7
PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK (bagian yang mulai telinga) Telinga Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letak rendah (low set ear) antara lain merupakan sindrom Pierre-Robin. Sinus yang terdapat di tengah adalah sisa dari branchial cleft, kadang terlihat auricle tag. Pemeriksaan membrane timpani pada neonates, jarang dilakukan. Tapi bila ada infeksi periksalah membrane timpani. Hidung Neonates bernafas melalui hidung. Bila bernafas melalui : Mulut : terdapatnya obstruksi jalan nafas karena atresia koana bilateral atau fraktur hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Pernafasan cuping hidung : adanya gangguan paru. Hidung tersumbat oleh secret mukopurulen kadang berdarah: sifilis congenital. Mulut Dilakukan dengan inspeksi dan palpasi Inspeksi: - adanya labio dan gnatoskisis, adanya gigi atau ranula yaitu kista lunak yang berasal dari dasar mulut. - Lidah yang membesar seperti pada sindrom Beckwith atau selalu bergerak seperti pada Sindrom Down. - Lidah keluar masuk (tanda foote) pada neonates dengan edema otak atau tekanan intracranial meninggi. - Tanda hipersaliva pada neonatus dengan kasus atresia esophagus dengan atau tanpa fistula trakeo esofagus. Palpasi: adanya high arch palate, palatopsikis, dan baik tidaknya reflex isap. Leher

pemeriksaan fisik pada anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

(sebagian) pemeriksaan fisik pada anak

Citation preview

Page 1: pemeriksaan fisik pada anak

PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK(bagian yang mulai telinga)

Telinga Perhatikan letak daun telinga.

Daun telinga yang letak rendah (low set ear) antara lain merupakan sindrom Pierre-Robin.Sinus yang terdapat di tengah adalah sisa dari branchial cleft, kadang terlihat auricle tag.Pemeriksaan membrane timpani pada neonates, jarang dilakukan. Tapi bila ada infeksi periksalah membrane timpani.

HidungNeonates bernafas melalui hidung.Bila bernafas melalui :

Mulut : terdapatnya obstruksi jalan nafas karena atresia koana bilateral atau fraktur hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.

Pernafasan cuping hidung : adanya gangguan paru. Hidung tersumbat oleh secret mukopurulen kadang berdarah: sifilis congenital.

MulutDilakukan dengan inspeksi dan palpasiInspeksi: - adanya labio dan gnatoskisis, adanya gigi atau ranula yaitu kista lunak yang berasal

dari dasar mulut.- Lidah yang membesar seperti pada sindrom Beckwith atau selalu bergerak seperti

pada Sindrom Down.- Lidah keluar masuk (tanda foote) pada neonates dengan edema otak atau tekanan

intracranial meninggi.- Tanda hipersaliva pada neonatus dengan kasus atresia esophagus dengan atau

tanpa fistula trakeo esofagus.Palpasi: adanya high arch palate, palatopsikis, dan baik tidaknya reflex isap.

LeherPada neonatus leher tampak pendek dan pergerakannya baik. Apabila ada keterbatasan pergerakan pikirkan kelainan tulang leher.Tumor pada leher seperti tiroid, hemangioma, higroma kistik dapat menekan trakea dan perlu tindakan segera.Trauma leher pada persalinan sulit menyebabkan kerusakan pleksus brakialis sehingga terjadi paresis pada tangan, lengan, atau diafragma. Dapat terjadi perdarahan m.sternocleidomastoideus yang bila tidak ditangani dengan baik menyebabkan tortikolis.Webbed neck pada turner sindrom.

Page 2: pemeriksaan fisik pada anak

DADA

InspeksiLaju nafas : 40-60x/menitBentuk dada : tong, kadang pektus ekskavatum atau karinatum tapi tidak punya arti klinis.Respirasi : dinding dada bergerak bersama dengan dinding perut.Gangguan pernapasan terlihat pernapasan paradoksal dan retraksi saat inspirasi.Gerkan dada harus simetris, gerak tidak simetris pada pneumotorak, paresis diafragma, hernia diafragmatika.

PalpasiDapat ditemukan fraktur klavikula serta meraba iktus kordis.

PerkusiPada neonatus jarang dilakukan perkusi dada.

