Upload
ainisu
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
1/18
PEMBELAJARAN COOPERATIVE
LEARNING
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
MUHAMMAD GUNTUR
NPM : 8146172044
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
2/18
A. Teo!"Teo! #e$%&'&$( Mo%e) Pe*+e),-,,$ oo#e,/! Le,$!$(
Model pembelajaran konvensional atau pembelajaran langsung
mempunyai sandaran teori psikologi behavioristik dan teori pembelajaran sosial,
sedangkan model pembelajaran kooperatif memiliki basis pada teori psikologi
kognitif dan teori pembelajaran sosial (Arends, 1997). okus pembelajaran
kooperatif tidak saja tertumpu pada apa yang dilakukan peserta didik tetapi juga
pada apa yang dipikirkan peserta didik selama aktivitas belajar berlangsung.
!nformasi yang ada pada kurikulum tidak ditransfer begitu saja oleh guru kepada
peserta didik, tetapi peserta didik difasilitasi dan dimotivasi untuk berinteraksi
dengan peserta didik lain dalam kelompok, dengan guru dan dengan bahan ajar
se"ara optimal agar ia mampu mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri. #ari uraian di atas nampak bah$a guru bukanlah sebagai pusat
pembelajaran, sumber utama pembelajaran, serta pentransfer pengetahuan
sebagaimana terjadi pada pembelajaran konvensional. %usat pembelajaran telah
bergeser dari guru ke peserta didik. #alam model pembelajaran kooperatif, guru
berperan sebagai fasilitator, penyedia sumber belajar bagi peserta didik,
pembimbing peserta didik dalam belajar & kelompok, pemberi motivasi peserta
didik dalam meme"ahkan masalah, dan sebagai pelatih peserta didik agar
memiliki ketrampilan kooperatif.
'eori yang menjadi pendukung model pembelajaran kooperatif ini adalah
1)'eori %sikologi ognitif*onstruktivistik (%iaget dan +ygotsky).
) 'eori %sikologi -osial (#e$ey, 'helan, Allport, dan e$in).
1. 'eori %sikologi ognitif *onstruktivistik
/ean %iaget dan ev +ygotsky merupakan dua ahli psikologi kognitif
yang besar sumbangannya dalam mendukung pengembangan pembelajaran
kooperatif (http00.users.muohio.edu0shermanl$0$olf"hapter*draft2*3.html).
-umbangan pemikiran dan penelitian dari kedua ahli tersebut serta kaitannya
dengan model pembelajaran kooperatif dijelaskan dalam uraian berikut.
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
3/18
,. Teo! P!,(e/
%iaget (dalam -lavin, 444) memandang bah$a setiap anak memiliki rasa
ingin tahu ba$aan yang mendorongnya untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. 5aik lingkungan fisik maupun sosialnya. %iaget meyakini bah$a
pengalaman se"ara fisik dan pemanipulasian lingkungan akan mengembangkan
kemampuannya. !a juga memper"ayai bah$a interaksi sosial dengan teman
sebaya, khususnya dalam mengemukakan ide dan berdiskusi akan membantunya
memperjelas hasil pemikirannya dan menjadikan hasil pemikirannya lebih logis.
(-lavin, 444). Melalui pertukaran ide dengan teman lain, seorang anak yang
sebelumnya memiliki pemikiran subyektif terhadap sesuatu yang diamati akan
merubah pemikirannya menjadi obyektif Aktivitas berpikir anak seperti itu
terorganisasi dalam suatu struktur kognitif (mental) yang disebut dengan
6s"heme6 atau pola berpikir (patterns of behavior or thinking). 5erkaitan dengan
pandangan %iaget dalam hal pembelajaran, #u"k$orth (-lavin, 1993)
mengemukakan bah$a pedagogi yang balk harus melibatkan anak pada situasi di
mana anak mandiri melakukan per"obaan, dalarn arti anak men"oba segala
sesuatu untuk melihat apa yang terjadi, memanipulasi tanda tanda,
memanipulasi simbol, mengajukan pertanyaan dan menemukan sendiri
ja$abannya, men"o"okkan apa yang la temukan dan membandingkan temuannya
dengan anak lain.
