalah sama,tetapi harus juga dilihat dari dimensi yang lebih luas mengenai dampakrekonstruksi dan rehabilitasi terhadap pembangunan lokal. Dalam masapemulihan cepat, pemerintah lokal dan masyarakat memerlukan agarproduk-produk dan pelayanan tertentu tersedia untuk membangunkembali jalan, rumah, sekolah, rumah ibadah, dan sebagainya, danuntuk memberikan pangan, sandang dan kebutuhan lainnya. Dalambanyak hal, respons awal sangat melimpah untuk memasok kebutuhan-kebutuhan tersebut melalui kontrak dengan perusahaan nasional atauinternasional yang lebih besar. Namun, dimulainya kembali kegiatanekonomi lokal dapat memberikan dorongan yang besar melalui intervensiuntuk mendukung dimasukkannya bisnis lokal ke dalam tender bagikontrak-kontrak pekerjaan umum.

Pada skala yang lebih kecil, banyak keluarga dan individu mulai terlibatdalam kegiatan ekonomi yang memberikan respons terhadap kebutuhansegera setiap hari dan dirancang untuk memaksimalkan peluang untukmenghasilkan pemasukan mereka sendiri. Para pengusaha mikro tersebutdapat juga memperoleh manfaat dari paket-paket bantuan bisnis.

Namun, begitu stabilitas politik dan ekonomi telah tercapai, suatu caraharus ditemukan untuk menstabilkan perekonomian lokal melalui layananbantuan yang lebih dilembagakan. Kegiatan tersebut dapat bersifatformal yang diberikan melalui otoritas pemerintah daerah dandepartemen, atau melalui badan pendanaan, LSM, dan yayasan swasta.

Apapun cara atau mekanismenya, tujuan kegiatan pemberian bantuanusaha dalam situasi pasca krisis haruslah untuk memperkuat sektor UKMlokal, yang pada gilirannya, dapat memicu proses penciptaan lapangankerja dan, bila dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat mempunyaimanfaat sosial dan lingkungan yang lebih luas bagi masyarakat. Lagipula,investasi domestik skala besar, dan pada saatnya investasi asing, akanlebih mungkin kembali ke daerah-daerah yang terkena krisis, yang telahmemperlihatkan kemampuan untuk menstabilkan dan mendukung rantaipasokan dan permintaan lokal yang sedang berkembang.

Page 166: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

117

Jenis layanan pengembangan usaha apa yang dibutuhkan?

Beberapa dari alat pendukung bisnis utama termasuk yang berikut :

Pemberian informasi

Sebagian besar manajerUKM terlalu sibuk denganmasalah bisnis setiap hariuntuk berinvestasi dalampenelitian pasar dan latihanpengumpulan informasitentang teknologi ataupemasok baru. Kurangnyainformasi juga merupakansalah satu masalah palingumum dari para manajerperusahaan kecil dalamsituasi pasca krisis.Kemungkinan besarpengusaha tidak tahubagaimana mulai mencarijenis informasi tertentu, atautidak mampu menggunakanatau menangani informasiyang tersedia dalam jumlahbesar. Jaringan usaha daninformasi yang runtuhmemerlukan waktu dantenaga untuk dibangunkembali, dan mereka untukmengurangi dampak krisis.

Sebagai konsekuensinya, layanan informasi yang meliputi pengumpulan,pemrosesan dan penyebaran data ke perusahaan baru dan ke bisnis yangsudah stabil merupakan suatu elemen kritis dari pelayanan yang ditawarkankepada pemberi layanan pengembangan usaha. Informasi dapat mencakuppasar, teknologi, sumber dan aset daerah, undang-undang dan peraturan,maupun kecenderungan dan tingkah laku pelanggan.

Nasehat praktis tentang kegiatan pemulihan segera

Kebanyakan perusahaan, kecil dan besar, secara terus menerus mencaripeluang untuk menghemat uang. Kadang-kadang hanya denganmemberikan informasi tentang peluang menghemat biaya, maka hal tersebutkemungkinan bisa menjadi suatu katalisator untuk perubahan. Suatu caraefektif untuk membantu UKM dan pengusaha potensial adalah denganmemberikan nasehat tentang bagaimana mengatur manusia dan sumberdaya produktif secara lebih efektif, menciptakan bentuk-betuk usaha yang

PEMBERIAN INFORMASI KEPADAPENGUSAHA: KASUS MOZAMBIKPenyusunan suatu bank data Informasi Usahadi ADEM adalah suatu kegiatan pendukunglanjutan dalam rangka prakarsa PEL.Pengumpulan dan pemberian informasi tentangberbagai pasar, produsen dan pembeli akanmenjadi salah satu pelayanan pokok yangdiberikan ADEM dan ini juga akanmemfasilitasi pembuatan kontrak antaraprodusen dan pelanggan. Saat ini, jenis datayang paling sering diminta termasuk:- Alamat rinci dari perusahaan, lembaga

usaha, atau kantor pemerintahan;- Informasi tentang produk, pemasok atau

pasar potensial;- Sumber pendanaan (jenis kredit, program

bantuan, dokumen atau prosedur bank);- Peristiwa dagang (pekan raya, ekshibisi atau

pertukaran komoditas);- Informasi tentang tarif bea cukai, konsesi,

pembebasan atau kuota;-Informasi terbaru tentang peraturan hukumdan perpajakan;

- Proyek-proyek PEL yang disalurkan.

Di masa datang, ADEM harus melihatkemungkinan untuk mendirikan suatu bankdata tentang peluang investasi dan pelatihan(setempat dan di wilayah), jenis kredit khususdan bantuan teknis khusus.

Van Boekel, Geert and Van LogtestijnMarjon, Menerapkan pendekatan PELterpadu: kasus Mozambik, studi kasus PEL,ILO, Jenewa, 2002.

Page 167: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

118

mandiri, misalnya melalui koperasi pertanian dan manufaktur yangmenciptakan sistem pasokan, kredit, dan pemasaran bersama. Bentuk-bentuk kerjasama tradisional dapat didukung selama masa-masa awalpemulihan, seperti sistem pembagian kerja (misalnya saat panen),pengaturan irigasi/ pembagian air, simpanan berputar dan kelompokpinjaman, dan sebagainya. Bantuan dapat juga diberikan untukmembantu masyarakat bisnis lokal untuk membentuk infrastruktur yangpraktis dan berkelanjutan, yang memungkinkan mereka meningkatkanhubungan ke pasar dan memperluas peluang bisnis mereka.

Di suatu daerah yang terkena krisis, bisa ada kemungkinan konkrituntuk:

saling berbagi akses ke lokasi dan utilitas;

membuat atau memperbaiki tempat penyimpanan bersama ataufasilitas pemrosesan untuk pemakaian atau produk;

saling berbagi peralatan pemuatan;

memperbaiki pengaturan ruang produksi fisik;

saling berbagi biaya pengangkutan ke pasar-pasar yang lebih luas;

memperoleh akses ke pelayanan pemasaran dan membuat strategipromosi;

memperoleh akses ke teknologi baru; dan

meningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis para pengusahatentang strategi pertumbuhan bisnis.

Bidang yang lain adalah mengenai akses ke teknologi berbiaya-rendah.Suatu proses pembangunan berkelanjutan tidak akan terjadi kecualiwilayah yang terkena krisis mampu berpartisipasi dalam kemajuan yangdimungkinkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi, yang telah menjadikarakteristik ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Teknologiyang sesuai harus digunakan dan dibagi, tidak hanya untukmeningkatkan pertumbuhan, tetapi juga untuk pengelolaan lingkungandan pengentasan kemiskinan. Dalam hal bencana lingkungan, tindakan-tindakan perusahaan mungkin telah memberikan kontribusi terhadapsituasi saat ini. Oleh karenanya, adalah penting bahwa teknologi yangdapat menciptakan kerusakan lebih lanjut terhadap daerah sekitar tidakdigunakan (lihat Bab 4.4).

Mendapatkan informasi tentang apakah dukungan terhadap salah satukemungkinan di atas tersedia baik melalui anggaran pemerintah ataulembaga pendanaan akan membutuhkan waktu untuk dibelanjakan padariset dan diskusi dengan departemen perusahaan dan Kamar Daganglokal. Namun, melalui forum lokal atau LPEL, hal ini juga memberikansuatu peluang untuk membawa para pelaku lokal berdiskusi tentangbagaimana perusahaan yang terkait dengan kegiatan yang sama ataukegiatan yang saling melengkapi bisa mengurangi biaya mereka melaluihubungan yang lebih dekat. Bilamana perusahaan lokal secara sukarelabisa saling bekerjasama satu sama lain, maka hal ini pada gilirannya

Page 168: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

119

meningkatkan persediaan modal sosial, karena meningkatkan salingpercaya dan tindakan timbal balik. (lihat Bab 4.3)

Kenyataannya, peranan hubungan bisnis dalam memperbaiki kinerjaperusahaan dan menciptakan keuntungan regional yang kompetitif, saatini telah diakui. Mekanisme untuk menfasilitasi kerjasama antarperusahaan saat ini telah diterima sebagai suatu alat yang vital dalambanyak perekonomian yang berhasil.

Mempermudah akses ke kredit

Pentingnya memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan barudan UKM tidak perlu terlalu ditekankan. Kesulitan dalam memperolehkredit dapat mencegah usaha kecil menengah melakukan investasipenting dalam memperbaiki metode produksi dan memperluas pasar,atau dalam mengajukan penawaran untuk terlibat dalam kontrak-kontrakinfrastruktur lokal.

Bahkan di negara-negara berkembang, usaha patungan baru dan UKMsering menghadapi hambatan yang besar dalam memperoleh kreditbagi proyek mereka. Di daerah-daerah krisis, di mana pasar keuangantradisional bisa sepenuhnya tutup (kalaupun tidak untuk sementara),masalah ini meningkat. Masalah utama termasuk informasi (transparansi)yang tidak cukup tentang intervensi keuangan untuk membantu selamaproses pemulihan, kurang banyaknya lembaga dan produk-produkkeuangan yang tidak cukup yang ditawarkan oleh lembaga-lembagakredit dan lembaga-lembaga mikro-keuangan.

Dalam keadaan ini peranan dari LPU adalah memastikan bahwa semuapengusaha, usahawan dan pengusaha mikro yang tertarik mengetahuiapa yang tersedia di pasar keuangan lokal (baik formal atau informal),dan untuk bertindak sebagai suatu perantara bagi layanan-layanantersebut (lihat Bab 4.6).

Menuju rangsangan munculnya budaya kewirausahaans

Ini kemungkinan merupakan tugas yang paling sulit karena menyangkutsikap terhadap risiko, keterampilan berorganisasi, kreativitas, prakarsadan pelatihan, dan sebagainya. Kemampuan tersebut tidak dapat langsungditularkan, dan dalam banyak hal sikap atau semangat kewirausahaanditularkan dari satu generasi ke generasi yang lain di dalam perusahaankeluarga yang sama atau dari bos ke pegawai. Elemen-elemen tersebutjuga tergantung pada suatu lingkup yang sangat luas dari faktor-faktorkelembagaan, sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Namun demikian, beberapa alat yang lengkap untuk merangsang kegiatankewirausahaan masih dapat disusun dengan bekerja di lingkungan sosialekonomi dan kelembagaan yang lebih luas, agar dapat membuatnya lebih

Page 169: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

120

kondusif bagi kegiatan produktif (lihat juga Bab 4.8), dan khususpelatihan manajemen serta informasi yang lebih baik bagi perusahaanbaru dapat memfasilitasi langkah-langkah pertama dalam menciptakansuatu kegiatan usaha.

Kegiatan tersebut cenderung untuk memusatkan pada peningkatan:

Kapasitas untuk mengambil prakarsa;

Bakat kreativitas;

Kesediaan mengambil risiko;

Bakat untuk bertahan dalam ketidakpastian; dan

Kemampuan membuat keputusan.

Peranan LPEL

Menghidupkan kembali atau meremajakan kembali suatu lingkungansosial ekonomi dan kelembagaan lokal, mencakup seluruh susunanlangkah-langkah yang dapat merangsang partisipasi, interaksi dankerjasama antar pelaku dan lembaga lokal. Langkah-langkah tersebuttermasuk tidak hanya bantuan kepada UKM yang ada dan usahapatungan baru, sebagaimana dijelaskan dalam Bab ini, tetapi dapatjuga mencakup kegiatan yang membantu pelatihan, akses ke keuangan,investasi infrastruktur, penarikan modal asing langsung dan sebagainya,sebagaimana akan dijelaskan di dalam bab-bab berikut.

Di negara-negara yang telah mengalami krisis, LPEL dapat secara potensialmemainkan peranan penting dalam memicu hubungan antar perusahaandi antara perusahaan lokal, mengidentifikasi sumber bantuan bisnis ditingkat nasional dan internasional, melakukan lobi untuk kepentingan bisnislokal dalam diskusi dengan berbagai mitra pembangunan, dan membangunhubungan ke pasar yang lebih luas melalui penyelenggaraan pekan raya,pertunjukan dan seminar, atau kunjungan belajar bagi para pengusahake wilayah-wilayah di mana kelompok-kelompok telah dibentuk, dansebagainya.

Langkah 1: Suatu penilaian pasar dan kebutuhan (sisipermintaan)

Lakukanlah suatu analisis mendalam terhadap perusahaan-perusahaanmikro, kecil, menengah, dan besar maupun terhadap berbagai sektorbisnis. Diagnosanya harus membedakan kebutuhan wirausahawan laki-laki dan perempuan agar dapat memenuhi prasyarat khusus merekasebagaimana mestinya.

Lihat PERANGKAT 4.1.1 bagi penilaian pasar dan kebutuhan.

4.1.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.1.1

Page 170: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

121

Langkah 2 : Analisis terhadap pelayanan informasi danlembaga (sisi (pasokan).

Lihat PERANGKAT 4.1.2 untuk analisis terhadap pelayanan danpemberi pelayanan.

Lihat PERANGKAT 4.1.3 untuk analisis SWOT gabungan dan penilaiankebutuhan.

Langkah 3: Menumbuhkan Kepekaan

Pada tahap ini hasil dari penilaian pasar dan kebutuhan serta analisisSWOT harus diberikan kepada pihak lokal yang terkait.

Diskusi harus bisa meningkatkan pengetahuan tentang isu-isu yang palingpenting yang dihadapi masyarakat bisnis lokal dan wirausahawan mikro,yaitu permintaan terhadap layanan, identifikasi sumber potensial untukmemenuhi permintaan tersebut, dan hubungan antara keterlibatan sektorswasta lokal dalam strategi pemulihan dan prospek pembangunanjangka panjang.

Langkah 4: Mempromosikan suatu forum

Karena UKM lokal sering tidak memiliki pengaruh politik dalam prosedurperencanaan lokal, maupun tahap yang menentukan dari mana merekabisa memahami sistem persaingan di mana mereka beroperasi, makaforum lokal dapat bertindak sebagai suatu sarana penghubung denganpara mitra kelembagaan dan pembangunan. Melalui forum ini, parapembuat keputusan dibuat lebih mengetahui tentang kapasitas lokaldan kebutuhan untuk menyesuaikan rencana infrastruktur dan proyekdengan isu-isu dan kepentingan masyarakat bisnis lokal. Kenyataannya,masyarakat bisnis dapat melakukan lobi bagi kepentingannya ke paramitra nasional dan internasional.

Partisipasi yang luas di dalam forum lokal adalah penting bagipenyesuaian terus menerus dari strategi PEL karena prioritas berubahdan para pelaku yang baru muncul atau para pelaku yang sudah adamenjadi lebih kuat. Forum juga akan menyoroti hambatan yang terusmenerus sehubungan dengan pemberian informasi, pelayanan bisnisdan prakarsa kewirausahaan, maupun merangsang diskusi tentangbidang-bidang baru untuk kerjasama.

Langkah 5: Merancang strategi PEL

Tergantung pada hasil dari analisis SWOT, maka rencana aksi akanmencakup cara-cara untuk meningkatkan akses ke:

Perangkat4.1.2

Perangkat4.13

Page 171: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

122

Jenis informasi yang paling relevan (yaitu peluang pasar, peluangkeuangan, pelatihan dan teknologi);

Pemberian layanan; dan

Merangsang tumbuhnya kewirausahaan

Merangsang suatu budaya kewirausahaan kemungkinan merupakantugas yang paling sulit karena menyangkut sikap terhadap risiko,keterampilan berorganisasi, kreativitas, prakarsa, dan sebagainya.Elemen-elemen tersebut bergantung pada suatu lingkup yang luas darifaktor-faktor kelembagaan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Sebagaiakibatnya, kewirausahaan secara tidak langsung dipengaruhi olehlingkungan sosial ekonomi umum di daerah tersebut (lihat semua langkahPEL).

Namun demikian, beberapa alat langsung yang dapat mempengaruhikewirausahaan adalah yang berkaitan dengan peningkatan informasidan pendidikan.

Lihat PERANGKAT 3.4.2 untuk bagan rencana kerja.

Lihat PERANGKAT 4.1.4 untuk elemen-elemen rencana kerja tentangLPU.

Bilamana mungkin pemberian layanan yang perlu kepada bisnis lokalharus dikoordinasi oleh forum lokal dan diberikan oleh perusahaankonsultasi, Kamar Dagang dan pusat pelatihan di tingkat lokal.

Bilamana pemberi layanan yang dibutuhkan tidak ada atau bekerjasecara tidak efektif, maka perlu untuk mengisi jurang kelembagaan.Satu cara untuk melakukan hal ini adalah melembagakan forum lokal.

4.1.3Siapa yang harus

melakukannya?

Perangkat3.4.2

Perangkat4.1.4

Page 172: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

123

Bagian 4Perangkat Panduan 4.1 –

Bisnis Pendukung

Perangkat 4.1.1 – Penilaian Pasar dan Kebutuhan (Sisi Permintaan)

PENILAIAN PASAR DANKEBUTUHAN UMUM(PERMINTAAN)

Jumlah perusahaan

Jumlah dan persentaseperusahaan yangmenggunakan LPU

Jumlah dan persentaseperusahaan yangmenggunakanlayanan gratis

Jumlah dan persentaseperusahaan yangmembayar layanan

Jenis LPU yang digunakan

Jenis LPU yang tidakdigunakan

Tingkat kepuasanwirausahawan

Bagaimana perusahaanmenginginkan layananyang lebih baik?

Perusahaan yang menurun

Sektor yang tumbuh

Perusahaan yang menikmatihubungan bisnis ataumerupakan bagian darisuatu jaringan kelompok

Daya saing perusahaan

Peluang bisnis di dalamdan di luar wilayah

Mikro Kecil Menengah Besar Sektor Daerah Laki-laki Perempuan Mengapa?

Page 173: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

124

Perangkat 4.1.2 – Analisis terhadap LPU dan pemberi LPU (sisi pasokan)

Lembaga Pemberianinformasi

BantuanPraktis

DayaAkses

Layanan

SifatLayanan

BiayaLayanan

MutuLayanan

Elemenyangharus

diperbaiki

JENIS LAYANAN YANGDIBERIKAN (PASOKAN)

Informasi umum tentangpemberi dan penerimalayanan yang ada

- Akses ke pasar- Pekan raya perdagangan

lokal dan nasional- Informasi pasar- Penelitian pasar- Perjalanan dan pertemuan

pemasaran- Periklanan- Lain-lain

Infrastruktur

- Transportasi dan pengiriman- Telekomunikasi- Akses internet- Layanan kesekretariatan- Pemberian ruangan- Lain-lain

Kebijakan/advokasi

- Pelatihan kebijakan/advokasi- Studi kebijakan- Sponsor peristiwa- Lain-lain

Pemberian masukan

- Pemasok dan kemungkinankerjasama antar perusahaan

- Menghubungkan perusahaandengan pemasok potensial

- Lain-lain

Pelatihan dan bantuanteknis

- Isi kursus, kebutuhan akses,dan sebagainya

- Teknologi informasi, internet,e-mail

- Pajak- Insentif dan hibah- Biaya transportasi- Tarif dagang- Manajemen- Rencana bisnis- Akuntansi dan pembukuan

Page 174: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

125

Bagian 4JENIS LAYANAN YANGDIBERIKAN (PASOKAN)

Lembaga Pemberianinformasi

BantuanPraktis

DayaAkses

Layanan

SifatLayanan

BiayaLayanan

MutuLayanan

Elemenyangharus

diperbaiki

- Nasehat dan prosedurkeuangan

- Lain-lain

Teknologi danpengembangan produk

- Teknologi baru rancanganproduk, dan sebagainya.

- Identifikasi dan penilaian darigagasan bisnis baru

- Kontrak dan sewa peralatan- Lain-lain

Mekanisme keuanganalternatif

- Factoring (penjualan tagihan)- Ekuitas- Fasilitas kredit pemasok- Lain-lain

Page 175: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

126

Perangkat 4.1.3 – Elemen Analisis SWOT tentang LPU

ELEMEN ANALISIS SWOT (LPU)

Sistem LPU yang ada

- Produk yang ada ditawarkan oleh lembaga LPU

- Lingkup produk yang ditawarkan oleh sektor informal

- Jumlah perusahaan yang menggunakan produk LPU

- Sifat perusahaan yang menggunakan produk LPU

- Kapasitas manajemen dari pemberi LPU

- Kapasitas manajemen dari pelanggan LPU yang potensial

- Tingkat saling berbagi komunikasi dan pengetahuan antarapemberi LPU dengan pihak lokal terkait (masyarakat bisnis,lembaga keuangan, pemerintah daerah, LSM, organisasijender, universitas, dan sebagainya)

- Tingkat integrasi LPU dengan layanan keuangan

- Tingkat persaingan di sektor LPU

- Tingkat akses ke LPU

- Lain-lain

Pertanyaan umum (LPU)

Apa yang merupakan kesulitan utama yang dihadapi UKM lokal?

Apa yang merupakan kebutuhan mereka yang mendesak?

Sektor mana yang menurun di dalam ekonomi lokal dan mengapa?

Sektor mana yang berkembang di dalam ekonomi lokal dan mengapa?

Sektor, produk dan teknologi, angkatan kerja atau sumber lain mana yang memperoleh manfaatpersaingan?

Bagaimana manfaat persaingan tersebut bisa diciptakan/ditingkatkan?

Bagaimana strategi ini dimasukkan ke dalam suatu kerangka dari strategi PEL umum yangmempertimbangkan isu mendasar lain?

S W O T

Page 176: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

127

Bagian 4Perangkat 4.1.4 – Elemen rencana kerja tentang LPU

ELEMEN RENCANA KERJA (LPU)

Kegiatan peningkatan pemberian informasi

- Pembentukan suatu pusat referensi bibliografis di kantor pusat forum (atau LPEL)

- Pembuatan bank data tentang pasar, sifat sosial ekonomi daerah, sumber lokaldan lain-lain

- Hubungan dengan bank data internasional

- Seminar

- Elaborasi atau mensponsori studi dan survei khusus

- Hubungan dengan pusat penelitian dan universitas

- Pendirian kantor kontak awal

- Lain-lain

Kegiatan bagi proses produktif

- Membantu pengusaha membuat gagasan dan rencana bisnis mereka yang bagus.Ini berarti memberikan informasi tentang peluang bisnis dan menawarkan bantuanteknis khusus.

- Membantu bisnis selama mulai berdiri dan perluasan awal melalui pemberianbantuan perbaikan dalam pengaturan produksi, menyempurnakan teknologi danadministrasi, mengelola pasar dan pemasaran.

- Membantu pengusaha untuk akses ke bantuan keuangan berdasarkan syarat-syarat yang layak.

- Memfasilitasi pelatihan teknik dan bisnis melalui akses ke sumber yang tersediadi tingkat lokal dan nasional dan menyalurkan sumber pelatihan dari programkerjasama internasional.

- Membantu pembentukan atau penguatan organisasi profesional.

- Nasehat tentang strategi perluasan pasar dan pembentukan tempat pasar melaluijaringan LPEL dan lembaga terkait lainnya.

- Bantuan teknologi kepada perusahaan lokal (melalui informasi pembentukanpusat inovasi bisnis, hubungan dengan universitas, lembaga penelitian, dansebagainya)

- Memahami kerangka hukum dan sistem peraturan, dan sebagainya.

- Peningkatan kesadaran kewirausahaan (yaitu pengambilan risiko).

- Pelatihan khusus dan kursus kejuruan yang berkaitan dengan manajemen,pemasaran, pembuatan gagasan bisnis, dan sebagainya.

- Bantuan dan pelatihan yang berkaitan dengan penelitian dan pembangunan.

- Perjalanan dan kunjungan studi ke bisnis yang sudah berhasil di berbagai sektor,tetapi yang berada di lokasi lain, untuk merangsang gagasan, kerja jaringan,hubungan, dan sebagainya.

Page 177: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

128

ELEMEN RENCANA KERJA (LPU)

Kegiatan yang memperbaiki manajemen produktif

- Membantu prakarsa untuk kepentingan pembangunan infrastruktur yangproduktif (pasar, komunikasi, jalan, dan sebagainya)

- Merancang proyek untuk meningkatkan efisiensi dan pemberian layananbantuan ekonomi (pelatihan, memperkuat sistem informasi, nasehat bisnis,dan sebagainya)

- Membantu pembentukan atau penguatan organisasi kewirausahaan

- Membantu penelitian, pembangunan, dan alih teknologi

- Memobilisasi sumber keuangan bagi proyek

- Lain-lain

Kegiatan yang membantu pengusaha yang memulai suatu usaha

- Melakukan studi penelitian tentang investasi regional dan peluang bisnis

- Membuat data base tentang pasar, teknologi, dan sistem keuangan

- Membuat penilaian kebutuhan

- Memberikan layanan nasehat tentang rencana bisnis, pemasaran, kelayakanproyek, dan sebagainya

- Memberikan nasehat keuangan

- Lain-lain

Page 178: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

129

Merangsang dan menarikinvestasi

“Meletakkan wilayah di atas peta” merupakan langkah penting untukmenarik investasi swasta dan publik di tingkat nasional dan internasional,dan merangsang pasar yang lebih luas bagi produk dan layanan lokal.Meningkatkan penglihatan tentang apa yang harus ditawarkan suatuwilayah dalam arti penduduk, gaya hidup dan peluang bisnis, semakinerat terkait dengan daya saing dari wilayah-wilayah serta perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.

Sudah tentu, dalam situasi pasca krisis, dimana ada ketidakstabilanpolitik dan sosial, serta terputusnya jalur-jalur dunia usaha, maka kesulitandalam merangsang dan menarik investasi dan peluang bisnis baru telahmeningkat 10 kali lipat dan pembuatan keputusan ekonomi biasanyamenyusut sampai pada pertanyaan seputar isu-isu rekonstruksi, seperti:

Perusahaan kontraktor lokal atau internasional?

Masukan lokal atau internasional untuk bahan-bahan?

Produk berbasis tenaga kerja atau teknologi tinggi?

Gaji, tenaga kerja gratis, atau makanan untuk pelatihan?

Dalam beberapa hal, kurangnya sumber daya lokal, modal, teknologiatau pengetahuan yang layak, dapat menjadi hambatan utama untukmenghidupkan kembali pasar lokal. Masalah utama yang lain adalahbagaimana menahan investasi, karena perusahaan besar tidak mungkinmenahan uang mereka bilamana situasi tidak stabil, atau mereka tidakmendapatkan jaminan atas investasi mereka.

Dalam banyak hal, perusahaan besar hanya akan tertarik olehkemungkinan adanya kontrak pembangunan kembali infrastruktur besaratau proyek pemeliharaan serta pemasokan bahan dasar atau jasalayanan. Kapasitas perusahaan internasional untuk melakukan pekerjaantersebut dengan cepat dan efisien, memungkinkan masyarakatberhubungan kembali dengan dunia luar dan memperoleh kembali sedikittingkat normalitas. Namun, keterlibatan perusahaan besar dapat jugamenghasilkan efek samping kepada perekonomian lokal dalam artikemunduran hubungan dengan para pemasok lokal, alih teknologi dankeahlian manajerial, serta lapangan kerja sementara bagi staf lokal.

Namun, dalam jangka panjang, diperlukan lapangan kerja serta kegiatanmenghasilkan pemasukan yang berkesinambungan, dan para pihak lokalyang berkepentingan dihadapkan kepada beberapa pertanyaan kritisseperti bagaimana merancang intervensi yang mempunyai pengaruhlangsung dalam arti menghasilkan investasi dan menciptakan peluang kerja,

4.2

4.2.1Apa yang harus

dipertimbangkan?

Page 179: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

130

sementara pada saat yang sama menargetkan investasi yang berkelanjutandan tujuan pembangunan dalam jangka lebih panjang.

Instrumen PEL dapat digunakan untuk mengemudikan arah antarapeningkatan aset dan sumber daya lokal dalam arti keterlibatan didalam proses rehabilitasi, dan penciptaan peluang bagi pertumbuhanyang besar dalam jangka panjang, khususnya dengan menarik investasiyang lebih besar dan dalam jangka yang lebih panjang ke dalamwilayah tersebut melalui promosi daerah, investasi asing langsung ataustrategi promosi pariwisata.

Merangsang pertumbuhan bisnis lokal

Di wilayah dimana kebutuhan dasar (seperti perumahan dan pasokanair) masih perlu dipenuhi bagi kelompok populasi tertentu dan dimanahanya ada sedikit peluang kerja skala besar, maka identifikasi kebutuhanyang tidak terpenuhi tersebut serta transformasinya ke dalam permintaanaktual, kemungkinan merupakan suatu sumber yang baru bagipertumbuhan UKM dan lapangan kerja.

Proyek-proyek infrastruktur dan pemeliharaan berbasis tenaga kerjamemanfaatkan secara optimal kontraktor lokal, layanan dan tenagakerja untuk menciptakan pekerjaan. Keterampilan yang diperoleh selamatahap konstruksi tetap berada di dalam komunitas lokal, dan bisa dibuattersedia bagi dan diterapkan pada pekerjaan pemeliharaan di laintempat. Manfaatnya dirasakan secara luas karena pendapatan yangdihasilkan melalui peluang kerja ditanamkan ke dalam konsumsi barangdi dalam ekonomi lokal.

Selanjutnya tantangan tambahan adalah memastikan bahwa proyekinfrastruktur juga memperoleh manfaat dari ekonomi informal – penjajakeliling, pedagang asongan, pedagang kios pasar loak, tukang yangtidak terdaftar dan pemberi pelayanan yang mengais mata pencahariansetiap hari.

Mempromosikan wilayah

Kota dan daerah yang digambarkan sebagai lingkungan yang menarikdan ramah – bisnis, kemungkinan dapat lebih menarik masuk danmerangsang investasi.

Suatu program pemasaran teritorial yang baik mengidentifikasi sumber-sumber yang tersedia dan menggambarkan peluang-peluang yang dapatditawarkan daerah tersebut kepada para investor potensial, terutamayang terkait dengan sumber daya alam dan kegiatan ekonomi. Itu jugamenghasilkan keuntungan yang mengalir dari kehadiran strategi PEL itusendiri, dengan komponen perencanaan partisipatif, bantuan logistikdan teknis, pelayanan kepada perusahaan lokal dan penekanan padahubungan dalam program investasi.

Page 180: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

131

Otoritas regional akan memiliki jumlah dana yang bervariasi yang dapatmereka gunakan untuk membuat strategi promosi. Sayangnya, kekuatanekonomi regional/lokal biasanya merupakan faktor penentu utama untukmenggunakan sumber yang tersedia, yang berarti bahwa wilayah yanglebih kuat mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk maju kedepan. Namun, dalam suatu situasi pasca krisis, perekonomian suatudaerah bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi daripemerintah pusat, dan ada ruang bagi perbaikan yang signifikan,tergantung pada tingkat interaksi/kemitraan dengan masyarakat bisnis.

Misalnya, bilamana suatu wilayah terkenal karena pengalaman ataukeunggulannya dalam pemasokan suatu produk tertentu, maka layakuntuk mempertemukan sekelompok produsen dengan pihak kelembagaanlokal yang terkait untuk membicarakan kemungkinan memperluas strategipromosi gabungan. Para produsen tersebut dapat menciptakan suatumerek regional dan bertindak sebagai duta untuk wilayah tersebut.

Merangsang investasi

Perusahaan lokal, nasional, dan internasional kemungkinan tidak akanmenanamkan investasi mereka di suatu daerah bilamana mereka merasabahwa kinerja perusahaan mereka akan terganggu, situasi belum stabilatau investasi mereka kemungkinan tidak dilindungi. Tetapi di daerah lokal,adalah penting bagi strategi PEL, sebagai “pengharmonisasipembangunan”, untuk tidakmendorong investor luar yanghanya tertarik pada bahanmentah atau tenaga kerja yangmurah, atau mereka yanghanya tertarik pada eksploitasiyang tidak terbatas terhadapdaerah yang belum dibuka,maupun mereka yang tidakakan menghasilkan nilaitambah bagi ekonomi lokalatau merusak lingkungan alam.

Cara yang sangat berhasiluntuk menarik perusahaanasing yang kemungkinanakan menciptakan nilaitambah bagi wilayahtersebut, adalah denganmembuat target yang spesifik,yakni sektor-sektor yangsedang bertumbuh.Kenyataannya, perusahaanasing yang “memburu” hibahinvestasi dan pembebasan

LPEL SEBAGAI SUATU “TEMPATLAYANAN SATU ATAP” BAGIPENARIKAN INVESTASI ASING:KASUS SLAVONIA BARAT, KROASIADi daerah pedesaan dan yang hancur karenaperang di Kroasia jarang tersedia lembagayang berperan untuk menarik investasi darinegara-negara asing atau bagian-bagian laindari negara tersebut. LPEL dari Slavonia Baratpada saat ini bertindak sebagai suatu “tempatlayanan satu atap” bagi informasi tentangpeluang investasi di wilayah tersebut. Iamemberikan informasi tentang pasar tenagakerja, keterampilan, infrastruktur, kemungkinanhubungan antara bisnis lokal dengan parainvestor asing atau nasional yang potensial.Karena banyak investor tertarik untuk lebihmengetahui tentang Slavonia Barat, maka LPELmengambil inisiatif untuk merancang suatu“pedoman investasi regional”, melaluikerjasama dengan Kementerian UKM danyayasan Soros. …penarikan adalah… yangmemper-timbangkan untuk mendirikan suatupabrik di wilayah tersebut atau yang mencarimitra dagang, secara teratur melakukanpendekatan dengan LPEL.

Davor Ilijasic, Direktur Eksekutif dari LPEL diSlavonia Barat.

Page 181: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

132

pajak kemungkinan lebih bebas bergerak daripada perusahaan yangdatang ke wilayah tersebut karena adanya manfaat lokal yang kualitatif.

Di samping investasi asing langsung penarikan sumber eksternal kedalam suatu wilayah dapat mencakup:

Bantuan politik, keuangan atau teknik dari pemerintah pusat; dan

Bantuan politik, keuangan atau teknik dari organisasi internasional,negara donor, LSM, dan sebagainya.

Promosi pariwisata

Begitu situasi telah stabil, maka menarik wisatawan ke daerah tersebutmerupakan suatu cara yang lain untuk “menyuntik” modal asing kedalam ekonomi lokal. Secara khusus hal ini adalah benar di daerah-daerah dimana konsumsi lokalnya rendah, sehingga mencegahpertumbuhan perusahaan lokal. Industri pariwisata dapat merangsangtidak hanya industri layanan itu sendiri, tetapi juga secara tidak langsungsektor-sektor lain seperti sektor pertukangan, industri makanan, pertanian,dan sebaginya.

Langkah 1: Diagnosa

Langkah pertama (periksa apakah hal ini telah dilakukan dengan satuatau lain bentuk) adalah bekerja dengan masyarakat miskin lokal untukmengidentifikasi potensi persaingan dari wilayah tersebut (misalnyainfrastruktur, kelompok pertumbuhan dan koridor). Hal ini dapat dilakukanbaik melalui suatu penilaian pasar dan kebutuhan, suatu analisis SWOT,atau studi kelayakan terhadap sumber daya utama daerah tersebut.

Hasil penelitian harus mampu mengungkapkan kekuatan regional sepertilokasi strategis, peluang bisnis yang tersedia, produk dan pasar setempat,kualitas hidup, tingkat ketrampilan dan pendidikan dari angkatan kerja,universitas, lembaga pendidikan dan pelatihan, akses ke para pembuatkebijakan pemerintah, investor dan pasar modal, tradisi dan kebudayaanmodal, sumber daya alam, dan penarikan pariwisata.

Di samping analisis umum (Bagian III), suatu diagnosa teritorial harusmemusatkan pada penarikan dan perangsangan investasi.

Lihat PERANGKAT 4.2.1 untuk penilaian pasar dan kebutuhan yangberkaitan dengan penarikan investasi.

Lihat PERANGKAT 4.2.2 untuk mendapatkan gagasan dari unsur-unsur yang digunakan di dalam suatu analisis SWOT yang berkaitandengan penarikan investasi.

4.2.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.2.1

Perangkat4.2.2

Page 182: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

133

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Berdasarkan hasil dari langkah 1, maka kegiatan menumbuhkankepekaan terutama akan menyangkut peningkatan kesadaran danpemberian nasehat kepada otoritas dan badan-badan lokal tentangstrategi yang paling sesuai untuk merangsang dan menarik investasi.Hal ini dapat mencakup:

Analisis dan komunikasi peluang dan keterbatasan kebijakan yangada;

Nasehat terhadap peningkatan strategi promosi regional yang sesuaidengan sasaran dan prioritas pembangunan yang baru;

Advokasi langsung atas nama UKM untuk memastikan bahwakepedulian masyarakat bisnis lokal tercermin di dalam prosespembuatan keputusan;

Pemberian pelatihan (sambil bekerja) kepada orang-orang penting(pembuat keputusan dan staf teknis) dalam perancangan strategipromosi maupun di bidang-bidang tematis yang diprioritaskan;

Membantu memperkuat hubungan antara prakarsa sektor swastadan program pembangunan publik;

Memberikan bantuan dalam pelembagaan instrumen koordinasi(diskusi meja bundar, dan sebagainya); dan

Mempertemukan para pihak yang bekepentingan dari berbagaiwilayah untuk melicinkan jalan bagi pembuatan kelembagaan formal.

Di sisi lain, kemungkinan ada saat-saat dimana perlu untuk hanya bekerjadengan para pelaku sektor swasta tentang peningkatan akses pasarmelalui promosi regional. Ini dapat berbentuk:

Menciptakan hubungan pasar melalui pekan raya perdagangan,eksibisi dan forum produk, perjalanan dan pertemuan pemasaran;

Bantuan untuk membuat merek regional dan strategi pemasaransekitar produk pertanian, kerajinan tangan, pariwisata, lokasi, dansebagainya untuk perdagangan domestik dan ekspor;

Bantuan kepada kelompok produsen lokal dalam membuat kerangkapemasaran bersama yang memusatkan pada sektor-sektor promosiinvestasi, promosi ekspor dan perdagangan, promosi pariwisata,peristiwa utama dan industri perfilman; dan

Memfasilitasi kontak antara perusahaan-perusahaan di dalam zonapemrosesan ekspor dan perusahaan usaha kecil menengah lokal.

Page 183: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

134

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Keterlibatan pihak swasta dalam dialog dengan badan-badanpemerintah, menghasilkan suatu kepercayaan yang lebih luas dan kuatterhadap potensi pembangunan wilayah. Manfaat strategi akan terlihatoleh para politikus dan mereka akan mengakui dan menyadari peranankhusus mereka di dalam proses.

Dapat dianggap perlu untuk melakukan pertemuan terus menerus tentangbagaimana secara berkesinambungan memperbaiki dan meningkatkanstrategi promosi teritorial. Peranan dari forum lokal adalah memeliharavisi yang lebih besar bagi masa depan ekonomi wilayah dan untukmendorong pemerintah, badan-badan dan sektor swasta bekerjabersama lebih erat dalam merealisasikan visi tersebut. Hal ini tergantungpada partisipasi dan konsultasi selama perencanaan dan pelaksanaansemua kegiatan. Sebagaimana setiap jenis intervensi PEL, maka tingkatkeberhasilannya pada akhirnya akan tergantung pada permintaan,kelayakan instrumen bagi lingkungan lokal serta tingkat kepemilikanpihak lokal lain.

Langkah 4: Merancang strategi PEL

Dilengkapi dengan informasi yang dikumpulkan selama langkah 1,maka ada kemungkinan untuk merancang suatu paket pelayanan yangdengan sangat baik disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Lihat PERANGKAT 4.2.3 di dalam latihan ini untuk elemen-elemenrencana kerja yang berkaitan dengan penarikan investasi.

Ada banyak cara yang berbeda untuk merangsang investasi danmenyampaikan pesan-pesan penting tentang wilayah tersebut danproduk-produk regional kepada para pemerhati yang lebih luas.Beberapa di antaranya termasuk:

Kampanye pemasaran teritorial;

Investasi asing langsung;

Pertunjukan perdagangan, pekan raya, pameran; dan

Study tour.

Berbagai kombinasi media dan alat digunakan, tergantung pada skaladan jangkauan strategi. Namun, ini bisa cukup mahal dan metodenyaharus proporsional dengan sasaran dan anggaran. Untuk radio, iklankoran dan internet biasanya harus mengeluarkan biaya, dan bisa diluar jangkauan perusahaan yang lebih kecil dan anggaran regional. Disini, peluang pemasaran kolektif dapat tersedia melalui lembagaperantara, dan hal ini akan memerlukan konsultasi dengan lembaga-lembaga di dalam wilayah tersebut. Juga terdapat kemungkinan untukmembentuk koperasi di antara para produsen untuk tujuan ini. Kadang-kadang, peristiwa khusus dan promosi seperti pekan raya perdagangan,

Perangkat4.2.3

Page 184: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

135

pertunjukan, ekshibisi dan misi, maupun lokakarya dan seminar ekspor,dapat juga disubsidi sepenuhnya atau sebagian oleh pemerintah daerah.

Pelaku yang paling sesuai untuk pemasaran teritorial adalah forum lokalatau badannya yang dilembagakan (yaitu LPEL). Forum tersebutmenyuarakan kepentingan pihak lokal yang terkait dan oleh karenanyabisa memutuskan apakah peluang investasi memberikan kontribusi padarencana pembangunan yang dibuat dengan bantuan badan tersebut,atau sesuai dengan strategi pembangunan ekonomi lokal (yaitu kebutuhanterhadap pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi, kesinambungansosial dan lingkungan, dan sebagainya).

Untuk daerah lokal adalah penting bagi badan tersebut, sebagai“pembuat harmonis pembangunan”, untuk menolak para investor luaryang hanya tertarik pada bahan mentah atau tenaga kerja murah,atau mereka yang hanya tertarik pada eksploitasi yang tidak terbatasterhadap wilayah yang belum dibuka, maupun mereka yang tidak akanmenghasilkan nilai tambah bagi ekonomi lokal dan akan merusaklingkungan alam.

4.2.3Siapa yang harus

melakukannya?

Page 185: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

136

Perangkat Panduan 4.2 –Merangsang dan Menarik Investasi

Perangkat 4.2.1 – Penilaian pasar dan kebutuhan berkaitan denganpenarikan investasi

ANALISIS TERHADAP SITUASI SAAT INI BERKAITAN DENGAN INVESTASIASING

Investasi langsung melalui perusahaan

- Perusahaan asing mana yang mempunyai keterkaitan dengan ekonomi regional?

- Apakah beberapa sektor lebih menarik bagi investasi asing dan mengapa?(angkatan kerja murah, keterampilan angkatan kerja, infrastruktur, hibah, insentif,pemotongan pajak)

- Berapa banyak pekerjaan yang bergantung pada investasi asing?

- Siapa yang menjadi penerima utama dan siapa yang paling sedikit memperolehmanfaat?

- Apakah ada kemunduran hubungan antara perusahaan asing dan UKM lokal?

- Melalui perantara/hubungan yang mana mereka melakukan investasi di wilayahtersebut?

- Pemerintah daerah

- Kamar Dagang lokal, asosiasi industri

- Lembaga atau organisasi nasional

Investasi langsung melalui pariwisata

- Apakah kepentingan pariwisata bagi ekonomi regional? Uraikan hubungandengan barang dan pelayanan lokal.

- Uraikan jenis pariwisata (pariwisata kota, pariwisata massal, pariwisata-agro,pariwisata petualangan, dan sebagainya)

- Tempat asal para turis? (negara asal, umur, dan sebagainya)

- Apa persoalan yang dihadapi industri pariwisata lokal? (sosial, lingkungan,dan sebagainya)

Page 186: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

137

Bagian 4

S W O T

Perangkat 4.2.2 – Elemen analisis SWOT yang berkaitan denganpenarikan investasi

ELEMEN ANALISIS SWOT YANG BERKAITAN DENGANPENARIKAN INVESTASI

Apakah yang merupakan masalah utama yang berkaitandengan kehadiran perusahaan dan turis asing?

Apa yang merupakan keuntungan dari kebijakan investasiasing saat ini?

Kebutuhan apa yang dicakup oleh perusahaan yang tertarik?

Bagaimana kehadiran para investor/turis dapatmeningkatkan lingkungan sosial ekonomi di dalam wilayahtersebut?

Faktor lokal apa yang selanjutnya paling mungkin menarikinvestasi/turis?

Bagaimana kita dapat mencapai sumber pemasukan barumelalui pariwisata atau perusahaan asing?

Perangkat 4.2.3 – Elemen rencana kerja yang berkaitan denganpenarikan investasi

ELEMEN RENCANA KERJA YANG BERKAITAN DENGANPENARIKAN INVESTASI

Pertemuan lokal dengan investor potensial

Brosur

Kunjungan belajar ke luar negeri

Publisitas melalui suatu situs lokal

Pedoman investasi

Pekan raya pariwisata dan perdagangan, misi perdagangan

Kampanye pemasaran yang disesuaikan untuk pelanggan tertentu(sektor khusus)

Lain-lain

Page 187: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

138

Jaringan dan lobi

Daerah-daerah pasca krisis secara khusus menderita karena jaringansosial, ekonomi dan politik yang rusak. Karena jaringan-jaringan tersebutvital untuk berfungsinya ekonomi lokal, salah satu tugas utama LPELadalah menjali jaringan strategis. Adalah penting untuk menyebutkanbahwa setiap kegiatan jaringan di dalam dan di luar wilayah harusberkaitan dengan strategi ekonomi lokal dan diikuti sasaranpembangunan yang disepakati.

Di bawah kita melihat beberapa cara dengan mana jaringanmemberikan kontribusi kepada proses pemulihan jangka panjang.

Jaringan untuk modal sosial dan daya saing

Akademi tertentu telah menggarisbawahi bahwa sebenarnya semuatingkah laku ekonomi melekat di dalam jaringan hubungan sosial. Ketikahubungan tersebut mempunyai keberlanjutan melewati masa yangpanjang, maka hubungan tersebut menjurus kepada kepercayaan dantimbal balik dalam tindakan. Inilah yang kita maksud dengan modalsosial. Dalam situasi pasca krisis, jaringan dapat membuat transaksiekonomi lebih efisien dengan memfasilitasi pertukaran informasi berhargamengenai produk dan pasar, mengurangi biaya kontrak dan menciptakansuatu lingkungan dalam mana ada suatu tingkat pengaturan-diri sendiriyang lebih besar. Oleh karenanya, memberikan kesempatan untukmemperkuat modal sosial melalui jaringan dapat memainkan suatuperanan yang kritis dalam menstabilisasi situasi dan merangsangkegiatan pasar.

Mengingat bahwa isolasi, kurangnya informasi dan kurangnya kontakdengan kecenderungan dan teknologi baru merupakan faktor-faktor yangmemberikan kontribusi kepada kemiskinan, maka potensi untuk membuathubungan yang lebih luas adalah sangat penting bagi suatu keberhasilanekonomi lokal agar secara cepat bisa pulih dari krisis. Perusahaan lokaldapat menerima manfaat dari informasi tentang kemitraan potensialdengan kontraktor luar negeri berskala besar, yang akan mampu untukmembagi keahlian dan teknologi mereka selama jangka waktu kontrak.

Pengaturan kerjasama yang tersusun, seperti jaringan kelompok,memberikan suatu forum untuk menyelesaikan isu-isu praktis sepertipelatihan, infrastruktur dan pengadaan, dan untuk menciptakankemitraan publik/swasta yang efektif. Melalui jaringan dengan berbagaibadan pembangunan, maka kelompok perusahaan lokal dapat jugamemperoleh manfaat aliran informasi yang diciptakan tentang prosedurtender (yang sering dirancang untuk perusahaan besar), kriteria seleksi,

4.34.3.1

Apa yang harusdipertimbangkan?

Page 188: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

139

biaya keuangan proyek yang sesungguhnya, risiko tersembunyi danhal-hal lain.

Jaringan untuk membangun konsensus dan mobilisasisumber daya sekitar sasaran pembangunan

Dalam situasi pasca krisis, banyak badan pembangunan nasional daninternasional, organisasi dan LSM datang ke tempat tersebut untukmelakukan berbagai jenis kegiatan, baik untuk jaminan makanan,penyediaan obat-obatan, membangun tempat bernaung, membangunkembali pasokan air dan pelayanan dasar. Mereka bisa mempunyaikepentingan yang bertentangan dan kepentingan sendiri, dan berbagaiprioritas dalam jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Padasaat yang sama otoritas nasional sering kelihatan tidak mengetahuidampak yang dimiliki berbagai pelaku, baik langsung atau tidaklangsung, tentang dibentuknya suatu lingkungan yang memungkinkanbagi pembangunan ekonomi.

Kurangnya strategi dan pertukaran informasi, dan jurang dalampengertian teknis di antara para pembuat kebijakan, badan donor,mitra masyarakat sipil dan masyarakat bisnis lokal, menjurus padapenggunaan sumber daya secara tidak efisien, dan menghambatperumusan strategi pembangunan ekonomi lokal yang dapat melayanikebutuhan wilayah secara lebih baik. Organisasi masyarakat sipil, LSMdan sektor swasta lokal memiliki suatu simpanan pengetahuan yangluas tentang jenis intervensi apa yang paling bisa berhasil untuk kelompokusia yang mana dan dengan susunan yang bagaimana, tetapi merekasering tidak diikutsertakan di dalam proses pembuatan keputusan.

Penggunaan sumber daya secara lebih efektif diperlukan di antaraberbagai pelaku pemerintah, non-pemerintah, badan pendanaan,masyarakat sipil dan sektor komersial, yang kegiatannya mempunyaisuatu dampak yang langsung atau tidak langsung terhadap pencapaiansasaran pembangunan di tingkat lokal. Hal ini membantu menghindariagenda-agenda yang tumpang tindih dan pendekatan ke intervensiyang “berjalan sendiri-sendiri”. Komunikasi dan proses menumbuhkankepekaan tentang kebutuhan terhadap suatu pendekatan yangmenyeluruh terhadap bantuan, dapat mengarah pada strategi bersamayang lebih efektif untuk transisi dari bantuan ke pembangunan.Sehubungan dengan mobilisasi sumber daya keuangan, mendapatdukungan para mitra pembangunan kelembagaan dan internasionaladalah penting pada saat melakukan lobi ke para pelaku perusahaandan sektor swasta berskala besar dan menarik investasi (lihatBab 4.2).

Oleh karenanya, jaringan adalah faktor kritis bagi pembentukan kerangkauntuk dialog dan pertukaran keahlian. Di negara-negara di mana prosesPEL telah diperkenalkan, peranan forum lokal/regional atau LPEL adalahuntuk memulai “menghubungkan titik-titik”. Disebabkan oleh statushukumnya, LPEL mampu melakukan negosiasi dengan para mitrakelembagaan dan pembangunan dalam menciptakan hubungan yang

Page 189: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

140

kuat di tingkat lokal dan memperkuat kontak dengan badan-badanyang sama di wilayah dan negara lain. LPEL tidak hanya memainkanperanan utama yang berkaitan dengan perantara keuangan dan/ataudana di wilayah tersebut, tetapi juga merupakan pelaku utama dalammenarik dan mengelola dana yang datang dari sumber luar sepertiLSM, organisasi internasional dan donor lain.

Langkah 1: Diagnosa

Forum lokal/LPEL harus mengidentifikasi bidang-bidang prioritas di manakerja jaringan dapat memfasilitasi pelaksanaan dari strategi PEL.

Forum lokal/LPEL kemudian harus menggunakan peta kelembagaanuntuk mengidentifikasi hubungan dan jaringan yang ada di tingkatlokal, nasional atau internasional. Secara khusus harus diberikanperhatian kepada jaringan yang kuat sebelum krisis dan yang bisamenjadi poros bagi strategi pemulihan paska-krisis.

Ini bisa mencakup:

Jaringan di sektor swasta;

Jaringan dengan mitra bisnis di berbagai wilayah atau negara,sektor, dan sebagainya;

Jaringan dengan investor asing;

Jaringan di sektor publik/non-keuntungan (non-profit);

Jaringan antar lembaga, asosiasi, LSM lokal di daerah yang terkenakrisis;

Jaringan dengan lembaga, kementerian, yayasan nasional, dansebagainya;

Jaringan dengan donor, pemerintah, yayasan internasional, dansebagainya.

Lihat PERANGKAT 4.3.1 untuk penilaian pasar dan kebutuhanberkaitan dengan jaringan dan lobi.

Lihat PERANGKAT 4.3.2 untuk elemen-elemen analisis SWOT berkaitandengan jaringan dan lobi.

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Hasil dari latihan diagnosa teritorial dan proses pemekaan kelembagaanharus digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan merangsang diskusitentang bagaimana berbagai pihak yang terkait dapat mencapaisasaran pembangunan mereka melalui kegiatan jaringan di bidangyang mana dan pada tingkat apa dari pembuatan keputusan.

4.3.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.3.1

Perangkat4.3.2

Page 190: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

141

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Jaringan adalah suatu isu yang menyentuh semua pihak lokal yangterkait. Setiap orang akan mendapatkan manfaat dari suatu strategijaringan di semua tingkat. Forum lokal akan membantu untuk menemukanjaringan yang ada dan secara otomatis akan memelihara penguatandan pembentukan jaringan yang baru.

Langkah 4: Memfasilitasi strategi PEL

Langkah pertama adalah analisis data yang dikumpulkan sebelumnyadalam langkah 1. Forum lokal akan melaksanakan latihan ini agardapat menemukan bagaimana berbagai kegiatan jaringan dapatmemfasilitasi strategi umum PEL.

