16
PEMBUNUHAN MENURUT HUKUM ISLAM Dalam Rangka Tugas Mandiri Mahasiswa Untuk Mata Kuliah “FIQIH JINAYAH” Dosen Pengampu :Drs.Abdul Qofin,M.Ag Disusun oleh: Supri Maskuri NIM:2108041 Jurusan :PAI/Tarbiyah Semester/Kelas :IV/C

PEMBUNUHAN - sababjalal.files.wordpress.com  · Web viewMENURUT HUKUM ISLAM. Dalam Rangka Tugas Mandiri Mahasiswa Untuk Mata Kuliah “FIQIH JINAYAH” Dosen Pengampu : Drs.Abdul

  • Upload
    vokiet

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBUNUHANMENURUT HUKUM ISLAM

Dalam Rangka Tugas Mandiri Mahasiswa Untuk Mata Kuliah

“FIQIH JINAYAH”Dosen Pengampu :Drs.Abdul Qofin,M.Ag

Disusun oleh:

Supri MaskuriNIM:2108041

Jurusan :PAI/Tarbiyah

Semester/Kelas :IV/C

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

{STAINU}

TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2009/2010

PEMBUNUHAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Membunuh orang adalah dosa besar selain ingkar,karena kejinya perbuatan

itu juga untuk menjaga keselamatan dan ketentraman umum,Allah yang Maha

Adil dan Maha Mengetahui memberikan balasan yang layak<setimpal>dengan

kesalahan yang besar itu,yaitu hukuman berat di dunia atau di masukkan ke dalam

neraka di akhirat nanti.

Bagi yang membunuh tergantung tiga macam hak:

a) Hak Allah

b) Hak Ahli Waris

c) Hak Yang Dibunuh

Apabila ia bertobat dan menyerahkan diri kepada ahli waris <keluarga yang

dibunuh>dia terlepas dari hak Allah dan hak ahli waris,baik mereka melakukan

qisos atau mereka mengampuninya,dengan membayar diyat<denda>ataupun

tidak.Sesudah itu tinggal hak yang dibunuh,nanti akan diganti oleh Allah DI

akhirat dengan kebaikan.

B.Pembahasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini,penulis membatasi masalahnya sebagai berikut:

a) Pengertian Pembunuhan

b) Bentuk- Bentuk Pembunuhan

c) Syarat Wajib Qishos

d) Jenis Denda

e) Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran

f) Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam Al- Hadits

g) Sanksi Hukum Bagi Pembunuh

h) Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa(Pasal 338-350)

C.Tujuan Penulisan Makalah

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,maka tujuan

penulisan makalah ini diarahkan untuk:

a) Mengetahui Pengertian Pembunuhan

b) Mengetahui Bentuk-bentuk Pembunuhan

c) Mengetahui Syarat Wajib Qishos

d) Mengetahui Jenis Denda{Diyat}

e) Mengetahui Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran

f) Mengetahui Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Hadits

g) Mengetahui Sanksi Hukum BagI Pembunuhan

h) Mengetahui tentang pasal-pasal tindak pidana terhadap nyawa.

D.Sistematika Penulisan

Sebagai langkah akhir dalam penulisan makalah ini,maka klasifikasi

sistematika penulisannya sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah,pembatasan

masalah,tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II: Dibahas tentang pembahasan masalah pentingnya Pengertian

Pembunuhan,Syarat Wajib Qishos,Jenis Denda{Diyat},Dasar Hukum

Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran, Dasar Hukum Sanksi

Pembunuhan Didalam Al- Hadits, Sanksi Hukum Bagi Pembunuh,Pasal-

Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa.

Bab III: Merupakan bab terakhir dalam penulisan makalah ini yang berisikan

tentang Kesimpulan dan Saran.

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

PEMBUNUHAN

A. Pengertian Pembunuhan

Pembunuhan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang

dan atau beberapa orang yang mengakibatkan seseorang dan/atau beberapa

orang meninggal dunia.Para ulama mendefinisikan pembunuhan dengan suatu

perbuatan manusia yang menyebabkan hilangnya nyawa.Hukuman bagi orang

yang membunuh orang islam dengan sengaja,sebagaimana dijelaskan dalam

AL-Quran:”Dan barang siapa yang membunuh orabg mukmin dengan

sengaja,maka balasannya ialah jahanam,kekal ia didalamnya dan Allah

murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar

baginya”{QS.An-Nisa:93}

Dan firman Allah SWT:

178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash

berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang

merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka

barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah

(yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang

diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang

baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan

suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya

siksa yang sangat pedih[111].

[111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu

tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris

yang terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar.

pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak

yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik,

umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban

sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si

pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka

terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa

yang pedih.

