Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
KABUPATEN BARRU
PROPINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2018
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Dinas PUPR Kabupaten Barru i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya Dinas
Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Barru dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018, sebagai
aplikasi dari Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang
Kabupaten Barru tahun 2016–2021.
Laporan Akuntabilitas ini disusun berdasarkan amanat dari Inpres Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap
instansi pemerintah sampai tingkat eselon II harus memiliki Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang di dalamnya berisi program-program
utama yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun; dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.
Kami sadari bahwa Laporan Akuntabilitas ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami nantikan untuk
perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan laporan di tahun mendatang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan masukan dan bimbingan, sehingga penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum &
Penataan Ruang Kabupaten Barru Tahun 2018 ini dapat diselesaikan sesuai dengan
target waktu yang diberikan.
Semoga Laporan Akuntabilitas ini bermanfaat khususnya bagi Dinas Pekerjaan
Umum & Penataan Ruang dan jajarannya dalam upaya mewujudkan Good
Governance dan juga bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Barru, Januari 2019 Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Dan Tata Ruang
HERMAN JAYA,S.IP Pangkat : Pembina TK.I Nip. 19690414 199203 1 011
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
Dinas PUPR Kabupaten Barru ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Aspek Strategik Organisasi 3
C. Struktur Organisasi 3
D. Lingkungan Strategik 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis 11
B. Rencana Kinerja 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Indikator Kinerja 20
B. Metodologi Pengukuran pencapaian Kinerja Tahun 2018 20
C. Hasil Pengukuran Kinerja 21
D. Realisasi Keuangan 25
BAB IV PENUTUP
DAFTAR LAMPIRAN
- 1 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja, sesuai
dengan prinsip-prinsip good governance, maka diperlukan suatu instrument
sebagai media pertanggungjawaban dalam bentuk LAKIP yang berisi informasi
kinerja instansi pemerintah. Laporan dibuat sedemikian rupa hingga dapat
memberikan gambaran secara jelas tentang pelaksanaan tugas dan fungsi
lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan. Lakip merupakan kewajiban
untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan pimpinan kolektif dari
organisasi kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta jawaban. Dengan
demikian Lakip merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan suatu media
secara periodik (INPRES 7/99).
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) dapat dijadikan
feedback untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas unit sehingga mampu
berjalan secara efektif, efisien dan responsive terhadap aspirasi masyarakat
yang berkembang. Meningkatnya akuntabilitas unit kerja berdampak langsung
terhadap kepercayaan publik terhadap instansi yang bersangkutan.
Lebih lanjut manfaat LAKIP bagi unit kerja khususnya bagi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah:
a. Peningkatan akuntabilitas
b. Umpan balik peningkatan kinerja
c. Peningkatan perencanaan di segala bidang
- 2 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
d. Meningkatkan kredibilitas terutama terhadap instansi yang lebih tinggi
juga meningkatnya kepercayaan masyarakat
e. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan
f. Menjadi instansi yang akuntabel serta dapat beroperasi secara efisien,
efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat
g. Mendorong intansi melaksanakan tugas dengan baik, sesuai ketentuan,
kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 58 Tahun 2016
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
kabupaten Barru dan Keputusan Bupati Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barru Unit Kerja Dinas Pekerjaan
Umum berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 58 Tahun 2016
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barru
tahun 2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah, adalah sebagai unsur
pelaksana peraturan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas perbantuan dibidang pekerjaan umum. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud, Dinas Pekerjaan Umum memiliki fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang pekerjaan umum
dan Penataan Ruang
- 3 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum dan
Penataan Ruang
c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang pekerjaan umum
dan Penataan Ruang
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
B. Aspek Stratejik Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataa Ruang Kabupaten Barru merupakan
salah satu Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi yang sangat
strategis dalam mendukung dan mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah.