Tergantung pada hasil dari penilaian pasar dan kebutuhan serta analisisSWOT, maka proses jaringan strategis dapat mencakup kegiatan berikut:

Membangun dan membangun kembali interaksi dan hubunganantara para pihak lokal terkait yang paling penting. Fungsi jaringanini dicapai melalui pembentukan suatu forum lokal (lihat Bagian III).Hasil langsung dari fungsi ini adalah dialog sosial yang akanmemelihara interaksi sosial dan pembangunan konsensus, mengurangikonflik sosial dan politik, dan mengarah kepada kemitraan publik/swasta yang lebih luas;

Melakukan lobi ke kementerian nasional yang berurusan dengankepentingan sosial, ekonomi, dan politik dari wilayah tersebut (yaitutenaga kerja, ekonomi, urusan luar negeri, pendidikan, kesehatan,dan sebagainya) agar dapat memperoleh bantuan dan dana bagirekonstruksi wilayah tersebut;

Melakukan lobi ke organisasi internasional, LSM dan donor lain agardapat memperoleh dana tambahan bagi program bantuan nasional.Forum akan bertindak sebagai “suara” yang resmi dan unik bagikepentingan sosial ekonomi dari para pihak lokal yang terkait;

Melakukan lobi untuk bantuan teknis di tingkat nasional daninternasional;

Bertindak sebagai titik kontak utama bagi para donor potensial,investor swasta dan mitra komersial lainnya;

Mewakili wilayah tersebut di konferensi, diskusi, pekan rayaperdagangan, dan sebagainya;

Berpartisipasi di dalam jaringan LPEL internasional atau regionalyang ada, seperti ILS-LEDA6, EURADA7 atau DELNET8.

6 International Liaison Service for Local Economic Development Agencies (www.ilsleda.com).

7 European Association for Development Agencies (www.eurada.org).

8 DELNET adalah suatu Program Pusat Pelatihan Internasional dari ILO, Turin, untuk membantupembangunan lokal (www.itcilo.it/delnet).

Page 191: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

142

Lihat PERANGKAT 3.4.2 di dalam “Merancang suatu strategi PEL”untuk bagan rencana kerja.

Lihat PERANGKAT 4.3.3 untuk elemen rencana kerja berkaitan denganjaringan dan lobi.

Para wakil di forum lokal atau LPEL di wilayah-wilayah di mana tidakada lembaga perwakilan akan diharapkan untuk memimpin dalamjaringan dan lobi.

LPEL harus menarik semua kontak dan alat yang ada untuk melaksanakanfungsinya.

Lihat PERANGKAT 4.3.4 untuk mengakses jaringan LPEL yang ada,seperti ILS-LEDA, EURADA dan DELNET.

Suatu instrumen tambahan yang tersedia bagi jaringan LPEL adalahEuropean Association of Development Agencies (EURADA). Asosiasi inimemainkan peranan yang penting dalam menciptakan hubungandengan program-program EU, pertukaran pengalaman dan peluangpasar antara badan-badan pembangunan regional di Eropa Barat,Tengah dan Timur, jaringan trans-atlantic dan kerjasama utara-selatan.

ILS-LEDA telah membuat program kembar untuk mendanai studi kelayakanbagi proyek-proyek yang disepakati oleh kedua mitra dan yang harusmerupakan fondasi bagi suatu hubungan yang terus menerus. Manfaatdari program kembar sangat banyak. Pertama, ada perencanaan danpelaksanaan dari prakarsa praktis yang akan dilaksanakan bersamaoleh kedua pihak. Kedua, badan-badan di negara-negara industri dapatmembantu menjamin pendanaan baru untuk membangun proyek,mengembangkannya dan meningkatkan pengaruhnya. Pertukaran inidapat memungkinkan terbentuknya usaha patungan yang dapatmemenuhi syarat bagi pendanaan berlimpah yang dialokasikan untuktujuan khusus ini oleh negara-negara industri. Ketiga, kedua badan,yang biasanya beroperasi di wilayah-wilayah yang agak berbeda, dapattumbuh bersama dalam proses pertukaran horizontal, dan belajar darimasing-masing pengalaman dan kapasitas.

4.3.3Siapa yang harus

melakukan?

Perangkat3.4.2

Perangkat4.3.3

Perangkat3.4.3

Page 192: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

143

Bagian 4Perangkat Panduan 4.3 – Jaringan dan lobi

Perangkat 4.3.1 – Penilaian pasar dan kebutuhan yang berkaitan denganjaringan dan lobi

ANALISIS TERHADAP SITUASI SAAT INI

Mengidentifikasi pelaku dan lembaga utama di dalam jaringan lokal/regional

Mengidentifikasi lembaga dan organisasi yang memberikan bantuan keuangankepada wilayah tersebut (kementerian dan badan pemerintah, organisasiinternasional, LSM, dan sebagainya)

Mengidentifikasi pasokan dari kontribusi keuangan swasta: sumber investasiasing langsung apa yang diinvestasikan di wilayah tersebut oleh para pelakuswasta nasional dan internasional?

Apa yang merupakan latar belakang hukum dan peraturan bagi penerimaandan pengelolaan sumber-sumber luar oleh lembaga dan organisasi lokal?

Mengidentifikasi lembaga dan organisasi yang memberikan bantuan komersialkepada wilayah tersebut (LSM, organisasi internasional, dana, dan sebagainya)Di sektor/daerah mana terdapat paling banyak jaringan?

Sektor mana yang sangat kurang dilayani oleh jaringan?

Analisis jaringan politik

Analisis jaringan kelembagaan

Jaringan informal

Pengaruh apa yang dimilikinya terhadap ekonomi lokal?

Lain-lain

Page 193: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

144

Perangkat 4.3.2 – Elemen analisis SWOT yang berkaitan dengan jaringandan lobi

S W O T

Jaringan (politik, komersial, kelembagaan, dansebagainya) di tingkat lokal

Jaringan di tingkat nasionalJaringan di tingkatinternasional

Penggunaan jaringan agar dapat menambah sumber-sumber keuangan

Penggunaan jaringan agar dapat menekankan kehadiranpolitik

Penggunaan jaringan agar dapat memelihara inovasiteknologi

Penggunaan jaringan agar dapat memelihara pelatihandan pertukaran pengetahuan

Penggunaan jaringan agar dapat memelihara pemasaranteritorial

Lain-lain

ELEMEN ANALISIS SWOT (JARINGAN DAN LOBI)

Page 194: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

145

Bagian 4Perangkat 4.3.3 – Elemen rencana kerja yang berkaitan dengan jaringan

dan lobi

ELEMEN RENCANA KERJA YANG BERKAITAN DENGAN JARINGAN DANLOBI

Membangun dan membangun kembali interaksi dan hubungan antara parapihak lokal terkait yang paling penting

Membuat hubungan dengan kementerian nasional (yaitu tenaga kerja,ekonomi, urusan luar negeri, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya) denganmelibatkan mereka dalam perancangan dari strategi PEL

Membuat hubungan dengan organisasi internasional dan LSM agar dapatmenciptakan sinergi dan kemitraan bagi proyek

Melakukan lobi untuk bantuan teknis di tingkat nasional dan internasional.

Bertindak sebagai titik kontak utama di wilayah tersebut bagi para donorpotensial, investor swasta dan mitra komersial lainnya

Mewakili wilayah tersebut pada konferensi, diskusi, pekan raya perdagangan,dan sebagainya

Berpartisipasi di dalam jaringan LPEL internasional atau regional, seperti ILS-LEDA, EURADA atau DELNET

Menganalisis bagaimana bisa mendapatkan akses yang lebih baik ke sumber-sumber keuangan/sumbangan luar

Lain-lain

Perangkat 4.3.4 – Referensi internet bagi jaringan PEL/LPEL

LEMBAGA REFERENSI INTERNET

PEL Programme – International Labour www.ilo.org/employment/ledOrganization

DELNET www.itcilo.it/delnet

ILS-ADEL www.ils-leda.com

EURADA www.eurada.org

Page 195: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

146

4.4

4.4.1Apa yang perlu

dipertimbangkan?

Penilaian LingkunganStrategis (PLS)

Secara tradisional, kebijakan-kebijakan pembangunan difokuskan padapenyediaan infrastruktur fisik atau “keras” yang lebih memperhatikankebutuhan-kebutuhan pasar, daripada infrastruktur “lunak” yang mendukungperekonomian lokal serta dampak perubahan ekonomi atas lingkungansosial dan ekologis.

Negara-negara sedang berkembang didera oleh masalah-masalahlingkungan yang luar biasa, terutama di perkotaan yang penduduknyapadat, baik akibat tingkat polusi yang tidak terkendali maupun karenakurangnya prasarana pembuangan sampah dan pengelolaan air bersih,dan sebagainya. Secara umum, negara-negara ini juga lebih rentanterhadap dampak bencana alam karena kemiskinan dan keterbelakangan.

Di negara-negara sedang berkembang, sudah jelas ada kebutuhan untukmemperhatikan secara khusus masalah-masalah lingkungan hidup. Namundemikian, bahkan ketika analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)sudah dilaksanakan pada tahap perencanaan, proyek-proyekpembangunan masih saja dirancang berdasarkan kriteria ekonomi,sedangkan pemeriksaan atas dampak lingkungannya akan dilakukan nanti-nanti.

Sebagian besar hasil pendekatan seperti di atas ternyata mengecewakandisebabkan alasan-alasan berikut:

Prosedur Amdal relatif rumit dan membutuhkan banyak data. Padahal,ketersediaan data tentang lingkungan di negara-negara sedangberkembang sangat terbatas;

Prosedur Amdal cenderung menciptakan beban finansial yang terlaluberat. Kerapkali, prosedur penilaian terlalu mahal dibandingkan biayaproyek itu sendiri. Karena itu, banyak kebijakan pembangunantradisional memilih tidak melakukannya; dan

Prosedur Amdal seringkali terlalu banyak memakan waktu, danapabila proyek pembangunan tersebut ditolak, maka seluruh prosedurperancangan proyek harus dimulai lagi dari nol. Ini akan menghabiskanbanyak waktu dan uang. Akibatnya, banyak pembuat kebijakan danpengusaha enggan melakukan Amdal.

Dalam situasi krisis, kurangnya kepedulian terhadap masalah-masalahlingkungan dalam strategi-strategi pemulihan di waktu lampau hampir selaludihubungkan dengan perlunya kepraktisan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial dan ekonomi jangka pendek yang mendesak, serta waktu

Page 196: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

147

yang dibutuhkan untuk mempertimbangkan semua masalah kompleksyang terkait dalam upaya melindungi lingkungan.

Pendekatan PEL menawarkan kesempatan untuk menciptakan modelatau pola bagi suatu pemulihan ekonomi yang peka terhadap lingkungan.Sebagai contoh, pendekatan ini mendukung kegiatan-kegiatan yangmenguntungkan yang dapat diperoleh melalui agrowisata, produk biologismelalui koperasi, dan sebagainya.

Untuk itu, pendekatan PEL memperkenalkan konsep penilaian lingkunganstrategis (PLS) dan bertujuan:

Memfasilitasi pengumpulan data tentang lingkungan yang akandigunakan dalam merancang proyek;

Mengintegrasikan hal-hal yang menjadi keprihatinan lingkunganmelalui strategi PEL baik di tingkat pembuatan Kebijakan, maupununtuk Program atau Proyek pembangunan tunggal (KPP);

Membantu pengembangan mekanisme-mekanisme yangdilembagakan untuk memantau pengelolaan lingkungan, sebagaisyarat “tata pengelolaan yang baik”;

Memberi dukungan, dan bertindak sebagai perantara bagiorganisasi-organisasi lingkungan hidup agar mereka dapatmendorong tata pengelolaan lingkungan yang sehat di tingkat lokalmelalui dialog dengan pemerintah-pemerintah lokal;

Mendorong diterimanya dan dilaksanakannya pedoman-pedomanpelestarian lingkungan hidup oleh perusahaan-perusahaan publik danswasta, melalui pemerintah daerah dan pemerintah lokal; dan

Memastikan dimasukkannya unsur lingkungan hidup di dalam sisteminformasi dan sistem pemantauan pemerintah lokal untuk perencanaanproyek-proyek investasi strategis.

Langkah 1: Diagnosa

Ini mencakup pengumpulan dan analisis data lingkungan dasar yang akanmemberi gambaran menyeluruh tentang masalah-masalah lingkungan yangpaling mendesak dan memberi masukan untuk perancangan danpelaksanaan kegiatan-kegiatan PEL. Kelompok-kelompok dan asosiasi-asosiasi lingkungan hidup setempat perlu diajak berkonsultasi karena merekasudah memiliki banyak data tentang lingkungan.

Lihat PERANGKAT 4.4.1 untuk penilaian terhadap pasar dan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan PLS.

Lihat PERANGKAT 4.4.2 untuk unsur-unsur analisis SWOT (Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman) yang berhubungan dengan PLS.

4.4.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.4.1

Perangkat4.4.2

Page 197: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

148

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Pada tahap ini, para pihak-pihak yang berkepentingan setempat harusdisadarkan tentang pentingnya melindungi lingkungan hidup agar dapatmempertahankan pendekatan PEL. Para pelaku ekonomi perlu mengetahuikenyataan bahwa pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan tidakberlawanan satu sama lain, melainkan saling melengkapi.

Menyelenggarakan kursus/pelatihan tentang lingkungan hidup; dan

Melibatkan para pelaku ekonomi dan politik di dalam debat tentanglingkungan hidup.

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Kelompok-kelompok lingkungan hidup perlu dilibatkan dalam forum lokal/regional. Lagipula, dan yang paling penting, mereka harus berpartisipasidalam forum lokal agar dapat menyumbangkan pengetahuan, kepeduliandan keahlian teknis mereka mengenai masalah-masalah yang didiskusikan.

Langkah 4: Merancang strategi PEL

Lihat PERANGKAT 4.4.3 untuk unsur-unsur rencana kerja yang berkaitandengan penilaian lingkungan strategis.

Sebagian dari rencana kerja ini harus mencakup upaya lebih lanjutmeningkatkan kesadaran terhadap lingkungan, dan kegiatan-kegiatanpelatihan.

Lihat PERANGKAT 4.4.4 untuk contoh PEL dan lingkungan.

Prosedur penilaian lingkungan strategis (PLS) harus mengikuti sejumlahlangkah tertentu di tingkat kebijakan, program dan proyek:

Memutuskan apakah proyek memerlukan PLS;

Menjelaskan tujuan-tujuan proyek dan menetapkan alternatif-alternatifbagi proyek yang dapat memenuhi strategi/tujuan;

Mengidentifikasi dampak utama dan batasannya, sehingga perluditetapkan indikator-indikator serta sasaran dan mengidentifikasi bidang-bidang yang menjadi masalah;

Memprediksi dampak yang akan timbul dan membandingkanalternatif-alternatif;

Mengusulkan program pemantauan;

Mengkaji laporan PLS, membuat keputusan resmi; dan

Memantau dan mengevaluasi dampak.

Perangkat4.4.3

Perangkat4.4.4

Page 198: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

149

Dampak proyek-proyek pembangunan lokal terhadap lingkungan hidupsering tidak disadari oleh para pemimpin dan penduduk setempat. Secaraperlahan-lahan LPEL dapat meningkatkan kesadaran masyarakat danmembantu pihak-pihak berwenang serta penduduk agar dapat mengenalidan mencegah bahaya-bahaya ini, yang tidak hanya mengancamlingkungan, tetapi juga kehidupan ekonomi dan sosial. Koordinasi denganinstitusi-institusi publik dan swasta dalam hal ini sangat penting. Bersamapemerintah dan organisasi-organisasi swasta di tingkat lokal maupun dengansektor swasta, LPEL dapat mempersiapkan, mengadakan danmempromosikan tindakan-tindakan terpadu.

Mitra-mitra utama LPEL dalam menyelaraskan prakarsa-prakarsa ekonomilokal agar sejalan dengan peningkatan mutu lingkungan harus:

Pihak berwenang dan para pemimpin di tingkat kota, kabupatendan provinsi;

Lembaga-lembaga layanan publik setempat;

Para pelaku setempat; dan

Pemerintah kota dan pemerintah lokal lainnya.

4.4.3Siapa yang harus

melakukannya?

Page 199: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

150

Perangkat Panduan 4.4 -Penilaian Lingkungan Strategis (PLS)

Perangkat 4.4.1 - Penilaian terhadap pasar dan kebutuhan-kebutuhanberkaitan dengan PLS

ANALISIS TERHADAP KEADAAN LINGKUNGAN SAAT INI DI WILAYAH

Analisis kepekaan lingkungan

Keberadaan organisasi-organisasi lingkungan di wilayah

Keberadaan pelatihan/kursus kepekaan terhadap lingkungan

Keberadaan proyek/prakarsa yang menangani masalah/persoalan lingkungan

Kepekaan para pelaku lokal terhadap lingkungan

Tingkat partisipasi dalam debat lingkungan oleh semua pemangku kepentinganlokal

Tingkat polusi (pencemaran):

- Udara- Air- Tanah- Suara- Dan sebagainya

Sumber persoalan lingkungan:

- Pertanian- Industri- Pariwisata- Rumahtanngga- Konflik- Dan sebagainya

Adanya sumber daya alam tertentu seperti:

- Taman alam- Danau- Sungai- Hutan- Dan sebagainya

Apa dampaknya terhadap perkonomian lokal?

Di sektor sosio-ekonomi manakah lingkungan memainkan peran mendasar?

Siapakah pelaku-pelaku dan institusi-institusi utama di tingkat lokal/regional?

Lain-lain

Page 200: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

151

Bagian 4

S W O T

Perangkat 4.4.2 - Unsur-unsur analisis SWOT yang berkaitan denganPenilaian Lingkungan Strategis (PLS)

UNSUR-UNSUR ANALISIS SWOT (PLS)

Lingkungan dan kebijakan pembangunan saat ini

Lingkungan dan kerangka kelembagaan

Lingkungan dan pertanian

Lingkungan dan pariwisata

Lingkungan dan inovasi teknologi

Lingkungan dan pelatihan

Lingkungan dan kesehatan

Lain-lain

Perangkat 4.4.3 - Unsur-unsur rencana kerja yang berkaitan denganPenilaian Lingkungan Strategis (PLS)

UNSUR-UNSUR RENCANA KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PLS

Mempromosikan kebijakan yang melindungi lingkungan hidup yang selaras dengankebutuhan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Mempromosikan pendirian kelompok-kelompok pelestarian lingkungan.

Memasukkan pendekatan berwawasan lingkungan dalam penulisan studi kelayakan.

Mempromosikan proyek-proyek yang berhubungan dengan rekonstruksi danrehabilitasi daerah-daerah yang rusak karena perang (membersihkan ranjau,memperbaiki kerusakan pada rumah-rumah, prasarana fisik, pemandangan alam,daqn sebagainya)

Mempromosikan proyek-proyek kewiraswastaan yang mempunyai dampak positiflangsung terhadap pemulihan lingkungan.

Mempromosikan penyebaran dan penerapan teknik-teknik pelestarian tanah.

Mempromosikan pemakaian energi alternatif.

Mempromosikan program-program penanaman kembali hutan.

Menyelenggarakan dan mempromosikan tindakan-tindakan yang menyatukan institusi-institusi publik dan swasta.

Lain-lain.

Page 201: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

152

PENDAHULUAN

Provinsi Morazan di El Salvador bagian timursejak dahulu berada di posisi pinggiran (marjinal)proses pembangunan nasional. Duabelas tahunkonflik makin melebarkan jurang ini, dan terutamamempengaruhi daerah-daerah pedesaan diprovinsi tersebut.

Salah satu faktor penentu adalah strukturkepemilikan tanah. Tanah di kawasan itusebagian besar dibagi menjadi lahan pertaniankecil-kecil. Namun, produktivitas lahan pertaniandi sana rendah. Selain itu, tingkat buta huruf yangtinggi, masalah-masalah kesehatan, perumahan,dan kerusakan ekologi kian memperparahketidak-seimbangan ini.

Sebagai dampak konflik, banyak komunitas dikawasan itu terpaksa meninggalkan tempattinggal mereka dan berpindah ke perkampunganlusuh di pinggiran kota-kota besar di wilayah ini.Pada tahun 1985, daerah timur mewakili kuranglebih 55 persen para pengungsi perang,meskipun jumlah pengungsi ini hanya 20 persendari total penduduk negara tersebut.

Konflik bersenjata di Morazan masih berlanjuthingga kini, bahkan lebih intensif lagi, sehinggamenambah banyak masalah sosio-ekonomi yangsudah ada. Struktur sosial yang lama telah runtuh,sektor-sektor ekonomi utama telah kehilangan nilaiproduksinya, prasarana-prasarana ekonomimenjadi ketinggalan zaman, nilai produksipertanian merosot, dan jaring pengaman sosialbermutu rendah dan cakupannya terbatas.

Konflik telah menciptakan semakin banyak janda,orang-orang cacat, dan anak-anak yatim,sehingga terjadi peningkatan dalam jumlahrumah tangga yang dipimpin perempuan, dimana ibu menjadi penghasil nafkah utama.Angka-angka menunjukkan bahwa 40,5 persenperempuan menjadi kepala rumahtangga, dan80 persen perempuan di daerah pedesaan

provinsi ini ikut memberikan kontribusi terhadapproduksi pertanian pada skala komersial.

Kegiatan ekonomi di Provinsi Morazondidasarkan pada peternakan sapi dan pertaniantradisional. Menanam padi-padian, menanamagave (pembuat serat), mengambil produk-produkhutan, perkebunan kopi, dan peternakan (sapi,babi, ayam) merupakan kegiatan-kegiatan yangutama.

Produksi rumahtangga dimaksudkan terutamauntuk konsumsi sendiri. Namun demikian, jika adakelebihan akan dijual melalui perantara di pasar-pasar besar Provinsi (Osicala, San FransiscoGotera dan Corinto), dan di luar Provinsi yaitu dikota-kota San Miguel dan Santa Rosa di Lima.

Pengiriman uang dari luar merupakan faktor lainyang sangat mempengaruhi perekonomianProvinsi. Dari 800 juta dolar yang mengalir setiaptahun ke negara ini, sekitar 4,5 juta ditujukan keMorazan, khususnya untuk pemasaran barangdan jasa dan bukan untuk proyek-proyekinvestasi. Secara umum, kemerosotan ekonomi diProvinsi paling dirasakan dalam soal tidakadanya sektor-sektor usaha pertanian industri,yang berakibat pada tidak terciptanyakesempatan kerja permanen ataupun modal danakan menyebabkan penduduk yang aktif secaraekonomi berpindah ke daerah-daerah lain ataupergi ke luar negeri. Juga kurang ada diversifikasiyang bersifat produktif, tidak ada institusi yangakan mempromosikan pembangunan, tidak adamekanisme untuk mengakses kredit atau jasa-jasabantuan teknis.

Investasi publik dan swasta tidak terlalu besar,mengingat hanya 4 persen dari anggarannasional yang diberikan untuk membiayai sektorpublik di provinsi.

Tetapi, ada potensi untuk meningkatkan modalmanusia dan sumber daya material, yang dapatberupa organisasi produktif dalam bentukkoperasi atau perkumpulan kemasyarakatan lain,

Perangkat 4.4.4 - PEL dan Lingkungan:Contoh LPEL Morazan, El Salvador

Page 202: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

153

Bagian 4bentuk-bentuk baru partisipasi masyarakat,tingkat kesadaran yang lebih tinggi untukmelakukan perubahan sosio-ekonomi sertapembangunan.

Prakarsa-prakarsa ini didorong oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) yangmelakukan kegiatan bersama organisasi-organisasi non-pemerintah lainnya telah mencapairelevansi besar di daerah bagian timur, danterutama di Morazan.

LSM-LSM memainkan peran yang sangat pentingdalam mendorong kerjasama di dalam dan diantara kelompok-kelompok masyarakat yangberbeda-beda. Ini memberi ruang kepada parapenerima manfaat untuk menentukan tujuanmereka sendiri, mengembangkan carapendekatan sendiri, dan membuat keputusan-keputusan sendiri.

Dalam mengelola sumber-sumber daya keuanganyang berasal dari luar, LSM-LSM telah menerimapermintaan-permintaan untuk pelayanan jasateknis, dukungan material untuk kebutuhan-kebutuhan riil dan dukungan untukpengembangan organisasional kelembagaan.

Kapasitas ganda dari para LSM untuk meresponstuntutan masyarakat yang tergabung dalamorganisasi-organisasi dan untuk mendorongproses-proses organisasional di dalammasyarakat di mana mereka (LSM) tidakberoperasi, merupakan salah satu ciri terpentingdari LSM.

Perjanjian Chapultepec menandakan tahap barudalam pembangunan negeri ini. Namundemikian, Provinsi Morazan mungkin akanmengalami ketidakstabilan sosio-ekonomi yangdisebabkan oleh:

- Tidak adanya rencana pembangunan kota;

- Terbatasnya keberadaan kantor-kantorkementerian di daerah konflik;

- Status hukum tanah tersebut; dan

- Menurunnya kondisi prasarana dasar.

Dalam rencana ekonomi, tidak ada mekanismeorganisasional yang memungkinkan pemberian

bimbingan terhadap upaya-upaya produktif,terutama pembinaan terhadap proyek-proyekswadaya yang produktif dan mampu memberihasil lebih.

Provinsi Morazan harus mengupayakan integrasisosio-ekonomi dengan provinsi-provinsi timurlainnya, mengingat mayoritas penduduk adalahpetani-petani miskin. Situasi yang sekarangkurang mendukung pembangunan internal bagibagian-bagian lain daerah ini.

Pembangunan Provinsi Morazan seharusnyadituangkan ke dalam rencana yangmenghubungkan ide-ide utama pembangunanprovinsi dengan bagian-bagian lain daerah ini.Selain itu, harus memfasilitasi koordinasi danintegrasi upaya-upaya serta program-programlain di daerah ini; hal itu akan membantumeningkatkan kapasitas untuk melakukanperencanaan, pengelolaan dan pelaksanaanproyek-proyek daerah.

Mengingat situasi ini, dibentuklah LembagaPembangunan Ekonomi Lokal untuk ProvinsiMorazan sebagai alat untuk membantumenyegarkan kembali pasar-pasar lokal, sertamenguatkan sumber-sumber daya lokal untukmemacu pertumbuhan ekonomi dari dalam dirisendiri.

II. HAKEKAT

Lembaga Pembangunan Ekonomi Lokal (LPEL)merupakan alat pembangunan yang terdiri dariwakil-wakil berbagai organisasi ekonomi/produktif di Provinsi. Lembaga ini merupakanbadan politik, namun tidak mencari laba.Tujuannya adalah untuk turut memberikankontribusi kepada pembangunan ekonomi dalamsuatu kerangka sosial budaya dan ekologis untukpembangunan. Lembaga didasarkan padaproses-proses partisipatif dan demokratis, danstatu hukumnya adalah sebagai yayasan.

III. PESERTA DALAM TAHAP PERSIAPAN

Lembaga ini terdiri dari wakil-wakil dari institusi-institusi, organisasi-organisasi, usaha-usahaswasta, serta badan-badan pemerintah dan non-

Page 203: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

154

pemerintah berikut ini:

Lembaga-lembaga pemerintah:

- Kementerian Pertanian dan Peternakan Sapi;- Pusat Teknologi Pertanian Nasional CEGA

Morazan;- Kantor Perencanaan Pertanian Daerah;- Depaertemen Dalam Negeri;- Kementrian Perencanaan; dan- Pemerintah-pemerintah lokal (tingkat gubernur

dan walikota, di provinsi).

Organisasi-organisasi non-pemerintah:

- Badan Pembangunan Komunitas-Komunitas ElSalvador (PADECOES);

- Yayasan Salvador untuk Rekonstruksi danPembangunan (REDES);

- Yayasan Swakelola dan Solidaritas PekerjaSalvador (FASTRAS); dan

- Yayasan Kedua (FSM).

Organisasi masyarakat:

- Badan Pembangunan Komunitas Morazandan San Miguel (PADECOMS);

- Asosiasi Perempuan Salvador (AMS);- Gerakan Kemasyarakatan Perempuan

(MCM);- Asosiasi untuk Pembangunan dan Kerjasama

Bagian Timur El Salvador(ADECOSAL);

- Komunitas Kedua (CSM);- Koordinasi untuk Pengembangan Uni dan

Morazan Selatan (CODELUM); dan- Dewan Komunitas-Komunitas untuk

Pembangunan Cacahuatique (CODECA).

Perusahaan Swasta:

- Koperasi Tabungan, Kredit, Produksi danJasa Pertanian dengan tanggung jawabterbatas (CAPCYSA DE R.L.);

- COAGRO;- Asosiasi Koperasi Pembaruan Pertanian San

Carlos dengan tanggung jawab terbatas;dan

- PROESA;

Organisasi pendukung (kerjasamainternasional):

- Kerjasama Kanada;- Masyarakat Ekonomi Eropa;- Program Pembangunan untuk mereka yang

terasing, pengungsi, dan yang Dipulangkan(PRODERE); dan

- Lain-lain.

IV. TUJUAN-TUJUAN

UMUM

Untuk mendorong pembangunan manusiadalam rangka membina stabilitas sosial.

KHUSUS

Untuk menguatkan kembali dan melakukanmodernisasi perekonomian Provinsi, denganmemperhitungkan kebijakan-kebijakan di bawahini:

- Diversifikasi terhadap pelestarian sumber-sumber daya alam dan lingkungan melaluiusaha pertanian dan pemakaian yangrasional;

- Merangsang usaha bisnis pertanian;- Mendorong perkembangan industri;- Memperkuat sumber-sumber keuangan

alternatif;- Secara kelembagaan memperkuat agen-agen

yang produktif;- Mendorong persaingan dan produksi yang

efektif;- Menciptakan dan memperkuat alat-alat

pemasaran; dan- Menerapkan teknik-teknik yang tepat untuk

proyek-proyek yang berbeda.

Untuk menguatkan pembangunan sosialkomunitas dan untuk mendorong perusahaan-perusahaan yang mempunyai tanggung jawabsosial untuk:

- Menginvestasikan sebagian laba yangmemberikan manfaat sosial bagi komunitas-komunitas lokal;

Page 204: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

155

Bagian 4- Mendorong adanya program tabungan

bagi karyawan;- Membujuk karyawan untuk berinvestasi dalam

aset-aset bisnis, untuk mendorong prakarsa-prakarsa ekonomi yang akan meningkatkankapasitas konsumsi, untuk memperbaikikualitas kehidupan di komunitas-komunitas;

- Memasukkan kelompok-kelompok yangterpinggirkan, terutama kelompok perempuan,dalam proses pembangunan melaluipartisipasi mereka dalam perencanaan lokal;

- Menguatkan mekanisme-mekanismekoordinasi yang memungkinkan partisipasidari Negara, LSM-LSM dan perusahaan-perusahaan di Provinsi;

- Mendorong Negara, LSM-LSM, danperusahaan-perusahaan untuk menyediakanjasa-jasa yang akan melengkapipembangunan, melalui suatu kerjasama.

- Mendorong partisipasi warga dalam skema-skema yang produktif;

- Melalui tindakan yang dipromosikan olehLPEL, memfasilitasi kondisi-kondisi untuk bisamelibatkan perempuan dalam semua tahappembangunan;

- Membina dan menguatkan organisasi-organisasi produsen lokal;

- Membangun dan melembagakanperencanaan jangka pendek, jangkamenengah dan jangka panjang denganpartisipasi dari agen-agen produksi;

- Mengelola, merundingkan dan menyalurkansumber daya keuangan maupun sumber dayateknik yang akan dibutuhkan untukpelaksanaan proyek-proyek, di bawahpengawasan organisasi-organisasi nasionaldan internasional; dan

- Mendukung pembentukan danpengembangan lembaga-lembagamasyarakat produktif, guna mendorongkonsumsi serta pemasaran yang akanmenyumbang kepada pembangunan ekonomikomunitas-komunitas setempat.

V. HASIL-HASIL

Pada bulan Juli 1993, LPEL Morazan dibentukdan beroperasi sesuai dengan tujuan yangdirencanakan sebagai berikut:

- Untuk mengesahkan LPEL dan memastikanbahwa organisasi-organisasi yang menjadipeserta LPEL diangkat dan dilengkapisebagaimana mestinya;

- Untuk membuat suatu Rencana Induk; dan- Untuk mengontrak personil yang diperlukan

dan membuat perjanjian-perjanjian untukkeperluan organisasi.

Kemudian dilakukan pembenahan danpembaruan terhadap sistem informasi yang akanberisi:

- Informasi teknik, keuangan, nasional, regionaldan provinsi;

- Potensi provinsi;- Direktori mengenai persediaan dan

permintaan barang dan jasa;- ‘Bank’ proyek-proyek produktif;- Direktori mengenai usaha konsultasi dan

lembaga-lembaga konsultasi bantuan teknis;- Direktori mengenai produk-produk impor dan

produk-produk ekspor;- Direktori mengenai organisasi-organisasi

keuangan dan pendukung/sponsor; dan- Perpustakaan teknis.

Dampak sosio-ekonomi diperoleh melaluipelaksanaan tiga proyek yang mendatangkankeuntungan secara ekonomi:

- Menguatkan sistem-sistem keuangan alternatiflokal;

- Membentuk sistem pemasaran dan mendirikankantor periklanan; dan

- Proyek peternakan sapi yang produktif.

Mekanisme-mekanisme kerjasama di antaraberbagai institusi publik dan swastadigabungkan.

Hal-hal yang menopang kelanjutan ekonominyadipersatukan.

Page 205: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

156

Dapat mengandalkan pembiayaan untukmelanjutkan operasi dan ada mekanisme-mekanisme yang tepat untuk membiayai proyek-proyek baru.

Pemberian insentif dirangsang dan disediakanuntuk membangun agen-agen yang produktif(asosiasi produsen, pasar komersial).

Ada pekerjaan dan penghasilan bagimasyarakat, karena pelaksanaan proyek.

Membangun kembali prasarana-prasaranaproduktif serta jasa-jasa melalui pengelolaan olehpemerintah yang telah dicapai.

Dapat mengandalkan suatu program investasiyang giat dan produktif yang selaras denganrencana pembangunan yang utuh.

Merumuskan rencana pembangunan yang utuhtelah disetujui dan didukung oleh semua pelakudi provinsi.

Partisipasi kaum perempuan dalam proyek-proyekyang produktif digabungkan.

Pendirian dan pengembangan lembaga-lembagamasyarakat yang produktif didukung, gunamendorong konsumsi dan pemasaran yang akanmenyumbang kepada pembangunan ekonomikomunitas-komunitas setempat.

VI. STRATEGI-STRATEGI

STRATEGI UMUM

Untuk mempertahankan koordinasi yangsempurna dengan komite teknik antar-institusi,dengan tujuan merumuskan rencana dan proyekyang jelas dalam rangka pembangunan provinsisecara utuh.

Strategi jangka pendek (periode awal)

- Untuk mengesahkan dan menguatkanorganisasi serta kemampuan administratifteknis dari agen-agen ekonomi dan sosialyang ditampilkan oleh LPEL:

- Mendorong partisipasi lembaga-lembagapemerintah, LSM-LSM, dan perusahaan-

perusahaan swasta dalam memulihkanprasarana-prasarana penting yang telahrusak karena perang, memperbaiki kembalisarana-sarana pelayanan publik, dukunganteknis dan keuangan kepada proyek-proyekekonomi, sosial-budaya, dan ekologi yangdilaksanakan oleh organisasi sosio-produktif,demi kepentingan komunitas-komunitas diprovinsi ini;

- Mendapatkan dukungan teknis dankeuangan untuk jangka waktu paling sedikit36 bulan, melalui perjanjian antaraPRODERE dan LPEL Morazan, untukmenjamin kelangsungan program-programPRODERE atau penggantinya;

- Merancang mekanisme pengelolaan sumber-sumber daya teknis dan keuangan di tingkatlokal, nasional dan internasional;

- Membina kerjasama yang berkelanjutan diantara institusi-institusi pada tingkat lokal,nasional dan internasional; dan

- Membina proyek-proyek yang produktif danmempunyai dampak ekonomi, serta pengaruhsosial-budaya dan ekologi, mendorongpemberian dukungan kepada produksi yangsudah ada, menciptakan mekanismepemasaran, menguatkan sistem-sistemkeuangan alternatif dan usaha-usaha bisnisyang ada, dan mendorong dibentuknya bisnis-bisnis baru.

Strategi jangka menengah (konsolidasi danpengembangan)

LPEL akan:

- Mengembangkan strategi teknis dankeuangan yang mampu bertahan sendiri;

- Memungkinkan kelangsungan koordinasi dankerjasama antar-institusi di antara parapeserta;

- Mengembangkan dan mendukungdiversifikasi pertanian dan mengganti metode-metode bertani tradisional;

- Mendukung daerah-daerah perekonomianyang baru, jasa-jasa baru, industri dan usahapertanian baru, dan usaha-usaha komersialyang baru;

- Mempersatukan organisasi dan kemampuan

Page 206: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

157

Bagian 4administratif teknis dari agen-agen ekonomidan sosial, agar dapat mencapaikeberlanjutan secara mandiri;

- Merangsang dukungan untuk memperluas danmembangun prasarana-prasarana menujupengembangan kegiatan ekonomi, kegiatanproduktif dan/atau jasa-jasa;

- Menyumbang kepada rancangan danpersetujuan terhadap rencanapembangunan Provinsi Morazan; dan

- Menggabungkan dan memperluaspartisipasi perempuan di dalam prakarsa-prakarsa dan proyek-proyek produktif.

VII. ORGANISASI DAN PELAKSANAAN

TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSANDAN PELAKSANAAN

Tingkat pengambilan keputusan dan penetapankebijakan untuk strategi fundamental:

- Majelis Umum- Dewan Direksi- Unit Pelaksana Teknis

Manajer

Bertanggung jawab atas koordinasi menyeluruhdalam manajemen teknis dan administrasi LPEL.Memberikan panduan kepada unit-unit teknisyang berbeda dalam spal fungsi dantugas.Melapor kepada Dewan Direksi. MemimpinKomite Teknis.

Komite Teknis

Bersifat ke dalam. Membantu manajer dalammenyusun, melaksanakan, dan memantaurencana dan aktivitas khusus. Menjamin adanyainterkoneksi dari unit-unit pelaksana yangberbeda. Komite ini terdiri dari perwakilanmasing-masing unit dan bertemu asecara rutin danjika Direktur Eksekutif menginginkannya. Tidakdalam mata rantai komando.

Unit-Unit Pelaksana Teknis

Unit-unit ini merupakan poros substantif dariLPEL. Diusulkan adanya 4 unit dasar yang salingberhubungan, untuk melaksanakan kegiatanpada tahap awal dan semua fungsi dantanggung jawab LPEL.

- Unit Bantuan Keuangan: menyalurkansumber-sumber daya untukmengembangkan usaha-usaha (pra-investasi, pengumpulan, realisasi) danmengawasi penerapannya. Unit inimensponsori atau mempromosikanmekanisme dukungan keuangan kepadaproyek-proyek dan pada dasarnyamembimbing penerapannya melalui mediasi(perantaraan).

- Unit Perencanaan, Pra-Investasi, danEvaluasi Proyek: bertanggung jawab untukmengidentifikasi peluang-peluang investasidan memberi prioritas. Mendukung studi/penelitian agar dapat berjalan terus(menguntungkan) dan mendorongpelaksanaannya. Fungsi-fungsi ini akandilaksanakan dalam rangka suatu rencanabisnis atau program bisnis, yang merupakanunsur strategis dari Rencana PembangunanProvinsi.

- Unit Dukungan Teknis dan Pelatihan:bertanggung jawab untuk mendorong danmengembangkan usaha-usaha baru ataumenggerakkan usaha-usaha denganpemasangan iklan dan/atau pelatihanmanajerial atau teknik kejuruan. Unit inibergerak dan bertindak di bidangadministrasi, keuangan, hukum, pemasaran,organisasi, dan teknis.

- Unit Komputer: unit ini adalah alat pendukungdalam mengidentifikasi dan mempromosikanproyek-proyek. Unit ini mengoperasikan suatusistem bank data dan arsip fisik tentangpeluang investasi, sumber-sumber pendanaan,teknologi-teknologi, struktur-struktur yangdapat memberi pelatihan dan bantuan teknis,dan dinamika pasar (harga, persediaanbahan, peraturan pajak, dan sebagainya).

Page 207: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

158

Departemen Administrasi

Mendukung manajemen dan administrasiLembaga, terutama manajemen danpengawasan internal terhadap sumber dayamanusia, sumber daya patrimonial dandokumenter. Mengoperasikan sistem akuntansidan penganggaran. Menghasilkan laporankeuangan untuk manajemen dan pembuatankeputusan internal. Mengusulkan dan mengeloladana untuk dukungan internal manajementerhadap LPEL (sumbangan, kerjasamaeksternal, saham, pembayaran atas jasa).

Unit Legal

Bantuan untuk kebutuhan-kebutuhanmanajemen LPEL dalam kaitannya denganhubungan-hubungan kelembagaan, prosedur-prosedur di dalam superstruktur pemerintah,perjanjian-perjanjian dan kontrak-kontrak.Mengingat tingkatannya serta bidang yangditanganinya, unit ini merupakan unitpendukung baik kepada Manajer maupunkepada Direksi. Unit ini tidak mempunyaikapasitas untuk memberikan nasehat yangberkaitan dengan program.

Page 208: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

159

Perencanaan Strategis

Perencanaan pembangunan ekonomi lokal tidak dapat disederhanakanhanya sebagai pembangunan kembali jalan dan jembatan, penataan ruanguntuk industri, penyediaan jasa-jasa dan fasilitas untuk mendukung usaha,dan sebagainya. Lebih dari itu, perencanaan pembangunan harusmengekspresikan konsep pembangunan ekonomi yang luas sebagaimanadidefinisikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan di dalam visi jangkapanjang bagi wilayah tersebut. Dalam praktik, yang dibutuhkan adalahmenimbang apakah kebijakan-kebijakan yang mendukung dunia usaha,investasi, lingkungan, promosi regional, perencanaan, penciptaan peluangkerja, kredit, integrasi kelompok-kelompok khusus, pertanian, pariwisata,dan pelatihan saling berkaitan satu sama lain, dan apakah perencanaanpembangunan ini mempunyai dampak yang berkelanjutan terhadaplingkungan hidup dan lingkungan sosial di wilayah tersebut.

Pentingnya memberi respons segera dalam situasi kritis karena keterkaitanseperti yang dimaksudkan di atas sering tidak terjadi, dan kebijakan-kebijakan yang ada mungkin bisa menyebabkan krisis terulang. Sebagaicontoh, kualitas perencanaan infrastruktur pada masa-masa sebelumnyamungkin telah ikut menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, yangjuga menghambat prospek pemulihan. Pertanyaan-pertanyaan perludiajukan tentang pantas tidaknya membangun kembali prasarana-prasaranadengan ciri-ciri yang sama, atau bahkan apakah perlu membangun dilokasi yang sama.

Mungkin saat itulah yang paling tepat untuk memikirkan tentangkemungkinan membuka hubungan dengan lokasi-lokasi pasar yang barudan pabrik-pabrik baru, yang pada gilirannya akan membantumeningkatkan pasokan input produksi dan bahan mentah.

Perencanaan strategis berarti mengajukan beberapa pertanyaanpenting:

Apakah sistem-sistem ini kompatibel dengan sistem-sistem yangdipakai untuk analisis dan partisipasi?

Bagaimana hubungan antara strategi-strategi nasional, lokal danregional, dan bagaimana strategi-strategi yang ada dapat terkait kedalam sistem perencanaan dan sistem pembuatan keputusan?

Apakah sudah jelas di mana tanggung jawab untuk membangunberdasarkan strategi-strategi yang ada dan kegiatannya, untukmerumuskan strategi-strategi baru bila relevan, untuk melaksanakandan memantaunya?

4.54.5.1

Apa yangdipertimbangkan?

Page 209: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

160

Apakah ada sistem untuk menetapkan prioritas-prioritas dari segilingkungan hidup, ekonomi dan sosial, agar sejumlah tujuan strategiselalu dapat dikelola dengan baik (pada satu saat)?

Apakah institusi-institusi yang bersangkutan mempunyai cukup hak,sumber daya dan hubungan-hubungan yang efektif untuk melaksanakanini?

Apakah selalu ada identifikasi dan partisipasi dari para pemangkukepentingan - termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan para pelakupasar pada berbagai tingkat, serta perwakilan dari kepentingan-kepentingan lingkungan pada tingkat global - dalam mempersiapkan,merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengkaji suatustrategi?

Apakah kerangka fiskal dan kerangka peraturan memasukkan biaya-biaya sosial dan lingkungan agar dapat menebus kegagalan pasardan membuka pintu bagi investasi yang menjalankan praktik usahayang terbaik? Apakah kerangka-kerangka ini dipantau dan diterapkansecara efisien oleh pemerintah atau badan-badan swasta sebagaimanamestinya?

Langkah 1: Diagnosa

Prakarsa untuk membuat perencanaan strategis harus dimulai bersamaandengan diagnosa wilayah. Selain diagnosa umum (lihat Bagian III), langkahpertama terdiri dari pengumpulan data dan pembuatan peta.

Lihat PERANGKAT 4.5.1 untuk unsur-unsur dalam melakukan penilaianpasar dan kebutuhan, yang berhubungan dengan perencanaan strategis.

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Untuk membuat peta-peta yang dimaksud di atas, maka perlu dilakukansurvei dan mengadakan lokakarya dengan pihak-pihak berkepentinganlokal utama. Ini dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan denganproses pemetaan kelembagaan. Kelompok-kelompok kerja akan bersama-sama:

Menganalisis peta-peta yang dihasilkan; dan

Menciptakan “profil perencanaan”.

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal

Profil perencanaan yang diciptakan pada langkah sebelumnya diajukanke forum lokal. Sekalipun demikian, perlu dipertimbangkan semua hasildiagnosa wilayah dan pemetaan institusi yang lain. Proses perencanaan

4.5.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.5.1

Page 210: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

161

membutuhkan masukan-masukan dari berbagai sektor dalamperekonomian lokal, dan karena itu harus melibatkan semua pihak yangberkepentingan lokal (antara lain pengusaha, pemangku kepentinganpublik, kelompok-kelompok lingkungan hidup, dan lain-lain)

Langkah 4: Merencanakan strategi PEL

Perencanaan harus bersifat strategis. Dengan kata lain, tidak hanyaterbatas pada penetapan tata ruang untuk industri, jalan, fasilitasolahraga, dan sebagainya, tapi juga harus menggambarkan konseppembangunan ekonomi yang lebih luas. Karena itu, strategi perencanaanharus sesuai dengan prioritas-prioritas sosial, ekonomi dan politik yangdiidentifikasi dalam analisis SWOT. Lihat PERANGKAT 4.5.2 untukunsur-unsur analisis SWOT yang terkait dengan perencanaan strategis.

Apabila konsensus yang luas mengenai visi PEL (jangka panjang), tujuan-tujuan (jangka menengah) dan prioritas-prioritas (jangka pendek) sudahdicapai, pihak-pihak yang berkepentingan lokal akan:

Menyepakati perlu adanya strategi perencanaan;

Menyepakati prioritas-prioritas dalam masalah ini; dan

Menyepakati disain rencana investasi.

Langkah 5: Mengkoordinasikan/menciptakan strukturpelaksana

Menciptakan peluang kerja menjadi masalah utama ketika kita memutuskanakan melaksanakan rencana investasi. Pada kesempatan ini forum harusmemutuskan:

Apakah komunitas akan menangani sendiri seluruh pekerjaan;

Apakah pekerjaan akan dikontrakkan seluruhnya kepada organisasiluar;

Apakah pekerjaan akan dilaksanakan suatu kemitraan gabungan;dan

UKM-UKM lokal manakah yang memenuhi syarat untuk membangunkembali jejaring prasarana lokal.

Untuk mengetahui unsur-unsur rencana kerja yang berhubungan denganperencanaan strategis, lihat PERANGKAT 4.5.3. Setelah menentukankontraktor-kontraktor mana yang akan melaksanakan prakarsa investasiwilayah, harus dipilih jenis kontrak yang paling sesuai antara LPEL danpihak-pihak yang akan melaksanaan pekerjaan. Secara umum, kami dapatmembedakan tiga jenis kontrak:

Kontrak komunitas antara pemerintah lokal (atau LPEL) dan badanpenyedia jasa yang berbasis di wilayah tersebut, di mana seluruh

Perangkat4.5.2

Perangkat4.5.3

Page 211: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

162

pekerjaan akan dilaksanakan oleh komunitas;

Kontrak gabungan antara LPEL dan penyedia jasa luar (publik atauswasta), di mana pekerjaan akan dilaksanakan bersama; dan

Kontrak gabungan antara LPEL dan penyedia jasa luar (publik atauswasta), di mana penyedia jasa luar yang akan melaksanakanpekerjaan.

Lihat PERANGKAT 4.5.4 untuk contoh perencanaan yang berhasil. Untukpanduan yang lebih detil dan praktis mengenai perencanaan wilayahstrategis, lihat Van der Goes dan Mastwijk (2001) dan materi perencanaanlain yang tercantum dalam DAFTAR KEPUSTAKAAN.

LPEL yang harus melaksanakan disain dan mengkoodinasikan prakarsaperencanaan wilayah melalui forum lokal. Dengan demikian, pihak-pihakyang berkepentingan lokal akan mempunyai kesempatan untukmempertimbangkan tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas lain dari proses PEL,dan menyesuaikannya dengan kebutuhan perencanaan.

Sedapat mungkin, prakarsa perencanaan harus dilaksanakan oleh usaha-usaha lokal agar dapat merangsang perekonomian lokal. Bila tidak, makadapat dipertimbangkan untuk membentuk kemitraan dengan organisasi-organisasi luar.

4.5.3Siapa yang akanmelakukannya?

Perangkat4.5.4

DaftarKepustakaan

Page 212: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

163

Bagian 4Perangkat Panduan 4.5 -

Perencanaan Strategis

Perangkat 4.5.1 - dan Penilaian Kebutuhan Berkaitan denganPerencanaan Strategis

ANALISIS SITUASI SAAT INI MENGENAI PERENCANAAN STRATEGIS

Mengidentifikasi peraturan-peraturan lokal dan nasional yang terkait denganproyek pembangunan prasarana.

Mengidentifikasi otoritas-otoritas lokal dan nasional yang bertanggung jawab atasprakarsa-prakarsa perencanaan.

Mengidentifikasi organisasi-organisasi lain yang bertanggung jawab atas masalah-masalah perencanaan (LSM, arsitek, lembaga riset, dan lain-lain).

Membuat peta kepemilikan tanah, menggabungkan kepemilikan dengan kepadatanpenduduk.

Membuat peta tata guna tanah, yang memperlihatkan penggunaan tanah yangutama seperti:

- Perdagangan- Industri- Pertanian- Transport (jalan, kereta api, laut, sungai, dan sebagainya)- Permukiman- Daerah kosong- Lain-lain

Apa dampaknya pada perekonomian lokal?

Lain-lain.

Page 213: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

164

Perangkat 4.5.2 - Unsur-unsur Analisis SWOT Berkaitan denganPerencanaan Strategis

S W O TUNSUR-UNSUR ANALISIS SWOT (PERENCANAANSTRATEGIS)

Prakarsa-prakarsa wilayah yang lalu/sekarang

Diagnosa awal

Keterikatan pihak-pihak yang berkepentingan lokal dalammendisain strategi

Pertimbangan/pengintegrasian masalah-masalah pembangunanyang lain (menciptakan pekerjaan, UKM, lingkungan, keuangan,dan sebagainya)

Kualitas institusi yang bertanggung jawab atas masalahperencanaan

Kerjasama antara institusi-institusi yang bertanggung jawab atasmasalah perencanaan

Sumber daya keuangan untuk prasarana

Tanggung jawab lokal/regional (otonomi) dari perencanaan

Lain-lain

Perangkat 4.5.3 - Unsur-unsur Rencana Kerja Berkaitan denganPerencanaan Strategis

UNSUR-UNSUR RENCANA KERJA BERKAITAN DENGANPERENCANAANSTRATEGIS

Melobi otoritas nasional agar lebih mempertimbangkan kepentingan masyarakatsetempat mengenai desain dan pelaksanaan prakarsa-prakarsa perencanaan.

Mempertimbangkan program-program investasi padat karya untuk proyek-proyekkecil.

Mendesain dan melaksanakan program-program pelatihan untuk UKM di sektorkonstruksi.

Mempertimbangkan mekanisme-mekanisme keuangan untuk UKM-UKM lokal.

Lain-lain.

Page 214: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

165

Bagian 4

Program multi-sektoral berskala besar inimenetapkan tiga kelompok penduduk yangterkena dampak konflik sebagai sasaranprogram. Dalam kenyataan ditemukan bahwabanyak penerima manfaat program berpindah-pindah antara daerah-daerah program menurutkebutuhan.

Dalam contoh pertama, target Program tersebutadalah sekitar 6.000 penduduk yangpendidikannya kurang bahkan banyakyang buta huruf, yang seringkali tidakmempunyai apapun untuk ditawarkanselain dari tenaga mereka. Orang-orangini diberi pelatihan dan pekerjaan dalam proyek-proyek rehabilitasi prasarana yang berbasismasyarakat dan menggunakan teknologi-teknologi berbasis tenaga kerja. Padapelaksanaan yang optimal, proyek-proyek inimenyerap 6.000 orang pekerja dan menciptakan1,2 juta hari kerja, membangun 240 km jalansekunder, 66 km saluran irigasi. Mereka jugayang melakukan pembersihan lokasi dansebagian restorasi Situs Angkor yang merupakanWarisan Budaya Dunia, dan mengadakan kursusmembaca-menulis untuk 1.000 orang (sebagianbesar adalah perempuan).

Pada tingkat kelembagaan, Program inimemastikan bahwa Kementerian PembangunanPedesaan menggunakan teknologi-teknologiberbasis tenaga kerja dalam kontrak-kontrak lokaldan menyelenggarakan pendidikan teknis untuklebih dari 150 orang insinyur dan teknisi. Programini juga menetapkan kerangka bagiinstitusionalisasi nasional dari sistemperencanaan ILO pada tingkat lokal. Teknologi-teknologi yang berbasis tenaga kerja jugadimasukkan dalam kurikulum dasar untuk parainsinyur yang belajar di Institut TeknologiKamboja.

Kelompok kedua yang menjadi sasaran terdiridari lebih 3.000 pekerja yang perlumeningkatkan keterampilan kerjamereka. Program ini memfokuskan padakelompok-kelompok rentan, terutama merekayang kepala keluarganya adalah perempuan,dan kegiatannya mencakup pelatihan singkat ataspermintaan, yang dilakukan melalui jejaring pusatpelatihan provinsi, unit-unit penjangkauan, dansekretariat pelatihan nasional. Bagian Programini diwujudkan melalui berbagai saluran,termasuk LSM-LSM yang ada.

Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan,Program ini telah mempengaruhi pengembangankurikulum, menyiapkan bahan-bahan untukpelatihan dan pelatihan instruktur, danmewariskan suatu institusi nasional yang menjadidasar dari kapasitas pengembanganketerampilan kerja yang modern, yang kemudianberkembang menjadi program besar yangdidukung oleh bank-bank pembangunan.

Ketiga, Program telah mendirikan LPEL-LPELuntuk mendukung 4.000 orang dankeluarga di lima provinsi, dan menyediakanjasa-jasa berupa identifikasi peluang usaha,pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan usahakecil, kredit dan mikro-kredit, konseling usaha danadvis pemasaran, dan yang lebih penting, acuankepada program-program pelatihan keterampilanILO yang disebut di atas.

Suatu asosiasi LPEL juga dibentuk dan dikenalsebagai ACLPEL. Asosiasi ini didaftarkan sebagaiLSM lokal dan kini beroperasi dan terdaftar penuhsebagai Bank untuk Kaum Miskin.

