Upload
trannhi
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Safetyllah Jatranti
2310100001
Fatih Ridho Muhammad
2310100094
Dosen Pembimbing :
Dr. Lailatul Qadariyah, ST. MT.
Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG
MENGGUNAKAN PEMANASAN GELOMBANG MIKRO
LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki tegakan alami nyamplung seluas 225.400 Ha,
bila 10% termanfaatkan akan menghasilkan 255 juta liter
biodiesel.
Nyamplung sebagai bahan baku biodiesel
TUJUAN PENELITIAN
1. Mensintesa biodiesel dari minyak nyamplung
2. Mempelajari daya optimal dalam proses
3. Mempelajari jumlah katalis terbaik dalam proses
4. Mempelajari yield dari biodiesel yang dihasilkan
5. Mempelajari pengaruh penambahan ratio mol minyak-metanol terhadap kualitas biodiesel
BIODIESEL
Biodiesel biasa disebut sebagai fatty acid alkil ester, yaitu
bentuk ester dari asam lemak.
Metil Ester
KELEBIHAN BIODIESEL
• Biodesel menghasilkan lebih sedikit asap dan partikulat
• Mempunyai angka setana yang lebih
tinggi • Menghasilkan emisi karbon monoksida
dan hidrokarbon lainnya lebih sedikit • Dapat diperbarui dan biodegradable • Tidak beracun
BIODIESEL
Parameter SNI 04-7182-2006
Massa jenis pada 40°C (g/cm3) 0,85 – 0,89
Viskositas Kinematik pada 40°C, (cSt) 2,3 – 6,0
Angka Setana Min. 51
Titik Nyala (°C) Min. 100
Titik Kabut (°C) Min.18
Kadar Air (%volume) Max. 0,05
Bilangan Iodin (g-I2/100 g) Max. 115
Standar Biodiesel berdasarkan SNI 04-7182-2006
POTENSI MINYAK NYAMPLUNG
No. Jenis Asam Lemak Presentase (%)
1. Asam lemak jenuh 29,415
-Asam Palmitat (C16:0) 14,318
-Asam Stearat (C18:0) 15,097
2. Asam lemak tidak jenuh 70,325
-Asam Palmitoleat (C16:1) 0,406
-Asam Oleat (C18:1) 35,489
-Asam Linoleat (C18:2) 33,873
-Asam Linoleat (C18:3) 0,557
Sumber : Wahyudi dan Anggoro, 2009
DEGUMMING
Degumming adalah suatu proses perlakuan awal terhadap crude
dari minyak nabati berupa proses penghilangan kotoran seperti
getah atau lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu,
karbohidrat, air dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak
bebas dalam minyak.
ESTERIFIKASI
Esterifikasi adalah reaksi asam lemak bebas dengan alkohol membentuk alkil ester dan air. Reaksi ini dilakukan dengan menggunakan katalis asam dan disertai pemanasan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
TRANS-ESTERIFIKASI
Trans-esterifikasi adalah proses reaksi trigliserida dalam minyak nabati atau lemak hewani dengan alkohol rantai pendek seperti metanol atau etanol menghasilkan biodiesel dan gliserol sebagai produk samping.
PARAMETER DALAM BIODIESEL
Beberapa parameter yang digunakan dalam penentuan karakteristik
biodiesel antara lain :
Viskositas Kinematik
Flash Point
Densitas
Titik Kabut dan Titik Tuang
Bilangan Iodin
Kadar Air
Angka Setana
GELOMBANG MIKRO
Merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 1
mm – 1 m dan frekuensi 300 MHz – 300 GHz. Gelombang ini mampu
membangkitkan panas dari dalam bahan.
a) Perbandingan Temperatur Microwave dengan Pemanasan Konvensional.
b) Kondisi thermal Pemanasan pada Microwave dan Pemanasan Konvensional
GELOMBANG MICROWAVE
Pemanasan dengan gelombang mikro mempunyai kelebihan, yaitu:
1. Pemanasan lebih merata karena membangkitkan panas dari dalam bahan
tersebut.
2. Pemanasannya bersifat selektif artinya tergantung dari konstanta
dielektrik bahan.