Sebagai bagian yang integral dari pemerintahan Kabupaten Barru, Dinas
Pekerjaan Umum mendukung pencapaian visi Kabupaten Barru: “Terwujudnya
Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas dan Bermartabat yang
bernafaskan Keagamaan”. Dinas Pekerjaan Umum sepenuhnya mendukung
upaya Pemerintah Kabupaten Barru, dalam menjalankan peran strategiknya
dalam pembaharuan manajemen Pemerintahan melalui pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan yang akuntabel. Dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mendukung peran Pemerintah
Kabupaten Barru dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang akuntabilitas. Pelaksanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk penerapan
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Sistem LAKIP).
- 4 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
C. Struktur Organisasi
Untuk mendapatkan informasi tentang kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Barru, pengenalan terhadap profil unit kerja akan
membantu dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan
kegiatan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 58 Tahun 2016
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Barru dan Keputusan Bupati Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barru,
maka struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah
sebagai berikut:
- 5 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari Kepala
Dinas; Sekretaris yang terdiri dari Sub Bagian Program dan Keuangan , Sub Bagian
Umum dan SDM; Bidang Bina Marga terdiri dari Seksi Peningkatan dan
Pemeliharaan Jalan, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan, serta Seksi
Peralatan; Bidang Pengairan terdiri dari Seksi Bina Operasi dan Pemeliharaan
Irigasi, Seksi Sungai dan Pantai dan Seksi Bina Pembangunan dan Pemeliharaan
Irigasi; Bidang Cipta Karya yang terdiri dari Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
Gedung, Seksi Tata Ruang, dan Seksi Pengawasan dan Pengendalian IMB; dan
Kelompok Jabatan Fungsional.
D. Lingkungan Strategik
1) Lingkungan Eksternal
a. Keadaan Geografis dan Topografi
Secara geografis, Kabupaten Barru terletak pada kedudukan
119034’16”- 119049’13” BT dan 04004’00”- 04048’02” LS yang merupakan
salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kabupaten Barru terletak di bagian Barat Pulau Sulawesi dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan kota Parepare dan Kabupaten
Sidenreng Rappang (Sidrap)
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten
Bone
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene Kepulauan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.
Kabupaten Barru memiliki luas daratan ± 1.174,72 km2 termasuk
pulau-pulau kecil yang berada di bagian barat. Pada awalnya Kabupaten
Barru terdiri dari lima kecamatan dengan 24 desa, kemudian terjadi
pemekaran desa menjadi 36 desa, dan pada tahun 2001 Kabupaten Barru
- 6 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
dimekarkan menjadi 7 wilayah kecamatan yang meliputi 40 desa dan 15
kelurahan, kecamatan tersebut adalah Kecamatan Mallusetasi, Kecamatan
Soppeng Riaja , Kecamatan Balusu, Kecamatan Barru, Kecamatan Tanete
Rilau, Kecamatan Tanete Riaja dan Kecamatan Pujananting. Pada tahun
2018 jumlah kelurahan di Kabupaten Barru menjadi 15 kelurahan yang
merupakan pemekaran dari Desa Pattappa, Kecamatan Pujananting.
Kondisi topografi Kabupaten Barru merupakan daratan tinggi dan
perbukitan yang berada pada ketinggian 100 - 500 meter dari permukaan
laut (mdpl) dengan persentase kemiripan mencapai 0 − <40%.
Kabupaten Barru memiliki sifat geologi yaitu seri endapan gunung api
yang meliputi 27,59% dari total wilayah Kabupaten, dengan berbagai jenis
batuan penyusunnya.
