PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

  • Upload
    ainisu

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    1/18

    PEMBELAJARAN COOPERATIVE

    LEARNING

    D

    I

    S

    U

    S

    U

    N

    OLEH

    MUHAMMAD GUNTUR

    NPM : 8146172044

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    2/18

    A. Teo!"Teo! #e$%&'&$( Mo%e) Pe*+e),-,,$ oo#e,/! Le,$!$(

    Model pembelajaran konvensional atau pembelajaran langsung

    mempunyai sandaran teori psikologi behavioristik dan teori pembelajaran sosial,

    sedangkan model pembelajaran kooperatif memiliki basis pada teori psikologi

    kognitif dan teori pembelajaran sosial (Arends, 1997). okus pembelajaran

    kooperatif tidak saja tertumpu pada apa yang dilakukan peserta didik tetapi juga

    pada apa yang dipikirkan peserta didik selama aktivitas belajar berlangsung.

    !nformasi yang ada pada kurikulum tidak ditransfer begitu saja oleh guru kepada

    peserta didik, tetapi peserta didik difasilitasi dan dimotivasi untuk berinteraksi

    dengan peserta didik lain dalam kelompok, dengan guru dan dengan bahan ajar

    se"ara optimal agar ia mampu mengkonstruksi pengetahuannya

    sendiri. #ari uraian di atas nampak bah$a guru bukanlah sebagai pusat

    pembelajaran, sumber utama pembelajaran, serta pentransfer pengetahuan

    sebagaimana terjadi pada pembelajaran konvensional. %usat pembelajaran telah

    bergeser dari guru ke peserta didik. #alam model pembelajaran kooperatif, guru

    berperan sebagai fasilitator, penyedia sumber belajar bagi peserta didik,

    pembimbing peserta didik dalam belajar & kelompok, pemberi motivasi peserta

    didik dalam meme"ahkan masalah, dan sebagai pelatih peserta didik agar

    memiliki ketrampilan kooperatif.

    'eori yang menjadi pendukung model pembelajaran kooperatif ini adalah

    1)'eori %sikologi ognitif*onstruktivistik (%iaget dan +ygotsky).

    ) 'eori %sikologi -osial (#e$ey, 'helan, Allport, dan e$in).

    1. 'eori %sikologi ognitif *onstruktivistik

    /ean %iaget dan ev +ygotsky merupakan dua ahli psikologi kognitif

    yang besar sumbangannya dalam mendukung pengembangan pembelajaran

    kooperatif (http00.users.muohio.edu0shermanl$0$olf"hapter*draft2*3.html).

    -umbangan pemikiran dan penelitian dari kedua ahli tersebut serta kaitannya

    dengan model pembelajaran kooperatif dijelaskan dalam uraian berikut.

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    3/18

    ,. Teo! P!,(e/

    %iaget (dalam -lavin, 444) memandang bah$a setiap anak memiliki rasa

    ingin tahu ba$aan yang mendorongnya untuk berinteraksi dengan

    lingkungannya. 5aik lingkungan fisik maupun sosialnya. %iaget meyakini bah$a

    pengalaman se"ara fisik dan pemanipulasian lingkungan akan mengembangkan

    kemampuannya. !a juga memper"ayai bah$a interaksi sosial dengan teman

    sebaya, khususnya dalam mengemukakan ide dan berdiskusi akan membantunya

    memperjelas hasil pemikirannya dan menjadikan hasil pemikirannya lebih logis.

    (-lavin, 444). Melalui pertukaran ide dengan teman lain, seorang anak yang

    sebelumnya memiliki pemikiran subyektif terhadap sesuatu yang diamati akan

    merubah pemikirannya menjadi obyektif Aktivitas berpikir anak seperti itu

    terorganisasi dalam suatu struktur kognitif (mental) yang disebut dengan

    6s"heme6 atau pola berpikir (patterns of behavior or thinking). 5erkaitan dengan

    pandangan %iaget dalam hal pembelajaran, #u"k$orth (-lavin, 1993)

    mengemukakan bah$a pedagogi yang balk harus melibatkan anak pada situasi di

    mana anak mandiri melakukan per"obaan, dalarn arti anak men"oba segala

    sesuatu untuk melihat apa yang terjadi, memanipulasi tanda tanda,

    memanipulasi simbol, mengajukan pertanyaan dan menemukan sendiri

    ja$abannya, men"o"okkan apa yang la temukan dan membandingkan temuannya

    dengan anak lain.