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atasmu Qishos

berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh”{QS.AL-Baqoroh:178}

B. Bentuk-Bentuk Pembunuhan

1. Pembunuhan Sengaja

Pembunuhan sengaja{Amd}adalah perbuatan yang dilakukan

oleh seseorangdengan tujuan untuk membunuh orang lain dengan

menggunakan alat yang dipandang layak untuk membunuh.Hukumannya

wajib qishos,nantinya si pembunuh wajib dibunuh pula,kecuali bila

dimaafkan oleh keluarga yang terbunuh dengan membayar

diyat{denda}atau dimaafkan sama sekali.1

Unsur-Unsur Pembunuhan Sengaja:

1. Korban adalah orang yang hidup

1 Prof.Dr.H.Zainudin Ali,M.A.”Hukum Pidana Islam”,{Jakarta:Sinar Grafika,2007}h.24

2. Perbuatan si pelaku yang mengakibatkan kematian korban

3. Ada niat bagi si pelaku untuk menghilangkan nyawa korban

Alat Yang Digunakan Dalam Pembunuhan Sengaja:

1. Alat yang umumnya dan secara tabiatnya dapat digunakan untuk

membunuh seperti pedang,tombak,dll.

2. Alat yangkadang-kadang digunakan untuk membunuh sehingga

tidak jarang mengakibatkan kematian seperti cambuk,tongkat.

3. Alat yang jarang mengakibatkan kematian pada tabiatnya seperti

menggunakan tangan kosong.2

2. Pembunuhan Tidak Sengaja

Pembunuhan tidak sengaja{Khata}adalah perbuatan yang

dilakukan oleh seseorang dengan tidak ada unsur kesengajaan yang

mengakibatkan orang lain meninggal dunia,dan tidak menggunakan alat

yang secara lazim tidak mematikan.Hukumannya tidak wajib qishos tetapi

wajib membayar denda{diat} ringan dan diangsur dalam 3 tahun.Sebagai

contoh seseorang melakukan penebangan pohon yang kemudian pohon

tersebut tiba-tiba tumbang dan menimpa orang yang lewat lalu meninggal

dunia.

3. Pembunuhan Semi Sengaja

Pembunuhan Semi Sengaja adalah perbuatan yang sengaja dilakukan

oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan mendidik.Sebagai contoh

seorang guru memukulkan sebuah penggaris kepada kaki seorang

muridnya,tiba-tiba muridnya meninggal dunia,maka pembuatan guru

tersebut dinyatakan pembunuhan semi sengaja{syibhu al –amdi}.Bentuk

ini tidak wajib qishos tetapi wajib membayar diyat berat dan dapat

diangsur hingga 3 tahun.

2 Prof.Drs.H.A.Djazuli,”Fiqih Jinayah{Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam}”,{Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2000}.h.129-130.

Unsur-Unsur Pembunuhan Semi Sengaja:

1. Pelaku melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian.

2. Ada maksud penganiayaan atau permusuhan.

3. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan pelaku dengan

kematian korban.

C. Syarat Wajib Qishos

1) Orang yang membunuh sudah baligh dan berakal

2) Yang membunuh bukan ayah yang dibunuh

3) Orang yang dibunuh tidak kurang derajatnya dari yang

membunuh

4) Orang yang dibunuh adalah orang yang terpelihara dan

dilindungi darahnya oleh islam3

D. Jenis Denda{Diyat}

Diyat ialah denda pengganti jwa yang tidak berlaku atau tidak

diberlakukan padanya hukuman bunuh.Diyat ada 2 macam:

1) Diyat{denda}Berat

Seratus ekor unta,dengan rincian 30 ekor unta betina umur 3-4

tahun,30 ekor unta betina 4-5 tahun,dan 40 ekor unta betina yang

sudah bunting.

Denda berat ini wajib:

a. Sebagai ganti hukuman qishos yang dimaafkan bagi yang

melakukan pembunuhan dengan sengaja dan dengan alat yang

dapat membunuh.4

b. Sebab pembunuhan semi{seperti}sengaja,dibayar selama 3

tahun,tiap tahun 1/3nya.

2) Diyat{denda}Ringan

3 Drs.Muh Symsi,Abu Farhat,S.Sa”adah,”RPAI{Rangkuman Pengetahuan Agama Islam},”{Surabaya:Amelia,19.2004}h.106-107.

4 Ibid,h.15

Seratus ekor unta,dengan rincuan 20 ekor unta betina umur1-

2tahun,20 ekor unta betina 2-3 tahun,dan 20 ekor umur 3-4 tahun,dan

20 ekor umur 4-5 tahun.

E. Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran

a. Surat AL-Baqoroh :179

Artinya:”Dan dalam qishash itu ada{jaminan kelangsungan}hidup

bagimu,hai orang-orang yang berakal,supaya kamu

bertaqwa.”5

b. Surat An-Nisa’:93

Artinya:”Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin

dengan sengaja,maka balasannya adalah jahanam,kekal ia

didalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutukinya

serta menyediakan azab yang besar baginya.”6

F. Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Hadits

1.

Diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud ra.katanya:Rossulullah

SAW bersabda:Setiap pembunuhan secara dzalim maka putra nabi

Adam yang pertama itu akan mendapat bahagian darahnya,

{mendapat dosa]karena dialh yang melakkukan pembunuhan.7

5 Yayasan Penyelenggara Penterjemah,Dep.Agama RI,AL-Quran dan Terjemahannya,{Jakarta:Proyek Pengadaan Kitab Suci AL-Quran,1985}hlm.43.

6 Ibid;hlm.136.7 Hadits ini dikutip dari CD Holy Quran &AL Hadis:Kumpulan Hadits Riwayat Bukhory

&Muslim,2002,hadits No.986.

2.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.katanya:Sesungguhnya

Rosulullah SAW bersabda:Hari Kiamat itu akan berlaku setelah

banyaknya peristiwa Harj.Merkabertanya:WahaiRosululllah,Apakah

Harj itu?Baginda bersabda:Pembunuhan,pembunuhan.8

G. Sangsi Hukum Bagi Pembunuh

Berdasarkan ayat-ayat AL-Quran dan AL-Hadits yang dikutip diatas dapat

dipahami bahwa sanksi hokum atas delik pembunuhan adalah sbb:

A. Pelaku pembunuhan yang disengaja,pihak keluarga korban dapat

memutuskan salah satu dari tiga pilihan,yaitu 1}Qishos,yaitu hukuman

pembalasan setimpal dengan penderitaan korbannya,2}Diyat,yaitu

pembunuh harus membayar denda sejumlah 100 ekor unta,200 ekor

sapi atau 1000 ekor kambing,atau bentuk lain seperti uang senilai

harganya.Diyat tersebut di serahkan kepada pihak keluarga

korban,3}pihak keluarga memaafkannya apakah harus dengan syarat

atau tanpa syarat.

B. Pelaku pembunuhan yang tidak disengaja,pihak keluarga diberikan

pilihan,yaitu:1}Pelaku membayar diyat}Membayar

kifarah{memerdekakan budak mukmin,3}Jika tidak mampu maka

pelakunya diberi hukuman moral,yaitu berpuasa selama 2 bulan ber

urut-turut

8 Ibid;hadits No.1678.

H. Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa(Pasal 338-350)

119.Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain,diancam ,karena

pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

121.Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa

orang lain,diancam karena pembunuhan dengan rencana(moord)dengan pidana

mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,paling lama

dua puluh tahun.

124.Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu

sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati,diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan tahun.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Syariat islam diturunkan oleh Allah swt untuk kemaslahatan hidup manusia,baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.Nyawa seseorang adalah mahal,karena itu harus dijaga dan dilindungi.Ketentuan hokum qishos,mempunyai relevansi kuat dalam upaya melindungi manusia,sehingga para pelaku kriminal timbul kejeraan,lantaran harus menanggung beban yang bakal menimpa dirinya jika ia melakukannya.

Selain itu,dapat dipetik dari sanksi hukum pidana pembunuhan adalah pihak keluarga korban diberikan hak otonomi sepenuhnya untuk memilih hukuman yang bakal dikenakan terhadap pelakunya.Hal ini mempunyai relevansi kuat dengan pertimbangan psikologi keluarga.Betapa penderitaan pihak keluarga lantaran salah satu anggotanya meninggal,lebih-lebih karena dibunuh oleh seseorang.Pihak keluarga korban sedikit banyak mengetahui bahwa yang terbunuh adalah salah seorang anggota keluarga yang akhlaknya kurang baik dan atau/ tidak terpuji maka mereka dapat

memakluminya jika ia di bunuh oleh seseorang.Oleh karena itu,ia tidak akan dendam kepada pembunuhnya bahkan kemungkinan besar akan memaafkan pelaku dari pembunuhan dimaksud.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan pada uraian tersebut diatas,maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1) .Hendaknya dalam memberikan Hukuman pada Pembunuh harus sesuai dengan Hukum yang berlaku DiIndonesia.

2) Dalam membuat keputusan Hukuman pada seorang Pembunuh harus dilihat dari alasan kenapa dia sampai melakukan Pembunuhan.

3) Pihak keluarga korban pembunuhan hendaknya bisa menerapkan hukuman dengan menggunakan qishos atau tidak pada seorang pembunuh.

DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.H.Zainuddin Ali,M.A,”Hukum Pidana Islam,Jakarta:Sinar Grafika,2007

Prof.Drs.H.A.Djazuli ” Fiqih Jinayah,Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam,Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2000

H.Sulaiman Rasjid,”Fiqih Islam”,Bandung:PT Sinar Baru Algensindo,1996

Prof.Drs.C.S.T.Kansil,S.H,Christine S.T.Kansil,S.H,M.H”Pokok-Pokok Hukum Pidana Untuk Tiap Orang”,Jakarta:PT.Pradnya Paramita,2007

Drs.Moh.Syamsi,Abu Farhad,S.Sa’adah”RPAI,Rangkuman Pengetahuan Agama Islam,Surabaya,2004