b. Demografi
Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Barru dapat dilihat
pada Table 1 berikut:
Tabel 1. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Barru
Tahun 2018
No Kecamatan Luas
Wilayah (km2)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk
(jiwa/km2)
1 Tanete Riaja 174,29 24.538 13,84
2 Tanete Rilau 79,17 35.817 20,20
3 Barru 199,32 41.566 23,44
4 Soppeng Riaja 78,90 17.663 9,96
5 Mallusetasi 216,58 26.527 14,96
6 Pujananting 314,26 12.731 7,18
7 Balusu 112,20 18.451 10,41
Total 1174,72 177.293 100
Sumber : DATA DKB (DATA KONSOLIDASI BERSIH) SEMESTER 1 TAHUN 2018
- 7 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
c. Iklim
Berdasarkan pembagian tipe iklim dengan metoda zone
agroklimatologi yang berdasarkan pada bulan basah (curah hujan lebih
dari 200mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan kurang dari 100
mm/bulan), di wilayah Kabupaten Barru terdapat 84.340 ha atau sekitar
71,79% wilayah dengan tipe iklim C dimana memiliki bulan basah
berturut-turut 5 - 7 bulan (Oktober - April) dan bulan kering berturut-
turut kurang dari 2 bulan (Mei – September), sedangkan curah hujan
tertinggi dicapai pada bulan Desember dan terendah pada bulan Agustus.
d. Keadaan Wilayah Aministrasi
Hingga tahun 2018 wilayah Administratif Kabupaten Barru terdiri atas 7
kecamatan. Kecamatan Pujananting tercatat memiliki wilayah yang paling
luas, yakni 314,26 km2, sedangkan Kecamatan Tanete Rilau memiliki luas
wilayah terkecil dengan luas 79,17 km. Adapun table luas wilayah per
kecamatan di Kabupaten Barru sebagai berikut:
Table 2. Luas Wilayah per Kecamatan di kabupaten Barru
No. Kecamatan Luas (km2)
1
2
3
4
5
6
7
Barru
Balusu
Soppeng Riaja
Mallusetasi
Tanete Rilau
Tanete Riaja
Pujananting
199,32 km2
112,20 km2
78,90 km2
216,58 km2
79,17 km2
174,29 km2
314,26 km2
Jumlah 1.174,72 km2
2) Lingkungan Internal
a. Susunan Kepegawaian
Susunan kepegawaian berdasarkan jabatan struktural terdiri dari
eselon tiga yaitu 5 dan 10 eselon empat . Jumlah PNS sebanyak 53
- 8 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
orang, berdasarkan golongan adalah sebagai berikut: golongan IV
sebanyak 2 orang, golongan III sebanyak 39 orang, golongan II
sebanyak 11 orang dan golongan I sebanyak 1 orang.
Tabel 3. Susunan Kepegawaian Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah
1 IV/c -
2 IV/b 2
3 IV/a -
4 III/d 12
5 III/c 10
6 III/b 10
7 III/a 7
8 II/d 1
9 II/c 10
10 II/b -
11 II/a -
12 I/d -
13 I/c 1
14 I/b -
TOTAL 53
Jumlah tenaga honorarium (Non PNS):
1. Operator Komputer : 3 orang
2. Administrasi : 9 orang
3. Operator Alat Berat : 5 orang
4. Penjaga Pintu Air : 30 orang
5. Penjaga Kantor : 2 orang
6. Cleaning Service : 2 orang
7. Satpam : 2 orang
8. Supir : 1 orang
- 9 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
b. Analisa Lingkungan
Analisa strategi program (Strategic Analysis Programming) Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barru dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya senantiasa dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal (ALI & ALE).
Adapun analisa lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Barru adalah sebagai berikut:
1. Analisa Lingkungan Internal (ALI)
a. Kekuatan (Strength)
1) Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Barru
2) Sarana dan prasarana yang memadai
3) Komunikasi dan koordinasi antar perangkat daerah
4) Dukungan dan kerjasama staf yang relatif tinggi
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Masih rendahnya profesionalisme aparat
2) Rendahnya tingkat keterampilan/kemampuan aparat dalam
penguasaan teknologi
3) Belum berimbangnya jumlah aparatur dibanding dengan beban tugas
4) Kesadaran aparat terhadap manajemen belum memadai
2. Analisa Lingkungan Eksternal (ALE)
a. Peluang (Opportunity)
1) Tersedianya potensi sumberdaya alam
2) Kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur semakin meningkat
3) Adanya dukungan Pemerintah Pusat.
