Upload
lediep
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN PENGGUNAAN
TEKNIK PERMAINAN KARTU WATAK
PADA SISWA KELAS X JURUSAN PEMASARAN
DI SMK NUSANTARA LEGOSO – CIPUTAT TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Indah Parasanti
NIM 107013000688
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
OrPEMBELAJARAN DRAMA DENGAN PENGGUNAAN
TEKNIK PERMAINAN KARTU WATAKPADA SISWA KBLAS X JURUSAN PEMASARAN
DI SMK NUSANTARA _ LEGOSO TANGERANG"
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGeiar Sarjana Pendidikan (S.pd.)
Oleh:Indah Parasanti
NIM: 107013000688
Ivlengetahui,
Dy PembimLring
-/"W--*Ahmad Bakhtiar M.HumNIP: 19761 801 200912 1, 002
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNTVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH
JAI(ARTA1433 Ht20t2 M
LEMBAR PBNGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pembelajaran Drama dengan penggunaanTeknik Permainan Kartu Watak pada Siswa Kelas X Jurusan Pemasaran diSMK Nusantara Legoso - Ciputat Tangerang disusun oleh Indah ParasantiNomor Induk Mahasiswa 107013000688 diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyahdan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarla dan telah dinyatakan lulus daiamujian Munaqasah pada tanggal 29 september 2012 di hadapan dewan penguji.Karena itu, penulis berhak mendapat gelal Sarjana Si (S.pd.) clalam bidangPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakafia, 29 Septemb er 2012
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua PanitiaPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra.Nlahmudah Fitrivah ZA, M.Pd.NIP. 19640212 199703 2 001
SekretarisPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra.Hindun, M.Pd.NIP. 19701215 2009122 001
Penguji I
Nurvati Diihadah. M.Pd.NIP. 19610614 199203 1 002
Penguji II
Siti Nuri Nuraidah. M.A.
Tanggal Tanda Tangan
3- /o - Ao/2
l.t* ro-uorz
3 -/ o -?otz
L- 10 *aoJa
NrP. 19s20520 198103 I 001
Giafli,iil" "io i
I {"rE[ g I
i{ ii i(; li t,j -i
E iitAr{,i.GAitAUrf,I JAI{ARTAFITKJl. lr. H. Juartda No 95 Cipulat 15412 lndonesia
roRrd (FR)Tgl. Terbit : 'i lMaret 20'10
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PER["{\"ATAAI{ KARYfi. SEru DI RI
Saya yang bertanda tangandi bawali ini,
Nama , l!r4|qlr. Parasonnt!.... . .......
rempat/rgr.Lahir ' ftunilgan .7./rlgi. .gg{.. .
/07013000688
bahax, dao Qasha, lo"/onus'a
NIM
Jurusan / Prodi
ftlgs**rv
tUw-
Dosen Penfiintbing :1.
2...
dengan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang sa)ia buat benar-benar hasil karya sencliri dan
saya bertanggung jai.r,ab secara akademis atas apa yang salia tulis.
Jakarta,4 Oktobpr AAl/t
+8il1,H W6E57EABF1 3839961 3rruinironrrus :'ffiffi
tdah laraEo'rfiNilr4. IDTO 14000688
i
ABSTRAK
Indah Parasanti, NIM 107013000688, ”Pembelajaran Drama dengan
Penggunaan Teknik Permainan Kartu Watak pada Kelas X Jurusan
Pemasaran SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar
sebelum dan sesudah diadakan tes dengan menggunakan teknik permainan kartu
watak dalam pembelajaran drama. Masalah berfokus pada bagaimana cara
membangun dan mengasah karakter tokoh melalui watak yang akan diperankan
dalam pembelajaran drama di kelas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif karena metode ini berfokus kepada objek yang diteliti dan ingin
memberi gambaran yang tepat dari pokok permasalahan yaitu membangun
karakter tokoh dalam pembelajaran drama melalui watak. Instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi.
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
melakonkan drama peserta didik sebelum menggunakan teknik permainan kartu
watak termasuk cukup. Hal ini terlihat dari perolehan skor rata-rata pretes sebesar
69. Kemampuan peserta didik setelah mendapat pembelajaran drama dengan
menggunakan teknik permainan kartu watak masih menjadi lebih baik, terlihat
dari perolehan skor rata-rata postes sebesar 74. Berdasarkan hasil analisis data,
disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata hasil tes tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan melakonkan drama dengan
menggunakan teknik permainan kartu watak itu berhasil. Penggunaan teknik
permainan kartu watak dapat meningkatkan kemampuan melakonkan drama bagi
peserta didik. Penggunaan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran
drama di kelas X SMK Nusantara Legoso-Ciputat Tangerang dapat meningkatkan
kemampuan siswa secara signifikan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil sebelum
dan sesudah perlakuan pembelajaran ada peningkatan yang cukup signifikan.
Kata Kunci : Pembelajaran Drama, Teknik Kartu Watak
ii
ABSTRACT
Indah Parasanti, NIM 107013000688, “Study of act by using character card
method on 10th grade marketing class in SMK Nusantara Legoso – Ciputat
Tangerang”.
The purpose of this study is to find out the average learning result before
and after the test using character card method in acting lesson. The main issue are
focusing on how to build and improve a character by playing some character in
acting lesson.
The method which being used in this study are descriptive quantitative
because this method are focusing on the object which we observe and to describe
the exact problem which is character building in acting. The instrument which are
being used in this study are test and observation.
Based on our calculation we can conclude that the acting capability of the
subject before this method being used are average. This was shown from the
pretest result which are 69. The capability of subject after acting lesson and using
this method are better, as shown in after test result which is 74. Based on data
analysis, we can conclude there are different result of this test. As shown by this
result this method are success. By using this method on acting lesson in 10th
grade Marketing Class in SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang could
significantly increase the learing ability of the subject. As a proof of our
calculation from before and after test which show a significant increase in
learning ability.
Keywords : Study of Act, Character Card Method
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah
memberikan nikmat kesehatan, kekuatan, dan kesempatan. Shalawat dan salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai junjungan
alam dan teladan bagi umat manusia.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis untuk menyelesaikan studi jenjang
S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Pembelajaran Drama dengan
Penggunaan Teknik Permainan Kartu Watak pada Kelas X Jurusan Pemasaran
SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”.
Penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang amat dalam dan penghargaan kepada:
1. Prof. Rif`at Syauqi Nawawi M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd. selaku Ketua Jurusan dan Dosen
Penasihat Akademik, yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi,
dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini;
3. Ahmad Bakhtiar, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan mengarahkan dengan sabar kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini;
4. Hindun, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan, yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan dan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan
sampai selesai kepada penulis;
iv
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmunya selama
penulis menjalani perkuliahan;
6. Seluruh staf perpustakaan utama UIN dan perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan yang telah mempermudah penulis mencari buku
sebagai sumber;
7. Drs. Faisal Bakar, selaku Kepala SMK Nusantara Legoso – Ciputat
Tangerang dan staf, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
8. Ibu Herlina, S.Pd. guru bahasa Indonesia, yang telah memberikan bantuan
dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut;
9. Keluargaku tercinta dan tersayang, ibu, nenek, kakek, paman-pamanku,
tante dan bibiku, adikku Novitasari, sepupuku Aldi dan Dedelia, yang
telah berjasa dan selalu memberikan kasih sayang, motivasi, doa, dan
bantuan bagi penulis;
10. Sahabat-sahabat, Wita Sulmar Yanti dan Intan Febrina Wulandini, yang
telah memberikan bantuan dan dukungan. Semoga perjuangan yang telah
dilalui akan berbuah kesuksesan. Sahabat-sahabat kelas A angkatan 2007
PBSI FITK UIN Jakarta yang telah bersama-sama melewati kegiatan
perkuliahan;
11. Sahabat-sahabat kosan, Siti Khodijah, dan keluarga besar PUSKARIN,
yang telah memberikan warna baru, untuk menyusun langkah dalam
kehidupan, menuju perbaikan-perbaikan;
12. Keluarga besar teater Syahid UIN Jakarta, yang telah memberikan
berbagai pengalaman;
13. Seluruh pihak yang telah membantu, motivasi, dan semangat untuk
penyelesaian skripsi ini.
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tetapi penulis menyadari bahwa pengetahuan, pengalaman, wawasan,
v
pemahaman, kemampuan dan kekuatan yang penulis miliki dalam menyelesaikan
skripsi masih terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga semua amal kebaikan
seluruh pihak mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi
penulis. Dan juga dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas dan inovasi
proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di masa yang akan datang, serta
dunia pendidikan pada umumnya.
Jakarta, Mei 2012
Indah Parasanti
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 3
D. Perumusan Masalah ................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Pengertian Pembelajaran ............................................................. 6
B. Drama .......................................................................................... 8
1. Pengertian Drama .................................................................. 8
vii
2. Karakteristik Drama .............................................................. 10
3. Alur Drama............................................................................ 11
4. Faktor Penunjang Keefektifan Drama ................................... 12
5. Penilaian Melakukan Drama ................................................. 15
C. Teknik ......................................................................................... 15
D. Kartu ............................................................................................ 16
E. Watak .......................................................................................... 17
F. Teknik Permainan Kartu Watak .................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian........................................................................ 20
B. Sumber Data ................................................................................ 21
C. Hipotesis ...................................................................................... 22
D. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23
F. Instrumen Penelitian.................................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Nusantara Legoso Ciputat-Tangerang ... 25
1. Tujuan ..................................................................................... 25
2. Visi SMK Nusantara Legoso .................................................. 26
3. Misi SMK Nusantara Legoso ................................................. 26
B. Hasil Penelitian ............................................................................. 27
C. Deskripsi Data ............................................................................... 34
1. Deskripsi Hasil Prates ............................................................. 34
2. Deskripsi Hasil Postes ............................................................ 77
D. Perbandingan Nilai Prates dan Postes ........................................... 120
E. Pengolahan Data............................................................................ 120
viii
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 123
B. Saran …. .................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 125
Lampiran –lampiran ....................................................................... 128
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Format Observasi dan Penilaian Komunikasi Lisan
(Melakonkan Naskah Drama)………………………………………... 30
Tabel 2: Nilai Hasil Prates…………………………………………………. .... 34
Tabel 3: Nilai Hasil Postes………………………. ............................................ 77
Tabel 4: Data Hasil Prates dan Postes Kelas X Jurusan Pemasaran
SMK Nusantara ..................................................................................... 120
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Uji Referensi
Lampiran 2: Form Kartu Watak
Lampiran 3: Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 4: Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 5: Surat Keterangan dari Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi, baik komunikasi tulisan
ataupun lisan. Komunikasi tulisan akan berjalan dengan lancar apabila kemampuan-
kemampuan yang menunjangnya bisa dikuasai dengan baik. Begitu pun dengan
komunikasi lisan. Komunikasi lisan akan berjalan dengan baik apabila kemampuan-
kemampuan yang harus ada itu dimiliki. Misalnya adalah kemampuan berbicara.
Kemampuan berbicara akan lancar jika didukung oleh kemampuan
berkomunikasi yang aktif, dan adanya timbal balik informasi (isi pembicaraan) antara
pembicara dengan penyimak. “Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah yang langsung. Berbicara dan menyimak merupakan
komunikasi tatap-muka atau face-to-face communication”.1Banyak sekali manfaat
dari keterampilan berbicara sebagai salah satu alat komunikasi. Diantaranya yaitu
bisa saling tukar pikiran, menuangkan sebuah pendapat, menyimak, dan memberi
masukan kepada orang lain, serta alat untuk memperlancar keberlangsungan
berkomunikasi dengan keluarga dan masyarakat sekitar, sebagai kebutuhan hidup
sehari-hari.
Dalam konteks komunikasi, pembicara berlaku sebagai pengirim (sender),
sedangkan penerima (receiver) adalah penerima warta (message). Warta terbentuk
oleh informasi yang disampaikan sender, dan message merupakan objek dari
komunikasi. Feedback muncul setelah warta diterima, dan merupakan reaksi dari
penerima pesan. Oleh karena itu, proses pembelajaran berbicara akan menjadi mudah
jika peserta didik terlibat aktif berkomunikasi.
Seperti halnya keterampilan menyimak, keterampilan berbicara menduduki
tempat utama dalam memberi dan menerima informasi serta memajukan hidup dalam
peradaban dunia modern. Kemampuan individual untuk mengekspresikan gagasan
sedemikian rupa sangat diperlukan, supaya orang lain mau mendengarkan dan
1 Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 1979), cet. I, h. 4.
2
memahami. Oleh karena itu, kedua aspek keterampilan berbahasa tersebut telah
selayaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh dalam pengajaran bahasa,
khususnya bahasa Indonesia.
Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan
mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak,
kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini,
kelengkapan alat ucap seseorang merupakan persyaratan alamiah yang
memungkinkannya untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi,
tekanan, nada, kesenyapan dan lagu bicara. Keterampilan ini juga didasari oleh
kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan bertanggung
jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa malu, rendah
diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain.2
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam keterampilan berbicara, selain
kemampuan mengekspresikan gagasan, yaitu harus mempunyai rasa percaya diri
terlebih dauhulu. Maka dari itu, untuk mengasah keterampilan tersebut, dibutuhkan
pendorong untuk merangsang pencapaian tersebut, dengan mengaplikasikan dasar-
dasar keterampilan berbahasa sebagai pendukungnya. Begitu pun dalam hal
keterampilan berbicara. Sebagai contoh, yaitu dalam bermain peran atau melakonkan
drama. Tidak jarang orang hanya melakukannya dengan sekadar saja. Padahal
apabila drama itu dianggap menarik, maka hasilnya pun akan bagus.
Hampir sebagian besar kemampuan keterampilan berbicara yang utuh dan sesuai
masih ada kendala-kendala dalam mewujudkannya. Untuk mencapai kemampuan-
kemampuan tersebut membutuhkan teknik-teknik yang memungkinkan bisa
membangkitkan jiwa seni dalam bidang drama.
Keterampilan berbicara melakonkan drama banyak dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda. Ada sosiodrama, dramatisasi, reka cerita gambar, dan lain-lain. Cara
berbeda-beda tersebut berkaitan dengan persiapan dan menjelang melakonkan drama.
Selain itu ada juga teknik permainan kartu watak. Teknik inilah yang akhirnya dipilih
untuk melakukan penelitian dalam pembelajaran drama.
Diperlukan beberapa hasil temuan, baik itu keterampilan menulis, membaca,
menyimak, dan juga berbicara. Dengan adanya penelitian dan temuan-temuan, para
2 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), cet. ke-I, h. 239-241.
3
pengajar khususnya bisa mengetahui realita dalam proses belajar mengajar. Sebagai
acuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas dalam memilih teknik, khususnya
melakonkan drama. Supaya peserta didik bisa belajar melakonkan drama dengan
senang dan bisa membuatnya tertarik.
Kemampuan melakonkan drama merupakan hal yang menarik, sebagai tantangan
memerankan karakter melalui watak. Manfaatnya bisa melatih kepekaan terhadap
lingkungan, mengasah kepekaan, perasaan, dan melatih jiwa seni pada setiap
individu.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti “Pembelajaran Drama
dengan Penggunakan Teknik Permainan Kartu Watak pada Siswa Kelas X
Jurusan Pemasaran di SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diidentifikasikan masalah-
masalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu;
1. Kurangnya perhatian siswa dalam pembelajaran materi drama.
2. Teknik dan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran drama.
3. Siswa masih belajar secara pasif dalam pembelajaran drama.
4. Membangun karakter tokoh melalui watak belum diperhatikan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada masalah kemampuan pembelajaran melakonkan
drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak.
Proses dan hasilnya berupa kemampuan siswa melakonkan drama dengan
menggambar salah satu tokoh di kartu watak, dibubuhi watak yang dia inginkan,
kemudian ditukar dengan temannya.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kemampuan melakonkan drama siswa kelas X SMK
Nusantara di Legoso Ciputat – Tangerang Selatan pembelajaran melakonkan
drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak?