+. Teo! V(o/'
ev -emionovi"h +ygotsky, seorang ahli psikologi 8usia memiliki
kesamaan dengan %iaget (ahli psikologi dan biologi dari -$iterland) dalam
memandang perkembangan kognitif anak +ygotsky memandang bah$a akuisisi
6system isyarat6 (sign system) terjadi dalam sekuen tahapan yang invarian untuk
setiap anak sebagaimana disampaikan oleh %iaget. :amun, +ygotsky berbeda
dalam memandang 6pemi"u6 perkembangan kognitif anak. !a meyakini bah$a
perkembangan kognitif anak terkait sangat kuat dengan masukan dari orang lain.
+ygotsky mendasarkan karyanya pada dua ide utama. %ertama, perkembangan
intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari konteks pengalaman historis
dan budaya anak. edua, perkembangan bergantung pada sistem*sistem isyarat
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
4/18
(sign system) di mana ia tumbuh. -istem isyarat menga"u kepada simbol*simbol
yang di"iptakan oleh budaya untuk membantu orang bertikir, berkomunikasi dan
meme"ahkan masalah. 'eori +ygotsky di atas mempunyai dua implikasi utama
dalam pembelajaran, yaitu, perlunya pengelola pembelajaran se"ara kooperatif
dengan pengelompokkan peserta didik se"ara heterogen dari sisi kemampuan 3
akademik, dan kedua, pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya
s"affolding, dengan menekankan pentingnya tanggung ja$ab peserta didik pada
tugas belajarnya. (-lavin, 444). +ygotsky menekankan pentingnya peranan
lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam perkembangan sifat*sifat dan
tipe*tipe manusia. Menurut +ygotsky (-lavin, 444), peserta didik belajar
melalui interaksi dengan orang de$asa dan teman sebaya yang lebih mampu.
!nteraksi sosial ini mema"u terbentuknya ide baru dan memperkaya
perkembangan intelektual peserta didik. %ada setting kooperatif, peserta didik
dihadapkan pada proses berpikir teman sebaya mereka. 'utorial oleh teman yang
lebih kompeten akan sangat efektif dalam mendorong petrtumbuhan daerah
perkembangan pro;imal (Zone ofProximal Development) anak. +ygotsky yakin
bah$a tujuan belajar akan ter"apai jika anak belajar menyelesaikan tugas*tugas
yang belum dipelajari tetapi tugas*tugas tersebut masih berada dalam daerah
perkembangan terdekat mereka. #aerah perkembangan terdekat adalah tingkat
perkembangan sedikit di atas tingkat
perkembangan orang saat ini. Zone of Proximal Development (
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
5/18
lebih "enderung menekankan pentingnya konstruksi sosial, sementara %iaget
yang seorang biologist lebih "enderung menekankan pentingnya konstruksi
personal. 'eori tentang konstruksi pengetahuan oleh kognisi sendiri ini ** disebut
juga teori kontruktivistik atau teori kognitif*konstruktivistik, sangat populer di
masa sekarang ini dan juga merupakan basis teori dari model pembelajaran
kooperatif (Arends, 1997). onstruktivisme memandang bah$a pengetahuan
merupakan hasil konstruksi kognitif melalui aktivitas seseorang. aum
konstruktivisme beranggapan bah$a pengetahuan adalah hasil konstruksi
manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka
dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan mereka. #oolittle = >amp
(1999) mendasarkan pada pendapat +on ?lasprsfeld, ?arrison, ?ergen, #e$ey,
dll, mengemukakan bah$a terdapat & prinsip epistemology yang esensial dari
konstruktivisme, yaitu
1) pengetahuan tidak dihimpun se"ara pasif, tetapi merupakan hasil dari
kesadaran (kognizing) aktif individual@
) kognisi merupakan proses adaptif yang berfungsi membuat perilaku individual
lebih bersemangat pada lingkungan tertentu yang diberikan@
2) mengorganisasi kognisi dan
membuat pengertian (sense) dari pengalaman seseorang, dan bukan sutu proses
untuk mengubah suatu representasi akukrat dari kenyataan@
&) pengetahuan berakar dalamkonstruksi biologis0neurologis dan dalam interaksi
sosial, budaya "lan bahasa.