AuskultasiLaju jantung : 120-160x/menitBunyi napas : bronkovesikulerAdanya bising usus pada dada menunjukkan adanya hernia diafragmatika.

ABDOMEN

Dinding perut pada neonatus lebih datar dibandingkan dinding dadanya Cekung : hernia diafragmatika Buncit : hepatosplenomegali atau tumor lainnya atau cairan dalam rongga perut. Kembung : enterokolitis nekrotikans, perforasi usus atau ileus. omfalokel, atau duktus

omfaloenterikus persisten.Hati teraba 2-3cm di bawah arcus kosta kanan.Limpa teraba 1cm di bawah arkus kosta kiri.Ginjal dapat teraba bila posisi bayi terlentang dan tungkai bayi dilipat yaitu setinggi umbilicus diantara garis tengah dan tepi perut, bagian ginjal dapat diraba sekitar 2-3cm.Trauma pada abdomen bisa karena kelainan yang sukar misalnya letak sungsang, dapat mengakibatkan perdarahan hati, limpa, atau kelenjar adrenal.

GENETALIA EKSTERNABayi perempuan (cukup bulan) :

- Lania minora tertutup oleh labia mayora- Lubang uretra terpisah dari lubang vagina- Kadang tampak secret yang berdarah dari vagina karena pengaruh hormone ibu.

Page 3: pemeriksaan fisik pada anak

Bayi laki-laki :- Biasanya fimosis- Ukuran penis antara 3-4cm (panjang) dan 1-1,3cm (lebar)- Skrotum biasanya besar dan punya banyak rugae dengan testis sudah turun ke dalam skrotum

Kelainan-kelainan yang sering ditemukan:- Hipospadia : defek pada bagian ventral ujung penis saja atau berupa defek sepanjang penisnya.- Epipadia : defek pada dorsum penis - Hidrokel- Pada bayi kurang bulan sering ditemukan kriptorkismus yaitu testis belum turun ke dalam

kantong skrotum- Torsi testis terjadi in utero dan dapat dilihat pada saat lahir berupa testis yang membesar dan

kerasPada beberapa kasus sulit membedakan jenis kelamin neonatus. Misalnya pada bayi perempuan dengan klitoris yang besar dan labia mayora berfusi dan berpigmen banyak. Pada bayi laki-laki dengan penis kecil dan skrotum terpisah.

ANUSUntuk mengetahui:

- Ada atau tidaknya atresia ani- Fistula besar yang terletak di depan atau belakang anus yang normal

Mekonium biasanya terjadi 24jam pertama. Bila setelah 48 jam belum keluar mekonium kemungkinan mekonium plug sindrom, megakolon, atau obstruksi saluran pencernaan.

TULANG BELAKANG dan EKSTREMITASNeonatus diletakkan dalam posisi tengkurap. Tanban pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari adanya skoliosis, meningokel, spina bifida okulta atau pilonidalis.Pada ekstremitas, Perhatikan :

- Pergerakan ekstremitas Asimetri pada patah tulang atau kelumpuhan saraf

- Tonus ekstremitas Hipotonia umum (floppy infant) pada kelainan susunan saraf pusat

- Posisi kedua kaki Apakah ad apes equinovarus atau valgus

- Keadaan jari-jari tangan dan kaki Apakah ada polidaktili, sindaktili, atau clawhand atau clawfeet

UKURAN ANTROPOMETRIKNeonatus cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya mempunyai ukuran badan sebagai berikut :

- Berat antara 2500 sampai 4000gram- Panjang 45 sampai 54 cm- Lingkaran kepala 33 sampai 37 cm

Page 4: pemeriksaan fisik pada anak

- Lingkar dada 2cm lebih kecil dari lingkar kepala

PEMERIKSAAN NEURULOGISINSPEKSIPerhatikan adanya malformasi, trauma fisis, dan kejang.Pada neonatus normal dengan masa kehamilan 32-40 minggu terlihat abduksi pada paha, dan fleksi pada sendi anggota gerak, simetris kanan-kiri.Pada neonatus dengan masa kehamilan 25-30 minggu terlihat lengan dalam keadaan fleksi, dan tungkai dalam fleksi atau ekstensi.

