27
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

  • Upload
    gwen

  • View
    74

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU. TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN. Menyelamatkan nyawa korban Meringankan penderitaan korban Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah Mempertahankan daya tahan korban Mencarikan pertolongan lebih lanjut. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN

PADA PEKERJAAN TERTENTU

Page 2: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN

• Menyelamatkan nyawa korban• Meringankan penderitaan korban• Mencegah cedera/penyakit menjadi

lebih parah• Mempertahankan daya tahan korban• Mencarikan pertolongan lebih lanjut

Page 3: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

PADA PEKERJAAN TERTENTU

1. Pemberian pertolongan terhadap korban kecelakaan pada pekerjaan dalam ruangan tertutup dan terbatas.

2. Pemberian pertolongan terhadap korban kecelakaan yang Kontak dengan bahan kimia.

3. Pemberian pertolongan terhadap kecelakaan akibat listrik

Page 4: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PRINSIP DASARTINDAKAN PERTOLONGAN

1. Pedoman tindakan• Penolong harus memahami dan terampil• Tindakan pertolongan harus berurutan• Amankan korban dan beri tanda tempat

kejadian• Cari bantuan sambil memberikan pertolongan

2. Ciri-ciri gangguan• Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban

3. Kesiapan pertolongan• Personil• Buku petunjuk/buku pedoman panduan• Kotak P3K & kotak khusus dokter• Alat angkut & transportasi• Alat perlidungan• Peralatan darurat

Page 5: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS

1. Menilai situasia. Mengenali bahaya diri sendiri dan

orang lainb. Memperhatikan sumber bahaya

(fisik, kimia)c. Memperhatikan jenis pertolongand. Memperhatikan adanya bahaya

susulan

Page 6: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS

2. Mengamankan Tempat Kejadiana. Memperhatikan penyebab kecelakaanb. Utamakan keselamatan diri sendiri

dengan menggunakan APDc. Singkirkan sumber bahaya yang adad. Hilangkan faktor bahaya (misal dengan

menghidupkan exhaus ventilasi)e. Singkirkan korban dengan cara aman

dan memperhatikan keselamatan diri sendiri.

Page 7: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS

3. Memberikan pertolongana. Menilai kondisi korban dan tentukan

status korban dan prioritas tindakanb. Berikan pertolongan sesuai status

korban

Page 8: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN

KIMIA

Faktor yang menimbulkan kondisi bahaya

a. Derajat racunb. Sifat fisik c. Sifat dasard. Tata cara kerjae. Tempat jalan masukf. Kerentanan individu

Page 9: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN

KIMIAPenggaruh bahan kimia terhadap

tubuh :a. Iritasib. Korosifc. Alergid. Kekurangan oksigene. Keracunan sistemikf. Kankerg. Merusak janinh. Pengaruh teradap generasi mendatangi. Pneumoconiosisj. Efek bius

Page 10: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA

Pada prinsipnya sama dengan pertolongan terhadap korban kecelakaan pada pekerjaan dalam ruangan tertutup dan terbatas :

a. Menilai situasib. Mengamankan tempat kejadianc. Memberikan pertolongan

Page 11: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA

Hal-hal yang perlu diperhatikan :1. Menilai situasi

a. Mengenali bahaya bahan kimia yang mengancam penolong dan orang lain.

b. Memperhatikan sumber bahaya bahan kimia

c. Memperhatikan jenis pertolongand. Memperhatikan adanya bahaya

susulan

Page 12: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA

2. Mengamankan Tempat Kejadiana. Memperhatikan penyebab kecelakaanb. Bahan kimia bentuk gas atau uap,

penolong memakai alat pernafasan.c. Singkirkan sumber bahaya yang ada

atau singkirkan korban dengan cara aman.

Page 13: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAAN

YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA

3. Memberikan pertolongana. Menilai kondisi korban dan tentukan

status korban dan prioritas tindakanb. Berikan pertolongan sesuai status

korban• Menghilangkan kontak & mendinginkan

kulit.• Terkontaminasi kuli & pakaian diguyur

dengan air waktu melepas pakaian.• Kena kulit cuci dengan sabun• Kena mata cuci dengan boor water/air• Tertelan usahakan muntah• Sesak nafas segera longgarkan pakaian dan

beri O2.

Page 14: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Faktor Yang Mempengaruhi Keparahan Pada Cedera Akibat

Listrik• Voltage (Kekuatan listrik)• Amper (Arus Listrik)• Type Arus (searah/bolak-balik)• Lama Kontak• Area Kontak• Jalan Arus• Banyaknya Jaringan Resistance• Kandungan Air Dalam Jaringan

Page 15: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Akibat Sengatan listrikArus searah dan Bolak-balik

1. Akibat arus searah :– Perubahan elektrolit.

2. Akibat Arus bolak-balik– Kejang otot– Berkeringat– Kerusakan jaringan– Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz

menyebabkan ventrical vibrilation– Voltage tinggi dapat menyebabkan

paralysis pernafasan– Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan

kontraksi otot pernafasan dada, dlll.