1. Teo! Jo3$ Dee %,$ He+e/ T3e),$
Menurut #e$ey (Arends, 1997), kelas seharusnya merupakan "ermin dari
masyarakat luas dan berfungsi sebagai laboratorium belajar dalam kehidupan
nyata. #e$ey menegaskan bah$a guru perlu men"iptakan sistem sosial yang
ber"irikan demokrasi dan proses ilmiah dalam lingkungan belajar peserta didik
dalarn kelas. 'anggung ja$ab utama guru adalah memotivasi peserta didik untuk
belajar se"ara kooperatif dan memikirkan masalah*masalah sosial yang penting
setiap hari. 5ersamaan dalam aktivitasnya rneme"ahkan masalah di
kelompoknya, peserta didik belajar prinsip*prinsip demokrasi melalui interaksi
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
6/18
dengan peserta didik lain. 5eberapa tahun setelah #e$ey, 'helan (dalam Arends,
1997) berpendapat bah$a kelas haruslah merupakan laboratorium atau miniatur
demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah*masalah sosial dan masalah antar
pribadi. 'helan tertarik dengan dinamika kelompok dan rnengernbangkan bentuk
yang lebih rin"i dan terstruktur dari penyelidikan kelompok, dan mempersiapkan
dasar konseptual untuk pengembangan pembelajaran kooperatif (Arends, 1997).
2. Teo! Go%o$ A))#o/
Aliport (Arends, 1997) berpandangan bah$a hukum saja tidaklah "ukup
untuk mengurangi ke"urigaan dan meningkatkan penerimaan se"ara baik antar
kelompok. %andangan Allport dikenal dengan 6The Nature of Prejudice6. ntuk
mengurangi ke"urigaan dan meningkatkan penerimaan satu sama lain adalah
dengan jalan mengumpulkan mereka (antar suku atau ras) dalam satu lokasi,
kontak langsung dan bekerjasama antar mereka. -hlomo -haran dan koleganya
menyimpulkan adanya tiga kondisi dasar untuk memformulasikan pandangan
Allport untuk mengurangi ke"urigaan antar kelompok dan meningkatkan
penerimaan antar mereka. 'iga kondisi tersebut adalah 1) kontak langsung antar
suku atau ras@ ) dalam seting tertentu, mereka
bekerjasama dan berperan aktif dalam kelompok@ 2) dalam seting tersebut,
mereka se"ara resmi menyetujui adanya kerjasama (Arends, 1997).
5. Teo! &/ Le!$
urt e$in yang lahir pada tahun 1B94 di %olandia ini dapat dipandang
sebagai 5apak %sikologi -osial. (http00.users.muohio. edu0shermanl$0$olf
"hapter*draft2* 3.html). e$in sangat tertarik pada masalah*masalah pergerakan
yang dinamis dalam kelompok (group dynamics movement), terutama tentang
resolusi konflik sosial yang terjadi di antara para peserta didik. #alam suatu
kelompok, ada dua kernungkinan yang dapat terjadi, yaitu mendorong
penerimaan sosial (promote social acceptance) atau meningkatkan
jarak0ketegangan sosial (increase social
distance). %andangan*pandangan e$in tentang dinamika kelompok ini
kemudian dikembangkan oleh para peserta didikpeserta didiknya. #. /ohnson, C.
Aronson, 8. -"hmu"k dan . -herman adalah generasi ke*tiga dari e$in
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
7/18
(peserta didik dari peserta didik e$in) yang turut mengembangkan pandangan*
pandangan e$in tersebut di atas.
B. De!$!! Me$&&/ P,, A3)! Te$/,$( Pe*+e),-,,$
oo#e,/!e Le,$!$(
%embelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok
dengan jumlah peserta didik *3 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi
antara anggotanya untuk saling membantu agar ter"apainya suatu tujuan
pembelajaran yang maksimal. 5erikut ini merupakan beberapa pengertianpembelajaran kooperatif (cooperative learning) menurut para ahli.
1. #epdiknas (4423) D%embelajaran ooperatif (cooperative learning)
merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok ke"il sis$a yang
saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
men"apai tujuan belajarE.
. 5ern dan Cri"kson (4413) Dooperative learning (pembelajaran
kooperatif) merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir
pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar ke"il di mana sis$a
bekerja sama untuk men"apai tujuan belajarE.