    +. Teo! V(o/'

    ev -emionovi"h +ygotsky, seorang ahli psikologi 8usia memiliki

    kesamaan dengan %iaget (ahli psikologi dan biologi dari -$iterland) dalam

    memandang perkembangan kognitif anak +ygotsky memandang bah$a akuisisi

    6system isyarat6 (sign system) terjadi dalam sekuen tahapan yang invarian untuk

    setiap anak sebagaimana disampaikan oleh %iaget. :amun, +ygotsky berbeda

    dalam memandang 6pemi"u6 perkembangan kognitif anak. !a meyakini bah$a

    perkembangan kognitif anak terkait sangat kuat dengan masukan dari orang lain.

    +ygotsky mendasarkan karyanya pada dua ide utama. %ertama, perkembangan

    intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari konteks pengalaman historis

    dan budaya anak. edua, perkembangan bergantung pada sistem*sistem isyarat

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    4/18

    (sign system) di mana ia tumbuh. -istem isyarat menga"u kepada simbol*simbol

    yang di"iptakan oleh budaya untuk membantu orang bertikir, berkomunikasi dan

    meme"ahkan masalah. 'eori +ygotsky di atas mempunyai dua implikasi utama

    dalam pembelajaran, yaitu, perlunya pengelola pembelajaran se"ara kooperatif

    dengan pengelompokkan peserta didik se"ara heterogen dari sisi kemampuan 3

    akademik, dan kedua, pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya

    s"affolding, dengan menekankan pentingnya tanggung ja$ab peserta didik pada

    tugas belajarnya. (-lavin, 444). +ygotsky menekankan pentingnya peranan

    lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam perkembangan sifat*sifat dan

    tipe*tipe manusia. Menurut +ygotsky (-lavin, 444), peserta didik belajar

    melalui interaksi dengan orang de$asa dan teman sebaya yang lebih mampu.

    !nteraksi sosial ini mema"u terbentuknya ide baru dan memperkaya

    perkembangan intelektual peserta didik. %ada setting kooperatif, peserta didik

    dihadapkan pada proses berpikir teman sebaya mereka. 'utorial oleh teman yang

    lebih kompeten akan sangat efektif dalam mendorong petrtumbuhan daerah

    perkembangan pro;imal (Zone ofProximal Development) anak. +ygotsky yakin

    bah$a tujuan belajar akan ter"apai jika anak belajar menyelesaikan tugas*tugas

    yang belum dipelajari tetapi tugas*tugas tersebut masih berada dalam daerah

    perkembangan terdekat mereka. #aerah perkembangan terdekat adalah tingkat

    perkembangan sedikit di atas tingkat

    perkembangan orang saat ini. Zone of Proximal Development (

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    5/18

    lebih "enderung menekankan pentingnya konstruksi sosial, sementara %iaget

    yang seorang biologist lebih "enderung menekankan pentingnya konstruksi

    personal. 'eori tentang konstruksi pengetahuan oleh kognisi sendiri ini ** disebut

    juga teori kontruktivistik atau teori kognitif*konstruktivistik, sangat populer di

    masa sekarang ini dan juga merupakan basis teori dari model pembelajaran

    kooperatif (Arends, 1997). onstruktivisme memandang bah$a pengetahuan

    merupakan hasil konstruksi kognitif melalui aktivitas seseorang. aum

    konstruktivisme beranggapan bah$a pengetahuan adalah hasil konstruksi

    manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka

    dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan mereka. #oolittle = >amp

    (1999) mendasarkan pada pendapat +on ?lasprsfeld, ?arrison, ?ergen, #e$ey,

    dll, mengemukakan bah$a terdapat & prinsip epistemology yang esensial dari

    konstruktivisme, yaitu

    1) pengetahuan tidak dihimpun se"ara pasif, tetapi merupakan hasil dari

    kesadaran (kognizing) aktif individual@

    ) kognisi merupakan proses adaptif yang berfungsi membuat perilaku individual

    lebih bersemangat pada lingkungan tertentu yang diberikan@

    2) mengorganisasi kognisi dan

    membuat pengertian (sense) dari pengalaman seseorang, dan bukan sutu proses

    untuk mengubah suatu representasi akukrat dari kenyataan@

    &) pengetahuan berakar dalamkonstruksi biologis0neurologis dan dalam interaksi

    sosial, budaya "lan bahasa.

