7
GAMBARAN KLINIS Gambaran klinis merupakan faktor terpenting dalam menegakan diagnosis hemangioma. Pada umumnya hemangioma tidak langsung tampak pada saat lahir tetapi beberapa minggu pertama setelah lahir. Beberapa jenis hemangioma dapat tampak pada saat lahir sebagai lesi samar-samar di kulit, yang bervariasi dari makula merah sampai nevus pucat yang menyerupai memar. Sangat jarang hemangioma yang sudah terbentuk penuh pada saat lahir. Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama setelah lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol dan berwarna merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih dalam dari dermis, subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna kebiruan, dan hanya sedikit menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase. Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi. Warna yang menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat, dan konsistensi tumor menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak usia 5-10 tahun. Kecepatan regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender, lokasi, ukuran, dan morfologi. Masa involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun (50%), dan pada usia 7 tahun (70%). Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12 tahun.

Pemeriksaan Dan Diagnosis Hemangioma

Embed Size (px)

Citation preview

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis merupakan faktor terpenting dalam menegakan diagnosis hemangioma.

Pada umumnya hemangioma tidak langsung tampak pada saat lahir tetapi beberapa minggu

pertama setelah lahir. Beberapa jenis hemangioma dapat tampak pada saat lahir sebagai lesi samar-

samar di kulit, yang bervariasi dari makula merah sampai nevus pucat yang menyerupai memar.

Sangat jarang hemangioma yang sudah terbentuk penuh pada saat lahir.

Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama setelah

lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol dan berwarna

merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih dalam dari dermis,

subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna kebiruan, dan hanya sedikit

menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase.

Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun

pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi. Warna yang

menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat, dan konsistensi tumor

menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak usia 5-10 tahun. Kecepatan

regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender, lokasi, ukuran, dan morfologi. Masa

involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun (50%), dan pada usia 7 tahun (70%).

Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12 tahun.

Gambaran klinis hemangioma bervariasi sesuai dengan jenisnya. Hemangioma kapiler

(nevus strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan berbentuk lobular,

berbatas tegas, yang dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh. Berbeda dengan

hemangioma kapiler, lesi pada hemangioma kavernosum tidak berbatas tegas, dapat berupa

makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan mengempis dan

akan cepat menggembung kembali apabila dilepas.

Gambar 1. Hemangioma Kapiler. 2010 (cappilary hemangioma.Wikipedia)

<http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3d/Capillary_haemangioma.jpg/

230px-Capillary_haemangioma.jpg

Gambar 2. Hemangioma kavernosum (Venous Malformations (“Hemangioma”))

<http://www.birthmarks.us/Vmphoto2.jpg

Gambaran klinis hemangioma campuran merupakan gabungan dari jenis kapiler dan jenis

kavernosum. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang pada

perkembangannya dapat memberikan gambaran keratotik dan verukosa. Sebagian besar

ditemukan pada ekstremitas inferior dan biasanya unilateral.

Pemeriksaan dan diagnosis

a) Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau tidak menonjol

dengan warna kemerah-merahan

b) Tumor bersifat “compressible”

c) Kalau perlu dengan pemeriksaan angiografi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya khas,

tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan,

terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.

Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan

pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan

kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi

dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat

menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi antara hemangioma dengan tumor solid.

Pada penggunaan X-ray, hemangioma jenis kapiler, X-ray jarang digunakan karena

tidak dapat menggambarkan masa yang lunak, sedangkan pada hemangioma kavernosum

biasanya dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi. Kalsifikasi ini terjadi karena

pembekuan pada cavitas cavernosum (phleboliths). Isotop scan pada hemangioma kapiler

dapat menunjukkan peningkatan konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini

jarang digunakan. Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga untuk

mengetahui pembesaran hemangioma karena neo-vaskularisasi.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan karakteristik internal dari suatu

hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otot-otot yang ada di sekitarnya.

Hemangioma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus hemangioma

dalam atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk memastikan bahwa

struktur yang dalam tidak terlibat.

Kebanyakan hemangioma mudah di diagnosis tanpa memerlukan pemeriksaan

penunjang. Namun demikian hemangioma profunda atau lesi superfisialis yang meragukan

memerlukan pemeriksaan imaging untuk komfirmasi diagnosis dan evaluasi ekstensinya.

Radiografi

Plain radiograf mempunyai manfaat yang terbatas dalam penegakan diagnosis

hemangioma. Gambaran yang ditunjukan dapat berupa bayangan masa yang isodens dengan otot,

bila didekat tulang dapat memberikan gambaran periosteal reaction.

Gambar 14. Penebalan kortek tulang akibat hemangioma intramuscular pada betis

Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan nonivasif yang umumnya digunakan

sebagai penunjang diagnosis untuk hemangioma profunda dan viseralis. Gambaran USG

hemangioma bervariasi dan tidak spesifik misalnya pada hemangioma hepar, yang memberikan

gambaran echogenic.

Gambar 15. USG hemangioma hepar

CT-Scan

Pada CT-Scan tanpa kontras, hemangioma akan tampak sebagai lesi hipodens (low-

density mass) dan adanya pendesakan terhadap jaringan normal sekitarnya.

MRI

MRI dengan kontras mempunyai spesifitas yang tinggi dan dapat membedakan

hemangioma dengan penyakit yang lain.

Angiografi

Angiografi merupakan pemeriksaan standar untuk mengetahui penyakit vaskular apakah

termasuk dalam high flow atau low flow.