4
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMK Nusantara melakonkan drama
setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan
kartu watak?
3. Bagaimana tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas X jurusan Pemasaran
sebelum dan sesudah diadakan tes?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. mengetahui kemampuan melakonkan drama siswa kelas X SMK Nusantara
Legoso Ciputat – Tangerang Selatan sebelum adanya perlakuan berupa
pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu
watak;
2. mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Nusantara Legoso Ciputat
melakonkan drama setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan
teknik permainan kartu watak;
3. mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan tes.
F. Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siapa saja yang berada di
lingkungan pendidikan, baik itu pelaksana atau pemerhati pendidikan. Manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti diantaranya adalah untuk menambah pengetahuan dan
sebagai bahan pelajaran untuk tindak lanjut.
2. Manfaat bagi guru
Bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia diharapkan dapat menggali lagi dan
mencari inovasi-inovasi supaya proses belajar mengajar menjadi enak dan menarik.
Guru harus menambah wawasan yang luas demi terwujudnya pembelajaran
keterampilan berbicara yang baik.
3. Manfaat bagi peserta didik
Bermain peran dalam melakonkan drama terdapat pada pelajaran drama dan
pada pokok materi yang lainnya juga, yang terdapat aspek keterampilan berbicaranya.
5
Maka dengan penerapan teknik permainan kartu watak ini siswa dapat berlatih
mengasah karakternya. Dan apabila diterapkan pada pelajaran yang lain yang ada
hubungannya dengan aspek keterampilan berbicara menjadi ada pengalaman dan
latihan.
G. Sistematika Penelitian
Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika
penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan sub bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan,
manfaat hasil penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORETIS yang terdiri dari pengertian pembelajaran,
macam-macam pembelajaran, pengertian drama, karakteristik drama,
alur drama, faktor penunjang keefektifan drama, penilaian melakukan
drama, pengertian teknik, pengertian kartu, pengertian watak, dan
teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran drama.
BAB III METODE PENELITIAN yang terdiri dari metode penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data, dan instrumen penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN yang terdiri dari gambaran umum SMK
Nusantara Legoso – Ciputat, deskripsi data hasil penelitian, data
observasi, pembelajaran drama dengan penggunaan teknik permainan
kartu watak, analisis data dan interpretasi data.
BAB V PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran berasal dari kata dasar pe- dan –an yang artinya adalah
proses. Jadi dilihat dari pembentukan katanya pembelajaran merupakan proses atau
cara menjadikan manusia atau makhluk hidup untuk mempelajari sesuatu. Belajar
sendiri didefinisikan “suatu proses untuk mengubah performansi, yang tidak terbatas
pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi,
proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.3
Pada penelitian ini penulis mengklasifikasikannya kepada pembelajaran aktif.
Karena di sini siswa tidak diam saja, baik dalam pembuatan konsep pementasan yang
akan ditunjukkan di dalam kelas maupun dalam pembuatan gambar tokoh yang
disertai watak tersebut.
Ada beberapa tahapan dalam pembelajaran. Yatim Riyanto dalam bukunya,
Paradigma Baru Pembelajaran mengklasifikasikannya menjadi tiga tahapan,yaitu:
1. Tahap pemula (pra-instruksional), adalah tahapan persiapan guru sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
2. Tahap pengajaran (instruksional), yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat
pembelajaran berlangsung.
3. Tahap penilaian dan tindak lanjut (evaluasi), ialah penilaian atas hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dan tindak lanjutnya.4
Tugas pengajar dalam pembelajaran di kelas, salah satunya harus memancing
daya kreatif siswa. “Kita harus membuat pelajaran kita sehingga dapat memanfatkan
keterampilan mereka yang telah ada dan membantu mereka berkembang lebih
lanjut”.5 Menurut saya mereka akan merasa puas apabila menampilkan sesuatu,
dalam hal ini bermain peran, berdasarkan kekreatifan sendiri. Artinya, tidak terpaku
kepada naskah yang terdapat pada buku saja.
3 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009),cet. ke-1, h.
6. 4 Ibid., h. 132-133.
5 Kieran Egan, Pengajaran yang Imajinatif, (Jakarta: PT Indeks , 2009), cet. I, h. x.
7
Selain itu tugas pengajar yang selanjutnya harus mengetahui hasil dari proses
pembelajaran. “Siapa pun yang melakukan tugas mengajar perlu mengetahui akibat
dari pekerjaannya. Pengajar harus mengetahui, sejauh mana murid telah mengerti
bahan yang ia ajarkan”.6 Manfaatnya adalah sebagai tolak ukur untuk memperbaiki
proses pembelajaran selanjutnya.
Setiap siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor, maupun afektif bermacam-
macam dalam tingkat kemampuan pencapaiannya. Dalam hal ini menimbulkan
keragaman pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang mereka miliki. “Oleh
karena itu penting sekali kiranya memandang pengajaran sebagai proses
pengembangan individu secara keseluruhan”.7
Bukan hal yang mudah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Namun tidak mustahil pula bisa tercipta suasana pembelajaran yang ideal, Sebagai
contoh, yaitu mengenai pemilihan tempat belajar. “Proses belajar mengajar di tempat
yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan lain dengan proses yang dilakukan di kelas
yang bising, panas dan berjubel”.8 Begitu pula dengan perangkat pembelajarannya
yang berkaitan dengan materi-materi, metode atau teknik dan medianya. “Pengajaran
yang baik ialah pengajaran yang berhasil melalui proses pengajaran yang efektif”.9
Untuk itu guru dituntut untuk menciptakan pengajaran yang efektif melalui
pemanfaatan perangkat pembelajaran yang sudah direncanakan dalam RPP.
Setelah semua perangkat pembelajaran siap, maka ada satu hal lagi yang tidak
kalah penting dan harus diciptakan. Baik oleh guru maupun siswa. Artinya, hasil
kerjasama antara guru dan siswa maupun antarsiswa. “Proses belajar-mengajar adalah
kegiatan guru sebagai penyampai pesan/materi pelajaran, dan siswa sebagai penerima
6 Ad Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses: Petunjuk untuk Merencanakan dan
Menyampaikan Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1993), cet. ke-IX, h. 140. 7 B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra: Pegangan Guru Pengajaran Sastra,
(Yogyakarta: Kanisius, 1992), cet. ke-II, h. 19. 8 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Rajawali, 1986), cet. ke-I, h. 14. 9 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:PT Bumi
Aksara, 2006), cet. ke-IV, h. 24.
8
pelajaran. Dalam proses belajar tersebut kedua-duanya dituntut aktif sehingga terjadi
interaksi dan komunikasi yang harmonis demi tercapainya tujuan pembelajaran”.10
Hal yang penting lagi adalah menciptakan suasana dalam pembelajaran, dan
dalam praktik drama. Atmosfer pembelajaran akan tercipta atas kerjasama antara guru
dan siswa. Kemudian atmosfer dalam praktik drama akan tercipta dari seorang
pemain sendiri dan atas kerjasama antara pemainnya.
Pengondisian di kelas dalam menciptakan atmosfer yang baik, diungkapkan juga
oleh Alan Maley dalam bukunya, Drama :
In considering how to create the right conditions and the best atmosphere for
drama, we encounter a paradox, for if we agree that drama pervades all aspects of life,
then it is present even in the `wrong`conditions and atmosphere. Perhaps it would be
better to talk about the `essential elements` which are required for a lesson using drama
techniques to succeed.11
Atmosfer yang tercipta dalam praktik drama, diharapkan mampu memunculkan
aura, kemudian pesona. Sehingga pembelajaran drama akan semakin hidup dan
pesan-pesannya sampai kepada penonton.
B. Drama
1. Pengertian Drama
Dalam sebuah pementasan drama, yang dilihat dan didengar oleh penonton tidak
asing. Dialog-dialog dalam percakapannya ataupun gerakan-gerakannya merupakan
tiruan dari kehidupan sehari-hari.
Drama tidaklah menekankan pada pembicaraan tentang sesuatu, tetapi yang
paling penting adalah memperlihatkan atau mempertontonkan sesuatu melalui tiruan
gerak. Seorang aktor dalam drama berbuat seolah-olah menjadi seseorang, dan seolah-
olah mengerjakan apa yang diduga secara imajinatif dilakukan oleh seseorang, seperti
meniru gerak tari perang suku Dayak di Kalimantan. Dari uraian singkat di atas dapat
disimpulkan bahwa drama adalah cerita atau tiruan prilaku manusia yang
dipentaskan.12
Sering ketika kita melihat seseorang atau sekelompok orang melakonkan drama,
tingkah lakunya, sifatnya, gerak-geriknya tidak asing. Karena memang yang mereka
pentaskan adalah hasil tiruan berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan
10
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Quantum
Teaching, 2005), cet. ke-III, h. 56. 11
Alan Maley, Drama, (Hong Kong: Oxford University Press, 1988) 12
M. Atar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya), h.156.
9
sebelumnya. Drama termasuk jenis fiksi, menurut Aart Van Zoest “dalam pengertian
sintaksis, fiksi menunjuk pada sekumpulan teks dengan ciri-ciri khas. Dan dalam
pengertian semantik, fiksi menunjuk pada status denotatum, yaitu rekaan”.13
“Sastra mempunyai dua genre, yaitu genre non-imajinatif dan imajinatif. Yang
termasuk sastra genre non-imajinatif adalah esei, kritik, biografi, otobiografi, sejarah,
memoar, catatan harian, dan surat-surat”.14
Dari macam-macam yang disebutkan tadi
tercantum kata otobiografi, dan hampir mirip dengan biografi. Namun, yang lebih
sering dikenal adalah biografi. Tapi memang fungsi keduanya pun berbeda.
Sebagaimana menurut Ajip Rosidi, “Biografi sudah mulai dikenal masarakat Indonesia.
Bahkan beberapa penerbit mempunyai seri-khusus untuk itu, di mana terbit biografi tentang
orang-orang besar dalam berbagai lapangan dari berbagai negeri dan agama dimaksudkan
sebagai cermin kehidupan untuk bangsa Indonesia. Tetapi otobiografi masih agak asing”.15
Kembali ke pembahasan sebelumnya mengenai pembagian genre di dalam sastra.
“Dan yang termasuk sastra genre imajinatif adalah puisi, fiksi atau prosa naratif, dan
drama”.16
Berdasarkan keterangan tersebut, dapat kita pahami bahwa drama berada
pada bagian sastra genre imajinatif. Dilihat dari proses pembuatannya yang
membutuhkan ide-ide kreatif, gagasan-gagasan yang matang, dan imajinasi yang liar.
Pengungkapan cerita dalam drama adalah melalui dialog-dialog para tokohnya.
Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama
ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. “Karya sastra itu merupakan struktur makna
atau struktur yang bermakna”,17
yang di dalamnya mempergunakan medium bahasa
dengan memuat ide-ide dan membutuhkan pemahaman. Jadi, tujuan drama bukanlah
untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi dan karya fiksi lainnya, namun
drama yang sebenarnya adalah kalau naskah sastra tadi telah dipentaskan. Gagasan-
13
Art Van Zoest, Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik, (Jakarta: Intermasa, 1991) hlm. 5 14
Ibid., h.157. 15
Ajip Rosidi, Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir, (Jakarta: CV Haji Masagung,
1988), cet. ke-III, h. 96. 16
Ibid., h.157. 17
Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), cet. ke-IV, h. 141.
10
gagasan yang matang, jalan cerita dan ide kreatifnya akan semakin berkembang
ketika telah diperankan oleh pemain.
“Pokok drama adalah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh
dialog dan perbuatan para pelakunya. Dialog dalam drama dapat berbentuk bahasa
prosa maupun puisi”.18
Ini menunjukkan keanekaragaman drama dilihat dari bentuk
isinya.
Seperti halnya genre fiksi, drama juga mengenal drama panjang dan drama pendek.
Drama panjang biasanya terdiri dari tiga atau lima babak; mengandung cerita yang
panjang, karakter yang beragam, dan juga setting yang beragam pula. Jumlah tiga atau
lima babak disesuaikan dengan tiga atau lima tingkatan plot cerita, yakni pengenalan,
konflik, klimaks, penguraian masalah, dan penutup. Drama pendek hanya terdiri dari
satu babak saja, sehingga sering disebut drama satu babak. Dalam satu babak itulah
struktur cerita dalam tingkatan tadi diselesaikan.19
Drama panjang konflik demi konflik disatukan sehingga terjadi konflik puncak.
Drama pendek konflik yang ada langsung diselesaikan dalam babak itu juga.
2. Karakteristik Drama
Sebuah drama pada umumnya menyangkut dua aspek, yakni aspek cerita sebagai
bagian dari sastra, yang kedua adalah aspek pementasan yang berhubungan erat
dengan seni lakon atau seni teater.
a Drama mempunyai tiga dimensi, yakni dimensi sastra, gerakan, dan ujaran. Oleh
sebab itu naskah drama tidak disusun khusus untuk dibaca sebagaimana dengan
novel atau cerita pendek, tetapi lebih dari itu, dalam penciptaanya naskah drama
dipertimbangkan kemungkinan itu dapat diterjemahkan ke dalam penglihatan, suara,
dan gerak laku.
b Drama memberi pengaruh emosional yang lebih kuat dibandingkan dengan karya
sastra yang lain. Hal ini disebabkan, drama dengan segala peristiwa yang ditampilkan
langsung dapat dilihat oleh penonton.
c Bagi sebagian besar orang, menonton drama lebih menyenangkan dan menghasilkan
pengalaman yang lebih lama diingat dibandingkan dengan membaca novel. Hal ini
disebabkan oleh konsentrasi dan intensitas emosi yang tercipta karena melihat dan
mendengar langsung peristiwa-peristiwa itu terjadi.
18
Jakob Sumardjo dan Saini K.M., Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta: Gramedia, 1986), cet.
ke-IV, h. 31. 19
Ibid., h. 32.
11
d Drama disusun dengan suatu keterbatasan. Ia dibatasi oleh dua konvensi, yaitu
intensitas dan konsentrasi. Kedua konvensi ini ada karena mempertimbangkan bahwa
kemungkinan daya mampu mengikuti pementasan.
e Kekhususan drama yang amat penting pula adalah keterbatasan pemain-pemain
secara fisik. Salah satu keterbatasan drama secara fisik kalau dibandingkan dengan
karya sastra yang lain adalah drama hanya menyangkut masalah manusia dan
kemanusiaan semata. Hal itu disebabkan drama dilakonkan oleh manusia.
f Drama memiliki keterbatasan pemanfaatan objek material. Di dalam novel, cerpen,
atau puisi banyak hal yang dapat digunakan sebagai objek material. Bahkan dalam
film pun banyak yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan trick photography.
g Drama memiliki keterbatasan bukan saja dari segi artistik tetapi juga dari segi
kepantasan. Tidaklah pantas bila di atas pentas dipertunjukkan peristiwa perkelahian
yang dapat membuat penonton shok.
h Keterbatasan lain yang dimiliki drama dibandingkan dengan karya sastra yang lain
adalah, bahwa drama dibatasi oleh keterbatasan intelegensi rata-rata penonton.
i Adalah mungkin menampilkan sejumlah episode dan menggunakan bub alur, serta
menggabungkan beberapa cerita-cerita yang terpisah-pisah dalam novel. Namun
semua yang mungkin untuk novel tidak mungkin bagi drama.
j Naskah drama merupakan suatu karya tulis yang isinya melalui percakapan.
Percakapan itu disebut wawancang atau dialog.20
3. Alur Drama
Menurut M. Atar Semi secara garis besar, alur drama adalah sebagai berikut.
a. Klasifikasi atau introduksi. Bagian ini memberi kesempatan kepada penonton
mengetahui tokoh-tokoh utama serta peran yang dibawakan mereka, serta
memberi pengenalan terhadap permulaan problem atau konflik.
b. Konflik. Pelaku cerita mulai terlibat dalam suatu problem pokok. Di sini
mulai terjadi insiden.
c. Komplikasi. Terjadilah persoalan baru dalam cerita, atau disebut juga rising
action. Beberapa watak mulai memperlihatkan pertentangan saling
mempengaruhi, dan berkeinginan membawa kebenaran ke pihak masing-
20
Ibid., h.162.