Ada sinergi di antara ketiga komponenProgram, meskipun pada awalnya merekadirancang sebagai proyek-proyek yang berdirisendiri. Yang tampak jelas adalah bahwapembangunan atau perbaikan jalan-jalan selalu

Perangkat 4.5.4 - Contoh Keberhasilan Pendekatan Terpadu Multi-Sektoral:Program Penciptaan Pekerjaan UNDP/ILO di Kamboja 9

9 Mengacu pada UNDP/ILO Employment Generation Programme Evaluation Report, Mei 1993

Page 215: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

166

diikuti dengan kebangkitan ekonomi. Denganadanya jalan-jalan yang lebih baik, akses kepasar, pelayanan dasar serta berbagai fasilitasseperti sekolah dan pos kesehatan menjadisemakin mudah. Pola irigasi yang direhabilitasijuga menimbulkan dampak ganda padapeningkatan kesempatan kerja di bidangpertanian, karena dengan tersedianya semakinbanyak air berarti siklus penanaman dapatditambah dan penghasilan dari bertanimeningkat. Pendekatan yang dipakai ILO dalammemperbaiki sistem irigasi adalah denganmembantu pendirian suatu asosiasi penggunaair sehingga operasi dan perawatan sistemperairan di masa depan akan ditangani olehorang-orang lokal. Tambahan produksipertanian juga telah menghasilkan tambahanpeluang kerja dan timbulnya usaha-usaha keciluntuk memproses produk-produk pertanian.

Selain itu, dengan diperkuatnya kapasitas lokaluntuk mengerjakan pembangunan prasarana,maka pelatihan para kontraktor lokal skala keciluntuk pekerjaan tersebut berarti bahwaperusahaan-perusahaan lokal bisa dilibatkan,yaitu dalam proyek pekerjaan berbasismasyarakat (publik) atau dalam komunitas-komunitas lokal yang memperbaiki propertipribadi dan gedung-gedung.

Contoh pasar-pasar lokal yang dinamis:kasus CARERE (intisari Laporan EvaluasiSeptember 1993)

Dokumen Proyek CARERE tidak mengidentifikasisuatu pendekatan teknis untuk mendorongkegiatan-kegiatan yang akan menghasilkanpendapatan dan pekerjaan. Akibatnya, masing-masing kegiatan PSU di daerah ini mencerminkanstrategi-strategi yang berbeda. Karena itu perludikaji beberapa contoh secara singkat agardapat memahami tujuan-tujuan mereka danmenetapkan dasar untuk suatu pendekatanumum.

Di Banteay Meanchey, misi melihat dampakpositif pembangunan jalan, pembersihanranjau, dan pembangunan kembali

permukiman, terhadap tingkat kerja danpendapatan.

Lebih dari 1.500 hektar lahan tersedia untukpenanaman padi karena pekerjaan-pekerjaandi atas. Berdasarkan perkiraan yang hati-hatimengenai jumlah tenaga kerja yang diperlukan,ini berarti ada 90.000 sampai 120.000 harikerja.

Metodologi berbasis tenaga kerja yangdigunakan oleh proyek pembangunan jalansecara langsung telah menghasilkan lebih dari600.000 hari kerja, dengan total pendapatanUS$ 700.000. Uang ini di beberapa tempatdigunakan untuk membeli bibit atau pupuk untukpenanaman padi, ternak, peralatan ataukegiatan-kegiatan non-pertanian lain.

Pelatihan CARERE mengenai pembangunan jalantelah mengajarkan kepada kurang lebih 200orang cara membuat jalan, tatabuku dasar danketerampilan-keterampilan lain yangberhubungan dengan kegiatan pembangunan. Inimerupakan dasar yang penting bagiperkembangan usaha di bidang ini di kemudianhari.

Salah satu dampak jangka panjang yang utamadari pembangunan jalan adalah pengaruhnyakepada perkembangan pasar, dalam transisi darimodel sosialis menjadi sistem pasar bebas. Jalan-jalan mempunyai dampak signifikan terhadappemasaran beras dengan menghilangkan sistemperantara, sehingga lebih banyak uang yangditerima oleh masyarakat. Biaya faktor produksijuga telah berkurang.

Akhirnya, jalan-jalan telah menarik minat usaha-usaha kecil yang menyediakan barang-barangdan input produksi di sepanjang jalan menujukota dan juga merangsang kegiatan-kegiatanekonomi lain. Misalnya, di dekat perbatasanKamboja-Thailand, salah satu jalan baru berfungsisebagai bendungan. Misi melihat lebih dari 50orang, sebagian besar perempuan, sedangmemancing di pinggir jalan tersebut. Ini tidakmungkin dilakukan sebelum jalan dibangun.

Page 216: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

167

Pembiayaan PEL

Dasawarsa 1990-an telah menjadi saksi dari semakin berkembangnya krisisdalam masalah pembiayaan pembangunan. Pengalihan prioritas-prioritaspembangunan serta mundurnya perhatian pemerintah di negara-negaramaju terhadap kesejahteraan rakyat, telah mempengaruhi arus dana konsesipembangunan, seperti pinjaman dan hibah dari luar negeri untukpembangunan. Sedangkan di negara-negara berkembang sendiri semakinbanyak muncul pertanyaan mengenai keabsahan pencapaian penerimaandalam negeri dan struktur pengelolaannya. Sebagai tanggapan, dalambeberapa dasawarsa terakhir telah terjadi peningkatan dalam aruskeuangan non-konsesi, seperti arus investasi asing langsung (lihat Bab 4.2)serta kredit komersial yang ditujukan terutama untuk industri skala besardan proyek-proyek investasi.

Dalam berbagai situasi setelah terjadi krisis, arus dana akan membanjirinegara yang bersangkutan dalam bentuk bantuan darurat dan kemudianperlahan-lahan berkurang ketika dampak krisis berkurang. Hinggabeberapa waktu yang lalu, upaya meningkatkan dan memperkuat kapasitaslokal untuk menangani proses pemulihan tidak dianggap sebagai sesuatuyang mendesak. Kini, perdebatan berganti arah, dari fokus terhadapmasalah-masalah “persediaan”, yaitu meningkatkan arus masuk jasa-jasakeuangan, kepada fokus terhadap masalah “permintaan”, yaitumeningkatkan kapasitas perorangan, keluarga, komunitas, institusi danpemerintah untuk mengakses dan secara efektif mengalokasikan danmengelola sumber-sumber daya. Persoalan bagaimana menciptakan aruskeuangan yang berkelanjutan untuk keperluan pembangunan merupakanhal yang mudah menimbulkan pertentangan pendapat, dan pernahdiperdebatkan dalam Konferensi mengenai Keuangan Untuk Pembangunandi Monterey dalam bulan Mei 2002.

Pembiayaan kegiatan-kegiatan PEL

Proses PEL mengakui pentingnya pendanaan untuk memperoleh dampakyang segera. Namun, juga disadari perlunya memperluas cara-caramobilisasi sumber daya untuk kegiatan-kegiatan PEL, dengan fokus padapenghematan biaya yang dapat dicapai dengan menguatkan kapasitasinstitusional (lihat Bab 4.8), membangun jejaring untuk pengerahan sumber-sumber daya yang lebih meluas (lihat Bab 4.3), strategi-strategi untukmerangsang dan meningkatkan investasi (lihat Bab 4.2), dan meningkatkanakses untuk memperoleh modal bagi usaha-usaha kecil menengah danusaha-usaha mikro.

Penghematan yang tidak tampak dapat diperoleh dari penguatan institusi-institusi sehingga dicapai alokasi sumber daya yang lebih efisien dan merata,

4.64.6.1

Apa yangdipertimbangkan?

Page 217: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

168

serta koordinasi kegiatan-kegiatan yang lebih baik di antara mitra-mitrapembangunan yang mempunyai minat sektoral yang saling melengkapiatau yang seolah-olah berbeda. Membangun jaringan, kemitraan danstrategi promosi regional yang efektif juga dibutuhkan guna meningkatkanefektivitas proyek dan program.

Bab ini terutama membahas bagaimana meningkatkan akses langsungterhadap pembiayaan dan sumber-sumber daya bagi usaha-usaha kecildan menengah dan bagaimana membiayai kegiatan LPEL itu sendiri.

Kredit untuk UKM

Meskipun kredit skala kecil dan menengah mempunyai potensi untukmembuka banyak sekali kesempatan kerja, menumbuhkan usaha-usahakecil dan memberi penghasilan, penyediaan kredit tersebut seringkalidianggap oleh sumber-sumber kredit komersial, seperti bank-bank, sebagaiterlalu mahal pengelolaannya. Kebanyakan usaha kecil menengah (UKM)kurang memiliki informasi tentang solusi-solusi yang ditawarkan olehlembaga-lembaga kredit, lembaga-lembaga pembiayaan mikro, dan mitra-mitra pembangunan nasional maupun internasional. Seringkali hanya adabeberapa bank saja yang mampu atau mau memberi pinjaman kecil kepadaUKM atau usaha-usaha mikro, terutama karena alasan-alasan berikut:

Pinjaman kecil melibatkan biaya-biaya yang relatif tinggi dalampenyeleksian dan risiko;

UKM sering tidak dapat memberi bukti kelayakan menerima kredit,misalnya dalam bentuk sejarah perkreditan atau rencana bisnis yanglancar;

Pengusaha-pengusaha lokal sering tidak dapat memberi jaminan ataskredit karena mereka miskin atau karena tidak ada kerangka hukumyang jelas mengenai kepemilikan properti yang hendak diagunkan;dan

Bank-bank biasanya lebih menyukai nasabah besar. Berurusandengan perusahaan-perusahaan besar pada umumnya melibatkanbiaya yang lebih sedikit dan memberi laba yang lebih aman karenanasabah besar dapat memberi dokumentasi dan informasi yanglebih lengkap untuk membuktikan kelayakan menerima kredit.

Pengalaman menunjukkan bahwa menciptakan beberapa skemapinjaman yang inovatif dapat membantu peminjam-peminjam kecilmemperoleh kredit dengan lebih mudah. Ada tiga skema utamapeminjaman, tergantung dari situasi dan tradisi setempat, yaitu:

Pemberian kredit langsung: Tidak adanya perantaramemungkinkan kredit diberikan dengan tingkat bunga yang sedang,sehingga pemberi kredit dapat melayani penduduk yang palingmembutuhkan. Namun demikian, gabungan antara tingkat bungarendah dan biaya operasi yang cukup tinggi membuat para pemberikredit yang menggunakan pendekatan ini mungkin akan mengalami

Page 218: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

169

kesulitan memperbesar dana kredit mereka;

Penyaluran kredit secara tidak langsung melalui lembagakeuangan perantara: Ini memungkinkan lembaga memperluascakupan geografisnya, menghemat biaya dan meningkatkan partisipasioleh lembaga perantara yang menjadi anggota. Prosedur ini memakaitingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan pemberian kreditlangsung, tetapi biaya operasi menjadi lebih rendah bagi LPEL; dan

Penyaluran kredit tidak langsung melalui lembagakeuangan perantara bukan anggota: Pemberi kreditmenggunakan dananya sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikanoleh bank kepada peminjam, sehingga bank menempatkan sumberdayanya sendiri tanpa menanggung risiko kredit. Kebanyakan skemakredit menempatkan dana jaminan untuk leverage. Pendekatan sepertiini mengisyaratkan bahwa lembaga mampu menempatkan hubungannyadengan bank pada landasan yang kuat serta profesional, denganmengingat tujuan mereka masing-masing yang sangat berbeda.

Melalui LPEL, kemitraan dari firma-firma lokal dapat menempatkan dirimereka dengan baik untuk memanfaatkan kredit usaha yang ada,kesempatan pengembangan dan pelatihan yang ada melalui pemerintahdan mitra-mitra pembangunan yang lebih luas, dan terutama kemungkinanuntuk berpartisipasi dalam kontrak pembangunan/perbaikan prasaranadalam situasi pasca krisis (lihat Bab 4.3 mengenai Jaringan).

Pembiayaan Lembaga Pembangunan Ekonomi Lokal (LPEL)

Di lingkungan yang miskin institusi, tersedianya dana akan menentukan dimana dapat dibentuk suatu forum atau diciptakan mekanisme koordinasiyang dilembagakan. Adanya komitmen dari pihak-pihak yangberkepentingan sejak awal adalah sangat penting karena keberhasilanLPEL dalam jangka panjang tergantung kepada partisipasi yang luas, dimana hanya ada sedikit insentif keuangan dalam jangka pendek. Dukunganpada awal pembentukan kemungkinan besar tergantung pada dana yangdiperoleh dari lembaga pendanaan dan pada ikatan-ikatan yang dibinadan dipertahankan dengan mitra-mitra lembaga.

Dengan berlalunya waktu, kegiatan-kegiatan pembiayaan sendiri menjadikunci keberlanjutan LPEL. Termasuk di sini kesempatan untuk menawarkanatau mengontrakkan jasa-jasa keahlian profesional kepada “nasabah-nasabah” publik dan swasta, menetapkan biaya atas jasa konsultasi ataupelatihan, dan iuran keanggotaan. Melalui kegiatan-kegiatan yangmenghasilkan pendapatan, LPEL dapat mengembangkan kegiatanprogramnya, menjamin gaji untuk staf permanen atau staf profesional,membentuk dana hibah, dan memberi kesempatan serta dukungan kepadapara konstituen mereka. Pendapatan dari kegiatan adalah suatu keharusanjika LPEL ingin mengurangi atau menghilangkan sama sekaliketergantungannya pada lembaga pendanaan.

Page 219: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

170

Tidak semua kegiatan PEL membutuhkan anggaran yang besar. Yangmereka perlukan adalah analisis, pemikiran strategis serta komitmen.Dengan melobi masalah-masalah yang berhubungan denganperekonomian lokal, kampanye-kampanye yang demikian dapatberlangsung tanpa menyelenggarakan lokakarya-lokakarya dankonferensi-konferensi yang mahal, asalkan ada kemauan untukmenangani masalah secara tuntas. Beberapa LPEL dapat tumbuh denganbaik karena berkonsentrasi hanya pada kegiatan inti saja, yangbarangkali berhubungan dengan konsultasi bisnis, jaringan, ataupembangunan kapasitas, dan melaksanakannya dengan baik.

Langkah 1: Diagnosa

Bertalian dengan pendekatan PEL, tersedianya sumber daya maupunpermintaan terhadap sumber daya guna mencapai sasaran strategi PELperlu diketahui secara pasti terlebih dahulu sebelum mengambil langkahlebih lanjut. Maka, selama tahap diagnosa wilayah dan pemetaan institusi(lihat “diagnosa wilayah”), pertanyaan-pertanyaan dasar di bawah ini perludikemukakan:

Mengidentifikasi penyedia kredit: Salah satu langkah yangpertama-tama harus diambil adalah mengidentifikasi semua lembagakeuangan dan bank yang ada di sekitar daerah yang terkena krisis,maupun dana yang tersedia melalui departemen-departemenpemerintah, mitra-mitra nasional dan internasional yang memberibantuan untuk UKM dan dukungan kepada usaha-usaha mikro. Jasa-jasa keuangan mikro apakah yang mereka tawarkan (misalnya,tabungan, kredit, pinjaman perorangan, pinjaman kelompok, jaminan,asuransi mikro, sewa-beli mikro, dan lain-lain)?

Mengidentifikasi permintaan atas kredit: sebuah “peta” yangbaik dari situasi keuangan harus menunjukkan bahwa kelompok sasaranyang dituju mempunyai cukup permintaan atas kredit dengan hargayang dapat menutup biaya dari pemberi pinjaman dan memungkinkan(calon) peminjam menginvestasikan pinjamannya sehingga akanmenguntungkannya. Keberadaan pengungsi-pengungsi merupakantantangan yang lebih besar, meskipun ada pengalaman dengan keduapopulasi.

Permintaan biasanya akan tinggi selama periode rekonstruksi, dan bersifatresponsif terhadap rangsangan ketersediaan kredit. Seringkali kendalaterbesar bagi pertumbuhan program adalah kurangnya modal pinjamanuntuk memenuhi permintaan.

Lihat PERANGKAT 4.6.1 untuk penilaian pasar dan kebutuhan-kebutuhanyang berhubungan dengan pembiayaan (segi permintaan).

Lihat PERANGKAT 4.6.2 untuk penilaian pasar dan kebutuhan-kebutuhanyang berhubungan dengan pembiayaan (segi persediaan).

4.6.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.61

Perangkat4.6.2

Page 220: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

171

Informasi yang diperlukan untuk diagnosa wilayah dan pemetaan institusidapat dikumpulkan dari sumber-sumber berikut ini:

Analisis SWOT dan program tindakan harus mendahului pelaksanaanstrategi ini.

Lihat PERANGKAT 4.6.3 untuk unsur-unsur analisis SWOT yangberhubungan dengan pembiayaan.

Analisis SWOT dilakukan berdasarkan temuan-temuan dari prosesdiagnosa wilayah dan pemetaan institusi.

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Upaya juga perlu dilakukan untuk mengerahkan dukungan danmemperluas basis sumber daya keuangan melalui kemitraan-kemitraandengan mitra-mitra pembangunan nasional dan internasional. Kamar-Kamar Dagang, pusat-pusat investasi, yayasan-yayasan, badan-badanusaha atau perorangan yang mendukung pengembangan sektor swastajuga berpotensi untuk dijadikan rekan kerjasama.

Lihat “Proses PEL” untuk mendapat pemahaman yang lebih baik mengenaikegiatan menumbuhkan kepekaan.

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Ada bukti-bukti bahwa partisipasi perantara-perantara keuangan lokal akanmemberi hasil yang lebih menjanjikan dalam merancang suatu strategikeuangan lokal. Karena itu, keikutsertaan mereka dalam forum lokal sangatpenting.

Tergantung dari hasil diagnosa wilayah dan analisis SWOT, para pelakulokal mungkin akan memutuskan untuk memperbaiki sistem keuangan lokalmelalui koordinasi yang lebih baik di antara lembaga-lembaga keuangandan non-keuangan, seperti program kredit yang berbeda-beda dan layananpengembangan usaha (LPU), pelatihan, dan lain-lain.

SEKTOR FORMAL SEKTOR INFORMAL

- Bank umum - Pemberi pinjaman uang- Serikat kredit - Teman/sanak-saudara- Perusahaan sewa/sewa-beli - Penyedia kredit- Bank pembangunan (pertanian) - Pengadaan- LSM-LSM (internasional) - ROSCA/ASCRA- Dan lain-lain

Perangkat4.6.3

Page 221: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

172

Lihat “proses PEL” untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentangpromosi forum lokal/regional.

Langkah 4: Merancang strategi PEL

Tergantung bagaimana hasil langkah-langkah sebelumnya, forum lokalmungkin akan memutuskan untuk menangani sendiri sistem keuangan lokal.Intervensi yang demikian mungkin akan mencoba memperluas cakupangeografis dari jasa-jasa keuangan atau meningkatkan koordinasi antarajasa-jasa keuangan yang ada, institusi-institusi dan penyedia jasa layanapengembangan usaha (LPU). Sumber daya tambahan dapat dikerahkanmelalui dana pra-investasi atau melalui penyatuan sumber-sumber dayadari luar, dan sebagainya.

Meningkatnya akses terhadap kredit dalam situasi pasca krisis dalam banyakhal merupakan cerminan strategi dalam kondisi normal, tapi ada beberapaperbedaan besar. Dalam situasi pasca krisis, strategi cenderung dijalankansecara lebih fleksibel agar dapat menanggapi situasi yang berubah-ubah.Program-program mungkin menawarkan tingkat bunga yang lebih rendahatau masa tenggang waktu pembayaran (grace periods) pada tahap-tahap awal dan kemudian menaikkannya begitu keadaan menjadi normalkembali. Mereka juga sering kurang mempromosikan tabungan karenaalasan-alasan keamanan, inflasi, atau hukum.

Program juga dirancang agar bersifat responsif terhadap keadaantertentu: operasi ganda mungkin perlu diadakan apabila pendudukmasih tetap terbelah, dan program-program dapat memasukkan ataumemisahkan kegiatan-kegiatan kebutuhan dasar yang telah dimulai ketikaada situasi darurat. Terjalinnya strategi pemberian bantuan denganstrategi ekonomi dapat terjadi sebentar-sebentar setiap kali krisis munculkembali. Yang jelas, konseling tambahan dan masukan-masukan untukpelatihan harus jadi bagian dari paket pendukungan.

Analisis SWOT mungkin berguna untuk menganalisis kebutuhan sertaketerbatasan akses ke sumber-sumber pembiayaan penduduk yangbersangkutan. Ini kemudian dapat digunakan untuk membuat rancanganstrategi promosi untuk mengatasi keterbatasan yang ada serta membidiksegmen masyarakat yang tepat.

Lihat PERANGKAT 4.6.4 untuk studi kasus mengenai proposal skemakredit untuk strategi pembangunan ekonomi lokal di Wilayah Travnik diBosnia dan Herzegovina.

Lihat PERANGKAT 4.6.5 untuk unsur-unsur rencana kerja yangberhubungan dengan pembiayaan.

Pengalaman di masa lalu menunjukkan bahwa program-program jaminankredit mungkin merupakan alat paling efektif untuk meningkatkan sistemkeuangan lokal. Jika forum lokal memutuskan untuk memasukkan programjaminan kredit sebagai bagian dari strategi PEL, maka harusdipertimbangkan langkah-langkah berikut ini:

Perangkat4.6.4

Perangkat4.6.5

Page 222: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

173

Lihat PERANGKAT 4.6.6. untuk contoh masalah-masalah pokok bagiperjanjian penjaminan.

Menemukan perantara keuangan yang cocok: Diagnosa wilayah danpembuatan peta institusi memberikan semua informasi mengenaiperantara-perantara keuangan yang ada pada saat ini di wilayahtersebut. Hasil analisis SWOT akan membantu memilih perantarakeuangan yang cocok untuk membina kerjasama yang lebih erat denganforum.

Lihat PERANGKAT 4.6.7 yang berisi daftar-periksa untuk memilihperantara keuangan.

Membuat perjanjian antara LPEL dan perantara keuangan: LPEL mempunyaiperan penting dalam mengelola pembiayaan di dalam program-programdukungan PEL. Karena itu, hubungan antara LPEL dan para perantarakeuangan lokal dan/atau dana di masa mendatang harus ditetapkan sejelas-jelasnya untuk memastikan hak-hak, tugas dan tanggung jawab.

Lihat PERANGKAT 4.6.8 untuk contoh perjanjian kerjasama keuangan.

Mendirikan Komite Kredit bersama: perjanjian-perjanjian antara LPEL danbank jelas menuntut agar bank mengeluarkan pinjaman sesuai denganprioritas yang ditetapkan oleh Lembaga. Untuk memastikan bahwa banksepenuhnya terlibat dalam setiap tahap pengelolaan kredit, makadisarankan untuk mendirikan suatu Komite Kredit Bersama. LPEL hendaknyamembantu mempersiapkan proyek, menetapkan prioritas danmengajukannya ke Komite Kredit. LPEL juga dapat melakukan negosiasidengan bank dan menetapkan prosedur-prosedur yang paling cocok untukkerjasama.

Lihat PERANGKAT 4.6.9. untuk contoh penetapan aturan-aturanoperasional dengan perjanjian kerjasama keuangan.

Lihat PERANGKAT 4.6.10 untuk contoh daftar-periksa mengenai syarat-syarat untuk perantaraan yang berhasil di dalam program penjaminan.

Jika tidak mungkin membentuk dana jaminan, LPEL dapat menggunakanbentuk jaminan yang klasik, atau rekening koran biasa. Di sini pun LPELakan merundingkan tingkat bunga atas dana kredit yang harus lebih rendahdari kasus sebelum ini.

Perangkat4.6.6

Perangkat4.6.7

Perangkat4.6.8

Perangkat4.6.9

Perangkat4.6.10

Page 223: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

174

Perangkat Panduan 4.6 -Pembiayaan PEL

Perangkat 4.6.1 - Penilaian terhadap pasar dan kebutuhan-kebutuhan,yang berhubungan dengan pembiayaan (sisi permintaan)

Mikro Menengah Besar Sektor Daerah Laki-laki Perempuan

PENILAIAN UMUMTERHADAP PASARDANKEBUTUHAN(PERMINTAAN)

Kecil Mengapa?

Penilaian umum terhadappasardan kebutuhan (Permintaan)

Jumlah & persentase usaha yangmemakai jasa-jasa keuangan.

Jumlah usaha yang saat ini tidakmemakai jasa-jasa keuangan

Jenis jasa keuangan yangdipakai

Jenis jasa keuangan yang tidakdipakai

Tingkat kepuasan pengusahaterhadap pelayanan sekarang

Jasa-jasa mana yang palingdibutuhkan?

Apa yang menjadi perhatianutama(kecepatan transaksi,jumlah, jadwal pembayarankembali, dan lain-lain)?

Apakah ada waktu-waktu tertentudalam setahun di mana sebagianbesar rumahtangga akanmempunyai banyak utang?

Bagaimana cara pelayanan jasayang diinginkan olehperusahaan?

Perusahaan yang menurun

Perusahaan yang sedang maju.

Perusahaan-perusahaan yangsaling bekerja sama

Bagaimanakah kebutuhanterhadap jasa keuangan

Lain-lain

Page 224: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

175

Bagian 4Perangkat 4.6.2 - Penilaian terhadap pasar dan kebutuhan-kebutuhan,

yang berhubungan dengan pembiayaan (sisi persediaan)

LembagaPasar

SasaranBidang

IntervensiCiri-ciri

Jasa

Biaya Jasa(suku

bunga)Mutu Jasa

Unsuryang harusdiperbaiki

INFORMASI TENTANGPENYEDIA JASA DANMANFAAT (PERSEDIAAN)

Jasa yangDiberikan

Lembaga 1

Lembaga 2

Lembaga x

Informasi Umum

Bagaimana iklim ekonomi-makro saat ini?

Sebutkan budaya, sejarah, dan tradisi pasar keuangan lokal/nasional.

Metode pemberian pinjaman apa yang biasa dipakai?

Sumber kredit informal manakah yang biasa dipakai untuk anggota kelompok sasaran?

Bagaimana menetapkan jadwal pembayaran kembali?

Jenis asuransi dan pengelolaan risiko apa yang tersedia untuk aplikasi kredit?

Sumber jasa keuangan formal apa yang sering dipakai oleh anggota kelompok sasaran?

Apakah mengakses sumber ini sulit bagi perempuan? Jika ya, mengapa?

Sumber-sumber pembiayaan mana yang jaraknya setengah hari berjalan kaki dari lokasipelaksanaan proyek.

Apa alasan bank/lembaga keuangan lain untuk menolak memberi pinjaman kepada anggotakelompok sasaran?

Jenis jaminan apa yang tersedia bagi kelompok sasaran?

Seberapa tinggikah biaya transaksi?

Seberapa sulitkah melakukan pemantauan dan tindak lanjutnya?

Apakah biaya operasional dan biaya yang berkaitan risiko dapat ditutup oleh bunga danpemasukan lain?

Bagaimana peraturan perundang-undangan mengenai program-program keuangan mikro?

Apakah ada pengarahan dari bank sentral untuk menyalurkan kredit kepada kelompok-kelompoksasaran tertentu (yaitu kuota untuk sektor-sektor)

Apakah pernah ada kredit yang disubsidi di daerah lokasi proyek? Jika ya, apakah masih ada?Apakah kelompok sasaran kami terlibat?

Apakah ada dana lain yang dibentuk oleh lembaga bantuan di daerah tersebut? Untuk kelompoksasaran mana? Apakah efektif? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah adaduplikasi?

Lain-lain

Page 225: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

176

S W O T

Perangkat 4.6.3 - Unsur-unsur analisis SWOT berkaitan denganpembiayaan

UNSUR-UNSUR ANALISIS SWOT (PEMBIAYAAN)

Sistem keuangan yang ada di wilayah tersebut

Produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan

Produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh sektor informal

Jumlah perusahaan yang memakai produk-produk keuangan

Ciri-ciri perusahaan yang menggunakan produk keuangan

Kemampuan manajerial lembaga-lembaga keuangan

Kemampuan manajerial calon nasabah di sektor keuangan

Tingkat komunikasi dan membagi pengetahuan dengan lembaga-lembaga keuangan dan pemangku kepentingan lainnya(masyarakat dunia usaha, penyedia LPU, pemerintah lokal,LSM, organisasi jender, universitas, dan lain-lain)

Tingkat integrasi jasa keuangan dengan jasa non-keuangan

Tingkat persaingan di sektor keuangan

Tingkat akses ke jasa-jasa keuangan

Lain-lain

Page 226: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

177

Bagian 4

Pendahuluan

Proyek PRINT diadakan oleh United NationsOffice for Project Services (UNOPS) dandilaksanakan di Wilayah Travnik di Bosnia danHerzegovina dengan menggunakan pendekatankewilayahan. Bergerak di bidang penciptaanpeluang kerja untuk menghasilkan pendapatan,proyek ini mengikuti strategi pembangunanekonomi lokal (PEL), yang mendapat dukunganteknis dari ILO.

Skema kredit yang diusulkan dalam dokumen iniadalah bagian dari strategi PEL dan akan menjadiinstrumen penting dalam mempromosikanhubungan kemitraan antara CeBEDA danlembaga-lembaga keuangan yang beroperasi diWilayah Travnik.

1. Tujuan umum

Skema kredit ini bertujuan memudahkan akseske pasar keuangan bagi para petaniberpenghasilan rendah dan (calon) pengusahamikro. Ini memungkinkan merekamengembangkan catatan kredit yang dikemudian hari akan meluluskan mereka menjadipeminjam utama di bank-bank.

2. Kendala-kendala utama dalammengakses pasar kredit keuangan

Semenjak paruh kedua dasawarsa 1980-an,Bosnia terlibat dalam proses transisi dari suatuekonomi yang dirancang dari pusat menjadiekonomi yang berorientasi pasar. Proses initerhambat oleh perang berkepanjangan padaawal dasawarsa 1990-an. Pada saat ini Bosniaberada dalam proses pembangunan kembalipasca perang, namun proses transisi ini tertinggalcukup jauh dibandingkan perekonomian EropaTimur lainnya.

Pada mulanya, transisi, perang dan rekonstruksimempengaruhi efisiensi dari banyak institusi

Perangkat 4.6.4 - Proposal Skema Kredit untuk Strategi PembangunanEkonomi Lokal di Wilayah Travnik di Bosnia dan Herzegovina

pendukung bisnis. Berkembangnya institusi-institusi swasta yang merupakan hal yang samasekali baru, kerangka politik yang berubah,proses privatisasi yang belum selesai, dankurangnya pengetahuan mengenai sektorkewirausahaan, semuanya berakibat terbatasnyaperhatian terhadap pasar kredit yang sedangberkembang.

Situasi ini menjelaskan sikap konservatif darilembaga-lembaga keuangan, yang padaumumnya menawarkan jasa-jasa yang terbatasser ta memprioritaskan peminjam yangmempunyai jaminan, terutama dalam skalamenengah dan skala besar. Lembaga-lembagakeuangan kurang tertarik pada usaha-usaha kecilpedesaan (pertanian maupun non-pertanian).

Bank-bank telah mengidentifikasi kendala-kendalasebagai berikut:

- ketidakpastian mengenai efisiensiperekonomian dari perusahaan-perusahaankecil (usaha mikro dan kecil), pertanian non-irigasi, produksi untuk penyambung hidup,dan unit-unit kecil yang tidak terintegrasi);

- Biaya pengoperasian kredit kecil yang relatiftinggi; dan

- Kurangnya jaminan yang sesungguhnya untukmelindungi risiko kredit.

3. Alternatif-alternatif pokok untukmengatasi kendala

Mengingat kendala-kendala di atas, program iniharus memilih satu bank di antara lembaga-lembaga keuangan yang ada, yang dapatdimotivasi untuk bekerjasama dengan sektor iniagar dapat memperluas portofolio kreditnyasendiri secara permanen.

Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapakeadaan yang berbeda-beda yang harusdipastikan pada saat yang bersamaan:

Page 227: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

178

A. Menjamin kapasitas pembayarankembali yang optimal

- Menyeleksi kegiatan-kegiatan ekonomi untukinvestasi, melalui analisis pasar dan studikelayakan ekonomi;

- Mengurangi risiko manajemen teknis yangkurang baik di dalam kegiatan-kegiatanekonomi yang baru diperkenalkan, denganmemprioritaskan kegiatan-kegiatan yangsudah terbukti berhasil di daerah tersebut;

- Mempermudah akses untuk mendapatkanpelatihan teknis dan jasa penasihatan bilamembutuhkan;

- Mempermudah peningkatan keterampilanmanajerial para pengusaha;

- Mengurangi hal-hal yang harus dibiayaihingga yang betul-betul perlu saja;

- Mengurangi risiko penyimpangan kreditdengan membayar langsung kepada parapemasok luar dan dengan mengunjunginasabah-nasabah selama masa investasi; dan

- Memantau seluruh proses kredit.

B. Meningkatkan profitabilitas portofolio

- Mengalihkan sebagian biaya administratifdari setiap operasi kredit kepada CeBEDA.Contohnya antara lain, verifikasi prasyarat-prasyarat aplikasi kredit, serta analisisterhadap kemampuan bayar calon peminjam;

- Mengurangi biaya operasional yangberkenaan dengan risiko operasi (melaluiasuransi dan persiapan khusus); dan

- Mengurangi biaya operasional yang terkaitdengan pemantauan, denganmempromosikan organisasi calon-calonpeminjam berdasarkan daerah geografis danjenis kegiatan. Organisasi-organisasi ini bolehikut melakukan pemantauan bersama bankdan CeBEDA.

C. Melengkapi kekurangan jaminandan agunan dengan memberi dukunganfidusier melalui mekanisme danajaminan.

4. Mekanisme keuangan pelengkap

Langkah pertama dalam merealisasikan programkredit adalah untuk mengidentifikasi rekan dibidang keuangan yang paling cocok. Karena ituperlu dilakukan analisis selektif terhadapbeberapa bank. Persyaratannya mencakupkeahlian teknis, kondisi yang menarik, danketerlibatan dalam program dengan tujuanmemperbanyak jumlah nasabah bank dalamsektor produksi ini. Program harus memulai prosesnegosiasi untuk suatu perjanjian jangka-menengah yang akan terdiri dari dua tahapdengan kondisi sebagai berikut:

TAHAP PERTAMA

- Dalam tahap ini, yang diperkirakan akanberlangsung selama satu tahun, akanditetapkan suatu program kredit melaluimekanisme dana perwalian antara CeBEDA,bank dan proyek PRINT.

- Mekanisme ini akan memberi kesempatankepada bank untuk menilai kualitas portofolio.Dalam tahap ini, PRINT-CeBEDA akanmenyediakan dana untuk perkreditan danmenanggung 100 persen dari risikoportofolio.

- Jumlah total pendanaan yang disediakanakan ditempatkan dalam rekening khususyang dinamakan “Program Kredit KhususCeBEDA”.

- Rekening utama akan dibagi menjadibeberapa sub-rekening:

Rekening pertama, yang dinamakan“Biaya-Biaya Operasional Program”,harus merupakan rekening tabungan.Jumlah dalam rekening ini akanbertambah dengan setiap penyetoranpenerimaan uang (aktif dan pasif) yang

Page 228: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

179

Bagian 4dihasilkan oleh program. Tabungan yangterkumpul dalam rekening ini akandigunakan untuk menutup biaya-biayaoperasional CeBEDA dan biaya jasapelayanan bank. Jasa ini diuraikan secaramendetail dalam aturan-aturanoperasional yang merupakan bagian darikontrak antara bank, CeBEDA dan PRINT.Pencairan dana dari sub-rekening ini akandilakukan sesuai dengan rencana kerjaCeBEDA, dan biaya bank akandibayarkan setiap triwulan.Sub-rekening-sub-rekening selanjutnyadibuka berdasarkan perkiraan arus kastriwulanan CeBEDA di dalam programkredit selama satu tahun pertama. Ada tigakategori remunerasi (tingkat bunga pasif)yang harus dipertimbangkan: jumlahperkiraan untuk triwulan pertama sebagai“rekening koran”, jumlah perkiraan untuktriwulan kedua sebagai “rekeningtabungan” dan sisanya sebagai depositojangka menengah. Bank dapatmenawarkan perlakuan alternatif untukdana-dana tersebut dalam satu mekanismetunggal, dengan memperhitungkan jumlahrata-rata perkiraan pendapatan yangakan diperoleh dari investasi-investasi lainyang berisiko rendah.

- Sebuah Komite kredit bersama, di mana bankdan CeBEDA diwakili, akan menyetujui ataumenolak aplikasi-aplikasi kredit. Analisiskelayakan teknis/ keuangan yang dilakukanoleh CeBEDA akan menjadi salah satumasukan utama untuk membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan jumlahkredit, mekanisme, jadwal pencairan dana,dan rencana pembayaran kembali.

- Persyaratan pinjaman (mengenai tingkatbunga, penalti, dan masa pinjaman)hendaknya merupakan syarat-syarat yangditawarkan oleh bank kepada nasabah-nasabah berisiko rendah.

- Menjelang berakhirnya tahap pertama,para penandatangan program ini harusmelakukan evaluasi bersama terhadap mutuportofolio. Agar mendapat gambaran yang

representatif, paling sedikit 50 persenportofolio harus sudah menyelesaikan masakreditnya pada waktu evaluasi dilakukan.Jika portofolio menunjukkan performa yangsehat (sesuai dengan patokan-patokankhusus yang telah ditetapkan sebelumnyaoleh kedua organisasi), maka tahap keduaakan segera dimulai.

TAHAP KEDUA

- Dalam tahap kedua akan dipakaimekanisme dana jaminan. Aset-aset tahappertama (saldo kas dan portofolio kredit aktif)dianggap sebagai dana awal.

- Dengan mekanisme ini, bank memberikanpinjaman dari sumber-sumber kredit yangbiasa. Risiko operasi kredit akan ditutup olehjaminan fidusier pelengkap yang diberikansebagai tambahan oleh dana jaminan yangterbaru.

- Sifat komplementer (melengkapi) dan subsidier(tambahan) adalah sangat penting agar tidakmengurangi tanggung jawab para peminjamdalam menghadapi kewajiban-kewajibankeuangan mereka. Ini berarti bahwa aset-asetpribadi mereka (termasuk yang dibeli denganuang kredit), hipotek, atau instrumen-instrumenlain yang biasa diterima oleh sistemperbankan akan dianggap sebagai agunanresmi untuk kredit. Program kemudian akanmenawarkan jaminan fidusier tersendiri atasperbedaan jumlah yang diperlukan untukmencapai tingkat standar yang diwajibkanoleh bank dari nasabah-nasabahnya.

- “Sifat subsidier” berarti bahwa apabila perlumengambil jaminan-jaminan (sesuai prosedurbank yang biasa) maka yang pertama kaliakan terkena adalah agunan dari peminjam.

- Tahap kedua ini terdiri dari beberapalangkah:

Pada langkah pertama, jumlah total kredityang dijamin oleh dana jaminanmempunyai perbandingan 1 : 1 (tidakdapat melebihi jumlah total penyetorandalam rekening ini). Dengan cara ini, satu

Page 229: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

180

DM (Deutsche Mark) setoran dalamrekening ini hanya dapat mendukungsatu DM jaminan untuk kredit;Setelah dilakukan evaluasi bersama atasseluruh portofolio, dana jaminan secaraprogresif akan berfungsi sebagai asuransikredit. Ini berarti dana jaminan akan terusmenawarkan perlindungan penuh untuksetiap pemberian kredit, tapi melihatjumlah total portofolio, hanya dapatmenjamin total kredit yang jumlahnya duaatau beberapa kali lebih besar dari asettunai yang ada;Konsep ini, yang dinamakan ‘financialleverage’, merupakan praktik yang seringdilakukan dan diterima oleh pasarasuransi keuangan. Praktik inimembenarkan alasan mengapa kapasitaspeminjaman harus ditetapkan untuk“perkiraan risiko tinggi dalam portofolioperkreditan”;Dengan demikian bank mulai ikutmenanggung risiko seluruh portofolio,tetapi risiko ini hanya akan efektifapabila keseluruhan portofolio macet;Langkah-langkah berikutnya berhubungandengan peningkatan secara progresif

pada tingkat utang, yang dapat diulangibeberapa kali dengan prosedur yangsama. Disarankan untuk tidak melampauisuatu tingkat aman tertentu, yang tidakboleh lebih dari separoh perbandingan“perkiraan risiko tinggi dalam portofolioperkreditan”;Untuk dana jaminan, maka saldo kas daritahap pertama, dan pembayaran kembalimodal dari portofolio kredit tahappertama, harus ditempatkan dalamrekening khusus yang dinamakan DanaJaminan CeBEDA. Rekening ini akanmenjadi rekening deposito jangkapanjang dan menerima pengembaliantertinggi yang ada di pasaran. Bungayang diperoleh untuk rekening ini dan daripembayaran kembali portofolio kredittahap pertama harus tetap disetor ke sub-rekening “Biaya Operasional Program”.Prosedur untuk menggunakan uang iniharus sama dengan prosedur dalam tahappertama (kecuali untuk biaya bank yangtidak dibenarkan dalam tahap ini);Dana tambahan dapat disetorkan kesub-rekening “Operasional” yang berasaldari sumber-sumber lain.

Page 230: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

181

Bagian 4Perangkat 4.6.5 - Unsur-unsur rencana kerja yang berkaitan dengan

pembiayaan

UNSUR-UNSUR RENCANA KERJA YANG BERKAITAN DENGANPEMBIAYAAN

Membuat perjanjian koordinasi dengan berbagai program kredit

Mengenali dan mengerahkan sumber-sumber daya teknis tambahan melalui danapra-investasi

Mengenali dan mengerahkan sumber-sumber daya keuangan melalui sumber dayaeksternal (lihat “menarik investasi”)

Mengenali dan mengerahkan dana dari sistem keuangan, dengan menciptakanmekanisme-mekanisme baru seperti dana jaminan untuk kegiatan-kegiatan ekonomilokal

Mengenali produk-produk dan jasa-jasa baru dan menyesuaikan yang lama.

Perlindungan nasabah:

- Memungkinkan penarikan tabungan- Penjadwalan kembali pinjaman (tetapi tidak ada penghapusan utang)- Pinjaman darurat- Bantuan sosial/kemanusiaan- Jasa pengiriman uang- Kredit perumahan

Perlindungan portofolio

- Penjadwalan kembali utang-utang lama- Kredit penyegaran aset- Dana Krisis Keuangan Mikro- Pelatihan staf dan insentif- Koordinasi dengan penjamin/donor

Membuat keputusan mengenai instrumen keuangan yang paling cocok

Menetapkan perantara keuangan yang cocok

Membuat perjanjian antara LPEL dan para perantara keuangan

Membentuk komite kredit bersama

Lain-lain.

Page 231: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

182

Informasi sebagai prasyarat untuknegosiasi yang transparan

Oleh karena bank-bank hanya mempunyaisedikit informasi mengenai kebutuhan keuangandan pola menabung nasabah-nasabah kecil,mereka sulit menilai risiko-risiko kredit. Secaraumum, LSM-LSM dan para klien/anggotamereka juga kurang memiliki pengetahuantentang bagaimana bank-bank beroperasi.

Penilaian yang pertama harus mencakup syarat-syarat untuk meminjam, jarak ke kantor cabangbank, mutu dan kecepatan pelayanan,wewenang manajer kantor cabang dalam prosespersetujuan kredit serta kemungkinan pertukaraninformasi mengenai portofolio yang dijamin.Kriteria di atas biasanya berlaku secara umum.Jika ada persyaratan tambahan bahwa danajaminan harus disetorkan ke bank, makadisarankan untuk juga memeriksa kondisikeuangan bank yang bersangkutan.

Oleh karena berorientasi kepada pembangunan,bank-bank pembangunan tampaknya merupakanmitra yang paling ‘menarik’, tapi pengalamanmenunjukkan pelayanan mereka seringkaliterbatas, jaringan cabangnya tidak luas (kecil),dan selalu ada risiko campur tangan politik. Bankkoperasi dan bank tabungan (kota) mungkin lebihpeka dan lebih mampu memberi pelayanankeuangan skala kecil.

Apa yang harus ditawarkan olehpenjamin?

Dana jaminan yang dikelola LSM-LSM mempunyaibeberapa kelebihan berdasarkan kedekatanmereka dengan nasabah dan kemampuanmereka untuk menawarkan jasa-jasa non-keuangan seperti pelatihan, konseling dan jasapemasaran. Tersedianya jasa pelayanantersebut sangat penting bagi sebuah bankkarena akan menyumbang kepadakelangsungan hidup bisnis si peminjam. Jasa-

jasa tersebut juga akan menghasilkan informasitambahan mengenai status bisnis dan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi olehpeminjam. Informasi ini akan memungkinkanbank bertindak dengan lebih cepat, apabilaperlu.

Berbagi risiko

Suatu skema jaminan harus memberikesempatan untuk berbagi risiko, di manaproporsi pembagian risiko akan merupakaninsentif bagi bank untuk memantau pinjaman-pinjaman tersebut seperti pinjaman-pinjamanbiasa yang didukung oleh jaminan, di manabank harus menanggung paling sedikit 40persen; dan pada saat yang sama, bagianbank tidak boleh terlalu besar, kalau tidak, apagunanya melibatkan diri dengan skemapenjaminan.

Mengurangi biaya-biaya transaksi

Di banyak negara telah muncul fasilitas-fasilitasjaminan publik khusus yang lebih dari sekedarpenjaminan dan memberi pelayanan lain untukmendorong peminjaman dari bank. Untuk bank-bank yang tidak biasa menangani peminjam-peminjam kecil, adalah sulit dan mahal untukmengidentifikasi calon-calon peminjam danmengumpulkan informasi mengenai kebutuhankeuangan, proposal bisnis, agunan, dan orientasimanajemen mereka untuk memastikan bahwainformasi yang diberikan adalah benar dan tepat.Orientasi-orientasi ini tidak akan mahal biayanyajika dilakukan bersamaan dengan kegiatan-kegiatan LSM yang lain.

Identifikasi nasabah/anggota dan seleksibiasanya dilakukan oleh LSM, mengingatkedekatannya dengan informasi mengenaicalon nasabah.

Kemungkinan mendapatkan bantuan dalammenyusun rencana bisnis dan aplikasi kredit

Perangkat 4.6.6 - Hubungan Bank-LSM:Hal-hal utama dalam perjanjian penjaminan

Page 232: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

183

Bagian 4merupakan tanggung jawab dari LSM yangbersangkutan. Bank seharusnya memberitahu LSMtentang jenis informasi yang diperlukan untuksuatu aplikasi kredit. Prosedur danpersyaratannya kadang-kadang agak formal,terutama bila jaminan dikeluarkan untuk pinjamandengan masa jatuh tempo yang lebih lama dan/atau kelompok-kelompok sasaran yang riskan,seperti usaha-usaha yang baru didirikan.Informasi tentang rencana bisnis dan aplikasikredit bisa sangat berbeda-beda, tergantungpada situasi. Bank-bank cenderung menekankananalisis arus kas dan analisis pasar, sementaraLSM-LSM lebih condong menekankan profilpengusaha, seperti karakternya dan kemampuan-kemampuannya.

Penilaian kelayakan pinjaman dan persetujuanharus dilakukan baik oleh LSM sebagai penjamin,dan bank sebagai pemberi pinjaman. LSMmenyerahkan berkas lengkap mengenai nasabahkepada bank untuk penilaian dan persetujuan,setelah LSM itu sendiri menyetujui aplikasipenjaminannya dan menentukan jasa-jasapelengkap yang mungkin akan diberikan kepadanasabah. Dalam situasi lain, bank-bank danlembaga-lembaga non keuangan akanmembentuk Komite bersama untuk melakukanpenilaian dan persetujuan.

Membuat perjanjian pinjaman, pencairan danapinjaman, dan mendapatkan kembali pinjamanmerupakan tanggung jawab bank, yang seringdijalankan dengan berkoordinasi dengan LSM.LSM dilarang ikut campur dalam pencairan danapinjaman dan penagihan karena dapatmengganggu perkembangan hubungan bank-nasabah yang normal

Bank dan LSM akan melakukan pengawasanterhadap pinjaman dan memantaunya bersama-sama. Bank harus memberi informasi tentangpencairan pinjaman dan pembayaran kembalikepada LSM paling sedikit sekali dalam sebulan.Lampiran 4 berisi contoh laporan bulanan.Tunggakan dan kelalaian perlu dijelaskan,begitu pula persyaratan dan prosedur untukrestrukturisasi utang dan untuk menanganipinjaman-pinjaman bermasalah.

Tindak lanjut atas kredit bermasalah sebaiknyadiserahkan kepada bank. Peminjam harusmemahami bahwa perjanjian kredit ada padabank dan bukan di LSM. Selain itu, akan sulitbagi LSM untuk menggabungkan tugas konselingbisnis dengan penagihan pembayaran kembaliutang.

Pinjaman-pinjaman ini mungkin saja akanberakhir dengan realisasi sekuritas. Suatutindakan hukum adalah mahal, terutama yangberkenaan dengan peminjam-peminjam kecil,tetapi memang harus dilakukan untukmenegakkan disiplin. Lagipula, semakin besarrisiko yang ikut ditanggung bank, semakin besarperhatian bank terhadap pelaksanaan tindakanlanjutan yang tepat terhadap kredit-kreditbermasalah. Pemantauan aktif dan tindakanlanjutan oleh bank juga penting dari segipeningkatan nasabah, karena ini adalah salahsatu cara dari mana bank-bank belajar tentangpeminjam-peminjam kecil.

Dalam hal realisasi sekuritas, LSM biasanyaberada dalam posisi yang lebih baik untukmendekati debitur secara pribadi dan untukmengerahkan tekanan hukum. Bank perlumempunyai lebih banyak pengalaman dalammasalah-masalah hukum, walaupun mungkinmerasa enggan mengambil tindakan karenamengingat tingginya biaya yang terlibat.

Pembebanan bank, biaya dan komisi

Untuk peminjam/penabung yang kecil sekali,biaya untuk membuka rekening tabungan ataurekening koran dan biaya-biaya lainnya seringmerupakan kejutan yang tidak menyenangkan.Mengingat kecilnya pinjaman dari kelompoksasaran ini, biaya-biaya tersebut bisa menjadisangat tidak realistis. Sebenarnya ini dapatdinegosiasikan. LSM-LSM juga harus mengatakandengan tegas berapa besar biaya yang akandikenakan atas jasa-jasanya. Beberapa biayatertentu dapat diminta di muka oleh LSMtersebut. Untuk komisi atas tingkat suku bunga,diperlukan kerjasama dengan bank. Jika tidakada batas tertinggi suku bunga ataupembatasan lain secara hukum, maka bank

Page 233: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

184

dapat membebankan komisi tambahan ataspembayaran bunga, yang selanjutnya dapatditeruskan ke LSM. Tergantung dari keterlibatanbank dan biaya-biaya yang berhubungandengan skema, LSM mungkin akan mencobamenegosiasikan sebagian dari marjin bank itusendiri. Tetapi, praktik menunjukkan bahwabank-bank jarang menerima hal ini.

Leverage dan berbagi risiko

Menegosiasikan pembagian risiko dan leverage(penuasan) membutuhkan keterampilan dan harusdidasarkan pada pemahaman yang mendalamtentang mekanisme skema penjaminan danpengetahuan yang luas tentang keadaan pasarkeuangan lokal. Yang penting adalah untukmengetahui tingkat keterpaparan suatu bankterhadap risiko, sebelum dilakukannegosiasi.Tingkat perlindungan juga perludiklarifikasi, apakah hanya untuk pokok pinjamansaja atau juga mencakup bunga dan biaya-biayabank. Dalam hal yang terakhir, perlu ditetapkanjumlah maksimum bulan di mana bank berhakmengenakan biaya. Jika bank tidak tepatmenindak-lanjuti tunggakan-tunggakan, makabunga dan biaya-biaya lain dari bank akan cepatmenumpuk.

Disarankan untuk melakukan kajian setiap tahunterhadap perjanjian pembagian risiko. Yangpenting adalah untuk meminta tingkat pembagianrisiko yang minimal bagi bank pada tahunpertama. Selain itu, bank harus membuatkomitmen untuk meningkatkan pembagian risikodengan memperhitungkan kinerja portofolio.

Persyaratan dan prosedur untukmengambil jaminan

Bagi pihak bank, sebuah jaminan dianggapmempunyai kualitas baik apabila dapat diambildengan biaya minimum. Bank-bank sering meng-klaim jaminan atas kredit yang telah menunggaklebih dari 90 hari. Pihak penjamin harusbernegosiasi dengan bank untuk menetapkandengan jelas apa yang dapat diklaim: hanyapinjaman pokok, atau pokok ditambah akumulasibunga terutang, atau biaya-biaya lain seperti

penalti. Kedua, penjamin akan memenuhi klaimhanya bila ada bukti-bukti mengenai tindaklanjutan oleh bank antara tanggal pertamadidaftarkan penunggakan dan tanggalterjadinya kegagalan pembayaran. Untuk itumungkin perlu dilakukan kunjungan olehpetugas kredit, atau mengirim surat tuntutankepada debitur atau penjamin pendamping,atau dilakukan restrukturisasi utang. Setelahklaim diselesaikan, bank sebaiknya meneruskandengan tindakan hukum.

Perjanjian kerjasama

Perjanjian yang transparan akan meningkatkankerjasama dan mencegah situasi-situasi yangdapat mengarah ke suatu perselisihan hukum.Perjanjian yang tertulis adalah untuk kepentingansemua pihak yang bersangkutan. Perjanjiantersebut harus memberi kemungkinan untukmelakukan negosiasi kembali (re-negosiasi).

Instrumen berbagi risiko

Bank dan penjamin dapat memilih dari beberapapilihan untuk berbagi risiko, yaitu: internationalstandby letters of guarantee, local guaranteefunds, contingency funds.

International standby letters of guarantee (suratjaminan siaga internasional): surat jaminan ini,yang dikeluarkan oleh bank internasional yangbonafid kepada bank lokal, dapat mengambilperan sebagai jaminan utama atau sebagaicounter-guarantee (jaminan yang menjaminkembali jaminan lokal). Surat jaminaninternasional ini dapat dikeluarkan oleh lembagapenjamin internasional, yang akan mengelolanyaatas nama donor atau atas nama lembaga non-keuangan di belahan dunia bagian selatan.

Local guarantee funds (dana jaminan lokal): danajaminan yang ditempatkan di bank lokal yangmenjalin kerjasama, merupakan pilihan lain. Satubagian ditempatkan dalam rekening depositoyang menghasilkan bunga, bagian yang lainmenjadi rekening pengambilan untuk klaim.Sebagian dari dana atau keseluruhan dana dapatdisetor dalam bentuk uang tunai dengan tujuan

Page 234: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

185

Bagian 4mempertahankan nilai sebenarnya dari danatersebut.

Contingency funds (dana tak terduga): iniadalah dana cadangan atau persediaan untukbiaya atau pengeluaran tak terduga, yangseringkali diminta oleh bank lokal apabilajaminan pokok terdiri dari surat kreditinternasional. Dana darurat ini berfungsisebagai rekening pengambilan pertama agarklaim-klaim kecil tidak perlu diambil darijaminan internasional.