    1. Teo! Jo3$ Dee %,$ He+e/ T3e),$

    Menurut #e$ey (Arends, 1997), kelas seharusnya merupakan "ermin dari

    masyarakat luas dan berfungsi sebagai laboratorium belajar dalam kehidupan

    nyata. #e$ey menegaskan bah$a guru perlu men"iptakan sistem sosial yang

    ber"irikan demokrasi dan proses ilmiah dalam lingkungan belajar peserta didik

    dalarn kelas. 'anggung ja$ab utama guru adalah memotivasi peserta didik untuk

    belajar se"ara kooperatif dan memikirkan masalah*masalah sosial yang penting

    setiap hari. 5ersamaan dalam aktivitasnya rneme"ahkan masalah di

    kelompoknya, peserta didik belajar prinsip*prinsip demokrasi melalui interaksi

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    6/18

    dengan peserta didik lain. 5eberapa tahun setelah #e$ey, 'helan (dalam Arends,

    1997) berpendapat bah$a kelas haruslah merupakan laboratorium atau miniatur

    demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah*masalah sosial dan masalah antar

    pribadi. 'helan tertarik dengan dinamika kelompok dan rnengernbangkan bentuk

    yang lebih rin"i dan terstruktur dari penyelidikan kelompok, dan mempersiapkan

    dasar konseptual untuk pengembangan pembelajaran kooperatif (Arends, 1997).

    2. Teo! Go%o$ A))#o/

    Aliport (Arends, 1997) berpandangan bah$a hukum saja tidaklah "ukup

    untuk mengurangi ke"urigaan dan meningkatkan penerimaan se"ara baik antar

    kelompok. %andangan Allport dikenal dengan 6The Nature of Prejudice6. ntuk

    mengurangi ke"urigaan dan meningkatkan penerimaan satu sama lain adalah

    dengan jalan mengumpulkan mereka (antar suku atau ras) dalam satu lokasi,

    kontak langsung dan bekerjasama antar mereka. -hlomo -haran dan koleganya

    menyimpulkan adanya tiga kondisi dasar untuk memformulasikan pandangan

    Allport untuk mengurangi ke"urigaan antar kelompok dan meningkatkan

    penerimaan antar mereka. 'iga kondisi tersebut adalah 1) kontak langsung antar

    suku atau ras@ ) dalam seting tertentu, mereka

    bekerjasama dan berperan aktif dalam kelompok@ 2) dalam seting tersebut,

    mereka se"ara resmi menyetujui adanya kerjasama (Arends, 1997).

    5. Teo! &/ Le!$

    urt e$in yang lahir pada tahun 1B94 di %olandia ini dapat dipandang

    sebagai 5apak %sikologi -osial. (http00.users.muohio. edu0shermanl$0$olf

    "hapter*draft2* 3.html). e$in sangat tertarik pada masalah*masalah pergerakan

    yang dinamis dalam kelompok (group dynamics movement), terutama tentang

    resolusi konflik sosial yang terjadi di antara para peserta didik. #alam suatu

    kelompok, ada dua kernungkinan yang dapat terjadi, yaitu mendorong

    penerimaan sosial (promote social acceptance) atau meningkatkan

    jarak0ketegangan sosial (increase social

    distance). %andangan*pandangan e$in tentang dinamika kelompok ini

    kemudian dikembangkan oleh para peserta didikpeserta didiknya. #. /ohnson, C.

    Aronson, 8. -"hmu"k dan . -herman adalah generasi ke*tiga dari e$in

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    7/18

    (peserta didik dari peserta didik e$in) yang turut mengembangkan pandangan*

    pandangan e$in tersebut di atas.

    B. De!$!! Me$&&/ P,, A3)! Te$/,$( Pe*+e),-,,$

    oo#e,/!e Le,$!$(

    %embelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok

    dengan jumlah peserta didik *3 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi

    antara anggotanya untuk saling membantu agar ter"apainya suatu tujuan

    pembelajaran yang maksimal. 5erikut ini merupakan beberapa pengertianpembelajaran kooperatif (cooperative learning) menurut para ahli.

    1. #epdiknas (4423) D%embelajaran ooperatif (cooperative learning)

    merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok ke"il sis$a yang

    saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

    men"apai tujuan belajarE.

    . 5ern dan Cri"kson (4413) Dooperative learning (pembelajaran

    kooperatif) merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir

    pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar ke"il di mana sis$a

    bekerja sama untuk men"apai tujuan belajarE.