2. /ohnson, et al. (199&)@ Famid Fasan (199G) D5elajar kooperatif adalah
pemanfaatan kelompok ke"il (*3 orang) dalam pembelajaran yang
memungkinkan sis$a bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar
mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompokE.
&. -uprijono, Agus (4143&) DModel pembelajaran kooperatif adalah konsep
yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk*
bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guruE.
3. -lavin (!sjoni, 41113) !"n cooperative learning methods# students $ork
together in four member teams to master material initially presented by
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
8/18
the teacher%. !ni berarti bah$acooperative learning atau pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan
bekerja kelompok*kelompok ke"il berjumlah &*G orang se"ara kolaboratif
sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.
#ari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bah$a
pembelajaran kooperatif adalah "ara belajar dalam bentuk kelompok*
kelompok ke"il yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk
men"apai tujuan pembelajaran yang diharapkanE.
G. Cggen and au"hak (199G79) D%embelajaran kooperatif merupakan
sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan sis$a bekerja
se"ara berkolaborasi untuk men"apai tujuan bersamaE.
7. -unal dan Fans (444) Dooperative learning merupakan suatu "ara
pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus diran"ang untuk
memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses
pembelajaranE.
B. -tahl (199&) Dooperative learning dapat meningkatkan belajar sis$a
lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku
sosialE.
9. au"hak dan Cggen dalam Aiah (199B) Dooperative
learning merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan sis$a untuk
bekerja se"ara kolaboratif dalam men"apai tujuanE.
14. #jajadisastra (19B) DMetode belajar kelompok merupakan suatu metode
mengajar dimana murid*murid disusun dalam kelompok*kelompok $aktu
menerima pelajaran atau mengerjakan soal*soal dan tugas*tugasE.
11. Model %embelajaran ooperatif Menurut -lavin Model pembelajaran
kooperatif adalah model yang mengajak sis$a belajar bersama, saling
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
9/18
menyumbangkan pikiran dan bertanggung ja$ab terhadap pen"apaian
hasil belajar se"ara individu dan kelompok.
1. Model %embelajaran ooperatif Menurut #amon dan %helps Model
pembelajaran kooperatif merupakan salah satu jenis strategi pembelajaran
yang menerapkan interaksi kelompok teman sebaya.
12. Model %embelajaran ooperatif Menurut Cggen and
au"hak %embelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan sis$a bekerja se"ara berkolaborasi untukmen"apai tujuan bersama.
1&. Model %embelajaran ooperatif Menurut -unal dan Fans Model
%embelajaran ooperatif (>ooperative learning) merupakan suatu "ara
pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus diran"ang untuk
memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses
pembelajaran.
13. Model %embelajaran ooperatif Menurut -tahl Model %embelajaran
ooperatif (>ooperative learning) dapat meningkatkan belajar sis$a lebih
baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosialE.
1G. Model %embelajaran ooperatif Menurut au"hak dan Cggen dalam
Aiah Model %embelajaran ooperatif (>ooperative learning)
merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan sis$a untuk bekerja
se"ara kolaboratif dalam men"apai tujuan.
17. Model %embelajaran ooperatif Menurut #jajadisastra Metode belajar
kelompok merupakan suatu metode mengajar dimana murid*murid
disusun dalam kelompok*kelompok $aktu menerima pelajaran atau
mengerjakan soal*soal dan tugas*tugas.
C. H,!) Pe$e)!/!,$ ,$( Me$((&$,',$ Me/o%e !$! U$/&' T!$(',/ :
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
10/18
a. -#.
