10
POKOK PEMIKIRAN NICCOLO MACHIAVELLI TENTANG NEGARA 2.1. Riwayat Niccolo Machiavelli Niccolo Machiavelli dilahirkan di Florence pada tahun 1469. Ia seorang ahli sejarah dan negarawan Italia juga merupakan tokoh pada Zaman Renaisance. Ajarannya yang sangat terkenal tercantum pada buku Discorsis Opra la prima desa di Titus Livius (Discourses on Frist Ten Books of Titus Livius); 3 jilid, 1521 – 1517 dan II principe (The prince), 1513. Buku-buku tersebut ia tulis ketika ia berada di tempat perasingan. Hingga pada akhirnya Niccolo Machiavelli wafat pada tahun 1527. 2.2. Pemikiran-Pemikiran Niccolo Machiavelli Ajaran Niccolo Machiavelli tentang negara dan hukum ditulis dalam bukunya yang sangat terkenal yang diberi nama II Principle artinya Sang Raja atau Buku Pelajaran untuk Raja. Buku ini dimaksudkan untuk dijadikan tuntutan atau pedoman bagi para raja dalam menjalankan pemerintahanya, agar raja dapat memegang dan menjalankan pemerintahan dengan baik, untuk

Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Nicolo Machiavelli

Citation preview

Page 1: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

POKOK PEMIKIRAN NICCOLO MACHIAVELLI TENTANG NEGARA

2.1. Riwayat Niccolo Machiavelli

Niccolo Machiavelli dilahirkan di Florence pada tahun 1469. Ia seorang ahli

sejarah dan negarawan Italia juga merupakan tokoh pada Zaman Renaisance.

Ajarannya yang sangat terkenal tercantum pada buku Discorsis Opra la

prima desa di Titus Livius (Discourses on Frist Ten Books of Titus Livius); 3

jilid, 1521 – 1517 dan II principe (The prince), 1513.

Buku-buku tersebut ia tulis ketika ia berada di tempat perasingan. Hingga

pada akhirnya Niccolo Machiavelli wafat pada tahun 1527.

2.2. Pemikiran-Pemikiran Niccolo Machiavelli

Ajaran Niccolo Machiavelli tentang negara dan hukum ditulis dalam

bukunya yang sangat terkenal yang diberi nama II Principle artinya Sang Raja

atau Buku Pelajaran untuk Raja. Buku ini dimaksudkan untuk dijadikan tuntutan

atau pedoman bagi para raja dalam menjalankan pemerintahanya, agar raja dapat

memegang dan menjalankan pemerintahan dengan baik, untuk menyatukan

kembali negara Italia yang pada wkatu itu mengalami kekacauan dan daerah

negara terpecah-belah. Dalam buku tersebut juga menerangkan Pendirian

Machiavelli terhadap azas-azas moral dan kesulilaan dalam susunan

ketatanegaraan. Ia menunjukkan dengan terang dan tegas pemisahan antara azas-

azas kesusilaan dengan azas-azas kenegaraan yang berarti bahwa orang dalam

lapangan ilmu kenegaraan tidak perlu menghiraukan atau memperhatian azas-azas

kesusilaan. Orang, bahkan negara kepentingannya akan terugikan apabila tidak

berbuat demikian.

Page 2: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

Ajaran atau pandangan Niccolo Machiavelli tersebut diatas sangat

terpengaruh bahkan dapat dikatakan merupakan pencerminan daripada apa yang

dikenalnya dalam praktek sebagai seorang ahli negara dan apa yang

dijalankannya, karena dianggapnya perlu sekali untuk menyelenggarakan

kepentingan-kepentingan negara, diangkatnya menjadi toeri umum mengenai

praktek ketatanegaraan dengan cara yang gagah dan berani. Disinilah Niccolo

Maciavelli kelihatan sangat terpengaruh oleh keadaan di tanah airnya, Italia,

karena keadaan di Italia pada waktu itu sedang mengalami kekacauan dan

perpecahan, maka ia menginginkan terbentuknya Zentral Gewalt (sistem

pemerintah sentral). Maksudnya ialah agar dengan demikian keadaan dapat

menjadi tentram kembali.

Sebab itu berkatalah Niccolo Maciavelli dalam bukunya II Principe dalam

bab 19 bahwa, “penguasa, yaitu pimpinan negara haruslah mempunyai sifat-sifat

seperti kancil dan singa. Ia harus menjadi kancil untuk mencari lubang jaring dan

menjadi singa untuk mengejutkan serigala. Jadi jelaslah bahwa raja atau pimpinan

negara harus memiliki sifat-sifat cerdik pandai dan licin seibarat seekor kancil,

akan tetapi harus pula memiliki sifat-sifat yang kejam dan tangan besi seibarat

singa.

Tujuan Niccolo Maciavelli ialah untuk mencapai cita-cita atau tujuan politik

demi kebesaran dan kehormatan negara Italia, agar menjadi seperti masa

keemasan Romawi. Untuk itu diperlukan kekuatan dan kekuasaan yang dapat

mempersatukan daerah-daerah sebagai negara tunggal. Oleh karena itu tujuan

negara lain dengan masa lampau. Tujuan negara masa lampau menurut

pendapatnya : kesempurnaan, kemuliaan abadi, untuk kepentingan perseorangan

berupa penyempurnaan dari manusia. Sedangkan tujuan negara sekarang

menghimpun dan mendapatkan kekuasaan yang sebesar-besarnya.