12
masing sehingga terjadilah krisis demi krisis. Setiap krisis berkecenderungan
melampaui yang lain, namun satu krisis lahir disebabkan dan diakibatkan oleh
yang lain. Itulah sebabnya dinamakan komplikasi.
d. Penyelesaian. Setiap segi pertentangan diadakan penyelesaian, dan dicarikan
jalan keluar. Penyelesaian bisa sedih dan bisa menggembirakan.
Keempat unsur tersebut harus terdapat dalam sebuah naskah drama. Apabila
salah satu dari unsur tersebut tidak ada, maka tidak akan dikatakan sempurna.
Bayangkan saja, misalnya klasifikasi atau introduksi, komplikasi, dan penyelesaian
ada, namun konflik tidak ada, akan menjadi apa naskah tersebut. Naskah tersebut
akan menjadi hambar. Lagi pula tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak mungkin seseorang hidup di dunia dari lahir sampai dewasa dan
tua, tidak mempunyai masalah satu pun. Sama halnya dengan yang ditulis oleh
Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi “peristiwa, konflik, dan
klimaks merupakan tiga unsur yang amat esensial dalam pengembangan sebuah plot
cerita”.21
4. Faktor Penunjang Keefektifan Drama
Terdapat hal yang bisa menunjang seseorang dalam melakonkan drama. Yang
dapat saya sebutkan diantaranya adalah seperti berikut:
a. Diksi
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).22
Pemilihan kata harus sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang sedang
berlangsung. Kata-kata yang diucapkan dikeluarkan dengan sadar dan sesuai porsi di
dalam pementasan dramanya.
21
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Skripsi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2005), cet. ke-V, h. 116. 22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h. 328.
13
b. Mimik
Mimik adalah peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka. Mimik
bisa mewakili apa yang mau dikatakan oleh seseorang dalam melakonkan drama.
Akan tetapi akan berbeda antara seseorang dengan yang lainnya. Yang
membedakannya adalah kekuatan raut muka dari seseorang tersebut. Semakin kuat
gerak-geriknya (mimik), maka akan semakin mudah dipahami apa yang sedang
dirasakan atau hendak dilakukan oleh pemain drama. Dan sebaliknya akan berakibat
buruk atau dengan kata lain komunikasi antara pemain dan penonton kurang mengena
apabila dalam penyajian gerak-geriknya (mimik) lemah.
c. Artikulasi
Artikulasi adalah lafal atau pengucapan kata-kata. Artikulasi yang baik akan
memudahkan seseorang dalam melakonkan drama. Artikulasinya harus jelas, tidak
terbata-bata, fasih dan sesuai dengan konteks.
d. Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat. Lagu kalimat setiap orang adalah berbeda-beda.
Dalam praktik berbicara, intonasi dapat ditandai dengan ciri-cirinya seperti tekanan,
keras lembut, perhentian atau sendi, nada, panjang pendek, dan tempo.
Penggunaan intonasi sangat mempengaruhi terhadap makna sebagai kilas balik
pada penonton. Jadi, intonasi harus diperhatikan, supaya tidak terdapat makna yang
ambigu atau tidak dimengerti.
e. Dialog
Dialog adalah kata-kata yang diucapkan oleh pemain untuk mengungkapkan
pikiran atau perasaannya. Seseorang yang melakonkan drama bebas berekspresi
melaui dialog yang diucapkannya.
f. Volume Suara
Banyak orang yang kurang memperhatikan terhadap ukuran volume suaranya
sendiri ketika sedang dalam pementasan drama. Padahal kesadaran akan suara itu
sangat dibutuhkan. Karena para pemain bukan saja hanya berdialog dengan lawan
mainnya, namun ditonton oleh orang lain juga.
14
g. Konsentrasi
Setiap pemain harus merasakan dan memperhatikan, memberi makna dari setiap
perkataan atau dialog yang diucapkan olehnya dan lawan mainnya. Jangan ada
kesempatan pikiran terpecah ke masalah lain, harus konsentrasi dan fokus. Pemain
harus mengetahui maksud dari perkataan atau dialog.
h. Imajinasi
Sesuai dengan jenisnya yaitu drama termasuk genre imajinatif, maka unsur
imajinasi dalam bermain peran pun sangat berpengaruh. Pemain apabila sedang
berimajinasi, jangan terhalang oleh ketegangan. Karena akan menghambat terhadap
pengembangan ide-ide kreatifnya. Proses pencariannya bisa dari realitas kehidupan
bisa juga ditambah oleh kreatif sendiri. Karena pada dasarnya berawal dari realitas
atau kenyataan. Sebagaimana menurut Frahma Sekarningsih dan Heny Rohayani
dalam bukunya Pendidikan Seni Tari dan Drama;
Orang tidak mungkin berimajinasi tanpa pengetahuan sesuatu realitas,
karena itu imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak
mungkin lari dari imajinasi. Tetapi Plato dan Aristoteles memiliki perbedaan
pendapat mengenai realitas ini, namun keduanya menyatakan kesepakatan
bahwa ada hubungan antara karya sastra dan dunia kenyataan atau dunia
realitas objektif. Antara keduanya, realitas dan imajinasi, meskipun harus
dipahami secara terpisah, tetapi antara keduanya memiliki hubungan.23
Terdapat pula konsep Aristoteles yang tercantum dalam buku yang berjudul
Badingkut: di antara tiga jalan teater karya Herry Dim mengenai imaji dan peniruan
dari kenyataan. “Konsep Aristoteles tentang peniruan (mimesis, bahasa Yunani)
menyebutkan bahwa segalanya dimulai dari sang penulis naskah yang memilih-pilih
dan menyusun kejadian-kejadian, kata-kata, dan imaji-imaji ke dalam pola dramatik
sehingga itu semua menjadi memiliki makna peristiwa kemanusiaan”.24
23
Frahma Sekarningsih dan Heny Rohayani, Pendidikan Seni Tari dan Drama, (Bandung:
UPI Press, 2005), cet. ke-I, h. 128. 24
Herry Dim, Badingkut: di antara tiga jalan teater, (Jakarta: Direktorat Seni Pertunjukan
Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film Kemenbudpar RI, 2011), cet.ke-I, h. 41-42.
15
5. Penilaian Melakukan Drama
Di dalam proses pembelajaran pasti diadakan penilaian. Dalam hal ini terdapat
penialain dalam pembelajaran melakonkan drama. Penilaiannya adalah sebagai
berikut:
a. Mimik, yaitu ketepatan mimik/kinetik, tatapan mata merata dan teratur, dan
penuh ekspresif.
b. Diksi, yaitu harus tepat dan khusus.
c. Artikulasi dan intonasi, berarti ketepatan nada dan pemilihan tinggi rendahnya
nada atau suara dalam berdialog.
d. Performa individu dan kelompok dari pementasan secara utuh.
C. Teknik
“Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu. Teknik merupakan suatu
kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta
menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan metode”.25
Banyak kemungkinan-kemungkinan akan adanya penemuan-penemuan yang patut
dicoba, sebagai bahan rujukan dan sumber teknik pembelajaran.
a. “Teknik juga mengandung pengertian berbagai cara dan alat yang digunakan
guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran. Teknik
ini merupakan kelanjutan dari metode, sedangkan arahnya harus sesuai
dengan pendekatan”.26
b. Kemampuan pengajar sangat menentukan dalam memilih teknik mengajar
yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Bila
pengajar mempunyai keterbatasan pengetahuan dan penguasaan tentang
disiplin ilmu maupun tentang cara mengajar yang baik, tentu ia akan berkutat
dengan teknik yang sama, atau tidak berkembang, dan tanpa variasi. Dengan
demikian, pembelajaran akan terkesan monoton dan membosankan.
25
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, op cit. h. 66. 26
M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesiai, (Bandung: Pustaka
Setia), cet.ke-V h. 20.
16
c. “Setiap teknik mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pengajar perlu
mengkaji teknik mengajar yang sesuai dan memilih strategi-strategi yang
memberikan peluang paling banyak bagi peserta didik untuk terlibat secara
aktif dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi
tertentu”.27
D. Kartu
Menurut KBBI kartu adalah kartu tebal berbentuk persegi panjang (untuk
berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis).28
Terdapat pula pengertian kartu
dan macam-macamnya, seperti di bawah ini:
Kartu adalah sebuah objek kecil tipis datar, umumnya terbuat dari kertas tebal atau
plastik. Kartu juga dapat mengacu kepada:
Kartu bisnis, sebuah kartu berukuran dompet yang mencantumkan informasi kontak
seseorang
Kartu kredit, sebuah kartu plastik untuk pemesanan barang/jasa secara kredit
Kartu debit, sebuah kartu plastik untuk pemesanan barang/jasa menggunakan uang
dari sebuah akun bank
Kartu ekspansi atau kartu komputer adalah peralatan keras komputer yang
dipasangkan ke papan induk
Kartu identitas, sebuah dokumen identitas
Kartu permainan, sebuah kartu yang digunakan untuk permainan
Kartu pos, sebuah kartu untuk mengirim pesan tanpa menggunakan amplop
Kartu SIM, sebuah kartu pintar yang digunakan dalam ponsel
Kartu pintar, sebuah kartu plastik yang memiliki chip komputer
Kartu ucapan, secara konvensional berupa selembar kartu yang dilipat dua dengan
bagian dalam berisi ucapan selamat atau pesan yang ditujukan kepada penerima.29
Kartu di dalam penelitian ini diperlukan sebagai media dari teknik yang sudah
dirancang sebelumnya. Kartu memiliki kemasan lebih praktis dan sederhana.
Sehingga memudahkan siswa dalam membuat gambarnya dan menentukan wataknya,
27
Iskandarwassid, loc cit. 28
KBBI h. 628. 29
http://id.wikipedia.org/wiki/kartu, diakses Jumat, 19 April 2012 pukul: 17.28 WIB
17
serta bisa dibawa kemana-mana untuk diingat dan dihapal. Tokoh apa dan watak apa
yang harus ia observasi, yang kemudian akan dipentaskan di depan kelas tersebut.
E. Watak
Menurut KBBI, watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap
pikiran dan tingkah laku, budi pekerti, dan tabiat.30
Yang berkaitan langsung dengan
watak adalah karakter. Dan karakter tersebut merupakan pemeranan watak seseorang.
Mengenai pemeranan perwatakan, harus diperhatikan dan ditelaah. Sebagaimana
menurut Lloyd J. Hubenka dan Reloy Garcia dalam The Design of Drama : An
Introduction. “In literature it is seldom enough merely to discuss what a character does, and
it is simplistic to assert that an act completely defines the man who commits it. The student of
literature must attempt to determine why a character performs in a given manner, as well as
the nature of his deeds”.31
Selain itu terdapat pula keterangan yang menyatakan bahwa perwatakan dalam
pemeranan drama sangat penting. Sebagaimana menurut Drs. Tjokroatmojo dkk.,
Untuk membawakan sebuah peranan, seorang calon aktor/aktris tidak cukup
dengan menghafalkan dialognya sendiri saja, melainkan:
a. harus memahami proses perkembangan dari kegiatan pementasan drama,
b. harus mengetahui apa yang diungkapkan dalam drama itu (ide penulis =
isi naskah).
c. harus mengetahui perwatakan yang akan dibawakan,
d. harus mengetahui apakah dirinya sebagai pelaku utama atau bukan/pelaku
pelengkap (figuran),
e. harus menghayati betul-betul motivasi dari setiap perbuatan (external
action dan internal action) yang diungkapkan dalam cerita,
f. harus mengasimilasikan antara external action dengan internal action
(setiap perbuatan).32
30
KBBI h. 1558. 31
Lloyd J. Hubenka dan Reloy Garcia, The Design of Drama: An Introduction, (New York:
David Mckay Company, Inc., 1973) h. 8. 32
Drs. Tjokroatmojo dkk., Pendidikan Seni Drama (suatu pengantar). (Surabaya, Usaha
Nasional, 1985). h. 94.
18
Pada poin c disebutkan bahwa seorang pemain sebelum pentas harus mengetahui
wataknya terlebih dahulu. Itu sangat penting, karena tanpa didasari pengetahuan dia
sebagai apa dan wataknya seperti apa tidak akan mendukung terhadap kesuksesan
perannya. Watak yang dimiliki oleh seorang pemain tidak hanya satu tapi boleh lebih.
“Akhirnya kalau sudah menyadari kemenarikan watak orang lain sebagai suatu
objek, maka toleransipun akan berbunga, berputik dan berbuah”.33
Sehingga akan
lebih menambah perbendaharaan watak orang lain untuk dipelajari, jika suatu saat
seseorang akan memerankan tokoh dengan watak-watak tertentu.
Sering kita mendengar istilah dunia ini adalah panggung sandiwara. Apabila
dibalik, panggung sandiwara atau drama adalah representasi kehidupan di dunia.
Pauline Kiernan dalam Shakespeare`s theory of drama, “Much recent `metadramatic`
criticsm has sought to elucidate and explore this idea of Shakespeare`s plays as metaphors
for `life-as-drama`, focusing on dramatic reflexivity, the play-within-the-play,and characters
seen as actors, stage-managers and playwright-directors”.34
F. Teknik Permainan Kartu Watak
Kurikulum KTSP balam bahasa Indonesia memuat materi yang berhubungan
dengan drama. Sebuah karya, baru bisa dikatakan drama bila memenuhi tiga faktor,
yaitu naskah, pemain, dan penonton. Drama merupakan suatu cerita yang dikarang
dan disusun untuk dipertunjukkan oleh para pemain di atas panggung atau di depan
publik. Suatu naskah yang disusun, tetapi tidak dipentaskan dan tidak ada
penontonnya, tidak dapat dikatakan sebuah drama melainkan latihan.
Adanya materi drama dalam bahasa Indonesia bukan bermaksud untuk
menjadikan siswa sebagai aktor maupun aktris, melainkan mengajak mereka untuk
mengenal drama sebagai salah satu bentuk karya sastra. Kalaupun menjadi seorang
aktor ataupun aktris, merupakan perkembangan selanjutnya yang diperoleh siswa
sebagai hasil pengembangan bakat dan minatnya.
33
Putu Arya Tirtawirya, Apresiasi Puisi dan Prosa, (Flores: Nusa Indah, 1983), cet. ke-IV, h.
78. 34
Pauline Kiernan. Shakespeare`s theory of drama, (Inggris: Cambridge University Press,
2000), cet.ke-III, h. 2.
19
Manfaat drama bagi siswa menurut Tarigan dalam bukunya Prinsip-Prinsip
Dasar Sastra yaitu seperti berikut; “a. Memupuk kerja sama yang baik dalam
pergaulan sosial. b. Mengembangkan emosi yang sehat pada anak-anak. c.
Menghilangkan sifat malu, gugup, dan lain-lain. d. Mengembangkan apresiasi dan
sikap yang baik. e. Menghargai pendapat dan pikiran orang lain”.35
Dalam melakonkan drama dilihat dari tekniknya, itu bisa dilakukan dengan cara
yang berbeda. Tergantung pemakaiannya. Sebagai pengajar sudah seharusnya
menggunakan cara atau teknik yang relevan dan inovatif serta menarik dalam
mewujudkan proses belajar mengajar yang kreatif.
Diantara teknik-teknik yang sudah dilakukan oleh sebagian orang, teknik
permainan kartu watak yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan digunakannya
teknik ini diharapkan siswa mampu melaksanakannya dengan mengasah daya
imajinasi mereka. Dalam pembelajaran dengan jenis ini cocok digunakan, karena
selain melatih siswa dalam melakonkan drama, terlebih dahulu mengerahkan
kekreatifan mereka dalam mengarang dan menentukan tokoh serta pengenalan dalam
bentuk pemilihan watak-watak para tokoh.