Dalam rangka proyek ILO-RAFAD, LSM-LSM telahmenggunakan cadangan modal. Di Peru inidilakukan melalui komisi bulanan, tapi juga dapatberbentuk pajak satu-kali yang dikenakan padasaat pinjaman dicairkan. Di Sri Lanka, parapenerima manfaat dari sebuah skema jaminanpeternak udang telah menciptakan sebuah danatak terduga.

Contoh Perjanjian untuk KerjasamaKeuangan

PERJANJIAN KERJASAMA KEUANGANANTARA UNOPS PROYEK CRO/00/Q02,ILO, DAN SISACKA BANKA

Antara pihak-pihak:

- United Nations Office for Project Services(UNOPS), dalam fungsinya sebagai lembagapelaksana proyek CRO/00/Q02, diwakilioleh Denis van Dam, Chief Technical Advisorproyek ini (selanjutnya disebut sebagaiPROYEK CRO/00/Q02);

- International Labour Organization, dalamfungsinya sebagai lembaga asosiasi ke ProyekCRO/00/Q02, diwakili oleh Tn. HansHofmeijer, Task Manager, Employment Sector(selanjutnya disebut ILO); dan

- Sisacka Banka.

Semua pihak di atas mempunyai kapasitas hukumuntuk mengadakan kontrak dan telahmemutuskan untuk menerima perjanjian ini,dengan pertimbangan-pertimbangan danklausul-klausul sebagai berikut:

PERTIMBANGAN

I. Pemerintah Kroasia, dengan kerjasamateknis dari UNOPS dan kerjasamakeuangan dari Komisi Eropa, melaksanakanProyek “Program Repatriasi Pengungsi keDaerah Korban Perang Banovina” - ProyekCRO/00/Q02 - untuk mendukungkegiatan-kegiatan yang dapat memberipenghasilan kepada penduduk yangmenjadi korban peperangan.

II. Dalam rangka kerjasama antar-lembagaPBB, ILO berpartisipasi dalam Proyek CRO/00/Q02, dengan tanggung jawab untukmempromosikan pengembangan kegiatan-kegiatan yang dapat memberi penghasilandan pekerjaan tetap kepada penduduk.

III. Sebagai bagian dari tujuan-tujuan ProyekCRO/00/Q02 yang mendesak, perludipertimbangkan hal-hal berikut:

1. Untuk membantu mengembalikan kondisi-kondisi yang normal demi pertumbuhanekonomi dan untuk menciptakan lapangankerja, dan memperkuat kapasitasmanajerial untuk memberi hasil yangmemuaskan di sektor sosial dan ekonomi.

2. Untuk mendukung proses rekonstruksi ditingkat lokal, melalui penguatankemampuan membuat keputusan dalamkonteks pemulihan ekonomi.

3. Untuk mempermudah pulangnya danditerimanya kembali masyarakatpengungsi maupun partisipasi merekadalam kehidupan sipil di tingkat lokal,sehingga melengkapi upaya-upaya yangsedang dilakukan oleh lembaga-lembagaPBB lain.

4. Untuk mendukung upaya-upaya otoritaspemerintah dalam mempromosikankebijakan-kebijakan desentralisasi denganmemperkuat kapasitas ekonomi danadministrasi lokal dan mendorongpartisipasi lokal.

IV. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,Proyek CRO/00/Q02 mengusulkan:

1. Untuk memperkuat institusi-institusi ditingkat lokal dan regional.

Page 235: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

186

2. Untuk mempermudah koordinasi dansinergi di antara berbagai organisasiuntuk kerjasama internasional, terutamalembaga-lembaga PBB.

3. Untuk mendorong perlakuan non-diskriminatif terhadap masyarakatsasaran, dengan memberi bantuankepada para pengungsi dan pengungsi-pengungsi yang telah kembali, maupunpenduduk yang tetap tinggal di kampunghalaman mereka selama perang.

4. Partisipasi dari masyarakat sasaran secaraterorganisasi, di dalam pembuatan disaindan pelaksanan berbagai komponenProyek CRO/00/Q02.

5. Menetapkan mekanisme sehinggapenduduk dapat mengakses kredit.

6. Menawarkan bantuan teknis untukperkembangan usaha kecil di bidangpertanian dan non-pertanian.

V. BANK mempunyai cukup pengalaman dalammengurus operasi kredit skala kecil. Banktertarik untuk memperluas portofolionya sendirisecara aman agar dapat melayani parapetani kecil dan pengusaha mikro yangbiasanya tidak mempunyai akses ke sistemkeuangan, namun mempunyai rencana-rencana bisnis yang layak secara ekonomidan keuangan.

VI. Pembuatan dan pelaksanaan perjanjian inidiprediksi dalam perencanaan operasionalProyek CRO/00/Q02.

KLAUSUL-KLAUSUL

1. TUJUAN PERJANJIAN

Pihak-pihak telah memutuskan menerimaperjanjian ini agar menjadi Program BantuanKeuangan dan Bantuan Teknis yang akanmemungkinkan para petani kecil danpengusaha mikro mengakses sumber-sumber daya kredit permanen (selanjutnyadisebut PROGRAM).

Pinjaman-pinjaman yang diberikan olehbank sebagai bagian dari Program inidijamin oleh mekanisme yang dibentuk oleh

perjanjian ini. Mekanisme ini beroperasisesuai dengan syarat-syarat di dalam klausul-klausul ini serta Aturan-Aturan Operasional(Lampiran II), sesuai dengan Klausul 9.

Program ini menawarkan bantuan teknis,baik untuk meningkatkan mutu produksipertanian maupun untuk diversifikasi agarmemperoleh kondisi yang lebih baikdibandingkan dalam pasar.

2. SUMBER KEUANGAN PROGRAM

Sumber-sumber keuangan program berupahibah dari Komisi Eropa, akan disumbangkanoleh UNDP/UNOPS, melalui ILO, sesuaidengan Surat Persetujuan Antar-Lembagayang disepakati antara UNOPS dan ILO untukProyek CRO/00/Q02.

Jumlah dana yang akan disetor oleh ILO atasnama UNDP/UNOPS, untuk Perjanjian yangsekarang adalah Empat Ratus Dua Puluh RibuDolar AS (US$ 420.000) yang akandisetorkan dalam tiga tahap, dua kalisejumlah US$ 150.000 dan yang terakhirsejumlah US$ 120.000, sesuai dengankalender yang terlampir (Lampiran I).

Dana tambahan dapat diberikan kepadaProgram sebagai bagian dari Perjanjian ini(apakah melalui ILO, Bank, atau lembaga lain)jika para pihak, atas kesepakatan bersama,memandang perlu. Kontribusi dari lembaga-lembaga yang berbeda ditempatkan di sub-rekening-sub-rekening khusus.

Bank setuju bahwa Dana Jaminan berfungsiuntuk menutup risiko yang sesungguhnya yangdiperkirakan dapat timbul dari sebuahportofolio kredit, dan bank bersediamempromosikan kredit yang jumlahnya lebihbesar dari Dana Jaminan itu sendiri. Tingkatutang ini akan meningkat sebagai berikut:

Untuk awalnya, Bank menyediakan sejumlahdana yang sama dengan dana jaminandikalikan dua (2), yaitu Delapan Ratus EmpatPuluh Ribu Dolar AS(US$ 840.000).

Page 236: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

187

Bagian 43 PEMANFAATAN SUMBER DAYA

KEUANGAN

ILO akan mengalihkan penitipan kepadaBank, setelah menandatangani Perjanjian ini,sejumlah uang yaitu US$ 420.000 (EmpatRatus Dua Puluh Ribu Dolar AS) untukditempatkan sebagai Dana Jaminan didalam sebuah rekening khusus yang akandikelola oleh Bank dan Proyek CRO/00/Q02 dan akan disebut Dana JaminanProyek CRO/00/Q02 (selanjutnya disebutDana Jaminan)

4. INVESTASI DANA JAMINAN

Dana Jaminan akan memperolehpenghasilan dari bunga setiap tahunsebesar 2 persen (2% per tahun). Bagiandana yang tidak diinvestasikan denganmaksud menghindari kemungkinanterjadinya masalah likuiditas akandimasukkan ke dalam rekening tabungankhusus yang berbunga. Uang yang disetorke rekening ini adalah untuk pemeliharaanDana Jaminan, biaya operasionalnya, dansebagian dari biaya bantuan teknis yangmerupakan bagian dari Program ini.Prosedur operasional dari setoran-setoran didalam rekening tabungan harus dijelaskandan disetujui oleh Komite Perjanjian dalamwaktu 30 hari pertama setelah berlakunyadokumen sekarang.

5. PEMANFAATAN DANA JAMINAN

Dana Jaminan akan digunakan untukmendukung operasi kredit yang dijalankanoleh Bank. Dana ini bersifat tambahan danakan melengkapi agunan sendiri yangdiajukan oleh nasabah.

Investasi-investasi yang dapat bertahan secaraekonomi maupun keuangan di dalam bidang-bidang kegiatan berikut ini, memenuhi syaratuntuk mendapat sertifikat jaminan:

a. Hasil pertanian dan peternakan;b. Usaha-usaha mikro di bidang non-

pertanianc. Kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya yang

akan didefinisikan sesuai kesepakatanbersama oleh kedua pihak.

Dasar yang sesungguhnya dari jaminan-jaminan tersebut dibentuk oleh aktualisasi nilaidana yang disetor oleh ILO kepada Bank,serta sumbangan-sumbangan komplementeryang pernah diberikan selama perjanjian.Uang ini dikelola oleh Bank dan secaraotomatis akan dieksekusi seandainya terjadikelalaian atau kegagalan membayar olehnasabah (debitur), sebagaimana diuraikandalam Aturan-Aturan Operasional Perjanjianini (Lampiran II).

6. BATASAN-BATASAN TERHADAPPEMANFAATAN KREDIT

Dana Jaminan tidak akan mengeluarkanjaminan untuk kredit yang meliputi:

a. Pembelian mesin atau peralatan bekasjenis apa saja, kecuali apabila mesin atauperalatan tersebut telah direvisi ataudibangun kembali oleh seorang montir/teknisi atau bengkel yang berpengalaman,yang diakui oleh Bank dan Proyek, danyang mempunyai sertifikat jaminan yangmasih berlaku paling sedikit 12 bulan;

b. Untuk membiayai kembali utang-utangnasabah yang belum terbayar kepadapihak ketiga atau dengan Bank;

c. Menyewa atau membeli tanah; dand. Membayar keuntungan atau

pengembalian investasi-investasi yangdibuat oleh anggota-anggota koperasiatau organisasi lain.

7. KETENTUAN-KETENTUAN KREDIT

Moda operasional yang ditetapkan olehProyek CRO/00/Q02 didasarkan ataspemberian jaminan perorangan kepadanasabah-nasabah yang memenuhipersyaratan agar mempermudah aksesmereka untuk memperoleh kredit dari Bankdan sistem keuangan nasional.

Ketentuan-ketentuan yang ditetapkan olehBank terhadap pihak-pihak yang berhakmenerima kredit (maksimum US$ 7.000 per

Page 237: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

188

keluarga/pinjaman), tingkat bunga (tetap,8persen per tahun), pembayaran kembalidan masa tenggang, adalah yangditetapkan oleh peraturan-peraturannya,oleh Aturan-Auran Operasional (LampiranII), dan sesuai dengan norma-norma moneteryang ditetapkan oleh Bank Sentral Kroasia.

8. NASABAH-NASABAH PROGRAM

Para penerima manfaat Program ini adalahpenduduk, pengungsi, dan repatriat yangtelah kembali ke kota-kota asal mereka yaituPetrinja, Glina, Vojnic, Karlovac, Turanj danSisak di wilayah Banovina.

Para nasabah program ini adalah para petanikecil dan pengusaha mikro dengan ketentuansebagai berikut:

a. Mereka mengajukan rencana bisnis yanglayak secara ekonomi dan keuangan;

b. Mereka tidak memiliki agunan yang cukupuntuk mengakses kredit; dan

c. Mereka memenuhi syarat-syarat lain yangditetapkan oleh Aturan-Aturan OpersionalPerjanjian ini.

9. KOMITE PERJANJIAN

Dengan tujuan mencapai koordinasi secaramenyeluruh dan sebagai tindak lanjut dariProgram, akan dibentuk Komite Perjanjianyang terdiri dari:

- wakil untuk ILO, yang diutus oleh pakarILO PEL, yang bertanggung jawab untukmendukung kegiatan-kegiatan ILO dalamrangka kolaborasi dengan UNOPS;

- wakil untuk Proyek CRO/00/Q02, yangdiutus oleh koordinator nasional proyek;

- wakil untuk Bank, yang diutus olehManajer Umum atau Dewan EksekutifBank.

Komite Perjanjian mempunyai tugas dankewajiban sebagai berikut:

- Mengkoordinasi pihak-pihak yang terlibatdalam perjanjian ini;

- Menyetujui garis pedoman teknis untukkegiatan-kegiatan bertani dan modelpertanian yang akan dibiayai selama

perjanjian ini;- Menyetujui Aturan-Aturan Operasional

untuk perjanjian ini serta modifikasi-modifikasinya bila dianggap perlu;

- Mengusulkan pembaruan dan/atauperbaikan Perjanjian ini;

- Menerima pelaporan dari Bank dan dariKomite Teknis yang dianggap pentingmengenai pelaksanaan Perjanjian inidan memberitahukan pihak-pihak yangbersangkutan;

- Meminta pelaksanaan audit terhadappengelolaan dana yang dicantumkandalam Perjanjian ini bila dianggap perlu;dan

- Menyusun dan menyerahkan kepadapihak-pihak yang bersangkutan, suatulaporan evaluasi mengenai kemajuan dandampak program, dalam 30 hari pertamasetiap tahun kalender.

10.KOMITE TEKNIS

Untuk menyetujui penggunaan Dana Jaminanuntuk pinjaman-pinjaman tertentu, akandibentuk sebuah Komite Teknis yang terdiridari:

- Wakil dari Proyek CRO/00/Q02, yangakan mengkoordinasikan komite;

- Wakil dari donor (Komisi Eropa), atauagen pelaksana di Kroasia, ASB; dan

- Wakil dari Bank.Komite Teknis mempunyai tugas-tugas pokoksebagai berikut:

a. Memilih calon nasabah Program, denganmengingat bahwa rencana-rencana bisnismikro yang diusulkan harus memenuhikriteria yang ditetapkan dalam perjanjianyang sekarang, Aturan-Aturan Penjaminandan Aturan-Aturan Kredit Bank;

b. Mengkoordinasikan institusi-institusi yangberpartisipasi dalam aspek-aspek teknispelaksanaan Program;

c. Membuat rancangan pedoman teknisuntuk hasil pertanian dan model pertanianyang akan dibiayai danmenyerahkannya kepada KomitePerjanjian; dan

Page 238: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

189

Bagian 4d. Mengusulkan kepada Komite Perjanjian,

modifikasi terhadap Aturan-AturanOperasional dan Pemberian Jaminan biladipandang perlu untuk meningkatkanfungsi Program.

11.KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PARA PIHAK

Organisasi, mekanisme operasional, danfungsi-fungsi para pihak dalam Perjanjian iniharus dijelaskan di dalam Aturan-AturanOperasional dalam waktu 15 hari setelahmengadakan Perjanjian.

11.1 ILO

a. Menyediakan dana bagi Banksebagaimana ditentukan dalam klausuldua (2) Perjanjian ini.;

b. Berpar tisipasi dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh KomitePerjanjian;

c. Memberi dukungan teknis dan orientasistrategis kepada proyek di bidang PELguna menopang pembangunan kapasitas-kapasitas lokal serta keberlanjutan Progamdalam jangka panjang;

d. Mendukung Program denganmempromosikan upaya menguatkanorganisasi dan mengadakan pelatihankepada para penerima manfaat program;

e. Mengakui kapasitas bank untuk secaraotomatis mengatasi situasi kelalaian/kegagalan membayar, dalam operasi-operasi yang dijamin oleh Program, sesuaidengan prosedur yang ditetapkan dalamAturan-Aturan Operasional.

11.2 PROYEK CRO/00/Q02

a. Memberitahu para penerima manfaatProyek CRO/00/Q02 di wilayahBanovina tentang kriteria, aturan-aturandan peraturan-peraturan skema kredit;

b. Menyelenggarakan pertemuan, pelatihanatau lokakarya untuk mengaktifkan calon-calon nasabah;

c. Membantu nasabah-nasabah yangmengajukan aplikasi kredit melaluikunjungan ke lapangan, wawancara, dananalisis permohonan kredit;

d. Melalui Komite Teknis, turut menganalisiskualifikasi para nasabah, sebagaimanaditetapkan dalam Perjanjian ini danAturan-Aturan Operasionalnya;

e. Memberi, langsung atau tidak langsung,bantuan teknis kepada para nasabahProgram agar sumber-sumber dayadigunakan secara baik dan benar;

f. Membayar gaji personil (Relawan PBB)yang akan memberikan bantuan teknissebagai bagian dari Program,sebagaimana ditetapkan dalam Aturan-Aturan Operasional;

g. Memantau dan menindak-lanjuti semuapinjaman yang diberikan kepadanasabah dan memberitahu komite teknisdan Bank tentang setiap penyalahgunaan,penyimpangan atau masalah-masalahyang berhubungan dengan pinjaman; dan

h. Barpartisipasi dalam Komite Perjanjian.

11.3 BANK

a. Berpartisipasi dalam Komite Perjanjiandan dalam Komite Teknis;

b. Mengambil keputusan tentang aplikasi-aplikasi yang diajukan oleh Komite Teknis,menurut mekanisme persetujuan kredit dariBank sendiri;

c. Tidak menggantikan penjaminan skemakreditnya dengan sumber daya Perjanjianini. Program ini semata-mata harusmenguntungkan nasabah-nasabah yangtersebut dalam klausul 8;

d. Menyerahkan kepada Proyek CRO/00/Q02 laporan keuangan bulananmengenai status rekening;

e. Bekerjasama dalam melaksanakan auditeksternal tahunan, atau kapan sajadianggap perlu oleh Komite Perjanjian;dan

f. Menempatkan seorang wakil yangbertanggung jawab untuk menindak lanjutiProgram dan untuk setiap informasi yangharus diserahkan oleh Bank kepadaKomite Perjanjian dan Komite Teknis,sebagaimana dikatakan dalamperjanjian ini dan Aturan-AturanOperasional.

Page 239: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

190

12. JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini akan mulai berlaku segerasetelah ditandatangani oleh pihak-pihak yangbersangkutan dan akan berakhir denganselesainya Proyek CRO/00/Q02, kecuali bilakedua pihak memutuskan lain.

Jika pihak-pihak yang bersangkutanmemutuskan untuk memperpanjang perjanjiansetelah Proyek CRO/00/Q02 berakhir danBank setuju bahwa ILO dan Proyek CRO/00/Q02 dapat digantikan oleh lembagayang akan menjamin kelanjutan daribantuan keuangan dan bantuan teknis yangdiberikan kepada masyarakat sasaran,yang akan dipilih dengan kesepakatanbersama pihak-pihak yang bersangkutan.

13. BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satupihak dengan menyampaikan pemberitahuansecara tertulis kepada pihak lainnya tentangmaksud tersebut dan alasan-alasannya.

Kecuali bila disepakati lain oleh pihak-pihakyang bersangkutan, dalam waktu 30 harisesudah menerima surat pemberitahuantersebut, Perjanjian ini akan berakhir dengansendirinya.

14. PEMBAGIAN DANA

Setelah selesainya atau diakhirinya Perjanjianini, atau pembatalannya, Bank wajibmengembalikan sisa uang dan nilai uangyang dikontribusi oleh ILO kepada Program,bersama bunganya, dengan memotongdiskon yang dikenakan atas kelalaianmembayar.

Juga akan dipotong bagian dana yangmenjamin pinjaman-pinjaman yang belumdibayar. Ini akan dibayarkan kembali secaraber tahap, kecuali untuk jumlah yangdikenakan atas kelalaian membayar.

15. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan di antara pihak-pihakdalam Perjanjian ini, mengenai penafsiran

atau pelaksanaan Perjanjian maupun klaimatas jumlah dan cara mendapatkan kembalikontribusi ILO dan kepentingan-kepentingannya, harus diserahkan kepadaarbitrase jika perselisihan tersebut tidak dapatdiselesaikan secara mufakat.

Badan arbitrase terdiri dari tiga oranganggota; masing-masing pihak akanmenugaskan satu. Para anggota akanmemilih salah satu di antara merekasebagai presiden.

Badan arbitrase ini akan patuh pada norma-norma dan aturan-aturan UNCITRAL (KomisiPBB untuk Hukum Perdagangan Internasional)dan keputusan-keputusannya harus diterimasebagai keputusan final dan sah untuk pihak-pihak yang terlibat, dan mereka wajib segeratunduk pada keputusan tersebut.

Tidak ada bagian dalam Perjanjian ini atau yangberhubungan dengannya akan ditafsirkansebagai melepaskan hak-hak istimewa ataukekebalan dari ILO.

Hans HofmeijerManajer Senior ILOPresident Managing Board and CoordinationOfficerSisacka Banka dd

Denis van DamManajer ProyekCRO/00/Q02

SAKSI-SAKSI

Per Vinther, PrefectKepala DelegasiSisacka - CountyKantor Komisi Eropa di Kroasia

DirekturArbeiter-Samariter-Bund

Page 240: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

191

Bagian 4Perangkat 4.6.7 - Daftar-periksa untuk seleksi perantara keuangan

UNSUR-UNSUR RENCANA KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGANPERANTARA KEUANGAN

Apakah ada bank dengan pengalaman memberikan pinjaman kepada kelompoksasaran yang dituju?

Apakah bank memberlakukan sanksi-sanksi tertentu atas kelalaian/kegagalanpembayaran cicilan utang?

Apakah tingkat bunga dan biaya-biaya lain bisa dijangkau kelompok sasaran?

Pada umumnya seberapa cepatkah tanggapan dari pemberi pinjaman terhadapaplikasi kredit?

Apakah jumlah-jumlah pinjaman sesuai, mengingat kapasitas pembayaran kembalidari kelompok sasaran?

Apakah bank mampu mengumpulkan informasi untuk mengevaluasi risiko-risiko?

Apakah pelatihan dan jasa penasihatan diberikan kepada kelompok sasaran(misalnya, oleh lembaga pemerintah atau LSM)?

Apakah syarat-syarat untuk agunan sudah realistis?

Apakah syarat pembiayaan sendiri dapat dipenuhi?

Perantara keuangan non-bank

Apakah mereka mempunyai cukup staf yang memenuhi kualifikasi?

Apakah LSM tersebut mempunyai cukup dukungan untuk anggarannya?

Bagaimana pandangan lembaga bantuan lainnya terhadap LSM berkenaan denganpengelolaan kredit mikro?

Apakah penagihan pembayaran kembali menjadi sumber pertentangan antaraLSM dan penduduk sasaran?

Lain-lain

Page 241: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

192

Antara pihak-pihak:

- United Nations Office for Project Services(UNOPS), dalam fungsinya sebagai lembagapelaksana proyek CRO/96/002, diwakilioleh Denis van Dam, Chief Technical Advisorproyek ini (selanjutnya disebut sebagaiPROYEK CRO/96/002);

- Oraganisasi Perburuhan Internasional,dalam fungsinya sebagai lembaga asosiasike Proyek CRO/96/002, diwakili olehMasaru Ishida, Direktur DepartemenPengembangan Perusahaan dan Koperasi(selanjutnya disebut ILO); dan

- Jadranska Banka Sibenik, diwakili oleh IvoSinko, dalam fungsinya sebagai Direktur(selanjutnya disebut BANK);

- Asosiasi Caritas Croatia, diwakili oleh SlavkoMikelin, dalam fungsinya sebagai DirekturCaritas Sibenik (selanjutnya disebut CARITAS);

- Asosiasi Drustvo Gradanja “Faust Vrancic”,diwakili oleh Drazen Skarica, dalam fungsinyasebagai Presiden (selanjutnya disebut sebagaiFAUST VRANCIC)

Semua pihak di atas mempunyai kapasitashukum untuk mengadakan kontrak dan telahmemutuskan untuk menerima perjanjian ini,dengan pertimbangan-pertimbangan danklausul-klausul sebagai berikut:

PERTIMBANGAN

I Pemerintah Kroasia, dengan kerjasama teknisdari UNOPS dan kerjasama keuangan dariUNDP melaksanakan Proyek “Rehabilitasi danPembangunan Berkelanjutan di Daerah-Daerah Korban Perang di Kroasia” - ProyekCRO/96/002 - untuk mendukung prosesrekonstruksi nasional melalui perhatianmenyeluruh kepada kebutuhan-kebutuhanpenduduk yang menjadi korban peperangan.

II Dalam rangka kerjasama antar-lembagaPBB, ILO berpartisipasi dalam Proyek CRO/96/002, dengan tanggung jawab untukmempromosikan pengembangan kegiatan-kegiatan yang dapat memberi penghasilandan pekerjaan tetap kepada penduduk.

III Sebagai bagian dari tujuan-tujuan ProyekCRO/96/002 yang mendesak, perludipertimbangkan hal-hal berikut:

1. Membantu mengembalikan kondisi-kondisi yang normal bagi pertumbuhanekonomi dan untuk menciptakanlapangan kerja, dan memperkuatkapasitas manajerial untuk memberi hasilyang memuaskan di sektor sosial danekonomi.

2. Mendukung proses rekonstruksi di tingkatlokal, melalui penguatan kemampuanmembuat keputusan dalam kontekspemulihan ekonomi.

3. Mempermudah pulangnya danditerimanya kembali masyarakatpengungsi maupun partisipasi merekadalam kehidupan sipil di tingkat lokal,sehingga melengkapi upaya-upaya yangsedang dilakukan oleh lembaga-lembagaPBB lain.

4. Mendukung upaya-upaya otoritaspemerintah dalam mempromosikaninstitusi-institusi yang demokratis sertakebijakan-kebijakan desentralisasidengan memperkuat kapasitas ekonomidan administrasi lokal dan mendorongpartisipasi lokal.

IV Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, ProyekCRO/96/002 mengusulkan:

1. Memperkuat institusi-institusi di tingkatlokal dan regional.

2. Mendukung upaya-upaya bersamaberbagai organisasi untuk kerjasamainternasional, terutama lembaga-lembaga

Perangkat 4.6.8 - Perjanjian Kerjasama Keuangan antara UNOPSProyek CRO/96/002, ILO, Caritas Croatia, Faust Vrancic Association

dan Jadranska Banka, Sibenik

Page 242: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

193

Bagian 4PBB, agar mencapai efek berganda dariberbagai program dan proyek.

3. Mendorong perlakuan non-diskriminatifterhadap masyarakat sasaran, denganmemberi bantuan kepada para pengungsidan pengungsi-pengungsi yang telahkembali, maupun penduduk yang tetaptinggal di kampung halaman merekaselama perang.

4. Partisipasi dari masyarakat sasaran secaraterorganisasi, di dalam pembuatan disaindan pelaksanaan berbagai komponenProyek CRO/96/002.

5. Menetapkan mekanisme sehinggapenduduk dapat mengakses kredit.

6. Menawarkan bantuan teknis dalampengembangan usaha kecil di bidangpertanian dan non-pertanian.

V CARITAS, melalui kantornya di Sibenik, telahmengembangkan berbagai program ekonomidan sosial untuk komunitas-komunitas yangmenderita dampak perang di daerah Sibenik.

VI FAUST VRANCIC, sebagai organisasi non-pemerintah lokal, bertujuan mendukung danmelaksanakan kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek untuk meningkatkan kehidupanpenduduk pedesaan yang paling miskin dankelompok-kelompok sosial yang paling rentandi daerah Sibenik.

VII BANK mempunyai pengalaman dalammengurus operasi kredit skala kecil. Banktertarik untuk memperluas portofolionyasendiri secara aman dan permanen, agardapat melayani para petani kecil danpengusaha mikro yang biasanya tidakmempunyai akses ke sistem keuangan,namun mempunyai rencana-rencana bisnisyang layak secara ekonomi dan keuangan.

VIII.Pembuatan dan pelaksanaan perjanjian inidiprediksi dalam perencanaan operasionalProyek CRO/96/002.

KLAUSUL-KLAUSUL

1. TUJUAN PERJANJIAN

Pihak-pihak telah memutuskan untuk menerimaperjanjian ini agar menjadi Program BantuanKeuangan dan Bantuan Teknis yang akanmemungkinkan para petani kecil danpengusaha mikro mengakses sumber dayakredit permanen untuk merealisasi prakarsa-prakarsa investasi yang ekonomis dan efisien(selanjutnya disebut PROGRAM).

Pinjaman-pinjaman yang diberikan oleh Banksebagai bagian dari Program ini dijamin olehmekanisme yang dibentuk oleh perjanjian ini.Mekanisme ini beroperasi sesuai dengansyarat-syarat di dalam klausul-klausul ini sertaAturan-Aturan Operasional (Lampiran II).

Program ini menawarkan bantuan teknis, baikuntuk meningkatkan mutu produksi (pertanian)maupun untuk diversifikasi, agarmendapatkan kondisi yang lebih baikdibandingkan dalam pasar.

2. SUMBER KEUANGAN PROGRAM

Sumber-sumber keuangan Program, yangdisumbangkan oleh UNDP/UNOPS, melaluiILO, sesuai dengan Surat Persetujuan Antar-Lembaga yang disepakati pada 17 February1997 antara UNOPS dan ILO untuk ProyekCRO/96/002.

Jumlah dana yang akan disetor oleh ILO atasnama Proyek CRO/96/002, untuk Perjanjianyang sekarang adalah Lima Ratus RibuDolar AS (US$ 500.000) yang akandisetorkan sebagai berikut:

- Dua ratus lima puluh ribu dolar AS (US$250.000) segera setelah perjanjian iniditandatangani.

- Dua ratus lima puluh ribu dolar AS (US$250.000) dalam semester kedua tahun1998.

Dana tambahan dapat diberikan kepadaProgram sebagai bagian dari Perjanjian ini(apakah melalui ILO, Bank, atau lembaga

Page 243: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

194

lain) jika para pihak, atas kesepakatanbersama, memandang perlu. Kontribusi darilembaga-lembaga yang berbedaditempatkan di sub-rekening-sub-rekeningkhusus.

Bank setuju bahwa Dana Jaminan ini berfungsiuntuk menutup risiko yang sesungguhnya yangdiperkirakan dapat timbul dari sebuahportofolio kredit, dan bank bersediamempromosikan kredit yang jumlahnya lebihbesar dari Dana Jaminan itu sendiri. Tingkatutang ini akan meningkat sebagai berikut:

- Untuk awalnya, Bank akan memberikankepada operasi kredit, sebagai bagiandari perjanjian ini, sejumlah uang yangsama dengan dua kali Dana Jaminan,yaitu Satu Juta Dolar AS (US$ 1.000.000).

- Dalam bulan pertama setelah tahunpengoperasian kredit yang pertama dansetelah diskusi dengan para pihak, Bankakan mengubah proporsi dana yangdialokasikan kepada operasi kredit,tergantung pada persentasepengembalian pinjaman selama tahunpertama beroperasi.

3. PEMANFAATAN SUMBER DAYA KEUANGAN

ILO akan mengalihkan penitipan kepadaBank, setelah menandatangani Perjanjian ini,sejumlah uang yaitu US$ 500.000 (Lima RatusRibu Dolar AS) untuk ditempatkan sebagaiDana Jaminan di dalam sebuah rekeningkhusus yang akan dikelola oleh Bank danProyek CRO/96/002 dan akan disebut DanaJaminan Proyek CRO/96/002 (selanjutnyadisebut Dana Jaminan).

4. INVESTASI DANA JAMINAN

Dana Jaminan akan memperoleh penerimaanyang setinggi mungkin yang dapat diterimaoleh Bank dari investasi. Bagian dana yangtidak diinvestasikan dengan maksudmenghindari kemungkinan terjadinya masalahlikuiditas, akan dimasukkan ke dalamrekening tabungan khusus yang berbunga.

Bunga dan nilai-nilai lain yang timbul karenaDana Jaminan akan ditempatkan dalamrekening tabungan khusus. Uang yangdisetor ke rekening ini adalah untukpemeliharaan Dana Jaminan, biayaoperasionalnya, dan sebagian dari biayabantuan teknis yang merupakan bagian dariProgram ini. Prosedur operasional darisetoran-setoran di dalam rekening tabunganharus dijelaskan dan disetujui oleh KomitePerjanjian, dengan mengacu kepada Pasal9 di bawah ini, dalam waktu 30 haripertama setelah berlakunya dokumensekarang.

5. PEMANFAATAN DANA JAMINAN

Dana Jaminan akan digunakan untukmenerbitkan sertifikat-sertifikat jaminan gunamendukung operasi kredit yang dijalankanoleh Bank. Dana ini bersifat tambahan danakan melengkapi agunan sendiri yangdiajukan oleh nasabah.

Investasi-investasi yang dapat bertahan secaraekonomi maupun keuangan di dalam bidang-bidang kegiatan berikut ini, memenuhi syaratuntuk mendapat sertifikat jaminan:

a. Hasil pertanian dan peternakan;b. Usaha-usaha mikro di bidang non-

pertanian;c Koperasi dan bentuk usaha lainnya; dand. Kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya yang

akan didefinisikan sesuai kesepakatanbersama oleh kedua pihak.

Dasar yang sesungguhnya dari jaminan-jaminan tersebut dibentuk oleh aktualisasinilai dana yang disetor oleh ILO pada Bank,serta sumbangan-sumbangan komplementerselama berlakunya perjanjian. Uang inidikelola oleh Bank dan secara otomatis akandieksekusi seandainya terjadi kelalaian ataukegagalan membayar oleh nasabah(debitur), sebagaimana diuraikan dalamAturan-Aturan Operasional Perjanjian ini(Lampiran I).

Page 244: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

195

Bagian 46. BATASAN-BATASAN TERHADAP

PEMANFAATAN KREDIT

Dana Jaminan tidak akan mengeluarkanjaminan untuk kredit yang meliputi:

a. Pembelian mesin atau peralatan bekasjenis apa saja, kecuali apabila mesin atauperalatan tersebut telah direvisi ataudibangun kembali oleh seorang montir/teknisi atau bengkel yang berpengalaman,yang diakui oleh Bank dan Proyek, danyang mempunyai sertifikat jaminan yangmasih berlaku paling sedikit 12 bulan.

b. Untuk membiayai kembali utang-utangnasabah yang belum terbayar kepadapihak ketiga atau dengan Bank;

c. Menyewa atau membeli tanah;d. Membayar keuntungan atau

pengembalian investasi-investasi yangdibuat oleh anggota-anggota koperasiatau organisasi lain.

7. KETENTUAN-KETENTUAN KREDIT

Moda operasional yang ditetapkan olehProyek CRO/96/002 didasarkan ataspemberian jaminan perorangan atau jaminankolektif kepada nasabah-nasabah yangmemenuhi syarat agar mempermudah aksesmereka untuk memperoleh kredit dari Bankdan sistem keuangan nasional.

Ketentuan-ketentuan yang ditetapkan olehBank terhadap pihak-pihak yang berhakmenerima, yang berkenaan dengan jumlah,partisipasi dalam biaya total proyek, tingkatbunga, pembayaran kembali dan masatenggang, adalah yang ditetapkan olehperaturan-peraturannya dan sesuai dengannorma-norma moneter yang ditetapkan olehBank Sentral Kroasia.

8. NASABAH-NASABAH PROGRAM

Para penerima manfaat Program ini adalahpetani-petani kecil dan pengusaha-pengusahamikro, koperasi-koperasi dan usaha-usahaperkumpulan lain dari para penduduk,pengungsi, dan repatriat yang telah kembalike kota-kota asal mereka yaitu Drnis, Unesic,

Ruzic, Oklaj, Skradin dan bagian timurVodice, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mereka mengajukan rencana bisnisyang layak secara ekonomi dankeuangan;

b. Mereka tidak memiliki agunan yangcukup untuk mengakses kredit; dan

c. Mereka memenuhi syarat-syarat lain yangditetapkan oleh Aturan-Aturan OpersionalPerjanjian ini.

9. KOMITE PERJANJIAN

Dengan tujuan mencapai koordinasi secaramenyeluruh dan sebagai tindak lanjut dariProgram, akan dibentuk Komite Perjanjianyang terdiri dari:

- Wakil untuk ILO, yang diutus olehPenasihat Teknis Daerah ILO, yangbertanggung jawab untuk mendukungkegiatan-kegiatan ILO dalam rangkakolaborasi dengan UNOPS;

- Wakil untuk Proyek CRO/96/002, yangdiutus oleh koordinator nasional proyek;

- Wakil untuk Bank, yang diutus olehManajer Umum atau Dewan EksekutifBank.

Komite Perjanjian mempunyai tugas dankewajiban sebagai berikut:

- Mengkoordinasi pihak-pihak yangmenandatangani perjanjian ini;

- Menyetujui garis pedoman teknis untuksetiap kegiatan bertani dan menindak-lanjuti penerapannya;

- Menyetujui Aturan-Aturan Operasionaluntuk perjanjian ini serta modifikasi-modifikasinya bila dianggap perlu;

- Mengusulkan pembaruan dan/atauperbaikan pada Perjanjian ini;

- Menerima pelaporan dari Bank dan dariKomite Teknis yang dianggap pentingmengenai pelaksanaan Perjanjian ini danmemberitahukan pihak-pihak yangbersangkutan;

- Meminta pelaksanaan audit terhadappengelolaan dana yang dicantumkandalam Perjanjian ini, bila dianggapperlu;

Page 245: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

196

- Menyusun dan menyerahkan kepadapihak-pihak yang bersangkutan, suatulaporan evaluasi mengenai kemajuandan dampak program, dalam 30 haripertama setiap tahun kalender.

10. KOMITE TEKNIS

Untuk menerbitkan sertifikat-sertifikat jaminanyang sah, akan dibentuk sebuah Komite Teknisyang terdiri dari:

- Wakil dari Proyek CRO/96/002, yangakan mengkoordinasikan komite;

- Wakil dari CARITAS;- Wakil dari FAUST VRANCIC;- Wakil dari Dewan Pembangunan Lokal

(DPL) di kota asal aplikasi kredit yangakan dievaluasi; dan

- Wakil dari Bank.

Komite Teknis mempunyai tugas-tugas pokoksebagai berikut:

a. Memilih calon penerima manfaat Program,dengan mengingat bahwa rencana-rencana bisnis mikro yang diusulkan harusmemenuhi kriteria yang ditetapkan dalamperjanjian yang sekarang, Aturan-AturanPenjaminan dan Aturan-Aturan KreditBank;

b. Mengkoordinasikan institusi-institusi yangberpartisipasi dalam aspek-aspek teknispelaksanaan Program;

c. Membuat rancangan pedoman teknisuntuk hasil pertanian dan model pertanianyang akan dibiayai dan menyerahkannyakepada Komite Perjanjian; dan

d. Mengusulkan kepada Komite Perjanjian,modifikasi terhadap Aturan-AturanOperasional dan Pemberian Jaminanbila dipandang perlu untukmeningkatkan fungsi Program.

11. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PARA PIHAK

Organisasi, mekanisme operasional, danfungsi-fungsi para pihak dalam Perjanjian iniharus dijelaskan di dalam Aturan-AturanOperasional, yang harus disetujui oleh KomitePerjanjian dalam waktu 15 hari setelahmenandatangani Perjanjian ini.

11.1 ILO

a. Menyediakan dana bagi Banksebagaimana ditentukan dalam klausuldua (2) Perjanjian ini;

b. Bersama dengan Proyek CRO/96/002,mendukung Bank, CARITAS dan FAUSTFRANCIC dalam mengadakan pelatihanuntuk personil mereka mengenai metodeperumusan proyek dan dalam masalah-masalah teknis dan keuangan tertentu;

c. Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan yang selalu diadakan olehKomite Perjanjian;

d. Mendukung Program denganmempromosikan upaya-upayamenguatkan organisasi dan mengadakanpelatihan di antara para penerimamanfaat program; dan

e. Mengakui kapasitas bank untuk secaraotomatis mengatasi situasi kelalaian/kegagalan membayar, dalam operasi-operasi credit yang dijamin oleh Program,sesuai dengan prosedur yang ditetapkandalam Aturan-Aturan Operasional.

11.2 PROYEK CRO/96/002

a. Mendukung realisasi bantuan tekniskepada para penerima manfaat Program,agar memastikan bahwa dana/sumberdaya digunakan secara baik dan benar;

b. Berpartisipasi dalam Komite Perjanjian;c. Melalui Komite Teknis, turut menganalisis

kualifikasi para penerima manfaat,sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjianini dan Aturan-Aturan Operasionalnya;

d. Mengalihkan metodologi yangdigunakan untuk seleksi, evaluasi dantindak lanjut kredit-kredit yang disalurkankepada para penerima manfaat;

e. Menentukan mekanisme-mekanisme yangakan memastikan kerjasama darilembaga-lembaga lain; dan

f. Membayar lembaga-lembaga yangmemberikan bantuan teknis sebagaibagian dari Program, sebagaimanaditetapkan dalam Aturan-AturanOperasional;

Page 246: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

197

Bagian 411.3 BANK

a. Berpartisipasi dalam Komite Perjanjiandan dalam Komite Teknis;

b. Mengambil keputusan tentang aplikasi-aplikasi yang diajukan oleh Komite Teknis,menurut mekanisme persetujuan kredit dariBank sendiri;

c. Tidak menggantikan penjaminan skemakreditnya dengan sumber daya Perjanjianini. Program ini semata-mata harusmenguntungkan para penerima manfaatyang tersebut dalam klausul 8;

d. Menyerahkan kepada Komite Perjanjianlaporan bulanan mengenai statusrekening;

e. Bekerjasama dalam melaksanakan auditeksternal tahunan, atau kapan sajadianggap perlu oleh Komite Perjanjian;dan

f. Menempatkan seorang wakil yangbertanggung jawab untuk menindaklanjutiProgram dan untuk setiap informasi yangharus diserahkan oleh Bank kepadaKomite Perjanjian dan Komite Teknis,sebagaimana dikatakan dalam perjanjianini dan Aturan-Aturan Operasional.

11.4 CARITAS DAN FAUST VRANCIC

a. Memberitahu para penerima manfaatProyek CRO/96/002 di bagianpedalaman Sibenik tentang kriteria,aturan-aturan dan peraturan-peraturanskema kredit;

b. Menyelenggarakan pertemuan, pelatihan,atau lokakarya agar dapat membuat aktifdan mengatur calon penerima manfaat;

c. Membantu para penerima manfaat yangmempunyai aplikasi kredit melaluikunjungan lapangan, wawancara dananalisis permohonan kredit mereka;

d. Berpartisipasi dalam Komite Teknis untukmemilih penerima manfaat.

e. Memantau dan menindak-lanjuti semuapinjaman yang diberikan kepadapenerima manfaat dan memberitahukomite teknis tentang setiappenyalahgunaan, penyimpangan atau

masalah-masalah yang berhubungandengan pinjaman; dan

f. Membuat laporan bulanan kepadaProyek CRO/96/002 mengenaikemajuan Program dan kendala/masalah utama yang dijumpai dilapangan.

12 JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini akan mulai berlaku segerasetelah ditandatangani oleh pihak-pihak yangbersangkutan dan akan berakhir denganselesainya Proyek CRO/96/002, kecuali bilakedua pihak memutuskan lain.

Jika pihak-pihak yang bersangkutanmemutuskan untuk memperpanjang perjanjiansetelah Proyek CRO/96/002 berakhir danBank setuju untuk menggantikan Programdengan lembaga yang akan menjaminkelanjutan dari bantuan keuangan danbantuan teknis yang diberikan kepadamasyarakat sasaran yang akan dipilih dengankesepakatan bersama pihak-pihak yangbersangkutan.

13.BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satupihak, dengan menyampaikan pemberitahuansecara tertulis kepada pihak lainnya tentangmaksud tersebut dan alasan-alasannya.

Kecuali bila disepakati lain oleh pihak-pihakyang bersangkutan, dalam waktu 30 harisesudah menerima surat pemberitahuantersebut, Perjanjian ini akan berakhir dengansendirinya.

14. PEMBAGIAN DANA

Setelah selesainya atau diakhirinyaPerjanjian ini, Bank wajib mengembalikansisa uang dan nilai uang yang dikontribusioleh ILO kepada Program, bersamabunganya, dengan memotong diskon yangdikenakan atas kelalaian membayar.

Juga akan dipotong bagian dana yangmenjamin pinjaman-pinjaman yang belum

Page 247: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

198

dibayar. Ini akan dibayarkan kembalisecara bertahap, kecuali untuk jumlah yangdikenakan atas kelalaian membayar.

15. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan di antara pihak-pihakdalam Perjanjian ini, mengenai penafsiranatau pelaksanaan Perjanjian maupun klaimatas jumlah dan cara mendapatkan kembalikontribusi ILO dan kepentingan-kepentingannya, harus diserahkan kepadaarbitrase jika perselisihan tersebut tidak dapatdiselesaikan secara mufakat.

Badan arbitrase ini akan patuh pada norma-norma dan aturan-aturan UNCITRAL (KomisiPBB untuk Hukum Perdagangan Internasional)dan keputusan-keputusannya harus diterimasebagai keputusan final dan sah untuk pihak-pihak yang terlibat, dan mereka wajib untuksegera tunduk pada keputusan tersebut.

Page 248: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

199

Bagian 4

BAB KESATU

Moda Operasionalisasi DANA JAMINAN

1.1 Aturan kredit untuk kredit yangdipromosikan oleh Proyek CRO/96/002

Proyek CRO/96/002 menjamin Utang Bersihyang dibuat oleh Bank demi para penerimamanfaat Proyek. Ini akan diwujudkan melaluipenerbitan surat-surat jaminan kepada paraanggota masyarakat sasaran yang proposalbisnisnya diterima oleh Komite Teknis. Modal awaluntuk DANA JAMINAN terdiri dari uang MarkJerman (DM) setara dengan US$ 250.000.

Yang dimaksud dengan Utang Bersih adalah:jumlah total pinjaman yang dikeluarkan olehBank, didukung oleh surat-surat jaminan yangditerbitkan oleh Proyek CRO/96/002, plus totalbunga yang kira-kira akan dihasilkan oleh kredittersebut, dikurangi pembayaran kembali berikutbunganya, dan nilai agunan yang diatur olehpeminjam sendiri.

Bank mengakui bahwa Dana Jaminan berfungsimelindungi risiko yang sesungguhnya yangdiperkirakan akan timbul dari portofolio kreditdan bersedia mempromosikan jumlah kredit yanglebih besar daripada DANA JAMINAN itu sendiri.Tingkat utang ini akan meningkat sebagai berikut:

Untuk awalnya, Bank menyediakan sejumlahdana untuk operasi kredit, sebagai bagian dariPerjanjian ini, yang besarnya sama dengan duakali Dana Jaminan, yaitu Satu Juta Dolar AS (US$1.000.000).

Dalam bulan pertama setelah tahun pertamapengoperasian perjanjian, dan setelah diskusidengan pihak-pihak yang bersangkutan, Bankakan mengubah proporsi dana yangdialokasikan ke operasi kredit tergantung daripersentase pengembalian pinjaman pada tahunpertama operasi.

1.2 Definisi rencana keuangan danpedoman teknis

Kredit akan diberikan untuk usaha tani,peternakan dan usaha-usaha kecil non pertanian.Agar prosedur pemberian kredit bisa hematbiaya, masing-masing rencana bisnis perorangandan aplikasi kredit akan dibandingkan denganrencana keuangan standar dan pedoman teknis.

Dalam hal pertanian, Komite Teknis harusmenyetujui daftar tanaman pangan yang akandibiayai, tergantung dari ketahanan ekonomimasing-masing. Komite Teknis juga merancangpedoman teknis untuk pembiayaan masing-masing tanaman, sesuai data pertanian yangtercantum dalam Rencana PembangunanRegional untuk Daerah Sibenik, yang disusunsebagai bagian dari Proyek CRO/96/002.Pedoman teknis ini harus disetujui oleh komiteperjanjian. Garis pedoman teknis berisi:

a. Daftar-periksa produksi: jenis tanamanpangan, areal, masukan, perkiraan hasilpanen, perkiraan pengembalian;

b. Rencana investasi: investasi total, jumlahkredit, sumber daya sendiri; dan

c. Pencairan dana dan pengembalian: kalenderpencairan dana, tenggang waktu, kalenderpembayaran kembali.

Untuk peternakan, diterapkan prosedur serupa.Di sini Proyek CRO/96/002 mendasarkanpedoman teknisnya pada model-model pertanianyang telah dibuat. Garis pedoman teknis akanmencakup:

a) Daftar-periksa berdasarkan model-modelpertanian;

b) Rencana investasi;c) Rencana pencairan dana dan

pembayaran kembali.

Perangkat 4.6.9 - Aturan-Aturan Operasional: Perjanjian untuk KerjasamaKeuangan antara UNOPS Proyek/96/002, ILO, Caritas Croatia, Faust

Vrancic Association dan Jadranska Banka Sibenik

Page 249: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

200

Untuk usaha kecil nonpertanian, kelayakanrencana bisnis harus diperiksa oleh Komite Teknisuntuk masing-masing kasus. Komite Teknis akanmembuat rencana pembiayaan untuk setiapaplikasi pinjaman:

1.3 Kualifikasi dan persetujuan aplikasipenjaminan

(Calon) Peminjam harus memenuhi kriteria dibawah ini untuk dapat memperoleh pinjaman:

- Presentasi rencana bisnis yang secarakeuangan dapat berlanjut;

- Menunjukkan bukti tempat domisili diwilayah geografis yang dijangkau olehProyek CRO/96/002;

- Memberi jaminan pribadi dan agunan,sesuai kemampuan; dan

- Tersedianya semua masukan yang diperlukan,termasuk keahlian teknis dan manajerial,selain apa yang akan dibiayai oleh pinjaman.

Komite Teknis memeriksa rencana-rencana bisnisyang diajukan, dalam hal kompatibilitas dengansyarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yangtercantum dalam garis pedoman teknis. Komitejuga mempelajari kelayakan rencana-rencanausaha non pertanian dan membuat rencanapembiayaan.

Penyebarluasan informasi dan persetujuanjaminan akan diatur sebagai berikut:

- LDC, melalui perwakilan mereka di setiapdesa, akan memberitahu masyarakatpenerima manfaat tentang program kreditdan memberikan kuestioner agar mendapatmasukan-masukan mengenai kebutuhan-kebutuhan kredit yang dirasakan olehmasyarakat;

- LDC mengumpulkan kuesioner-kuesionertersebut dan menyerahkannya kepadaCaritas atau Faust Vrancic, tergantungwilayah geografis;

- Tergantung respons terhadap kuesioner(jumlah), Caritas dan Faust Vrancic akanmengunjungi keluarga-keluarga yang tertarikuntuk mengambil pinjaman atau akan

membuat seleksi pertama bersama denganLDC;

- Caritas dan Faust Vrancic akan mengunjungidan membagikan formulir aplikasi pinjamankepada calon-calon yang serius;

- Komite Teknis (CRO/96/002, Bank, Caritasatau Faust Vrancic dan LDC) akan berkumpuldi setiap kotamadya untuk menseleksiaplikasi untuk jaminan pinjaman; dan

- Bank akan menandatangani surat-suratjaminan.

Aplikasi-aplikasi yang memenuhi kriteria KomiteTeknis diserahkan kepada Bank, bersama dengansurat jaminan dan semua data yang relevan.Aplikasi harus diterima oleh Bank paling sedikit15 hari kerja sebelum pinjaman akan dicairkan.

Bank membuat keputusan terakhir mengenaipersetujuan atau penolakan aplikasi pinjaman.Alasan-alasan Bank untuk menolak suatu aplikasiadalah:

- Usaha yang diajukan dianggap terlaluriskan secara keuangan;

- Bank mempunyai informasi tentangpeminjam yang mendiskualifikasinya; dan

- Bank menganggap bahwa pinjamantersebut jelas bertentangan dengan salahsatu klausul Perjanjian atau salah satu aturanoperasional.

1.4 Jumlah pinjaman

Jumlah pinjaman berhubungan dengan tujuanpinjaman, rencana pembiayaan standar danpedoman teknis sesuai klausul 1.2 dari Aturan-Aturan Operasional ini maupun kemampuanuntuk membiayai investasi dari sumber dayapeminjam sendiri.

Jumlah pinjaman maksimum untuk peralatanadalah US$ 3.000 (tiga ribu dolar AS),sedangkan satu pinjaman mempunyai batasanmaksimum US$ 7.000 (tujuh ribu dolar AS).

1.5 Tingkat bunga

Bank akan menetapkan tingkat bunga pasar

Page 250: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

201

Bagian 4yang serendah mungkin untuk para nasabahProgram. Untuk tahun pertama, bungaditetapkan sebesar 7 persen per tahun. Bungaini dikenakan sepanjang masa kredit, termasukmasa tenggang waktu, atas pokok pinjamanyang belum dibayar dalam mata uang kuna,dengan asumsi bahwa nilainya akan bertahandalam perbandingan dengan mark Jerman(DM).

Dalam hal terjadi depresiasi/devaluasi dari kunaterhadap mark Jerman dan tergantung daridampak perubahan tersebut, maka tingkat bungaakan disesuaikan atau bila tidak, selisihnya akandiganti oleh Dana Jaminan untukmempertahankan nilai dari sisa pokok pinjamandalam mark Jerman.

1.6 Menyetujui dan mencairkanpinjaman

Bank akan menolak, menyetujui dan mencairkandari sumber dananya sendiri atau dana yangdikelolanya, pinjaman-pinjaman yang dijaminoleh Proyek CRO/96/002 dalam waktu 15 harisetelah menerima aplikasi dari Komite Teknis.

Pada prinsipnya, Bank akan memberikanpinjaman sedapat mungkin secara “in natura”(tidak dalam bentuk tunai), membayar kuitansipembelian yang diajukan oleh peminjam,langsung kepada pemasok. Namun demikian,sebagai pengecualian, tergantung pada tujuanpeminjaman dan situasi khusus dari peminjamtertentu, dapat diberikan maksimum 15persendari kredit dalam bentuk uang tunai.

1.7 Fungsi Bank

Bank akan membuka berkas kredit untuk setiapnasabah yang sudah dijamin oleh Komite Teknik.

Bank juga akan mengkoordinasikan tanggalpencairan dana dengan Proyek CRO/96/002,Caritas dan Faust Vrancic dan akanmempermudah setiap informasi yangdibutuhkan oleh pihak-pihak ini untuk menindak-lanjuti pinjaman-pinjaman yang belum dibayarkembali. Peran dari Caritas, Faust Vrancic danProyek dalam menyediakan jasa pelayanan

keuangan sama sekali bukan menggantikanprosedur dan operasi Bank yang biasaberkenaan dengan pemantauan dan tindaklanjut terhadap pinjaman yang belum dibayar.