1. -kripsi ini berjudul Dpaya Meningkatkan Fasil 5elajar -is$a dengan
Menggunakan Model %embelajaran ooperatif 'ipe &roup
"nvestigation%ada Mata %elajaran Matematika di elas !+ -# :egeri
1&7 %alembangE. 'ujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar sis$a melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
group investigation di kelas !+ -# :egeri 1&7 %alembang . %enelitian
ini menggunakan %enelitian 'indakan elas (%'). -ubjek %enelitian
ini adalah sis$a kelas !+A -# :egeri 1&7 %alembang semester genap
tahun pelajaran 411041 yang berjumlah &4 orang sis$a, terdiri dari
19 sis$a laki*laki dan 1 sis$i perempuan. eberhasilan penelitian ini
diamati berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar sis$a yang
diperoleh dari nilai ujian setiap akhir siklus. -is$a dinyatakan tuntas
belajar bila men"apai nilai G4 dan suatu kelas dinyatakan tuntas
belajar apabila telah men"apai angka B3H sis$a yang mendapat nilai
G4 atau lebih. Fasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan
nilai rata*rata hasil ujian setiap akhir siklus dan ketuntasan hasil belajar
sis$a se"ara berturut*turut sebelum diberi tindakan, setelah diberi
tindakan siklus 1 dan siklus adalah &1,4H, B4H, dan 9,3H. :ilai
rata*rata hasil ujian akhir siklus se"ara berturut*turut yaitu &2,3B@ 74,3@
dan 79,3,. -etelah melaksanakan penelitian tindakan kelas, disimpulkan
bah$a Model %embelajaran &roup "nvestigation, dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika sis$a.
. %enelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sis$a padamata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe
-'A# (-tudent 'eams A"hievement #ivisions) pada sis$a kelas + -#
:egeri & 'iparkidul Ajibarang 5anyumas 'ahun 411041. %enelitian
ini merupakan %enelitian 'indakan elas (%') dengan model siklus
yang dilakukan se"ara berulang dan berkelanjutan. -ubjek penelitian ini
adalah sis$a kelas + yang berjumlah 2B sis$a dan objeknya adalah
hasil belajar Matematika sis$a. Metode pengumpulan data dilakukan
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
11/18
melalui observasi, tes, dan dokumentasi. 'eknik analisis data dilakukan
se"ara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Fasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Matematika. #apat
dilihat dari ketuntasan belajar sis$a dari rata*rata nilai pada data a$al
sis$a yaitu 32 , memiliki ketuntasan belajar sebesar 2GH dan pada
akhir siklus pertama nilai rata*rata sis$a menjadi G7 dengan ketuntasan
belajarnya menjadi G1 H dan pada akhir siklus kedua nilai rata*rata
sis$a naik menjadi B1 dengan ketuntasan belajar sis$a men"apai B&H.
-elain dari meningkatnya hasil belajar sis$a, proses pembelajaran di
dalam kelas juga ikut mengalami peningkatan.
2.
b. -M%
%enyampaian materi yang dilakukan guru dengan metode konvensional
membuat sis$a kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. %embelajaran
konvensional ini membuat sis$a menjadi pasif karena sebagian besar aktivitas
didominasi oleh guru. #engan demikian perlu dilakukan pembelajaran yang
dapat meningkatkan aktivitas maupun hasil belajar sis$a salah satunya dengan
pembelajaran kooperatif model jigsa$, karena dalam pembelajaran ini
melibatkan sis$a se"ara langsung. %embelajaran kooperatif model jigsa$
menuntut sis$a untuk bertanggungja$ab terhadap materi yang telah menjadi
bagiannya. 'ujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui prosedur penerapan
metode pembelajaran kooperatif model jigsa$ di -M% -ri$edari Malang. ()
Mengetahui aktivitas belajar sis$a pada pembelajaran kooperatif model jigsa$.
(2) Mengetahui peningkatan hasil belajar sis$a kelas +!! A -M% -ri$edari
Malang setelah penerapan pembelajaran kooperatif model jigsa$.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian %' yang dilaksanakan dalam dua siklus tindakan yang terdiri
dari empat tahap yaitu peren"anaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. -ubyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sis$a kelas +!!
A -M% -ri$edari Malang dengan jumlah sis$a & yang terdiri dari 13 sis$a
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
12/18
laki*laki dan 9 sis$a perempuan. #alam penelitian ini teknik pengumpulan data
meliputi tes di a$al dan akhir siklus, observasi aktivitas dan ketrampilan
kooperatif sis$a, $a$an"ara dan "atatan lapangan.
angkah pembelajaran yang berorientasi pada metode pembelajaran kooperatif
model jigsa$ adalah (1) menyajikan re2n"ana dan tujuan pembelajaran dan
motivasi sis$a, () menyajikan informasi, (2) mengorganisasi sis$a kedalam
kelompok belajar, (&) membbimbing kelompok bekerja dan belajar, (3) evaluasi,
dan (G) penghargaan kelompok.