- 10 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
b. Ancaman (Treath)
1) Semakin meningkatnya tuntunan masyarakat terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan
2) Desakan masyarakat untuk menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal
yang telah ditetapkan
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/LAKIP yang
mengkomunikasikan pencapaian kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Rung Kabupaten Barru tahun 2017 merupakan LAKIP yang disusun
berpedoman Surat Keputusan Ketua LAN No. 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret
2003. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah - kinerja (performance
gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian LAKIP Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2018 dapat
diilustrasikan dalam bagan sebagai berikut:
Bab2 Rencana
Strategi
k
2017
Rencana
Kinerja
2017
Rencana
Strategik
2016-
2021
Bab 2
Bab 4
Bab 3 Analisis
Capaian
Kinerja 2017
Capaia
n
Kinerja
2017
Bab 3
Kesimpulan
dan Saran
- 11 -
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang
Tata Cara Pertanggung jawaban Kepala Daerah, dan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permen Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kabupaten Barru
Tahun 2016-2021, yang merupakan acuan dalam pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, maka semua kegiatan harus
menggunakan acuan RPJMD sebagai dasar pelaksanaan yang dibiayai melalui
APBD Kabupaten Barru.
Perencanaan strategik (Strategic Plannning) merupakan aspek yang
sangat penting dalam suatu aktifitas manajemen, karena merupakan suatu proses
berkesinambungan yang mengantar para anggota organisasi melihat masa depan
dengan memperhitungkan perubahan-perubahan yang sedang dan akan terjadi
dalam lingkungan, lalu mengembangkan prosedur yang diperlukan serata
merumuskan aktifitas-aktifitas untuk mencapai masa depan yang diharapkan.
Perencanaan strategic juga merupakan suatu kerangka berpikir yang menjelaskan
dimana organisasi itu berada, kemana akan dibawa dan bagaimana sampai ke
tujuan.
Sejalan dengan perubahan paradigma kepemerintahan yang menekankan
pada unsure akuntabilitas, maka semua kegiatan yang dilaksanakan harus dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor
- 12 -
108 tahun 2000 tentang Tata cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah, yang
menekankan pada adanya pertanggungjawaban publik atas permasalahan
strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Sebagai follow up dari
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan nasional, maka setiap daerah harus membuat Rencana
pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Unit kerja diharuskan membuat Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada RPJMD.
Dalam sistem akuntabilitas, maka perencanaan strategik merupakan fase
awal yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Penyusunan Rencana Strategik
kemudian menjadi acuan unit kerja untuk mengusulkan program/kegiatan tahunan
dalam bentuk Rencana Kinerja SKPD.
Rencana Strategis unit kerja dibuat dengan mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten tetapi
dalam muatan yang lebih rinci lagi karena sumber pembiayaannya termasuk dana-
dana non APBD. Pelaksanaan Renstra unit kerja dipertanggungjawabkan kepada
Kepala Daerah melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Hal ini merupakan umpan balik bagi pihak yang berkepentingan dan dapat
digunakan alat control terhadap berbagai kegiatan organisasi/unit kerja.
Pengukuran kinerja dilakukan untuk menilai keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kebijakan/program/ kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Penilaian kinerja menggunakan tolok ukur Rencana Strategis berdasarkan lima
indikator:
- 13 -
1. Masukan/Input, yaitu tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran
sumber-sumber: dana, SDM, material, waktu, teknologi dan sebagainya yang
digunakan untuk melaksanakan program atau kegiatan,
2. Keluaran/Output, adalah tolok ukur berdasarkan produk (barang atau jasa)
yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang
digunakan,
3. Hasil/Outcome, adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat keberhasilan
yang dapat dicapai sesuai dengan keluaran program atau kegiatan,
4. Manfaat/Benefit, adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan
yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan Pemerintah,
5. Dampak/Impact, adalah tolok ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap
kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat.