Dengan mengacu kepada klasul empat (4)Perjanjian ini, Bank akan menginvestasikan markJerman dalam Dana Jaminan sebagaimanadinyatakan dalam Kontrak mengenai DepositoValuta Asing Berjangka Tetap antara JadranskaBanka dan UNOPS Proyek CRO/002/96, yangditandatangani tanggal 27 February 1998.

BAB KEDUA

Prosedur-Prosedur untuk PemulihanPinjaman

2.1 Melaksanakan jaminan

Setelah berakhirnya jangka waktu kredit, Bankakan mengikuti prosedur normal, melaporkankelalaian pembayaran utang, jika ada, danmenuntut secara hukum agunan langsungdaripada peminjam yang lalai membayar.

Enampuluh (60) hari setelah melaporkan kredityang macet, Bank secara otomatis dapatmenutup sisa kelalaian membayar dengan uangdari Dana Jaminan, jika Bank dan Proyek CRO/96/002 tidak mencapai kesepakatan untukmenjadwalkan kembali pinjaman tersebutdalam 60 hari tersebut. Kelalaian ataukegagalan membayar yang dilindungi olehDana Jaminan seharusnya tidak mempengaruhiproses untuk mengajukan tuntutan hukumterhadap agunan langsung, yang manamerupakan tanggung jawab Bank. Sesuaiklausul 1.1 dari Aturan-Aturan Operasional,agunan dan jaminan pribadi yang dijanjikanoleh nasabah mengandung risiko macet padagaris pertama, diikuti oleh modal dari DanaJaminan. Dalam revisi terhadap Aturan-AturanOperasional ini nanti dan untuk membagi risikokredit macet secara lebih merata antarapeminjam, pemberi pinjaman dan penjamin,maka pengaturan pembagian risiko ini dapatdiubah.

Page 251: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

202

Dalam hal di mana Proyek CRO/96/002menyatakan bahwa peminjam tidak mempunyaipengaruh terhadap alasan kelalaian membayar,Proyek dapat meminta Bank, dalam waktu 30 harisetelah melaporkan kredit macet, untuk tidakmelakukan tuntutan hukum, sehingga otomatisberasumsi bahwa pembayaran seluruh utangakan diambil dari Dana Jaminan. Proyek jugadapat meminta Bank untuk membiayai kembalipembayaran yang lalai.

Dalam hal peminjam mulai membayar kembaliutangnya setelah Dana Pinjaman menyelesaikanpembayaran yang lalai, maka pembayaran-pembayaran tersebut secara otomatis harusmengalir kembali ke dalam Dana Pinjaman.Memperoleh kembali pembayaran atas utangseharusnya bermanfaat pula untuk Dana Jaminan,apabila Dana Jaminan ini melindungi kerugiantersebut sejak awal.

BAB KE TIGA

Bantuan teknis, dan tindak-lanjut

3.1 Pembayaran gaji untuk AsistenTeknik

Caritas dan Faust Vrancic akan menerima upahsebesar 8 persen dari kredit yang belum dibayarkembali oleh Dana Jaminan. Upah ini akandibayar oleh UNOPS dari bunga yang diperolehDana Jaminan dari garis pertama (lihat jugaklausul empat (4) Perjanjian) dan, jika kurang,dari sumber keuangan program sendiri.

BAB KE EMPAT

Laporan, Pemeriksaan, dan Audit

4.1 Laporan

Bank harus menyerahkan laporan setiap bulankepada Proyek CRO/96/002, yang memberiketerangan tentang status portofolio pinjamanyang dijamin serta Dana Jaminan itu sendiriberdasarkan pembukuan internal. Dalam

laporan-laporan ini terdapat daftar semuapinjaman yang belum dilunasi - termasukperincian tentang tunggakan dan kewajiban,investasi dan pengembalian, operasi yangditangguhkan, biaya-biaya Bank yang timbuldalam hubungan dengan Dana Jaminan,maupun peningkatan status peminjam.

4.2 Pemeriksaan

Bank mendukung, pada setiap saat, pemeriksaanterhadap rekening-rekening Program oleh akuntandalam (internal), akuntan PBB, atau siapa sajayang bekerja atas nama PBB dan diberiwewenang oleh Proyek CRO/96/402.

4.3 Audit

Bank melaksanakan audit paling sedikit sekalidalam setahun sebagai bagian dari fungsi-fungsinormalnya. Salinannya dikirim ke Projek CRO/96/002.

BAB KE LIMA

Jangka waktu/modifikasi danpenyelesaian perselisihan

5.1 Jangka waktu/modifikasi aturan-aturan operasional

Aturan-Aturan Operasional ini mulai berlakusegera sesudah Komite Perjanjianmengesahkannya. Kecuali diputuskan lain olehpihak-pihak yang bersangkutan, Aturan-Aturan iniakan habis masa berlakunya setelah Perjanjianini berakhir. Sesuai klausul 9 Perjanjian ini, KomitePerjanjian dapat memodifikasi aturan-aturan inisetiap saat, atas rekomendasi dari KomiteTeknis.

5.2 Penyelesaian perselisihan

Dalam hal terjadi perbedaan antara teks Aturan-Aturan Operasional bahasa Kroasia dan bahasaInggris, disebabkan penterjemahan dari teks asliberbahasa Inggris, maka teks versi Inggris yangakan berlaku.

Page 252: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

203

Bagian 4Perangkat 4.6.10 Daftar-periksa mengenai persyaratan untuk menjadi

perantara dalam program-program jaminan

TidakRelevan

TidakMemuaskan Lemah Memuaskan

1. Kecocokan instrumen

Instrumen Dana Jaminan relevan untuk organisasi.Organisasi mempunyai pengalaman sebelumnya dalamdana jaminan.

Organisasi mempunyai pengalaman dalam pemberianpinjaman (langsung).

2. Budaya dan kepemimpinan institusi

Direksi/badan pengelola banyak mengetahui tentang(kekhususan dari) instrumen penjaminan.Direktur eksekutif/manajer umum banyak mengetahuitentang (kekhususan dari) instrumen penjaminan.

Kepala divisi/unit jasa keuangan banyak mengetahuitentang (kekhususan dari) instrumen penjaminan.

Jasa-jasa keuangan termasuk prioritas dalam bidang-bidang yang diperhatikan oleh organisasi.

Ada konsensus pada berbagai tingkat manajemen tentangkecocokan instrumen penjaminan.Organisasi bersedia memberikan sumber daya (dana)yang diperlukan.

Organisasi bersedia membuat perubahan organisasionalyang diperlukan (reorganisasi).

Direksi/manajemen siap mengalokasikan sumber dayayang diperlukan untuk pelatihan staf serta peningkatansistem pemantauan.

Direksi/manajemen siap merekrut staf profesional dariluar organisasi (bila perlu).Para anggota organisasi menganggap pemimpin merekaadalah representatif, handal, dan transparan. Tidak adacampur tangan politik atau nasabah yang dapatmengancam program penjaminan.

Perantara keuangan sebelumnya bersifat transparan danprofesional.

3. Struktur organisasi

Jasa-jasa keuangan diatur dalam divisi/unit khusus

Divisi/unit ini mempunyai rekening-rekening sendiri(desentralisasi) yaitu anggaran, neraca, laporan laba-rugi.

Page 253: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

204

TidakRelevan

TidakMemuaskan Lemah Memuaskan

Pembuatan keputusan sehari-hari di-desentralisasikan.

4. Perencanaan Strategis dan operasional

Organisasi mempunyai kapasitas perencanaan strategisdan operasional.

Organisasi mendasarkan kegiatan-kegiatannya padarencana strategis jangka menengah dan jangka panjang

Peran sebagai perantara keuangan dalam keseluruhanstrategi organisasi adalah jelas dan selaras dengankegiatan-kegiatan lain.

Divisi/unit jasa keuangan mempunyai rencana tahunansendiri jangka menengah dan jangka panjang.Rencana dan proyeksi keuangan dibuat secara teratur.

Divisi/unit jasa keuangan mempunyai rencana akuntansidana tersendiri.

Sasaran dikaji ulang secara teratur dan direvisi bila perlu.

5. Kebijakan dan prosedur keuangan

Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur telahditetapkan untuk jasa-jasa keuangan.

Kebijakan-kebijakan untuk perantaraan keuangan adalahtransparan dan lengkap.

Kelompok sasaran dan kriteria kelayakan ditetapkan untuksetiap jasa keuangan.

Ketentuan-ketentuan untuk kredit ditetapkan untuk setiapjasa keuangan.

Organisasi mempunyai kebijakan eksplisit untukmembayar jasa-jasa keuangan dan keberlanjutanprogram.

Organisasi mempunyai kebijakan eksplisit mengenairestrukturisasi kredit dan tindakan hukum.

Organisasi mempunyai kesepakatan jelas (kebijakan)untuk menarik jaminan.

Prosedur-prosedur yang memadai ditetapkan untukbidang-bidang berikut:

- Skrining dan seleksi nasabah- Penilaian dan persetujuan kredit- Pencairan kredit dan pembayaran kembali- Menindak-lanjuti kredit bermasalah

Page 254: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

205

Bagian 4Tidak

RelevanTidak

Memuaskan Lemah Memuaskan

- Menarik jaminin; dan- Pembayaran jaminan.

Prosedur-prosedur terdapat dalam suatu buku pedomanyang mudah difahami oleh pengguna

Komite independen khusus menyetujui aplikasi kredit/jaminan.

6. Situasi Keuangan

Organisasi mempunyai akses dana yang diperlukan untukprogram dana jaminan.

Organisasi mempunyai akses ke sumber pendanaan yangdiperlukan untuk program.

Organisasi mempunyai dana tunai untuk digunakan.

Likuiditas dana jaminan.

Solvabilitas program dana jaminan dalam kaitannyadengan keseluruhan (kegiatan) organisasi.

7. Pemantauan dan pengawasan

Divisi/unit jasa keuangan mempunyai sistem informasiuntuk memantau kredit perorangan dan portofolio kreditkeseluruhan.

Ada sistem untuk memantau status dan performa daridana jaminan.

Informasi tentang pencairan dana dan pembayarankembali hutang mudah diakses.

Manajemen mendapat laporan-laporan berkala (bulanan)mengenai status portofolio keuangan.

Laporan-laporan berisi indikator-indikator yang jelasmengenai kredit yang menunggak, yang lalai/gagaldibayar, dan portofolio-portofolio yang berisiko.

Laporan-laporan berkala diberikan mengenai status daridan penarikan dana jaminan.

Organisasi dapat memanfaatkan suatu sistem informasiuntuk memantau biaya-biaya dan penerimaan dariprogram keuangan.

Sistem informasi memberi informasi tentang beban kerjadan performa masing-masing petugas keuangan.

Manajemen mendapat laporan-laporan berkala mengenaiperforma program, biaya program dan penerimaan.

Page 255: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

206

TidakRelevan

TidakMemuaskan Lemah Memuaskan

Tingkat keberlanjutan program diukur secara berkala atasdasar indikator-indikator (yang ditentukan sebelumnya).

Manajemen memberi laporan (setengah) tahunan kepadadireksi/badan pengelola.

Program keuangan harus menjalani pemeriksaan (audit)eksternal secara teratur (tahunan).

8. Kemampuan staf (manajemen)

Manajer-manajer yang relevan mempunyai kemampuanuntuk merancang, memperbarui dan menyempurnakankebijakan-kebijakan, strategi-strategi, dan prosedur-prosedur.

Staf program mempunyai keterampilan yang diperlukanuntuk melaksanakan kegiatan.

Para manajer mampu membuat proyeksi keuangan.

Staf yang relevan sudah biasa melakukan pemantauan(portofolio) dan pelaporan.

Staf sudah mengenal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur bank.

Para petugas sudah mengenal alat-alat untuk menyaringrencana-rencana bisnis berkenaan dengan kelayakanteknis dan keuangannya (termasuk analisis arus kas dananalisis pasar).

Para petugas sudah mengenali alat-alat untuk menilaikapasitas pengelolaan usaha para pemohon kredit.

Staf mampu memberi penjelasan orientasi pra-pinjamanmengenai (pengunaan) kredit.

Page 256: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

207

4.7

4.7.1 Apa yang

dipertimbangkan?

Perhatian terhadapKelompok-kelompok Rentan

Salah satu tantangan pertama setelah krisis adalah membuat penilaiantentang dampak krisis terhadap kelompok-kelompok penduduk di daerahtersebut.

Kelompok-kelompok utama yang ditargetkan dalam program rehabilitasidan program pembangunan lokal, terdapat pada tabel di bawah ini:

KELOMPOK-KELOMPOK RENTAN YANGMUNGKIN MENDERITA KARENA KRISIS

Penduduk yang bermukim kembali di lokasi baru.

Penduduk yang kembali setelah mencari perlindungan diluar negeri.

Penduduk yang kembali setelah mengungsi karenakonflik.

Penduduk yang kembali setelah mengungsi karenabencana alam.

Mantan pejuang dari kesatuan reguler dan/atau bukan.

Orang-orang yang cacat karena perang/bencana alam.

Keluarga/rumah tangga yang kepala keluarganyaadalah perempuan.

Kelompok-kelompok lain yang terkena dampak.

Perlunya mengembangkan program-program khusus untuk kelompok-kelompok sasaran ini didukung oleh beberapa kriteria, yang paling pentingadalah:

Ketentuan-ketentuan perjanjian perdamaian;

Pencarian stabilitas sosial yang memudahkan penyatuan prosesperdamaian; dan

Tekanan internasional untuk alasan-alasan kemanusiaan dan biayaekonomi program-program untuk pengungsi.

Page 257: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

208

Untuk daftar literatur yang menguraikan tentang proses-proses tersebut,lihat DAFTAR KEPUSTAKAAN untuk pengalaman-pengalaman ILOdengan berbagai kelompok yang terkena dampak konflik.

Namun demikian, kelompok-kelompok yang paling rentan lebih seringdipandang sebagai penerima pasif bantuan pembangunan darurat,daripada sebagai pelaku proaktif yang mampu menyumbang kepadapembentukan, pelaksanaan dan penyesuaian strategi-strategi pemulihan.Akibatnya, di waktu lampau kelompok-kelompok rentan hanya sedikit atautidak punya suara dalam proses pembuatan keputusan mengenai re-integrasidan strategi-strategi pembangunan jangka panjang, yang perancangannyakemudian menjadi terisolir, tidak hanya dari realitas sosio-ekonomi di daerahyang terkena krisis, tetapi juga dari pengalaman-pengalaman dan latarbelakang pribadi para pengungsi yang kembali ke daerah asal. Ini berartibahwa keterampilan-keterampilan, strategi untuk bertahan hidup yangberbeda-beda, serta kesejahteraan fisik, emosional dan sosial dari kelompok-kelompok rentan, yang telah berkembang selama masa krisis tidakdiperhitungkan sebagai aset atau alat potensial dalam proses stabilisasidan kekuatan untuk memulihkan keadaan.

CIRI-CIRI PROGRAM PENGUNGSI TRADISIONAL

Tersedianya sumber daya keuangan tergantung padabantuan internasional.

Masa pelaksanaan yang sangat singkat.

Visi jangka pendek.

Pemantauan eksternal yang kuat.

Pelaksanaan melalui institusi-institusi internasionaldengan partisipasisignifikan personil internasional.

Suatu dualitas, dalam beberapa kasus, antara tindakanmiliter (misalnya, memberi perumahan kepada parapejuang, pelucutan senjata, dan demobilisasi) dantindakan sipil (seperti perawatan kejiwaan, kembali ketempat asal, pendidikan, dan/atau pelatihanprofesional).

Penggunaan alat-alat ekonomi tertentu, seperti pelatihanprofesional, lebih sebagai cara untuk mengalihkanperhatian dari kelompok-kelompok ini dari konflik, danmenawarkan suatu sumber pendapatan (misalnya,melalui hibah untuk pelatihan) tanpa bantuan tersebutterlihat sebagai “amal”.

Tabel di bawah mencantumkan ciri-ciri utama program-program sepertiitu:

DAFTARKEPUSTAKAAN

Page 258: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

209

Beberapa hal yang mengurangi efektivitas program-program pemulihanantara lain:

Strategi-strategi pembangunan yang tidak memperhitungkankecenderungan dan kegiatan-kegiatan ekonomi pra krisis, atau yangmengusulkan kegiatan-kegiatan baru tetapi pasar tenaga kerja yangada belum siap;Kurangnya pengalaman, terutama di kalangan kaum muda, dalamhal keterampilan kerja dan pelatihan;

Kegiatan ekonomi yang justru mempertegas ketidakmerataan yangada dalam hal akses terhadap lahan atau sumber-sumber dayaproduktif, dan karena itu tidak menyumbang banyak kepada upayamengatasi ketersisihan sosial; dan

Intervensi-intervensi yang menimbulkan ketidakpercayaan padapenduduk di daerah yang terkena konflik karena ada kelompok-kelompok tertentu yang lebih diperhatikan daripada yang lain, misalnyamereka yang ambil bagian dalam program re-integrasi.

Perlindungan sosial terutama diperlukan oleh banyak kelompok rentan,termasuk perempuan, pengungsi, penderita cacat tubuh, yatim-piatu, dananak-anak mantan pejuang. Yang menjadi inti strategi pemulihan adalahpembangunan komunitas dan aset-aset perorangan yang akan mengarahkepada kemunculan kembali mata pencaharian yang tetap. Kegiatan-kegiatannya dapat berupa program-program pekerjaan umum (programpekerjaan yang dibayar dengan makanan dan program pekerjaan yangdibayar dengan uang tunai), dukungan kredit mikro (terutama untukperempuan), pelatihan keterampilan dan kejuruan. Selain itu, dukungankepada institusi-institusi pelayanan sipil utama yang harus mencakuptindakan-tindakan penegasan untuk meningkatkan pemberian pekerjaankepada kelompok-kelompok rentan di semua tingkat.

Pendekatan PEL ingin memastikan bahwa disain strategi pemulihan sudahcukup luas menanggapi kebutuhan dari semua kelompok penduduk,terutama yang paling rentan. Program-program khusus perlu dirancangbersama dengan wakil-wakil dari kelompok-kelompok itu sendiri, denganmemperhitungkan apa yang menjadi prioritas mereka, kebutuhan-kebutuhandan kontribusi mereka dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

Sebagai contoh, banyak perempuan terpaksa harus menanggung bebanmenghidupi keluarga selama krisis sehingga mereka belajar keterampilan-keterampilan untuk mengatasi masalah kekurangan pangan danpendapatan, baik ketika tinggal di kamp pengungsi ataupun di tengahkomunitas mereka. Beberapa memang berhasil menjadi pengusaha mikrodi sektor ekonomi informal. Namun, keterampilan-keterampilan itu seringdiabaikan oleh para pembuat kebijakan, dan isi serta model pelayananjasa pengembangan bisnis dan dukungan finansial dalam situasi pascakrisis seringkali ‘buta-jender’ atau membatasi kesempatan-kesempatan bagipengusaha perempuan dan menyisihkan mereka ke sub-sektor-sub-sektortradisional yang produktivitasnya rendah.

Page 259: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

210

Masalah-masalah yang spesifik antara lain:

Akses yang tidak merata bagi perempuan terhadap keuangan, aset-aset, teknologi dan pelayanan jasa;

Akses yang terbatas terhadap kesempatan memperoleh pendidikankejuruan;Persepsi-persepsi negatif yang berakar dalam budaya dan normasosial terhadap perempuan yang terjun ke dunia usaha;

Tuntutan peran yang bertentangan dan keterbatasan waktu; dan

Kurang ketegasan dan kepercayaan diri.

Langkah 1: Diagnosa

Program-program tidak dapat dirancang sebelum informasi dan datasosial-ekonomi tentang berbagai kelompok penduduk di daerah yangterkena konflik terkumpul. Penilaian perlu dilakukan untuk mengidentifikasikebutuhan-kebutuhan, keterampilan-keterampilan dan aset-aset lain, yangnanti dapat dimanfaatkan dalam proses mengaktifkan kembalipembangunan ekonomi lokal. Di antara para pengungsi yang kembali,kami mungkin akan menemukan beberapa keluarga yang cukup beradayang akan lebih merasakan manfaat dari bantuan berupa pinjaman bankdaripada sepasang kerbau, alat pembajak, bibit dan pupuk.

Lihat PERANGKAT 4.7.1 untuk referensi bagi penilaian kebutuhankelompok-kelompok rentan dalam situasi pasca krisis.

Di lain pihak, proses pemetaan institusi, mencakup pengumpulan informasimengenai semua organisasi, asosiasi, LSM, dan sebagainya yang ada,yang melaksanakan program-program yang sasarannya adalah kelompok-kelompok rentan.

Langkah 2: Menumbuhkan kepekaan

Dalam tahap ini, yang penting adalah meningkatkan kesadaran di antarakonstituen yang lebih luas, yaitu departemen-departemen pemerintahsetempat dan masyarakat bisnis, mengenai masalah-masalah yang dihadapioleh kelompok-kelompok yang rentan dan pentingnya menanggulangimasalah-masalah tersebut sebagai bagian dari suatu program pemulihanberkelanjutan. Data yang dikumpulkan dalam langkah 1 akan membantumemberi bukti mengenai masalah-masalah yang dihadapi kelompok-kelompok rentan di daerah tersebut.

Langkah 3: Mempromosikan forum lokal/regional

Pihak-pihak yang berkepentingan yang mewakili kelompok-kelompokpenduduk yang berbeda hendaknya menjadi anggota dari forum lokal.

4.7.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.7.1

Page 260: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

211

Adanya para pemangku kepentingan dengan latar belakang yangberbeda-beda akan membantu merangsang diskusi tentang masalah-masalah yang paling mendesak yang dihadapi oleh kelompok-kelompokyang kurang beruntung. Bila melembagakan forum lokal tersebut, ikutnyawakil-wakil dari kelompok-kelompok rentan harus diperhitungkan.

Langkah 4: Merancang strategi PEL

Analisa SWOT akan membantu mengintegrasikan kebutuhan-kebutuhankelompok-kelompok rentan ke dalam strategi PEL.

Forum lokal akan memeriksa data yang dikumpulkan selama diagnosawilayah dan proses pemetaan institusi dan merespons pertanyaan-pertanyaan yang paling mendesak.

Lihat PERANGKAT 4.7.2 untuk unsur-unsur yang dapat dipakai untukmelakukan analisis SWOT tentang kebutuhan dan kekuatan kelompok-kelompok rentan.

Contoh-contoh kegiatan khusus:

Melibatkan pemuda dalam kegiatan pendidikan, olahraga, dansebagainya;

Melibatkan orang-orang tua dalam kegiatan sosial, lingkungan hidup,atau pendidikan;

Mempertimbangkan kebutuhan kelompok-kelompok rentan dalamproses promosi bisnis, perencanaan, pembuatan mekanismekeuangan atau menarik investasi, dan lain-lain.

Lihat PERANGKAT 4.8.4 untuk contoh bagaimana mengikutsertakankelompok-kelompok rentan dalam suatu strategi pendidikan kejuruan.

Partisipasi para mantan pejuang, para pengungsi yang sudahkembali, dan pengungsi dalam melaksanakan proses rekonstruksidan kegiatan-kegiatan sosial, sesuai dengan ketrampilan dan motivasimereka;

Promosi terhadap pemberdayaan ekonomi dan penciptaanpekerjaan untuk perempuan.

Lihat PERANGKAT 4.7.3 untuk contoh promosi penciptaanpekerjaan untuk perempuan di Pusat Kewirausahaan, Devin,Bulgaria.

Forum lokal bertanggung jawab mengikutsertakan kelompok-kelompokrentan di dalam disain dan pelaksanaan proses PEL.

Perangkat4.7.2

Perangkat4.8.4

Perangkat4.7.3

4.7.3Siapa yang akanmelakukannya?

Page 261: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

212

Perangkat Panduan 4.7 -Perhatian Terhadap Kelompok Rentan

Perangkat 4.7.1 - Penilaian Kerentanan

PENILAIAN KERENTANAN

Pertanyaan umum

Jelaskan kelompok sasaran dalam hal jumlah anggota, jender, usia, statuskeluarga dan rata-rata besar keluarga?

Dimanakah mereka tinggal?

Apa dampak utama krisis terhadap kelompok ini?

Apakah mereka lebih rentan terhadap dampak tambahan atau dampaksekunder krisis?

Berapa usia rata-rata anggota kelompok yang bekerja?

Apa mata pencaharian mereka sebelum krisis, dan keterampilan serta tingkatpendidikan?

Apa yang menjadi kendala utama untuk mendapatkan pekerjaan?

Jenis pelayanan atau bantuan apakah yang diadakan sekarang untuk membukalebih banyak kesempatan kerja?

Siapa yang mengadakan pelayanan tersebut (pemerintah, masyarakat atau bantuanluar)?

Apakah pelayanan tersebut sesuai dengan keadaan?

Mekanisme-mekanisme penanggulangan yang manakah yang diterapkan olehkelompok?

Apakah strategi penanggulangan yang positif diakui dan didukung oleh parapemberi bantuan?

Kegiatan-kegiatan manakah (pekerjaan umum, pelatihan, kegiatan produktif, dansebagainya) yang paling baik mengurangi kerentanan dan mendorongkeswadayaan?

Kegiatan-kegiatan mana yang akan diperlukan untuk mengurangi ketergantunganjika kerentanan mulai menurun?

Berapakah persentase kelompok-kelompok berikut ini di dalam kelompok rentan:

- Perempuan- Kaum miskin- Kaum tua- Pribumi- Terpencil secara sosial- Anak-anak- Yang tak terdokumentasi- Yang mempunyai banyak tanggungan

Page 262: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

213

Bagian 4- Sakit kronis atau kurang gizi- Lain-lain

Program-program manakah yang sudah menghadapi kebutuhan-kebutuhanspesifik mereka?

Program apakah yang siap menangani kebutuhan-kebutuhan khusus ini?

Penyandang cacat

Berapakah jumlah penderita cacat dalam masing-masing kategori kecacatan?

- Gangguan mobilitas yang membutuhkan peralatan adaptif khusus- Kebutaan- Tuli- Gangguan mental- Sakit jiwa- Trauma yang ekstrim- Lain-lain

Bantuan apakah yang mereka perlukan untuk mengatasi kendala-kendala dalammencari kesempatan kerja?

Kaum Muda

Bagaimana situasi sosio-ekonomi kaum muda sebelum krisis?

Pekerjaan apa yang mereka minati?

Apa harapan-harapan mereka?

Siapa yang secara khusus mendukung mereka?

Bagaimana kesempatan kerja bagi kaum muda yang sudah mencapai usia kerja?

Mantan pejuang (termasuk anak-anak yang pernah dijadikan tentara)

Apakah perlucutan senjata dan demobilisasi berhasil dijalankan dengan baik?

Apa yang diharapkan dan diinginkan oleh kelompok-kelompok rentan berkenaandengan mata pencaharian mereka setelah kembali kepada kehidupan sipil?

Apa yang menjadi kendala terhadap keberhasilan re-integrasi?

Bagaimana status sosial mereka di dalam masyarakat?

Apa yang menjadi motivasi keterlibatan kaum muda dalam kegiatan militer?

Apakah masyarakat dapat menerima mereka dijadikan sasaran program denganmenggunakan dana yang ada?

Apakah ada struktur-struktur (organisasi) nasional untuk mengkoordinasikan perlucutansenjata, demobilisasi dan re-integrasi?

Sektor-sektor ekonomi manakah yang dapat menyerap para mantan pejuang?

Perempuan sebagai kepala keluarga

Apa kendala-kendala yang dihadapi perempuan di pasar tenaga kerja danbagaimana dampak krisis terhadap kemampuan mereka bekerja?

Page 263: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

214

Berapakah rata-rata jumlah anggota keluarga yang dihidupi oleh perempuanyang menjadi kepala rumahtangga?

Apa risiko dari penderitaan yang terus menerus terhadap peran reproduksiperempuan (gangguan/kesulitan selama hamil, keguguran, bayi yang lahirmeninggal, tingkat kematian bayi, dan sebagainya)?

Pengangguran

Apakah tingkat penganggurannya sudah lama terjadi atau disebabkan oleh krisis?

Apakah Jaringan Pengaman Sosial atau strategi penanggulangan lain mampumengurangi tekanan ekonomi yang dirasakan oleh keluarga-keluarga yang tidakmempunyai pekerjaan?

Pengungsi

Apakah ada kendala hukum sehingga pengungsi sulit mencari pekerjaan di negaradi mana mereka mengungsi?

Kira-kira berapa lamakah status mereka sebagai pengungsi?

Apa kegiatan mereka sehari-hari?

Apakah waktu mereka dapat dimanfaatkan secara lebih produktif, misalnya melaluipendidikan kejuruan dan pelatihan bisnis?

Apa yang mereka harapkan dalam hal pekerjaan setelah pulang ke negara asalmereka?

Apakah mereka membutuhkan keterampilan tambahan?

Apakah ada informasi mengenai permintaan pasar tenaga kerja dari negara asalmereka?

Apakah ada kekurangan produk di kamp-kamp pengungsi? Analisa kemungkinanmengadakan kegiatan yang dapat menghasilkan uang di kamp pengungsi (membuatsabun, sepatu, dan sebagainya)

Pengungsi yang baru kembali

Apa harapan dan keinginan mereka berkenaan dengan pekerjaan dan matapencaharian setelah pulang?

Apa yang menjadi kendala terhadap pemukiman kembali atau re-integrasi mereka?

Apakah mereka harus bersaing dengan warga masyarakat penampung untukmendapatkan pekerjaan?

Bantuan apakah yang direncanakan guna mendukung prospek memperoleh pekerjaanbagi pengungsi yang kembali maupun masyarakat penampung?

Migran ekonomi yang kembali

Apa harapan dan keinginan mereka berkenaan dengan pekerjaan dan matapencaharian setelah pulang?

Kendala-kendala apa yang mereka hadapi dalam mencari pekerjaan setelah merekakembali?

Page 264: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

215

Bagian 4

S W O TUNSUR-UNSUR UNTUK ANALISA SWOT (KELOMPOK-KELOMPOK RENTAN)

Sistem atau mekanisme yang ada di wilayah tersebut yangdifokuskan pada kelompok-kelompok rentan.

Peran institusi-institusi dalam mengikutsertakan kelompok-kelompok rentan di wilayah tersebut.

Akses dari kelompok-kelompok rentan ke ruang sosial dan politikdi dalam masyarakat.

Organisasi formal (dan diakui) para kelompok rentan.

Keikutsertaan wakil-wakil kelompok rentan di dalam prosespembuatan keputusan tingkat lokal/regional.

Mekanisme pencegahan konflik lebih lanjut antara kelompokrentan dan “mayoritas”.

Lain-lain.

Perangkat 4.7.2 - Unsur-unsur untuk analisis SWOT yang berhubungandengan kelompok-kelompok rentan

Pertanyaan-pertanyaan umum (keuangan)

Bagaimana kita dapat meningkatkan partisipasi kelompok-kelompok rentan tidak hanya dalamproses PEL tetapi juga dalam proses-proses sosial, ekonomi, dan politik?

Persoalan-persoalan apakah yang kira-kira akan timbul di kemudian hari yang berhubungandengan kelompok rentan (masalah imigrasi, pengangguran, penyisihan sosial, konflik, dan lain-lain)

Bagaiamana persoalan-persoalan tersebut dapat dihindari?

Bagaimana kelemahan yang berkaitan dengan kelompok rentan dapat diubah menjadi kekuatan?

Page 265: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

216

Proyek ini mempunyai tujuan pembangunansebagai berikut:

“Meningkatkan pemberdayaan ekonomiperempuan dan menciptakan pekerjaanuntuk perempuan di daerah Devin. Tujuan iniakan dicapai dengan mendorong berdirinyausaha-usaha baru serta perluasan usaha-usaha yang sudah ada yang dimiliki olehperempuan.”

Proyek ini dirancang dan didirikan oleh “PusatPromosi Kewirausahaan/Pusat Bisnis/ Devin”.Kegiatan-kegiatan utama Pusat Bisnis ini adalah:

- Mempromosikan budaya kewirausahaan dimana laki- laki dan perempuan yangberpotensi menjadi pengusaha menyadaritanggung jawab, risiko-risiko, dan potensiusaha yang mereka jalankan sendiri;

- Menyediakan paket layanan dukunganberbasis lokal kepada perusahaan kecil danmenengah, baik yang sudah ada maupunyang potensial; dan

- Memperkenalkan teknik-teknik manajemenbaru dan teknologi-teknologi baru.

Menyediakan banyak ragam pelayananinformasi

- Jasa konsultasi untuk mempermudahpemberian bimbingan mengenai caramerumuskan dan memilih proyek-proyek yangdapat “diajukan ke bank”.

- Melaksanakan proyek-proyek baru ataumerehabilitasi proyek-proyek yang ada;

- Menindak-lanjuti dan memberi konselingtentang operasi proyek-proyek denganmaksud untuk mengkonsolidasikankesinambungan usaha mereka;

- Membantu mempromosikan dan memasarkanproduk pada tingkat internasional;

- Mengerahkan kesempatan-kesempatan dan

sumber-sumber daya, maupun garis-garispedoman dan prosedur-prosedur untukmempermudah akses terhadap kredit daninsentif-insentif untuk menciptakan lapangankerja dan pelatihan.

Memberikan rangsangan dan dukungandiadakannya dialog di tingkat lokal dannasional

Ditujukan untuk mendorong kewirausahaanswasta agar menciptakan hubungan yangdibangun atas kepercayaan di antara institusi-institusi publik dan sektor swasta.

Kelompok sasaran langsung proyek ini adalahperempuan-perempuan dari daerah Devin yangtidak bekerja, para pengusaha di semua sektor(terutama perempuan), calon pengusaha (laki-lakidan perempuan), para wakil dan pembuatkeputusan dari badan-badan publik setempat,yang bertanggung jawab atas pembangunanekonomi dan sosial lokal.

Tujuan-tujuan proyek dan hasil-hasilyang nyata

HASIL 1: Kelompok inti konsultan-konsultannasional yang mampu memberikonsultasi dan jasa pelatihankepada perempuan-perempuanpengusaha.

Kegiatan 1: Memilih para profesional/konsultan nasional serta stafpendukung melalui proses seleksiyang terbuka dan terstruktur.

Kegiatan 2: Memberi pelatihan kepada parapersonil nasional.

HASIL 2: Mendirikan Pusat PromosiPerempuan dalam Bisnis di Devin

Kegiatan 1: Mencari dan menentukan tempatyang tepat untuk lokasi Pusat

Perangkat 4.7.3 - Peningkatan Penciptaan Pekerjaan untuk Perempuandi Pusat Kewirausahaan, Devin, Bulgaria.

Page 266: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

217

Bagian 4Promosi tersebut danmelengkapi isinya.

Kegiatan 2: Memilih dan menyediakanperalatan untuk Pusat tersebut.

HASIL 3: Meningkatnya kesadaranberwirausaha danmengembangkan keterampilandasar berbisnis di kalangan kaumperempuan di Devin.

Kegiatan 1: Menilai tingkat kesadaranterhadap bisnis serta kebutuhanpara perempuan untukmendapatkan pelatihan, melaluisebuah survei terbatas dandidasarkan pada kontaklangsung dengan penerimamanfaat yang ditargetkan.

Kegiatan 2: Mengidentifikasi kesempatan-kesempatan yang ada sertakendala-kendala utama dalammengembangkan bisnis didaerah ini.

Kegiatan 3: Memberi jasa konseling kepadapara pengusaha yang ada dancalon pengusaha dalam bidangyang berhubungan denganusaha/proyek mereka, terutamauntuk perempuan-perempuanyang tidak bekerja.

Kegiatan 4: Mengembangkan program-program yang dirancang khususberdasarkan materi yangdisediakan oleh RER/97/005(dan sumber lain seperti buku“Memulai Usaha Sendiri” yangdisusun ILO)

Kegiatan 5: Secara berkala mengadakanprogram pelatihan bisnis untukpara perempuan di daerahtersebut.

Kegiatan 6: Membantu perempuan dalammembuat proposal yang layakuntuk mengembangkan usahamereka sehingga mereka dapatmemperoleh kredit dari bank danlembaga keuangan lainnya.

Kegiatan 7: Menghubungi bank-bank dansumber keuangan lain yangberoperasi di daerah tersebutuntuk menjalin kerjasama,mengumpulkan informasi, danmeningkatkan akses terhadapdana bagi proyek-proyek bisnisyang layak, yang dikembangkanoleh perempuan ataumenciptakan pekerjaan untukperempuan-perempuan yangtidak bekerja.

HASIL 4: Merancang skema modal-mikrountuk perempuan pengusaha diDevin.

Kegiatan 1: Menetapkan prosedur yang tepatuntuk mengoperasikan skemamodal mikro.

Kegiatan 2: Menetapkan kriteria kelayakan,pelatihan, kriteria untukmengevaluasi performa,mekanisme pembayaran,dokumen-dokumen untuk dinilaidan ditindak-lanjuti, dansebagainya.

Kegiatan 3: Meluncurkan kampanye untukmempromosikan skema modalmikro di kalangan paraperempuan di Devin.

Kegiatan 4: Menyaring (skrining) proyek-proyek yang diusulkan untukdibiayai dengan skema modalmikro.

Kegiatan 5: Membentuk komite penilai proyekyang akan mengevaluasi danmemutuskan persetujuan atashibah.

Kegiatan 6: Memantau pelaksanaan skemamodal-mikro.

Dampak

Proyek ini meniru model “Business Centre Mesta”yang begitu sukses dan kini menjadi suatuorganisasi non pemerintah yang sepenuhnyamandiri. Pusat Bisnis Mesta memberi pelayanan

Page 267: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

218

kepada komunitas bisnis di daerah Razlog danjuga memainkan peran aktif dalam prakarsa-prakarsa pembangunan ekonomi lokal yangdidukung oleh ILO/UNDP dan donor-donor lain.Dengan meniru model yang sukses ini, makaproyek juga mengarusutamakan jendersebagai suatu pendekatan inklusif (terbuka)yang akan mengurangi kemiskinan kaumperempuan maupun lelaki yang tidak bekerjadi daerah Devin.

Proyek ini memakai pendekatan pembangunanekonomi lokal (PEL), yang partisipatif dan daribawah ke atas, dengan menjalin hubunganlangsung dengan Dinas Nasional PenempatanTenaga Kerja, pihak otorita kota, CBO, dan sektorswasta.

Dengan menyediakan pelatihan, jasa konsultasi,informasi, dan skema penjaminan pinjaman(agunan US$ 35.000 untuk pinjaman kecil dansampai US$ 3.000 untuk usaha kecil), proyek inimeningkatkan kesadaran dan memberitahusemua pihak yuang berkepentingan bahwa inimungkin merupakan satu mekanisme pengentasankemiskinan di tingkat lokal dengan menanganimasalah pengangguran menggunakanpendekatan terpadu.

Di antara kisah-kisah keberhasilan pada awalproyek ini adalah terciptanya 60 lowonganpekerjaan bagi perempuan-perempuan Muslim,yang sebagian besar berupa dukungan terhadappembukaan usaha tekstil lokal.

Skema penjaminan kredit akan membantumerangsang pembentukan usaha-usaha kecil danmenguatkan usaha-usaha yang sudah ada.Diharapkan skema ini dapat menjadi mekanismepembelajaran bagi bank-bank agar merekamemahami bahwa usaha kecil dan usaha mikrojuga merupakan nasabah yang layak menerimakredit. Skema ini juga merupakan mekanismeefektif untuk pengembangan usaha-usaha kecildan menengah dan mengentaskan kemiskinan(saat ini, kebijakan perbankan untuk kredit UKMsangat membatasi dan orang yang ingin memulaiusaha kecil tidak mungkin mengakses kredit daribank).

Pelajaran yang diperoleh

Pendekatan terpadu terhadappengarusutamaan jender adalah hal yangmendasar bagi keberhasilan proyek.

Pendekatan partisipatif dari bawah ke atas,yang melibatkan semua pihak yangberkepentingan —pemerintah, otoritas kota,komunitas lokal, sektor swasta— diperlukanuntuk kesinambungan LSM dalam jangkapanjang beserta tujuan-tujuannya.

Jika suatu Pusat Bisnis ingin berhasil, maka iaharus diakui secara sosial dan diterima olehkomunitas lokal.

Proyek ini dilaksanakan secara nasional dan jugamemanfaatkan prakarsa-prakarsa yang berkaitanserta pengalaman Eropa Tengah dan Timur,melalui dua proyek yang diayomi olehnya, yaituRER/97/005 - Program Pengayom Regionaluntuk Mendukung Perkembangan Usaha Kecildan Menengah, dan RER/97/002 - Jender dalamPembangunan.

Proyek ini didukung oleh bantuan teknis yangdiberikan oleh ILO dan suatu kemitraan untukpembangunan ekonomi lokal di Bulgaria yangdibentuk dan dilaksanakan bersama oleh ILOdan UNDP (untuk informasi lebih lanjut lihatproyek BUL/95/001 dan BUL/97/012).

Hasil-Hasil yang Dicapai oleh PusatKewirausahaan Devin

Pelatihan 226 orang (156perempuan)

Konsultasi Bisnis 240 klien ( 139perempuan)

Layanan Informasi Lebih dari 97 klienBisnis (55 perempuan)

Dukungan bagi 167 pekerjaanPembangunan Ekonomi baru (136

perempuan)

Page 268: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

219

Bagian 4Hubungan kerja sangat baik dengan:

- Pemerintah kota – mitra kerja- Kantor tenaga kerja - mitra kerja

- Kantor-kantor cabang bank lokal

Buletin Informasi bulanan, sejak ada skemapenjaminan pinjaman

Akses ke kredit meningkat

Usaha-usaha oleh perempuan dan usaha kecilkeluarga didirikan

Hubungan antara bank-bank dan usaha-usahakecil makin lancar dan diperbaiki

Dibentuk dana jaminan pinjaman

Dana dibentuk dengan US$ 35.000

Seluruh jumlah pinjaman dijamin

Jumlah pinjaman US$ 500 - US$ 3.000

Jangka waktu pinjaman hingga 36 bulan

Page 269: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

220

4.84.8.1

Apa yangdipertimbangkan?

Pelatihan untuk PEL

Ketika dunia menjadi semakin terpadu, daya saing daerah-daerah makinlama kian tergantung pada kualitas infrastruktur “lunak”, termasuk lembaga-lembaga, keterampilan, fleksibilitas, pendidikan dan kemampuan teknisdalam lingkungan bisnis lokal dan angkatan kerja.

Pelatihan adalah salah satu unsur kunci dalam pembangunan ekonomi lokal.Kebutuhan-kebutuhan masyarakat harus dilayani melalui sebanyak mungkinpenyelenggara pelatihan yang berbeda-beda.

Pelatihan pelatih: Semua penasihat bisnis dan orang-orang yangmembantu pemerintah lokal memerlukan keterampilan agar dapat bekerjabersama banyak perusahaan selama siklus hidup mereka. Meskipunmenghadapi masalah serupa, tidak semua perusahaan membutuhkan jenisbantuan yang sama. Karena itu, perlu diidentifikasi pelatih-pelatih dan kursus-kursus yang potensial dari perguruan tinggi, dunia usaha, asosiasiprofesional, dan lembaga-lembaga pelatihan atau industri yangmenawarkan kursus-kursus tentang pemasaran dan pengembangan usaha,pendidikan kewirausahaan, dan akuntansi. Pelatih-pelatih ini dapat sajadibawa ke dalam strategi PEL namun harus terlebih dahulu mengikuti sedikitpendidikan dasar agar mereka menjadi familiar dengan prinsip-prinsipdalam pendekatan PEL.

Membangun kapasitas lembaga-lembaga yangberkepentingan: Staf kantor-kantor pemerintah lokal mungkinmembutuhkan bantuan untuk memperkuat kemampuan administratif merekaguna mengelola proses pemulihan, terutama kemampuan kelembagaanuntuk menyetujui dan mengelola kontrak-kontrak rekonstruksi dengan sektorswasta, dan untuk mengalihkan sumber daya/dana ke komunitas-komunitasdan menguatkan lembaga-lembaga lokal. Keterampilan-keterampilan yangspesifik termasuk menangani anggaran, mengaudit rekening dan laporan-laporan, memantau dampak kegiatan-kegiatan dan evaluasinya.

Pelatihan mungkin juga diperlukan bagi staf teknis di kantor-kantor yangbertanggungjawab atas pertumbuhan perusahaan dan pelatihan pasartenaga kerja dalam bidang-bidang seperti analisis pasar tenaga kerja,revisi undang-undang tenaga kerja, dan sistem informasi pasar tenaga kerja,pentingnya jenis-jenis LPU yang berbeda-beda, fasilitas kredit, danmetodologi pembuatan keputusan yang partisipatif.

Beberapa struktur kelembagaan pada tingkat provinsi dan nasional jugadapat dijadikan target, seperti misalnya institut pelatihan kejuruan danpendidikan profesi, dan pusat-pusat penempatan tenaga kerja, agar merekalebih memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Page 270: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

221

Pelatihan untuk manajer perusahaan dan pengusaha : Paramanajer, terutama dari usaha-usaha skala kecil dan yang baru dimulai,kemungkinan besar akan membutuhkan keterampilan manajerial yangpraktis untuk meningkatkan daya saing, profitabilitas, dan mendorongpertumbuhan perusahaannya. Program-program dapat dirancang untukpengusaha-pengusaha mikro dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatansektor informal untuk mendorong perkembangan mereka. Di sini, kursusILO berjudul “Memulai dan Meningkatkan Usaha Anda” akan memainkanperan yang penting.

Pelatihan untuk pasar tenaga kerja: ILO telah mengembangkanpendekatan berbasis masyarakat untuk melatih kaum miskin di pedesaandan di perkotaan untuk memperoleh pekerjaan dan menghasilkanpendapatan. Metodologinya terdiri dari seperangkat prosedur untukmengidentifikasi kesempatan kerja dan kegiatan-kegiatan yangmenghasilkan pendapatan pada tingkat lokal, merancang danmenyelenggarakan program pelatihan, dan menawarkan jasa pendukungpasca pelatihan. Jasa-jasa ini termasuk kredit, bantuan teknis dan informasipasar, dengan tujuan meluncurkan dan mempertahankan kegiatan-kegiatanyang menghasilkan pendapatan.

Pendekatan ini berbeda dari program-program pelatihan kejuruan yangkonvensional, dalam tiga cara:

Dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang potensial untukmenghasilkan pendapatan dan kebutuhan pelatihan yang terkait,sebelum merancang isi dan durasi program-program pelatihankhusus.

Dengan melibatkan masyarakat lokal secara langsung di dalam setiaptahap identifikasi, proses perancangan, dan pelaksanaan.

Dengan mempermudah pengadaan jasa pendukung pasca pelatihanyang dibutuhkan, termasuk kredit, agar orang-orang atau kelompok-kelompok yang telahmengikuti pelatihan dapat memulai danmempertahankan suatu kegiatan yang menghasilkan pendapatan.

Skema pembangunan sumber daya manusia harus:

Dikembangkan atas dasar kemitraan sosial;

Dipadukan dengan pendidikan yang terus menerus;

Peka terhadap masalah jender;

Dikelola secara lokal dan fleksibel; dan

Diselenggarakan di dekat tempat tinggal orang-orang.

Page 271: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

222

Langkah 1: Diagnosa dan pemetaan institusional

Lihat PERANGKAT 4.8.1 untuk daftar yang lebih terperinci tentangdata yang akan dikumpulkan untuk keperluan merancang strategipelatihan.

Pertimbangkan pelatihan dan kebutuhan informasi pada usaha-usahakecil dan menengah, karyawan, kontraktor, departemen pemerintah,manajer dan semua yang mempunyai peran dalam intervensipembangunan jangka-panjang yang telah diidentifikasi oleh strategiPEL.

Langkah 2: Menentukan untuk periode 12 bulan

Siapa yang akan mendapat pelatihan;

Siapa yang akan memberi pelatihan;

Kegiatan pelatihan apakah yang akan digunakan;

Kapan dan dimana setiap sesi pelatihan akan dilakukan; dan

Bagaimana setiap sesi akan dievaluasi dan didokumentasikan.

Pada tahap ini, Forum yang akan bertanggungjawab mengembangkanprogram pelatihan berdasarkan analisis SWOT.

Lihat PERANGKAT 4.8.2 untuk unsur-unsur dalam melakukan analisisSWOT tentang kebutuhan mendapat pelatihan dan melakukan kegiatan.

Langkah 3: Menumbuhkan kepekaan

Analisis data yang terkumpul pada langkah 1 dan 2 harus diajukan kepadapara pihak yang berkepentingan setempat. Latihan menumbuhkan kepekaanakan membantu mereka memperoleh gambaran menyeluruh tentang sistempelatihan yang sekarang serta masalah-masalah pelatihan yang sangatpenting bagi tercapainya tujuan strategi PEL.

Langkah 4: Mempromosikan dan menjalankan forum lokal

Jika dibentuk forum untuk menangani masalah-masalah pelatihan, makaharus termasuk wakil-wakil dari semua organisasi yang berkecimpung dibidang pendidikan dan pelatihan kejuruan di daerah yang terkena konflik(misalnya, sekolah, lembaga pelatihan, universitas, Kamar Dagang, dansebagainya).

Langkah 5: Melaksanakan rencana pelatihan

Ada beberapa kemungkinan untuk melaksanakan program-programpelatihan.

Lembaga pelatihan yang ada: Forum atau LPEL dapat mengaktifkanlembaga-lembaga pelatihan lokal dan nasional untuk menyelenggarakan

4.8.2Apa yang harus

dilakukan?

Perangkat4.8.1

Perangkat4.8.2

Page 272: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

223

kursus-kursus tertentu, atau forum dapat mencoba mencocokkan pelatihanyang ditawarkan di tingkat lokal dengan kebutuhan dari bisnis lokal.

Jika tidak ada/kurangnya lembaga pelatihan, maka forum atau LPEL sendiriyang akan menangani kebutuhan akan pelatihan.

Kerjasama yang di-desentralisasi: Sumber yang menarik dariprogram-program pelatihan adalah kerjasama yang di-desentralisasikan,yaitu kerjasama antara lembaga-lembaga atau, secara lebih umum, antarakomunitas lokal dan mitra kerja mereka di negara-negara maju. Prakarsa-prakarsa mencakup kursus formal tentang hal-hal teknis-manajerial sertapelatihan untuk pengusaha oleh pengusaha.

Jaringan: Peran LPEL dapat menjadi lebih penting lagi dalammengembangkan dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadapprogram-program pelatihan, maupun dalam membangun jaringan denganpenyelenggara pelatihan lain pada tingkat lokal dan regional.

Program-program lain: Kemungkinan lain dalam memberikan pelatihanadalah dengan program jarak jauh, seperti DELNET dari Pusat PelatihanInternasional di ILO Turin. Lihat bab tentang jaringan dan lobbying.

Lihat PERANGKAT 4.8.3 untuk unsur-unsur rencana kerja yang berkaitandengan pelatihan.

PERANGKAT 4.8.4 menyediakan informasi tentang program SIYB(Memulai dan Meningkatkan Usaha Anda) untuk paket pelatihan.

Lihat PERANGKAT 4.8.5 untuk contoh proyek yang berhasilmelaksanakan pelatihan di daerah Razlog, Bulgaria.

Lihat PERANGKAT 4.8.6 untuk hasil yang dicapai dalam Proyek PelatihanKejuruan di Bihac, yang juga merupakan contoh keberlanjutan programpelatihan secara ekonomi dan finansial.

Pelatihan kejuruan mewakili salah satu cara yang paling efektif untukmempersiapkan diri memasuki angkatan kerja, dan untuk memasuki bidangkerja yang baru.

Lihat PERANGKAT 4.8.7 untuk proposal-proposal kegiatan yang akandipadukan ke dalam program pelatihan kejuruan.

Lihat PERANGKAT 4.8.8 untuk ringkasan beberapa keterampilan,pengetahuan dan sikap yang disyaratkan oleh pihak-pihak yangberkepentingan dalam proses pembangunan lokal.

Perangkat4.8.2

Perangkat4.8.4

Perangkat4.8.5

Perangkat4.8.6

Perangkat4.8.7

Perangkat4.8.8

Page 273: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

224

Kegiatan-kegiatan pelatihan harus:

Dikembangkan dalam suatu kerjasama erat dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang menaruh perhatian padamasalah itu;

Bersifat partisipatif, berorientasi pada pekerjaan danmencari solusi atas masalah;

Meningkatkan homogenitas (bagi kelompok yang kurangberuntung);

Meningkatkan mobilitas sosial dan ekonomi; dan

Dibiayai lebih banyak oleh sumbangan para peserta.

Langkah 6: Pemantauan dan Evaluasi

Pertimbangkan bagaimana melibatkan para penerima manfaat dalamkegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelatihan secara lebih sering.Sistem-sistem apa yang dapat dipakai untuk umpan balik ke dalam strategiPEL?

Mulailah dengan mengadakan wawancara setelah setiap kegiatanpelatihan.

Page 274: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

225

Bagian 4Perangkat Panduan 4.8 -

Pelatihan untuk PEL

Perangkat 4.8.1 - Penilaian Pasar dan Kebutuhanyang Terkait Dengan Pelatihan

PENILAIAN PASAR & KEBUTUHAN YANG TERKAIT DENGAN PELATIHAN

Daftar lembaga, organisasi, dan sebagainya yang ada, yang saat inimenyelenggarakan pendidikan kejuruan dan pelatihan keterampilan.

Sekolah-sekolahUniversitasLSMKamar DagangAsosiasiLain-lain

Sumber daya yang ada (keuangan dan manusia) di dalam lembaga-lembaga ini.

Daftar jasa pelatihan yang ditawarkan

Pelatihan kaum muda. Keterampilan mana? Lamanya kursus (dalam jam)Pelatihan awal untuk orang dewasa dan kaum muda. Keterampilan mana?Lamanya kursus (dalam jam)Pelatihan berlanjutPelatihan di tempatKursus-kursus khusus untuk kelompok-kelompok sasaran tertentuPelatihan untuk pelatihDukungan atas pengembangan materi pelatihanPelatihan bisnisJasa lain

Mutu kursus, dinilai berdasarkan kriteria berikut:

Apakah kursus-kursus tersebut memenuhi persyaratan pasar tenaga kerja (lokal)?Apakah lembaga itu mempunyai hubungan dengan bisnis/perusahaan dimanamereka “menempatkan” mantan siswa mereka?Apakah program yang ditawarkan inovatif?

Para penerima manfaat kursus/pelatihan yang diadakan

Keadaan dan tersedianya fasilitas-fasilitas pelatihan

Adanya sinergi/kerjasama antara lembaga pelatihan dan bisnis lokal dan/atauagen penempatan tenaga kerja, dan sebagainya.

Lain-lain

Page 275: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

226

S W O T

Perangkat 4.8.2 - Unsur-unsur Analisis SWOTyang Terkait dengan Pelatihan

UNSUR-UNSUR ANALISIS SWOT YANG TERKAITDENGAN PELATIHAN

Strategi pelatihan yang ada

Lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi yang saat ini terlibatdalam kegiatan pelatihan

Kualifikasi staf pelatihan

Sinergi di antara lembaga-lembaga pelatihan dan bidang-bidang(keuangan, LPU, lingkungan hidup, dan sebagainya)

Menggunakan sumber daya dan keahlian dari luar untuk kegiatanpelatihan

Memadukan kegiatan pelatihan dengan kebutuhan dunia usahaswasta dan pemerintahan.