Fasil penelitian menunjukkan data aktivitas sis$a mengalami peningkatan yaitu
pada siklus ! dengan rata*rata 3,79H dengan taraf keberhasilan I"ukupI
sedangkan pada siklus !! dengan rata*rata GB,&1H dengan taraf keberhasilan I
baikI. -edangkan peningkatan hasil belajar sis$a dapat dilihat dari peningkatan
rata*rata kelas tiap siklus. %ada siklus ! rata*rata kelas meningkat dari 3,4B
menjadi 3B,73 dan persentase sis$a yang tuntas belajar yaitu 4,B2H menjadi
&1,G7H. %ada siklus !! rata*rata kelas meningkat dari 32,22 menjadi G9,17 dan
persentase sis$a yang tuntas belajar yaitu 3H menjadi 79,17H.
5erdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bah$a pembelajaran
kooperatif model jigsa$ dapat meningkatkan hasil belajar %n sis$a kelas +!! A
-M% -ri$edari Malang, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
model pembelajaran %n dan dapat disarankan kepada guru untuk menerapkan
pembelajaran kooperatif model jigsa$ karena dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar sis$a.
". -MA%engamatan yang dilakukan peneliti menunjukkan adanya permasalahan
pembelajaran Matematika di -MA :egeri 1 'alun antara lain masih adanya
ke"enderungan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru (tea"her
"entered), rendahnya motivasi belajar sis$a, dan rendahnya hasil belajar
matematika. #ari hasil $a$an"ara dengan guru matematika diperoleh bah$a
materi peluang masih sulit dipahami sis$a. 5erdasarkan kondisi tersebut maka
perlu adanya peningkatan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
13/18
%embelajaran kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') merupakan salah
satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar sis$a pada materi peluang.
%embelajaran kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F')
menggunakan empat langkah yaitu (1) :umbering (penomoran), () Juestioning
(pengajuan pertanyaan), (2) Feads together (berpikir bersama) dan (&)
Ans$ering (menja$ab). Melalui langkah*langkah tersebut %embelajaran
kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') berpotensi mampu
meningkatkan motivasi dan hasil belajar sis$a.
'ujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran
kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') yang mampu meningkatkan
motivasi dan hasil belajar sis$a. /enis penelitian adalah %enelitian 'indakan
elas (%'). %' ini dilaksanakan di kelas K! !%A*1 -MA :egeri 1 'alun
'ahun %elajaran 410412 dengan banyak sis$a 24 orang. %elaksanaan
penelitian siklus ! terbagi dalam tiga pertemuan pembelajaran dan satu
pertemuan untuk tes hasil belajar, sedangkan pelaksanaan penelitian siklus !!
terbagi dalam dua pertemuan pembelajaran dan satu pertemuan untuk tes hasil
belajar. #ata penelitian terdiri dari (1) data validasi perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian, () data observasi kegiatan guru dalam pembelajaran, (2)
data observasi kegiatan belajar sis$a, (&) data observasi motivasi belajar sis$a,
(3) data tes hasil belajar sis$a dan (G) data hasil $a$an"ara. egiatan guru,
kegiatan sis$a dan motivasi belajar sis$a diukur dengan menggunakan lembar
observasi dan $a$an"ara. Fasil belajar sis$a diukur dengan performa kelompok
dan tes hasil belajar sis$a dengan bentuk tes esai terstruktur dengan pedoman
penskoran.
5erdasarkan hasil penelitian diperoleh bah$a penerapan pembelajaran
kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') yang dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar sis$a pada materi peluang dilakukan dengan & langkah
yaitu numbering, Luestioning, heads together dan ans$ering. %embelajaran
dimulai dengan membagi kelas menjadi G kelompok dengan masing*masing
beranggotakan 3 sis$a dan diberi nomor 1 sampai 3 (numbering), dilanjutkan
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
14/18
dengan pengajuan pertanyaan (Luestioning) melalui - yang dibagikan kepada
tiap kelompok. -etelah sis$a paham maksud dari pertanyaannya, maka sis$a
berpikir bersama (heads together) dalam kelompoknya. -elanjutnya guru
menunjuk se"ara a"ak nomor sis$a untuk menja$ab (ans$ering).