Sesuai tugas pokok dan fungsi yang diembannya, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten barru mempunyai rencana strategik yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun,
dengan mendasarkan pada isu-isu strategik yang timbul baik issue strategik
lingkungan internal maupun eksternal yang akan menjadi potensi, peluang dan
tantangan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Rencana Strategik
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ini mencakup pernyataan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, serta Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran akan diuraikan dalam
bab ini. Selanjutnya sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2018 akan dijelaskan
dalam Rencana Kerja (Performance Plan) 2018.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun
- 14 -
dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin
timbul.
Adapun visi,misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan unit
kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dan Penataan Ruang Barru diuraikan
sebagai berikut:
a. Visi dan Misi
Visi :
Sebagai respon positif terhadap lingkungan strategis yang berubah secara
dinamis, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barru
merumuskan visi yang merupakan cara pandang strategis untk mejawab
perubahan tersebut. Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selaras
dengan visi Kabupaten Barru, sebagai berikut:
“Terwujudnya Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas, dan
bermartabat yang Bernafasakan Keagamaan”.
Misi :
Upaya merealisasikan visi agar memiliki arah, dijabarkan dalam misi,
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme SDM
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk
kesejahteraan masyarakat
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif
4. Mengembangkan interkonektivitas sinergi antar wilayah di tingkat nasional,
regional dan internasional,
5. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance),
- 15 -
b. Tujuan dan Sasaran
Tujuan :
Untuk mewujudkan misi, maka tujuan yang merupakan implementasi dari
misi adalah:
1. Meningkatkan penyediaan infrastruktur.
2. Memenuhi dukungan operasional pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintahan serta pelaporan keungannya pada Dinas PUPR.
Sasaran :
Setelah merumuskan tujuan, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan sasaran sebagai bagian integral dalam proses perencanaan
strategik. Fokus utama dalam penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi
sumber daya organisasi. Dalam melaksanakan kegiatan atau operasional
organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran strategik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Barru merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik
Pemerintah Kabupaten dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan
dan memantau pencapaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana panjang yang sifatnya.
Sasaran-sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan
strategik yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang telah
ditetapkan telah dicapai, maka diharapkan bahwa tujuan strategik terkait juga
telah dapat dicapai. Penetapan sasaran ini diikuti dengan penetapan program
yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran terkait.
Secara keseluruhan sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dan
Penataan Ruang Kab. Barru adalah sebagai berikut:
- 16 -
1. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur.
2. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana kebinamargaan.
3. Terpenuhinya kesesuaian pemanfaatan ruang dengan peruntukan ruang.
4. Meningkatnya ketersediaan unsur-unsur yang mendukung operasional
pelaksanaan tupoksi pada Dinas PUPR
5. Meningkatnya akuntabilitas pelaporan kinerja dan keuangan uraian pada
Dinas PUPR.
B. Rencana Kerja
Berdasarkan Rencana Kinerja (Renja) Tahun 2018, telah ditetapkan 8
sasaran dengan dukungan Program dan Kegiatan sebagai salah satu strategi
pencapaian sasaran. Rincian sasaran berikut Indikator kinerja, satuan dan
targetnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel Rencana Kinerja Tahun 2018
a. Strategi Pencapaian Sasaran
Guna mengarahkan pencapaian sasaran secara efektif, maka disusunlah
program dan kegiatan yang implementasinya diatur melalui kebijakan/policy
yang ditetapkan oleh Pimpinan.
Strategi pencapaian sasaran tersebut dijelaskan untuk masing-masing
sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya ketersediaan unsur* yang mendukung operasional pelaksanaan tupoksi pada Dinas PUPR.
Sasaran ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
N
o
Program Kegiatan
1.
2.
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Program Pelayanan
Administrasi
1. Pendidikan dan pelatihan formal
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air
- 17 -
2. Meningkatnya akuntabilitas pelaporan kinerja dan keuangan uraian pada Dinas PUPR.
Sasaran ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
3
Perkantoran
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
dan listrik
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/operasional
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor
5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
6. Penyediaan peralatan rumah tangga
7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
8. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
9. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
dalam daerah
1. Pembangunan gedung kantor
2. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3. Pengadaan peralatan gedung kantor
4. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
5. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
6. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas
/ operasional
7. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan
gedung kantor
8. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
9. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
- 18 -
3. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur.