3. Waktu reaksi pemanasan dengan Gelombang Mikro jauh lebih cepat jika
dibandingkan dengan waktu reaksi pemanasan konvensional.
4. Pemanasan dengan microwave memiliki panas hilang lebih kecil
dibandingkan dengan pemanasan konvensional.
KATALIS
Katalis CaO teknis (basa padat) dipilih
dalam penelitian ini karena katalis
basa mampu menghasilkan biodiesel
dengan yield besar (>90%), ekonomis
serta katalis padat memiliki umur
lama (dapat diregenerasi kembali)
PENELITIAN SEBELUMNYA
Rahayu Wilujeng dan Ayyu Fityatin (T. Kimia ITS)
Pembuatan Biodiesel
dengan gelombang mikro secara kontinyu.
Daya terbaik 400 watt,
yield 91,77%
Gria Armando dan Rhesa Purnama (T. Kimia ITS)
Pembuatan Biodiesel dengan
gelombang mikro secara batch dengan katalis CaO
yield 60,11 %
Giar Pradipta dan Lukerintaningdinar (T. Kimia ITS)
Pembuatan Biodiesel dari minyak kelapa dengan gelombang mikro secara batch dengan katalis CaO
yield 93 % pada konsentrasi katalis
3%, ratio mol minyak : mol methanol 1:9
2011
2012
2013
DESKRIPSI PERALATAN
Keterangan gambar :
1. Microwave
2. Reaktor ( Labu Leher Satu )
3. Pengatur daya
4. Pengatur waktu
5. Kondensor Reflux
2
1 3
4
5
VARIABEL PERCOBAAN
Dalam penelitian ini digunakan variabel tetap waktu 1 jam dengan kondisi operasi berada pada tekanan atmosferik
Konsentrasi Katalis CaO : 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%
Ratio Mol minyak-metanol : 1:9 dan 1:12
Daya Microwave : 100 W, 264 W, dan 400 W
PROSEDUR PERCOBAAN
Tahap Degumming
+ H3PO4
Refined Oil
Air+asam
fosfat+gum
Pencucian dengan
Air hangat
PROSEDUR PERCOBAAN
Tahap Esterifikasi
+ H2SO4
Campuran
Minyak dan
Metil Ester
Air
Refined Oil
+
Pencucian dengan
Air hangat
Uji kadar FFA
PROSEDUR PERCOBAAN
Tahap Trans-Esterifikasi
+
Biodiesel
Gliserol
Minyak hasil
esterifikasi
+
Campuran katalis
dan Metanol
Pencucian
Biodiesel
dan
pemisahan
Biodiesel
dianalisa sentrifugasi
HASIL PENELITIAN
Parameter Sebelum Degumming Setelah Degumming
Viskositas (400C)/Cst 54,281 45,500
Densitas (gr/ml) 0,951 0,9337
Warna Hijau Cokelat Kemerahan
HASIL PENELITIAN
0
5
10
15
20
25
0,00 5,00 10,00 15,00
FFA
(%
)
Kadar Katalis (% (v/v) )
Ratio 1:20
Ratio 1:30
Ratio 1:40
Pengaruh ratio dan kadar katalis terhadap kadar FFA produk
HASIL PENELITIAN
0
2
4
6
8
10
12
14
0 100 200 300 400
Vis
kosi
tas
(Cst
)
Daya (W)
2% katalis
3% katalis
4% katalis
ratio mol minyak-metanol 1:9
0
2
4
6
8
10
12
14
0 100 200 300 400
Vis
kosi
tas
(Cst
) Daya (W)
2% katalis
3% katalis
4% katalis
ratio mol minyak-metanol 1:12
Pengaruh Daya Microwave terhadap Viskositas Biodiesel
HASIL PENELITIAN
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 100 200 300 400
Yie
ld (
%)
Daya (W)
2% katalis
3% katalis
ratio mol minyak-metanol 1:9
Pengaruh Daya Microwave terhadap Yield Biodiesel
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 100 200 300 400 Y
ield
(%
)
Daya (W)
2% katalis
3% katalis
ratio mol minyak-metanol 1:12
HASIL PENELITIAN
0
2
4
6
8
10
12
14
0 2 4 6
Vis
kosi
tas
(Cst
)
% Katalis
Daya 100 W
Daya 264 W
ratio mol minyak-metanol 1:9