    2. /ohnson, et al. (199&)@ Famid Fasan (199G) D5elajar kooperatif adalah

    pemanfaatan kelompok ke"il (*3 orang) dalam pembelajaran yang

    memungkinkan sis$a bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar

    mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompokE.

    &. -uprijono, Agus (4143&) DModel pembelajaran kooperatif adalah konsep

    yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk*

    bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guruE.

    3. -lavin (!sjoni, 41113) !"n cooperative learning methods# students $ork

    together in four member teams to master material initially presented by

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    8/18

    the teacher%. !ni berarti bah$acooperative learning atau pembelajaran

    kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan

    bekerja kelompok*kelompok ke"il berjumlah &*G orang se"ara kolaboratif

    sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.

    #ari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bah$a

    pembelajaran kooperatif adalah "ara belajar dalam bentuk kelompok*

    kelompok ke"il yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk

    men"apai tujuan pembelajaran yang diharapkanE.

    G. Cggen and au"hak (199G79) D%embelajaran kooperatif merupakan

    sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan sis$a bekerja

    se"ara berkolaborasi untuk men"apai tujuan bersamaE.

    7. -unal dan Fans (444) Dooperative learning merupakan suatu "ara

    pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus diran"ang untuk

    memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses

    pembelajaranE.

    B. -tahl (199&) Dooperative learning dapat meningkatkan belajar sis$a

    lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku

    sosialE.

    9. au"hak dan Cggen dalam Aiah (199B) Dooperative

    learning merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan sis$a untuk

    bekerja se"ara kolaboratif dalam men"apai tujuanE.

    14. #jajadisastra (19B) DMetode belajar kelompok merupakan suatu metode

    mengajar dimana murid*murid disusun dalam kelompok*kelompok $aktu

    menerima pelajaran atau mengerjakan soal*soal dan tugas*tugasE.

    11. Model %embelajaran ooperatif Menurut -lavin Model pembelajaran

    kooperatif adalah model yang mengajak sis$a belajar bersama, saling

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    9/18

    menyumbangkan pikiran dan bertanggung ja$ab terhadap pen"apaian

    hasil belajar se"ara individu dan kelompok.

    1. Model %embelajaran ooperatif Menurut #amon dan %helps Model

    pembelajaran kooperatif merupakan salah satu jenis strategi pembelajaran

    yang menerapkan interaksi kelompok teman sebaya.

    12. Model %embelajaran ooperatif Menurut Cggen and

    au"hak %embelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

    pengajaran yang melibatkan sis$a bekerja se"ara berkolaborasi untukmen"apai tujuan bersama.

    1&. Model %embelajaran ooperatif Menurut -unal dan Fans Model

    %embelajaran ooperatif (>ooperative learning) merupakan suatu "ara

    pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus diran"ang untuk

    memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses

    pembelajaran.

    13. Model %embelajaran ooperatif Menurut -tahl Model %embelajaran

    ooperatif (>ooperative learning) dapat meningkatkan belajar sis$a lebih

    baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosialE.

    1G. Model %embelajaran ooperatif Menurut au"hak dan Cggen dalam

    Aiah Model %embelajaran ooperatif (>ooperative learning)

    merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan sis$a untuk bekerja

    se"ara kolaboratif dalam men"apai tujuan.

    17. Model %embelajaran ooperatif Menurut #jajadisastra Metode belajar

    kelompok merupakan suatu metode mengajar dimana murid*murid

    disusun dalam kelompok*kelompok $aktu menerima pelajaran atau

    mengerjakan soal*soal dan tugas*tugas.

    C. H,!) Pe$e)!/!,$ ,$( Me$((&$,',$ Me/o%e !$! U$/&' T!$(',/ :

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    10/18

    a. -#.