Seberapa jauh pertimbangan terhadap kelompok-kelompoksasaran khusus untuk mengikuti pelatihan

Lain-lain

Perangkat 4.8.3. - Unsur-unsur Rencana Kerjayang Terkait dengan Pelatihan

UNSUR-UNSUR RENCANA KERJA YANG TERKAIT DENGAN PELATIHAN

Mempelajari jenis pelatihan mana yang dibutuhkan pada tingkat lokal

Mengidentifikasi kelompok-kelompok sasaran utama

Orang dewasa dan kaum muda yang tidak bekerja

Para manajer usaha-usaha yang baru

Para manajer usaha / perusahaan yang lama

Pelatih-pelatih ahli

Staf kantor penempatan tenaga kerja

Staf LPEL dan staf di lembaga dan pusat pendukung bisnis

Kelompok-kelompok sasaran khusus (perempuan, anak-anak, penderita cacat,pengungsi yang pulang, imigran, dan lain-lain)

Mengidentifikasi kebutuhan pasar tenaga kerja dan mendukung pembuatan kursus-kursus khusus.

Mendukung promosi kerja melalui kursus pelatihan

Page 276: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

227

Bagian 4

Mendukung pelaksanaan kursus pelatihan, seperti:

- Keterampilan manajemen dasar untuk usaha-usaha yang baru

- Perluasan bisnis dan pelatihan lanjutan

- Pendidikan dan pelatihan berlanjut

- Pelatihan untuk produksi kecil

- Kursus jasa-jasa berupah

- Kursus-kursus yang dibuat atas pesanan

- Pelatihan kejuruan dan kursus penyegaran

Lain-lain

Perangkat 4.8.4 - Memulai dan Meningkatkan Usaha Anda -Manajemen Praktis untuk Usaha Kecil

Memulai dan Meningkatkan Usaha Anda

Program pelatihan “Memulai dan MeningkatkanUsaha Anda” (Start and Improve Your Business/SIYB) adalah program pelatihan manajemen dariILO untuk usaha-usaha kecil. Program inimengembangkan dan menguatkan keterampilan-keterampilan manajerial dasar. Program ini berisimateri pelatihan yang lengkap untuk berbagaikelompok sasaran dalam sektor usaha kecil.Program ini juga memberi pilihan mekanisme-mekanisme pendukung dan materi untukmengadakan tindakan lanjutan, untuk parapelatih dan untuk lembaga-lembaga sehinggadapat memantau dan mengevaluasi program-program mereka sendiri.

Pengalaman ILO selama bertahun-tahun dalammelaksanakan dan melembagakan program-program nasional Memulai dan MeningkatkanUsaha Anda, terutama melalui proyek-proyek ILO,telah menyumbang kepada pembentukan kualitastinggi program ini: secara total program ini telahdiperkenalkan di lebih dari 80 negara di seluruhdunia.

Hanya ada sedikit program pembangunan usaha-usaha kecil yang sederhana dan cukup jelas untukdimengerti oleh orang-orang yang belum pernahmengikuti pelatihan bisnis, tetapi mampu

menyampaikan keterampilan manajerial dasaryang dibutuhkan oleh seorang (calon)pengusaha untuk memulai dan menjalankansebuah usaha kecil dengan sukses.

Program ini mencoba mengisi kekosongan itu.

Brosur ini berisi informasi terperinci mengenai:

- Strategi ILO untuk melaksanakan danmelembagakan program;

- Isi dan metodologi pelatihan dan materipendukungnya; dan

- Cakupan global program ini.

Program Internasional ILO untuk UsahaKecil

Paket Program Memulai dan Meningkatkan UsahaAnda dan jasa-jasa terkait adalah bagian dariProgram Internasional untuk Usaha-Usaha Kecil(International Small Enterprise Programme/ISEP)dari ILO. Program ISEP ILO ini mencobamembantu negara-negara anggota dalam upayamereka menghadapi masalah pengangguranglobal dengan menciptakan pekerjaan-pekerjaanbermutu di sektor usaha swasta skala kecil.

Pada saat di mana kemampuan menyerap tenagakerja di sektor pertanian, publik, dan usaha-usaha skala besar sudah mencapai titik jenuh,

Page 277: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

228

jelas bahwa sebagian besar pekerjaan di masadepan perlu dibuat pada sektor usaha skalakecil. Program Memulai dan MeningkatkanUsaha Anda dari ILO menyediakan seperangkatpaket pelatihan yang lengkap dengan alat-alatpendukung dan dapat digunakan olehlembaga-lembaga yang mempunyai komitmenuntuk mendukung sektor usaha skala kecil.

Program SIYB telah dirancang untukmemberikan metode yang hemat biaya danberkelanjutan untuk menjangkau lebih banyakpengusaha skala kecil dan membekali merekadengan keterampilan-keterampilan manajerialyang praktis yang diperlukan untukmeningkatkan daya saing, profitabilitas, danmendorong pertumbuhan usaha mereka.

ILO melakukan aplikasi penelitian untuksenantiasa mengembangkan program danmencerminkan apa yang telah dipelajari diseluruh dunia dan untuk memastikan bahwaperbaikan dan peningkatan ini dapat diakses olehjaringan institusi peserta yang semakin lamasemakin luas.

Kelompok sasaran

Program SIYB adalah suatu sistem paket-paketpelatihan yang saling berhubungan beserta materipendukung untuk pengusaha-pengusaha skalakecil di negara-negara sedang berkembang dannegara-negara dalam transisi. Program inimemberikan seperangkat alat yang lengkapkepada institusi-institusi atau perorangan yangterlibat dalam proses pendirian usaha ataupengembangan keterampilan manajerial untukusaha kecil, yang ditujukan kepada kelompok-kelompok sasaran tertentu, untuk perluasan bisnisdan pelatihan lanjutan, dan pemantauan sertaevaluasi program.

Materi yang tersedia saat ini

Program SIYB saat ini menyediakan materi berikut,yang dijelaskan di bawah ini:

- “Memulai Usaha Anda” untuk mereka yangakan memulai suatu usaha;

- “Tingkatkan Pengetahuan Bisnis Anda”,buku panduan untuk pengusaha skala kecildengan pengalaman pelatihan bisnis yangterbatas/kurang;

- “Permainan Bisnis”, memberi pengalamanyang praktis dan lincah tentang bagaimanamenjalankan suatu usaha, dalam situasipermainan. Digunakan untuk pelatihanpada bisnis baru maupun bisnis lama; dan

- “Kenali Usaha Anda”, paket serba lengkapuntuk peserta muda di lembaga pendidikankejuruan dan pelatihan teknis.

Contoh adaptasi:

- Buku panduan “Tingkatkan PengetahuanBisnis Anda” untuk Afrika Timur dan Selatan,tersedia dalam bahasa Inggris, Portugis danPerancis.

- Paket “Memulai Usaha Anda”, disesuaikanuntuk wilayah Pasifik Selatan dan untukAfrika Timur, Barat dan Selatan.

- Buku Panduan dan Buku Kerja“Meningkatkan Usaha Anda”,diterjemahkan ke dalam 30 bahasa.

- Adaptasi Meningkatkan Usaha Anda(Improve your business/IYB) untuk sektor-sektor bisnis tertentu seperti bisnis konstruksi(Tingkatkan Bisnis Konstruksi Anda).

Alat-alat pendukung untuk pelatih danorganisasi pelaksana:

- Sistem Pemantauan dan Evaluasi yangmemberi alat-alat untuk terus menerusmelakukan penilaian terhadap dampakprogram;

- Jasa Perluasan Usaha yang memberimetode-metode untuk pelatihan lanjutan danadvis;

- Perangkat Promosi, yang berisi berbagaialat-alat yang memungkinkan organisasipeserta mempromosikan program dengancara yang profesional danbertanggungjawab (video, siaran pers, dansebagainya);

- Pedoman Pelatih, yang berisi garis-garispedoman tentang bagaimana mengaturdan menyelenggarakan berbagai kegiatanpelatihan;

Page 278: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

229

Bagian 4- Perangkat Pelatihan Pelatih untuk Pelatih

Ahli yang memegang sertifikat dari ILO; dan

- Pedoman untuk Memproduksi MateriPelatihan SIYB yang akan mempermudahadaptasi dan penterjemahan.

Bagaimana menggunakan paket

Pengalaman ILO ketika memperkenalkanprogram Memulai dan Meningkatkan UsahaAnda di seluruh dunia menunjukkan bahwauntuk mencapai tingkat kesinambungan yangtinggi dan penghematan biaya, program iniharus dilembagakan pada tingkat nasional.Maka, satu bagian penting dari program iniberfungsi untuk memberi bantuan pertamakepada lembaga-lembaga yang berpartisipasidalam program ini agar mereka dapatsepenuhnya mendukung semua aspek programpada tingkat pendukungan teknis dankeuangan yang tinggi.

Sebagai bagian dari proses pelembagaan,proyek-proyek ILO yang memperkenalkanprogram ini akan berkonsentrasi pada pendidikanpelatih dan pelatih ahli untuk membentukkumpulan pelatih profesional pada tingkatnasional. Maka, program ini terutama cocok untukorganisasi-organisasi yang sudah terlibat dalampendukungan usaha-usaha kecil, sepertiorganisasi pengembangan usaha kecil danorganisasi pemberi kerja yang memiliki sumberdaya manusia dan keuangan untuk melaksanakanprogram secara mandiri.

Perincian materi pelatihan

Komponen terbaru dari program ini adalah“Ketahuilah Tentang Bisnis” (Know AboutBusiness/KAB). KAB bertujuan membangunkesadaran tentang kewirausahaan dankewiraswastaan sebagai pilihan karir, terutamauntuk peserta di lembaga pendidikan kejuruandan pelatihan teknis. Komponen ini memberipengetahuan tentang syarat-syarat sertatantangan-tantangan untuk memulai danmengoperasikan usaha yang sukses.

Paket “Memulai Usaha Anda” (Start YourBusiness/SYB) mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk memulaisuatu usaha kecil. SYB menggunakan metode-metode pelatihan partisipatif dan mempersatukanteori-teori dasar, informasi yang relevan, dankegiatan-kegiatan praktis. Kursus ini adalah carayang hemat untuk membantu para calonpengusaha berfikir secara sistematis mengenaimasalah-masalah paling penting yang berkaitandengan membuka usaha. Salah satu hasil praktisdari pelatihan ini adalah rencana bisnis untukusaha yang akan didirikan, dalam bentuk yangdapat diajukan kepada institusi kredit.

“Meningkatkan Usaha Anda” (Improve YourBusiness/IYB) merupakan komponen terpisahnamun berkaitan, yang akan melengkapipelatihan SYB. Buku panduan “Dasar-Dasar IYB”membahas pokok-pokok pengelolaan usaha,seperti pemasaran, pembiayaan, penetapanharga, pembukuan, pembelian dan penjualan.Materinya sangat fleksibel dan mudahdisesuaikan dengan kebutuhan khusus kelompoksasaran yang bersangkutan. Buku-bukupanduannya menggunakan metodologipembelajaran khusus untuk pemilik-pemilik usahakecil yang pendidikan formalnya relatif rendah.Topik pelajaran disajikan dengan penjelasanlangkah-demi-langkah dan banyak gambar untukmemperlihatkan situasi-situasi kehidupan nyatayang dapat dikenali dan difahami oleh parapengusaha.

Alat pendukung

Permainan Bisnis adalah anggota terbaru darikeluarga “Memulai dan Meningkatkan UsahaAnda”, yang digunakan baik dalam pelatihan“Memulai Usaha” dan “Meningkatkan Usaha”.Permainan adalah alat yang sangat baik dandinamis untuk menciptakan lingkungan simulasidi mana para peserta dapat merasakan akibatdari keputusan-keputusan bisnis mereka.

Jasa Perluasan Usaha adalah sistem untukpelatihan dan advis lanjutan setelah latihanpertama yang diberikan kepada parapengusaha. Sistem ini terdiri dari intervensi-

Page 279: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

230

intervensi yang bervariasi, mulai dari kursuspenyegaran hingga konseling kelompok dankonseling perorangan.

Sistem Pemantauan dan Evaluasi memberi alat-alat standar yang jelas untuk melakukan evaluasidan pemantauan terhadap program pelatihandan jasa-jasa lanjutan. Selain memungkinkaninstitusi-institusi memantau kinerja mereka sendiri,sistem ini juga merupakan alat yang bergunauntuk menilai seberapa jauh pengusahamembutuhkan pelatihan, dan seberapa jauh perludiadakan kegiatan lanjutan.

Perangkat Promosi memberi berbagai alatpromosi, seperti brosur, materi video, poster,contoh siaran pers, dan sebagainya yang dapatdigunakan oleh mitra institusi dalam berhubungandengan calon nasabah dan donor.

Panduan Pelatih SIYB menyediakan bagi pelatihsuatu alat yang mudah dan komprehensif untukmengorganisasikan dan memimpin pelatihan.Panduan tersebut juga berisi sejumlah tips praktisuntuk mempromosikan, menyeleksi, meng-organisasikan, dan memimpin pelatihan SYB danIYB. Panduan itu juga berisi sejumlah usulanmengenai aktivitas lanjutan dengan menyediakanpanduan untuk menilai kebutuhan untukmelakukan tindak lanjut serta mengorganisasikandan memberikan jasa layanannya. Itu jugatermasuk panduan untuk menggunakan sistempemantauan dan evaluasi (lihat di atas).

Perlengkapan Pelatihan untuk Pelatih SIYB adalahalat untuk pelatih ahli SIYB yang mendapatsertifikat dari ILO. Perlengkapan itu terdiri semuamateri yang diperlukan untuk melaksanakanpelatihan bagi pelatih SIYB.

Disain program

Program-program nasional mendisain sendiriprogram Memulai dan Meningkatkan Usahadengan mengadaptasi komponen-komponenyang sudah ada. Ini memungkinkan program-program nasional memiliki program SIYB sendiriyang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan khasmereka.

Badan Penasihat Nasional

Pengalaman menunjukkan bahwapelembagaan membutuhkan jaringan institusi-institusi yang saling berkaitan yang masing-masing mempunyai peran khusus dalampelaksanaan program. Berikut ini adalah uraiancontoh kerangka institusional untuk ProgramNasional Memulai dan Meningkatkan UsahaAnda.

Junta Nacional de Consulta:

- Termasuk ahli-ahli dari pemerintah,organisasi non-pemerintah/swadaya (LSM),dan sektor swasta;

- Kepemimpinan yang berkaitan dengankebijakan dan strategi untuk program SIBnasional; dan

- Mengkoordinasikan pengembangan,penerjemahan, atau adaptasi untuk sub-sektor,dan lain-lain.

Titik pusat:

Koordinasi dan promosi program Memulai danMeningkatkan Usaha Anda :

- Pelatihan Pelatih Ahli;

- Pelatihan Pelatih;- Keterkaitan dengan ILO; dan

- Meningkatkan jaringan antar organisasi-organisasi pengguna.

Organisasi pengguna:

- Organisasi yang memiliki pengalamanmengadakan pelatihan untuk usaha kecil;

- Pelatihan wirausahawan dan jasa lanjutansebagai bagian dari program pelatihanregular; dan

- Memantau performa pelatih danwirausahawan.

Adaptasi/Penerjemahan dan lisensi hakcipta

ILO mendorong pengadaptasian dan/atau

Page 280: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

231

Bagian 4penerjemaham materi Program Memulai danMeningkatkan Usaha Anda sesuai dengan kondisikhas suatu negara. Adaptasi tersebut harusdidasarkan pada edisi internasional SYB atauIYB. “Pedoman Memproduksi Materi SIYB” akanberguna untuk proses adaptasi. Namun,karena terbitan-terbitan ILO memiliki hak cipta,maka otorisasi untuk mengadaptasi ataumenerjemahkan materi harus diperoleh lebihdahulu dari:

Proyek-proyek: Promosi berkesinambunganusaha-usaha kecil dan menengah denganmendirikan pusat promosi dan dukungan usahakecil di Razlog, Bulgaria.

Pendahuluan

Proyek yang sekarang adalah hasil dari dankelanjutan Program ILO/UNDP untukPembangunan Ekonomi Lokal (PEL), yang memulaikegiatan-kegiatannya di Bulgaria pada bulanJanuari 1995. Pada tahap awal program,tujuannya adalah untuk menindak-lanjuti hasilseminar dan misi yang didanai oleh ILO dalambulan Februari dan November 1993, yangdimaksudkan untuk memperkuat usaha-usahakecil dan menengah (UKM) di sektor pariwisata.

Pada musim semi 1995, Program PEL telahmembentuk sebuah Dewan Penasihat Lokal yangberanggotakan wakil-wakil dari 10 pelaku sosial-ekonomi setempat yang paling menonjol diBansko dan Razlog. Mandat Dewan Penasihatini adalah untuk menyusun panduan sertarekomendasi-rekomendasi untuk pembangunankapasitas lokal dan pengembangan ekonomilokal di bidang yang sesuai dengan proyek,dengan penekanan pada pariwisata khususnya,dan sektor jasa pada umumnya.

Publications Bureau, Rights andPermissions,ILO, 4 Route des Morillons,CH-1211 Jenewa 22, Switzerland

ILO secara teknis akan menyaring terjemahanatau adaptasi tersebut sebelum mengeluarkanizin untuk diterbitkan. Untuk mengambilmanfaat dari pengalaman luas ILO dalammenerapkan program tersebut di seluruh dunia,disarankan agar dibangun kerjasama yang eratdengan ILO guna mempersiapkan danmelaksanakan kegiatan SIYB lokal.

Perangkat 4.8.5 - Pelaksanaan Komponen Pelatihandi Daerah Razlog, Bulgaria

Proyek yang ada sekarang mengikuti metodologidan hasil pencapaian Program PEL, bertujuanmemperkuat perekonomian lokal di daerah Mestamelalui promosi dan dukungan usaha kecil,dengan mendirikan Pusat Promosi dan DukunganUsaha (PPDU). Pusat ini akan melingkupi kota-kota yang sedari awal terlibat dalam ProgramPEL, dan beberapa kota baru. Diperkirakanbahwa akan ada replikasi model ini di daerah-daerah lain di Bulgaria.

Kolaborasi di bidang PEL ini sepenuhnyadibenarkan oleh alasan-alasan berikut ini:

- Dalam kerangka semakin pentingnya dansemakin diakuinya hasil yang dicapai olehpendekatan lokal untuk merumuskan strategi-strategi pembangunan manusiaberkelanjutan, seperti pengentasankemiskinan, menciptakan kesempatanbekerja, menghasilkan pendapatan,integrasi kelompok-kelompok paling rentanke dalam pasar tenaga kerja (misalnya,kaum perempuan, kaum muda),meningkatkan standar hidup dan lingkungankerja (yaitu Rekomendasi ILO 169 tentangKebijakan Penempatan Tenaga Kerja);

- Pentingnya kerjasama antar-lembaga dalambidang pembangunan ekonomi lokal untukmemastikan paket program yang terpadu

Page 281: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

232

dan dapat ditiru (replikasi) (misalnya, diskusidari Dewan Eksekutif UNDP, Februari 1993).

- Deklarasi KTT Sosial “Meminta ILO, yangkarena mandatnya, struktur tripartit, dankeahliannya mempunyai peran yang khususdi bidang penyediaan pekerjaan, agarmenyumbang kepada pelaksanaan ProgramTindakan” (Bab V).

1. Promosi pekerjaan melalui LayananKetenagakerjaan Nasional (LKN)

Terkit dengan tenaga kerja lokal danpembangunan ekonomi, LKN telah merancangdan melaksanakan beberapa skema sebagaiberikut:

- Pelatihan dan pelatihan ulang;

- Metode untuk kaum muda (magang danpekerjaan bersubsidi);

- Kredit bersubsidi untuk karyawan;

- Dukungan bagi mereka yang mengangguruntuk membuka usaha sendiri; dan

- Subsidi bagi tenaga kerja.

Efek total dari semua skema promosi pekerjaandi daerah proyek adalah terbatas, baik dalamjumlah peserta maupun pengeluaran dana. Yangmenjadi persoalan mendasar bukan padakurangnya sumber daya melainkan blokadedalam pencairan dana, mungkin sebagai akibatkesulitan-kesulitan yang dihadapi calon pesertaketika merumuskan dan mempertahankanpermintaan-permintaan dan proyek-proyek.Dalam hal ini, kantor-kantor tenaga kerja lokalmaupun regional akan memainkan peran besar,yang menjadikan mereka memetik pengalamandalam mengelola diri sendiri dan mengadopsikonsep-konsep jangka panjang.

Pada Desember 1995, LKN mengadopsiserangkaian mekanisme untuk membentuk DanaKredit Pengusaha Muda (sebagaimana disebutdi atas) bagi yang berminat dan mempunyaipengalaman membuka usaha sendiri. Danasebesar 100 juta leva (kurang lebih US$ 1,35juta) disimpan untuk melayani pinjaman kecilsampai dengan maksimum US$ 30.000. Padasaat ini, Dana tersebut belum dioperasikan

tetapi LKN sangat tertarik untuk membuat kaitanantara proyek ini dengan Dana Kredit tersebut.

Namun demikian ada banyak kebutuhan akanpelatihan yang berhubungan denganpembangunan ekonomi lokal di daerah tersebut.Berikut ini adalah ringkasan informasi spesifikyang diperoleh dari para walikota di GotzeDelchev, Razlog, Belitza, dan Jakoruda, danwakil-wakil dari Kamar Pariwisata Bansko danKamar Dagang (Gotze Delchev). Daftar ini dibuatpada Juni 1995 dalam konteks Program PEL ILO/UNDP.

Kebutuhan akan pelatihan harus dipertimbangkanpada dua tingkatan, dalam kaitannya dengantujuan program.

Untuk memperkuat strukturkelembagaan lokal dengan maksud agardapat membantu calon pengusaha atauoperator yang ada. Pelatihan dibutuhkan dalambidang-bidang ini:

- Studi kelayakan dan rencana bisnis;

- Pemasaran;

- Pengelolaan keuangan;- Perencanaan strategis;

- Standar mutu dalam mendirikan danmengawasi; dan

- Komersialisasi produk-produk di pasar diluar daerah.

Untuk memperbarui dan meningkatkankemampuan para wirausahawan lokaldengan maksud meningkatkan mutu produk danjasa, menaikkan profitabilitas dan produktivitasdi lapangan dan daya saing di pasar.

Ada pihak-pihak yang mampu mengajarkanbahasa dan keterampilan teknis. Berkenaandengan itu, masukan-masukan dari luar harusdifokuskan pada penyediaan program-programdan materi yang bersifat spesifik untuk tiap sektor.

2. Peran investasi asing di wilayahproyek

Sejak akhir tahun 1989 beberapa perusahaanasing telah mengivestasikan dananya di Pirin dan

Page 282: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

233

Bagian 4Rila. Hal seperti ini tidak selalu membawadampak yang positif terhadap perekonomianlokal karena perusahaan-perusahaan tersebutlebih memperhatikan kepentingan mereka sendiri.Perusahaan-perusahaan asing ini diuntungkanoleh ketidakjelasan peraturan-peraturan, danmereka justru tidak menanamkan modalnya dikawasan itu tapi malah menarik modal (tenagakerja). Di masa yang akan datang, perekonomianlokal pasti akan merasakan dampak daripembukaan perbatasan baru dengan Yunani diGotze Delchev.

Antara tahun 1987 dan 1990, PerusahaanPengembangan Bansko didirikan sebagaiprakarsa swasta Inggris untuk mempromosikanpariwisata di Bansko. Ini menghasilkan sebuahbrosur yang sangat indah tentang Bansko; tetapisampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.Beberapa hotel besar di Bansko pada akhirnyadibeli oleh pengusaha-pengusaha dari Yunani.Di Belitza, Inggris mempunyai kepentingan diresor ski Semkovo. Di lain pihak, kotamadyaBelitza sedang bernegosiasi dengan pengusahapakaian jadi dari Yunani mengenai kemungkinanmembuka pabrik di dalam wilayahnya.Sedangkan Jakoruda adalah lokasi sebuahperusahaan udang Belanda yang mempekerjakan650 orang tenaga kerja perempuan.

Di Razlog, telah didirikan beberapa perusahaantekstil Yunani dan Italia. Kotamadya ini juga telahdipilih oleh Program LPEL Uni Eropa sebagai salahsatu “daerah perintis” di Bulgaria. Namun sampaisekarang belum ada tindakan nyata. Razlog jugamengadakan perjanjian kota kembar denganKilkis (Yunani) dalam rangka “Program LintasBatas” Uni Eropa. Program yang sama jugaditerapkan untuk Gotze Delchev. Mungkin karenalokasinya yang dekat dengan Yunani, GotzeDelchev sudah lama “masuk dalam peta” yangterkait dengan perusahaan-perusahaaninternasional (BASF KZO) dan program-programjangka panjang. Kota ini juga menjadi bagiandari Program REMDEP dari British Know-HowFund yang bertujuan mengembangkan strategipariwisata untuk Gotze Delchev, dengan bantuanteknis dari Badan Pariwisata Irlandia Utara.

Selain kontak internasional itu, daerahpegunungan Pirin dan Rila secara keseluruhanadalah bagian dari Program PariwisataLingkungan Berkelanjutan di Pirin dan Rila (PREST)yang dilaksanakan British Know-How Fund.Program ini terutama memperhatikan aspek-aspeklingkungan dalam industri wisata di daerah-daerah itu.

3. Strategi

Strategi pembangunan daerah

Dengan mempertimbangkan keuntungan dariaset-aset yang ada serta potensi pembangunanekonomi di suatu daerah, promosi UKM menjadicara yang baik untuk menyediakan kesempatanbekerja. Namun, ini harus dilakukan secaraseimbang dan menyeluruh, mengikuti logika pasardan sesuai pedoman umum dan rekomendasi-rekomendasi untuk pembangunan daerah.

UKM mempunyai ciri fleksibilitas yang tinggi,sehingga mampu berkembang bahkan di pasar-pasar yang kecil. Dimulai dengan potensi pasardaerah, dengan memanfaatkan kelebihankomparatif mereka, UKM dapat tumbuh danmengembangkan pasar mereka di daerah-daerah. Cabang-cabang yang potensialberkembang, seperti pemrosesan kayu,pemrosesan bahan makanan, tekstil, perbaikandan servis, mempunyai kemungkinan yang baikuntuk tumbuh. Pariwisata (dalam arti yang luas)juga menawarkan kesempatan yang baik karenamemungkinkan pengembangan usaha yangdimiliki dan dikelola oleh keluarga, dan memberipekerjaan kepada banyak orang, termasukperempuan dan kaum muda.

Untuk dapat mencapai pembangunan ekonomiglobal yang berkelanjutan, harus adamusyawarah dan diskusi di antara para pelakulokal di sektor swasta dan sektor publik, antarapara anggota sektor-sektor ini dan di tingkat lokaldan nasional.

Salah satu hasil Program PEL pada tahun 1995adalah dibentuknya forum diskusi pada tingkatlokal, yang terdiri dari 10 orang wakil dariinstitusi-institusi publik dan swasta. Tujuan forum

Page 283: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

234

adalah membahas dan menganalisis berbagaialternatif pembangunan ekonomi lokal. Forum initelah menyusun pedoman untuk pembangunanekonomi melalui lima kelompok kerja (yaitupromosi dan pengembangan bisnis,pengembangan pariwisata, infrastruktur dankomunikasi, pembangunan sumber dayamanusia, dan lingkungan hidup) yang berpusatpada apa yang dinamakan “bidang tindakanstrategis”.

Adanya kerangka kebijakan yang mendukung,skema-skema kredit yang memungkinkanpengusaha mendirikan usaha kecil, dan pelatihanuntuk mengembangkan keterampilan teknis dankewirausahaan, dianggap merupakan kondisiyang harus ada bila ingin membangunmasyarakat lokal.

Hasil ini dirumuskan oleh kelompok kerja DewanPenasihat Lokal Program PEL, kelompokPengembangan dan Promosi Bisnis, dan akanmenjadi titik awal proposal proyek.

Pusat Promosi dan Dukungan Usaha

Untuk turut merespons masalah pengangguran didaerah proyek yang cukup serius danmemperbaiki “kekurangan-kekurangan” di atas,proyek akan mendirikan sebuah Pusat Promosidan Dukungan Usaha (PPDU) di lembah SungaiResta. Pusat ini akan mempromosikan danmendukung UKM dengan tujuan memaksimalkanpertumbuhan kesempatan kerja danmeningkatkan standar daya saing UKM di daerahitu. Ini akan dilakukan dengan:

- Mempromosikan budaya kewirausahaan dimana calon pengusaha akan menyadarimakna dari memiliki usaha sendiri dan belajartentang tanggung jawab, risiko, dan peluang;

- Memberi dukungan lokal kepada calon UKMatau UKM yang sudah ada;

- Memperkenalkan teknik manajemen,informasi dan teknologi baru;

- Memudahkan bimbingan dan bantuan dalammerumuskan dan menyeleksi proyek-proyekyang “layak diajukan ke bank”,melaksanakan proyek baru ataumerehabilitasi proyek lama, memantau dan

memberi konseling tentang operasi proyekdengan tujuan menkonsolidasikankesinambungan mereka dan membantumempromosikan dan memasarkan produk ditingkat internasional;

- Mengerahkan kesempatan-kesempatan dansumber-sumber daya, mendirikan skema kreditsementara, maupun pedoman dan proseduruntuk mempermudah akses ke kredit, daninsentif untuk menciptakan pekerjaan,pelatihan.

- Merangsang dan mendukung dialog di tingkatlokal antara sektor publik and swasta dengantujuan mempromosikan kewirausahawananuntuk membangun kepercayaan antaraorganisasi-organisasi publik dan sektor swasta

- Menyumbang kepada dan mengusahakanlingkungan hidup yang lebih memadai padatingkat nasional, dengan merangsangpembentukan kerangka hukum serta pedomanyang akan mengatur, melindungi danmewakili kepentingan UKM;

- Memberi umpan balik kepada pemerintahsecara teratur mengenai masalah-masalahdan kendala terhadap pembangunan sektorswasta.

Kegiatan-kegiatan ini akan menghasilkan rencanaatau “pedoman untuk pembangunan ekonomilokal” di daerah proyek. Kesepakatan mengenaipedoman tersebut akan bermanfaat bagi daerahsecara keseluruhan. Dengan prioritas yang jelas(yang disetujui dan diterima oleh semua pihak),struktur kelembagaan yang kuat, tingkattersedianya jasa-jasa, dan akses ke informasi,daerah tersebut akan menjadi sangat menarikbagi investor asing.

Kegiatan PPDU

Orientasi dasar kegiatan PPDU adalahmengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha yang menguntungkan, efisien danteratur. PPDU akan mendukung kegiatan atauproyek yang paling cocok dengan potensiekonomi daerah tersebut, menggunakan sumberdaya setempat dan merangsang terjadinya efekganda terhadap ekonomi lokal.

Page 284: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

235

Bagian 4Menurut strategi, tugas dan fungsi PPDU akansangat tergantung pada diagnosa lokal(direncanakan dilaksanakan dalam musim semi1996). Secara umum, PPDU akanberkonsentrasi pada tugas-tugas sebagaimanatercermin dalam hasil-hasil di bawah ini:

- Orientasi dan motivasi unuk merangsangprakarsa-prakarsa ekonomi lokal;

- Bantuan dalam membuat penelitianrencana bisnis untuk perusahan swasta;

- Mendukung dan menguatkan perusahaan-perusahaan yang ada;

- Mendorong diversifikasi produk;

- Mengadakan pelatihan dan bantuan teknis;dan

- Memelihara hubungan dengan institusi-institusi nasional dan internasional untukdukungan teknis dan/atau keuangan

Tugas-tugas tersebut harus dilaksanakan dalamsuatu kerangka kerja logis dengan persetujuansemua pihak, untuk pembangunan ekonomi lokal.PPDU beroperasi sebagai katalisator dalam forumdiskusi, atau sebagai mekanisme perencanaanlokal, dari bawah ke atas. untuk kepentingan parapengusaha lokal (menggunakan sumber daya danpotensi lokal secara maksimal, dengan tujuanmemuaskan kebutuhan ekonomi lokal, dan selaluberdasarkan “konsensus”)

Satu lagi tugas penting PPDU adalahberhubungan langsung dengan aspek ini: fungsimengumpulkan, memproses dan menyediakaninformasi. Secara ringkas, PPDU akan bertindaksebagai titik fokal (focal point), sebagai unitpenghubung untuk pembangunan ekonomi didaerah yang bersangkutan

PPDU mungkin hanya bisa memasuki kemitraanyang bermanfaat dengan mitra nasional atauinternasional dan mampu membantumenanggulangi pengangguran, kekurangantenaga kerja, kemiskinan dan merosotnya standarhidup dan lingkungan kerja jika PPDU menerimabantuan teknis dan keuangan yang tepat untukmembangun kapasitas lokal. Ini berarti bahwabantuan diperlukan untuk meningkatkan mutu danmengembangkan kapasitas kelembagaan, SDM,

keterampilan manajerial dan finansial padatingkat lokal, yang pada gilirannya akan“memberdayakan” masyarakat-masyarakat lokalsecara keseluruhan.

Di Bulgaria, prakarsa pembangunan ini dapatmenjadi model untuk pembangunan ekonomilokal berdasarkan prakarsa-prakarsa lokal yangdapat membuat keputusan di tingkat lokal dengandukungan badan-badan nasional. Pusat LayananKetenagakerjaan Nasional sedangmempertimbangkan kemungkinan melakukanreplikasi pengalaman pembangunan ekonomilokal yang dimulai di Razlog dan Bansko padatahun 1995 dan di tempat-tempat lain di Bulgariapada tahun 1996.

Penyusunan organisasi PPDU

Struktur hukum PPDU tercantum dalam “UUtentang Anak dan Keluarga” di Bulgaria sebagaiinstitusi nirlaba yang termasuk dalam kategoriLSM. Pendaftaran secara hukum sedang dalamproses dan diharapkan selesai pada akhirFebruari 1996.

Badan tertinggi PPDU terdiri dari Sidang yangberanggota 15 orang yang mewakili perusahaan-perusahaan lokal, kotamadya Razlog, kantor-kantor cabang bank-bank Bulgaria, KantorTenaga Kerja dan salah satu serikat dagang.Sidang akan memilih Direksi (saat ini terdiri dari5 orang) yang bertanggungjawab untukmengawasi Pusat.

Pusat sendiri akan memulai bekerja denganseorang manajer dan dua staf teknis (didukungoleh sekretaris dwi-bahasa yang harus mampumembuat pembukuan). Pada awalnya, KepalaPenasihat Teknis dari Proyek akan berperansebagai manajer. Namun nantinya akandialihkan ke salah satu staf teknis dan tugas-tugasnya pada semester pertama akan terfokuspada tiga hal, yaitu:

Page 285: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

236

mempermudah akses ke kredit bagi pengusaha-pengusaha terpercaya.

Tujuannya adalah untuk membuat PPDU mandirisecara finansial pada akhir tahun pertama,yaitu dapat menutup biaya tetapnya sendiri.Ini kemungkinan besar dapat dicapai dengan:- Menagih biaya dari pengusaha atas jasa

pelayanan PPDU; membebankan biaya ataspengelolaan Dana Jaminan; mengerahkansumber daya dari luar; dan

- Kontribusi dari para anggota PPDU.

Keterkaitan dan Perjanjian kerjasamadengan organisasi-organisasi lain

Mengingat pentingnya mengembangkan danmemperkuat keterampilan dan struktur-struktur(manajerial, pendidikan, keuangan, SDM,kelembagaan) di tingkat lokal agar menjaminterlaksananya pembangunan demokrasi manusiaberkelanjutan, memudahkan hubungan bilateraldan multilateral PPDU dan replika-replikanya,keahlian internasional, menjalin kaitan timur-baratantar perusahaan dan daerah setempat,pertukaran pengalaman dan personil, maka mitraBelanda yang paling mungkin adalah:- Institut Belanda untuk Usaha Kecil Menengah

(Instituut voor Midden en Klein Bedrijf) yangmempunyai pengalaman luas dalammendukung UKM maupun lembaga-lembagayang mendukung UKM di Eropa Tengah danTimur;

- Institut Ekonomi Belanda (NederlandsEkonomisch Instituut);

- Kamar Dagang di Amsterdam; dan

- Pusat Eropa untuk Eko-Wisata dan Agro-Wisata, untuk bantuan teknis yangberhubungan dengan agrowisata.

Sebagian kebijakan proyek adalah untuk jugamendukung penguatan institusi-institusi danorganisasi-organisasi Bulgaria yang beroperasidi bidang promosi UKM. Karena itu proyek akansenantiasa mencoba, dimana mungkin, untukbekerja melalui institut-institut teknis Bulgaria danperusahaan-perusahaan konsultansi.

Pusat akan menerima dukungan teknis dariEnterprise Department ILO Pusat danberkolaborasi dengan institusi-institusi di daerahtersebut, misalnya American Peace Corps BusinessCentre di Blagoevgrad (ibukota Bulgaria BaratDaya). Seorang relawan dari Peace Corps baru-baru ini telah diterima oleh PPDU Razlog, yangberarti seorang relawan bisnis akan ditugaskanke Pusat selama dua tahun, mulai Agustus 1996.

Selain struktur teknis dan hukum, PPDU akandibantu oleh Komite Pengarah yang terdiri dariDewan Penasihat Lokal Program PEL terdahuluserta anggota-anggota dari kota-kota peserta danperkumpulan pengusaha-pengusaha lokal. PeranKomite Pengarah sebagai konsultan danpenasihat akan diuraikan pada awal proyek.

Pembiayaan PPDU

Harus dibedakan antara modal investasi (danayang diperlukan untuk mendirikan Pusat) danbiaya operasi (biaya untuk menjalankan Pusat).Untuk tahun pertama, modal investasi dan biayaoperasi Pusat akan ditutup dengan dana proyekyang sudah termasuk pelatihan dan pelaksanaansurvei, studi, pengembangan materi pelatihan,dan lain-lain. Dibentuknya Dana Jaminan Lokaluntuk menjamin pembiayaan kegiatan usahaperlu dipertimbangkan dan didiskusikan denganlembaga-lembaga keuangan lokal. Ada duacabang bank Bulgaria yang menjadi anggotaPPDU: yaitu the First Private Bank dan the BalkanBank, keduanya di Razlog (salah satunya diwakilidalam Direksi PPDU). Di lain pihak, PPDU akanberfungsi sebagai lembaga jasa keuangan, dan

Informasi Teknis Pelatihan Konsultansi

Tekhnologi Menciptakan Konsultansibisnis

Produk-produk Meningkatkan Kaitanbisnis dengan

Bank

Pemasok Rencana Promosibisnis Regional

Kursus komputer Magang (Bekerjainternal)

Kursus bahasa Kemitraan

Page 286: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

237

Bagian 44. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran terdiri dari para wakil danpembuat keputusan dari badan-badan publikyang bertanggungjawab atas pengembanganekonomi dan sosial lokal, calon-calon pengusahabaru, wiraswastawan (laki-laki, perempuan), danasosiasi bisnis.

5. Tujuan-tujuan

Segera: PPDU akan dibentuk untuk melayanimasyarakat bisnis swasta dan menjalin hubunganantara pemerintah lokal dan sektor swasta.

Pengembangan: Proyek akan menyumbangkepada pencapaian tujuan berikut ini:

“Situasi ekonomi di daerah Mesta menjadi lebihbaik yang terlihat dari meningkatnya jumlahusaha kecil dan menengah yang berkelanjutandan berkurangnya pengangguran.”

6. Hasil-hasil

Hasil 1: Beroperasinya Pusat Promosi danDukungan Bisnis.

Hasil 2: Program-program pelatihan untukmereka yang baru memulai usahadan pengusaha yang berkembangdan beradaptasi dengan lingkunganbisnis Bulgaria.

Hasil 3: Kegiatan pelatihan untuk merekayang memulai bisnis dan parawirausahawan di daerah proyek.

Hasil 4: Menciptakan usaha-usaha baru danditingkatkan dengan bantuan PPDU.

Hasil 5: Kinerja usaha-usaha yang adameningkat dengan bantuan jasakonsultasi.

Hasil 6: Disediakannya akses ke fasilitaskredit.

Hasil 7: Jasa informasi digunakan oleh klien-klien PPDU.

Hasil 8: Informasi mengenai potensi ekonomidaerah yang bersangkutan:8.1 Mengumpulkan data tentang

ekonomi daerah tersebut.8.2 Memproses dan mencetak

informasi ini.8.3 Menyebarkan materi pada

tingkat nasional daninternasional.

8.4 Mengidentifikasi peluanginvestasi.

Hasil 9: Forum untuk mengembangkankewiraswastaan.

Hasil 10: Kontak antara organisasi-organisasilokal dan institusi-institusi di daerahproyek dan organisasi-organisasiserupa di Bulgaria dan negara-negara Eropa lainnya.

Hasil 11: Pengalaman yang diperoleh padatahap perintisan proyekdisebarluaskan ke seluruh pelosoknegara.

Page 287: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

238

I. PENDAHULUAN

Latar belakang proyek dan justifikasi

Banyak sekali kaum muda dan orang dewasayang tidak bekerja di Bosnia dan Herzegovinayang telah mengungsi, atau kini ingin kembali kekampung halaman, atau merupakan anggotapasukan tentara yang sudah dibubarkan,penderita cacat perang, janda perang, danperempuan-perempuan lain yang terkena dampakkonflik internal. Kebijakan pemerintah difokuskanpada upaya menciptakan lingkungan yangmemungkinkan rekonstruksi dan pembangunanekonomi, dan sebagian besar bantuan dari donorsebaiknya digunakan untuk menciptakan danmendukung kesempatan kerja di sektor-sektorekonomi yang menjanjikan.

Pemerintah menyadari perlunya programpelatihan agar mereka bisa memenuhikesempatan-kesempatan kerja yang sudah adamaupun yang baru. Namun demikian, karenadana pemerintah dan bantuan keuangan sangatterbatas, hanya ada sedikit tempat pendidikandan pelatihan. Artinya, kapasitas infrastrukturpelatihan yang ada perlu dikembangkan dandiperkuat. Ada kebutuhan yang mendesak untukmemperbarui dan mengembangkan sistempengajaran dan untuk mendidik kembali kaummuda dan orang dewasa yang belum mempunyaipekerjaan, berdasarkan kompetensi keterampilandan kesempatan kerja.

Pekerjaan yang terkait dengan rehabilitasigedung-gedung, pembangunan gedung, danpekerjaan perawatan adalah bidang-bidang dimana para pengungsi, mantan pejuang, danpenderita cacat karena perang dapatmemperoleh pekerjaan. Lagipula, tingkatketerampilan yang berbeda-beda dalam bidangpekerjaan ini sangat diperlukan agarperumahan/akomodasi dasar dapat disediakandalam waktu sesingkat mungkin.

Ada empat kendala utama yang dihadapidalam mengembangkan pelatihan konstruksibangunan di Bihac. Pertama, hanya ada sedikittempat pelatihan yang beroperasi penuh;program-program pelatihan yang ada masihmengikuti model pelatihan tradisional yangmemakan waktu lama dan tidak didasarkanpada kompetensi keterampilan ataukemudahan memperoleh pekerjaan atau cukupkesempatan untuk belajar sambil bekerja danmemperoleh pengalaman praktis. Kedua, parainstruktur memang mempunyai pengalamankerja tetapi belum pernah mengikuti pelatihanprofesional untuk menjadi pengajar ilmukonstruksi bangunan, apalagi untuk sub-sektorkonstruksi komersial dan industri. Ketiga,kurangnya modal untuk memulai rekonstruksidi komunitas-komunitas dimana proyek akanmengambil peserta. Pusat Pelatihan KonstruksiBihac (PPKB) terletak di daerah yang telahmenderita kerusakan sangat parah karenakonflik internal belum lama ini dan PemerintahDaerah tidak mempunyai akses ke dana untukmembiayai hal-hal seperti transportasi,penginapan bagi para peserta pelatihan, biayastaf, peralatan dan materi pelatihan, dan biaya-biaya operasional lain. Keempat, meskipundianggap sangat pantas mempromosikan kursusjasa berupah kepada industri, namun tidakrealistis untuk berharap bahwa dana dapatdiperoleh dari sumber ini selama proyekberlangsung, disebabkan situasi ekonomi yangtidak menguntungkan di Bihac dan di seluruhnegara secara keseluruhan.

Proyek ini didisain untuk mendukung PPKB, yangdibangun kembali dengan dana dari Swiss.Tujuannya adalah untuk meningkatkanketerampilan para pekerja bangunan daninstruktur. Disepakati bahwa pelatihan akanditujukan kepada pekerja-pekerja terampil dansemi-terampil dengan sasaran kaum muda danorang dewasa yang belum mempunyai pekerjaan,terutama dari kelompok-kelompok rentan.

Perangkat 4.8.6 - Pelatihan Kejuruan untuk Mendukung ProgramKetenagakerjaan di Bihac

Page 288: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

239

Bagian 4Salah satu tujuan khusus proyek adalahmembuat program pelatihan berorientasipekerjaan yang hemat biaya, untuk PPKB, yangakan menjadi mandiri (swadaya) pada akhirproyek. Pendekatan yang dipakai oleh proyekadalah tidak mendirikan pusat pelatihan yang“tradisional” melainkan untuk mendukungprogram-program pelatihan PPKB denganmeningkatkan kemampuan staf instruktur,mengembangkan kursus berdasarkan kompetensidan dalam bentuk modul, dan mengajarkanketerampilan melalui institusi (di ruang kelas) danmagang (di perusahaan) kepada berbagaikelompok sasaran.

Masalah yang paling mendesak adalahpengembangan sistem pengajaran yangmenggabungkan instruksi dari pusat danpelatihan di perusahaan untuk kaum muda danorang dewasa yang belum mempunyai pekerjaandengan keterampilan pada tingkat yang berbeda-beda untuk berbagai pekerjaan sehinggakegiatan-kegiatan yang menghasilkan uangdapat dilakukan dan pekerjaan konstruksidiselesaikan secepatnya.

ILO telah mengembangkan suatu metodologi yangdirancang untuk mempromosikan kurikulum modulberorientasi pekerjaan dan berdasarkankompetensi, dimana juga termasuk pengenalandan pengembangan keterampilan sosial.Metodologi ini dikenal sebagai MES atauModules of Employable Skills, yaitu ModulKeterampilan-Keterampilan Yang DapatDipekerjakan. Dalam dokumen proyek dikatakanbahwa para instruktur PPKBakan menerimapelatihan dan pengalaman praktik dalam bentukmodul yang akan dikembangkan dandilaksanakan.

Kerjasama sepenuhnya dari pihak berwenanglokal berupa penyediaan pedoman yang jelasmengenai kebutuhan-kebutuhan daerah di manaproyek akan beroperasi, yang diakui oleh semuapihak pada saat dokumen proyek disusun,termasuk kebutuhan untuk mengembangkanketerkaitan antara lembaga pelatihan dan pasartenaga kerja. Namun demikian, jaringan kantor-kantor ketenagakerjaan baru dibentuk akhir-akhir ini dan tidak ada staf yang memadai.

Pada awalnya proyek akan berdurasi 12 bulan,dan dimulai pada Juli 1997. Setelah pertemuantripartit untuk mengkaji proyek pada September1998, diputuskan bahwa proyek akandiperpanjang hingga 31 December 1998 denganmenggunakan tabungan dari anggaran proyek.Tambahan bantuan keuangan juga sudahdiusahakan untuk perpanjangan proyek ini.Menurut UNDP, proposal untuk perpanjanganproyek harus memperhitungkan aspek-aspekteknis maupun kelembagaan dan keuangan, yangmerupakan faktor-faktor penting dalammempertahankan kelangsungan PPKB.

Menyadari bahwa kegiatan pendidikan kejuruanyang dimulai di bawah proyek ini mewakili salahsatu upaya yang paling efektif untuk programketenagakerjaan dan pengembanganinfrastruktur industri, maka dirumuskan suatuperpanjangan proyek yang baru-baru ini disetujuidengan bantuan keuangan dari PemerintahLuksemburg. Tahap kedua dari proyek ini, BIH/99/MO1/LUX dirancang untuk lebih memperkuatkapasitas PPKB dan diharapkan dapat mencapaikemandirian proyek pada akhir tahun 2000.

Kegiatan-kegiatannya ter fokus padapembangunan kapasitas kelembagaan padatingkat lokal dan daerah.

Proyek dikoordinasikan melalui Tim KerjasamaTeknis dalam Ketenagakerjaan dan Pelatihan(COTEF) di Kantor Pusat ILO di Jenewa. Seoranginstruktur teknik yang direkrut secara internasionaltelah ditugaskan dua kali ke proyek ini, masing-masing penugasan selama satu bulan. SeorangPenasihat Teknis Utama ditugaskan di proyekuntuk waktu-waktu yang singkat. Dia mengunjungiproyek sebanyak lima kali, masing-masingkunjungan didasarkan perincian tugas yang jelasdan tidak lebih lama dari satu minggu. Karenatidak ada ahli lokal dengan kontrak jangkapanjang dan semua staf internasional hanyadiberi kontrak jangka pendek, maka yang pentingadalah bahwa semua penugasan didasarkanpada kerangka acuan yang jelas.

Page 289: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

240

Tujuan-tujuan proyek

Tujuan pengembangan

Berdasarkan dokumen proyek, tujuanpengembangan adalah sebagai berikut: “Untukmenyumbang kepada proses pemulihan ekonomidan perdamaian di Federasi Bosnia danHerzegovina melalui penyediaan pekerjaan danpelatihan untuk kelompok-kelompok yang rentandi negara ini”.

Tujuan mendesak

Ada tiga tujuan yang harus segera diwujudkan:

- Mengidentifikasi kursus-kursus utama untukmendukung program pelatihan konstruksibangunan untuk ditawarkan ke pusatpelatihan;

- Memberi akses kepada para pekerja yangterampil dan pelatihan pendek untukkelompok-kelompok sasaran khusus termasuk,bila mungkin, para penderita cacat,perempuan-perempuan yang menderitakarena perang, mantan pejuang/prajurit,pengungsi-pengungsi yang kembali, danpenduduk pada umumnya yang belummempunyai pekerjaan, sesuai denganpersyaratan daerah yang digarap; dan

- Membuat program pelatihan yang relevan,efisien dan efektif untuk pusat pelatihan yangakan menjadi mandiri setelah proyek selesai.

II. HASIL KELUARAN

Dalam dokumen proyek ada delapan hasilkeluaran, sebagai berikut:

- Empat kursus yang sudah ada untuk pekerja-pekerja terampil, yang harus dikaji ulang,direvisi dan dilaksanakan;

- Kursus-kursus pendek harus dibuat untukketerampilan-keterampilan khusus;

- Tambahan kursus terpilih yang harusdiselesaikan untuk pengecatan danpemasangan kaca;

- Minimum 10 persen (32) dari jumlah totalpeserta harus terdiri dari orang-orang yangmenderita cacat fisik karena perang;

- Minimum 40 persen (128) dari jumlah totalpeserta harus terdiri dari pengungsi yangkembali ke kotanya dan/atau mantanpejuang/prajurit

- Minimum 10 persen (32) dari jumlah totalpeserta harus terdiri dari janda perang danperempuan lain yang menderita karenaperang;

- Minimum 8 instruktur teknik harus diberipelatihan untuk meningkatkan keterampilanmereka, pendidikan pedagogis dan pelatihandi tempat kerja; dan

- Semua kursus biasa dan kursus kelompokkhusus akan diawasi dan mendapatakreditasi.

Keluaran 1

Empat kursus yang sudah ada untukpekerja-pekerja terampil yang harusdikaji ulang, direvisi dan dilaksanakan;

Program pelatihan pertama terdiri dari empatmodul pelatihan (pertukangan kayu untukbangunan, pemasangan batu/bata, pemasangankeramik, pembuatan saluran air/pembuangan)digunakan atas dasar kebutuhan-kebutuhan yangtelah diidentifikasi dan kapasitas PPKB yang ada(ruang kelas yang tersedia, fasilitas lokakarya,staf instruktor). Diputuskan bahwa 14 mingguadalah waktu yang tepat untuk jangka waktukursus berdasarkan empat modul yang ada: tujuhminggu pertama untuk teori dan tujuh mingguberikutnya untuk pelatihan di tempat kerja. Stafinternasional untuk pengembangan kurikulum danpengaturan pelatihan telah memberikan advis danbantuan teknis. Konsultan ILO untuk pendidikaninstruktur telah membantu memberi bimbinganuntuk mengembangkan/menguatkan keempatkursus yang ada ke dalam bentuk modul.

Pada waktu proyek berakhir, keempat kursusyang dimodifikasi di PPKB telah berjalan

Page 290: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

241

Bagian 4dengan lancar, dan 250 peserta yang telahlulus diberitakan sudah mendapat pekerjaan:90 persen mendapat pekerjaan di daerah Bihacdan sisanya ditawari pekerjaan di bagian lainBosnia dan Herzegovina dan di Kroasia danSlovenia.

Keluaran 2

Kursus-kursus pendek harus dibuatuntuk keterampilan-keterampilankhusus;

Dokumen proyek mengatakan bahwa keluaranini harus dihasilkan berdasarkan kontak dandiskusi dengan pihak-pihak yang berkepentingansetempat dan kursus-kursus diselenggarakansesuai persyaratan lokal. Komite Pengarah yangterdiri dari pihak-pihak yang berkepentinganmempunyai tujuan antara lain, untukmengidentifikasi pemintaan terhadap program-program pelatihan tambahan. Kursus yangberhubungan dengan pendidikankewiraswastaan/kewirausahaan danpengembangan usaha kecil seperti dibayangkandalam proyek, ternyata tidak terwujud.

Keluaran 3

Tambahan kursus terpilih untukpengecatan dan pemasangan kaca harusdifinalisasi;

Kursus pengecatan dan pemasangan kacaditambahkan kepada kursus-kursus yang ada diPPKB. Ruang-ruang kelas di PPKB harusdimodifikasi dan direnovasi agar ada cukuptempat untuk pelajaran teori dari kedua kursustersebut. Kursus-kursus itu, yang dibuat dalambentuk modul, direncanakan berdurasi masing-masing 2 minggu.

Keluaran 4

Minimum 10 persen (32) dari jumlahtotal peserta harus terdiri dari orang-orang yang menderita cacat fisik karenaperang;

Staf proyek mengontak “Asosiasi Penderita

Cacat Tubuh”. Kegiatan-kegiatan berikut inidilaksanakan: penilaian fasilitas pelatihan danpenyesuaian bengkel lokakarya agarmempermudah akses bagi penderita cacat yangmenjadi peserta di PPKB; kriteria untuk seleksiditetapkan dengan memberi prioritas kepadapenderita cacat yang mengajukan aplikasi kePPKB; seperangkat persyaratan dikembangkanuntuk mendukung partisipasi penderita cacatdalam kegiatan pelatihan.