Pengaruh Konsentrasi Katalis terhadap Viskositas Biodiesel
0
2
4
6
8
10
12
14
0 2 4 6
Vis
kosi
tas
(Cst
) % Katalis
Daya 100 W
Daya 264 W
ratio mol minyak-metanol 1:12
HASIL PENELITIAN
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 2 4 6
Yie
ld (
%)
% Katalis
Daya 100 W
ratio mol minyak-metanol 1:9
Pengaruh Konsentrasi Katalis terhadap Yield Biodiesel
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 1 2 3 4 5 6
Yie
ld (
%)
% Katalis
Daya 100 W
ratio mol minyak-metanol 1:12
HASIL PENELITIAN
0
5
10
15
0 2 4 6
Vis
kosi
tas
(Cst
)
% Katalis
Ratio 1:9
Ratio 1:12
Minyak Nyamplung
Daya 100 W
Pengaruh Penambahan Ratio Mol minyak-metanol terhadap Viskositas Biodisel
0
2
4
6
8
10
12
14
0 2 4 6
Vis
kosi
tas
(Cst
)
% Katalis
Ratio 1:9
Daya 264 W
0
5
10
15
0 2 4 6
Vis
kosi
tas
(Cst
)
% Katalis
Ratio 1:9
Ratio 1:12
Minyak Nyamplung
Daya 400 W
HASIL PENELITIAN
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6
Yie
ld (
%)
% Katalis
Ratio 1:9
Ratio 1:12
Daya 100 W
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6
Yie
ld (
%)
% Katalis
Ratio 1:9
Ratio 1:12
Daya 264 W
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6
Yie
ld (
%)
% Katalis
Ratio 1:9
Ratio 1:12
Daya 400 W
Pengaruh Penambahan Ratio Mol minyak-metanol terhadap Yield Biodisel
Perbandingan Biodiesel Hasil Penelitian dengan SNI
Parameter SNI 04-7182-
2006
Produk
Biodiesel
Massa jenis pada 40°C
(g/cm3)
0,85 – 0,89 0,8860
Viskositas Kinematik
pada 40°C, (cSt)
2,3 – 6,0 4,545
Cetane Number Min. 51 -
Cetane Index Min. 45* 46,95
Titik Nyala (°C) Min. 100 > 200
Keterangan : *Acuan berdasarkan keputusan Dirjen Migas tahun 2006 tentang spesifikasi bahan bakar solar 48 Data merupakan variabel terbaik (kadar katalis 4% (w/w), ratio mol minyak-metanol 1:9 serta daya 100W)
KESIMPULAN
1. Minyak nyamplung dapat digunakan menjadi bahan baku pembuatan biodiesel menggunakan katalis CaO dengan menggunakan radiasi gelombang mikro.
2. Daya microwave optimal yang digunakan untuk proses trans-esterifikasi adalah 100W.
3. Jumlah katalis yang digunakan untuk menghasilkan biodiesel dengan kualitas terbaik adalah 4% (w/w) bahan baku (minyak nyamplung).
4. Yield biodiesel terbaik yang dihasilkan adalah 94% pada variabel ratio mol minyak-metanol 1:9; kadar katalis 4% (w/w) minyak nyamplung dan Daya microwave 100W.
5. Penambahan ratio mol minyak-metanol dari 1:9 menjadi 1:12 tidak menghasilkan perubahan yang signifikan terhadap kualitas produk biodiesel yang dihasilkan, sehingga ratio mol minyak-metanol yang optimal adalah 1:9.
SARAN
• Penelitian lebih lanjut tentang optimasi proses esterifikasi sehingga didapatkan kondisi operasi yang optimal mengingat kadar FFA yang tinggi pada minyak nyamplung.
• Penelitian lebih lanjut tentang pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung menggunakan metode lain untuk pencarian kondisi operasi yang optimal dan ekonomis.
Safetyllah Jatranti
2310100001
Fatih ridho muhammad
2310100094
Dosen Pembimbing :
Dr. Lailatul Qadariyah, ST. MT.
Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG
MENGGUNAKAN PEMANASAN GELOMBANG MIKRO