Motivasi belajar sis$a menunjukkan 79,7H dengan kriteria baik pada siklus !
meningkat menjadi B3,BH dengan kriteria sangat baik. Fasil belajar sis$a
menunjukkan sebanyak 7 sis$a atau 94 H telah men"apai M dengan kriteria
sangat baik pada siklus ! meningkat menjadi 144H pada siklus !!.
5erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bah$a penerapan pembelajaran
kooperatif tipe :umbered Feads 'ogether (:F') dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar sis$a. 5erdasarkan hasil $a$an"ara dengan sis$a juga didapat
respon yang positip mengenai penerapan pembelajaran kooperatif tipe :umbered
Feads 'ogether (:F'). 5agi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian
serupa hendaknya mengembangkan pembelajaran ini pada materi lain atau
dengan lingkup penelitian yang lebih luas.
d. %erguruan 'inggi
Matematika memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting, baik
sebagai disiplin ilmu maupun sabagai fa"tor penunjang ilmu pengetahuan
lainnya. #alam kaitannya dengan sumber daya manusia yang merupakan
prioritas dan sarana utama pembangunan nasional. %engajaran matematika
memainkan peranan yang penting, terutama dalam meningkatkan mutu atau
kualitas pendidikan. %eningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan
pada pendidiakn formal, yang berupa hasil belajar.
%engajaran matematika di universitas, terutama yang sedang berjalantidak akan lepas pengaruhnya dari pemilihan strategi belajar mengajar. Menurut
8useffendi (19911) faktor*faktor luar yang mempengaruhi berhasil tidaknya
belajar salah satunya adalah model pengajian materi pelajaran (strategi
pembelajaran), suasana pembelajaran. #idalam proses pembelajaran, dosen harus
memiliki strategi agar mahasis$a dapat belajar se"ara efektif dan efisien,
mengena pada tujuan yang diharapkan tanpa mengabaikan mahasis$a yang
diajar baik sebagaimahkluk individu maupun makhluk sosial.
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
15/18
%embelajaran yang dilakukan dosen Matematika niversitas
-ingaperbangsa ara$ang adalah sebagian besar menggunakan pembelajaran
dengan diskusi antar kelompok. #imana dengan teknik diskusi membuat
mahasis$a aktif dalam pembelajaran. 'etapi kenyataan di lapangan tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Fal ini :ampak dari mahasis$a yang berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran, hanya kurang lebih 24H saja mahasis$a berpartisipasi
aktif.
#ari hasil observasi dan $a$an"ara dengan mahasis$a matematika
jurusan pendidikan matematika semester dua niversitas -ingaperbangsa
kara$ang, minat diskusi yang masih rendah. !ni dapat dilihat dari kurangnya
respon mahasis$a ketika dalam perkuliahan disampaikan dengan "ara disdusi.
Mahasis$a lebih "enderung pasif, yang akatif dalam berdiskusi hanya mahasis$a
yang itu*itu saja. Fal ini disebabkan karena metode diskusi yang digunakan
masih bersifat konfensional. 'entu saja hal ini menyebabkan sebagian besar
mahasis$a mengalami kejenuhan. 'idak dipungkiri, dalam kenyataannya pada
saat diskusi berlangsung sebagian mahasis$a ada yang memperhatikan, ada yang
mengobrol, melamun , main hand pone (F%) bahkan ada yang sampai tertidur.
#ari gambaran peristi$a kegiatan diskusi dalam kelas, tentu saja hal ini
merupakan suatu masalah dalam proses pembelajaran. ang mana imbas atau
dampak negatif yang dialami mahasis$a adalah hasil belajar menurun, motivasi
belajar juga menurun. 5erdasarkan uraian permasalahan diatas perlu adanya
perbaikan yang harus dilakukan oleh dosen. 5elajar dengan kelompok dengan
berdiskusi yang lebih meman"ing keatifan mahasis$a, daya tarik mahasis$a
dalam berdiskusi, dan men"iptakan suasana diskusi yang menyenangkan. Model
pembelajaran yang demikian itu adalah model pembelajaran kooperatif.