35
M. Subana & Sunarti, op cit., h. 265.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan karakter masalah yang akan diteliti, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif. “Metode penelitian deskriptif terutama tepat
digunakan dalam ilmu-ilmu tingkah-laku (behavioral science), karena berbagai
bentuk tingkah laku yang menjadi pusat perhatian peneliti tidak dapat sengaja
“diatur” dalam latar (setting) realistis”.36
Berkaitan dengan penelitian, Taliziduhu
Ndraha dalam bukunya Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah,
mengemukakan “penelitian deskriptif bermaksud meneliti dan menemukan informasi
seluas-luasnya tentang variabel yang bersangkutan.37
Digunakannya metode deskriptif bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses
belajar mengajar dengan menggunakan alat ukur yaitu pretes dan postes.
Di dalam penelitian terdapat dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dan
dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Burhan Bungin,
menjelaskan dalam bukunya, Metode Penelitian Kuantitatif .
Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui
aktivitas yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang
dimaksud adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai
laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip,
maka substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan
sebagai berikut:
1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian.
4. Melakukan pengumpulan data penelitian.
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
36
Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h. 121. 37
Taliziduhu Ndraha, Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bina
Aksara, 1987), cet. ke-I, h. 39.
21
6. Mendesain laporan hasil penelitian.38
Tes awal dilakukan dengan cara siswa melakonkan drama dengan cara tidak
diberikan kartu watak terlebih dahulu. Siswa memainkan drama sesuai dengan yang
sudah ada di dalam buku teks. Setelah itu dilakukan kegiatan pembelajaran
melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. Kartu yang
berisi gambar serta dicantumkan berbagai watak si tokoh yang dibuat adalah hasil
buatan siswa sendiri. Pada akhir pembelajaran diadakan tes akhir.
B. Sumber Data
a. Populasi
“Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber
pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah penelitian”.39
Berfungsi sebagai sumber data dari keseluruhan objek
yang diteliti. “Objek penelitian dapat berupa manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala atau peristiwa-peristiwa.40
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X.1 dan X.2 Jurusan Pemasaran SMK Nusantara Legoso Ciputat dengan
jumlah siswa 67 orang. Penulis hanya mengambil satu kelas untuk dijadikan sampel.
b. Sampel
Populasi dalam sebuah penelitian kemungkinan akan banyak, dan tidak mungkin
diteliti semuanya. “Penelitian pada umumnya hanya diambil dari sebagian populasi,
yaitu dari sampel. Meskipun demikian kesimpulan dari sampel ini diharapkan dapat
menggambarkan populasi.41
Maka, untuk mendapatkan datanya peneliti hanya
memilih sampel dari populasi tersebut. Penulis memilih kelas X.1 sebagai sampel,
dengan jumlah siswa 33 orang. Penulis memilih dengan serta merta saja. Tidak
dengan cara diundi atau semacamnya.
38
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. ke-V, h. 50. 39
KBBI, h. 1094. 40
Hadeli, M.A., Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), cet.
ke-I, h. 67-68. 41
Ine I. Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),
cet. ke-I, h. 46-47.
22
“Sampel adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang
lebih besar”.42
Jadi, seperti yang telah diuraikan di atas dari populasi yang ada
diambil satu kelas dan dijadikan sampel. Karena kelas X.1 yang dipilih penulis untuk
diteliti, maka kelas X.1 tersebut merupakan sampel penelitian.
C. Hipotesis
“Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan ;
anggapan dasar”.43
Hipotesis merupakan rumusan awal yang berbentuk kalimat
pertanyaan. Sifatnya adalah sementara, karena hipotesis dibuat sebelum data diolah.
Setelah diolah baru bisa diketahui praduga yang dirangkum dalam hipotesis itu benar
atau tidak, ada perubahan atau tidak, meningkat atau tidak. Tergantung dari hipotesis
yang dibuat.
a. Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak
sama dengan rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan
kartu watak.
b. Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak
Lebih tinggi dari hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan
kartu watak.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Nusantara Ciputat. Sekolah ini terletak di
jalan Legoso Raya No. 30 Pisangan Ciputat – Tangerang.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2011. Waktu untuk mengajar
adalah empat kali pertemuan dengan siswa.
42
KBBI, h. 1217. 43
KBBI, h. 502.
23
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data
a. Tes
Tes adalah alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai
hasil melakonkan drama peserta didik sebelum dan sesudah mendapat pembelajaran.
Tes merupakan latihan menggambar tokoh dan mencantumkan watak sesuai dengan
keinginan sendiri yang digunakan untuk mengukur kreativitas dan kemampuan yang
dimiliki oleh siswa.
Dalam penelitian ini tes dilakukan dua kali, yaitu prates dan postes. Tes awal
yaitu berupa tes untuk mengetahui kemampuan dasar peserta didik dalam
pembelajaran melakonkan drama tidak dengan menggunakan teknik permainan kartu
watak. Sedangkan tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak dan
setelah mereka diberikan perlakuan.
b. Observasi
“Observasi adalah peninjauan secara cermat”.44
Observasi dilakukan dari
pertemuan awal sampai akhir, selama penelitian di dalam proses pembelajaran
berlangsung. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan secara
langsung pada objek yang diteliti. Observasi digunakan sebagai pengobservasian dan
pengamatan secara langsung dalam proses belajar mengajar keterampilan berbicara.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data
yang terkumpul adalah hasil prates dan postes kemampuan melakonkan drama
peserta didik.
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen adalah sarana penelitian berupa seperangkat tes dan sebagainya untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan”.45
Instrumen yang digunakan akan
menentukan terhadap keberhasilan penelitian.
44
KBBI, h. 976. 45
KBBI, h. 540.
24
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan
observasi.
1. Tes
Tes yang dilakukan kepada peserta didik sebanyak dua kali yaitu pretes dan
postes. Pretes diberikan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
melakonkan drama. Postes diberikan bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan
hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran.
Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah tes perbuatan, peserta didik
melakonkan drama dengan tidak menggunakan teknik permainan kartu watak. Dan
selanjutnya menggunakan teknik permainan kartu watak. Sebelumnya sudah diberi
arahan dulu untuk melakonkan drama yang kedua atau postes.
2. Observasi
Lembar observasi berupa kriteria penilaian penelitian yang akan diisi oleh
peneliti dalam proses belajar mengajar. Diantaranya yaitu mimik, diksi, artikulasi dan
intonasi, dan performa individu dan kelompok dari pementasan secara utuh.
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Nusantara Legoso Ciputat – Tangerang
Sekolah Menengah Kejuruan Nusantara, berdiri di atas tanah seluas 4300 m
dengan luas bangunan 810 m . Bangunan utama 3 lantai yang dilengkapi sarana dan
prasarana yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan dengan total luas 2292
mny kar. Jumlah siswa 2000 orang, guru 110 orang, dan karyawan 30 orang. Gedung
sudah milik sendiri, dan sekarang sudah dibangun lagi. SMK Nusantara ini berlokasi
di Jalan Legoso Raya No. 30 Pisangan Ciputat – Tangerang dan merupakan lembaga
formal. Jumlah
Sekolah ini berdiri pada tanggal 22 Oktober 1999 dan diresmikan pada tahun
2001 di bawah naungan YAN. Pada awal operasinya 2001 SMK Nusantara hanya
memiliki 60 siswa yang dibagi menjadi 2 kelas, seiring perkembangannya sekarang
menjadi 25 kelas. 2004 membuka jurusan bidang bisnis manajemen usaha perjalanan
wisata (travel). Pertengahan 2005 membuka jurusan TI, Teknik Komputer Jaringan
dan Tata Boga. Kemudian jurusan Akuntansi, Rekayasa Perangkat Lunak, Multi
Media, Kesehatan, Farmasi, dan Perawatan. Sekarang sudah mulai dibuka jurusan
Tata Kecantikan dan Perhotelan.
SMK Nusantara ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, suatu kondisi
yang strategis karena dekat masyarakat yang merupakan sasaran objek pendidikan. Di
samping itu proses belajar mengajar di SMK Nusantara tidak terganggu dengan
kendaraan yang lalu lalang dikarenakan jauh dari area jalan raya, sehingga proses
belajar mengajar juga didukung dengan adanya fasilitas-fasilitas seperti lapangan dan
halaman yang biasa digunakan siswa untuk kegiatan upacara atau acara lainnya.
1. Tujuan
Sejalan dengan pendidikan SMK Nusantara, maka beberapa tujuan yang menjadi
prioritas SMK Nusantara:
a. Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan ketentuan yang standar
yang ditetapkan oleh DIKNAS dalam hal ini direktoral Sekolah Menengah
Kejuruan
26
b. Melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu sumber
daya manusia/siswa dan lulusannya
c. Melaksanakan pembinaan IMTAQ dalam proses pembelajaran untuk
mencetak manusia seutuhnya sesuai dengan agama yang dianutnya
d. Melaksanakan proses pembelajaran dengan membekali siswa dengan
kompetensi-kompetensi atau keahlian sesuai dengan bidangnya guna
mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja
e. Menjadikan SMK Nusantara sebagai salah satu pusat lembaag pendidikan dan
pelatihan bagi siswa berstandar nasional.
2. Visi SMK Nusantara Legoso
Menciptakan tenaga kerja profesional yang berakhlak.mulia.
3. Misi SMK Nusantara Legoso
1. Memelihara Budaya bangsa sebagai aset pariwisata.
2. Mengintegrasikan ilmu pariwisata dengan budaya bangsa yang bermoral dan
religius.
3. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang bersifat teoritas dan pragtis
dalam kerangka profesionalitas.
4. Mengedepankan pendidikan agama dalam menciptakan tenga kerja yang
berakhlak mulia.
5. Mendidik tenaga terampil melalui guru industri berpengalaman dan dapat
dipertanggungjawabkan guan kepentingan kerja dalamdanluar negeri.
6. Industri sebagi partner dalam mengembangkan kopentensi siswa/ I untuk Job
Training dan penempatan kerja.
7. Setiap alumni dibekali sikap dan mental dan mampu bersaing dalam
memasuki dunia kerja.
B. Hasil Penelitian
27
Hasil penelitian berupa data dan sampel penelitian yaitu kelas X Jurusan
Pemasaran SMK Nusantara Legoso-Ciputat. Pada bab ini dijelaskan mengenai
analisis data yang terdiri dari data hasil pretes dan hasil postes.
Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hasil belajar peserta didik
dalam melakonkan drama yaitu dengan tes. Tes ada dua, yaitu prates dan postes yang
dilaksanakan sebelum digunakan teknik permainan kartu watak. Tes yang digunakan
berupa melakonkan drama dari kartu watak yang sudah dibuat oleh siswa. Penilaian
hasil melakonkan drama yang berupa data dalam penelitian ini memperhatikan aspek-
aspeknya. Aspek yang dinilai diantaranya adalah diksi, intonasi, artikulasi, mimik,
dan volume suara.
Data yang diperoleh dari hasil tes dipergunakan untuk menjawab masalah-
masalah yang terdapat pada bab satu, diantaranya adalah:
1. Mengetahui kemampuan siswa dalam melakonkan drama setelah adanya
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kartu watak.
2. Mengetahui perbandingan hasil tes melakonkan drama siswa melalui
pembelajaran dengan menggunakan teknik selain permainan kartu watak.
3. Mendeskripsikan tingkat keberhasilan penggunaan teknik permainan kartu
watak dalam pembelajaran drama.
4. Mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan tes.
5. Mendapatkan tingkat keberhasilan dalam pengasahan karakter sesuai tokoh
yang didapat di dalam kartu watak pada siswa SMK Nusantara di Legoso,
Ciputat.
1. Persiapan Pembelajaran
Penulis melakukan persiapan mengajar, yaitu perumusan tujuan, penyusunan alat
evaluasi, pemilihan dan penentuan bahan, perumusan kegiatan belajar mengajar,
penyusunan silabus pembelajaran, dan penentuan alokasi waktu, kegiatan tersebut
penulis uraikan sebagai berikut:
a. Perumusan Tujuan
28
Dalam tahap perencanaan pembelajaran harus merumuskan tujuan terlebih
dahulu. Dalam merumuskan tujuan harus memperhatikan beberapa kriteria, yaitu:
a. Harus merumuskan suatu hasil belajar bukan proses belajar
b. Harus dirumuskan secara spesifik
c. Harus dirumuskan dengan istilah-istilah operasional
d. Hendaknya mencakup hanya satu jenis hasil belajar
Berdasarkan kriteria tersebut, penulis merumuskannya dalam indikator hasil
pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu
watak, sebagai berikut:
a. Peserta didik dapat memainkan drama
b. Peserta didik dapat membuat gambar tokoh dan menentukan wataknya
b. Pemilihan dan Penentuan Urutan Bahan Pembelajaran
Cara-cara yang dilakukan dalam menentukan bahan ajar diantaranya adalah:
a. Bahan harus sesuai dengan urutan tujuan
b. Bahan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
c. Bahan harus akurat
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merumuskan urutan bahan sebagai berikut:
a. Pengertian drama
b. Unsur-unsur intrinsik drama
c. Urutan alur drama
d. Mengaplikasikan drama tersebut dalam sebuah pementasan drama satu babak
di depan kelas per kelompok.
c. Penentuan Alat Evaluasi
Di dalam setiap kegiatan, bukan hanya di dalam proses pembelajaran saja itu
dibutuhkan evaluasi. Karena kedudukannya sangat penting. Tanpa evaluasi semua
jenis kegiatan tidak akan ada perbaikan. Fungsinya adalah untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada. Begitu juga dalam proses belajar mengajar di
kelas, perlu adanya sebuah evaluasi.
Evaluasi adalah penilaian. Alat evaluasi adalah alat atau cara untuk melakukan
evaluasi. Alat evaluasi yang digunakan adalah pada saat pretes dan postes. Pretes
29
diadakan sebelum pembelajaran melakonkan drama menggunakan teknik permainan
kartu watak diajarkan, sedangkan postes diadakan setelah pembelajaran melakonkan
drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak.
Alat evaluasi yang penulis gunakan adalah tes melakonkan drama dengan
menggunakan teknik permainan kartu watak. Tes tersebut berbentuk perbuatan.
Kriteria yang digunakan dalam penilaian melakonkan drama, yaitu meliputi
empat aspek terdiri dari isi, sistematika, bahasa, dan etika dan ekspresi. Yang memuat
rincian diksi, mimik, intonasi, artikulasi, dialog, volume suara, dan lain-lain. Format
penilaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1
30
Format Observasi dan Penilaian Komunikasi Lisan
(Melakonkan Naskah Drama)
ASPEK RINCIAN
NILAI
KURANG CUKUP BAIK AMAT
BAIK
D
(10-59)
C
(60-69)
B
(70-79)
A
(80-90)
ISI
Ketepatan
mimik/kinetic
Penampilan tokoh
Sesuai alokasi waktu
SISTEMATIKA
Penampilan awal
Kelengkapan topik
Kesesuaian naskah
Ketepatan ending
cerita
BAHASA
Kalimat efektif dan
Komunikatif
Diksi tepat, khusus,
Variatif dan baku
Struktur kalimat tepat
dan baku
Artikulasi dan intonasi
tepat
Bergaya bahasa/kiasan
Tatapan mata merata
ETIKA dan teratur
DAN Mimik penuh
ekspresif
31
EKSPRESI Percaya diri
Performa penampilan
Kelompok
JUMLAH SKOR
d. Merumuskan Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang penulis gunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sebanyak 160 menit. Adapun alokasi waktunya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Pertemuan No. Kegiatan pembelajaran Waktu
1 1 Kegiatan pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan
tujuan memberikan apresiasi dan
motivasi.
b) Guru menginformasikan tujuan dan
materi pembelajaran
c) Peserta didik mengerjakan prates
5 menit
15 menit
40 menit
2
3
Kegiatan inti
a) Peserta didik menyimak penjelasan
guru tentang pengertian drama, cara
melakonkan drama, teknik
permainan kartu watak dan unsur-
unsur drama.
b) Peserta didik bertanya seputar
materi.
Kegiatan penutup
Peserta didik ditugasi untuk membuat
naskah drama satu babak tiap kelompok.