Page 16: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Jaringan Penghantar Listrik

1. Jaringan konduktor• Pembuluh darah• Otot

2. Jaringan tidak konduktor• Tulang• Kulit kering• Syaraf tepi

Page 17: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Gejala dan tanda• Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan keluar)• Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas, henti

jantung)• Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf, otot,

tulang patah, mata, ginjal, saluran pencernaan, pembuluh darah, jantung/irama, konduksi, infark)

• Kejang (kontraksi otot tidak teratur)• Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan

penglihatan.

Page 18: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Pemberian Pertolongan

1. Menilai situasia. Mengenali bahaya diri sendiri dan

orang lainb. Memperhatikan sumber bahayac. Memperhatikan jenis pertolongand. Memperhatikan adanya bahaya

susulan

Page 19: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Pemberian Pertolongan

2. Mengamankan Tempat Kejadiana. Memperhatikan penyebab kecelakaanb. Utamakan keselamatan diri sendiric. Singkirkan sumber bahaya yang ada

(putuskan aliran dan matikan sumber listrik)

d. Hilangkan faktor bahaya misal dengan menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan sumber listrik dengan bahan non konduktor)

e. Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri (dengan alat pelindung seperti; sarung tangan, kayu, tali, kain, sapu dll).

Page 20: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

Pemberian Pertolongan

3. Memberikan pertolongana. Menilai kondisi korban dan tentukan

status korban dan prioritas tindakanb. Berikan pertolongan sesuai status

korban• Baringkan korban dengan kepala lebih

rendah dari tubuh• Bila ada tanda henti nafas dan jantung

berikan resusitasi Jantung paru• Selimuti korban• Bila luka ringan obati seperlunya (luka

bakar ringan).• Bila luka berat carikan pertolongan ke

RS/dokter.

Page 21: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

PRINSIP RESUSITASI

OTAK SELALU MENDAPATKAN O2

Oksigen

Zat Lain(Makanan, Air)

TUBUHSEL

(MLL DARAH) ENERGI

Page 22: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

ABC KEHIDUPAN

3 Unsur masuknya O2 ke otak

• Jalan nafas (Air Way)• Pernafasan (Breathing)• Aliran Darah (Circulation)

Page 23: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

ABC RESUSITASI

• Membuka jalan nafas (Air Way)

• Mempertahankan pernafasan (Breathing)

• Mempertahankan aliran Darah (Circulation)

Page 24: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

RESUSITASI PARU• Baringkan korban terlentang• Longgarkan pakaian• Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan• Bebaskan jalan nafas dengan

menengadahkan kepala• Pada Mulut ke mulut, tutup hidung korban

dan Pada mulut ke hidung, gunakan ibu jari tangan untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah agar mulut tertutup.

• Ambil nafas dan berikan 4 kali hembusan dengan cepat sehingga dada korban mengembang

• Lanjutkan pertolongan nafas 12 – 15 kali permenit

• Jika sudah bernafas awasi pernafasan

Page 25: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

RESUSITASI JANTUNG PARU• Baringakan korban terlentang diatas dasar yang keras

dan kuat• Kepala korban ditengadahkan• Tentukan titik kompresi (2 jari diatas ujung tulang

dada/titik temu lengkung iga).• Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi• Kuncilah jari-jari tangan satu dengan jari tangan lainnya.• Dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada

lakukan tekanan dengan bantuan BB 80 x/menit kedalaman 4 – 5 cm.

• Bila penolong 1 orang : lakukan 2 x nafas buatan dan disusul 15 x pijatan jantung

• Bila penolong 2 orang : lakukan bersama-sama dengan perbandingan 1 : 5.

• Lakukan 4 siklus, bila nadi (-) teruskan RJP.

Page 26: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

• Kapan tidak dilakukan RJP :– Ada lebam mayat– Ada kaku mayat– Ada pembusukan– Korban terpotong-potong

• Kapan menghentikan RJP :– Korban pulih– Diganti tenaga terlatih– Kelelahan– Dokter mengatakan untuk menghentikan– Henti jantung lebih 30 menit

Page 27: PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU

KESALAHAN DALAM RJPSEBAB AKIBAT

Penderita tidak berbaring Pada Bidang keras

RJP Kurang efektif

Penderita tidak horizontal Bila kepala lebih tinggi, darah ke otak akan kurang

Tekan dahi tekan dagu kurang baik

Jalan nafas terganggu

Kebocoran saat melakukan pernafasan buatan

Pernafasan buatan tidak efektif

Lubang hidung kurang tertutup Pernafasan buatan tidak efektif

Letak tangn kurang tepat, arah, tekanan kurang

Patah tulang, luka dalam paru

Tekanan terlalu dalam atau terlalu cepat

Jumlah yang dialirkan kurang

Rasio RJP dan pernafasan buatan tidak baik

Oksigenasi darah kurang