Baik Pemerintah Pusat maupun PemerintahDaerah belum pernah mengambil langkah untukmendorong partisipasi penderita cacat tubuhdalam program-program pelatihan seperti yangditawarkan oleh PPKB.

Keluaran 5

Minimum 40 persen (128) dari jumlahtotal peserta harus terdiri daripengungsi yang kembali ke kotanyadan/atau mantan pejuang/prajurit;

Proyek berhasil mendorong partisipasi parapengungsi yang kembali ke tempat asal merekadan prajurit yang pasukannya sudah dibubarkan.Konsultan ILO melakukan beberapa kegiatanuntuk memastikan agar sejumlah besar pesertaberasal dari kedua kelompok tersebut, yaitu: a)Identifikasi pengungsi yang kembali dan mantanprajurit melalui konsultasi dengan badan-badanpemerintah daerah, LSM, dan organisasiinternasional yang mempunyai perwakilan didaerah itu; b) proyek aktif menggunakan mediasiar dan memasang pengumuman di surat kabaruntuk memberitahu para pengungsi, prajurit,publik dan komunitas lokal tentang peluncuranprogram pelatihan PPKB; c) seleksi denganmemprioritaskan peserta dari kelompok-kelompoksasaran ini; d) identifikasi kebutuhan pelatihanindividual; e) bantuan dan dukungan untukmempersatukan para kelompok ke dalamprogram pelatihan; dan f) bantuan dalampenempatan kerja dan kegiatan lanjutan.

Page 291: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

242

Keluaran 6

Minimum 10 persen (32) dari jumlahtotal peserta harus terdiri dari jandaperang dan perempuan lain yangmenderita karena perang;

LSM-LSM yang mewakili para janda perang danperempuan yang menderita karena perangdihubungi dan diberitahu tentang programpelatihan dan kesempatan bagi perempuan untukberpartisipasi dalam kegiatan pelatihan. Kontakawal telah menunjukkan kemungkinan adaperempuan yang mengikuti kursus, terutamapemasangan kaca dan mengecat, yang jugadirancang untuk mendorong partisipasiperempuan.

Keluaran 7

Minimum 8 instruktur teknik diberipelatihan untuk meningkatkanketerampilan mereka, pendidikanpedagogis dan pelatihan di tempat kerja;dan

Para instruktur menghadiri penataran selama duaminggu untuk meningkatkan keterampilan teknismereka di sebuah pusat pelatihan profesional diSursee, Swiss. Sebuah program kunjunganbelajar/bea siswa dalam bentuk moduldiselenggarakan di Pusat Pelatihan InternasionalILO di Turin, Italia yang diikuti oleh studi tur duaminggu di Polandia di mana ILO telah berhasilmelaksanakan program pelatihan bentuk moduldi waktu lalu. Pada akhir proyek, para instrukturBosnia mampu mendisain, menyelenggarakandan melaksanakan kursus pertukangan kayu,pemasangan bata, keramik, pembuatan saluranair/pembuangan maupun memberi pelajarantentang keramik, pengerasan, pemasangan kacadan pengecatan.

Keluaran 8

Semua kursus biasa dan kursuskelompok khusus akan diawasi danmendapat akreditasi.

Sistem sertifikasi nasional untuk pekerja-pekerja

terampil belum ada di Bosnia dan Herzegovina.Karena tidak ada kurikulum konstruksi bangunanyang diakui secara nasional, staf proyek dan parainstruktur mengembangkan kursus-kursus yangada di PPKB. Staf proyek mengembangkankriteria akreditasi dan prosedur-prosedur setelahmenyelesaikan kursus pertama. Kursus-kursusberikutnya diawasi dan direvisi dimana perluagar sesuai dengan standar keterampilan. Padaakhir setiap periode pelatihan, peserta mendapatsertifikat yang diakui oleh Pemerintah Daerah danInstitut Ketenagakerjaan Nasional.

III. TUJUAN-TUJUAN YANG DICAPAI

Tujuan mendesak pertama yang tercantum dalamdokumen proyek adalah:

“Mengidentifikasi kursus-kursus utama untukmendukung program pelatihan konstruksibangunan, untuk ditawarkan ke pusat pelatihan”.

Pusat Pelatihan Konstruksi Bihac sudah beroperasidan mengadakan serangkaian kursusberdasarkan kebutuhan di sektor konstruksi danbangunan. Terbatasnya keterampilan teknikinstruktur-instruktur yang ada telah membatasiruang lingkup pekerjaan dan tingkat keterampilanyang diajarkan di Pusat Pelatihan ini. Hubungandengan pemberi kerja lokal, departemenpemerintah dan agen pembangunan, termasukLSM, dilakukan untuk mengetahui kesempatankerja yang ada maupun untuk mengidentifikasicalon peserta dan fasilitas-fasilitas yang ada untukpelatihan langsung di dalam pekerjaan.

Tujuan mendesak kedua adalah: “Memberi akseskepada para pekerja yang terampil dan pelatihanpendek untuk kelompok-kelompok sasaran khusustermasuk, bila mungkin, para penderita cacat,perempuan-perempuan yang menderita karenaperang, mantan pejuang/prajurit, pengungsi-pengungsi yang kembali, dan penduduk padaumumnya yang belum mempunyai pekerjaan,sesuai dengan persyaratan daerah garapan.”

Kriteria yang ditetapkan untuk seleksi pesertajelas menunjukkan bahwa partisipasi kelompok

Page 292: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

243

Bagian 4sasaran khusus tersebut memang dianjurkan.Proyek ini telah berhasil mendorong partisipasitentara yang pasukannya dibubarkan, pengungsi-pengungsi yang kembali ke kota asal mereka,kaum muda dan orang dewasa yang tidakbekerja di daerah. Namun demikian, rencanaprogram pelatihan untuk penderita cacat akibatperang, para janda perang dan perempuan yangmenderita karena perang, belum bisadiwujudkan.

Tujuan mendesak yang ketiga adalah:“Membuat program pelatihan yang relevan,efisien dan efektif untuk pusat pelatihan yangakan menjadi mandiri setelah proyek selesai”

Selama proyek berlangsung, penekanannyaadalah pada pengembangan staf. Meskipunberhasil dicapai kemajuan yang baik dalammemperkenalkan konsep kurikulum berbentukmodul dan berdasarkan kompetensi, staf di Pusatmasih belum mencapai tingkat pengetahuan danketerampilan teknis dan profesional yang cukupuntuk memenuhi persyaratan dasar maupunpersyaratan tingkat tinggi di bidang konstruksibangunan. Karena proyek ini bertujuanmembangun kapasitas kelembagaan di PPKBagar dapat melaksanakan program pelatihansecara lebih efisien dan efektif, staf membutuhkanlebih banyak pelatihan yang relevan danpengalaman kerja. Namun, karena kondisiekonomi yang kurang mendukung, maka tidakdapat diharapkan akan menghasilkan sumberdaya/keuangan yang dibutuhkan untukmengoperasikan program perluasan PPKB.

Tujuan pengembangan dalam dokumen proyekdinyatakan sebagai berikut: “Untukmenyumbang kepada pemulihan ekonomi danperdamaian di Federasi Bosnia danHerzegovina melalui penyediaan pekerjaan danpelatihan untuk kelompok-kelompok yang rentandi negara ini”.

Meskipun kontribusi proyek ini relatif kecil biladibandingkan dengan problemketenagakerjaan di Bosnia dan Herzegovina,jumlahnya masih cukup signifikan dalammemberi sumbangan kepada pencapaiantujuan pengembangan. Tujuan proyek adalah

untuk mendukung program pelatihan kejuruandi PPKB dengan memakai pendekatan yanginovatif untuk membangun keterampilan danmenangani kebutuhan khusus berbagaikelompok rentan.

IV. TEMUAN DAN KESIMPULAN

Kapasitas PPKB

Tujuan proyek adalah mengembangkankapasitas PPKB untuk mendisain danmelaksanakan program modul pelatihan yangberdasarkan kompetensi dan berorientasipekerjaan di sektor konstruksi bangunan. Untukdapat mencapai tujuan ini, ke tujuh oranginstruktur yang dipilih telah mengikuti penataranuntuk meningkatkan keterampilan mereka,diikuti dengan beasiswa dan program untukmenambah pengetahuan dan keterampilanmereka dalam membuat disain danmelaksanakan kursus kejuruan berbentuk moduldan berdasarkan kompetensi. Selama pelatihanstaf, penekanannya pada perencanaan danpembuatan disain kurikulum modul serta materiberdasarkan konsep dan metodologi ILO-MES.Para instruktur juga diberi bantuan dan advistentang teknik mengajar dan bagaimanamenyelenggarakan pelatihan di tempat kerja.

Materi Pelatihan

Kurangnya materi pelatihan yang sesuai telahmenghambat kualitas pengajaran pada tahappertama proyek. Kendati demikian, karena materipelatihan ILO-MES tentang pengembangan staftelah diterjemahkan ke dalam bahasa Bosnia dandiadakan beasiswa serta pelatihan sambil kerja,maka para instruktor telah berhasilmengembangkan materi pelatihan dan kurikulumdasar modul. Ditanyakan apakah adakemungkinan mengaitkan kegiatan ini denganproyek-proyek ILO lain agar dapat membangunkerangka kerjasama teknik berdasarkan disainkurikulum berbasis MES, sehingga PPKB dapatmengakses materi pelatihan yang dikembangkandi daerah lain untuk disesuaikan dengan kondisisetempat oleh instruktur-instruktur PPKB.

Page 293: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

244

Kelompok sasaran

Pelatihan terhadap kelompok-kelompok rentanharus mendapat perhatian khusus agarmeningkatkan akses para peserta dari kelompokini terhadap program-program pelatihan yangditawarkan di PPKB. Beberapa kegiatan untukmerangsang partisipasi mereka telah kamilakukan. Penderita cacat fisik dapat kami terimadalam kursus “pemasangan keramik” tetapi tidakuntuk kursus-kursus yang lain yang dianggapterlalu menuntut secara fisik. Sedangkan untukpara janda perang dan perempuan-perempuanyang menderita akibat perang, pihak manajemenproyek di tingkat nasional mengganggaplingkungan sosio-budaya kurang kondusif untukpartisipasi perempuan di sektor konstruksibangunan.

Pengaturan dengan mitra kerja

Ada satu persoalan penting yang dihadapi padatahap pertama proyek, yaitu kurangnyapengaturan mitra kerja yang dibuat otoritasproyek nasional. Dalam enam bulan pertamaproyek, Direktur Pelatihan telah mengalamikesulitan dalam kerjasama dan bertindak sebagaiDirektur Nasional Proyek. Kantor Proyek harusdibangun kembali dan Instruktur Utama dibebanitanggung jawab penuh atas pengelolaan proyekdan dibantu dalam fungsi-fungsi administratif olehsekretaris/penerjemah proyek. Direktur Pelatihantetap tinggal di proyek dalam kapasitas sebagaipenasihat, dan terutama menjalankan fungsisebagai penghubung (liaison), publisitas, danpenempatan tenaga kerja.

Komitmen Pemerintah

Beberapa persyaratan dalam dokumen proyektidak dilaksanakan atau tidak didukungsepenuhnya oleh Pemerintah Daerah karenaberbagai alasan. Khususnya, tidak ada upayaserius untuk membentuk Komite Pengarah yangterdiri dari wakil-wakil dari Pemerintah, organisasipemberi kerja dan serikat pekerja,

Jasa Ahli

Dokumen proyek sangat kurangmemperhitungkan masukan-masukan profesionalyang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatanproyek secara efisien dan efektif. Penasihat TeknisUtama ditugaskan ke proyek selama satu minggusebanyak lima kali; strategi ini didasarkan padaasumsi bahwa akan ada seorang DirekturNasional Proyek tetap. Sedangkan Konsultan ILOuntuk Pelatihan Instruktur ditugaskan selama satubulan sebanyak dua kali. Seorang relawan PBBinternasional ditunjuk untuk membantu direkturtersebut, sehingga pengelolaan proyek menjadilebih profesional dan proyek pelatihan magangdapat ditingkatkan.

Sebelum masa tugas relawan tersebut selesai,seorang relawan nasional direkrut sebagai asistenmanajemen proyek di bawah program relawanuntuk membantu para pengungsi yang akanpulang ke kampung halaman mereka.Selanjutnya, koordinasi proyek dan pengawasanteknis perlu dipantau dan dibantu oleh staf ILOCOTEF. Maka, banyak waktu dan tenagadihabiskan oleh staf teknis dan konsultan ILOdalam berhubungan dengan masalah-masalahteknis dan manajemen PPKB, maupun urusan-urusan administratif, dan lain-lain.

Metodologi Pelatihan

Semua kursus pelatihan dirancang atas dasarpendekatan berbentuk modul yang berorientasipekerjaan dan didorong oleh permintaan. Konsepini telah menghasilkan penempatan peserta yangsangat tinggi, yaitu hampir 100 persen, danmerupakan indikasi dari sistem penyampaian/pengajaran yang hemat biaya. Kamimemperhatikan bahwa jenis dan tingkatketerampilan pada kursus-kursus dan carapengajaran di PPKB sudah memenuhi kebutuhandan sesuai dengan kondisi peserta, karyawan,dan perekonomian.

Keberkelanjutan

Tujuan mendesak yang ketiga, sebagaimanatercantum dalam dokumen proyek,

Page 294: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

245

Bagian 4mengasumsikan bahwa akan dilakukankegiatan-kegiatan untuk menjadikan PPKBswadaya pada akhir proyek. Ternyata ini tidakdapat dicapai karena beberapa hal. Kegiatanpengembangan harus memenuhi paling sedikittiga syarat: a) penguatan kelembagaan harusdikembangkan lebih lanjut; b) pelatihan harusdikaitkan dengan pasar tenaga kerja; dan c)harus ada kerjasama antara semua mitra sosialyang terlibat dalam pembangunan ekonomi didaerah. Selain itu, jika situasi keuanganPemerintah Daerah tidak berubah, maka akanmerupakan ancaman serius terhadapkeberlanjutan program PPKB kecuali jika adabantuan keuangan dari luar.

Beberapa LSM dan kontraktor bangunan swastatelah menunjukkan kesediaan mereka untukbekerjasama dengan menyediakan fasilitaspelatihan magang, merekrut angkatan kerja yangdilatih di PPKB dan memberi sumbangankeuangan kepada PPKB. Beberapa langkah telahdiambil untuk melembagakan kaitan-kaitandengan sektor swasta, dengan maksudmemperkenalkan kursus layanan jasa berupah.Juga telah diambil langkah untuk mendapatkankembali biaya-biaya yang telah dikeluarkan untukpelatihan. Dalam hal ini, disadari bahwakeberlanjutan PPKB untuk jangka panjang akansangat tergantung pada kemampuannyamenyelenggarakan pelatihan produksi melaluiproyek-proyek kecil di dalam pekerjaan.

Kesimpulan

Proyek ini telah berhasil menunjukkan perlunyadan jangkauan program-program pelatihanyang bertujuan mengembangkan keterampilanpekerja untuk sektor konstruksi bangunan.Kelompok-kelompok rentan yang ditargetkan didaerah Bihac seperti prajurit yang pasukannyatelah dibubarkan, pengungsi, pengungsi yangpulang, kaum muda dan orang dewasa yangtidak punya pekerjaan telah disalurkan ketempat kerja setelah pelatihan. Ini dianggapsebagai pencapaian besar bagi proyek. Hasilpenerapan konsep pelatihan menunjukkanbahwa ada peluang, dan kebutuhan untukmengembangkan lebih lanjut pelatihan dalambentuk modul-modul berbasis kompetensi, untukmenghasilkan pekerja-pekerja dengan jenisketerampilan lebih luas sebagaimana dituntutoleh perekonomian lokal dewasa ini dan untukkebutuhan pelatihan di masa depan.

Page 295: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

246

Perangkat 4.8.7 - Pelatihan Kejuruan: Proposal Pelaksanaan

TUJUAN-TUJUAN

Untuk mengaitkan sedini mungkin pelatihan dengan peluang-peluang yang adadi pasar kerja, seperti kontraktor lokal untuk proyek-proyek rehabilitasi

Mengadakan survei terhadap semua penyelenggara pelatihan, termasukperusahaan, LSM, penyelenggara swasta dan publik

Untuk menilai sistem-sistem pelatihan, seperti pelatihan dengan produksi,pelatihan melalui unit bergerak (mobile), atau magang secara tradisional.

Merancang kursus pelatihan yang dapat diterapkan secara lokal.

Mendorong perempuan untuk melihat lebih jauh keterampilan-keterampilan yangsecara tradisional dianggap “keterampilan perempuan” dan mendaftarkan diriuntuk belajar keterampilan lain yang dapat dipasarkan, maupun mendudukiposisi manajemen.

Meningkatkan kepekaan para perencana dan pelaksana terhadap masalahkesetaraan dan pemerataan, maupun menggunakan perempuan sebagaipembuat kebijakan pelatihan, manajer pelatihan, dan pelatih.

Mengumpulkan informasi tentang kesempatan kerja dan profil peserta, surveitentang sektor-sektor atau organisasi-organisasi lain, informan-informan penting,evaluasi-evaluasi dan proyek-proyek, secepat mungkin.

Merancang pelatihan yang memungkinkan peserta mencari atau menciptakanpekerjaan, dan menyusun kurikulum yang tanggap terhadap permintaan pasartenaga kerja dan kebutuhan para peserta.

Menilai keterampilan-keterampilan hidup mana dan kompetensi-kompetensi manayang paling penting bagi peserta untuk memperoleh, mempertahankan ataumenciptakan mata pencaharian.

Merancang program “pelatihan untuk pelatih” yang berisi teknik-teknikpengajaran partisipatif dan kepekaan terhadap masalah jender.

Menerapkan mekanisme pemantauan dan evaluasi seperti penelitian penelusuran(tracer study) yang menjadikannya umpan balik bagi proses perencanaan.

Merencanakan keterkaitan dengan jasa-jasa sebelum dan sesudah pelatihan,seperti konseling, akses ke perangkat alat, akses ke kredit atau fasilitas untukmemulai/membuka usaha.

Page 296: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

247

Bagian 4Perangkat 4.8.8 - Pusat Pelatihan Internasional Program

ILO - LedLink: keterampilan yang dibutuhkan, pengetahuan dan sikappara peserta dalam proses pembangunan lokal

Fasilitator luar(mis. Uni Eropa, ILO,Bank Dunia, LSM

Penggerak Luar(dipilih dari parapihak-pihak yangberkepentinganlokal, sepertipemimpin lokal)

Pihak-pihakyangberkepentinganlokal (sepertiorganisasi pemberikerja dan serikatpekerja, pemerintahlokal, LSM-LSM)

Mampu mendisaindan melaksanakanproses-proses yangpartisipatifMampu menilaikebutuhan dansyarat-syarat lokal

Keterampilankerjasama dalamtimKeterampilanberkomunikasiketerampilanbernegosiasiMampu mendirikaninfrastrukturkomunikasi yangefektifKeterampilanberorganisasi,manajemen dankoordinasi

Mampu membinadan menjalankankemitraanMampu mendirikaninfrastrukturkomunikasi yangefektifKeterampilanmendengarkanMampumenggerakkan/animasiKeterampilan kerjadalam tim

TeoripembangunanPengetahuantentang ekonomiduniaPraktik terbaikTeknologi tepatdanperkembanganpaling baru dalambidang-bidang iniKonteks lokal (latarbelakang sejarah,budaya, sosial,dan ekonomi)

Konteks lokal (latarbelakang sejarah,budaya, sosial,dan ekonomi)Informasi terusmenerus tentangdaerah lokal lainPengetahuantentang ekonomidunia

Pengetahuan luastentangmasyarakatlokalPengetahuankonteks ekonomiglobalPengetahuantentang jasa-jasayang ada(pelatihan,program, kreditdan hibah)

Berorientasi padapembangunanMengkritik diriPeka terhadapmasalah ‘jender’

Mengkritik diriKemauan untukberpartisipasiKesediaan berbagiinformasiKemauan untukbekerjasamaMinat masyarakatKesadaran lokaldan globalPeka terhadapjender

Mengkritik diriKemauan untukberpartisipasiMau berbagiinformasiKemauan untukbekerjasamaMinat masyarakatKesadaran lokaldan globalPeka terhadapjender

KELOMPOK KETERAMPILAN PENGETAHUAN SIKAP

Page 297: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

248

Pendidikan dasar(dapat membacadan berhitung)Mampumengaksesinformasi(pelatihan,kredit, jasa, danlain-lain)Keterampilanmengembangkandiri dan organisasiKeterampilan teknis(keterampilanbisnis,akuntansi)KeterampilankejuruanKeterampilan kerjadalam timKeterampilan untukevaluasi diri

KELOMPOK KETERAMPILAN PENGETAHUAN SIKAP

Informasi terusmenerus tentangperkembangan didaerah lokal lain.

Latar belakanglokal, tradisi,budaya, danpemerintah)Pengetahuantentang konteksekonomi global,ekonomi globalKasus-kasuskeberhasilandankegagalan didaerah lokal lain

Kemauan untukberpartisipasiPunya motivasiPercaya denganmasa depanPunya komitmenPercaya diriDapat menerimaperubahanMau mengambilrisikoMau berbagiinformasiProaktifPeka terhadapjender

Peserta lokal(penduduk lokal)

Page 298: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

249

4.94.9.1

Apa yangdipertimbangkan?

PEL yang Berkelanjutan

Ada banyak bentuk keberlanjutan yang sangat penting bagi rehabilitasidan prakarsa pembangunan. Keberlanjutan rehabilitasi dan prakarsapembangunan harus didasarkan pada kapasitas-kapasitas dan sumber-sumber daya lokal yang tidak memicu degradasi basis sumber daya alam.

Keberlanjutan juga mengacu kepada manfaat tetap proyek-proyekpembangunan bagi masyarakat setempat dan berbagai lembaga di daerahitu. Dalam konteks ini, LPEL, dengan meningkatkan dan merealisasikankonsep pembangunan manusia yang berkelanjutan, dapat memainkanperan strategis yang penting dalam melindungi lingkungan hidup.

Kemungkinan LPEL beroperasi terus menerus tergantung pada sejumlah faktoryang saling terkait. Pada umumnya kita membedakan antara keberlanjutandukungan politik, hukum, teknis, ekonomi dan finansial.

Keberlanjutan dukungan politik dan sosial

Keberlanjutan dukungan politik dan sosial tergantung pada sejauh manapara pelaku lokal menganggap LPEL sebagai miliknya sendiri. Organisasi-organisasi anggota, seperti staf teknis dan penduduk setempat, harus merasabahwa LPEL adalah alat untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkunganhidup mereka. Untuk memperoleh dukungan semacam ini, pembentukandan pengoperasian LPEL harus didukung partisipasi luas semua pelaku lokal,baik sektor publik maupun sektor swasta.

Pengakuan atas LPEL oleh pihak-pihak luar juga penting, dalam arti otoritaspemerintahan dan organisasi-organisasi internasional harus mengakuiperannya sebagai pelaksana dan mediator di antara berbagai tindakanyang berorientasi pada pembangunan sosial ekonomi. LPEL bukanmerupakan model alternatif untuk kebijakan ekonomi pemerintah, tetapiharus dianggap sebagai instrumen andal untuk meningkatkan kepentinganbersama. Berkaitan dengan itu, peran LPEL sangat penting untuk mendorongkohesi (keeratan) di antara anggotanya, maupun dalam membangunkonsensus dan kepercayaan diri - terutama antara lembaga pemerintahdan nonpemerintah.

Dari sudut pandang ini, tujuan paling ambisius yang dapat ditetapkanoleh lembaga itu untuk dirinya sendiri adalah jika LPEL dianggap sebagaiinstrumen lokal program-program kebijakan ekonomi nasional. Yang ingindicapai adalah LPEL menjadi ‘teman berbicara’ yang dapat dipercayaoleh Negara dan sektor kewirausahaan formal, dan keadaan ini akanmemungkinkan diversifikasi sumber-sumber keuangan, dan dengan demikianmengurangi ketergantungannya pada kerjasama internasional.

Page 299: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

250

Lihat PERANGKAT 4.9.1 untuk contoh intervensi-intervensi yangbertujuan mencapai keberlanjutan Proyek Acleda, Kamboja.

Lihat juga PERANGKAT 4.9.2 untuk mengetahui pelajaran yang bisadipetik melalui Program PRODERE.

Strategi yang diusulkan untuk LPEL adalah meningkatkan kemantapannyasecara sosial dan politik di tingkat nasional dengan membangun jaringan-jaringan organisasi nasional sehingga:

Dapat menjadi saluran untuk menyalurkan dana, proyek dan sumberdaya;

Dapat berbagi pengalaman dengan pihak lain; dan

Dapat mengembangkan inisiatif-inisiatif bersama untuk kepentinganwilayah masing-masing.

Keberlanjutan hukum

Pengakuan secara hukum sama pentingnya. Memiliki status sebagai badanhukum yang sah sejak awal merupakan prasyarat bila ingin beroperasisebagai lembaga ekonomi dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yangmemiliki wewenang penuh untuk membuat kontrak. Ini lebih penting lagi dinegara-negara di mana LPEL masih merupakan konsep baru dan di daerahyang sedang berusaha kembali kepada kehidupan sipil yang normal setelahmengalami konflik.

Keberlanjutan teknis

Keberlanjutan teknis LPEL tergantung pada pengetahuan, dankemampuannya memperluas kegiatan-kegiatannya dan menawarkan jasa-jasanya secara mandiri. Yang dimaksud dengan mandiri bukanlah swadayasecara menyeluruh dengan memiliki semua keterampilan, melainkanterutama karena memiliki kemampuan mengatur sumber daya yangdibutuhkan dan memperolehnya dari pihak luar bila perlu. Ini berlaku ditingkat lokal, nasional, maupun internasional. Semakin besar kemampuanlembaga itu mengembangkan dan membina hubungan dengan pihak luar,semakin mampu ia bertahan.

Secara teknis, LPEL harus dapat memberi jasa layanan lanjutan dan bersifatkhusus. Artinya, LPEL tidak hanya menyediakan pelatihan dan pengumpulanpengetahuan internal, tetapi juga membentuk jaringan hubungan denganinstitusi-institusi, para profesional dan universitas-universitas, yang dapat‘dimanfaatkan’ sesuai kebutuhan. Lembaga mempunyai sejumlah teknisiinti yang harus bisa menangani sendiri kegiatan-kegiatan strategis —merencanakan, mengkoordinasikan sumber daya lokal, menggerakkanperekonomian, mendapatkan bantuan keuangan dan menciptakan bisnis,serta mengatur respons terhadap kebutuhan-kebutuhan yang muncul.

Tugas-tugas temporer lain, yang bersifat lebih khusus, dapat didelegasikankepada organisasi-organisasi eksternal dan profesional-profesional yang

Perangkat4.9.1

Perangkat4.9.2

Page 300: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 4

251

berada di bawah naungan lembaga. Contohnya: survei pasar, studikelayakan, konsultasi hukum dan sebagainya, untuk proyek-proyek tertentu.

Kontribusi jasa-jasa teknis, selain memberi dukungan dalam pengembanganproduksi, juga merupakan kesempatan untuk melakukan konsolidasiekonomi.

Untuk mencapai keberlanjutan teknis, maka perlu:

Memperkuat kemampuan teknis LPEL;

Melakukan diversifikasi jenis jasa dan mengacu kepada institusi-institusi yang ada untuk jasa-jasa yang bersifat khusus; dan

Menawarkan jasa-jasa inovatif kepada para pengusaha.

Keberlanjutan ekonomi

Ketika lembaga sudah mampu memperoleh penghasilan tetap yangbisa menutup pengeluarannya, tercapailah unsur terakhir yangmenentukan keberlanjutannya. Aspek ini amat penting, mulai dari tahapperencanaan hingga fase-fase berikutnya. LPEL, pada kenyataannya,adalah suatu usaha/bisnis dan karena itu ia harus mengetahui sejakawal kapan akan mencapai kemapanan ekonomi dan menjadi lembagaswadaya sepenuhnya. Dengan memposisikan LPEL sebagai perusahaanmemberikan implikasi bahwa sumber pendapatan yang utama adalahhasil penjualan jasa-jasanya, yaitu dengan menerima upah atas jasa-jasa yang disediakannya. Cara yang harus dilakukan untukmeningkatkan kemungkinan mencapai kemapanan ekonomi adalahmelakukan diversifikasi sumber-sumber pendapatan. Cara yang palingsering ditempuh adalah:

Pengelolaan modal uang;

Menjual jasa-jasanya ke institusi-institusi dan perusahaan-perusahaanyang mampu membelinya;

Memberi sub-kontrak pada proyek-proyek atau jasa-jasa

Penanaman modal sendiri;Kredit;

Jasa perantaraan;

Kontribusi dari organisasi-organisasi anggota;

Pendapatan atas dana yang diinvestasikan (LPEL dapat menjadipemegang saham); danPartisipasi langsung dalam modal ventura.

Keberlanjutan finansial

Karena LPEL adalah instrumen yang menawarkan peluang ekonomi kepadakelompok-kelompok penduduk yang berbeda-beda, terutama yang lemahdan terpinggirkan —tergantung pada kebutuhan mereka— makapembiayaan menjadi unsur strategis untuk meningkatkan pembangunan

Page 301: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

252

berkelanjutan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menilai lingkaranfinansial formal adalah salah satu sebab utama dari marginalisasi.

Institusi yang dapat membiayai dirinya sendiri adalah yang dapat menutupseluruh biaya operasional dan pengeluaran lain yang diperlukan untukmempertahankan nilai riil modal yang dimilikinya, tanpa subsidi. Ada duakendala yang harus diatasi dalam mencapai swadaya finansial:

Swadaya operasional (internal) di mana program-program yang adaharus dapat menutup semua pengeluaran nonkeuangan (biayaadministrasi, gaji, depresiasi dan kerugian kredit) dengan pendapatanyang diperoleh dari pelaksanaan program dan pembebanan bunga;dan

Swadaya penuh di mana pendapatan program harus menutuppengeluaran nonkeuangan maupun keuangan secara komersial,sehingga subsidi tidak diperlukan lagi.

Mekanisme-mekanisme finansial yang digunakan LPEL cukup beragam. Tapi,kita dapat mengidentifikasi tiga metode utama untuk menyalurkan sumberdaya, yaitu:

Penyaluran sumber daya secara langsung;

Penyaluran sumber daya melalui institusi keuangan perantara yangmenjadi anggota; dan

Penyaluran sumber daya melalui pendukung keuangan perantarayang bukan anggota.

Perlu ditegaskan lagi bahwa pemasukan atau laba LPEL harus diinvetasikanke dalam proyek-proyek untuk kelompok-kelompok yang kurang beruntung.

Ciri paling khas LPEL adalah pengelolaan dana kredit yang diberikankepadanya, yang menghasilkan pendapatan bunga untuk menutuppengeluarannya. Pendekatan yang inovatif ini hanya dimungkinkan apabilapara promotor nasional atau internasional memberikan dana untukpengeluaran-pengeluaran awal maupun dana untuk kegiatan-kegiatanpenyaluran kredit.

LPEL juga dapat mengadakan operasi yang lebih canggih denganmenyediakan dana awal untuk mendirikan usaha baru. Dana ini akandiperoleh kembali ketika perusahaan tersebut sudah mencapai tahappengembangan yang tepat.

Lihat PERANGKAT 4.9.3 untuk indikator-indikator dampak danoperasional.

Perangkat4.9.3

Page 302: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

253

Bagian 4

Kenyataan yang ada menunjukkan terjadinyaanarki ekonomi yang tinggi; di mana aset-asetnegara dijual untuk keuntungan pribadi, adakegiatan-kegiatan yang diragukan atau bersifatkriminal, dan penggunaan kekuasaan secarasewenang-wenang. Sekalipun sudah ada upayadari pemerintah, penerapan hukum danperundang-undangan masih sangat lemah.

Positifnya, negara ini mengalami pertumbuhanyang bagus yang tercermin dalam angka PDB(Produk Domestik Bruto). Perekonomiannya masihsangat tergantung pada pertanian, yangmenyumbang hampir separuh PDB, tapi tingkatpertumbuhan sektor ini masih rendah. Sedangkansektor industri tumbuh dengan laju 10 persenper tahun. Sektor jasa memberikan kontribusikepada PDB cukup besar, yaitu sekitar 35persen — sebagian besar berada di bidangperdagangan dan jasa boga— denganpertumbuhan yang kuat. Kebijakan-kebijakanpemerintah telah berhasil menurunkan inflasiyang sebelumnya lebih dari 100 persen padatahun 1993, menjadi 8-12 persen pada tahun1995. Sekalipun kemajuan ini terlihat sangatmenggembirakan, sebuah laporan Bank Duniapada tahun 1995 mengatakan bahwa sebagianbesar pertumbuhan tersebut terjadi di PhnomPenh, dan dampaknya terbatas. Juga,sebagian besar pertumbuhan disebabkan olehkehadiran UNTAC, kegiatan-kegiatan badan-badan pembangunan, dan meningkatnyapermintaan di sektor perhotelan, jasa boga danperumahan.

2. Strategi proyek

Strategi proyek secara keseluruhandikembangkan atas dasar dokumen proyekselama tahap bantuan persiapan dan dilanjutkan

MENINGKATKAN PEMBANGUNANEKONOMI LOKAL DI NEGARA YANGMENDERITA DAMPAK PERANG:PENGALAMAN ILO DI KAMBOJA

Pendahuluan

Proyek ini bertujuan memberikan kontribusi dalampembangunan sosial ekonomi jangka panjang diKamboja dan meningkatkan standar kehidupankelompok-kelompok penduduk yang menderitaakibat perang. Strategi yang dipakai adalahmeningkatkan pembangunan perekonomian lokaldengan menawarkan jasa-jasa keuangan dannon-keuangan kepada usaha-usaha ekonomiskala kecil di sektor swasta. Mekanisme yangdigunakan untuk melaksanakan jasa adalahLembaga Pembangunan Ekonomi Lokal (LPEL),yang kemudian didirikan di sembilan propinsi.Mereka membantu ribuan usaha mikro dan kecil(UKM) yang seperti ditunjukkan oleh penilaiandampak, mempunyai efek signifikan terhadappendapatan rakyat dan masalahketenagakerjaan. LSM yang bekerjasama denganLPEL adalah Asosiasi LPEL Kamboja (Associationof Cambodian LEDAs/ACLEDA), yang telahberkembang menjadi organisasi pembangunanUKM paling penting di negara ini.

1. Konteks ekonomi

Proyek SEISP dilaksanakan pada masa transisidari model pembangunan dengan perencanaansentralistik menuju perekonomian pasar. Tujuanutamanya adalah memberikan kontribusi dalammerehabilitasi Kamboja dan memperkuat basisperekonomian pasar melalui reformasi fiskal danmoneter serta dibangunnya kerangka hukum yangkondusif bagi pertumbuhan usaha-usaha swasta.

Perangkat Panduan 4.9 -PEL yang berkelanjutan

Perangkat 4.9.1 - Intervensi-intervensi yang bertujuan mencapaikeberlanjutan dalam Proyek Acleda, Kamboja

Page 303: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

254

pada enam bulan pertama pelaksanaanproyek. Prosesnya bertahap dan informalsebagai respons terhadap kejadian-kejadian,sinergi yang berkembang antara orang asingdan staf Proyek Kamboja, dan semakinbanyaknya pengetahuan tentang kondisi yangada di Kamboja.

Pokok pertama yang diharapkan dari strategiini adalah bahwa jumlah UKM yang dibantuharus meningkat, serta penciptakan lapangankerja, dan tambahan pendapatan harusdirealisasikan secepat mungkin. Bantuantersebut, berdasarkan dokumen proyek, akanmemberi kesempatan kepada “kelompok-kelompok penduduk yang kurang beruntung,menggunakan dan menciptakan peluangekonomi yang bermanfaat dan memberikontribusi langsung kepada pembangunanekonomi di Kamboja”.

Diharapkan, semua itu akan memperbaiki kondisihidup, mendorong reintegrasi dan rekonsiliasi,dan pada akhirnya mencapai perdamaian.Lagipula, penting bagi para pendukung proyekini agar partai-partai dalam Dewan NasionalTertingi “melakukan sesuatu” untuk membantumereka yang paling menderita karena perang.

Tujuan utama yang ingin dicapai adalahmelaksanakan program terpadu sektor informaldan usaha kecil dengan sasaran kelompok-kelompok yang secara sosial tersisihkan, yangakan dilaksanakan oleh lima LPEL. Selama duatahun, LPEL akan membantu 1.400 calonpengusaha yang tergolong usaha kecil, dan12.000 wiraswasta (usaha mikro) di bawahkelompok “sektor informal”. Program itu harusdibangun dari nol karena tidak ada basis untukprogram tersebut, baik di dalam Pemerintahanmaupun di kalangan lembaga swadayamasyarakat.

Meskipun menginginkan dampak yang cepat,pelaksana proyek menyadari bahwa dampakawalnya akan kecil. Namun demikian, programUKM akan mampu membantu orang-orang dalamjumlah yang banyak apabila diberi cukup waktu.Karena pendanaan proyek diperkirakan terbatas,maka perlu diusahakan agar program yang ada

dilembagakan. Ini tercermin dalam dokumenproyek yang memasukkan, sebagai tujuan kedua,“strategi-strategi teruji untuk keberlanjutanjaringan LPEL dalam jangka panjang” yang akandisempurnakan menjelang berakhirnya proyekdalam sebuah Dokumen Strategi yang akandiajukan kepada para donor dan Pemerintah.

Namun demikian, pelaksana proyek merasabahwa dengan mendorong upaya pelembagaandan membuatnya menjadi berkelanjutan sedariawal akan menghindari berurat-akarnya “caraberoperasi model proyek” dengan budaya proyekdan sikap-sikap proyek, yang hanya akanmengakibatkan ketergantungan pada ahli-ahlidan manajer-manajer dari luar negeri, dan padaakhirnya malah menghambat prosespelembagaan. Sudah terlalu banyak proyek yangmencoba berubah menjadi suatu lembaga danmenjalani prosesnya dalam waktu yang sangatlama dan sulit, yang pada akhirnya berujungpada kegagalan. Karena itu, strategi pokokkedua strategi proyek adalah menjalankanprogram UKM sejak awal sebagai suatulembaga, bukan sebagai proyek.

Pokok ketiga adalah analisis proyek mengenaikonsep keberlanjutan, yang didefinisikansebagai kemampuan untuk terus melaksanakandan mengembangkan program UKM setelahproyek selesai. Ini mengakui bahwa suatuorganisasi harus mampu berubah danberkembang agar dapat berlanjut: kemampuanuntuk meneruskan program secara statis belumcukup. Difahami pula bahwa keuangan hanyamerupakan salah satu faktor dalam meneruskansuatu program. Ada empat aspek darikeberlanjutan program:

- Keberlanjutan organisasi adalah keabsahanorganisasi tersebut di matanya sendiri dandi mata lingkungannya, dan keterkaitannyadengan organisasi-organisasi lain;

- Keberlanjutan manajemen yang akandicapai jika organisasi memiliki struktur dansistem-sistem organisasi, maupun kapasitasmanajerial dan kapasitas administratif untukberfungsi dan berkembang sebagailembaga dan mewujudkan tujuan-tujuannya;

Page 304: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

255

Bagian 4- Keberlanjutan teknis: suatu organisasi harus

mempunyai kapasitas teknis untukmelaksanakan dan mengembangkanprogramnya lebih lanjut; dan

- Keberlanjutan finansial: suatu organisasiharus dapat memperoleh pendanaan untukmelaksanakan dan mengembangkanprogramnya melalui pembiayaan sendiri dan/atau dari donor.

Untuk dapat mencapai keberlanjutan programpembangunan UKM, keempat aspek itu harusdiperhatikan. Lagipula, daripada hanyamenekankan keberlanjutan finansial, proyekmemilih untuk memberi prioritas kepada intervensi-intervensi yang memfokuskan kepada tiga aspeklainnya yang diketahui merupakan hal pentingbagi tercapaimya keberlanjutan finansial.

Prinsip penting lebih lanjut yang muncul dari sinidan juga terciptanya keberlanjutan sangattergantung pada manusia, baik pada strukturmaupun kondisi finansialnya: prinsip partisipasidan tanggung jawab staf proyek yang berasaldari Kamboja sendiri. Untuk itu, menimbangsebagian besar orang kamboja yang terlibatdalam proyek ini tidak memiliki pengalaman yangberkaitan dengan UKM, mereka perlu ditatar agardapat memberi pelayanan kepada perusahaan-perusahaan, sehingga mereka bisa dijadikanmitra dalam mengembangkan dan melaksanakanprogram sejak awal.

Prinsip-prinsip tersebut dibangun atas dasarmotivasi kuat para staf Kamboja yang rata-ratamemiliki harapan dan keyakinan bahwa Kambojasedang memasuki masa kedamaian, demokrasidan pembangunan. Ada ketidaksabaran untukmengejar waktu yang telah hilang, yang terlihatdari keinginan mereka untuk belajar dari dunialuar secepat mungkin dan segera memikultanggung jawab yang ditawarkan kepadamereka dengan tulus. Berdasarkan pengalamanyang didapat pada tahap bantuan persiapan,diharapkan mereka akan mempunyai rasamemiliki. Ini akan membantu mencapai statuskeberlanjutan dan produktivitas serta kualitasyang lebih tinggi, karena staf Kamboja lebihmemahami dan lebih dapat menentukan apa

yang cocok untuk negara mereka dan untukkelompok sasaran dibandingkan orang asing.

Untuk dapat memperoleh dampak yangdiinginkan, terutama yang berkaitan denganpenyediaan lapangan kerja dan peningkatanpendapatan, program UKM harus berbasispada kebutuhan mereka. Karena proyekdimulai tanpa pengetahuan mendalam tentangekonomi lokal dan diperkirakan tidak akan adapartisipasi teratur dari masyarakat di dalampengembangan dan pelaksanaan program,maka strategi yang ditempuh oleh proyekadalah secara perlahan-lahan mengembangkanpaket pendukung UKM berdasarkan studi danpengalaman proyek. Antara lain studi tentangpeluang ekonomi dan faktor-faktor yangmembatasi perkembangan UKM di setiapbidang yang dicakup, maupun penilaiankebutuhan, dan suatu proses umpan balik yangterus menerus. Elemen-elemen program telahmenjalani serangkaian pengujian dansenantiasa dievaluasi dan dirancang kembaliuntuk memastikan bahwa program ini betul-betuldidasarkan pada kebutuhan. Sesungguhnya inimerupakan proses yang serupa denganpenelitian pasar untuk pengembangan produkdi sektor komersial.

Suatu keputusan penting mengenai cara programdikembangkan dan dijalankan adalah denganmenganggap klien bertanggungjawab ataskeberhasilan jasa-jasa yang ditawarkan olehprogram dan bukan hanya sebagai penerimapasif. Diperkirakan bahwa dengan begituprogram akan menjadi lebih efektif dan lebihtepat, dan hasilnya lebih dapat berkelanjutan.Maka, program harus bersifat sangat partisipatifdan dikembangkan berdasarkan keputusan dankegiatan para klien.

3. Pelaksanaan proyek

Pelaksanaan proyek dimulai pada Mei 1992,dengan enam bulan masa bantuan persiapan.Ini dilakukan antara lain dengan melakukanrekrutmen staf Kamboja untuk LPEL di kamp-kampperbatasan dan di Kamboja sendiri. Cara itumemungkinkan proyek mencapai kemajuan cukup

Page 305: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

256

besar dalam merancang suatu programpendukung UKM, meskipun dokumen proyekyang final belum lagi disetujui, dan beberapaaspek disain proyek termasuk kelompok sasarandan volume kegiatan ekonomi yang akanditawarkan masih didiskusikan.

Ada tiga aspek cara persiapan proyek yang patutdiperhatikan. Pertama, karena program inidikelola oleh Kantor Regional ILO di Bangkok dandilaksanakan oleh staf yang ada di sana, danbukan dengan merekut staf khusus untuk keperluanitu. Hal ini memunkginkan dilakukannya rekrutmenstaf secara cepat di kamp-kamp di perbatasanThailand dan segera dimulainya kegiatan-kegiatan di negara sendiri.

Aspek kedua adalah hubungan yang dibinadengan CARE International Cambodia. CAREmempunyai kedudukan kuat di Kamboja danmerupakan salah satu dari sedikit organisasi yangmenjalankan program kredit mikro. ILOmemanfaatkan kapasitas ini dengan mengontrakCARE untuk mendirikan kantor proyek di PhnomPenh, dan membantu merekrut staf LPEL. Ketikacara ini berhasil, di bawah kontrak-kontrakselanjutnya, CARE memainkan peran substantifdan manajerial di dalam pengembangan danpelaksanaan program pelatihan staf LPEL, sertadisain komponen sektor informal.

Mengontrak organisasi dengan kapasitas yangsudah kuat di negara yang bersangkutan, dantidak merekrut staf ILO telah memungkinkanproyek dilaksanakan dengan jadwal yang ketatdan biaya rendah.

Akhirnya, telah diperkirakan bahwa staf LPELakan dilatih melalui beasiswa-beasiswa di luarnegeri. Namun, setelah mereka direkrut dansetelah penilaian kebutuhan pelatihan, yangmenunjukkan bahwa hanya sedikit yangmempunyai pendidikan tinggi atau pengalamanbisnis, maka diputuskan bahwa program yangdirancang khusus untuk Kamboja akan lebihefektif bila ditempatkan dalam konteks di manastaf LPEL akan bekerja. Program pelatihan tentangprinsip-prinsip dasar promosi usaha kecilkemudian dirancang dan dilaksanakan di bawahpengelolaan ILO oleh satu tim pelatih dari CARE

dan Institut Pengembangan Wirausaha dariIndia yang didukung oleh para asisten pelatihKamboja yang dipilih dari calon staf LPEL. Initernyata sangat penting untuk menjaga agarprogram tersebut tetap relevan dan beradapada level yang sesuai;

4. Program LPEL

Program ini dikembangkan dengan dandilaksanakan oleh LPEL-LPEL dan terdiri darikomponen usaha kecil dan sektor informal. Tujuanyang pertama untuk mendukung usaha-usahakecil yang baru dimulai atau akan berkembang,dan didefinisikan secara bebas tetapi pragmatissebagai usaha yang akan membutuhkanpinjaman LPEL lebih dari US$ 200; dengankemungkinan memberi pekerjaan penuh kepadasi pemilik usaha maupun pekerjaan untuk satuatau lebih orang lain.

Unsur-unsur program adalah hasil bersama dariproyek internasional dan staf LPEL, dan dampakdari serangkaian pengujian dan revisi. Programini mencakup:

- Prosedur seleksi, yang difokuskan pada ide-ide bisnis si pemohon, apakah memenuhipersyaratan yang dibutuhkan, dan apakahdia termasuk dalam kelompok sasaran.Bagian inti disini adalah wawancara. Tidakada ujian tertulis atau penugasan untukmengetahui potensi kewirausahaan —yangdianggap tidak tepat bagi kelompok sasaran;

- Program pendidikan keterampilan bisnis dasarselama enam hari, seputar pengembanganrencana bisnis sederhana oleh peserta,termasuk penilaian pasar yang bersifatinformal. Program ini sederhana, nyata, danpartisipatif;

- Permohonan kredit atas dasar rencana bisnis.Pinjaman akan disetujui oleh Komite KreditLokal (sampai dengan US$ 1.000) atau padatingkat nasional oleh Komite PengelolaanDana Bergulir, di Phnom Penh;

- Kredit. Pinjaman dalam dolar AS, danmeminta kontribusi modal sendiri sebesar20 persen dan sepenuhnya diagunkan.

Page 306: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

257

Bagian 4Agunan adalah barang modal yang dibelidengan pinjaman tersebut. Selain itu,disyaratkan adanya penjamin. Tingkat sukubunga adalah 10 persen per tahun, flat.Waktu jatuh tempo maksimum dua (2) tahun.Maksimum pinjaman adalah US$ 2.000;

- Jasa kepenasihatan bisnis lanjutan, yangmenggunakan daftar-periksa, maupun tindaklanjutan atas pinjaman.

Selain itu, LPEL dapat mengarahkan klien ke jasapendukungan yang tidak ada pada LPEL, sepertimisalnya pelatihan kejuruan.

Komponen-komponen sektor informal didasarkanatas penelitian yang dilaksanakan oleh LPEL-LPELdan proyek, bekerjasama dengan CARE,mengenai kebutuhan perusahaan-perusahaanmikro, dan dikembangkan bersama oleh proyekdan staf LPEL. Ini terdiri dari suatu programpinjaman kelompok solidaritas yang ditujukansecara eksklusif untuk perempuan dalam usaha-usaha mikro, yang didefinisikan sebagai kegiatanekonomi kecil yang membutuhkan pinjamansampai dengan US$ 50, dan pada umumnyadapat memberi pekerjaan paruh-waktu kepadasatu orang saja.

Langkah-langkah pertama dalam program iniadalah:

- Pemilihan daerah permukiman atau desa dimana terdapat banyak anggota kelompoksasaran dan potensial untuk usaha-mikro;

- Pertemuan kelompok dan perorangan dengantokoh-tokoh penting di desa dan dengan klien-klien potensial untuk menjelaskan programdan memastikan bahwa para pesertatermasuk dalam kelompok sasaran;

- Pembentukan kelompok-kelompok terdiri darilima sampai sepuluh orang yang akanmenjamin satu sama lain pembayaran kembalipinjaman mereka;

- Program pelatihan satu-hari untuk membantuklien memutuskan bagaimana menggunakanpinjaman;

- Permohonan kredit - pinjaman dalam matauang Rile - dengan bunga 2 persen perminggu atas saldo yang menurun dan masa

jatuh tempo 3 bulan. Pertanggungjawabanbersama para anggota kelompok merupakansatu-satunya jaminan; dan

- Tindak lanjutan untuk memberi advis bisnisdasar dan menangani masalah-masalah yangmungkin akan menghambat pembayarankembali utang.

Prinsip-prinsip memberi klien tanggung jawabyang besar atas keberhasilan jasa-jasa dapatdiwujudkan dengan meminta merekabertanggungjawab atas ide-ide bisnis merekasendiri ketimbang menawarkan ide-ide kepadamereka, dan meminta mereka melakukanpenilaian pasar sendiri dan bertanggungjawabmenyusun rencana bisnis. Pelatihan difokuskanpada kegiatan masing-masing kelompok, di manajumlah sesi pemberian materi pelatihan yangminimal pun harus didasarkan pada interaksiantara peserta dan tim pelatih. Pembayarankembali pinjaman harus dilakukan di LPEL,bilamana mungkin, dan di sektor informal,kelompok-kelompok klien diberi tugas pentingdalam pekerjaan administrasi pinjaman. Klien-klien yang membentuk kelompok, bukan staf LPEL.Langkah-langkah ini ternyata efektif untukpembelajaran, untuk ketepatan keputusan-keputusan yang dibuat oleh klien danpenggunaan waktu oleh staf LPEL.

Kelompok sasaran

Para mantan pengungsi (yang telah kembali ketempat asal), warga yang masih mengungsi,prajurit yang pasukannya sudah dibubarkan atauyang menderita cacat tubuh, dan perempuanyang menjadi kepala rumah tangga ditetapkansebagai kelompok-kelompok yang menderitaakibat perang yang menjadi sasaran proyek.

Klien-klien juga diperkirakan mempunyaipenghasilan rendah, dan prioritas diberikankepada kaum perempuan pada umumnya. Dalamkomponen usaha kecil, ini tercermin dalamprosedur seleksi, yang memakai sistem skor/penilaian untuk memastikan agar klien-klientermasuk dalam kelompok sasaran. Komponen-komponen sektor informal memilih lokasi-lokasi

Page 307: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

258

di mana mereka bisa beroperasi atas dasarinformasi komposisi penduduk, dan calon kliendidekati dengan bantuan warga setempat yangmengetahui keadaan. Yang menjadi sasaranadalah perempuan-perempuan berpenghasilanrendah saja.

Pada umumnya, masyarakat kurang dapatmenerima jika kelompok pengungsi yangkembali ke daerah asal atau prajurit tanpapasukan ditawari akses ke program-program,dan keyakinan ini diperkuat di LPEL yangmengatakan bahwa reintegrasi danpembangunan ekonomi lokal lebih baik dilayanidengan pendekatan yang tidak “diskriminatif”.Juga diakui bahwa sebagian besar kelompokpenduduk sebenarnya juga menderita karenaperang. Pendapatan dan jender kemudianberkembang menjadi indikator-indikator umumyang paling baik tentang klien-klien yangberada dalam posisi kurang menguntungkan,sedangkan perempuan yang menjadi kepalarumahtangga tetap mendapat prioritas lebih,karena kedudukan sosial dan ekonomi merekayang sangat lemah dan tanggungjawabmereka terhadap perawatan anak-anak.

Partisipasi perempuan dalam komponen usahakecil ternyata lebih kecil dari yang diharapkanpada bulan-bulan pertama pelaksanaanprogram. Karena itu, kemudian ditetapkantarget 50 persen, sehingga memaksa LPELmemilih lebih banyak perempuan. Program-program kesadaran jender diadakan untuksemua staf.

5. Proses pelembagaan

Dengan didirikannya ACLEDA, strategi proyekuntuk melembagakan program UKM menjaditerfokus pada upaya mengembangkan ACLEDAsebagai LSM yang independen dan berkelanjutanuntuk meningkatkan usaha kecil menengah.

Yang menjadi dasar program ini adalah suaturencana strategi untuk ACLEDA, yang bertujuanmembangkitkan perasaan ‘misi’ di antara stafACLEDA, maupun memberi arah untukpengembangan organisasi. Suatu metodologidirancang oleh proyek berkolaborasi dengan

pimpinan ACLEDA, yang memungkinkan semuastaf ikut menyumbang dalam perancanganrencana strategi, sementara para pemimpin timdan Komite Eksekutif ber tanggungjawabmembuat draf rencana tersebut. Dalam waktuyang relatif singkat, ACLEDA berubah dariorganisasi yang hanya berupa nama di ataskertas, menjadi organisasi yang anggota-anggotanya mempunyai komitmen yang kuatdan mereka yakin memiliki peran yang pentingdalam membangun kembali negaranya.Rencana Strategi tersebut telah diterima olehSidang Umum dalam bulan Maret 1994.

Intervensi penting kedua adalah perjanjian antaraproyek dengan manajemen ACLEDA mengenaijadwal pengalihan wewenang. Jadwal inimengidentifikasi wewenang utama dalammembuat keputusan di dalam manajemenprogram, dan menetapkan batas waktu bagiotoritas proyek untuk menjadi otoritas gabungan,dan akhirnya otoritas ACLEDA. Perjanjian iniditandatangani oleh kedua pihak sebagai bagiandari Nota Kesepahaman, dan dijalankan sesuairencana.