15 menit
5 menit
1 Kegiatan inti
32
2
2
a) Guru menjelaskan kriteria yang
dinilai ketika melakonkan drama.
b) Peserta didik mendiskusikan dengan
teman kelompoknya mengenai
drama yang akan dipentaskan.
Kegiatan penutup
a) Peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran
b) Peserta didik mengerjakan tes akhir
5 menit
10 menit
5 menit
60 menit
e. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran merupakan acuan untuk melakukan kegiatan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai akan terlihat pada
rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran harus disesuaikan dengan materi serta
alokasi waktu yang tersedia. “Untuk itu, penyusunan perencanaan pembelajaran
mutlak dilakukan oleh guru pada saat akan melaksanakan tugasnya dalam
membelajarkan siswa-siswi”.46
f. Perumusan Kegiatan Belajar Mengajar
Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik melakukan prates.
Pertemuan Pertama:
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA
(APERSEPSI)
a. Memperhatikan kesiapan kelas dalam pembelajaran
(memberikan salam, mengabsen siswa, mengecek
kebersihan).
b. Penyegaran dengan menanyakan materi sebelumnya.
c. Penjajagan kesiapan belajar dengan memberikan
pertanyaan tentang pengetahuan siswa terhadap materi
yang akan dipelajari, yaitu mengenai pengertian dan
unsur-unsur intrinsik drama.
46
Sugiyar, dkk. Perencanaan Pembelajaran Edisi Pertama Paket 1, (Learning Assistance
Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), h. 7.
33
KEGIATAN
INTI
a. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan kepada
peserta didik.
b. Guru menjelaskan tahapan-tahapan melakonkan drama.
c. Siswa diajak untuk mengetahui mengenai melakonkan
drama dengan menggunakan teknik permainan kartu
watak.
PENUTUP a. Melalui tanya jawab siswa diarahkan membuat
kesimpulan.
b. Guru memberikan tugas (PR).
Pertemuan Kedua:
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA
(APERSEPSI)
a. Memperhatikan kesiapan kelas dalam pembelajaran
(memberikan salam, mengabsen siswa, mengecek
kebersihan).
b. Penyegaran dengan menanyakan materi sebelumnya.
c. Penjajagan kesiapan belajar dengan memberikan
pertanyaan tentang pengetahuan siswa terhadap materi
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu
mengenai pengertian dan unsur intrinsik drama.
KEGIATAN
INTI
a. Siswa dibuat beberapa kelompok, untuk kelompok
diskusi.
b. Siswa mengambil sebuah kartu yang sudah digambar
dan dicantumkan watak-wataknya oleh siswa sendiri
yang isinya adalah gambar/foto seseorang yang
berkaitan dengan profesi, disertai dengan keterangan
watak.
c. Siswa diminta mempersiapkan diri untuk melakonkan
drama.
d. Siswa melakonkan drama sesuai dengan kartu yang
34
diambil.
e. Siswa mengambil kertas yang sudah disiapkan oleh
guru yang isinya adalah sebuah sinopsis yang
berhubungan dengan hobi dan bisnis.
f. Siswa berdiskusi menulis penggunaan kata-kata
berimbuhan yang menyatakan proses dan hasil.
PENUTUP a. Siswa melaporkan hasil diskusinya berupa daftar
penggunaan kata-kata berimbuhan yang menyatakan
proses dan hasil.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi.
c. Guru memberikan tugas (PR).
Setelah proses belajar mengajar selesai, peserta didik diberikan postes (tes akhir).
B. Deskripsi Data
1.Deskripsi Hasil Prates
Prates yang dilakukan mendapatkan hasil yang menunjukkan kemampuan siswa
dalam memainkan drama. Adapun hasil prates rata-rata mendapat kesulitan dalam
menggerak-gerakan raut muka tau mimik, artikulasinya kurang jelas, pemilihan diksi
terkadang ada yang kurang tepat, intonasi masih banyak yang tidak beraturan, dan
dialog seperti masih mencari-cari.
Tabel 2
Nilai Hasil Prates
No. Nama Siswa Nilai
1 Ade Yoga Saputra 63
2 Adil Witjaksono 70
3 Agi A. Winata 67
4 Agung Riadi 74
5 Aryo Mustakim 72
6 Ayi Hermawan 73
7 Basori 63
35
8 Dede Sulaeman 62
9 Dedy Supriyadi 74
10 Faisal Bahri 64
11 Faisal Massa Hendra 63
12 Imam Buchori 66
13 Junaedy 66
14 Muhammad Akbar Shoheh 70
15 Muhammad Andjas Dwi 78
16 Nuraini Della A. 70
17 Pratiwi Bambang S. 67
18 Rida Masitoh 78
19 Rini Wahyu 68
20 Rizka Dwi Kartika 71
21 Rizki Rahmalia 71
22 Rusnia Wati 70
23 Sabrina Marissa 67
24 Serla Cahaya 76
25 Serly Hayati 76
26 Shintah 69
27 Sintia Putri 68
28 Siti Aisyah 68
29 Tiara Chandika 73
30 Tri Yuli Yanah 70
31 Wasis Priyanto 65
32 Yuliani Dewi 71
33 Yunita Rosna Dewi 70
Kalkulasi nilai subjek no.1
Nama Ade Yoga Saputra
36
Nilai 63
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 62,
penampilan = 60, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67.
Jumlah skor:
62 + 60 + 67 = 189 = 63
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68,
kelengkapan topik = 62, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 64.
Jumlah skor:
68 + 62 + 70 + 64 = 264 = 66
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 61, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 60, struktur kalimat
tepat dan baku = 63, artikulasi dan intonasi tepat = 60, dan bergaya bahasa/kiasan
= 60.
Jumlah skor:
61 + 60 + 63 + 60 + 60 = 304 = 60,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 61, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 60, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
61 + 61 + 60 + 72 = 254 = 63,5
37
4 4
Skor Keseluruhan:
63 + 66 + 60,8 + 63,5 = 253,3 = 63,32 63
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.2
Nama Adil Witjaksono
Nilai 70
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
68 + 70 + 70 = 208 = 69,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 60,
kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 69, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
60 + 68 + 69 + 70 = 267 = 66,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 77, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 73, struktur kalimat
tepat dan baku = 69, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan
= 73.
Jumlah skor:
77 + 73 + 69 + 66 + 74 = 359 = 71,8
38
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 73, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
73 + 70 + 70 + 71 = 284 = 71
4 4
Skor Keseluruhan:
69,33 + 66,75 + 71,8 + 71 = 278,88 = 69,72 70
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.3
Nama Agi A. Winata
Nilai 67
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 68, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.71
Jumlah skor:
70 + 68 + 71 = 209 = 69,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 66,
kelengkapan topik = 69, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 67.
Jumlah skor:
66 + 69 + 70 + 67 = 272 = 68
39
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 62, struktur kalimat
tepat dan baku = 69, artikulasi dan intonasi tepat = 63, dan bergaya bahasa/kiasan
= 68.
Jumlah skor:
70 + 62 + 69 + 63 + 68 = 334 = 66,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 65, mimik penuh ekspresif = 62, percaya diri = 64, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
65 + 62 + 64 + 71 = 262 = 65,5
4 4
Skor Keseluruhan:
69,66 + 68 + 66,8 + 65,5 = 269,96 = 67,49 67
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.4
Nama Agung Riadi
Nilai 74
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 76,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 72.
Jumlah skor:
76 + 70 + 72 = 218 = 72,66
40
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74,
kelengkapan topik = 76, kesesuaian naskah = 77, dan untuk ketepatan ending
cerita = 73.
Jumlah skor:
74 + 76 + 77 + 73 = 300 = 75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
73 + 70 + 73 + 72 + 74 = 362 = 72,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 85, mimik penuh ekspresif = 74, percaya diri = 73, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
85 + 74 + 73 + 72 = 304 = 76
4 4
Skor Keseluruhan:
72,66 + 75 + 72,4 + 76 = 296,06 = 74,01 74
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.5
41
Nama Aryo Mustakim
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 71.
Jumlah skor:
70 + 74 + 71 = 215 = 71,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 76, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
70 + 76 + 70 + 75 = 291 = 72,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
71 + 70 + 73 + 74 + 71 = 359 = 71,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
42
68 + 71 + 70 + 72 = 281 = 70,25
4 4
Skor Keseluruhan:
71,66 + 72,75 + 71,8 + 70,25 = 286,46 = 71,61 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.6
Nama Ayi Hermawan
Nilai 73
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 7,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67.
Jumlah skor:
74 + 70 + 67 = 211 = 70,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
71 + 72 + 71 + 70 = 284 = 71
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 77, struktur kalimat
tepat dan baku = 72, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan
= 75.
Jumlah skor:
43
71 + 77 + 72 + 73 + 75 = 370 = 74
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 75, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 78, dan performa
penampilan kelompok = 75.
Jumlah skor:
75 + 71 + 78 + 75 = 299 = 74,75
4 4
Skor Keseluruhan:
70,33 + 71 + 74 + 74,75 = 290,08 = 72,53 73
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.7
Nama Basori
Nilai 63
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 65,
penampilan = 62, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.67
Jumlah skor:
65 + 62 + 67 = 194 = 64,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 66,
kelengkapan topik = 63, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 65.
Jumlah skor:
44
66 + 63 + 70 + 62 = 261 = 65,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 60, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 60, struktur kalimat
tepat dan baku = 60, artikulasi dan intonasi tepat = 62, dan bergaya bahasa/kiasan
= 60.
Jumlah skor:
60 + 60 + 60 + 61 + 60 = 301 = 60,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 61, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 62, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
61 + 61 + 62 + 71 = 255 = 63,75
4 4
Skor Keseluruhan:
64,66 + 65,25 + 60,1 + 63,75 = 253,76 = 63,44 63
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.8
Nama Dede Sulaeman
Nilai 62
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 61,
penampilan = 60, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 61.
Jumlah skor:
45
61 + 60 + 61 = 182 = 60,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 62,
kelengkapan topik = 60, kesesuaian naskah = 63, dan untuk ketepatan ending
cerita = 62.
Jumlah skor:
62 + 60 + 63 + 62 = 247 = 61,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 60, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 61, struktur kalimat
tepat dan baku = 61, artikulasi dan intonasi tepat = 61, dan bergaya bahasa/kiasan
= 63
Jumlah skor:
60 + 61 + 61 + 61 + 63 = 306 = 61,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 62, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 60, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
69 + 72 + 70 + 71 = 254 = 63,5
4 4
Skor Keseluruhan:
60,66 + 61,75 + 61,2 + 63,5 = 247,11 = 61,77 62
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.9
46
Nama Dedy Supriyadi
Nilai 74
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 78, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
85 + 80 + 73 = 223 = 74,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 72.
Jumlah skor:
70 + 72 + 71 + 72 = 285 = 71,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 75, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 77, dan bergaya bahasa/kiasan
= 72.
Jumlah skor:
74 + 75 + 73 + 77 + 72 = 371 = 74,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 76, mimik penuh ekspresif = 76, percaya diri = 75, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
47
76 + 76 + 75 + 72 = 299 = 74,75
4 4
Skor Keseluruhan:
74,33 + 71,25 + 74,2 + 74,75 = 294,53 = 73,63 74
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.10
Nama Faisal Bahri
Nilai 64
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 63, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 63.
Jumlah skor:
70 + 63 + 63 = 196 = 65,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 64,
kelengkapan topik = 63, kesesuaian naskah = 67, dan untuk ketepatan ending
cerita = 61.
Jumlah skor:
64 + 63 + 67 + 61 = 255 = 63,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 65, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 62, struktur kalimat
tepat dan baku = 63, artikulasi dan intonasi tepat = 60, dan bergaya bahasa/kiasan
= 61.
Jumlah skor:
65 + 62 + 63 + 60 + 61 = 311 = 62,2
48
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 65, mimik penuh ekspresif = 60, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
65 + 60 + 70 + 71 = 266 = 66,5
4 4
Skor Keseluruhan:
65,33 + 63,75 + 62,2 + 66,5 = 257,78 = 64,44 64
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.11
Nama Faisal Massa Hendra
Nilai 63
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 65,
penampilan = 65, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 64.
Jumlah skor:
65 + 65 + 64 = 194 = 64,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68,
kelengkapan topik = 63, kesesuaian naskah = 63, dan untuk ketepatan ending
cerita = 63.
Jumlah skor:
68 + 63 + 69 + 63 = 257 = 64,25
4 4
3) Bahasa
49
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 64, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 60, struktur kalimat
tepat dan baku = 60, artikulasi dan intonasi tepat = 61, dan bergaya bahasa/kiasan
= 62.
Jumlah skor:
64 + 60 + 60 + 61 + 62 = 307 = 61,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 60, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 61, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
60 + 61 + 61 + 72 = 254 = 63,5
4 4
Skor Keseluruhan:
64,66 + 64,25 + 61,4 + 63,5 = 253,81 = 63,45 63
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.12
Nama Imam Buchori
Nilai 66
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 65,
penampilan = 68, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 66.
Jumlah skor:
65 + 68 + 66 = 199 = 66,33
3 3
2) Sistematika
50
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 67,
kelengkapan topik = 65, kesesuaian naskah = 68, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
67 + 65 + 68 + 70 = 270 = 67,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 66, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 65, struktur kalimat
tepat dan baku = 64, artikulasi dan intonasi tepat = 63, dan bergaya bahasa/kiasan
= 64.
Jumlah skor:
66 + 65 + 64 + 63 + 64 = 322 = 64,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 66, mimik penuh ekspresif = 65, percaya diri = 68, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
66 + 65 + 68 + 71 = 270 = 67,5
4 4
Skor Keseluruhan:
66,33 + 67,5 + 64,4 + 67,5 = 265,73 = 66,43 66
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.13
51
Nama Junaedy
Nilai 66
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 65.
Jumlah skor:
70 + 70 + 65 = 205 = 68,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 66, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 62.
Jumlah skor:
70 + 66 + 70 + 62 = 268 = 67
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 68, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 64, struktur kalimat
tepat dan baku = 62, artikulasi dan intonasi tepat = 63, dan bergaya bahasa/kiasan
= 65.
Jumlah skor:
68 + 64 + 62 + 63 + 65 = 322 = 64,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 62, percaya diri = 63, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
68 + 62 + 63 + 71 = 264 = 66
52
4 4
Skor Keseluruhan:
68,33 + 67 + 64,4 + 66 = 265,73= 66,43 66
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.14
Nama Muhammad Akbar Shoheh
Nilai 70
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
70 + 69 + 68 = 207 = 69
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 67, kesesuaian naskah = 68, dan untuk ketepatan ending
cerita = 71.
Jumlah skor:
70 + 67 + 68 + 71 = 276 = 69
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
53
71 + 71 + 73 + 70 + 70 = 355 = 71
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 + 72 = 282 = 70,5
4 4
Skor Keseluruhan:
69 + 69 + 71 + 70,5 = 279,5 = 69,87 70
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.15
Nama Muhammad Andjas Dwi
Nilai 78
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78,
penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 79.
Jumlah skor:
78 + 80 + 79 = 237 = 79
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 76,
kelengkapan topik = 77, kesesuaian naskah = 75, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
76 + 77 + 75 + 75 = 303 = 75,75
4 4
3) Bahasa
54
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat
tepat dan baku = 79, artikulasi dan intonasi tepat = 80, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
79 + 80 + 79 + 80 + 74 = 392 = 78,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 80, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri = 81, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
80 + 80 + 81 + 71 = 312 = 78
4 4
Skor Keseluruhan:
79 + 75,75 + 78,4 + 78 = 311,15 = 77,78 78
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.16
Nama Nuraini Della A.
Nilai 70
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 71,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 69.
Jumlah skor:
71 + 70 + 69 = 210 = 70
3 3
2) Sistematika
55
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 + 70 = 280 = 70
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 69, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
69 + 70 + 70 + 72 + 70 = 351= 70,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 67, mimik penuh ekspresif = 69, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
67 + 69 + 70 + 73 = 279 = 69,75
4 4
Skor Keseluruhan:
70 + 70 + 70,2 + 69,75 = 279,95 = 69,98 70
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.17
Nama Pratiwi Bambang S.