    1. -kripsi ini berjudul Dpaya Meningkatkan Fasil 5elajar -is$a dengan

    Menggunakan Model %embelajaran ooperatif 'ipe &roup

    "nvestigation%ada Mata %elajaran Matematika di elas !+ -# :egeri

    1&7 %alembangE. 'ujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

    hasil belajar sis$a melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe

    group investigation di kelas !+ -# :egeri 1&7 %alembang . %enelitian

    ini menggunakan %enelitian 'indakan elas (%'). -ubjek %enelitian

    ini adalah sis$a kelas !+A -# :egeri 1&7 %alembang semester genap

    tahun pelajaran 411041 yang berjumlah &4 orang sis$a, terdiri dari

    19 sis$a laki*laki dan 1 sis$i perempuan. eberhasilan penelitian ini

    diamati berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar sis$a yang

    diperoleh dari nilai ujian setiap akhir siklus. -is$a dinyatakan tuntas

    belajar bila men"apai nilai G4 dan suatu kelas dinyatakan tuntas

    belajar apabila telah men"apai angka B3H sis$a yang mendapat nilai

    G4 atau lebih. Fasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan

    nilai rata*rata hasil ujian setiap akhir siklus dan ketuntasan hasil belajar

    sis$a se"ara berturut*turut sebelum diberi tindakan, setelah diberi

    tindakan siklus 1 dan siklus adalah &1,4H, B4H, dan 9,3H. :ilai

    rata*rata hasil ujian akhir siklus se"ara berturut*turut yaitu &2,3B@ 74,3@

    dan 79,3,. -etelah melaksanakan penelitian tindakan kelas, disimpulkan

    bah$a Model %embelajaran &roup "nvestigation, dapat meningkatkan

    hasil belajar Matematika sis$a.

    . %enelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sis$a padamata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe

    -'A# (-tudent 'eams A"hievement #ivisions) pada sis$a kelas + -#

    :egeri & 'iparkidul Ajibarang 5anyumas 'ahun 411041. %enelitian

    ini merupakan %enelitian 'indakan elas (%') dengan model siklus

    yang dilakukan se"ara berulang dan berkelanjutan. -ubjek penelitian ini

    adalah sis$a kelas + yang berjumlah 2B sis$a dan objeknya adalah

    hasil belajar Matematika sis$a. Metode pengumpulan data dilakukan

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    11/18

    melalui observasi, tes, dan dokumentasi. 'eknik analisis data dilakukan

    se"ara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Fasil penelitian

    menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Matematika. #apat

    dilihat dari ketuntasan belajar sis$a dari rata*rata nilai pada data a$al

    sis$a yaitu 32 , memiliki ketuntasan belajar sebesar 2GH dan pada

    akhir siklus pertama nilai rata*rata sis$a menjadi G7 dengan ketuntasan

    belajarnya menjadi G1 H dan pada akhir siklus kedua nilai rata*rata

    sis$a naik menjadi B1 dengan ketuntasan belajar sis$a men"apai B&H.

    -elain dari meningkatnya hasil belajar sis$a, proses pembelajaran di

    dalam kelas juga ikut mengalami peningkatan.

    2.

    b. -M%

    %enyampaian materi yang dilakukan guru dengan metode konvensional

    membuat sis$a kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. %embelajaran

    konvensional ini membuat sis$a menjadi pasif karena sebagian besar aktivitas

    didominasi oleh guru. #engan demikian perlu dilakukan pembelajaran yang

    dapat meningkatkan aktivitas maupun hasil belajar sis$a salah satunya dengan

    pembelajaran kooperatif model jigsa$, karena dalam pembelajaran ini

    melibatkan sis$a se"ara langsung. %embelajaran kooperatif model jigsa$

    menuntut sis$a untuk bertanggungja$ab terhadap materi yang telah menjadi

    bagiannya. 'ujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui prosedur penerapan

    metode pembelajaran kooperatif model jigsa$ di -M% -ri$edari Malang. ()

    Mengetahui aktivitas belajar sis$a pada pembelajaran kooperatif model jigsa$.

    (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar sis$a kelas +!! A -M% -ri$edari

    Malang setelah penerapan pembelajaran kooperatif model jigsa$.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

    jenis penelitian %' yang dilaksanakan dalam dua siklus tindakan yang terdiri

    dari empat tahap yaitu peren"anaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi

    dan refleksi. -ubyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sis$a kelas +!!

    A -M% -ri$edari Malang dengan jumlah sis$a & yang terdiri dari 13 sis$a

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    12/18

    laki*laki dan 9 sis$a perempuan. #alam penelitian ini teknik pengumpulan data

    meliputi tes di a$al dan akhir siklus, observasi aktivitas dan ketrampilan

    kooperatif sis$a, $a$an"ara dan "atatan lapangan.

    angkah pembelajaran yang berorientasi pada metode pembelajaran kooperatif

    model jigsa$ adalah (1) menyajikan re2n"ana dan tujuan pembelajaran dan

    motivasi sis$a, () menyajikan informasi, (2) mengorganisasi sis$a kedalam

    kelompok belajar, (&) membbimbing kelompok bekerja dan belajar, (3) evaluasi,

    dan (G) penghargaan kelompok.