Sasaran ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
No Program Kegiatan
1.
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan.
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan laporan keuangan semesteran
3. Penyusunan laporan akhir tahun
4. Monitoring dan Evaluasi
5. Penyusunan RKA dan DPA
6. Penyusunan RKA dan DPA Perubahan
7. Penyusunan Renja SKPD
8. Penyusunan Renja SKPD Perubahan
No Program Kegiatan
1.
2.
3.
Program
Pembangunan Jalan
dan Jembatan
Program
Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
Program
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,
rawa dan jaringan pengairan lainnya
Program
1. Perencanaan Pembangunan Jalan
2. Survey Kontur Jalan dan Jembatan 3. Pembangunan Jalan 4. Perencanaan Pembangunan Jembatan
5. Pembangunan Jembatan
1. Perencanaan rehabilitasi / pemeliharaan jalan
2. rehabilitasi / pemeliharaan jalan 3. rehabilitasi / pemeliharaan Jembatan
1. Pembangunan/ Peningkatan Saluran dan Bendung
2. Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
3. Pembangunan Pintu Air 4. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi 5. Penguatan kelembagaan kelompok Petani
Pemakai Air
1. Rehabilitasi pemeliharaan bantaran dan
- 19 -
4. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana kebinamargaan
Sasaran ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
5. Terpenuhinya kesesuaian pemanfaatan ruang dengan peruntukan
ruang
Sasaran ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
4.
5
Pengendalian Banjir
Program
pembangunan dan pemeliharaan
gedung negara
tanggul sungai 2. Pembangunan prasarana pengaman pantai
3. Peningkatan Pembangunan pusat pusat pengendali banjir
1. Pembangunan gedung Negara 2. Pemeliharaan gedung negara
No Program Kegiatan
1.
PROGRAM
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
KEBINAMARGAAN
1. Pengadaan Alat-alat Berat
2. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan bengkel alat-alat berat
3. Pengadaan alat-alat ukur dan bahan
laboratorium Kebinamargaan 4. Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat 5. Rehabilitasi/ pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan bengkel alat-alat berat 6. Rehabilitasi/ pemeliharaan alat ukur dan bahan
laboratorium kebinamargaan
No Program Kegiatan
1.
2.
Program Perencanaan Tata Ruang
Program pengendalian
pemanfaatan ruang
1. Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL
1. Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang.
2. Pengawasan pemanfaatan ruang
- 20 -
b. Target Kinerja Tahun 2018
Untuk dapat mengetahui keberhasilan implementasi Rencana Strategik
tahun 2018, seperti telah dijelaskan diatas, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Barru telah menetapkan target untuk masing-
masing sasaran yang harus dicapai.
Target ditetapkan untuk setiap indikator kinerja, baik untuk indikator
tingkat sasaran maupun indikator tingkat sasaran maupun indikator kinerja
(input, output, dan outcome) yang ada di tingkat kegiatan. Ikhtisar rencana
kerja di tingkat sasaran pada tahun 2018 dapat dijabarkan dalam Lampiran
2 Rencana Kerja Tahunan.
- 20 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
1. Indikator Kinerja
Pengukuran capaian kinerja tahun 2018 yang didasarkan pada PP Nomor
108 Tahun 2000 ditetapkan dengan indikator kinerja yaitu input (masukan),
output (keluaran), outcome (hasil) benefit (manfaat) dan impact (dampak),
namun demikian pada tahun yang bersangkutan belum seluruhnya dapat diukur
khususnya indikator benefit (manfaat) dan impact (dampak). Pengukuran kedua
indikator tersebut tidak dapat diimplementasikan hanya pada satu kegiatan saja,
tetapi akan sangat erat kaitannya dengan kegiatan lainnya, dan dalam
implementasinya masih membutuhkan pembangunan infrastruktur atas sistem
pengumpulan data yang didukung oleh sub sistem-sub sistem.