Nilai 67
56
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68,
penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67.
Jumlah skor:
68 + 69 + 67 = 204 = 68
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 67,
kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 66, dan untuk ketepatan ending
cerita = 68.
Jumlah skor:
67 + 68 + 66 + 68 = 269 = 67,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 67, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 66, struktur kalimat
tepat dan baku = 68, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan
= 67.
Jumlah skor:
67 + 66 + 68 + 66 + 67 = 364= 66,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 67, mimik penuh ekspresif = 62, percaya diri = 67, dan performa
penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
67 + 62 + 67 + 73 = 272 = 68
57
4 4
Skor Keseluruhan:
68 + 67,25 + 66,8 + 67,25 = 269,3 = 67,32 67
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.18
Nama Rida Masitoh
Nilai 78
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 77,
penampilan = 78, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74.
Jumlah skor:
77 + 78 + 74 = 229 = 76,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77,
kelengkapan topik = 77, kesesuaian naskah = 77, dan untuk ketepatan ending
cerita = 78.
Jumlah skor:
77 + 77 + 77 + 78 = 309 = 77,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 78, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat
tepat dan baku = 75, artikulasi dan intonasi tepat = 78, dan bergaya bahasa/kiasan
= 78.
Jumlah skor:
78 + 80 + 75 + 78 + 78 = 389 = 77,8
58
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 79, mimik penuh ekspresif = 78, percaya diri = 80, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
78 + 78 + 80 + 72 = 309 = 77,25
4 4
Skor Keseluruhan:
76,33 + 77,25 + 77,8 + 77,25 = 308,63 = 77,15 77
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.19
Nama Rini Wahyu
Nilai 68
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 67, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 66.
Jumlah skor:
70 + 67 + 66 = 203 = 67,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 68, dan untuk ketepatan ending
cerita = 69.
Jumlah skor:
70 + 68 + 68 + 69 = 275 = 68,75
59
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 65, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat
tepat dan baku = 67, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 67.
Jumlah skor:
65 + 71 + 67 + 70 + 67 = 340 = 68
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 64, mimik penuh ekspresif = 63, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 73 .
Jumlah skor:
64 + 63 + 70 + 73 = 270 = 67,5
4 4
Skor Keseluruhan:
67,66 + 68,75 + 68 + 67,25 = 271,66 = 67,91 68
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.20
Nama Rizka Dwi Kartika
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 71.
Jumlah skor:
70 + 70 + 71 = 211 = 70,33
60
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
71 + 72 + 70 + 70 = 283= 70,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat
tepat dan baku = 72, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
70 + 71 + 70 + 70 + 70 = 353 = 70,6
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 72, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 71, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
72 + 70 + 71 + 71 = 284 = 71
4 4
Skor Keseluruhan:
70,33 + 70,75 + 70,6 + 71 = 282,68 = 70,67 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.21
61
Nama Rizki Rahmalia
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 72,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
72 + 70 + 70 = 212 = 70,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
70 + 72 + 71 + 70 = 283 = 70,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat
tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
70 + 71 + 71 + 70 + 70 = 352 = 70,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 71, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
62
70 + 71 + 71 + 72 = 284 = 71
4 4
Skor Keseluruhan:
70,66 + 70,75 + 70,4 + 71 = 282,81 = 70,70 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.22
Nama Rusnia Wati
Nilai 70
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
70 + 69 + 70 = 209 = 69,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 + 70 = 280 = 70
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
63
71 + 70 + 70 + 70 + 70 = 351 = 70,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh
ekspresif = 70, percaya diri = 69, dan performa penampilan kelompok 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 69 + 70 = 279 = 69,75
4 4
Skor Keseluruhan:
69,66 + 70 + 70,2 + 69,75 = 279,61 = 69,90 70
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.23
Nama Sabrina Marissa
Nilai 67
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 69,
penampilan = 67, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
69 + 67 + 68 = 204 = 68
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 69,
kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 67, dan untuk ketepatan ending
cerita = 67.
Jumlah skor:
64
69 + 68 + 67 + 67 = 286 = 67,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 65, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 67, struktur kalimat
tepat dan baku = 65, artikulasi dan intonasi tepat = 67, dan bergaya bahasa/kiasan
= 66.
Jumlah skor:
65 + 67 + 65 + 67 + 66 = 330 = 66
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 67, mimik penuh
ekspresif = 66, percaya diri = 66, dan performa penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
67 + 66 + 66 + 73 = 272 = 68
4 4
Skor Keseluruhan:
68 + 67,75 + 66 + 68 = 269,75 = 67,43 67
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.24
Nama Serla Cahaya
Nilai 76
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 74,
penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74.
Jumlah skor:
65
74 + 74 + 74 = 222 = 74
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending
cerita = 74.
Jumlah skor:
77 + 72 + 72 + 74 = 295 = 73,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 80, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 80, dan bergaya bahasa/kiasan
= 76.
Jumlah skor:
80 + 80 + 76 + 80 + 76 = 392 = 78,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 77, mimik penuh ekspresif = 79, percaya diri = 77, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
77 + 79 + 77 + 72 = 305 = 76,25
4 4
Skor Keseluruhan:
74 + 73,75 + 78,4 + 76,25 = 302,4 = 75,6 76
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.25
66
Nama Serly Hayati
Nilai 76
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh =73,
penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 77.
Jumlah skor:
73 + 74 + 77 = 224 = 74,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 75,
kelengkapan topik = 81, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending
cerita = 72.
Jumlah skor:
75 + 81 + 72 + 72 = 300 = 75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 81, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku =77, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat =82, dan bergaya bahasa/kiasan
= 75.
Jumlah skor:
81 + 77 + 73 + 82 + 75 = 387 = 77,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 77, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri =74, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
67
77 + 80 + 74 + 72 = 303 = 75,75
4 4
Skor Keseluruhan:
74,33 + 75 + 77,4 + 75,75 = 302,48 = 75,62 76
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.26
Nama Shintah
Nilai 69
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68,
penampilan = 68, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
68 + 68 + 70 = 206 = 68,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 69,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
69 + 70 + 70 + 70 = 279 = 69,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 67, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 67.
Jumlah skor:
68
67 + 70 + 71 + 70 + 67 = 345 = 69
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 67, percaya diri = 68, dan performa
penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
68 + 67 + 68 + 73 = 276 = 69
4 4
Skor Keseluruhan:
68,66 + 69,75 + 69 + 69 = 276,41 = 69,10 69
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.27
Nama Sintia Putri
Nilai 68
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
70 + 69 + 68 = 207 = 69
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 67, kesesuaian naskah = 67, dan untuk ketepatan ending
cerita = 69.
Jumlah skor:
69
70 + 67 + 67 + 69 = 273 = 68,25
4 4
3) Bahasa
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 67, diksi tepat, khusus,
variatif, dan baku = 66, struktur kalimat tepat dan baku = 69, artikulasi dan
intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan = 67.
Jumlah skor:
67 + 66 + 69 + 66 + 67 = 335 = 67
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh
ekspresif = 66, percaya diri = 68, dan performa penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
68 + 66 + 68 + 73 = 275 = 68,75
4 4
Skor Keseluruhan:
69 + 68,25 + 67 + 68,75 = 273 = 68,25 68
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.28
Nama Siti Aisyah
Nilai 68
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 67,
penampilan = 67, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 69.
Jumlah skor:
67 + 67 + 69 = 203 = 67,66
3 3
2) Sistematika
70
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68,
kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 69, dan untuk ketepatan ending
cerita = 68.
Jumlah skor:
68 + 68 + 69 + 68 = 273 = 68,25
4 4
3) Bahasa
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 67, diksi tepat, khusus,
variatif, dan baku = 68, struktur kalimat tepat dan baku = 69, artikulasi dan
intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 68.
Jumlah skor:
67 + 68 + 69 + 70 + 68 = 342 = 68,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 66, mimik penuh
ekspresif = 67, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
66 + 67 + 70 + 73 = 276 = 69
4 4
Skor Keseluruhan:
67,66 + 68,25 + 68,4 + 69 = 273,31 = 68,32 68
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.29
Nama Tiara Chandika
Nilai 73
1) Isi
71
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 75.
Jumlah skor:
75 + 75 + 75 = 75 = 75
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 73.
Jumlah skor:
73 + 70 + 70 + 73 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 72, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
72 + 80 + 73 + 75 + 70 = 370 = 74
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh
ekspresif = 78, percaya diri = 75, dan performa penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
70 + 78 + 75 + 72 = 295 = 73,75
4 4
Skor Keseluruhan:
75 + 71,5 + 74 + 73,75 = 301,91= 75,47 75
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.30
72
Nama Tri Yuli Yanah
Nilai 70
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 = 210 = 70
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
71 + 70 + 70 + 70 = 281 = 70,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 72, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
72 + 71 + 70 + 70 + 70 = 352 = 70,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
70 + 72 + 70 + 73 = 285 = 71,25
73
4 4
Skor Keseluruhan:
70 + 70,25 + 70,4 + 71,25 = 281,9 = 70,47 70
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.31
Nama Wasis Priyanto
Nilai 65
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 67,
penampilan = 65, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
67 + 65 + 68 = 200 = 66,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 66,
kelengkapan topik = 65, kesesuaian naskah = 64, dan untuk ketepatan ending
cerita = 65.
Jumlah skor:
66 + 65 + 64 + 65 = 260 = 65
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 64, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 64, struktur kalimat
tepat dan baku = 65, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan
= 62.
Jumlah skor:
74
64 + 64 + 65 + 66 + 62 = 321 = 64,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 64, mimik penuh
ekspresif = 66, percaya diri = 62, dan performa penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
64 + 66+ 62 + 71 = 263 = 65,75
4 4
Skor Keseluruhan:
66,66 + 65 + 64,2 + 65,75 = 261,61 = 65,40 65
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.32
Nama Yuliani Dewi
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 71,
penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 72.
Jumlah skor:
71 + 75 + 72 = 218 = 72,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
73 + 70 + 70 + 70 = 283 = 70,75
4 4
3) Bahasa
75
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus,
variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan
intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 71.
Jumlah skor:
70 + 74 + 70 + 73 + 71 = 358 = 71,6
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
71 + 70 + 70 + 71 = 282 = 70,5
4 4
Skor Keseluruhan:
72,66 + 70,75 + 71,6 + 70,5 = 285,51 = 71,37 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.33
Nama Yunita Rosna Dewi
Nilai 70
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 73, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
70 + 73 + 70 = 213 = 71
3 3
2) Sistematika
76
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 71 + 70 = 281 = 70,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 67.
Jumlah skor:
70 + 70 + 71 + 70 + 67 = 348 = 69,6
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 69, percaya diri = 69, dan performa
penampilan kelompok 70.
Jumlah skor:
70 + 69 + 69 + 70 = 278 = 69,5
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 70,25 + 69,6 + 69,5 = 280,35 = 70,08 70
4 4
2. Deskripsi Hasil Postes
77
Adapun hasil postes yaitu nilai siswa jumlahnya rata-rata bertambah. Ini
menunjukkan adanya peningkatan. Apabila sebelum dilakukan tes dengan
menggunakan teknik permainan kartu watak siswa mendapatkan kesulitan seperti
menggerak-gerakan raut muka tau mimik, artikulasinya kurang jelas, pemilihan diksi
terkadang ada yang kurang tepat, intonasi masih banyak yang tidak beraturan, dan
dialog seperti masih mencari-cari. Namun, setelah dilaksanakan tes dengan
menggunakan teknik permainan kartu watak itu ada peningkatan dari kriteria cukup,
meningkat menjadi termasuk kriteria hampir baik. Mimik sudah lumayan dimengerti,
pemilihan diksi tepat, intonasi sudah teratur, dialog lancar, dan artikulasi sudah mulai
jelas.
Tabel 3
Nilai Hasil Postes
No. Nama Siswa Nilai
1 Ade Yoga saputra 72
2 Adil Witjaksono 77
3 Agi A. Winata 72
4 Agung Riadi 77
5 Aryo Mustakim 75
6 Ayi Hermawan 73
7 Basori 71
8 Dede Sulaeman 71
9 Dedy Supriyadi 78
10 Faisal Bahri 73
11 Faisal Massa Hendra 72
12 Imam Buchori 71
13 Junaedy 71
14 Muhammad Akbar Shoheh 73
15 Muhammad Andjas Dwi 80
16 Nuraini Della A. 75
78
17 Pratiwi Bambang S. 72
18 Rida Masitoh 80
19 Rini Wahyu 72
20 Rizka Dwi Kartika 74
21 Rizki Rahmalia 74
22 Rusnia Wati 75
23 Sabrina Marissa 72
24 Serla Cahaya 78
25 Serly Hayati 78
26 Shintah 72
27 Sintia Putri 72
28 Siti Aisyah 71
29 Tiara Chandika 75
30 Tri Yuli Yanah 73
31 Wasis Priyanto 71
32 Yuliani Dewi 75
33 Yunita Rosna Dewi 73
Kalkulasi nilai subjek no.1
Nama Ade Yoga Saputra
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
79
75 + 70 + 68 = 213 = 71
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
71 + 70 + 70 + 75 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
73 + 76 + 76 + 74 + 71 = 370 = 74
5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
68 + 67 + 72 + 74 = 281 = 70,25
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 71,5 + 74 + 70,25 = 286,75 = 71,68 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.2
80
Nama Adil Witjaksono
Nilai 77
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 73, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 86.
Jumlah skor:
70 + 80 + 84 = 234 = 78
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 75,
kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 75, dan untuk ketepatan ending
cerita = 80.
Jumlah skor:
75 + 73 + 75 + 80 = 303 = 75,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 87, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 83, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 76, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
87 + 83 + 76 + 76 + 74 = 396 = 79,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 80, mimik penuh ekspresif = 77, percaya diri = 79, dan performa
penampilan kelompok 69.
Jumlah skor:
81
80 + 77 + 79 + 69 = 305 = 76,25
4 4
Skor Keseluruhan:
78 + 75,75 + 79,2 + 76,25 = 309,2 = 77,3 77
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.3
Nama Agi A. Winata
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh =70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.71
Jumlah skor:
70 + 70 + 71 = 211 = 70,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 74.
Jumlah skor:
68 + 70 + 70 + 74 = 282 = 70,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 74, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan
= 76.
Jumlah skor:
82
73 + 70 + 74 + 75 + 76 = 368 = 73,6
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 65, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 74, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
65 + 72 + 78 + 76 = 291 = 72,75
4 4
Skor Keseluruhan:
70,33 + 70,5 + 73,6 + 72,75 = 287,18 = 71,79 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.4
Nama Agung Riadi
Nilai 77
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 80,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
80 + 70 + 70 = 213 = 71
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 76,
kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 71.
Jumlah skor:
83
76 + 73 + 70 + 71 = 290 = 72,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 78, struktur kalimat
tepat dan baku = 80, artikulasi dan intonasi tepat = 78, dan bergaya bahasa/kiasan
= 85.
Jumlah skor:
79 + 78 + 80 + 78 + 85 = 400 = 80
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 87, mimik penuh ekspresif = 88, percaya diri = 87, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
87 + 88 + 87 + 74 = 336 = 84
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 72,5 + 80 + 84 = 307,5 = 76,87 77
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.5
Nama Aryo Mustakim
Nilai 75
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78,
penampilan = 77, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 76.
Jumlah skor:
84
78 + 77 + 76 = 231 = 77
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72,
kelengkapan topik = 80, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending
cerita = 85.
Jumlah skor:
72 + 80 + 73 + 85 = 310 = 77,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
71 + 70 + 73 + 74 + 71 = 359 = 71,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 69, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
69 + 75 + 70 + 78 = 292 = 73
4 4
Skor Keseluruhan:
77 + 77,5 + 71,8 + 73 = 299,3 = 74,82 75
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.6
Nama Ayi Hermawan
85
Nilai 73
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 74,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67.