    Fasil penelitian menunjukkan data aktivitas sis$a mengalami peningkatan yaitu

    pada siklus ! dengan rata*rata 3,79H dengan taraf keberhasilan I"ukupI

    sedangkan pada siklus !! dengan rata*rata GB,&1H dengan taraf keberhasilan I

    baikI. -edangkan peningkatan hasil belajar sis$a dapat dilihat dari peningkatan

    rata*rata kelas tiap siklus. %ada siklus ! rata*rata kelas meningkat dari 3,4B

    menjadi 3B,73 dan persentase sis$a yang tuntas belajar yaitu 4,B2H menjadi

    &1,G7H. %ada siklus !! rata*rata kelas meningkat dari 32,22 menjadi G9,17 dan

    persentase sis$a yang tuntas belajar yaitu 3H menjadi 79,17H.

    5erdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bah$a pembelajaran

    kooperatif model jigsa$ dapat meningkatkan hasil belajar %n sis$a kelas +!! A

    -M% -ri$edari Malang, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

    model pembelajaran %n dan dapat disarankan kepada guru untuk menerapkan

    pembelajaran kooperatif model jigsa$ karena dapat meningkatkan aktivitas dan

    hasil belajar sis$a.

    ". -MA%engamatan yang dilakukan peneliti menunjukkan adanya permasalahan

    pembelajaran Matematika di -MA :egeri 1 'alun antara lain masih adanya

    ke"enderungan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru (tea"her

    "entered), rendahnya motivasi belajar sis$a, dan rendahnya hasil belajar

    matematika. #ari hasil $a$an"ara dengan guru matematika diperoleh bah$a

    materi peluang masih sulit dipahami sis$a. 5erdasarkan kondisi tersebut maka

    perlu adanya peningkatan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    13/18

    %embelajaran kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') merupakan salah

    satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi dan

    hasil belajar sis$a pada materi peluang.

    %embelajaran kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F')

    menggunakan empat langkah yaitu (1) :umbering (penomoran), () Juestioning

    (pengajuan pertanyaan), (2) Feads together (berpikir bersama) dan (&)

    Ans$ering (menja$ab). Melalui langkah*langkah tersebut %embelajaran

    kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') berpotensi mampu

    meningkatkan motivasi dan hasil belajar sis$a.

    'ujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran

    kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') yang mampu meningkatkan

    motivasi dan hasil belajar sis$a. /enis penelitian adalah %enelitian 'indakan

    elas (%'). %' ini dilaksanakan di kelas K! !%A*1 -MA :egeri 1 'alun

    'ahun %elajaran 410412 dengan banyak sis$a 24 orang. %elaksanaan

    penelitian siklus ! terbagi dalam tiga pertemuan pembelajaran dan satu

    pertemuan untuk tes hasil belajar, sedangkan pelaksanaan penelitian siklus !!

    terbagi dalam dua pertemuan pembelajaran dan satu pertemuan untuk tes hasil

    belajar. #ata penelitian terdiri dari (1) data validasi perangkat pembelajaran dan

    instrumen penelitian, () data observasi kegiatan guru dalam pembelajaran, (2)

    data observasi kegiatan belajar sis$a, (&) data observasi motivasi belajar sis$a,

    (3) data tes hasil belajar sis$a dan (G) data hasil $a$an"ara. egiatan guru,

    kegiatan sis$a dan motivasi belajar sis$a diukur dengan menggunakan lembar

    observasi dan $a$an"ara. Fasil belajar sis$a diukur dengan performa kelompok

    dan tes hasil belajar sis$a dengan bentuk tes esai terstruktur dengan pedoman

    penskoran.

    5erdasarkan hasil penelitian diperoleh bah$a penerapan pembelajaran

    kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') yang dapat meningkatkan

    motivasi dan hasil belajar sis$a pada materi peluang dilakukan dengan & langkah

    yaitu numbering, Luestioning, heads together dan ans$ering. %embelajaran

    dimulai dengan membagi kelas menjadi G kelompok dengan masing*masing

    beranggotakan 3 sis$a dan diberi nomor 1 sampai 3 (numbering), dilanjutkan

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    14/18

    dengan pengajuan pertanyaan (Luestioning) melalui - yang dibagikan kepada

    tiap kelompok. -etelah sis$a paham maksud dari pertanyaannya, maka sis$a

    berpikir bersama (heads together) dalam kelompoknya. -elanjutnya guru

    menunjuk se"ara a"ak nomor sis$a untuk menja$ab (ans$ering).