Page 3: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

Berhubung dengan hal itu raja atau pimpinan negara boleh berbuat apa saja

asalkan tujuan bisa tercapai maka dengan demikian terjadilah het doel heilight de

middeled (tujuan itu menghalalkan / membenarkan semua cara atau usaha). Maka

ajarannya disebut ajaran negara harus diutamakan dan apabila perlu negara dapat

menindak kepentingan individu.

Dari ajaran Niccolo Machiavelli ini menjelma dan timbullah pengertian real

politik berdasarkan itu harus diambil sikap yang nyata, karena itu disebut juga

machiavellismus.

2.3. Analisis

Teori kekuasaan negara yang dikemukakan Niccolo Machiavelli dalam

bukunya II principle dalam bab 19 bahwa, “penguasa, yaitu pimpinan negara

haruslah mempunyai sifat-sifat seperti kancil dan singa. Ia harus menjadi kancil

untuk mencari lubang jaring dan menjadi singa untuk mengejutkan serigala.”

Teori tersebut tidak cocok apabila diterapkan di Indonesia pada saat

sekarang ini. Karena teori tersebut sangatlah bertentangan dengan dasar dan

ideologi negara kita yaitu Pancasila. Selain itu negara kita merupakan negara

demokrasi yang mengutamakan partisipasi rakyat dalam mengemukakan

aspirasinya.

Melihat hal tersebut, teori kekuasan negara Niccolo Machiavelli sangatlah

bertentangan, karena dalam teori tersebut lebih mengutamakan sifat-sifat yang

kejam dan tangan besi yang mengarah kepada diktatur serta keabsolutan

kekuasaan itu sendiri. Dengan demikian, teori ini tidak cocok untuk diaplikasikan

di Indonesia dewasa ini. Walaupun teori tersebut pada zamannya (Renaisance)

dipandang cocok untuk diterapkan di Italia itu sendiri yang disesuaikan dengan

situasi dan kondisi pemerintahan pada saat itu.

Page 4: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Niccolo Machiavelli adalah seorang ahli sejarah dan negarawan Italia. Ia

merupakan seorang penyelidik keadaan masyarakat masa Romawi. Pada masa itu

Page 5: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

sejarah perkembangannya mencangkup 4 tingkatan masa seperti : kerajaan,

Republik, Prinsipat, dan Dominant.

Ia hidup pada masa Renaisance yang sempat memplajari sejarah politik

masa Republika untuk dipakai sebagai pedoman masa hidupnya.

Selain itu, dia mengemukakan beberapa teori yaitu sebagai berikut :

1) Menitikberatkan pada sifat pribadi raja, agar dapat cerdik seperti kancil

dan menakut-nakuti rakyatnya seperti singa.

2) Pemerintah / penguasa boleh berbuat apa saja, asal untuk kepentingan

negara dalam mencapai kekuasaaan negara yang sebesar-besarnya.

3) Siapa pun yang melawan pemerintah / raja harus ditindak tanpa

kompromi.

4) Pemerintah menghalalkan segala cara, meskipun harus melanggar sendi-

sendiri kesusilaan serta kebenaran.

5) Seorang penguasa yang cermat tidak memegang kepercayaannya jika

kepercayaan itu berlawanan dengan kepentingannya.

Dia memiliki tujuan ialah untuk mencapai cita-cita atau tujuan politik demi

kebesaran dan kehormatan negara Italia agar menjadi seperti masa keemasan

Romawi dan untuk itu diperlukan harus adanya kekuatan dan kekuasaan yang

dapat mempersatukan daerah-daerah sebagai negara tunggal, sebab pada waktu

itu Italia terpecah belah atas kekuatan-kekuatan.

Raja atau pimpinan negara boleh berbuat apa saja asalkan tujuan bisa

tercapai maka dengan demikian terjadilah het doel heilight de middelen (tujuan

itu menghalalkan atau membenarkan semua cara atau usaha). Maka sebab itu

ajarannya disebut ajaran negara kekuasaan (machts-staatsgedachte) kepentingan

negara harus diutamakan dan apabila perlu negara dapat menindak kepentingan

individu.

Page 6: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

Sehubungan dengan ajaran itu, maka ia lebih mendapat nama buruk

daripada termasyhur dan selain itu dilakukan peninjauan lebih mendalam lagi

dengan melakukan Machiavellisme terhadap karya-karyanya.

3.2. Saran

1. Setiap mahasiswa harus mengetahui tentang teori-teori tujuan negara

khususnya teori yang dikemukakan oleh Niccolo Machiavelli tentang

kekuasan negara.

2. Setiap mahasiswa harus mempelajari ilmu negara untuk dapat

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi warga negara

yang baik.

3. Setiap mahasiswa harus mampu menentukan kelebihan-kelebihan dan

kekurangan-kekurangan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli

kenegaraan.

Page 7: Pemikiran Machiavelli Tentang Negara

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Drs. 2003. “Dasar-dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU”. Jakarta.

Erlangga.

Soehino, SH. 1998. “Ilmu Negara”. Yogyakarta. Liberty.

Basah, Syachran, Prof, Dr, SH, CN. “Ilmu Negara : Pengantar, Metode dan Sejarah

Perkembangan”. Bandung. PT Citra Aditya Bakti.