Jumlah skor:
74 + 70 + 67 = 211 = 70,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
71 + 72 + 71 + 70 = 284 = 71
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 77, struktur kalimat
tepat dan baku = 72, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan
= 75.
Jumlah skor:
71 + 77 + 72 + 73 + 75 = 370 = 74
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 75, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 78, dan performa
penampilan kelompok = 75.
Jumlah skor:
86
75 + 71 + 78 + 75 = 299 = 74,75
4 4
Skor Keseluruhan:
70,33 + 71 + 74 + 74,75 = 290,08 = 72,53 73
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.7
Nama Basori
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.75
Jumlah skor:
68 + 70 + 75 = 213 = 71
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 74, dan untuk ketepatan ending
cerita = 76.
Jumlah skor:
71 + 70 + 74 + 76 = 291 = 72,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 72, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 71, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
87
70 + 72 + 70 + 71 + 71 = 354 = 70,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 69, dan performa
penampilan kelompok 73.
Jumlah skor:
70 + 71 + 69 + 73 = 283 = 70,75
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 72,5 + 70,8 + 70,75 = 285,05 = 71,26 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.8
Nama Dede Sulaeman
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 75.
Jumlah skor:
75 + 70 + 75 = 215 = 71,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 65,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 71.
Jumlah skor:
88
65 + 70 + 70 + 71 = 276 = 69
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat
tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 71, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70
Jumlah skor:
70 + 76 + 71 + 71 + 70 = 358 = 71,6
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 69, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 71.
Jumlah skor:
69 + 72 + 70 + 71 = 282 = 70,5
4 4
Skor Keseluruhan:
71,66 + 69 + 71,6 + 70,5 = 282,82 = 70,70 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.9
Nama Dedy Supriyadi
Nilai 78
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 85,
penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 73.
Jumlah skor:
89
85 + 80 + 73 = 238 = 79,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 76, kesesuaian naskah = 74, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
73 + 76 + 74 + 75 = 298 = 74,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat
tepat dan baku = 79, artikulasi dan intonasi tepat = 87, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
79 + 80 + 79 + 87 + 74 = 399 = 79,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 78, mimik penuh ekspresif = 86, percaya diri = 76, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
78 + 86 + 76 + 74 = 314 = 78,5
4 4
Skor Keseluruhan:
79,33 + 74,5 + 79,8 + 78,5 = 312,13 = 78,03 78
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.10
90
Nama Faisal Bahri
Nilai 73
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 71, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
75 + 71 + 70 = 216 = 72
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72,
kelengkapan topik = 74, kesesuaian naskah = 77, dan untuk ketepatan ending
cerita = 74.
Jumlah skor:
72 + 74 + 77 + 74 = 297 = 74,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 69, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 77, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
69 + 77 + 70 + 74 + 71 = 361 = 72,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 78, percaya diri = 74, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
91
70 + 78 + 74 + 74 = 296 = 74
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 74,5 + 72,2 + 74 = 291,7 = 72,92 73
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.11
Nama Faisal Massa Hendra
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
75 + 70 + 70 = 215 = 71,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 73.
Jumlah skor:
70 + 73 + 70 + 73 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 68, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
92
68 + 74 + 70 + 73 + 71 = 356 = 71,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 71, dan performa
penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
68 + 70 + 71 + 78 = 287 = 71,75
4 4
Skor Keseluruhan:
71,66 + 71,5 + 71,2 + 71,75 = 286,11 = 71,52 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.12
Nama Imam Buchori
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
75 + 70 + 68 = 213 = 71
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
93
71 + 70 + 70 + 75 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 + 71 + 70 = 351 = 70,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
68 + 72 + 70 + 74 = 284 = 71
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 71,5 + 70,2 + 71 = 283,7 = 70,92 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.13
Nama Junaedy
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 74,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
94
74 + 70 + 70 = 214 = 71,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending
cerita = 71.
Jumlah skor:
70 + 70 + 72 + 71 = 283 = 70,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan
= 69.
Jumlah skor:
71 + 74 + 70 + 70 + 69 = 354 = 70,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
71 + 71 + 70 + 72 = 284 = 71
4 4
Skor Keseluruhan:
71,33 + 70,75 + 70,8 + 71 = 283,88 = 70,97 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.14
95
Nama Muhammad Akbar Shoheh
Nilai 73
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
75 + 70 + 70 = 215 = 71,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 74.
Jumlah skor:
73 + 70 + 70 + 74 = 287 = 71,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
73 + 76 + 76 + 74 + 71 = 370 = 74
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 73, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 74, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
73 + 75 + 74 + 74 = 296 = 74
96
4 4
Skor Keseluruhan:
71,66 + 71,75 + 74 + 74 = 291,41 = 72,85 73
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.15
Nama Muhammad Andjas Dwi
Nilai 80
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 84,
penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74.
Jumlah skor:
84 + 80 + 74 = 238 = 79,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72,
kelengkapan topik = 74, kesesuaian naskah = 76, dan untuk ketepatan ending
cerita = 80.
Jumlah skor:
72 + 74 + 76 + 80 = 302 = 75,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 83, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 85, struktur kalimat
tepat dan baku = 80, artikulasi dan intonasi tepat = 83, dan bergaya bahasa/kiasan
= 76.
Jumlah skor:
97
83 + 85 + 80 + 83 + 76 = 407 = 81,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 84, mimik penuh ekspresif = 85, percaya diri = 84, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
84 + 85 + 84 + 76 = 329 = 82,25
4 4
Skor Keseluruhan:
79,33 + 75,5 + 81,4 + 82,25 = 318,48 = 79,62 80
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.16
Nama Nuraini Della A.
Nilai 75
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
78 + 70 + 70 = 218 = 72,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 78,
kelengkapan topik = 75, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
78 + 75 + 73 + 75 = 301 = 75,25
4 4
3) Bahasa
98
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 82, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
73 + 80 + 76 + 82 + 74 = 385= 77
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 84, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
70 + 84 + 70 + 76 = 300 = 75
4 4
Skor Keseluruhan:
72,66 + 75,25 + 77 + 75 = 299,91 = 74,97 75
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.17
Nama Pratiwi Bambang S.
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 72,
penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
72 + 74 + 70 = 216 = 72
3 3
2) Sistematika
99
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 74.
Jumlah skor:
72 + 70 + 70 + 74 = 286 = 71,5
3 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
73 + 74 + 73 + 74 + 70 = 364= 72,8
4 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
70 + 75 + 70 + 74 = 289 = 72,25
4 4
Skor Keseluruhan:
72 + 71,5 + 72,8 + 72,25 = 288,55 = 72,13 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.18
Nama Rida Masitoh
Nilai 80
1) Isi
100
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 83,
penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 78.
Jumlah skor:
83 + 80 + 78 = 241 = 80,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 79,
kelengkapan topik = 78, kesesuaian naskah = 79, dan untuk ketepatan ending
cerita = 80.
Jumlah skor:
79 + 78 + 79 + 80 = 316 = 79
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 83, struktur kalimat
tepat dan baku = 77, artikulasi dan intonasi tepat = 81, dan bergaya bahasa/kiasan
= 80.
Jumlah skor:
79 + 83 + 77 + 81 + 80 = 400 = 80
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 80, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri = 83, dan performa
penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
80 + 80 + 83 + 78 = 321 = 80,25
4 4
Skor Keseluruhan:
101
80,33 + 79 + 80 + 80,25 = 319,28 = 79,89 80
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.19
Nama Rini Wahyu
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 73,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 69.
Jumlah skor:
73 + 70 + 69 = 212 = 70,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 72.
Jumlah skor:
74 + 70 + 70 + 72 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 68.
Jumlah skor:
70 + 74 + 70 + 74 + 68 = 370 = 71,2
5 5
4) Etika dan Ekspresi
102
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 74, percaya diri = 80, dan performa
penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
71 + 74 + 80 + 78 = 303 = 75,75
4 4
Skor Keseluruhan:
70,66 + 71,5 + 71,2 + 75,25 = 288,61 = 72,15 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.20
Nama Rizka Dwi Kartika
Nilai 74
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 73,
penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 71.
Jumlah skor:
73 + 74 + 71 = 218 = 72,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 74, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
73 + 74 + 72 + 75 = 294= 73,5
4 4
3) Bahasa
103
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
74 + 76 + 70 + 75 + 74 = 369 = 73,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 74, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 74, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
74 + 75 + 74 + 76 = 299 = 74,75
4 4
Skor Keseluruhan:
72,66 + 73,5 + 73,8 + 74,75 = 294,71 = 73,67 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.21
Nama Rizki Rahmalia
Nilai 74
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 76,
penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
76 + 74 + 70 = 220 = 73,33
3 3
104
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 74, dan untuk ketepatan ending
cerita = 73.
Jumlah skor:
73 + 73 + 74 + 73 = 293 = 73,25
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
73 + 76 + 76 + 74 + 71 = 370 = 74
5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 73, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 73, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
73 + 75 + 73 + 76 = 297 = 74,25
4 4
Skor Keseluruhan:
73,33 + 73,25 + 74 + 74,25 = 294,83 = 73,70 74
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.22
Nama Rusnia Wati
Nilai 75
105
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 76, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
75 + 76 + 70 = 221 = 73,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 80, dan untuk ketepatan ending
cerita = 76.
Jumlah skor:
71 + 72 + 80 + 76 = 299 = 74,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 76, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
74 + 76 + 76 + 76 + 70 = 372 = 74,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 75, mimik penuh
ekspresif = 77, percaya diri = 78, dan performa penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
75 + 77 + 78 + 78 = 308 = 77
4 4
106
Skor Keseluruhan:
73,66 + 74,75 + 74,4 + 77 = 299,81 = 74,95 75
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.23
Nama Sabrina Marissa
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 73.
Jumlah skor:
70 + 70 + 73 = 213 = 71
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 74.
Jumlah skor:
72 + 70 + 70 + 74 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 75, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan
= 74.
Jumlah skor:
70 + 74 + 75 + 75 + 74 = 368 = 73,6
5 5
107
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh
ekspresif = 70, percaya diri = 76, dan performa penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
70 + 70 + 76 + 74 = 290 = 72,5
4 4
Skor Keseluruhan:
71 + 71,5 + 73,6 + 72,5 = 288,6 = 72,15 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.24
Nama Serla Cahaya
Nilai 78
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78,
penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 78.
Jumlah skor:
78 + 80 + 78 = 236 = 78,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
77 + 72 + 71 + 75 = 295 = 73,75
4 4
108
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 83, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 85, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 85, dan bergaya bahasa/kiasan
= 75.
Jumlah skor:
83 + 80 + 76 + 85 + 75 = 399 = 79,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 76, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri = 82, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
76 + 80 + 82 + 76 = 314 = 78,5
4 4
Skor Keseluruhan:
78,66 + 73,75 + 79,8 + 78,5 = 310,71 = 77,67 78
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.25
Nama Serly Hayati
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh =72,
penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 78.
Jumlah skor:
72 + 80 + 78 = 236 = 78,66
3 3
109
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77,
kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
77 + 72 + 71 + 75 = 295 = 73,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 83, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku =80, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat =85, dan bergaya bahasa/kiasan
= 75.
Jumlah skor:
83 + 80 + 76 + 85 + 75 = 399 = 79,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 85, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri =75, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
76 + 80 + 82 + 76 = 314 = 78,5
4 4
Skor Keseluruhan:
78,66 + 73,75 + 79,8 + 78,5 = 310,71 = 77,67 78
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.26
Nama Shintah
Nilai 72
110
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 = 210 = 70
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 75, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending
cerita = 73.
Jumlah skor:
70 + 75 + 72 + 73 = 290 = 72,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 69, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
69 + 74 + 76 + 74 + 71 = 364 = 72,8
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
70 + 72 + 70 + 74 = 286 = 71,5
4 4
111
Skor Keseluruhan:
70 + 71,25 + 72,8 + 71,5 = 286,75 = 71,68 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.27
Nama Sintia Putri
Nilai 72
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 73,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74.
Jumlah skor:
73 + 70 + 74 = 217 = 72,33
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74,
kelengkapan topik = 71, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 71.
Jumlah skor:
74 + 71 + 70 + 71 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 72, diksi tepat, khusus,
variatif, dan baku = 72, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan
intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71.
Jumlah skor:
72 + 72 + 70 + 74 + 71 = 359 = 71,8
4 5
112
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh
ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 + 76 = 286 = 71,5
4 4
Skor Keseluruhan:
72,33 + 72,5 + 71,5 + 71,5 = 287,83 = 71,95 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.28
Nama Siti Aisyah
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 72.
Jumlah skor:
70 + 70 + 72 = 212 = 70,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70,
kelengkapan topik = 69, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 70.
Jumlah skor:
70 + 69 + 70 + 70 = 279 = 69,75
4 4
113
3) Bahasa
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus,
variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan
intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 + 72 + 70 = 352 = 70,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh
ekspresif = 70, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
70 + 70 + 74 + 78 = 292 = 73
4 4
Skor Keseluruhan:
70,66 + 69,75 + 70,4 + 73 = 283,81 = 70,95 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.29
Nama Tiara Chandika
Nilai 75
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 76,
penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 76.
Jumlah skor:
76 + 75 + 76 = 227 = 75,66
3 3
114
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 75,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending
cerita = 75.
Jumlah skor:
75 + 70 + 70 + 75 = 290 = 72,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 84, struktur kalimat
tepat dan baku = 74, artikulasi dan intonasi tepat = 78, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
74 + 84 + 74 + 78 + 70 = 380 = 76
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 72, mimik penuh
ekspresif = 81, percaya diri = 80, dan performa penampilan kelompok 78.
Jumlah skor:
72 + 81 + 80 + 78 = 311 = 77,75
4 4
Skor Keseluruhan:
75,66 + 72,5 + 76 + 77,75 = 301,91= 75,47 75
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.30
Nama Tri Yuli Yanah
Nilai 73
115
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 73, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
75 + 73 + 70 = 218 = 72,66
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending
cerita = 71.
Jumlah skor:
74 + 70 + 71 + 71 = 286 = 71,5
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
73 + 74 + 70 + 74 + 71 = 362 = 72,4
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 74, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 73, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
74 + 75 + 73 + 74 = 296 = 74
4 4
116
Skor Keseluruhan:
72,66 + 71,5 + 72,4 + 74 = 290,56 = 72,64 73
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.31
Nama Wasis Priyanto
Nilai 71
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor:
70 + 70 + 70 = 210 = 70
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending
cerita = 72.
Jumlah skor:
73 + 70 + 73 + 72 = 288 = 72
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 68, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 72, struktur kalimat
tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan
= 71.
Jumlah skor:
68 + 72 + 71 + 72 + 71 = 354 = 70,8
5 5
117
4) Etika dan Ekspresi
Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh
ekspresif = 70, percaya diri = 68, dan performa penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
68 + 70+ 68 + 74 = 280 = 70
4 4
Skor Keseluruhan:
70 + 72 + 70,8 + 70 = 282,8 = 70,7 71
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.32
Nama Yuliani Dewi
Nilai 75
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75,
penampilan = 78, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 75.
Jumlah skor:
75 + 78 + 75 = 228 = 76
3 3
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 78,
kelengkapan topik = 80, kesesuaian naskah = 80, dan untuk ketepatan ending
cerita = 73.
Jumlah skor:
78 + 80 + 80 + 73 = 311 = 77,75
4 4
118
3) Bahasa
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus,
variatif, dan baku = 75, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan
intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 71.
Jumlah skor:
70 + 75 + 71 + 73 + 71 = 360 = 72
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 74, dan performa
penampilan kelompok 74.
Jumlah skor:
71 + 75 + 74 + 74 = 294 = 73,5
4 4
Skor Keseluruhan:
76 + 77,5 + 72 + 72,25 = 286,75 = 71,68 72
4 4
Kalkulasi nilai subjek no.33
Nama Yunita Rosna Dewi
Nilai 73
1) Isi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70,
penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 73.