    Motivasi belajar sis$a menunjukkan 79,7H dengan kriteria baik pada siklus !

    meningkat menjadi B3,BH dengan kriteria sangat baik. Fasil belajar sis$a

    menunjukkan sebanyak 7 sis$a atau 94 H telah men"apai M dengan kriteria

    sangat baik pada siklus ! meningkat menjadi 144H pada siklus !!.

    5erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bah$a penerapan pembelajaran

    kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') dapat meningkatkan motivasi

    dan hasil belajar sis$a. 5erdasarkan hasil $a$an"ara dengan sis$a juga didapat

    respon yang positip mengenai penerapan pembelajaran kooperatif tipe :umbered

    Feads 'ogether (:F'). 5agi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian

    serupa hendaknya mengembangkan pembelajaran ini pada materi lain atau

    dengan lingkup penelitian yang lebih luas.

    d. %erguruan 'inggi

    Matematika memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting, baik

    sebagai disiplin ilmu maupun sabagai fa"tor penunjang ilmu pengetahuan

    lainnya. #alam kaitannya dengan sumber daya manusia yang merupakan

    prioritas dan sarana utama pembangunan nasional. %engajaran matematika

    memainkan peranan yang penting, terutama dalam meningkatkan mutu atau

    kualitas pendidikan. %eningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan

    pada pendidiakn formal, yang berupa hasil belajar.

    %engajaran matematika di universitas, terutama yang sedang berjalantidak akan lepas pengaruhnya dari pemilihan strategi belajar mengajar. Menurut

    8useffendi (19911) faktor*faktor luar yang mempengaruhi berhasil tidaknya

    belajar salah satunya adalah model pengajian materi pelajaran (strategi

    pembelajaran), suasana pembelajaran. #idalam proses pembelajaran, dosen harus

    memiliki strategi agar mahasis$a dapat belajar se"ara efektif dan efisien,

    mengena pada tujuan yang diharapkan tanpa mengabaikan mahasis$a yang

    diajar baik sebagaimahkluk individu maupun makhluk sosial.

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    15/18

    %embelajaran yang dilakukan dosen Matematika niversitas

    -ingaperbangsa ara$ang adalah sebagian besar menggunakan pembelajaran

    dengan diskusi antar kelompok. #imana dengan teknik diskusi membuat

    mahasis$a aktif dalam pembelajaran. 'etapi kenyataan di lapangan tidak sesuai

    dengan yang diharapkan. Fal ini :ampak dari mahasis$a yang berpartisipasi

    aktif dalam pembelajaran, hanya kurang lebih 24H saja mahasis$a berpartisipasi

    aktif.

    #ari hasil observasi dan $a$an"ara dengan mahasis$a matematika

    jurusan pendidikan matematika semester dua niversitas -ingaperbangsa

    kara$ang, minat diskusi yang masih rendah. !ni dapat dilihat dari kurangnya

    respon mahasis$a ketika dalam perkuliahan disampaikan dengan "ara disdusi.

    Mahasis$a lebih "enderung pasif, yang akatif dalam berdiskusi hanya mahasis$a

    yang itu*itu saja. Fal ini disebabkan karena metode diskusi yang digunakan

    masih bersifat konfensional. 'entu saja hal ini menyebabkan sebagian besar

    mahasis$a mengalami kejenuhan. 'idak dipungkiri, dalam kenyataannya pada

    saat diskusi berlangsung sebagian mahasis$a ada yang memperhatikan, ada yang

    mengobrol, melamun , main hand pone (F%) bahkan ada yang sampai tertidur.

    #ari gambaran peristi$a kegiatan diskusi dalam kelas, tentu saja hal ini

    merupakan suatu masalah dalam proses pembelajaran. ang mana imbas atau

    dampak negatif yang dialami mahasis$a adalah hasil belajar menurun, motivasi

    belajar juga menurun. 5erdasarkan uraian permasalahan diatas perlu adanya

    perbaikan yang harus dilakukan oleh dosen. 5elajar dengan kelompok dengan

    berdiskusi yang lebih meman"ing keatifan mahasis$a, daya tarik mahasis$a

    dalam berdiskusi, dan men"iptakan suasana diskusi yang menyenangkan. Model

    pembelajaran yang demikian itu adalah model pembelajaran kooperatif.