Pada tahun 2018, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Barru telah mengukur capaian kinerja untuk kegiatan-kegiatan yang telah
ditetapkan berdasarkan anggaran berbasis kinerja.
2. Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2018
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode
pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembandingan capaian kinerja
sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja yang
diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan
dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta
tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode ini bermanfaat
untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana
pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
- 21 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
3. Hasil Pengukuran Kinerja
Dari hasil pengukuran pencapaian sasaran, seluruh target dalam indikator
kinerja sasaran telah tercapai. Tercapainya target indikator kinerja ini secara
optimal telah memberikan implikasi pada pencapaian sasaran.
Agar dapat memberikan gambaran capaian sasaran-sasaran berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan berikut akan disajikan tabel indikator setiap
sasaran strategik.
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Capaian
1 2 3 4 5 6
1
Meningkatnya ketersediaan unsur* yang
mendukung operasional pelaksanaan
tupoksi pada Dinas PUPR
Persentase keterpenuhan
dukungan operasional penyelenggaraan tugas
dan fungsi.
100% 100 % 100%
2
Meningkatnya
akuntabilitas pelaporan kinerja dan
keuangan uraian pada Dinas PUPR
Nilai akuntabilitas penyelenggaraan urusan pada Dinas
PUPR
30
3
Terpenuhinya
kebutuhan infrastruktur.
Panjang jalan
kabupaten dalam kondisi baik
487,744
km
415,461
KM
60,797
%
Jumlah jembatan dalam kondisi baik
8 8 100%
Bangunan pengendali banjir dalam kondisi baik
61% 35% 58%
Panjang jaringan 15,6 km 9,44 km 60,5 %
- 22 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
irigasi dalam kondisi baik
Jumlah gedung Negara yang terbangun
17 Unit 10
58,8
%
Terpenuhinya fasilitas umum
perkotaan/pedesaan
-
4
Terpenuhinya Sarana dan
Prasarana kebinamargaan
Jumlah sarana dan prasarana
kebinamargaan dalam kondisi layak
- - -
5
Terpenuhinya kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan peruntukan
ruang
Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang
dengan dokumen rencana pemanfaatan ruang
41,58% 33,26% 33,26%
Keterangan : 70 - 100% : Sangat memenuhi
50 - 70% : Memenuhi AA
< 50% : Tidak memenuhi
Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja 2018
Secara umum, Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang Kabupaten Barru telah
dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi.
Dapat dilihat dari tabel di atas, dari 5 Indikator sasaran ada 4 indikator yang
memenuhi sasaran (70 - 100%) dan yang tidak memenuhi sasaran ada 2
indikator (<50%). Adapun yang tidak memenuhi sasaran disebabkan karena
anggaran yang tidak mencukupi dan tidak ditargetkan pada tahun 2018.
- 23 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
Solusi yang biasa dilakukan untuk mencapai sasaran adalah diperlukan
penganggaran yang cukup pada setiap program dan penajaman kegiatan dan
sub kegiatan yang sesuai dengan program dan sasaran program pada RPJMD.
1. Meningkatnya ketersediaan unsur* yang mendukung operasional pelaksanaan tupoksi pada Dinas PUPR
Pencapaian sasaran mempunyai indikator sasaran dan tingkat capaian
masing-masing dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
Indikator Outcome Satuan Target Capaian % Capaian
Persentase Ketersediaan dukungan
administrasi perkantoran, secara
tepat waktu.
% 100% 100 % 100 %
Persentase Ketersediaan dukungan
peningktan kapsitas sumber daya
aparatur secara tepat waktu.
% 100% 100% 100 %
Persentase Ketersediaan dukungan
peningkatan sarana dan prasarana
aparatur secara tepat waktu.
% 100% 100% 100 %
Dilihat dari 3 (tiga) indikator kinerja sasaran di atas semua indikator sudah
mencapai sasaran yang ditetapkan tetapi sudah termasuk kriteria memenuhi
target sasaran dan tiga indikator sudah mencapai target.