Dengan pendekatan ini, proses pengalihanwewenang menjadi teratur dan bertahap, danterkait dengan intervensi-intervensi yang ditujukanuntuk membangun kapasitas. Intervensi-intervensitersebut antara lain:

- Perluasan struktur organisasi dan kerangkaacuan untuk badan-badan dan pos-posutama;

- Berdirinya sistem informasi manajemen, sistemadministrasi keuangan dan sistem manajemenpersonalia, dengan buku panduan masing-masing;

- Program pelatihan manajemen yang terusmenerus diadakan pada semua tingkatorganisasi: untuk Direksi, Komite Eksekutif danpimpinan tim;

- Program pelatihan teknis yang terus menerusuntuk semua staf LPEL maupun tim ahli teknikyang bertanggungjawab atas staf danpengembangan program.

Page 308: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

259

Bagian 4Pengelolaan ACLEDA menghasilkan budayaorganisasi dengan nilai-nilai keterbukaan danpersamaan, yang sebelumnya tidak pernahdikemukakan dalam sejarah Kamboja. Sikapsebelumnya adalah membiarkan manajemenmengambil semua keputusan dan bawahan yangakan menjalankan, apapun akibatnya danseandainya buruk, akan ditutup-tutupi. Lambatlaun, tumbuh iklim di mana masalah-masalahyang berhubungan dengan program danorganisasi dapat didiskusikan secara terbuka danarus informasi sudah lebih bebas.

Dampak dari kapasitas ACLEDA yang semakinkuat adalah berkurangnya jumlah anggota timekspatriat (asing) dan peran mereka dalamproyek juga makin sedikit, dan pada akhirnyamereka tinggal menjalankan fungsi teknis dankepenasihatan.

Berkaitan dengan keberlanjutan finansial, proyektelah menyusun makalah yang menunjukkanpilihan-pilihan paling penting sebagai masukandalam proses perumusan Rencana Strategi. Adapembedaan jelas antara konsep pembiayaansendiri dan keberlanjutan finansial. Ketimbangbereksperimen dengan berbagai kegiatan yangmenghasilkan pendapatan yang malah akanmengurangi fungsi utamanya sebagai penyediajasa pengembangan UKM, pendapatan daribunga atas pinjaman bisa dianggap sebagaisumber utama pembiayaan sendiri. Namundemikian, diakui bahwa dukungan dari donormungkin akan diperlukan, bahkan dalam jangkapanjang.

Program keuangan mikro telah meyakinkanmereka bahwa pembiayaan sendiri secara penuhdapat terjadi jika ada spesialisasi pada kreditdan jika prinsip-prinsip tertentu diterapkan agarprogram dapat meningkatkan cakupannya danmengurangi pengeluarannya. Prinsip-prinsiptersebut pada umumnya merupakan perluasandari prinsip-prinsip yang pernah diterapkansebelumnya: orientasi pasar terhadap klien-klien;desentralisasi, standardisasi dan otomasi;memberi klien tanggung jawab terhadappelaksanaan jasa-jasa; dan memakai pendekatankelompok terhadap kredit.

Spesialisasi dalam kredit juga dirasakansebagai langkah yang tepat karena kreditmerupakan jasa yang paling dibutuhkan untukpengembangan bisnis oleh kaum miskin diKamboja; dan sebagian besar orang miskinakan benar-benar merasakan manfaat jasa-jasakeuangan. Dengan demikian, tujuan strategikini adalah untuk mengembangkan ACLEDAsebagai suatu lembaga keuangan mikroberskala besar untuk kaum miskin, yangsepenuhnya membiayai dirinya sendiri, danyang akan menjadi tujuan utama dari proyek.Bunga atas pinjaman harus menjadi sumberutama pendapatan, dan tingkat bunga harusdisesuaikan.

Pembangunan ekonomi lokal:Mengkaitkan pengembangan UKMdengan pelatihan kejuruan danprogram kerja yang berbasis tenagakerja.

Program Menciptakan Lapangan Kerja, di manaproyek SEISP merupakan bagian daripadanya,meliputi dua komponen (proyek) lain yaitu“Pelatihan Kejuruan untuk Menciptakan LapanganKerja” dan “Rehabilitasi Prasarana BerbasisTenaga Kerja”. Meskipun proyek-proyek inidiciptakan bersamaan, namun tidak dirancangsebagai satu sistem, melainkan sebagai tigaproyek yang saling berkaitan yang dapatdilaksanakan secara terpisah. Strateginya adalahuntuk memiliki tiga proyek yang “berdiri sendiri”tetapi terkoordinasi, untuk memastikan bahwamasing-masing mendapat waktu yang sama untukmemanfaatkan kesempatan bekerjasama dansaling menguatkan dampak yang dihasilkan.

Dokumen proyek menguraikan mekanisme-mekanisme koordinasi dan menekankan perlunyaketerpaduan. Namun ketiga manajer proyekdibiarkan mencari tahu sendiri apa yang harusdipadukan.

Masing-masing manajer proyek berfungsi sebagaikoordinator program secara bergantian, dansetiap minggu diadakan pertemuan untukmembicarakan masalah-masalah yang menjadikeprihatinan bersama. Koordinasi pada tingkat

Page 309: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

260

ini adalah paling efektif dalam hubungan-hubungan dengan pihak luar, misalnya UNDP,ILO, para donor, dan Pemerintah, karenakepentingan programnya sudah jelas. Dalam halkoordinasi internasional, karena tidak ada tujuanatau keluaran program yang serupa, maka sulituntuk menyetujui kegiatan-kegiatan bersamaapabila ada tuntutan waktu dan sumber dayayang bertentangan.

Meskipun sudah saling bertukar rencana kerjaproyek, tidak ada perencanaan programbersama dan hanya sedikit dibicarakan tentangmasalah-masalah yang penting.

Pada tingkat lokal, koordinasi proyek tidak pernahterjadi. LPEL-LPEL, khususnya, sangat inginmelindungi kebebasan mereka dan seringkalimenolak apa yang menurut mereka merupakantekanan kepentingan ILO atas kegiatan-kegiatanmereka. Pada akhirnya, hubungan yang produktifdapat dikembangkan pada tingkat nasional dandi sebagian besar propinsi jika ada kepentinganumum yang jelas di dalam bekerja bersama. Inihampir selalu berbasis proyek-ke-proyek danbukan berbasis program.

Keberlanjutan

Proyek telah melaksanakan berbagai intervensiyang bertujuan meningkatkan keberlanjutanorganisasi, pengelolaan, teknis dan keuanganACLEDA. Menjelang pertengahan 1995, proyekmelakukan penilaian terakhir terhadap kemajuanyang sudah dicapai, di mana di dalamnya sudahtermasuk perumusan proyek lanjutan yangtujuannya adalah keberlanjutan organisasi.Konteksnya adalah proyek yang digerakkan olehpimpinan ACLEDA untuk mendefinisikan kembaliperannya sebagai lembaga keuangan mikroberskala besar untuk kaum miskin.

Ini mempunyai implikasi besar terhadap analisiskeberlanjutan ACLEDA. Ternyata ACLEDA sudahmencapai tingkat keberlanjutan organisasi yangcukup tinggi. Visinya adalah berperan dalampembangunan Kamboja dan menaikkan posisikelompok-kelompok kurang beruntung yangmenjadi kelompok sasaran, agar dapat diterima

dan didukung oleh para anggotanya maupunoleh lingkungan. ACLEDA memiliki jaringandengan otorita nasional dan lokal, para donor,dan LSM-LSM lain, dan dianggap merupakanorganisasi yang mandiri dan terpisah dari proyek.

Namun, diakui bahwa untuk keberlanjutanorganisasi sepenuhnya, masih perlu lebihmengembangkan visi ACLEDA sebagai lembagakeuangan mikro untuk kaum miskin danmembangun komitmen kepada visi ini di antarapara anggotanya. Diperkirakan ini akanmemerlukan dukungan terbatas dari proyek,terutama di tingkat Direksi dan Komite Eksekutif.

Dalam hal keberlanjutan manajerial, ini sudahdicapai pada tingkat operasional yang sekarangdan di dalam realisasi perluasan, seperti terlihatdalam pengelolaan program ACLEDA secaraotonomi dan terbentuknya beberapa LEDAtambahan. Struktur organisasi berfungsi denganbaik, begitu pula sudah ada sistem-sistemmanajemen informasi, manajemen keuangan,administrasi dan personalia yang berfungsidengan baik. Ketrampilan-ketrampilanmanajemen sudah tepat.

Dalam rangka spesialisasi jasa-jasa keuangan,harus dilakukan beberapa langkah rasionalisasidalam struktur organisasi dan diperlukandesentralisasi lebih lanjut. ACLEDA juga perlubantuan untuk memenuhi persyaratan hukumsebagai lembaga keuangan mikro, yang padawaktu itu sedang dirumuskan dan mungkin sajaakan menyebabkan perubahan dalam strukturkepemilikan. Diperlukan komputerisasi lebihlanjut, dan sistem penganggaran harusdikembangkan. Pelatihan tambahan di tingkatpara pembuat keputusan, dianggap penting.

Keberlanjutan ACLEDA secara teknis sudah kuat;LPEL-LPEL telah mencapai profesionalisme tingkattinggi, dan tidak ada keterlibatan proyek padatingkat tersebut. Tim ahli teknik ACLEDA sudahmembuktikan kapasitas mereka dalammengembangkan dan menjalankan program-program pelatihan yang semakin lama semakinbanyak digunakan oleh organisasi-organisasilain. Tetapi, sekali lagi dirasakan bahwaspesialisasi dalam jasa-jasa keuangan akan

Page 310: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

261

Bagian 4membutuhkan lebih banyak bantuan proyek,terutama dalam meningkatkan keterampilankeuangan para staf, Juga ditemukan bahwaperluasan yang cepat melalui kantor-kantorcabang akan membutuhkan masukan teknistambahan dari proyek.

Pada akhir proyek SEISP, mungkin ACLEDA dapatdianggap sebagai organisasi berkelanjutan darisegi keabsahan dan hubungan-hubungannya,manajemen dan kemampuan teknis, kalaubukan karena pilihan strateginya dalam tahun1995 untuk menjadi lembaga keuangan mikroskala besar bagi kaum miskin. Pilihan initerutama di maksudkan untuk mencapaikeberlanjutan keuangan.

6. Pelajaran yang dipetik

Lingkungan

Proyek sudah membuktikan bahwa program UKMdapat dikembangkan dan dilaksanakan dengansukses di dalam situasi pasca perang yang tidakstabil dan sulit, asalkan ada pertumbuhan dalampeluang-peluang ekonomi untuk UKM dan merekamempunyai kebebasan untuk memanfaatkanpeluang tersebut.

Sebelumnya, banyak calon pengusaha UKM ataupemilik UKM tidak mempunyai dana atauketerampilan untuk mewujudkan gagasan-gagasan bisnis mereka. Ini berar ti adapermintaan besar terhadap jasa-jasapengembangan UKM. Peluang-peluang ekonomidiciptakan sekalipun keadaan masih belum stabildan program ini mampu membantu kelompok-kelompok yang kurang beruntung dalammemanfaatkan peluang tersebut.

Faktor-faktor penting lain adalah hubunganproyek dengan Pemerintah, UNDP dan ILO. Tidakadanya keterlibatan pemerintah secara dekat,karena kesibukan politiknya, dan lingkungankelembagaan yang luwes telah memungkinkanmanajemen proyek membuat keputusan dengansedikit sekali campur tangan birokrasi.

Disain proyek

Fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek jugadimungkinkan oleh dokumen proyek. Secaraumum, namun terutama dalam situasi transisisosial dan politik yang cepat, sebuah dokumenproyek harus memberi fleksibilitas cukup tinggiuntuk mengubah dan mengembangkan strategidan metodologi bila perlu dalam pelaksanaanproyek.

Pelaksanaan proyek

Proyek ini dimulai dengan periode bantuanpersiapan, ketika proyek masih sedangdirumuskan. Dengan demikian, ketika dokumenproyek disetujui, proyek sudah melangkah cukupjauh sehingga dapat menawarkan bantuankepada UKM-UKM tidak lama sesudah itu. Proyekini mengembangkan dan menjalankan strategitentang masalah-masalah kelembagaan dankeberlanjutan sejak awal perancangan programUKM. Masalah keberlanjutan tidak dilihatsebagai masalah sekunder, melainkanditempatkan di tengah-tengah strategi proyek.

Akibatnya, program UKM tidak pernah berfungsisebagai proyek, tetapi sejak awal sudahberoperasi sebagai organisasi (sekalipun sejakawal dikelola oleh orang-orang Kamboja dantidak berkelanjutan). Berkat tingkat otonomi dankemampuan keberlanjutan ACLEDA yang tinggi,dalam waktu yang singkat proyek inimembuktikan kelayakan dan ketepatanpendekatan tersebut. Mungkin inilah pelajaranpaling penting yang diperoleh dari sini.

Proyek ini menunjukkan bahwa tujuan memberidampak langsung dan berlanjut dapatdigabungkan jika dianggap sebagai dua aspekintervensi proyek yang saling menguatkan.

Pendekatan proyek terhadap prosespelembagaan program UKM mempunyaicakupan yang luas. Proyek-proyek yang inginagar program UKM berlanjut harus melibatkanaudit organisasi, diikuti oleh programpembangunan kapasitas dan pengembanganorganisasi. Mencapai keberlanjutan jelasmembutuhkan lebih dari sekadar intervensi-

Page 311: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

262

intervensi standar yang biasa dilakukan olehproyek, seperti pelatihan teknis dan skema-skema yang menghasilkan pendapatan.

Strategi proyek adalah untuk membangunkeberlanjutan organisasi, manajerial dan teknisterlebih dahulu. Keberlanjutan finansial kurangmendapat prioritas, dan ketergantungan kepadadonor dalam jangka panjang pada awalnyadianggap tidak bisa dihindari.

Kebanyakan penelitian mengenai programpembangunan UKM dalam 10 tahun terakhirmemberi kesan bahwa jasa-jasa keuangan dannon-keuangan harus ditangani oleh organisasi-organisasi yang berbeda. ACLEDA menemukanbahwa gabungan antara jasa keuangan dan jasanon-keuangan adalah cocok untuk kelompoksasaran dan tujuan program, yang terbukti daritingkat kegagalan bisnis yang rendah, tingkatpengembalian pinjaman yang tinggi dan dampaksignifikan terhadap pendapatan dan pekerjaan.

Berdasarkan pengalaman proyek, dapatdisimpulkan bahwa proyek-proyek hendaknyajangan mengembangkan rencana strategi untukorganisasi, atau terlibat dalam menentukan isirencana. Itu adalah tugas dari organisasi,sedangkan proyek dapat memainkan peranpenting dalam mengembangkan metodologiuntuk merumuskan rencana strategis danmembimbing pelaksanaannya. Keterlibatanseluruh staf organisasi dalam proses inimerupakan alat kuat untuk membangun budayaorganisasi, dengan memberi perasaan ikutmemiliki dan komitmen di antara staf untuk

mencapai tujuan organisasi, faktor-faktor manasangat penting untuk keberlanjutan organisasi.

Keterkaitan program

Proyek ini dilaksanakan sebagai bagian dariprogram yang terdiri dari tiga proyek.Pelaksanaan di daerah geografis yang samadengan proyek Rehabilitasi Prasarana BerbasisTenaga Kerja mungkin telah mempengaruhiterciptanya peluang usaha. LPEL berhasilmendukung klien-kliennya dalam memanfaatkanpeluang-peluang tersebut dan dengan demikianproyek-proyek itu saling memperkuat dampakmereka terhadap pembangunan ekonomi lokal.Keterkaitan dengan proyek Pelatihan Kejuruanuntuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan telahmemungkinkan LPEL mendukung klien-kliennyadalam mewujudkan rencana bisnis ketika merekatidak punya keterampilan kejuruan yangdiperlukan.

Pelajaran yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman pelaksanaan proyek adalah bahwajika ingin melaksanakan program pembangunanekonomi lokal secara terpadu, maka proyek-proyek itu harus dirancang untuk mencapai tujuantersebut, yaitu dengan tujuan program dankeluaran (output), sistem intervensi terpadu, danharus dijalankan oleh satu manajer, denganperencanaan kerja bersama, dan pemantauandan evaluasi bersama. Tiga proyek tadi tidakdijadikan dalam satu program, meskipun tigaproyek dapat mencapai hasil lebih banyakdibandingkan dengan program tunggal yangbergerak dalam kompetensinya masing-masing.

Page 312: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

263

Bagian 4

Pembangunan Ekonomi Lokal diAmerika Tengah - PRODERE

Dalam konteks Rencana Kerjasama Ekonomi untukAmerika Tengah, Badan PBB uuntukPembangunan (UNDP) telah meluncurkan ProgramPembangunan untuk Pengungsi di AmerikaTengah (PRODERE). Pemerintah Italia memutuskanuntuk mendanai PRODERE melalui UNDP yangmenugaskan UNOPS untuk melaksanakanprogram ini. UNOPS kemudian mengadakan sub-kontrak untuk komponen-komponen tertentuPRODERE kepada pihak-pihak lain seperti ILO,UNHCR dan WHO. Program yang disetujui padatahun 1989 memulai operasinya pada tahun1990 dan terutama aktif di El Salvador,Guatemala dan Nicaragua tetapi juga melakukanbeberapa kegiatan di Belize, Costa Rica danHonduras.

Kegiatan PRODERE terpusat di daerah-daerahdengan penduduk rata-rata 250.000 jiwa, yangmerupakan daerah pasca konfllik atau yangmenampung pengungsi.

Kebanyakan penduduk di daerah tersebutsebelumnya adalah petani atau pengusaha mikronon pertanian. Praktis tidak ada yang bekerja disektor swasta dengan menerima gaji/upah.Hampir setiap keluarga telah kehilangan satu ataulebih anggotanya, dan banyak sekali jandaperang, anak-anak yatim-piatu, dan korbanperang dari segala umur.

Strategi

Tujuan-tujuan PRODERE adalah:

- Mempromosikan hak-hak asasi manusia;- Membangun konsensus mengenai masalah-

masalah pembangunan;

- Memudahkan reintegrasi para pengungsiyang kembali ke daerah asalnya; dan

- Memulihkan pelayanan dasar di bidangkesehatan, pendidikan dan perumahan.

Perangkat 4.9.2 - Mencapai keberlanjutan:Pelajaran yang dipetik dari Program PRODERE

Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, PRODEREmengembangkan strategi yang agak berbedadengan program-program kerjasama teknistradisional. Ketimbang melakukan intervensi dilevel pemerintah pusat atau menetapkan satu ataulebih kelompok sasaran tertentu, PRODEREmemilih menggunakan strategi pembangunanlokal berdasarkan pendekatan desentralisasi,terpadu, dan dari bawah ke atas, serta di daerah-daerah geografis tertentu. Alasan memakaistrategi ini adalah karena daerah yang palingmenderita akibat konflk sipil di Amerika Tengahadalah daerah-daerah yang paling miskin dantelah diabaikan oleh pemerintahnya sebelumkonflik.

Selain itu, dirasakan bahwa transisi menujumasyarakat yang lebih demokratis dan partisipatifharus dimulai di tingkat komunitas atau kota,karena di tingkat inilah kebijakan pemerintah danintervensi akan mempunyai dampak langsungkepada kehidupan sehari-hari rakyat danpartisipasi warga dalam pembuatan keputusanlebih mudah dicapai.

Pembangunan ekonomi lokal

Perekonomian pasca konflik

Perekonomian pasca konflik di pedesaan AmerikaTengah terutama perekonomian sekadar untukmenyambung hidup. Pada umumnya pendudukdi sana adalah petani kecil atau pengusahamikro non pertanian di sektor informal. Kendalayang dihadapi oleh UKM adalah minimnyadana untuk investasi, sulit mengakses pasar,kurang informasi, kurang keterampilan teknisdan manajerial dasar, sehingga produktivitasmereka rendah dan kurang dapat bersaingsehingga tidak dapat berhubungan secaraefektif dengan sektor modern.

Pengungsi-pengungsi yang baru pulang danmantan pejuang mengalami sangat banyak

Page 313: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

264

kesulitan untuk memulai kembali kegiatanproduktif mereka karena rusaknya sarana danprasarana dan hilangnya pasar di desa-desa.Selain itu timbul perselisihan mengenaikepemilikan tanah pertanian antara pengungsiyang pulang dan pendatang baru. Jenis tanamanpangan yang ditanam juga semakin berkurangvariasinya, sehingga petani semakin sempit ruanggeraknya. Pengungsi-pengungsi yang datang kedaerah perkotaan ‘membanjiri’ sektor informalkota sehingga semakin mengurangi pendapatanpara pelaku yang masih bertahan di sektorinformal ini.

Metodologi PEL

PRODERE memperkenalkan strategi PEL danmengundang ILO untuk melaksanakan komponenprogram ini mengingat pengalaman dan mandatILO dalam bidang ini. PEL bertujuan menciptakanpekerjaan dan menghasilkan pendapatan melaluipenggunaan sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya di dalam wilayah geografis tertentusecara optimal. Salah satu aspek penting PELadalah bahwa kelompok-kelompok yang secaratradisional tidak diikutsertakan dalam prosespembangunan ekonomi mempunyai kesempatanuntuk menjadi peserta maupun menerima manfaatdari perekonomian lokal.

Prinsip utama dalam pendekatan ini adalahbahwa rakyat sendiri, melalui lembaga-lembagayang merekamiliki membuat perencanaanpemanfaatan sumber-sumber daya. Ini berartiperlu memperkuat kapasitas yang ada melaluipembangunan lembaga, konsensus dankoordinasi. maupun menyediakan jasa-jasalayanan baru. Biasanya ini dicapai denganmendirikan LPEL (Lembaga PembangunanEkonomi Lokal). Karena itu, metodologi PELmelibatkan: pembangunan konsensus,menguatkan kapasitas lokal, pendekatanpartisipatif dari bawah ke atas, membangunsinergi, bertindak sebagai katalisator, mengaitkanperekonomian lokal dengan perekonomian globaldan nasional, dan meningkatkan kesadaranpublik.

Lembaga Pembangunan Ekonomi Lokal

Tujuan-tujuan

LPEL bertujuan mencapai konsensus di antara paraanggotanya mengenai strategi pembangunanekonomi lokal yang paling tepat untuk suatudaerah. Konsensus ini biasanya dicapai setelahmenganalisis peluang-peluang ekonomi, kendala-kendala, dan potensi daerah yang bersangkutan.LPEL juga menyediakan bantuan teknis dankeuangan kepada anggota-anggotanya untukmembantu memulai, mengaktifkan kembali danmenguatkan usaha mereka, terutama yangmempunyai potensi untuk menciptakan lapanganpekerjaan dan yang ramah lingkungan. KarenaLPEL memfasilitasi proses pembuatan keputusanberdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasioleh penduduk sendiri, maka LPEL menjadiinstrumen utama untuk pembangunan ekonomi disuatu daerah. LPEL juga dapat memainkan peranpenting dalam menyalurkan danmengkoordinasikan kerjasama teknisinternasional, yang sering mengintervensi dengancara yang kurang terkoordinasi dan sewenang-wenang.

Walau secara keseluruhan LPEL memfokuskankegiatannya pada pembangunan ekonomi suatudaerah, dalam hal PRODERE, LPEL juga menjadiinstrumen utama dalam mendorongpembangunan konsensus, konsiliasi, demokrasidan partisipasi rakyat.

Organisasi

LPEL-LPEL yang didukung oleh PRODERE didisainsebagai organisasi yang beranggotakan wakil-wakil sektor publik (termasuk pemerintah lokal danlembaga pemerintah yang desentralisasi), dandari masyarakat sipil (termasuk kelompokpetani, koperasi, pemberi kerja sektor swasta,serikat pekerja, dan LSM-LSM). Dalam konteksini peran PRODERE terbatas padamempromosikan LPEL dan memberi bantuanteknis. Untuk dapat berfungsi sebagaimanamestinya, LPEL harus berupa badan independendengan struktur hukum yang sah. Karena itu,para pelaku lokal harus bertanggungjawabmenciptakan LPEL dengan benar sejak awal.

Page 314: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

265

Bagian 4Maka, LPEL didirikan hanya setelah prosespartisipatif yang intensif.

Perlu dicatat bahwa telah dibangun JaringanLPEL Amerika Tengah. Jaringan inimemungkinkan LPEL diwakili dalam pertemuan-pertemuan internasional, bertukar pengalaman,memanfaatkan peluang dagang,mengembangkan jasa pelayanan bersama,mewujudkan skala ekonomis, mengikutipelatihan bersama, dan mengerahkan sumberdaya eksternal.

Kegiatan

Tugas pertama LPEL adalah menilai potensidaerah berkaitan dengan sumber-sumber dayaalam, ekonomi, manusia dan keuangan sertainstitusi-institusi yang ada. Hasil penilaian akanmenjadi dasar pembuatan rencana strategi dankoordinasi kegiatan. Semua anggota LPEL harusdilibatkan dalam penilaian, yang biasanyamenggunakan metode SWOT (kekuatan,kelemahan, peluang, ancaman). metode ini jugasering digunakan untuk menganalisis kekuatandan kelemahan organisasi anggota LPEL.

Setelah penilaian, pada umumnya dilakukan studimengenai peluang investasi untukmempromosikan usaha-usaha kecil danmenengah. PRODERE telah mengembangkanmetode khusus untuk itu yang dinamakan: analisispeluang investasi pendahuluan. Metode inibersifat partisipatif dan melibatkan semua sektormasyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan dalam kemungkinanmemenuhinya melalui kegiatan wirausaha.

Baik analisis SWOT dan studi peluang investasiakan digunakan untuk merancang rencanapembangunan ekonomi. Ini penting, sebabkonsep perencanaan strategi adalah sangatpenting bagi metodologi PEL.

LPEL berusaha mencapai sinergi dengan kegiatan-kegiatan lain yang sedang dilakukan agar dapatmenggunakan sumber daya yang terbatas secaraefektif. Dalam praktik, staf LPEL akan seringbekerjasama dengan staf lembaga pemerintahdan LSM.

Pada intinya, LPEL-LPEL menjalankan dua jeniskegiatan pembangunan ekonomi. Di satu pihak,mereka memberi dukungan langsung di bidangpromosi kewirausahaan dan jasa pengembanganbisnis. Di lain pihak, mereka memberi dukungantidak langsung dengan mendorong terciptanyaiklim yang lebih kondusif untuk mendirikan usahakecil.

Dukungan langsung diberikan di bidang-bidangseperti informasi mengenai teknologi dan pasar,dasar-dasar manajemen bisnis dan pelatihankejuruan, konseling, dan bantuan keuangan. LPELjuga membantu mengidentifikasi peluang bisnisdan membantu membuat rencana bisnis untukmempermudah mendirikan usaha kecil dankoperasi. Selain itu, mereka menawarkan jasapendukung dan membantu memperkenalkanteknik manajemen baru dan teknologi-teknologibaru, mengerahkan sumber daya danmemudahkan akses ke kredit.

Mengenai dukungan tidak langsung, LPEL dapatmemainkan peran penting dalam memudahkanproses perencanaan dan desentralisasi,mempromosikan investasi sektor publik danswasta melalui lobi dan kampanye pemasaran,serta menarik dana internasional dan investasi.

Kredit

Program-program kredit PEL yang dipromosikanLPEL memberi kesempatan kepada para petanidan pengusaha kecil untuk mengakses kreditdengan tarif pasar dan mengembangkanpencatatan kredit yang pada akhirnyamemungkinkan mereka menjadi nasabah tetaplembaga keuangan komersial. Dari PRODEREdisalurkan dana sekitar US$ 17,7 juta melaluiLPEL-LPEL yang telah didirikan denganbantuannya. Staf LPEL dilatih untuk menyaringaplikasi pinjaman dengan memeriksa apakahpemohon dianggap layak menerimakredit.Berbagai program kredit yang adamempunyai tujuan-tujuan yang sama. Pertama,mereka memperluas pemberian pinjaman untukmemenuhi permintaan kredit yang belumterpenuhi di daerah-daerah yang dicakup olehLPEL. Kedua, mereka mencoba meningkatkan

Page 315: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

266

efektivitas program dengan meningkatkandampak ekonomi mereka dan mengurangikerugian pinjaman. Ketiga, meningkatkanprofitabilitas para peminjam, yang akanmembantu memperluas kesempatan kerja.Terakhir, mereka ingin memberi sumberpendapatan bagi LPEL dari pengelolaanportofolio pinjaman untuk menutup biayapemberian jasa pengembangan bisnis.

Kegiatan kredit yang dilakukan PRODERE telahmenghasilkan beragam menfaat. Para petani keciltidak hanya mampu memperbaiki diet (polamakan) keluarga mereka dengan meningkatkanproduksi, tetapi yang lebih penting lagi, merekadapat memperkenalkan tanaman pangan yangtidak tradisional dan berinvestasi dalam teknologipemrosesan sehingga dapat meningkatkan nilaitambah.

Pelajaran yang dipetik

Dari awal, PRODERE bertujuan memastikankeberlanjutan LPEL-LPEL yang ikut didirikannya.Pengalaman menunjukkan bahwa untuk itudibutuhkan perhatian kepada aspek-aspek sosial,politik, teknis dan keuangan.

Keberlanjutan sosial

Membangkitkan kesadaran publik merupakankegiatan yang sangat penting. Daerah-daerah dimana LPEL dibentuk bukan hanya wilayah yangpaling tertinggal secara ekonomi tetapi jugapaling menderita karena konflik kekerasan.Akibatnya, PRODERE harus terlebih dahuluditerima oleh rakyat dan mengubah mentalitasmereka sebelum dapat memperkenalkan konseppembangunan ekonomi lokal. Para petani danpengusaha kecil yang menjadi penerima manfaatlangsung program, maupun para pembuatkebijakan harus disadarkan bahwa dalam situasipasca konflik, mereka sendiri yangbertanggungjawab mengembalikanperekonomian mereka ke jalan yang benar.Dalam konteks ini mereka perlu diyakinkan akankapasitas mereka dan ditunjukkan bahwa denganmenggunakan sumber daya lokal secara lebih

efektif, mereka dapat menarik sumber dayadari luar tanpa menunggu dukungan daripemerintah pusat.

Program ini juga harus mempengaruhi parapembuat kebijakan di tingkat pemerintah,terutama karena daerah operasinya adalahdaerah dengan konflik politik. Pada tingkatnasional, para pembuat keputusan harusmemahami bahwa kegiatan yang dilakukanprogram bukanlah kegiatan subversif melainkanjustru dapat menjadi bagian dari kebijakan-kebijakan nasional.

Kunci untuk dapat diterima oleh masyarakat danmempertahankan LPEL adalah denganmengidentifikasi kebutuhan yang dilakukanpenduduk setempat, sehingga menimbulkan rasaikut “memiliki” LPEL dan dapat menentukanprioritas-prioritas. Hanya dengan demikian LPELdapat dipandang sebagai organisasi yang sahdan menerima dukungan dari penduduk, yangdibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlahanggota, partisippatif aktif oleh para anggotadalam kegiatan LPEL dan pelayanan jasa yangefektif.

Keberlanjutan teknis

Keberlanjutan teknis menyangkut kapasitas stafLPEL dan para organisasi anggota untukmenangani secara efektif jasa-jasa yangditawarkan LPEL. Untuk itu, diperlukanpembangunan kapasitas lokal. Kebanyakan LPELmembentuk komite teknis untuk memberi advis danbimbingan kepada staf, dan mengadakanpelatihan untuk meningkatkan keterampilan stafagar tidak perlu tergantung pada organisasi dariluar. Kenyataan bahwa sebagian besar jasalayanan dilakukan oleh staf lokal sangatdihargai oleh masyarakat setempat. Seringkali,staf lokal lebih mampu menyelesaikan masalahteknis dengan cara yang lebih tepat (dan lebihdapat dipahami) daripada konsultan luar yangbiasanya tidak dapat berbahasa lokal dankurang mengerti kebiasaan lokal.

Keberlanjutan teknis juga diperkuat melaluijaringan yang dibangun dengan institusi-institusi

Page 316: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

267

Bagian 4serupa di dalam dan di luar Amerika Latin.Dan perlu diperhatikan bahwa setelah programberakhir, jaringan LPEL di Amerika Tengah masihtetap berfungsi.

Keberlanjutan finansial

Keberlanjutan finansial adalah tujuan mendasarprogram ini karena merupakan satu-satunya carauntuk memastikan bahwa LPEL akan terusberfungsi setelah program berakhir. Mengingatstruktur keanggotaannya, sifat partisipatif, dankeragaman jasa yang ditawarkan,pengoperasian LPEL memang relatif mahal.Pengalaman PRODERE menunjukkan bahwauntuk periode dua-tiga tahun, diperlukanbantuan dari luar untuk dapat menjalankanpelayanan yang minimal dan bekerja ke arahkeberlanjutan finansial.

Sumber pemasukan utama LPEL dalam PRODEREadalah melalui partisipasi dalam kegiatan kredit,terutama dana jaminan. Pemasukan administratifdari keterlibatan LPEL dalam operasi perkreditan

biasanya cukup untuk membiayai beberapalayanan dasar. Pemasukan tambahan dapatdiperoleh dari iuran keanggotaan, menjadilembaga pelaksana proyek-proyek kerjasamateknis nasional dan internasional, biaya atas jasa(termasuk pelatihan) dan mengerahkan sumberdaya luar.

Pendekatan PRODERE terhadap operasi kreditdidasarkan prinsip-prinsip berikut:

- Jasa harus tersedia di dekat klien;

- Referensi karakter mempunyai peran pentingdalam penilaian kelayakan calon peminjam;

- Syarat untuk agunan cukup fleksibel;

- Dokumentasi dan mekanisme pembayarankembali dibuat sesederhana mungkin;

- Permohonan kredit diproses dan disetujuipada tingkat lokal.

Page 317: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

268

Perangkat 4.9.3 - Indikator Keberhasilan LPEL -Indikator dampak dan pengoperasian: Efektivitas dan efisiensi

Tujuan: dari dokumen ini LPEL dapatmengumpulkan indikator-indikator yang berguna:

i) untuk memantau dan mengevaluasi efktivitasLPEL dalam mempromosikan dan mendukungpembangunan ekonomi di daerahpelaksanaan proyek

ii) untuk memantau dan mengevaluasikekurangannya dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan mengacu pada hasilyang telah dicapai.

Indikator-indikator dampak di bawah ini belumbisa dianggap lengkap.

Jumlah pekerjaan tetap yang diciptakan

Jumlah pekerjaan sementara yangdiciptakan

DAMPAK PEKERJAAN

Uraian Indikator

Hasil indikator tergantung pada:

Cara-cara yang tersedia bagi LPEL (danakredit dan volumenya)Daerah operasi LPEL (pedesaan, perkotaan,ketepatan investasi padat karya)

Investasi yang diperlukan per pekerjaan

Lain-lain

Jumlah anggota LPEL

Jumlah anggota yang mewakili kelompok-kelompok yang kurang diuntungkan

Jumlah pekerjaan yang diciptakanuntuk/oleh kelompok-kelompok kurangberuntung

Jumlah perusahaan jasa masyarakatyang diciptakan

Jumlah jasa yang dihasilkan melaluikerjasama dengan lembaga lain

Jumlah orang yang terlibat proyekpenggerakan ekonomi

Jumlah orang yang terlibat kegiatanpelatihan

Jumlah teknisi yang dikontrak atauterlibat dalam kegiatan operasionalproyek

DAMPAK SOSIAL

Uraian Indikator

Sejauh mana kelompok-kelompok kurangberuntung dimasukkan dalam prosespembangunan ekonomi lokal sulit diukursecara kuantitatif. Jawaban terhadappertanyaan-pertanyaan berikut dapat memberigambaran tentang indikator kualitatif:

Apakah ketegangan sosial di dalammasyarakat berkurang?

Apakah keyakinan terhadap lembagapemerintah dan LPEL semakin meluas?

Seberapa kuat rasa keterikatan (kohesi) diantara para anggota LPEL?

Page 318: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

269

Bagian 4

Jumlah institusi spesialisasi yangmenjadi anggota dari LPEL

Jumlah institusi spesialisasi nasionalyang dihubungi atau terlibat dalamkegiatan bersama

Jumlah struktur internasional yangdihubungi atau terlibat dalam kegiatanbersama

Jumlah teknologi inovatif yang cocokyang diperoleh organisasi-organisasilokal

Jumlah perusahaan yang dibantudengan inovasi teknologi

Jumlah institusi lokal yang menggunakanteknologi yang dipromosikan olehlembaga

Jumlah prakarsa pelatihan dan prakarsainformasi untuk pengalihanpengetahuan

Jumlah orang, bisnis dan institusi yangmeminta jasa pelayanan LPEL

Jumlah institusi nasional atau institusiinternasional dari luar negeri yangmenghubungi LPEL untuk melakukanprogram bersama

DAMPAK TEKNOLOGI

Uraian Indikator

Hasil tergantung pada:

Sejauh manakah pendekatanpembangunan ekonomi terpadudigunakan oleh semua anggota LPEL dan,melalui mereka, oleh penduduk di daerahtersebut;

Kapasitas LPEL untuk mengembangkanjaringan pengetahuan dan pengalihanteknologi.

Page 319: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

270

Jumlah perusahaan baru yangdiciptakan

Volume kredit yang dicairkan dari danasendiri

Volume kredit yang dicairkan dari danaluar yang pernah dibantu oleh LPEL

Laju pertumbuhan usaha yang dibantu(dalam jangka panjang)

- Berapa jumlah usaha yangmempertahankan, mengurangi ataumenambah jumlah karyawan?

- Berapa usaha yang gagal?

Jumlah usaha yang ada yang dibantu

Apakah dibuat rencana pembangunanlokal?

Jumlah survei dan analisis terhadapekonomi lokal

Jumlah studi kelayakan

Jumlah proyek pembangunan wilayahatau pembangunan sektoral yangdidanai/dimulai/diselesaikan

Jumlah usaha patungan antarperusahaan yang direalisasikan

Jumlah proyek perlindungan lingkunganhidup

Jumlah perjanjian pemasaran untukperusahaan-perusahaan lokal

Jumlah perjanjian kemitraan yangdiadakan oleh lembaga dengan mitralokal, nasional dan internasional

DAMPAK EKONOMI

Uraian Indikator

Karena tujuan LPEL adalah untukmempromosikan lingkungan bisnis yang tepat,produktif dengan prasarana lengkap sesuaitujuan pembangunan dan prioritas danberdasarkan sumber daya lokal, LPEL harusmenjawab pertanyaan kualitatif berikut iniuntuk mengevaluasi proyek dan rencanabisnis:

Apa dampaknya terhadap lingkunganekonomi lokal (berdasarkan potensi lokal,produksi dan jasa (baru), perubahannilai)?

Jenis-jenis pekerjaan dan keterampilan apayang diciptakan?

Page 320: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

271

Bagian 4Waktu, dan juga banyak indikator kualitatif merupakan indikator-indikator berguna yang sulit diukur.Pengalaman di negara-negara lain menunjukkan bahwa indikator kualitatif yang menentukan adalah:

WAKTU

Tingkat kohesi sosial antara anggota (terutama hubungan operasional antarabadan-badan eksekutif LPEL dengan badan pemerintah lokal yang diwakili dalamLPEL)

Tingkat otonomi operasional (semakin sedikit LPEL dipengaruhi oleh satu atau duaanggota atau oleh organisasi luar, semakin tinggi legitimisasi profesional yangditerimanya di dalam masyarakat lokal dan dari pendukung keuangannya)

Sumber daya manusia (makin terampil staf LPEL, makin efektif dan efisien)

OPERASI (indikator efisiensi)

Rasio biaya-biaya tetap (biaya operasi/overhead ditambah depresiasi) terhadappengeluaran total (termasuk pengeluaran program). Semakin rendah angkanya,Lembaga itu makin efisien.

Pemasukan dari sumber-sumber keuangan.

Pemasukan dari menjual jasa.

Pemasukan dari kontrak (pekerjaan dapat diberikan kepada personil teknik ad hoc,sehingga staf Lembaga dapat terus memusatkan perhatian pada tugas dan kegiatanseperti koordinasi, prioritas pembangunan wilayah, dan sebagainya).

Indikator-indikator yang berhubungan dengan pengelolaan kredit:

Tingkat pembayaran kembali pinjaman (tingkat pembayaran kembali yangtinggi menunjukkan kemampuan menghasilkan proyek berkelanjutan secaraekonomi)

Rata-rata besarnya pinjaman dan jumlah peminjam (terlalu sedikit peminjamakan meningkatkan risiko keuangan; terlalu banyak peminjam akanmeningkatkan biaya administrasi dan seringkali berupa pinjaman kecil untukproyek-proyek dengan dampak ekonomi kecil)

Pembagian kredit antara proyek-proyek jangka pendek, menengah, danpanjang (keseimbangan antara tiga segmen jatuh tempo - jatuh tempo yangkurang dari 6 bulan, jatuh tempo 6 - 12 bulan, dan jatuh tempo yang lebih dari12 bulan - adalah sangat penting

Page 321: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan
Page 322: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 5

273

Daftar IstilahJasa Layanan Pengembangan Usaha/JLPU (Businessdevelopment services): JLPU mengacu kepada seperangkat ‘layananbisnis’ dengan pengertian mencakup layanan untuk meningkatkan kinerjaperusahaan dan aksesnya ke pasar, serta kemampuannya bersaing di pasar.Titik kritis dalam kegiatan JLPU adalah memahami pasar yang sudah ada,yang berkaitan dengan kesenjangan, distorsi pasar, dan alasan di balikrendahnya permintaan terhadap barang dan jasa, suplai barang dan jasa.Pemahaman ini bukan hanya membantu memilih alat dan strategi intervensi,tetapi dapat juga berguna dalam mengidentifikasi lembaga dan jaringanlokal yang dapat diperkuat, dan dalam menyediakan batas-batas untukmengukur kemajuan dalam pengembangan pasar.

Inkubator bisnis: Ini merupakan alat pembangunan ekonomi yangterutama dirancang untuk membantu menciptakan dan mendirikan usahabaru di masyarakat. Inkubator bisnis biasanya ditempatkan di dalam suatugedung atau lokasi tertentu. Alat tersebut membantu lahirnya sebuah usahamelalui dukungan layanan, seperti membuat rencana pengembangan usahadan pemasaran, membangun keterampilan manajemen, mendapatkanmodal, dan akses ke pelayanan yang lebih khusus. Alat tersebut jugamenyediakan ruangan yang fleksibel untuk menyewa peralatan danpelayanan administrasi bersama di dalam suatu bengkel kerja yang dikelola.

Tandan: Tandan industri adalah pengelompokan industri-industri danlembaga-lembaga yang terkait di suatu daerah atau wilayah. Industri-industritersebut saling terkait dan berhubungan dengan banyak cara yang berbeda.Beberapa industri di dalam kelompok akan bertindak sebagai pemasokkepada yang lain; beberapa akan bertindak sebagai pembeli dari yanglain; beberapa akan saling berbagi tenaga kerja atau sumber daya. Halyang penting dari suatu tandan adalah bahwa industri-industri tersebutsaling membagi hubungan ekonomi. Keduanya bersaing, bekerjasama dan,sampai suatu tahap, saling bergantung satu dengan yang lain.

Pelatihan kewirausahaan: Pelatihan kewirausahaan merupakan suatuaspek layanan pengembangan usaha dan mengacu kepada bimbingan

REFERENSI

1.1

Page 323: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

274

dan instruksi tentang dasar-dasar bisnis (seperti pembukuan dan pemasaran),sehingga bisnis dapat meningkatkan daya saing dan peluang untuk berhasil.

Layanan pengembangan ekspor: Sebagaimana pelatihankewirausahaan, maka layanan ini merupakan bagian dari keluarga BDS.Program bantuan ekspor dapat membantu dunia usaha membedakan basispelanggan mereka, memperluas operasi dan menjadi lebih menguntungkan.Pelayanan ekspor mencakup penilaian kapasitas perusahaan untuk pasarekspor, penelitian pasar, pelayanan informasi (tentang pengeksporan,peraturan perdagangan, transportasi, dan sebagainya), penciptaanperanan penting internasional dan pameran perdagangan atau promosi.

Investasi asing langsung (Foreign direct investment/FDI): Investasiasing langsung adalah suatu investasi yang ditarik dari luar negeri. Ini bisaberarti ‘investasi baru’ (yaitu investasi untuk membangun fasilitas baru dilokasi yang sampai saat ini tidak dikembangkan) atau investasi portfolio(misalnya dengan membeli perusahaan yang sudah beroperasi). Investasidari dalam negeri hampir mempunyai arti yang sama; namun, investasiini dapat juga mencakup investasi dari dalam maupun luar negeri (danainvestasinya diperoleh dari operasi perusahaan asing di negara tersebut).

Strategi ke depan: Ini merupakan pengaturan untuk melanjutkanoperasional proyek setelah pendanaan proyek awal dihentikan. Kadang-kadang digambarkan sebagai suatu strategi untuk meninggalkan proyekatau strategi pengganti. Langkah ini harus dikembangkan di beberapaproyek yang membutuhkan dana atau sumber pendapatan.

Perangkat keras: Ini termasuk semua aset fisik nyata, yang memberikankontribusi kepada perekonomian daerah ekonomis. Misalnya, infrastrukturpengangkutan (jalan, jalur kereta api, pelabuhan, pelabuhan udara),bangunan industri dan komersial, air, pembuangan limbah, energi,telekomunikasi, dan sebagainya.

Teknik-teknik utama: Teknik ini menekankan tentang perlunyamenggunakan sumber daya, investasi yang sedang dalam proses, inovasiteknologi, dan keterampilan pekerja, secara lebih efisien. Teknik inimemandang tenaga kerja sebagai suatu komoditas yang penting danpeningkatan keterampilan sebagai suatu investasi yang ditargetkan. Teknikini memerlukan mobilisasi dan peningkatan sumberdaya lokal dan optimasikekuatan dan keuntungan lokal untuk dapat mengimbangi tingkat upahyang relatif lebih tinggi.

Page 324: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 5

275

Potensi asli daerah: Ini mengacu kepada seperangkat aset lokal yangmungkin menghasilkan pembangunan ekonomi. Potensi asli mencakupperangkat lunak dan perangkat keras lokal, seperti sumberdaya manusiadan pengetahuan, sumber daya alam, infrastruktur, bisnis lokal, organisasipublik, dan sebagainya.

Lembaga Pembangunan Ekonomi Lokal (LPEL): Ini merupakanlembaga profesional yang mempromosikan dan membantu proyek-proyekyang menghasilkan pendapatan. Lembaga tersebut mengidentifikasi peluangpembangunan bagi penduduk setempat, sebagian besar didasarkan ataspotensi setempat, dan memobilisasi sumberdaya teknis dan keuangan yangdiperlukan agar peluang tersebut terwujud.

Fasilitas satu-atap: Fasilitas satu-atap adalah fasilitas di mana pengusahalokal dan asing dapat memperoleh nasehat dan bantuan untuk membantumereka mendirikan, mengoperasikan dan memperluas bisnis mereka didalam suatu daerah geografis. Strategi fasilitas satu-atap bertujuanmemperbaiki lingkungan bisnis lokal dengan mengurangi biaya transaksimelalui pengurangan jumlah organisasi dan pelayanan bantuan bisnis yangterpisah. Fasilitas tersebut juga menghemat waktu pemerintah dan swastaserta meningkatkan efisiensi.

Usaha kecil dan menengah (UKM): Tidak ada gambaran yang definitifantara suatu usaha kecil dan usaha menengah. Sebagai suatu referensiumum, ‘usaha kecil’ adalah usaha yang memiliki lima sampai 20 pekerja,dan ‘menengah’ dari 20 sampai 200. Usaha dengan kurang dari limapekerja biasanya disebut usaha mikro.

Perangkat lunak: Ini berkaitan dengan aspek PEL yang kurang nyataseperti pemberian pendidikan dan pelatihan, kualitas infrastruktur sepertitaman, pelayanan wisata, perumahan, bantuan bisnis, jaringan bisnis danpelayanan keuangan, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang berkepentingan: Ini adalah orang-orang yangmempunyai kepentingan dalam aktivitas yang memiliki dampak sosial danekonomi langsung. Mereka bisa bertindak sendiri, tetapi biasanya mewakilikepentingan suatu konstituensi lebih luas yang terdiri atas individu-individuyang terkait.

Mata rantai pasokan: Ini merupakan produk dan proses yang sangatperlu bagi penyediaan barang dan pelayanan. Misalnya, elemen-elemen

Page 325: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

276

suatu mata rantai pasokan untuk penyediaan ikan beku akan berkisar mulaidari penangkapan ikan, menangani, memproses dan membekukannya,sampai kepada pengepakan, penyimpanan dan distribusi. Dalam hal ini,pemrosesan, pengepakan, penyimpanan dan distribusi ikan akanmenambah nilai, dan oleh karenanya akan ditempatkan pada ujung yanglebih tinggi dari mata rantai pasokan.

Page 326: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 5

277

Daftar Pustaka

Baden, S.: Post-conflict Mozambique: Women’s Special Situation, PopulationIssues and Gender Perspectives to be Integrated into Skills Training andEmployment Promotion, Bridge Development Gender Report No 44,Report of a consultancy for the Action Programme on Skills andEntrepreneurship in countries emerging from armed conflict, InternationalLabour Office (Geneva) [Brighton, Institute of Development Studies,1997].

Bryant, C.A.: Training and employment programmes for war-affectedpopulations: Lessons from experience in Mozambique (Geneva, ILO,1997).

Cramer, C.: Weeks. J.: Analytical Foundations of Employment and TrainingProgrammes in Conflict-affected Countries [Geneva, ILO, 1997].

Hakemulder, R.: Promoting local economic development in a war-affectedcountry: The ILO experience in Cambodia, Working Paper {Geneva,ILO, 2000}.

ILO : Rehabilitation d’infrastructures par des groupements cooperatifs, ProjectDocument (Geneva, ILO, 2000}.

––––: ILO and conflict-affected peoples and countries. Promoting lastingpeace through employment promotion (Turin, ILO, 1997).

––––: Report of the ILO Interregional Seminar on Reintegration of Conflict-Affected Groups through Skills Training and Employment Promotion{Geneva, ILO, 1997).

––––: Trade unions in conflict-affected countries: Experiences and roles inpeace negotiation, social healing, reconstruction and development,Report on a meeting for workers’ delegates (Geneva, ILO, 1997).

––––: Framework of Guidelines for the Reintegration of DemobilizedCombatants, through Training and Employment, Occasional Paper(draft) [Geneva, ILO, 1996].

––––: Reintegration of young ex-combatants into civilian life, OccasionalPaper (Geneva, ILO, 1995).

––––: Relevance and potential of employment-intensive works programmesin the reintegration of demobilized combatants, Occasional Paper(Geneva, ILO, 1995).

––––: Sistematizacion de las metodologias y eperienceias en el area deanimacion Economica de las ADEL’s en Centro America (Geneva, ILO,1995).

5.2.Umum

Page 327: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

278

ILO/Government of Venezuela: Programa de recuperacion de empleosy de reduccion de la vulnerabilidad socioeconomica en Venezuela,prepared after an ILO mission in response to the flooding in Venezuela,Caracas, (Caracas, ILO, 2000).

Krishnamurty, J.: Addressing Immediate and Short to Medium Term Needsin the Solomon Island in the Recent Conflict (A draft Joint UN Frameworkof Action, Suva, 2000).

Lazarle, A.: Hofmeijer, H.; Zwanenburg, M.: Local Economic Developmentin Central America – The PRODERE Experience, Working Paper (Geneva,ILO, 1999).

Labner, S.: Life skills for the world of work: Experiences in South Africa(Geneva, ILO, 1997).

Loughna, S.; Vicente, G.: Population issues and the situation of women inpost-conflict Guatemala (Geneva, ILO, 1997).

Maslen, S.: The reintegration of war-affected youth: The experience ofMozambique (Geneva, ILO, 1997).

Muhumuza, R.: Poole, J.: Guns into ox-ploughs: A study on the situation ofconflict-affected youth in Uganda and their reintegration into societythrough training, employment, and life skills programmes (Geneva, ILO,1997).

Nagarajan, G.: Developing Financial Institutions in Conflict AffectedCountries: Emerging Issues, First Lessons Learnt and Challenges Ahead(Geneva, ILO, 1997).

Nauphal, N.: Post-war Lebanon: Women and other war-affected groups(Geneva, ILO, 1997).

Self-Employed Women’s Association (SEWA): A Model Programme for Socialand Economic Reconstruction in 10 Villages of Kutch District in the Stateof Gujarat, Final Report to the ILO for the Joint Missions in Response tothe Earthquake in Gujarat (Ahmedabad, SEWA, 2001).

UNDP: Participatory Poverty Assessment Report – Programme of Assistanceto the Palestinian People (Geneva, INDP, 2001).

UNDP/ILO: Sub-Programme Promotion of an Enabling Environment andEconomic Recovery in Somalia, Project Document (Geneva, UNDP/ILO,1998).

Van Boekel, G.: Local Economic Development Component, PDHLMozambique – Final Report (Maputo, ILO/UNOPS, 2001).

Van Boekel, G. and van Logt3estijn M.: Applying the integrated LE approach:The case of Mozambique, LED case study (Geneva, ILO, 2002).

Van Empel, C.: Assessment of the Economic and Employment Situation inthe Municipalities of Presevo, Medvedja and Bujanovac (PMB), ProjectDocument (Geneva, ILO, 2001).

Page 328: Pembangunan ekonomi lokal dalam situasi pasca krisis: panduan

Bagian 5

279

––––: Local Economic Development Agencies: Instrument for Reconciliationand Reintegration in Post-Conflict Croatia, Paper prepared by the ILOfor the Special Event on Development Cooperation (Geneva, ILO, 2000).

Walsh, M.: Post-conflict Bosnia and Herzegovina: Integrating women’s specialsituation and gender perspectives in skills training and employmentpromotion programmes, Bridge Development Gender Report No. 43(Brighton, Institute of Development Studies, 1997).

ILO: Crisis Response Rapid Needs Assessment Manual, InFocus Programmeon Crisis Response and Reconstruction (Geneva, ILO, 2002).

Therivel R.: Rosario Patidario M.: The Practice of Strategic EnvironmentalAssessment (London, Earthscan Publications Ltd, 1996).

Dingen, R.: A Guide to Integrated Rural Accessibility Planning in Malawi,Paper prepared on behalf of the ILO (Harare, ILO/ASIST, 2000).

Edmonds G.: Wasted Time: The Price of Poor Access (Geneva, ILO, 1998).

Murphy, L.: Rapid Assessment of Poverty Impact (RAPI) – Elaboration ofRapid Survey Method of Assessing the Poverty Reduction Impacts ofPilot Employment-Intensive Projects, Socio-Economic Technical Paper No.2 (Geneva, ILO, 1998).

Van der Goes, A.; Mastwijk, B.: Socio-economic Development Initiative (SDI)– A discussion paper on planning and implementing socio-economicinvestments, Socio-economic Technical Paper No. 9 (Geneva, ILO, 2001).

ILO: Training for employment: social inclusion, productivity and youthemployment. Human resources training and development: Vocationalguidance and vocational training, Report V, International LabourConference, 88th Session (Geneva, ILO, 2000).

ILO/ILO Turin Centre: Community Based Training for Employment and IncomeGeneration, CBT field manual (Geneva and Turin, ILO, 1997).

Diagnosa Teritorial

Lingkungan

Perencanaan

Pelatihan