    -alah satu model pembelajaran yang memungkinkan mampu

    mengantisipasi permasalahan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah

    dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsa$. Model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsa$ memungkinkan setiap mahasis$a dapat

    berpartisifasi aktif dalam kelompok.

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    16/18

    #alam pembelajaran kooperatif tipe jigsa$ terdapat kelompok asal dan

    kelompok ahli. -etiap anggota kelompok ahli bertugas menjelaskan materi hasil

    diskusi kepada kelompok asal. Fal inilah yang mema"u mahasis$a untuk

    berpartisifasi aktif. eunggulan kooperatif tipe jigsa$ adalah meningkatkan rasa

    tanggungja$ab mahasis$a terhadap pembelajaran sendiri dan juga pembelajaran

    orang lain. 5erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masrifai tahun

    44B, menunjukan bah$a ketuntasan belajar sis$a dalam kelompok kooperatif

    tipe jigsa$ B,G1 H, lebih tinggi daripada kelompok konvensional &2,&B H.

    DATAR PUSTAA

    Arends, 8i"hard !. (1997). lassroom "nstruction and 'anagement. :e$ ork M"

    ?ra$ Fill.

    NNNNNNN (441).(earning to Teach. :e$ ork M" ?ra$ Fill.

    5ori"h, ?ary #. (199). )ffective Teaching methods. :e$ ork Ma"millan

    %ublishing

    >o.

    #ayakisni, '. dan Fudaniah. (442).Psikologi *osial. (edisi 8evisi). Malang MM

    %ress.

    #oolttle, %eter C., = >amp, Oilliam ?. (1999). >onstru"tivism 'he >areer and'e"hni"al Cdu"ation %erspe"tive.+ournal of ,ocational and Technical

    )ducation Perspective. +olume 1G, :umber l 1999.

    ?age, :.. dan 5erliner, #avid >. (19B&). )ducational Psychology. 5oston

    Foughton

    Miflin >o.

    http00$$$. users. muohio. edu0shermanl$0$ol f"hapter*draft2*3. Ftm.

    http00$$$m su""essforall.met0resour"e0resear"e0"ooplearn.htm.

    /ohnson, #. O. = /ohnson, . %. (444).+oining Together. &roup Theory and &roup

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    17/18

    *kills. 5oston Allyn and 5a"on.

    /ohnson, #.O. = /ohnson, 8.'. (tanpa tahun).-n vervie$ of ooperative (earning.

    http00$$$."ler"."[email protected], do$nload 1&047044.

    14

    /ohnson, #.O. = /ohnson, 8'. (19B9). ooperation and ompetion/ Theory and

    0esearch. Cdina, M: !ntera"tion 5ook >ompany.

    http00$$$."l"r"."om0pages0"l.html.

    ie, Anita. (44). ooperative (earning. 'empraktikkan ooperative (earning di

    0uang10uang 2elas. /akarta ?rasindo.

    :ur, M.(444).Pembelajaran 2ooperatif. -urabaya niversity %ress.

    Png Cng 'ek. (199B). 'he effe"t of >ooperative earning on the Mathemati"s

    A"hievement of orm & -tudents in A Malaysian -e"ondary -"hool.+ournal of

    *cience and 'athematics )ducation *outheast -sia *)-')# 0egional

    entre in *cience and 'athematics. %enang, Malaysia. +ol. KK!. :o. .

    #e"ember 199B.

    -ears, #avid P. (1991).Psikologi *osial. Cdisi 3. /ilid . Alih 5ahasa Mi"hael

    Adryanto. /akarta Crlangga.

    -eifert, elvin . (1991).)ducational Psychology. 5oston Foughton Miflin >o.

    -lavin, 8obert C. (1993). ooperative (earning. Theory# 0easearch# and Practice.

    -e"ond Cdition. Massa"husetts Allyn = 5a"on >o.

    -lavin, 8obert C. (444). )ducational Psychology/ Theory and Practice.

    Massa"husetts

    Allyn = 5a"on %ublishers.

    Isjoni. (2011). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

    ALFABETA

    Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan

    Aplikasi. Bandung: PT !"ika Adi#ama

    $u%rijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. &og'akar#a:

    Pus#aka P!lajar

    Trian#o. (200). Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. akar#a:

    K!n*ana

  • 7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx

    18/18