Jumlah skor:
70 + 75 + 73 = 218 = 72,66
3 3
119
2) Sistematika
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72,
kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending
cerita = 76.
Jumlah skor:
72 + 70 + 73 + 76 = 291 = 72,75
4 4
3) Bahasa
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan
komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat
tepat dan baku = 74, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan
= 70.
Jumlah skor:
73 + 74 + 74 + 74 + 70 = 365 = 73
5 5
4) Etika dan Ekspresi
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan
teratur = 74, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa
penampilan kelompok 76.
Jumlah skor:
74 + 72 + 70 + 76 = 292 = 73
4 4
Skor Keseluruhan:
72,66 + 72,75 + 73 + 73 = 291,41 = 72,85 73
4 4
120
C. Perbandingan Nilai Prates dan Postes
Sebelum dilakukan tes nilai hasilnya lebih sedikit jumlahnya dibandingkan
dengan setelah dilakukan tes. Hasil postes menunjukkan adanya peningkatan pada
hasil nilai siswa. Karena itu, perlakuan pembelajaran melakonkan drama dengan
menggunakan teknik permainan kartu watak dapat meningkatkan kemampuan siswa.
D. Pengolahan Data
Tabel 4
Data hasil prates dan postes kelas X Jurusan Pemasaran SMK Nusantara
No. Pretes (X) Postes (Y) B = Y – X B²
1. 63 72 9 81
2. 70 77 7 49
3. 67 72 5 25
4. 74 77 3 9
5. 72 75 3 9
6. 73 73 0 0
7. 63 71 8 64
8. 62 71 9 81
9. 74 78 4 16
10. 64 73 7 49
11. 63 72 9 81
12. 66 71 5 25
13. 66 71 5 25
14. 70 73 3 9
15. 78 80 2 4
16. 70 75 5 25
17. 67 72 5 25
18. 78 80 2 4
19. 68 72 4 16
20. 71 74 3 9
121
21. 71 74 3 9
22. 70 75 5 25
23. 67 72 5 25
24. 76 78 2 4
25. 76 78 2 4
26. 69 72 3 9
27. 68 72 4 16
28. 68 71 3 9
29. 73 75 2 4
30. 70 73 3 9
31. 65 71 6 36
32. 71 75 4 16
33. 70 73 3 9
143 781
a. Menentukan hipotesis
Ho : Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak
sama dengan rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan
kartu watak.
H1 : Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak
lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik
permainan kartu watak.
b. Mencari statistik hitung
t hit. = B : db = n-1
SB / √n
B = ∑ B = 143 = 4,3
n 33
SB² = n ∑ B – (∑B)²
n (n-1)
122
= 33 (781) – (143)²
33 (32)
= 25773 – 20449
1056
= 5324
1056
= 5,041
= √5,041
= 2,24
T hit. = 4,3
2,24 / √33
= 4,3
2,24 / 5,74
= 4,3
0,39
= 11,02
c. Mencari statistik tabel
1. = 5%
2. db = n-1 = 33-1 = 32
t (0,05; 32) = 2,04
d. Membandingkan statistik hitung vs statistik tabel
t hit. lebih besar t tab. H0 ditolak H1 diterima
(11,02) (2,04)
e. Kesimpulan
Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak lebih
tinggi dari rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan kartu
watak.
123
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari mulai proses
pembelajaran, pengolahan, dan penganalisisan serta menjawab hipotesis yang penulis
lakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan melakonkan drama peserta didik sebelum menggunakan teknik
permainan kartu watak rata-rata skor umum yang didapatkan kecil. Hal ini
terbukti dari jumlah skor yang sudah dikalkulasikan.
2. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan
rata-rata hasil tes tersebut. Hal ini membuktikan bahwa adanya pembelajaran
keterampilan melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan
kartu watak itu berhasil. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan melakonkan
drama pada peserta didik.
3. Penggunaan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran melakonkan
drama di kelas X Jurusan Pemasaran Legoso – Ciputat Tangerang dapat
meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan. Hal itu terlihat dari hasil
sebelum dan sesudah perlakuan pembelajaran ada peningkatan yang cukup
signifikan.
4. Adanya daya tarik dan meningkatnya minat siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini terjadi karena siswa dilibatkan langsung dari mulai
perencanaan, praktik, hingga evaluasi.
B.Saran
Saran-saran tersebut berkaitan dengan guru, siswa, dan para peneliti sejenis
maupun pengembangan dari penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Guru seharusnya memberikan perhatian yang lebih karena keterampilan
melakonkan drama merupakan kererampilan berbahasa yang akan berguna
untuk mereka dan menambah wawasan.
124
2. Guru bahasa Indonesia diharapkan dapat menerapkan berbagai teknik,
metode, atau pendekatan dalam pembelajaran melakonkan drama, agar
tercipta suasana belajar mengajar yang menarik dan efektif.
3. Siswa seharusnya dapat meningkatkan kemampuan melakonkan drama karena
akan bermanfaat pada pembelajaran yang lain yang membutuhkan peraga
dalam bermain peran.
4. Bagi peneliti sejenis atau mengembangkan dari hasil penelitian ini diharapkan
fokus terhadap masalah keterampilan berbicara yang berupa melakonkan
drama dengan menggunakan teknik lainnya agar hasil yang beragam ini dapat
menjadi sebuah sumbangan bagi terciptanya proses pembelajaran serta hasil
yang lebih baik.
125
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2005.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008.
Dim, Herry. Badingkut: di antara Tiga Jalan Teater. Jakarta: Direktorat Seni
Pertunjukan, Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Kemenbudpar RI. 2011.
Egan, Kieran. Pengajaran yang Imajinatif. Jakarta: PT Indeks. 2009.
Faisal, Sanapiah. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
1982.
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching. 2006.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2006.
Http://id.wikipedia.org/wiki/kartu, diakses Jumat, 19 April 2012 pukul: 17.28 WIB
Hubenka, Lloyd J. dan Garcia Reloy. The Design of Drama: An Introduction. New
York: David Mckay Company, Inc. 1973.
Iskandarwassid dan Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2008.
Kiernan, Pauline. Shakespeare`s Theory of Drama. Inggris: Cambridge. 1996.
126
Maley, Alan. Drama. Hong Kong: Oxford University Press. 1988.
Ndraha, Taliziduhu. Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Jakarta: Bina Aksara. 1987.
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum
Teaching. 2005.
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. 2005.
Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.
Rahmanto B., Metode Pengajaran Sastra: Pegangan Guru Pengajar Sastra.
Yogyakarta: Kanisius. 1992.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Rosidi, Ajip. Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir. Jakarta: CV Haji Masagung.
1988.
Rooijakker, Ad. Mengajar dengan Sukses: Petunjuk untuk Merencanakan dan
Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. 1993.
Sadiman, Arief S., (dkk). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali. 1986.
127
Sekarningsih, Frahma dan Rohayani Heny. Pendidikan Seni Tari dan Drama.
Bandung: UPI Press. 2006.
Semi, M. Atar. Anatomi Sastra. Yogyakarta: Angkasa Raya. 1983.
Subana M dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia. 1992.
Sugiyar, dkk. Perencanaan Pembelajaran Edisi Pertama. Learning Assistance
Program for Islamic Schools. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2009.
Sumardjo, Jakob dan K.M. Saini. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. 1986.
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. 1979.
Tirtawirya, Putu Arya. Apresiasi Puisi dan Prosa. Flores: Nusa Indah. 1983.
Tjokroatmojo, dkk. Pendidikan Seni Drama (suatu pengantar). Surabaya: Usaha
Nasional. 1985.
Yousda, Ine I. Amirman. Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
1993.
Zoest, Aart Van. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa. 1991.
DAFTAR UJI REFERENSI
No. Daftar ReferensiHalaman
dalamSkripsi
HalamandalamBuku
ParafPembimbing
Bungin, M. Burhan. Metodologi PenelitianKuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, danKebijakan Publik Serta llmu-ilmu SosialLainnya. Jakarta: Kencana. 2005.
26 50
2. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus BesarBahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarla:Gramedia Pustaka Utama. 2008.
16,20,21,26,27,27,
29,29,
328,628,1558,1094,1217, 502,976,540,
J. Dim, Herry. Badingkut: di antara Tiga JalanTeater. Jakarta: Direktorat Seni Pertunjukan,Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film,Kemenbudpar RI. 2011.
l8 41-42
4. Egan, Kieran. Pengajaran yang Imajinatif.Jakarta: PT Indeks. 2009.
9 X
A+5. Faisal, Sanapiah. Metodologi Penelitian
Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional. 1982.
25 t2l
6. Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan.Ciputat: Quantum Teaching. 2006.
26 6t-68 ,%_7. Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:
PT BumiAksara. 2006.
9-r 0 n24
8. Http://id.wikipedia.org/wiki/kartu, diaksesJumat, l9 April 2012 pukul: 17.28 WIB
20-21 qa9. Hubenka, Lloyd J. dan Garcia Reloy. The
Design of Drama: An Introduclior. New York:David Mckay Company, Lnc.1973.
2t 8
10. Iskandarwassid dan Sunendar Dadang. StrategiPembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2008.
2, 19, dan20
239-241,dan 66
ll Kiernan, Pauline. Shakespeare's Theory ofDrama. Inggris: Cambridge . 1996.
22 2
t2. Maley, Alan. Drama. Hong Kong: Oxlord
University Press. 1988.
l0 /v13. Ndraha, Taliziduhu. Disain Riset dan Teknik
Penyusunan Karya Tulis llmiai. Jakarta: BinaAksara. 1987.
25 39
14. Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional &Implementasi Kurikulum. Jakarta: QuantumTeaching.2005.
l0 56
t5. Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Cadjah Mada University Press.200s.
l5 I16
16. Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa TeoriSastra, Metode Kritik, dan Penerapannya.Yogyakarta: Pustaka P elajar. 2007 .
t2 141
17. Rahmanto B., Metode Pengajaran Sastra:Pegongan Guru Pengajar Sastra. Yogyakarta:Kanisius. 1992.
9 19
18. Riyanto, Yatim. Paradigma BaruPembelajaran: Sebagai Referensi bagiGuru/Pendidik dalam ImplementasiPembelajaran yang Efektf dan Berkualitas.lakafia: Kencana.
8 6 dan 132-133
r9. Rosidi, Aj ip. Kapankah KesusasteraanIndonesia Lahir. Jakarta: CV Haji Masagung.1988.
l2 96 dan 157
20. Rooijakker, Ad. Mengajar dengan Sulcses:Petunjuk untuk Merencanakan danMenyampaikan Pengajaran Jakarta: PTGrasindo. 1993.
9 t40
21. Sadiman, Arief S., (dkk). Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan danpemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali. 1986.
9 t4
22. Sekarningsih, Frahma dan Rohayani HenyPendidikan Seni Tari dan Drama. BandungUPI Press.2006.
l8 t28
v
23. Semi, M. Alar. Anatomi Sastra. Yogyakarta:Angkasa Raya. I983.
ll ls6 qo-24. Subana M dan Sunarti. Strategi Belajar
Mengajor Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka
Setia. 1992.
19,23 20.265
25. Sugiyar, dkk. Perencanaan Pembelajaran EdisiPertama. Learning Assistance Program forIslamic Schools. Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah. 2009.
39 1
26. Sumardjo, Jakob dan K.M. Saini. ApresiasiKesusastraan. Jakarta: Gramedia. I 986.
t2 31, 32 dan162
,(b27. Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa. 1979.
4
28. Tirtawirya, Putu Arya. Apresiasi Puisi danProsa. Flores: Nusa Indah. 1983.
22 78 /M29. ljokroatmojo, dkk. Pendidikan Seni Drama
(suatu pengantar). Surabaya: Usaha Nasional.r 985.
22 94
30. Yousda, Ine l. Amirman. Penelitian danStatistik Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara.1993.
21 46-47 (M31. Zoest, Aart Van. Fiksi dan Nonfiksi dalam
Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa. 1991.
ll 5 dan 157 /kJakarla, 5 Juni2012
Pembimbing
Ahmad Bakltiar, M.HumNIP I 97 601 182009 121002
porm kar+u [,,rJaur
Pw,i '
ProferiM,
l"ffia-.'&.w;.h..l&{:y,sa i
IUEXE B I
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H Juanda No 95 Ciputat 15412 lndon$ia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : '1 Maret 2010
Nomor : Un.0 l/F. l/I(M .01 3 I 5.#.9./2Ol ILamp. : -Hal : Birnbingan Skripsi
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Tembusan;L Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Indah Parasanti
I 070 1 3000688
Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
VIII (delapan)
Pembelajaran Drama dengan Penggunaan Telcnik Permainan
lakarta,24 Mei 2011
Kepada Yth.
Ahmad Bahtiar, M.Hum.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Ass alamu' alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II(rnateri/teknis) penulisan skipsi mahasiswa:
Kartu Watak pada Siswa Kelas X Jurusan Pemasaran di SMK Nusantara Legoso-Ciputat
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusanyang bersangkutan padatanggal 19 Mei 2011,abstraksi/oztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembirnbing menghubungiJurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih,
Was s al omu' alaikum wr. w b.
Indonesia
M.Pd
a[asa dan
DEPUIN,FITK
Nomor Un 01lF.1 lKM.01 31668.0.1 2AltLamp. : Outline/PropcsalHal : Permohonan lzin Penelitian
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Kajur Pendidikan Bahasa' dan Sastra lndonesia ,4
Jakarta, 27 Septemb er 2011
Kepada Yth.Kepala SekolahSMK Nusantara Legoso-CipuiatdiTempat
Assal am u' a I a i ku m wr.urb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : lndah Parasanti
NIM : 107013000688
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Semester : lX (sembilan)
Judul skripsi :"Pembelajaran Drama dengan penggunaan Teknik
Permainan Kartu watak pada siswa Kelas x JurusanPemasaran SMK Nusantara di Legoso _ Ciputat,,.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan nrengadakan- penelitian (risetj diinstansilsekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami ntohon Saudara dapat merrgizinkan mahaslswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kamiucapkan terima kasih.
Was sal am u' a I ai ku m wr.wb.
a.n. Dekan
.. :
r. ii.t, ,
Dra.NIP:
Mahmud1964021
7A.199703 2 001
:PARTEMEN AGAMA I.IJAKARTA ] -^_-.K I FoRM (FR)
I
.\. Juanda Na 95 Ciputat lS4tZ tndanesia I I
lzlill PEtI
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082Tgl Terbit : 5 Maret 2Oi0No. Revisi: : 00Hal 1/1
ELITIAN
. $\ENENGAH -)4Na SEKOLAH MANEruGAH KEJURUAN(sMK I\USANTARA r)
STATUS : TERAKREDITASI AKELOMP0K ; PARlwlsATA, titANAJEMEN BrsNts & TEKNTK INFORMAT|KA
PROGRAM KEAHLIAN : AKOMODASI PERHOTELAN, USAHA PERJALANAN WISATA, TATA BoGAPEMASARAN, AKUNTANSI, TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN, REKAYASA PERANGKAT LUNAK & MULTIMEDIA
'LAMAT:Jl.TarumanegaraDalamNo, lCiputat-Tangerang15419,Telp.021 -74701222,Fax.021 -147 10S2i
SURAT KETERANGAN RISETNomor : 8?4 / SMK -Ni KS / X / Z01t
1'ang bertanda tanganCiputat Kota Tangerang
NamaTempat, Tgl Lahi;NIMFakultasJurusant-Iniversitas
Indah ParasantiKuningan, 07 Mei 1989I 0701 3000688Ilnru Tnrbiyah Dan KeguruanPendidikan Bahasa Dan Sastra IndonesiaUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dibawah ini Kepala sekolah Menengah Kejurt,an (sMK) Nusantara_Selatarr meneralgkac bahwa :
Nama tersebut benar telah melaksanalian risey penelitian yaitu pad,a tanggal 24 sld 29 Oktober2Al1 di SMK Nusantara I Ciputat Tangerang Selatan - Banten-
Demikian Siual Ketermgan ini kami berikan. agar clapat dipergunakau sebagaimana mestinya.