-alah satu model pembelajaran yang memungkinkan mampu
mengantisipasi permasalahan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsa$. Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsa$ memungkinkan setiap mahasis$a dapat
berpartisifasi aktif dalam kelompok.
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
16/18
#alam pembelajaran kooperatif tipe jigsa$ terdapat kelompok asal dan
kelompok ahli. -etiap anggota kelompok ahli bertugas menjelaskan materi hasil
diskusi kepada kelompok asal. Fal inilah yang mema"u mahasis$a untuk
berpartisifasi aktif. eunggulan kooperatif tipe jigsa$ adalah meningkatkan rasa
tanggungja$ab mahasis$a terhadap pembelajaran sendiri dan juga pembelajaran
orang lain. 5erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masrifai tahun
44B, menunjukan bah$a ketuntasan belajar sis$a dalam kelompok kooperatif
tipe jigsa$ B,G1 H, lebih tinggi daripada kelompok konvensional &2,&B H.
DATAR PUSTAA
Arends, 8i"hard !. (1997). lassroom "nstruction and 'anagement. :e$ ork M"
?ra$ Fill.
NNNNNNN (441).(earning to Teach. :e$ ork M" ?ra$ Fill.
5ori"h, ?ary #. (199). )ffective Teaching methods. :e$ ork Ma"millan
%ublishing
>o.
#ayakisni, '. dan Fudaniah. (442).Psikologi *osial. (edisi 8evisi). Malang MM
%ress.
#oolttle, %eter C., = >amp, Oilliam ?. (1999). >onstru"tivism 'he >areer and'e"hni"al Cdu"ation %erspe"tive.+ournal of ,ocational and Technical
)ducation Perspective. +olume 1G, :umber l 1999.
?age, :.. dan 5erliner, #avid >. (19B&). )ducational Psychology. 5oston
Foughton
Miflin >o.
http00$$$. users. muohio. edu0shermanl$0$ol f"hapter*draft2*3. Ftm.
http00$$$m su""essforall.met0resour"e0resear"e0"ooplearn.htm.
/ohnson, #. O. = /ohnson, . %. (444).+oining Together. &roup Theory and &roup
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
17/18
*kills. 5oston Allyn and 5a"on.
/ohnson, #.O. = /ohnson, 8.'. (tanpa tahun).-n vervie$ of ooperative (earning.
http00$$$."ler"."[email protected], do$nload 1&047044.
14
/ohnson, #.O. = /ohnson, 8'. (19B9). ooperation and ompetion/ Theory and
0esearch. Cdina, M: !ntera"tion 5ook >ompany.
http00$$$."l"r"."om0pages0"l.html.
ie, Anita. (44). ooperative (earning. 'empraktikkan ooperative (earning di
0uang10uang 2elas. /akarta ?rasindo.
:ur, M.(444).Pembelajaran 2ooperatif. -urabaya niversity %ress.
Png Cng 'ek. (199B). 'he effe"t of >ooperative earning on the Mathemati"s
A"hievement of orm & -tudents in A Malaysian -e"ondary -"hool.+ournal of
*cience and 'athematics )ducation *outheast -sia *)-')# 0egional
entre in *cience and 'athematics. %enang, Malaysia. +ol. KK!. :o. .
#e"ember 199B.
-ears, #avid P. (1991).Psikologi *osial. Cdisi 3. /ilid . Alih 5ahasa Mi"hael
Adryanto. /akarta Crlangga.
-eifert, elvin . (1991).)ducational Psychology. 5oston Foughton Miflin >o.
-lavin, 8obert C. (1993). ooperative (earning. Theory# 0easearch# and Practice.
-e"ond Cdition. Massa"husetts Allyn = 5a"on >o.
-lavin, 8obert C. (444). )ducational Psychology/ Theory and Practice.
Massa"husetts
Allyn = 5a"on %ublishers.
Isjoni. (2011). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
ALFABETA
Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan
Aplikasi. Bandung: PT !"ika Adi#ama
$u%rijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. &og'akar#a:
Pus#aka P!lajar
Trian#o. (200). Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. akar#a:
K!n*ana
7/26/2019 PEMBELAJARAN_COOPERATIVE_LEARNING.docx
18/18