Pemeriksaan KepalaDiameter ubun-ubun besar : 2,1 cm dan sutura tidak dapat dimasuki ujung jari.Pasien dibangunkan dengan memegang dadanya dengan ibu jari dan telunjuk sambil digoyang-goyang secara lebut. Normalnya pasien akan membuka mata, mengerenyutkan muka, menangis, dan menggerakkan anggota geraknya.Bayi dengan masa kehamilan 34 minggu atau lebih sekali bangun tetap bangun selama pemeriksaan.Bayi dengan masa kehamilan 28-33 minggu hanya bangun sebentar dan tidur lagiBayi dengan masa k ehamilan 25-27 minggu sulit dibangunkanBila tidak dapat dibangunkan, tidak ada kerutan muka dan gerakan ekstremitas berarti abnormal yaitu adanya kesadaran menurun.

Pemeriksaan Saraf OtakPemeriksaan saraf otak neonatus berbeda dengan pada anak.

1. Saraf VII, XII, dan IXPada saat pasien bangun dan menangis, perhatikan :

- mata dan sudut mulut untuk memeriksa saraf otak VII (fasialis). Paresis bila mulut mencong ke sisi sehat, mata tidak dapat menutup.

- Lidah dan langit-langit Pada lidah perhatikan ukuran dan gerakannya, apakah ada fasikulasi (saraf XII) Pada langit-langit perhatikan arkus farings dan uvula. Paresis saraf IX bila arkus sisi

paresis tertinggal2. Saraf V, VII dan XII

Reflex rooting diperiksa dengan menyentuhkan ujung jari di sudut mulut pasien, maka pasien akan menoleh kearah rangsangan dan berusaha memasukkan ujung jari ke dalam mulut. Bila ujung jari dimasukkan 3cm akan diisap (sucking reflex).

3. Saraf IX dan X dengan pemeriksaan reflex menelan.4. Saraf III, IV, dan VI

Dengan memperhatikan pada saat mengisap mata bayi biasanya terbuka spontan. Pada saat itu lakukan pemeriksaan pergerakan bola mata

5. Saraf VIIIDoll’s eye maneuver dilakukan dengan memutar kepala pasien ke kiri dan ke kanan.

6. Saraf I, II, XI sulit dilakukan pada neonatus.

Page 5: pemeriksaan fisik pada anak

Pemeriksaan Refleks Neonatal Primer1. Refleks Moro

Reaksi kejutan yang menimbulkan rasa jatuh pada bayi.Cara : Bayi dalam posisi terlentang, dan kepalanya dibiarkan jatuh dengan cepat beberapa sentimeter dengan hati-hati ke tangan pemeriksa.reaksi : bayi akan kaget, lengandirentangkan dalam posisi abduksi ekstensi, tangan dibuka dan gerakan lengan adduksi dan fleksi.

2. Refleks WithdrawalCara : dilakukan dengan jarum untuk metrangsang telapak kakiReaksi : fleksi pada tungkai yang dirangsang dan ekstensi tungkai kontralateral.

3. Refleks Plantar GraspCara : meletakkan jari pemeriksa pada telapak kaki pasienReaksi : reflek jari-jari kaki

4. Refleks Palmar GraspCara : meletakkan jari pemeriksa pada telapak tangan pasienReaksi : fleksi jari-jari tangan

Pemeriksaan SensibilitasJarang dilakukan. Namun pada pemeriksaan refleks rooting, refleks sentuhan dan rangsang sakit yang dapat menyebabkan bayi menangis dapat pula sebagai cara untuk uji sensibilitas.

PEMERIKSAAN USIA KEHAMILANMengetahui usia kehamilan dan keadaan gizi neonatus penting untuk mengkategorikan neonatus cukup bulan, kurang bulan, atau lebih bulan. Dan apakah sesuai, lebih kecil, atau lebih besar untuk usia kehamilannya.

III. PEMERIKSAAN PADA WAKTU MEMULANGKANUntuk meyakinkan bahwa tidak ada kelainan kongenital atau kelainan akibat trauma.Perhatikan :

- Susunan saraf pusat : aktifitas bayi, ketegangan ubun-ubun.- Kulit : adanya ikterus, pioderma.- Jantung : adanya bising yang baru timbul kemudian.- Abdomen : adanya tumor yang tidak terdeteksi sebelumnya- Tali pusat : adanya infeksi.

Perhatikan juga apakah bayi sudah bisa menyusu dan ibu sudah mengerti cara pemberian ASI yang benar.