2. Meningkatnya akuntabilitas pelaporan kinerja dan keuangan uraian pada
Dinas PUPR
Pencapaian sasaran mempunyai indikator sasaran dan tingkat capaian masing
- masing dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
- 24 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
Indikator Outcome Satuan Target Capaian % Capaian
Nilai akuntabilitas
penyelenggaraan urusan pada
Dinas PUPR
poin 30
Dilihat dari 1 (satu) indikator kinerja sasaran di atas, tidak dapat dikatakan
memenuhi target.
3. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur.
Pencapaian sasaran mempunyai indikator sasaran dan tingkat capaian
masing - masing dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
Indikator Outcome Satuan Target Capaian % Capaian
Panjang jalan kabupaten dalam
kondisi baik km 487,744 415,461 60,797 %
Jumlah jembatan dalam kondisi
baik
unit 8 8 100%
Bangunan pengendali banjir
dalam kondisi baik % 61 35 58
Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik
km
15,6
9,44 km 60,5 %
Jumlah gedung Negara yang
terbangun unit 17 10 58,8 %
Terpenuhinya fasilitas umum perkotaan/pedesaan
unit -
Dilihat dari indikator kinerja diatas, indikator diatas mempunyai target
sasaran.
4. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana kebinamargaan.
Pencapaian sasaran mempunyai indikator sasaran dan tingkat capaian
masing - masing dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
- 25 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
Indikator Outcome Satuan Target Capaian %
Capaian
Jumlah sarana dan prasarana
kebinamargaan dalam kondisi layak
Unit
- - -
Indikator kinerja sasaran diatas tidak memenuhi pencapaian sasaran .
5. Terpenuhinya kesesuaian pemanfaatan ruang dengan peruntukan ruang
Pencapaian sasaran mempunyai indikator sasaran dan tingkat capaian
masing - masing dengan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
Indikator Outcome Satuan Target Capaian Capaian
%
Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
dokumen rencana pemanfaatan ruang
% 41,58 33,26% 33,26%
Indikator sasaran dan tingkat capaian sudah memenuhi sasaran.
Indikator kinerja sasaran sudah mencapai target yang telah ditetapkan.
4. Realisasi Keuangan
Di tahun 2018 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengelola
Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah sebesar Rp. 266,076,839,819,- dengan realisasi sebesar
Rp. 183,309,392,589., bersumber dari dana APBD Pokok dan APBD lanjutan.
Adapun rincian pengelolaan dana tersebut terdiri: Belanja pegawai tidak
langsung, Belanda pegawai langsung, Belanja barang dan jasa dan belanja
modal. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di bawah:
- 26 -
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun 2018
REKAPITULASI LAPORAN MEMAJUKAN KEUANGAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BARRU
TAHUN ANGGARAN 2018
No Uraian/Kegiatan Jumlah (Rp) Realisasi (Rp) Capaian
(%)
1 Belanja Pegawai Tidak Langsung
3,441,864,384 3.318,452,767 96,41
2 Belanja Pegawai langsung
82,275,000 82,275,000 100
3 Belanja Barang dan Jasa
12,576,426,675 11,364,392,560 90,36
4 Belanja Modal 242,976,273,760 168,544,272,262 67,42
Jumlah 266,076,839,819 183,309,392,589 68,89
30
Lakip Dinas PUPR Kabupaten Barru Tahun
2017
BAB IV PENUTUP
Demikian uraian pelaksanaan kinerja unit kerja Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2018 hingga bulan Desember. Capaian kinerja ini
merupakan hasil kerja maksimal seluruh staf dan pimpinan untuk menciptakan
pelaksanaan good governance. Berbagai hambatan yang dihadapi baik berupa faktor
internal maupun eksternal akan segera diperbaiki, setelah dilakukan evaluasi secara
komprehensif.
Semoga dengan laporan ini akan menjadi motivasi bagi segenap anggota unit
kerja untuk meningkatkan kinerjanya guna merealisasikan sasaran yang telah
ditetapkan.